rmk yudha adhitya f0311123

71
RANGKUMAN MATERI AKUNTANSI INTERNASIONAL Disusun untuk melengkapi tugas akhir mata kuliah Akuntansi Internasional Disusun oleh : Yudha Adhitya F0311123 Akuntansi Internasional / B JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS 1

Upload: adhitya-yudha

Post on 30-Dec-2015

79 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RMK Yudha Adhitya F0311123

RANGKUMAN MATERI

AKUNTANSI INTERNASIONAL

Disusun untuk melengkapi tugas akhir mata kuliah Akuntansi Internasional

Disusun oleh :

Yudha Adhitya

F0311123

Akuntansi Internasional / B

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

1

Page 2: RMK Yudha Adhitya F0311123

2013

2

Page 3: RMK Yudha Adhitya F0311123

PERKEMBANGAN DAN KLASIFIKASI AKUNTANSI

INTERNASIONAL

Perkembangan

Akuntansi memainkan peranan yang sangat penting dalam masyarakat.

Tujuan dari akuntansi adalah menyediakan informasi yang dapat digunakan oleh

pengambil keputusan untuk membuat keputusan ekonomi. Dalam dunia usaha,

akuntansi merupakan suatu alat informasi, dimana akuntansi memberikan

informasi yang akurat untuk pengambilan keputusan.

Akuntansi memberikan informasi mengenai perusahaan dan transaksinya

untuk memfasilitasi keputusan alokasi sumber daya oleh para pengguna.  Jika

informasi dapat diandalkan dan bermanfaat,  maka sumber daya yang terbatas

dapat dialokasikan optimal. Akuntansi internasional memiliki peranan yang

serupa dengan konteks yang lebih luas, dimana lingkup pelaporannya adalah

untuk perusahaan multinasional (multinational company-MNC) dengan transaksi

dan operasi lintas batas negara atau perusahaan dengan kewajiban pelaporan

kepada para pengguna laporan di negara lain.

Proses akuntansinya pun tidaklah berbeda dan dengan kualifikasi standar

pelaporan tertentu yang diatur secara internasional maupun lokal pada negara

tertentu. Tapi penting untuk diketahui mengenai dimensi internasional dari proses

akuntansi pada tiap negara yang berbeda. Dimana perbedaan itu meliputi,

perbedaan budaya, praktik bisnis, struktur politik,sistem hukum,nilai mata

uang,tingkat inflasi lokal, risiko bisnis, dan serta aturan perundang-undangan

mempengaruhi bagaimana perusahaan multinasional melakukan kegiatan

operasionalnya dan memberikan laporan keuangannya. Akuntansi mencakup

beberapa proses yang luas :

1. Pengukuran

2. Pengungkapan

3. Auditing

3

Page 4: RMK Yudha Adhitya F0311123

Ada delapan faktor berikut ini memiliki pengaruh yang signifikan dalam

perkembangan akuntansi. Tujuh faktor pertama berupa ekonomi, sejarah sosial,

dan kelembagaan dan merupakan faktor yang sering disebutkan oleh para penulis

akuntansi. Akhir-akhir ini, hubungan antara budaya dan perkembangan aktuntansi

mulai digali lebih lanjut.

1. Sumber pendanaan.

2. Sistem hukum.

3. Perpajakan.

4. Ikatan Politik Dan Ekonomi.

5. Inflasi.

6. Tingkat Perkembangan Ekonomi.

7. Tingkat Pendidikan.

Sudut pandang Sejarah

Akuntansi dimulai dengan sistem pembukuan berpasangan (double entry

bookkeeping) di Italia pada abad ke 14 dan 15. Sistem pembukuan berpasangan

(double entry bookkeeping), dianggap awal penciptaan akuntansi. Akuntansi

modern dimulai sejak double entry accounting ditemukan dan digunakan didalam

kegiatan bisnis yaitu sistem pencatatan berganda (double entry bookkeeping)

yang diperkenalkan oleh Luca Pacioli (th 1447).

Praktek bisnis dengan metode venetian yang menjadi acuan Luca menulis

buku tersebut telah menjadi metode yang diadopsi tidak hanya di Italia namun

hampir disemua negara eropa seperti Jerman, Belanda, Inggris. Luca

memperkenalkan 3 (tiga) catatan penting yang harus dilakukan:

1. Buku Memorandum, adalah buku catatan mengenai seluruh informasi

transaksi bisnis.

2. Jurnal, dimana transaksi yang informasinya telah disimpan dalam buku

memorandum kemudian dicatat dalam jurnal.

3. Buku Besar, adalah suatu buku yang merangkum jurnal diatas. Buku besar

merupakan centre of the accounting system (Raddebaugh, 1996).

4

Page 5: RMK Yudha Adhitya F0311123

Tahun 1850-an double entry bookkeeping mencapai Kepulauan Inggris

yang menyebabkan tumbuhnya masyarakat akuntansi dan profesi akuntansi publik

yang terorganisasi di Skotlandia dan Inggris tahun 1870-an.  Praktik akuntansi

Inggris menyebar ke seluruh Amerika Utara dan seluruh wilayah persemakmuran

Inggris. Selain itu model akuntansi Belanda diekspor antara lain ke Indonesia, 

Sistem akuntansi Perancis di Polinesia dan wilayah-wilayah Afrika dibawah

pemerintahan Perancis.  Kerangka pelaporan sistem Jerman berpengaruh di

Jepang,  Swedia,  dan Kekaisaran Rusia.

Paruh pertama abad 20, seiring tumbuhnya kekuatan ekonomi Amerika

Serikat,  kerumitan masalah akuntansi muncul bersamaan.  Kemudian Akuntansi

diakui  sebagai suatu  disiplin  ilmu akademik  tersendiri.  Setelah  Perang Dunia

II,  pengaruh Akuntansi semakin terasa di Dunia Barat.  Bagi banyak negara, 

akuntansi merupakan masalah nasional dengan standar dan praktik nasional yang

melekat erat dengan hukum nasional dan aturan profesional. Namun demikian,

akuntansi melayani manusia dan organisasi yang lingkup keputusannya makin

internasional. Dalam tahun-tahun terakhir, usaha-usaha institusi untuk

mempersempit perbedaan dalam pengukuran, pengungkapan, dan proses auditing

di seluruh dunia makin intensif dilakukan.

Sudut Pandang Kontemporer

Kemajuaan teknologi informasi menyebabkan perubahan radikal dalam

ekonomi produksi dan distribusi. Produksi yang terintegrasi secara vertikal tidak

lagi menjadi bukti model operasi yang efisien. Hubungan informasi, secara gobal

dan seketika memberi makna bahwa produksi, termasuk jasa akuntansi, makin

dialihkontrakkan kepada siapa saja dengan ukuran apa pun, di mana saja di dunia

yang memiliki kemampuan terbaik dalam melakukan suatu pekerjaan atau suatu

bagian dari pekerjaan tersebut. Hubungan wajar timbal-balik yang menjadi

karakter hubungan perusahaan dengan pemasok, perantara, dan pelanggan mereka

digantikan dengan hubungan kerja sama global dengan pemasok, pemasok dari

pemasok, perantara, pelanggan, dan pelanggan dari pelanggan.

5

Page 6: RMK Yudha Adhitya F0311123

Pertumbuhan dan Penyebaran Operasi Multinasional

Saat ini bisnis internasional melebihi perdagangan luar negeri dan

meningkatkan asosiasi dengan investasi asing langsung, yang meliputi pendirian

sistem manufaktur atau distribusi di luar negeri dengan membentuk afiliasi yang

dimiliki seutuhnya, usaha patungan atau alians strategi.

Terlihat jelas adanya bias dari negara-negara maju terhadap investasi

asing, secara langsung arus investasi asing meledak ke negara-negara berkembang

sejak awal tahun 1990-an. Hal ini menunjukkan bahwa MNC semakin menyadari

bahwa negara tuan rumah (host countries) menjadi lokasi investasi yang menarik.

Pada tingkat perusahaan, aktivitas investasi langsung terlihat dengan adanya

pengungkapan segmen perusahaan dan daftar kepemilikan saham pada perusahaan

afiliasi.

Internasionalisasi Pasar Modal

Faktor yang banyak menyumbang perhatian lebih terhadap akuntansi

internasional dikalangan eksekutif perusahaan, investor, regulator pasar, pembuat

standar akuntansi dan para pendidik ilmu bisnis adalah internasionalisasi pasar

modal seluruh dunia. Federasi Pasar Modal Dunia ( World Federation of

Exchanges ) melaporkan bahwa perusahaan domestik mencatatkan sahamnya

meningkat di beberapa pasar dan menurun dibeberapa pasar lainya selama masa-

masa dekade sekarang, yang sebagian disebabkan oleh merger dan akuisisi, yang

juga berakibat pada penghapusan pencatatan saham (delisting) yang dilakukan

beberapa perusahaan yang terkait.

Faktor-faktor yang relevan dalam memilih Pasar Luar Negeri :

1. Sejauh mana minat terhadap perusahaan, ditunjukan oleh jumlah

partisipasi analis keuangan dan investor dalam sebuah pasar.

2. Tingkat aktivitas perdagangan pada bursa efek.

3. Kemudahan untuk meningkatkan jumlah modal. Beberapa wilayah

yurisdiksi memiliki daftar yang rumit atau ketentuan pelaporan yang

6

Page 7: RMK Yudha Adhitya F0311123

berlaku mungkin sulit atau tidak mungkin dipenuhi oleh perusahaan yang

lebih kecil.

4. Ketersediaan modal di suatu pasar.

5. Reputasi Bursa Efek.

6. Sejauh mana keinginan perusahaan untuk meningkatkan profil dan

menciptakan identitas mereknya di pasar tertentu.

7. Seberapa jauh lingkungan regulasi dan bahasa suatu pasar mirip dengan

yang ada di pasar atau negara asal perusahaan.

8. Seberapa jauh investor institusional menghadapi pembatasan wajib atau

yang sukarela terhadap proporsi portofolio investasi mereka yang dapat

mereka miliki dalam bentuk surat berharga.

9. Apakah sifat dan kegiatan investor di pasar tersebut?

10. Bagaimana kemungkinan suatu perusahaan akan diharuskan untuk

mencatatkan sahamnya di pasar lokal sehingga dapat melakukan merger

atau akuisisi di suatu negara tertentu?

11. Apakah terdapat kebutuhan bagi saham yang dicatatkan pada pasar lokal

untuk digunakan dalam program opsi saham karyawan?

7

Page 8: RMK Yudha Adhitya F0311123

AKUNTANSI KOMPARATIF AMERIKA DAN ASIA

Pendahuluan

Akuntansi komparatif Amerika dan Asia membahas akuntansi dari lima

Negara, dua di benua Amerika (Meksiko dan Amerika Serikat) serta tiga di benua

Asia (Cina, India, dan Jepang). Amerika Serikat dan Jepang memiliki tingkat

perkembangan ekonomi yang tinggi, sementara Meksiko, Cina, dan India

memiliki peekonomian yang baru muncul. Dibandingkan negara-negara lain,

Amerika Serikat merupakan pusat perekonomian terbesar dan rumah bagi

perusahaan-perusahaan besar bertaraf multinasional. Jepang menjadi Negara

dengan perekonomian tertinggi kedua serta menjadi rumah untuk bisnis-bisnis

terbesar dunia. Kedua Negara tersebut merupakan pendiri Komite Standar

Akuntansi Internasional (International Accounting Standards Committee).

Sistem Akuntansi Nasional Amerika

Akuntansi di Amerika Serikat diatur badan sektor khusus Dewan Standar

Akuntansi Keuangan (Financial Accounting Standard Board-FASB), akan tetapi

yang menjadi penyokong kewenangan terhadap standardisasi mereka adalah

agensi kepemerintahan Komisi Keamanan dan Kurs (Securities and Exchange

Commision -SEC).

Standar Akuntansi secara historis telah ditetapkan oleh American Institute

of Certified Akuntan Publik (AICPA) tunduk pada Securities and Exchange

Commission peraturan. The AICPA pertama kali membuat Komite Prosedur

Akuntansi pada tahun 1939, dan diganti bahwa dengan Prinsip Akuntansi Dewan

pada tahun 1951 . In 1973, the Accounting Principles Board was replaced by the

Financial Accounting Standards Board (FASB) under the supervision of the

Financial Accounting Foundation with the Financial Accounting Standards

Advisory Council serving to advise and provide input on the accounting

standards. Other organizations involved in determining United States accounting

standards include the Governmental Accounting Standards Board (GASB),

formed in 1984, and the Public Company Accounting Oversight Board (PCAOB).

Pada tahun 1973, Dewan Prinsip Akuntansi digantikan oleh Dewan Standar

8

Page 9: RMK Yudha Adhitya F0311123

Akuntansi Keuangan (FASB) di bawah pengawasan Yayasan Akuntansi

Keuangan dengan Standar Akuntansi Keuangan Dewan Pertimbangan melayani

untuk menasihati dan memberikan masukan pada standar akuntansi. Organisasi-

organisasi lain yang terlibat dalam menentukan standar akuntansi Amerika Serikat

meliputi Dewan Standar Akuntansi Pemerintahan (GaSb), terbentuk pada tahun

1984, dan Perusahaan Publik Akuntansi Dewan Pengawas (PCAOB). As

international and US GAAP standards have converged, the International

Accounting Standards Board which produces International Financial Reporting

Standards (IFRS) has become important. Sebagai internasional dan US GAAP

standar telah berkumpul, maka Dewan Standar Akuntansi Internasional yang

memproduksi Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) telah menjadi

penting.

Sistem Akuntansi Nasional Meksiko  

Meksiko adalah negara dengan penduduk berbahasa Spanyol terbanyak di

dunia dan negara dengan populasi terbesar kedua di Amerika Latin. Meksiko

memiliki free-market ekonomi yang besar. Perusahaan milik pemerintah

menguasai industri perminyakan dan sarana umum, sedangkan perusahaan swasta

mendominasi pabrik, konstruksi, tambang, hiburan, serta industri pelayanan.

Pemerintah juga melakukan privatisasi kepemilikannya dalam industri-industri

yang tidak strategis. Reformasi ekonomi pasar bebas selama tahun 1990-an

membantu mengurangi inflasi, meningkatkan tingkat pertumbuhan ekonomi, dan

memberikan fundamental ekonomi yang lebih sehat. Perjanjian yang paling

penting untuk Meksiko adalah Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara   

(North American Free Trade Agreement - NAFTA ) yang ditandatangani dengan

Kanada dan Amerika Serikat tahun 1994. Seperti Brazil, Meksiko memberikan

informasi yang dibutuhkan oleh kreditor dan pemungut pajak. Sistem resmi

Meksiko yang berasal dari Prancis adalah faktor yang lebih disukai. Sejak

pembentukan persetujuan perdagangan bebas Amerika Utara (NAFTA / North

America Free Trade Agreement). Pertumbuhan ekonomi Meksiko telah

meningkat. Tetapi dengan negara internasional lainnya menjadi lebih menonjol

pada arena global, penting bagi Meksiko untuk mengakses pendanaan. Meksiko

9

Page 10: RMK Yudha Adhitya F0311123

memerlukan keterbukaan dalam kerjasamanya sebagai tujuan untuk mencapai

perkembangan ekonomi yang berkesinambungan.

Sistem Akuntansi Nasional Jepang

Pembukuan dan laporan keuangan di Jepang mennggambarkan adanya

percampuran pengaruh domestik dan internasional. Dua badan pemerintah yang

terpisah bertanggung jawab atas regulasi akuntansi dan hukum pajak penghasilan

perusahaan di Jepang, memiliki pengaruh lebih lanjut pula. Pada paruh pertama

abad ke-20, pemikiran akuntansi mencerminkan pengaruh Jerman; pada paruh

kedua, ide-ide dari AS yang berpengaruh. Akhir-akhir ini, pengaruh badan Badan

Standar Akuntansi Internasional mulai dirasakan dan pada tahun 2001 perubahan

besar terjadi dengan pembentukan organisasi sektor swasta sebagai pembuat

standar akuntansi.

Untuk memahami sistem pembukuan Jepang, kita harus memahami

budaya, praktik bisnis dan sejarah Jepang. Jepang merupakan masyarakat

tradisional dengan akar budaya dan agama yang kuat. Kesadaran kelompok dan

saling ketergantungan dalam hubungan pribadi dan perusahaan berlawanan

dengan hubungan independen yang wajar diantara individu-individu dan

kelompok di negara-negara barat. Perusahaan Jepang saling memiliki ekuitas

saham satu sama lain, dan sering kali bersama-sama memiliki perusahaan lain.

Investasi yang saling bertautan ini menghasilkan konglomerasi industri yang

meraksasa yang disebut sebagai keiretsu. Bank seringkali menjadi bagian dari

kelompok industri besar ini.

Bank biasanya hanyalah bagian dari grup ini. Penggunaan kredit bank dan

modal utang yang meluas untuk membiayai perusahaan besar terbilang sangat

banyak bila dilihat dari sudut pandang barat dan manajemen perusahaan terutama

lebih bertanggung jawab kepada bank dan lembaga keuangan lainnya,

dibandingkan kepada para pemegang saham. Pemerintah pusat juga

memberlakukan kontrol ketat atas berbagai aktivitas usaha di Jepang, yang berarti

kontrol birokrasi yang kuat dalam masalah-masalah usaha, termasuk akuntansi.

10

Page 11: RMK Yudha Adhitya F0311123

Pengetahuan mengenai kegiatan usaha utamanya terbatas pada perusahaan dan

pihak dalam lainnya seperti bank dan pemerintah.

Bentuk bisnis keiretsu ini, sedang dalam perubahan seiring dengan

reformasi struktural yang dilakukan Jepang untuk mengatasi stagnasi ekonomi

yang berawal pada tahun 1990-an. Krisis keuangan yang mengikuti pergerakan

ekonomi Jepang juga disebabkan oleh review standarisasi laporan keuangan

Jepang. Jelas terlihat bahwa banyak praktik akuntansi menyembunyikan betapa

buruknya perusahaan di Jepang. Sebagai contoh:

1. Hilangnya konsolidasi standarisasi menyebabkan adanya perusahaan

jepang yang menutupi kerugian operasional dalam usaha gabungan.

2. Kewajiban pensiun dan pesangon hanya diakui sebesar 40% dari

jumlah pinjaman karena hal itu merupakan batas pengurang pajak

mereka.

3. Pemegang saham dibebani biaya, bukan berdasarkan harga pasar.

Akuntansi BigBang mulai ditunjukkan di akhir 1990-an untuk menciptakan

perekonomian Jepang yang sehat sehingga perusahaan menjadi lebih transparan

dan membawa Jepang kearah standarisasi sosial.

Sistem Akuntansi Nasional Cina

Pada akhir 1970-an, pemimpin Cina memulai menggerakkan ekonomi dari

program terpusat gaya Soviet menuju sistem yang lebih berorientasi pasar namukn

masih dalam kendali partai komunis. Untuk meraih semua ini, mereka berpindah

ke sistem kepemilikan yang bertanggungjawab dalam pertanian daripada

kolektivisme kuno, meningkatkan wewenang pejabat lokal dan manajer pabrik

industri, memperbolehkan perluasan berbagai perusahaan kecil skala dalam

bidang jasa dan manufaktur kecil, dan menerapkan ekonomi terbuka untuk

meningkatkan perdagangan dan penanaman modal asing. Pada tahun 1993,

kepemimpinan Cina menyetujui reformasi jangka panjang lagi yang dimaksud

supaya memberikan fleksibelitas yang lebih pada institusi yang berorientasi pasar.

Ciri-ciri penting mencakup pembagian sistem kepemilikan saham, privatisasi dan

11

Page 12: RMK Yudha Adhitya F0311123

pengembangan penukaran saham terorganisisr, dan pendaftaran saham perusahaan

Cina dalam bursa saham Barat. Meskipun demikian, perusahaan milik negara

masih mendominasi banyak kunci industri pada apa yang orang cina sebut

“ekonomi pasar sosialis”, yaitu ekonomi berencana dengan adaptasi pasar.

Akuntansi di Cina memiliki sejarah yang panjang. Berfungsi dalam peran

pemeliharaan yang bisa terkuak mulai abad 2200 SM, selama dinasti Hsiu, dan

dokumen-dokumennya menunjukkan bahwa akuntansi telah digunakan untuk

mengukur kekayaan dan membandingkan pencapian diantara pejabat kerajaan dan

pangeran dinasti Xia (2000-1500 SM). Confucius muda (551-479SM) dulunya

adalah seorang manajer gudang dan tulisan-tulisannya menyebutkan bahwa

pekerjaannya meliputi pembukuan-mencatat resep dan pembiayaan saat itu.

Diantara ajaran-ajaran Confisius merupakan suatu kewajiban untuk

mengumpulkan bukti-bukti sejarah dan catatan pembukuan sebagai bagian dari

sejarah.

Karakteristik dasar akuntansi Cina dimulai sejak pembuatan RRC pada

tahun 1949. Cina menerapkan program ekonomi yang sangat terpusat,

memperlihatkan prinsip dan pola Marxis meniru sistem kesatuan Soviet. Negara

mengendalikan kepemilikan, hak guna, dan distribusi untuk seua sarana produksi,

dan memberlakukan pelaksanaan dan pengendalian ekonomi yang disiplin.

Produksi menjadi prioritas utama perusahaan milik negara. Berdasarkan sistem

ini, tujuan akuntansi adalah memenuhi kebutuhan negara untuk program dan

pengendalian ekonomi. Susunan persamaan standar akuntansi telah dikembangkan

supaya menyatukan informasi ke dalam perencanaan ekonomi nasional. Sistem

akuntansi yang seragam terpusat berisikan semua aturan akuntansi yang

dimandatkan pada perushaan milik negara seluruh negeri.

Pelaporan keuangan terjadwal dan lengkap. Fitur utamanya adalah

orientasi pengaturan dana di mana dana berarti properti, barang, dan material yang

digunakan dalam proses produksi. Pelaporan keuangan ditekankan adanya neraca,

yang merefleksikan sumber daya dan penggunaan dana. Sistem ini berfokus pada

pemeliharaan dan akuntabilitas, atau pemenuhan produksi dan tujuan lainnya.,

sebagaimana penyatuan regulasi dan kebijakan pemerintah. Akuntansi

12

Page 13: RMK Yudha Adhitya F0311123

menekankan pada perhitungan kuantitas dan membandingkan biaya dan kuantitas.

Walaupun akuntansi lebih fokus pada manajerial daripada objek finansial,

berperan dalam pembuatan keputusan oleh manajer perusahaan individu yang

merupakan cabang dari otoritas pusat.

Ekonomi Cina saat ini digambarkan sebagai ekonomi hibrid, dimana

negara mengontrol komoditas dan industri strategi, sementara industri lainnya

seperti perdagangan dan sektor swasta ditumbuhkan dengan sistem berorientasi

pada pasar. Reformasi ekonomi yang terjadi menyangkut privatisasi, termasuk

konversi dari perusahaan milik negara menjadi perusahaan saham gabungan.

Peran pemerintah telah berubah dari pengaturan makro dan mikro ekonomi

menjadi satu pengaturan level mikro saja. Standar akuntansi diperlukan untuk

memperlihatkan realita baru ini.

Sistem Akuntansi Nasional India

India berada di belahan benua Asia Selatan, dengan Pakistan di sebelah

barat, Cina, Nepal dan Bhutan di sebelah utara, dan Bangladesh sebelah timur.

Dari tahun 1947 sampai akhir 1970-an, ekonomi India digolongkan dengan

bergaya program sosial pemerintah terpusat dan industri pengganti barang impor.

Produksi ekonomi telah berubah dari pertanian, kehutanan, perikanan, dan

manufaktur tekstil dengan beragam industri berat dan transportasi. Akan tetapi,

kurangnya persaingan berakibat pada rendahnya kualitas produk dan inefisiensi

dalam produksi. Menghadapi krisis ekonomi, pemerintah mulai melaksanakan

ekonomi terbuka pada tahun 1991. Reformasi ekonomi pasar diadopsi sejak saat

itu, termasuk privatisasi industri pemerintah, pembebasan investasi asing dan

rezim bursa, pengurangan tarif dan hambatan  perdagangan lainnya, perubahan

dan modernisasi sektor keuangan, penyesuaian kekuasaan pemerintah secara

signifikan dan kebijikan fiscal, serta penjagaan hak intelektual. Akan tetapi,

sebagian besar industri berat masih dimiliki pemerintah, dan tarif tinggi serta

membatasi investasi asing langsung masih terjadi, sektor jasa telah terbukti

menjadi sektor india yang paling dinamis pada saat itu, dimana telekomunikasi

dan teknologi informasi memiliki pertumbuhan yang pesat. Kebanyakan

pengamat sepakat bahwa perubahan lebih jauh dan investasi modal tambahan

13

Page 14: RMK Yudha Adhitya F0311123

dalam infrastruktur lebih dibutuhkan supaya india menjadi pemain ekonomi

terpandang.

14

Page 15: RMK Yudha Adhitya F0311123

KONVERGENSI IFRS DI INDONESIA

Konvergensi IFRS di indonesia akan berdampak terhadap berbagai hal salah

satunya adalah berdampak pada sistem akuntansi dan pelaporan.

Pengukuran

Dampak IFRS terhadap sistem akuntansi dan pelaporan adalah

1. Peningkatan penggunaan nilai wajar (fair falue)

Tandar IFRS banyak menggunakan nilai wajar, terutama untuk properti

investasi, beberapa aset tak berujud, aset keuangan dan aset biologis. Diperlukan

sumber daya yang kompeten untuk menentukan nilai wajar atau bahkan perlu

menyewa jasa konsultan penilai terutama untuk aset-aset yang tidak memiliki nilai

pasar aktif.

2. Penggunaan estimasi dan “judgement”

Akibat karakteristik IFRS yang lebih berbasis prinsip akan banyak

dibutuhkan “judfement” untuk menentukan bagaimana suatu transaksi keuangan

dicatat.

Pengungkapan

Persyaratan pengungkapan lebih banyak dan lebih rinci

IFRS mensyaratkan pengungkapan berbagai informasi tentang resiko baik

kualitatif maupun kuantitatif. Pengungkapan dalam laporan keuangan harus

sejalan dengan data/informasi yang dipakai untuk pengambilan keputusan yang

digunakan oleh manajemen.

Laporan keuangan menurut IFRS terdiri dari (IAS1.8)

1. Pernyataan Posisi Keuangan

2. Pernyataan Pendapatan Komprehensif atau dua laporan terpisah yang

terdiri dari suatu Laporan Laba Rugi dan terpisah Pernyataan Pendapatan

15

Page 16: RMK Yudha Adhitya F0311123

Komprehensif, yang menyatukan Laba atau Rugi pada laporan laba rugi

terhadap total pendapatan komprehensif

3. Pernyataan Perubahan Ekuitas (SOCE)

4. Pernyataan atau Arus Kas Laporan Arus Kas

5. Catatan, termasuk ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan

Informasi komparatif diperlukan untuk periode pelaporan sebelumnya (IAS 1,36).

Sebuah entitas mempersiapkan rekening IFRS untuk pertama kalinya harus

menerapkan IFRS secara penuh untuk periode berjalan dan komparatif walaupun

ada pengecualian transisi (IFRS1.7).

Pada tanggal 6 September 2007, IASB menerbitkan revisi IAS 1 Penyajian

Laporan Keuangan. Perubahan utama dari versi sebelumnya adalah untuk

mensyaratkan bahwa suatu entitas harus:

1. Hadir semua perubahan non-pemilik dalam ekuitas (yaitu, 'pendapatan

komprehensif') baik dalam satu Laporan pendapatan komprehensif atau

dalam dua pernyataan (pernyataan pendapatan yang terpisah dan laporan

pendapatan komprehensif). Komponen dari pendapatan komprehensif tidak

dapat disajikan dalam Laporan perubahan ekuitas.

2. Menyajikan laporan posisi keuangan (neraca) pada awal periode komparatif

paling awal dalam satu set lengkap laporan keuangan ketika entitas

menerapkan standatd baru.

3. Menyajikan laporan arus kas.

4. Melakukan pengungkapan yang diperlukan dengan cara catatan.

Revisi IAS 1 yang efektif untuk periode tahunan yang dimulai pada atau setelah

tanggal 1 Januari 2009. Awal adopsi diperbolehkan.

Dalam penyusunan dan penyajian atas laporan keuangan, terdapat suatu

konsep atau pedoman yang mendasari hal tersebut sehingga laporan keuangan

yang dihasilkan dapat memenuhi ekspektasi kebutuhan penggunanya. Konsep ini

16

Page 17: RMK Yudha Adhitya F0311123

disebut sebagai Kerangka Konseptual. Kerangka kerja konseptual berfungsi

sebagai acuan bagi komite penyusun standar, penyusun laporan keuangan, auditor,

serta pemakai laporan keuangan. Kerangka kerja konseptual penting untuk

meningkatkan pemahaman dan keyakinan pemakai laporan keuangan atas

pelaporan keuangan, dan akan menaikkan komparabilitas antar laporan keuangan.

Selain itu, masalah-masalah praktis yang baru akan dapat dipecahkan secara cepat

jika mengacu pada kerangka konseptual yang ada.Kerangka kerja konseptual

untuk pelaporan keuangan terdiri dari tiga tingkatan. Tingkat pertama adalah

tujuan (objectives) yang mengidentifikasi tujuan dan sasaran akuntansi serta

merupakan bangunan inti dari kerangka kerja konseptual. Pada tingkat kedua

terdapat karakteristik kualitatif (qualitative characteristic) yang membuat

informasi akuntansi berguna, dan unsur-unsur (elements)laporan keuangan (aset,

liabiltas,ekuitas,pendapatan dan beban). Sedangkan pada tingkat ketiga terdapat

konsep-konsep pengukuran dan pengakuan (measurement and recognition)

yang akan digunakan dalam menetapkan dan mengaplikasikan standar-standar

akuntansi. Konsep-konsep ini meliputi asumsi, prinsip, dan kendala yang

menjelaskan lingkungan pelaporan berjalan.

Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang

menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu

perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan

keputusan ekonomi, sedangkantujuan pelaporan keuangan bertujuan umum adalah

menyediakan informasi keuangan tentang entitas pelaporan yang bermanfaat bagi

yang telah menjadi maupun yang potensial investor, pemberi pinjaman, dan

kreditor lainnya dalam pembuatan keputusan tentang penyediaan sumber daya

entitas. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini diharapkan dapat

memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pengguna. Suatu laporan keuangan

bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna apabila informasi yang disajikan dalam

laporan keuangan tersebut dapat dipahami, relevan, andal dan dapat

diperbandingkan. Namun demikian, perlu disadari bahwa laporan keuangan tidak

menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pengguna dalam

pengambilan keputusan ekonomi. Dalam rangka penyajian laporan keuangan

17

Page 18: RMK Yudha Adhitya F0311123

Perusahaan, salah satu pihak pengguna laporan yang harus dipertimbangkan

adalah investor.

Laporan Keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan

keuangan. Menurut Standar Akuntansi Keuangan No. 1 ( Revisi2009 ) , Laporan

Keuangan Dasar (basic financial statement) terdiri dari: (1) Laporan Posisi

Keuangan; (2) Laporan Laba-Rugi Komprehensif; (3) Laporan Arus Kas; (4)

Laporan Perubahan Ekuitas ; (5) Catatan atas Laporan Keuangan.

Pelaporan Keuangan (financial reporting) merupakan “financial statement

plus”, karena terdiri dari: (1) Laporan Keuangan Dasar (basic financial statement)

; (2) Informasi Pelengkap, misalnya informasi keuangan segmen industri dan

geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga (SAK 2009) ; (3) Sarana

pelaporan keuangan lainnya, contohnya: analisis dan diskusi manajemen, surat

kepada pemegang saham.

Pedoman penyajian dan pengungkapan laporan keuangan Perusahaan

dimaksudkan untuk memberikan suatu panduan penyajian dan pengungkapan

yang terstandarisasi dengan mendasarkan pada prinsip-prinsip pengungkapan

penuh (full disclosure), sehingga dapat memberikan kualitas penyajian dan

pengungkapan yang memadai bagi pengguna informasi yang disajikan dalam

pelaporan keuangan Emiten atau Perusahaan Publik. Laporan keuangan harus

cukup informatif untuk mempengaruhi pertimbangan dan keputusan seorang

pemakai yang berpengetahuan. Prinsip pengungkapan penuh (full disclosure)

mengakui bahwa penyajianinformasi dalam laporan keuangan baik jumlah

maupun sifat, harus memenuhi kaidah keseimbangan antara manfaat dan

biaya.Jadi, pelaporan keuangan (financial reporting) lebih luas daripada laporan

keuangan (financial statement). Karena, dalam pelaporan keuangan perusahaan

dapat sekaligus melaporkan hal-hal di luar akuntansi.

Dampak Konvergensi Ifrs Terhadap Kualitas Pelaporan Keuangan

Beberapa dampak yang terjadi atas konvergensi IFRS terhadap kualitas

penyajian Pelaporan Keuangan, akan dijelaskan lebih rinci dari dalam

perspektif kualitatif:

18

Page 19: RMK Yudha Adhitya F0311123

1.  Perubahan konsep dari rule based ke principle based

Principle based mengandung makna bahwa standart akuntansi tidak

bersifat ketat atau rigid, melainkan hanya memberikan prinsip-prinsip

umum standar akuntansi yang harus diikuti untuk memastikan pencapaian

kualitas informasi tertentu yang relevan, dapat diperbandingkan dan

objektif, sedangkan rule based mengandung makna bahwa untuk

mencapai kualitas informasi tertentu yang relevan, dapat diperbandingkan,

dan objektif, standar akuntansi harus bersifat ketat dan rigid.

2. Peran Profesional Judgement lebih dibutuhkan

Peralihan menuju principle based standar mempunyai arti standar

akuntansi yang akan kita gunakan menjadi lebih bersifat fleksibel karena

aturan-aturan yang detail sudah disederhanakan kedalam beberapa prinsip-

prinsip dasar saja. Fleksibilitas dari IFRS inilah yang menjadikan

peran professional judgement lebih dibutuhkan baik dalam hal

mempersiapkan laporan keuangan maupun dalam hal pengauditan. Dan

hal terpenting yang harus kita lakukan adalah bahwa semua dokumen

serta proses Profesional Judgement itu harus didokumentasikan.

3. Penggunaan Fair Value Accounting

Fair value bukanlah nilai yang akan diterima atau dibayarkan entitas

dalam suatu transaksi yang dipaksakan, likuidasi yang dipaksakan, atau

penjualan akibat kesulitan keuangan. Nilai adalah nilai yang wajar

mencerminkan kualitas kredit suatu instrumen.Sehingga dengan

adanya fair value accounting maka penyajian atas pelaporan keuangan

untuk nilai aset dan instrumen keuangan tercatat pada nilai sebenarnya

atau wajar sesuai dengan kondisi pasar. Sehingga kualitas yang dihasilkan

atas laporan keuangan menjadi dapat diandalkan.

4. Keterlibatan pihak ketiga dalam penyusunan laporan keuangan

Dengan adanya konvergensi IFRS, menyebabkan segala sesuatu yang

berkaitan dengan penilaian dan pengukuran menjadi penting, sehingga

kebutuhan atas adanya pihak ketiga didalam penyusunan laporan keuangan

sangat besar. Karena laporan keuangan mewajibkan untuk diungkapkan secara

19

Page 20: RMK Yudha Adhitya F0311123

menyeluruh agar transparansi menjadi suatu hal penting bagi pengguna

laporan keuangan.

20

Page 21: RMK Yudha Adhitya F0311123

PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN “Laporan Keuangan

berbasis SAK IFRS”

Perkembangan Pengungkapan

Perbedaaan dan pengungkapan nasional sebagian besar didorong oleh

perbedaan di pengelolaan dan keuangan perusahaan. Di Amerika Serikat, Inggris

Raya, dan Negara bagian Anglo-Amerika lainnya, ekuitas pasar paling berjasa

dalam menyediakan keuangan perusahaan dan menjadi sangat maju. Dalam semua

pasar ini, kepemilikan cenderung menyebar di antara para pemegang saham, dan

proteksi investor sangat ditekankan. Investor dari pihak institusi memainkan peran

yang berkembang di negara-negara ini, menuntut pengembalian keuangan dan

meningkatkan nilai pemegang saham. Pengungkapan publlik yang telah maju

dalam merespons akuntabilitas perusahaan kepada masyarakat luas. Di negara-

negara lainnya (Seperti Prancis, Jerman, Jepang, dan berbagai negara dengan

pasar yang baru muncul), pemegang saham tetap terkonsentrasi dan bank (dan

atau pemiliknya keluarga) secara tradisional telah menjadi sumber keuangan

utama perusahaan.

Kebutuhan Pengaturan Pengungkapan

Forst dan Lang membahas dua objek investor berorientasi pasar : perlindungan

investor dan kualitas pasar

Proteksi Investor. Investor dijamin dengan informasi dan dilindungi dengan

pelaksanaan dan pengawasan peraturan pasar. Kecurangan mencegah adanya

penawaran publik, perdagangan, pemilihan, dan sekuritas penawaran.

Informasi keuangan dan non keuangan yang bisa dibandingkan telah

ditemukan sehingga investor bisa membandingkan perusahaan area industri

dan negara.

Kualitas Pasar. Pasar adalah adil, tersusun, efisien, dan bebas dari

penyalahgunaan dan perbuatan jahat. Keadilan pasar dipromosikan dengan

aksen informasi yang wajar dan kesempatan berdagang. Efisiensi pasar

21

Page 22: RMK Yudha Adhitya F0311123

berkembang dengan meningkatkan likuiditas dan mengurangi biaya transaksi.

Kualitas pasar ditandai dengan kepercayaan investor dan mereka memfasilitasi

pembentukan modal. Harga mencerminkan persepsi nilai investor tanpa

keputusan sewenang-wenang atau berubah-ubah.

Forst dan Lang juga mengulas 4 prinsip pada investor yang berientasi pasar yang

harus dijalankan

1. Keefektifan biaya. Regulasi biaya pasar sebaiknya dibandingkan dengan

keuntungan sekuritasnya.

2. Fleksibilitas dan kebebasan pasar. Regulasi tidak seharusnya menghalangi

kompetisi dan evolusi pasar.

3. Laporan keuangan transaparan dan pengungkapan pengungkapan menyeluruh.

4. Perlakuan setara perusahaan domestik dan asing.

Praktik Pelaporan Dan Pengungkapan

Pada bagian ini kita fokus pada :

1. Pengungkapan terhadap informasi ke depan

2. Segmen pengungkapan

3. Pelaporan tanggung jawab sosial

4. Pengungkapan khusus untuk laporan keuangan non domestik

5. Pengungkapan pengaturan perusahaan

6. Pengungkapan dan laporan usaha internet

Pengungkapan Informasi Progresif

Pengungkapan informasi progresif adalah pertimbangan yang tinggi yang

relevan di dalam kesetaraan pasar dunia. Dalam hal ini, istilah informasi progresif

meliputi

22

Page 23: RMK Yudha Adhitya F0311123

1. Perkiraan pendapatan, laba(rugi), arus kas, pengeluaran modal, dan hal-hal

keuangan lainnya.

2. Tujuan Informasi mengenai kinerja dan posisi ekonomi di masa depan yang

tidak menentu daripada perkiraan menyangkut proyek, periode fiskal dan

proyeksi jumlah.

3. Laporan program dan sasaran manajemen untuk usaha masa depan.

Pengungkapan Segmen

Investor dan analis menuntut informasi hasil perusahaan industri dan

segmen geografis usaha dan keuangan signifikan dan berkembag. Internasional

Financial Reporting Standards mencakup laporan keuangan segmen yang sangat

lengkap, seperti halnya standar akuntansi diberbagai negara. Pengungkapan

segmen lebih membantu pengguna laporan keuangan untuk memahami bagaimana

bagian-bagian perusahaan menata semuanya. Setelah itu, alur produk dan wilayah

di dunia memiliki risiko yang beraga, pengembalian, dan kesempatan. Pemisahan

jalur usahan dan area geografis harus membuat penilaian yang lebih terpapar

tentang keseluruhan perusahaan.

Pelaporan Pertanggungjawaban Sosial

Laporan pertanggungjawaban sosial mengacu pada pengukuran dan

komunikasi informasi tentang pengaruh perusahaan terhadap kemakmuran

pegawai, komunitas sosial dan lingkungan. Hal ini mencerminkan sebuah

kepercayaan bahwa perusahaan bergantung pada pemegang saham dalam laporan

tahunan kinerja terhadap lingkungan dan sosial mereka seperti halnya laporan

keuangan yang mereka berikan pada pemegang saham.

23

Page 24: RMK Yudha Adhitya F0311123

AKUNTANSI ASET DAN LIABILITY

Properti Investasi

Properti investasi dibahas dalam PSAK 13 revisi 2011. Properti investasi

adalah (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau kedua duanya)

yang dikuasai oleh pemilik atau lesse melalui sewa pembiayaan) untuk

menghasilkan rental atau kenaikan nilai atau keduanya dan tidak untuk :

Digunakan dalam produksi atau penyedia barang atau jasa atau untuk

tujuan administratif atau

Dijual dalam kegiatan sehari-hari

Contoh  properti investasi:

Tanah yang dikuasai dalam jangka panjang untuk kenaikan nilai dan

bukan untuk dijual jangka pendek dalam kegiatan sehari-hari.

Tanah yang dikuasai saat ini yang penggunaannya belum ditentukan

Bangunan yang dimiliki melalui sewa pembiayaan dan disewakan kepada

pihak lain melalui satu atau lebih sewa operasi

Bangunan yang belum terpakai tetapi tersedia untuk disewakan kepada

pihak lain melalui satu atau lebih sewa operasi 

Properti investasi diakui sebagai asset jika dan hanya jika :

Besar kemungkinan manfaat ekonomik masa depan yang terkait dengan

properti investasi akan mengalir ke entitas; dan Biaya perolehan properti

investasi dapat diukur secara andal

Persediaan

Persediaan diatur dalam PSAK 14 yang diadopsi dari IAS 2. Persediaan

adalah aktiva : Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal, dalam proses

produksi dan atau dalam perjalanan, atau dalam bentuk bahan atau perlengkapan /

supplies untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa. Persediaan

24

Page 25: RMK Yudha Adhitya F0311123

diukur berdasarkan biaya atau nilai realisasi bersih mana yang lebih rendah (the

lower of the cost and net realizable value). Biaya persediaan meliputi : Biaya

pembelian, Biaya konversi, Biaya lain yang timbul sampai persediaan berada

dalam kondisi dan tempat yagn siap untuk dijual atau dipakai (present location

and condition), Biaya pembelian meliputi harga pembelian, bea masuk dan pajak

lainnya kecuali yang dapat ditagih kembali kepada kantor pajak dan Biaya

konversi meliputi biaya yang secara langsung terkait dengan unit yang diproduksi

dan biaya overhead produksi tetap dan variable yang dialokasikan secara

sistematis. Biaya yang dikeluarkan dari persediaan :

Jumlah pemborosan yang tidak normal

Biaya penyimpanan kecuali biaya tersebut diperlukan dalam proses

produksi sebelum tahap produksi berikutnya

Biaya administrasi dan umum

Biaya penjualan

Teknik pengukuran biaya persediaan Metode biaya standar, Metode eceran (retail)

dapat digunakan bila hasilnya mendekati biaya historis. Persediaan yang dibeli

dengan pembayaran ditunda tidak boleh memasukkan unsur bunga.

Properti, Pabrik Dan Peralatan

Dalam akuntansi keuangan, aktiva tetap awalnya dicatat pada biaya

perolehan, dan biaya ini dihapuskan sepanjang umur ekonomis aktiva melalui

penyusutan. Hampir semua perusahaan menggunakan pendekatan yang sama

dalam mengukur profitabilitas atas dasar aktiva dari unit usaha. Hal ini

menyebabkan permasalahan serius dalam penggunaan sistem tersebut untuk

tujuan yang dimaksudkan. Permasalahan tersebut akan dianalisis pada bagian-

bagian berikut.

1. Akuisisi Peralatan Baru

2. Nilai Buku Kotor

3. Disposisi Aktiva

4. Penyusutan Anuitas

25

Page 26: RMK Yudha Adhitya F0311123

5. Metode Penilaian Yang Lain

6. Aset-aset yang Disewa gunausahakan

7. Aktiva yang Menganggur

8. Aktiva Tidak Berwujud

Kepentingan Aset Usaha

IAS 31 Partisipasi dalam Ventura Bersamayang dikeluarkan tanggal 1

Januari 2009Ekstrak ini disusun oleh IASC Yayasan staf dan belum disetujui oleh

IASB. Untuk persyaratan referensi harus dilakukan untuk Standar Pelaporan

Keuangan Internasional.

Standar ini harus diterapkan dalam akuntansi bagian partisipasi dalam usaha

bersama dan pelaporan usaha patungan aset, kewajiban, penghasilan dan beban

dalam laporan keuangan venturer dan investor, terlepas dari struktur atau bentuk

yang mendasari dilakukannya aktivitas ventura bersama. Namun, tidak berlaku

untuk venturer kepentingan dalam entitas dikendalikan bersama oleh:

a. modal ventura organisasi, atau

b. reksa dana, reksa dana dan entitas yang sama termasuk investasi terkait

dana asuransi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai nilai

wajar melalui laporan laba rugi atau diklasifikasikan sebagai dimiliki

untuk perdagangan dan dicatat sesuai dengan IAS 39 Instrumen

Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.

Perusahaan patungan adalah perjanjian kontraktual dimana dua pihak atau lebih

melakukan suatu kegiatan ekonomi yang tunduk pada pengendalian bersama.

Pengendalian bersama adalah berbagi kontrak yang disepakati kendali atas

ekonomi aktivitas, dan hanya ada ketika keputusan keuangan dan operasional

strategis yang berkaitan dengan kegiatan memerlukan bulat persetujuan dari

kontrol berbagi pihak (venturer). Pengendalian adalah kekuasaan untuk mengatur

keuangan dan kebijakan operasi dari suatu kegiatan ekonomi untuk memperoleh

manfaat dari itu.

Venture adalah pihak perusahaan patungan dan memiliki pengendalian

bersama atas bahwa perusahaan patungan. Perusahaan patungan mempunyai

berbagai bentuk dan struktur. Standar ini mengidentifikasi tiga jenis luas-bersama-

26

Page 27: RMK Yudha Adhitya F0311123

sama operasi dikontrol, dikendalikan bersama aset dan dikendalikan bersama

entitas-yang biasanya digambarkan sebagai, dan memenuhi definisi, usaha

patungan.

Investasi Pada Entitas Asosiasi Psak 15

Entitas asosiasi adalah suatu entitas, termasuk entitas nonkorporasi seperti

persekutuan, dimana investor mempunyai pengaruh signifikan dan bukan

merupakan entitas anak ataupun bagian partisipasi dalam ventura bersama

Pengaruh signifikan adalah kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan

kebijakan keuangan dan operasional investee, tetapi tidak mengendalikan atau

mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut.

Jika investor memiliki, secara langsung maupun tidak langsung (misalnya

melalui entitas anak), 20% atau lebih hak suara investee.Pengaruh signifikan

dibuktikan dengan cara:

Keterwakilan dlm dewan direksi/komisaris

Partisipasi dlm proses pembuatan kebijakan

Adanya transaksi material antara investor dengan investee

Pertukaran personel manajerial

Penyediaan informasi teknis pokok

Apabila entitas memiliki hak suara potensial maka dipertimbangkan dalam

penilaian pengaruh signifikan.

� Entitas kehilangan pengaruh signifikan atas investee ketika entitas

kehilangan kekuasaan  untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan

dan operasional investee.

Aset Tidak Berwujud

Ada banyak jenis item aset tak berwujud, yang umumnya adalah dalam kategori

berikut :

Kekayaan intelektual

Lisensi

Pengetahuan pasar

Penerapan proses atau sistem

27

Page 28: RMK Yudha Adhitya F0311123

Pengetahuan ilmiah atau teknis

Merek dagang

Jika item tidak berwujud memenuhi kriteria dapat di identifikasi, dapat

mengendalikan sumberdaya, dan dapat memberikan manfaat ekonomi masa

depan, maka dapat dicatat sebagai aset. Jika tidak memenuhi semua kriteria

tersebut, maka akui setiap biaya yang dikeluarkan untuk memeroleh atau

menghasilkan item tak berwujud itu ketika biaya tersebut dikeluarkan.

Item yang tak berwujud harus memenuhi semua kriteria berikut agar dapat dicatat

sebagai aset :

Kendali. Entitas tertentu memiliki kekuasaan untuk mendapatkan manfaat

ekonomi masa depan yang dihasilkan oleh aset tertentu, dan dapat

membatasi akses entitas lain ke manfaat itu. Kendali ini biasanya

ditunjukan dengan memiliki hak hukum atas item, seperti hak cipta, paten,

atau hambatan atas perjanjian dagang.

Manfaat ekonomi masa depan. Item tertentu menghasilkan pendapatan,

penghematan biaya, atau manfaat lain.

Dapat diidentifikasi. Item tertentu harus mampu terpisah dari entitas dan

dapat dipertukarkan, dilisensikan, disewakan, dijual, atau dialihkan. Atau

alternatifnya, item tersebut harus timbul dari perjanjian atau hak hukum

lainnya, walaupun hak-hak tersebut tidak dapat dialihkan.

Penurunan Nilai Aset

Penurunan nulai aset terjadi ketika nilai buku lebih besar dari jumlah yang

diperoleh kembali baik melalui penggunaan aset maupun penjualan aset.

Penurunan nilai harus diakui sebagai kerugian penurunan nilai untuk dikurangkan

ke nilai bukunya.

Faktor—faktor ketika menetapkan penurunan nilai aset:

1. Penggunaan aset – aset sedang atau akan menganggur atau dihentikan

28

Page 29: RMK Yudha Adhitya F0311123

2. Kerusakan – aset tersebut mengalami kerusakan

3. Dividen – dividen dari anak perusahaan atau entitas yang dikendalikan

besama melebihi total penghasilan komprehensif entitas tersebut ketika

diumumkan

4. Perubahan lingkungan – telah terjadi atau akan terjadi perubahan

negatif yang signifikan terhadap entitas yang berkaitan dengan

lingkungn hukum, ekonomi, tekonologi, atau pasar.

5. Perubahan suku bunga – tingkat suku bunga pasar telah meningkat

yang mepengaruhi tingkat diskonto yang digunakan entitas untuk

menghitung penilaian aset.

6. Masa manfaat – aset direklasfikasikan dari mempunyai masa manfaat

yang tidak terbatas ke memiliki masa manfaat yang terbatas

7. Nilai Pasar – nilai pasar aset telah menurun secara signifikan lebih dari

yang diharapkan melalui penggunaan biasa atau perjalanan waktu

8. Ketinggalan zaman – aset telah ketinggalan zaman

9. Kinerja – kinerja ekonomi aset telah atau akan lebih buruk dari yang

diharapkan.

Provisi Dan Kontingensi

Provisi (atau penyisihan) adalah liabilitas yang tidak pasti penetapan

waktu atau jumlahnya. Utang usaha adalah liabilitas untuk membayar barang atau

jasa yang diterima dan yang difakturkan atau disepakati.

Liabilitas kontingensi (contingent liability) adalah liabilitas yang mungkin

timbul dari peristiwa masa lalu dan yang bergantung pada peristiwa masa depan

yang tidak dapat dikendalikan entitas, atau liabilitas saat ini yang tidak diakui

karena entitas tidak dapat mengukur liabilitas itu atau penyelesaian atas liabilitas

itu adalah tidak mungkin.

29

Page 30: RMK Yudha Adhitya F0311123

AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BEBAN

Pengakuan Pendapatan (PSAK 23)

Pengakuan pendapatan berkaitan dengan waktu atau timing pembukuan

pendapatan. Permasalahan dalam pengekauan pendapatan biasanya harus

diselesaikan sebelum prinsip yang sesuai dapat diterapkan secara bermakna.

Dengan demikian pengakuan pendapatan sangat penting dalam menentukan

pengahasilan.

Terkait prinsip umum pengakuan pendapatan kdpplk paragraf 74 menyatakan

bahwa pendapatan harus diakui hanya jika pendapatan itu :

1. Diperoleh melalui pelaksanaan aktivitas perusahaan aktivitas yang biasa.

2. Direalisasikan atau dapat direalisasikan .

Psak 23 mengatur tentang dasar pengakuan pendapatan yang timbul dari:

1. Penjualan barang

- Perusahaan telah memindahkan risiko secara signifikan dan telah

memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli.

- Perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas

barang yang dijual.

- Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan handal.

- Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi

akan mengalir ke perusahaan tersebut.

- Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan dengan transaksi

penjualan dapat diukur dengan handal (paragraf 13).

2. Penjualan jasa

Psak 23 menyatakan bahwa pendapatan yang timbul dari penjualan jasa harus

diakui dengan metode presentase penyelesaian. Dalam metode ini pendapatan

30

Page 31: RMK Yudha Adhitya F0311123

diakui secara progresif untuk setiaop periode sesuai dengan tingkat penyelesaian

transaksi pada tanggal pelaporan. Psak 23 mengingatkan bahwa pembayaran

berkala dan uang muka yang diterima tidak boleh digunakan sebagai dasar

estimasi presentase penyelesaian karena tidak mendcerminkan jasa yangdiberikan.

Psak 23 menyatakan bahwa apabila transaksi penjualan jasa tidak dapat

diestimasi, pendapatan boleh diakui sepanjang beban yang diakui dapat

dipulihkan (paragraf 25).

Imbalan Kerja (PSAK 24)

Dalam PSAK 24 Imbalan Kerja mengatur tentang akuntansi dan

pengungkapan imbalan kerja. Untuk tujuan akuntansi, PSAK 24

mengelompokkan imbalan kerja menjadi lima kategori, yaitu:

a. Imbalan kerja jangka pendek

b. Imbalan pasca kerja

c. Imbalan kerja jangka panjang lainnya

d. Pesangon pemutusan kontrak kerja

e. Imbalan berbasis ekuitas

Imbalan kerja jangka pendek didefinisikan dalam PSAK 24 sebgaia imbalan

kerja (selain pesangon PKK dan imbalan berbasis ekuitas) yang jatuh tempo

dalam waktu 12 bulan setelah akhir periode saat karyawan memberikan jasa.

(paragraf 7)

Imbalan kerja jangka pendek mencakup:

- Upah, gaji, dan iuran jaminan social

- Cuti berimbalan jangka pendek, seperti cuti tahunan, dan cuti sakit.

- Utang bagi laba dan utang bonus dalam waktu 12 bulan setelah akhir

periode pelaporan saat karyawan memberikan jasanya.

- Imbalan non moneter

31

Page 32: RMK Yudha Adhitya F0311123

PSAK 24 mensyaratkan bahwa seluruh imbalan kerja jangka pendek harus

diakui sebagai beban dalam periode akuntansi (paragraf 10). Untuk cuti

berimbalan jangka pendek, PSAK 24 menyatakan bahwa perusahaan harus

mengukur prakiraan biaya cuti berimbalan yang boleh diakumulasi sebagai

tambahan yang diperlukan akan dibayar pada tanggal pelaporan (paragraf 14).

Untuk bagian laba dan bonus, PSAK 24 menyatakan bahwa perusahaan harus

mengakui prakiraan biaya atas laba dan bonus jika dan hanya jika 1) perusahaan

mempunyai kewajiban hokum atau kewajiban konstruktif atas pembayaran beban

tersebut sebagai akibat dari peristiwa masa lalu, dan 2) kewajiban tersebut dapat

di estimasi secara andal (paragraf 17).

Pembayaran Berbasis Saham (PSAK 53)

Transaksi BERBASIS SAHAM adalah transaksi yang didalamnya suatu

entitas menerima barang atau jasa sebagai imbalan atas instrumen ekuitas. Dari

entitas tersebut, atau menerima barang atau jasa dengan memberikan liabilitas

kepada pemasok barang atau jasa tersebut untuk jumlah yang didasarkan paada

harga saham entitas tersebut. PSAK 53 membagi transaksi pembayaran berbasis

saham kedalam tiga jenis :

a. Transaksi pembayaran berbasis saham yang dilakukan dengan penerbitan

instrumen ekuitas yang didalamnya suatu entitas menerima barang atau

jasa sebagai imbalan untuk instrumen ekuitas dari entitas tersebut.

b. Transaksi pembayaran berbasis saham yang dilakukan dengan pembayaran

kas, yang didalamnya suatu entitas menerima barang atau jasa dengan

memberikan liabilitas kepada pemasok barang atau jasa tersebut untuk

jumlah yang ditentukan berdasarkan nilai instrumen ekuitas dari entitas

tersebut.

c. Transaksi pembayaran berbasis saham dengan alternatif kas, yang

didalamnya suatu entitas menerima barang atau jasa dan syarat

perjanjiannya memberikan pilihan penyelesaian dalam kas atau saham

kepada entitas tersebut maupun pihak keduanya.

32

Page 33: RMK Yudha Adhitya F0311123

Pajak Penghasilan (PSAK 46)

PSAK 46 mengatur tentang perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan.

Perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam PSAK 46 menerpakan dua

prinsip:

1. Mengatur keberadaan liabilitas/asset pajak tangguhan. Apabila besar

kemungkinan bahwa pemulihan asset atau pelunasan liabilitas tersebut

akan mengakibatkan pembayaran pajak pada periode mendatang, yang

lebih besar atau lebih kecil dibandingkan dengan pembayaran pajak

sebagai akibat pemulihan asset atau pelunasan liabilitas yang tidak

memiliki konsekuensi pajak, maka liabilitas pajak tangguhan atau asset

pajak tangguhan wajib diakui dengan beberapa pengecualian.

2. Mengatur perlakuan akuntansi untuk konsekuensi liabilitas atau asset

pajak tangguhan. Prinsip ini mengharuskan perusahaan untuk

memperlakukan konsekuensi pajak dari suatu transaksi dan kejadian lain

sama dengan cara perusahaan memperlakukan transaksi dan kejadian

tersebut.

PSAK 46 dibuat berdasarkan IAS 12 income tax yang dikeluarkan oleh

IASB. PSAK 46 menambahkan beberapa paragraf mengenai pengaturan pajak

final yang dimuat dalam paragraf 99-103. Juga ada pengaturan dalam paragraf

104 mengenai jumlah tambahan pokok dan denda pajak yang ditetapkan dalam

SKP (surat ketetapan pajak). Tambahan pengeturan ini untuk menyesuaikan

dengan lingkungan pengaturan perpajakn di Indonesia.

33

Page 34: RMK Yudha Adhitya F0311123

TRANSLASI MATA UANG ASING DAN PENGARUH

PERUBAHAN NILAI TUKAR VALAS

Alasan Translasi Mata Uang Asing

Translasi mata uang asing adalah proses pelaporan informasi keuangan dari

satu mata uang ke mata uang lainnya. Translasi mata uang asing dilakukan untuk

mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang memberikan laporan pada

pembaca informasi mengenai operasional perusahaan secara global, dengan

memperhitungkan laporan keuangan mata uang asing dari anak perusahaan

terhadap mata uang asing induk perusahaan. Tiga alasan tambahan dilakukannya

translasi mata uang asing, yaitu:

1. mencatat transaksi mata uang asing

2. memperhitungkan efeknya perusahaan terhadap translasi mata uang

3. berkomunikasi dengan peminat saham asing.

Akhirnya kenaikan jumlah investasi internasional meningkatkan kebutuhan

untuk menyampaikan informasi pembukuan perusahaan yang berdomisili pada

satu negara kepada para investor di negara lainnya. Perusahaan dengan operasi di

DN/LN, L/K konsolidasi penting agar pengguna memahami secara utuh. L/K anak

perusahaan LN yang berdenominasi dalam mata uang asing disajikan ulang

dengan mata uang induk perusahaan.

Latar Belakang Dan Terminologi

Transaksi mata uang asing bisa terjadi langsung di pasar spot, pasar

forward, atau pasar swap. Nearaca hasil translasi mata uang asing dilakukan bai

dengan translasi langsung ataupun translasi tidak langsung. Kurs pada pasar

forward adalah persetujuan untuk mentranslasikan sejumlah mata uang yang telah

ditetapkan untuk masa yang akan datang. Transaksi mata uang asing terjadi di

pasar spot, forward, dan swap:

1. Mata uang yang diperjualbelikan pada spot harus dikirimkan secepatnya.

34

Page 35: RMK Yudha Adhitya F0311123

2. Transaksi pada forward adalah perjanjian untuk melakukan pertukaran

suatu mata uang dengan jumlah tertentu ke dalam mata uang lain pada suatu

tanggal di masa depan.

3. Transaksi swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward atau

melibatkan pembelian forward dan penjualan spot atas mata uang secara

bersamaan.

Transaksi pada pasar forward mendapatkan potongan atau premi dari pasar

spot, atau sebagai tingkat palsu pasar forward. Transaksi kurs swap melibatkan

pembelian spot dan penjualan forward yang simultan, atau penjualan spot dan

pembelian forward mata uang.

Efek Pelaporan Keuangan Terhadap Kurs Alternatif Translasi Mata Uang

Asing

Penggunaan kurs nilai tukar historis melindungi L/K dari keuntungan dan

kerugian translasi mata uang asing. Transaksi mata uang asing terjadi saat

perusahaan membeli/menjual barang (pembayaran dalam mata uang asing atau

perusahaan meminjam/meminjamkan mata uang asing), sedang translasi

diperlukan untuk mempertahankan catatan akuntansi dalam mata uang perusahaan

pelapor.

Terdapat dua tipe penyesuaian akuntansi, pertama gains and losses settled

transactions (keuntungan dan kerugian pada transaksi stabil), muncul walaupun

nilai tukar pada pembukuan transaksi awal berbeda dengan tingkat pencapaian.

Tipe penyesuaian yang kedua adalah gains or losses unsettled transactions

(keuntungan dan kerugian pada transaksi tidak stabil). Pendekatan akuntansi

untuk penyesuaian translasi mata uang asing, yaitu:

1. Penangguhan

2. Penangguhan dan Amortisasi

3. Penangguhan Sebagian

4. Tidak Ada Penangguhan

Dua cara untuk melakukan pembukuan bagi keuntungan dan kerugian transaksi,

antara lain:

35

Page 36: RMK Yudha Adhitya F0311123

1. Perspektif Transaksi Tunggal

Penyesuaian nilai tukar diperlakukan sebagai penyesuaian terhadap

akun transaksi dan penyelesaianya merupakan satu peristiwa tunggal.

2. Perspektif Dua Transaksi

Penagihan piutang dalam krona dianggap sebagai peristiwa terpisah dari

penjualan yang menyebabkan timbulnya piutang.

Translasi Mata Uang Asing

Perusahaan yang beroperasi secara internasioanal menggunakan berbagai

metode untuk menunjukkan aset, utang, pendapatan, dan beban dalam mata uang

domestik yang dinyatakan dalam mata uang asing. Metode mata uang asing,

seperti:

1. Metode Nilai Tukar tunggal

Metode nilai tukar tunggal , yang diketahui juga sebagai metode kurs saat ini,

telah lama populer di EropaMetode ini mengaplikasikan nilai tukar tunggal, harga

penutupan atau harga saat itu, terhadap semua saham dan utang asing. Pada

metode ini, laporan keuangan operasional asing memiliki laporan domisili

tersendiri.

2. Metode Nilai Tukar Ganda

Metode nilai tukar ganda mengombinasikan kurs saat ini dan kurs historis

dalam proses translasi mata uang asingnya.

a) Metode Current-Noncurrent

Pada metode ini, aset lancar yang dimiliki anak perusahaan saat itu dan

utang lancar ditranslasikan ke dalam mata uang induk perusahaan mereka pada

laporan keuangannya dengan kurs saat ini.

b) Metode Moneter-Nonmoneter

Metode ini juga menggunakan skema klasifikasi neraca untuk menentukan

nilai tukar mata uang asing yang sesuai. Aset dan kewajiban moneter

ditranslasikan dalam kurs saat ini.

c) Metode Kurs Sementara

Dengan metode ini, translasi mata uang asing tidak mengubah sifat sebuah

item yang dihitung, hal tersebut hanya mengubah unit perhitungan saja. Pada

36

Page 37: RMK Yudha Adhitya F0311123

metode ini, item moneter seperti kas, piutang, dan utang ditranslasikan dalam kurs

saat itu.

Gambaran Standar No. 52/Standar Akuntansi Internasional 21

Tujuan translasi mata uang asing dalam FAS No.8 berbeda secara

substansi dari FAS No.52 FAS No.8, mengadopsi perspektif induk perusahaan

dengan memberi syarat bahwa laporan keuangan mata uang asing dipresentasikan

jika seluruh transasi mengikuti mata uang yang digunakan induk perusahaan.

Lebih jauh, mata uang fungsional menunjukkan pilihan metode translasi mata

uang asing yang digunakan untuk tujuan usaha gabungan dan disposisi

keuntungan dan kerugian nilai tukar.

1. Translasi Saat Mata Uang Lokal adalah Mata Uang Fungsional

Jika mata uang fungsional dalah mata uang asing yang tercatat dan

dimasukkan, maka laporan keuangannya ditraslasikan ke dalam dolar

menggunakan metode kurs saat ini. Hasil keuntungan dan kerugian traslasi

mata uang asing diungkapkan dalam komponen yang terpisah dalam ekuitas

gabungan.Hal tersebut menjaga rasio laporan keuangan karena

dikalkulasikan dari pernyataan mata uang lokal.

2. Translasi saat Mata Uang Induk Perusahaan adalah Mata Uang Fungsional

Saat mata uang induk perusahaan adalah mata uang fungsional asing

gabungan, laporan keuangan mata uang asing tersebut akan dihitung

terhadap dolar menggunakan metode kurs sementara. Seluruh keuntungan

dan kerugian translasi mata uang asing muncul dari proses translasi mata

uang asing dimasukkan dalam perhitungan current-periode income.

3. Translasi saat Mata Uang Asing adalah Mata Uang Fungsional

Usaha gabungan asing mungkin akan tetap mencatat pembukuannya dalam

satu mata uang asing saat mata uang fungsionalnya adalah mata uang asing

lain. Dalam situasi ini, laporan keuangan akan dihitung ulang dari mata

uang lokal ke dalam mata uang fungsional (metode kurs sementara) lalu

ditranslasikan ke dalam dolar AS menggunakan kurs saat ini.

37

Page 38: RMK Yudha Adhitya F0311123

Permasalahan Perhitungan

Para pengguna akun gabungan harus mengerti beberapa permasalahan jika

mereka ingin menginterpretasikan dengan tepat efek keuangan akibat translasi

mata uang asing. Beberapa permasalahan tersebut adalah:

1. Perspektif Laporan

2. Harga Perolehan

3. Konsep Pendapatan

4. Laba Terkelola

Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valas

Suatu transaksi mata uang asing adalah suatu transaksi yang

didenominasikan atau memerlukan penyelesaian dalam suatu mata uang asing,

termasuk transaksi-transaksi yang timbul ketika suatu entitas:

a. membeli atau menjual barang atau jasa yang harganya didenominasikan

dalam suatu mata uang asing.

b. meminjam atau meminjamkan dana ketika jumlah yang merupakan

utang atau tagihan didenominasikan dalam suatu mata uang asing; atau

c. memperoleh atau melepas aset, atau mengadakan atau menyelesaikan

kewajiban yang didenominasikan dalam suatu mata uang asing.

Pada pengakuan awal, suatu transaksi mata uang asing harus dicatat dalam mata

uang fungsional, dengan menerapkan jumlah mata uang asing, nilai tukar spot

antara mata uang fungsional dan mata uang asing pada tanggal transaksi.

Tanggal suatu transaksi adalah tanggal pada saat pertama kali, suatu

transaksi memenuhi untuk kriteria pengakuan sesuai dengan SAK. Untuk alasan

praktis, suatu kurs yang mendekati kurs aktual pada tanggal transaksi sering

digunakan, contohnya, suatu kurs rata-rata untuk seminggu atau sebulan mungkin

dapat digunakan untuk semua transaksi dalam mata uang asing yang terjadi

selama periode tersebut. Bagaimanapun, jika nilai tukar berfluktuasi secara

signifikan, penggunaan kurs rata-rata untuk suatu periode adalah tidak tepat.

Pada akhir setiap periode pelaporan:

a. pos moneter mata uang asing harus dijabarkan menggunakan kurs penutup;

38

Page 39: RMK Yudha Adhitya F0311123

b. pos nonmoneter yang diukur dalam biaya historis, dalam suatu mata uang

asing harus dijabarkan menggunakan nilai tukar pada tanggal transaksi; dan

c. pos nonmoneter yang diukur pada nilai wajar, dalam mata uang asing harus

dijabarkan menggunakan nilai tukar pada tanggal ketika nilai wajar

ditentukan.

Jumlah tercatat dari suatu pos ditentukan sejalan dengan Pernyataan lain

yang relevan.

Jumlah tercatat beberapa pos ditentukan dengan membandingkan dua atau

lebih jumlah. Contohnya, jumlah tercatat persediaan adalah nilai yang lebih

rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih sesuai dengan PSAK 14:

Persediaan. Demikian pula, sesuai dengan PSAK 48: Penurunan Nilai Aset,

jumlah tercatat suatu aset di mana terdapat indikasi penurunan nilai adalah nilai

yang lebih rendah antara jumlah tercatatnya sebelum mempertimbangkan

kemungkinan rugi penurunan nilai dan jumlah yang dapat dipublihkan kembali.

Ketika suatu aset adalah nonmoneter dan diukur dalam suatu mata uang asing,

jumlah tercatatnya ditentukan dengan membandingkan:

a. biaya perolehan atau jumlah tercatat (yang mana yang tepat), dijabarkan

dengan nilai tukar pada tanggal ketika jumlah itu ditentukan (yaitu nilai

pada tanggal transaksi untuk suatu pos yang diukur dalam biaya historis);

dan

b. nilai realisasi bersih atau jumlah yang dapat dipulihkan kembali (yang

mana yang tepat), dijabarkan dengan nilai tukar pada tanggal ketika nilai itu

ditentukan (misalnya kurs penutup pada akhir periode pelaporan). Pengaruh

dari perbandingan ini mungkin bahwa suatu kerugian penurunan nilai diakui

dalam mata uang fungsional tetapi tidak diakui dalam mata uang asing, atau

sebaliknya.

Ketika beberapa nilai tukar tersedia, kurs yang digunakan adalah kurs di

mana arus kas masa depan digambarkan oleh transaksi atau kurs di mana suatu

saldo mungkin dapat diselesaikan jika arus kas tersebut telah terjadi pada tanggal

pengukuran. Jika kemungkinan pertukaran antara dua mata uang terkadang

kurang, kurs yang digunakan adalah kurs pertama berikutnya pada saat nilai tukar

dapat dibuat.

39

Page 40: RMK Yudha Adhitya F0311123

PSAK 55 (revisi 2006) diterapkan untuk akuntansi lindung nilai untuk pos mata

uang asing. Penerapan akuntansi lindung nilai mensyaratkan entitas untuk

menghitung beberapa selisih nilai tukar secara berbeda dari perlakuan selisih nilai

tukar yang dipersyaratkan Pernyataan ini. Contohnya, PSAK 55 (revisi 2006)

mensyaratkan bahwa selisih nilai tukar pada pos moneter yang memenuhi kuali?

kasi sebagai instrumen lindung nilai dalam suatu lindung nilai atas arus kas diakui

di awal dalam pendapatan komprehensif lain sepanjang lindung nilai tersebut

efektif.

40

Page 41: RMK Yudha Adhitya F0311123

PELAPORAN KEUANGAN DAN PERUBAHAN HARGA

Perubahan Harga

Perubahan harga barang dan jasa serta fluktuasi mata uang merupakan

bagian integral dari bisnis internasional. Pada bab ini kita berfokus pada dampak

perubahan harga terhadap laporan keuangan.

Pengertian Perubahan Harga

Dalam pengertian perubahan harga mencakup istilah pergerakan harga

umum dan pergerakan harga khusus. Maka, terlebih dahulu kita mengetahui arti

dari kedua istilah tersebut.

Tingkat harga umum, umumnya timbul ketika harga semua barang dan

jasa dalam perekonomian berubah. Penurunan harga secara umum disebut deflasi,

sedangkan kenaikan harga secara umum disebut inflasi. Penyebab inflasi antara

lain karena kebijakan moneter dan fiscal agresif yang bertujuan untuk mencapai

target pertumbuhan ekonomi yang tinggi, biaya pemilu yang terlalu besar, serta

penyebaran inflasi internasional.

Sedangkan, harga khusus timbul ketika harga barang atau jasa tertentu

berubah seiring naik-turunnya permintaan dan penawaran. Hal inilah yang

menyebabkan tingkat rata-rata inflasi pertahun dari suatu negara mencapai 5%.

Perubahan harga khusus bisa menjadi signifikan bahkan ketika tingkat harga

umum tidak banyak berubah.

Jenis Penyesuaian Inflasi

Setiap jenis perubahan harga memiliki pengaruh yang berbada terhadap

ukuran-ukuran posisi keuangan dan kinerja operasi suatu perusahaan dan

ditimbulkan oleh adanya tujuan-tujuan berbeda yang tersembunyi. Akuntansi

untuk laporan keuangan atas perubahan tingkatan harga umum disebut sebagai

model daya beli konstan biaya historis. Akuntansi untuk perubahan harga khusus

disebut sebagai model biaya kini.

Kebijakkan Akuntansi :

41

Page 42: RMK Yudha Adhitya F0311123

Dasar penyajian – laporan keuangan konsolidasi Grupo Modello S.A.

mencakup pengaruh inflasi terhadap laporan keuangan, sebagaimana disyaratkan

oleh Pernyataan B- 10 yang diterbitkan oleh ikatan akuntan publik meksiko

(MIPA ).

Komparabilitas - angka yang disajikan dalam laporan keuangan konsolidasi

beserta catatanya dinyatakan secara konsisten dalam daya beli peso Meksiko per

31 Desember 2005 dengan menerapkan faktor yang diperoleh dari Indeks Harga

Konsumen Nasional (NCPI ).

Persediaan – pos- pos ini direvaluasi dengan menggunakan metode biaya

pengganti, tanpa melebihi nilai bersih yang dapat direalisasikan.

Aset Tetap – pos-pos ini dicatat pada nilai perolehannya, dan disaji ulang

dengan menerapkan faktor inflasi yang diperoleh dari Indeks Harga Konsumen

Nasional terhadap nilai pengganti bersih yang ditentukan oleh ahli penilai harga

independen per 31 Desember 1996, dan terhadap nilai perolehannya jika dibeli

setelah tanggal tersebut.

Penyusutan – pos ini dihitung berdasarkan nilai salah saji ulang aset tetap,

berdasaekan profitabilitas masa penggunaan yang ditentukan oleh penilai harga

independen dan devisi teknis Grupo Modello.

Penyajian ulang ekuitas pemegang saham – komponen ekuitas pemegang

saham disaji ulang dengan menggunakan faktor yang diperoleh dari Indeks Harga

Konsumen Nasional, dan disajikan dalam laporan keuangan konsolidasi pada

jumlah salah saji.

Defisit atas penyajian ulang ekuitas pemegang saham – saldo akun ini terdiri

atas jumlah pos-pos “ laba dan rugi kumulatif dari aset nonmoneter induk “ dan “

laba dan rugi moneter kumulatif”

Laba atau rugi dari posisi moneter – akun ini merupakan pengaruh inflasi

terhadap aset dan kewajiban moneter, meskipun nilai nominal keduanya tidak

berubah.

42

Page 43: RMK Yudha Adhitya F0311123

IASB menyimpulkan bahwa laporan posisi keuangan dan kinerja

operasional yang dinyatakan dalam mata uang lokal di lingkungan hyperinflasi

tidak bermanfaat. IAS 29 mengharuskan informasi laporan keuangan utama untuk

disaji ulang. Secara khusus, laporan keuangan perusahaan yang menggunakan

mata uang di lingkungan hyperinflasi, baik berdasarkan pada model penilaian

historis maupun biaya biaya kini, harus diungkapkan kembali pada daya beli tetap

per tanggal neraca. Peraturan ini juga berlaku untuk angka angka serupa di tahun

sebelumnya. Laba atau rugidaya beli terkait posisi kewajiban atau aset moneter

bersih harus dimasukkan ke dalam laba bersih. Perusahaan pelapor juga harus

mengungkapkan :

Fakta bahwa penyajian ulang atas perubahan daya beli umum unit

pengukur telah dilakukan

Model penilaian aset yang digunakan dalam laporan utama

Identitas dan tingkat indeks harga per tanggal neraca, berikut

pergerakannya selama tahun pelaporan

Laba rugi moneter bersih tahun berjalan

43

Page 44: RMK Yudha Adhitya F0311123

KOMBINASI BISNIS INTERNASIONAL

Kombinasi Bisnis

Kombinasi Bisnis merupakan transaksi dimana pengakuisisi (acquirer)

memperoleh kendali bisnis lain (yang diakuisisi/aquiree). Pihak yang diakuisisi

(acquiree) – aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih – merupakan

suatu bisnis. Dimana Bisnis merupakan rangkaian terpadu kegiatan dan aset yang

diadakan dan dikelola untuk memperoleh manfaat ekonomi.

Suatu kombinasi bisnis dapat terjadi apabila suatu perusahaan bergabung

dengan satu perusahaan lain atau lebih menjadi satu entitas akuntansi dan entitas

yang baru tersebut meneruskan aktivitas perusahaan-perusahaan terdahulu yang

semula terpisah (APB Opinion No.16).

Menggabungkan entitas-entitas bisnis yang semula terpisah adalah suatu

alternatif untuk memperluas usaha. Meskipun tujuan utama kombinasi bisnis

adalah profitabilitas, namun manfaat lain yang diperoleh adalah efisiensi operasi

melalui integrasi operasi maupun diversifikasi risiko bisnis melalui konglomerasi.

Kombinasi bisnis dadpat dikategorikan menjadi salah satu bentuk di bawah ini :

1. Merger, yaitu apabila suatu perusahaan mengambil alih operasi suatu

entitas bisnis lain dan entitas bisnis tersebut kemudian dilebur menjadi satu

dengan perusahaan yang mengambil alih.

2. Konsoslidasi, yaitu apabila suatu perusahaan baru terbentuk dengan

mengambil alih aset atau operasi dua atau lebih entitas bisnis yang terpisah

dan perusahaan-perusahaan lama tersebut dibubarkan.

3. Akuisisi, yaitu apabila suatu perusahaan membeli hak milik entitas lain,

namun kedua entitas bisnis tersebut tetap beroperasi secara terpisah.

Kinerja keuangan dan prospek masa depan perusahaan sebagai sebuah

entitas bisnis menarik perhatian berbagai kelompok seperti investor, bankir,

pekerja, dan manajer. Dalam konteks ini sebuah laporan keuangan yang dikontrol

dan dikoordinasikan oleh perusahaan induk menjadi relevan.

Kebijakan akuntansi dewasa ini tidak secara teratur dan tidak secara penuh

diungkapkan dalam semua laporan keuangan. Perbedaan besar masih terjadi

dalam bentuk, kejelasan dan kelengkapan pengungkapan yang ada dalam suatu

44

Page 45: RMK Yudha Adhitya F0311123

negara maupun antar negara atas kebijakan akuntansi harus diungkapkan. Dalam

sebuah laporan keuangan, beberapa kebijakan akuntansi yang penting telah

diungkapkan sementara kebijakan akuntansi yang penting lain tidak diungkapkan.

Bahkan pada negara-negara yang mewajibkan pengungkapan atas kebijakan

akuntansi penting, tak selalu tersedia pedoman yang menjamin keseragaman

metode pengungkapan. Pertumbuhan perusahaan multinasional dan pertumbuhan

teknologi keuangan internasional telah memperbesar kebutuhan keseragaman

laporan keuangan melewati batas negara.

Laporan keuangan seharusnya menunjukkan hubungan angka-angka dengan

periode sebelumnya. Jika perubahan kebijakan akuntansi berpengaruh material,

perubahan kebijakan perlu diungkapkan, dampak perubahan secara kuantitatif

harus dilaporkan.

Perubahan kebijakan akuntansi yang tidak mempunyai pengaruh material dalam

tahun perubahan juga harus diungkapkan jika berpengaruh secara material

terhadap tahun-tahun yang akan datang.

Estimasi akuntansi merupakan estimasi entitas yang dapat mempengaruhi

elemen-elemen dalam LK.

Estimasi harus melibatkan pertimbangan entitas berdasarkan informasi terkini

yang tersedia dan dapat diandalkan.

Banyak hal yang mempengaruhi elemen LK yang tidak dapat diukur secara akurat

namun hanya dapat diestimasi karena ketidakpastian yang melekat pada aktivitas

bisnis.

Penggunaan estimasi yang reasonable adalah yang terpenting dalam penyusunan

LK tanpa menyesampingkan keandalannya.

Perubahan estimasi akuntansi

Estimasi melibatkan pertimbangan berdasarkan informasi terkini yang tersedia

dan andal.

Jadi, estimasi mungkin perlu direvisi jika terjadi perubahan keadaan yang menjadi

dasar estimasi atau akibat informasi baru atau tambahan pengalaman

Perubahan estimasi akuntansi adalah:

45

Page 46: RMK Yudha Adhitya F0311123

- Penyesuaian jumlah tercatat aset atau liabilitas, atau jumlah pemakaian

periodik aset, yang berasal dari penilaian status kini, dan ekspektasi

manfaat masa depan dan kewajiban yang terkait dengan, aset dan liabilitas.

- Perubahan estimasi akuntansi dihasilkan dari informasi baru atau

perkembangan baru dan,

- Oleh karena itu, bukan dari koreksi kesalahan.

Entitas harus mengakui efek dari perubahan estimasi secara prospektif sebagai

berikut:

1. Sepanjang perubahan estimasi akuntansi mengakibatkan perubahan aset

dan laibilitas, atau terkait dengan suatu item ekuitas, perubahan estimasi

akuntansi tersebut diakui dengan menyesuaikan jumlah tercatat item aset,

laibilitas, atau ekuitas yang terkait pada periode perubahan.

2. Dampak perubahan estimasi akuntansi, selain perubahan penerapan di atas,

diakui secara prospektif dalam laporan laba rugi pada:

- Periode perubahan, jika dampak perubahan hanya pada periode itu;

atau

- Periode perubahan dan periode mendatang, jika perubahan berdampak

pada keduanya.

Pengungkapan Perubahan Estimasi

Entitas mengungkapkan sifat dan jumlah perubahan estimasi akuntansi yang:

- Berdampak pada periode berjalan, atau

- Diperkirakan akan berdampak pada periode mendatang, kecuali

pengungkapan dampak pada periode mendatang tidak praktis untuk

mengestimasi dampak itu.

Jika jumlah dampak pada periode mendatang adalah tidak diungkapkan karena

estimasinya tidak praktis, maka entitas mengungkapkan fakta tersebut.

Kesalahan

Kesalahan dapat timbul dalam pengakuan, pengukuran, penyajian atau

pengungkapan unsur-unsur laporan keuangan.

Laporan keuangan tidak sesuai dengan PSAK jika mengandung:

- Kesalahan material, atau

46

Page 47: RMK Yudha Adhitya F0311123

- Tidak material yang disengaja untuk mencapai suatu penyajian laporan

posisi keuangan, kinerja keuangan atau arus kas tertentu.

Kesalahan Periode Lalu

adalah kelalaian mencantumkan dan kesalahan dalam mencatat, dalam laporan

keuangan entitas untuk satu atau lebih periode lalu yang timbul dari kegagalan

untuk menggunakan, atau kesalahan penggunaan informasi andal yang:

- tersedia ketika penyelesaian laporan keuangan untuk periode tersebut; dan

- secara rasional diharapkan dapat diperoleh dan dipergunakan dalam

penyusunan dan penyajian laporan keuangan.

Kesalahan semacam itu termasuk

- Dampak kesalahan perhitungan matematis,

- Kesalahan penerapan kebijakan akuntansi,

- Kekeliruan atau kesalahan interpretasi fakta,

- Kecurangan.

Koreksi kesalahan material periode lalu:

Entitas mengoreksi kesalahan material periode lalu secara retrospektif pada

laporan keuangan lengkap pertama yang diterbitkan setelah ditemukannya

dengan:

- Menyajikan kembali jumlah komparatif untuk periode lalu sajian dimana

kesalahan terjadi; atau

- Jika kesalahan terjadi sebelum periode lalu sajian paling awal, maka

menyajikan kembali saldo awal aset, laibilitas, dan ekuitas untuk periode

lalu sajian paling awal

Keterbatasan Penyajian Retrospektif

Kesalahan periode lalu dikoreksi dengan penyajiankembali secara retrospektif

kecuali sepanjang tidak praktis untuk menentukan dampak periode tertentu atau

dampak kumulatif kesalahan.

Ketika tidak praktis untuk menentukan:

- Dampak spesifik periode kesalahan

Entitas menyajikan kembali saldo pembuka aset, laibilitas, dan ekuitas untuk

periode paling awal di mana penyajiankembali retrospektif adalah praktis

(mungkin periode berjalan).

47

Page 48: RMK Yudha Adhitya F0311123

- Dampak kumulatif, pada awal periode berjalan, dari kesalahan pada semua

periode lalu

Entitas menyajikan-kembali informasi komparatif untuk mengoreksi kesalahan

secara prospektif dari tanggal paling praktis paling awal.

Pengungkapan Koreksi Kesalahan

Sifat kesalahan periode lalu;

- Jumlah koreksi untuk setiap periode sajian, sepanjang praktis:

Untuk setiap item laporan keuangan yang terpengaruh; dan

LPS dasar dan dilusian jika PSAK 56 diterapkan atas entitas;

- Jumlah koreksi pada awal periode sajian paling awal; dan

- Jika penyajian-kembali retrospektif tidak praktis untuk suatu periode lalu

tertentu, keadaan yang membuat keberadaan kondisi itu dan penjelasan

bagaimana dan sejak kapan kesalahan telah dikoreksi.

Tidak Praktis

Penerapan suatu pengaturan adalah tidak praktis ketika entitas tidak dapat

menerapkannya setelah seluruh usaha rasional dilakukan.

Untuk suatu periode lalu tertentu, adalah tidak praktis untuk menerapkan suatu

perubahan kebijakan akuntansi secara retrospektif atau menyajikan kembali secara

retrospektif untuk mengoreksi kesalahan, jika:

- dampak penerapan retrospektif atau penyajian-kembali retrospektif tidak

dapat ditentukan;

- penerapan retrospektif atau penyajian-kembali retrospektif memerlukan

asumsi mengenai maksud manajemen yang ada pada periode lalu tersebut;

atau

- penerapan retrospektif atau penyajian-kembali retrospektif memerlukan

estimasi signifikan atas jumlah dan tidak mungkin untuk membedakan

secara obyektif informasi mengenai estimasi yang:

menyediakan bukti atas keadaan yang ada pada tanggal di mana jumlah tersebut

diakui, diukur atau diungkapkan; dan akan tersedia ketika laporan keuangan

periode lalu disahkan untuk diterbitkan dari informasi lain.

48