revisi 1 diare anak nila
DESCRIPTION
MNTRANSCRIPT
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
(UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA)
Jl. Terusan Arjuna Utara No.6 Kebun Jeruk – Jakarta Barat
KEPANITERAAN KLINIK
STATUS ILMU PENYAKIT ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
RUMAH SAKIT : Family Medical Center
Nama : Nilasari Wulandari Tanda Tangan
Nim : 11-2014-331
dr. Pembimbing/Penguji : dr. Yorisye Septiana, Sp.A .......................
IDENTITAS PASIEN
Nama lengkap : An. A Jenis kelamin : Perempuan
Tempat / tanggal lahir : Bogor, 2 Desember
2012
Umur : 2 tahun 3 bulan 28 hari
Pendidikan : Belum sekolah Agama : Islam
Suku bangsa : Sunda Alamat : Cijunjung permai, Bogor
Hubungan dengan orang tua: Anak kandung
ANAMNESIS
Diambil dari : Alloanamnesis: ibu kandung pasien Tanggal : 30 Maret 201 Jam: 13.00
Keluhan Utama :
Muntah sejak 30 menit SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang :
Sejak 2 hari SMRS anak mengalami demam naik turun, terutama pada malam hari.
Demam tidak diukur oleh ibu. Demam tidak disertai menggigil dan tidak ada kejang. Tidak
ada keluhan nyeri di perut, mimisan maupun bintik-bintik merah di kulit. Menurut ibu,
demam anak hanya dikompres namun belum ada perbaikan. Tidak ada keluhan muntah
maupun mencret. Anak tidak sedang batuk, pilek. BAB 2 kali sehari, konsistensi lunak
berwarna kekuningan, tidak terdapat lendir maupun darah. BAK bewarna kuning sebanyak
3x, tidak ada nyeri. Anak masih mau makan, bermain seperti biasa.
Satu hari SMRS, anak masih demam naik turun terutama malam hari. Tidak ada
menggigil, tidak ada kejang, tidak ada mimisan dan tidak ada bintik-bintik merah pada kulit.
Keluhan disertai mencret lebih dari 4x, kira-kira ½ gelas aqua sekali mencret, warna
kekuningan, lebih banyak cairan dari pada ampas, bau biasa, tidak terdapat lendir, tidak ada
darah. Tidak di ikuti nyeri pada bagian perut. Ibu hanya memberikan air gula garam kepada
anak setiap sehabis mencret. Tidak ada keluhan mual dan muntah. Menurut ibu, anak tidak
memiliki riwayat alergi makanan maupun riwayat pergantian susu. Makanan yang diberikan
kepada anak sebelum mencret sama seperti biasa yang ibu siapakan. BAK bewarna kuning
sebanyak 3x, tidak ada nyeri. Anak mulai banyak diam tidak mau bermain, tidak rewel
maupun tidak menangis, masih mau makan dan minum.
Pagi hari 30 menit SMRS, ibu mengatakan anak semakin demam namun tidak
menggigil, tidak kejang. Anak masih mencret lebih dari 5x sebanyak ½ gelas aqua sekali
mencret dengan warna kekuningan, lebih banyak cairan dari pada ampas, bau biasa, tidak ada
lendir, tidak ada darah. Keluhan disertai muntah-muntah lebih dari 3x, berisi makanan yang
dimakan dan susu yang diminum, ibu tidak ingat volume muntahan anak, muntah tidak
menyemprot. Tidak ada keluhan nyeri perut, anak hanya menjadi rewel dan menangis saja
tidak ada air mata, anak mulai tidak mau bermain, anak terlihat lemah dan kering pada bibir.
Anak hanya mau minum, tidak mau makan. BAK terakhir pagi hari satu kali SMRS. Menurut
ibu, anak tidak mengalami batuk dan pilek.
Riwayat Penyakit Dahulu
Menurut ibu pada usia 1 tahun 8 bulan anak juga pernah mengalami hal yang sama dan di
rawat di Rumah sakit. Anak juga memiliki riwayat kejang demam, dikeluarga Ayah anak
juga memiliki riwayat kejang.
Riwayat Kelahiran (Birth History) :
Anak lahir cukup bulan, normal per-vaginam dengan usia kehamilan 38 minggu ditolong oleh
dokter. Pasien lahir dalam keadaan sehat, berat badan lahir 3100g dan panjang badan 50cm.
APGAR Skor tidak diketahui oleh ibu. Namun, menurut ibu anak menangis beberapa detik
setelah dilahirkan. Tidak ada komplikasi yang terjadi baik pada anak maupun ibu.
Tempat lahir : (-) Di rumah (-) Rumah bersalin (+) RS Bersalin
Ditolong oleh : (+) Dokter (-) Bidan (-) Dukun
( -) Lain-lain
Persalinan : (√) Normal ( ) SC
Usia Kandungan : (√) Cukup bulan (-) Preterm
BB Lahir : 3,10 Kg Panjang Badan Lahir : 50 cm
Komplikasi : Tidak ada
Riwayat Imunisasi :
(+) BCG, 1 kali pada umur 2 bulan
(+) DPT, 4 kali pada 2,4,6 bulan dan 2 tahun
(+) Polio, 5 kali pada umur 0,2,4,6 bulan dan 2 tahun
(+) Campak, 2 kali pada umur 9 bulan dan 2 tahun
(+) Hep B, 3 kali pada umur 0,1,6 bulan
Imunisasi Dasar: Lengkap
Riwayat Nutrisi ( Nutritional History) :
Susu : ASI hingga umur 1 tahun 8 bulan, kemudian susu formula
Makanan padat : dimulai umur 6 bulan (Bubur Susu + Buah)
Makanan sekarang : Variasi : sayur, ayam, sup, nasi lunak
Jumlah : 1 piring/1 kali makan
Frekuensi : 3 kali / hari
Riwayat Tumbuh Kembang (Developmental History) :
Ibu tidak mengingat secara detail. Namun, menurut ibu pertumbuhan anaknya sesuai dengan
teman-teman sebayanya.
Penyakit Dahulu
(-) Sepis (-) Meningoencephalitis (+) Kejang demam
(-) Tuberkulosis (-) Pneumoni (-) Alergi lainnya
(-) Asma (-) Alergi Rhinitis (-) Gastritis
(+) Diare akut (-) Diare Kronis (-) Amoebiasis
(-) Disentri (-) Kolera (-) Difteri
(-) Tifus Abdominalis (-) DHF (-) polio
(-) Cacar air (-) Campak (-) Penyakit Jantung Bawaan
(-) Batuk rejan (-) Tetanus (-) ISK
(-) Demam Rematik Akut (-) Penyakit Jantung Rematik (-) Kecelakaan
(-) Glomerulonephritis (-) Sindroma Nefrotik (-) Operasi
Lain-lain: ISPA (+)
Riwayat Penyakit Keluarga
Penyakit Ya Tidak Hubungan
Alergi √
Asma √
Tuberkulosis √
Hipertensi √
Diabetes √
Kejang Demam √ Ayah Kandung
Epilepsy √
Silsilah Keluarga ( Family’s Tree)
Keterangan : : laki-laki
: perempuan
: orang sakit
Riwayat Sosial Personal (Socio-personal History)
Pasien tinggal di rumah dengan bangunan yang kokoh disertai ventilasi yang baik, sarana
mandi, cuci dan wc tersedia. Sumber air kebutuhan sehari-hari berasal dari PAM. Menurut
ibu lingkungan disekitar rumah bersih, namun pembuangan sampah ditumpuk didepan
pinggiran rumah sampai petugas kebersihan datang menggambil, bila sampah menumpuk
terdapat lalat, terdapat got dipinggir rumah yang airnya tidak mengalir. Anak tinggal bersama
kedua orang tua, kakak dan adiknya. Rumah dihuni oleh 5 orang. Ibu mengaku mengurus
atau mengasuh anak-anak sendiri untuk makan, minum dan mandinya. Dikeluarga kebiasaan
makan dirumah jarang jajan diluar. Namun, dikeluarga tidak memiliki kebiasaan mencuci
tangan sebelum makan dan minum. Ibu mengatakan tidak ada anggota keluarga menderita
sakit yang sama seperti pasien.
ANAMNESIS SISTEM (Review of System)
Kulit
( - ) Bisul ( - ) Rambut ( - ) Keringat malam
( - ) Kuku ( -) Kuning ( - ) Sianosis
(+) Demam
Kepala
( - ) Trauma ( - ) Sakit kepala
( - ) Sinkop ( - ) Nyeri pada sinus
Mata
( -) Merah ( - ) Nyeri
( - ) Sekret ( - ) Kuning / Ikterus
( - ) Trauma ( - ) Ketajaman penglihatan
Telinga
( -) Nyeri ( - ) Gangguan pendengaran
( - ) Sekret
Hidung
( -) Rhinnorhea ( - ) Tersumbat ( -) Nyeri
( - ) Gangguan penciuman ( -) Sekret ( - ) Epistaksis
( -) Trauma ( - ) Benda asing / foreign bod
Mulut
( -) Bibir ( - ) Lidah
( - ) Gusi ( -) Mukosa
Tenggorokan
( -) Nyeri tenggorokan ( -) Perubahan suara
Leher
( -) Benjolan ( -) Nyeri leher
Thorax (Jantung & Paru – paru)
( -) Sesak napas ( - ) Mengi
( - ) Batuk ( -) Batuk darah
( - ) Nyeri dada ( -) Berdebar debar
Abdomen (Lambung /Usus)
(+) Mual (+) Muntah
(+) Diare ( -) Konstipasi
(-) Nyeri epigastrium ( -) Nyeri kolik
( -)Tinja berdarah ( -) Tinja berwarna dempul
( -) Benjolan
Saluran kemih / Alat kelamin
( - ) Disuria ( - ) Hematuria (-) Enuresis (mengompol)
Saraf dan Otot
( -) Riwayat Trauma ( - ) Nyeri ( - ) Bengkak
Ekstremitas
( -) Bengkak ( - ) Deformitas
( - ) Nyeri ( -) Sianosis
BERAT BADAN
Berat badan rata-rata (Kg) : 14,0 kg
Berat badan tertinggi (Kg) : 15,0 kg
Berat badan sekarang (Kg) : 14,0 kg
( -) Tetap (-) Turun (√) Naik
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum: Tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis, keterangan lain:
Hipertermi
Tanda-tanda vital : T = 39.1°C RR = 18x/menit HR = 100x/menit
Antropometrik : TB = 89,0 cm BB = 14,0 kg
PB/U = 0 s/d +2 (normal) BB/U= 0 s/d +2 (normal)
BB/TB = 0 s/d +2 (normal)
Kesan: Status gizi Z-Score anak usia 2 tahun menurut Gender PB 89 cm, BB 14 kg Gizi baik
KEPALA
Bentuk : normocephal
Rambut : Hitam, tebal, bersih
Kulit : Warna kulit sawo matang, kulit lembap, tugor kulit baik,
tidak tampak sianosis
Mata : Mata tampak cekung, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik,pupil
isokor
Telinga : Normotia, sekret tidak ada, membran timpani utuh, refleks cahaya positif
Hidung : Bentuk normal, tidak ada septum deviasi, tidak ada pernafasan cuping
hidung, tidak ada sekret dirongga hidung
Mulut : Bibir tidak sianosis, bibir tampak kering, tonsil T1-T1 tenang, faring tidak
hiperemis
Leher : KGB dan tiroid tidak teraba membesar, tidak ada nyeri tekan
THORAKS
Paru-paru
Inspeksi : Simetris saat statis dan dinamis, tidak tampak kelainan pada dinding dada
Palpasi : Tidak ada benjolan dan nyeri tekan, fokal fremitus normal kanan kiri saat
statis dan dinamis
Perkusi : sonor dikedua lapang paru
Auskultasi: Suara napas vesikuler, tidak ada ronkhi basah halus atau kasar, tidak ada
wheezing
Jantung
Inspeksi: ictus cordis tidak terlihat
Palpasi: teraba ictus cordis di sela iga 4 midklavikularis kiri
Auskultasi: BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
ABDOMEN
Inspeksi : Perut datar, tidak tampak benjolan
Auskultasi : Bising usus normal
Palpasi : Ada defens muskular, tugor kulit normal, nyeri tekan (+)
Hati : Tidak teraba membesar
Limpa : Tidak teraba membesar
Ginjal : Ballotement negatif
Perkusi : timpani diseluruh bagian abdomen.
ALAT KELAMIM tidak dilakukan pemeriksaan
COLOK DUBUR tidak dilakukan pemeriksaan
EKSTREMITAS (lengan & tungkai)
Tonus: normotonus
Massa: normal
Sendi: normal
Kekuatan : 5+ 5 + Sensori : + +
5+ 5+ + +
Edema : _ _ sianosis _ _
_ _ _ _
Lain-lain: Akral hangat, tidak ada hemiparesis, tidak ada hemiplagia
Pemeriksaan Neurologi
Tingkat kesadaran : GCS 15 ( E: 4 M: 6 V: 5 )
Delirium : Tidak ada
Orientsi tempat, waktu, orang : Orientasi baik, dapat mengenali ibunya
Adanya tremor, korea, ataksia, dll : Tidak ada
Rangsang meningeal : Kaku kuduk (-), Kernig (-), Brudzinsky (-),Laseque (-)
Pemeriksaan saraf kranial : Tidak dilakukan
Refleks
Kanan Kiri
Refleks Tendon + +
Bisep + +
Trisep + +
KPR + +
APR + +
Refleks Patologis - -
Refleks Primitif - -
Pemeriksaan Penunjang
Darah rutin
- Hemoglobin : 7 g/dL
- Leukosit : 18.200mm3
- Hematokrit : 23,9%
- Trombosit : 458.000/ uL
Elektrolit
- Natrium(Na) : 134mmol/L
- Kalium (K) :3,2 mmol/L
- Clorida(cl) : 101 mmol/L
RINGKASAN (RESUME)
Sejak 2 hari SMRS anak mengalami demam naik turun, terutama pada malam hari. Demam
tidak disertai menggigil maupun kejang. Satu hari SMRS anak masih demam dan mengalami
mencret lebih dari 4x, kira-kira ½ gelas aqua sekali mencret, warna kekuningan, lebih banyak
cairan daripada ampas, tidak terdapat lendir dan darah. Anak mulai banyak diam tidak mau
bermain, masih mau makan dan minum. Ibu hanya memberikan air gula garam kepada anak
sehabis mencret. Pagi hari 30 menit SMRS, ibu mengatakan anak semakin demam namun
tidak menggigil, tidak kejang. Anak masih mencret lebih dari 5x sebanyak ½ gelas aqua
sekali mencret dengan warna kekuningan, lebih banyak cairan dari pada ampas, tidak ada
lendir, tidak ada darah. Keluhan disertai muntah lebih dari 3x, berisi makanan yang dimakan
dan susu yang diminum, ibu tidak ingat volume muntahan anak. Anak menjadi rewel dan
menangis tidak ada air mata, anak mulai tidak mau bermain, anak terlihat lemah dan kering
pada bibir. Anak hanya mau minum, tidak mau makan. BAK terakhir pagi hari satu kali
SMRS. Anak sedang tidak batuk dan pilek. Pemeriksaan fisik kesadaran compos mentis,
tampak sakit sedang, mata tampak cekung, bibir tampak kering, turgor kulit cukup, palpasi
abdomen terdapat defens muskular, bising usus dalam batas normal, nyeri tekanan abdomen.
T = 39.1°C, RR = 18 x/menit, HR = 100x/menit, TB: 89,0 cm, BB: 14,0 kg. Pemeriksaan
penunjang terdapat leukositosis. Na: 134mmol/L, K: 3,2 mmol/L, cl: 101 mmol/L
Diagnosis Kerja
Diare akut e.c bakteri dengan dehidrasi ringan sampai sedang
Dasar diagnosis :
Anak mencret > dari 5x sejak 30 SMRS dengan BAB konsistensi cair disertai muntah
> 3x, anak menjadi rewel, menangis tidak ada air mata. Pada Pemeriksaan fisik
ditemukan mata cekung, bibir tampak kering, nyeri tekan pada abdomen, demam
dengan suhu 39,1°C . Pemeriksaan darah diemukan leukositosis.
Diagnosis Banding
1. Diare akut e.c disentri dengan Dehidrasi sedang
Dasar Diagnosis:
- Diare cair akut, lendir (+), berbau amis, ada bercak darah
- Demam (+), muntah-muntah, anak tampak kesakitan dan menangis terus
terutama saat BAB
- Benzidin test (+), analisa feses lendir (+)
- Mata tampak cekung, bibir kering, anak rewel, tampak kehausan.
2. Diare akut e.c infeksi virus dengan dehidrasi sedang
Dasar diagnosis:
Mencret ≥ 10x, tinja cair kuning kecoklatan, tidak terdapat darah dan lendir, leukosit
normal, trombosit normal. Diare disertai dengan mules dan ada kejang abdomen.
3. Demam Tifoid
Dasar Diagnosis:
Demam tinggi menetap selama seminggu terutama sore hingga malam hari. Terdapat
keluhan mual muntah, nyeri pada epigastrium. Pemeriksaan fisik nyeri tekan pada
regio epigastrium, lidah kotor / (coated tounge) (+) dan pemeriksaan penunjang
menunjukan leukopenia, uji widal positif dengan kenaikan titer 1/60 dalam seminggu.
Pemeriksaan Anjuran
- Cek Fesese Lengkap Untuk menentukan diagnosis dan tipe diare serta pemilihan
terapi yang tepat.
- Uji Widal untuk menyingkirkan diagnosis Demam tifoid
Penatalaksanaan
Non Medikamentosa
1. Rawat inap
2. Intake makanan yang cukup , rendah serat, sedikit tapi sering
3. Monitoring tanda-tanda dehidrasi
Medikamentosa
1. Ivfd: RL 300 cc 20 tpm
2. Paracetamol 3 x 1 cth
3. Zinc 20 mg (dalam 5 ml syrup) 2x 1 cth
4. Ondansetron injeksi 2 x 1,5 mg
5. Ranitidine 3 x 15 mg
Edukasi
- Berikan oralit setiap habis mencret ± 100-200cc/ kali diare (3-4 bungkus)
- Atau Oralit 75cc/kg BB dalam 3 jam peroral. 75cc x 14kg=1.050cc diberikan 1 sdt
tiap 1-2 menit
- Makanan rendah serat dan segar, mudah dicerna, hindari susu
- Berikan sari buah segar atau pisang halus untuk menambah kalium
- Dorong anak untuk makan, berikan makanan sedikitnya 6 kali sehari.
- Berikan makanan yang sama setelah diare berhenti
- Banyak minum air putih dengan sumber air minum dimasak matang
- Makanan atau minuman harus memperhatikan kebersihan seperti mencuci tangan saat
memberi makan pada anak.
Prognosis
Ad vitam : Ad bonam
Ad fungsionam : Dubia ad bonam
Ad sanationam : Dubia ad bonam
Follow-Up: Belum dilakukan