resume buku ajar

12
CIRI – CIRI BUKU AJAR YANG BAIK RESUME Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penulisan Karya Ilmiah dan Buku Ajar Dosen Pengampu : Drs. Umar Samadhy, M.Pd. Oleh 1. Dwi Indah Damayanti (1401412145) 2. Ninda Ayu Novitasari (1401412207) 3. Kristiyanti (1401412288) 4. Nurani Fadilah (1401412405) 5. Gilar Kholiq Permono (1401412419) Rombel 02

Upload: devilia-contesa

Post on 21-Dec-2015

223 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

iniii

TRANSCRIPT

Page 1: resume buku ajar

CIRI – CIRI BUKU AJAR YANG BAIK

RESUME

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penulisan Karya Ilmiah dan Buku Ajar

Dosen Pengampu : Drs. Umar Samadhy, M.Pd.

Oleh

1. Dwi Indah Damayanti (1401412145)

2. Ninda Ayu Novitasari (1401412207)

3. Kristiyanti (1401412288)

4. Nurani Fadilah (1401412405)

5. Gilar Kholiq Permono(1401412419)

Rombel 02

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015

Page 2: resume buku ajar

CIRI – CIRI BUKU AJAR YANG BAIK

A. Pengertian Buku Ajar

Beberapa ahli memberikan pengertian buku ajar sebagai berikut:

1. Hall-Quest dalam buku Tarigan mengatakan “buku ajar adalah rekaman pemikiran

rasial yang disusun buat maksud-maksud dan tujuan-tujuan instruksional”.

2. Lange menyatakan “buku ajar adalah buku standar atau buku setiap cabang khusus studi

dan terdiri dari dua tipe yaitu buku pokok atau utama dan suplemen atau tambahan”.

3. Bacon mengemukakan bahwa “buku ajar adalah buku yang dirancang buat penggunaan

di kelas, dengan cermat disusun dan disiapkan oleh para pakar atau ahli dalam bidang

itu dan dilengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang sesuai dan serasi”.

4. Buckingham mengutarakan bahwa “buku ajar adalah sarana belajar yang bisa digunakan

di sekolah-sekolah dan di perguruan tinggi untuk menunjang suatu program pengajaran

dan pengertian modern dan yang umum dipahami”.

5. Permendiknas Nomor 2 Tahun

2008 Pasal 1 menjelaskan bahwa ”Buku teks adalah buku acuan wajib untuk digunakan

di satuan pendidikan dasar dan menengah atau perguruan tinggi yang memuat materi

pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan, ketakwaan, akhlak mulia, dan

kepribadian, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan kepekaan dan

kemampuan estetis, peningkatan kemampuan kinestetis dan kesehatan yang disusun

berdasarkan standar nasional pendidikan”.

Tarigan yang dikutip Khoirawati menyimpulkan beberapa hal mengenai buku ajar

sebagai berikut:

1. Buku ajar merupakan buku pelajaran yang ditujukan bagi siswa pada jenjang

pendidikan tertentu (SD, SLTP, SMA/SMK, dan sebagainya).

2. Buku ajar selalu berkaitan dengan bidang studi tertentu (Bahasa Indonesia, Matematika,

Fisika, Sejarah, dan sebagainya).

3. Buku ajar selalu merupakan buku yang standar. Pengertian standar di sini ialah baku,

menjadi acuan berkualitas dan biasanya ada tanda pengesahan dari badan wewenang di

bawah Dinas Pendidikan Nasional.

4. Buku ajar ditulis oleh pakar di bidangnya masing-masing.

5. Buku ajar ditulis untuk tujuan intruksional tertentu.

Page 3: resume buku ajar

6. Buku ajar dilengkapi dengan sarana pengajaran.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat dikatakan buku ajar merupakan buku

yang diterbitkan dan disebarluaskan oleh pemerintah, sebagai buku pelajaran bidang studi

tertentu, yang sesuai dengan standar dan disusun oleh pakar dibidangnya, yang menunjang

program pengajaran disuatu jenjang pendidikan.

Dalam perkembangannya buku ajar tidak lagi diterbitkan oleh pemerintah, melainkan

oleh pihak swasta. Pemerintah hanya diberi wewenang untuk pengadaan buku ajar, bukan

untuk penggandaannya. Selanjutnnya pemerintah menetapkan standar tertentu yang harus

dipenuhi oleh setiap penerbitan buku yang akan digunakan oleh satuan pendidikan, yang

ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Seperti terlihat dari namanya, buku ajar adalah jenis buku yang digunakan dalam

aktivitas belajar dan mengajar. Prinsipnya semua buku dapat digunakan untuk bahan kajian

pembelajaran. Namun, yang ingin disampaikan adalah pengertian buku ajar terkait dengan

cara menyusun, penggunaannya dalam pembelajaran, dan penyebarannya, sehingga buku

tersebut termasuk kategori buku ajar. Buku ajar disusun dengan alur dan logika sesuai

dengan rencana pembelajaran, sesuai kebutuhan belajar siswa atau mahasiswa, dan untuk

mencapai tujuan pembelajaran atau kompetensi tertentu. Adapun kegunaan buku ajar

menurut Greene dan Petty, antara lain:

1. Mencerminkan suatu sudut pandang yang tangguh dan modern mengenai pengajaran

serta mendemontrasikan aplikasi dalam bahan pengajaran yang disajikan.

2. Menyajikan suatu sumber pokok masalah atau subject matter yang kaya, mudah dibaca

dan bervariasi, yang sesuai dengan minat dan kebutuhan para siswa, sebagai dasar bagi

program-program kegiatan yang disarankan di mana keterampilan-keterampilan

ekspresional diperoleh pada kondisi yang menyerupai kehidupan yang sebenarnya.

3. Menyediakan suatu sumber yang tersusun rapi dan bertahap mengenai keterampilan-

keterampilan ekspresional.

4. Menyajikan (bersama-sama dengan buku manual yang mendampinginya) metode-

metode dan sarana-sarana pengajaran untuk memotivasi siswa.

5. Menyajikan fiksasi awal yang perlu sekaligus juga sebagai penunjang bagi latihan dan

tugas praktis.

6. Menyajikan bahan atau sarana evaluasi dan remedial yang serasi dan tepat guna.

Page 4: resume buku ajar

B. Ciri-Ciri Buku Ajar yang Baik

Dalam buku Telaah Kurikulum Bahasa Indonesia, menjelaskan kriteria buku ajar

yang dianggap baik yang tediri dari delapan kriteria sebagai berikut:

1. Organisasi dan Sistematika

Organisasi mengandung pengertian susunan yang terdiri atas komponen atau topik

dengan tujuan tertentu, sedangkan sistematika mengandung arti kaidah atau aturan dalam

buku ajar yang harus diikuti. Sebuah buku ajar berisi berbagai informasi yang disusun

sedemikian rupa sehingga buku tersebut dapat digunakan untuk memenuhi tujuan

pembuatan buku ajar tersebut. Buku ajar Bahasa Indonesia SD tentu mempunyai organisasi

dan sistematika yang baik, setidaknya memuat pokok-pokok pembelajaran secara

berurutan dan sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah

ditetapkan dalam standar isi Bahasa Indonesia. Keterampilan berbahasa dan bersastra,

yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis harus diurut sesuai dengan tingkat

kesulitan dan keterkaitan antara topik yang satu dengan yang lainnya.

2. Kesesuaian isi dengan kurikulum

Menurut Maslow, minat seseorang akan muncul bila sesuatu itu terkait dengan

kebutuhannya. Jadi, bahan pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak didik akan

memotivasi anak didik dalam jangka waktu tertentu.

Suharsimi Arikunto yang dikutip oleh Prastuti, mengatakan bahwa materi atau

bahan pelajaran merupakan unsur inti yang ada di dalam kegiatan belajar mengajar, karena

memang bahan pelajaran itulah yang diupayakan untuk dikuasai oleh anak didik. Karena

itu pula, guru khususnya dan pengembangan kurikulum harus memikirkan sejauh mana

bahan-bahan atau topik yang tertera dalam silabus berkaitan dengan kebutuhan peserta

didik di masa depan.

Persyaratan materi yang dipelajari oleh anak didik menghendaki buku ajar harus

sesuai dengan ketentuan pembelajaran yang tertuang dalam standar isi kurikulum mata

pelajaran tertentu. Selain itu, ada juga ketentuan lain yang tidak bisa diabaikan, yaitu:

a. Tujuan pembelajaran

b. Program pembelajaran

c. Alokasi waktu

Page 5: resume buku ajar

d. Pendekatan pembelajaran

Tujuan pembelajaran mengarahkan ke mana sebuah pembelajaran. Jika buku ajar

tidak disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, maka tujuan pembelajaran tidak akan

tercapai. Penyusunan program sebenarnya dilakukan agar tujuan pembelajaran dapat

dicapai dengan baik. Jika program pembelajarannya tidak ada, tujuan pembelajaran pun

tidak akan tercapai. Alokasi waktu sangat menentukan tercapainya tujuan, sehingga

pemberian materi harus disesuaikan dengan waktu yang tersedia, tidak terlalu cepat dan

tidak terlalu santai. Pendekatan pembelajaran sangat menentukan keberhasilan

pembelajaran, jadi guru harus jeli dalam memilih pendekatan yang sesuai dengan materi

yang akan diberikan.

3. Kesesuaian Pengembangan Materi dengan Tema/Topik

Materi-materi pembelajaran dalam buku ajar dikembangkan oleh penulisnya

dengan memperhatikan topik-topik pembelajaran yang terdapat dalam kurikulum. Tujuan

pengembangan materi adalah agar materi-materi pembelajaran mudah dipahami oleh

pemakai buku, yaitu siswa. Supaya pengembangan materi terarah dan memenuhi sasaran

penulisan buku, maka pengembangan materi harus didasarkan pada tema/topik, yang

selanjutnya akan mengarahkan penyusunan tujuan pembelajaran. Dengan dasar pijak alur

penyusunan tersebut, penilaian terhadap buku ajar juga harus diarahkan pada kriteria sesuai

tidaknya pengembangan materi dengan tema/topik.

4. Perkembangan Kognitif

Perkembangan kognitif siswa juga perlu dipertimbangan dalam penulisan dan

pemilihan buku ajar. Jadi untuk dapat memanfaatkan materi-materi pembelajaran yang

menunjang kemampuan siswa, sebaiknya memilih materi yang memiliki tingkat kesulitan

sedikit di atas rata-rata pada saat proses pembelajaran. Namun demikian, variasi materi

tetap diutamakan untuk menghindari kesulitan menangkap maksud yang ingin disampaikan

atau sebaliknya menimbulkan kebosanan pada siswa.

5. Pemakaian/Penggunaan Bahasa

Dalam kaitan dengan pemakaian bahasa, buku ajar harus memenuhi kriteria

pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar serta mengikuti perkembangan zaman.

Perkembangan zaman dimaksud adalah perkembangan penggunaan bahasa Indonesia

dalam buku ajar, baik sebagai kutipan maupun bahasa tulis (pemakaian bahasa Indonesia

Page 6: resume buku ajar

saat ini). Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah bahasa yang sesuai dengan kaidah-

kaidah bahasa Indonesia dan situasi dan kondisi (konteks) komunikasi.

6. Keserasian Ilustrasi dengan Wacana/Teks Bacaan

Buku ajar harus selalu disertai dengan ilustrai atau gambar agar buku ajar

menarik, khususnya buku ajar bagi siswa dikelas rendah. Di samping untuk tujuan menarik

perhatian, ilustrasi atau gambar di dalam buku ajar juga mempunyai kegunaan lain, yaitu

untuk mempermudah pemahaman dan untuk merangsang pembelajaran Bahasa Indonesia

secara komunikatif. Teks bacaan atau wacana harus berkaitan atau sejalan dengan ilustrasi

atau gambar yang dicantumkan berkenaan dengan teks bacaan tersebut.

7. Segi Moral/Akhlak

Moral atau akhlak juga merupakan kriteria penilaian buku ajar. Buku ajar harus

mempertimbangkan segi moral/akhlak. Hal ini penting karena bangsa Indonesia adalah

bangsa yang sangat memelihara kerukunan umat beragama, yang sangat memperhatikan

aspek-aspek moral dalam sendi-sendi kehidupan bermasyarakat.

Faktor-faktor aspek akhlak yang harus dipertimbangkan dalam penulisan buku

ajar meliputi pertama, sifat-sifat baik seperti kejujuran, sifat amanah (terpercaya),

keberanian, selalu menyampaikan hal-hal yang baik, kesopanan, ketaatan beribadah,

persaudaraan, kesetiakawanan, mencintai/mengasihi sesama makhluk, berbakti kepada

orang tua, taat kepada pemimpin, dan sebagainya. Kedua, hendaknya dalam buku ajar tidak

mencantumkan sesuatu yang dapat membangkitkan sifat-sifat buruk seperti kecurangan,

pengecut, ketidaksopanan, keingkaran, kemungkaran, kejahilan, kekerasan, keberingasan,

permusuhan, kekejian, kemalasan, sering berbohong, dan sebagainya.

8. Idiom Tabu Kedaerahan

Idiom adalah bahasa dan dialek yang khas menandai suatu bangsa/daerah, suku,

kelompok, dan lain-lain, sedangkan tabu adalah sesuatu yang terlaran

g atau dianggap suci, tidak boleh diraba dan sebagai (pantangan atau larangan). Idiom tabu

adalah suatu bahasa atau dialek yang khas dimiliki oleh suatu daerah dan dianggap

suci/baik serta tidak boleh dipermainkan.

Suatu idiom dinyatakan tabu oleh suatu kebudayaan biasanya karena kebudayaan

atau masyarakat yang memiliki kebudayaan itu mempunyai pengalaman yang tidak baik,

sakral atau dapat menyinggung perasaan orang lain. Akibat sesaat yang ditimbulkan oleh

Page 7: resume buku ajar

penyebutan idiom-idiom tabu kedaerahan adalah rasa risih, jijik, atau kesan tidak sopan.

Akibat yang lebih jauh dari penyebutan idiom-idiom tabu kedaerahan yang berkali-kali

adalah rusaknya sistem nilai yang dianut oleh masyarakat atau kebudayaan. Selain itu,

unsur-unsur yang harus dihindari adalah instabilitas nasional termasuk unsur-unsur SARA.

Perbedaan-perbedaan yang ada di dalam masing-masing suku, agama, ras, dan

antargolongan seharusnya tidak dipertajam. Lebih baik apabila menghindari atau

menjauhinya.

Selain ke delapan kriteria buku ajar yang telah disebutkan diatas, kelompok

pemakalah akan menambahkan kriteria penulisan buku ajar yang lain, yaitu dalam

pembuatan buku ajar harus disesuaikan dengan “siapa yang menjadi sasaran (pemakai) dari

buku ajar yang kita buat”. Dalam pembuatan buku ajar bagi siswa dikelas rendah tidak bisa

disamakan dengan pembuatan buku ajar bagi siswa dikelas tinggi, karena tingkat

perkembangan kognitif siswa dikelas rendah berbeda dengan siswa dikelas tinggi. Buku ajar

yang digunakan bagi siswa dikelas rendah memiliki kriteria, yaitu teks bacaan yang dibuat

harus mengandung sedikit kata dengan ukuran huruf yang lebih besar dan didalam buku ajar

terdapat lebih banyak gambar ilustrasi. Sedangkan untuk siswa dikelas tinggi, sudah bisa

diberikan buku ajar yang memilik teks bacaan dengan banyak kata, ukuran huruf normal,

dan sedikit gambar ilustrasi.

Page 8: resume buku ajar

DAFTAR PUSTAKA

Khoirawati. 2012. Tentang Buku Ajar. Diunduh dari

http://khoirawatidempo.wordpress.com/2012/03/13/tentang-buku-ajar/ pada tanggal

12 Maret 2015, 19:07 WIB

Wahyu Dwi Prastuti. 2014. Karakteristik Buku Ajar. Diunduh dari

http://ayoe29.blogspot.com/2014/04/karakteristik-buku-ajar.html pada tanggal 12 Maret

2015, 19:10 WIB