revisi atb 1

7
1. Dewata Nawa Sanga Nawa Dewata atau Dewata Nawa Sanga adalah sembilan penguasa di setiap penjuru mata angin dalam konsep agama Hindu Dharma di Bali. Sembilan penguasa tersebut merupakan Dewa Siwa yang dikelilingi oleh delapan aspeknya. Arah Utara Timur Laut Timur Tenggara Selata n Barat Daya Barat Barat Laut Tengah Dewa Wisnu Sambh u swar a !aheswar a Brahm a "udra !ahadew a Sangkar a Siwa Sejata #hakr a Trisula Bajra Dupa $ada !oksal a Nagapas a %ngkus &adma Wahan a $arud a Wilman a $ajah !erak %ngsa 'erbau Naga Singa Lembu Aksara % Wa Sa Na Ba !a Ta Si ( )a Warna Hitam Biru &utih Dadu !erah *ingga 'uning Hijau &an+awarn a Dewata Nawa Sanga adalah para Dewa Nawa Sanga yang mengisi delapan penjuru mata angin dengan Siwa sebagai penguasa berada di tengah,tengahnya ya sebagaimana disebutkan sebagai salah satu perwujudan simbol pemimpin dalam Lo &ala agar alam semesta ini menjadi stabil. 'esembilan penguasa yang menjaga penjuru mata angin tersebut yang awalnya disebutkan dalam Dewata Nawa Sanga- sebagai berikut /. Dewa Wisnu- dipuja di &ura Batur 0. Dewa Sambhu- dipuja di &ura Besakih 1. Dewa swara- dipuja di &ura Lempuyang 2. Dewa !aheswara- dipuja di &ura $oa Lawah 3. Dewa Brahma- dipuja di &ura %ndakasa 4. Dewa "udra- dipuja di &ura Luhur Uluwatu 5. Dewa !ahadewa- dipuja di &ura Batukaru 6. Dewa Sangkara- dipuja di &ura &un+ak !angu- dan 7. Siwa- dipuja di &ura Besakih Dewata Nawa Sanga adalah konsep 7 mata angin yang menjadi pedoman bagi kehidupan keseharian masyarakat Bali. Seperti halnya dengan mata angin arah u 8 selatan yang disebut 'aja 8 'elod- dan timur 8 barat yang disebut 'angin 8 Hal ini sangat penting karena orientasi orang Bali terhadap $unung %gung dan terbit matahari menjadi pedoman bagi perletakan pola perumahan pada umumnya. Utara melambangkan Dewa Wisnu- selatan melambangkan Dewa Brahma- timu melambangkan Dewa swara dan barat melambangkan Dewa !ahadewa. 'onsep 'eseimbangan 9keseimbangan unsur semesta- konsep +atur lokapala- konsep Dewata Nawa Sanga:- konsep inijuga harus menjadi panutan dalam membangun berbagai tatanan arsitektur termasuk keseimbangan dalam berb ;ungsi bangunan. 'onsep dewata nawa sanga ialah aplikasi dari pura,pura utama berada di delapan penjuru arah di Bali yang dibangun untuk menyeimbangkan &ul Bali- pura , pura utama itu untuk memuja mani;estasi Tuhan yang berada di 6 p arah mata angin dan di tengah.

Upload: mithapratiwi

Post on 07-Oct-2015

243 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ssssss

TRANSCRIPT

1. Dewata Nawa Sanga

Nawa DewataatauDewata Nawa Sangaadalah sembilan penguasa di setiap penjuru mata angin dalam konsepagama Hindu DharmadiBali. Sembilan penguasa tersebut merupakan Dewa Siwa yang dikelilingi oleh delapan aspeknya.

ArahUtaraTimur LautTimurTenggaraSelatanBarat DayaBaratBarat LautTengah

DewaWisnuSambhuIswaraMaheswaraBrahmaRudraMahadewaSangkaraSiwa

SejataChakraTrisulaBajraDupaGadaMoksalaNagapasaAngkusPadma

WahanaGarudaWilmanaGajahMerakAngsaKerbauNagaSingaLembu

AksaraAWaSaNaBaMaTaSiI / Ya

WarnaHitamBiruPutihDaduMerahJinggaKuningHijauPancawarna

DewataNawa Sangaadalah paraDewaNawa Sanga yang mengisi delapan penjuru mata angin dengan Siwasebagai penguasa berada di tengah-tengahnya yang sebagaimana disebutkan sebagai salah satu perwujudan simbol pemimpin dalamLoka Palaagaralam semestaini menjadi stabil. Kesembilan penguasa yang menjaga penjuru mata angintersebut yang awalnya disebutkan dalam Dewata Nawa Sanga, sebagai berikut :1. Dewa Wisnu, dipuja diPura Batur2. Dewa Sambhu, dipuja di Pura Besakih3. Dewa Iswara, dipuja diPura Lempuyang4. Dewa Maheswara, dipuja diPura Goa Lawah5. Dewa Brahma, dipuja di Pura Andakasa6. Dewa Rudra, dipuja diPura Luhur Uluwatu7. Dewa Mahadewa, dipuja di Pura Batukaru8. Dewa Sangkara, dipuja di Pura Puncak Mangu, dan9. Siwa, dipuja diPura Besakih

Dewata Nawa Sangaadalah konsep 9 mata angin yang menjadi pedoman bagi kehidupan keseharian masyarakat Bali. Seperti halnya dengan mata angin arah utara selatan yang disebut Kaja Kelod, dan timur barat yang disebut Kangin Kauh. Hal ini sangat penting karena orientasi orang Bali terhadap Gunung Agung dan arah terbit matahari menjadi pedoman bagi perletakan pola perumahan pada umumnya. Utara melambangkan Dewa Wisnu, selatan melambangkan Dewa Brahma, timur melambangkan Dewa Iswara dan barat melambangkan Dewa Mahadewa.Konsep Keseimbangan (keseimbangan unsur semesta, konsepcatur lokapala, konsep Dewata Nawa Sanga), konsep ini juga harus menjadi panutan dalam membangun berbagai tatanan arsitektur termasuk keseimbangan dalam berbagai fungsi bangunan. Konsepdewata nawa sangaialah aplikasi dari pura-pura utama yang berada di delapan penjuru arah di Bali yang dibangun untuk menyeimbangkan Pulau Bali, pura - pura utama itu untuk memuja manifestasi Tuhan yang berada di 8 penjuru arah mata angin dan di tengah.

2. Asta Dik Pala

Asta Dik Pala berasa berasal dari Bahasa Sansekerta yang berasal dari tiga kata yaitu Asta-Dik-dan Pala. Asta berarti delapan, Dik berarti wilayah, dan Pala berarti penjaga. Secara keseluruhan Asta Dik Pala berarti delapan dewa yng mengatur arah alam semesta secara spesifik. Kedelapan dewa ini seringkali disebut dengan Dasa Dik Pala jika ditambahkan dengan Dewa Zenith dan Dewa Nadir.Para dikpalas delapan jumlahnya. Seperti nama kolektif mereka menunjukkan, mereka memerintah delapan perempat atau delapan zona alam semesta. Ashta berarti delapan, berarti dik perempat atau arah dan palas berarti penguasa. Menurut Hindu berpikir setiap kuartal ditugaskan untuk keilahian tertentu. Dia memimpin dan bertindak sebagai roh penjaga utamanya memastikan keteraturan alam semesta dan perlindungan penghuninya.Bentuk paling umum dari Surya Majapahit terdiri dari gambar sembilan dewa dan delapan berkas cahaya Matahari. Lingkaran di tengah menampilkan sembilan dewa Hindu yang disebutDewata Nawa Sanga. Dewa-dewa utama di bagian tengah ini diatur dalam posisi delapan arah mata angin dan satu di tengah. Dewa-dewa ini diatur dalam posisi: Tengah:Siwa Timur:Iswara Barat:Mahadewa Utara:Wishnu Selatan:Brahma Timur laut:Sambhu Barat laut:Sangkara Tenggara:Mahesora Barat daya:Rudra

Dewa-dewa pendamping lainnya terletak pada lingkaran luar Matahari dan dilambangkan sebagai delapan jurai sinar Matahari: Timur:Indra: Dewa hujan / dewa perang Barat:Baruna: Dewa air / dewa penguasa lautan Utara:Kuwera: Dewa kekayaan Selatan:Yama: Dewa maut Timur laut:Isana: Barat laut:Bayu: Dewa angin Tenggara:Agni: Dewa api Barat daya:Nriti:

Lambang ini digambar dalam berbagai variasi bentuk, seperti lingkaran dewa-dewa dan sinar Matahari, atau bentuk sederhana Matahari bersudut delapan, seperti lambang Surya majapahit yang ditemukan di langit-langitCandi Penataran. Dewa-dewa ini diatur dalam bentuk sepertimandala. Variasi lain dari Surya Majapahit berupa Matahari bersudut delapan dengan gambar dewaSuryadi tengah lingkaran tengah mengendarai kuda atau kereta perang. Ukiran Surya Majapahit biasanya dapat ditemukan di tengah langit-langitGarbhagriha(ruangan tersuci) dari beberapa candi sepertiCandi Bangkal, Sawentar, danCandi Jawi. Ukiran Surya Majapahit juga kerap ditemukan pada stella, ukiranHaloatauAura, pada bagian belakang kepala arca yang dibuat pada masa Majapahit. Ukiran ini juga ditemukan di batunisanyang berasal dari masa Majapahit, seperti diTrowulan.

PENERAPANPADA RUANG LINGKUP MAKRO1. Dewata Nawa Sanga

KETERANGAN :Dewa Wisnu, dipuja diPura BaturDewa Sambhu, dipuja di Pura BesakihDewa Iswara, dipuja diPura LempuyangDewa Maheswara, dipuja diPura Goa LawahDewa Brahma, dipuja di Pura AndakasaDewa Rudra, dipuja diPura Luhur UluwatuDewa Mahadewa, dipuja di Pura BatukaruDewa Sangkara, dipuja di Pura Puncak Mangu, danSiwa, dipuja diPura Besakih

PENERAPANPADA RUANG LINGKUP MIKRO2. Asta Dik Pala

KETERANGAN :1. Bale sikepat2. Bale daja3. Tempat suci4. Bale dauh5. Natah6. Bale dangin7. Pintu masuk8. Paon / dapur9. Bale delod10. Lumbung padi & jineng U

1. Barat laut : Dewa Bayu : Dewa anginSebagai akses masuknya angin ke dalam rumah sehingga terdapat bale sikepat. 2. Utara : Dewa Kuwera : Dewa kekayaanDi utara terdapat bale daja. Fungsi tradisi bale daja adalah fungsi awal yang merupakan bale tempat tidur saja. Fungsi tradisi lainnya juga ditemukan sebagai ruang tidur untuk anak gadis.3. Timur laut : Dewa IsanaDi timur laut terdapat tempat suci.4. Barat : Dewa baruna : Dewa penguasa lautanDi barat terdapat bale dauh. Fungsi Bale Dauh ini adalah untuk tempat menerima tamu dan juga digunakan sebagai tempat tidur anak remaja atau anak muda.6. Timur : Dewa Indra : Dewa perangFungsi Bale Dangin ini adalah untuk tempat upacara dan biasa difungsikan sebagai tempat tidur.9. Selatan : Dewa Yama : Dewa mautDi Bali bale delod difunngsikan untuk kegiatan adat, dan atau bale kematian dimana bila ada salah satu anggota keluarga yang meninggal akan disemayamkan disana sebelum prosesi ngaben dilaksanakan.

DEWATA NAWA SANGA &ASTA DIK PALA

KELOMPOK 4

I Putu Aris Ariyawan (0719251013)Hendi Pradana (1119251035)Ida Ayu Putu Pariksa Wedani(1219251002)Ryan Rachmawati(1219251011)Mitha Pratiwi(1219251018)

MATA KULIAH ARSITEKTUR BALI 2TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS UDAYANA2013