proposal bindo

96
1 STATUS KESEHATAN GIGI PADA ANAK DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN GIGI DI SDN KARANGSOKO III TRENGGALEK KARYA TULIS ILMIAH OLEH ISTIARI DWI PALUPI NIM 01010065 PROGRAM DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG SEPTEMBER 2004 2 STATUS KESEHATAN GIGI PADA ANAK DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN GIGI DI SDN KARANGSOKO III TRENGGALEK KARYA TULIS ILMIAH Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Program Ahli Madya Keperawatan Oleh Istiari Dwi Palupi NIM 01010065 PROGRAM DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG September 2004 3 LEMBAR PERSETUJUAN Tugas Akhir oleh Istiari Dwi Palupi Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji Malang, 2 September 2004 Pembimbing I (Aini Alifatin, Skep, Ners) Malang, 2 September 2004 Pembimbing II (Nur Lailatul Masruroh, AMd. Kep) 4 KATA PENGANTAR Assalamu’ alaikum Wr. Wb.

Upload: suci

Post on 20-Dec-2015

52 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

vhmnv

TRANSCRIPT

1STATUS KESEHATAN GIGI PADA ANAK

DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIKESEHATAN GIGI DI SDN KARANGSOKO III TRENGGALEK

KARYA TULIS ILMIAHOLEHISTIARI DWI PALUPINIM 01010065PROGRAM DIPLOMA III KEPERAWATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANGSEPTEMBER 20042STATUS KESEHATAN GIGI PADA ANAKDAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIKESEHATAN GIGI DI SDN KARANGSOKO III TRENGGALEKKARYA TULIS ILMIAHDiajukan kepadaUniversitas Muhammadiyah Malanguntuk memenuhi salah satu persyaratandalam menyelesaikan Program Ahli Madya KeperawatanOlehIstiari Dwi PalupiNIM 01010065PROGRAM DIPLOMA III KEPERAWATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANGSeptember 20043LEMBAR PERSETUJUANTugas Akhir oleh Istiari Dwi PalupiTelah diperiksa dan disetujui untuk diujiMalang, 2 September 2004Pembimbing I(Aini Alifatin, Skep, Ners)Malang, 2 September 2004Pembimbing II(Nur Lailatul Masruroh, AMd. Kep)4

KATA PENGANTARAssalamu’ alaikum Wr. Wb.

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian kerawatan dengan judul “Perbedaan Status Kesehatan Gigi pada Anak terhadap Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Gigi.

Proposal ini disusun guna memenuhi tugas akhir Progam Diploma III Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang tahun ajaran 2003-2004.

Dalam menyelesaikan proposal ini penulis banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Drs. Atok Miftachul Huda, M.Pd.2. Ibu Aini Alifatin, S.Kep. Ners selaku dosen pembimbing pertama3. Ibu Nur Lailatul Masruroh, A.Md. Kep selaku dosen pembimbing kedua4. Bapak Kepala SDN Karangsoko III Trenggalek5. Semua dosen-dosen beserta staff D-3 Keperawatan6. Orang tua dan kakakku atas segala bantuan doa, pengertian dan kasih sayangnya.7. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penelitian keperawatanini.

Semoga amal perbuatan yang telah diberikan kepada penulis selama ini mendapatkan pahala dari Allah SWT. Amien.

Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb.Malang, September 2004

Penulis

ABSTRAK

Dwi Palupi, Istiari, 2004. Status Kesehatan Gigi pada Anak dan Faktor-faktor yangMempengaruhi Kesehatan Gigi di SDN Karangsoko III Trenggalek. Karya TulisIlmiah, Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (I) Aini Alifatin,Skep.Ners., (II) Nurlailatul Masruroh, AMd. Kep.

Kata kunci: Status kesehatan gigi, faktor-faktor kesehatan gigi

Merawat gigi sejak dini dapat menghindari proses kerusakan gigi. Akibat yang ditimbulkan bila perawatan gigi sejak dini tidak dilakukan gigi akan mengalami gangguan kesehatan antara lain gigi karies, ginggivitis, gigi tanggal sebelum waktunya, gangguan pada ukuran, bentuk maupun jumlah. Status kesehatan gigi dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain gizi makan, jenis makan, kebersihan gigi, dan kepekatan air ludah.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status kesehatan gigi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan gigi di SDN Karangsoko III Trenggalek.Metode yang digunakan adalah metode diskriptif, dengan jumlah populasiseluruh siswa SDN Karangsoko III Trenggalek, teknik sampling yang digunakan random sampling, dengan jumlah sample 25 responden. Pelaksanan penelitian ini pada bulan Mei 2004, dengan menggunakan lembar quesioner dan lembar observasi.

Dari hasil penelitian didapat tingkat terbanyak status kesehatan berdasarkan

penilaian jaringan gigi periodental yang dipengaruhi oleh faktor-faktor kesehatan gigi didapatkan bahwa responden usia 9-10 tahun status kesehatan gigi dipengaruhi oleh faktor kebersihan gigi 4 responden (16%), kepekatan air ludah 3 responden (12%), jenis makanan dan gizi makanan 2 responden (8%); untuk gigi berdarah dipengaruhi faktor kebersihan gigi dan jenis makanan 3 responden (12%), kepekatan air ludah 1 responden (4%). Usia 7-8 tahun status kesehatan gigi berdarah dipengaruhi oleh faktor jenis makanan dan kebersihan gigi 1 responden (4%); karang gigi dipengaruhi faktor gizi makanan dan kebersihan gigi 1 responden (4%). Usia 11-12 tahun status gigi sehat dipengaruhi oleh kebersihan gigi 1 responden (4%), berdarah dipengaruhi faktor gizi makanan 1 responden(4%), karang gigi dipengaruhi faktor jenis makanan 1 responden (4%).

Literatur :1986-2002

DAFTAR ISIHalamanKATA PENGANTAR ..................................................................................... iABSTRAK....................................................................................................... iiiDAFTAR ISI.................................................................................................... vDAFTAR TABEL............................................................................................ viiDAFTAR GAMBAR....................................................................................... viiiDAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... ixBAB I PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang .......................................................................................... 11.2. Rumusan Masalah ..................................................................................... 31.3. Tujuan Masalah Penelitian........................................................................ 31.4. Manfaat Penelitian .................................................................................... 31.5. Relevansi Penelitian.................................................................................. 4BAB II TINJAUAN PUSTAKA2.1. Konsep Gigi .............................................................................................. 52.2. Konsep Kesehatan Gigi............................................................................. 122.3. Peran Perawat............................................................................................ 21BAB III METODE PENELITIAN3.1. Desain Penelitian....................................................................................... 243.2. Kerangka Kerja ......................................................................................... 253.3. Identifikasi Variabel.................................................................................. 253.4. Definisi Operasional Variabel................................................................... 263.5. Sampling Desain ....................................................................................... 263.6. Pengumpulan Data .................................................................................... 283.7. Ethical Clearance ...................................................................................... 293.8. Keterbatasan Penelitian............................................................................. 30

3.9. Tempat dan Waktu .................................................................................... 319BAB IV PEMBAHASAN4.1. Hasil Penelitian ......................................................................................... 324.2. Pembahasan............................................................................................... 36BAB V KESIMPULAN5.1. Kesimpulan ............................................................................................... 405.2. Saran.......................................................................................................... 41DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Gigi merupakan organ manusia yang terpenting. Tanpa gigi manusia tidak akan enak dalam mencerna makanan. Gigi berfungsi untuk mengunyah setiap makanan yang masuk ke mulut untuk diteruskan ke tubuh manusia, tentunya makanan yang sudah halus. Masa ini akan terus berlangsung mulai dari masa anak-anak sampai dewasa.

(http://www.media-indonesia.com/cetak/berita.asp)

Merawat gigi sejak dini juga menghindari proses kerusakan gigi. Kebiasaan merawat gigi dapat dimulai sejak bayi dengan menggunakan kain kasa atau kapas yang dihangatkan, kemudian digosokkan pada gigi bayi. Bila anak sudah besar dilatih cara memegang dan menggosok gigi yang benar. Selain itu pola makan anak harus diperhatikan. Apakah termasuk makanan yang dapat merusak gigi atau bukan. Menghindari faktor-faktor yang merusak gigi anak antar lain amakanan manis dan lengket, karena makanan jenis ini mudah tertinggal dan melekat pada gigi. Yang terpenting adalah anak dibiasakan periksa ke dokter gigi setiap enam bulan sekali. (http://wartamikael.org)

Akibat yang ditimbulkan bila perawatan gigi sejak dini tidak dilakukan yaitu gigi mengalami gangguan kesehatan, misalnya gigi berlubang, gingivitis gigi tanggal sebelum waktunya, gangguan pada ukuran, bentuk maupun jumlah gigi. (Aktono H, Didit, 2003)

Berdasarkan survei Litbankes, presentase angka kesakitan gigi menduduki peringkat keenam terbanyak (SKRT ’92). Hasil survei Direktorat Kesehatan Gigi menunjukkan status penyakit karies gigi (gigi berlubang) meningkat terus. Pada kelompok usia anak sampai dengan 12 tahun indeks karies gigi tahun 1970 menunjukkan angka 0,7 tahun 1980 meningkat 2,3 dan tahun 1990 meningkat lagi menjadi 2,3 dan tahun 1990 meningkat lagi menjadi 2,7.

Sedangkan kesehatan gigi yang ada di SDN Karangsoko III Trenggalek yang memiliki gigi sehat ada 6 anak, gigi berlubang dan berplag ada 14 anak dan kebiasaan anak makan makanan manis ada 10 anak dan 0 anak yang tidak suka makan makanan manis.

Untuk melaksanakan kesehatan gigi sekolah maka perawat antara lain memberikan upaya peningkatan, pencegahan, dan pembinaan kesehatan gigi pada anak sekolah. Di samping itu tidak mengabaikan upaya penyembuhan dan pemulihan menuju tercapainya kesehatan gigi sekolah (Depkes RI 1990/1991. Pedoman Kerja Puskesmas Jilid IV, Jakarta)

Melihat fenomena di atas dalam hal ini petugas kesehatan perlu meningkatkan upaya pembinaan kesehatan gigi terutama dalam kegiatan-kegiatan meningkatkan, mencegah dan membina kesehatan gigi sekolah. Dalam hal ini anak akan lebih termotivasi untuk melakukan peawatan kesehatan gigi. Untuk itu penulis perlu melakukan penelitan tentang “Status Kesehatan Gigi pada Anak dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Gigi di SDN Karangsoko III Trenggalek”.

1.2. Perumusan Masalah

Perumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana status kesehatan gigi pada anak dan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan gigi di SDN Karangsoko III Trenggalek.

1.3. Tinjauan Penelitian

1.3.1. Tinjauan Umum

Mengetahui status kesehatan gigi pada anak dan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan gigi di SDN Karangsoko III Trenggalek.

1.3.2. Tujuan Khusus

1.3.2.1 Untuk mengetahui status kesehatan gigi anak di SDN Karangsoko III Trenggalek

1.3.2.2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan gigi pada anak di SDN Karangsoko III Trenggalek.

1.4. Manfaat penelitian1.4.1. Pendidikan Keperawatan (AKPER)Hasil penelitian anak diharapkan akan dapat dijadikan sebagaimasukan untuk institusi AKPER, khususnya Akper UMM dalammenyempurnakan pendidikan, khususnya usaha kesehatan gigi sekolah.131.4.2. Team Instansi Pendidikan SDSebagai masukan bagi tenaga pendidik yang berperan sebagai rolemodel atau fasilitator bagi peserta didiknya dalam meningkatkan kesehatan

gigi sekolah bekerja sama dengan tenaga kesehatan gigi setempat.1.4.3. Siswa SDUntuk memberikan informasi dan memotivasi anak agar melakukanperawatan kesehatan gigi dan menghindari faktor penyebab kerusakan gigi.1.4.4. Layanan KesehatanSebagai dasar meningkatkan kualitas layanan kesehatan melaluiprogam penyuluhan peningkatan kesehatan gigi serta perawatan sejak didikepada masyarakat dan siswa SD khususnya.1.5. Relevansi PenelitianTingginya angka kesakitan pada anka Sekolah Dasar yang disebabkankarena penyakit gigi di negara berkembang perlu mendapat perhatian khususdari berbagai pihak. Langkah yang diambil oleh pemerintah untuk mengatasipermasalahan tersebut adalah dengan meluncurnya program IKGS. Progam iniditujukan agar anak-anak sekolah memiliki kesehatan gigi dan mulut yang baik,serta menjalankan tindakan-tindakan mencegah terjadinya penyakit gigi danmulut secara teratur setiap hari. Dengan demikian harapan peneliti ini adalahanak-anak mendapatkan status kesehatan gigi yang baik serta mendapatkantindakan keperawatan yang baik.14BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1. Konsep Gigi2.1.1. Pengertian GigiGigi merupakan salah satu organ pengunyah yang terdiri dari gigipada rahang atas dan rahang bawah. (Rasinta Taringan, 1995)Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990), gigimerupakan tulang keras dan kecil-kecil berwarna putih yang tumbuhtersusun berakar di dalam gusi dan gunanya untuk mengunyah danmenggigit.2.1.2. Fungsi GigiMenurut Pratnya Paramita (2000), fungis gigi adalah sebagai berikut :1. Membantu fungsi bicaraBahasa yang diucapkan seseorang akan terdengar dengan jelas,karena banyak huruf alfabet yang tidak dapat disuarakan dengan baiktanpa bantuan gigi.2. Membentuk wajahGigi yang besih dan sehat akan membentuk wajah, sehinggaberpenampilan baik.3. Membantu proses penyaringan makanan yang masuk ke dalamrongga pencernaan4. Alat untuk mengunyah.152.1.3. Bangunan GigiSemua gigi mempunyai struktur atau bangunan yang sama.Beberapa bangunan gigi antara lain :1. Korona (mahkota) adalah gigi yang menonjol di atas gusi

2. Akar gigi radiks adalah bagian gigi yang terbenam di dalam tulangrahang3. Leher gigi adalah bagian gigi yang berada di antara mahkota danakar gigi.4. Email (ename) merupakan bahan yang paling keras yang melapisikorona detis. Bagian ini mengandung kalsium, fosfat dan florida.Lapisan ename melindungi permukaan gigi yang digunakan untukmenggigit dan mengunyah.5. Dentil dan semen. Bangun lapisan ini serupa, keduanya menyerupaitulang padat yang tidak mengandung pembuluh darah. Lapisandentil lebih keras daripada lapiran semen.6. Pulpa merupakan inti gigi yang mengandung pembuluh darah dansaraf (Marry E. Beck, 1995).2.1.4. Macam Gigi2.1.4.1. Berdasarkan PertumbuhannyaMenurut Pratnya Paramita (2000) berdasarkan pertumbuhannyagigi manusia terdiri dari gigi susu (sulung), gigi tetap dan gigibungsu.161. Gigi SusuMerupakan gigi yang tumbuh pertama kali di dalam rongga mulutdan suatu saat akan tanggal. Gigi susu berjumlah 20 buah terdiri dari8 gigi seri, 4 gigi taring dan 8 gigi geraham. Mulai tumbuh usia 6bulan dan tumbuh sempurna usia 2 tahun.(Rasinta Tarigan, 1995)Pertumbuhan dan perkembangan gigi menurut Pratnya Paramita(2000).Tabel 2.1 Pertumbuhan dan perkembangan gigiBentukGigiPembentukanawal jaringangigi(minggu)Pembentukanemail gigisetelah bayilahirPertumbuhangigi (bulanPembentukanakar lengkap(tahun)Seri 1 14 1 ¼ 10 (8-12) 1 1/12Seri 2 16 2 ½ 11 (9 – 13) 2Taring 17 9 19 (16 – 13) 3 ¼Geraham 1 15 ½ 6 20 (13 – 19) 2 ½

16 (14 – 18)RahangAtasGeraham 2 19 11 27 (23 – 31)Seri 14 2 ½ 8 (6 – 10) 1 ½Taring 16 3 13 (10 – 16) 1 ½Geraham 1 15 ½ 5 ½ 20 (13 – 19) 20 (13-19)16 (23 – 31)Geraham 2 18 10 29 (23 – 31) 3RahangBawah29 (25 – 23)(Pratnya Paramita, 2000).Guna gigi susu adalah :17a. Untuk melunakkan makanan waktu pengunyahanb. Menyediakan tempat untuk tetap yang akan tumbuhmenggantikannya.c. Untuk menghasilkan suara yang jelas (Rasinta Tarigan, 1995).2. Gigi TetapMerupakan gigi yang tumbuh menggantikan gigi susu dan apabilatanggal tidak diganti oleh gigi yang lain (Pratnya Paramita, 2000).Gigi tetap berjumlah 32 buah terdiri dari 8 gigi seri, 4 gigi taring, 8gigi geraham 1 dan 12 gigi geraham 2 yang mulai pertumbuhannyapada 6 – 7 tahun (Rasinta Tarigan, Adam, 1995).3. Gigi bungsuMerupakan gigi yang tumbuh terakhir kali, yaitu gigi gerahamketiga. Biasanya gigi geraham ini tumbuh pada usia 15 tahun keatas. Tumbuhnya gigi geraham tergantung pada faktor usia danproses perkembangan gigi anak yang bersangkutan (PratnyaParamita, 2000).2.1.4.2. Berdasarkan PertumbuhannyaMenurut Pratnya Paramita (2000) pembagian gigi berdasarkanbentuknya terdiri dari gigi seri, taring 1, taring 2 dan gigi geraham.Masing-masing bentuk gigi mempunyai fungsi yang berbeda-beda.1. Gigi seri berfungsi untuk menggigit makananyang terletak di bagiandepan menghadap mulut. Berjumlah 8 buah, yaitu 4 buah di rahangatas dan 4 buah di rahang bawah.182. Gigi taring untuk merobek makanan. Jumlah 4 buah yaitu, 2 buahterletak di rahang atas dan 2 buah terletak di rahang bawah.3. Gigi taring 2 berfungsi untuk merobek makanan. Jumlahnya 8 buah,yaitu 4 buah di rahang atas dan 4 buah di rahang bawah.4. Gigi geraham berfungsi untuk mengunyah makanan yang terletak dibelakang mulut.2.1.5. Struktur Gigi Manusia

Menurut Pratnya Paramita (2000) struktur gigi manusia dibagi menjadidua bagian :1. Struktur jaringan kerasBagian ini terletak di bagian mulut yang dikenal dengan mahkotagigi. Pada mahkota terdapat jaringan yang menonjol yang disebutpuncak gigi. Mahkota gigi dan puncak gigi dilapisi oleh suatulapisan yang disebut email gigi. Di bawah email gigi lapisanberwarna putih yang disebut dentil gigi.2. Struktur jaringan lunakJaringan lunak yang menyokong tulang gigi dikenal dengan gusi.Bagian gigi yang melekat pada tulang gusi disebut akar gigi. Dibagian dalam gigi terdapat rongga yang disebut pulpa gigi dan didalam pulpa gigi terdapat serabut saraf dan pembuluh darah.2.1.6. Perkembangan GigiGigi tetap memerlukan waktu yang cukup lama berkembang sempurna.Tahap-tahap perkembangan gigi dewasa menurut Marry E. Beck (1995) :19a. 32 minggu – 2 tahunPada saat bayi dilahirkan, tulang rahang telah terisi oleh gigi yangdalam proses perkembangan. Kerangka organik untuk lapisanenamel serta dentil diendapkan dan pengapuran (kalsifikasi) gigimulai terjadi.b. 3 tahunKorona dentil masih di dalam tulang rahang. Ukurannya sudahmencapai ukuran korona orang dewasa, tetapi belum mengalamiklasifiksi sempurna.c. 9 – 11 tahunPerkembangan akar gigi sudah lengkap.2.1.7. Masalah kesehatan gigi yang sering munculA. Caries GigiCaries gigi (gigi berlubang) merupakan kerusakan enamel, dentil dansemen yang berlangsung secara progresif. Insiden pembentukancaries gigi yang paling tinggi terdapat pada usia kanak-kanak.Setelah usia 25 tahun jarak terbentuk caries yang baru sekalipunlubang-lubang lama akan melebar. (Marry E. Beck, 1995).Terdapat beberapa stadium caries menurut Syamsul Adam, 1995I. Email menjadi menipisII. Email menjadi keropos, lubang yang dalam, di mana bakteribisa berkembang20III. Kadang-kadang dari luar kelihatan bagus, tapi sudah merasasakit, ini suatu tanda pengrusakan sudah sampai di urat sarafgigi (pulpis)IV. Urat saraf mati, menjadi busuk yang disebut gangren. Baunyasangat busuk, terjadi pembengkakan yang sakit.Tanda dan gejala caries berdasarkan stadium pembentukan dapat

digolongkan menjadi dua golongan. Dalam stadium I/II gigi belummenunjukkan gejala sakit, terasa sakit sewaktu minum es, minumyang panas, atau masuknya sisa makanan ke dalam lubang gigitersebut. Sedangkan untuk stadium II/IV trerdapat gejala gigi terasasakit sekali, pipi bengkak, panas, keadaan umum lemah (terjadipepsi/keracunan darah), nanah menjadi jalan keluar, dapat melaluigigi menembus tulang rahang dan gusi (Rasina Taringan danSyamsul Adam, 1995).Walaupun caries gigi merupakan penyakit yang 98% menyerangmanusia, tetapi timbul caries dapat dicegah antara lain denganpemberian fluorisasi untuk menguatkan gigi, sikat gigi yang efisienuntuk melepaskan dental plaugue/plag gigi, perubahan diet(mengurangi jumlah maupun frekuensi gula pasir) dan perawatangigi yang terakhir. (Marry E. Beck, 1995)B. GingivitisSuatu inflamasi pada jaringan gusi, merupakan penyakit penyanggagigi yang paling ringan.21Faktor-faktor penyebab :a. faktor lokal adalah plag, impaksi makanan, karies dan tambalanyang berlebihan.b. Faktor Sistemik adalah penurunan daya tahan tubuh seseorang(Mansjoer, Arief, dkk, 2001)2.2. Konsep Kesehatan Gigi2.2.1. PengertianKesehatan adalah keadaan (hal) sehat atau keadaan (badan) (KamusBesar Bahasa Indonesia, 1991).Kesehatan merupakan hak asasi manusia. Adanya gerakan yahgbertujuan menggeser “paradigma sakit” ke “paradigma sehat” yangintinya merupakan pergeseran midset membudayakan healt setting.Paradigma sakit menekankan “penyembuhan” bersifat pasif haruslahbergerak ke “paradigma sehat” dengan upaya “pencegahan” proaktif danpemeliharaan (Http://www.SuaraMerdeka.com/Harian/0203/09/rqgam4.htm)Kesehatan gigi adalah kesehatan gigi dan mulut yang bersifatpeningkatan pencegahan umum (Mass Prerevention); pneyuluhan gigidan mulut, pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut perlindungan (toothburshing compaign, kumur-kumur flour, flouridasi air minum). (DepkesRI. 1990/1991. Pedoman Kerja Puskesmas, Jilid IV. Jakarta)22Status Kesehatan Gigi2.2 Tabel penilaian status kesehatan gigiNilai Kondisi Jaringan Keterangan0 Sehat Periodental sehat tidak ada perdarahankarang gigi1 Perdarahan Perdarahan tampak secara langsung a

atau dengan kaca mulut setelah selesaiperabaan dengan sonde2 Ada karang gigi Perabaan dengan sonde terasa kasaradanya karang gigi3 Pocket 4 – 5 mm Sebagian warna hitam pada sonde masihterlihat dari tepi gusi pada daerah hitam4 Pocket 6 mm/lebih Seluruh warna hitam pada sonde tidakterlihat masuk ke dalam jaringanperiodentalPerhatian untuk anak muda usia 15 tahun dan ke bawah, pencatat hanyadilakukan bila ada perdarahan, karang gigi saja, tidak ada pocket.Untuk perhitungan skor untuk tingkat kondisi/status jaringan gigiditentukan oleh 6 buah sextan.1. Sextan 1 : gigi 4, 5, 6, 7 kanan rahang atas2. Sextan 2 : gigi 1, 2, 3 kanan rahang atas dan 1, 2, 3 kiri rahangatas3. Sextan 3 : gigi 4, 5, 6, 7 kanan rahang atas4. Sextan 4 : gigi 4, 5, 6, 7 kanan rahang bawah5. Sextan 5 : gigi 1, 2, 3 kanan rahang bawah dan kiri rahang bawah23

6. Sextan 6 : gigi 4, 5, 6, 7 kiri rahang bawahSuatu sextan dapat diperiksa bila sextan tersebut terdapat paling sedikit 2gigi dan tidak merupakan indikasi untuk pencabutan. Jika di sextanhanya ada 1 gigi saja, gigi tersebut dimasukkan ke sextan di sebelahnya.Dengan demikian sextan dengna 1 gigi tidak diberi skor/nilai. Penilaianuntuk satu sextan adalah keadaan yang terparah/skor yang paling tinggi.(Eliza Herijulianti, 2001)2.2.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesehatan GigiDalam hal ini banyak sekali yang mempengaruhi kesehatan gigi, antaralain :a. Gizi makanan, perlu kita ketahui bahwa benih gigi seudah terbentukwaktu janin (embrio) berusia ½ bulan dalam kandungan. Makananmakananini sudah tercakup dalam empat sehat lima sempurna.Dalam hal ini makanan mempunyai 3 pengaruh:1. Pengaruh selama pembentukan gigiZat kapur merupakan bahan utama dalam pembentukan enamel,di samping vitamin C, D dan lain-lain.1 2 34 5 67 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 77 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7242. Bila gigi sudah tumbuhMakanan yang empuk dan lunak tidak memerlukan pengunyahanyang sulit. Sering tidaknya ktia makan juga mempengaruhi.Pengaruh asam dari zat hidrat arang dalam mulut terjadi selama

40 menit pertama sesudah makan. Kalau kita makan 3 kali seharimaka pengaruh asam hanya terjadi selama 3 x 30 menit = 1 ½jam/hari.b. Jenis makanan, makanan yang mudah lengket dan menempel digigitseperti permen dan coklat, makanan ini sangat disukai oleh anakanak.Hal ini yang mengakibatkan gangguan. Makanan tadi mudahtertinggal dan melekat pada gigi dan bila terlalu sering dan lama akanberakibat tidak baik. Makanan yang manis dan lengket tersebut akanbereaksi di mulut dan asam yang merusak email gigi.c. Kebersihan gigi, biasakanlah anak-anak agar selalu menyikat giginyaatau berkumur-kumur setiap selesai makan atau sebelum tidur.d. Kepekatan air ludah, pada orang-orang yang mempunyai air ludahyang sangat pekat dan sedikit akan lebih mudah giginya menjadiberlubang dibandingkan dengan air ludah yang encer dan banyak,sebab pada anak yang beair ludah pekat dan sedikit maka sisamakanan akan mudah menempel pada permukaan gigi.(Moestopo, 1982)2.2.3. Perawatan Gigi25Pemeriksaan dan perawatan gigi, idealnya dilaksanakan pada saat mulaitumbuhnya gigi pertama atau pada usia 2 tahun (Nelson, 1995).Menurut Syamsul Adam (1995), pemeliharaan dan perawatan gigi padaumumnya ditujukan untuk mencegah timbulnya kerusakan gigi, antaralain :1. Tidak memakan makanan yang banyak mengandung rasa manis2. Menggunakan gigi tidak pada makanan yang keras3. Menghindari atau mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan4. Menyikat gigi segera setelah makan. Terutama tergantung padateknik menyikat gigi dan bukan pada macamnya sikat gigi yangdipakai. Menyikat gigi yang baik adalah dari gusi ke puncak gigi,membersihkan gigi dari sisa-sisa makanan yang terdapat di sela-selagigi. Macam sikat gigi tidak terlalu keras dan tidak terlalu lembek.Paling sedikit menggosok gigi dan berkumur-kumur dua kali sehari,sesudah makan dan sebelum tidur.5. Pemeliharaan gigi secara teraturPemeriksaan gigi dan bila gigi sakit, segera ke dokter untukmendapatkan pengobatan. Secara teratur sebaliknya 6 bulan sekali.Maksud dari pemeliharaan gigi yaitu mencegah penyakit-penyakitmulut dan gigi serta mempertinggi daya tahan tubuh.Menurut Donald (1974) ada hubungan erat antara derjat kebersihangigi dan keadaan jaringan giginya. Bunting (1952) mengatakan26bahwa kebersihan gigi dan mulut memang peranan penting dalampengendalian penyakit gigi.Menyikat gigi adalah suatu cara yang umum diajurkan untukmembersihkan deposit lunak pada permukaan gigi dan gusi.

Menyikat gigi adalah salah satu peosedur terhadap terjadinyapenyakit gigi, karena dengan menyikat akan bisa menghilangkanplag yang merupakan salah satu faktor penyakit gigi (Craig danDann, 1971)a. Usaha-usaha untuk mendapatkan gigi yang bersih1. Menggosok gigi dengan teliti – pakailah zat pewarna plaguntuk dapat melihat bagian-bagian gigi yang belum bersih.2. Menggosok gigi dengan teratur – setiap hari kita perlumenggosok gigi, juga pada malam hari sebelum tidur.3. Menggosok gigi dengan tekun – pada mulanya memang sulitmenggosok gigi sampai benar-benar bersih, tetapi kalautekun berlatih, maka hasilnya akan sangat memuaskan.b. Cara dan saat menggosok gigiPetunjuk pertama:Biasakan menggosok gigi di depan cermin. Dan jangan lupamemakai zat pewarna plag.Petunjuk kedua:27Untuk menggosok gigi, lazimnya digunakan sebuah sikat gigi.Tetapi ini tergantung pada setiap keluarga. Bila akan sikat gigimaka pilihlah:1. Sikat gigi dengan tangkai yang lurus dan mudah dipegang2. Kepala sikat harus yang kecilSebagai patokan, panjang kepala sikat gigi harus denganjumlah empat gigi keempat gigi depan rahang bawah (lebarkeempat gigi seri bawah). Kalau kepala sikat gigi terlalupanjang maka bulu sikat gigi bagian tangkai boleh dipotongatau dicabut.3. Bulu sikat gigi harus sama panjangnya, sehingga membentukpermukaan yang datar. Yang baik adalah sikat gigi denganbulu sikat yang berderat dua, dan bulu sikat terbuat dari nilonyang tidak begitu kaku.Sebagai pengganti dari sikat gigi dapat kita pakai kulit dari buahpinang atau kelapa. Potonglah dari kulit ini sebagian 1 ½ cm,dan panjang secukupnya saja agar mudah dipegang. Buah kulitluarnya keras dan tumbuklah sedikit ujungnya agar sabutnyaterurai.Tapal GigiTapal gigi membantu membersihkan gigi dan memberi rasa yangsegar sesudah menyikat.28Kebiasaan menyikat dengan arang atau batu apung yangdihaluskan, abu atau pasir yang dihaluskan, tidak baik karenalambat laun lapisan enamel terkikis oleh bahan ini, sehingga gigicepat rusak.Petunjuk ketiga:

Cara menggosok gigiCara menggosok gigi yang dianjurkan dengan cara gerakangrakanyang pendek, yakni menggosok gigi berulang-ulang padasatu tempat dahulu, sebelum pindah ke tempat lain.Untuk jelasnya, perhatikan langkah-langkah sebagai berikut:1. Cara meletakkan sikat gigi. Tangkai sikat gigi dilektakkanpada dataran pengunyah. Perhatikan, ujung-ujung sikatterletak pada perbatasan gigi dengan gusi.2. Sikat gigi kemudian dimiringkan sedikit.a. Menggosok permukaan gigi yang menghadap kepipi/bibir- Sikat gigi digerakkan dengna gerakan maju-munduryang pendek. Artinya sikat gigi diergakkan di tempat- Sesudah itu siakt gigi digerakkan ke tempatberikutnya- Menggosok gigi depanGosoklah semua gigi yang menghadap ke pipi/bibir.Pindah sikat gigi secara teatur, dan gosoklah giri29dengan teliti. Sikat gigi jangan ditekan sewaktumenggosok gigi.b. Menggosok datar pengunyah dari gigi di rahang atasmaupun di rahang bawah digosok dengan gerakan majumundur.Perhatikan:Cara menggosok gigi di rahang atas adalah sama dengan carayang sudah diajurkan untuk menggosok gigi di rahang bawahPetunjuk keempat:Bagian-bagian dari gigi yang memerlukan perhatian yang khususdi bawah menggosok gigi adalah:1. Bagian gigi yang berdekatan dengan gusi2. Di rahang bawah bagian pipi yang menghadap ke lidah3. Pada gigi belakang (geraham) bagian yagnmenghadap ke pipiPetunjuk kelima:Agar sikat gigi tidak cepat rusak, maka sesudah dipakaidigantung di tempat di mana terkena angin agar cepat mengering.Periksa gigiPemeriksaan gigi perlu dilakukan secara teratur sebab demikiandapat diketahui kelainan yang ada di mulut pada tahappermulaan. Pemeriksaan gigi dapat dilakukan oleh perawat gigiyang mengunjungi tiap sekolah atau anak-anak dapatmemeriksakan giginya ke poliklinik gigi yang terdekat.30Pemeriksaan gigi yang sederhana dapat dilakukan oleh guruadalah :1. Ada tidaknya gigi berlubang2. Apakah gigi sehat atau tidak

3. Bersih atau tidak keadaan mulut muridc. Menggosok permukaan gigi yang menghadap ke lida- Perhatikan letak sikat gigi. Gosoklah dahulu yangletak di belakang.- Sikat gigi kemudian dipindahkan- Menggosok gigi depanGosok semua permukaan gigi yang menghadap kelidah. Pindahkan sikat gigi dengan teratur, dangosoklah gigi dengan teliti. Sikat gigi jangan ditekansewaktu menggosok gigi.2.3. Peran Perawat Dalam Usaha Kesehatan Gigi SekolahUntuk mencapai tujuandalam usaha kesehatan gigi maka peran perawat adalahmeningkatkan, mencegah dan membina usaha kesehatan gigi anak. Peran perawat disini seperti halnya peran tenaga kesehatan lainnya yang diadakan oleh programpuskesmas. Peran-peran lainnya adalah :a. Pembinaan atau pengembangan- penyuluhan tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut- pemeriksaan sepintas31- pengobatan sederhana- rujukanb. Pelayanan asuhan pada kelompok rawanDalam hal ini ditujukan pada anak sekolah. Pada Pelita IV baru mencapai anakpendidikan dasar.c. Pelayanan medik dasarPelayanan ini meliputi : pengobatan, pemulihan, pencegahan khusus, danberbagai kegiatan dasar.- Memberikan medik dasar pada penderita yang berobat maupun yang rujuk- Merujuk kasus-kasus ysng tidak dapat ditanggulangi ke sarana pelayananyang lebih mampu- Memberikan penyuluhan- Hygienik klinik- Memelihara merawat peralatan/obat-obatan(Direktorat Kesehatan Gigi Depkes RI 2000. Pedoman Puskesmas, Jakarta)322.4. Kerangka KonsepGambar 2.4 Kerangka Konsep Penelitian Status Kesehatan Gigi pada Anak danFaktor-faktor yang mempengaruhi Kesehatan GigiKeterangan :: Diteliti: Tidak ditelitiAnak SDFaktor-faktor yang mempengaruhikesehatan gigia. Gizi makananb. Jenis makanan

c. Kebersihan gigid K kt i l dhMasalah yang seringditimbulkan:a. Gigi kariesb Gi i i iPerawatan kesehatan gigia. Tidak makan makanan manisb. Tidak makan makanan kerasc. Menghindari atau mencegahterjadinya kecelakaan/traumad. Menyikat gigi segera setelahmakane. Pemeliharaan gigi secara teraturPenilaian kondisi jaringangigi/status kesehatan gigi :1. Sehat (0)2. Perdarahan (1)3. Ada karang gigi (2)4. Pocket 4 - 5 mm (3)5. Pocket 6 mm/lebih (4)33BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN3.1 Desain PenelitianJenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah denganmenggunakan metode diskriptif, yaitu suatu metode penulisan yang dilakukan dengantujuan untuk membuat gambaran atau diskriptif tentang suatu keadaan secara objektif.Dalam penelitian ini menggunakan desain diskriptif adalah dengan survei aitumenggunakan beberapa pertanyaan, dan penelitian tersebut itdak dilkaukan kepadaseluruh obyek yang diteliti atau populasi, tetapi hanya mengambil sebagian daripopulasi tersebut yang dalam hal ini siswa SDN Karangsoko III Trenggalek yangstatus kesehatan giginya dipengaruhi oleh faktor-faktor kesehatan gigi.343.2 Kerangka Kerja (Frame Work)3.3 Identifikasi variabelVariabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda terhadapsesuatu (benda, manusia, dan lain-lain).(Nursalam, 2003: 101)Identifikasi variabel ini adalah status kesehatan gigi dan faktor-faktor yangmempengaruhi kesehatan gigi.Populasi : Anak SDN Karangsoko III TrenggalekPenetapa Sampel (Kriteria Inklusi),Sampel:Random SamplingIdentifikasi Status Kesehatan Gigi dan Faktor-faktor YangMempengaruhi Kesehatan GigiAnalisa dataHasil : Status Kesehatan Gigi

pada Anak dan Faktor-faktorYang MempengaruhiKesehatan GigiPenyajian HasilKesimpulan353.4 Definisi Operasional VaribelNo Variabel Definisi Operasional Parameter Alat Ukur Skala Skor1.Statuskesehatan gigidan faktorfaktoryangmempengaruhikesehatan gigiPencegahan penyakitgigi denganperawatan kebersihangigi berdasarkanstandar kesehatangigi denganmengetahui faktorfaktoryangmempengaruhikesehatan gigi:a. Gizi makananb. Jenis makananc. Kebersihan gigid. Kepekatan airludahStandarkesehatangigi yangbaikLembarobservasiQuesionerIntervalOrdinalStatuskesehatangigi:SehatBerdarahBerkarangFaktorfaktoryangmempengaru

hi kesehatangigi:No :1,2,6,7,11,12selalu= 1sering=2kadangkadang=3hampir tidakpernah=4tidakpernah=5No:3,4,5,8,9,10,13,14,15selalu=5sering=4kadangkadang=336hampir tidakpernah=2tidakpernah=13.5 Sampling Desain3.5.1. PopulasiPopulasi adalah keseluruhan dari obyek penelitian atau obyek yangakan diteliti (Nortoatmojo, 1993:35)Populasi dalam penelitian ini adalah semua anak SDN Karangsoko IIITrenggalek, sebanyak 95 anak.3.5.2. Sampel37Sampel adalah sebagian dari obyek yang diteliti dan dianggapmewakili seluruh populasi (Srikandi K, 1997:18)Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat dimasukkanatau yang layak untuk diteliti.Kriteria inklusi dalam penelitian ini :- Anak bersedia untuk diteliti- Anak SDN Karangsoko III TrenggalekKriteria eksklusi dalam penelitian ini :Anak yang tidak bersedia ditelitiBesar sampel adalah banyaknya anggota yang akan dijadikan sampel(Chandra, 1995:41)Sehubungan dengan keterbatasan biaya dan waktu yang dimiliki peneliti,sehingga tidak memungkinkan mengambil semua populasi terjangkau.Oleh karena itu kami mengambil sampel dalam penelitan anak.

3.5.3. SamplingSampling adalah suatu proses dalam menyelesaikan porsi daripopulasi untuk dapat mewakili populasi (Burn & Grove, 1991:37).Peneliti ini menggunakan “Random Sampling”, atau pengambilan secaraacak sederhana.383.6 Pengumpulan Data dan Analisis Data3.6.1. Instrumen atau alat ukurPada peneliti ini menggunakan alat ukur lembar observasi danquesioner. Lembar observasi status kesehatan gigi berdasarkan kondisijaringan periodental terdiri dari 3 kategori yaitu gigi sehat, perdarahan,ada karang gigi. Sedangkan jumlah quesioner ada 15 meliputi jenismakanan, gizi makanan, kebersihan gigi dan kepekatan air ludah.3.6.2. Pengumpulan DataSetelah data terkumpul akan dilakukan pengolahan data dengan tahap :1. Editing : untuk mengetahui dan mengecek apakah yang dikumpulkansudah teliti semua atau belum2. Coding: mengklasifikasikan jawaban dengan memberi kode padamasing-masing jawabanSkala pengukuran yang digunakan adalah skala lihat, karena skala inidigunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang/mengukur orang tentang fenomena sosial (Sugiono, 2002:73).3.6.3. Metode Analisa DataTeknik diskriptif kuantitatif dengan presentase artinya bahwapenelitian ini dilakukan untuk memenuhi status sesuatu yangdiinterpretasikan dan disajikan tetap berupa persentase lalu ditafsirkandalam kalimat yang kualitatif (Sigarimbun, 1995).39Analisa data di atas dilakukan pada setiap responden, score yangdidapat tiap responden yaitu dengan rumus :x100%RespondenNilaiAkhir Nilai yangdidapatΣ=Dalam hal ini memerlukan angket dan lembar observasi untuk alatbantu.3.7 Ethical ClearanceSebelum para subyek yang diteliti memberikan jawaban pada angket, parasubyek akan diberi penjelasan mengenai manfaat dan tujuan penelitian.Responden akan dilindungi haknya untuk menjamin kerahasiaan identitasresponden. Selanjutnya responden diminta untuk menjadi partisipan dalampenelitan ini, setelah responden menandatangani surat persetujuan makaresponden diperbolehkan menjawab quesioner yang diberikan peneliti.3.7.1 Inform Concern atau Surat Persetujuan PenelitianInform Concern atau Surat Persetujuan Penelitian riset diberikan oleh

responden yang berisi tentang informasi studi penelitian dan penjelasantentang tujuan penelitan, sehingga responden bersedian untuk terlibatatau tidak.3.7.2 KerahasiaanKerahasiaan mengacu pada tanggung jawab peneliti untuk melindungisemua data yang dikumpulkan dalam lingkup proyek dari pemberitahuankepada yang lain.40Mekanisme yang digunakan untuk melindungi data yang dikumpulkandalam studi riset dengan cara memusnahkan daftar nama peserta proyek.Anonitas mengacu pada tindakan merahasiakan nama peserta terkaitdengan partisipasi mereka dalam suatu proyek riset.3.7.3 ConfidentConfident atau kejujuran merujuk kepada kebenaran dalam memberikaninformasi yang akurat tentang studi riset atau memberikan respondeninformasi yang akurat mengenai partisipasi mereka dalam proyek.3.8 Keterbatasan Penelitian3.8.1 Instrumen atau Alat UkurDalam penelitian ni terdapat beberapa keterbatasan mengenai instrumenatau alat ukur dalam penulisan karya tulis atau riset yaitu lembar observasidan quesioner yang kurang memadai.3.8.2 Sampling DesainPeneliti menggunakan metode Sample Random Sampling karena waktudan dana yang dimiliki oleh peneliti.3.8.3 Faktor FisibilitDalam pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan quesionertertutup, hal ini disebabkan oleh keterbatasan waktu dan dana dalammelakukan penelitian ini.413.9 Tempat dan WaktuTempat yang diteliti dalam penelitian ini adalah lingkungan SDN KarangsokoIII Trenggalek. Sedangkan waktu penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2004.42BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANDalam bab ini akan dibahas hasil dan pembahasan penelitian dengan judul“Status Kesehatan Gigi pada Anak dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi KesehatanGigi di SDN Karangsoko III Trenggalek”.Sample yang digunakan adalah semua siswa SDN Karangsoko III Trenggalek.Prosedur penelitian ini adalah responden diberi informasi dan penjelasan tentangtujuan penelitian, sehingga responden bersedia untuk terlibat atau tidak. Selanjutnyaangket disebarkan kepada responden yang bersedia ikut dan melakukan observasisecara langsung tentang status kesehatan gigi. Dari hasil angket yang telah diisi olehresponden serta hasil observasinya, maka hasil dari masing masing-masing angketdan lembar observasi ditabulasikan kemudian diinterpretasikan dianalisa dandisajikan dalam bentuk tabulan.

4.1. Hasil Penelitian4.1.1. Data Umum4.1.1.1 Karakteristik Responden berdasarkan umurTabel 4.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur siswa SDNKarangsoko III TrenggalekNo Umur Frekuensi Prosentase1. 7-8 2 8%2. 9-10 18 72%3. 11-12 5 20%43Dari 25 responden didapatkan bahwa siswa yang berusia 7-8 tahun (8%), usia 9-10tahun (72%), usia 11-12 tahun (20%).4.1.1.2 Karakteristik Responden berdasarkan jenis kelaminTabel 4.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan Jenis Kelamin pada siswa SDNKarangsokoIII TrenggalekNo Jenis kelamin Frekuensi Prosentase1. Laki-laki 8 32%2. perempuan 17 68%Jumlah 25 100%Dari 25 responden didapatkan bahwa prosentase tertinggi pada jenis kelaminperempuan (68%) dan laki-laki (32%)4.1.2. Data Khusus4.1.2.1 Status Kesehatan GigiKesehatan gigi seseorang dapat dilihat dari keadaan gigi yang sehat, adanyakarang gigi ataupun gigi yang sering berdarah.Tabel.4.3 Status kesehatan gigi/ kondisi jaringan periodental di SDN Karangsoko IIITrenggalek.No Karakteristik Sehat Berdarah Karang gigi JumlahResponden F % F % F % F %1. Umur− 7-8− 9-10− 11-120020%0%8%1714%28%4%1

1124%44%8%21858%72%20%Jumlah 2 8% 9 36% 14 56% 25 100%44Dari tabel di atas diketahui tingkat status kesehatan gigi terbanyak denganusia 9-10 tahun sebanyak 11 responden (44%) untuk karang gigi, 7 responden(28%)untuk gigi berdarah, sehat 0. Usia 11-12 tahun sebanyak 2 responden (8%)untuk karang gigi,2 responden (8%) untuk gigi sehat,1 responden (4%) untuk gigiberdarah. Usia 7-8 tahun sebanyak 1 responden (4%) untuk karang gigi dan berdarah,sehat 0.Maka tingkat tertinggi pada status karang gigi 14 responden(56%), berdarah 9responden (36%),sehat 2 responden (8%).4.1.2.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan gigiBanyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan gigi diantaranyagizi makanan, jenis makanan, kebersihan gigi, dan kepekatan air ludah.Tabel 4.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan gigi pada siswa SDNKarangsoko III Trenggalek.GizimakananJenisMakananKebersihan Kepekatanair ludahNo. Karakteristik jumlahRespondenF % F % F % F % F %1. Umur− 7-8− 9-10− 11-121524%20%8%11

14%4%4%2708%28%0%0500%20%0%418316%72%12%Jumlah 8 32% 3 12% 9 36% 5 20% 25 100%Dari tabel di atas didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatangigi terbanyak pada usia 9-10 tahun pada faktor kebersihan gigi 7 responden (28%),5responden (20%) pada kepekatan air ludah dan gizi makanan,1 responden (4%) padajenis makanan. Usia 7-8 tahun pada kebersihan gigi 2 responden (8%),1 responden45(4%) pada gizi makanan dan jenis makanan 0 responden untuk kepekatan airludah.Usia 11-12 tahun pada faktor gizi makanan 2 responden (8%) , 1 responden(4%) untuk jenis makanan,0% untuk kebersihan gigi dan kepekatan air ludah.Makafaktor tertinggi pada kebersihan gigi 9 responden(36%),gizi makanan 8responden(32%),kepekatan air ludah 5 responden (20%),jenis makanan 3 responden(12%).4.1.2.3. Status Kesehatan Gizi dan Faktor-faktornyaTabel 4.5 Distribusi frekuensi status kesehatan gigi dan faktor-faktornya pada siswaSDN Karang soko III Trenggalek.Usia Status KesehatanGigiFaktor KesehatanGigi F %Gizi Makanan 0 0 %Jenis Makanan 1 4 %Berdarah Kebersihan gigi 1 4 %Kepekatan air ludah 0 0 %Gizi Makanan 1 4 %

Jenis Makanan 0 0 %Kebersihan gigi 1 4 %7 – 8 tahunKarang GigiKepekatan air ludah 0 0 %Gizi Makanan 3 12 %Jenis Makanan 0 0 %Berdarah Kebersihan gigi 3 12 %Kepekatan air ludah 1 4 %Gizi Makanan 2 8 %Jenis Makanan 2 8%Kebersihan gigi 4 16 %9 – 10 tahunKarang GigiKepekatan air ludah 3 12%Gizi Makanan 0 0 %Jenis Makanan 0 0 %Sehat Kebersihan gigi 1 4%Kepekatan air ludah 0 0%Gizi Makanan 1 4%Jenis Makanan 0 0%Kebersihan gigi 0 0 %11 – 12 tahunBerdarahKepekatan air ludah 0 0 %46Gizi Makanan 0 0 %Jenis Makanan 1 4 %Kebersihan gigi 0 0 %Karang GigiKepekatan air ludah 0 0 %Dari tabel di atas didapatkan bahwa responden usia 9-10 tahun statuskesehatan gigi dipengaruhi oleh faktor kebersihan gigi 4 responden (16%), kepekatanair ludah 3 responden (12%),jenis makanan dan gizi makanan 2 responden(8%);untuk gigi berdarah dipengaruhi faktor kebersihan gigi dan jenis makanan 3responden (12%),kepekatan air ludah 1 responden (4%).Usia 7-8 tahun statuskesehatan gigi berdarah dipengaruhi oleh faktor jenis makanan dan kebersihan gigi 1responden (4%);karang gigi dipengaruhi faktor gizi makanan dan kebersihan gigi 1responden (4%).Usia 11-12 tahun status gigi sehat dipengaruhi olehkebersihan gigi 1responden (4%), berdarah dipengaruhi faktor gizi makanan 1 responden(4%),karanggigi dipengaruhi faktor jenis makanan 1 responden (4%).4.2. Pembahasan4.2.1. Status Kesehatan GigiProgram kesehatan gigi dan mulut telah dilaksanakan sejak Pelita I sampaiPelita VI. Diharapkan pada tahun 2000 setiap orang baik diperkotaan maupun dipedesaan memperoleh kesehatan yang memadai. Hal ini berbeda dengan pelayanan

kesahatan gigi dan mulut walupun telah dilakukan berbagai upaya pelayanankesehatan gigi dan mulut. Angka kesakitan penyakit gigi dan mulut cenderungmeningkat.47Tabel.4.3 tentang Status kesehatan gigi di SDN Karangsoko III Trenggalekpada siswa SDN Karangsoko III Trenggalek didapatkan tingkat status kesehatan gigiterbanyak dengan usia 9-10 tahun sebanyak 11 responden (44%) untuk karang gigi, 7responden (28%)untuk gigi berdarah, sehat 0. Usia 11-12 tahun sebanyak 2 responden(8%) untuk karang gigi,2 responden (8%) untuk gigi sehat,1 responden (4%) untukgigi berdarah. Usia 7-8 tahun sebanyak 1 responden (4%) untuk karang gigi danberdarah, sehat 0.Maka tingkat tertinggi pada status karang gigi 14 responden(56%),berdarah 9 responden (36%),sehat 2 responden (8%).Menurut peneliti hal ini disebabkan karena kebersihan gigi yang kurang. Halini sesuai dengan pernyataan drg. Irene yang menyatakan bahwa kerusakan gigidisebabkan oleh sisa makanan atau kuman yang menempel yang akirnya membentukplak, jika tidak dibersihkan akan mengeras dan menjadi karang gigi dan bisamerambat ke akar gigi. Akibatnya gigi mudah berdarah, gigi mudah goyah dantanggal (www. http//wartamikael.org)Menurut Didit Aktono Hadi (2003 ) proses kerusakan gigi geligi diawalidengan adanya lubang gigi atau disebut juga karies. Karies adalah kerusakan yangterbatas pada jaringan gigi mulai dari email gigi hingga menjalar ke dentin (tulanggigi). Gigi yang mudah sekali terserang karies gigi adalah gigi sulung (gigi anak), inidisebabkan karena struktur giginya lebih tipis dan lebih kecil dibandingkan dengangigi dewasa (gigi tetap), selain itu disebabkan oleh perawatan yang kurang serta jenismakanan, keadaan air ludah serta gizi makanan. Hal ini sesuai juga dengan hasilsuvey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT, 1995) bahwa penyakit gigi dan mulut yang48diemukan di masyarakat masih berkisar pada penyakit yang menyerang jaringankeras gigi dan penyakit periodental.4.2.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan gigiBanyak faktor yang mempengaruhi kesehatan gigi antara lain gizi makanan,jenis makanan, kebersihan gigi, dan kepekatan air ludah. Dari tabel 4.4 Faktor-faktoryang mempengaruhi kesehatan gigi pada siswa SDN Karangsoko III Trenggalekdidapatkan terbanyak pada usia 9-10 tahun pada faktor kebersihan gigi 7 responden(28%),5 responden (20%) pada kepekatan air ludah dan gizi makanan,1 responden(4%) pada jenis makanan. Usia 7-8 tahun pada kebersihan gigi 2 responden (8%),1 responden (4%) pada gizi makanan dan jenis makanan 0 responden untukkepekatan air ludah.Usia 11-12 tahun pada faktor gizi makanan 2 responden (8%), 1responden (4%) untuk jenis makanan,0% untuk kebersihan gigi dan kepekatan airludah.Maka faktor tertinggi pada kebersihan gigi 9 responden(36%),gizi makanan 8responden(32%),kepekatan air ludah 5 responden (20%),jenis makanan 3 responden(12%).Menurut peneliti bahwa faktor yang sangat berpengaruh pada status kesehatanpada sisiwa SDN Karangsoko III Trenggalek adalah faktor kebersihan gigi karenakerusakan gigi dapat dicegah salah satunya dengan perawatan gigi (sikat gigi)sesudah makan dan sebelum tidur. Menurut Bunting (1952) mengatakan bahwa

kebersihan gigi dan mulut memegang peranan penting dalam pengendalian penyakitgigi.Menurut Donald (1974) ada hubungan erat antara derajat kebersihan gigi dankeadaan jaringan giginya.49Dari tabel 4.5 tentang status kesehatan gigi dan faktor yangmempengaruhinya didapatkan bahwa responden usia 9-10 tahun status kesehatangigi dipengaruhi oleh faktor kebersihan gigi 4 responden (16%), kepekatan air ludah3 responden (12%), jenis makanan dan gizi makanan 2 responden (8%); untuk gigiberdarah dipengaruhi faktor kebersihan gigi dan jenis makanan 3 responden (12%),kepekatan air ludah 1 responden (4%).Usia 7-8 tahun status kesehatan gigi berdarahdipengaruhi oleh faktor jenis makanan dan kebersihan gigi 1 responden (4%); karanggigi dipengaruhi faktor gizi makanan dan kebersihan gigi 1 responden (4%). Usia 11-12 tahun status gigi sehat dipengaruhi oleh kebersihan gigi 1 responden (4%),berdarah dipengaruhi faktor gizi makanan 1 responden(4%), karang gigi dipengaruhifaktor jenis makanan 1 responden (4%).Menurut peniliti bahwa status kesehatan gigi berhubungan erat denganfaktor-faktor yanga mempengaruhinya. Hal itu sesuai dengan pernyataan Donald(1974) ada hubungan erat antara derajat kebersihan gigi dan keadaan jaringangiginya.50BAB VPENUTUP5.1. KesimpulanDari analisa yang telah dilakukan terdapat hasil penelitian ini maka dapatdisimpulkan bahwa:1. Status kesehatan gigi di SDN Karangsoko III Trenggalek pada siswa SDNKarangsoko III Trenggalek didapatkan tingkat status kesehatan gigi terbanyakdengan usia 9-10 tahun sebanyak 11 responden (44%) untuk karang gigi, 7responden (28%)untuk gigi berdarah, sehat 0. Usia 11-12 tahun sebanyak 2responden (8%) untuk karang gigi, 2 responden (8%) untuk gigi sehat, 1responden (4%) untuk gigi berdarah. Usia 7-8 tahun sebanyak 1 responden(4%) untuk karang gigi dan berdarah, sehat 0. Maka tingkat tertinggi padastatus karang gigi 14 responden(56%), berdarah 9 responden (36%), sehat 2responden (8%).2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan gigi pada siswa SDNKarangsoko III Trenggalek didapatkan terbanyak pada usia 9-10 tahun padafaktor kebersihan gigi 7 responden (28%), 5 responden (20%) pada kepekatanair ludah dan gizi makanan, 1 responden (4%) pada jenis makanan. Usia 7-8tahun pada kebersihan gigi 2 responden (8%), 1 responden (4%) pada gizimakanan dan jenis makanan 0 responden untuk kepekatan air ludah.Usia 11-12 tahun pada faktor gizi makanan 2 responden (8%), 1 responden (4%) untukjenis makanan, 0% untuk kebersihan gigi dan kepekatan air ludah.Maka faktortertinggi pada kebersihan gigi 9 responden(36%),gizi makanan 851responden(32%),kepekatan air ludah 5 responden (20%),jenis makanan 3responden (12%).

3. Status kesehatan gigi dan faktor yang mempengaruhinya didapatkan bahwaresponden usia 9-10 tahun status kesehatan gigi dipengaruhi oleh faktorkebersihan gigi 4 responden (16%), kepekatan air ludah 3 responden (12%),jenis makanan dan gizi makanan 2 responden (8%); untuk gigi berdarahdipengaruhi faktor kebersihan gigi dan jenis makanan 3 responden (12%),kepekatan air ludah 1 responden (4%). Usia 7-8 tahun status kesehatan gigiberdarah dipengaruhi oleh faktor jenis makanan dan kebersihan gigi 1responden (4%); karang gigi dipengaruhi faktor gizi makanan dan kebersihangigi 1 responden (4%). Usia 11-12 tahun status gigi sehat dipengaruhi olehkebersihan gigi 1 responden (4%), berdarah dipengaruhi faktor gizi makanan 1responden(4%), karang gigi dipengaruhi faktor jenis makanan 1 responden(4%).5.2. Saran1. Institusi keperawatanDiharapkan dapat terjun langsung melalui Program Keperawatan Masuk Desa/ PKLuntuk layanan kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat khususnyasiswa SD2. Instansi pendidikanMeningkatkatkan Usaha Kesehatan Sekolah dengan mengadakan HealtEducation, memotivasi dan menjaring layanan kesehatan gigi sekolah523. Siswa SDDapat memanfaatkan sarana dan prasarana layanan kesehatan khususnyakesehatan gigi dan mulut melalui UKS dan PKM untuk meningkatkan derajadkesehatan gigi.4. Instansi Layanan KesehatanDiharapkan dapat memperikan penyuluhan dan perawatan kesehatan gigi danmulut pada masyarakat dan pada anak SD khususnya.53DAFTAR PUSTAKA(http://www.wartamikael.Org) Tips Perawatan Gigi 9 Januari 2002http://www.Gizi.Net/lain/download/SKG.dochttp://www.media-indonesia.com/cetak/berita.aspAdam, Syamsuri. 1995. Hygiene Perseorangan. Bharata, Jakarta Hal : 30 - 35Bunting. 1952. dikutip oleh Kusdarini, Rahayu. 1986. Pengaruh PenyuluhanKesehatan Gigi dan Mulut pada Anak Luar Biasa, Hal : 13Craig dan Dunn. 1971. dikutip dari Kusdarini, Rahayu. 1986. PengaruhPenyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak Luar Biasa, Hal : 14Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1991. Kamus Besar BahasaIndonesia, Balai Pustaka. JakartaDonald. 1974. dikutip oleh Kusdarini, Rahayu. 1986. Pengaruh PenyuluhanKesehatan Gigi dan Mulut pada Anak Luar Biasa, Hal : 14Herijulianti, Eliza. 2001. Pendidikan Kesehatan Gigi. Penerbit Buku KedokteranEGC. Jakarta.Indonesia, Direktoran Kesehatan Gigig Depkes RI. Pedoman PelayananKesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas, Direktorat Kesehatan Gigi

Depkes RI, 2000Indonesia. Depkes RI. Pedoman Pelaksanaan Usaha Kesehatan Gigi dan Mulutdi Sekolah, Jakarta. Depkes RI. 1996Mary, Z.B. 1995. Ilmu Gizi dan Diet. Churchil Lvingstone. Yogyakarta. Hal.175 -176.Nelson. 1995. Ilmu Kesehatan Anak. Buku Kuliah 2, Buku Kedokteran. JakartaHal. 375 – 382Nursalam. 2000. Pendekatan Praktis Metodologi Riset-riset Keperawatan. CV.Sagung Seto. JakartaParamita, Pradnya. 2000. Memahami Pertumbuhan dan Kelainan Gizi Anak.Trubus Agriwidya. Anggota IKAPI. Hal. 1 – 42Tarigan, Rasinta, 1993. Kesehatan Gigi dan Mulut. Edisi Revisi, Penerbit BukuKedokteran. Jakarta54Lampiran 1LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDENSaya yang bertanda tangan dibawah ini:Nama :Umur :Jenis kelamin :Setelah mendapat penjelasan serta mengetahui tujuan dan manfaat penelitian yangberjudul “Status Kesehatan Gigi pada anak dan Faktor-faktor yang MempengaruhiKesehatan Gigi di SDN Karangsoko III Trenggalek”, menyatakan (setuju/tidak *)diikut sertakan dalam penelitian,dengan catatan sewaktu waktu jika merasadirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan persetujuan ini.Saya percaya apa yang saya respon dijamin kerahasiaannya.Malang,2004Peneliti RespondenIstiari Dwi Palupi ______________01010065*). Coret yang tidak perlu55Lampiran 2QUISIONERJudul Penelitian : Status Kesehatan Gigi pada Anak dan Faktor-faktor yangMempengaruhi Kesehatan GigiKode Responden: ……………… (diisi oleh peneliti)I. Identitas Respondena. Nama :b. Umur :c. Jenis Kelamin :II. Persepsi Anak Terhadap Kesehatan Gigi• Jawablah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan apa yang kamu ketahui• Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang anda pilihPertanyaan :

1. Apakah kamu sering makan makanan yang banyak mengandung rasa manis(permen, gula, coklat) ?a. Selalub. Seringc. Kadang-kadangd. Hampir tidak pernahe. Tidak pernah2. Apakah kamu sering makan atau minum yang terlalu panas atau dingin (tehpanas, es)?a. Selalub. Seringc. Kadang-kadangd. Hampir tidak pernahe. Tidak pernah3. Seringkah kamu menyikat gigi sebelum tidur ?a. Selalub. Seringc. Kadang-kadangd. Hampir tidak pernahe. Tidak pernah4. Seringkah kamu menyikat gigi sehabis makan ?a. Selalub. Seringc. Kadang-kadangd. Hampir tidak pernahe. Tidak pernah565. Apakah kamu sering memeriksakan gigi kamu ke dokter gigi ?a. Selalub. Seringc. Kadang-kadangd. Hampir tidak pernahe. Tidak pernah6. Apakah gigi kamu sering berlubanga. Selalub. Seringc. Kadang-kadangd. Hampir tidak pernahe. Tidak pernah7. Seringkah gusi kamu berdarah ?a. Selalub. Seringc. Kadang-kadangd. Hampir tidak pernahe. Tidak pernah8. Apakah kamu sering makan makanan yang mengandung vitamin C (Buah

jeruk) ?a. Selalub. Seringc. Kadang-kadangd. Hampir tidak pernahe. Tidak pernah9. Seringkah kamu makan makanan yang mengandung protein (ikan laut) ?a. Selalub. Seringc. Kadang-kadangd. Hampir tidak pernahe. Tidak pernah10. Apakah kamu sering makan roti dan bubur ?a. Selalub. Seringc. Kadang-kadangd. Hampir tidak pernahe. Tidak pernah11. Apakah sering gigi kamu menggigit barang atau makan makanan yang keras(koin atau kacang) ?a. Selalub. Seringc. Kadang-kadangd. Hampir tidak pernahe. Tidak pernah5712. Di saat makan coklat apakah sering menempel di gigi dan tidak lekas hilang ?a. Selalub. Seringc. Kadang-kadangd. Hampir tidak pernahe. Tidak pernah13. Seringkah kamu berkumur sehabis makan ?a. Selalub. Seringc. Kadang-kadangd. Hampir tidak pernahe. Tidak pernah14. Seringkah kamu menggunakan pasta gigi di saat menyikat gigi ?a. Selalub. Seringc. Kadang-kadangd. Hampir tidak pernahe. Tidak pernah15. Apakah kamu sering menggunakan pasta gigi yang mengandung flouride(bahan pemutih gigi)?

a. Selalub. Seringc. Kadang-kadangd. Hampir tidak pernahe. Tidak pernah58Lampiran 3Lembar Observasi Kesehatan gigiJudul Penelitian : Status Kesehatan Gigi pada Anak dan Faktor faktor yangMempengaruhi Kesehatan Gigi.Kode Responden : …………………..(diisi oleh peneliti)1. Identitas RespondenNama :Umur :2. Tabel Observasia. Peralatan1. Tongue blade/kaca laring2. Gauze Pad3. Kursi duduk4. Lampu untuk menerangi rongga mulutb. Item observasi1. status jaringan periodentalNo. Status/ Kondisi Jaringan gigi skor1. Sehat2. Berdarah3. Karang gigiKeterangan Skor:Sehat = 0Berdarah = 1Karang gigi = 259Lampiran 4Status kesehatan gigiResponden Umur Jeniskelamin Sehat (0) Berdarah(1)Karanggigi (2)1 7 L 5 1 12 8 L 3 2 03 9 L 1 1 14 10 L 1 1 45 9 L 2 1 46 10 L 2 1 37 10 L 4 1 28 10 L 2 2 1

9 9 P 2 3 210 10 P 3 3 111 9 P 2 4 012 9 P 1 2 013 9 P 1 1 314 10 P 3 3 45 10 P 2 4 016 9 P 3 1 017 9 P 5 1 218 10 P 2 3 019 10 P 5 1 120 10 P 3 3 021 12 P 5 1 022 12 P 0 2 423 11 P 3 2 124 11 P 0 0 025 11 P 0 0 060Lampiran 5Faktor yang mempenaruhi kesehatan gigiResponden GizimakananJenismakananKebersihangigiKepekatanair ludah1. 5 5 5 42. 4 4 5 33. 5 3 5 24. 3 1 5 15. 4 2 1 36. 2 3 4 27. 5 1 3 48. 3 4 3 39. 4 2 5 110 1 3 4 111. 1 5 2 112. 2 4 2 513. 5 4 5 514. 2 3 3 215. 2 3 5 516. 5 4 3 217. 2 3 4 518. 5 4 5 5

19. 2 4 3 220. 1 3 5 121. 1 5 4 322. 3 4 2 123. 5 3 2 124. 3 4 2 125 5 2 4 31STATUS KESEHATAN GIGI PADA ANAKDAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIKESEHATAN GIGI DI SDN KARANGSOKO III TRENGGALEKKARYA TULIS ILMIAHOLEHISTIARI DWI PALUPINIM 01010065PROGRAM DIPLOMA III KEPERAWATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANGSEPTEMBER 20042STATUS KESEHATAN GIGI PADA ANAKDAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIKESEHATAN GIGI DI SDN KARANGSOKO III TRENGGALEKKARYA TULIS ILMIAHDiajukan kepadaUniversitas Muhammadiyah Malanguntuk memenuhi salah satu persyaratandalam menyelesaikan Program Ahli Madya KeperawatanOlehIstiari Dwi PalupiNIM 01010065PROGRAM DIPLOMA III KEPERAWATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANGSeptember 20043LEMBAR PERSETUJUANTugas Akhir oleh Istiari Dwi PalupiTelah diperiksa dan disetujui untuk diujiMalang, 2 September 2004Pembimbing I(Aini Alifatin, Skep, Ners)Malang, 2 September 2004Pembimbing II(Nur Lailatul Masruroh, AMd. Kep)4KATA PENGANTARAssalamu’ alaikum Wr. Wb.Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian kerawatandengan judul “Perbedaan Status Kesehatan Gigi pada Anak terhadap Faktor-faktoryang Mempengaruhi Kesehatan Gigi.Proposal ini disusun guna memenuhi tugas akhir Progam Diploma IIIKeperawatan Universitas Muhammadiyah Malang tahun ajaran 2003-2004.Dalam menyelesaikan proposal ini penulis banyak mendapatkan bantuan danbimbingan dari berbagai pihak, sehingga penulis ingin mengucapkan terima kasihkepada :1. Drs. Atok Miftachul Huda, M.Pd.2. Ibu Aini Alifatin, S.Kep. Ners selaku dosen pembimbing pertama3. Ibu Nur Lailatul Masruroh, A.Md. Kep selaku dosen pembimbing kedua4. Bapak Kepala SDN Karangsoko III Trenggalek5. Semua dosen-dosen beserta staff D-3 Keperawatan6. Orang tua dan kakakku atas segala bantuan doa, pengertian dan kasih sayangnya.7. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penelitian keperawatanini.5Semoga amal perbuatan yang telah diberikan kepada penulis selama inimendapatkan pahala dari Allah SWT. Amien.Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb.Malang, September 2004Penulis6ABSTRAKDwi Palupi, Istiari, 2004. Status Kesehatan Gigi pada Anak dan Faktor-faktor yangMempengaruhi Kesehatan Gigi di SDN Karangsoko III Trenggalek. Karya TulisIlmiah, Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (I) Aini Alifatin,Skep.Ners., (II) Nurlailatul Masruroh, AMd. Kep.Kata kunci: Status kesehatan gigi, faktor-faktor kesehatan gigiMerawat gigi sejak dini dapat menghindari proses kerusakan gigi.Akibat yang ditimbulkan bila perawatan gigi sejak dini tidak dilakukan gigi akanmengalami gangguan kesehatan antara lain gigi karies, ginggivitis, gigi tanggalsebelum waktunya, gangguan pada ukuran, bentuk maupun jumlah. Status kesehatangigi dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain gizi makan, jenis makan, kebersihangigi, dan kepekatan air ludah.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui statuskesehatan gigi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan gigi di SDNKarangsoko III Trenggalek.Metode yang digunakan adalah metode diskriptif, denganjumlah populasiseluruh siswa SDN Karangsoko III Trenggalek, teknik sampling yangdigunakan random sampling, dengan jumlah sample 25 responden. Pelaksananpenelitian ini pada bulan Mei 2004, dengan menggunakan lembar quesioner danlembar observasi.Dari hasil penelitian didapat tingkat terbanyak status kesehatan berdasarkanpenilaian jaringan gigi periodental yang dipengaruhi oleh faktor-faktor kesehatan gigididapatkan bahwa responden usia 9-10 tahun status kesehatan gigi dipengaruhi olehfaktor kebersihan gigi 4 responden (16%), kepekatan air ludah 3 responden (12%),jenis makanan dan gizi makanan 2 responden (8%); untuk gigi berdarah dipengaruhi

faktor kebersihan gigi dan jenis makanan 3 responden (12%), kepekatan air ludah 1responden (4%). Usia 7-8 tahun status kesehatan gigi berdarah dipengaruhi olehfaktor jenis makanan dan kebersihan gigi 1 responden (4%); karang gigi dipengaruhifaktor gizi makanan dan kebersihan gigi 1 responden (4%). Usia 11-12 tahun statusgigi sehat dipengaruhi oleh kebersihan gigi 1 responden (4%), berdarah dipengaruhifaktor gizi makanan 1 responden(4%), karang gigi dipengaruhi faktor jenis makanan1 responden (4%).7Literatur :1986-20028DAFTAR ISIHalamanKATA PENGANTAR ..................................................................................... iABSTRAK....................................................................................................... iiiDAFTAR ISI.................................................................................................... vDAFTAR TABEL............................................................................................ viiDAFTAR GAMBAR....................................................................................... viiiDAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... ixBAB I PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang .......................................................................................... 11.2. Rumusan Masalah ..................................................................................... 31.3. Tujuan Masalah Penelitian........................................................................ 31.4. Manfaat Penelitian .................................................................................... 31.5. Relevansi Penelitian.................................................................................. 4BAB II TINJAUAN PUSTAKA2.1. Konsep Gigi .............................................................................................. 52.2. Konsep Kesehatan Gigi............................................................................. 122.3. Peran Perawat............................................................................................ 21BAB III METODE PENELITIAN3.1. Desain Penelitian....................................................................................... 243.2. Kerangka Kerja ......................................................................................... 253.3. Identifikasi Variabel.................................................................................. 253.4. Definisi Operasional Variabel................................................................... 263.5. Sampling Desain ....................................................................................... 263.6. Pengumpulan Data .................................................................................... 283.7. Ethical Clearance ...................................................................................... 293.8. Keterbatasan Penelitian............................................................................. 303.9. Tempat dan Waktu .................................................................................... 319BAB IV PEMBAHASAN4.1. Hasil Penelitian ......................................................................................... 324.2. Pembahasan............................................................................................... 36BAB V KESIMPULAN5.1. Kesimpulan ............................................................................................... 405.2. Saran.......................................................................................................... 41DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN10BAB IPENDAHULUAN1.1. Latar BelakangGigi merupakan organ manusia yang terpenting. Tanpa gigi manusia tidakakan enak dalam mencerna makanan. Gigi berfungsi untuk mengunyah setiapmakanan yang masuk ke mulut untuk diteruskan ke tubuh manusia, tentunyamakanan yang sudah halus. Masa ini akan terus berlangsung mulai dari masaanak-anak sampai dewasa.(http://www.media-indonesia.com/cetak/berita.asp)Merawat gigi sejak dini juga menghindari proses kerusakan gigi.Kebiasaan merawat gigi dapat dimulai sejak bayi dengan menggunakan kainkasa atau kapas yang dihangatkan, kemudian digosokkan pada gigi bayi. Bilaanak sudah besar dilatih cara memegang dan menggosok gigi yang benar.Selain itu pola makan anak harus diperhatikan. Apakah termasuk makanan yangdapat merusak gigi atau bukan. Menghindari faktor-faktor yang merusak gigianak antar lain amakanan manis dan lengket, karena makanan jenis ini mudahtertinggal dan melekat pada gigi. Yang terpenting adalah anak dibiasakanperiksa ke dokter gigi setiap enam bulan sekali. (http://wartamikael.org)Akibat yang ditimbulkan bila perawatan gigi sejak dini tidak dilakukanyaitu gigi mengalami gangguan kesehatan, misalnya gigi berlubang, gingivitisgigi tanggal sebelum waktunya, gangguan pada ukuran, bentuk maupun jumlahgigi. (Aktono H, Didit, 2003)11Berdasarkan survei Litbankes, presentase angka kesakitan gigi mendudukiperingkat keenam terbanyak (SKRT ’92). Hasil survei Direktorat KesehatanGigi menunjukkan status penyakit karies gigi (gigi berlubang) sencerungmeningkat terus. Pada kelompok usia anak sampai dengan 12 tahun indekskaries gigi tahun 1970 menunjukkan angka 0,7 tahun 1980 meningkat 2,3 dantahun 1990 meningkat lagi menjadi 2,3 dan tahun 1990 meningkat lagi menjadi2,7.Sedangkan kesehatan gigi yang ada di SDN Karangsoko III Trenggalekyang memiliki gigi sehat ada 6 anak, gigi berlubang dan berplag ada 14 anakdan kebiasaan anak makan makanan manis ada 10 anak dan 0 anak yang tidaksuka makan makanan manis.Untuk melaksanakan kesehatan gigi sekolah maka perawat antara lainmemberikan upaya peningkatan, pencegahan, dan pembinaan kesehatan gigipada anak sekolah. Di samping itu tidak mengabaikan upaya penyembuhan danpenulihan menuju tercapainya kesehatan gigi sekolah (Depkes RI 1990/1991.Pedoman Kerja Puskesmas Jilid IV, Jakarta)Melihat fenomena di atas dalam hal ini petugas kesehatan perlumeningkatkan upaya pembinaan kesehatan gigi terutama dalamkegiatankegiatanmeningkatkan, mencegah dan membina kesehatan gigi sekolah. Dalamhal ini anak akan lebih termotivasi untuk melakukan peawatan kesehatan gigi.Untuk itu penulis perlu melakukan penelitan tentang “Status Kesehatan Gigi

pada Anak dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Gigi di SDNKarangsoko III Trenggalek”.121.2. Perumusan MasalahPerumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana status kesehatangigi pada anak dan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan gigi di SDNKarangsoko III Trenggalek.1.3. Tinjauan Penelitian1.3.1. Tinjauan UmumMengetahui status kesehatan gigi pada anak dan faktor-faktor yangmempengaruhi kesehatan gigi di SDN Karangsoko III Trenggalek.1.3.2. Tujuan Khusus1.3.2.1 Untuk mengetahui status kesehatan gigi anak di SDNKarangsoko III Trenggalek1.3.2.2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhikesehatan gigi pada anak di SDN Karangsoko III Trenggalek.1.4. Manfaat penelitian1.4.1. Pendidikan Keperawatan (AKPER)Hasil penelitian anak diharapkan akan dapat dijadikan sebagaimasukan untuk institusi AKPER, khususnya Akper UMM dalammenyempurnakan pendidikan, khususnya usaha kesehatan gigi sekolah.131.4.2. Team Instansi Pendidikan SDSebagai masukan bagi tenaga pendidik yang berperan sebagai rolemodel atau fasilitator bagi peserta didiknya dalam meningkatkan kesehatangigi sekolah bekerja sama dengan tenaga kesehatan gigi setempat.1.4.3. Siswa SDUntuk memberikan informasi dan memotivasi anak agar melakukanperawatan kesehatan gigi dan menghindari faktor penyebab kerusakan gigi.1.4.4. Layanan KesehatanSebagai dasar meningkatkan kualitas layanan kesehatan melaluiprogam penyuluhan peningkatan kesehatan gigi serta perawatan sejak didikepada masyarakat dan siswa SD khususnya.1.5. Relevansi PenelitianTingginya angka kesakitan pada anka Sekolah Dasar yang disebabkankarena penyakit gigi di negara berkembang perlu mendapat perhatian khususdari berbagai pihak. Langkah yang diambil oleh pemerintah untuk mengatasipermasalahan tersebut adalah dengan meluncurnya program IKGS. Progam iniditujukan agar anak-anak sekolah memiliki kesehatan gigi dan mulut yang baik,serta menjalankan tindakan-tindakan mencegah terjadinya penyakit gigi danmulut secara teratur setiap hari. Dengan demikian harapan peneliti ini adalahanak-anak mendapatkan status kesehatan gigi yang baik serta mendapatkantindakan keperawatan yang baik.14BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Gigi2.1.1. Pengertian GigiGigi merupakan salah satu organ pengunyah yang terdiri dari gigipada rahang atas dan rahang bawah. (Rasinta Taringan, 1995)Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990), gigimerupakan tulang keras dan kecil-kecil berwarna putih yang tumbuhtersusun berakar di dalam gusi dan gunanya untuk mengunyah danmenggigit.2.1.2. Fungsi GigiMenurut Pratnya Paramita (2000), fungis gigi adalah sebagai berikut :1. Membantu fungsi bicaraBahasa yang diucapkan seseorang akan terdengar dengan jelas,karena banyak huruf alfabet yang tidak dapat disuarakan dengan baiktanpa bantuan gigi.2. Membentuk wajahGigi yang besih dan sehat akan membentuk wajah, sehinggaberpenampilan baik.3. Membantu proses penyaringan makanan yang masuk ke dalamrongga pencernaan4. Alat untuk mengunyah.152.1.3. Bangunan GigiSemua gigi mempunyai struktur atau bangunan yang sama.Beberapa bangunan gigi antara lain :1. Korona (mahkota) adalah gigi yang menonjol di atas gusi2. Akar gigi radiks adalah bagian gigi yang terbenam di dalam tulangrahang3. Leher gigi adalah bagian gigi yang berada di antara mahkota danakar gigi.4. Email (ename) merupakan bahan yang paling keras yang melapisikorona detis. Bagian ini mengandung kalsium, fosfat dan florida.Lapisan ename melindungi permukaan gigi yang digunakan untukmenggigit dan mengunyah.5. Dentil dan semen. Bangun lapisan ini serupa, keduanya menyerupaitulang padat yang tidak mengandung pembuluh darah. Lapisandentil lebih keras daripada lapiran semen.6. Pulpa merupakan inti gigi yang mengandung pembuluh darah dansaraf (Marry E. Beck, 1995).2.1.4. Macam Gigi2.1.4.1. Berdasarkan PertumbuhannyaMenurut Pratnya Paramita (2000) berdasarkan pertumbuhannyagigi manusia terdiri dari gigi susu (sulung), gigi tetap dan gigibungsu.161. Gigi SusuMerupakan gigi yang tumbuh pertama kali di dalam rongga mulut

dan suatu saat akan tanggal. Gigi susu berjumlah 20 buah terdiri dari8 gigi seri, 4 gigi taring dan 8 gigi geraham. Mulai tumbuh usia 6bulan dan tumbuh sempurna usia 2 tahun.(Rasinta Tarigan, 1995)Pertumbuhan dan perkembangan gigi menurut Pratnya Paramita(2000).Tabel 2.1 Pertumbuhan dan perkembangan gigiBentukGigiPembentukanawal jaringangigi(minggu)Pembentukanemail gigisetelah bayilahirPertumbuhangigi (bulanPembentukanakar lengkap(tahun)Seri 1 14 1 ¼ 10 (8-12) 1 1/12Seri 2 16 2 ½ 11 (9 – 13) 2Taring 17 9 19 (16 – 13) 3 ¼Geraham 1 15 ½ 6 20 (13 – 19) 2 ½16 (14 – 18)RahangAtasGeraham 2 19 11 27 (23 – 31)Seri 14 2 ½ 8 (6 – 10) 1 ½Taring 16 3 13 (10 – 16) 1 ½Geraham 1 15 ½ 5 ½ 20 (13 – 19) 20 (13-19)16 (23 – 31)Geraham 2 18 10 29 (23 – 31) 3RahangBawah29 (25 – 23)(Pratnya Paramita, 2000).Guna gigi susu adalah :17a. Untuk melunakkan makanan waktu pengunyahanb. Menyediakan tempat untuk tetap yang akan tumbuhmenggantikannya.c. Untuk menghasilkan suara yang jelas (Rasinta Tarigan, 1995).2. Gigi TetapMerupakan gigi yang tumbuh menggantikan gigi susu dan apabila

tanggal tidak diganti oleh gigi yang lain (Pratnya Paramita, 2000).Gigi tetap berjumlah 32 buah terdiri dari 8 gigi seri, 4 gigi taring, 8gigi geraham 1 dan 12 gigi geraham 2 yang mulai pertumbuhannyapada 6 – 7 tahun (Rasinta Tarigan, Adam, 1995).3. Gigi bungsuMerupakan gigi yang tumbuh terakhir kali, yaitu gigi gerahamketiga. Biasanya gigi geraham ini tumbuh pada usia 15 tahun keatas. Tumbuhnya gigi geraham tergantung pada faktor usia danproses perkembangan gigi anak yang bersangkutan (PratnyaParamita, 2000).2.1.4.2. Berdasarkan PertumbuhannyaMenurut Pratnya Paramita (2000) pembagian gigi berdasarkanbentuknya terdiri dari gigi seri, taring 1, taring 2 dan gigi geraham.Masing-masing bentuk gigi mempunyai fungsi yang berbeda-beda.1. Gigi seri berfungsi untuk menggigit makananyang terletak di bagiandepan menghadap mulut. Berjumlah 8 buah, yaitu 4 buah di rahangatas dan 4 buah di rahang bawah.182. Gigi taring untuk merobek makanan. Jumlah 4 buah yaitu, 2 buahterletak di rahang atas dan 2 buah terletak di rahang bawah.3. Gigi taring 2 berfungsi untuk merobek makanan. Jumlahnya 8 buah,yaitu 4 buah di rahang atas dan 4 buah di rahang bawah.4. Gigi geraham berfungsi untuk mengunyah makanan yang terletak dibelakang mulut.2.1.5. Struktur Gigi ManusiaMenurut Pratnya Paramita (2000) struktur gigi manusia dibagi menjadidua bagian :1. Struktur jaringan kerasBagian ini terletak di bagian mulut yang dikenal dengan mahkotagigi. Pada mahkota terdapat jaringan yang menonjol yang disebutpuncak gigi. Mahkota gigi dan puncak gigi dilapisi oleh suatulapisan yang disebut email gigi. Di bawah email gigi lapisanberwarna putih yang disebut dentil gigi.2. Struktur jaringan lunakJaringan lunak yang menyokong tulang gigi dikenal dengan gusi.Bagian gigi yang melekat pada tulang gusi disebut akar gigi. Dibagian dalam gigi terdapat rongga yang disebut pulpa gigi dan didalam pulpa gigi terdapat serabut saraf dan pembuluh darah.2.1.6. Perkembangan GigiGigi tetap memerlukan waktu yang cukup lama berkembang sempurna.Tahap-tahap perkembangan gigi dewasa menurut Marry E. Beck (1995) :19a. 32 minggu – 2 tahunPada saat bayi dilahirkan, tulang rahang telah terisi oleh gigi yangdalam proses perkembangan. Kerangka organik untuk lapisanenamel serta dentil diendapkan dan pengapuran (kalsifikasi) gigi

mulai terjadi.b. 3 tahunKorona dentil masih di dalam tulang rahang. Ukurannya sudahmencapai ukuran korona orang dewasa, tetapi belum mengalamiklasifiksi sempurna.c. 9 – 11 tahunPerkembangan akar gigi sudah lengkap.2.1.7. Masalah kesehatan gigi yang sering munculA. Caries GigiCaries gigi (gigi berlubang) merupakan kerusakan enamel, dentil dansemen yang berlangsung secara progresif. Insiden pembentukancaries gigi yang paling tinggi terdapat pada usia kanak-kanak.Setelah usia 25 tahun jarak terbentuk caries yang baru sekalipunlubang-lubang lama akan melebar. (Marry E. Beck, 1995).Terdapat beberapa stadium caries menurut Syamsul Adam, 1995I. Email menjadi menipisII. Email menjadi keropos, lubang yang dalam, di mana bakteribisa berkembang20III. Kadang-kadang dari luar kelihatan bagus, tapi sudah merasasakit, ini suatu tanda pengrusakan sudah sampai di urat sarafgigi (pulpis)IV. Urat saraf mati, menjadi busuk yang disebut gangren. Baunyasangat busuk, terjadi pembengkakan yang sakit.Tanda dan gejala caries berdasarkan stadium pembentukan dapatdigolongkan menjadi dua golongan. Dalam stadium I/II gigi belummenunjukkan gejala sakit, terasa sakit sewaktu minum es, minumyang panas, atau masuknya sisa makanan ke dalam lubang gigitersebut. Sedangkan untuk stadium II/IV trerdapat gejala gigi terasasakit sekali, pipi bengkak, panas, keadaan umum lemah (terjadipepsi/keracunan darah), nanah menjadi jalan keluar, dapat melaluigigi menembus tulang rahang dan gusi (Rasina Taringan danSyamsul Adam, 1995).Walaupun caries gigi merupakan penyakit yang 98% menyerangmanusia, tetapi timbul caries dapat dicegah antara lain denganpemberian fluorisasi untuk menguatkan gigi, sikat gigi yang efisienuntuk melepaskan dental plaugue/plag gigi, perubahan diet(mengurangi jumlah maupun frekuensi gula pasir) dan perawatangigi yang terakhir. (Marry E. Beck, 1995)B. GingivitisSuatu inflamasi pada jaringan gusi, merupakan penyakit penyanggagigi yang paling ringan.21Faktor-faktor penyebab :a. faktor lokal adalah plag, impaksi makanan, karies dan tambalanyang berlebihan.

b. Faktor Sistemik adalah penurunan daya tahan tubuh seseorang(Mansjoer, Arief, dkk, 2001)2.2. Konsep Kesehatan Gigi2.2.1. PengertianKesehatan adalah keadaan (hal) sehat atau keadaan (badan) (KamusBesar Bahasa Indonesia, 1991).Kesehatan merupakan hak asasi manusia. Adanya gerakan yahgbertujuan menggeser “paradigma sakit” ke “paradigma sehat” yangintinya merupakan pergeseran midset membudayakan healt setting.Paradigma sakit menekankan “penyembuhan” bersifat pasif haruslahbergerak ke “paradigma sehat” dengan upaya “pencegahan” proaktif danpemeliharaan (Http://www.SuaraMerdeka.com/Harian/0203/09/rqgam4.htm)Kesehatan gigi adalah kesehatan gigi dan mulut yang bersifatpeningkatan pencegahan umum (Mass Prerevention); pneyuluhan gigidan mulut, pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut perlindungan (toothburshing compaign, kumur-kumur flour, flouridasi air minum). (DepkesRI. 1990/1991. Pedoman Kerja Puskesmas, Jilid IV. Jakarta)22Status Kesehatan Gigi2.2 Tabel penilaian status kesehatan gigiNilai Kondisi Jaringan Keterangan0 Sehat Periodental sehat tidak ada perdarahankarang gigi1 Perdarahan Perdarahan tampak secara langsung aatau dengan kaca mulut setelah selesaiperabaan dengan sonde2 Ada karang gigi Perabaan dengan sonde terasa kasaradanya karang gigi3 Pocket 4 – 5 mm Sebagian warna hitam pada sonde masihterlihat dari tepi gusi pada daerah hitam4 Pocket 6 mm/lebih Seluruh warna hitam pada sonde tidakterlihat masuk ke dalam jaringanperiodentalPerhatian untuk anak muda usia 15 tahun dan ke bawah, pencatat hanyadilakukan bila ada perdarahan, karang gigi saja, tidak ada pocket.Untuk perhitungan skor untuk tingkat kondisi/status jaringan gigiditentukan oleh 6 buah sextan.1. Sextan 1 : gigi 4, 5, 6, 7 kanan rahang atas2. Sextan 2 : gigi 1, 2, 3 kanan rahang atas dan 1, 2, 3 kiri rahangatas3. Sextan 3 : gigi 4, 5, 6, 7 kanan rahang atas4. Sextan 4 : gigi 4, 5, 6, 7 kanan rahang bawah5. Sextan 5 : gigi 1, 2, 3 kanan rahang bawah dan kiri rahang bawah236. Sextan 6 : gigi 4, 5, 6, 7 kiri rahang bawah

Suatu sextan dapat diperiksa bila sextan tersebut terdapat paling sedikit 2gigi dan tidak merupakan indikasi untuk pencabutan. Jika di sextanhanya ada 1 gigi saja, gigi tersebut dimasukkan ke sextan di sebelahnya.Dengan demikian sextan dengna 1 gigi tidak diberi skor/nilai. Penilaianuntuk satu sextan adalah keadaan yang terparah/skor yang paling tinggi.(Eliza Herijulianti, 2001)2.2.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesehatan GigiDalam hal ini banyak sekali yang mempengaruhi kesehatan gigi, antaralain :a. Gizi makanan, perlu kita ketahui bahwa benih gigi seudah terbentukwaktu janin (embrio) berusia ½ bulan dalam kandungan. Makananmakananini sudah tercakup dalam empat sehat lima sempurna.Dalam hal ini makanan mempunyai 3 pengaruh:1. Pengaruh selama pembentukan gigiZat kapur merupakan bahan utama dalam pembentukan enamel,di samping vitamin C, D dan lain-lain.1 2 34 5 67 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 77 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7242. Bila gigi sudah tumbuhMakanan yang empuk dan lunak tidak memerlukan pengunyahanyang sulit. Sering tidaknya ktia makan juga mempengaruhi.Pengaruh asam dari zat hidrat arang dalam mulut terjadi selama40 menit pertama sesudah makan. Kalau kita makan 3 kali seharimaka pengaruh asam hanya terjadi selama 3 x 30 menit = 1 ½jam/hari.b. Jenis makanan, makanan yang mudah lengket dan menempel digigitseperti permen dan coklat, makanan ini sangat disukai oleh anakanak.Hal ini yang mengakibatkan gangguan. Makanan tadi mudahtertinggal dan melekat pada gigi dan bila terlalu sering dan lama akanberakibat tidak baik. Makanan yang manis dan lengket tersebut akanbereaksi di mulut dan asam yang merusak email gigi.c. Kebersihan gigi, biasakanlah anak-anak agar selalu menyikat giginyaatau berkumur-kumur setiap selesai makan atau sebelum tidur.d. Kepekatan air ludah, pada orang-orang yang mempunyai air ludahyang sangat pekat dan sedikit akan lebih mudah giginya menjadiberlubang dibandingkan dengan air ludah yang encer dan banyak,sebab pada anak yang beair ludah pekat dan sedikit maka sisamakanan akan mudah menempel pada permukaan gigi.(Moestopo, 1982)2.2.3. Perawatan Gigi25Pemeriksaan dan perawatan gigi, idealnya dilaksanakan pada saat mulaitumbuhnya gigi pertama atau pada usia 2 tahun (Nelson, 1995).

Menurut Syamsul Adam (1995), pemeliharaan dan perawatan gigi padaumumnya ditujukan untuk mencegah timbulnya kerusakan gigi, antaralain :1. Tidak memakan makanan yang banyak mengandung rasa manis2. Menggunakan gigi tidak pada makanan yang keras3. Menghindari atau mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan4. Menyikat gigi segera setelah makan. Terutama tergantung padateknik menyikat gigi dan bukan pada macamnya sikat gigi yangdipakai. Menyikat gigi yang baik adalah dari gusi ke puncak gigi,membersihkan gigi dari sisa-sisa makanan yang terdapat di sela-selagigi. Macam sikat gigi tidak terlalu keras dan tidak terlalu lembek.Paling sedikit menggosok gigi dan berkumur-kumur dua kali sehari,sesudah makan dan sebelum tidur.5. Pemeliharaan gigi secara teraturPemeriksaan gigi dan bila gigi sakit, segera ke dokter untukmendapatkan pengobatan. Secara teratur sebaliknya 6 bulan sekali.Maksud dari pemeliharaan gigi yaitu mencegah penyakit-penyakitmulut dan gigi serta mempertinggi daya tahan tubuh.Menurut Donald (1974) ada hubungan erat antara derjat kebersihangigi dan keadaan jaringan giginya. Bunting (1952) mengatakan26bahwa kebersihan gigi dan mulut memang peranan penting dalampengendalian penyakit gigi.Menyikat gigi adalah suatu cara yang umum diajurkan untukmembersihkan deposit lunak pada permukaan gigi dan gusi.Menyikat gigi adalah salah satu peosedur terhadap terjadinyapenyakit gigi, karena dengan menyikat akan bisa menghilangkanplag yang merupakan salah satu faktor penyakit gigi (Craig danDann, 1971)a. Usaha-usaha untuk mendapatkan gigi yang bersih1. Menggosok gigi dengan teliti – pakailah zat pewarna plaguntuk dapat melihat bagian-bagian gigi yang belum bersih.2. Menggosok gigi dengan teratur – setiap hari kita perlumenggosok gigi, juga pada malam hari sebelum tidur.3. Menggosok gigi dengan tekun – pada mulanya memang sulitmenggosok gigi sampai benar-benar bersih, tetapi kalautekun berlatih, maka hasilnya akan sangat memuaskan.b. Cara dan saat menggosok gigiPetunjuk pertama:Biasakan menggosok gigi di depan cermin. Dan jangan lupamemakai zat pewarna plag.Petunjuk kedua:27Untuk menggosok gigi, lazimnya digunakan sebuah sikat gigi.Tetapi ini tergantung pada setiap keluarga. Bila akan sikat gigimaka pilihlah:

1. Sikat gigi dengan tangkai yang lurus dan mudah dipegang2. Kepala sikat harus yang kecilSebagai patokan, panjang kepala sikat gigi harus denganjumlah empat gigi keempat gigi depan rahang bawah (lebarkeempat gigi seri bawah). Kalau kepala sikat gigi terlalupanjang maka bulu sikat gigi bagian tangkai boleh dipotongatau dicabut.3. Bulu sikat gigi harus sama panjangnya, sehingga membentukpermukaan yang datar. Yang baik adalah sikat gigi denganbulu sikat yang berderat dua, dan bulu sikat terbuat dari nilonyang tidak begitu kaku.Sebagai pengganti dari sikat gigi dapat kita pakai kulit dari buahpinang atau kelapa. Potonglah dari kulit ini sebagian 1 ½ cm,dan panjang secukupnya saja agar mudah dipegang. Buah kulitluarnya keras dan tumbuklah sedikit ujungnya agar sabutnyaterurai.Tapal GigiTapal gigi membantu membersihkan gigi dan memberi rasa yangsegar sesudah menyikat.28Kebiasaan menyikat dengan arang atau batu apung yangdihaluskan, abu atau pasir yang dihaluskan, tidak baik karenalambat laun lapisan enamel terkikis oleh bahan ini, sehingga gigicepat rusak.Petunjuk ketiga:Cara menggosok gigiCara menggosok gigi yang dianjurkan dengan cara gerakangrakanyang pendek, yakni menggosok gigi berulang-ulang padasatu tempat dahulu, sebelum pindah ke tempat lain.Untuk jelasnya, perhatikan langkah-langkah sebagai berikut:1. Cara meletakkan sikat gigi. Tangkai sikat gigi dilektakkanpada dataran pengunyah. Perhatikan, ujung-ujung sikatterletak pada perbatasan gigi dengan gusi.2. Sikat gigi kemudian dimiringkan sedikit.a. Menggosok permukaan gigi yang menghadap kepipi/bibir- Sikat gigi digerakkan dengna gerakan maju-munduryang pendek. Artinya sikat gigi diergakkan di tempat- Sesudah itu siakt gigi digerakkan ke tempatberikutnya- Menggosok gigi depanGosoklah semua gigi yang menghadap ke pipi/bibir.Pindah sikat gigi secara teatur, dan gosoklah giri29dengan teliti. Sikat gigi jangan ditekan sewaktumenggosok gigi.

b. Menggosok datar pengunyah dari gigi di rahang atasmaupun di rahang bawah digosok dengan gerakan majumundur.Perhatikan:Cara menggosok gigi di rahang atas adalah sama dengan carayang sudah diajurkan untuk menggosok gigi di rahang bawahPetunjuk keempat:Bagian-bagian dari gigi yang memerlukan perhatian yang khususdi bawah menggosok gigi adalah:1. Bagian gigi yang berdekatan dengan gusi2. Di rahang bawah bagian pipi yang menghadap ke lidah3. Pada gigi belakang (geraham) bagian yagnmenghadap ke pipiPetunjuk kelima:Agar sikat gigi tidak cepat rusak, maka sesudah dipakaidigantung di tempat di mana terkena angin agar cepat mengering.Periksa gigiPemeriksaan gigi perlu dilakukan secara teratur sebab demikiandapat diketahui kelainan yang ada di mulut pada tahappermulaan. Pemeriksaan gigi dapat dilakukan oleh perawat gigiyang mengunjungi tiap sekolah atau anak-anak dapatmemeriksakan giginya ke poliklinik gigi yang terdekat.30Pemeriksaan gigi yang sederhana dapat dilakukan oleh guruadalah :1. Ada tidaknya gigi berlubang2. Apakah gigi sehat atau tidak3. Bersih atau tidak keadaan mulut muridc. Menggosok permukaan gigi yang menghadap ke lida- Perhatikan letak sikat gigi. Gosoklah dahulu yangletak di belakang.- Sikat gigi kemudian dipindahkan- Menggosok gigi depanGosok semua permukaan gigi yang menghadap kelidah. Pindahkan sikat gigi dengan teratur, dangosoklah gigi dengan teliti. Sikat gigi jangan ditekansewaktu menggosok gigi.2.3. Peran Perawat Dalam Usaha Kesehatan Gigi SekolahUntuk mencapai tujuandalam usaha kesehatan gigi maka peran perawat adalahmeningkatkan, mencegah dan membina usaha kesehatan gigi anak. Peran perawat disini seperti halnya peran tenaga kesehatan lainnya yang diadakan oleh programpuskesmas. Peran-peran lainnya adalah :a. Pembinaan atau pengembangan- penyuluhan tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut- pemeriksaan sepintas31- pengobatan sederhana- rujukan

b. Pelayanan asuhan pada kelompok rawanDalam hal ini ditujukan pada anak sekolah. Pada Pelita IV baru mencapai anakpendidikan dasar.c. Pelayanan medik dasarPelayanan ini meliputi : pengobatan, pemulihan, pencegahan khusus, danberbagai kegiatan dasar.- Memberikan medik dasar pada penderita yang berobat maupun yang rujuk- Merujuk kasus-kasus ysng tidak dapat ditanggulangi ke sarana pelayananyang lebih mampu- Memberikan penyuluhan- Hygienik klinik- Memelihara merawat peralatan/obat-obatan(Direktorat Kesehatan Gigi Depkes RI 2000. Pedoman Puskesmas, Jakarta)322.4. Kerangka KonsepGambar 2.4 Kerangka Konsep Penelitian Status Kesehatan Gigi pada Anak danFaktor-faktor yang mempengaruhi Kesehatan GigiKeterangan :: Diteliti: Tidak ditelitiAnak SDFaktor-faktor yang mempengaruhikesehatan gigia. Gizi makananb. Jenis makananc. Kebersihan gigid K kt i l dhMasalah yang seringditimbulkan:a. Gigi kariesb Gi i i iPerawatan kesehatan gigia. Tidak makan makanan manisb. Tidak makan makanan kerasc. Menghindari atau mencegahterjadinya kecelakaan/traumad. Menyikat gigi segera setelahmakane. Pemeliharaan gigi secara teraturPenilaian kondisi jaringangigi/status kesehatan gigi :1. Sehat (0)2. Perdarahan (1)3. Ada karang gigi (2)4. Pocket 4 - 5 mm (3)5. Pocket 6 mm/lebih (4)

33BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN3.1 Desain PenelitianJenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah denganmenggunakan metode diskriptif, yaitu suatu metode penulisan yang dilakukan dengantujuan untuk membuat gambaran atau diskriptif tentang suatu keadaan secara objektif.Dalam penelitian ini menggunakan desain diskriptif adalah dengan survei aitumenggunakan beberapa pertanyaan, dan penelitian tersebut itdak dilkaukan kepadaseluruh obyek yang diteliti atau populasi, tetapi hanya mengambil sebagian daripopulasi tersebut yang dalam hal ini siswa SDN Karangsoko III Trenggalek yangstatus kesehatan giginya dipengaruhi oleh faktor-faktor kesehatan gigi.343.2 Kerangka Kerja (Frame Work)3.3 Identifikasi variabelVariabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda terhadapsesuatu (benda, manusia, dan lain-lain).(Nursalam, 2003: 101)Identifikasi variabel ini adalah status kesehatan gigi dan faktor-faktor yangmempengaruhi kesehatan gigi.Populasi : Anak SDN Karangsoko III TrenggalekPenetapa Sampel (Kriteria Inklusi),Sampel:Random SamplingIdentifikasi Status Kesehatan Gigi dan Faktor-faktor YangMempengaruhi Kesehatan GigiAnalisa dataHasil : Status Kesehatan Gigipada Anak dan Faktor-faktorYang MempengaruhiKesehatan GigiPenyajian HasilKesimpulan353.4 Definisi Operasional VaribelNo Variabel Definisi Operasional Parameter Alat Ukur Skala Skor1.Statuskesehatan gigidan faktorfaktoryangmempengaruhikesehatan gigiPencegahan penyakitgigi denganperawatan kebersihangigi berdasarkanstandar kesehatangigi dengan

mengetahui faktorfaktoryangmempengaruhikesehatan gigi:a. Gizi makananb. Jenis makananc. Kebersihan gigid. Kepekatan airludahStandarkesehatangigi yangbaikLembarobservasiQuesionerIntervalOrdinalStatuskesehatangigi:SehatBerdarahBerkarangFaktorfaktoryangmempengaruhi kesehatangigi:No :1,2,6,7,11,12selalu= 1sering=2kadangkadang=3hampir tidakpernah=4tidakpernah=5No:3,4,5,8,9,10,13,14,15selalu=5sering=4kadangkadang=336hampir tidak

pernah=2tidakpernah=13.5 Sampling Desain3.5.1. PopulasiPopulasi adalah keseluruhan dari obyek penelitian atau obyek yangakan diteliti (Nortoatmojo, 1993:35)Populasi dalam penelitian ini adalah semua anak SDN Karangsoko IIITrenggalek, sebanyak 95 anak.3.5.2. Sampel37Sampel adalah sebagian dari obyek yang diteliti dan dianggapmewakili seluruh populasi (Srikandi K, 1997:18)Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat dimasukkanatau yang layak untuk diteliti.Kriteria inklusi dalam penelitian ini :- Anak bersedia untuk diteliti- Anak SDN Karangsoko III TrenggalekKriteria eksklusi dalam penelitian ini :Anak yang tidak bersedia ditelitiBesar sampel adalah banyaknya anggota yang akan dijadikan sampel(Chandra, 1995:41)Sehubungan dengan keterbatasan biaya dan waktu yang dimiliki peneliti,sehingga tidak memungkinkan mengambil semua populasi terjangkau.Oleh karena itu kami mengambil sampel dalam penelitan anak.3.5.3. SamplingSampling adalah suatu proses dalam menyelesaikan porsi daripopulasi untuk dapat mewakili populasi (Burn & Grove, 1991:37).Peneliti ini menggunakan “Random Sampling”, atau pengambilan secaraacak sederhana.383.6 Pengumpulan Data dan Analisis Data3.6.1. Instrumen atau alat ukurPada peneliti ini menggunakan alat ukur lembar observasi danquesioner. Lembar observasi status kesehatan gigi berdasarkan kondisijaringan periodental terdiri dari 3 kategori yaitu gigi sehat, perdarahan,ada karang gigi. Sedangkan jumlah quesioner ada 15 meliputi jenismakanan, gizi makanan, kebersihan gigi dan kepekatan air ludah.3.6.2. Pengumpulan DataSetelah data terkumpul akan dilakukan pengolahan data dengan tahap :1. Editing : untuk mengetahui dan mengecek apakah yang dikumpulkansudah teliti semua atau belum2. Coding: mengklasifikasikan jawaban dengan memberi kode padamasing-masing jawabanSkala pengukuran yang digunakan adalah skala lihat, karena skala inidigunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang/

mengukur orang tentang fenomena sosial (Sugiono, 2002:73).3.6.3. Metode Analisa DataTeknik diskriptif kuantitatif dengan presentase artinya bahwapenelitian ini dilakukan untuk memenuhi status sesuatu yangdiinterpretasikan dan disajikan tetap berupa persentase lalu ditafsirkandalam kalimat yang kualitatif (Sigarimbun, 1995).39Analisa data di atas dilakukan pada setiap responden, score yangdidapat tiap responden yaitu dengan rumus :x100%RespondenNilaiAkhir Nilai yangdidapatΣ=Dalam hal ini memerlukan angket dan lembar observasi untuk alatbantu.3.7 Ethical ClearanceSebelum para subyek yang diteliti memberikan jawaban pada angket, parasubyek akan diberi penjelasan mengenai manfaat dan tujuan penelitian.Responden akan dilindungi haknya untuk menjamin kerahasiaan identitasresponden. Selanjutnya responden diminta untuk menjadi partisipan dalampenelitan ini, setelah responden menandatangani surat persetujuan makaresponden diperbolehkan menjawab quesioner yang diberikan peneliti.3.7.1 Inform Concern atau Surat Persetujuan PenelitianInform Concern atau Surat Persetujuan Penelitian riset diberikan olehresponden yang berisi tentang informasi studi penelitian dan penjelasantentang tujuan penelitan, sehingga responden bersedian untuk terlibatatau tidak.3.7.2 KerahasiaanKerahasiaan mengacu pada tanggung jawab peneliti untuk melindungisemua data yang dikumpulkan dalam lingkup proyek dari pemberitahuankepada yang lain.40Mekanisme yang digunakan untuk melindungi data yang dikumpulkandalam studi riset dengan cara memusnahkan daftar nama peserta proyek.Anonitas mengacu pada tindakan merahasiakan nama peserta terkaitdengan partisipasi mereka dalam suatu proyek riset.3.7.3 ConfidentConfident atau kejujuran merujuk kepada kebenaran dalam memberikaninformasi yang akurat tentang studi riset atau memberikan respondeninformasi yang akurat mengenai partisipasi mereka dalam proyek.3.8 Keterbatasan Penelitian3.8.1 Instrumen atau Alat UkurDalam penelitian ni terdapat beberapa keterbatasan mengenai instrumenatau alat ukur dalam penulisan karya tulis atau riset yaitu lembar observasidan quesioner yang kurang memadai.

3.8.2 Sampling DesainPeneliti menggunakan metode Sample Random Sampling karena waktudan dana yang dimiliki oleh peneliti.3.8.3 Faktor FisibilitDalam pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan quesionertertutup, hal ini disebabkan oleh keterbatasan waktu dan dana dalammelakukan penelitian ini.413.9 Tempat dan WaktuTempat yang diteliti dalam penelitian ini adalah lingkungan SDN KarangsokoIII Trenggalek. Sedangkan waktu penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2004.42BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANDalam bab ini akan dibahas hasil dan pembahasan penelitian dengan judul“Status Kesehatan Gigi pada Anak dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi KesehatanGigi di SDN Karangsoko III Trenggalek”.Sample yang digunakan adalah semua siswa SDN Karangsoko III Trenggalek.Prosedur penelitian ini adalah responden diberi informasi dan penjelasan tentangtujuan penelitian, sehingga responden bersedia untuk terlibat atau tidak. Selanjutnyaangket disebarkan kepada responden yang bersedia ikut dan melakukan observasisecara langsung tentang status kesehatan gigi. Dari hasil angket yang telah diisi olehresponden serta hasil observasinya, maka hasil dari masing masing-masing angketdan lembar observasi ditabulasikan kemudian diinterpretasikan dianalisa dandisajikan dalam bentuk tabulan.4.1. Hasil Penelitian4.1.1. Data Umum4.1.1.1 Karakteristik Responden berdasarkan umurTabel 4.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur siswa SDNKarangsoko III TrenggalekNo Umur Frekuensi Prosentase1. 7-8 2 8%2. 9-10 18 72%3. 11-12 5 20%43Dari 25 responden didapatkan bahwa siswa yang berusia 7-8 tahun (8%), usia 9-10tahun (72%), usia 11-12 tahun (20%).4.1.1.2 Karakteristik Responden berdasarkan jenis kelaminTabel 4.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan Jenis Kelamin pada siswa SDNKarangsokoIII TrenggalekNo Jenis kelamin Frekuensi Prosentase1. Laki-laki 8 32%2. perempuan 17 68%Jumlah 25 100%Dari 25 responden didapatkan bahwa prosentase tertinggi pada jenis kelaminperempuan (68%) dan laki-laki (32%)

4.1.2. Data Khusus4.1.2.1 Status Kesehatan GigiKesehatan gigi seseorang dapat dilihat dari keadaan gigi yang sehat, adanyakarang gigi ataupun gigi yang sering berdarah.Tabel.4.3 Status kesehatan gigi/ kondisi jaringan periodental di SDN Karangsoko IIITrenggalek.No Karakteristik Sehat Berdarah Karang gigi JumlahResponden F % F % F % F %1. Umur− 7-8− 9-10− 11-120020%0%8%1714%28%4%11124%44%8%21858%72%20%Jumlah 2 8% 9 36% 14 56% 25 100%44Dari tabel di atas diketahui tingkat status kesehatan gigi terbanyak denganusia 9-10 tahun sebanyak 11 responden (44%) untuk karang gigi, 7 responden(28%)untuk gigi berdarah, sehat 0. Usia 11-12 tahun sebanyak 2 responden (8%)untuk karang gigi,2 responden (8%) untuk gigi sehat,1 responden (4%) untuk gigiberdarah. Usia 7-8 tahun sebanyak 1 responden (4%) untuk karang gigi dan berdarah,sehat 0.Maka tingkat tertinggi pada status karang gigi 14 responden(56%), berdarah 9responden (36%),sehat 2 responden (8%).4.1.2.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan gigi

Banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan gigi diantaranyagizi makanan, jenis makanan, kebersihan gigi, dan kepekatan air ludah.Tabel 4.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan gigi pada siswa SDNKarangsoko III Trenggalek.GizimakananJenisMakananKebersihan Kepekatanair ludahNo. Karakteristik jumlahRespondenF % F % F % F % F %1. Umur− 7-8− 9-10− 11-121524%20%8%1114%4%4%2708%28%0%0500%20%0%418316%72%

12%Jumlah 8 32% 3 12% 9 36% 5 20% 25 100%Dari tabel di atas didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatangigi terbanyak pada usia 9-10 tahun pada faktor kebersihan gigi 7 responden (28%),5responden (20%) pada kepekatan air ludah dan gizi makanan,1 responden (4%) padajenis makanan. Usia 7-8 tahun pada kebersihan gigi 2 responden (8%),1 responden45(4%) pada gizi makanan dan jenis makanan 0 responden untuk kepekatan airludah.Usia 11-12 tahun pada faktor gizi makanan 2 responden (8%) , 1 responden(4%) untuk jenis makanan,0% untuk kebersihan gigi dan kepekatan air ludah.Makafaktor tertinggi pada kebersihan gigi 9 responden(36%),gizi makanan 8responden(32%),kepekatan air ludah 5 responden (20%),jenis makanan 3 responden(12%).4.1.2.3. Status Kesehatan Gizi dan Faktor-faktornyaTabel 4.5 Distribusi frekuensi status kesehatan gigi dan faktor-faktornya pada siswaSDN Karang soko III Trenggalek.Usia Status KesehatanGigiFaktor KesehatanGigi F %Gizi Makanan 0 0 %Jenis Makanan 1 4 %Berdarah Kebersihan gigi 1 4 %Kepekatan air ludah 0 0 %Gizi Makanan 1 4 %Jenis Makanan 0 0 %Kebersihan gigi 1 4 %7 – 8 tahunKarang GigiKepekatan air ludah 0 0 %Gizi Makanan 3 12 %Jenis Makanan 0 0 %Berdarah Kebersihan gigi 3 12 %Kepekatan air ludah 1 4 %Gizi Makanan 2 8 %Jenis Makanan 2 8%Kebersihan gigi 4 16 %9 – 10 tahunKarang GigiKepekatan air ludah 3 12%Gizi Makanan 0 0 %Jenis Makanan 0 0 %Sehat Kebersihan gigi 1 4%Kepekatan air ludah 0 0%Gizi Makanan 1 4%Jenis Makanan 0 0%

Kebersihan gigi 0 0 %11 – 12 tahunBerdarahKepekatan air ludah 0 0 %46Gizi Makanan 0 0 %Jenis Makanan 1 4 %Kebersihan gigi 0 0 %Karang GigiKepekatan air ludah 0 0 %Dari tabel di atas didapatkan bahwa responden usia 9-10 tahun statuskesehatan gigi dipengaruhi oleh faktor kebersihan gigi 4 responden (16%), kepekatanair ludah 3 responden (12%),jenis makanan dan gizi makanan 2 responden(8%);untuk gigi berdarah dipengaruhi faktor kebersihan gigi dan jenis makanan 3responden (12%),kepekatan air ludah 1 responden (4%).Usia 7-8 tahun statuskesehatan gigi berdarah dipengaruhi oleh faktor jenis makanan dan kebersihan gigi 1responden (4%);karang gigi dipengaruhi faktor gizi makanan dan kebersihan gigi 1responden (4%).Usia 11-12 tahun status gigi sehat dipengaruhi olehkebersihan gigi 1responden (4%), berdarah dipengaruhi faktor gizi makanan 1 responden(4%),karanggigi dipengaruhi faktor jenis makanan 1 responden (4%).4.2. Pembahasan4.2.1. Status Kesehatan GigiProgram kesehatan gigi dan mulut telah dilaksanakan sejak Pelita I sampaiPelita VI. Diharapkan pada tahun 2000 setiap orang baik diperkotaan maupun dipedesaan memperoleh kesehatan yang memadai. Hal ini berbeda dengan pelayanankesahatan gigi dan mulut walupun telah dilakukan berbagai upaya pelayanankesehatan gigi dan mulut. Angka kesakitan penyakit gigi dan mulut cenderungmeningkat.47Tabel.4.3 tentang Status kesehatan gigi di SDN Karangsoko III Trenggalekpada siswa SDN Karangsoko III Trenggalek didapatkan tingkat status kesehatan gigiterbanyak dengan usia 9-10 tahun sebanyak 11 responden (44%) untuk karang gigi, 7responden (28%)untuk gigi berdarah, sehat 0. Usia 11-12 tahun sebanyak 2 responden(8%) untuk karang gigi,2 responden (8%) untuk gigi sehat,1 responden (4%) untukgigi berdarah. Usia 7-8 tahun sebanyak 1 responden (4%) untuk karang gigi danberdarah, sehat 0.Maka tingkat tertinggi pada status karang gigi 14 responden(56%),berdarah 9 responden (36%),sehat 2 responden (8%).Menurut peneliti hal ini disebabkan karena kebersihan gigi yang kurang. Halini sesuai dengan pernyataan drg. Irene yang menyatakan bahwa kerusakan gigidisebabkan oleh sisa makanan atau kuman yang menempel yang akirnya membentukplak, jika tidak dibersihkan akan mengeras dan menjadi karang gigi dan bisamerambat ke akar gigi. Akibatnya gigi mudah berdarah, gigi mudah goyah dantanggal (www. http//wartamikael.org)Menurut Didit Aktono Hadi (2003 ) proses kerusakan gigi geligi diawalidengan adanya lubang gigi atau disebut juga karies. Karies adalah kerusakan yangterbatas pada jaringan gigi mulai dari email gigi hingga menjalar ke dentin (tulang

gigi). Gigi yang mudah sekali terserang karies gigi adalah gigi sulung (gigi anak), inidisebabkan karena struktur giginya lebih tipis dan lebih kecil dibandingkan dengangigi dewasa (gigi tetap), selain itu disebabkan oleh perawatan yang kurang serta jenismakanan, keadaan air ludah serta gizi makanan. Hal ini sesuai juga dengan hasilsuvey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT, 1995) bahwa penyakit gigi dan mulut yang48diemukan di masyarakat masih berkisar pada penyakit yang menyerang jaringankeras gigi dan penyakit periodental.4.2.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan gigiBanyak faktor yang mempengaruhi kesehatan gigi antara lain gizi makanan,jenis makanan, kebersihan gigi, dan kepekatan air ludah. Dari tabel 4.4 Faktor-faktoryang mempengaruhi kesehatan gigi pada siswa SDN Karangsoko III Trenggalekdidapatkan terbanyak pada usia 9-10 tahun pada faktor kebersihan gigi 7 responden(28%),5 responden (20%) pada kepekatan air ludah dan gizi makanan,1 responden(4%) pada jenis makanan. Usia 7-8 tahun pada kebersihan gigi 2 responden (8%),1 responden (4%) pada gizi makanan dan jenis makanan 0 responden untukkepekatan air ludah.Usia 11-12 tahun pada faktor gizi makanan 2 responden (8%), 1responden (4%) untuk jenis makanan,0% untuk kebersihan gigi dan kepekatan airludah.Maka faktor tertinggi pada kebersihan gigi 9 responden(36%),gizi makanan 8responden(32%),kepekatan air ludah 5 responden (20%),jenis makanan 3 responden(12%).Menurut peneliti bahwa faktor yang sangat berpengaruh pada status kesehatanpada sisiwa SDN Karangsoko III Trenggalek adalah faktor kebersihan gigi karenakerusakan gigi dapat dicegah salah satunya dengan perawatan gigi (sikat gigi)sesudah makan dan sebelum tidur. Menurut Bunting (1952) mengatakan bahwakebersihan gigi dan mulut memegang peranan penting dalam pengendalian penyakitgigi.Menurut Donald (1974) ada hubungan erat antara derajat kebersihan gigi dankeadaan jaringan giginya.49Dari tabel 4.5 tentang status kesehatan gigi dan faktor yangmempengaruhinya didapatkan bahwa responden usia 9-10 tahun status kesehatangigi dipengaruhi oleh faktor kebersihan gigi 4 responden (16%), kepekatan air ludah3 responden (12%), jenis makanan dan gizi makanan 2 responden (8%); untuk gigiberdarah dipengaruhi faktor kebersihan gigi dan jenis makanan 3 responden (12%),kepekatan air ludah 1 responden (4%).Usia 7-8 tahun status kesehatan gigi berdarahdipengaruhi oleh faktor jenis makanan dan kebersihan gigi 1 responden (4%); karanggigi dipengaruhi faktor gizi makanan dan kebersihan gigi 1 responden (4%). Usia 11-12 tahun status gigi sehat dipengaruhi oleh kebersihan gigi 1 responden (4%),berdarah dipengaruhi faktor gizi makanan 1 responden(4%), karang gigi dipengaruhifaktor jenis makanan 1 responden (4%).Menurut peniliti bahwa status kesehatan gigi berhubungan erat denganfaktor-faktor yanga mempengaruhinya. Hal itu sesuai dengan pernyataan Donald(1974) ada hubungan erat antara derajat kebersihan gigi dan keadaan jaringangiginya.50BAB V

PENUTUP5.1. KesimpulanDari analisa yang telah dilakukan terdapat hasil penelitian ini maka dapatdisimpulkan bahwa:1. Status kesehatan gigi di SDN Karangsoko III Trenggalek pada siswa SDNKarangsoko III Trenggalek didapatkan tingkat status kesehatan gigi terbanyakdengan usia 9-10 tahun sebanyak 11 responden (44%) untuk karang gigi, 7responden (28%)untuk gigi berdarah, sehat 0. Usia 11-12 tahun sebanyak 2responden (8%) untuk karang gigi, 2 responden (8%) untuk gigi sehat, 1responden (4%) untuk gigi berdarah. Usia 7-8 tahun sebanyak 1 responden(4%) untuk karang gigi dan berdarah, sehat 0. Maka tingkat tertinggi padastatus karang gigi 14 responden(56%), berdarah 9 responden (36%), sehat 2responden (8%).2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan gigi pada siswa SDNKarangsoko III Trenggalek didapatkan terbanyak pada usia 9-10 tahun padafaktor kebersihan gigi 7 responden (28%), 5 responden (20%) pada kepekatanair ludah dan gizi makanan, 1 responden (4%) pada jenis makanan. Usia 7-8tahun pada kebersihan gigi 2 responden (8%), 1 responden (4%) pada gizimakanan dan jenis makanan 0 responden untuk kepekatan air ludah.Usia 11-12 tahun pada faktor gizi makanan 2 responden (8%), 1 responden (4%) untukjenis makanan, 0% untuk kebersihan gigi dan kepekatan air ludah.Maka faktortertinggi pada kebersihan gigi 9 responden(36%),gizi makanan 851responden(32%),kepekatan air ludah 5 responden (20%),jenis makanan 3responden (12%).3. Status kesehatan gigi dan faktor yang mempengaruhinya didapatkan bahwaresponden usia 9-10 tahun status kesehatan gigi dipengaruhi oleh faktorkebersihan gigi 4 responden (16%), kepekatan air ludah 3 responden (12%),jenis makanan dan gizi makanan 2 responden (8%); untuk gigi berdarahdipengaruhi faktor kebersihan gigi dan jenis makanan 3 responden (12%),kepekatan air ludah 1 responden (4%). Usia 7-8 tahun status kesehatan gigiberdarah dipengaruhi oleh faktor jenis makanan dan kebersihan gigi 1responden (4%); karang gigi dipengaruhi faktor gizi makanan dan kebersihangigi 1 responden (4%). Usia 11-12 tahun status gigi sehat dipengaruhi olehkebersihan gigi 1 responden (4%), berdarah dipengaruhi faktor gizi makanan 1responden(4%), karang gigi dipengaruhi faktor jenis makanan 1 responden(4%).5.2. Saran1. Institusi keperawatanDiharapkan dapat terjun langsung melalui Program Keperawatan Masuk Desa/ PKLuntuk layanan kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat khususnyasiswa SD2. Instansi pendidikanMeningkatkatkan Usaha Kesehatan Sekolah dengan mengadakan HealtEducation, memotivasi dan menjaring layanan kesehatan gigi sekolah52

3. Siswa SDDapat memanfaatkan sarana dan prasarana layanan kesehatan khususnyakesehatan gigi dan mulut melalui UKS dan PKM untuk meningkatkan derajadkesehatan gigi.4. Instansi Layanan KesehatanDiharapkan dapat memperikan penyuluhan dan perawatan kesehatan gigi danmulut pada masyarakat dan pada anak SD khususnya.53DAFTAR PUSTAKA(http://www.wartamikael.Org) Tips Perawatan Gigi 9 Januari 2002http://www.Gizi.Net/lain/download/SKG.dochttp://www.media-indonesia.com/cetak/berita.aspAdam, Syamsuri. 1995. Hygiene Perseorangan. Bharata, Jakarta Hal : 30 - 35Bunting. 1952. dikutip oleh Kusdarini, Rahayu. 1986. Pengaruh PenyuluhanKesehatan Gigi dan Mulut pada Anak Luar Biasa, Hal : 13Craig dan Dunn. 1971. dikutip dari Kusdarini, Rahayu. 1986. PengaruhPenyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak Luar Biasa, Hal : 14Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1991. Kamus Besar BahasaIndonesia, Balai Pustaka. JakartaDonald. 1974. dikutip oleh Kusdarini, Rahayu. 1986. Pengaruh PenyuluhanKesehatan Gigi dan Mulut pada Anak Luar Biasa, Hal : 14Herijulianti, Eliza. 2001. Pendidikan Kesehatan Gigi. Penerbit Buku KedokteranEGC. Jakarta.Indonesia, Direktoran Kesehatan Gigig Depkes RI. Pedoman PelayananKesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas, Direktorat Kesehatan GigiDepkes RI, 2000Indonesia. Depkes RI. Pedoman Pelaksanaan Usaha Kesehatan Gigi dan Mulutdi Sekolah, Jakarta. Depkes RI. 1996Mary, Z.B. 1995. Ilmu Gizi dan Diet. Churchil Lvingstone. Yogyakarta. Hal.175 -176.Nelson. 1995. Ilmu Kesehatan Anak. Buku Kuliah 2, Buku Kedokteran. JakartaHal. 375 – 382Nursalam. 2000. Pendekatan Praktis Metodologi Riset-riset Keperawatan. CV.Sagung Seto. JakartaParamita, Pradnya. 2000. Memahami Pertumbuhan dan Kelainan Gizi Anak.Trubus Agriwidya. Anggota IKAPI. Hal. 1 – 42Tarigan, Rasinta, 1993. Kesehatan Gigi dan Mulut. Edisi Revisi, Penerbit BukuKedokteran. Jakarta54Lampiran 1LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDENSaya yang bertanda tangan dibawah ini:Nama :Umur :Jenis kelamin :Setelah mendapat penjelasan serta mengetahui tujuan dan manfaat penelitian yang

berjudul “Status Kesehatan Gigi pada anak dan Faktor-faktor yang MempengaruhiKesehatan Gigi di SDN Karangsoko III Trenggalek”, menyatakan (setuju/tidak *)diikut sertakan dalam penelitian,dengan catatan sewaktu waktu jika merasadirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan persetujuan ini.Saya percaya apa yang saya respon dijamin kerahasiaannya.Malang,2004Peneliti RespondenIstiari Dwi Palupi ______________01010065*). Coret yang tidak perlu55Lampiran 2QUISIONERJudul Penelitian : Status Kesehatan Gigi pada Anak dan Faktor-faktor yangMempengaruhi Kesehatan GigiKode Responden: ……………… (diisi oleh peneliti)I. Identitas Respondena. Nama :b. Umur :c. Jenis Kelamin :II. Persepsi Anak Terhadap Kesehatan Gigi• Jawablah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan apa yang kamu ketahui• Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang anda pilihPertanyaan :1. Apakah kamu sering makan makanan yang banyak mengandung rasa manis(permen, gula, coklat) ?a. Selalub. Seringc. Kadang-kadangd. Hampir tidak pernahe. Tidak pernah2. Apakah kamu sering makan atau minum yang terlalu panas atau dingin (tehpanas, es)?a. Selalub. Seringc. Kadang-kadangd. Hampir tidak pernahe. Tidak pernah3. Seringkah kamu menyikat gigi sebelum tidur ?a. Selalub. Seringc. Kadang-kadangd. Hampir tidak pernahe. Tidak pernah4. Seringkah kamu menyikat gigi sehabis makan ?

a. Selalub. Seringc. Kadang-kadangd. Hampir tidak pernahe. Tidak pernah565. Apakah kamu sering memeriksakan gigi kamu ke dokter gigi ?a. Selalub. Seringc. Kadang-kadangd. Hampir tidak pernahe. Tidak pernah6. Apakah gigi kamu sering berlubanga. Selalub. Seringc. Kadang-kadangd. Hampir tidak pernahe. Tidak pernah7. Seringkah gusi kamu berdarah ?a. Selalub. Seringc. Kadang-kadangd. Hampir tidak pernahe. Tidak pernah8. Apakah kamu sering makan makanan yang mengandung vitamin C (Buahjeruk) ?a. Selalub. Seringc. Kadang-kadangd. Hampir tidak pernahe. Tidak pernah9. Seringkah kamu makan makanan yang mengandung protein (ikan laut) ?a. Selalub. Seringc. Kadang-kadangd. Hampir tidak pernahe. Tidak pernah10. Apakah kamu sering makan roti dan bubur ?a. Selalub. Seringc. Kadang-kadangd. Hampir tidak pernahe. Tidak pernah11. Apakah sering gigi kamu menggigit barang atau makan makanan yang keras(koin atau kacang) ?a. Selalu

b. Seringc. Kadang-kadangd. Hampir tidak pernahe. Tidak pernah5712. Di saat makan coklat apakah sering menempel di gigi dan tidak lekas hilang ?a. Selalub. Seringc. Kadang-kadangd. Hampir tidak pernahe. Tidak pernah13. Seringkah kamu berkumur sehabis makan ?a. Selalub. Seringc. Kadang-kadangd. Hampir tidak pernahe. Tidak pernah14. Seringkah kamu menggunakan pasta gigi di saat menyikat gigi ?a. Selalub. Seringc. Kadang-kadangd. Hampir tidak pernahe. Tidak pernah15. Apakah kamu sering menggunakan pasta gigi yang mengandung flouride(bahan pemutih gigi)?a. Selalub. Seringc. Kadang-kadangd. Hampir tidak pernahe. Tidak pernah58Lampiran 3Lembar Observasi Kesehatan gigiJudul Penelitian : Status Kesehatan Gigi pada Anak dan Faktor faktor yangMempengaruhi Kesehatan Gigi.Kode Responden : …………………..(diisi oleh peneliti)1. Identitas RespondenNama :Umur :2. Tabel Observasia. Peralatan1. Tongue blade/kaca laring2. Gauze Pad3. Kursi duduk4. Lampu untuk menerangi rongga mulutb. Item observasi

1. status jaringan periodentalNo. Status/ Kondisi Jaringan gigi skor1. Sehat2. Berdarah3. Karang gigiKeterangan Skor:Sehat = 0Berdarah = 1Karang gigi = 259Lampiran 4Status kesehatan gigiResponden Umur Jeniskelamin Sehat (0) Berdarah(1)Karanggigi (2)1 7 L 5 1 12 8 L 3 2 03 9 L 1 1 14 10 L 1 1 45 9 L 2 1 46 10 L 2 1 37 10 L 4 1 28 10 L 2 2 19 9 P 2 3 210 10 P 3 3 111 9 P 2 4 012 9 P 1 2 013 9 P 1 1 314 10 P 3 3 45 10 P 2 4 016 9 P 3 1 017 9 P 5 1 218 10 P 2 3 019 10 P 5 1 120 10 P 3 3 021 12 P 5 1 022 12 P 0 2 423 11 P 3 2 124 11 P 0 0 025 11 P 0 0 060Lampiran 5Faktor yang mempenaruhi kesehatan gigiResponden Gizi

makananJenismakananKebersihangigiKepekatanair ludah1. 5 5 5 42. 4 4 5 33. 5 3 5 24. 3 1 5 15. 4 2 1 36. 2 3 4 27. 5 1 3 48. 3 4 3 39. 4 2 5 110 1 3 4 111. 1 5 2 112. 2 4 2 513. 5 4 5 514. 2 3 3 215. 2 3 5 516. 5 4 3 217. 2 3 4 518. 5 4 5 519. 2 4 3 220. 1 3 5 121. 1 5 4 322. 3 4 2 123. 5 3 2 124. 3 4 2 125 5 2 4 3