rocks and mineral5/25/2016 10 pada prinsipnya batuan metamorfosa diklasifikasikan berdasarkan...

18
5/25/2016 1 ROCKS AND MINERAL KRISTAL, MINERAL DAN BATUAN

Upload: others

Post on 02-Jan-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ROCKS AND MINERAL5/25/2016 10 Pada prinsipnya batuan metamorfosa diklasifikasikan berdasarkan tekstur. Tekstur foliasi terjadi akibat orientasi dari mineral, sedangkan non-foliasi

5/25/2016

1

ROCKS AND MINERAL

KRISTAL, MINERAL DAN BATUAN

Page 2: ROCKS AND MINERAL5/25/2016 10 Pada prinsipnya batuan metamorfosa diklasifikasikan berdasarkan tekstur. Tekstur foliasi terjadi akibat orientasi dari mineral, sedangkan non-foliasi

5/25/2016

2

BENTUK KRISTAL

HALITE HEMATITE

• BENTUK KRITAL

• WARNA

• KILAP

• CORET/STREAK

• BIDANG BELAH

• KEKERASAN

SIFAT FISIK MINERAL

Page 3: ROCKS AND MINERAL5/25/2016 10 Pada prinsipnya batuan metamorfosa diklasifikasikan berdasarkan tekstur. Tekstur foliasi terjadi akibat orientasi dari mineral, sedangkan non-foliasi

5/25/2016

3

BIDANG BELAH (CLEAVAGE)

FELDSPAR

HORNBLENDA

PYROXENE

BIDANG BELAH (CLEAVAGE)

Page 4: ROCKS AND MINERAL5/25/2016 10 Pada prinsipnya batuan metamorfosa diklasifikasikan berdasarkan tekstur. Tekstur foliasi terjadi akibat orientasi dari mineral, sedangkan non-foliasi

5/25/2016

4

SKALA MOHS

SIFAT KHUSUS

• CALCITE DAN HCL

• WARNA

Page 5: ROCKS AND MINERAL5/25/2016 10 Pada prinsipnya batuan metamorfosa diklasifikasikan berdasarkan tekstur. Tekstur foliasi terjadi akibat orientasi dari mineral, sedangkan non-foliasi

5/25/2016

5

DATABASE MINERAL

MINERAL PEMBENTUK BATUAN

Page 6: ROCKS AND MINERAL5/25/2016 10 Pada prinsipnya batuan metamorfosa diklasifikasikan berdasarkan tekstur. Tekstur foliasi terjadi akibat orientasi dari mineral, sedangkan non-foliasi

5/25/2016

6

SIKLUS BATUAN

WARNA, TEKSTUR, STRUKTUR

Page 7: ROCKS AND MINERAL5/25/2016 10 Pada prinsipnya batuan metamorfosa diklasifikasikan berdasarkan tekstur. Tekstur foliasi terjadi akibat orientasi dari mineral, sedangkan non-foliasi

5/25/2016

7

BATUAN METAMORFOSA

2005

Page 8: ROCKS AND MINERAL5/25/2016 10 Pada prinsipnya batuan metamorfosa diklasifikasikan berdasarkan tekstur. Tekstur foliasi terjadi akibat orientasi dari mineral, sedangkan non-foliasi

5/25/2016

8

Metamorfosa dan Batuan Metamorfik

Batuan metamorfik umumnya terjadi dibawah permukaan akibat panas (T), tekanan (P) dan aktifitas fluida

Panas dari intrusi magma adalah sumber utama yang menyebabkan metamorfosa.

Tekanan terjadi diakibatkan oleh beban perlapisan diatas (lithostatic pressure) atau tekanan diferensial sebagai hasil berbagai stress misalnya tektonik stress (differential stress)

Fluida yang berasal dari batuan sedimen dan magma dapat mempercepat reaksi kima yang berlangsung pada saat proses metamorfosa yang dapat menyebabkan pembentukan mineral baru

Tiga jenis metamorfosa: Kontak, Dinamik dan Regional metamorfosa

Page 9: ROCKS AND MINERAL5/25/2016 10 Pada prinsipnya batuan metamorfosa diklasifikasikan berdasarkan tekstur. Tekstur foliasi terjadi akibat orientasi dari mineral, sedangkan non-foliasi

5/25/2016

9

A. Thermal gradient around an intrusive igneous rock B. Normal continental geothermal gradientC. Geothermal gradient at subduction zone

Facies Metamorfosa

Page 10: ROCKS AND MINERAL5/25/2016 10 Pada prinsipnya batuan metamorfosa diklasifikasikan berdasarkan tekstur. Tekstur foliasi terjadi akibat orientasi dari mineral, sedangkan non-foliasi

5/25/2016

10

Pada prinsipnya batuan metamorfosa diklasifikasikan berdasarkan tekstur. Tekstur foliasi terjadi akibat orientasi dari mineral, sedangkan non-foliasi yang tidak memperlihatkan orientasi mineral.

KLASIFIKASI BATUAN METAMORF

KLASIFIKASI BATUAN METAMORF

• Merekam peristiwa deformasi (strain)• Veins sebagai bukti aktifitas fluida

Page 11: ROCKS AND MINERAL5/25/2016 10 Pada prinsipnya batuan metamorfosa diklasifikasikan berdasarkan tekstur. Tekstur foliasi terjadi akibat orientasi dari mineral, sedangkan non-foliasi

5/25/2016

11

SLATE

FOLIATED

Page 12: ROCKS AND MINERAL5/25/2016 10 Pada prinsipnya batuan metamorfosa diklasifikasikan berdasarkan tekstur. Tekstur foliasi terjadi akibat orientasi dari mineral, sedangkan non-foliasi

5/25/2016

12

PHYLLITE

SCHIST AND GNEISS

MICA SCHIST GNEISSIC TEXTURE

Page 13: ROCKS AND MINERAL5/25/2016 10 Pada prinsipnya batuan metamorfosa diklasifikasikan berdasarkan tekstur. Tekstur foliasi terjadi akibat orientasi dari mineral, sedangkan non-foliasi

5/25/2016

13

QUARTZ SAND GRAINS

NON-FOLIATED

QUARTZITE

CALCITE CRYSTALS

NON-FOLIATED

MARBLE

Page 14: ROCKS AND MINERAL5/25/2016 10 Pada prinsipnya batuan metamorfosa diklasifikasikan berdasarkan tekstur. Tekstur foliasi terjadi akibat orientasi dari mineral, sedangkan non-foliasi

5/25/2016

14

TOURMALINE QUARTZITE ANTRACITE COAL

NON-FOLIATED

Facies Metamorfosa

Page 15: ROCKS AND MINERAL5/25/2016 10 Pada prinsipnya batuan metamorfosa diklasifikasikan berdasarkan tekstur. Tekstur foliasi terjadi akibat orientasi dari mineral, sedangkan non-foliasi

5/25/2016

15

Facies Metamorfosa & Mineral Indeks

MINERAL INDEX

Page 16: ROCKS AND MINERAL5/25/2016 10 Pada prinsipnya batuan metamorfosa diklasifikasikan berdasarkan tekstur. Tekstur foliasi terjadi akibat orientasi dari mineral, sedangkan non-foliasi

5/25/2016

16

MINERAL INDEX

Facies Metamorfosa & Mineral Indeks

Page 17: ROCKS AND MINERAL5/25/2016 10 Pada prinsipnya batuan metamorfosa diklasifikasikan berdasarkan tekstur. Tekstur foliasi terjadi akibat orientasi dari mineral, sedangkan non-foliasi

5/25/2016

17

Facies Metamorfosa & Tektonik Lempeng

BS-34Zona Metamorfosa

Page 18: ROCKS AND MINERAL5/25/2016 10 Pada prinsipnya batuan metamorfosa diklasifikasikan berdasarkan tekstur. Tekstur foliasi terjadi akibat orientasi dari mineral, sedangkan non-foliasi

5/25/2016

18

BS-35

Batuan metamorfik umumnya terjadi didalam zona metamorfosa sebagai akibat perubahaan kondisi tekanan (P) dan temperatur (T)

Fasies metamorfosa dicirikan oleh mineral atau himpunan mineral yang mencirikan sebaran T dan P tertentu.

Metamorphosa dapat terjadi disetiap kondisi tektonik, tetapi yang paling umum dijumpai pada daerah kovergensi lempeng

Batuan metamorfik berfoliasi membentuk urutan berdasarkan besar butir dan/atau perkembangan foliasi, dari slate yang berbutir halus ke filit dan skeis yang berbutir kasar, gneis dengan lapisan-2 mineral yang terpisah.

Amphibolit adalah batuan metamorfik yang berfoliasi dan berbutir kasar dimana batuan asalnya adalah batuan berkomposisi mafik

Mamer, kwarsit, batu sabak dan hornfels adalah batuan metamorfik non-foliasi.

Marmer, slate, grafit, talk dan asbes adalah batuan metamorfik yang juga merupakan mineral industri

Metamorfosa dan Batuan Metamorfik