revisi 1
DESCRIPTION
ikTRANSCRIPT
BAB II
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : 7 Agustus 2015
Tanggal Masuk Ruangan : 4 September 2015 pukul 09.00 WIB
Ruang : Rajawali 6A
A. IDENTITAS
1. Identitas Klien
Nama : Ny.Z
No. Rekam Medis : C539250
Umur : 51 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Suku : Jawa
Bahasa : Indonesia
Alamat : Demak
Pembiayaan Kesehatan : BPJS non PBI
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. Z
Umur : 55 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku : Jawa
Hubungan dg Klien : Suami
Bahasa : Indonesia
Alamat : Demak
No.Telepon : 085727xxxx
B. KELUHAN UTAMA
1. Pertama kali masuk RS ( 4 September 2015 pukul 09.00 WIB )
Keluhan utama :
Klien mengatakan datang ke rumah sakit dalam kondisi sesak nafas,
lemas dan batuk.
Keluhan lainnya :
Klien mengatakan sering menggigil pada malam hari.
2. Saat Pengkajian ( 7 September 2015, pukul 08.00 WIB )
Klien mengatakan sesak nafas.
C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
1. Pertama kali masuk RS ( 4 September 2015 pukul 09.00 WIB )
a. Keluhan :
Klien mengatakan datang ke rumah sakit dalam kondisi sesak
nafas, lemas dan batuk terus
b. Keadaan :
KU = lemas.
Kesadaran = composmentis.
GCS = E4M5V5 (14).
Tekanan Darah = 110/80 mmHg
RR = 30 x / menit.
HR = 90 x / menit.
Suhu = 36,50C
c. Terapi yang diberikan :
Infus NaCl 0,9% 20 tpm, nebulizer dengan berotec 1 cc, antrovent
1 cc, bisolvon 1cc dan NaCl 1 cc, terapi O2 nasal kanul 5 lpm.
d. Follow up :
Infus NaCl 0,9% 20 tpm, nebulizer dengan berotec 1 cc, antrovent
1 cc, bisolvon 1cc dan NaCl 1 cc, terapi O2 nasal kanul 5 lpm.
2. Ruang rawat inap ( 4 September 2015, pukul 14.00 WIB)
a. Dx. Medis
1) Primer : TB MDR
2) Sekunder : DM
b. Keluhan :
Klien mengatakan sesak nafas dan batuk terus. Klien juga
mengatakan jika ia lemas dan terkadang mual serta muntah ketika
makan dan dan Klien mengatakan dahak sulit keluar, jika
keluar warnanya putih kekuningan, kental,dan
jumlahnya sedikit
c. Keadaan
KU = lemas.
Kesadaran = composmentis / sadar penuh.
GCS = E4M5V5 (14).
Tekanan Darah = 110/80 mmHg.
RR = 30 x / menit.
HR = 94x / menit.
d. Terapi yang diberikan
Diit = Diit biasa 1500 kkal.
e. Support system
Klien mengatakan tinggal bersama anak dan suaminya. Selama di
rawat di rumah sakit klien selalu didampingi oleh suaminya.
D. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Klien mengatakan sebelum menderita penyakit TBC ini hanya
mengalami batuk biasa sejak bulan Januari 2015. Klien mengatakan bahwa di
di rumah sempat beberapa kali tidak meminum obatnya. Ketika batuknya
kambuh, klien hanya memeriksa ke mantri didekat rumahnya hasilnya hanya
batuk biasa. Kemudian pada awal bulan Maret 2015, klien berobat ke salah
satu rumah sakit daerah dan diagnosa penyakit TBC. Karena di rumah sakit
daerah tersebut tidak memiliki obat untuk menangani pasien TBC, maka
pasien dirujuk ke rumah sakit umum pusat di Semarang. Akan tetapi selama
lebih dari 3 bulan klien belum mendapatkan panggilan dari rumah sakit
umum pusat yang berada di Semarang. Kemudian pada tanggal 4 September
2015 akhirnya klien mendapatkan panggilan untuk dirawat di rumah sakit
umum pusat di Semarang. Klien datang dalam kondisi sesak nafas, batuk dan
lemas. Klien langsung mendapatkan penanganan dari pihak rumah sakit dan
mendapatkan infus RL 20 tpm, pirazinamid, obat oral 750 mg / 24 jam,
Ethambutol 1600 mg / 24 jam, levofloxacin 750 mg / 24 jam, Cycloferin 750
mg / 24 jam, Ethionomid 700 mg / 24 jam, Vit B6 150 mg / 24 jam,
Glimefiride 1 mg / 24 jam, injeksi intravina kanamycin 1000 g / 24 jam dan
metroclopamid 10 g / 8 jam.
E. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mempunyai riwayat
penyakit keturunan atau pun penyakit yang berbahaya seperti yang dialami
klien. Suami klien juga mengatakan dari pihak keluarganya tidak ada yang
memiliki riwayat penyakit turunan dan berbahaya, paling hanya pilek dan
demam biasa.
Genogram
I
II
III
Keterangan :
: laki-laki : menikah
: perempuan : tinggal serumah
: klien : laki laki meninggal
: perempuan meninggal
1
32
1
3
27
65
432
4
1
II.3 = TB MDR Sesak napas, mual, lemas, batuk.
F. PEMERIKSAAN FISIK
Tanggal 7 September 2015.
1. Keadaan Klien
a. Keadaan Umum : lemas.
b. Kesadaran : composmentis / sadar penuh.
c. GCS : E4M5V5 (14).
d. TTV
TD = 110/80 mmHg.
RR = 30x / menit.
HR = 90x / menit.
T = 36,50C.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Inspeksi : bentuk kepala mesocephal, tidak ada benjolan, kulit kepala
bersih, rambut tipis, distribusi rambut merata dengan warna hitam.
rambut terlihat berantakan.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada massa.
b. Mata
Inspeksi : tidak memakai alat bantu penglihatan, terdapat kantung
mata, kelopak mata simetris kanan dan kiri, tidak ada lesi,
penyebaran rambut alis merata, sklera tidak ikterik, kornea jernih,
pipil dan iris isokor.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat massa / benjolan.
c. Leher
Inspeksi : tidak ada pembengkakan, tidak ada jaringan parut.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
d. Hidung
Inspeksi : tidak ada deviasi / pembengkakan tulang, tidak terdapat
sekret, terpasang O2 nasal kanul 5 lpm, tidak ada nafas cuping
hidung.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada batang dan jaringan lunak
hidung.
e. Mulut
Inspeksi : mukosa kering, bibir simetris atas dan bawah, tidak
terdapat pembesaran tonsil, permukaan lidah kotor, gigi agak kotor.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan.
f. Telinga
Inspeksi : posisi telinga kanan dan kiri simetris, lubang telinga agak
kotor, tidak memakai alat bantu pendengaran.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan.
g. Dada dan Paru
Inspeksi : bentuk dada simetris, tidak ada lesi, perkembangan dada
kanan dan kiri simetris.
Perkusi : sonor di lapang kiri anterior dan posterior. Dulness, di
lapang paru kanan dan kiri anterior.
Palpasi : Taktil fremitus lebih terasa kanan, tidak ada nyeri tekan
pada dada.
Auskultasi : Ronkhi di seluruh lapang paru
h. Payudara
Inspeksi : Payudara kanan dan kiri simetris, tidak ada lesi, areola
mamae berwarna kecoklatan.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada massa / benjolan.
i. Jantung
Inspeksi : Ictus kordis tak nampak
Palpasi : denyutan aorta teraba kuat
Perkusi : pekak
- Kanan atas : SIC II linea parasternalis Dextra
- Kanan bawah : SIC IV Linea Para Sternalis Dextra
- Kiri atas : SIC II Linea para sternalis Sinistra
- Kiri bawah : SIC IV Linea Medio Clavicularis Sinistra
Auskultasi : S1(+), S2 (+), tidak ada mur-mur atau gallop
j. Abdomen
Inspeksi : Datar, supel,tidak terdapat jaringan parut.
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus 12 kali per menit hiperaktif
k. Genitalia
Klien mengatakan tidak ada masalah pada daerah genitalia klien.
l. Kulit dan Kuku
Inspeksi : Kulit warna sawo matang, kulit kering, kuku berwarna
merah muda, tidak ada sianosis.
Palpasi : Turgor kulit cukup elastis, Capilarry refill < 3 detik.
m. Ekstremitas atas dan ekstremitas bawah
Inspeksi : Terlihat terpasang infus RL 20 tpm di ekstremitas kiri,
kelemahan ekstremitas atas dan bawah bagian kanan kiri.
Kekuatan otot :
Kanan Kiri
3 3
3 3
Pergerakan
Kanan Kiri
3 3
3 3
ROM Ekstremitas atas
Kanan : ekstremitas atas dapat bergerak aktif ke segala arah.
Kiri : ekstremitas atas dapat bergerak aktif ke segala arah.
ROM Ekstremitas bawah
Kanan : ekstremitas bawah dapat bergerak aktif ke segala arah.
Kiri : ekstremitas bawah dapat bergerak aktif ke segala arah.
n. Pemeriksaan lain
Tidak ada pemeriksaan fisik yang lain.
G. PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR
1. Kebutuhan Oksigenasi
Sebelum sakit :
a. A (Airway) :
Klien mengatakan nafasnya tidak sesak dan tidak batuk juga.
b. B (Breathing) :
Klien mengatakan nafasnya normal dan tidak terengah-engah.
c. C (Circulation) :
Capillary refill <3 detik ; TD = 120/80 mmHg.
Selama sakit :
a. A (Airway) :
Klien mengatakan sesak nafas dan sering batuk. Klien juga
mengatakan batuknya berdahak dan dahak sulit keluar, jika
keluar warnanya putih kekuningan, kental,dan
jumlahnya sedikit
b. B (Breathing) :
Klien mengatakan nafasnya sering terengah-engah dan bikin
capek. Respiration Rate klien adalah 30 x/menit, terdengar suara
nafas tambahan yaitu bunyi ronki di seluruh lapang paru.
c. C (Circulation) :
- TD = 110/80 mmHg.
- HR = 90x / menit.
- T = 36,50C.
2. Kebutuhan Nutrisi dan Cairan
Nutrisi
Indeks Sebelum sakit Selama sakit
A
(Antropometri)
BB : 60 kgTB : 160 cm
IMT = BB
TB2
= 60
(1,6)2
= 23,44 (baik)
BB : 56 kgTB : 160 cm
IMT = BB
TB2
= 56
(1,6)2
= 21,875 (baik)
B (Biokimia) - Tidak ada data yang
menunjukkan hasil
biokimia.
C (Clinis) Kondisi badan klien
sehat dan tidak ada
penyakit.
Klien mengatakan merasa mual,tidak napsu makan dan lidah terasa pahit.
- mukosa pucat,
D (Diet) Makanan bergizi
sesuai dengan
seleranya.
Diit biasa 1500 kkal sesuai
anjuran ahli gizi rumah
sakit.
Cairan
a. Sebelum sakit
Intake Makanan = 75 cc / 24 jam
Minum = 10 gelas (2500 cc / 24 jam ).
Total input = 2575 cc / 24 jam.
Output Urine = 1500 cc / 24 jam
Feses = 100 cc / 24 jam
IWL = 15 x kg BB
= 15 x 60 = 900
Total output = 2500 cc / 24 jam
Balance cairan Total intake – Total output
= 2575 – 2500 = +75 cc / 24 jam
Hematokrit -
b. Selama sakit
Intake Infus RL 20 tpm = 1500 cc / 24 jam
Injeksi kanamycin 1000 g / 24 jam = 1000
cc / 24 jam.
Injeksi metroclopamid 10 g / 8 jam = 30 cc /
24 jam.
Makanan = 75 cc / 24 jam
Minum = 1000 cc / 24 jam
Total intake = 1500 + 1000 + 30 + 75 + 1000
= 3605 cc / 24 jam.
Output Urine = 1500 cc / 24 jam
IWL = 15 x kg BB
= 15 x 56 kg = 840 cc / 24jam.
Muntah = 1200 cc /24 jam.
Total output = 1500 + 840 +1200
= 3540 cc / 24 jam
Balance cairan Total intake – Total ouput
= 3605 – 3540 = + 65 cc / 24 jam
Hematokrit -
3. Kebutuhan Eliminasi
BAK
Kategori Sebelum Sakit Selama Sakit
Frekuensi 5 – 6 kali sehari 4 – 5 kali sehari
Jumlah - 1500 cc / 24 jam
Warna Kuning Kuning
Bau Khas Khas
Konsistensi Cair Cair
BAB
Kategori Sebelum Sakit Selama Sakit
Frekuensi 1x sehari -
Jumlah 100 cc / 24 jam -
Warna Kuning kecoklatan -
Bau Khas -
Konsistensi Lembek -
4. Kebutuhan Termoregulasi
Sebelum sakit Selama sakit
Suhu tubuh Klien mengatakan
selama sehat suhu
tubuhnya selalu
normal.
Klien mengatakan
sering menggigil pada
malam hari.
Produksi keringat Klien mengatakan
keringatnya banyak
ketika panas.
Klien mengatakan
keringatnya banyak
ketika panas.
Adaptasi suhu
lingkungan
Baik dan tidak alergi
terhadap suhu yang
dingin maupun panas.
Kurang baik karena
sering mengggigil.
5. Kebutuhan Aktivitas dan Latihan
Sebelum Sakit :
Klien mengatakan selalu melakukan aktivitasnya secara mandiri
ketika masih sehat.
Indeks KATZ klien sebelum sakit
Kategori Mandiri Tergantung
Bathing
Dressing
Toileting
Transferring
Continence
Feeding
Selama Sakit :
Klien mengatakan selama sakit segala aktivitasnya tergantung dan
dibantu oleh suaminya.
Indeks KATZ klien selama sakit
Kategori Mandiri Tergantung
Bathing
Dressing
Toileting
Transferring
Continence
Feeding
6. Kebutuhan Seksualitas
Sebelum sakit Selama sakit
Kebutuhan dicintai
dan mencintai
Keluarga klien
sangat mencintai
klien, terutama
suaminya.
Selama sakit, klien
mengatakan ia selalu
diperhatikan dan
didampingi suaminya.
Status pernikahan Menikah Menikah
Alat kontrasepsi Pil KB Pil KB
Kebutuhan akan seks Bisa terpenuhi
dengan baik.
Klien mengatakan
kebutuhan seks nya
hanya bisa berpegang
tangan dan untuk
berhubungan badan
dengan suaminya
menjadi berkurang.
7. Kebutuhan Psikososial (stress, koping, dan konsep diri)
Sebelum sakit Selama sakit
Stress dan koping Klien mengatakan ktika
stress biasanya nonton
tv.
Klien mengatakan
ketika ia sedang bosan
dnegan kondisinya yang
sakit, ia mendapat
support dari suaminya.
Klien berkata, “ tiap
hari kok minum obat
sebanyak ini? Bosen,
mas.”
Konsep diri :
1. Gambaran
diri
2. Identitas diri
Klien menerima dan
menyukai kondisi
fisiknya yang sehat.
Klien mampu menyebutkan namanya, umurnya dan nama keluarganya.
Klien tampak cuek
dengan kondisinya.
Klien mampu
menyebutkan namanya,
umurnya dan nama
keluarganya.
3. Peran diri
4. Ideal diri
5. Harga diri
Klien merupakan seorang istri dan ibu bagi anak-anaknya.
Klien ingin tetap hidup sehat dan bekerja.
Klien selalu percaya diri dengan kondisinya.
Klien tidak dapat
menjalankan perannya
dengan baik sebagai
seorang istri dan
seorang ibu bagi anak-
anaknya.
Klien mengatakan ingin
cepat sembuh dan cepat
pulang dari rumah sakit.
Klien percaya kalau ia
akan sembuh dari
penyakitnya.
8. Kebutuhan aman dan nyaman
a. Kebutuhan rasa aman
Sebelum sakit Selama sakit
Keamanan
lingkungan Klien mengatakan
merasa aman dengan
lingkungan di
sekitarnya.
Klien mengatakan
merasa aman dengan
lingkungannya
meskipun di rumah
sakit karena klien
selalu didampingi
suaminya.
Lingkungan yang
aman
Klien mengatakan
lingkungan di
sekitarnya aman, ia
juga merasa aman
dengan
lingkungannya.
Klien mengatakan
lingkungan tempat ia
dirawat membuatnya
aman karena ia
berada di ruang
isolasi.
Klien terlihat tidak
memakai masker di
ruang isolasi.
b. Kebutuhan rasa nyaman
Sebelum sakit Selama sakit
Rasa nyaman:
1. Nyeri
2. Mual dan
muntah
3. Gangguan
rasa
nyaman
lain :
pusing,
gatal,
dikubitus
Klien mengatakan tidak
pernah mengalami nyeri
karena penyakit.
Klien mengatakan tidak
mual dan tidak muntah.
Klien mengatakan tidak
merasa pusing, gatal atau
pun dekibitus ketika sehat.
Klien mengatakan tidak
merasa nyeri.
Klien mengatakan selalu
mual kemudian muntah
ketika mau makan.
Klien mengatakan tidak
merasakan pusing, gatal
dan dekubitus.
Klien mengatakan
merasa tidak nyaman
menggunakan masker.
Klien mengatakan
rasanya pengap.
9. Kebutuhan Spiritual
Sebelum sakit Selama sakit
Agama Islam Islam
Kegiatan
beribadah
Klien mengatakan rajin
solat dan mengaji.
Klien mengatakan tetap
rajin solat
10. Kebutuhan Hygiene
Kebiasaan hygiene Sebelum sakit Saat sakit
Mandi Klien mengatakan mandi
2x sehari.
Klien mengatakan
mandi sehari 1x.
Mencuci rambut Klien mengatakan keramas
2 hari sekali.
Klien mengatakan
belum pernah keramas.
Menggososk gigi Klien mengatakan
menggosok gigi 2x sehari.
Klien mengatakan
hanya menggosok gigi
ketika pagi hari.
Berganti pakaian Klien selalu berganti
pakaian ketika habis
mandi.
Klien selalu berganti
pakaian ketika habis
mandi.
Berhias Klien mengatakan hanya
berhias biasa ketika di
rumah, paling hanya
menyisir rambut dan
berpakaian rapi.
Klien mengatakan
hanya berhias biasa
ketika di rumah, paling
hanya menyisir rambut
dan berpakaian rapi.
Kebersihan kuku
tangan dan kaki
Kebersihan kuku klien
terjaga, ketika panjang dan
kotor selalu dibersihkan.
Klien mengatakan
belum pernah
memotong kukunya
ketika sakit.
11. Kebutuhan Istirahat dan Tidur
Kategori Sebelum Sakit Selama Sakit
Jam tidur Klien mengatakan
biasanya tidur jam 9
malam dan bangun jam
04.30 pagi. Klien
mengatakan jarang tidur
siang.
Klien mengatakan sering
tidur siang tapi lupa jam
berapa. Ketika malam
biasanya klien tidur jam
8 malam.
Pola tidur Klien mengatakan pola
tidurnya teratur dan tidak
sering terbangun ketika
tidur.
Klien mengatakan pola
tidurnya tidak teratur
karena sering terbangun
ketika batuk.
Posisi tidur yang
disukaiTerlentang. Terlentang
Lingkungan Klien mengatakan
lingkungan tempat
tinggalnya sangat enak
buat tidur dan tidak ada
gangguan.
Klien mengatakan
kurang bisa tidur
nyenyak karena berada di
rumah sakit.
12. Kebutuhan Rekreasi
Sebelum sakit Selama sakit
Klien mengatakan biasanya
rekreasi bersama keluarganya.
Klien tidak pernah rekreasi
sebebas dahulu ketika lagi sehat.
Sekarang hanya bisa berbaring di
rumah sakit dan didampingi
suaminya.
13. Kebutuhan Informasi dan Komunikasi
Sebelum sakit Selama sakit
Pengetahuan dan
informasi mengenai
penyakit
Klien mengatakan
tidak tahu tentang
TBC, penyakit yang
dideritanya.
Klien mengatakan
tidak mengetahui
secara detail tentang
penyakit TB.
Pengetahuan dan
informasi mengenai
terapi/rencana terapi
yang diberikan
Klien mengatakan
tidak pernah
mendapatkan terapi
karena klien tidak
sakit.
Klien mengatakan ia
mengetahui jadawal
dan rencana
pengobatan buat
dirinya.
Minat belajar
mengenai suatu topik
(penyakit yang
diderita)
Klien mengatakan
tidak antusias dengan
informasi kesehatan.
Klien mengatakan
tidak antusias dengan
informasi tentang
penyakitnya.
14. Kebutuhan Aktualisasi Diri
Sebelum sakit Selama sakit
Sebelum sakit, klien sering
bersosialisasi dengan orang lain,
keluarga dan tetangganya.
Klien mengatakan hanya bisa
berbaring di rumah sakit dan
mengobrol dengan suaminya.
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil rapat tim ahli klinis :
1. X - foto :
a) Cor : tidak membesar.
b) Pulmo : TB paru aktif dengan kavitas di kedua lapang paru.
2. Problem pasien :
a) TB-MDR kriteria suspek : Kasus kambuh kategori 1.
b) Penegakkan diagnosis : Gen expert ( Mtb detected High, rifampicin
resisten + ).
c) Komorbid : DM tipe 2, kavitas, anemia ringan normokromik
normositik.
II. TERAPI
JenisTerapi
Dosis RuteIndikasi & Cara
KerjaKontra Indikasi
Efek Samping
Infus RL 20 tpm IV
Pirazinamid 750mg/24 jam PO
Ethambutol1600 mg/24
jamPO
Levofloxacin750 mg/24
jamPO
Cycloserin750 mg/24
jamPO
Ethionomid700 mg/24
jamPO
Vit B6150 mg/24
jamPO
Glimepiride 1mg/24 jam PO
Kanamycin1000 mg/24
jamIM
Omeprazole 10 mg IV
Metoklopramide
10 mg/ 8 jam IV
III. ANALISA DATA
No. Tgl/Jam Data Fokus Etiologi Masalah Diagnosa
Keperawatan
TTD
1. 7-9-
2015/
09.30
S:
Klien mengatakan dahak
sulit keluar, jika keluar
warnanya putih
kekuningan, kental,dan
jumlahnya sedikit
Klien mengatakan
merasa sesak nafas
Klien mengatakan bahwa
ia batuk terus
O :
Ronkhi di seluruh lapang
paru
Batuk
RR: 30 x/menit, reguler
Obstruksi
jalan nafas:
mukus
dalam
jumlah
berlebihan
Ketidakefektifan
bersihan jalan
nafas
Ketidakefektifan
bersihan jalan
nafas b.d.
obstruksi jalan
nafas: mukus
dalam jumlah
berlebihan (00031)
Naim
Ela
Endah
Akral pucat
CRT < 3 detik
Dispneu
Dahak: putih kekuningan
kental
2. 7-9-
2015/
09.30
S:
Klien mengatakan
merasa mual
Klien mengatakan tidak
nafsu makan
Klien mengatakan lidah
terasa pahit
Klien mengatakan berat
badannya turun 4 kg dari
berat badan awal
(dahulu:60 kg, saat ini:
56 kg)
O:
mual Ketidakseimbang
an nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh
Ketidakseimbanga
n nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh b.d.
ketidakmampuan
untuk mencerna
makanan (mual)
(00002)
Naim
Ela
Endah
Membran mukosa klien
pucat
BB klien turun 4 kg
IMT sebelum sakit 23,44
IMT saat sakit 21.875
3. 7-9-2015/ 09.30
S:
Klien mengatakan
merasa tidak nyaman
menggunakan masker
Klien mengatakan
rasanya pengap
Klien berkata, “ Tiap hari
kok minum obat
sebanyak ini? Bosen,
Mas.”
Klien mengatakan bahwa
dia di rumah sempat
beberapa kali tidak
kompleksita
s regimen
terapeutik
Ketidakefektifan
manajemen
kesehatan diri
Ketidakefektifan
manajemen
kesehatan diri b.d.
kompleksitas
regimen terapeutik
(00078)
Naim
Ela
Endah
meminum obatnya
O:
Klien terlihat tidak
memakai masker di
ruang rawat isolasi
IV. PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d. obstruksi jalan nafas: mukus dalam jumlah berlebihan
(00031)
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. ketidakmampuan untuk mencerna
makanan (mual) (00002)
3. Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri b.d. kompleksitas regimen terapeutik (00078)
V. RENCANA KEPERAWATAN
No
.
Tangg
al /
Waktu
Diagnosa Tujuan dan
Kriteria Hasil
Rencana Tindakan Rasional TTD
1. 7-9-
2015/
10.00
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d. obstruksi jalan nafas: mukus dalam jumlah berlebihan
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 3x24 jam,
diharapkan
bersihan jalan
nafas klien efektif
dengan kriteria
hasil:
1. Mampu
mengeluarka
n dahak
2. Mampu
Airway management
(3140)
1. Posisikan klien
semi fowler
2. Auskultasi suara
nafas dan catat
adanya suara
nafas tambahan
3. Lakukan
fisioterapi dada
1. Untuk
memaksimalkan
ventilasi
2. Untuk memonitor
adanya
keabnormalan
suara nafas
3. Untuk
menghilangkan
sekret (mencegah
penumpukan
sekret) dan
Endah
bernafas
dengan
mudah
3. RR klien
normal (12 –
24 x/menit)
4. Keluarkan sekret
dengan batuk
efektif
5. Ajarkan kepada
keluarga dan klien
cara fisioterapi
dada dan batuk
efektif
6. Kolaborasi:
Pirazinamid
(1750 mg/ 24
jam)
Etambutol (1600
mg/24 jam)
Levofoxacin (750
memperbaiki
ventilasi
4. Untuk
mempermudah
pengeluaran
sekret
5. Untuk mendukung
intervensi perawat
6. Untuk mendukung
penyembuhan
klien sesuai
masalah/penyakit
yang muncul
mg/ 24 jam)
Cycloserin (750
mg/ 24 jam)
Ethionamid (700
mg/ 24 jam)
Vit B6 (150 mg/
24 jam)
Glimepiride (1
mg/ 24 jam)
Kanamycin (1000
mg/ 24 jam)
Metoklopramide
(10 mg / 8 jam)
2. 7-9-
2015/
10.00
Ketidakseimba
ngan nutrisi
kurang dari
kebutuhan
tubuh b.d.
ketidakmampu
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 3x24 jam,
status nutrisi
klien meningkat,
Nutrition
management (1100)
1. Tanyakan adanya
alergi makanan1. Untuk
mempermudah
intervensi /
Ela
an untuk
mencerna
makanan
(mual)
dengan kriteria
hasil:
1. Mual
berkurang
2. Nafsu makan
meningkat
3. Makan 6-7
sendok setiap
makan
2. Monitor jumlah
nutrisi
3. Anjurkan klien
untuk makan snack
(roti kering dan
buah) ketika mual
4. Berikan informasi
tentang kebutuhan
nutrisi
Nutrition monitoring
(1160)
1. Monitor adanya
penurunan berat
badan
2. Monitor mual dan
pemberian diet
2. Untuk mengetahui
pemenuhan
kecukupan nutrisi
klien
3. Snack (roti kering)
dapat mengurangi
mual
4. Untuk memotivasi
klien memenuhi
kebutuhan
nutrisinya
1. Untuk mendeteksi
kekurangan nutrisi
klien
2. Untuk mengetahui
penyebab
muntah
3. Monitor pucat dan
kekeringan pada
jaringan
konjungtiva
kekurangan nutrisi
klien
3. Untuk mengetahui
kecukupan nutrisi
klien
3. 7-9-
2015/
10.00
Ketidakefektifa
n manajemen
kesehatan diri
b.d.
kompleksitas
regimen
terapeutik
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 3x24 jam,
manajemen
kesehatan diri
klien efektif,
dengan kriteria
hasil:
1. Klien patuh
dalam
mengkonsum
Teaching: Prescribed
Medication (5616)
1. Tentukan
pengetahuan
tentang kesehatan
saat ini
2. Berikan informasi
kepada klien dan
keluarga mengenai
konsekuensi jika
tidak
1. Untuk mengetahui
sejauh mana klien
mengetahui
kondisi
kesehatannya
2. Untuk memberikan
motivasi dan
pengetahuan
kepada klien
Naim
si obatnya
2. Klien
menggunaka
n masker di
ruang rawat
isolasi
mengkonsumsi
obatnya secara
teratur
3. Ingatkan klien
untuk selalu
meminum obatnya
teratur dan sesuai
dosisnya
4. Ingatkan klien
untuk
menggunakan
masker di ruang
rawat isolasi
tentang
pengobatannya
3. Untuk membantu
klien berperilaku
patuh terhadap
konsumsi obat
4. Untuk membantu
klien berperilaku
patuh dalam
pencegahan
penyebaran
penyakit kepada
orang lain
VI. IMPLEMENTASI
No. diagnosa
Hari/tgl/jam Implementasi Respon TTD
1 Senin/ 7-9-2015/ 08.30
Kolaborasi : terapi obat
Pirazinamid (1750
mg/ 24 jam)
Etambutol (1600
mg/24 jam)
Levofoxacin (750
mg/ 24 jam)
Cycloserin (750 mg/
24 jam)
Ethionamid (700
mg/ 24 jam)
Vit B6 (150 mg/ 24
jam)
Glimepiride (1 mg/
24 jam)
Kanamycin (1000
mg/ 24 jam)
Metoklopramide (10
mg / 8 jam)
S: klien mengatakan nafas lebih nyamanO: tampak lebih nyaman bernafas
Naim
10.00 Posisikan klien semi
fowler
S: klien merasa nyaman dan sesak berkurangO:tampak nyaman
Naim
10.00 Auskultasi suara nafas
dan catat adanya suara
S:-O: ronkhi di
Naim
nafas tambahan seluruh lapang paru
10.30 Lakukan fisioterapi
dada
S: klien merasa ingin batuk dan mengeluarkan dahakO: batuk
Ela
10.40 Ajarkan batuk efektif S: klien merasa ingin batuk dan napas lebih legaO: batuk, dahak keluar sedikit (putih kekuningan)
Ela
2 11.00 Monitor penurunan BB S: klien berkata BB turun dari 60 kg menjadi 55 kgO: BB turun 5 kg, IMT normal (22.92 kg/m2)
Ela
11.05 Monitor mual-muntah S: klien mengatakan mual terus menerus, tapi tidak bisa muntahO: -
Ela
11.10 Monitor pucat dan
kekeringan pada
konjungtiva
S: klien mengatakan lemasO: klien tampak pucat, kulit kering, konjungtiva anemis
Ela
11.13 Tanyakan adanya alergi
makanan
S: klien mengatakan tidak ada alergi makananO: -
Ela
14.30 Monitor jumlah nutrisi S: klien tidak mau makan dari RS dan merasa mualO: -
Endah
14.35 Anjurkan klien untuk
makan snack
S: klien mengatakan makan snack dan mualnya berkurangO: -
Endah
14.36 Berikan informasi
tentang kebutuhan
nutrisi
S: klien mengatakan paham, tapi mual rasanya, sehingga tidak nafsu makanO: klien berusaha makan sedikit-sedikit
Endah
3 16.30 Tentukan pengetahuan
tentang kesehatan saat
ini
S: klien mengatakan bahwa dirinya sakit MDRO: klien tidak memakai masker di ruang rawat isolasi
Endah
16.35 Berikan informasi
kepada klien dan
keluarga mengenai
S: klien mengatakan paham dan akan
Endah
konsekuensi jika tidak
mengkonsumsi obatnya
secara teratur
meminum obatnya teraturO: obat dihabiskan sesuai dosis dan waktunya
16.40 Ingatkan klien untuk
selalu meminum
obatnya teratur dan
sesuai dosisnya
S: klien mengatakan selalu meminum obatnya teraturO: obat dihabiskan sesuai dosis dan waktunya
Endah
16.43 Ingatkan klien untuk
menggunakan masker
di ruang rawat isolasi
S: klien mengatakan pengap dan sesak jika harus memakai maskerO: klien tidak memakai masker
Endah
1 16.45 Kolaborasi:
Metoklopramide (10 mg
/ 8 jam)
S: -O: Klien tidak mengalami pusing, tidak gelisah, tidak sakit kepala, dan tidak mengalami gangguan pencernaan, klien hanya terlihat mengantuk.
Endah
1 Selasa/ 8-9- Kolaborasi : terapi obat S: klien mengatakan
Naim
2015/ 08.30 Pirazinamid (1750
mg/ 24 jam)
Etambutol (1600
mg/24 jam)
Levofoxacin (750
mg/ 24 jam)
Cycloserin (750 mg/
24 jam)
Ethionamid (700
mg/ 24 jam)
Vit B6 (150 mg/ 24
jam)
Glimepiride (1 mg/
24 jam)
Kanamycin (1000
mg/ 24 jam)
Metoklopramide (10
mg / 8 jam)
nafas lebih nyamanO: tampak lebih nyaman bernafas
1 Selasa/8-9-2015/ 09.00
Auskultasi suara nafas S: -O: ronkhi di seluruh lapang paru
Naim
09.10 Lakukan fisioterapi
dada dan batuk efektif
S: klien mengatakan lebih lega napasnya setelah terapiO: batuk beberapa kali dan dahak bisa keluar (kekuningan, kental)
Naim
2 09.17 Monitor mual-muntah S: klien mengatakan masih mual dari pagi, tapi tidak muntahO: -
Naim
09.20 Monitor pucat dan
kekeringan pada
konjungtiva
S: -O: pucat, agak lembab, konjungtiva anemis
Naim
14.30 Monitor jumlah nutrisi S: klien mengatakan makan 3-4 sendok jatah dari RS tiap makanO: makanan masih tersisa banyak
Ela
14.33 Anjurkan klien untuk
makan snack
S: klien mengatakan nanti akan makan snack, agar mual berkurang seperti kemarinO: -
Ela
1 16.45 Kolaborasi:
Metoklopramide (10 mg
/ 8 jam)
S: Klien mengatakan mengantuk setiap meminum obat ini.O: Klien tidak mengalami pusing, tidak gelisah, tidak
Ela
sakit kepala, dan tidak mengalami gangguan pencernaan, klien hanya terlihat mengantuk.
3 21.45 Ingatkan klien untuk
selalu meminum
obatnya teratur dan
sesuai dosisnya
S: klien mengatakan selalu meminum obatnya teraturO: obat dihabiskan sesuai dosis dan waktunya
Endah
1 21.46 Kolaborasi:
Metoklopramide (10 mg
/ 8 jam)
S: -O:-
Endah
3 21.47 Ingatkan klien untuk
menggunakan masker
di ruang rawat isolasi
S: klien mengatakan pengap dan sesak jika harus memakai maskerO: klien tidak memakai masker
Endah
1 Rabu/9-9-2015/ 08.30
Kolaborasi : terapi obat
Pirazinamid (1750
mg/ 24 jam)
Etambutol (1600
mg/24 jam)
Levofoxacin (750
S: klien mengatakan nafas lebih nyamanO: tampak lebih nyaman bernafas
Naim
mg/ 24 jam)
Cycloserin (750 mg/
24 jam)
Ethionamid (700
mg/ 24 jam)
Vit B6 (150 mg/ 24
jam)
Glimepiride (1 mg/
24 jam)
Kanamycin (1000
mg/ 24 jam)
Metoklopramide (10
mg / 8 jam)
09.30 Auskultasi suara nafas S: -O: ronkhi di seluruh lapang paru
Naim
09.35 Lakukan fisioterapi
dada dan batuk efektif
S: klien mengatakan lebih lega napasnya setelah terapiO: batuk beberapa kali dan dahak bisa keluar (kekuningan, kental)
Naim
2 15.30 Monitor mual-muntah S: klien mengatakan mual masih terasa, tetapi lebih berkurangO: -
Ela
15.33 Monitor pucat dan
kekeringan pada
konjungtiva
S: -O: pucat, kulit agak lembab, konjungtiva anemis
Ela
1 16.00 Kolaborasi:
Metoklopramide (10 mg
/ 8 jam)
S:-O: Klien tidak mengalami pusing, tidak gelisah, tidak sakit kepala, dan tidak mengalami gangguan pencernaan, klien hanya terlihat mengantuk.
Endah
2 21.40 Monitor jumlah nutrisi S: klien mengatakan makan 6 sendok (± ½ porsi) tiap makanO: makanan dari RS tidak habis
Endah
21.43 Anjurkan klien untuk
makan snack
S: klien mengatakan sudah memakan snack untuk mengurangi mualO: -
Endah
3 21.45 Ingatkan klien untuk
selalu meminum
obatnya teratur dan
sesuai dosisnya
S: klien mengatakan selalu meminum obatnya teraturO: obat dihabiskan
Endah
sesuai dosis dan waktunya
1 21.46 Kolaborasi:
Metoklopramide (10 mg
/ 8 jam)
S: -O: -
Endah
3 21.47 Ingatkan klien untuk
menggunakan masker
di ruang rawat isolasi
S: klien mengatakan memakai masker, tapi kadang-kadangO: klien sedang memakai masker
Endah
1 Kamis/10-9-2015/ 08.30
Kolaborasi : terapi obat
Pirazinamid (1750
mg/ 24 jam)
Etambutol (1600
mg/24 jam)
Levofoxacin (750
mg/ 24 jam)
Cycloserin (750 mg/
24 jam)
Ethionamid (700
mg/ 24 jam)
Vit B6 (150 mg/ 24
jam)
Glimepiride (1 mg/
24 jam)
Kanamycin (1000
mg/ 24 jam)
S: klien mengatakan nafas lebih nyamanO: tampak lebih nyaman bernafas
Naim
Metoklopramide (10
mg / 8 jam)
08.33 Auskultasi suara nafas S: -O: ronkhi di seluruh lapang paru
Naim
08.35 Lakukan fisioterapi
dada dan batuk efektif
S: klien mengatakan lebih lega napasnya setelah terapiO: batuk beberapa kali dan dahak bisa keluar (kekuningan, kental)
Naim
VII.EVALUASI
Diagnosa
Hari/Tgl Evaluasi TTD
1 Kamis/ 10-9-2015/ 12.00
S:- Klien mengatakan nafas lebih
mudah dan lega- Klien mengatakan batuknya
lebih berkurang- Klien mengatakan dahak bisa
keluarO:
- Klien mampu mengeluarkan dahak (sedikit, warna: kekuningan kental)
- Ronkhi di seluruh lapang paru
- RR : 26 x/menitA:
- Masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d. obstruksi jalan nafas: mukus dalam jumlah berlebihan teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi:- Anjurkan melakukan
fisioterapi dada dan batuk efektif (atau refleks batuk) di rumah
- Kolaborasi: terapi obat Pirazinamid (1750 mg/ 24
jam)
Etambutol (1600 mg/24
jam)
Levofoxacin (750 mg/ 24
jam)
Cycloserin (750 mg/ 24
jam)
Ethionamid (700 mg/ 24
NaimElaEndah
jam)
Vit B6 (150 mg/ 24 jam)
Glimepiride (1 mg/ 24 jam)
Kanamycin (1000 mg/ 24
jam)
2 Kamis/ 10-9-2015/ 12.00
S:- Klien mengatakan sudah
tidak mual- Klien mengatakan nafsu
makan sudah meningkat- Klien mengatakan lidah
masih terasa agak pahitO:
- Membran mukosa pucat- Klien makan ± ½ porsi (6-7
sendok)A:
- Masalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. ketidakmampuan untuk mencerna makanan (mual) teratasi
P: Lanjutkan intervensi:- Anjurkan makan sedikit-
sedikit tapi sering- Anjurkan makan snack
(misal: roti kering) untuk mengurangi mual
NaimElaEndah
3 Kamis/ 10-9-2015/ 12.00
S:- Klien mengatakan selalu
meminum obatnya habis dan teratur
- Klien mengatakan kadang-kadang pakai masker, tetapi kadang tidak karena merasa pengap dan sesak
O:- Obat dihabiskan sesuai dosis
dan waktunya- Klien terkadang tidak
memakai masker
NaimElaEndah
A:- Masalah ketidakefektifan
manajemen kesehatan diri b.d. kompleksitas regimen terapeutik teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi:- Ingatkan klien dan keluarga
mengenai konsekuensi tidak meminum obat teratur dan sesuai dosisnya
- Anjurkan klien untuk memakai masker di rumah