ringkasan eksekutif · web viewgilley, bab ix 1 november evaluasi tengah semester 8 november sistem...

64
Politeknik Kesehatan Malang Malang Merancang Pembelajaran Praktikum Merancang Merancang Pembelajaran Pembelajaran Praktikum Praktikum 1 Suhardjono 2 Pengantar Dalam merancang perkuliahannya, dosen diharuskan menyusun GBPP. Sebagian dosen masih memerlukan tambahan informasi, agar GBPPnya tersusun lebih baik. Makalah ini, dimaksudkan untuk memberikan tambahan informasi itu. 1 Makalah pada Seminar Peningkatan Pembelajaran Praktikum di Poltekes Negeri Malang, 17 Juni 2004 2 Dosen Fakultas Teknik Universitas Brawijaya 1

Upload: trankhuong

Post on 30-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RINGKASAN EKSEKUTIF · Web viewGilley, Bab IX 1 November Evaluasi Tengah Semester 8 November Sistem Penggajian dan Kompensasi Gilley, Bab IX Paper Kecil 15 November 22 November 29

Politeknik Kesehatan Malang Malang Merancang Pembelajaran Praktikum

Merancang Pembelajaran Merancang Pembelajaran Praktikum Praktikum 1

Suhardjono2

Pengantar

Dalam merancang perkuliahannya, dosen diharuskan menyusun GBPP. Sebagian dosen masih memerlukan tambahan informasi, agar GBPPnya tersusun lebih baik. Makalah ini, dimaksudkan untuk memberikan tambahan informasi itu.

GBPP untuk masing-masing mata kuliah, menjadi semakin penting dengan diberlakukannya kurikulum yang berbasis kompetensi. Setiap mata kuliah harus jelas apa kompetensi yang diharapkan dicapai. Dosen harus mampu menjabarkan kompetensi matakuliahnya dan menjabarkannya rancangannya dalam bentuk GBPP.

1 Makalah pada Seminar Peningkatan Pembelajaran Praktikum di Poltekes Negeri Malang, 17 Juni 2004

2 Dosen Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

1

Page 2: RINGKASAN EKSEKUTIF · Web viewGilley, Bab IX 1 November Evaluasi Tengah Semester 8 November Sistem Penggajian dan Kompensasi Gilley, Bab IX Paper Kecil 15 November 22 November 29

Politeknik Kesehatan Malang Malang Merancang Pembelajaran Praktikum

Makalah ini, berikut sajian lisan yang diberikan, menjelaskan apa makna GBPP, dan bagaimana kegiatan yang seharusnya dilakukan dosen dalam menyusun GBPP.

2

Page 3: RINGKASAN EKSEKUTIF · Web viewGilley, Bab IX 1 November Evaluasi Tengah Semester 8 November Sistem Penggajian dan Kompensasi Gilley, Bab IX Paper Kecil 15 November 22 November 29

Politeknik Kesehatan Malang Malang Merancang Pembelajaran Praktikum

1. Arti GBPP Mari kembali kita ingat arti GBPP. Pada berbagai buku ajar instruksional, dituliskan definisi GBPP sebagai berikut :

GBPP biasanya disajikan dalam format sebagai berikut :

3

Garis Besar Program PembelajaranNama mata kuliah : __________Kode / sks : _______________________________Sifat : wajib/pilihanPrasyarat : __________________________Deskripsi singkat :

Tujuan Instruksional Mata Kuliah (TIU) Tujuan Instruksional Khusus (TIK, Pokok bahasan, Sub pokok bahasan, dll)

TIK Pokok Bahasan Sub pokok bahasan Estimasi Waktu

Kepustakaan

123

GBPP yang merupakan singkatan dari Garis Besar Program Pengajaran, adalah uraian rencana kegiatan pembelajaran mata kuliah yang akan diajarkan selama satu semester. Pada GPPP umumnya dituliskan : (a) deskripsi singkat mata kuliah (judul,kode, bobot sks, prasyarat, sifat, serta deskripsi singkat isi bahan ajar yang akan dibahas pada mata kuliah terebut), (b) tujuan instruksional umum ( yaitu tujuan instruksional dari mata kuliah tersebut), (c) tujuan-tujuan instruksional khusus, (d) pokok bahasan , (e) sub pokok bahasan, (f) estimasi waktu yang dibutuhkan, serta (g) deskrisi singkat kepustakaan wajib yang disarankan

Page 4: RINGKASAN EKSEKUTIF · Web viewGilley, Bab IX 1 November Evaluasi Tengah Semester 8 November Sistem Penggajian dan Kompensasi Gilley, Bab IX Paper Kecil 15 November 22 November 29

Garis Besar Program PembelajaranMata kuliah : __________Kode MK / sks / sem : _______________________________Sifat : wajib/pilihanMK yang diperyaratkan : __________________________

A. Deskripsi singkat (isi pokok bahan ajar ) :

B. Kompetensi Mata Kuliah / Tujuan Umum Mata Kuliah (TIU)

C. Rincian TIU Mata KuliahNo Rumusan TIU Fokus Ranah Perubahan

Kognitif Motorik Afektif123..

D. Rincian TIU dan TIK

No TIU

Uraian Tujuan Instruksional Khusus (Sasaran Belajar)

Pokok Bahasan

Sub pokok bahasan

Estimasi Waktu

Bacaan

1 1.1.......... 1. .............. 1.1. .........

1.2.......... 1.2............

1.3......... 1.3..........

2 2.1......... 2 2.1.........

2.2....... 2.2.......

dstnya dstnya

Politeknik Kesehatan Malang Malang Merancang Pembelajaran Praktikum

Apakah GBPP harus selalu menggunakan format itu? Tentunya tidak, adanya kesepakatan pemahaman dan kreatifitas memungkinkan kita menyusun GBPP dalam format yang berbeda, misalnya

Berikut disajikan Contoh tampilan GPPP

4

Page 5: RINGKASAN EKSEKUTIF · Web viewGilley, Bab IX 1 November Evaluasi Tengah Semester 8 November Sistem Penggajian dan Kompensasi Gilley, Bab IX Paper Kecil 15 November 22 November 29

Politeknik Kesehatan Malang Malang Merancang Pembelajaran Praktikum

PROGRAM PELATIHAN : PEKERTI dan APPLIED APPROACHDESKRIPSI SINGKAT : Program PEKERTI dan APPLIED APPROACH merupakan program pelatihan

yang dalam pelaksanaannya dapat disatukan menjadi satu kesatuan atau dapat pula dipisahkan sesuai dengan kebutuhan peserta pelatihan. Pembahasan materi dimulai dengan pengetahuan yang paling mendasar yaitu : pendidikan sebagai sistem, prinsip belajar dn pembelajaran, pendidikan orang dewasa, dilanjutkan dengan taksonomi tujuan pembelajaran.

Kemudian pengetahuan tentang pengembangan rancangan instruksional dibahas mulai dari perumusan tujuan instruksional, analisis instruksional, perumusan tujuan instruksional, cara menentukan perilaku dan karakteristik awal, menentukan strategi instruksional dan merencanakan penilaian hasil belajar sampai dengan menyusun kontrak perkuliahan. Pada tahap berikutnya yang merupakan tahap lanjutan dibahas tentang evaluasi proses belajar-mengajar, rekonstruksi mata kuliah, penyusunan bahan ajar yang seluruhnya adalah bagian dari tugas dosen.

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM : Pada akhir pelatihan peserta mampu melakukan pembelajaran secara efektif di PerguruanTinggi.

No. Mod

Tujuan Instruksional Khusus

Pokok Bahasan

Sub Pokok Bahasan Est. Waktu

Daftar Kepustakaan

1. Peserta akan mampu menjelaskan pendidikan sebagai sistem

Pendidikan Sebagai Sistem

- Pendidikan sbg Sistem.

- Sistem Pendidikan Nasional Indonesia,

- Sistem Pendidikan Tinggi

1 jam Mengajar di Perguruan Tinggi, Buku 1, Bab 1

2. Peserta akan mampu menjelaskan prinsip-prinsip belajar / pembelajaran, serta mampu mengunakannya dalam mengevaluasi program pembelajarannya

Prinsip Belajar dan Pembelajaran

- Teori Belajar

- Dasar-dasar Komunikasi dan Keterampilan Dasar Mengajar

- Model-model Pembelajaran

2 jam

3 jam

3 jam

Soekamto, Toeri., Wardani, IGAK, dan Saripudin, Udin. (1992). Prinsip Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PAU-PPAI

dst dst.... dst... Dst........... dst.... dst...-

5

Page 6: RINGKASAN EKSEKUTIF · Web viewGilley, Bab IX 1 November Evaluasi Tengah Semester 8 November Sistem Penggajian dan Kompensasi Gilley, Bab IX Paper Kecil 15 November 22 November 29

Satuan Acara Perkuliahan Nama mata kuliah : _________________________________________________Kode / sks : _______________________________Pertemuan ke : .....................A. Tujuan Instruksional Umum dari pertemuan ini : ...................B. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK ):

1. .........................dstnya.c. Pokok Bahasan : .........................................................D. Sub Pokok Bahasan :

1. ..........................dstnya.E. Rencana Pelaksanaan Kegiatan Belajar-Mengajar

URUTAN KEGIATAN INSTRUKSIONAL

MATERI KULIAH Metode Media Waktu (mnt)

Pendahuluan

Deskripsi singkat Menjelaskan:Beda evaluasi dengan pengukuranArti evaluasi hasil belajarFaktor-faktor keberhasilan evaluasi

ceramah OHP 5

Relevansi Menjelaskan bahwa tugas guru tidak terlepas dari kegiatan evaluasi

ceramah OHP 3

TIK Menjelaskan TIK : Mahasiswa akan dapat menjelaskan pengertian evaluasi hasil belajar

ceramah OHP 2Penyajian M

ateri

Uraian Materi Penjelasan tentang : Beda evaluasi dengan pengukuranArti evaluasi hasil belajarFaktor-faktor keberhasilan evaluasi

Ceramah dan curah pendapat

OHP + white board

35

Contoh Pemberian contoh tentang :Kegiatan Evaluasi Kegiatan PengukuranKegiatan evaluasi hasil belajar Faktor-faktor keberhasilan evaluasi

Diskusi terpim-pin

OHP 20

Latihan Menjelaskan kembali tentang:Beda evaluasi dengan pengukuranArti evaluasi hasil belajarFaktor-faktor keberhasilan evaluasi

Tanya jawab

OHP 10

Penutu

Umpan Balik/ Tes formatif

Mengidentifikasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam mengerjakan tes

diskusi Lembar kuis

10

Tindak lanjut Penjelasan kembali hal-hal yang belum dimengerti

ceramah OHP 5

100F. Rancangan Evaluasi : ......................................................................G. Bacaan ..................................................................................................

Politeknik Kesehatan Malang Malang Merancang Pembelajaran Praktikum

Bila membicarakan GBPP kita teringat pada SAP. Apakah SAP itu?

SAP adalah singkatan dari Satuan Acara Perkuliahan, yang berisi penjabaran GBPP ke dalam program pembelajaran yang terdiri dari satu atau beberapa pokok bahasan yang akan disajikan dalam satu atau beberapa kali pertemuan. Berikut adalah contoh format SAP.

Dari format itu, tampak bahwa SAP mengandung komponen yang lebih lengkap dari GBPP. Yaitu di samping mengandung komponen yang

6

Page 7: RINGKASAN EKSEKUTIF · Web viewGilley, Bab IX 1 November Evaluasi Tengah Semester 8 November Sistem Penggajian dan Kompensasi Gilley, Bab IX Paper Kecil 15 November 22 November 29

Politeknik Kesehatan Malang Malang Merancang Pembelajaran Praktikum

sama dengan GBPP seperti, TIU, TIK, Pokok bahasan, sub pokok bahasan, (semuanya dari bagian mata kuliah yang akan diajarkan pada pertemuan yang dirancangkan) pada SAP harus pula ternyatakan rancangan kegiatan belajar-mengajar, media pembelajaran dan evaluasi yang dirancangkan.

Bila dalam satu semester dosen melakukan 16 kali tatap muka, maka dosen akan menyusun 16 SAP. Karena SAP merupakan rancangan kegiatan belajar mengajar setiap kali tatap muka (atau dapat juga dua atau tiga kali tatap muka, bila masih lam TIU atau Pokok Bahasan yang sama).

Beda GBPP dan SAP

GBPP SAP

rencana kegiatan pembelajaran mata kuliah yang akan diajarkan selama satu semester.

rencana kegiatan pembelajaran dari satu atau beberapa pokok bahasan yang akan disajikan dalam satu atau beberapa kali pertemuan.

TIU : Mata kuliah yang dapat terinci menjadi beberapa TIU pokok bahasan

TIU : POKOK BAHASAN yang dirinci menjadi TIK SUB Pokok Bahasan (sasaran belajar)

Ditambah uraian rancangan metoda mengajarnya, kegiatan yang ditugaskan kepada mahasiswa, media pembelajaran, serta evaluasi dari pertemuan itu.

7

Page 8: RINGKASAN EKSEKUTIF · Web viewGilley, Bab IX 1 November Evaluasi Tengah Semester 8 November Sistem Penggajian dan Kompensasi Gilley, Bab IX Paper Kecil 15 November 22 November 29

Politeknik Kesehatan Malang Malang Merancang Pembelajaran Praktikum

KONTRAK PERKULIAHAN

GBPP dan SAP merupakan bahan untuk menyusun rancangan pembelajaran yang lebih lengkap dan komunikatif. Rancangan yang lengkap itu, umum disebut sebagai Kontrak Perkuliahan. Dinamakan Kontrak Perkuliahan, karena sebelum dipakai, rancangan tersebut harus telah didiskusikan dan disepakati oleh mahasiswa, sehingga menjadi “kontrak” kerja antara dosen dan mahasiswa.

Dalam praktik, format, susunan bahkan nama dari dokumen Kontrak Perkuliahan itu, dapat berbeda-beda. Ada yang menamakan rancangan perkuliahan yang lengkap itu sebagai Rencana Perkuliahan Semesteran (RPS), Rencana Kuliah, dsbnya.

Apapun namanya, rencana yang lebih lengkap, yang merupakan gabungan antara GBPP dan SAP, bertujuannya sama yaitu berisi RANCANGAN PERKULIAHAN yang akan dilaksanakan selama satu semester, dan memuat informasi berikut ini:

Deskripsi perkuliahan Manfaat mata kuliah Tujuan instruksional Organisasi materi Strategi perkuliahan Materi/bahan bacaan perkuliahan Tugas-tugas Kriteria penilian Jadwal perkulihan, dengan menyebutkan topik bahasan dan

bahan bacaan yang relevan.

8

Page 9: RINGKASAN EKSEKUTIF · Web viewGilley, Bab IX 1 November Evaluasi Tengah Semester 8 November Sistem Penggajian dan Kompensasi Gilley, Bab IX Paper Kecil 15 November 22 November 29

Politeknik Kesehatan Malang Malang Merancang Pembelajaran Praktikum

2. Menyusun GBPP 1. Meningkatkan mutu pembelajaran: dari mana dimulai ?

Disadari bahwa di samping faktor dosen, terdapat banyak faktor lain yang berpengaruh terhadap hasil pembelajaran. Keberhasilan pembelajaran ditentukan pula oleh mutu dan jumlah sarana, latar belakang dan karakteristik mahasiswa, suasana kerja, jumlah mahasiswa per kelas, dan lain-lain.

Apabila dosen berniat meningkatkan mutu pembelajarannya, langkah terbaik adalah memulai dari apa-apa yang dapat dilakukan diri dosen itu sendiri. Misalnya dengan membuat rancangan pembelajaran yang lebih baik, mengajar yang lebih tertib dan lebih bermutu, atau mengevaluasi dengan lebih adil. Untuk mengerjakan hal-hal tersebut, bukankah tidak perlu menunggu dan tergantung pada orang lain, selain diri dosen sendiri.

2. Tenaga pengajar yang bermutu

Sebagai tenaga pengajar, dosen harus 'mumpuni' tidak saja pada ilmu yang diajarkan tetapi juga mampu dan mau melakukan tugasnya dalam :

a. Membuat rancangan perkuliahan sesuai dengan tujuan mata kuliah .

b. Menyajikan kuliah dan mengelola kelas yang sesuai dengan rancangan perkuliahannya untuk dapat mencapai tujuan mata kuliah.

c. Menilai perkuliahan yang dilakukannya maupun menilai hasil belajar mahasiswa untuk kemudian menggunakan hasil penilaian itu guna peningkatan proses dan hasil perkuliahannya.

9

Page 10: RINGKASAN EKSEKUTIF · Web viewGilley, Bab IX 1 November Evaluasi Tengah Semester 8 November Sistem Penggajian dan Kompensasi Gilley, Bab IX Paper Kecil 15 November 22 November 29

Politeknik Kesehatan Malang Malang Merancang Pembelajaran Praktikum

3. Rancangan PerkuliahanBagi sebagian dosen, memberi kuliah "rasanya" sudah menjadi kegiatan rutin. Dimulai dari diterimanya SK mata kuliah yang harus diajar berikut jadual dan waktu kuliah. Kemudian (hal ini jarang terjadi) mendapat arahan dari Ketua Jurusan atau Ketua Kelompok Pengajar untuk menyusun rencana perkuliahannya. Yang sering terjadi adalah, begitu SK diterima dosen merancang perkuliahannya dengan membuka rancangan pembelajaran tahun sebelumnya, atau bahkan tanpa rancangan sama sekali.

Setelah itu, dimulailah kegiatan mengajar –yang umumnya dilakukan dengan cara ceramah-- secara rutin setiap minggu, memberikan kuis, tes, dan ujian, memasukkan nilai ujian dan kemudian menunggu SK mengajar untuk semester berikutnya.

Padahal, telah bersama diketahui ada lima komponen penting pembelajar-an, yakni :

10

IsRancangan / Strategi pembelajaran

Sajian / Cara Mengajar

Evaluasi Hasil dan Proses Pembelajaran

TUJUANMata kuliah

Page 11: RINGKASAN EKSEKUTIF · Web viewGilley, Bab IX 1 November Evaluasi Tengah Semester 8 November Sistem Penggajian dan Kompensasi Gilley, Bab IX Paper Kecil 15 November 22 November 29

Politeknik Kesehatan Malang Malang Merancang Pembelajaran Praktikum

Dari lima komponen tersebut, TUJUAN merupakan inti dari kegiatan pembelajaran. Kegiatan yang lain, seperti isi ajaran, cara mengajar, organisasi pembelajaran, dan bentuk evaluasi harus mengacu kepada tercapainya tujuan pembelajaran. Karena itu, langkah alam merancang pembelajaran adalah:

(a) menetapkan dan memperinci tujuan pembelajaran, (b) menentukan berbagai pokok bahasan dan tugas ajaran yang harus

diberikan pada mahasiswa agar tujuan pembelajaran tersebut tercapai. Yang dilakukan dengan merinci pokok bahasan menjadi berbagai rincian sasaran belajar dari masing-masing pokok bahasan tersebut,

(c) merancang strategi perkuliahan dan rancangan dalam mengelola kelas, saera

(d) mengembangkan (penyusunan, penulisan, ujicoba) butir tes atau alat pengukuran hasil belajar yang lain, yang juga tetap mengacu kepada tujuan.

4. Siapa yang Menetapkan Tujuan Mata Kuliah?

Tujuan mata kuliah merupakan bagian tidak terpisahkan dari tujuan yang lebih tinggi (Tujuan Program Studi/Jurusan/Fakultas). Dengan demikian tujuan mata kuliah seharusnya disusun bersama dalam rapat pleno jurusan dan hasilnya ditetapkan dan disajikan melalui Buku Pedoman Pelaksanaan Pendidikan. Kegiatan itu, umumnya disebut mengevaluasi dan menyusun kurikulum.

Dalam menyusun kurikulum, yang saat ini harus mengacu kepada kompetensi dari lulusannya, maka penetapan mata kuliah, tujuan mata kuliah, serta isi pokok materi (yang ini sering disebut sebagai silabus) harus ditetapkan untuk mencapai kompetensi lulusan yang dikehendaki.

Kompetensi yang ternyatakan dalam Tujuan Mata Kuliah telah ditetapkan dalam Buku Pedoman. Dosen, sebagai tenaga pengajar mata kuliah, harus mengupayakan tercapainya tujuan mata kuliah tersebut. Hal itu berarti, dosen tidak dibenarkan merubah tujuan mata kuliah, dengan tanpa persetujuan Majelis Prodi/Jurusan.

11

Page 12: RINGKASAN EKSEKUTIF · Web viewGilley, Bab IX 1 November Evaluasi Tengah Semester 8 November Sistem Penggajian dan Kompensasi Gilley, Bab IX Paper Kecil 15 November 22 November 29

Politeknik Kesehatan Malang Malang Merancang Pembelajaran Praktikum

5. Tujuan Instruksional

Melalui kegiatan pembelajaran (instruksional) diharapkan mahasiswa mendapatkan perubahan secara menyeluruh, baik dalam pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) maupun ketrampilan (motorik). Namun, tergantung dari kompetensi yang diharapkan dicapai, tidak semua mata kuliah memberikan porsi yang sama besarnya kepada ketiga ranah perubahan tersebut. Misalnya, pada jalur pendidikan keahlian (D3, Poltek, dll) pada umumnya kompetensi lulusan lebih mengarah kepada ketrampilan motorik, namun –tentu saja- tidak meninggalkan perubahan pada kedua ranah yang lain. Hal itu, berbeda dengan jalur pendidikan akademis yang saat ini lebih didominasi pada perubahan kognitif.

5.1. Perubahan unjuk kerja kognitif

Menurut Bloom (1964) tingkat unjuk kerja (performance) kognitif dapat dipilahkan dalam enam jenjang. Dimulai dari sekedar mengetahui sampai dengan mengevaluasi. Tabel di di bawah ini, memperinci pemilahan ke enam tingkat unjuk kerja dalam ranah kognitif .

Tingkat Unjuk Kerja Kognitif

Kata kerja yang umum dipakai menuliskan kompetensi

Contoh penulisan TIU/TIK

1 Mengenal/ Mengetahui

Mengidentifikasi, memilih, menyebutkan, membuat daftar

Mahasiswa akan dapat menyebutkan prosedur mengukur ....

2 Memahami Membedakan, menjelaskan, menyimpulkan, merangkumkan, memperkirakan,

Mahasiswa akan dapat menguraikan rumus ......

3 Menerapkan Mengitung, mengembangkan, menggunakan, memodifikasi, mentransfer

Mahasiswa akan dapat menggunakan prosedur .... untuk mengukur.....

4 Menganalisis Membuat diagram, membedakan, menghubungkan, menjabarkan

Mahasiswa akan dapat menjabarkan pengarug inflasi terhadap .....

12

Page 13: RINGKASAN EKSEKUTIF · Web viewGilley, Bab IX 1 November Evaluasi Tengah Semester 8 November Sistem Penggajian dan Kompensasi Gilley, Bab IX Paper Kecil 15 November 22 November 29

Politeknik Kesehatan Malang Malang Merancang Pembelajaran Praktikum

5 Mensintesis Menciptakan, mendesain, memformulasikan, membuat prediksi

Mahasiswa akan dapat membuat cetak biru jembatan dengan ciri...

6 Mengevaluasi Mengkritik, menilai, membandingkan, mengevaluasi,

Mahasiswa mampu membuat kritik tentang ....

Gagne (1963) memilah tingkat perilaku kognitif dalam tiga macam perilaku, dimulai dari penguasaan informasi verbal, kemahiran intelek menuju ke penguasaan strategi kognitif. Gerlach dan Sullivan menyusun enam kategori kompetensi di ranah kognitif, yakni : (1) Mengidentifikasi, (2) Menyebutkan , (3) Menjelaskan, (4) Membentuk, (5) Menyusun, dan (6) Mendemontrasikan.

Di tingkat mikro, Merrill (1978) memilahkan tingkat komptensi kognitif dalam bentuk matrik hubungan antara tingkat unjuk kerja perilaku dengan macam isi sebagai berikut:

Menemukan/ mengembangkan

Menggunakan/ Menerapkan

Mengingat/ Mengenal/ Mengetahui

fakta konsep prosedur prinsip

13

Page 14: RINGKASAN EKSEKUTIF · Web viewGilley, Bab IX 1 November Evaluasi Tengah Semester 8 November Sistem Penggajian dan Kompensasi Gilley, Bab IX Paper Kecil 15 November 22 November 29

Politeknik Kesehatan Malang Malang Merancang Pembelajaran Praktikum

Contoh penulisan TIK untuk matrik di atas, adalah sebagai berikut :

Mahasiswa akan dapat ........Menemukan/ mengembangkan

Menetapkan nama kelompok dan jelaskan ciri khas dari setiap kelompok itu, berdasar data yang tersedia

Menyusun langkah kerja yang paling cepat untuk menghitung Eto

Memformulasuikan prinsip hubungan antara kecepatan dan kekasaran saluran

Menggunakan/ Menerapkan

Menggunakan data berikut, untuk menjelaskan kedaaan lahan yang baik

Menggunakan data dan tabel yang disediakan, untuk menghitung besaran Eto

Membedakan rumus Eto mana yang paling besar dipengaruhi oleh suhu

Mengingat/ Mengenal/ Mengetahui

Menyebutkan rata-rata tinggi hujan di Indonesia

Menjelaskan apa yang dimaksudkan dengan ‘ efesiensi kebutuhan air irigasi’

Menjelaskan langkah perhitungan kebutuhan air tanaman

Menulis rumus Eto yang menggunakan kaidah Blaney-Cridlle

Fakta Konsep Prosedur Prinsip

Untuk mengetahui ketercapaian kompetensidiperlukan pengukuran. Pada ranah kognitif umumnya digunakan tes Berikut contoh soal tes untuk mengukur kompetensi di atas...

Menemukan/ mengembangkan

Pilahkan data berikut dalam dua kelompok, berilah nama pada masing-masing kelompok dan jelaskan ciri khas dari setiap kelompok itu.

Menggunakan data tersedia, susunlah langkah kerja yang paling cepat untuk menghitung Eto

Dari hasil pengamatan yang anda lakukan, susun prinsip hubungan antara kecepatan dan kekasaran saluran

Menggunakan/ Menerapkan

Apakah data berikut, mencerminkan kedaaan lahan yang baik?

Dari data dan tabel yang disediakan, hitung besaran Eto

Dari data dua kedaan berikut ini, jelaskan rumus Eto mana yang paling besar dipengaruhi oleh suhu

Mengingat/ Mengenal/ Mengetahui

Berapa rata-rata tinggi hujan di Indonesia?

Jelaskan apa yang dimaksudkan dengan ‘ efesiensi kebutuhan air irigasi’

Dengan menggunakan bagan, gambarkan langkah perhitungan kebutuhan air tanaman

Tuliskan rumus Eto yang menggunakan kaidah Blaney-Cridlle

Fakta Konsep Prosedur Prinsip

14

Page 15: RINGKASAN EKSEKUTIF · Web viewGilley, Bab IX 1 November Evaluasi Tengah Semester 8 November Sistem Penggajian dan Kompensasi Gilley, Bab IX Paper Kecil 15 November 22 November 29

Politeknik Kesehatan Malang Malang Merancang Pembelajaran Praktikum

Selain Bloom, Gagne, Merill masih banyak lagi ahli lain yang menyusun taksonomi tujuan (kompetensi). Umumnya tidak jauh berbeda. Hal tersebut dapat dilihat pada rangkuman tujuan instruksional di ranah kognitif berikut ini.

Bloom Gagne Merill Gerlach Mengetahui Memahami

Informasi verbal

Mengingat Mengidentifikasi Menyebut

kan Menjelaskan

Menerapkan Mengnanilis

is Mensintesis Mengevalua

si

Ketrampilan intelektual

Menggunakan

Menemukan

Membentuk Menyusun Mendemontrasikan

Strategi kognitif

15

Page 16: RINGKASAN EKSEKUTIF · Web viewGilley, Bab IX 1 November Evaluasi Tengah Semester 8 November Sistem Penggajian dan Kompensasi Gilley, Bab IX Paper Kecil 15 November 22 November 29

Politeknik Kesehatan Malang Malang Merancang Pembelajaran Praktikum

5.2. Perubahan unjuk kerja motorik

Harrow (1972) menguraikan kompetensi motorik dalam lima jenjang sebagai berikut,

Tingkat Unjuk Kerja Motorik

Kata kerja yang umum dipakai menuliskan kompetensi

Contoh penulisan TIU/TIK

1 Meniru (menirukan sesuai dengan contoh visual)

Mengulangi, mengikuti, memegang, menggambar, mengucapkan, dsb.

Mahasiswa akan dapat mengulangi gerak ......

2 Memanipulasi (melakukan tindakan tanpa bantuan visual)

Contoh kata kerja sama dengan kemempuan meniru

Mahasiswa akan dapat menghidupkan komputer dengan membaca manual dan penjelasan verbal

3 Mempunyai ketepatan gerakan (precision)

Ada tambahan kata sifat yang menunjukkan tuntutan kemahiran seperti : dengan tepat, dengan lancar, tanpa kesalahan, dsb.

Mahasiswa akan dapat dengan tepat, menggunakan alat ......

4 Mampu melakukan serangkaian gerakan dengan akurat, benar dan tepat waktu (mengartikulasi)

Ada tambahan kata sifat yang menunjukkan tuntutan tingkat artikulasi seperti : selaras, terkoordinasi, stabil, lancar, dsb.

Mahasiswa akan dapat menjalankan traktor dengan lancar.

5 Mampu melakukan serangkaian gerakan dengan otomatis (naturalisasi)

Ada tambahan kata sifat yang menunjukkan tuntutan tingkat otomatisasi seperti : dengan otomatis, dengan sempurna, dengan lancar, dsb.

Mahasiswa akan dapat mengoperasikan program Data-Base dengan lancar.

16

Page 17: RINGKASAN EKSEKUTIF · Web viewGilley, Bab IX 1 November Evaluasi Tengah Semester 8 November Sistem Penggajian dan Kompensasi Gilley, Bab IX Paper Kecil 15 November 22 November 29

Politeknik Kesehatan Malang Malang Merancang Pembelajaran Praktikum

5.3. Perubahan unjuk kerja afektif

Pada perubahan afektif, Krathwohl, dkk (1994) telah mengembangkan taksonomi tujuan afektif yang menggambarkan proses seseorang di dalam mengenali dan mengadopsi suatu nilai dan sikap tertentu yang menjadi pedoman baginya dalam bertingkah laku.

Tingkat Unjuk Kerja Afektif

Tujuan pembelajaran Kata kerja dalam Tujuan Pembelajaran

Contoh Tujuan Pembelajaran

Pengenalan (receiving)

Untuk mengenal, bersedia menerima dan memperhatikan berbagai stimulus

MendengarkanMenghadiriMelihatMemperhatikan

Mahasiswa bersedia menghadri seminar tentang …

Pemberian Respon (responding)

Untuk berbuat sesuatu sebagai reaksi terhadap suatu gagasan, benda atau sistem nilai, lebih dari sekedar pengenalan

MengikutiMendiskusikanBerlatihBerpartisipasiMematuhi

Mahasiswa bersedia mendiskusikan masalah ….., apabila diminta

Penghargaan thd Nilai (valuing)

Untuk dapat menghargai terhadap sesuatu nilai dan secara konsisten berperilaku sesuai dengan sesuatu nilai meskipun tidak ada yang meminta atau mengharuskannya.

MemilihMeyakinkanBertindakMengemukakan argumentasiMendukung

Mahasiswa akan menunjukkan sikap mendukung kampanye anti rokok

Pengorgani-sasian (organization)

Untuk dapat mengorganisasikan berbagai nilai yang dipilihnya ke dalam satu sistem nilai, dan menentukan hubungan di antara nilai-nilai tersebut.

MemilihMemutuskan MemformulasikanMembandingkan Membuat sistematisasi

Mahasiswa akan mampu membandingkan berbagai alternatif dan memilih yang sesuai dengan sistem nilai yang dimilikinya

Pengamalan (characteri-zation)

Untuk mengamalkan hal-hal yang berhubungan dengan pengorganisasian dan pengintegrasian nilai-nilai , telah mampu mengintegrasikan nilai-nilai ke dalam suatu filsafat hidup dan perilakunya akan konsisten dengan filsafat hidupnya tersebut.

Menunjukkan sikapMenolakMendemontrasikanMenghidari

Mahasiswa akan menghindari sikap-sikap yang otoriter dalam kerja kelompok

17

Page 18: RINGKASAN EKSEKUTIF · Web viewGilley, Bab IX 1 November Evaluasi Tengah Semester 8 November Sistem Penggajian dan Kompensasi Gilley, Bab IX Paper Kecil 15 November 22 November 29

Politeknik Kesehatan Malang Malang Merancang Pembelajaran Praktikum

6. Tujuan Instruksional Umum (TIU) Mata Kuliah

Karena TIU Mata Kuliah telah ditetapkan maka dosen harus menggunakan dan mengupayakan tercapainya tujuan mata kuliah tersebut. Mereka bertugas menetapkan serangkaian pokok bahasan, menyusun skema hubungannya, merancang strategi penyajian dan evaluasinya agar tujuan mata kuliah tersebut tercapai secara efektif dan efisien.

Di saat menetapkan pokok bahasan, terlebih dahulu telah ditetapkan tujuan setiap pokok bahasan, yang berupa Tujuan Instruksional Umum (TIU). Mengapa demikian?

Pertama karena tujuan pokok bahasan umumnya masih bersifat umum, sehingga belum dinyatakan perubahan perilaku yang spesifik dan di samping itu jumlahnya relatif masih sedikit.

Kedua, penetapan tujuan pokok bahasan adalah sebagai dasar dalam menentukan tujuan yang lebih khusus, yakni penetapan Sasaran Belajar (atau Tujuan Instruksional Khusus).

Meskipun masih bersifat umum, tujuan pokok bahasan harus sudah mampu mengungkapkan materi bahasan dan kedudukan bahasan tersebut dalam kesatuan untuk mencapai tujuan mata kuliah.

Perlu diketahui bahwa fungsi TIU adalah :

menunjukkan kedudukan pokok bahasan tertentu dalam kesatuan isi perkuliahan,

menyatakan ringkasan tujuan pokok bahasan, sebagai pedoman dalam menyusun sasaran belajar, sebagai pedoman menentukan kegiatan mengajar.

Atwi (1996) menyatakan bahwa tujuan instruksional harus dirumuskan dalam kalimat dengan kata kerja dan operasional, serta dapat menunjukkan kegiatan yang dapat diamati.

18

Page 19: RINGKASAN EKSEKUTIF · Web viewGilley, Bab IX 1 November Evaluasi Tengah Semester 8 November Sistem Penggajian dan Kompensasi Gilley, Bab IX Paper Kecil 15 November 22 November 29

Politeknik Kesehatan Malang Malang Merancang Pembelajaran Praktikum

Perhatikan contoh rumusan TIU berikut ini:

Mahasiswa akan dapat menggunakan desain penelitian yang sesuai dengan proyek penelitian yang akan dilakukannya

Dari contoh di atas perhatikanlah hal-hal berikut ini….. Penulisan tujuan harus mengacu kepada orang yang belajar

(dalam hal ini mahasiswa), dan bukan berorientasi kepada dosen. Sehingga jangan ditulis: Tujuan pelajaran ini adalah mengajarkan penerapan berbagai desain penelitian.

TIU di atas menggunakan kata ‘ akan dapat’ dan bukan ‘dapat’ atau ‘sudah dapat’ karena TIU ini dirumuskan sebelum mahasiswa mulai belajar. Tujuan ini akan dicapai setelah terjadinya proses belajar.

Kata kerja yang digunakan harus berorientasi kepada hasil belajar (kompetensi yang ingin dicapai) dan bukan kepada proses belajar. Sehingga tidak ditulis ‘akan dapat mempelajari’, atau ‘akan dapat membaca’ (kedua hal itu mengacu kepada proses belajar). Dalam contoh tersebut, hasil belajar yang ingin dicapai adalah ‘dapat menggunakan desain penelitian’

Kata kerja yang digunakan berbentuk kata kerja aktif dan dapat diamati/diukur. Kata kerja mengingat, menggunakan, menyusun, menjelaskan atau mendemontrasikan kiranya lebih dapat diamati / diukur daripada memahami, mengetahui, ataupun merasakan. Contoh kata kerja tersebut, dapat dilihat pada uraian di bab 5.

Tujuan instruksional mengandung obyek, pada contoh di atas: desain penelitian. Gabungan antara kata kerja dan objek (menggunakan desain penelitian) merupakan gambaran perilaku atau kompetensi yang diharapkan dikuasai mahasiswa pada akhir proses belajarnya.

Pernyataan perobahan perilaku, merupakan bagian terpenting dari suatu rumusan tujuan. Berdasar pada rumusan perubahan perilaku

19

Page 20: RINGKASAN EKSEKUTIF · Web viewGilley, Bab IX 1 November Evaluasi Tengah Semester 8 November Sistem Penggajian dan Kompensasi Gilley, Bab IX Paper Kecil 15 November 22 November 29

Politeknik Kesehatan Malang Malang Merancang Pembelajaran Praktikum

itulah, tes dan alat ukur lain disusun dan yang selanjutnya akan digunakan dalam menilai keberhasilan tujuan.

TIU satu mata kuliah mungkin lebih dari satu. Banyaknya TIU tergantung kepada kompleksitas dan ruang lingkup pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang akan dipelajari mahasiswa dalam mata pelajaran tersebut. Atwi (1996) menyatakan bahwa pada umumnya TIU mata kuliah berjumlah 3-5 buah.

TIU yang satu berhubungan dengan TIU yang lain dan disajikan dengan urutan tujuan yang harus dikuasai terlebih dahulu ditulis lebih dulu. Memperinci TIU menjadi TIK dilakukan melalui kegiatan yang dikenal sebagai Analisis Instruksional.

7. Tujuan Instruksional (yang lebih) Khusus atau Sasaran Belajar

TIK atau sasaran belajar merupakan pernyataan tujuan instruksional yang sangat rinci (ada pula yang menyebut sasaran belajar ini sebagai TIK, tergantung sejauh mana tingkat kerinciannya). Dalam bahasa Inggris, TIK disebut sebagai specific instructional objective, atau objective atau enabling objective untuk membedakan dengan TIU yang merupakan terjemahan dari general instructional objective, atau goal, atau terminal objective.

Melalui sasaran belajar harus dapat diketahui macam isi ajaran dan tingkat perubahan perilaku yang diharapkan. Untuk itu sasaran belajar yang harus menyatakan sesuatu yang teramati, terukur dan operasional. Penulisan sasaran belajar sedikitnya menyatakan tentang:

1. isi materi bahasan, 2. tingkat unjuk kerja yang diharapkan (kompetensi) dan 3. prasyarat pengungkapan hasil kerja.

Sasaran belajar harus dituliskan dari segi mahasiswa. Artinya mengungkapkan perubahan apa yang diharapkan terjadi pada diri mahasiswa setelah mengikuti pembelajaran satu sub pokok bahasan tertentu.

TIK harus dirumuskan dengan kalimat yang jelas, pasti dan dapat diukur. Jelas artinya TIK tersebut, yang disajikan secara tertulis dan

20

Page 21: RINGKASAN EKSEKUTIF · Web viewGilley, Bab IX 1 November Evaluasi Tengah Semester 8 November Sistem Penggajian dan Kompensasi Gilley, Bab IX Paper Kecil 15 November 22 November 29

Politeknik Kesehatan Malang Malang Merancang Pembelajaran Praktikum

diinformasikan kepada mahasiswa, memberikan pengertian yang sama baik bagi dosen maupun bagi mahasiswa.

TIK harus dirumuskan dengan kalimat yang pasti, artinya TIK tersebut mengandung satu pengertian, dan tidak dapat ditafsirkan ke dalam pengertian yang lain. Untuk itu TIK harus dirumuskan dalam bentuk kata kerja yang dapat diamati/diukur.

TIK harus dapat diukur. Untuk itu TIK yang harus menyatakan sesuatu yang teramati, terukur dan operasional artinya tingkat perubahan perilaku yang akan dicapai oleh mahasiswa harus dapat diukur dengan tes atau alat pengukur yang lain.

TIK harus dituliskan dari segi mahasiswa. Artinya mengungkapkan perubahan apa yang diharapkan terjadi pada diri mahasiswa. Melalui TIK juga harus dapat diketahui macam isi ajaran dan tingkat perubahan perilaku yang diharapkan

Ada empat komponen utama dalam penulisan TIK yaitu: perilaku; kondisi, dan derajat (kriteria) keberhasilan, serta sasaran (audience). Agar mudah diingat komponen tersebut dikenal dengan sebutan ‘ABCD’ yang bermakna Audience, Behavior, Conditions, dan Degree(Criterion), Romiszowki (1981) menambahkan satu lagi komponen penting, yaitu : spesifikasi tes atau instrumen untuk mengukur perilaku.

21

Jika diberikan berbagai rumus mean, deviasi standar, korelasi, dan dua deret angka,

mahasiswa

akan dapat menghitung korelasi

minimal 80% benarC A

BDD

Page 22: RINGKASAN EKSEKUTIF · Web viewGilley, Bab IX 1 November Evaluasi Tengah Semester 8 November Sistem Penggajian dan Kompensasi Gilley, Bab IX Paper Kecil 15 November 22 November 29

Politeknik Kesehatan Malang Malang Merancang Pembelajaran Praktikum

Contoh lain :

Audience Behavior Condition Degreemahasiswa (Arsitektur)

akan dapat menggambarkan desain bangunan perkantoran

dengan diberikan data ukuran tanah, keadaan lingkungan, kebutuhan masyarakat, dan biaya yang tertsedia,

dalam waktu paling lambat dua belas minggu.

mahasiswa akan dapat menyusun rekomendasi pemberian kredit perusahaan

diberikan kasus suatu perusahaan yang mengajukan permohonan kredit

dalam waktu empat minggu

Penulisan TIK secara lengkap akan sangat memudahkan dalam meyusun alat ukur atau tes hasil belajar. Namun, dalam praktik sangat sering dijumpai penulisan TIK yang hanya mengandung dua komponen yaitu komponen A (Audience), dan B ( Behavior), atau tiga komponen yaitu A, B dan D (Degree). Justru sangat jarang penulisan TIK yang lengkap. Pertama karena menulis TIK secara lengkap itu sulit dan kurang praktis. Dan kedua, meskipun tanpa disebut pembaca TIK tersebut diperkirakan sudah memahami maknanya.

Misalnya : (Diberikan kertas dan pinsil), mahasiswa akan dapat menuliskan langkah-langkah dalam melakukan penelitian eksperimental.

Keterangan tentang diberikan kertas dan pensil atau C (condition): tidak perlu ditulis karena diperkirakan pembacanya sudah memahami

Mahasiswa akan dapat mengingat konsep ‘reklamasi rawa’Mahasiswa akan dapat membuat tabel frekuensi

22

Page 23: RINGKASAN EKSEKUTIF · Web viewGilley, Bab IX 1 November Evaluasi Tengah Semester 8 November Sistem Penggajian dan Kompensasi Gilley, Bab IX Paper Kecil 15 November 22 November 29

Politeknik Kesehatan Malang Malang Merancang Pembelajaran Praktikum

Contoh penulisan TIU dan TIK pada mata kuliah Keperawatan Komunikasi (diambil dari naskah GBPP Kelompok Ilmu Keperawatan Komunitas, Poltekes, Jurusan Kesehatan, 2003 : dengan sedikit tambahan dan perubahan redaksional)

Mahasiswa akan dapat …..

TIU TIK (sebagaimana tertulis dalam naskah GBPP)1. Menjelaskan konsep dasar keperawatan komunitas

1.1. Menyebutkan pengertian komunitas dan keperawatan komunitas

1.2. Menjelaskan filosofi falsafah dan penerapan falsafah keperawatan komunitas

1.3. Menjelaskan sejarah keperawatan komunitas di luar Indonesia dan di Indonesia

1.4. Menjelaskan asumsi dasar keperawatan komuninas

1.5. Menjelaskan sifat klien di komunitas

1.6. Menjelaskan empat paradigma keperawatan komunitas

1.7. Menjelaskan perbedaan keperawatan komunitas dan keperawatan di klinis

1.8. Menjelaskan isu dan kecenderungan keperawatan komunitas di masa datang

1.9. dstnya….

7. Analisis InstruksionalMenurut Atwi (1996) analisis instruksional adalah proses menjabarkan perilaku umum menjadi perilaku khusus yang tersusun secara logis dan sistematik. Langkah dalam melakukan analisis instruksional adalah sebagai berikut:1. Tulis TIU, pahami perobahan perilaku umum yang

diharapkan.2. Tulis setiap perilaku khusus yang menjadi bagian dari

perilaku umum, Jumlah perilaku khusus untuk setiap perilaku umum berkisar antara 5-10 buah.

3. Menyusun perilaku khusus ke dalam suatu daftar dalam urutan yang logis. Dimulai dari perilaku umum, perilaku khusus yang paling dekat hubungannya dengan perilaku umum

23

Page 24: RINGKASAN EKSEKUTIF · Web viewGilley, Bab IX 1 November Evaluasi Tengah Semester 8 November Sistem Penggajian dan Kompensasi Gilley, Bab IX Paper Kecil 15 November 22 November 29

Politeknik Kesehatan Malang Malang Merancang Pembelajaran Praktikum

diteruskan ‘mundur’ sampai perilaku yang paling jauh dari perilaku umum

4. Menambah atau mengurangi perilaku khusus itu bila perlu. Upayakan menyusun perilaku khusus itu selengkap-lengkapnnya

5. Tulis setiap perilaku khusus pada kartu-kartu. Satu perilaku khusus satu kartu.

6. Susun kartu (yang masing-masing menyatakan perilaku khusus) sesuai dengan urutan struktur hirarkikal, prosedural atau pengelompokan. Untuk struktur prosedural dan pengelompokan letakkan kartu secara sejajar atau horisontal. Untuk struktur hirarkikal susun secara vertikal. Kaji kembali, ubah sususan tersebut sehingga sesuai dengan logika hubungan antar perilaku dan tidak ada peribahan perilaku khusus yang tertinggal.

7. Gambarkan susunan kartu tersebut. Pada lampiran disajikan contoh hasil suatu analisis instruksional (Atwi, 1996).

Pokok-pokok bahasan yang dirancangkan harus dirangkai dalam urutan dan sekuen yang terbaik, agar tujuan mata kuliah dapat tercapai secara efektif dan efisien. Urutan dan sekuen pokok-pokok bahasan tersebut disajikan dalam bentuk bagan rangkaian urutan antar pokok bahasan, yang menunjukkan bahasan mana yang terlebih dahulu diberikan untuk kemudian disusul bagian yang lain.

Bagan semacam itu disebut sebagai skema tata hubungan antar pokok bahasan. Dalam menyusun tata hubungan, gunakan kata kunci "mengapa".

Mengapa bahasan A lebih dulu dari B, mengapa begini, mengapa begitu? Jawaban-jawabannya harus mengacu pada upaya pembelajaran yang lebih logis, lebih mudah diterima oleh mahasiswa, lebih effektif dan effisien.

Skema tata hubungan pokok bahasan akan membantu dalam merancang alokasi waktu pertemuan/perkuliahan yang dibutuhkan. Banyaknya kebutuhan waktu tersebut tentunya sangat tergantung pada tujuan pokok bahasan (terutama macam isi ajaran dan perubahan perilaku yang diharapkan).

24

Page 25: RINGKASAN EKSEKUTIF · Web viewGilley, Bab IX 1 November Evaluasi Tengah Semester 8 November Sistem Penggajian dan Kompensasi Gilley, Bab IX Paper Kecil 15 November 22 November 29

Politeknik Kesehatan Malang Malang Merancang Pembelajaran Praktikum

Contoh bagian dari hasil analisis instruksional (dari Atwi, 1996)

25

Menerapkan kalkulus dalam bidangnya

Menyelesaikan persoalan max dan min

Nenghitung volume benda putar

Menggunakan rumus rumus diferensial

Menghitung luas daerah dibatasi kurva

Menyelasaikan soal hitung integral

Membuat grafik kurva-kurva yang berpotongan

Menggunakan rumus integral tertentu

Menggunakan rumus intergral tak tentu

Menentukan titik potong kurva

Membuat grafik fungsi kuadrat

Membuat grafik fungsi linier

Page 26: RINGKASAN EKSEKUTIF · Web viewGilley, Bab IX 1 November Evaluasi Tengah Semester 8 November Sistem Penggajian dan Kompensasi Gilley, Bab IX Paper Kecil 15 November 22 November 29

Politeknik Kesehatan Malang Malang Merancang Pembelajaran Praktikum

8. Peran TIK dalam penilaian hasil belajar

Perlu diperhatikan bahwa, variabel pembelajaran yang paling utama adalah tujuan pembelajaran. Sehingga cara mengajar, media pembelajaran yang dipakai, tugas latihan yang diberikan, bacaan yang dipergunakan, serta soal-soal ujian dan evaluasi yang dilakukan kesemuanya itu disusun dan dipilih dengan mengacu pada upaya mencapai sasaran belajar. Rumusan tujuan pembelajaran yang paling rinci berupa TIK.

Bila TIK dirumuskan sebagai berikut : Mahasiswa dapat menggunakan rumus (prinsip) korelasi untuk menguji keeratan hubungan antara dua variabel.

Manakah di antara dua soal di bawah ini yang sesuai dengan TIK di atas?

1. Jelaskan apa yang dimaksudkan dengan korelasi?2. Diberikan dua deret angka dan hitung keeratan hubungannya.

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, mari kita kembali mempertanyaan bagaimana kriteria soal yang baik.

Untuk mengetahui perubahan yang terjadi dalam diri mahasiswa dilakukan pengukuran. Bentuk dan alat untuk melakukan pengukuran itu, bermacam-macam. Mulai dari kuis, tugas pekerjaan rumah, pengamatan perilaku, atau berbagai bentuk tes prestasi yang lainnya. Dosen harus mampu membuat soal yang baik. Bagaimanakah soal ujian yang baik?

1. Syarat utama : mampu mengukur perubahan (kompetensi) sesuai dengan tujuan yang telah dirancangkan. Sering jarang dijumpai, soal ujian yang hanya mengukur kemampuan mengingat. Itupun hanya berada pada ranah mengingat konsep. Apakah memang benar bahwa perkuliah itu hanya ditujukan untuk mencapai tahap perubahan seperti itu? Soal ujian menjadi salah, dan juga tidak adil, bila mengukur kemampuan yang tidak sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan

26

Page 27: RINGKASAN EKSEKUTIF · Web viewGilley, Bab IX 1 November Evaluasi Tengah Semester 8 November Sistem Penggajian dan Kompensasi Gilley, Bab IX Paper Kecil 15 November 22 November 29

Politeknik Kesehatan Malang Malang Merancang Pembelajaran Praktikum

2. Soal yang baik, juga harus jelas. Sehingga mahasiswa mengetahui dengan benar apa yang ditanyakan. Tidak jarang, “kesalahan jawaban” terjadi dikarenakan soal yang salah, dan bukan karena ketidakmampuan mahasiswa. Perhatikan soal berikut ini, dan alternatif perbaikannya.

Semula dituliskan :

Apakah upaya hukum yang bisa dilakukan oleh Penggugat bila gugatannya dinyatakan tidak dapat diterima. Jelaskan perbedaan antara gugatan ditolak dan gugatan dinyatakan gugur.

Kemudian dirubah ...

1) Sebutkan berbagai upaya hukum yang dapat dilakukan oleh penggugat, bila gugatannya ditanyakan TIDAK dapat diterima?

2) Jelaskan perbedaan antara gugatan ditolak dan gugatan dinyatakan gugur

Dan bagaimana bila diperbaiki menjadi

1) Secara runtut (gunakan nomor urut) langkah upaya hukum yang dapat dilakukan oleh penggugat, bila gugatanya dinyatakan TIDAK dapat diterima.

2) Tuliskan sedikitnya 4 (empat) perbedaan antara gugatan ditolak dan gugatan dinyatakan gugur.

Soal yang baik juga hendaknya MUDAH di koreksi dan MUDAH dan ADIL dalam pemberian skor.

Sebagian besar dari soal ujian yang dibuat dosen, berupa pertanyaan dengan jawaban terbuka Padahal, kelemahan dari soal-soal dengan jawaban terbuka adalah justru kesulitan dalam koreksi dan memberi skor, terlebih lagi bila jumlah peserta ujiannya banyak. Untuk itu, mengapa tidak digunakan bentuk soal ujian yang lain seperti multiple choise, pemasangan, jawaban terbatas, dll.

27

Page 28: RINGKASAN EKSEKUTIF · Web viewGilley, Bab IX 1 November Evaluasi Tengah Semester 8 November Sistem Penggajian dan Kompensasi Gilley, Bab IX Paper Kecil 15 November 22 November 29

Politeknik Kesehatan Malang Malang Merancang Pembelajaran Praktikum

Berikut disajikan sejumlah soal ujian. Menurut pendapat anda, macam perobahan mana yang akan diketahui melalui soal-soal tes berikut ini?

Contoh soalPerubahan kognitif yang ingin diketahui…..

1 Siapa pakar hukum Indonesia pertama yang mempermasalahkan perlindungan hukum bagi PRT?

Mengingat fakta

2 Apakah yang dimaksud dengan interaksi sosial ? Mengingat konsep

3 Uraikan proses pembuatan suatu perjanjian internasional sehingga warga negara dari masing-masing negara peserta perjanjian tersebut. Terikat secara yuridis !

Mengingat prosedur

4 Jelaskan dengan diagram teori hubungan antar individu dengan masyarakat menurut MAX WEBER

Mengingat prinsip

5 Seorang konglomerat bernama Hendrik, mempunyai 3 orang anak masing-masing Evi, Ferry, Denny. Evi menikah dengan Yudi mempunyai 2 orang anak Erna dan Rully. Suatu waktu Hendrik, Evi pergi bersama-sama dalam satu pesawat dan mendapat kecelakaan sehingga keduanya mati bersama.a). Buatlah bagan hubungan keluarga Hendrik dengan memberi penjelasan seperlunya.

Menggunakan konsep

6 b) Dengan menggunakan bagan alir, jelaskan prosedur bagaimana ahli waris Hendrik dapat memperoleh santunan kecelakaan tersebut

Menggunakan prosedur

7 c) Apabila diketahui Evi mati lebih dahulu dari Hendrik; Siapakah ahli waris Hendrik; Berapakah bagian masing-masing jika Hendrik meninggalkan warisan senilai Rp. 600.000.00,-

Menggunakan prinsip

8 Pilahkan data berikut dalam dua kelompok, berilah nama pada masing-masing kelompok dan jelaskan ciri khas dari setiap kelompok itu.

Mengembankan konsep

9 Menggunakan data tersedia, susunlah langkah kerja yang paling cepat dan cukup akurat untuk menghitung banjir tahunan.

Mengembangkan prosedur

28

Page 29: RINGKASAN EKSEKUTIF · Web viewGilley, Bab IX 1 November Evaluasi Tengah Semester 8 November Sistem Penggajian dan Kompensasi Gilley, Bab IX Paper Kecil 15 November 22 November 29

Politeknik Kesehatan Malang Malang Merancang Pembelajaran Praktikum

9. Strategi Pembelajaran dan SAPPerubahan perilaku yang terjadi karena latihan atau pengalaman dan bersifat relatif tetap, adalah merupakan hasil belajar. Dengan demikian belajar merupakan suatu proses yang memungkinkan terjadinya perubahan dalam diri seseorang. Proses belajar anak-anak berbeda dengan yang terjadi pada orang dewasa. Menurut Gal’perin dalam diri orang dewasa (mahasiswa) terdapat empat tahap kegiatan dalam proses belajar yakni:

1. proses orientasi terhadap isi pelajaran dan cara-cara penalaran yang dibutuhkan,

2. proses melakukan latihan kegiatan, 3. proses mendapatkan kesadaran tentang hasil belajarnya

akibat dari pemberian umpan balik atas hasil kerjanya, dan 4. proses melanjutkan belajar isi pelajaran berikutnya.

Gal’perin selanjutnya menyatakan bahwa suatu sasaran belajar akan tercapai bila mahasiswa mampu berorientasi, berlatih dan kemudian melanjutkan proses belajar berdasarkan hasil umpan-balik yang diperolehnya. Keseluruhan kegiatan pembelajaran dengan demikian harus memungkinkan terjadinya hal-hal tersebut. Gagne dan Briggs(1979) menyebut adanya sembilan urutan kegiatan pembelajaran, yakni:

1. Memberikan motivasi atau menarik perhatian siswa,

2. Menjelaskan sasaran belajar, 3. Mengingatkan kompetensi prasayarat, 4. Memberikan orientasi terhadap isi pelajaran 5. Memberi petunjuk belajar (cara mempelajari isi

pelajaran), 6. Memberikan latihan, 7. Memberikan umpan balik 8. Memberikan penilaian, dan 9. Menyimpulkan.

29

Page 30: RINGKASAN EKSEKUTIF · Web viewGilley, Bab IX 1 November Evaluasi Tengah Semester 8 November Sistem Penggajian dan Kompensasi Gilley, Bab IX Paper Kecil 15 November 22 November 29

Politeknik Kesehatan Malang Malang Merancang Pembelajaran Praktikum

Tentu tidak semua kegiatan pembelajaran memerlukan kesembilan urutan kegiatan tersebut, hal itu tergantung pada sasaran belajar dan karakteristik mahasiswa.

Kesembilan urutan penyajian di atas dapat dikelompokan dalam tiga bagian:

1. Bagian Pendahuluan umumnya berisi penjelasan singkat tentang isi pelajaran, relevasi isi pelajaran dan keterkaitannya dengan isi pelajaran yang lain, serta uraian sasaran belajar yang ingin dicapai.

2. Bagian Penyajian menguraian isi pelajaran yang dapat berupa konsep, prinsip atau prosedur berikut sajian contoh- contoh, memberikan latihan yang diikuti dengan bimbingan dan pemberian umpan balik berupa koreksi atas kesalahan yang dilaku-kan mahasiswa.

3. Bagian Penutup yang berupa serangkaian pengukuran kemajuan belajar setelah menyelesaikan tahap pelajaran tertentu. Di samping untuk mengukur kemajuan mahasiswa pengukuran (tes, kuis) ini juga merupakan bagian dari kegiatan siswa untuk secara aktif membuat respon. Hasil penilaian tes dikembalikan pada mahasiswa sebagai umpan balik.

Strategi pembelajaran adalah penetapan komponen-komponen pembelajaran utama agar penyajian isi pelajaran agar dapat mencapai sasaran belajar dan dapat dipahami mahasiswa secara efektif dan efisien. Empat komponen utama pembelajaran tersebut adalah

1. Urutan penyajian 2. Metode penyajian (atau metode mengajar) 3. Media pembelajaran, dan 4. Waktu pembelajaran.

30

Page 31: RINGKASAN EKSEKUTIF · Web viewGilley, Bab IX 1 November Evaluasi Tengah Semester 8 November Sistem Penggajian dan Kompensasi Gilley, Bab IX Paper Kecil 15 November 22 November 29

Politeknik Kesehatan Malang Malang Merancang Pembelajaran Praktikum

Hubungan ke empat faktor pembelajaran, dapat dilihat pada contoh strategi pembelajaran pada kegiatan satu kali tatap muka, (format ini umum dikenal sebagai SATUAN ACARA PERKULIAHAN – SAP), berikut ini: (Atwi, 1996).

Mata kuliah : Evaluasi hasil BelajarPertemuan ke : 1 (100 menit)TIK No : 1 (Mahasiswa akan dapat menjelaskan

pengertian evaluasi hasil belajar dan menggunakannya dalam pembelajarannya)

URUTAN KEGIATAN INSTRUKSIONAL

MATERI KULIAH Metode Media Waktu (mnt)

Pendahuluan

Deskripsi singkat

Menjelaskan:Beda evaluasi dengan pengukuranArti evaluasi hasil belajarFaktor-faktor keberhasilan evaluasi

ceramah OHP 5

Relevansi Menjelaskan bahwa tugas guru tidak terlepas dari kegiatan evaluasi

ceramah OHP 3

TIK Menjelaskan TIK : Mahasiswa akan dapat menjelaskan pengertian evaluasi hasil belajar

ceramah OHP 2

Penyajian Materi

Uraian Materi Penjelasan tentang : Beda evaluasi dengan pengukuranArti evaluasi hasil belajarFaktor-faktor keberhasilan evaluasi

Ceramah dan curah pendapat

OHP + white board

35

Contoh Pemberian contoh tentang :Kegiatan Evaluasi Kegiatan PengukuranKegiatan evaluasi hasil belajar Faktor-faktor keberhasilan evaluasi

Diskusi terpim-pin

OHP 20

Latihan Menjelaskan kembali tentang:Beda evaluasi dengan pengukuranArti evaluasi hasil belajarFaktor-faktor keberhasilan evaluasi

Tanya jawab

OHP 10

Penutu

Umpan Balik/ Tes formatif

Mengidentifikasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam mengerjakan tes

diskusi Lembar kuis

10

Tindak lanjut Penjelasan kembali hal-hal yang belum dimengerti

ceramah OHP 5

100

31

Page 32: RINGKASAN EKSEKUTIF · Web viewGilley, Bab IX 1 November Evaluasi Tengah Semester 8 November Sistem Penggajian dan Kompensasi Gilley, Bab IX Paper Kecil 15 November 22 November 29

Politeknik Kesehatan Malang Malang Merancang Pembelajaran Praktikum

10. Kontrak Perkuliahan

GBPP dan SAP merupakan bahan untuk menyusun rancangan pembelajaran yang lebih lengkap dan komunikatif. Rancangan yang lengkap itu, umum disebut sebagai Kontrak Perkuliahan. Dinamakan Kontrak Perkuliahan, karena sebelum dipakai, rancangan tersebut harus telah didiskusikan dan disepakati oleh mahasiswa, sehingga menjadi “kontrak” kerja antara dosen dan mahasiswa.

Dalam praktik, format, susunan bahkan nama dari dokumen Kontrak Perkuliahan itu, dapat berbeda-beda. Ada yang menamakan rancangan perkuliahan yang lengkap itu sebagai Rencana Perkuliahan Semesteran (RPS), Rencana Kuliah, dsbnya.

Apapun namanya, rencana yang lebih lengkap, yang merupakan gabungan antara GBPP dan SAP, bertujuannya sama yaitu berisi RANCANGAN PERKULIAHAN yang akan dilaksanakan selama satu semester, dan umumnya memuat informasi berikut ini:

1 Manfaat Mata Kuliah

Bagian ini menjelaskan mengapa mahasiswa perlu mengambil mata kuliah ini, apa kegunaan mata kuliah ini untuk pengembangan pribadi, bagaimana hubungan mata kuliah ini dengan tujuan program studi atau jurusan

2 Deskripsi Perkulihan

Yang dimaksud dengan deskripsi mata kuliah adalah pernyataan yang mengandung ruang lingkup materi dan garis-garis besar atau pokok bahasan yang terdapat dalam mata kuliah tersebut

3 Tujuan Instruksio-nal

Tujuan mata kuliah menjelaskan tentang hasil belajar yang akan dicapai pada akhir perkuliahan. Mahasiswa perlu tahu kompetensi apa yang akan dapat dia ketahui dan lakukan setelah mengambil suatu mata kuliah, apakah tujuan mata kuliah berupa kemampuan pemecahan masalah, meningkatkan kemampuan berkomunikasi atau merancang suatu program.

32

Page 33: RINGKASAN EKSEKUTIF · Web viewGilley, Bab IX 1 November Evaluasi Tengah Semester 8 November Sistem Penggajian dan Kompensasi Gilley, Bab IX Paper Kecil 15 November 22 November 29

Politeknik Kesehatan Malang Malang Merancang Pembelajaran Praktikum

4 Organisasi Materi

Pada bagian ini dijelaskan organisasi atau urutan materi, dapat ditampilkan dalam bentuk diagram, disertai penjelasan mengapa disusun seperti itu.

5 Strategi Perkuliahan

Bagian ini menjelaskan prosedur kerja atau kegiatan yang akan dilakukan dalam perkuliahan. Kombinasi berbagai metode belajar mengajar dapat digunakan untuk mencapai hasil belajar yang maksimal.

6 Materi/ Bahan Bacaan Perkulihan

Pada awal perkulihan mahasiswa perlu mengetahui buku teks, artikel atau bahan bacaan lain yang menjadi bahan acuan dan bacaan wajib. Di samping itu untuk tugas-tugas individual, seperti menulis paper dan kritik, mahasiswa juga dianjurkan untuk menggunakan sumber-sumber belajar lain yang relevan

7 Tugas-tugas Pada bagian ini disebutkan tentang tugas-tugas individual atau kelompok yang harus dilakukan mahasiswa berikut jadwal atau batas waktu penyelesaian tugas. Disebutkan pula tujuan dari masing-masing tugas dan apa yang diharapkan dilakukan mahasiswa, apakah diharapkan menjelaskan, mendiskusikan, menganalisis, mengkritik, membandingkan atau menerapkan suatu prinsip. Di samping itu informasi tentang tes semester dan evaluasi lainnya juga perlu disertakan.

8 Kriteria Penilaian

Bagian ini menjelaskan tentang kriteria penilaian prestasi belajar mahasiswa, untuk menunjukkan dia dianggap berhasil atau tidak berhasil. Di samping itu, kalau ada perlu dijelaskan pula tentang pembobotan tugas, evaluasi, dan cara penilaian lainnya

9 Jadwal Perkuliahan

Bagian ini memuat jadwal perkulihan berupa tanggal, topik yang akan dibahas, dan bahan bacaan yang relevan dengan setiap pokok bahasan. Di samping itu dicantumkan pula batas akhir (dead line) untuk penyerahan laporan tugas dan tes/evaluasi yang akan dilakukan.

33

Page 34: RINGKASAN EKSEKUTIF · Web viewGilley, Bab IX 1 November Evaluasi Tengah Semester 8 November Sistem Penggajian dan Kompensasi Gilley, Bab IX Paper Kecil 15 November 22 November 29

Politeknik Kesehatan Malang Malang Merancang Pembelajaran Praktikum

Contoh KONTRAK PERKULIAHAN3

Nama Mata Kuliah : Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)Kode Mata Kuliah : FPIPS 501Pengajar : DR. Lemah AmbaSemester : II/1993-1994Hari Pertemuan/Jam : Senin, 16.30-19.00Tempat Pertemuan : Ruang Kuliah 501

1. Manfaat Mata KuliahSumber daya manusia semakin disadari fungsi pentingnya dalam usaha mencapai kesejahteraan bangsa di semua sektor kehidupan. Dengan demikian usaha-usaha pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi lebih intensif dilakukan. Usaha-usaha ini memerlukan perencanaan yang harus dilandaskan pada pemahaman tentang berbagai aspek sumber daya manusia.Oleh sebab itu, mata kuliah ini ditawarkan untuk membantu Anda memperoleh pemahaman yang komprehensif tentang sumber daya manusia yang akan dapat digunakan dalam pekerjaan Anda nanti.

2. Deskripsi PerkuliahanMata kuliah ini merupakan pengantar bidang bahasan Pengembangan Sumber Daya Manusia yang membahas berbagai pengertian/konsep pokok ruang lingkup pengembangan sumber daya manusia, faktor-faktor kinerja organisasi, analisis kebutuhan dan perencanaan SDM, rekrutmen dan seleksi, Training I, Training II, penilaian produktivitas kinerja, sistem penggajian dan kompensasi, pengembangan karir, mempromosikan program SDM dalam organisasi, manajer SDM, manajemen mutu terpadu, dan pengembangan SDM di tahun 2010.

Mata kuliah ini berusaha sejauh mungkin untuk menghubungkan pokok bahasan dengan realitas, dengan menggunakan berbagai contoh yang berlaku dalam masyarakat.

3. Tujuan InstruksionalPada akhir perkuliahan perkuliahan ini, Anda diharapkan mampu:1. Menjelaskan berbagai konsep pokok Pengembangan SDM.2. Menjelaskan peranan yang unik pengembangan sumber daya manusia dalam

pembanguan.3. Mengevaluasi penerapan prinsip SDM dalam suatu organisasi.4. Menyusun rancangan pelatihan/training berdasarkan analisis kebutuhan.

4. Organisasi Materi

3 Diambil dari Suciati (2001) Kontrak Perkuliahan Buku Ajar 2.05 Applied Approach, PAU P3AI.

34

Page 35: RINGKASAN EKSEKUTIF · Web viewGilley, Bab IX 1 November Evaluasi Tengah Semester 8 November Sistem Penggajian dan Kompensasi Gilley, Bab IX Paper Kecil 15 November 22 November 29

Politeknik Kesehatan Malang Malang Merancang Pembelajaran Praktikum

Bagan 1. Skema Materi Perkuliahan Pengembangan SDM

35

(12) Pengembangan SDM Tahun 2010

(11) TQC

(9) Pengembangan Karir

(6&7) Training

(5) Rekrutmen dan Seleksi

(8) Sistem Penggajian Kompensasi(3) Analisis

Kebutuhan dan perencanaan SDM

(4) Penilaian Produktivitas Kerja

(2) Faktor-Faktor Kinerja Organisasi

(1) Ruang Lingkup Pengembangan SDM

10) Mempromosikan Program SDM dalam Orgamisasi

(9) Manager SDM

Page 36: RINGKASAN EKSEKUTIF · Web viewGilley, Bab IX 1 November Evaluasi Tengah Semester 8 November Sistem Penggajian dan Kompensasi Gilley, Bab IX Paper Kecil 15 November 22 November 29

Politeknik Kesehatan Malang Malang Merancang Pembelajaran Praktikum

5. Strategi Perkuliahan

Metode perkuliahan ini lebih banyak menggunakan seminar. Dengan demikian setiap peserta diharapkan untuk menyampaikan gagasan dalam pembahasan baik berupa pendapat pribadi atau hasil observasi. Berbagai strategi instruksional akan digunakan dalam perkuliahan ini sebagai contoh, untuk beberapa pertemuan dosen pembimbing akan memberi kuliah singkat pada awal pertemuan untuk memberi latar belakang dan kerangka berpikir bagi diskusi kelas. Fokus diskusi adalah membahas berbagai masalah yang berkaitan dengan pokok yang dibahas dan mencoba mengidentifikasi alternatif pemecahannya.

Untuk topik-topik tertentu mahasiswa akan diminta mempresentasikan topik-topik tersebut dan hasilnya dibahas bersama dalam kuliah.

6. Materi/Bacaan PerkuliahanBuku/bacaan pokok dalam perkuliahan ini adalah:

1. Gilley, J.W. & Eggland, S.A. (1989). Principles of Human Resources Development. Massachusetts: Addison-Wesley Publishing Company, Inc.

2. Frenc, W.L. (1986). Human Resources Management. Dallas: Houghton Mifflin Company.

Di samping itu akan dibagikan berbagai artikel dalam bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

7. Tugas1. Setiap bacaan perkuliahan sebagaimana disebutkan pada jadwal program

harus sudah dibaca sebelum mengikuti kuliah.2. Anda diwajibkan menyerahkan paper (3-4 halaman) pada tanggal 4 Oktober

dan 8 November. Paper ini menjelaskan reaksi, pandangan atau pendapat pribadi Anda berdasarkan pengalaman terhadap isu-isu yang dibahas dalam diskusi-diskusi perkuliahan sebelumnya. Apa pengaruh informasi tersebut pada pemikiran Anda? Apakah Anda setuju, atau tidak setuju? Apakah Anda mempunyai alternatif pemikiran lain?

3. Evaluasi tengah semester akan diadakan tanggal 1 November dan evaluasi akhir semester akan dilakukan tanggal 20 Desember. Evaluasi akan menggunakan bentuk esai dan pilihan

4. Menyerahkan paper utama pada tanggal 27 Desember. Paper ini merupakan rancangan pelatihan training untuk suatu kelompok staf. Paper ini harus memuat:A. Perumusan masalahB. Latar belakang permasalahan & justifikasiC. Rancangan pelatihan

Format selengkapnya akan dibahas dalam sesi tersendiri

36

Page 37: RINGKASAN EKSEKUTIF · Web viewGilley, Bab IX 1 November Evaluasi Tengah Semester 8 November Sistem Penggajian dan Kompensasi Gilley, Bab IX Paper Kecil 15 November 22 November 29

Politeknik Kesehatan Malang Malang Merancang Pembelajaran Praktikum

8. Kriteria PenilaianPenilaian akan dilakukan oleh pengajar dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:

Nilai Point RangeA 4 > 80B 3 70 - 79C 2 60 - 69D 1 50 - 59E 0 < 49

Dalam menentukan nilai akhir akan digunakan pembobotan sebagai berikut:paper kecil 15%evaluasi tengah semester 25%evaluasi akhir semester 25%paper utama 25%kehadiran 5%portfolio 5%

9. Jadwal PerkuliahanTanggal Topik Bahasan Bacaan/Bab

6 September

12 September

20 September27 September 4 Oktober

Kuliah pertama:Penjelasan umum kontrak perkuliahan dan materi secara keseluruhan;Perkenalan setiap mahasiswaRuang lingkupPengembangan SDMFaktor-Faktor Kinerja OrganisasiAnalisis kebutuhan dan Perencanaan SDMPenilaian Produktivitas Kerja

---

Gilley, Bab I

French, Bab II, 4French, Bab II, 6French, Bab IV, 13 Gilley, Bab IX

Paper Kecil11 Oktober

18 Oktober

25 Oktober

Rekrutmen dan Seleksi

Training I

Training II

Gilley, Bab IX,Frech, Bab III, 9Gilley, Bab VIFrench, Bab IV, 11Gilley, Bab IX

1 November Evaluasi Tengah Semester8 November Sistem Penggajian dan Kompensasi Gilley, Bab IX

Paper Kecil15 November22 November29 November

6 Desember13 Desember

Pengembangan KarirManager SDMMempromosikan Program SDM dalam OrganisasiManajemen Kualitas Tuntas (TQC)Pengembangan SDM di Tahun 2010

Gilley, Bab IIIGilley, Bab XIGilley, Bab V

Artikel LepasGilley, Bab XVI

20 Desember Evaluasi Tengah Semester27 Desember Evaluasi perkuliahan dan Rekomendasi ---

Paper Utama

37

Page 38: RINGKASAN EKSEKUTIF · Web viewGilley, Bab IX 1 November Evaluasi Tengah Semester 8 November Sistem Penggajian dan Kompensasi Gilley, Bab IX Paper Kecil 15 November 22 November 29

Politeknik Kesehatan Malang Malang Merancang Pembelajaran Praktikum

Penutup

Isi pokok makalah ini adalah menjelaskan bagaimana bagaimana peran dosen dalam menyusun GBPP dan SAP untuk dapat mendukung ketercapaian tujuan Dalam praktik, tidak sedikit dosen yang memerlukan tambahan informasi tentang cara menyusun GBPP dan SAP, terlebih lagi bila dikaitkan dengan upaya pencapaian Kurikulum Berbasis Kompetensi. Karena itu harapannya informasi yang tersaji pada makalah ini dapat memberi masukan yang berharga.

Daftar pustakaAtwi Suparman. (1996). Desain Instruksional. Jakarta: Depdikbud Universitas

Terbuka.Balitbang Depdiknas. (2001). Kurikulum berbasis kompetensi (Kebijakan Umum

Pendidikan Dasar dan Menengah), Jakarta: Depdiknas.Kratwohl, D.R., Bloom and Marsia, Taxonomy of Educational Objectives. New

York: Longman, 1964.Irawan, Prasetya (1994) Teori Belajar dalam Teori Belajar , Motivasi dan

Keterampilan Mengajar Buku 1 A Bahan Ajar Program Pengembangan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) Untuk Dosen Muda. Jakarta : PAU-P3AI.

Reigeluth C.M. (1983). Instructional Design Theories and Model. New Jersey : Lawrence Erlbaum Ass.,Publ

Suciati (1997) Taksonomi Tujuan Instruksional dalam Mengajar di Perguruan Tinggi, Bagian Satu Program Applied Approach. Jakarta : PAU-P3AI.

Suciati (2001) Kontrak Perkuliahan. Buku 2.05. Program Applied Approach. Jakarta : PAU-P3AI.

Suhardjono (1990). Teori tampilan Komponen pada Perancangan Pengajaran (Component Display Theory). Makalah pada seminar kependidikan di Malang, 13 Juli 1999.

Suhardjono (2002a) Evaluasi Kurikulum di Jurusan Teknik Mesin Unibraw. Makalah pada Lokakarya Perbaikan Kurikulum FT Jurusan Mesin Unibraw, Projek SemiQUE, 2002.

Suhardjono (2002b) Evaluasi Hasil Pembelajaran. Makalah disajikan pada diskusi tentang Evaluasi Belajar Mahasiswa bagi para dosen Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, 20 Februari 2002

.Sullivan, Rick, (1995). The Competency Based Approach to Training. JHPIEGO

Strategy Paper, September 1995.

38

Page 39: RINGKASAN EKSEKUTIF · Web viewGilley, Bab IX 1 November Evaluasi Tengah Semester 8 November Sistem Penggajian dan Kompensasi Gilley, Bab IX Paper Kecil 15 November 22 November 29

Politeknik Kesehatan Malang Malang Merancang Pembelajaran Praktikum

39