materi mpc 10 evaluasi dan optimasi cadangan
DESCRIPTION
materi perhitungan cadangan pertemuan kesepuluh evaluasi dan optimasi cadanganTRANSCRIPT
Evaluasi dan optimasi 1
EVALUASI dan OPTIMASI CADANGAN
Evaluasi dan optimasi 2
EVALUASI dan OPTIMASI CADANGAN
• Merupakan tahap lanjutan dari hasil Pemodelan Sumberdaya.
• Penerapan batasan-batasan teknis, ekonomis, atau non-teknis yang dapat menjadi pembatas,
• Penentuan & pemilihan pit potensial,• Faktor-faktor losses .
Evaluasi dan optimasi 3
Verifikasi Data Awal
• Tingkat keyakinan geologi terhadap model sumberdaya :– Jarak antar titik informasi,– Metoda dan akurasi sampling,– Konsep dalam pengkorelasian,– Tingkat ketelitian dalam identifikasi
struktur geologi.
Evaluasi dan optimasi 4
Faktor-faktor Pembatas Sumberdaya
• Struktur geologi jika terdapat beberapa struktur geologi (seperti patahan), maka dapat dipisahkan menjadi beberapa pit potensial.
• Domain Geologi jika terdapat blok intrusi, maka blok intrusi tersebut harus ditentukan batasnya untuk pembatas pit potensial.
• Kondisi geografis jika terdapat sungai yang besar dan secara teknis sungai tersebut tidak dapat dipindahkan, maka dapat dipisahkan menjadi beberapa pit potensial.
• Kondisi geoteknik : jika diketahui limit (batas) ketinggian lereng maksimum,
• Kondisi pembatas lain : misalnya adanya jalan, perkampungan, atau areal lindung, maka dengan memplotkan lokasinya dapat digunakan sebagai batas pit potensial.
Evaluasi dan optimasi 5
Faktor-faktor Pembatas suatu Cadangan
• Minimum ketebalan berhubungan dengan teknik penambangan & stripping ratio.
• Maksimum ketebalan tanah penutup berhubungan dengan nilai stripping ratio.
• Maksimum stripping ratio tingkat kelayakan penambangan.
• Batasan kadar processing plan,• Batasan alamiah & geografis berhubungan dengan
batasan-batasan alam seperti adanya sungai besar, daerah konservasi alam, atau adanya jalan negara, dll yang tidak mungkin dipindahkan.
• Batasan alamiah – geologi, yaitu berhubungan dengan batasan-batasan geologi, seperti adanya sesar, intrusi, dll.
Evaluasi dan optimasi 6
NK-20
NK-05
NK-19
NK-01
NK-02NK-09
NK-18
NK-16NK-11 NK-07
NK-17
NK-12
NK-15
NK-14
SK-05
SK-11
SK-12SK-01SK-07
SK-04
SK-02SK-09
SK-10 SK-03
SK-08 SK-06
SK-13
S. KAMPAR
S. KAMPAR
Jalan Propinsi
5000 m
4000 m
3000 m
2000 m
1000 m
0000 m
NK-20
NK-05
NK-19
NK-01
NK-02NK-09
NK-18
NK-16NK-11 NK-07
NK-17
NK-12
NK-15
NK-14
SK-05
SK-11
SK-12SK-01SK-07
SK-04
SK-02SK-09
SK-10 SK-03
SK-08 SK-06
SK-13
S. KAMPAR
PIT-1Luas = 37 HaCadangan = 2,1 Juta TonSR Rata-rata = 7,19
Luas = 12 HaCadangan = 0,26 Juta TonSR Rata-rata = 12,64
PIT-2
SR Rata-rata = 7,23Cadangan = 40,4 Juta TonLuas = 137 Ha PIT-3
S. KAMPAR
Jalan Propinsi
5000 m
4000 m
3000 m
2000 m
1000 m
0000 m
Evaluasi dan optimasi 7
NK-20
NK-05
NK-19
NK-01
NK-02NK-09
NK-18
NK-16NK-11 NK-07
NK-17
NK-12
NK-15
NK-14
SK-05
SK-11
SK-12SK-01SK-07
SK-04
SK-02SK-09
SK-10 SK-03
SK-08 SK-06
SK-13
Seam
- D
Seam
- D
up
Seam
- C
Seam - B
100
0 200
U
500 meter
SKETSA LOKASI PIT POTENSIALBLOK X - DAERAH XYZ
S. KAMPAR
SK-06Titik Bor
Seam
- D
Cropline Seam
KETERANGAN
PIT-1
PIT-2
PIT-3
S. KAMPAR
Jalan Propinsi
NK-20
NK-05
NK-19
NK-01
NK-02NK-09
NK-18
NK-16NK-11 NK-07
NK-17
NK-12
NK-15
NK-14
SK-05
SK-11
SK-12SK-01SK-07
SK-04
SK-02SK-09
SK-10 SK-03
SK-08 SK-06
SK-13
Seam
- D
Seam
- D
up
Seam
- C
Seam - B
100
0 200
U
500 meter
SKETSA LOKASI PIT POTENSIALBLOK X - DAERAH XYZ
S. KAMPAR
SK-06Titik Bor
Seam
- D
Cropline Seam
KETERANGAN
PIT-1
PIT-2
PIT-3A
PIT-3A
S. KAMPAR
Jalan Propinsi
Evaluasi dan optimasi 8
Faktor Losses
• Geological Losses, yaitu faktor kehilangan akibat adanya variasi ketebalan maupun pada saat pengkorelasian lapisan.
• Mining Losses, yaitu faktor kehilangan akibat teknis penambangan, seperti faktor alat, faktor safety, dll.
• Processing Losses, yaitu faktor kehilangan (recovey ≈ yield) akibat diterapkannya metoda pencucian batubara atau kehilangan pada proses lanjut di Stockpile.
Evaluasi dan optimasi 9
Geological Losses(Dimodifikasi dari Valee, 1986)
70 – 100 %Mineralisasi diinterpretasikan berdasarkan sifat kemenerusan dari titik-titik yang telah diketahui, pemboran masih acak.Inferred ↔ Possible
40 – 70 %
Class – II :Kondisi dan kemenerusan Bijih & Mineralisasi irregular –fluktuatif telah diidentifikasikan dengan pemboran, namun dengan jarak yang relatif masih jauh
20 – 40 %
Class – I :Kondisi dan kemenerusan Bijih & Mineralisasi regular – menerus telah diidentifikasikan dengan pemboran, namun dengan jarak yang relatif masih jauh
Indicated ↔ Probable
5 – 20 %Pada Program Pemboran Detil :Kondisi dan kemenerusan Bijih & Mineralisasi pada semua tempat telah diidentifikasikan dengan pemboran
0 – 10 %Saat Development :Mineralisasi/bijih tersingkap dan telah dilakukan sampling dengan volume & intensitas yang cukup melalui pemboran detil
Measured ↔ Proven
Perkiraan Error
Kondisi DataKategori
Evaluasi dan optimasi 10
Faktor Losses
Evaluasi dan optimasi 11
Faktor Losses
Evaluasi dan optimasi 12
Seam B Seam C Seam D up Seam D Seam B Seam D upNK-1 3.14 1.60 1.28 2.65
NK-2 4.10 1.80 1.15 2.95 Mean 2.91 Mean 1.14 Mean 1.9 Mean 1.5
NK-3 - - 1.10 3.02 Standard Error 0.37 13% Standard Error 0.04 4% Standard Error 0.8 42% Standard Error 0.0 2%
NK-4 3.10 1.25 1.00 2.90 Median 3.14 Median 1.15 Median 0.9 Median 1.5
NK-5 1.90 1.55 1.00 2.85 Mode - Mode 1.00 Mode - Mode 1.5
NK-7 3.60 1.60 - 3.00 Standard Deviation 1.23 Standard Deviation 0.13 Standard Deviation 1.7 Standard Deviation 0.1
NK-9 - 1.70 - - Sample Variance 1.52 Sample Variance 0.02 Sample Variance 3.0 Sample Variance 0.0
NK-11 - 1.50 - 2.50 Kurtosis -1.02 Kurtosis -0.37 Kurtosis 2.7 Kurtosis 0.4
NK-12 - 1.60 1.40 2.75 Skewness -0.65 Skewness 0.54 Skewness 1.7 Skewness -0.4
NK-14 - 1.30 1.20 2.70 Range 3.50 Range 0.40 Range 4.1 Range 0.3
NK-15 0.70 1.40 1.20 2.80 Minimum 0.70 Minimum 1.00 Minimum 0.7 Minimum 1.3
NK-16 1.30 1.70 - 2.85 Maximum 4.20 Maximum 1.40 Maximum 4.8 Maximum 1.6
NK-17 - 1.50 - 2.70 Sum 31.99 Sum 12.53 Sum 9.3 Sum 14.6NK-18 3.95 1.70 1.00 2.75 Count 11.00 Count 11.00 Count 5.0 Count 10.0
NK-19 4.00 1.80 1.00 2.80
NK-20 2.00 1.65 0.30 3.15 Seam C Seam DNK-21 4.20 1.70 1.20 2.90
SK-1 0.70 1.50 1.40 2.90 Mean 1.58 Mean 2.83 Mean 1.8 Mean 2.8
SK-2 - 1.70 1.30 2.60 Standard Error 0.04 3% Standard Error 0.04 1% Standard Error 0.1 7% Standard Error 0.0 1%
SK-3 - 2.35 1.50 2.85 Median 1.60 Median 2.83 Median 1.8 Median 2.9
SK-4 - 2.40 1.50 3.10 Mode 1.70 Mode 2.90 Mode 2.4 Mode 2.9
SK-5 0.90 1.37 1.50 2.90 Standard Deviation 0.16 Standard Deviation 0.16 Standard Deviation 0.4 Standard Deviation 0.2
SK-6 0.80 2.40 1.50 3.00 Sample Variance 0.03 Sample Variance 0.03 Sample Variance 0.2 Sample Variance 0.0
SK-7 2.10 2.25 1.40 2.80 Kurtosis -0.04 Kurtosis 0.35 Kurtosis -1.6 Kurtosis -0.5
SK-8 - 1.85 - 2.70 Skewness -0.74 Skewness 0.01 Skewness 0.1 Skewness 0.2
SK-9 4.75 1.80 - 2.70 Range 0.55 Range 0.65 Range 1.2 Range 0.5
SK-10 - 1.40 1.50 2.70 Minimum 1.25 Minimum 2.50 Minimum 1.2 Minimum 2.6
SK-11 - 1.20 1.60 2.60 Maximum 1.80 Maximum 3.15 Maximum 2.4 Maximum 3.1
SK-12 - 1.40 1.40 2.85 Sum 25.35 Sum 45.27 Sum 23.7 Sum 36.6SK-13 - 2.10 - 2.90 Count 16.00 Count 16.00 Count 13.0 Count 13.0
Seam C Seam D
Deskripsi Statistik Untuk Deretan Pemboran Selatan Sungai (SK)
Seam B Seam D up
LAMPIRAN A-2DESKRIPSI STATISTIK VARIASI KETEBALAN BATUBARA UNTUK DASAR PENENTUAN GEOLOGICAL LOSSES
Variasi Ketebalan Masing-masing Seam Batubara Deskripsi Statistik Untuk Deretan Pemboran Utara Sungai (NK)
Evaluasi dan optimasi 13
SR Secara Konseptual
• Suatu bentuk tubuh bijih tabular.
• Vo = π. r2 .h akan sinonim dengan sumberdaya
• Secara konseptual akan ditambang dengan tinggi bench = H
• Volume bijih tiap bench : Vb = π. r2 .H
• Jika ditambang dengan sudut lereng 90, maka tidak ada waste (overburden).
r
h
H
Evaluasi dan optimasi 14
SR Secara Konseptual
• Jika di-design dengan overall slope = ϕ, maka :
• Δh = r . tan ϕ• Hc = Δh + h = r . tan ϕ + h• Radius bukaan surface = R
rR
r
h
Δh
Hc
ϕ
r tan
h R
tan tanr
tanh
tanh h
tanHc R
+ϑ
=
ϑϑ
+ϑ
=ϑΔ+
=ϑ
=
Evaluasi dan optimasi 15
SR Secara Konseptual
• Vkrc besar = 1/3. π. R2 .Hc• Vkrc bawah = 1/3. π. r2 . Δh• Mined Volume (Vm) =
Vkrc besar - Vkrc bawah
• Volume Waste (Vw) = Vm - Vo
• SR = Vw/Vo
rR
r
h
Δh
Hc
ϕ
Evaluasi dan optimasi 16
Pit Limit
Pit Limit
Mineral Inventory(Resources)
Mineable
Ore
Waste
Waste
Evaluasi dan optimasi 17
Optimasi Pit Limit
LU
L_1U ILL
L_1
J
KU
H
IL
-140
-120
-100
-80
-60
-40
-20
80
20
40
60
0
-80
-60
-40
-20
0
80
20
40
60
Evaluasi dan optimasi 18
Optimasi Pit Limit
-140 -140-130 -130-120 -120-110 -110-100 -100
-90 -90-80 -80-70 -70-60 -60-50 -50-40 -40-30 -30-20 -20-10 -100 010 1020 2030 3040 4050 5060 6070 7080 8090 90
Loading PointLowwall offset
Evaluasi dan optimasi 19
Optimasi Pit Limit
0
100
50
150
S. Lawai
0
100
50
150
Evaluasi dan optimasi 20
Optimasi Pit Limit
Section Level Luas BB-1 Luas BB-2 Luas OB SRP-25 0 81.81 229.32 2,766.08 6.84
-5 112.40 254.80 3,353.49 7.03 -10 148.38 287.56 4,140.66 7.31 -15 182.19 316.68 5,006.08 7.72 -20 243.43 382.20 6,874.43 8.45 -25 295.97 440.44 8,766.52 9.16 -30 348.31 495.04 10,704.09 9.76 -35 426.08 578.76 13,560.72 10.38
Evaluasi dan optimasi 21
50
-10
-20
-30
-40
0
20
10
30
40
-10
-20
-30
-40
0
10
50
20
30
40
20
-10
-20
-30
-40
0
10
50
30
40
20
-10
-20
-30
-40
0
10
50
30
40
-40
-30
40
30
10
20
0
-20
-10
50 P-28
-40
-10
-20
-30
0
10
50
20
30
40P-29
40
30
50
10
0
-40
-30
-20
-10
20
P-30
40
20
-10
-20
-30
-40
0
10
30
50 P-31
SR 7
SR 8SR 9A
SR 9B
SR 7SR 8
SR 9A SR 9B
SR 7SR 8
SR 9A
SR 9B
SR 7SR 8
SR 9ASR 9B
Optimasi Pit Limit
Evaluasi dan optimasi 22
Jumlah Cadangan Tertambang
SEBELUM ML SETELAH ML SEBELUM ML SETELAH ML SEBELUM ML SETELAH ML36 -100 H-H35 -100 H-H 242,635.9 229,853.0 1,802,913.6 1,812,746.5 7.43 7.8934 -100 H-H 231,408.0 220,004.3 1,701,275.4 1,710,047.5 7.35 7.7733 -100 H-H 228,893.9 218,837.9 1,714,329.8 1,722,065.2 7.49 7.8732 -100 H-H 222,311.2 213,393.5 1,707,204.5 1,714,064.3 7.68 8.0331 -120 H-H 276,232.9 264,865.9 1,979,132.9 1,987,876.8 7.16 7.5130 -120 H-H 330,347.1 316,594.4 2,354,212.4 2,364,791.4 7.13 7.4729 -120 H-H 331,499.1 315,658.7 2,220,680.2 2,232,865.2 6.70 7.0728 -120 H-H 344,584.5 328,226.4 2,215,636.3 2,228,219.4 6.43 6.7927 -100 H-H 304,334.5 291,775.2 2,129,641.8 2,139,302.7 7.00 7.3326 -100 H-H 232,014.9 222,620.4 1,708,944.6 1,716,171.2 7.37 7.7125 -80 H-H 199,701.2 191,426.9 1,465,130.5 1,471,495.4 7.34 7.6924 -80 H-H 183,755.7 176,165.8 1,344,784.1 1,350,622.5 7.32 7.6723 -60 H-H 150,465.8 144,224.0 1,143,045.6 1,147,847.0 7.60 7.9622 -60 H-H 124,208.4 118,828.7 996,390.4 1,000,528.6 8.02 8.4221 -40 H-H 102,557.1 98,338.6 821,824.3 825,069.3 8.01 8.3920 -40 H-H 79,221.5 76,102.0 608,830.3 611,229.9 7.69 8.0319 -40 H-H 85,866.2 82,574.6 634,081.9 636,613.9 7.38 7.7118 -40 H-H 108,623.2 104,876.5 852,309.9 855,191.9 7.85 8.1517 -40 H-H 105,274.5 99,211.5 865,773.6 870,437.4 8.22 8.7716 -40 H-H 90,487.2 82,511.8 663,287.5 669,422.4 7.33 8.1115 -20 H-H 75,417.4 69,173.0 654,078.9 658,882.3 8.67 9.5314 -20 H-H 73,151.8 67,647.8 611,471.9 615,705.8 8.36 9.1013 -20 H-H 81,732.2 75,708.4 523,115.1 527,748.9 6.40 6.9712 -20 H-H 67,288.7 62,346.0 511,319.1 515,121.1 7.60 8.2611 -20 H-H 53,693.2 49,477.4 437,941.5 441,184.4 8.16 8.9210 -20 H-H 50,028.6 45,819.7 424,969.7 428,207.4 8.49 9.359 -20 H-H 61,383.1 56,082.8 529,981.1 534,058.2 8.63 9.528 -20 H-H 50,891.1 46,175.0 490,042.5 493,670.2 9.63 10.69
4,488,008.8 4,268,520.1 33,112,349.1 33,281,186.6 7.38 7.80
VOLUME OVERBURDEN STRIPPING RATIO
TOTAL
NO SEC. ELEVASI LW-HW TONASE BATUBARA