lamp.c kak mpc rmk

22

Click here to load reader

Upload: anto-basri

Post on 11-Sep-2015

22 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

ok

TRANSCRIPT

KERANGKA ACUAN KERJA I TERM OF REFERENCE (TOR)

KAK Mamminasata

Lampiran C.

KERANGKA ACUAN KERJA / TERM OF REFERENCE (TOR) STUDY POTENSI AIR BAKU BAWAH TANAH MAMMINASATA

1.LATAR BELAKANG

Untuk menunjang perkembangan penduduk, maka perlu dipikirkan bagaimana memenuhi kebutuhan penduduk akan air baku untuk air minum. Menurut Undang - Undang Nomor 7 tahun 2004 tentang "Sumber Daya Air" disebutkan bahwa air minum rumah tangga menempati prioritas pertama, hal ini merupakan acuan program untuk penyediaan air baku untuk mengatasi kendala utama dimana air tidak tersedia pada waktu yang diperlukan, air tidak tersedia pada ruang/tempat yang dibutuhkan, air tidak tersedia dalam jumlah yang diperlukan dan air tidak tersedia dalam mutu yang disyaratkan.Menurut Peraturan Pemerintah (PP) Namor 16 tahun 2005 tentang "Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum" disebutkan bahwa air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut air baku adalah air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum. Selain itu, ada beberapa hal yang termasuk dalam PP No. 16 Tahun 2005 yang bisa menjadi acuan dalam program penyediaan air baku ini, antara lain :1.Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) diselenggarakan berdasarkan asas kelestarian, keseimbangan, kemanfaatan umum, keterpaduan dan keserasian, keberlanjutan, keadilan, kemandirian, serta transparansi dan akuntabilitas.

2.Pengaturan pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) bertujuan untuk : a.Terwujudnya pengelolaan dan pelayanan air minum yang berkualitas dengan harga yang terjangkau.

b.Tercapainya kepentingan yang seimbang antara konsumen dan penyedia jasa pelayanan.

c.Tercapainya peningkatan efisiensi dan cakupan pelayanan air minum.

3.SPAM dapat dilakukan melalui sistem jaringan perpipaan dan/atau bukan jaringan perpipaan. SPAM dengan jaringan perpipaan dapat meliputi unit air baku, unit produksi, unit distribusi, unit pelayanan, dan unit pengelolaan. Sedangkan SPAM bukan jaringan perpipaan dapat meliputi sumur dangkal, sumur pompa tangan, bak penampungan air hujan, terminal air, mobil tangki air, instalasi air kemasan, atau bangunan perlindungan mata air.Sesuai dengan kebijakan penyediaan air bersih dan mencermati kondisi saat ini di Kota Makassar, Sungguminasa, Maros dan Takalar yang disingkat Mamminasata yang masih mengalami kendala dalam penyediaan air baku untuk air minum. Salah satu kendala yang dialami adalah terbatasnya sumber air permukaan yang dapat dimanfaatkan. Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan air baku maka salah satu sumber air yang dapat digunakan adalah sumber air yang berasal dari air tanah.Untuk memanfaatkan potensi air tanah ini, maka perlu dilakukan penyelidikan pendahuluan. Penyelidikan pendahuluan ini berupa survey geolistrik yang digunakan untuk menafsirkan daerah-daerah yang berpotensi air tanah. Selanjutnya ditindak lanjuti dengan pengeboran eksplorasi untuk mengkolerasikan data geolistrik. Bila hasilnya positif dapat dilakukan pengeboran produksi.Atas pertimbangan tersebut, maka Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan-Jeneberang akan melaksanakan kegiatan Studi Potensi Air Baku Bawah tanah Mamminasata. Kegiatan tersebut diharapkan dapat memberikan data potensi air tanah di Kota Makassar, Maros, Sungguminasa dan Takalar yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan akan air baku untuk air bersih di masa mendatang.2.MAKSUD DAN TUJUAN2.1.Maksud Pekerjaan

Maksud pekerjaan adalah melaksanakan pengumpulan data dan penyelidikan potensi air tanah untuk mendukung penyediaan air baku untuk air minum melalui kegiatan pengumpulan dan evaluasi data dengan mempertimbangkan aspek teknis, lingkungan dan ekonomi di daerah studi.2.2. Tujuan Pekerjaan

Tujuan pekerjaan adalah :

1.Mengetahui besarnya potensi air tanah di wilayah Mamminasata Provinsi Sulawesi Selatan yang dapat dijadikan acuan untuk pengelolaan dan pemanfaatan air tanah untuk mendukung penyediaan air baku.

2.Mengetahui pola pemanfaatan air tanah yang baik, sehingga kondisi air tanah di lokasi studi dapat tetap terjaga.

3.SASARAN

Sasaran pelaksanaan pekerjaan Studi Potensi Air Baku Bawah Tanah Mamminasata adalah untuk mengidentifikasi dan menentukan lokasi-lokasi yang mempunyai potensi air tanah pada daerah studi. Hasil pekerjaan ini nantinya diharapkan akan menjadi acuan dalam upaya merencanakan pengembangan dan pemanfaatan air tanah memenuhi kebutuhan akan air baku untuk air bersih secara optimal dengan memperhatikan keseimbangan air tanah dan kelestarian lingkungan.

4. PENANGGUNG JAWAB PEKERJAAN

Penaggung jawab pekerjaan ini adalah Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan - Jeneberang.

5. SUMBER PENDANAAN

Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya kurang lebih Rp. 800.000.000,- (delapan ratus juta rupiah) termasuk PPN dibiayai APBN Murni Tahun Anggaran 2007, Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan - Jeneberang.

6. LINGKUP, LOKASI KEGIATAN DAN FASILITAS PENUNJANG

6.1. Lingkup Kegiatan

Secara umum ruang lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah seluruh kegiatan/pekerjaan pengumpulan dan pengolahan data meliputi pengukuran, penyelidikan dan perencanaan termasuk penyiapan peta, laporan, gambar - gambar dan lain-lain dengan tetap mengacu pada kriteria yang telah ditetapkan.

Dalam melaksanakan pekerjaan Studi Potensi Air Baku Bawah Tanah Mamminasata secara detail tentang lingkup pekerjaan yang meliputi :a. Pekerjaan persiapan dan pendahuluan

b. Survei dan Analisa Geologi

c. Survei dan Analisa Hidrogeologid. Survei Analisa Sosial Ekonomi, Lingkungan dan Tata Guna Lahan

e. Penyelidikan Geolistrikf. Penyusunan Peta Potensi Air Tanah dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis g. Penyusunan Dokumen Tenderh. Penyusunan Laporan

Adapun kegiatan yang diperlukan untuk kelengkapan dan penyelesaian pekerjaan ini tetapi belum tercantum dalam kegiatan - kegiatan tersebut di atas akan ditentukan kemudian berdasarkan petunjuk dari Direksi.

6.2.Lokasi Kegiatan

Lokasi kegiatan pekerjaan ini adalah daerah yang masuk Kawasan Mamminasata yang merupakan rencana pengembangan Kota Makassar yang terdiri dari Kota Makassar dan kabupaten yang berbatasan langsung dengan Kota Makassar, yaitu sebagian wilayah Kabupaten Maros, Kabupaten Gowa dan Kabupaten Takalar.

6.3.Fasilitas Penunjang

Penyedia jasa harus menyediakan bangunan yang akan dijadikan kantor untuk menunjang kegiatan pekerjaan di Makassar yang lokasinya mudah dicapai baik dari lapangan ataupun dari petugas/direksi yang ditunjuk yang dilengkapi sarana komunikasi.

Penyedia jasa harus menyediakan perangkat keras maupun perangkat lunak seperti yang tercantum dalam Daftar Kuantitas Pekerjaan (BOQ) dan memelihara setiap fasilitas serta pera!atan maupun pemakaian bahan yang diperlukan, berikut peralatan dan fasilitas yang disediakan.

7.METODOLOGI

7.1.Pekerjaan Persiapan dan Pendahuluan

Pekerjaan Persiapan dan pendahuluan meliputi :

a. Mempelajari dan manganalisa kerangka acuan yang telah diberikan oleh direksi pekerjaan.

b. Mengumpulkan data yang ada dan bisa menunjang pelaksanaan pekerjaan (peta topografi, peta hidrogeologi, peta geologi dengan skala 1 : 250.000 dan literatur).c.Mempersiapkan personil dan peralatan yang akan ke lapangan serta mengkalibrasi peralatan yang digunakan.

d.Menyiapkan perlengkapan untuk setiap personil yang akan pergi ke lapangan.

e.Mengurus pengiriman peralatan

f.Orientasi lapangan, dan lain - lain.

7.2. Survey dan Analisa Geologi

Analisa geologi dilaksanakan dengan memperhatikan :

7.2.1.Kondisi Morfoiogi

Informasi morfologi yang berhubungan dengan potersi air tanah dilihat dari peta topografi yang tersedia, dengan skala 1 : 250.000. Dari morfologi dapat ditafsirkan daerah-daerah yang berpotensi air tanah misalnya pada daerah pedataran, lembah dan dikaki pegunungan. Daerah pedataran merupakan tempat akumulasi air tanah yang sangat baik karena kecenderungannya mengalir relatif lebih Iambat. Hal ini disebabkan oleh perbedaan elevasi yang kecil sehingga kemungkinan untuk penyadapan air tanah cukup besar.

Disamping informasi awal mengenai daerah akumulasi air tanah dapat pula diketahui atau ditafsirkan tentang penyebaran penduduk yang dapat dipakai untuk memperoleh gambaran awal yang berkaitan dengan adanya sumber air, baik air permukaan atau air tanah.

7.2.2. Kondisi Batuan

Analisis batuan dapat ditafsirkan dari peta geolagi, yang memberikan informasi mengenai jenis batuan dan sebarannya serta hubungannya dengan batuan lain. Pada umumnya batuan yang dapat bertindak sebagai pembawa air adalah batuan muda karena batuan tersebut masih bersifat lepas sampai agak padu dan memiliki ruang antar butir (porous). Batuan muda ini berumur Kuarter seperti endapan aluvial dan batugamping kuarter.

Selain itu, ukuran besar butir, ketebalan dan keseragaman butiran batuan juga perlu diperhatikan dalam analisis kemungkinan terdapatnya sumber daya air ditinjau dari sifat fisik batuan. Kondisi batuan yang baik sebagai lapisan pembawa air memiliki ukuran butiran yang besar dan seragam. Sedangkan ketebalan batuan lebih menunjukan ke arah potensi dari lapisan pembawa air tersebut. Semakin tebal lapisan batuan maka semakin besar pula volume air tanah yang dapat ditampung oleh lapisan tersebut.

7.2.3Struktur Geologi

Struktur geologi besar sekali pengaruhnya terhadap perilaku air tanah dalam batuan. Struktur geologi ini dapat berupa perlipatan, kekar, sesar atau patahan dan juga bidang perlapisan. Semua struktur dapat bertindak sebagai media melajunya air. Ukuran potensi air tanah tergantung pada nilai kerapatan ruang struktur tersebut dan juga sifat kontinuitasnya. Air tanah akan berakumulasi dan tetap terjaga jumlahnya dalam suatu lapisan atau perlapisan yang memiliki struktur yang rapat dan menerus. Struktur ini umumnya terjadi pada batuan sedimen padu (kompak) atau batuan beku yang berumur tua.

Struktur perlapisan dapat menjadi indikasi atau merupakan tempat pemunculan mata air terutama pada bidang perlapisan yang merupakan batas antara batuan padu dan batuan lepas atau kurang padu. Struktur perlapisan yang umumnya searah dengan kemiringan topografi dapat pula merupakan indikasi umum arah aliran air tanah.

7.3.Survey dan Analisa Hidrogeologi

Survey hidrogeologi ditekankan kepada pengamatan geomorfotogi, sifat - sifat fisik batuan, struktur geologi dan batuan terutama dalam hubungannya dengan kemarnpuan batuan meloloskan air. Dari hasil data penyelidikan terdahulu, daerah - daerah yang sudah diidentifikasi sebelumnya dilacak kembali dan dikaji ulang terutama karakteristik dari hasil batuan yang diduga sebagai lapisan pembawa air.

Sasaran yang diperoleh dari penyelidikan ini adalah informasi mengenai karakterisrik daerah tangkapan, daerah yang diperkirakan berpotensi air tanahnya dan penyusunan strategi pengembangan dan pemanfaatan serta perlindungan sumber daya air tersebut. Survey dan analisa hidrogeologi yang dilaksanakan adalah :

7.3.1.Pengumpulan Data Air Tanah

Analisa pengumpulan data air tanah hasil pengamatan di lapangan berupa data air tanah dangkal dan air tanah dalam kalau ada. Data tersebut di dapatkan dari pendataan sumur gali (untuk air tanah dangkal) dan sumur bor (untuk air tanah dalam). Selanjutnya data tersebut di evakuasi dan dikorelasikan dengan data hasil studi.

7.3.2. Analisa Kualitas Air

Untuk mengetahui kualitas air diambil percontohan air dari lapangan yang umumnya berupa air tanah dangkal dan kalau ada air tanah dalam. Contoh air ini dianalisis kandungan kadar salinitasnya dengan pengukuran secara langsung di lapangan memakai alat Conductivity meter (EC meter).

7.4.Penyelidikan Geolistrik

Pelaksanaan penyelidikan geolistrik dilakukan di daerah - daerah yang relatif datar atau pada lereng yang mempunyai kemiringan relatif kecil. Penyelidikan geolistrik harus berdasarkan hasil analisa peta geologi dan penelitian hidrogeologi, dengan tujuan untuk menentukan :

-Kedalaman dan ketebalan lapisan pembawa air

- Mengetahui daerah yang terpengaruh oleh air asin dalam lapisan pembawa air. - Menentukan lokasi titik bor yang paling baik pada daerah yang terpilih.

Penyelidikan geolistrik harus dilakukan dengan baik sehingga dapat diperoleh informasi mengenai kondisi lapisan akuifer yang banyak dan tepat. Setelah pengukuran di lapangan, data hasil survey harus ditafsirkan/di interpretasikan sesuai dengan tujuannya yaitu untuk mengetahui kondisi geologi bawah permukaan di tempat penyelidikan. Hasil ini nantinya akan digunakan untuk menentukan kordisi hidrogeologi setempat dan mengungkapkan potensi air tanah serta dapat dipakai untuk bahan pertimbangan menentukan lokasi titik bor. Penyelidikan geolistrik dilaksanakan minimal sebanyak 200 titik, disesuaikan dengan kebutuhan.

7.4.1.Kondisi Daerah Penyelidikan CAalistrik

Penyelidikan Geolistrik harus dilakukan dengan baik hingga dapat diperoleh informasi kondisi lapangan pembawa air yang sebanyak - banyaknya dengan menggunakan sesedikit mungkin titik pengukuran. Ini berarti peletakan titik dan panjang bentangan harus disesuaikan dengan keadaan hidrogealogi daerah penyelidikan. Secara umum daerah penelitian akan termasuk salah satu dari tiga jenis cekungan air tanah dengan keadaan hidrogeologi yang berbeda. Tiga jenis cekungan air tanah tersebut adalah :

-Dataran di daerah pengunungan

-Dataran Pantai

-Lembah sungai yang luas

Untuk membatasi jumlah titik pengukuran geolistrik, penyelidikan akan di bagi menjadi dua tahapan :

1.Tahapan Pendahuluan

Tahap pendahuluan harus dilakukan pada daerah yang lebih luas dengan jarak antar titik pengukuran geolistrik yang lebih jauh untuk meneliti dan memisahkan daerah yang mungkin mempunyai potensi air tanah dengan daerah yang tidak berpotensi. Pengukuran titik duga geolistrik dicantumkan pada peta topografi dengan skala 1 : 25.000 jika tersedia, atau peta dengan skala 1 : 50.000. Agar memperoleh informasi mengenai keadaan lapisan pembawa air yang maksimal, penempatan titik duga geolistrik di lapangan harus disesuaikan dengan keadaan hidrogeologi daerah penyelidikan.

2.Tahapan Pemilihan lokasi yang rinci

Jika kondisi air tanah cukup baik, maka penyelidikan geolistrik yang lebih rinci akan dilaksanakan. Dalam penyelidikan ini, jarak antar titik duga geolistrik akan dirapatkan untuk mendapatkan informasi lapisan pembawa air yang lebih rinci dan menentukan lokasi titik pemboran yang potensial.

7.4.2. Analisa Data Geolistrik

Ada 2 macam metoda analisa pendugaan tahanan jenis yaitu metoda langsung dan metoda tidak langsung. Dasar dari metoda tidak langsung adalah membandingkan kurva tahanan jenis semu lapangan dengan kurva tahanan jenis yang dihitung pada lapisan model yang telah ditetapkan. Bila kesalahan atau perbedaan antara tahanan jenis semu lapangan dengan tahanan jenis model masih besar, harga parameter lapisan model dirubah dan dihitung kembali kurva tahanan jenis semunya, kemudian dibandingkan kembali dengan kurva tahanan jenis semu lapangan. Proses tersebut diulangi lagi jika belum mencapai batas kesalahan yang diinginkan.

Adapun metode langsung analisa dilakukan tanpa lapisan model karena parameter - parameter tersebut telah terprogram dalam program khusus geolistrik yang mempergunakan fasilitas komputer. Dari proses ini diperoleh harga tahanan jenis berikut kedalamannya.

7.4.3.Interpretasi Analisa Data Geolistrik

Interpretasi analisa data ini dilakukan dari beberapa data analisa lapangan dalam bentuk kurva geolistrik yang sudah jadi. Dalam pekerjaan interpretasi ini data dikorelasikan dengan hasil pekerjaan geologi dan hidrogeologi setempat. Hasil interpretasi ini disajikan dalam bentuk penampang tahanan jenis, peta kontur isoresistivity akifer, kedalaman (Isodepth), ketebalan (Isopach), peta potensi air tanah dan lain - lain.

7.5.Survey Sosial Ekonomi, Lingkungan dan Tata Guna Lahan

Survey ini di maksudkan untuk melengkapi kesesuaian pemanfaatan air tanah dengan memperhatikan aspek sosial ekonomi, lingkungan dan tata guna lahan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kondisi lokasi proyek dengan dasar pertimbangan kondisi - kandisi tersebut di atas.

7.6.Penyusunan Peta Potensi Air Tanah dengan Sistem Informasi Geografis

Peta potensi air tanah harus disajikan dalam suatu aplikasi sistem informasi geografis (GIS) yang terintegrasi dengan seluruh data hasil analisa yang telah dilakukan. Penyedia jasa juga harus melaksanakan pelatihan singkat tentang GIS kepada staf Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan - Jeneberang.

7.7.Penyusunan Dokumen Tender

Jika hasil studi ini merekomendasikan pekerjaan penyelidikan lanjutan/detail desain, maka penyedia jasa harus menyusun dokumen tender yang sesuai dengan ketentuan/aturan yang ada.

7.8.Penyusunan Laporan

Laporan pekerjaan yang diserahkan penyedia jasa antara lain sebagai berikut : a.Laporan Bulanan ;

b.Laporan Awal (Pendahuluan) ;

c.Laporan Sisipan ;

d.araf Laporan Akhir ;

e.Draf Laporan Penunjang ;

f.Laporan Akhir, terdiri dari :

Laporan Utama (Buku I) Laporan Penunjang :

-Geologi (Buku I!)

-Geohidrologi (Buku III)

-Penyelidikan Geolistrik ( Buku IV)-Sosial Ekonomi, Lingkungan dan Tata Guna Lahan (Buku V) -Dokumen Tender (VI)

Laporan Ringkasan (Executive Summary Report) (Buku VII)

Peta Potensi Air Tanah (Hard dan Soft Copy dengan menggunakan G1S) Album Foto Lokasi

8.JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Jangka waktu pelaksanaan yang diperlukan untuk meyelesaikan pekerjaan ini adalah selamana 180 ( Seratus delapan puluh) hari kalender terhitung sejak terbitnya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

9.TENAGA AHLI

Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah :9. 1.Team Leader (Ketua Tim)

Ketua tim disyaratkan seorang Sarjana Teknik Jurusan Teknik Geologi/Teknik Sipil, lulusan Universitas negeri atau yang telah disamakan. Pengalaman kerja sekurang-kurangnya selama 10 (sepuluh) tahun dalam perencanaan prasarana keairan dan pernah menjadi Team Leader sekurang - kurangnya 2 (dua) proyek pada pekerjaan sejenis.

9.2. Tenaga Ahli

1. Water Supply Engineer (Ahli Perencanaan Jaringan Air Baku)

Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Sipil/Keairan lulusan universitas/perguruan tinggi atau yang disamakan yang berpengalaman dalam perencanaan jaringan air baku sekurang - kurangnya 8 (delapan) tahun.

2.Hydrogeologist (Ahli Hidrogeologi)

Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Geologi lulusan universitas/perguruan tinggi atau yang disamakan yang berpengalaman dalam menganalisa hidrogeologi, sekurang - kurangnya 8 (delapan) tahun. Jumlah tenaga ahli yang dibutuhkan sebanyak 3 orang.3Geodetic Engineer (Ahli Geodesi/Ahli Topografi)

Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Geodesi lulusan universitas/perguruan tinggi atau yang disamakan yang berpengalaman dalam pengukuran dan pemetaan serta dapat megaplikasikan Sistem Informasi Georafis sekurang -kurangnya 8 (delapan) tahun.

4.Cost Estimate Engineer (Ahli Perkiraan Biaya)

Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik SipiI/Teknik Pengairan lulusan universitas/perguruan tinggi atau yang disamakan yang berpengalaman dalam perencanaan prasarana keairan sekurang - kurangnya 8 (detapan) tahun. 5.Socio-Economist (Ahli Sosial Ekonomi)

Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Sosial Ekonomi/Ekonomi lulusan universitas/perguruan tinggi atau yang disamakan yang berpengalaman dalam analisa sosial ekonomi terkait dengan pembangunan prasarana keairan sekurang - kurangnya 8 (delapan) tahun.

6.Tender Document Specialist (Ahli Dokumen Tender)

Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Sipil/ Teknik Pengairan lutusan universitas/perguruan tinggi atau yang disamakan yang berpengalaman dalam bidang penyusunan dokumen tender sekurang - kurangnya 8 (delapan) tahun.

9.3.Tenaga Sub Ahli Tenaga Pendukung

1.Assistant Engineer (Asisten Tenaga Ahli)

Asisten tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik lulusan universitas/perguruan tinggi atau yang disamakan yang berpengalaman pada bidang masing - masing dan disesuaikan dengan tenaga ahli masin g- masing sekurang -kurangnya 3 (tiga) tahun. Asisten tenaga ahli yang dibutuhkan adalah :

-Asisten Water Supply Engineer

-Asisten Hydrogeologist (2 orang )

-Asisten Geodetic Engineer

-Asisten Socio-Economist

2.Surveyor

Lulusan STM SipiI/Bangunan dengan pengalaman kerja sekurang - kurangnya 3 (tiga) tahun dalam melaksanakan penyelidikan geolistrik.

3.Draftman

Lulusan STM Sipil/Bangunan dengan pengalaman kerja sekurang - kurangnya 3 (tiga) tahun dalam membuat gambar -gambar perencanaan prasarana keairan.

4.Operator Komputer

Lulusan SMA dengan pengalaman kerja sekurang - kurangnya 2 (dua) tahun dalam aplikasi Sistem Informasi Geografis (GIS).

5.Tenaga Pendukung a. Office Manager b. Sekertaris

c.Pesuruh

10.KELUARAN

Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah tersedianya Peta Potensi Air Tanah dengan menggunakan aplikasi Sistem Informasi Geografis dan laporan - laporan dan gambar - gambar perencanaan dalam bentuk hard dan soft copy.

11.LAPORAN

Jenis laporan yang harus diserahkan adalah :

a.Laporan Pendahuluan (Inception Report)

Laporan pendahuluan atau inception report berisikan tentang persiapan mobilisasi tenaga identifikasi permasalahan dan metodologi pekerjaan untuk memperoleh hasil yang optimal serta rencana pemecahan masalah yang ada dalam program kerja.

Laporan ini harus diserahkan pada direksi paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender Sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) diterbitkan dan dibuat rangkap 10 (sepuluh) kemudian dibahas bersama - sama dalam rapat yang dihadiri oleh direksi pekerjaan dan instansi terkait, diselenggarakan di Kantor Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan - Jeneberang. Laporan pendahuluan setelah diperbaiki sesuai hasil rapat dibuat rangkap 5 (lima) dan telah disetujui Direksi.b.Laporan Bulanan ( Monthly Report)

Laporan Bulanan dibuat pada setiap akhir bulan sebayak 5 (lima) rangkap yang berisi tentang uraian pekerjaan pada bulan yang bersangkutan meliputi progress pekerjaan dan uraian deviasinya. Aktivitas - aktifitas yang telah dilaksanakan, serta permasalahan yang dihadapi, selain itu, laporan ini juga sudah harus menguraikan tentang rencana kerja bula berikutnya.

c.Laporan Antara (Interim Report )

Laporan Antara atau Interim Report ini dibuat pada bulan keempat sebanyak 10 (sepuluh) rangkap yang berisi kemajuan pekerjaan, hasil survey dan penyelidikan serta analisis dan metode analisis, perencanaan pendahuluan dan program kerja yang akan datang, dilampirkan notulen rapat sebelumnya. Laporan ini akan dibahas bersama - sama dalam rapat yang dihadiri oleh direksi pekerjaan dan instansi terkait, diselenggarakan di Kantor Balai Besar Wiiayah Sungai Pompengan - Jeneberang. Laporan Antara setelah diperbaiki sesuai hasil rapat dibuat 5(lima) rangkap dan telah disetujui direksi.

d.Konsep Laporan Akhir ( Draft Final Report)

Konsep laporan akhir berisi semua hasil jenis pekerjaan yang telah dilaksanakan, dibuat sebanyak 10 rangkap. Konsep laporan tersebut didiskusikan bersama - sama dalam rapat yang dihadiri oleh direksi pekerjaan dan instansi terkait yang diselenggarakan di Kantor Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang.e.Laporan Akhir ( Final Report )

Laporan akhir harus memperhatikan koreksi dan saran - saran pada waktu diskusi Konsep Laporan Akhir. Setelah disempurnakan harus segera diserahkan kepada direksi pekerjaan pada akhir pekerjaan yang terdiri dari :

1.Laporan Utama

Berisikan semua jenis pekerjaan yang dilaksanakan, dibuat sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar.2.Laporan Penunjang masing-rnasing terdiri dari:

Laporan Penyelidikan Geolistrik= 5 rangkap

Laporan Hidrogeologi= 5 rangkap

Laporan Geologi= 5 rangkap

Laporan Sosial Ekonomi dan Tata Guna

Lahan= 5 rangkap

Dokumen Tender= 5 rangkap

3. Peta Peta yang terdiri dari : Peta Geologi= 5 rangkap

Peta Hidrogeologi= 5 rangkap

Peta Potensi Air Tanah (GIS)= 5 rangkap

Peta Situasi= 2 rangkap

Peta Pendukung Lainnya= 2 rangkap

4. Laporan Ringkasan (Executive Summary

Report)= 10 rangkapf.Dokumen Tender harus sesuai dengan aturan perundang -undangan yang berlaku sebanyak 5 rangkap yang isinya antara lain spesifikasi teknik, metode pelaksanaan dan kelengkapan lainnya.

g.Album foto yang berkaitan dengan kegiatan yang dilaksanakan sebanyak 1 rangkap.Selain laporan - laporan yang telah disebutkan di atas, Penyedia jasa juga harus menyerahkan seluruh laporan dan gambar - gambar perencanaan dalam bentuk file yang dikemas dalam Compat Disk (CD) dan Eksternal Hard Disk yang diserahkan kepada Direksi Pekerjaan.

RMK Studi Potensi Sumber Air Baku Bawah Tanah MamminasataX. 7