RESUMEKEDUDUKAN, RAGAM DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

Kelompok : Stefanus 31130064Angela311300Calvin311300Andreanus Winarko311300Andi Arisanto311300

6 Perbedaan kedudukan bahasa indonesia :

Bahasa nasionalBahasa negaraBahasa resmiBahasa IlmuBahasa BudayaBahasa Persatuan

Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional sejak 17 agustus 1945 sebagai lambang kebanggan nasional atau lambang kebangsaan.

Bahasa Indonesia dapat mewakili identitasnya sendiri apabila masyarakat membina dan mengembangkannya sehingga bersih dari unsur-unsur bahasa lain/asing.Sebagai bahasa Negara, bahasa Indonesia dipakai dalam segala peristiwa, upacara, dan kegiatan kenegaraan baik secara lisan maupun tulisan.Sebagai alat komunikasi antar lembaga pemerintahan dan masyarakat luas.

Sebagai alat perhubungan formal pemerintahan dan kegiatan atau peristiwa formal lainnya.

Dipakai dalam buku-buku pelajaran , buku-buku populer, majalah-majalah ilmiah maupun media cetak lainnya.

Untuk menyampaikan ilmu pengetahuan kepada berbagai kalangan dan tingkat pendidikan.

Sebagai bahasa pendukung ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) untuk kepentingan pembangunan nasional

Sebagai alat yang memungkinkan untuk membina dan mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian rupa sehingga bahasa indonesia memiliki ciri-ciri dan identitas sendiri yang membedakannya dengan kebudayaan daerahDikenal sejak Soempah Pemoeda, 28 Oktober 1928.

Sebagai bahasa pemersatu beragam suku

Sebagai pelindung sentimen kedaerahan

Sebagai penengah ego dari beragam suku dan budaya di indonesia.

Ciri Bahasa Ilmu :1. CendekiaBahasa yang cendekia mampu membentuk pernyataan yang tepat dan seksama, sehingga gagasan yang dikemukakan penulisan dapat diterima pembaca.2. LugasPaparan bahasa yang lugas dapat menghindari kesalahpahaman dan kesalahtafsiran isi kalimat dapat dihindari. Penulisan bernada sastra harus dihindari.3. JelasGagasan akan mudah difahami apabila bahasa yang dituangkan secara jelas dan hubungan antar ringkasan yang satu dengan yang lainnya juga jelas.4. FormalBahasa yang digunakan dalam komunikasi ilmiah bersifat formal. Tingkat keformalan dapat dilihat pada kosa kata, bentuk kata dan kalimatnya.5. ObyektifSifat obyektif tidak cukup dengan hanya menempatkan gagasan sebagai pangkal tolak, tetapi juga diwujudkan dalam penggunaan kata.6. KonsistenUnsur bahasa, tanda baca, dan istilah sekali digunakan sesuai dengan kaidah maka untuk selanjutnya digunakan secara konsisten.7. Bertolak dari gagasanBertolak dari gagasan. Bahasa keilmuan digunakan dengan orientasi gagasan. Pilihan kalimat yang lebih cocok adalah kalimat pasif, sehingga kalimat aktif perlu dihindari.8. Ringkas dan padatCiri dapat merajuk pada kandungan gagasan yang diungkapkan dengan unsur-unsur bahasa. Karena itu, jika gagasan yang terungkap sudah memadai dengan unsur bahasa yang terbatas tanpa pemborosan, ciri kepadatan sudah terpenuhi.Penyebab pemakaian bahasa asing : 1. Karena jaman globalisasi pengaruh bahasa dan budaya dari luar negeri yang masuk ke indonesia, Menyebabkan pemakaian bahasa asing sangat diperlukan untuk berkomunikasi dengan dunia luar negeri. 2. Masyarakat indonesia lebih percaya diri, modern, terhormat jika dalam kesehariannya, baik dalam ragam lisan maupun tulis, menyelipkan istilah asing. 3. Karena tuntutan pekerjaan yang menyebabkan masyarakat indonesia harus menguasai bahasa asing.Dampak pemakaian bahasa asing : 1. Generasi anak bangsa mulai menyepelekan untuk belajar bahasa Indonesia.2. Rakyat Indonesia semakin lama kelamaan akan lupa kalau bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan.3. Anak-anak mulai menganggap rendah bacaan Indonesia.4. Lama kelaamaan rakyat Indonesia akan sulit mengutarakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.5. Mampu melunturkan semangat nasionalisme dan sikap bangga pada bahasa dan budaya sendiri.6. Anak-anak lebih percaya diri dan gaul jika menggabungkan bahasa indonesia dengan bahasa asing 7. Kalimatnya menjadi rancu dan sulit dipahami maknanya.

Cara mengatasinya1. Peningkatan mutu pengajaran bahasa indonesia disekolah atau lembaga pendidikan.2. Mengadakan perlombaan di tingkat pendidikan maupun non-pendidikan untuk meningkatkan kesadaran berbahasa indonesia yang baik dan benar pada generasi muda, seperti lomba menulis pusisi, cerpen dan membaca pidato.