ricky konsep

7
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Mengingat akan pesatnya kemajuan teknologi yang sudah merambah ke semua bidang serta pola kehidupan masyarakat KOTA MALANG yang sudah relatif maju dapat di pastikan bahwa hampir semua orang dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah terlepas dari kegiatan nonton film – film yang terdapat dalam siarang televisi maupun film – film yang beredar dalam bentuk VCD (Vidio Compac disc).Sedangkan film secara luas adalah tampilan yang diproduksi secara khusus untuk pertunjukan di bioskop.Pengertian film jenis ini juga disebut dengan istila teatrikal.Dalam kamus besar bahasa Indonesia,film diartikan selaput tipis yang dibuat dari seluloid untuk tempat gambar negative (yang akan dibuat potret),atau untuk tempat gambar positif (yang akan dimainkan dalam bioskop). Film merupakan suatu media penghibur dan mengisi waktu luang yang sangat murah,selain itu film juga dapat membuat otak kita menjadi lebih santai.Film adalah bagian dari usaha manusia dalam mengukapkan bahasa perasaan kritik social,penyampaian suatu pesan dan sebagainya yang diungkapkan melalui alur alur cerita yang disatukan sehingga tercipta suatu alur yang enak untuk dihayati dan dinikmati. Dijaman modern seperti sekarang ini semakin mudah untuk dapat menikmati film,berbagai macan media seperti televise, computer,VCD,DVD,dan masih banyak alat yang membantu untuk menikmati film, untuk menikmati sebuah alur cerita dalam sebuah film sudah banyak terdapat dalam telepon selular dengan kemampuan mumpuni.Ditambah dengang berkembangnya kondisi perfilmman yang ada di

Upload: ricky-pedruz

Post on 27-Oct-2015

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ricky Konsep

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Mengingat akan pesatnya kemajuan teknologi yang sudah merambah ke semua bidang serta

pola kehidupan masyarakat KOTA MALANG yang sudah relatif maju dapat di pastikan bahwa

hampir semua orang dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah terlepas dari kegiatan

nonton film – film yang terdapat dalam siarang televisi maupun film – film yang beredar dalam

bentuk VCD (Vidio Compac disc).Sedangkan film secara luas adalah tampilan yang diproduksi

secara khusus untuk pertunjukan di bioskop.Pengertian film jenis ini juga disebut dengan istila

teatrikal.Dalam kamus besar bahasa Indonesia,film diartikan selaput tipis yang dibuat dari seluloid

untuk tempat gambar negative (yang akan dibuat potret),atau untuk tempat gambar positif (yang akan

dimainkan dalam bioskop). Film merupakan suatu media penghibur dan mengisi waktu luang yang

sangat murah,selain itu film juga dapat membuat otak kita menjadi lebih santai.Film adalah bagian dari

usaha manusia dalam mengukapkan bahasa perasaan kritik social,penyampaian suatu pesan dan

sebagainya yang diungkapkan melalui alur alur cerita yang disatukan sehingga tercipta suatu alur yang

enak untuk dihayati dan dinikmati.

Dijaman modern seperti sekarang ini semakin mudah untuk dapat menikmati film,berbagai macan

media seperti televise, computer,VCD,DVD,dan masih banyak alat yang membantu untuk menikmati

film, untuk menikmati sebuah alur cerita dalam sebuah film sudah banyak terdapat dalam telepon

selular dengan kemampuan mumpuni.Ditambah dengang berkembangnya kondisi perfilmman yang ada

di tanah air dan makin banyaknya insane mudah yang tertarik akan dunia perfilmman,sehingga film

sebagai salah satu unsur dari kebutuhan manusia dalam dunia hiburan yang mampu memberikan

keseimbangan perlu ditingkatkan agar dapat dikembangkan menjadi sebuah industri perfilmman.

Industri perfilmman Indonesia termasuk industri film yang saat ini sedang bangkit dari

kesusahannya,banyak film-film berkualitas Indonesia saat ini dan tidak sedikit yang diputar di bioskop –

bioskop Cineplex di seluruh Indonesia, film –film indonesiap pun semakin meningkat yang kini mulai

disambut hangat di kaca internasional.Dan para distributor memproduksikan film – film mereka untuk

menjual dalam bentuk VCD original dan DVD original yang telah mengantongi izin peredaraan dari badan

Sensor Film Indonesia.

Page 2: Ricky Konsep

Dengan berbagai hasil cerita pengerapan yang beragam mulai dari teknologi yang konvensional sampai

dengan grafis animasi dan efek computer.Namun pada akhirnya bioskop Cineplex dan media televise

adalah sarana untuk menjual serta menampilkan film – film tersebut.

Tetapi seiring dengan waktu perkembangan teknologi yang sangat pesat dan semakin sengitnya

persaingan produsen – produsen merek elekronik terkenal yang semakin menjamur di Indonesia yang

menjual perangkat elekronik dengan harga yang semakin terjangkau oleh masyarakat seperti VCD player

dan DVD player termasuk home theater dengan kualitas yang bagus yang dapat dinikmati dirumah

ataupun dikamar dengan santai dan nyaman dengan suasana rumah tampa harus berdesak desakan

seperti di Cineplex.

Konsep perangcangan ini berangkat dari animo penonton yang surut akibat suasana menonton yang di

sunggukan oleh Cineplex – Cineplex saat ini yang keberadaanya mulai tersisikan akibat persaingan

merek elekronik terkenal yang meluncurkan produk – produk berkualitas mereka dengan harga

terjangkau, sehingga penonton dapat menikmati film – film layar lebar dirumah dengan nyaman. Jika

Cineplex – Cineplex di Indonesia tidak dapat menyunggukan sesuatu yang berbeda, maka keberadaan

mereka akan di surutkan karena kehilangan anima penonton.

Berdasarkan pemikiran di atas, bahwa dunia film perlu dikembangkan dan di tingkatkan,berarti

kebutuhan ini memerlukan sarana dan prasarana yang memadai dan mampu memberikan

pelayanan,penanganan, dan pembinaan film yang baik dan lengkap khususnya di Kota Malang.

Kota Malang adalah sebuah kota di provinsi jawa timur, Indonesia,kota ini berada di dataran tinggi yang

cukup sejuk, terletak 90 km sebelah selatan kota Surabaya dan wilayahnya di kelilingi oleh Kabupaten

Malang merupakan kota terbesar kedua di jawa timur setelah Surabaya. Dengan penduduk

mentropolisnya 871.145 Ribu jiwa, Malang yang dikenal dengan julukan kota pelajar, Industri dan

pendidikan di kawasan pulau jawa. Terkenal dengan sebutan Kota Pahlawan, karena sejarahnya yang

sangat berperan dalam perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia terhadap penjajah.

Malang sebagai kota pelajar di daerah jawa timur belum terdapat sebuah sarana industry hiburan

perfilman yang mendukung pertunjukan film yang mampu bersaing dengan pesatnya teknologi

eloronika. Malang telah memiliki Cineplex yang rata – rata bergabung dengan mall kerena bergabung

dengan mall maka daya tampung dan fasilitas yang di sediakan kurang maksimal karena batas area yang

Page 3: Ricky Konsep

di sediakan kurang mencukupi. Sampai saat ini di Malang kurangnya wadah untuk menampung kegiatan

maupun industri perfilman di malang tersebut mendorong lahirnya gagasan untuk menyediakan suatu

fasilitas yang dapat menampung berbagai kegiatan.

Kota Malang membutuhkan bangunan baru di masa yang akan datang dengan penyediaan fasilitas untuk

melayani kebutuhan kota. Untuk mengatasi hal tersebut muncul sebuah gagasan yang dapat diwujudkan

melalui pembangunan yang mencakup berbagai kegiatan di dalam suatu bangunan atau yang disebut

Bioskop yaitu.

CINEPLEX CENTER DI KOTA MALANG

DENGAN TEMA ARSITEKTUR POST MODERN

Dari segi fungsi bangunan orang yang datang dan menonton film serta bersaing dengan akomodasi Cineplex lainya serta di lengkapi fasilitas yang berbeda atau lebih lengkap,selain fasilitas tersebut perangcangan ini akan di warnai dengan tema Arsitektur Post Modern,agar desain bentuk bangunan dapat dirancang lebih menarik dan istimewa.keistimewaan perangcangan ini berupa penekanan desain bentuk bangunan yang terispirasi lambang kota malang dengan gabungan DVD.

1.2. Tujuan Dan Sasaran Proyek

Adapun tujuan dan sasaran proyek yaitu:

1.2.1. Tujuan Proyek

Tujuan dari perencanaan dan perangcangan Cineplex Center ini adalah:

Merancang dan Merencanakan Cineplex Center dengan penekanan bentuk yang terispirasi lambang Kota Malang dengan gabungan DVD pada tampilan bentuk bangunan sebagai suatu obyek yang dapat di akses oleh semua pengunjung.

Merancang dan Merencanakan Cineplex Center yang terintegrasi dalam satu massa bangunan.

Menyediakan fasilitas pelayanan masyarakat kota maupun manca Negara di Kota Malang, dalam bentuk wujud bangunan Cineplex Center bagi para pengunjung yang melakukan kegiatan pendidikan,berbelanja, serta berekreasi.

Dapat mewujudkan desain bangunan arsitektur post modern pada judul proyek sehingga sesuai dengan lingkuan dan binaan pada lokasi perencanaan.

Dapat menciptakan desain yang berisifat Asitektur yang akan menjadi Icon bagi Kota Malang.

Page 4: Ricky Konsep

1.2.2. Sasaran proyek

Adapun sasaran proyek dan perencanaan dan perangcangan Cineplex Center adalah:

Dapat menciptakan bentuk bangunan yang dapat memvisualisasikan citra bangunan sebagai bangunan Cineplex Center.

Dapat menciptakan Cineplex Center untuk mengupayakan lahan yang direncanakan pada Kota Malang.

Menciptakan bangunan yang dapat menjadi ‘’Landmark” bagi kota malang

1.3. Permasalahan dan Rumusan Masalah

Beberapa masalah perancangan yang akan mungkin timbul dalam proses perencanaan bangunan Cineplex Center ini sebagai berikut ;

1.3.1. Permasalahan

Bagaimana merencanakan konsep perangacangan Cineplex Center di Kota Malang yang dapat digunakan sebagai sarana pada fungsi aktifitas di dalam bangunan.

Bagaimana mengaplikasikan konsep Arsitektur post modern pada penekanan bentuk bangunan sebagai Icon Kota Malang.

Bagaimana mewujudkan konsep perangcangan Cineplex Center berdasarkan prinsip – prinsip Arsitektur post modern.

1.3.2. Rumusan Masalah

Dari beberapa uraian permasalahan di atas dapat di uraikan sebagai berikut :

Cineplex Center direncanakan di masa yang akan datang di Kota Malang.

Bagaimana mendesain Cineplex Center di Kota Malang yang dapat mewujudkan wadah kegiatan sehari – hari dan pusat kota dengan menciptakan pola hubungan antar ruang agar sehingga aktivitas yang berlansung di dalam ruang berjalan lancar sesuai fungsi banguna.

Page 5: Ricky Konsep