rpkps interaksi obat sem genap 2013-2014

Upload: anis-kusumawardani

Post on 09-Oct-2015

171 views

Category:

Documents


25 download

DESCRIPTION

RPKPS IO

TRANSCRIPT

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER

MATA KULIAH INTERAKSI OBATPROGRAM STUDI FARMASI FKUB

DISUSUN OLEH: Tim Pengajar Mata Kuliah Interaksi Obat

PROGRAM STUDI FARMASIFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS BRAWIJAYATA 2013-2014RPKPSINTERAKSI OBAT

A. PERENCANAAN PEMBELAJARAN1.Nama mata kuliah:Interaksi Obat

2.Kode mata kuliah:DEF4245

3.SKS:2 SKS kuliah

4.Sifat :Wajib

5.Prasyarat :Pernah mengikuti Farmakologi (DEF4118)Pernah mengikuti Fisiologi-Patofisiologi (DEF4216)Pernah mengikuti Farmakokinetika (DEF4135)

6.Semester :6

7.Perkiraan peserta:....... mahasiswa

8.Deskripsi singkat: Mata kuliah Interaksi Obat ini mempelajari tentang Interaksi farmakokinetik Interaksi farmakodinamik Searching tools untuk interaksi obat Interaksi obat-makanan Interaksi obat-obat herbal Interaksi obat dalam praktek klinis Interaksi obat dengan hasil laboratorium Inkompatibilitas obat dalam interaksi farmasetika

9.Dosen pengampu:1. Efta Triastuti, M.Farm.Klin., Apt.2. Ema Pristi Yunita, M.Farm.Klin., Apt.3. Valentina Yurina, M.Si.4. Rudy Salam, S.Farm., Apt.5. Anisyah Achmad, S.Si., Apt., Sp.FRS

A. LATAR BELAKANGRencana program dan kegiatan pembelajaran semester (RPKPS) merupakan dokumen penting dalam pembelajaran. RPKPS diperlukan agar pelaksanaan proses pembelajaran menjadi terarah karena telah terencana dengan baik, dapat berjalan secara sistematik dan pencapaiannya dapat diukur dan dievaluasi sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.B. TUJUAN: Setelah menempuh Mata Kuliah Interaksi Obat diharapkan mahasiswa mampu mengenal dan memahami berbagai mekanisme interaksi obat, baik itu interaksi obat dengan obat, obat-makanan, obat-herbal, dan interaksi obat dengan fisiologis tubuh. Selain tu mahasiswa diharapkan mampu memahami interaksi obat yang terjadi secara nyata dalam praktek klinis, baik di Rumah Sakit, apotek, maupun dalam proses manufaktur obat sehingga mampu mengambil keputusan yang tepat dalam mengatasi permasalahan terkait interaksi obat.Mata Kuliah Interaksi Obat merupakan salah satu cabang ilmu dalam ilmu kefarmasian, berupa integrasi dari ilmu-ilmu lain yang terkait yaitu anatomi, fisiologi-patofisiologi, farmakokinetika, dan farmasetika, yang nantinya dapat diaplikasikan ketika melakukan praktek kefarmasian. Dengan bekal materi ini, diharapkan mahasiswa mampu meningkatkan kompetensinya, dapat secara maksimal memberikan pelayanan kefarmasian, serta mampu mengikuti perkembangan ilmu terbaru terkait interaksi obat.TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS:Setelah menempuh bahasan-bahasan dalam perkuliahan Interaksi Obat mahasiswa mampu: Mampu menjelaskan mekanisme interaksi obat pada fase absorbsi serta obat-obatan apa saja yang saling berinteraksi pada fase tersebut, mekanisme interaksi obat karena pemindahan obat (Displacement drug) serta akibatnya, mekanisme interaksi obat pada proses metabolisme obat (Biotransformasi) serta akibatnya, mekanisme interaksi obat akibat perubahan pada proses ekskresi serta akibatnya, mekanisme kerja interaksi p-glikoprotein. Mampu mengidentifikasi adanya interaksi obat yang bersifat aditif atau sinergistik, efek toksik dari terapi obat serta pengatasannya, mengidentifikasi interaksi antagonistik atau efek berlawanan pada terapi obat serta pengatasannya, memahami interaksi obat akibat perubahan pada proses transport obat, serta memahami mekanisme interaksi obat akibat gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit. Mampu mengetahui pengertian searching tools interaksi obat serta tujuan penggunaannya, memahami bermacam-macam jenis software inteaksi obat yang dapat digunakan untuk menganalisa masalah terkait interaksi obat, serta mengaplikasikan software interaksi obat dalam menunjang pelayanan farmasi klinis. Mampu mengidentifikasi adanya interaksi obat-makanan baik yang aktual maupun potensial, mengetahui dan memahami macam-macam interaksi obat-makanan, memahami mekanisme terjadinya interaksi obat-makanan, menganalisa masalah terkait interaksi obat-makanan, serta mengambil keputusan untuk mengatasi masalah tersebut. Mampu mengidentifikasi serta memahami terjadinya interaksi obat-obat herbal, baik yang aktual maupun potensial, mengidentifikasi macam-macam interaksi obat-obat herbal, memahami mekanisme terjadinya interaksi obat-obat herbal, menganalisa masalah terkait interaksi obat-obat herbal, serta mengambil keputusan dalam mengatasi masalah tersebut. Mampu mengidentifikasi terjadinya interaksi obat dalam praktek klinis baik di apotek maupun di RS, mengetahui besarnya angka kejadian interaksi obat di apotek maupun di RS yang bermakna secara klinis (clinical significance), memahami perbedaan mekanisme terjadinya interaksi obat secara teoritis maupun in vivo, mengidentifikasi adanya faktor risiko terjadinya interaksi obat, mengetahui tanda-tanda terjadinya interaksi obat pada pasien polifarmasi, menganalisa masalah terkait interaksi obat, serta mengambil keputusan dalam mengatasinya. Mampu memahami pengertian interaksi inkompatibilitas, mekanisme interaksi obat in vitro dengan kemasan farmasetika dan alat administrasi sediaan parenteral (rute intravena), mampu mengidentifikasi macam-macam interaksi obat-eksipien, serta memahami mekanismenya. Mampu memahami pengaruh profil farmakokinetika pada pasien geriatri terhadap interaksi obat, meliputi tahap absorbsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi, memahami pengaruh profil farmakodinamik pada pasien geriatri terhadap interaksi obat, serta mampu mengidentifikasi dan memahami faktor-faktor genetik yang berperan dalam mekanisme interaksi obat. Mampu memahami mekanisme interaksi obat dengan hasil laboratorium dan mengidentifikasi serta menjelaskan obat-obat tertentu yang mempengaruhi hasil laboratorium.

C. DESKRIPSI MATA KULIAHInteraksi obat merupakan mata kuliah farmasi tingkat lanjut yang bertujuan untuk mengaplikasikan berbagai macam ilmu dasar kefarmasian untuk mengenali interaksi obat yang aktual terjadi pada regimentasi terapi farmakologi pasien maupun mencegah terjadinya interaksi obat yang potensial, mengatasi masalah interaksi obat yang aktual terjadi, serta memonitoring efek farmakologi maupun efek sampingnya. Kuliah Interaksi Obat memerlukan analisa yang kritis dan komprehensif dalam mengenali, menganalisa, dan mengambil keputusan dalam mengatasi masalah terkait interaksi obat sehingga diharapkan mahasiswa dapat lebih jeli dalam memonitoring terapi obat pasien, menjamin keefektifan terapi obat, serta mencegah terjadinya efek yang tidak diharapkan (Adverse Drug Reactions) akibat adanya interaksi obat. D. RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN DAN KEGIATAN SEMESTERProses pembelajaran Mata Kuliah Interaksi Obat yaitu pemberian kuliah reguler oleh dosen dan presentasi jurnal atau leaflet atau poster terkait materi kuliah interaksi obat oleh mahasiswa. Kuliah reguler dilakukan sesuai beban SKS mata kuliah yaitu 2 SKS kuliah yang berarti tiap minggu terdiri atas 100 menit kegiatan tatap muka terjadwal. RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN:Mingguke-Topik (pokok bahasan)Substansi materiKompetensiBentuk pembelajaranIndikator penilaianBobot Nilai

1. Pengantar mata kuliah Interaksi Obat Tujuan pembelajaran interaksi obat Latar belakang pendalaman materi interaksi obat Pengertian dasar tentang interaksi obat Macam-macam interaksi obat serta cara pengatasannya

Mahasiswa dapat memahami tujuan pembelajaran interaksi obat Mahasiswa mampu memahami latar belakang pentingnya mendalami materi interaksi obat Mahasiswa mampu memahami pengertian mendasar tentang interaksi obat Mahasiswa dapat mengetahui macam-macam interaksi obat serta memahami cara pengatasannya

Pemberian kuliah melalui metode pembelajaran multimedia (jarak jauh) Tatap muka yang diisi dengan diskusi untuk menganalisa dan menyelesaikan berbagai pertanyaan yang timbul setelah mahasiswa menerima pembelajaran jarak jauh dan hasil belajar mandiri mahasiswa Setiap mahasiswa diwajibkan membuat minimal 1 pertanyaan terkait materi dan mencoba mencari jawabannya untuk kemudian didiskusikan pada saat tatap muka Pemberian tutorial yang mewajibkan mahasiswa mempresentasikan hasil analisa suatu kasus terkait materi Fasilitas: LCD viewer, laptop, & WB (white board) Tingkat pemahaman tujuan pembelajaran interaksi obat Tingkat pemahaman latar belakang pentingnya pendalaman interaksi obat Tingkat pemahaman pengertian dasar interaksi obat Tingkat identifikasi macam-macam interaksi obat Tingkat pemahaman cara-cara pengatasan interaksi obat

5%

2&3 Interaksi Farmakoki-netika Mekanisme interaksi obat yang terjadi pada fase absorbsi Proses interaksi obat akibat pemindahan obat (Displacement drug) Macam-macam interaksi obat akibat metabolisme obat (Biotransformasi) Mekanisme interaksi obat akibat perubahan pada proses ekskresi serta akibatnya Mekanisme interaksi P-glikoprotein

Mahasiswa mampu menjelaskan mekanisme interaksi obat pada fase absorbsi serta obat-obatan apa saja yang saling berinteraksi pada fase tersebut Mahasiswa mampu menjelaskan mekanisme interaksi obat karena pemindahan obat (Displacement drug) serta akibatnya Mahasiswa mampu menjelaskan mekanisme interaksi obat pada proses metabolisme obat (Biotransformasi) serta akibatnya Mahasiswa mampu menjelaskan mekanisme interaksi obat akibat perubahan pada proses ekskresi serta akibatnya Mahasiswa mampu menjelaskan mekanisme kerja interaksi p-glikoprotein Sda. Tingkat identifikasi interaksi obat pada fase absorbsi, interaksi akibat displacement drug, interaksi obat akibat biotransformasi, akibat perubahan pada proses ekskresi serta interaksi p-glikoprotein Tingkat komunikasi Tingkat analisa pengatasan masalah terkait interaksi obat

10%

4 & 5 Interaksi Farmakodi-namik Identifikasi interaksi obat yang bersifat aditif atau sinergistik serta efek toksik dari terapi obat Identifikasi interaksi antagonistik atau efek berlawanan pada terapi obat Mekanisme interaksi obat akibat perubahan pada proses transport obat Mekanisme interaksi obat akibat gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit Mahasiswa mampu mengidentifikasi adanya interaksi obat yang bersifat aditif atau sinergistik dan efek toksik dari terapi obatserta pengatasannya Mahasiswa mampu mengidentifikasi interaksi antagonistik atau efek berlawanan pada terapi obatserta pengatasannya Mahasiswa mampu memahami interaksi obat akibat perubahan pada proses transport obat Mahasiswa mampu memahami mekanisme interaksi obat akibat gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit

Sda. Tingkat identifikasi interaksi obat yang bersifat aditif, sinergistik, antagonistik, serta interaksi obat akibat perubahan proses transport obat serta akibat gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit Tingkat analisa pengatasan masalah terkait interaksi obat10%

6. Interaksi obat dalam praktek klinis Identifikasi terjadinya interaksi obat dalam praktek klinis baik di apotek maupun di RS Besarnya angka kejadian interaksi obat di apotek maupun di RS yang bermakna secara klinis (clinical significance) Perbandingan kejadian interaksi obat secara teoritismaupun in vivo Faktor risiko terjadinya interaksi obat Tanda-tanda terjadinya interaksi obat pada pasien polifarmasi Tahapan analisa masalah terkait interaksi obat serta pengatasannya

Mahasiswa mampu mengidentifikasi terjadinya interaksi obat dalam praktek klinis baik di apotek maupun di RS Mahasiswa dapat mengetahui besarnya angka kejadian interaksi obat di apotek maupun di RS yang bermakna secara klinis (clinical significance) Mahasiswa dapat memahami perbedaan mekanisme terjadinya interaksi obat secara teoritismaupun in vivo Mahasiswa dapat mengidentifikasi adanya faktor risiko terjadinya interaksi obat Mahasiswa dapat mengetahui tanda-tanda terjadinya interaksi obat pada pasien polifarmasi Mahasiswa mampu menganalisa masalah terkait interaksi obat serta mengambil keputusan dalam mengatasinya Sda. Tingkat identifikasi terjadinya interaksi obat baik dalam praktek klinis di apotek maupun di RS Tingkat identifikasi besarnya angka kejadian interaksi obat di apotek maupun di RS yang bermakna secara klinis (clinical significance) Tingkat pemahaman mekanisme terjadinya interaksi obat secara teoritismaupun in vivo Tingkat identifikasi serta pemahaman tentang faktor risiko terjadinya interaksi obat Tingkat pemahaman munculnya tanda-tanda interaksi obat pada pasien polifarmasi Tingkat analisa masalah terkait interaksi obat serta pengambilan keputusan dalam mengatasinya10 %

7. Presentasi Jurnal Interaksi Obat (UTS) Presentasi jurnal interaksi obat Mahasiswa mampu memahami, menganalisa, serta berdiskusi mengenai jurnal interaksi obatdengan topik interaksi farmakokinetika atau interaksi farmakodinamik Sda. Tingkat kemampuan memahami serta mengintepretasikan isi jurnal ilmiah mengenai interaksi obat

7,5%

8 & 9UTSMateri kuliah 1-7Tercapainya kompetensi materi kuliah 1-7MCQ dan EssaiKeberhasilan dalam menjawab pertanyaan di soal MCQ dan Essai

10. Interaksi obat-makanan Identifikasi interaksi obat-makanan baik yang bersifat aktual maupun potensial Macam-macam interaksi obat-makanan Mekanisme terjadinya interaksi obat-makanan Langkah pengatasan masalah terkait interaksi obat-makanan Mahasiswa mampu mengidentifikasi adanya interaksi obat-makanan baik yang aktual maupun potensial Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami macam-macam interaksi obat-makanan Mahasiswa mampu memahami mekanisme terjadinya interaksi obat-makanan Mahasiswa mampu menganalisa masalah terkait interaksi obat-makanan serta mengambil keputusan untuk mengatasi masalah tersebut Pemberian kuliah melalui metode pembelajaran multimedia (jarak jauh) Tatap muka yang diisi dengan diskusi untuk menganalisa dan menyelesaikan berbagai pertanyaan yang timbul setelah mahasiswa menerima pembelajaran jarak jauh dan hasil belajar mandiri mahasiswa Setiap mahasiswa diwajibkan membuat minimal 1 pertanyaan terkait materi dan mencoba mencari jawabannya untuk kemudian didiskusikan pada saat tatap muka Pemberian tutorial yang mewajibkan mahasiswa mempresentasikan hasil analisa suatu kasus terkait materi Fasilitas: LCD viewer, laptop, & WB (white board) Tingkat identifikasi interaksi obat-makanan baik yang yang aktual maupun potensial Tingkat identifikasi macam-macam interaksi obat Tingkat pemahaman mahasiswa mengenai mekanisme terjadinya interaksi obat-makanan sertalangkah pengatasannya7,5%

11. Interaksi obat herbal Identifikasi interaksi obat-obat herbalbaik yang bersifat aktual maupun potensial Macam-macam interaksi obat-obat herbal Mekanisme terjadinya interaksi obat-obat herbal Langkah pengatasan masalah terkait interaksi obat-obat herbal Mahasiswa mampu mengidentifikasi serta memahami terjadinya interaksi obat-obat herbal, baik yang aktual maupun potensial Mahasiswa mampu mengidentifikasi macam-macam interaksi obat-obat herbal Mahasiswa mampu memahami mekanisme terjadinya interaksi obat-obat herbal Mahasiswa mampu menganalisa masalah terkait interaksi obat-obat herbal serta mengambil keputusan dalam mengatasi masalah tersebut Sda. Tingkat identifikasi adanya interaksi obat dalam penggunaan obat-obat herbal Tingkat Identifikasi macam-macam interaksi obat-obat herbal Tingkat pemahaman mekanisme terjadinya interaksi obat Tingkat analisa masalah terkait interaksi obat herbal serta pengatasannya7,5%

12. Searching Tools untuk interaksi obat Pengertian Searching Tools untuk interaksi obat Tujuan penggunaan software interaksi obat Macam-macam software yang dapat digunakan dalam menganalisa adanya interaksi obat Aplikasi software interaksi obat dalam mendukung pelayanan farmasi klinis

Mahasiswa mampu mengetahui pengertian searching tools interaksi obat serta tujuan penggunaannya Mahasiswa dapat memahami bermacam-macam jenis software inteaksi obat yang dapat digunakan untuk menganalisa masalah terkait interaksi obat Mahasiswa mampu mengaplikasikan software interaksi obat dalam menunjang pelayanan farmasi klinis Sda. Tingkat pemahaman mengenai pengertian serta tujuan penggunaan searching tools untuk interaksi obat Tingkat identifikasi macam-macam software yang digunakan untuk menganalisa interaksi obat Tingkat pemahaman serta ketrampilan dalam mengaplikasikan software interaksi obat7,5%

13. Interaksi farmasetika (IO invitro) Pengertian interaksi inkompatibilitas Mekanisme interaksi obat in vitro dengan kemasan farmasetik dan alat administrasi sediaan parenteral (rute intravena) Macam dan mekanisme interaksi obat-eksipien

Mahasiswa mampu memahami pengertian interaksi inkompatibilitas Mahasiswa mampu memahami mekanisme interaksi obat in vitro dengan kemasan farmasetika dan alat administrasi sediaan parenteral (rute intravena) Mahasiswa mampu mengidentifikasi macammacam interaksi obat- eksipien serta memahami mekanismenya Sda. Tingkat pemahaman mahasiswa mengenai pengertian interaksi inkompatibilitas Tingkat pemahaman mekanisme interaksi obat dengan kemasan farmasetik dan alat administrasi sediaan parenteral Tingkat identifikasi macam-macam interaksi obat-eksipien serta pemahaman mengenai mekanisme kerjanya

10%

14. Pengaruh usia dan faktor genetik pada interaksi obat Pengaruh profil farmakokinetika pada pasien geriatri terhadap interaksi obat, meliputi tahap absorbsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi Pengaruh profil farmakodinamik pada pasien geriatri terhadap interaksi obat Faktor-faktor genetik yang berperan dalam mekanisme interaksi obat Mahasiswa mampu memahami pengaruh profil farmakokinetika pada pasien geriatri terhadap interaksi obat, meliputi tahap absorbsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi Mahasiswa mampu memahami pengaruh profil farmakodinamik pada pasien geriatri terhadap interaksi obat Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan memahami faktor-faktor genetik yang berperan dalam mekanisme interaksi obat Sda. Tingkat pemahaman pengaruh profil farmakokinetika pada pasien geriatri terhadap interaksi obat, meliputi tahap absorbsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi Tingkat pemahaman pengaruh profil farmakodinamik pada pasien geriatri terhadap interaksi obat Tingkat identifikasi dan pemahaman faktor-faktor genetik yang berperan dalam mekanisme interaksi obat7,5%

15. Pengaruh obat terhadap hasil laboratorium Mekanisme interaksi obat dengan hasil laboratorium Obat-obat yang berpengaruh terhadap perubahan profil elektrolit, asam urat, kreatinin, serta bilirubin Mahasiswa mampu memahami mekanisme interaksi obat dengan hasil laboratorium Mahasiswa mampu mengidentifikasi serta menjelaskan obat-obat tertentu yang mempengaruhi hasil laboratorium Sda. Tingkat pemahaman terhadap mekanisme interaksi obat dengan hasil laboratorium Tingkat identifikasi serta penjelasan terhadap obat-obatan yang mempengaruhi hasil laboratorium7,5%

16. Presentasi Leaflet atau Poster Interaksi Obat (UAS) Presentasi leaflet atau poster interaksi obat Mahasiswa mampu memahami, menganalisa, serta berdiskusi mengenai leaflet atau poster interaksi obat, dengan topik materi kuliah 6-11 Sda. Tingkat kemampuan memahami serta mengintepretasikan isi jurnal ilmiah mengenai interaksi obat10%

17.UASMateri kuliah 10-15 Tercapainya kompetensi materi kuliah 10-15 MCQ & EssaiKeberhasilan dalam menjawab pertanyaan di soal MCQ dan Essai

E. JADWAL PERKULIAHANNo.TanggalPokok BahasanSub Pokok BahasanStrategiDosen

1.20 Feb 2014Pengantar mata kuliah Interaksi Obat Tujuan pembelajaran interaksi obat Latar belakang pentingnya mendalami materi interaksi obat Pengertian mendasar tentang interaksi obat Macam-macam interaksi obat serta memahami cara pengatasannya

Pemberian kuliah melalui metode pembelajaran tatap muka secara langsung Tatap muka yang diisi dengan diskusi untuk menganalisa dan menyelesaikan berbagai pertanyaan yang timbul setelah mahasiswa menerima perkuliahan Setiap mahasiswa diwajibkan membuat minimal 1 pertanyaan terkait materi dan mencoba mencari jawabannya untuk kemudian didiskusikan Pemberian tutorial yang mewajibkan mahasiswa mempresentasikan hasil analisa suatu kasus terkait materi Fasilitas: LCD viewer, laptop, & WB (white board)Valentina Yurina,M.Si.

2.2 kali tatap muka: 27 Feb 20146 Maret 2014Interaksi Farmakokinetika Mekanisme interaksi obat yang terjadi pada fase absorbsi Proses interaksi obat akibat pemindahan obat (Displacement drug) Macam-macam interaksi obat akibat metabolisme obat (Biotransformasi) Mekanisme interaksi obat akibat perubahan pada proses ekskresi serta akibatnya Mekanisme interaksi P-glikoproteinSda.Efta Triastuti, M.Farm.Klin., Apt.

Ema Pristi Y., M.Farm.Klin., Apt.

3.2 kali tatap muka : 13 Maret 201420 Maret 2014Interaksi Farmakodinamik Identifikasi interaksi obat yang bersifat aditif atau sinergistik serta efek toksik dari terapi obat Identifikasi interaksi antagonistik atau efek berlawanan pada terapi obat Mekanisme interaksi obat akibat perubahan pada proses transport obat Mekanisme interaksi obat akibat gangguan keseimbangan cairan dan elektrolitSda.Efta Triastuti, M.Farm.Klin., Apt.

Rudy Salam, S.Farm., Apt.

4.27 Maret 2014Interaksi obat dalam praktek klinis Identifikasi terjadinya interaksi obat dalam praktek klinis baik di apotek maupun di RS Besarnya angka kejadian interaksi obat di apotek maupun di RS yang bermakna secara klinis (clinical significance) Perbandingan kejadian interaksi obat secara teoritismaupun in vivo Faktor resiko terjadinya interaksi obat Tanda-tanda terjadinya interaksi obat pada pasien polifarmasi Tahapan analisa masalah terkait interaksi obat serta pengatasannyaSda.Efta Triastuti, M.Farm.Klin., Apt.

5.3 April 2014Presentasi (UTS) Presentasi jurnal terkait materi-materi yang telah diajarkanSda.Tim Pengajar Interaksi Obat

6.TERJADWALUTSMateri kuliah minggu ke 17Tim Pengajar Interaksi Obat

7.24 April 2014Interaksi obat-makanan Identifikasi interaksi obat-makanan, baik yang bersifat aktual maupun potensial Macam-macam interaksi obat-makanan Mekanisme terjadinya interaksi obat-makanan Langkah pengatasan masalah terkait interaksi obat-makananSda.Anisyah Achmad, SSi., Apt., Sp.FRS

8.8 Mei 2014Interaksi obat- herbal Identifikasi interaksi obat-obat herbal baik yang bersifat aktual maupun potensial Macam-macam interaksi obat-obat herbal Mekanisme terjadinya interaksi obat-obat herbal Langkah pengatasan masalah terkait interaksi obat-obat herbalSda.Ema Pristi Y., M.Farm.Klin., Apt.

9.15 Mei 2014Searching Tools untuk interaksi obat Pengertian Searching Tools untuk interaksi obat Tujuan penggunaan software interaksi obat Macam-macam software yang dapat digunakan dalam menganalisa adanya interaksi obat Aplikasi software interaksi obat dalam mendukung pelayanan farmasi klinisSda.Valentina Yurina, M.Si

10.22 Mei 2014Interaksi farmasetika (interaksi obat in vitro) Pengertian interaksi inkompatibilitas Mekanisme interaksi obat in vitro dengan kemasan farmasetik dan alat administrasi sediaan parenteral (rute intravena) Macam dan mekanisme interaksi obat-eksipienSda.Ema Pristi Y., M.Farm.Klin., Apt.

11.5 Juni 2014Pengaruh usia dan faktor genetik pada interaksi obat Pengaruh profil farmakokinetika pada pasien geriatri terhadap interaksi obat, meliputi tahap absorbsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi Pengaruh profil farmakodinamik pada pasien geriatri terhadap interaksi obat Faktor-faktor genetik yang berperan dalam mekanisme interaksi obatSda.Efta Triastuti, M.Farm.Klin., Apt.

12.12 Juni 2014Pengaruh obat terhadap hasil laboratorium Mekanisme interaksi obat dengan hasil laboratorium Obat-obat yang berpengaruh terhadap perubahan profil elektrolit, asam urat, kreatinin, serta bilirubinSda.Valentina Yurina, M.Si

13.19 Juni 2014Presentasi (UAS) Presentasi leaflet atau poster terkait materi-materi yang telah diajarkanSda.Tim pengajar Interaksi Obat

14.TERJADWALUASMateri kuliah minggu ke 7-13Sda.Tim pengajar Interaksi Obat

F. PERENCANAAN MONITORING DAN UMPAN BALIKMonitoring dan umpan balik terhadap PBM dan dosen dilakukan dengan melakukan kuesioner yang diisi oleh mahasiswa di akhir perkuliahan satu semester.

G. PERENCANAAN PENILAIANSistem Penilaian Kuliah Interaksi Obat (2 SKS)1. Aktivitas 15%2. Tugas individual 25%3. UTS 30%4. UAS 30%

H. SUMBER PUSTAKA Stockley,H. Ivan. 2005. Stockleys Drug Interaction. Martindale Editorial Team, Royal Pharmaceutical Society of Great Britain. Hartshon, Edward, A. 2006. Drug Interaction : General Consideration. The Annals of Pharmacotherapy. Volume 40.www.theannals.com, DOI 10.1345/aph.140003 Leucuta,S.,E., Vlase,L. 2006. Pharmacokinetics and Metabolic Drug Interactions. Curent Clinical Pharmacology. University of Medicine and Pharmacy. Romania.

PERATURAN PERKULIAHAN1. Berpakaian sopan dan mengenakan sepatu.2. Tidak diperbolehkan mengenakan celana jeans/denim.3. Maksimum ketidakhadiran untuk kuliah jika diakumulasi adalah 3 kali pertemuan. Apabila mahasiswa tidak hadir lebih dari 3 kali perkuliahan maka mahasiswa dianggap mengundurkan diri dari keikutsertaannya dalam mata kuliah interaksi obat dan wajib mengulang mata kuliah yang sama.4. Maksimum keterlambatan dalam kuliah adalah 15 menit, lebih dari waktu tersebut maka mahasiswa tidak diperbolehkan mengikuti perkuliahan dan dianggap tidak hadir.5. Apabila mahasiswa tidak hadir, diwajibkan memberikan pernyataan izin tertulis.6. Mahasiswa wajib mempersiapkan diri untuk mengikuti perkuliahan yang akan diuji dengan tanya jawab yang harus dijawab oleh mahasiswa di setiap perkuliahan.7. Mahasiswa wajib membawa buku atau laptop atau sumber referensi lain yang diperlukan dalam mengerjakan tugas-tugasnya.