rheumatic heart dissease (rhd)

13
Rheumatic Heart Dissease (RHD) • RHD / penyakit jantung rheumatic adalah kelainan jantung yang diakibatkan dari demam rheumatic. • Manifestasi klinisnya diakibatkan oleh streptokokus grup A(SGA) beta hemolitikus pada tonsilogaringitis dengan masa laten 1-3 minggu. • Demam rheumatic merupakan kelainan jantung yang biasanya bukan kelainan bawaan, tetapi yang didapat.

Upload: avizena-muhammad-zamzam

Post on 12-Feb-2016

258 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

ppt

TRANSCRIPT

Page 1: Rheumatic Heart Dissease (RHD)

Rheumatic Heart Dissease (RHD)

• RHD / penyakit jantung rheumatic adalah kelainan jantung yang diakibatkan dari demam rheumatic.

• Manifestasi klinisnya diakibatkan oleh streptokokus grup A(SGA) beta hemolitikus pada tonsilogaringitis dengan masa laten 1-3 minggu.

• Demam rheumatic merupakan kelainan jantung yang biasanya bukan kelainan bawaan, tetapi yang didapat.

Page 2: Rheumatic Heart Dissease (RHD)

Manifestasi Klinis

• Artritis – Merupakan gejala major yang sering ditemukan

pada DR akut. – Biasa menyerang sendi – sendi besar ( lutut,

pergelangan kaki, paha, lengan, panggul, siku, bahu )

– Muncul secara tiba – tiba dengan rasa nyeri yang meningkat 12 – 24 jam yang diikuti dengna reaksi radang. Nyeri akan hilang secara perlahan.

Page 3: Rheumatic Heart Dissease (RHD)

• Karditis – Merupakan manifestasi klinis yang penting dengan

insidensi 40 – 50 %. – berlanjut dengan gejala yang lebih berat : gagal

jantung. – Kadang-kadang bersifat asimptomatik dan

terdeteksi saat adanya nyeri sendi.

Page 4: Rheumatic Heart Dissease (RHD)

• Chorea – Dapat merupakan manifestasi klinis sendiri atau

bersamaan dengan karditis. – Lebih sering dikenai pada perempuan pada umur 8

– 12 tahun– Muncul selama 3 – 4 bulan.

Page 5: Rheumatic Heart Dissease (RHD)

• Nodul subkutanius – Besarnya kira – kira 0,5 – 2 cm, bundar, terbatas,

dan tidak nyeri tekan. – Jarang menjadi keluhan utama oleh pasien DR.

• Eritema marginatum – Ditemukan kira – kira 5% dari pasien DR, dan

berlangsung berminggu – minggu dan berbulan.– Tidak nyeri dan tidak gatal.

Page 6: Rheumatic Heart Dissease (RHD)

Pemeriksaan Laboratorium • Untuk menentukan ada atau pernah adanya infeksi kuman

SGA ini dapat dideteksi : – Dengan hapusan tenggorok pada saat akut. – Antibodi streptokokus lebih menjelaskan adanya infeksi

streptokokus dengan adanya kenaikan titer ASTO dan anti DNA-se.

– Antibodi dapat terdeteksi pada minggu ke-2 sampai minggu ke-3 setelah fase akut DR.

– Titer ASTO positif bila besarnya 210 todd pada orang dewasa dan 320 todd pada anak-anak.

– Titer DNA-se 120 todd pada orang dewasa dan 240 todd pada anak – anak.

Page 7: Rheumatic Heart Dissease (RHD)

• pada fase akut, ditemukan : – Peningkatan LED– Protein c – reactive– Mokoprotein serum

• pada fase kronis, ditemukan :– Anemia ringan ( normositer normokrom )

Page 8: Rheumatic Heart Dissease (RHD)

Diagnosa kriteria jones

Gejala Major Gejala Minor

Poliartritis Klinis : suhu tinggi

Karditis Sakit sendi (atralgia)

Chorea Riwayat pernah menderita DR/PJR

Nodul Subkutaneus

Eritema Marginatum Lab : “reaksi fase akut”

Page 9: Rheumatic Heart Dissease (RHD)

• Bila terdapat adanya infeksi streptokokus sebelumnya maka diagnosa PJR didasarkan atas adanya – Dua gejala mayor, atau – Satu gejala mayor dengan dua gejala minor.

Page 10: Rheumatic Heart Dissease (RHD)

Terapi • Untuk pasien <20 tahun, mendapat suntikan benzatin

penisilin G 1,2 juta unit tiap minggu sampai umur 25 tahun • Pasien >20 tahun, mendapatkan suntikan benzatin penisilin

G ( long acting ) selama 5 tahun. • Bila terjadi kekambuhan maka mendapatkan kembali

suntikan benzatin penisilin G dengan dosis 1,2 juta unit tiap 4 minggu selama 5 tahun berikutnya.

• Untuk program pencegahann primer dipergunakan obat penisilin V 2 juta unit / hari selama 10 hari atau eritromisin 40 mg/kgBB/hari selama 10 hari.

Page 11: Rheumatic Heart Dissease (RHD)

Pencegahan Sekunder

• “Irvington House” 1954 diketahui bahwa dengan parenteral penisilin G lah yang paling baik diantara tiga obat pencegahan yang dicobakan ( sulfadiazin, oral penisilin G, dan benzatin penisilin G setiap bulan.

• AHA 1988 : semua pasien pasien yang sembuh dari DR akut diberikan suatu pencegahan sekunder dengan atau tanpa karditis, sehingga serangan ulang dapat dicegah.

Page 12: Rheumatic Heart Dissease (RHD)

Prognosa

• Kekambuhan tidak akan ada apabila infeksi streptokokus diatasi.

Page 13: Rheumatic Heart Dissease (RHD)

Terima Kasih