reproduksi

24
I. Judul : System reproduksi II. Tujuan : Mahasiswa mampu memahami cara menghitung masa subur menggunakan ovutes dan perhitungan system kalender III. Dasar Teori : System reproduksi merupakan system yang berfungsi untuk bekembang dan menghasilkan keturunan. Organ reproduksi dalam pria terdiri atas testis epididimis,vas deferens,saluran ejakulasidan uretra.sedangkan organ reproduksi bagian luar pria adalah penis dan skrotum. Kelenjar asesoris pria merupakan kelenjar kelamin yang terdiri dari vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar Cowper. Sedangkan untuk organ reproduksi wanita terdiri dari Genitalia Eksternal diantaranya Mons Pubis / Mons Verenis,Labia Mayora,Labia Minora,Klitoris,Vestibulum,Orificum uretrhae (liang kencing),Hymen dan Perineum. Sedangkan untuk organ reproduksi bagian dalam diantaranya Ovarium,Tuba Falopi,Pars Isthmica,Pars Ampularis,Pars Infundibulum dan Uterus (Campbell.2010). Perkembangan fisik dan pematangan organ reproduksi sangat dipengaruhi berbagai hormon yang diproduksi oleh berbagai kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin merupakan induk atau pengendali kelenjar- kelenjar endokrin lainnya. Kelenjar lainnya tersebut adalah kelenjar hipofisis yang terletak di

Upload: rumbi-rizky

Post on 24-Sep-2015

257 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

anfisman

TRANSCRIPT

I. Judul: System reproduksiII. Tujuan: Mahasiswa mampu memahami cara menghitung masa subur menggunakan ovutes dan perhitungan system kalenderIII. Dasar Teori:System reproduksi merupakan system yang berfungsi untuk bekembang dan menghasilkan keturunan. Organ reproduksi dalam pria terdiri atas testis epididimis,vas deferens,saluran ejakulasidan uretra.sedangkan organ reproduksi bagian luar pria adalah penis dan skrotum. Kelenjar asesoris pria merupakan kelenjar kelamin yang terdiri dari vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar Cowper. Sedangkan untuk organ reproduksi wanita terdiri dari Genitalia Eksternal diantaranya Mons Pubis / Mons Verenis,Labia Mayora,Labia Minora,Klitoris,Vestibulum,Orificum uretrhae (liang kencing),Hymen dan Perineum. Sedangkan untuk organ reproduksi bagian dalam diantaranya Ovarium,Tuba Falopi,Pars Isthmica,Pars Ampularis,Pars Infundibulum dan Uterus (Campbell.2010).Perkembangan fisik dan pematangan organ reproduksi sangat dipengaruhi berbagai hormon yang diproduksi oleh berbagai kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin merupakan induk atau pengendali kelenjar-kelenjar endokrin lainnya. Kelenjar lainnya tersebut adalah kelenjar hipofisis yang terletak dibawah otak serta berhubungan langsung dengan pusat emosi yang bernama hypothalamus. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa perubahan emosi dapat mempengaruhi produksi berbagai hormon.Hormon yang berperan besar dalam proses pematangan seksual seorang remaja adalah estrogen dan progesterone. Kedua jenis hormon itu diproduksi oleh indung telur. Produksi kedua jenis hormon tersebut tidak selalu sama, melainkan mengalami fluktuasi bulanan. Hal itulah yang mengatur proses terjadinya menstruasi. Selain itu, estrogen berperan dalam perkembangan bentuk fisik seorang remaja perempuan, seperti pertumbuhan payudara, penimbunan lemak di bawah kulit, perubahan atau pemanjangan saluran vagina dan sebagainya (Anas.Siti Hikmah.2010).Menstruasi atau haid adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi. Menstruasi dimulai saat pubertas dan menandai kemampuan seorang wanita untuk mengandung anak (Yuniarti.Tri.2012).Wanita mulai dari usia remaja hingga dewasa normalnya akan mengalami periode menstruasi atau haid dalam perjalanan hidupnya, yaitu pengeluaran darah yang terjadi secara periodik melalui vagina yang berasal dari dinding rahim wanita. Keluarnya darah tersebut disebabkan karena sel telur tidak dibuahi sehingga terjadi peluruhan lapisan dalam rahim yang banyak mengandung pembuluh darah. Sebelum fase menstruasi, seringkali seorang wanita mengalami premenstrual syndrome. Premenstrual syndrome merupakan gangguan siklus yang umum terjadi pada wanita muda dan pertengahan, ditandai dengan gejala fisik dan emosional yang konsisten, terjadiselama fase luteal pada siklus menstruasi (Basir,Anastasia.dkk.2012).Pada siklus menstruasi normal, pada tahap folikuler, hormon FSH yangdiproduksi oleh kelenjar hipofisis di otak akan mengalir melalui darah menujuovarium. Hormon ini kemudian akan merangsang pembentukan folikel folikel dan kemudian mematangkannya, memproduksi ovum dari oogonium, sertamerangsang folikel yang telah matang (folikel de graaf) untuk memproduksihormon estrogen. Folikel yang telah matang kemudian akan pecah dengan diikuti dengan keluarnya ovum (ovulasi) yang disebabkan karena salah satunyadari pengaruh hormon prostaglandin F2. Setelah ovum dilepaskan dari folikel de graaf, maka folikel ini kemudian akan mengalami kekosongan. Darah akansegera mengisinya dan folikel ini dinamakan corpus rubrum. Kemudian sel sel granulosa dan theca yang mengelilingi folikel memperbanyak diri dan menggantikan posisi darah yang mengental di dalam kantung kantung folikel. Sel sel ini berwarna kuning dan dipenuhi dengan zat lemak. Akhirnya folikel ini mengalami pembesaran akibat cairan yang memadatinya serta mengubah bentuk dan strukturnya menjadi corpus luteum. Corpus luteum ini akan terus mengalami pembesaran atau inflamasi sampai mengalami regresi dan akhirnya pada hari ke 14 akan mengalami atrofi menjadi corpus albicans sehingga produksi progesteron akan (Basir,Anastasia.dkk.2012).Panjang siklus menstruasi normalnya 22-35 hari dan lama menstruasi 3-8 hari.dalam hal ini banyak yang mengalami gangguan siklus menstruasi.dimana siklus mentruasi menjadi panjang atau pendek pada dasarnya panjang atau pendeknya sebuah siklus menstruasi,melainkan berdasarkan pada kelainan yang dijumpai. Namun panjangsiklus yang biasa dan kira kira 97%wanita yang berovulasisiklus menstruasinya berkisar 18-42 hari (Wiknojasastro.2002).Masa subur merupakan suatu masa dimana dalam siklus haid wanita ada sel telur yang sudah matang dan juga sudah siap untuk dibuahi, sehingga jika seorang wanita melakukan hubungan seksual resiko untuk terjadinya kehamilan bisa saja terjadi. Masa subur merupakan rentang waktu pada wanita yang terjadi 1 bulan sekali. Masa subur perempuan setelah menstruasi biasanya berhubungan erat dengan siklus haid yang ditandai dengan adanya peningkatan dari hormon Luteinizing atau LH, dan juga Folicle Stimulating Hormone atau FSH dan selain itu juga kondisi psikis dari perempuan yang juga mempengarugi siklus haid sehingga bisa mengakibatkan siklus haid menjadi maju atau mundur (Ganong,F. William. 2008).Pada fase sebelum ovulasi terjadi biasanya dikontrol oleh Folicle Stimulating Hormone atau FSH dan juga hormon estrogen. Dan kelenjar pituitari pada dasar otak yang biasanya akan mengeluarkan FSH yang bisa merangsang pemataangan dari folikel pada ovarium atau indung telur. Serta pematangan dari folikel ini akan membantu meningkatkan produksi dari hormon estrogen. Disaat estrogen sudah mencapai pada tingkat tertentu didalam darah, kelenjar pituitari yang dirangsang untuk bisa menghasilkan luteinzining hormon yang mengalami peningkatan dengan cepat dan kemudian bisa menimbulkan terjadinya ovulasi atau pecahnya folikel yang lebih matang dan juga mengeluarkan ovum yang terjadi 36 jam kemudian. Kenaikan dari kadar LH yang tinggi yang sesaat sebelum ovulasi terjadi bisa digunakan sebagai salah satu indikasi untuk mengetahui masa dimana sebelum ovulasi terjadi. Dan kadar LH yang bisa dideteksi lewat darah serta urine (Evelyn C, Pearce. 2009).Sedangkan fase setelah ovulasi biasanya dikendalikan oleh hormon progesteron. Dan setelah ovulasi, maka LH menyebabkan terjadinya pecahnya folikel yang selanjutnya kemudian folikel tadi akan berkembang dan berubah menjadi korpus luteum yang bisa menghasilkan hormon progesteron. Dan dibawah dari pengaruh progesteron yang terjadi dari suatu perubahan dalam menunjukkan masa tidak subur misalnya adalah hilangnya lendir pada vagina (Wiknojasastro.2002).Cara menghitung masa subur perempuan setelah menstruasi adalah1. Ukurlah temperatur basal tubuhDalam keadaan normal, biasanya suhu tubuh manusia antara 35-36 derajat celcius. Tetapi, jika pada waktu terjadinya ovulasi, maka suhu tersebut akan turun dan naik antara 37-38 derajat celcius. Pada suhu ini tidak akan turun atau berubah menjadi 35 derajat lagi. Hal ini diakibatkan karena terbentuknya dari hormon progesteron yang mempunyai fungsi dalam menyiapkan jariingan yang ada didalam rahim untuk bisa menerima sel telur yang sudah dibuahi. Cara menghitung masa subur perempuan setelah menstruasi adalah dengan meletakkan termometer pada bawah lidah dan dilakukan di pagi hari sebelum beranjak dari tempat tidur. Suhu tubuh yang normal adalah berkisar 36 derajat celcius. Dan disaat ada telur matang yang dikleuarkan atau proses ovulasi, suhu basal tubuh akan mengalami peningkatan mencaoai 1-1,5 dibandingkan dengan suhu normal. Untuk bisa mengetahui terjadinya perkembangan masa subur, maka sebaiknya catatlah suhu basal tubuh yang dilakukan setiap harinya (Wiknojasastro.2002).2. Melihat cairan vagina (ovutes scope)Melihat lendir atau cairan vagina yang berasal dari leher rahim sebenarnya merupakan salah satu cara menghitung masa subur perempuan setelah haid karena membutuhkan latihan dan juga tingkat kejelian. Dan sebenarnya, untuk lebih jelasnya lagi, maka hal yang harus dilakukan adalah menyanyakan ke dokter. Namun tidak ada salahnya jika memang Anda mencoba dalam menentukannya sendiri dengan melakukan cara berikut ini, periksalah setiap hari keadaan lendir dari mulut rahim dalam setiap harinya. Setelah itu rabalah lendir dengan menggunakan ibu jari dan kemudian direkatkan dengan lendir sehingga akan membentuk suatu garis dengan panjang mencapai 2-3 cm. Dan jika lendir tersebut putus, maka artinya adalah Anda sedang tidak dalam masa subur. Namun jika lendir tersebut tidak putus, maka artinya adalah Anda sedang dalam masa subur. Disaat ovulasi terjadi, maka biasanya hormon estrogen akan mencapai puncak sehingga akan mengakibatkan lendir rahim menjadi agak encer (Wiknojasastro.2002).3. Sistem kalenderCara menghitung masa subur perempuan setelah menstruasi dengan sistem kalender. Anda bisa menggunakan cara ini selama siklus haid Anda teratur. Dan masa subur wanita diketahui dari tanggal dimana hari pertama Anda haid. Ovulasi atau juga masa subur yang kira-kira terjadi 14 hari setelah haid pada hari pertama jika memang siklus haid adalah 28 hari. Usia dari sel telur yang sekitar 2-3 hari, sedangkan kemungkinan untuk hidup sperma hanya berkisar sekitar 2-5 hari setelah masuk ke dalam lubang vagina. Dengan begitu berarti, 5 hari sebelum dan juga 3 hari setelah tanggal itu dinamakan dengan masa subur. Namun jika tidak mau hamil, maka sebaiknya Anda menghindari melakukan hubungan seksual di tanggal tersebut. Untuk bisa menghitung masa subur perempuan setelah menstruasi pada siklus haid yang tidak teratur, maka sebaiknya catatlah jumlah dari hari dalam satu siklus haid selama kurang lebih sselama 6 bulan. Dan satu siklus haid akan dihiting dimulai dari hari pertama haid sekarang sampai hari pertama haid yang selanjutnya. Kemudian, jumlah dari hari terpendek yang ada dlama 6 kali pada siklus tersebut selama kurang lebih selama 6 bulan, dan dikurangi 11. Cara perhitungan ini bisa digunakan dengan cara menentukan pada hari terakhir masa subur (Wiknojasastro.2002).IV. Metode Praktikum4.1 Waktu dan TempatWaktu: 7 Mei 2015Tempat: Laboratorium FKIP Prodi Biologi Universitas Jember 4.2 Alat dan BahanAlat Kalender Ovutes scop Alat tulisBahan Air liur wanita4.3 Cara Kerja

Memilih probandus wanita pada tiap kelompok praktikum yang memiliki siklus menstruasi normal,yaitu antara 28-30 hari4.3.1 Perhitungan Kalender

Menghitung masa subur probandus.hari pertama siklus menstruasi dihitung sebagai hari ke 1 dan masa suburnya adalah hari ke 13 hingga hari ke 15 dalam satu silus menstruasi

Mencatat hasil perhitungan masa subur system kalender pada tabel hasil pengamatan

4.3.2 Perhitungan Menggunakan Ovutes Scop

Melepaskan penutup ovutes scop

Melepaskan lensa optic dari bagian badan alat dengan menariknya secara hati hati (jangan diputar) kemudian membersihkan dengan lensa objek

Mengambil Air liur secukupnya dengan jari cottonbud kemudian mengoleskan secara merata pada permukaan lensa objek.menghindari terbentuknya gelembung udara

Menunggu sekitar 7-10 menit hingga Air liur mongering kemudian memasa lensa ke posisi semula

Menekan tombol disamping mikroskop hingga terlihat cahaya kemudian mendekatkan pada mata

Memutar lensa sampai mendapatkan gambar yang jelas

Mengamati hasil gambaran kristal cairan Air liur dan membandingkan dengan gambar diagram

Mengukur suhu tubuh praktikan

Membandingkan hasil pengamtan dengan ovutes system kalender yang sudah dihitung

Setelah selesai menggunakan,membersihkan lensa objek dengan kain pembesih dan jangan membersihkan dengan cairan apapun pada lensa objek

V. Hasil Pengamatan

No

Nama

Hari Ke 1 HaidHasil Perhitungan Masa Subur

System KalenderOvutes

Gambar Hasil OvutesKeterangan

1Wilujeng18/4/20151-3 MeiSubur

2Arnindya13/4/201525-27 AprilBelum Subur

3Winda F19/4/20151-3 MeiPeralihan

4Lailatul14/4/201526-28 AprilPeralihan

5Winda A11/4/201523-25 AprilBelum Subur

6Gita17/2/20151-3 MaretBelum Subur

7Risky03/4/201516-18 AprilBelum Subur

8Nuriyah26/4/20158-10 MeiPeralihan

VI. PembahasanPada praktikum kali ini yakni mengenai sitem reprodksi,Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah Mahasiswa mampu memahami cara menghitung masa subur menggunakan ovutes dan perhitungan system kalender.Pada percobaan pertama yakni mengenai perhitungan system kalender. Probandus wanita pada tiap kelmpok yag memiliki siklus menstruasi normal,yaitu antara 28-30 hari,kmudian menghitung masa subur probandus. Hari pertama siklus menstruasi dihitung sebagai hari ke 1 dan masa suburnya adalah hari ke 13 hingga hari ke 15 dalam siklus menstruasi. Setelah itu mencatat hasil perhitungan masa subur system kalender pada tabel hasil pengamatan. Untuk percobaan kedua yakni mengenai Dari hasil percobaan didapatkan hasil: untuk probandus wilujeng untuk hari ke 1 haid pada tanggal 18/04/2015 setelah dilakukan perhitungan masa subur diketahui bahwa masa subur wilujeng pada tanggal 1-3 mei,setelah dilakukan uji dengan ovutes dapat diketahui wilujeng memasuki masa subur. Untuk probandus arnindia untuk hari ke 1 haid pada tanggal 13/04/2015 setelah dilakukan perhitungan masa subur diketahui bahwa masa subur arnindia pada tanggal 25-27 mei,setelah dilakukan uji dengan ovutes dapat diketahui Arnindya memasuki masa belum subur. Untuk probandus winda f untuk hari ke 1 haid pada tanggal 19/04/2015 setelah dilakukan perhitungan masa subur diketahui bahwa masa subur winda f pada tanggal 1-3 mei, setelah dilakukan uji dengan ovutes dapat diketahui winda f memasuki masa peralihan. Untuk probandus lailatul untuk hari ke 1 haid pada tanggal 14/04/2015 setelah dilakukan perhitungan masa subur diketahui bahwa masa subur lailatul pada tanggal 26-28 April, setelah dilakukan uji dengan ovutes dapat diketahui lailatul memasuki masa peralihan. Untuk probandus winda A untuk hari ke 1 haid pada tanggal 11/04/2015 setelah dilakukan perhitungan masa subur diketahui bahwa masa subur winda A pada tanggal 23-25 April, setelah dilakukan uji dengan ovutes dapat diketahui winda memasuki masa Belum subur. Untuk probandus gita untuk hari ke 1 haid pada tanggal 17/02/2015 setelah dilakukan perhitungan masa subur diketahui bahwa masa subur gita pada tanggal 1-3 maret, setelah dilakukan uji dengan ovutes dapat diketahui Gita memasuki masa Belum subur. Untuk probandus risky untuk hari ke 1 haid pada tanggal 3/04/2015 setelah dilakukan perhitungan masa subur diketahui bahwa masa subur risky pada tanggal 16-18 April , setelah dilakukan uji dengan ovutes dapat diketahui risky memasuki masa Belum subur. Untuk probandus nuriyah untuk hari ke 1 haid pada tanggal 26/04/2015 setelah dilakukan perhitungan masa subur diketahui bahwa masa subur nuriyah pada tanggal 8-10 mei, setelah dilakukan uji dengan ovutes dapat diketahui nuriyah memasuki masa peralihan. Masa subur merupakan suatu masa dimana dalam siklus haid wanita ada sel telur yang sudah matang dan juga sudah siap untuk dibuahi, sehingga jika seorang wanita melakukan hubungan seksual resiko untuk terjadinya kehamilan bisa saja terjadi. Masa subur merupakan rentang waktu pada wanita yang terjadi 1 bulan sekali. Masa subur perempuan setelah menstruasi biasanya berhubungan erat dengan siklus haid yang ditandai dengan adanya peningkatan dari hormon Luteinizing atau LH, dan juga Folicle Stimulating Hormone atau FSH dan selain itu juga kondisi psikis dari perempuan yang juga mempengarugi siklus haid sehingga bisa mengakibatkan siklus haid menjadi maju atau mundur. Siklus haid yang dikendalikan dari lingkaran siklus hormon seksual wanita.Pada fase sebelum ovulasi terjadi biasanya dikontrol oleh Folicle Stimulating Hormone atau FSH dan juga hormon estrogen. Dan kelenjar pituitari pada dasar otak yang biasanya akan mengeluarkan FSH yang bisa merangsang pemataangan dari folikel pada ovarium atau indung telur. Serta pematangan dari folikel ini akan membantu meningkatkan produksi dari hormon estrogen. Disaat estrogen sudah mencapai pada tingkat tertentu didalam darah, kelenjar pituitari yang dirangsang untuk bisa menghasilkan luteinzining hormon yang mengalami peningkatan dengan cepat dan kemudian bisa menimbulkan terjadinya ovulasi atau pecahnya folikel yang lebih matang dan juga mengeluarkan ovum yang terjadi 36 jam kemudian. Kenaikan dari kadar LH yang tinggi yang sesaat sebelum ovulasi terjadi bisa digunakan sebagai salah satu indikasi untuk mengetahui masa dimana sebelum ovulasi terjadi. Dan kadar LH yang bisa dideteksi lewat darah serta urine.Sedangkan fase setelah ovulasi biasanya dikendalikan oleh hormon progesteron. Dan setelah ovulasi, maka LH menyebabkan terjadinya pecahnya folikel yang selanjutnya kemudian folikel tadi akan berkembang dan berubah menjadi korpus luteum yang bisa menghasilkan hormon progesteron. Dan dibawah dari pengaruh progesteron yang terjadi dari suatu perubahan dalam menunjukkan masa tidak subur misalnya adalah hilangnya lendir pada vagina.Dalam menghitung masa subur wanita terdapat dua cara perhitungan masa subur wanita yakni dengan system kalender dan perhitungan dengan ovutes. Perhitungan kalender adalah usaha untuk mengatur kehamilan dengan menghindari hubungan badan selama masa subur seorang wanita. Sebab pembuahan memang hanya terjadi pada saat masa subur, atau lebih tepatnya 12-24 jam setelah puncak masa subur (sel telur dilepas). 12-24 jam ini dari masa hidup sel telur rata-rata.Akurasi menggunakan ini sebenarnya tidak terlalu jelas karan tidak didasarkan pada keadaan biologis tingkat prosentasenya hanya berkisar 60-70% . Cara menghitung masa subur wanitadapat diketahu biasanya berkisar 14 +/- 1 hari pada mestruasi berikutnya. Cara ini menggunakan kalender hanya perlu melingakri saja kapan saat mulai menstruasiPrinsip kerja metode kalender ini berpedoman kepada kenyataan bahwa wanita dalam siklus haidnya mengalami ovulasi (subur) hanya satu kali sebulan, dan biasanya terjadi beberapa hari sebelum atau sesudah hari ke-14 dari haid yang akan datang. Sel telur dapat hidup selama 6-24 jam, sedangkan sel mani selama 48-72 jam, jadi suatu konsepsi mungkin akan terjadi kalau koitus dilakukan 2 hari sebelum ovulasi. Hendaknya sebelum memakai cara para pemakai harus diberikan penerangan medik yang jelas tentang cara ini.Berikut ini cara mengetahui dan menghitung masa subur :1. Bila siklus haid teratur (28 hari) :a. Hari pertama dalam siklus haid dihitung sebagai hari ke-1b. Masa subur adalah hari ke-12 hingga hari ke- 16 dalam siklus haidContoh :Seorang isteri mendapat haid mulai tanggal 9 Januari. Tanggal 9 Januari ini dihitung sebagai hari ke-1. Maka hari ke-12 jatuh pada tanggal 20 januari dan hari ke 16 jatuh pada tanggal 24 Januari. Jadi masa subur yaitu sejak tanggal 20 Januari hingga tanggal 24 Januari. Pada tanggal-tanggal tersebut suami isteri tidak boleh bersanggama. Jika ingin bersanggama harus memakai kondom atau sanggama terputus (senggama dimana tidak mengeluarkan sperma didalam).2. Bila siklus haid tidak teratur :a. Catat jumlah hari dalam satu siklus haid selama 6 bulan (6 siklus). Satu siklus haid dihitung mulai dari hari pertama haid saat ini hingga hari pertama haid berikutnya, catat panjang pendeknya. b. Masukan dalam rumus; jumlah hari terpendek dalam 6 kali siklus haid dikurangi 18. Hitungan ini menentukan hari pertama masa subur.c. Jumlah hari terpanjang selama 6 siklus haid dikurangi 11. Hitungan ini menentukan hari terakhir masa subur.Contoh : Seorang isteri mendapat haid dengan keadaan : siklus terpendek 26 hari dan siklus terpanjang 32 hari (mulai hari pertama haid sampai haid berikutnya)Hal yang dapat menyebabkan metode kalender menjadi tidak efektif adalah:1. Anggapan bahwa perdarahan yang datang bersamaan dengan ovulasi, diinterpretasikan sebagai menstruasi. Hal ini menyebabkan perhitungan masa tidak subur sebelum dan setelah ovulasi menjadi tidak tepat.2. Penentuan masa tidak subur tidak didasarkan pada siklus menstruasi sendiri.3. Kurangnya pemahaman tentang hubungan masa subur/ovulasi dengan perubahan jenis mukus/lendir serviks yang menyertainya.4. Anggapan bahwa hari pertama menstruasi dihitung dari berakhirnya perdarahan menstruasi. Hal ini menyebabkan penentuan masa tidak subur menjadi tidak tepat.Perhitungan dengan menggunakan alat uji tes masa subur yaitu ovutes scope. Ovutes scope merupakan alat uji masa subur dengan Air liur yang membantu wanita untuk mempermudah menghitug masa subur dari ovulasi yang terjadi. Cara kerja dari Ovutest Scope alat uji masa subur ini sangat efektif dan selain itu juga tidak membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa mengetahui hasilnya sertan tingat keakuratannya mencapai 98%. Hal ini memudahkan dalam menghitung masa subur dan juga proses ovulasi setelah sel telur dan juga sel sperma bertemu untuk proses pembuahan yang bisa memungkinkan dalam terjadinya kehamilan. Jadi diantara system kalender dan perhitungan ovutes yang lebih Akurat adalah system perhitungan ovutes scope. Keakuratan dari kedua system perhitungan tersebut juga terlihat dari hasil pengamatan senagian besar hasil pengamatan telah sesuai berdasarkan system kalender dan juga menggunakan ovutes scope,namun diatara probandus Ada beberapa yang tidak sesuai antara system kalender dan juga menggunakan ovutes scope terlihat dari hasil dari wiluujeng,arnindya dan juga winda alfianti dari hasil tersebut terlihat bahwa sisstem kalender tidak Akurat karna pada ovutes scope sudah sesuai dengan gambar yang Ada dilensa apabila dibandingkan dengan literature juga sudah sesuai.Dalam penggunaan alat ovutes scope menggunakan Air liur hal ini karna Para peneliti telah mengamati dan mempelajari fenomena ferning dalam cairan serviks sejak tahun 1945, ketika Papanicolau mengamati bentukan bentukan kristal mikroskopis di dalam cairan serviks (lendir serviks). Para peneliti berikutnya telah mempelajari ferning dari cairan-cairan tubuh lainnya, termasuk saliva. Pada tahun 1969, Dr. Biel Cassals, seorang ahli kandungan dari Spanyol, mempelajari kristalisasi saliva. Presentasi yang dibawakannya di hadapan Dewan Kedokteran Barcelona adalah tentang hubungan antara perubahan-perubahan hormonal selama siklus haid wanita dan kristalisasi saliva, yang menunjukkan bahwa penampilan ferning saliva sama persis dengan efek arborizationdari cairan serviks. Beliau menggunakan temuan-temuannya pada tahun 1971 ketika beliau mengembangkan suatu mikroskop yang bertujuan untuk menguji ferning dalam saliva.Hormon Estrogen selalu ada di dalam tubuh, pada masa tidak subur sehingga hanya sedikit pola ferning dan kristalisasi yang akan terlihat melalui lensa Ovutest Scope. Bersamaan dengan memasuki masa subur, hormon Estrogen akan meningkat dengan pesat, dapat melihat bahwa pola ferning dan kristalisasi semakin banyak dan jelas. Sesaat sebelum terjadinya masa subur, pola ferning dan kristalisasi akan menyerupai bentuk seperti kristal daun. Bentuk ini menandakan bahwa masa subur akan terjadi dalam waktu 24-48 jam kedepan.Walaupun terdapat banyak hormon yang membentuk siklus seorang wanita, estrogen adalah faktor utama yang kita cari. Semua hormon tubuh harus bekerja bersama-sama pada waktu yang telah ditetapkan agar tubuh dapat berfungsi dengan benar. Tetapi estrogen dihasilkan dalam jumlah besar hanya satu kali di setiap siklus, yaitu pada saat akhir dari tahap folikuler (tahap folikuler dimulai pada saat hari pertama haid dan berakhir ketika terjadi ovulasi). Estrogen digunakan untuk mengetahui kesuburan dengan menggunakan teropong Ovutest Scopekarena hanya sel telur yang matang yang memiliki jumlah yang cukup untuk dapat dideteksi dalam saliva.Segera setelah haid dimulai, indung telur mulai berlomba-lomba untuk menghasilkan telur. Banyak folikel yang mulai tumbuh, tetapi hanya 1-2 di antaranya yang akan matang dalam setiap siklus. Semakin besar folikel-folikel tersebut, semakin banyak estrogen yang dihasilkannya. Ini merupakan lingkaran siklus yang terus terjadi sampai ukuran folikel telah cukup besar untuk melepaskan sel telur yang telah matang.Semua hormon lainnya memicu folikel-folikel untuk tumbuh atau dilepaskan setelah ovulasi dari indung telur yang berovulasi. Hormon-hormon tersebut tidak akan memperkirakan bahwa ovulasi mungkin terjadi; tetapi hormon-hormon tersebut justru menegaskan bahwa ovulasi telah terjadi, setelah ovulasi tersebut benar-benar terjadi. Ovutest Scopemenggunakan sifat hormon estrogen untuk dapat memperkirakan terjadinya ovulasi, sehingga dapat melakukan pemilihan waktu hubungan seksual yang tepat dan menjadi hamil ataupun sebaliknya. Beberapa manfaat mengetahui masa subur, antara lain :1. Menilai waktu terjadinya ovulasi.2. Memprediksikan hari-hari subur yang maksimum.3. Mengoptimalkan waktu untuk hubungan seksual guna mendapatkan kehamilan.4. Membantu mengidentifikasi masalah infertilitas

VII. Penutup7.1 Kesimpulan Masa subur merupakan suatu masa dimana dalam siklus haid wanita ada sel telur yang sudah matang dan juga sudah siap untuk dibuahi, sehingga jika seorang wanita melakukan hubungan seksual resiko untuk terjadinya kehamilan bisa saja terjadi. Perhitungan masa subur dapat dilakukan dengan 2 cara yakni perhitungan dengan system kalender dan dengan menggunakan uji ovutes scope.keakuratan perhitungan system kalender 60-70% dan uji ovutes scope adalah 98% Beberapa manfaat mengetahui masa subur, antara lain :1. Menilai waktu terjadinya ovulasi.2. Memprediksikan hari-hari subur yang maksimum.3. Mengoptimalkan waktu untuk hubungan seksual guna mendapatkan kehamilan.4. Membantu mengidentifikasi masalah infertilitas Cara menghitung masa subura. Bila siklus haid teratur (28 hari) :Hari pertama dalam siklus haid dihitung sebagai hari ke-1 Masa subur adalah hari ke-12 hingga hari ke- 16 dalam siklus haidb. Bila siklus haid tidak teratur :Catat jumlah hari dalam satu siklus haid selama 6 bulan (6 siklus). Satu siklus haid dihitung mulai dari hari pertama haid saat ini hingga hari pertama haid berikutnya, catat panjang pendeknya. Masukan dalam rumus; jumlah hari terpendek dalam 6 kali siklus haid dikurangi 18. Hitungan ini menentukan hari pertama masa subur.7.2 Saran Seharusnya pada saat dilakukan praktikum alat yang digunakan harus lebih banyak dan juga pada saat dilakukan pengamatan dengan alat seharusnya lebih teliti supaya hasil yang didaptkan lebih akurat dan valid.

DAFTAR PUSTAKA

Anas.Siti Hikmah.2010. Sketsa Kesehatan Reproduksi Remaja. Pusat Studi Gender STAIN Purwokerto Vol.5 No.1 Jan-Jun 2010 pp.199-214 ISSN: 1907-2791

Basir,Anastasia.dkk.2012. Peran High Sensitivity C-Reactive Protein (Hs-Crp) Sebagai Penanda Inflamasi, Indeks Massa Tubuh, & Lingkar Pinggang Terhadap Derajat Premenstrual Syndrome Pada Wanita Usia Subur. JST Kesehatan, Januari 2012, Vol.2 No.1 : 9 17 ISSN 2252-5416

Campbell and reeche. 2010. Biologi edisi ke 8 jilid 3. Jakarta: Erlangga

Evelyn C, Pearce. 2009.Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Ganong,F. William. 2008.Fisiologi Kedokteran. Jakarta :ECG

Wiknojosastro.2002.Ilmu kebidanan.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka

Yuniarti.Tri.dkk.2012. Hubungan Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Semester I Tentang Menstruasi Dengan Penanganan Dismenoredi Akper Mambaululum Surakarta. JK eM-U, Volume IV, No.12, 2012: 18 25 ISSN: 2085.2754