resume buku pengantar pendidikan

8/19/2019 Resume Buku Pengantar Pendidikan

1/22

RESUME BUKU PENGANTAR PENDIDIKAN (Prof. Dr. UmarTirtaraharjda & Drs. S. L. La Su o!

RESUME

BUKU PENGANTAR PENDIDIKAN

(Prof. Dr. Umar Tirtaraharjda & Drs. S. L. La Su o!

" #h$ E%a Prati i (' ')*) *'+!

PR"GRAM STUDI PENDIDIKAN GE"GRA,I


2/22

-URUSAN ILMU PENGETA UAN S"SIAL

,AKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNI/ERSITAS LAMPUNG

0*'

BAB ' 1 AKIKAT MANUSIA DAN PENGEMBANGANN2A

A. Sifat a%i%at Ma3usia

Sifat hakikat manusia menjadi bidang kajian filsafat, khususnyafilsafat antropologi. Hal ini

menjadi keharusan karena pendidikan bukan hanya sekadar soal praktek melainkan praktek

yang berlandasan dan bertujuan. Sedangkan landaasan dan tujuan pendidikan itu bersifat

filosofis normatif.

'. P#34#rtia3 Sifat a%i%at Ma3usia

Sifat hakikat manusia diartikan sebagai cirri-ciri karakteristik, yang secara prinsipil ( jadi

bukan hanya gradual ) membedakan manusia dari hewan. Meskipun antara manusia dan

hewan banyak kemiripan terutama jika dilihat dari segi biologisnya. ahkan beberapa filosof

seperti Socrates menamakan manusia itu !oon politicon ( hewan yang bermasyarakat ), Ma"

Scheller menggambarkan manusia sebagai #as $ranke tier ( Hewan yang sakit ) yang selalu

gelisah dan bermasalah.

$enyataan dan pernyataan tersebut dapat menimbulkan kesan yang keliru, mengira bahwa

hewan dan manusia itu hanya berbeda secara gradual yaitu suatu perbedaan yang dengan

melalui proses rekayasa dapat dibuat sama keadaannya, misalnya air yang karena perubahan

temperature lalu menjadi es. Seolah-olah dengan kemahiran rekayasa pendidikan, orang

hutan dapat dirubah menjadi manusia.

0. 5ujud Sifat a%i%at Ma3usia

%ujud sifat hakikat manusia yang dikemukakan oleh eksistensialisme, dengan maksudmenjadi masukan dalam membenahi konsep pendidikan, yaitu&


3/22

a. K#mam6ua3 m#37adari diri

$aum 'asionalisme menunjuk kunci perbedaan manusia dengan hewan pada adanya

kemampuan menyadari diri yang dimiliki oleh manusia. erkat adanya kemampuan

menyadari diri yang dimiliki manusia, maka manusia menyadari bahwa dirinya (akunya)

memiliki ciri yang khas atau karakteristik diri. Hal ini yang menyebabkan manusia dapat

membedakan dirinya dengan aku-aku yang lain.

8. K#mam6ua3 8#ri3t#ra%si

Manusia merupakan makhluk yang mempunyai kemampuan untuk menerobos dan mengatasi

batas-batas yang membelenggu dirinya. $emempuan menempatkan diri dan menerobos inilah

yang disebut dengan kemempuan bereksistensi. danya kemampuan bereksistensi inilah pula

yang membedakan manusia sebagai makhluk human dari hewan selaku mekhluk infra

human, di mana hewan menjadi onderdil dari lingkungan, sedangkan manusia menjadi

manajer terhadap lingkungan. $emampuan bereksistensi perlu dibina melalui pendidikan.

eserta didik diajar agar belajar dari pengalamannya, belajar mengantisipasi suatu keadaan

dan peristiwa, belajar melihat prospek masa depan serta mengembangkan daya imajinasi

kreatif sejak dari masa kanak-kanak.

9. Kata hati

$ata hati merupakan kemampuan membuat keputusan tentang yang baik*benar dan yang

buruk*salah bagi manusia sebagai manusia. #alam kaitannya dengan moral, kata hati

merupakan petunjuk bagi moral* perbuatan. +saha untuk mengubah kata hati yang tumpul

menjadi kata hati yang tajam adalah pendidikan kata hati ( gewetan forming). 'ealisasinya

dapat ditempuh dengan melatih akal kecerdasan dan kepekaan emosi. ujuannya agar orang

memiliki keberanian moral yang didasari oleh kata hati yang tajam.

d. Mora

Moral yang sinkron dengan kata hati yang tajam yaitu yang benar-benar baik bagi manusia

sebagai manusia merupakan moral yang baik atau moral yang tinggi atau luhur. Sebaliknya

perbuatan yang tidak sinkron dengan kata hati yang tajam ataupun merupakan realisasi dari

kata hati yang tumpul disebut moral yang buruk, la!imnya disebut tidak bermoral.

#. Ta344u34 ja a8


4/22

anggung jawab dapat diartikan sebagai keberanian untuk menentukan bahwa sesuatu

perbuatan sesuai dengan tuntutan kodrat manusia, dan bahwa hanya karena itu perbuatan

tersebut dilakukan, sehingga sanksi apapun yang dituntutkan (oleh kata hati, oleh masyarakat,

oleh agama-agama), diterima dengan penuh kesadaran dan kerelaan. #an uraian ini menjadi

jelas betapa pentingnya pendidikan moral bagi peserta didik baik sebagai pribadi maupun

sebagai anggota masyarakat.

f. Rasa %#8#8asa3 (%#m#rd#%aa3!

Merdeka adalah rasa bebas (tidak merasa terikat oleh sesuatu), tetapi sesuai dengan tuntutan

kodrat manusia. $emerdekaan dalam arti yang sebenarnya memang berlangsung dalam

keterikatan. $emerdekaan berkaitan erat dengan kata hati dan moral.

4. K#s#diaa3 m# a%sa3a%a3 %# aji8a3 da3 ha%

$ewajiban dan hak adalah dua macam gejala yang timbul sebagai manifestasi dari manusia

sebagai makhluk social. ang satu ada hanya oleh karena adanya yang lain. ak ada hak

tanpa kewajiban. ika seseorang mempunyai hak untuk menuntut sesuatu maka tentu ada

pihak lain yang berkewajiban untuk memenuhi hak tersebut (yang pada saat itu belum

dipenuhi), begitu sebaliknya.

h. K#mam6ua3 m#34ha7ati %#8aha4iaa3

dalah suatu istilah yang lahir dari kehidupan manusia. enghayatan hidup yang disebut

/kebahagiaan0 ini meskipun tidak mudah untuk dijabarkan tetapi tidak sulit untuk dirasakan.

$ebahagiaan tidak cukup digambarkan hanya sebagai himpunan dari pengalaman-

pengalaman yang menyenangkan saja, tetapi lebih dari itu, yaitu merupakan integrasi dari

segenap kesenangan, kegembiraan, kepuasan, dan sejenisnya dengan pengalaman-

pengalaman pahit dan penderitaan. roses integrasi dari kesemuanya itu (yang

menyenangkan maupun yang pahit) menghasilkan suatu bentuk penghayatan hidup yang

disebut /bahagia0.

B. Dim#3si:dim#3si a%i%at Ma3usia s#rta Pot#3si; K#u3i%a3; da3 Di3ami%a37a'. Dim#3si K#i3di


5/22

adanya indi2idualitas itu setiap orang memiliki kehendak, perasaan, cita-cita, kecenderungan,

semangat, dan daya tahan yang berbeda. $esanggupan untuk memikul tanggung jawab

sendiri merupakan cirri yang sangat esensial dari adanya indi2idualitas pada diri manusia.

0. Dim#3si K#sosia a3Setiap orang dapat saling berkomunikasi yang pada hakikatnya didalamnya terkandung

unsure memberi dan menerima. danya dimensi kesosialan pada diri manusia tampak lebih

jelas pada dorongan untuk bergaul.

). Dim#3si %#susi aa3Susila berasal dari kata su dan sila yang artinya kepantasan yang lebih tinggi. $esusilaan

diartikan mencangkup etika dan etiket. ersoalan kesusilaan selalu berhubungan erat dengannilai-nilai.

. Dim#3si K#8#ra4amaa3eragama merupakan kebutuhan manusia karena manusia adalah makhluk yang lemah

sehingga memerlukan tempat bertopang.

=. P#34#m8a34a3 Dim#3si a%i%at Ma3usia

'. P#34#m8a34a3 7a34 Utuhingkat keutuhan perkembangan dimensi hakikat manusia ditentukan oleh dua factor, yaitu

kualitas dimensi hakikat manusia itu sendiri secara potensial dan kualitas pendidikan yang

disediakan untuk memberikan pelayanan atas perkembangannya. engembangan yang utuh

dapat dilihat dari segi wujud dimensi dan arah pengembangannya.0. P#34#m8a34a3 7a34 Tida% Utuh

engembangan yang tidak utuh terhadap dimensi hakikat manusia akan terjadi di dalam

proses pengembangan jika ada unsur yang terabaikan. engembangan yang tidak utuh

mengakibatkan terbentuknya kepribadian yang pincang dan tidak mantap.

D. Soso% Ma3usia I3do3#sia 7a34 S#utuh37a

Sosok manusia seutuhnya telah dirumuskan di dalam 3 H4 mengenai arah

pembangunan janga panjang. #inyatakan bahwa pembangunan nasional dilaksanakan di

dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh

masyarakat 5ndonesia. erarti bahwa pembangunan itu tidak hanya mengejar kemajuan

lahiriah ataupun kepuasan batiniah.


6/22

BAB II 1 PENGERTIAN DAN UNSUR:UNSUR PENDIDIKAN

A. P#34#rtia3 P#3didi%a3

'. Batasa3 t#3ta34 P#3didi%a3a. P#3didi%a3 s#8a4ai Pros#s Tra3sformasi Buda7aSebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya

dari satu generasi ke generasi yang lain. 4ilai-nilai budaya tersebut mengalami proses

transformasi dari generasi tua ke generasi muda. da tiga bentuk transformasi yaitu nilai-nilai

yang masih cocok diteruskan misalnya nilai-nilai kejujuran, rasa tanggung jawab, dan lain-

lain.

8. P#3didi%a3 s#8a4a Pros#s P#m8#3tu%a3 Pri8adi

Sebagai proses pembentukan pribadi, pendidikan diartikan sebagi suatu kegiatan yangsistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik. roses


7/22

pembentukan pribadi melalui 6 sasaran yaitu pembentukan pribadi bagi mereka yang belum

dewasa oleh mereka yang sudah dewasa dan bagi mereka yang sudah dewasa atas usaha

sendiri.

9. P#3didi%a3 s#8a4ai Pros#s P#37ia6a3 5ar4a N#4araendidikan sebagai penyiapan warganegara diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana

untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara yang baik.

d. P#3didi%a3 s#8a4ai Pros#s P#37ia6a3 T#3a4a K#rjaendidikan sebagai penyimpana tenaga kerja diartikan sebagai kegiatan membimbing peserta

didik sehingga memiliki bekal dasar utuk bekerja. embekalan dasar berupa pembentukan

sikap, pengetahuan, dan keterampilan kerja pada calon luaran. 5ni menjadi misi penting dari

pendidikan karena bekerja menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia.

#. D#fi3isi P#3didi%a3 M#3urut GB N3 H4 7899( : pusat, 788;& 7;


8/22

SH yang hampir tenggelam, yang dicetuskan 7= abad yang lalu, kemudian dibangkitkan

kembali oleh comenius > abad yang lalu (di abad 7?). Selanjutnya SH didefenisikan sebagai

tujuan atau ide formal untuk pengorganisasian dan penstrukturan pengalaman pendidikan.

engorganisasian dan penstruktursn ini diperluas mengikuti seluruh rentangan usia, dari usia

yang paling muda sampai paling tua. (@ropley&?:)

erikut ini merupakan alasan-alasan mengapa SH diperlukan&

'asional

lasan keadilan

lasan ekonomi

lasan faktor sosial yang berhubungan dengan perubahan peranan keluarga, remaja, dan

emansipasi wanita dalam kaitannya dengan perkembangan iptek

lasan perkembangan iptek

lasan sifat pekerjaan.

. K#ma3diria3 da am B# ajara. Arti da3 Pri3si6 7a34 M# a3dasi

$emandirian belajar diartikan sebagai akti2itas belajar yang berlangsungnya lebih didorong

oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri, dantanggung jawab sendiri dari pembelajar. ertumpu

pada prinsip bahwa indi2idu yang belajar hanya akan sampai kepada perolehan hasil belajar,mulai keterampilan, pengembangan penalaran, pembentukan sikap sampai pada penemuan

diri sendiri, apabila ia mengalami sendiri dalam proses perolehan hasil belajar.

8. A asa3 7a34 m#3o6a34kembangan iptek berlangsung semakin pesat

6. enemuan iptek tidak mutlak benar 7;;A, bersifat relatif >. ersamaan pendapat para ahli psikologi, bahwa peserta didik mampu memahami konsep-

konsep yang rumit dan abstrak jika disertai contoh=. #alam proses pendidikan dan pembelajaran pengembangan konsep seharusnya tidak

dilepaskan dari pengembangan sikap dan penanaman nilai-nilai ke dalam diri peserta didik.

B. U3sur:u3sur P#3didi%a3

roses pendidikan melibatkan banyak hal, yaitu&

7. eserta didik 6. endidik >. 5nteraksi edukatif

=. ujuan pendidikan


9/22

?. lat dan metode:. 1ingkungan pendidikan

BAB III : LANDASAN DAN ASAS:ASAS PENDIDIKAN SERTA PENERAPANN2A

endidikan sebagai usaha sadar yang sistematis-sistemik selalu bertolak darisejumlah

landasan serta pengindahan sejumlah asas-asas tertentu. 1andasan dan asas tersebut sangat

penting, karena pendidikan merupakan pilar utama terhadap perkembangan manusia dan

masyarakat bangsa tertentu. eberapa landasan pendidikan tersebut adalah landasan filosofis,

sosiologis, dan kultural, yang sangat memegang peranan penting dalam menentukan tujuan

pendidikan. Selanjutnya landasan ilmiah dan teknologi akan mendorong pendidikan untuk

mnjemput masa depan.

ab 555 ini akan memusatkan paparan dalam berbagai landasan dan asas pendidikan, serta

beberapa hal yang berkaitan dengan penerapannya. 1andasan-landasan pendidikan tersebut

adalah filosofis, kultural, psikologis, serta ilmiah dan teknologi . Sedangkan asas yang dikalia

adalah asas Tut Wuri Handayani, belajar sepanjang hayat, kemandirian dalam belajar.

A. La3dasa3 P#3didi%a3

'. La3dasa3 ,i ososfis

a. P#34#rtia3 La3dasa3 ,i osofis

1andasan filosofis bersumber dari pandangan-pandanagan dalam filsafat pendidikan,

meyangkut keyakianan terhadap hakekat manusia, keyakinan tentang sumber nilai, hakekat

pengetahuan, dan tentang kehidupan yang lebih baik dijalankan. liran filsafat yang kita

kenal sampai saat ini adalah Idealisme, Realisme, Perenialisme, Esensialisme, Pragmatisme

dan Progresivisme dan Ekstensialisme

'. Es#3sia ism#

Bsensialisme adalah mashab pendidikan yang mengutamakan pelajaran teoretik (liberal arts)

atau bahan ajar esensial.

0. P#r#3ia ism#

erensialisme adalah aliran pendidikan yang megutamakan bahan ajaran konstan (perenial)

yakni kebenaran, keindahan, cinta kepada kebaikan uni2ersal.

). Pra4matism# da3 Pro4r#sifm#

rakmatisme adalah aliran filsafat yang memandang segala sesuatu dari nilai kegunaan

praktis, di bidang pendidikan, aliran ini melahirkan progresi2isme yang menentang

pendidikan tradisional.. R#%o3stru%sio3ism#


10/22

'ekonstruksionisme adalah ma!hab filsafat pendidikan yang menempatkan sekolah*lembaga

pendidikan sebagai pelopor perubahan masyarakat.

8. Pa39asi a s#8a4ai La3dasa3 ,i osofis Sist#m P#3did%a3 Nasio3a

asal 6 ++ '5 4o.6 ahun 7898 menetapkan bahwa pendidikan nasional berdasarkan

pancasila dan ++# 78=. engaruh sekolah pada perilaku anggotanya.

=. Sekolah dalam komunitas,yang mempelajari pola interaksi antara sekolah dengan

kelompok sosial lain di dalam komunitasnya.

8. Mas7ara%at i3do3#sia s#8a4ai La3dasa3 Sosio o4is Sist#m P#3didi%a3 Nasio3a

erkembangan masyarakat 5ndonesia dari masa ke masa telah mempengaruhi sistem

pendidikan nasional. Hal tersebut sangatlah wajar, mengingat kebutuhan akan pendidikan

semakin meningkat dan komplek.

erbagai upaya pemerintah telah dilakukan untuk menyesuaikan pendidikan dengan

perkembangan masyarakat terutama dalam hal menumbuhkembangkan $e hineka tunggal

5ka-an, baik melalui kegiatan jalur sekolah (umpamanya dengan pelajaran $n, Sejarah

erjuangan angsa, dan muatan lokal), maupun jalur pendidikan luar sekolah (penataran =,

pemasyarakatan = nonpenataran).

). La3dasa3 Ku tura

a. P#34#rtia3 La3dasa3 Ku tura

$ebudayaan dan pendidikan mempunyai hubungan timbal balik, sebab kebudayaan dapat

dilestarikan* dikembangkan dengan jalur mewariskan kebudayaan dari generasi ke generasi penerus dengan jalan pendidikan, baiksecara formal maupun informal.


11/22

nggota masyarakat berusaha melakukan perubahan-perubahan yang sesuai denga

perkembangan !aman sehingga terbentuklah pola tingkah laku, nlai-nilai, dan norma-norma

baru sesuai dengan tuntutan masyarakat. +saha-usaha menuju pola-pola ini disebut

transformasi kebudayaan. 1embaga sosial yang la!im digunakan sebagai alat transmisi dan

transformasi kebudayaan adalah lembaga pendidikan, utamanya sekolah dan keluarga.

8. K#8uda7aa3 s#8a4ai La3dasa3 Sist#m P#3did%a3 Nasio3a

elestarian dan pengembangan kekayaan yang unik di setiap daerah itu melalui upaya

pendidikan sebagai wujud dari kebineka tunggal ikaan masyarakat dan bangsa 5ndonesia. Hal

ini harsulah dilaksanakan dalam kerangka pemantapan kesatuan dan persatuan bangsa dan

negara indonesia sebagai sisi ketunggal-ikaan.

. La3dasa3 Psi%o o4is

a. P#34#rtia3 La3dasa3 ,i osofis

#asar psikologis berkaitan dengan prinsip-prinsip belajar dan perkembangan anak.

emahaman etrhadap peserta didik, utamanya yang berkaitan dengan aspek kejiwaan

merupakan salah satu kunci keberhasilan pendidikan. Cleh karena itu, hasil kajian dan

penemuan psikologis sangat diperlukan penerapannya dalam bidang pendidikan.

Sebagai implikasinya pendidik tidak mungkin memperlakukan sama kepada setiap peserta

didik, sekalipun mereka memiliki kesamaan. enyusunan kurikulum perlu berhati-hati dalam

menentukan jenjang pengalaman belajar yang akan dijadikan garis-garis besar pengajaran

serta tingkat kerincian bahan belajar yang digariskan.

8. P#r%#m8a34a3 P#s#rta Didi% s#8a4ai La3dasa3 Psi%o o4is

emahaman tumbuh kembang manusia sangat penting sebagai bekal dasar untuk memahami

peserta didik dan menemukan keputusan dan atau tindakan yang tepat dalam membantu

proses tumbuh kembang itu secara efektif dan efisien.

+. La3dasa3 I miah da3 T#%3o o4is

a. P#34#rtia3 La3dasa3 IPTEK

$ebutuhan pendidikan yang mendesak cenderung memaksa tenaga pendidik untuk

mengadopsinya teknologi dari berbagai bidang teknologi ke dalam penyelenggaraan

pendidikan. endidikan yang berkaitan erat dengan proses penyaluran pengetahuan haruslah

mendapat perhatian yang proporsional dalam bahan ajaran, dengan demikian pendidikan

bukan hanya berperan dalam pewarisan 5 B$ tetapi juga ikut menyiapkan manusia yang


12/22

sadar 5 B$ dan calon pakar 5 B$ itu. Selanjutnya pendidikan akan dapat mewujudkan

fungsinya dalam pelestarian dan pengembangan iptek tersebut.

8. P#r%#m8a34a3 IPTEK s#8a4ai La3dasa3 I miah

5ptek merupakan salah satu hasil pemikiran manusia untuk mencapai kehidupan yang lebih

baik, yang dimualai pada permulaan kehidupan manusia. 1embaga pendidikan, utamanya

pendidikan jalur sekolah harus mampu mengakomodasi dan mengantisipasi perkembangan

iptek. ahan ajar sejogjanya hasil perkembangan iptek mutahir, baik yang berkaitan dengan

hasil perolehan informasi maupun cara memproleh informasi itu dan manfaatnya bagi

masyarakat

B. Asas:asas Po%o% P#3didi%a3

sas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan berpikir,

baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan. $husu s di 5ndonesia, terdapat

beberapa asas pendidikan yang memberi arah dalam merancang dan melaksanakan

pendidikan itu. #iantara asas tersebut adalah sas Tut Wuri Handayani, sas !elajar

"epanjang Hayat, dan asas #emandirian dalam belajar.

'. Asas Tut 5uri a3da7a3i

Sebagai asas pertama, tut wuri handayani merupakan inti dari sitem mong perguruan. sas

yang dikumandangkan oleh $i Hajar #wantara ini kemudian dikembangkan oleh #rs. '.M. .

Sostrokartono dengan menambahkan dua semboyan lagi, yaitu 5ng 4garso Sung Sung ulodo

dan 5ng Madyo Mangun $arso.

$ini ketiga semboyan tersebut telah menyatu menjadi satu kesatuan asas yaitu&

● 5ng 4garso Sung ulodo ( jika di depan memberi contoh)

● 5ng Madyo Mangun $arso (jika ditengah-tengah memberi dukungan dan semangat)

● ut %uri Handayani (jika di belakang memberi dorongan)

0. Asas B# ajar S#6a3ja34 a7at

sas belajar sepanjang hayat (life long learning) merupakan sudut pandang dari sisi lain

terhadap pendidikan seumur hidup (life long education). $urikulum yang dapat meracang dan

diimplementasikan dengan memperhatikan dua dimensi yaitu dimensi 2ertikal dan horisontal.

● #imensi 2ertikal dari kurikulum sekolah meliputi keterkaitan dan

kesinambungan antar tingkatan persekolahan dan keterkaitan dengan

kehidupan peserta didik di masa depan.

● #imensi horisontal dari kurikulum sekolah yaitu katerkaitan antara

pengalaman belajar di sekolah dengan pengalaman di luar sekolah.). Asas K#ma3diria3 da am B# ajar


13/22

#alam kegiatan belajar mengajar, sedini mungkin dikembangkan kemandirian dalam belajar

itu dengan menghindari campur tangan guru, namun guru selalu suiap untuk ulur tangan bila

diperlukan.

erwujudan asas kemandirian dalam belajar akan menempatkan guru dalamperan utama

sebagai fasilitator dan motifator. Salah satu pendekatan yang memberikan peluang dalam

melatih kemandirian belajar peserta didik adalah sitem @ S (@ara elajar Siwa ktif).

BAB I/ :

PERKIRAAN DAN ANTISIPASI

TER ADAP MAS2ARAKAT MASA DEPAN

Melalui pendidikan setiap masyarakat akan melestarikan nilai-nilai luhur social

kebudayaannya yang telah terukir dengan indahnya dalam sejarah bangsa tersebut. Melalui

pendidikan juga diharapkan dapat ditumbuhkan kemampuan untuk menghadapi tuntutan

objektif masa kini, baik tuntutan dari dalam maupun tuntutan karena pengaruh dari luar

masyarakat yang bersangkutan. #an melalui pendidikan pula akan ditetapkan langkah-

langkah yang dipilih masa kini sebagai upaya mewujudkan aspirasi dan harapan di masa

depan.

#alam ++-'5 4o. 6 ahun 7898 tentang Sistem endidikan nasional asal 7 telah

ditetapkan antara lain bahwa / endidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik

melalui kegiatan bimbingan pengajaran, dan*atau latihan bagi peranannya di masa yang akan

datang.0 Setelah mempelajari bab ini diharapkan dapat&

7. Memahami beberapa kemungkinan keadaan masyarakat di masa depan, serta peranan

factor-faktor globalisasi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), arus

komunikasi yang semakin padat dan cepat, serta kebutuhan yang meningkat dalam layanan

professional terhadap masyarakat di masa depan tersebut.

6. Memahami berbagai upaya pendidikan untuk mengantisipasi masa depan, baik yang

berkenaan dengan penyiapan manusia maupun yang berkenaan dengan perubahan

sosiokultural, serta pembangunan sarana pendidikan untuk mendukung upaya-upaya yang

sedang atau akan dilaksanakan.

agi mahasiswa calon tenaga kependidikan, utamanya guru, kajian tentang masyarakat masa

depan tersebut berdampak ganda, yakni untuk dirinya sendiri serta pada gilirannya kelak

untuk siswa-siswanya.


14/22

A. P#r%iraa3 Mas7ara%at Masa D#6a3#i dalam penjelasan ++ 4o. 6 ahun 7898 tentang Sistem endidikan 4asional

dinyatakan bahwa /#alam kehidupan suatu bangsa, pendidikan mempunyai peranan yang

amat sangat penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan bangsa

yang bersangkutan.0 #emi pemahaman dank arena adanya saling pengaruh antara pendidikan

dan latar sosiokultural, maka perlu dikemukakan terlebih dahulu pengertian kebudayaan.

$ebudayaan itu dapat&7) erwujud ideal yakni ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya.6) erwujud kelakuan yakni kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat.>) erwujud fisik yakni benda-benda hasil karya manusia.

engertian kebudayaan yang begitu luas tersebut seringkali dipecah lagi dalam unsur-

unsurnya, dan sering dipandang sebagai unsur-unsur uni2ersal dari kebudayaan, yakni&● Sistem religi dan upacara keagamaan

● Sistem dan organisasi kemasyarakatan

● Sistem pengetahuan

● ahasa

● $esenian

● Sistem mata pencarian

● Sistem teknologi dan peralatan.erubahan yang cepat tersebut mempunyai beberapa karakteristik umum yang dapat

dijadikan petunjuk sebagai ciri masyarakat di masa depan.

'. K#9#3d#ru34a3 G o8a isasi5stilah globalisasi (asal kata& global yang berarti se2ara umumnya, utuhnya,

kebulatannya) bermakna bumi sebagai satu keutuhan seakan-akan tanpa tapal batas

administrasi 4egara, dunia menjadi amat transparan, serta saling ketergantungan antarbangsa

di dunia semakin besar, dengan kata lain menjadikan dunia sebagai satu keutuhan, satu

kesatuan. Bmpat bidang kekuatan gelombang globalisasi yang paling kuat dan menonjol daya

dobraknya, yakni bidang-bidang iptek, ekonomi, lingkungan hidup, dan pendidikan.#isamping keempat bidang tersebut, kecenderungan globalisasi juga tampak dalam

bidang politik, hokum dan hak-hak asasi manusia, paham demokrasi, dan

sebagainya.$ecenderungan globalisasi tersebut merupakan suatu gejala yang tidak dapat

dihindari.Cleh karena itu, banyak gagasan dalam menghadapi globalisasi itu yang perlu

menekankan berpikir dan berwawasan global namun harus tetap menyesuaikan keputusandan tindakan dengan keadaan nyata disekitarnya.


15/22

0. P#r%#m8a34a3 I mu P#34#tahua3 da3 T#%3o o4i (I6t#%!erkembangan iptek yang makin cepat dalam era globalisasi merupakan salah satu

ciri utama dari masyarakat masa depan. ercepatan perkembangan iptek tersebut terkait

dengan landasan ontologis, epistemologis, dan aksiologis. erdapat serangkaian kegiatan pengembangan dan pemanfaatan iptek, yakni&

● enelitian dasar (basic research)● enelitian terapan (applied research)● engembangan teknologi (technological de2elopment)● enerapan teknologi.

iasanya langkah-langkah tersebut diikuti oleh langkah e2aluasi, apakah hasil iptek tersebut

diterima oleh masyarakat, seumpama dari segi etis, politis, religius, dan sebagainya.

da dua pola kebudayaan dalam masyarakat, yakni masyarakat ilmuwan dan

masyarakat terdidik*nonilmuwan (scientific and literary communities), yang akan

menghambat kemajuan baik iptek maupun masyarakat itu sendiri. +ntuk mengantisipasi

keadaan tersebut, dalam masyarakat masa depan maka perlu diupayakan agar setiap anggota

masyarakat memiliki wawasan yang tepat serta mengetahui terminologi beserta maksudnya

yang la!im digunakan tanpa harus menjadi pakar iptek tersebut.

). P#r%#m8a34a3 Arus Komu3i%asi 7a34 S#ma%i3 Padat da3 =#6at

Salah satu perkembangan iptek yang luar biasa adalah yang berkaitan denganinformasi dan komunikasi, utamanya satelit komunikasi, komputer, dan sebagainya. ada

umumnya bentuk komunikasi langsung (2erbal ataupun non2erbal) dikenal sebagai

komunikasi antarpribadi (interpersonal communication), baik komunikasi antar dua orang

maupun komunikasi kelompok kecil dengan ciri pokok adanya dialog di antara pihak-pihak

yang berkomunikasi.Sedangkan bentuk komunikasi yang bercirikan monolog adalah

komunikasi publik, yang dibedakan atas komunikasi pembicara-pendengar dan komunikasi

massa. roses komunikasi meliputi beberapa unsur dasar, yakni&● Sumber pesan seperti harapan, gagasan, perasaan atau perilaku yang diinginkan oleh

pengirim pesan.● enyandian (encoding), yakni pengubahan*penerjemahan isi pesan kedalam bentuk yang

serasi dengan alat pengiriman pesan.● ransmisi (pengiriman) pesan.● Saluran.● embukasandian (decoding), yakni penerjemahan kembali apa yang diterima kedalam isi

pesan oleh penerima.● 'eaksi internal penerima sesuai pemahaman pesan yang diterimanya.● 3angguan*hambatan (noise) yang dapat terjadi pada semua unsur dasar lainnya.


16/22

erdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam upaya-upaya untuk merebut

teknologi, seperti&

● engembangan teknologi satelit yang mutakhir.

● enggunaan teknologi digital yang mampu menyalurkan sinyal beragam menuju bentuk

5S#4 (integrated ser2ice digital network).● #ibidang media cetak.● #ibidang media elektronik.

. P#3i34%ata3 La7a3a3 Prof#sio3aSalah satu ciri penting masyarakat masa depan adalah meningkatnya kebutuhan

layanan profesional dalam berbagai bidang kehidupan manusia. rofesi adalah suatu

lapangan pekerjaan dengan persyaratan tertentu, /suatu 2okasi khusus yang mempunyai ciri-

ciri& B"pertise (keahlian), responbility (tanggung jawab), corporateness (kesejawatan).0rofesionalisasi merupakan proses pemantapan profesi sehingga memperoleh status yang

melembaga sebagai professional. #idalamnya akan terkait dengan permasalahan akreditasi,

sertifikasi, dan i!in praktek. Mc @ully (78?8, dari . 'aka oni, 7897&


17/22

pendekatan sistematis-sistematik. endekatan sistematis adalah pengembangan pendidikan

dilakukan secara teratur melalui perencanaan yang bertahap. Sedang sistematik menunjuk

pada pendekatan sistem dalam proses berpikir yang mengaitkan secara fungsional semua

aspek dalam pembaruan pendidikan tersebut.

'. Tu3tuta3 8a4i Ma3usia Masa D#6a3 (Ma3usia Mod#r3!Secara tersirat telah pula dibicarakan tentang tantangan-tantangan yang akan

dihadapi manusia masa depan, seperti& kemampuan menyesuaikan diri dan memanfaatkan

peluang globalisasi dalam berbagai bidang, wawasan dan pengetahuan yang memadai tentang

iptek, paling tidak bisa menggunakan teknologi yang ada tanpa harus menjadi pakar iptek,

kemampuan menyaring dan memanfaatkan arus informasi yang semakin padat dan cepat, dan

kemampuan bekerja efisien sebagai cikal bakal kemampuan profesional.ujuan-tujuan pendidikan dasar&

a.) engembangan kehidupan siswa sebagai pribadi sekurang-kurangnya mencakup upaya

untuk&

● Memperkuat dasar keimanan dan ketakwaan,● Membiasakan untuk berperilaku yang baik,● Memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar,● Memelihara kesehatan jasmani dan rohani,● Memberikan kemampuan untuk belajar, dan● Membentuk kemampuan untuk belajar.

b.) engembangan kehidupan peserta didik sebagai anggota masyarakat sekurang-

kurangnya mencakup upaya untuk&

● Memperkuat kesadaran hidup beragama dalam masyarakat,● Menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam masyarakat, dan● Memberikan pengetahuan serta keterampilan dasar yang diperlukan.

c.) engembangan kehidupan peserta didik sebagai warga 4egara sekurang-kurangnyamencakup upaya untuk&

● Mengembangkan perhatian dan pengetahuan tentang hak dan kewajiban sebagai warga

negara 'epublik 5ndonesia,● Menanamkan rasa ikut bertanggung jawab terhadap kemajuan bangsa dan negara, dan● Memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk berperan serta

dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

d.) engembangan kehidupan peserta didik sebagai anggota umat manusia mencakup upaya

untuk&


18/22

● Meningkatkan harga diri sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat,● Meningkatkan kesadaran tentang hak asasi manusia,● Memberikan pengertian tentang ketertiban dunia,● Meningkatkan kesadaran pentingnya persahabatan antarbangsa.

e.) Mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah dalam menguasai

kurikulum yang disyaratkan.

untutan manusia 5ndonesia di masa depan, setelah memiliki kemampuan dasar

terutama diarahkan kepada pembekalan kemampuan yang sangat diperlukan untuk

menyesuaikan diri dengan keadaan di masa depan tersebut. eberapa diantaranya&

(7) $etanggapan terhadap berbagai masalah social, politik, budaya (kultural), dan

lingkungan.

(6) $reati2itas di dalam menemukan alternatif pemecahannya.(>) Bfisiensi dan etos kerja yang tinggi.

entingnya mengembangkan empat hal pada peserta didik, yaitu&

(7) $emampuan mengantisipasi perkembangan berdasarkan ilmu pengetahuan.(6) $emampuan dan sikap untuk mengerti dan mengatasi situasi.(>) $emampuan mengakomodasi.(=) $emampuan mereorientasi.

khirnya dikemukakan pendapat Mayjen Sajidiman pada 7; 4o2ember 78:6 yangmenekankan kemampuan yang diperlukan manusia 5ndonesia berdasarkan fungsinya adalah&

(7) ekerja yang terampil yang menjadi bagian utama dari mekanisme produksi (dalam arti

luas) yang harus lebih efektif dan efisien.(6) emimpin dan manajer yang efektif, memiliki kemampuan berpikir, mengambil

keputusan, mengendalikan pelaksanaan dengan cakap dan berwibawa.(>) emikir yang mampu menentukan*memelihara arah perjalanan dan melihat segala

kemungkinan di hari depan.

0. U6a7a M#34a3tisi6asi Masa D#6a3

$ajian tentang upaya mengantisipasi masa depan melalui pendidikan akan diarahkan

pada&

● spek yang paling berperan dalam indi2idu untuk memberi arah antisipasi tersebut yakni

nilai dan sikap.● engembangan budaya dan sarana kehidupan● entang pendidikan itu sendiri, utamanya pengembangan sarana pendidikan. $etiga hal

tersebut merupakan titik strategi dalam mengantisipasi masa depan.


19/22

a.! P#ru8aha3 Ni ai da3 Si%a6

4ilai merupakan norma, acuan yang seharusnya, dan kaidah yang akan menjadi

rujukan perilaku. 4ilai-nilai tersebut dapat bersumber dari berbagai hal, seperti agama,

hukum, adat istiadat, dan moral, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Salah satu

pengaruh nilai-nilai tersebut akan tampak dalam sikap (attitude) seseorang.$alau nilai masih

bersifat umum, maka sikap selalu terkait dengan objek tertentu dan disertai dengan

kecenderungan untuk bertindak sesuai dengan sikap terhadap objek tersebut (positif atau

negatif). Sebagai kemampuan internal, sikap akan sangat berperan menentukan apabila

terbuka, kemungkinan berbagai alternatif untuk bertindak. da tiga aspek, yaituE7. spek kognitif 6. spek afektif >. spek konatif

embentukan*pengubahan nilai dan sikap dalam diri seseorang dapat dilakukan

dengan berbagai cara, seperti pembiasaan, internalisasi nilai melalui ganjaran-hukuman,

keteladanan (modeling), teknik klarifikasi nilai, dan sebagainya.

8.! P#34#m8a34a3 K#8uda7aa3$ebudayaan mencakup unsur-unsur mulai dari sistem religi, kemasyarakatan,

pengetahuan, bahasa, kesenian, mata pencarian, sampai dengan sistem teknologi dan

peralatan. elestarian nilai-nilai luhur ancasila sebagai inti ketahanan budaya tersebut

menjadi acuan pokok dalam memilih dan memilah segala pengaruh yang datang agar tidak

terjadi krisis identitas bangsa 5ndonesia. eranan pendidikan merupakan factor menentukan

dalam membangun dan memperkuat ketahanan budaya tersebut.

9.! P#34#m8a34a3 Sara3a P#3didi%a3endidikan merupakan salah satu pilar utama dalam mengantisipasi masa depan, karena

pendidikan selalu diorientasikan pada penyiapan peserta didik untuk berperan di masa yang

akan datang. Cleh karena itu, pengembangan sarana pendidikan sebagai salah satu prasyarat

utama untuk menjemput masa depan dengan segala kesempatan dan tantangannya.

eningkatan mutu pendidikan dasar itu yang wajib diikuti oleh semua warga 4egara akan

menjadi cikal bakal ke arah&

● eningkatan mutu pendidikan menengah dan tinggi

● erbentuknya masyarakat terdidik yang mampu terus belajar mandiri


20/22

$husus untuk menyongsong era globalisasi yang makin tidak terbendung, terdapat beberapa

hal yang secara khusus memerlukan perhatian dalam bidang pendidikan. Santoso S.

Hamijoyo mengemukakan lima strategi dasar dalam era globalisasi tersebut yakni&

7. endidikan untuk pengembangan iptek,

6. endidikan untuk pengembangan keterampilan manajemen,

>. endidikan untuk pengelolaan kependudukan, lingkungan, keluarga berencana, dan

kesehatan,

=. endidikan untuk pengembangan sistem nilai,


21/22

pasti akan mempengaruhi anak. ada dasarny lingkungan mencakuplingkungan fidik,

lingkungan budaya, dan lingkungan sosial.

1ingkungan sekitar yang dengan sengaja digunakan sebagai alat dalam proses pendidikan

(pakaian, keadaan rumah, alat permainan, buku-buku, alat peraga, dll) dinamakan

i34%u34a3 6#3didi%a3 .

Secara umum fu34si i34%u34a3 6#3didi%a3 adalah membantu peserta didik dalam

interaksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya, utamanaya berbagai sumber daya

pendidikan yang tersedia, agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang optimal.

B. Tri6usat P#3didi%a3

#ilihat dari segi anak didik, tampak bahwa anak didik secara tetap hidup di dalam lingkungan

masyarakat tertentu tempat ia mengalami pendidikan. Menurut $i Hajar #ewantara

lingkungan tersebut meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah an lingkungan

masyarakat, yang disebut tripusat pendidikan.

'. K# uar4a

$eluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, bersifat informal, yang pertama dan utama

dialamai oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat kodrati orang tua bertanggung

jawab memelihara, merawat, melindungi, dan mendidik anak agar tumbuh adn berkembang

dengan baik.

endidikan keluarga berfungsi&

● Sebagai pengalaman pertama masa kanak-kanak

● Menjamin kehidupan emosional anak

● Menanamkan dasar pendidikan moral

● Memberikan dasar pendidikan sosial.

● Meletakkan dasar-dasar pendidikan agama bagi anak-anak.

0. S#%o ah

idak semua tugas mendidik dapat dilaksanakan oleh orang tua dalam keluarga, terutama

dalam hal ilmu pengetahuan dan berbagai macam keterampilan. Cleh karena itu dikirimkan

anak ke sekolah.

Sekolah bertanggung jawab atas pendidikan anak-anak selama mereka diserahkan kepadanya.

$arena itu sebagai sumbangan sekolah sebagai lembaga terhadap pendidikan, diantaranya

sebagai berikutE

● Sekolah membantu orang tua mengerjakan kebiasaan-kebiasaan yang baik sertamenanamkan budi pekerti yang baik.


22/22

● Sekolah memberikan pendidikan untuk kehidupan di dalam masyarakat yang sukar atau

tidak dapat diberikan di rumah.

● Sekolah melatih anak-anak memperoleh kecakapan-kecakapan seperti membaca, menulis,

berhitung, menggambar serta ilmu-ilmu lain sifatnya mengembangkan kecerdasan dan

pengetahuan.

● #i sekolah diberikan pelajaran etika, keagamaan, estetika, membenarkan benar atau salah,

dan sebagainya.

). Mas7ara%at

#alam konteks pendidikan, masyarakat merupakan lingkungan lingkungan keluarga dan

sekolah. endidikan yang dialami dalam masyarakat ini, telah mulai ketika anak-anak untuk

beberapa waktu setelah lepas dari asuhan keluarga dan berada di luar dari pendidikan

sekolah. #engan demikian, berarti pengaruh pendidikan tersebut tampaknya lebih luas.

@orak dan ragam pendidikan yang dialami seseorang dalam masyarakat banyak sekali, ini

meliputi segala bidang, baik pembentukan kebiasaan-kebiasaan, pembentukan pengertia-

pengertian (pengetahuan), sikap dan minat, maupun pembentukan kesusilaan dan keagamaan.

=. P#34aruh Tim8a Ba i% a3tara Tri6usat P#3didi%a3 T#rhada6 P#r%#m8a34a3 P#s#rta

Didi% erkembangan peserta didik, seperti juga tumbuh kembang anak pada umumnya dipengaruhi

oleh berbagai factor yakni hereditas, lingkungan, prosesperkembangan, dan anugerah.

Setiap pusat pendidikan dapat berpeluang memberikan kontribusi yang besar dalam ketiga

kegiatan pendidikan, yakni&

7. pembimbingan dalam upaya pemantapan pribadi yang berbudaya

6. pengajaran dalam upaya penguasaan pengetahuan

>. pelatihan dalam upaya pemahiran keterampilan.

resume buku pengantar pendidikan

Documents