rmk perbankan

11
1. RUANG LINGKUP AKUNTANSI PERBANKAN Laporan keuangan bank bertujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan. Selain itu laporan keuangan bank juga bertujuan untuk pengambilan keputusan. Suatu laporan keuangan akan bermanfaat apabila informasi yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut dapat dipahami, relevan, andal dan dapat diperbandingkan. Akan tetapi, perlu disadari pula bahwa laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan bank, karena secara umum laporan keuangan hanya menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non-keuangan. Tujuan dan Ruang Lingkup Akuntansi Perbankan Tujuan dari penyusunan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia antara lain adalah : 1. Untuk membantu pengguna dalam menyusun laporan keuangan agar sesuai dengan tujuannya, yaitu untuk: 1) Pengambilan keputusan investasi dan kredit Laporan keuangan bertujuan untuk menyediakan informasi yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan yang rasional. Oleh karena itu, informasinya harus dapat dipahami oleh pelaku bisnis dan ekonomi serta pihak-pihak lain yang berkepentingan antara lain meliputi: a) deposan b) kreditur c) pemegang saham d) otoritas pengawasan e) Bank Indonesia f) pemerintah g) lembaga penjamin simpanan

Upload: vikana

Post on 20-Feb-2016

13 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

pertemuan 1

TRANSCRIPT

Page 1: RMK perbankan

1. RUANG LINGKUP AKUNTANSI PERBANKANLaporan keuangan bank bertujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut

posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan. Selain itu laporan keuangan

bank juga  bertujuan untuk pengambilan keputusan. Suatu laporan keuangan akan

bermanfaat apabila informasi yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut dapat

dipahami, relevan, andal dan dapat diperbandingkan. Akan tetapi, perlu disadari pula bahwa

laporan keuangan  tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan oleh

pihak-pihak yang berkepentingan dengan bank, karena secara umum laporan keuangan

hanya menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan

untuk menyediakan informasi non-keuangan.

Tujuan dan Ruang Lingkup Akuntansi PerbankanTujuan dari penyusunan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia antara lain  adalah :

1. Untuk membantu pengguna dalam menyusun laporan keuangan agar sesuai  dengan

tujuannya, yaitu untuk:

1) Pengambilan keputusan investasi dan kredit

Laporan keuangan bertujuan untuk menyediakan informasi yang bermanfaat bagi

pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan yang rasional. Oleh

karena itu, informasinya harus dapat dipahami oleh pelaku bisnis dan ekonomi serta

pihak-pihak lain yang berkepentingan antara lain meliputi:

a) deposan

b) kreditur

c) pemegang saham

d) otoritas pengawasan

e) Bank Indonesia

f) pemerintah

g) lembaga penjamin simpanan

h) masyarakat

2) Menilai prospek arus kas

Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi yang dapat

mendukung deposan, investor, kreditur dan pihak-pihak lain dalam memperkirakan

jumlah, saat, dan kepastian dalam penerimaan kas di masa depan. Prospek

penerimaan kas sangat tergantung pada kemampuan bank untuk menghasilkan kas

guna memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo, kebutuhan operasional,

reinvestasi dalam operasi, dan pembayaran dividen.

3) Memberikan informasi atas sumber daya ekonomi

Pelaporan keuangan bertujuan memberikan informasi tentang sumber daya

ekonomi bank (economic resources), kewajiban bank untuk mengalihkan sumber

Page 2: RMK perbankan

daya tersebut kepada entitas lain atau pemilik saham, serta kemungkinan terjadinya

transaksi dan peristiwa yang dapat mempengaruhi perubahan sumber daya tersebut.

1. Menciptakan keseragaman dalam penerapan perlakuan akuntansi dan penyajian

laporan keuangan, sehingga meningkatkan daya banding diantara laporan

keuangan bank.

2. Menjadi acuan minimum yang harus dipenuhi oleh perbankan dalam menyusun

laporan keuangan. Namun keseragaman penyajian sebagaimana diatur dalam

PAPI (Pedoman akuntansi perbankan indoensia) tidak menghalangi masing-

masing bank untuk memberikan informasi yang relevan bagi pengguna laporan

keuangan sesuai kondisi masing-masing bank.

Ruang Lingkup Akuntansi PerbankanPAPI  (Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia) berlaku untuk bank umum

konvensional. Dalam hal bank umum konvensional mempunyai unit usaha syariah, maka

unit usaha syariah tersebut menggunakan Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah

Indonesia, kecuali untuk hal-hal yang  tidak diatur dalam Pedoman Akuntansi Perbankan

Syariah Indonesia tersebut.

Acuan Penyusunan Akuntansi PerbankanPenyusunan PAPI didasarkan pada acuan yang relevan, yaitu:

1. Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (KDPPLK),

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Pernyataan

Standar Akuntansi Keuangan (ISAK).

2. Ketentuan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.

3. International Accounting Standard (IAS)/International Financial Reporting  Standards

(IFRS).

4. Peraturan perundang-undangan yang relevan dengan laporan keuangan.

5. Praktik-praktik  akuntansi yang berlaku umum, kesepakatan antar negara dan

standar akuntansi negara lain.

Jika PSAK memberikan pilihan atas perlakuan akuntansi, maka diwajibkan untuk

mengikuti   ketentuan Bank Indonesia.

Ketentuan Lain-lain Akuntansi Perbankan1. Jurnal dan pos yang digunakan dalam PAPI hanya merupakan ilustrasi dan tidak

bersifat mengikat. Dengan demikian bank dapat mengembangkan metode pencatatan

dan pembukuan sesuai sistem masing-masing sepanjang memberikan hasil akhir yang

tidak berbeda. Ilustrasi jurnal yang dicantumkan dalam PAPI menggambarkan akuntansi

secara manual dan tidak ada transaksi antar kantor/cabang.

2. Transaksi bank yang dicantumkan pada PAPI diprioritaskan pada transaksi yang

umum terjadi pada setiap bank.

Page 3: RMK perbankan

3. PAPI secara periodik akan dievaluasi dan disesuaikan dengan perkembangan bisnis

dan produk perbankan, ketentuan PSAK, ketentuan Bank Indonesia, IAS/IFRS, dan

ketentuan lainnya yang terkait dengan sektor perbankan.

2. LAPORAN KEUANGAN BANKLaporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses pencatatan, yang

merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun

buku yang bersangkutan. Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi

Keuangan : “Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.

Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan perubahan posisi

keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misal, sebagai laporan arus

kas, atau laporan arus dana), catatan juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang

berkaitan dengan laporan tersebut, misal informasi keuangan segmen industri dan geografis

serta pengungkapan pengaruh perubahan harga”

Dari pengertian diatas laporan keuangan dibuat sebagai bagian dari proses pelaporan

keuangan yang lengkap, dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang

dibebankan kepada manajemen. Penyusunan laporan keuangan disiapkan mulai dari

berbagai sumber data, terdiri dari faktur-faktur, bon-bon, nota kredit, salinan faktur

penjualan, laporan bank dan sebagainya. Data yang asli bukan saja digunakan untuk

mengisi buku perkiraan, tetapi dapat juga dipakai untuk membuktikan keabsahan transaksi.

Laporan keuangan terdiri dari:

Neraca, menginformasikan posisi keuangan pada saat tertentu, yang tercermin pada

jumlah harta yang dimiliki, jumlah kewajiban, dan modal perusahaan.

Perhitungan laba rugi, menginformasikan hasil usaha perusahaan dalam suatu

periode tertentu.

Laporan arus kas, menginformasikan perubahan dalam posisi keuangan sebagai

akibat dari kegiatan usaha, pembelanjaan, dan investasi selama periode yang

bersangkutan.

Catatan atas laporan keuangan, menginformasikan kebijaksanaan akuntansi yang

mempengaruhi posisi keuangan dari hasil keuangan perusahaan.

Ruang Lingkup Laporan Keuangan BankPAPI  ( Pedoman akuntansi perbankan Indonesia) berlaku untuk bank umum

konvensional. Dalam hal bank umum konvensional mempunyai unit usaha syariah, maka

unit usaha syariah tersebut menggunakanPedoman Akuntansi Perbankan Syariah

Indonesia, kecuali untuk hal-hal yang  tidakdiatur dalam Pedoman Akuntansi Perbankan

Syariah Indonesia tersebut.

Laporan Keuangan Perbankan

Page 4: RMK perbankan

1. Neraca bank

Sisi aktiva dalam neraca bank menggambarkan pola pengalokasian dana bank yang

mencerminkan posisi kekayaan yang merupakan hasil penggunaan dana bank dalam

berbagai bentuk. Penggunaan dana bank dilakukan berdasarkan prinsip prioritas. Disamping

itu kegiatan pengalokasian dana tersebut harus memperhatikan ketentuan – ketentuan yang

ditetapkan oleh Bank Sentral sebagai otoritas moneter yang mengatur dan mengawasi bank.

Sisi pasiva dalam neraca bank menggambarkan kewajiban bank yang berupa klaim

pihak ketiga atau pihak lainnya atas kekayaan bank yang dinyatakan dalam bentuk rekening

giro, tabungan, deposito berjangka dan instrumen – instrumen utang atau kewajiban bank

lainnya. Selain itu modal bank menggambarkan nilai buku pemilik saham bank. Sisi pasiva

mencerminkan kegiatan penghimpunan dana yang berasal dari berbagai sumber. Dana

bank yang pada dasarnya berasal dari masyarakat atau pihak ketiga dan modal bank itu

sendiri (ekuitas).

2. Laporan Laba / Rugi Bank

Laporan laba/rugi bank (Profit and Loss Statement) atau lebih dikenal juga dengan

Income Statement dari suatu Bank umum adalah suatu laporan keuangan bank yang

menggambarkan pendapatan dan biaya operasional dan non operasional bank serta

keuntungan bersih bank untuk suatu periode tertentu.

3. Perubahan Modal

Laporan perubahan modal, adalah laporan yang menunjukkan perubahan modal untuk

periode tertentu, mungkin satu bulan atau satu tahun. Melalui laporan perubahan modal

dapat diketahui sebab-sebab perubahan modal selama periode tertentu.

Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa Laporan arus kas

atau Laporan arus dana

Catatan dan laporan keuangan perusahaan lain serta materi penjelasan yang

merupakan bagian integral dari laporan keuangan

Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah

laporan aktiva, kewajiban,dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran

kinereja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban. Bisa saja memanfaatkan

jasa laporan keuangan (jasa analisa keuangan ) maupun akuntan publik. Laporan posisi

keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan dalam

berbagai unsur neraca. Selain itu juga biasanya laporan keuangan juga be analisais

keuangan selama setahun.

4. Kualitas Aktiva Produktif

Dalam laporan keuangan bank, sejak tahun 2001 laporan keuangan bank harus

dilengkapi laporan kualitas aktiva produktif dan informasi lainnya. Kualitas aktiva produktif

akan teridikasi dari tingkat kelektibilitasnya. Tingkat kolektibilitasnya adalah lancar (L), dalam

Page 5: RMK perbankan

perhatian khusus (DPK), kurang lancar (KL), diragukan (D), dan ,macet (M). Semakin

rendah tingkat kolektibilitasnya menunjukan semakin banyak aktiva produktif yang

bermasalah. Aktiva produktif yang bermasalah bila masuk kelompok kurang lancar,

diragukan bahkan macet. Bila ini terjadi mengindikasikan aktiva produktif semakin tidak

sehat.

5. Komitmen & Kontigensi

Komitmen bank

Komitmen bank adalah suatu ikatan atau kontrak atau berupa janji yang tidak dapat

dibatalkan secara sepihak oleh bank lain dalam rupiah maupun valuta asing, dan harus

dilaksanakan apabila persyaratan yang disepakati bersama dipenuhi. Komitmen ini dapat

bersifat tagihan ataupun kewajiban bagi bank. Komitmen tagihan adalah komitmen yang

diterima oleh bank dari pihak lain dan komitmen kewajiban adalah komitmen yang diberikan

oleh bank kepada nasabah dan atau pihak lain. Komitmen disajikan dalam laporan

komitmen dan kontijensi tanpa pos lawan.

Tagihan komitmen antara lain :

a. Fasilitas pinjaman yang diterima dari pihak lain yang belum ditarik

b. Posisi pembelian valuta asing dll.

Kewajiban komitmen antara lain :

a. Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik

b. Fasilitas kredit kepada bank lain yang belum ditarik

c. Irrevocable L/C yang masih berjalan

d. Posisi pemebelian valuta asing

Kontijensi

Kontijensi atau lebih dikenal dengan peristiwa atau transaksi yang mengandung syarat

merupakan transaksi yang paling banyak ditemukan dalam kegiatan bank sehari-hari.

Kontijensi yang dimiliki oleh suatu bank dapat berakibat tagihan atau kewajiban bagi bank

yang bersangkutan.

Kontijensi adalah suatu keadaan yang masih diliputi ketidakpastian mengenai

kemungkinan diperolehnya laba atau rugi oleh suatu perusahaan, yang baru akan

terselesaikan dengan terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa dimasa yang

akan dating. Pengungkapan akan peristiwa kontijensi diharuskan dalam laporan keuangan.

Jenis transaksi kontijensi : Dalam transaksi bank dapat ditemukan beberapa jenis

transaksi kontijensi seperti : Garansi bank, letter of credit yang dapat dibatalkan (revocable)

yang masih berjalan, transaksi opsi valuta asing, pendapatan bunga dalam penyelesaian.

Page 6: RMK perbankan

Semua jenis transaksi diatas apabila ditemukan dalam transaksi sehari-hari wajib untuk

dilaporkan dalam laporan keuangan melalui rekening administrative, yang dapat berupa

tagihan maupun kewajiban.

6. Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan bank merupakan suatu alat atau cara yang paling umum

digunakan dalam membuat analisis laporan keuangan. Analisis rasio menggambarkan

hubungan matematis antara suatu jumlah dengan jumlah lainnya. Karena

penginterprestasikan terhadap rasio – rasio ini cukup kompleks, maka keefektifan rasio

keuangan ini sebagai suatu alat analisis sangat tergantung dan kemampuan dan keahlian

analisis dalam menginterprestasikannya. Berikut beberapa analisis rasio keuangan yang

digunakan dalam suatu bank, yaitu sebagai berikut:

Cash Ratio adalah : Rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga yang dihimpun bank

yang harus segera dibayar. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam

membayar kembali simpanan nasabah pada saat ditari dengan menggunkaan alat likuid

yang dimilikinya. Menurut ketentuan Bank Indonesia, alat likuid terdiri atas uang kas

ditambah dengan rekening giro bank yang disimpan pada Bank Indonesia. Semakin tinggi

rasio mi semakin tinggi pula kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan, namun dalam

praktik akan mempengaruhi produktifitasnya.

Fungsi Laporan Keuangan BankBank sebagai lembaga perantara keuangan memberikan jasa - jasa keuangan baik

kepada pihak yang membutuhkan dana dan pihak yang memiliki dana bank - bank

melakukan beberapa fungsi dasar sementara tetap menjalankan kegiatan rutinnya di bidang

keuangan. Fungsi dasar dan bank dapat dilihat dan keterangan berikut. Bank memiliki fungsi

pokok sebagai berikut ( Dahlan Siamat 2001 : 88)

Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien dalam kegiatan

ekonomi.

Menciptakan uang

Menghimpun dana dan menyalurkan kepada masyarakat.

Menawarkan jasa - jasa keuangan lain.

Menyediakan fasilitas untuk perdagangan intemasional.

Menyediakan pelayanan penyimpanan untuk barang - barang berharga.

Menyediakan jasa - jasa pengelolaan dana.

Berdasarkan Undang - Undang RI No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan pasal 34,

setiap bank diwajibkan menyampaikan laporan keuangan berupa neraca dan perhitungan

laba/rugi berdasarkan waktu dan bentuk yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Menurut

Bambang Riyanto pengertian laporan keuangan adalah ikhtisar mengenai keadaan

keuangan suatu perusahaan, dimana neraca (Balance Sheet) mencerminkan nilai aktiva,

Page 7: RMK perbankan

hutang dan modal sendiri pada suatu saat tertentu dan laporan laba/rugi (Income

Statement) mencerminkan hasil - hasil yang dicapai dalam suatu periode tertentu biasanya

meliputi periode 1 tahun. Adapun pengertian dan neraca (Balance Sheet) adalah suatu

gambaran dan laporan keuangan bank yang mengemukakan perbandingan yang seimbang

antara harta benda, milik atau kekayaan bank dengan semua kewajiban, utang dan

modalnya pada saat tertentu.

Dan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan dan susunan laporan keuangan

untuk memenuhi kebutuhan akan informasi yang berguna dalam membuat keputusan bagi

pihak - pihak yang berkepentingan. Laporan keuangan yang disusun dan disajikan sebagai

data tahunan kepada semua pihak yang berkepentingan pada hakekatnya mempunyai

keterbatasan dalam memberikan gambaran tentang keadaan keuangan dan potensi

laba. Untuk mengatasinya diperlukan suatu laporan untuk beberapa periode, yaitu dengan

menyusun laporan keuangan yang diperbandingkan. 

Laporan keuangan mempunyai arti penting sebagai berikut:

Kepentingan masyarakat.

Kepentingan pemegang saham.

Kepentingan perpajakan.

Kepentingan pemerintah.

Karyawan.

Manajemen bank.

Page 8: RMK perbankan

DAFTAR PUSTAKAhttp://banking.blog.gunadarma.ac.id/2010/03/04/akuntansi-perbankan-7/

http://alvinheadhunters.wordpress.com/2012/03/23/119/

http://maylisa-a-p.blogspot.com/2013/03/pengertianruang-lingkupjenis_15.html

http://rikaarditasariblogs.blogspot.co.id/2013/03/pengertian-ruang-lingkup-jenis-jenis_19.html

http://banking.blog.gunadarma.ac.id/2010/03/04/akuntansi-perbankan-7/

http://ugtemankita.blogspot.co.id/2013/03/laporan-keuangan-bank.html

https://riefkyhamdallahfandy.wordpress.com/2011/03/28/gambaran-umum-laporan-

keuangan-pada-bank/