reumatoid heart disease (rhd)

18
REUMATOID HEART DISEASE (RHD) Lono Wijayanti

Upload: dwi-rahmadhani

Post on 01-Oct-2015

8 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Reumatoid Heart Disease (Rhd)

TRANSCRIPT

REUMATOID HEART DISEASE (RHD)

REUMATOID HEART DISEASE (RHD)Lono WijayantipendahuluanDemam reumatik ad/ penyebab terpenting peny jantung katub baik pada anak maupun dewasaPenyakit demam reumatik ad/peradangan akut yg seringkali diawali peradangan pada faringPenyakit jantung reumatik ad/ penyakit yang berulang / kronispengertianSu/ penyakit radang yang terjadi setelah adanya infeksi streptokokus golongan beta hemolitik A, yang dapat menyebabkan lesi patologis di daerah jantung, pembuluh darah, sendi, dan jaringan subkutan. ( Alimul Aziz. 2006 )Kuman ini acap kali bersarang pada infeksi gigi atau infeksi tenggorokan dan biasanya banyak menyerang anak usia 5-15 tahun.

etiologiSecara pasti belum diketahuiPenderita dengan infeksi saluran nafas yang tak terobati (kuman; A beta Hemolytic streptococcus)

Manifestasi Klinis dan Kriteria diagnosisTanda dan gejala RHD menurut criteria T. Jones2 manifestasi mayor atau1 manifestasi mayor + 2 minor

Manifestasi Klinis dan Kriteria diagnosis (kriteria T. Jones)Kriteria MayorCarditis peradangan pd jantung (miokarditis, edokarditis)Poliartritis px dgn keluhan sakit pd sendih yg berpindah-pindah ,radang sendi sendi besar,lutut,pergelangan kaki ,pergelangan tangan,siku (poliartitis migrans )Khorea Syndenham gerakan yg tdk disengaja /gerakan abnormal,sbg manifestasi peradangan pd sistem saraf pusat

Eritema Marginatumtanda kemerahan pada batang tubuh dan telapak tangan yang tidak gatalNodul SubcutanNodul subcutan ini terlihat sebagai tonjolan-tonjolan keras dibawah kulit tanpa adanya perubahan warna atau rasa nyeri.timbul pd minggu pertama serangan dan menghilang setelah 1-2 minggu. Ini jarang ditemukan pada orang dewasa.

Kriteria Minor1) Memang mempunyai riwayat RHD2) Artralgia atau nyeri sendi 3)Demam tidak >39 C dan pola tidak tentu4) Leukositosis5) Peningkatan laju endap darah ( LED )6) C- reaktif Protein ( CRP ) positif7) P-R interval memanjang8) Peningkatan pulse ( sleeping pulse )9) Peningkatan Anti Streptolisin O ( ASTO )

Selain kriteria mayor dan minor tersebut, terjadi juga gejala-gejala umum seperti , akral dingin, lesu,terlihat pucat dan anemia akibat gang. eritropoesis.gejala lain yg dpt muncul juga gang pd GI tract dengan manifestasi peningkatan HCL dengan gejala mual dan anoreksia

Pemeriksaan Diagnostik / PenunjangPemeriksaan laboratorium peningkatan ASTO, LED ,leukositosis, Hb Radiologi foto thoraks pembesaran pada jantung.Pemeriksaan Echokardiogrampembesaran jantung dan terdapat lesiPemeriksaan Elektrokardiogram interval P-R memanjang.Hapusan tenggorokan :ditemukan steptococcus hemolitikus b grup A

Asuhan keperawatanPengkajian Data fokus:- Peningkatan suhu tubuh tidak >39 C,tdk terpola- Adanya riwayat infeksi saluran nafas.- TD menurun, denyut nadi , dada berdebar-debar..- Nyeri abdomen, Mual, anoreksia dan Hb - Arthralgia, gangguan fungsi sendi- Kelemahan otot- Akral dingin- Mungkin adanya sesak.

Manifestasi khusus:carditis:takikardia terutama saat tidur ( sleeping pulse )PolyarthritisNodul subcutaneousKhoreaEmosi labilKelemahan ototEritema marginatumeritema bersifat non pruritus

Masalah yg mungkin terjadiGangguan rasa nyaman akibat rasa sakit pada sendiGangguan rasa nyaman sehubungan dengan gerakan yang kurang terkoordinasi Keterbatasan aktifitasIsolasi sosialKurangnya pengetahuan orang tua dan pasien (sesuai usia pasien )tentang penyakit yg dideritanya; pentingnya tirah baringDiagnosa keperawatan1) Penurunan curah jantung b/d adanya gangguan pada penutupan pada katup mitral ( stenosis katup )2) Perfusi jar perifer tidak efektif b/d penurunan metabolisme terutama perifer akibat vasokonstriksi pembuluh darah3)Nyeri akut b/d peradangan pd membran sinovial4)Hipertermia b/d Peradangan pada membran sinovial dan peradangan katup jantung5)Ketidakseimbangan nutrisi ; kurang dari kebutuhan tubuh b/d pe asam lambung akibat kompensasi sistem saraf simpatis.

6) Intoleransi aktivitas b/d kelemahan otot, tirah baring atau imobilisasi7) Syndrome kurang perawatan diri b/d Gang muskuloskeletal ; Poltarthritis/arthalgia dan therapi bed rest 8) Kerusakan integritas kulit b/d peradangan pada kulit dan jaringan subcutan.9) Resiko kerusakan pertukaran gas b/d penumpukan darah diparu akibat pengisian atrium yang meningkat10) Resiko cidera b/dGerakan involunter,irrigulaer, cepat dan kelemahan otot/khorea

Tujuan intervensiDicapai toleransi optimal terhadap aktifitasKlien memperoleh kemampuan yg optimal u mengatasi masalahKlien merasa nyaman ,dpt tidur,tdk merasa sakit,dsb

lanjutanMencapai BB ,balans cairan,serum albumin dan nitrogen yg normal Keadaan hemodinamik yg normalMemperoleh pengetahuan ttg penyakitnyaKerjasama dokter,perawat,pasien dan orang tua dlm perawatan pasien

wassalam