review materi tata guna lahan

13
qwertyuiopasdfghjklzxcvbnm qwertyuiopasdfghjklzxcvbnm qwertyuiopasdfghjklzxcvbnm qwertyuiopasdfghjklzxcvbnm qwertyuiopasdfghjklzxcvbnm qwertyuiopasdfghjklzxcvbnm qwertyuiopasdfghjklzxcvbnm qwertyuiopasdfghjklzxcvbnm qwertyuiopasdfghjklzxcvbnm qwertyuiopasdfghjklzxcvbnm qwertyuiopasdfghjklzxcvbnm Review Materi Tata Guna Lahan Minggu 1-9 Farida Kusuma Wardhani 3612100061 Perencanaan Wilayah dan Kota – Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Upload: farida-kusuma-wardhani

Post on 02-Feb-2016

17 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Materi Perkuliahan Tata Guna Lahan

TRANSCRIPT

Page 1: Review Materi Tata Guna Lahan

qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwe

rtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyu

iopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopa

sdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg

hjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjkl

zxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcv

bnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnm

qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwe

rtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyu

iopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopa

sdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg

hjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjkl

zxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcv

Review Materi Tata Guna Lahan Minggu 1-9

Farida Kusuma Wardhani 3612100061

Perencanaan Wilayah dan Kota – Institut Teknologi Sepuluh NopemberSurabaya

Page 2: Review Materi Tata Guna Lahan

Review Materi Tata Guna Lahan (Minggu 1-9)

Konsep Dasar tentang Lahan

Pandangan terhadap Lahan

Lahan (Land) adalah bagian permukaan bumi yang merupakan media tempat berbagai kegiatan

berlangsung. Berkaitan dengan penggunaan lahan (Land Use Plan- UU No.26 Tahun 2007).

Sedangkan menurut Jayadinata (1999:10), lahan merupakan  tanah yang sudah ada

peruntukannya dan umumnya dimiliki dan dimanfaatkan oleh perorangan atau lembaga untuk

dapat diusahakan. 

Tanah (Soil) adalah permukaan bumi hingga kedalaman tertentu. Tanah berkaitan dengan

kepemilikan (UU No.5 Tahun 1960).

Dalam kamus tata ruang, “land = soil”. Tata guna lahan adalah kegiatan mengatur atau

mengalokasikan kegiatan di permukaan bumi.

Karakteristik Lahan

Lahan memiliki sifat-sifat khusus, yaitu:

1. Permanen (tidak dapat dihancurkan atau dibuat baru)

2. Immobile/lokasi yang pasti (tidak dapat dipindahkan)

3. Tidak sama/unique (nilai lahan tidak sama di setiap lokasi)

4. Tidak bisa digantikan

5. Ada hak atas lahan

6. Ketersediaan (supply) yang terbatas dan langka

7. Tumpuan harapan dari berbagai kepentingan (baik yang dikuasai secara sah/legal maupun

tidak sah/ilegal menurut pandangan yang berlaku)

8. Lahan di perkotaan mempunyai nilai lebih tinggi karena mempunyai kelengkapan sarana

dan prasarana yang baik

1

Page 3: Review Materi Tata Guna Lahan

Klasifikasi Penggunaan Lahan

Jenis penggunaan lahan di perkotaan meliputi permukiman, industri, perdagangan dan jasa,

fasilitas umum, fasilitas sosial dan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Stakeholders (pemangku

kepentingan) dalam penggunaan lahan adalah pemerintah, pihak swasta dan masyarakat.

Nilai Lahan

Pengertian nilai lahan menurut Sujarto (1985) adalah kemampuan lahan sehubungan dengan

penggunaan dan pemanfaatannya.Sedangkan menurut Drabkin (1977), penilaian atas lahan

didasarkan pada kemampuan lahan secara ekonomis dalam hubungannya dengan produktivitas

dan strategis ekonominya.

Harga lahan terbentuk karena adanya nilai lahan.

Faktor yang mempengaruhi nilai lahan adalah jarak ke pusat, status lahan, pajak, faktor sosial,

fisik, budaya, intensifikasi pemanfaatan lahan, ketersediaan infrastruktur, iklim > lokasi dan

fungsi, aksesibilitas, dan resiko bencana.

Nilai Ekonomi Lahan

Jenis nilai dalam ekonomi lahan, yaitu:

1. Ricardian Rent, nilai lahan yang berkaitan dengan sifat dan kualitas tanah

2. Locational Rent, nilai lahan sehubungan dengan sifat lokasi relatif dari lahan

3. Enviromental Rent, sifat tanah sebagai komponen utama ekosistem

Menurut Barlowe (1978) nilai ekomomi lahan dibagi:

1. Sewa Lahan (contract rent) sebagai pembayaran dari penyewa kepada pemilik dimana

pemilik melakukan kontrak sewa dalam jangka waktu tertentu.

2. Keuntungan Usaha (economic rent atau land rent) yang merupakan surplus pendapatan di

atas biaya produksi atau harga input lahan yang memungkinkan faktor produksi lahan dapat

dimanfaatkan dalam proses produksi.

2

Page 4: Review Materi Tata Guna Lahan

Faktor Penentu Penggunaan Lahan

Land Use vs Land Cover

Penutup lahan adalah istilah yang digunakan dalam menyebutkan kenampakan suatu lahan

secara fisik, baik kenampakan alami maupun kenampakan buatan manusia. Contoh dari

penggunaan tutupan lahan adalah tutupan vegetasi jarang, tutupan vegetasi rapat, tanah kosong,

tubuh air, dan tutupan bangunan.

Penggunaan lahan adalah suatu istilah yang didasari pada fungsi kenampakan penutup lahan,

baik itu kenampakan alami atau buatan manusia dan umumnya tergantung pada perlakuan

manusia terhadap tutupan lahan tersebut. Suatu kenampakan vegetasi rapat, dalam istilah

penggunaan lahan dapat dibedakan menjadi hutan maupun perkebunan.

Tipologi Land Use

Tipologi penggunaan lahan dibedakan menjadi dua yaitu lahan terbangun (build area) dan open

space (unbuild area). Lahan terbangun dapat meliputi perumahan, permukiman, perkantoran, dsb

sedangkan open space meliputi Ruang Terbuka Hijau, Ruang Terbuka Biru, dsb.

Faktor Kependudukan

Demografi merupakan suatu ilmu yang menggambarkan tentang penduduk. Faktor demografi

yang dapat mempengaruhi land use meliputi pertumbuhan penduduk (fertilitas dan mortalitas),

jumlah penduduk, umur, komposisi jenis kelamin, dan juga migrasi. Bertambahnya jumlah

penduduk membutuhkan lahan untuk beraktifitas seperti membutuhkan perumahan, sekolah,

kantor, dll. Persebaran penduduk karena migrasi juga mempengaruhi penggunaan lahan,

misalnya lahan yang awalnya merupakan RTH berubah menjadi perumahan karena kebutuhan

akan perumahan yang meningkat.

Faktor Ekonomi

Kondisi perekonomian dalam suatu daerah secara tidak langsung dapat mencerminkan land use

dari daerah tersebut. Berikut ini merupakan faktor-faktor ekonomi yang menentukan land use,

meliputi permintaan dan penawaran, pasar, sektor publik seperti pajak. Permintaan perumahan

3

Page 5: Review Materi Tata Guna Lahan

yang semakin meningkat dalam suatu daerah, namun terdapat kendala, yaitu lahan yang tidak

dapat bertambah menyebabkan land use daerah tersebut sebagian besar terdiri atas kawasan

perumahan.

Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan merupakan faktor-faktor yang bersumber dari potensi Sumber Daya Alam

(SDA) suatu daerah, seperti matahari, angin, panas bumi, batu bara, minyak, dsb. Dalam

merencanakan land use suatu daerah, diperlukannya analisis awal terhadap lingkungan,

khususnya mengenai sumber daya alam yang ada di lokasi tersebut. Contohnya lingkungan

daerah A yang memiliki potensi sumber daya alam berupa batu bara, maka land use sekitar akan

berpotensi besar dibangunnya pertambangan batu bara dan semaksimal mungkin dihindarkan

dari adanya pembangunan kawasan pemukiman. Faktor lingkungan dalam aspek pembangunan

tidak dapat disepelekan, karena jika terjadi kesalahan dalam perencanaan land use dampak yang

terjadi akan berimbas ke lingkungan, seperti banjir, tanah longsor, dsb.

Faktor Transportasi dan Infrastruktur

Interaksi antara land use dengan transportasi merupakan interaksi yang berjalan terus menerus

dan bersifat berkesinambungan. Dalam menyeimbangkan interaksi tersebut, terdapat beberapa

faktor yang mempengaruhi interaksi guna lahan dan tranportasi, yaitu harga lahan, aksesibilitas,

populasi dan sistem aktivitas. Salah satu contohnya adalah apabila indeks aksesibilitas dari

daerah A meningkat dikarenakan land usenya yang sebagian besar terdiri atas daerah komersial,

maka diperlukannya peningkatan pelayanan sistem sarana dan prasarana transportasi di pusat

daerah A dan daerah-daerah disekitar guna menunjang aktivitas masyarakatnya.

4

Page 6: Review Materi Tata Guna Lahan

Analisis Lahan

Carrying Capacity atau Daya Dukung Lingkungan mengandung pengertian kemampuan suatu

tempat dalam menunjang kehidupan mahluk hidup secara optimum dalam periode waktu yang

panjang. Daya dukung lingkungan dapat pula diartikan kemampuan lingkungan memberikan

kehidupan organisme secara sejahtera dan lestari bagi penduduk yang mendiami suatu kawasan..

Daya Dukung Lahan adalah kemampuan lahan pada suatu satuan lahan untuk mendukung

kebutuhan-kebutuhan manusia, yang pada akhirnya tujuannya adalah untuk memenuhi

kebutuhan manusia.

Kemampuan Lahan adalah mutu lahan yang dinilai secara menyeluruh dengan pengertian

merupakan suatu pengenal majemuk lahan dan nilai kemampuan lahan berbeda untuk

penggunaan yang berbeda. Kemampuan lahan dapat pula diartikan karakteristik lahan yang

mencakup sifat-sifat tanah, topografi, drainase, dan kondisi lingkungan fisik lain untuk

mendukung kehidupan atau kegiatan pada suatu hamparan lahan.

Kesesuaian Lahan adalah kecocokan suatu hamparan lahan untuk pemanfaatan ruang tertentu.

Teknik analisis yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:

Teknik Pengharkatan/Pembobotan: (Penjumlahan dan Pengurangan Yang

menguntungkan dikurangi yang merugikan); AHP Overlay.

Teknik Pembandingan: Tabularis.

Instrumen Penatagunaan Lahan

Kategori Instrumen

Investasi Publik Pengadaan infrastruktur

Kasiba-lisiba

Peremajaan kota / kawasan

Konsolidasi lahan

Bank lahan

Land sharing

5

Page 7: Review Materi Tata Guna Lahan

Pengendalian terhadap Penggunaan Lahan

Pribadi

Zoning regulation

Subdivision Regulation

Development control

Perizinan

Pengawasan dan penertiban

Insentif merupakan pengaturan yang bertujuan memberikan rangsangan terhadap

kegiatan seiring dengan penataan ruang.

Disinsentif pengaturan yang bertujuan membatasi pertumbuhan atau mengurangi kegiatan

yang tidak sejalan dengan penataan ruang.

(UU No. 26 Tahun 2007)

Land Use Planning

Land Use Menurut Lindgren (1985) (Land Use Planning and Remote Sensing) adalah

penggunaan lahan adalah semua jenis penggunaan sumber daya lahan oleh manusia baik untuk

pertanian, lapangan olah raga, rumah mukim serta kegiatan lain sepanjang masih ada

keterkaitannya dengan lahan.

6

Page 8: Review Materi Tata Guna Lahan

Tujuan dari Land Use Planning adalah untuk menciptakan suatu persyaratan ataupun kondisi

yang dibutuhkan untuk mencapai suatu jenis penggunaan lahan (land use) yang berkelanjutan,

kompatibel secara sosial dan lingkungan, diinginkan secara sosial dan ekonomi juga

menguntungkan.

Tahapan Land Use Planning adalah sebagai berikut:

Step 1. Establish goals and terms of referenceStep 2. Organize the workStep 3. Analyse the problemsStep 4. Identify opportunities for changeStep 5. Evaluate land suitabilityStep 6. Appraise the alternatives: environmental, economic and social analysisStep 7. Choose the best optionStep 8. Prepare the land-use planStep 9. Implement the planStep 10. Monitor and revise the plan

Masalah dalam Pengembangan Lahan

Lahan Terlantar

Definisi lahan terlantar menurut Chapin & Kaiser (1979:265) adalah sebidang lahan secara fisik

diatasnya tidak terdapat bangunan, akan tetapi potensi dapat digunakan. Sedangkan menurut

Sensus Nasional Amerika 1971 (dalam Bourne 1982: 477) adalah lahan yang tidak dihuni

pemiliknya, padahal secara fisik bisa dihuni. Mengacu pula pad pengertian bangunan-bangunan

yang ditelantarkan oleh pemiliknya. Secara garis besar, lahan terlantar adalah:

”Lahan yang telah memiliki dasar penguasaan yang sah, tetapi belum dimanfaatkan sebagai

mana mestinya, sesuai dengan fungsi yang diarahkan pada rencana kota atau sifat

penguasaannya”

Karakteristik Lahan Terlantar

Karakteristik lahan terlantar dapat dibedakan menjadi 2, yaitu lahan terbangun dan tidak

terbangun. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah:

7

Page 9: Review Materi Tata Guna Lahan

Lahan terlantar dibedakan menjadi 3 dalam hal lingkup berdasarkan penguasaannya

Local authorities vacant land / public vacant land (dikuasai negara)

Nationalised industries vacant land / private institution vacant land (dikuasai oleh perusahan badan hukum)

Private vacant land (dikuasai perseorangan)

Keberadaan lahan terlantar cenderung menimbulkan dampak yang merugikan:

1. Aset kota / individu yang terbengkalai

2. Tidak efisiennya pemanfaatan lahan

3. Mendorong peningkatan harga lahan

4. Mengurangi keindahan kota

5. Penyerobotan lahan

6. Hilangnya potensi pendapatan pemerintah

7. Hilangnya kesempatan kerja

Penyebab lahan terlantar adalah sebagai berikut:

8

Page 10: Review Materi Tata Guna Lahan

Penanganan yang tersedia adalah sebagai berikut:

9