rks administrasi _contoh_

22
1 RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT TEKNIS (RKS) ADMINISTRASI PROYEK : PEMBANGUNAN GEDUNG PARKIR LOKASI : BAB I SYARAT - SYARAT UMUM Pasal 1 U M U M 1.1. Syarat-syarat umum ini dibuat khusus untuk Proyek Pembangunan Gedung Parkir Motor yang berlokasi di 1.2. Pelaksanaan tersebu akan diberikan kepada Perusahaan/ Kontraktor Nasional yang mempunyai kemampuan / pengalaman di Bidang Sipil yang memenangkan pekerjaan pelelangan. Pasal 2 PENGERTIAN Untuk mencegah kemungkinan timbulnya berbagai penafsiran, di dalam Dokumen Pelelangan ini kata-kata yang tersebut di bawah dianggap mempunyai arti sebagai berikut : 2.1. Pemberi tugas adalah yang bertindak sebagai Pemilik. 2.2. Perencana/Konsultan adalah Panitia yang dibentuk oleh Pemimpin Proyek Pembangunan Gedung Parkir Motor untuk menangani masalah ini. 2.3. Peserta lelang adalah perusahaan yang telah lulus dalam Prakualifikasi, diundang, dan mengajukan penawaran harga dalam rangka pekerjaan ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Upload: rachmawan

Post on 23-Jun-2015

925 views

Category:

Documents


36 download

TRANSCRIPT

Page 1: RKS AdministrasI _CONTOH_

1

RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT TEKNIS (RKS) ADMINISTRASI

PROYEK : PEMBANGUNAN GEDUNG PARKIR LOKASI :

BAB I SYARAT - SYARAT UMUM

Pasal 1 U M U M

1.1. Syarat-syarat umum ini dibuat khusus untuk Proyek Pembangunan

Gedung Parkir Motor yang berlokasi di 1.2. Pelaksanaan tersebu akan diberikan kepada Perusahaan/ Kontraktor

Nasional yang mempunyai kemampuan / pengalaman di Bidang Sipil yang memenangkan pekerjaan pelelangan.

Pasal 2 PENGERTIAN

Untuk mencegah kemungkinan timbulnya berbagai penafsiran,

di dalam Dokumen Pelelangan ini kata-kata yang tersebut di bawah dianggap mempunyai arti sebagai berikut :

2.1. Pemberi tugas adalah yang bertindak sebagai Pemilik. 2.2. Perencana/Konsultan adalah Panitia yang dibentuk oleh

Pemimpin Proyek Pembangunan Gedung Parkir Motor untuk menangani masalah ini.

2.3. Peserta lelang adalah perusahaan yang telah lulus dalam Prakualifikasi, diundang, dan mengajukan penawaran harga dalam rangka pekerjaan ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Page 2: RKS AdministrasI _CONTOH_

2

2.4. Dokumen ini berisi Persyaratan Penawaran, Spesifikasi Teknik, dan Pemberitahuan tambahan yang disampaikan kepada para peserta sebelum tanggal Penjelasan.

2.5. Surat Penawaran Harga adalah penawaran tertulis dan bermaterai

cukup yang diajukan oleh Peserta sesuai dengan syarat-syarat penawaran harga seperti yang tercantum dalam dokumen ini.

2.6. Pemenang adalah Peserta yang telah memperoleh

pemberitahuan tertulis dari Pemimpin Proyek, bahwa Surat Penawaran Harga yang telah diajukan dan telah terpilih sebagai Pemenang.

2.7. Kontrak adalah perjanjian tertulis beserta lampiran-lampirannya

antara Pemimpin Proyek dengan Kontraktor. 2.8. Kontraktor adalah Peserta lelang yang ditunjuk sebagai Pemenang

dan telah menandatangani kontrak dengan Pemimpin Proyek. 2.9. Pekerjaan adalah semua kegiatan pelaksanaan yang dilakukan

oleh Kontraktor sesuai kontrak . 2.10. Lokasi adalah tempat dimana kegiatan proyek akan dilaksanakan

atau tempat dimana barang harus diserahkan. 2.11. Masa Pemeliharaan adalah jangka waktu dimana Kontraktor harus

melaksanakan kegiatan yang bertalian dengan kewajiban pemeliharaan pekerjaan yang dilaksanakan.

2.12. Serah terima Pertama adalah pengujian yang dilaksanakan

oleh Pemimpin Proyek bersama Kontraktor setelah selesainya pekerjaan baik secara phisik maupun teknis dilengkapi dengan gambar.

2.13. Serah terima kedua adalah penyerahan pekerjaan yang

dilaksanakan setelah berakhirnya masa pemeliharaan.

Pasal 3 DOKUMEN LELANG

3.1. Adalah kumpulan dari : 1. Petunjuk Umum dan Persyaratan Administrasi.

Page 3: RKS AdministrasI _CONTOH_

3

2. Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis Pekerjaan. 3. Lampiran-lampiran 4. Gambar-gambar Perencanaan. 3.2. Risalah rapat adalah penjelasan yang diadakan oleh Panitia

Pelelangan. 3.3. Apabila terdapat perbedaan antara Risalah Rapat Penjelasan

dan gambar dalam Dokumen, maka yang berlaku adalah Risalah Rapat Penjelasan, terkecuali ditentukan lain oleh Pemimpin Proyek.

Pasal 4 RAPAT PENJELASAN

4.1. Rapat penjelasan diselenggarakan pada : Hari : Senin Tanggal : 27 Februari 2006 Waktu : 10.00 WIB s/d selesai Tempat : dimana peserta pelelangan dapat memberikan tanggapan terhadap

RKS ini dan akan dicatat dalam Risalah Rapat Penjelasan. (Note. : Rapat Penjelasan dilanjutkan peninjauan ke lokasi, dimana

para peserta pelelangan harus hadir) 4.2. Peserta Pelelangan tersebut harus dapat mengikuti jalannya

Rapat Penjelasan sampai peninjauan lapangan selesai dan dinyatakan oleh panitia dengan absensi.

4.3. Berita Acara rapat penjelasan di atas dibuat dan ditandatangani

oleh seorang anggota panitia pelelangan dan dua orang wakil peserta serta disahkan oleh Ketua Panitia atau Ketua Rapat Penjelasan.

Berita Acara akan dikirim ke peserta lelang pada : Hari : Rabu Tanggal : 1 Maret 2006 4.4. Risalah Rapat Penjelasan dan risalah peninjauan lokasi yang sudah

disahkan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Dokumen RKS.

4.5. Rekanan yang telah membeli dokumen RKS tetapi tidak menghadiri

rapat penjelasan tidak diperbolehkan mengajukan surat penawaran

Page 4: RKS AdministrasI _CONTOH_

4

harga. Rekanan yang tidak mengikuti peninjauan ke lokasi dianggap menyetujui situasi lapangan.

Pasal 5 PENJELASAN RENCANA PEKERJAAN

5.1. Para peserta pelelangan diwajibkan mengikuti peninjauan

lapangan yang diselenggarakan oleh Panitia Pelelangan, atas resiko dan biaya sendiri untuk memperoleh segala keterangan yang diperlukan mengenai keadaan lapangan dimana pekerjaan harus dilaksanakan serta persoalan lainnya yang bersangkutan dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan guna mengajukan penawaran.

5.2. Pada saat itu peserta pelelangan diberi kesempatan untuk

mendapatkan keterangan atau pedoman atau petunjuk pelaksanaan. Penjelasan akan diberikan oleh Panitia Pelelangan.

5.3. Dari hasil rapat penjelasan akan dibuat berita acara mengenai teknis

pekerjaan yang ditandatangani oleh seorang anggota Panitia dan 2 (dua) orang wakil peserta rapat penjelasan dan disahkan oleh Ketua Rapat Penjelasan.

Pasal 6 LINGKUP PEKERJAAN

6.1. Lokasi Pembangunan Gedung Parkir Motor 6.2. Yang menjadi dasar pelaksanaan pekerjaan pekerjaan ini adalah :

6.2.1 Dokumen-dokumen serta persyaratan lain yang berlaku sah dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari perjanjian ini yaitu :

Dokumen kontrak yang terdiri dari : 1. Undangan lelang No. .... tanggal ...... 2. Rencana kerja & syarat-syarat (RKS). 3. Gambar-gambar pelaksanaan. 4. Berita acara penjelasan No. .... tanggal .... 5. Surat penawaran No. .... tanggal ..... 6. Berita acara klarifikasi No. .... tanggal .... 7. Surat pengumuman pemenang pelelangan No. .... tanggal .... 8. Surat perintah kerja No. .... tanggal ....

Page 5: RKS AdministrasI _CONTOH_

5

6.2.2 Peraturan-peraturan / ketentuan lain yang dikeluarkan oleh

pemerintah melalui instansi-instansi yang berwenang, antara lain peraturan-peraturan dari tanaga kerja mengenai keamanan kerja, keselamatan kerja & jaminan sosial.

6.2.3 Segala petunjuk dan perintah yang diberikan oleh

konsultan secara tertulis pada saat pelaksanaan pekerjaan pembangunan proyek ini.

Pasal 7 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PROYEK

7.1. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan adalah tanggal 27 April 2006

sampai dengan 30 Juni 2006 atau 65 (Enam Puluh Dua) hari kalender, termasuk hari - hari libur nasional dan hujan, yang dihitung setelah dikeluarkannya Surat Perintah Kerja (SPK).

7.2. Pekerjaan di lokasi tersebut harus sudah diserahkan kepada

Pemimpin Proyek selambat-lambatnya sesuai dengan waktu pelaksanaan yang diajukan dalam penawaran.

Pasal 8

PERSYARATAN PESERTA PELELANGAN Yang diperbolehkan mengikuti pelelangan proyek Pembangunan

Gedung Parkir Motor ini adalah Perusahaan perusahaan Nasional yang :

8.1. Kontraktor peserta pelelangan harus tunduk dan mentaati ketentuan-

ketentuan tentang pelelangan yang diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 29/30 Tahun 1984 dan Inpres No. I tahun 1988 serta ketentuan-ketentuan lain yang diatur dalam rencana kerja dan syarat-syarat pekerjaan ini.

8.2. Kontraktor peserta pelelangan sudah termasuk dalam buku Daftar

Rekanan Mampu (DRM) dengan tanda lulus prakualifikasi yang masih berlaku.

Pasal 9 PERSYARATAN PENAWARAN HARGA

Page 6: RKS AdministrasI _CONTOH_

6

Surat Penawaran Harga supaya diajukan dalam rangkap 2 (dua)

termasuk satu asli, terdiri dari : 9.1. Surat Penawaran Harga seperti contoh terlampir. Dibuat diatas kertas

berkop perusahaan penawar, surat aslinya bermaterai tempel Rp. 6000,- (enam ribu rupiah) ditandatangani dan dibubuhi nama jelas, dicap dengan cap perusahaan serta diberi tanggal diatas materai tempel tersebut, serta diajukan dalam sampul tertutup.

Harga Penawaran dalam Surat Penawaran Harga harus

dicantumkan dengan jelas dalam angka dan huruf. 9.2. Rekapitulasi Anggaran Biaya. 9.3. Analisa Harga Satuan Pekerjaan, isi daftar ini harus lengkap sesuai

dengan pos pekerjaan yang ada. 9.4. Jadwal/skedul rencana pelaksanaan pekerjaan. 9.5. Metode pelaksanaan pekerjaan. 9.6. Pada setiap lembar untuk butir tersebut diatas harus dibubuhi paraf

oleh peserta lelang. Dalam surat Penawaran tidak diperkenankan adanya penghapusan / pencoretan. Berkas surat penawaran harus disusun sesuai urutan seperti tersebut di atas dan dipisahkan dalam 1 (satu) berkas asli dan 1 (satu) berkas salinan.

Pasal 10 PENAWARAN HARGA

10.1. Peserta diharuskan mengajukan penawaran harga untuk lokasi

yang telah ditetapkan. 10.2. Untuk menghindari terjadinya kekeliruan dalam perkalian atau

penjumlahan, penyusunan harga penawaran supaya dilakukan penelitian ulang.

10.3. Harga penawaran harus sudah memperhitungkan pajak- pajak

yang berlaku diperiksa kembali oleh Panitia Pelelangan dan diharuskan memperlihatkan berkas-berkas .

BAB II RENCANA KERJA DAN PERSYARATAN ADMINISTRASI

Page 7: RKS AdministrasI _CONTOH_

7

Pasal 1

SYARAT-SYARAT ADMINISTRASI Surat-surat yang harus dimasukkan sebagai syarat-syarat Surat

Penawaran Harga diserahkan dalam rangkap 3 (tiga), dimana 1 (satu) asli, 2 (dua) copy.

Surat yang diserahkan terdiri dari : 1.1. Foto copy atau salinan Akte Pendirian perusahaan termasuk

perubahan-perubahan Akte aslinya harus dapat diperlihatkan pada waktu pembukaan / pemeriksaan SPH, kecuali apabila foto copy yang diserahkan sudah disahkan oleh notaris.

1.2. Susunan Personalia yang akan aktif dalam menangani

pelaksanaan proyek ini, dalam bentuk bagan organisasi yang menggambarkan pembagian tugas, alur pelaporan.

1.3. Photocopy surat keterangan NOMOR POKOK WAJIB PAJAK

(NPWP). 1.4. Photocopy Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) 1.5. Pengalaman pekerjaan sejenis selama 5 tahun terakhir. 1.6. Referensi bank yang dibuat khusus untuk proyek ini.

Pasal 2

SAMPUL SURAT PENAWARAN HARGA 2.1. Persyaratan administrasi tersebut pada pasal 1 (satu) harus

dilampirkan / dimasukkan kedalam sampul bersama, maksudnya : semua penawaran dijadikan satu amplop.

2.2. Surat Penawaran Harga dan Persyaratan penawaran harga pada

Bab I pasal 9 (sembilan) ditulis Penawaran Harga. 2.3. Sampul penawaran harus dibuat dari kertas polos tidak tembus

pandang dan dilem / direkat dengan baik. 2.4. Pada sampul induk tidak boleh ada tanda atau tulisan lain kecuali :

Kepada Yth,

Pasal 3

KETERANGAN TAMBAHAN TENTANG SURAT SYARAT/KETERANGAN

Page 8: RKS AdministrasI _CONTOH_

8

3.1 Semua surat-surat yang bersifat SURAT PERNYATAAN harus dibuat

di atas kertas berkop perusahaan penawar. 3.2. Peserta harus membaca dan mempelajari seluruh RKS dengan

cermat dan seksama agar memahami benar maksud dan isi Dokumen Pelelangan secara keseluruhan.

3.3. Bagi Pemenang Pelelangan diwajibkan untuk membuat Program

kemajuan Prestasi Kerja dalam bentuk kurva "S" yang akan dilampirkan pada kontrak.

3.4. Dokumen penawaran harga dimaksud harus ditanda tangani oleh

yang berhak / berwenang berdasarkan akte pendirian perusahaan.

Pasal 4

PEMASUKAN SURAT PENAWARAN‚ Surat Penawaran Harga dibawa dan diserahkan sendiri oleh

Peserta dan disampaikan kepada Panitia pada : Hari : Jumat Tanggal : 3 Februari 2006 Waktu : sampai dengan pukul 12.00 WIB

Tempat : Pasal 5 PENILAI

5.1. Penawaran Harga akan dinilai berdasarkan ketentuan atau

persyaratan yang tersebut dalam Dokumen Pelelangan serta peraturan-peraturan yang berlaku.

5.2. Selama dilakukan penilaian Penawaran Harga Peserta tidak

dibenarkan menyusulkan tambahan keterangan apapun terhadap penawarannya.

5.3. Pemimpin Proyek berhak menentukan Pemenang Lelang.

Pasal 6 PELULUSAN PELELANGAN

Page 9: RKS AdministrasI _CONTOH_

9

6.1. Hasil Keputusan ini akan diberitahukan secara tertulis kepada semua Peserta Pelelangan.

6.2. Dalam pelelangan ini tidak diadakan surat menyurat. 6.3. Kepada Pemenang akan diadakan panggilan dan pengaturan

administrasi lebih lanjut.

Pasal 7 PEMBATALAN PELELANGAN

Bilamana ternyata tidak terdapat Penawar yang memenuhi syarat

atau tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku, maka Pemimpin Proyek dapat membatalkan pelelangan.

Pasal 8 CALON PEMENANG PELELANGAN YANG MENARIK DIRI

Bilamana penawar yang ditunjuk sebagai Calon Pemenang, tidak

memberikan pernyataan sanggup / menerima secara tertulis dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari setelah tanggal penerimaan surat pemberitahuan pelulusan Pelelangan, maka yang bersangkutan dianggap menarik diri.

Pasal 9

KONTRAK PEMBORONGAN 9.1. Kontrak ini ditanda tangani setelah Pemenang Pelelangan

menyerahkan jaminan pelaksanaan. 9.2. Antara Pemenang dan Pemimpin Proyek akan dibuatkan Kontrak

Asli 2 (dua) set. 9.3. Pemenang wajib mengurus dan menyelesaikan kontrak

pemborongan.

Pasal 10 PENYERAHAN BORONGAN PEKERJAAN KEPADA PIHAK KETIGA

Page 10: RKS AdministrasI _CONTOH_

10

10.1. Kontraktor dalam proyek ini, tidak diperbolehkan menyerahkan atau memberikan pekerjaan sebagian atau seluruhnya kepada pihak lain tanpa persetujuan tertulis dari Pemimpin Proyek.

10.2. Apabila ternyata Kontraktor kedapatan menyerahkan pekerjaan

sebagian atau seluruhnya pada Kontraktor lain baik dengan menjual atau sejenisnya, tanpa seijin Pemimpin Proyek maka kontrak dapat diputuskan secara sepihak.

Pasal 11 AWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

11.1. Awal Pelaksanaan Pekerjaan dimulai setelah Surat Perintah Kerja

diterbitkan oleh Pemimpin Proyek. 11.2. Awal pelaksanaan pekerjaan harus dilaporkan oleh Kontraktor

kepada Pemimpin Proyek. 11.3. Pada awal pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan

menggandakan dokumen ini (RKS), Risalah Rapat Penjelasan, RKS penjelasan lapangan dan seluruh gambar-gambar yang bersangkutan untuk keperluan pengawasan pelaksanaan pekerjaan.

11.4. Apabila dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender setelah kontrak

ditandatangani Kontraktor belum memulai pekerjaan maka jaminan pelaksanaan akan dicairkan dan jaminan tersebut menjadi milik Pemilik Proyek.

11.5. Pemberi tugas berhak menunjuk rekanan lain untuk melaksanakan

pekerjaan tersebut.

Pasal 12 GAMBAR DETAIL PERUBAHAN DAN

YANG SESUAI DENGAN KENYATAAN 12.1. Kontraktor diwajibkan atas biayanya membuat gambar-gambar

detail yang belum ada karena satu dan lain hal harus digambar untuk kelancaran pekerjaan. Gambar-gambar detail yang dimaksud sebelum dilaksanakan harus mendapat persetujuan dari Pengawas.

12.2. Pada saat penyerahan pertama (ST I), Kontraktor harus

menyerahkan 2 set gambar-gambar yang sesuai dengan kenyataan (as built drawing).

Page 11: RKS AdministrasI _CONTOH_

11

Pasal 13 GARANSI

13.1. Pemenang dalam penawarannya harus menyatakan bahwa

pekerjaan yang diserahkan kepada Pemimpin Proyek akan diberikan garansi.

13.2. Kontraktor akan melaksanakan pemeliharaan, memperbaiki, atau

mengganti bagian yang rusak dengan biayanya sendiri atas kerusakan yang timbul dalam jangka waktu 6 (enam) bulan hari kalender terhitung sejak tanggal Pekerjaan dimaksud diserah terimakan pertama (ST I) kepada Pemimpin Proyek.

Pasal 14 PELAKSANAAN PEKERJAAN

14.1. Kontraktor melaksanakan pekerjaan atas dasar lingkup pekerjaan dan tugas yang tercantum di dalam kontrak pemborongan yang dibuat.

14.2. Jangka waktu pelaksanaan keseluruhan pekerjaan ini adalah sejak tanggal yang ditetapkan sesuai dengan rencana dan waktu dalam Surat Penawaran Harga.

14.3. Jangka waktu yang disebut di atas adalah mengikat dan tidak dapat

berubah, kecuali ada force majeure.

Pasal 15

PENGAWASAN 15.1. Pengawasan akan dilakukan setiap waktu sesuai jam kerja yang

ditetapkan untuk melancarkan tugas Pengawasan, pengawas harus diberi kemudahan untuk mengawasi, memeriksa, menguji setiap bagian pekerjaan, bahan dan peralatan.

15.2. Bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tanpa

sepengetahuan resmi pengawas, apabila ternyata menyimpang dari ketentuan RKS, maka pengawas berhak melakukan perintah pembongkaran dan pengulangan pekerjaan. Pekerjaan tersebut jika diperlukan harus segera dibuka sebagian atau keseluruhan untuk diperiksa sekaligus atas biaya Kontraktor.

Page 12: RKS AdministrasI _CONTOH_

12

15.3. Pengawas dalam memberikan keputusan adalah terbatas pada soal-soal yang jelas tercantum di dalam RKS.

15.4. Untuk kelancaran jalannya pelaksanaan pekerjaan proyek ini,

konsultan akan mengadakan Rapat Koordinasi antara Kontraktor, Pengawas, Pemimpin Proyek yang dalam hal ini diwakili oleh Proyek Koordinator atau Proyek Manager & instansi yang berkaitan setiap 1 (satu) minggu sekali.

Pasal 16 JADWAL RENCANA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN PROYEK

16.1. Kontraktor wajib membuat jadwal rencana kerja dalam bentuk Bar

Chart diagram dan kurva S dari proyek ini dengan lama waktu pelaksanaan sesuai yang ditentukan dalam penawaran.

16.2. Ketentuan waktu pelaksanaan dan kegiatan tidak dapat menyimpang

dari ketentuan yang telah disusun. 16.3. Kontraktor dapat memperbaiki rencana dari jadwal rencana

pelaksanaan pembangunan proyek bila dipandang perlu. Perubahan ini harus dilakukan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah penunjukkan pemenang Bila disetujui maka data ini akan dimasukkan di dalam kontrak.

16.4. Dalam pelaksanaan, kemajuan pekerjaan yang belum sesuai

dengan rencana kerja, Pengawas akan memberikan saran atau petunjuk secara tertulis untuk mempercepat atau mengatasi permasalahan ini.

16.5. Waktu kerja Kontraktor, jam. 8.00 wib sampai 18.00 wib Setelah jam.

18.00 wib, Kontraktor harus mengajukan ijin kerja lembur (overtime) ke Pengawas, dan biaya overtime Pengawas dibayar oleh Kontraktor.

Pasal 17

LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN Kontraktor harus melaporkan kepada Pemimpin melalui

Pengawas Lapangan tentang kemajuan pekerjaan yang dicapai, dan penjelasan langkah-langkah berikutnya dalam rapat kemajuan proyek yang harus dilaksanakan.

17.1. Laporan Harian.

Page 13: RKS AdministrasI _CONTOH_

13

Kontraktor diwajibkan menyediakan Buku Harian Lapangan dengan Kop Perusahaan yang bersangkutan, ditempatkan pada Direksi Keet dengan pengisian Formatnya petunjuk Konsultan Konsultan Pengawas dimana setiap akhir hari ditanda tangani Direksi.

17.2. Laporan Mingguan. Laporan harian (butir 19.1) di atas wajib laporan mingguan

mencakup : - Prestasi kerja - Catatan Teknis - Perubahan-perubahan dan Permohonan-permohonan - Kesulitan Teknis - Rencana kerja selama seminggu - Keadaan Cuaca. 17.3. Laporan Bulanan. Disamping laporan harian dan laporan mingguan, untuk kelengkapan

semua laporan tersebut. Kontraktor juga diwajibkan membuat laporan berisi antara lain

sebagai berikut : 1. Jumlah pegawai yang bekerja 2. Uraian kemajuan pekerjaan pada akhir bulan 3. Rencana pekerjaan bulan berikutnya 4. Bahan dan perlengkapan yang telah masuk 5. Hambatan kerja yang dialami 6. Kunjungan tamu 7. Kejadian khusus lainnya. 8. Dan lain-lain yang dianggap perlu untuk dilaporkan. Laporan tersebut hendaknya ditandatangani oleh Kontraktor dan

juga Pengawas sebagai tanda bukti bahwa mengetahui / menyetujui isi laporan ini.

17.4. Dokumentasi

Selama pelaksanaan proyek wajib dibuatkan photo kegiatan pelaksanaan proyek. Photo dibuat dalam ukuran kartu pos dan berwarna. Setiap photo harus disusun dengan memperhatikan tahapan pelaksanaan dan akan diajukan untuk pengajuan angsuran tambahan. semua photo harus dibuat dalam 2 (dua) set, yang masing-masing diberikan kepada yang berkepentingan. Setiap gambar photo harus diberi keterangan isi gambar, tanggal waktu pengambilan dan lain sebagainya.

17.5. Penugasan dan perintah pengawas baru dianggap berlaku dan

mengikat apabila dicatat di dalam Buku Harian serta sesuai dengan RKS.

Page 14: RKS AdministrasI _CONTOH_

14

Pasal 18

PENGATURAN PEMBAYARAN 18.1. Pembayaran akan dilakukan oleh Pemberi Tugas kepada Kontraktor

dengan cara sebagai berikut :

18.1.1. Pembayaran uang muka Berupa uang muka sebesar 20% dari harga kontrak.

18.1.2. Selanjutnya pembayaran kepada Kontraktor akan dilakukan

tiap bulan berdasarkan pada :

- Prestasi fisik pekerjaan-pekerjaan yang benar-benar dilaksanakan dengan baik sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam kontrak, yang telah dicapai di lapangan sesuai dengan hasil penilaian Pengawas.

- Besar angsuran pembayaran adalah nilai prestasi pekerjaan dikurangi angsuran uang muka sebesar prestasi fisik, sampai besar uang muka.

- Retensi 5% akan dibayarkan pada saat serah terima kedua.

- PPH (Pajak Pendapatan Hasil) termasuk didalam harga satuan kontraktor.

18.2. Prosedur Pengajuan Pembayaran :

18.2.1. Pembayaran dilakukan maksimum 1 (satu) bulan sejak tanggal tanda terima dokumen tagihan yang dibuat dengan lengkap dan benar.

18.2.2. Permohonan untuk klaim pembayaran diajukan oleh

Kontraktor kepada Pemberi Tugas secara tertulis. 18.2.3. Segera setelah dari tanggal diterimanya permohonan

Kontraktor tersebut diatas, maka Pemberi Tugas dan Konsultan mengadakan penilaian di lapangan dan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah itu Konsultan Pengawas mengeluarkan Berita Acara Pembayaran ke Kontraktor dan tembusan kepada Pemberi Tugas.

18.2.4. Pemberi tugas menerima penagihan pembayaran dari

Kontraktor dengan dilampirkan Berita Acara Pembayaran, kuitansi penagihan, faktur pajak, invoice, SSP (copy) dari pembayaran sebelumnya. Minimum pembayaran kedua dan dokumen lain yang diperlukan.

Page 15: RKS AdministrasI _CONTOH_

15

Pasal 19 PERPANJANGAN WAKTU

19.1. Bila sudah jelas bahwa kemajuan pekerjaan mengalami hambatan,

Kontraktor harus segera memberitahukan secara tertulis penyebab dari hambatan tersebut. Kontraktor juga harus memberitahukan secara tertulis apabila penyebab hambatan itu telah diatasi, dengan juga memberitahukan berapa hari lama mengatasi hambatan yang dimaksud.

19.2. Semua keterlambatan karena hambatan yang timbul diluar kesalahan

Kontraktor akan dipertimbangkan menjadi alasan pertambahan waktu pelaksanaan tetapi tidak berarti otomatis akan diberikannya.

19.3. Pada 7 (tujuh) hari terakhir sebelum tanggal Serah Terima I,

Kontraktor diperbolehkan mengajukan suatu permohonan perpanjangan waktu pelaksanaan lengkap dengan alasan-alasannya dalam bentuk surat tertulis kepada Pemimpin Proyek.

19.4. Dalam hal ini Pemimpin Proyek akan memberikan

pertimbangan perpanjangan waktu yang adil dan layak serta yang dapat dipertanggung jawabkan dari segi administrasi proyek.

19.5. Alasan yang diajukan Kontraktor karena kelalaian dalam

melaksanakan pekerjaan, memperbaiki kerusakan yang diakibatkan oleh kesalahan Kontraktor, tidak akan diluluskan klaim perpanjangan waktu pelaksanaan.

Pasal 20 PEKERJAAN TAMBAH DAN KURANG

20.1. Kontraktor terikat dengan gambar disain secara keseluruhan

sebagaimana dilampirkan dalam Kontrak. Pekerjaan Tambahan atau kurangan hanya boleh dikerjakan atas perintah tertulis dari Pemimpin Proyek. Apabila syarat ini tidak dipenuhi maka segala akibatnya ditanggung sendiri oleh Kontraktor.

20.2. Harga satuan pekerjaan mengikuti harga satuan di kontrak. Apabila

item pekerjaan baru harga satuan dinegoisasi kedua belah pihak terlebih dahulu, baru pekerjaan bisa dieksekusi.

20.3. Apabila terdapat pekerjaan tambahan dan kurangan, maka yang

akan dipakai sebagai dasar perhitungan adalah harga satuan, upah,

Page 16: RKS AdministrasI _CONTOH_

16

dan bahan yang terdapat di dalam kontrak. Bila terdapat jenis pekerjaan tambahan atau kurangan yang data harganya tidak terdapat di dalam Kontrak, maka tentang harga satuan yang bertalian akan ditetapkan oleh Pemimpin Proyek.

20.4. Apabila terjadi perubahan pekerjaan yang dikehendaki oleh

Pemimpin Proyek dan diberitahukan kepada Kontraktor, maka Kontraktor diwajibkan untuk segera mengajukan biaya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan yang diperintahkan kepadanya tersebut. Kontraktor tidak dapat menolak bagian pekerjaan tambahan yang dipandang penting untuk kelengkapan selesainya proyek dengan sempurna. Pemimpin Proyek akan memberikan pekerjaan tambahan diluar lingkup yang berkaitan dengan proyek ini.

20.5. Hal-hal yang menyangkut pekerjaan tambahan atau kurangan

harus dicatat dalam buku harian. 20.6. Setiap perubahan pekerjaan dapat berupa pekerjaan tambahan

atau kurangan, agar dapat dipertanggungjawabkan, maka perlu secepatnya dibuatkan AMANDEMEN KONTRAK selambat-lambatnya sebelum diadakan pembayaran akhir atas pelaksanaan pekerjaan tersebut.

20.7. Tidak ada perhitungan kembali atas volume dan harga satuan

pekerjaan yang tercantum dalam penawaran Kontraktor, dengan demikian perhitungan pekerjaan tambahan atau kurangan ialah bagian pekerjaan atau sesuatu pekerjaan yang lain dari yang dimaksud di dalam RKS pada waktu pelelangan. Perhitungan pembayaran dilakukan pada pembayaran angsuran setelah terselesaikannya Amandemen Kontrak.

Pasal 21

PENYELESAIAN PERSELISIHAN 21.1. Setiap perselisihan pada dasarnya akan diselesaikan bersama

secara musyawarah oleh Pemimpin Proyek dan Kontraktor. 21.2. Bila musyawarah tersebut pada ayat (1) pasal ini tidak

menghasilkan kata sepakat, tentang cara penyelesaian perselisihan, Pemimpin Proyek dan Kontraktor sepakat untuk menyerahkan kepada Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) untuk diselesaikan pada tingkat pertama dan terakhir menurut peraturan BANI.

Page 17: RKS AdministrasI _CONTOH_

17

21.3. Selama perselisihan dalam proses penyelesaian maka Kontraktor wajib melaksanakan pekerjaan sampai bahan-bahan yang tersedia di lapangan habis terpasang.

Pasal 22 PRESTASI DAN PENERIMAAN PEKERJAAN

22.1. Penerimaan setelah diadakan pemeriksaan berdasarkan Laporan

Kontraktor. Dalam hal ini pengawas lapangan akan menerbitkan Berita Acara Pemeriksaan dengan disyahkan oleh Pejabat Pemimpin Proyek yang bertalian dapat diterima berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan.

22.2. Setelah selesai pengerjaannya Team Serah Terima akan

melakukan pemeriksaan dengan dibantu sepenuhnya oleh Kontraktor. Berdasarkan laporan Team Serah Terima yang menyatakan bahwa pekerjaan Kontraktor telah memenuhi persyaratan Kontrak, Team Serah Terima menerbitkan Berita Acara Serah Terima (Pertama)

22.3. Penerimaan Serah Terima II

Apabila kewajiban-kewajiban Masa Pemeliharaan 180 (seratus delapan puluh) hari seperti dimaksud telah dilaksanakan, berdasarkan catatan hariannya, Pemimpin Proyek yang ditunjuk menerbitkan Berita Acara Serah Terima II.

22.4. Kontraktor wajib memberitahukan Pemimpin Proyek secara tertulis,

sebelum tanggal yang diinginkan untuk mengadakan pemeriksaan. 22.5. Apabila pemeriksaan menunjukkan hasil bahwa pekerjaan Kontraktor

belum memenuhi persyaratan, Kontraktor wajib melaksanakan perbaikan.

22.6. Apabila semua pekerjaan telah diselesaikan dengan baik,

pengawas atau Team Serah Terima akan menerbitkan Berita Acara dalam waktu 14 (empat belas) hari setelah penyelesaiannya.

Pasal 23 PENYERAHAN PEKERJAAN

23.1. Penyerahan Pekerjaan untuk yang pertama kali baru dapat

dilaksanakan apabila :

Page 18: RKS AdministrasI _CONTOH_

18

23.1.1. Pekerjaan telah mencapai prestasi kerja nyata 100% dan dengan hasil yang dapat diterima oleh konsultan Pengawas dan Pemimpin Proyek.

23.1.2. Telah menyerahkan seluruh gambar akhir pelaksanaan (as

build drawing). Penyerahan tersebut diserahkan dengan Berita Acara Penyerahan Pertama.

23.1.3. Penyerahan pekerjaan yang kedua kali baru dapat

dilaksanakan apabila masa waktu pemeliharaan 180 (seratus delapan puluh hari) hari kalender telah berakhir dan mutunya dinyatakan baik yang dikuatkan dengan Berita Penyerahan Kedua yang ditanda tangani oleh Pemimpin Proyek dengan menyerahkan seluruh gambar akhir pelaksanaan (as built drawing). As Built Drawing paling lambat 2 (dua) minggu setelah Berita Acara Serah Terima I.

Pasal 24 SANKSI, TEGURAN, PERINGATAN-PERINGATAN

24.1. Peringatan sebagai teguran atau sesuatu hal yang sesuai dengan

RKS atau ketentuan kontrak akan dilakukan oleh Pemimpin Proyek menurut tingkat permasalahannya. Teguran akan dilakukan secara tertulis.

24.2. Peringatan oleh Pengawas kepada Kontraktor dilakukan dengan

tertulis dan bertahap. Tahapan tersebut sebagai berikut :

24.2.1. Teguran I : Dengan jelas menyatakan lokasi, jenis pekerjaan, kualitas dan kuantitas maupun waktu pelaksanaan yang tidak sesuai dengan RKS.

24.2.2. Teguran II : Dikeluarkan surat teguran tertulis kembali

bila Kontraktor tidak melaksanakan isi surat teguran pertama.

24.2.3. Peringatan I : Dikeluarkan bila Kontraktor tidak

melaksanakan atau hanya melaksanakan sebagian teguran yang dimaksud.

24.2.4. Peringatan II : Setelah diadakan peninjauan bahwa

Kontraktor masih belum melaksanakan atau hanya sebagian saja dari isi Surat Peringatan I, maka akan dikeluarkan surat

Page 19: RKS AdministrasI _CONTOH_

19

peringatan II yang merupakan surat peringatan terakhir.

24.3. Surat Teguran atau peringatan yang sudah diterbitkan tidak dapat

dicabut kembali.

Pasal 25 D E N D A

25.1. Apabila jangka waktu penyelesaian proyek yang tercantum di

dalam kontrak dilampaui maka Kontraktor dikenakan denda sebesar 2 (dua) permil dari nilai kontrak untuk setiap hari kelambatan, maksimum 5% (lima perseratus) dari nilai kontrak.

Pasal 26 ASURANSI

26.1. Asuransi tenaga kerja dari Kontraktor harus dilakukan berdasarkan

peraturan-peraturan Pemerintah dan Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja. Hal ini menjadi kewajiban Kontraktor.

26.2. CAR (Construction All Risk), TPL (Third Party Liability) dan

Surrounding Property, termasuk kecelakaan personel / Staff Direksi Pengawas dan Pemberi Tugas (Owner), sewaktu melaksanaan pekerjaan di proyek. Hal ini menjadi kewajiban

Pasal 27

KEADAAN DARURAT (FORCE MAJEURE) 27.1. Kontraktor dibebaskan dari denda sanksi lainnya atas tidak dipenuhi

pada waktunya kewajiban-kewajiban berdasarkan perjanjian yang timbul sebagai akibat langsung dari hal-hal atau kejadian-kejadian diluar kekuasaan / kemampuan yaitu :

- Bencana alam - Pemberontakan / huru hara / perang

Page 20: RKS AdministrasI _CONTOH_

20

- Kebakaran - Pemogokan umum - Sabotase

- Hal-hal lain diluar kekuasaan yang dinyatakan sebagai Force Majeure yang menyebabkan tidak mampu melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan.

Page 21: RKS AdministrasI _CONTOH_

21

CONTON SURAT PENAWARAN DIATAS KOP PERUSAHAAN Nomor : Tanggal : Lampiran : Kepada Yth. Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Perusahaan : --------------------------------------------------------------

---------------- Dalam hal ini diwakili oleh : --------------------------------------------------------------

---------------- Nama : --------------------------------------------------------------

---------------- Jabatan dalam perusahaan : --------------------------------------------------------------

---------------- Setelah membaca dan mempelajari dengan seksama Undangan Pelelangan, seluruh isi dokumen pelelangan dan setelah mengadakan kunjungan ke lapangan serta menyesuaikan diri dengan keadaan setempat sehubungan dengan pekerjaan, dengan ini menyatakan : (1). Akan mematuhi petunjuk Dokumen Lelang termasuk Jawaban

Pertanyaan tertulis mengenai pekerjaan proyek dan melaksanakan : (2). Sanggup menyediakan bahan-bahan dan peralatan yang diperlukan dan

melaksanakan : Pekerjaan : -------------------------------------------------------------

---- Lokasi : -------------------------------------------------------------

---- Yang dilelangkan pada hari : ---------------------------------------------------

-------------- Bertempat di : -------------------------------------------------------------

---- Berdasarkan : - Undangan pelelangan - Isi dokumen pelelangan, termasuk jawaban pertanyaan-pertanyaan

Page 22: RKS AdministrasI _CONTOH_

22

- Dokumen-dokumen tambahan lainnya (addenda) Dengan harga penawaran Rp. …………………………………….. (tertulis

…………………………) Dalam jangka waktu pelaksanaan ……. (………………) bulan (sudah

termasuk mobilisasi, waktu pembuatan di pabrik, pengiriman sampai di proyek, semua test dan perijinan yang diperlukan).

(3). Surat Penawaran ini mengikat untuk waktu 90 (sembilan puluh) hari

sesudah tanggal tersebut dalam surat penawaran ini. Jakarta, …………… 2006 Peserta Pelelangan, Tanda tangan & Cap Perusahaan Materai Rp. 6.000,- Nama Jelas & Jabatan