rheumatic heart desease

Upload: afidah-risdyana

Post on 04-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 Rheumatic Heart Desease

    1/28

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Penyakit jantung reumatik (PJR) adalah salah satu komplikasi yang

    membahayakan dari demam reumatik. Penyakit jantung reumatik adalah sebuah kondisi

    dimana terjadi kerusakan permanen dari katup-katup jantung yang disebabkan oleh

    demam reumatik. Katup-katup jantung tersebut rusak karena proses perjalanan penyakit

    yang dimulai dengan infeksi tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus

    hemoliticus tipe ! (contoh" Streptococcus pyogenes)# bakteri yang bisa menyebabkan

    demam reumatik.

    Sebanyak kurang lebih $% & pasien dengan demam reumatik akut bisa terjadikelainan pada jantung mulai dari gangguan katup# gagal jantung# perikarditis (radang

    selaput jantung)# bahkan kematian.'engan penyakit jantung reumatik yang kronik# pada

    pasien bisa terjadi stenosis katup (gangguan katup)# pembesaran atrium (ruang jantung)#

    aritmia (gangguan irama jantung) dan gangguan fungsi entrikel (ruang

    jantung).Penyakit jantug reumatik masih menjadi penyebab stenosis katup mitral dan

    penggantian katup pada orang deasa di !merika Serikat.

    R*' terdapat diseluruh dunia. +ebih dari ,. kasus baru demam rematik

    didiagnosa setiap tahunnya# khususnya pada kelompok anak usia -,/ tahun. 0enderung

    terjangkit pada daerah dengan udara dingin# lembab# lingkungan yang kondisi kebersihan

    dan gi1inya kurang memadai.Sementara dinegara maju insiden penyakit ini mulai

    menurun karena tingkat perekonomian lebih baik dan upaya pencegahan penyakit lebih

    sempurna. 'ari data 2 rumah sakit di 3ndonesia tahun ,%2$-,%2/ menunjukan kasus

    R*' rata-rata $#44 5 dari seluruh jumlah penderita yang diraat.Secara 6asional

    mortalitas akibat R*' cukup tinggi dan ini merupakan penyebab kematian utama

    penyakit jantung sebelum usia 4 tahun.

    1.2 Rumusan Masalah

    ,. 7agaimana konsep medis R*'8

    9. 7agaimana konsep asuhan keperaatan pada pasien dengan R*'8

    1.3 Tujuan

    ,. :engetahui konsep medis R*'

    9. :engetahui konsep asuhan keperaatan pada pasien dengan R*'.

    ,

  • 7/21/2019 Rheumatic Heart Desease

    2/28

    BAB II

    PEMBAHAAN

    2.1 !"nse# Me$%s RHD

    9

  • 7/21/2019 Rheumatic Heart Desease

    3/28

    2.1.1 Pengert%an

    'emam rematik merupakan suatu penyakit sistemik yang dapat bersifat

    akut# subakut# kronik# atau fulminan# dan dapat terjadi setelah infeksi

    Streptococcus beta hemolyticus group ! pada saluran pernafasan bagian atas.

    'emam reumatik akut ditandai oleh demam berkepanjangan# jantung berdebar

    keras# kadang cepat lelah. Puncak insiden demam rematik terdapat pada

    kelompok usia /-,/ tahun# penyakit ini jarang dijumpai pada anak dibaah usia 4

    tahun dan penduduk di atas / tahun.

    'emam reumatik ; R*' adalah suatu penyakit peradangan autoimun yang

    mengenai jaringan konektif jantung# tulang# jaringan subkutan dan pembuluh

    darah pada pusat sistem persarafan# sebagai akibat dari infeksi beta-Streptococcus

    hemolyticus grup !.'emam Rheumatik merupakan suatu penyakit radang yang terjadi setelah

    adanya infeksi streptokokus golongan beta hemolitik !# yang dapat menyebabkan

    lesi patologis di daerah jantung# pembuluh darah# sendi# dan jaringan subkutan.

    (!limul !1i1. Salemba :edika. 9 )

    Rheumatic feer adalah suatu penyakit inflamasi akut yang diakibatkan

    oleh infeksi streptococcus hemolytic group ! pada tenggorokan (faringitis)#

    tetapi tanpa disertai infeksi lain atau tidak ada infeksi streptococcus di tempat lain

    seperti di kulit. Karakteristik rheumatic feer cenderung berulang (recurrence)

    (

  • 7/21/2019 Rheumatic Heart Desease

    4/28

    Seseorang yang mengalami demam rematik apabila tidak ditangani secara

    adekuat# maka sangat mungkin sekali mengalami serangan penyakit jantung

    rematik. 3nfeksi oleh kuman Streptococcus 7eta *emolyticus group ! yang

    menyebabkan seseorang mengalami demam rematik dimana diaali terjadinya

    peradangan pada saluran tenggorokan# dikarenakan penatalaksanaan dan

    pengobatannya yang kurang terarah menyebabkan racun;to=in dari kuman ini

    menyebar melalui sirkulasi darah dan mengakibatkan peradangan katup jantung.

    !kibatnya daun-daun katup mengalami perlengketan sehingga menyempit# atau

    menebal dan mengkerut sehingga kalau menutup tidak sempurna lagi dan terjadi

    kebocoran.

    2.1.3 Et%"l"g%

    Penyebab secara pasti dari R*' belum diketahui# namun penyakit ini

    sangat berhubungan erat dengan infeksi saluran napas bagian atas yang

    disebabkan oleh streptococcus hemolitik-b grup ! yang pengobatannya tidak

    tuntas atau bahkan tidak terobati. Pada penelitian menunjukan baha R*' terjadi

    akibat adanya reaksi imunologis antigen-antibodi dari tubuh. !ntibodi yang

    melaan streptococcus bersifat sebagai antigen sehingga terjadi reaksi autoimun.

    >aktor-faktor predisposisi terjadinya penyakit jantung

    rematik ; Rheumatic *eart 'esease terdapat pada diri indiidu itu sendiri dan

    juga faktor lingkungan.

    a. >aktor dari 3ndiidu diantaranya yaitu "

    ,. >aktor genetik

    4

  • 7/21/2019 Rheumatic Heart Desease

    5/28

    !danya antigen limfosit manusia ( *+! ) yang tinggi. *+!

    terhadap demam rematik menunjukan hubungan dengan aloantigen sel 7

    spesifik dikenal dengan antibodi monoklonal dengan status reumatikus.

    9. aktor-faktor dari lingkungan itu sendiri "

    ,. Keadaan sosial ekonomi yang buruk

    :ungkin ini merupakan faktor lingkungan yang terpenting sebagai

    predisposisi untuk terjadinya demam rematik. 3nsidens demam reumatik

    di negara-negara yang sudah maju# jelas menurun sebelum era antibiotik

    termasuk dalam keadaan sosial ekonomi yang buruk sanitasi lingkungan

    /

  • 7/21/2019 Rheumatic Heart Desease

    6/28

    yang buruk# rumah-rumah dengan penghuni padat# rendahnya pendidikan

    sehingga pengertian untuk segera mengobati anak yang menderita sakit

    sangat kurangA pendapatan yang rendah sehingga biaya untuk peraatan

    kesehatan kurang dan lain-lain. Semua hal ini merupakan faktor-faktor

    yang memudahkan timbulnya demam reumatik.

    9. 0uaca

    Perubahan cuaca yang mendadak sering mengakibatkan insidens infeksi

    saluran nafas bagian atas meningkat# sehingga insidens demam reumatik

    juga meningkat.

    $. 3klim dan geografi

    'emam reumatik merupakan penyakit kosmopolit. Penyakit terbanyak

    didapatkan didaerah yang beriklim sedang# tetapi data akhir-akhir ini

    menunjukkan baha daerah tropis pun mempunyai insidens yang tinggi#

    lebih tinggi dari yang diduga semula. 'idaerah yang letaknya agak tinggi

    agaknya angka kejadian demam rematik lebih tinggi daripada didataran

    rendah.

    2.1.' E#%$em%"l"g%

    R*' terdapat diseluruh dunia. +ebih dari ,. kasus baru demam

    rematik didiagnosa setiap tahunnya# khususnya pada kelompok anak usia -,/

    tahun. 0enderung terjangkit pada daerah dengan udara dingin# lembab#

    lingkungan yang kondisi kebersihan dan gi1inya kurang memadai.Sementara

    dinegara maju insiden penyakit ini mulai menurun karena tingkat perekonomian

    lebih baik dan upaya pencegahan penyakit lebih sempurna. 'ari data 2 rumah

    sakit di 3ndonesia tahun ,%2$-,%2/ menunjukan kasus R*' rata-rata $#44 5 dari

    seluruh jumlah penderita yang diraat.Secara 6asional mortalitas akibat R*'

    cukup tinggi dan ini merupakan penyebab kematian utama penyakit jantung

    sebelum usia 4 tahun.

    2.1.( Man%)estas% !l%n%s

    'emam reumatik merupakan kumpulan sejumlah gejala dan tanda klinik.

    'emam reumatik merupakan penyakit pada banyak sistem# mengenai terutama

    jantung# sendi# otak dan jaringan kulit. ?anda dan gejala akut demam reumatik

    berariasi tergantung organ yang terlibat dan derajat keterlibatannya. 7iasanya

    gejala-gejala ini berlangsung satu sampai enam minggu setelah infeksi

    oleh Streptococcus.

  • 7/21/2019 Rheumatic Heart Desease

    7/28

    Perjalanan klinis penyakit demam reumatik ; penyakit jantung reumatik dapat

    dibagi dalam 4 stadium.

    ta$%um I

    7erupa infeksi saluran nafas atas oleh kuman 7eta Streptococcus *emolyticus

    @rup !.Keluhan "

    ,. 'emam

    9. 7atuk

    $. Rasa sakit aktu menelan

    4. :untah

    /. 'iare

    . Peradangan pada tonsil yang disertai eksudat.

    ta$%um II

    Stadium ini disebut juga periode laten# ialah masa antara infeksi streptococcus

    dengan permulaan gejala demam reumatik# biasanya periode ini berlangsung , B $minggu# kecuali korea yang dapat timbul minggu atau bahkan berbulan-bulan

    kemudian.

    ta$%um III

    Cang dimaksud dengan stadium 333 ini ialah fase akut demam reumatik# saat ini

    timbulnya berbagai manifestasi klinis demam reumatik ;penyakit jantung

    reumatik. :anifestasi klinis tersebut dapat digolongkan dalam gejala peradangan

    umum dan menifesrasi spesifik demam reumatik ;penyakit jantung reumatik.

    @ejala peradangan umum ",. 'emam yang tinggi

    9. +esu

    $. !noreksia

    4. 7erat badan menurun

    /. Kelihatan pucat

    . Dpistaksis

    E. !thralgia

    2. Rasa sakit disekitar sendi

    %. Sakit perut

    ,. Stadium 3F

    'isebut juga stadium inaktif. Pada stadium ini penderita demam reumatik

    tanpa kelainan jantung ; penderita penyakit jantung reumatik tanpa gejala sisa

    katup tidak menunjukkan gejala apa-apa.

    Pada penderita penyakit jantung reumatik dengan gejala sisa kelainan

    katup jantung# gejala yang timbul sesuai dengan jenis serta beratnya kelainan.

    Pasa fase ini baik penderita demam reumatik maupun penyakit jantung reumatik

    seaktu-aktu dapat mengalami reaktiasi penyakitnya.

    Man%)estas% !l%n%k menurut *"nes +1,-2Kriteria mayor "

    E

  • 7/21/2019 Rheumatic Heart Desease

    8/28

    ,. !rditis

    Caitu terjadi peradangan pada jantung ( miokarditis dan atau

    endokarditis) yang menyebabkan terjadinya gangguan pada katup mitral dan

    aorta dengan manifestasi terjadi penurunan curah jantung ( seperti hipotensi#

    pucat# sianosis# berdebar-debar dan heart rate meningkat )# bunyi jantung

    melemah# dan terdengar suara bising katup pada auskultasi akibat stenosis

    dari katup terutama mitral (bising sistolik )# >riction rub.

    9. Polyarthritis

    Klien yang menderita R*' biasanya datang dengan keluhan nyeri

    pada sendi yang berpindah-pindah# radang sendi-sendi besar# lutut#

    pergelangan kaki# pergelangan tangan# siku ( polyarthritis migrans )#

    gangguan fungsi sendi.

    $. Khorea Syndenham:erupakan gerakan yang tidak disengaja ; gerakan abnormal #

    bilateral#tanpa tujuan dan inolunter# serta sering kali disertai dengan

    kelemahan otot #sebagai manifestasi peradangan pada sistem saraf pusat.

    4. Dritema :arginatum

    Dritema marginatum merupakan manifestasiRHDpada kulit# berupa

    bercak-bercak merah dengan bagian tengah berarna pucat sedangkan

    tepinya berbatas tegas # berbentuk bulat dan bergelombang tanpa indurasi dan

    tidak gatal. 7iasanya terjadi pada batang tubuh dan telapak tangan.

    /. 6odul Subcutan

    6odul subcutan ini terlihat sebagai tonjolan-tonjolan keras dibaah

    kulit tanpa adanya perubahan arna atau rasa nyeri. 7iasanya timbul pada

    minggu pertama serangan dan menghilang setelah ,-9 minggu. 3ni jarang

    ditemukan pada orang deasa.6odul ini terutama muncul pada permukaan

    ekstensor sendi terutama siku#ruas jari#lutut#persendian kaki. 6odul ini lunak

    dan bergerak bebas.

    Kriteria :inor "

    ,. :empunyai riayat menderita demam reumatik ;penyakit jantung reumatik

    9. !thralgia atau nyeri sendi tanpa adanya tanda obyektif pada sendiA pasien

    kadang-kadang sulit menggerakkan tungkainya

    $. 'emam tidak lebih dari $% derajad celcius

    4. +eukositosis

    /. Peningkatan +aju Dndap 'arah (+D')

    . 0-Reaktif Protein (0R>) positif

    E. P-R interal memanjang

    2. Peningkatan pulse denyut jantung saat tidur (sleeping pulse)

    2

  • 7/21/2019 Rheumatic Heart Desease

    9/28

    %. Peningkatan !nti Streptolisin G (!S?G)

    Selain kriteria mayor dan minor tersebut# terjadi juga gejala-gejala umum

    seperti#akral dingin# lesu#terlihat pucat dan anemia akibat gangguan

    eritropoesis.gejala lain yang dapat muncul juga gangguan pada @3 tract dengan

    manifestasi peningkatan *0+ dengan gejala mual dan anoreksia.'iagnosa

    ditegakkan bila ada dua kriteria mayor dan satu kriteria minor# atau dua kriteria

    minor dan satu kriteria mayor.

    2.1./ Pat")%s%"l"g%

    'emam rematik adalah penyakit radang yang timbul setelah infeksi

    streptococcus golongan beta hemolitik !. Penyakit ini menyebabkan lesi

    patologik jantung# pembuluh darah# sendi dan jaringan sub kutan. @ejala demam

    rematik bermanifestasi kira-kira,-/ minggu setelah terkena infeksi. @ejala aal#

    seperti juga beratnya penyakit sangat berariasi. @ejala aal yang paling sering

    dijumpai (E/&) adalah arthritis. 7entuk polyarthritis yang bermigrasi. @ejala

    dapat digolongkan sebagai kardiak dan non kardiak dan dapat berkembang secara

    bertahap.

    'emam reumatik dapat menyerang semua bagian jantung. :eskipun

    pengetahuan tentang penyakit ini serta penelitian terhadap kuman 7eta

    Streptococcus *emolyticus@rup ! sudah berkembang pesat# namun mekanisme

    terjadinya demam reumatik yangpasti belum diketahui.Pada umumnya para ahli

    sependapat baha demam remautik termasuk dalam penyakit autoimun.

    Streptococcus diketahui dapat menghasilkan tidak kurang dari 9 produk

    ekstrasel yang terpenting# diantaranya ialah streptolisin G# streptolisin S#

    hialuronidase# streptokinase# difosforidin nukleotidase# deoksiribonuklease serta

    streptococcal erytrogenic to=in. Produk-produk tersebut merangsang timbulnya

    antibody.

    Pada penderita yang sembuh dari infeksi streptococcus# terdapat kira-kira

    9 sistem antigen-antibodiA beberapa diantaranya menetap lebih lama daripada

    yang lain. !nti '6!-ase misalnya dapat menetap beberapa bulan dan berguna

    untuk penelitian terhadap penderita yang menunjukkan gejala korea sebagai

    manifestasi tunggal demam rematik# saat kadar antibody lainnya sudah normal

    kembali.

    %

  • 7/21/2019 Rheumatic Heart Desease

    10/28

    ?erjadinya jantung rematik disebabkan langsung oleh demam rematik#

    suatu penyakit sistemik yang disebabkan oleh infeksi streptokokus grup !.

    demam rematik mempengaruhi semua persendian# menyebabkan poliartritis.

    Jantung merupakan organ sasaran dan merupakan bagian yang kerusakannya

    paling serius.

    Kerusakan jantung dan lesi sendi bukan akibat infeksi# artinya jaringan

    tersebut tidak mengalami infeksi atau secara langsung dirusak oleh organism

    tersebut# namun hal ini merupakan fenomena sensitiitas atau reaksi# yang terjadi

    sebagai respon terhadap stre#t"k"kus hem"l%t%kus. +eukosit darah akan

    tertimbun pada jaringan yang terkena dan membentuk nodul# yang kemudian

    akan diganti dengan jaringan parut. en$"kar$%t%s remat%kmengakibatkan efek

    samping kecacatan permanen. ?epi bilah katup yang meradang menjadi lengket

    satu sama lain# mengakibatkan stenosis katup# yaitu penyempitan lumen katup.

    Stenosis mitral menyebabkan pengosongan atrium kiri tidak sempurna# menaikkan

    tekanan ena pulmonalis# hipertensi pulmo dan hipertrofi entrikel kanan# dilatasi

    dan kegagalan.

    >ibrilasi atrium sering merupakan komplikasi stenosis mitral akibat

    alulitis reumatik. Penyebab lain fibrilasi atrium ialah penyakit jantung iskemik#

    tirotoksikosis dan pembedahan jantung# beberapa kasus idiopatik. Kontraksi

    atrium yang tidak efektif akan menyebabkan stasis dan pembentukan trombus

    dalam atrium# ini merupakan sumber yang potensial untuk terjadinya trombo-

    emboli yang sistemik. :itral stenosis murni terdapat pada kurang lebih 4& dari

    semua penderita penyakit jantung reumatik. ?erdapat periode laten antara ,-9

    tahun# atau lebih# setelah suatu episode penyakit jantung rematikA dengan

    demikian tidak akan terjadi onset dari gejala mitral stenosis sebelumnya.

    Penyempitan dari katup mitral menyebabkan perubahan pada peredaran

    darah# terutama di atas katup.Fentrikel kiri yang berada di baah katup tidakbanyak mengalami perubahan kecuali pada mitral stenosis yang berat# entrikel

    kiri dan aorta dapat menjadi kecil.+uas normal orifisium katup mitral adalah 4-

    cm9. Ketika daerah orifisium ini berkurang hingga 9 cm9maka akan terjadi

    peningkatan tekanan atrium kiri yang dibutuhkan agar aliran transmitral tetap

    normal. :itral stenosis yang parah terjadi ketika pembukaan berkurang hingga ,

    cm9.Pada tahap ini dibutuhkan tekanan atrium kiri sebesar 9/ mm*g untuk

    mempertahankan cardiac output yang normal.:itral stenosis menghalangi aliran

    darah dari atrium kiri ke entrikel kiri selama fase diastolic entrikel.

  • 7/21/2019 Rheumatic Heart Desease

    11/28

    mengisi entrikel dengan adekuat dan mempertahankan curah jantung# atrium kiri

    harus menghasilkan tekanan yang lebih besar untuk mendorong darah melampaui

    katup yang menyempit.Karena itu# selisih tekanan atau gradient tekanan antara

    kedua ruang tersebut meningkat.'alam keadaan normal selisih tekanan tersebut

    minimal.

    Gtot atrium kiri mengalami hipertrofi untuk meningkatkan kekuatan

    memompa darah.:akin lama peranan kontraksi atrium makin penting sebagai

    faktor pembantu pengisian entrikel.'ilatasi atrium kiri terjadi oleh karena

    olume atrium kiri meningkat karena ketidakmampuan atrium untuk

    mengosongkan diri secara normal.Peningkatan tekanan dan olume atrium kiri

    dipantulkan ke belakang ke dalam pembuluh paru-paru.?ekanan dalam ena

    pulmonalis dan kapiler meningkat# akibatnya terjadi kongesti paru-paru# mulai

    dari kongesti ena yang ringan sampai edema interstitial yang kadang-kadang

    disertai transudasi dalam aleoli.Pada akhirnya# tekanan arteria pulmonalis harus

    meningkat sebagai akibat dari resistensi ena pulmonalis yang meninggi.

    Respon ini memastikan gradient tekanan yang memadai untuk mendorong

    darah melalui pembuluh paru-paru.!kan tetapi# hipertensi pulmonalis

    meningkatkan resistensi ejeksi entrikel kanan menuju arteria pulmonalis.

    Fentrikel kanan memberi respons terhadap peningkatan beban tekanan ini dengan

    cara hipertrofi. +ama kelamaan hipertrofi ini akan dikuti oleh dilatasi entrikel

    kanan. 'ilatasi entrikel kanan ini nampak pada foto jantung pada posisi lateral

    dan posisi P!. Pembesaran entrikel kanan ini lama kelamaan mempengaruhi

    fungsi katup trikuspidalis. Katup ini akan mengalami insufisiensi. Kalau entrikel

    kanan mengalami kegagalan# maka darah yang mengalir ke paru berkurang.

    'ilatasi entrikel kanan akan bertambah# sehingga kemungkinan terjadinya

    insufisisiensi katup trikuspid semakin besar pula.

    'ari hal di atas# dapat disimpulkan baha stenosis mitral menghalangi

    aliran darah dari atrium kiri ke entrikel kiri selama fase diastolik entrikel.

  • 7/21/2019 Rheumatic Heart Desease

    12/28

    2.1.0 Patha

    2.1.- !"m#l%kas%

    Komplikasi yang sering terjadi pada Penyakit Jantung Reumatik (PJR)

    diantaranya adalah gagal jantung# pankarditis (infeksi dan peradangan di seluruh

    bagian jantung)# pneumonitis reumatik (infeksi paru)# emboli atau sumbatan padaparu# kelainan katup jantung# dan infark (kematian sel jantung).

    a. 'ekompensasi 0ordis

    Peristia dekompensasi cordis pada bayi dan anak menggambarkan

    terdapatnya sindroma klinik akibat myocardium tidak mampu memenuhi

    keperluan metabolic termasuk pertumbuhan. Keadaan ini timbul karena kerja

    otot jantung yang berlebihan# biasanya karena kelainan struktur jantung#

    kelainan otot jantung sendiri seperti proses inflamasi atau gabungan kedua

    faktor tersebut.

    ,9

  • 7/21/2019 Rheumatic Heart Desease

    13/28

    Pada umumnya payah jantung pada anak diobati secara klasik yaitu

    dengan digitalis dan obat-obat diuretika. ?ujuan pengobatan ialah

    menghilangkan gejala (simptomatik) dan yang paling penting mengobati

    penyakit primer.

    b. Pericarditis

    Peradangan pada pericard isceralis dan parietalis yang berariasi dari

    reaksi radang yang ringan sampai tertimbunnnya cairan dalam caum

    pericard.

    2.1., Penatalaksanaan

    ?ata laksana R*' aktif atau reaktifitas adalah sebagai berikut "

    a. ?irah baring dan mobilisasi bertahap sesuai dengan keadaan jantungnya.

    b. Dradikasi dan selanjutnya pemberian profilaksis terhadap kuman

    sterptococcus dengan pemberian injeksi 7en1atine penisillin secara

    intramuskuler. 7ila berat badan lebih dari $ kg diberikan ,#9 juta unit dan

    jika kurang dari $ kg diberikan .-%.

  • 7/21/2019 Rheumatic Heart Desease

    14/28

    f. Pencegahan komplikasi dari carditis misal adanya tanda-tanda gagal jantung

    dapat diberikan terapi digitalis dengan dosis #4-# mg;kg 77.

    g. Pemberian diet bergi1i tinggi mengandung cukup itamin

    2.1.1 Pemer%ksaan Penunjang

    ,. Pemeriksaan laboratorium

    'ari pemeriksaan laboratorium darah didapatkan peningkatan !S?G#

    peningkatan laju endap darah (+D')#terjadi leukositosis# dan dapat terjadi

    penurunan hemoglobin.

    9. Radiologi

    Pada pemeriksaan foto thoraks menunjukan terjadinya pembesaran pada

    jantung.

    $. Pemeriksaan Dchokardiogram

    :enunjukan pembesaran pada jantung dan terdapat lesi

    4. Pemeriksaan Dlektrokardiogram:enunjukan interal P-R memanjang.

    /. *apusan tenggorokan "ditemukan streptococcus hemolitikus grup !

    2.1.11 Pr"gn"s%s

    Prognosis R*' terdiri dari lama penyakit# kesempatan komplikasi dari

    penyakit# kemungkinan hasil# prospek untuk pemulihan# pemulihan periode untuk

    penyakit# harga hidup# tingkat kematian# dan hasil kemungkinan lainnya dalam

    keseluruhan prognosa dari penyakit jantung reumatik.

    2.1.12 Pen4egahan

    Jika kita lihat di atas baha penyakit jantung paru sangat mungkin terjadi

    dengan adanya kejadian aal yaitu demam rematik ('R). tentu saja pencegahan

    yang terbaik adlah bagaimana upaya kita jangan sampai mengalami demam

    rematik (terserang infeksi kuman streptokokus beta hemolyticus ). !da beberapa

    factor yang dapat mendukung seseorang terserang kuman tersebut# diantaranya

    factor lingkungan seperti kondisi kehidupan yang jelek# kondisi tinggal yang

    berdesakan dan akses kesehatan yang kurang merupakan determinan yang

    signifikan dalam distribusi penyakit ini. Fariasi cuaca juga mempunyai peranan

    yang besar dalam terjadinya infeksi streptokokus untuk terjadi 'R.

    Seseorang yang terinfeksi kuman streptokokus beta hemolyticus dan

    mengalami demam rematik harus diberikan terapi yang maksimal dengan

    antibiotiknya. *al ini menghindarkan kemungkinan serangan kedua kalinya atau

    bahkan menyebabkan penyakit jantung rematik.

    Pencegahan penyakit rheumatic heart disease menurut +!7;

    3lmu

    Kesehatan !nak# adalah"

    ,4

  • 7/21/2019 Rheumatic Heart Desease

    15/28

    ,. Penisilin 7en1atin . < untuk anak dengan berat badan kurang dari $

    kg dan ,#9 juta < bila berat badan lebih dari $ kg diberikan sekali dalam 4

    minggu.

    9. Sulfadia1in , = / mg;hari untuk anak dibaah $ kg dan , g untuk anak

    lebih dari $ kg.

    $. Pencegahan diberikan sekurang-kurangnya sampai / tahun bebas serangan

    ulang demam reumatic.

    Pada penderita dengan penyakit jantung reumatik dengan gagal jantung

    atau katup buatan dianjurkan pemberian pencegahan seumur hidup.

    2.2 !"nse# Asuhan !e#eraatan $engan RHD

    2.2.1 Pengkaj%an

    Pengkajian dilakukan dengan melakukan anamnesis pada pasien.'ata-data yang dikumpulkan atau dikaji meliputi "

    ,. 3dentitas

    Pada tahap ini perlu mengetahui tentang nama# umur# jenis kelamin# alamat

    rumah# agama# suku bangsa# status perkainan# pendidikan terakhir# nomor

    registrasi# pekerjaan pasien# dan nama penanggungjaab. ?erjadi pada anak

    umur /-,/ tahun dengan puncak sekitar umur 2 tahun. ?idak biasa ditemukan

    pada anak antara umur $-/ tahun dan sangat jarang sebelum anak berumur $

    tahun atau setelah 9 tahun.

    9. Riayat Kesehatan

    Sakit pada dada# nyeri sendi# sesak nafas# jantung berdebar-debar. !danya

    riayat infeksi saluran nafas.

    $. Pemeriksaan >isik

    a. Keadaan

  • 7/21/2019 Rheumatic Heart Desease

    16/28

  • 7/21/2019 Rheumatic Heart Desease

    17/28

    ,. 'iagnosa , "

    Penurunan curah jantung berhubungan dengan adanya gangguan pada

    penutupan katup mitral ( stenosis katup ).

    ?ujuan" Setelah diberikan asuhan keperaatan#penurunan curah jantung dapat

    diminimalkan.

    Kriteria hasil"

    ,. :enunjukkan tanda-tanda ital dalam batas yang dapat diterima (disritmia

    terkontrol atau hilang)

    9. bebas gejala gagal jantung (mis " parameter hemodinamik dalam batas

    normal# haluaran urine adekuat)

    $. :elaporkan penurunan episode dispnea#angina.

    4. 3kut serta dalam aktiitas yang mengurangi beban kerja jantung.

    3nterensi dan rasional"

    3nterensi Rasional

    ,. Kaji frekuensi nadi# RR#

    ?' secara teratur setiap 4

    jam.

    9. Kaji perubahan arna

    kulit terhadap sianosis

    dan pucat.

    $. 7atasi aktifitas secara

    adekuat.

    4. 7erikan kondisi

    psikologis lingkungan

    yang tenang.

    5. Kolaborasi untuk

    pemberian oksigen.

    . Kolaborasi untuk

    pemberian digitalis

    ,. :emonitor adanya perubahan sirkulasi

    jantung sedini mungkin dan terjadinya

    takikardia-disritmia sebagai kompensasi

    meningkatkan curah jantung

    9. Pucat menunjukkan adanya penurunan

    perfusi perifer terhadap tidak

    adekuatnya curah jantung. Sianosis

    terjadi sebagai akibat adanya obstruksi

    aliran darah pada entrikel.

    $. 3stirahat memadai diperlukan untuk

    memperbaiki efisiensi kontraksi jantung

    dan menurunkan komsumsi G9 dan

    kerja berlebihan.4. Stres emosi menghasilkan asokontriksi

    yang meningkatkan ?' dan

    meningkatkan kerja jantung.

    /. :eningkatkan sediaan oksigen untuk

    fungsi miokard dan mencegah hipoksia.

    . 'iberikan untuk meningkatkan

    kontraktilitas miokard dan menurunkan

    beban kerja jantung.

    ,E

  • 7/21/2019 Rheumatic Heart Desease

    18/28

    9. 'iagnosa 9 "

    Perfusi jaringan perifer tidak efektif berhubungan dengan perubahan

    metabolism terutama perifer akibat asokonstriksi pembuluh darah.

    ?ujuan " Setelah dilakukan tindakan keperaatan # perfusi jaringan perifer

    efektif

    Kriteria hasil "

    ,. Klien tidak pucat

    9. ?idak ada sianosis

    $. ?idak ada edema

    3nterensi dan rasional "

    3nterensi Rasional,. Selidiki perubahan tiba-tiba

    atau gangguan mental kontinyu#

    contoh" cemas# bingung# letargi#

    pingsan.

    9. +ihat pucat# sianosis# belang#

    kulit dingin atau lembab. 0atat

    kekuatan nadi perifer.

    $. Kaji tanda edema.4. Pantau pernapasan# catat kerja

    pernapasan.

    /. Pantau data laboratorium#

    contoh" @'!# 7

  • 7/21/2019 Rheumatic Heart Desease

    19/28

    3nterensi dan rasional"

    3nterensi Rasional

    ,. Kaji keluhan nyeri. Perhatikan

    intensitas ( skala ,-, )2. Pantau tanda-tanda ital (?'#

    6adi# RR # suhu).

    3. Pertahankan posisi daerah sendi

    yang nyeri dan beri posisi yang

    nyaman.

    4. Kompres dengan air hangatjika

    diindikasikan

    5. !jarkan teknik relaksasi

    progresif ( napas dalam# @uid

    imageri#isualisasi ).

    . Kolaborasi untuk pemberian

    analgetik

    1. :emberikan informasi sebagai

    dasar dan pengaasaninterensi.

    2. :engetahui keadaan umum dan

    memberikan informasi sebagai

    dasar dan pengaasan

    interensi.

    3. :enurunkan spasme; tegangan

    sendi dan jaringan sekitar.

    4. :enghambat kerja reseptor

    nyeri.

    /. :embantu menurunkan spasme

    sendi-sendi# meningkatkan rasa

    kontrol dan mampu

    mengalihkan nyeri.

    . :enghilangkan nyeri

    4. *ipertermia berhubungan dengan Peradangan pada membran sinoial dan

    peradangan katup jantung.

    ?ujuan " Setelah dilakukan tindakan keperaatan masalah hiperteemia teratasi.

    Kriteria hasil "

    ,. Suhu normal ( 9-$E derajat celcius )

    9. 6adi normal#leukosit normal (4.$-,,.4 per mm darah)

    $. ?idak ditemukan steptococcus hemolitikus b grup ! pada hapusan

    tenggorokan.

    3nterensi dan rasional "

    ,%

  • 7/21/2019 Rheumatic Heart Desease

    20/28

    /. Ketidakseimbangan nutrisi A kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

    dengan peningkatan asam lambung akibat kompensasi sistem saraf simpatis.

    ?ujuan " Setelah dilakukan tindakan keperaatan masalah ketidakseimbangan

    nutrisi kurang dari kebutuhan dapat teratasi.

    Kriteria hasil "

    ,. Klien mengatakan mual dan anoreksia berkuarang ; hilang#

    9. :asukan makanan adekuat dan kelemahan hilang. 77 dalam rentang

    normal.

    3nterensi dan Rasional "

    3nterensi Rasional

    9

    3nterensi Rasional

    ,. Kaji suhu tubuh klien dan ukur tanda-

    tanda ital lain seperti nadi# ?' dan

    respirasi.

    9. 7erikan klien kompres hangat pada

    lipatan tubuh dan terdapat banyak

    pembuluh darah besar seperti aksilla#

    perut.

    $. !njurkan klien untuk minum 9

    liter;hari jika memungkinkan.

    4. !njurkan klien untuk tirah baring

    ( bed rest ).

    /. Kolaborasi untuk pemberianantipiretik dan antiradang seperti

    salisilat; prednison serta pemberian

    7en1atin penicillin

    ,. :engetahui data dasar terhadap

    perencanaan tindakan yang tepat

    9. :embantu meberikan eek

    asodilatasi pembuluh darah

    sehungga pengeluaran panas terjadi

    secara eaporasi.

    $. Peningkatan suhu juga dapat

    meyebabkan kehilangan cairan akibat

    eaporasi.

    4. :encegah terjadinya peningkatan

    reaksi peradangan dan

    hipermetabolisme.

    /. :engurangi proses peradangan

    sehingga peningkatan suhu tidak

    terjadi serta streptococus hemolitikus

    b grup ! akan mampu dimatikan

  • 7/21/2019 Rheumatic Heart Desease

    21/28

    ,. Kaji status nutrisi( perubahan 77

    pengukuran antropometrik dan

    nilai *7 serta protein.

    9. Kaji pola diet nutrisi klien( riayat

    diet# makanan kesukaan).

    $. Kaji faktor yang berperan untuk

    menghambat asupan nutrisi

    ( anoreksia# mual)

    4. !njurkan makan dengan porsi

    sedikit tetapi sering dan tidak

    makan makanan yang merangsang

    pembentukan *cl seperti terlalu

    panas# dingin# pedas./. Kolaborasi untuk pemberian obat

    penetral asam lambung seperti

    antasida

    . Kolaborasi untuk penyediaan

    makanan kesukaan yang sesuai

    dengan diet klien

    1. :enyediakan data dasar untuk

    memantau perubahan dan

    mengealuasi interensi.

    9. :embantu dalam

    mempertimbangkan penyusunan

    menu sehingga klien berselera

    makan

    $. :enyediakan informasi mengenai

    faktor yang harus ditanggulangi

    sehingga asupan nutrisi adekuat.

    4. :embantu mengurangi produksi

    asam lambnung;*0l akibat faktor-

    faktor perangsang dari luar tubuh

    5. :embantu mengurangi produksi

    *0+ oleh epitel lambung.

    . :endorong peningkatan selera

    makan.

    . 3ntoleransi aktiitas berhubungan dengan kelemahan otot# tirah baring atau

    imobilisasi.

    ?ujuan " Setelah dilakukan tindakan keperaatan intoleransi aktiitas teratasi

    Kriteria hasil "

    ,. Klien tidak mudah lelah

    9. Klien dapat melakukan aktiitas sesuai batas toleransi

    3nterensi dan rasional "

    3nterensi Rasional

    9,

  • 7/21/2019 Rheumatic Heart Desease

    22/28

    ,. Periksa tanda ital sebelum

    dan segera setelah aktiitas#

    khususnya bila pasien

    menggunakan asolidator#

    diuretik# penyekat beta.

    9. 0atat respon

    kardiopulmonal terhadap

    aktifitas# catat takikardi#

    disritmia# dispnea#

    berkeringat# pucat.

    3. Daluasi peningkatan

    intoleran aktiitas.4. Kolaborasi

    3mplementasikan program

    rehabilitasi jantung atau

    aktifitas.

    1. *ipertensi ortostatik dapat terjadidengan

    aktiitas karena efek obat (asodilasi)#

    perpindahan cairan (diuretik) atau

    pengaruh fungsi jantung.

    9. Penurunan ;ketidakmampuan

    miokardium untuk meningkatkan olume

    sekuncup selama aktiitas# dapat

    menyebabkan peningkatan segera pada

    frekuensi jantung dan kebutuhan oksigen#

    juga peningkatan kelelahan dan

    kelemahan.

    $. 'apat menunjukkan peningkatandekompensasi jantung daripada

    kelebihan aktiitas.

    4. Peningkatan bertahap pada aktiitas

    menghindari kerja jantung;konsumsi

    oksigen berlebihan. Penguatan dan

    perbaikan fungsi jantung dibaah stres#

    bila disfungsi jantung tidak dapat

    membaik kembali.

    E. Syndrome kurang peraatan diri berhubungan @angguan muskuloskeletal A

    Polyarthritis ; !rthralgia dan therapi bed rest.

    ?ujuan " Setelah dilakukan tindakan keperaatan masalah pemenuhan !'+

    klien teratasi.

    Kriteria hasil "

    1. Klien mengatakan peraatan diri ; !'+ terpenuhi

    9. Klien dapat melakukan peraatan diri dalam batas toleransi

    3nterensi dan Rasional "

    3nterensi Rasional

    99

  • 7/21/2019 Rheumatic Heart Desease

    23/28

    ,. 7antu pemenuhan !'+ klien

    2. +ibatkan keluarga untuk

    membantumemenuhi kebutuhan

    klien.

    $. 7eri penjelasan kepada klien

    bahaklien harus tirah baring sesuai

    denganaktu yang diindikasikan

    1. :emenuhi kebutuhan klien

    sehingga klien tetap bed rest dan

    tenang.

    2. Kebutuhan klien akan lAebih

    terpenuhi sehingga klien merasa

    tetap diperhatikan.

    $. :encegah adanya komplikasi

    peradangan sampai ketingkat

    gagal jantung.

    2. Kerusakan integritas kulit behubungan dengan peradangan pada kulit dan

    jaringan subcutan.

    ?ujuan " Setelah dilakukan tindakan keperaatan#kerusakan integritas kulit

    teratasi.

    Kriteria hasil "

    ,. Dritema hilang pada tangan dan tubuh klien9. :empertahanakan integritas kulit.

    $. :endemonstrasikan perilaku ; teknik mencegah kerusakan kulit

    3nterensi dan Rasional

    3nterensi Rasional

    ,. Kaji tingkat kerusakan kulit

    9. 7erikan peraatan kulit sering#

    minimalkan dengan kelembaban;

    ekskresi

    $.

  • 7/21/2019 Rheumatic Heart Desease

    24/28

    sehingga eritema hilang.

    %. Resiko kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan penumpukan darahdiparu akibat pengisian atrium yang meningkat.

    ?ujuan " Setelah dilakukan tindakan keperaatan masalah resiko kerusakan

    pertukaran gas tidak terjadi

    Kriteria hasil "

    ,. :endemonstrasikan entilasi dan oksigenasi adekuat pada jaringan

    ditunjukkan oleh @'!; oksimetri dalam rentang normal

    9. 7ebas gejala distress pernafasan.

    $. 7erpartisipasi dalam program pengobatan dalam batas kemampuan;situasi

    3nterensi dan rasional"

    3nterensi Rasional

    ,. !uskultasi bunyi nafas# catat

    krekels# mengii.

    9. !njurkan pasien batuk efektif# nafas

    dalam.

    $. Pertahankan posisi semifoler#

    sokong tangan dengan bantal Jika

    memungkinkan

    4. Kolaborasi dalam pemberianoksigen

    tambahan sesuai indikasi.

    /. Kolaborasi untuk pemeriksaan

    !@'.

    . Kolaborasi untuk

    pemberianobat diuretik.

    E. Kolaborasi untuk pemberian obat

    bronkodilator

    ,. :enyatakan adanay kongesti

    paru;pengumpulan sekret

    menunjukkan kebutuhan untuk

    interensi lanjut.

    9. :embersihkan jalan nafas dan

    memudahkan aliran oksigen.

    $. :enurunkan komsumsi

    oksigen;kebutuhan dan

    meningkatkan ekspansi paru

    maksimal.

    4. :eningkatkan konsentrasi

    oksigen aleolar# yang dapat

    memperbaiki;

    menurunkan hipoksemia

    jaringan.

    /. *ipoksemia dapat menjadi berat

    selama edema paru

    . :enurunkan kongesti aleolar#

    meningkatkan pertukaran gas.

    E. :eningkatkan aliran oksigen

    dengan mendilatasibjalan nafas

    kecil dan mengeluarkan efekdiuretic ringan untuk

    94

  • 7/21/2019 Rheumatic Heart Desease

    25/28

    menurunkan kongesti paru

    ,. Resiko cidera berhubungan dengan @erakan inolunter#irrigulaer# cepat dan

    kelemahan otot;khorea.

    ?ujuan " Setelah dilakukan tindakan keperaatan resiko cidera tidak terjadi.

    Kriteria hasil "

    1. :enyatakan pemahaman factor yang terlibat dalam kemugkinan cedera.

    2. :enunnjukkan perubahan perilaku# pola hidup untuk menurunkan factor

    resiko dan untuk melindungi diri dari cedera.

    $. :engubah lingkungan sesuai indikasi untuk meningkatkan keamanan

    3nterensi dan Rasional "

    3nterensi Rasional

    ,. Kaji tingkat gerakan klien yang

    berlebihan

    9. Pantau dan bila mungkin temani

    klien selama serangan khorea

    dan jauhkan benda-benda

    berbahaya dari klien

    3. Pasang pengaman tempat tidur

    klien.

    4. !njurkan keluarga untuk

    menemani klien.

    5. Kolaborasi intuk pemberian obat

    penenang (klorproma1ine ataudia1epam) sesuai indikasi

    1. :enentukan dalam memberikan

    interensi.

    2. :encegah terjadinya cidera

    akibat terjatuh atau terkena

    bahan berbahaya.

    $. :engurangi resiko klien terjatuh

    dari tempat tidur.

    4. :emberikan rasa aman klien

    sehingga cidera tidak terjadi

    /. :emberikan efek rileks pada

    otot sehingga klien tenang.

    2.2.' Im#lementas%

    3mplementasi atau pelaksanaan pada klien dengan gangguan jantung "

    R*'# dilaksanakan sesuai dengan pelaksanaan peraatan yang meliputi

    tindakan-tindakan yang telah direncanakan oleh peraat maupun hasil kolaborasi

    dengan tim kesehatan lainnya serta memperhatikan kondisi dan keadaan klien.

    2.2.( E5aluas%

    9/

  • 7/21/2019 Rheumatic Heart Desease

    26/28

    ,. Penurunan curah jantung b;d adanya gangguan pada penutupan pada katup

    mitral ( stenosis katup ) dapat teratasi.dengan kriteria ealuasi ":enunjukkan

    tanda-tanda ital dalam batas yang dapat diterima (disritmia terkontrol atau

    hilang) dan bebas gejala gagal jantung (mis " parameter hemodinamik dalam

    batas normal# haluaran urine adekuat). :elaporkan penurunan episode

    dispnea#angina. 3kut serta dalam akyiitas yang mengurangi beban kerja

    jantung.

    9. Perfusi jaringan perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan

    metabolism terutama perifer akibat asokonstriksi pembuluh darah dapat

    teratasi dengan criteria ealuasi " klien tidak pucat# tidak ada sianosis# tidak

    ada edema

    $. 6yeri akut berhubungan dengan peradangan pada membran sinoial dapatteratasi dengan kriteria ealuasi " Skala nyeri -,# tanda-tanda ital dalam

    batas normal# klien tidak mengeluh nyeri# tidak ada nyeri tekan dan klien

    tidak membatasi gerakanya.Klien tampak rileks

    4. *ipertermia berhubungan dengan Peradangan pada membran sinoial dan

    peradangan katup jantung. 'apat teratasi dengan kriteria ealuasi " Suhu

    normal ( 9-$E derajat celcius )# nadi normal#leukosit normal (4.$-,,.4

    per mm darah)# tidak ditemukan steptococcus hemolitikus b grup ! pada

    hapusan tenggorokan.

    /. Ketidakseimbangan nutrisi A kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

    dengan peningkatan asam lambung akibat kompensasi sistem saraf simpatis.

    'apat teratasi dengan kriteria ealuasi " Klien mengatakan mual dan

    anoreksia berkuarang ; hilang# masukan makanan adekuat dan kelemahan

    hilang. 77 dalam rentang normal.

    . 3ntoleransi aktiitas berhubungan dengan kelemahan otot# tirah baring atau

    imobilisasi dapat teratasi dengan criteria ealuasi " klien tidak cepat lelah#

    dapat beraktiitas sesuai dengan batas toleransi

    E. Syndrome kurang peraatan diri berhubungan 3mmobilitas fisik akibat

    @angguan muskuloskeletal A arthralgia dan therapi.dapat terpenuhi dengan

    kriteria ealuasi " Klien mengatakan peraatan diri ; !'+ terpenuhi# Klien

    dapat melakukan peraatan diri dalam batas toleransi

    2. Kerusakan integritas kulit behubungan dengan peradangan pada kulit dan

    jaringan subcutan. 'apat teratasi dengan kriteria ealuasi " Dritema hilang

    pada tangan dan tubuh klien# mempertahanakan integritas kulit.

    :endemonstrasikan perilaku ; teknik mencegah kerusakan kulit

    9

  • 7/21/2019 Rheumatic Heart Desease

    27/28

    %. Resiko kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan penumpukan darah

    diparu akibat pengisian atrium yang meningkat tidak menjadi aktualdengan

    kritera ealuasi" :endemonstrasikan entilasi dan oksigenasi adekuat pada

    jaringan ditunjukkan oleh @'!; oksimetri dalam rentang normal dan bebas

    gejala distress pernafasan. 7erpartisipasi dalam program pengobatan dalam

    batas kemampuan;situasi

    ,. Resiko cidera berhubungan dengan @erakan inolunter#irrigulaer# cepat dan

    kelemahan otot;khorea tidak menjadi aktual dengan kritera ealuasi"

    :enyatakan pemahaman factor yang terlibat dalam kemugkinan cedera.

    :enunnjukkan perubahan perilaku# pola hidup untuk menurunkan factor

    resiko dan untuk melindungi diri dari cedera. :engubah lingkungan sesuai

    indikasi untuk meningkatkan keamanan

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 !es%m#ulan

    Rheumatic *eart 'isease (R*') adalah suatu proses peradangan yang mengenai

    jaringan-jaringan penyokong tubuh# terutama persendian# jantung dan pembuluh darah

    oleh organisme streptococcus hemolitic-b grup !.

    'emam reumatik adalah suatu sindroma penyakit radang yang biasanya timbul

    setelah suatu infeksi tenggorok oleh steptokokus beta hemolitikus golongan !#

    mempunyai kecenderungan untuk kambuh dan dapat menyebabkan gejala sisa pada

    jantung khususnya katub.

    'emam reumatik akut biasanya didahului oleh radang saluran nafas bagian atas

    yang disebabkan oleh infeksi streptokokus beta-hemolitikus golongan !# sehingga

    kuman termasuk dianggap sebagai penyebab demam reumatik akut.

    3nfeksi tenggorokan yang terjadi bisa berat# sedang# ringan# atau asimtomatik#

    diikuti fase laten (asimtomatik) selama , sampai $ minggu. 7aru setelah itu timbul

    gejala-gejala demam reumatik akut.

    Seseorang yang mengalami demam rematik apabila tidak ditangani secara

    adekuat# :aka sangat mungkin sekali mengalami serangan penyakit jantung rematik.

    9E

  • 7/21/2019 Rheumatic Heart Desease

    28/28

    3nfeksi oleh kuman Streptococcus 7eta *emolyticus group ! yang menyebabkan

    seseorang mengalami demam rematik dimana diaali terjadinya peradangan pada

    saluran tenggorokan# dikarenakan penatalaksanaan dan pengobatannya yang kurah

    terarah menyebabkan racun;to=in dari kuman ini menyebar melalui sirkulasi darah dan

    mengakibatkan peradangan katup jantung. !kibatnya daun-daun katup mengalami

    perlengketan sehingga menyempit# atau menebal dan mengkerut sehingga kalau menutup

    tidak sempurna lagi dan terjadi kebocoran.

    3.2 aran

    Seseorang yag terinfeksi kuman streptococcus hemoliticus dan mengalami

    demam reumatik# harus diberikan terapi yang maksimal dengan antibiotika# hal ini untuk

    menghindari kemungkinanserangan kedua kalinya bahkan menyebabkan penyakit

    jantung reumatik.

    DA&TAR PUTA!A

    @uyton L *all.9E.Fisiologi Kedokteran Edisi 11.Jakarta"D0@.

    :uftaMMin#!rif.9,9.Askep Klien dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular dan

    Hematologi.Jakarta"Salemba :edika.

    Nilkinson#Judith : dkk.9,,.Diagnosis Keperawatan Edisi 9.Jakarta"D0@.

    6anda#9/-9# 'iagnosis Keperaatan

    'hyna#dhiana.9,$.R*'.http";;dhyinadhyiana.blogspot.com;9,$;;rhd.html. diakses pada

    tanggal ,% :aret 9,/ Pukul ,.4 p.m.

    !riesti# agung. 9,,. Konsep !suhan Keperaatan Pada Klien dengan R*'.

    http";;learntogether-aries.blogspot.com;9,,;%;askep-reumatoid-heart-disease-rhd.html.

    diakses pada tanggal ,% :aret 9,/ Pukul ,.4E p.m