renstra · 2020. 8. 24. · revisi renstra bpbd kab. paser 2016-2021 1 bab i pendahuluan 1.1 latar...
TRANSCRIPT
-
Revisi RENSTRA BPBD Kab. Paser 2016-2021 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kabupaten Paser merupakan wilayah dari Provinsi Kalimantan Timur yang terletak
paling selatan, berada tepat pada posisi 00 45”18,37”–20 27” 20,82” LS dan 1150 36”
14,5”–1660 57” 35,03”BT. Kabupaten ini terletak pada ketinggian yang berkisar antara
0-500 m di atas permukaan laut. Iklim di daerah Kabupaten Paser banyak dipengaruhi
oleh lintang dan topografi wilayahnya dengan suhu rata-rata tahunan adalah 25º C,
sedangkan rata-rata curah hujannya adalah 222,9 milimeter. Luas Kabupaten Paser
sebesar 11.603,94 Km² terdiri dari 10.851,18 Km² luas daratan dan 752,76 Km² luas
lautan.
Kabupaten Paser memiliki sungai yang cukup panjang dan lebar, diantaranya
Sungai Kandilo dengan panjang 615 km, Sungai Telake dengan panjang 430 km,
Sungai Kerang dan Sungai Apar Besar masing-masing dengan panjang 190 km dan 95
km. Secara umum, semua sungai di Kabupaten Paser bermuara ke Selat Makassar.
Kabupaten Paser memiliki beberapa gunung/bukit diantaranya Kunut, Lumut, Beratus,
Ketam, Sarimpaka, Melihat, Bawang, dan Buang (Kalimantan Timur dalam Angka
2010). Keadaan topografinya sendiri dibagi menjadi 2 (dua) yaitu bagian timur dan
bagian barat. Bagian timur merupakan dataran rendah, landai hingga bergelombang,
bentangan daerah ini dari utara hingga selatan, melebar di bagian selatan yang terdiri
dari rawa-rawa dan daerah aliran sungai serta jalan Negara Penajam – Kuaro – Kerang
Dayo. Sedangkan bagian barat merupakan daerah dataran yang bergelombang,
berbukit, dan bergunung sampai ke perbatasan Provinsi Kalimantan Selatan. Di
daerah ini terdapat beberapa puncak yaitu Gunung Serumpaka dengan ketinggian
1.380 meter, Gunung Lumut (1.233 meter), dan Gunung Rambutan serta Gunung
Halat dengan ketinggian di bawah 1.000 meter.
Formasi Geologi yang menyusun wilayah Kabupaten Paser berumur Mesozoikum
(Pra Tersier yaitu jura dan Kapur) sampai Kenozoikum (Tersier dan Kuarter). Umurnya
-
Revisi RENSTRA BPBD Kab. Paser 2016-2021 2
berkisar antara 210 juta tahun yang lalu sampai sekarang. Penyebarannya adalah
sebagai berikut : wilayah bagian timur dominan tersusun oleh batuan-batuan yang
berumur Tersier dan Kuarter; wilayah bagian tengah dan barat dominan tersusun oleh
batuan-batuan yang berumur Pra Tersier dan Tersier. Secara eksploratif di daerah
Kabupaten Paser terdapat beberapa jenis tanah dengan kondisi (Data Base Sosial
Ekonomi Kabupaten Paser 2011). Kondisi ini membuat Kabupaten Paser rentan
terhadap bencana banjir dan cuaca ekstrim yang paling sering terjadi, serta bencana
kebakaran hutan dan lahan.
Dalam menghadapi potensi bencana yang ada di Kabupaten Paser, Pemerintah
Kabupaten Paser membentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah yang
berdasarkan Undang-undang No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana,
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2008 tentang Pedoman dan
Organisasi Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Nasional dan Nomor 3 Tahun
2008 tentang Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana di Daerah, Peraturan
Daerah Kabupaten Paser Nomor 2 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Paser sebagaimana diubah menjadi
Peraturan Daerah Kabupaten Paser Nomor 5 Tahun 2014 tentang Organisasi Dan Tata
Kerja Lembaga Lain.
Dalam undang-Undang Dasar 1945 yang ditegaskan kembali dalam Undang-
Undang nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, menyatakan bahwa
Negara Kesatuan Republik Indonesia bertanggung jawab melindungi segenap Bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan bertujuan untuk memberikan
perlindungan terhadap kehidupan dan penghidupan, yang termaktub didalamnya
adalah perlindungan atas terjadinya bencana, guna mewujudkan kesejahteraan umum
yang berlandaskan Pancasila. Dinyatakan pula dalam undang-undang tersebut bahwa
penanggulangan bencana merupakan urusan bersama pemerintah, masyarakat, dunia
usaha, organisasi non pemerintah, internasional, maupun pemangku kepentingan
(stakeholder) lainnya. Oleh karenanya landasan nasional dalam penanggulangan
bencana dan pengurangan risiko bencana akan memberikan advokasi dan dukungan
kepada pemerintah dalam upaya melaksanakan pengurangan risiko bencana (PRB)
-
Revisi RENSTRA BPBD Kab. Paser 2016-2021 3
secara terencana, sistematis dan menyeluruh. Pada tataran global, pelaksanaan dari
undang-undang tersebut juga merupakan upaya implementasi dari komitmen Dunia
yang tertuang dalam Kerangka Aksi Hyogo (Hyogo Framework for Action/HFA) 2005-
2015 yang menjadikan bangsa Indonesia memiliki komitmen terhadap dunia
internasional dalam mengurangi risiko bencana.
Mencermati kondisi geografis, geologis, hidrologis, dan demografis, pada
kenyataannya wilayah Kabupaten Paser memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap
terjadinya bencana, baik yang disebabkan oleh faktor alam, faktor non-alam maupun
faktor manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak kerusakan
non materi maupun psikologis. Meskipun perencanaan pembangunan di Kabupaten
Paser telah didesain sedemikian rupa dengan maksud dan tujuan meningkatkan
kesejahteraan rakyat, meningkatkan rasa keadilan, serta meminimalkan dampak
perusakan yang terjadi pada lingkungan serta melindungi masyarakat terhadap
ancaman bencana. Namun kenyataan pelaksanaannya masih seringkali terkendala
upaya penanganan yang tidak sistemik dan kurang koordinatif.
Seiring dengan perubahan paradigma penanganan bencana di Kabupaten Paser
yang telah mengalami pergeseran, yaitu penanganan bencana tidak lagi menekankan
pada aspek tanggap darurat, tetapi lebih menekankan pada keseluruhan manajemen
resiko bencana. Sebagai respon dari perubahan paradigma penanggulangan bencana
tersebut maka pemerintah daerah dipandang perlu untuk membuat dan menerbitkan
Peraturan Daerah tentang Penanggulangan Bencana sebagai upaya untuk menetapkan
kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan
bencana, tanggap darurat dan rehabilitasi. Yang kesemuanya itu sebagai tahapan
penanggulangan bencana sebagai amanat dari Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007.
Dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan,
pemerintah daerah dapat langsung memberikan kontribusi nyata terhadap
peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu, guna mendukung
penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan di daerah, perlu
perencanaan yang matang. Perencanaan pembangunan daerah diharapkan mampu
-
Revisi RENSTRA BPBD Kab. Paser 2016-2021 4
mengikuti kaidah penyusunan rencana yang sistematis, terpadu, transparan, akuntabel,
relevan dan konsisten dengan rencana lainnya. Keterlibatan stakeholder dan legislatif
dalam proses perencanaan sangat penting untuk memastikan rencana yang disusun
mendapatkan dukungan semua pihak yang bermuara terwujudnya sasaran dan tujuan
secara lebih optimal.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah merupakan salah satu lembaga teknis
daerah yang berdasarkan amanat Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Daerah, Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah diwajibkan menyusun suatu Dokumen perencanaan jangka
menegah bersifaf strategis yang disebut dengan Rencana Strategis (RENSTRA). Rencana
Strategis (Renstra) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) merupakan salah satu
dokumen perencanaan daerah yang dipersyaratkan untuk mengarahkan pelayanan
SKPD khususnya dan pembangunan daerah pada umumnya yang mempunyai durasi
waktu 5 (lima) tahun kedepan, sejalan dengan masa waktu Bupati dan Wakil Bupati
terpilih, Sebagai suatu dokumen penting sepatutnya jika Pemerintah Daerah, DPRD dan
masyarakat memberikan perhatian pada proses penyusunan Renstra, diikuti dengan
pemantauan, evaluasi dan review atas implementasinya. Dokumen Renstra Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Paser Tahun 2016-2021 disusun sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah serta
berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Paser Tahun 2016-2021.
Proses penyusunan Renstra ini berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 54 Tahun 2010 diawali dengan pembentukan Tim Penyusun, pengumpulan
informasi, penyusunan rancangan, perumusan rancangan, mengelolaan data/informasi,
analisis gambaran pelayanan, perumusan isu-isu strategis, perumusan visi-misi-tujuan
sasaran, merumuskan strategi, kebijakan program dan kegiatan selama 5 (lima) tahun,
dan disajikan secara sistimatis serta dilengkapi dengan indikator tolok ukur
pencapaiannya. Kerterkaitan RENSTRA Badan Penanggulangan Bencana Daerah
-
Revisi RENSTRA BPBD Kab. Paser 2016-2021 5
Kabupaten Paser dengan dokumen perencanaan lain dapat dilihat pada gambar
dibawah ini :
Gambar 1.1
Keterkaitan antar Dokumen Perencanaan
RPJPD Kabupaten Paser tahun 2005-2025 merupakan dokumen perencanaan
jangka panjang daerah yang menjadi acuan penyusunan dokumen perencanaan jangka
menengah (RPJMD). Tahapan dan skala prioritas yang ditetapkan mencerminkan
urgensi permasalahan yang akan diselesaikan tanpa mengabaikan permasalahan
lainnya, oleh karena itu tekanan skala prioritas dalam setiap tahapan berbeda-beda,
tetapi semua harus berkesimanbungan dalam rangka mewujudkan sasaran pokok
pembangunan jangka panjang. RPJMD Kabupaten Paser Tahun 2016-2021 merupakan
penjabaran dari sasaran pembangunan jangka panjang tahap kedua, yang memiliki 7
(tujuh) strategi untuk menginplementasikan agenda pembangunan selama 5 (lima)
tahun sebagai berikut :
• Peningkatan layanan dasar terutama layanan pendidikan dan kesehatan :
ketersediaan, akses, kualitas dan (mungkin sudah saatnya) daya saing.
-
Revisi RENSTRA BPBD Kab. Paser 2016-2021 6
• Peningkatan ketersediaan infrastruktur yang berhubungan langsung dengan
aktivitas perekonomian masyarakat, terutama transportasi dan energi.
• Peningkatan tata - kelola pemerintahan yang mengakomodasi berbagai isu
krusial: ketepatan sasaran pembangunan, pemerataan pembangunan, dan
perkembangan kawasan sekitar.
• Peningkatan fondasi dan produktivitas perekonomian daerah dari sektor non-
tambang, melalui diversifikasi usaha pertanian dan perkebunan.
• Peningkatan kompetensi dan kualitas sumberdaya manusia aparatur Pemda
(termasuk aparatur desa) maupun masyarakat.
• Terbukanya investasi dan perdagangan di level regional (ASEAN) terutama di
sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan.
• Reorientasi kebijakan pembangunan menuju terlaksananya Green Ecnomy
RPJMD Kabupaten Paser akan dijabarkan didalam dokumen RKPD yang
selanjutnya akan dijadikan pedoman dalam penyusunan APBD dan Penyusunan Renstra
SKPD. RENSTRA Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Paser tahun 2016-
2021 merupakan bagian integral dari RPJMD Kabupaten Paser tahun 2016-2021 yang
pelaksanaannya akan dijabarkan dalam Rencana Kerja Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Paser mulai tahun 2016 sampai dengan tahun 2021.
RENJA SKPD menjadi acuan untuk menyusun RKA-SKPD (Rencana Kerja Anggaran
SKPD). Muatan RKA meliputi input )dana, tenaga kerja, fasilitas dan lain-lain). Kegiatan
(proses), dan output/outcome. Sehingga perencanaan dimulai dengan informasi
tentang ketersediaan sumberdaya dan arah pembangunan daerah, kritikal pointnya
adalah menyusun hubungan optimal antara input, dan output/outcome.
1.2 Landasan Hukum
Dalam menyusun RENSTRA Badan Penangggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Paser mengacu pada peraturan Perundang-undangan yang berlaku yaitu :
1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
-
Revisi RENSTRA BPBD Kab. Paser 2016-2021 7
3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana
diubah dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan
kedua Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;
4. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
5. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;
7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang SAKIP
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah Permendagri Nomor
59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang tahapan, tata cara
penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan
daerah;
10. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008, tentang Badan Nasional
Penanggulangan Bencana;
11. Peraturan Menteri Dalam negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara
penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Daerah;
12. Peraturan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional Nomor 3 Tahun 2010
tentang Rencana Nasional Penanggulangan Bencana;
13. Peraturan Kepala Badan Penanggulangan Bencan Nasional Nomor 5 Tahun 2010
tentang Rencana Aksi Nasional Penanggulangan Resiko Bencana;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Paser Nomor 5 Tahun 2014 tentang Organisasi Dan
Tata Kerja Lembaga Lain;
15. Peraturan Daerah Kabupaten Paser Nomor Tahun 2016 tentang RPJPD Kabupaten
Malang Tahun 2016-2021;
16. Peraturan Daerah Nomor Tahun 2016 tentang RPJMD Kabupaten Paser Tahun
2016-2021;
-
Revisi RENSTRA BPBD Kab. Paser 2016-2021 8
1.3 Maksud dan Tujuan
Rencana Strategis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten
Paser tahun 2016-2021 dimaksudkan sebagai dasar penyusunan kebijakan, program,
kegiatan dan indikator (tolok ukur) kinerja kegiatan. Sejalan dengan sasaran
pembangunan daerah di bidang penanggulangan bencana, maka ditetapkan maksud
dan tujuan dari penyusunan rencana strategis ini adalah :
a. Maksud
1) Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan dan pengawasan di Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Paser pada setiap tahun anggaran selama 5 (lima) tahun;
2) Memberikan arah bagi perencanaan dalam jangka lima tahun kedepan;
3) Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi antara dokumen
perencanaan;
4) Sarana analisis, monitoring, evaluasi, pengendalian dan koordinasi untuk
kegiatan serta pelaksanaan program dengan instansi terkait dalam setiap
program dan kegiatan baik, secara internal maupun eksternal.
5) Sumber informasi bagi pemangku kepentingan (stakeholders) tentang
rencana pembangunan dan program tahunan BPBD Kabupaten Paser.
6) Menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara efektif, efisien, dan
berkelanjutan;
7) Kerangka dasar bagi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Kabupaten Paser dalam rangka meningkatkan kualitas perencanaan
pembangunan dan peningkatan kinerja kelembagaan.
b. Tujuan :
1) Terciptanya peningkatan kualitas penanggulangan bencana berbasis
kelengkapan perangkat struktur organisasi dan informasi teknologi yang
sinergis agar menghasilkan penanggulangan bencana yang berkualitas;
2) Tersedianya dokumen perencanaan jangka menegah yang merupakan
penjabaran Visi-Misi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
-
Revisi RENSTRA BPBD Kab. Paser 2016-2021 9
Paser untuk mewujudkan keadaan yang diinginkan selama periode 5 (lima)
tahun mendatang;
3) Terciptanya hasil akhir dan pencapaian program-program yang tercakup
secara sinergis yang mendukung sasaran pembangunan daerah;
4) Terciptanya program yang mencerminkan koordinasi yang baik antar pelaku
pembangunan;
5) Terciptanya hubungan antara keluaran (output) dari masing-masing kegiatan
dengan hasil langsung (immediate outcome) dan selanjutnya dengan hasil
akhir (final outcome) yang benar dan lengkap;
6) Sebagai pedoman/acuan dalam penyusunan Rencana Kerja (RENJA) tahunan
bagi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Paser.
1.4 Sistimatika Penulisan
Rencana Strategis (Renstra) BPBD Kabupaten Paser Tahun 2016 – 2021, disusun
dengan sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Landasan Hukum
1.3 Maksud dan Tujuan
1.4 Sistimatika Penulisan
BAB II GAMBARAN PELAYANAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
KABUPATEN PASER
2.1 Tupoksi Struktur Organisasi
2.2 Sumberdaya SKPD
2.3 Kinerja Pelayanan SKPD
2.4 Tantangan dan Peluang, Pengembangan Pelayanan SKPD
-
Revisi RENSTRA BPBD Kab. Paser 2016-2021 10
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tupoksi
3.2 Telaahan Visi Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
daerah Terpilih;
3.3 Telaahan RENSTRA K/L
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis (KLHS)
3.5 Penentuan isu-isu strategis
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 Visi dan Misi
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
4.3 Strategi dan kebijakan
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK
SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
5.1 Rencana Program dan Kegiatan
5.2 Indikator Kinerja 5.3 Pendanaan Indikatif
5.4 Proyeksi Antisipatif
BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN
RPJMD
BAB VII PENUTUP
-
Revisi RENSTRA BPBD Kab. Paser 2016-2021 11
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN
2.1 Tupoksi, Struktur Organisasi
2.1.1 Tupoksi
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Paser berdiri berdasarkan
Peraturan Daerah Kabupaten Paser Nomor 5 Tahun 2014 tentang Organisasi Dan Tata
Kerja Lembaga Lain. BPBD dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati yang secara
ex-officio dijabat oleh Sekretaris Daerah. BPBD mempunyai tugas melaksanakan
perumusan perencanaan program, pengendalian dan menyelenggarakan
penanggulangan bencana meliputi pencegahan, penanganan, rehabilitasi dan
rekonstruksi bencana.
BPBD menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan perencanan program bidang penanggulangan bencana sesuai
dengan rencana strategis pemerintah daerah;
b. perumusan dan penetapan kebijakan teknis penanggulangan bencana secara
cepat, tepat, efisien dan efektif;
c. pengoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana secara
terencana, terpadu dan menyeluruh sesuai dengan norma, standar, prosedur dan
kriteria yang ditetapkan pemerintah;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya; dan
e. pelaksanaan kegiatan ketatausahaan.
Susunan Organisasi BPBD terdiri dari :
a. Kepala Badan;
b. Unsur Pengarah; dan
c. Unsur Pelaksana.
-
Revisi RENSTRA BPBD Kab. Paser 2016-2021 12
Unsur Pengarah BPBD adalah unsur yang terdiri dari Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD), Tenaga Profisional dan Staf Ahli sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya yang berkaitan langsung dengan penanganan penanggulangan bencana.
Unsur Pelaksana BPBD berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Badan. Unsur Pelaksana BPBD dipimpin oleh Kepala Pelaksana yang membantu Kepala
Badan dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi . Unsur Pelaksana BPBD mempunyai
tugas melaksanakan penanggulangan bencana secara terintregrasi yang meliputi pra
bencana, saat tanggap darurat dan pasca bencana. Untuk melaksanakan tugas
dimaksud Unsur Pelaksana BPBD mempunyai fungsi :
a. Pengkoordinasian penyelenggaraan penanggulangan bencana di daerah;
b. Pengkomandoan penyelenggaraan penanggulangan bencana daerah;
c. Pelaksanaan penyelenggaraan penanggulangan bencana daerah.
Susunan organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Paser
menurut Peraturan Daerah nomor 5 tahun 2014 komposisinya sebagai berikut :
a. Kepala Pelaksana;
b. Sekretariat;
c. Seksi pencegahan dan Kesiapsiagaan;
d. Seksi Kedaruratan dan Logistik;
e. Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi;
f. Seksi Penanggulangan Kebakaran; dan
g. Kelompok Jabatan Fungsional
Kepala Pelaksana BPBD mempunyai tugas :
1) Memimpin, mengawasi, membina, mengendalikan dan melaksanakan kerja sama
serta koordinasi atas penyelenggaraan penanggulangan bencana;
2) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai dengan
bidang tugasnya
-
Revisi RENSTRA BPBD Kab. Paser 2016-2021 13
Sekretaris pelaksana BPBD mempunyai tugas mengkoordinasikan perencanaan,
pembinaan dan pengendalian terhadap program, administrasi dan sumber daya serta
kerjasama. Untuk melaksanakan tugas tersebut Sekteraris mempunyai fungsi :
1) Pengkoordinasian, sinkronisasi dan integrasi di lingkungan Pelaksana BPBD;
2) Pengkoordinasian, perencanaan dan perumusan kebijakan teknis Pelaksanaan
BPBD;
3) Pembinaan dan pelayanan adminstrasi ketatausahaan, hukum dan peraturan
perundang-undangan, organisasi, tatalaksana, kepegawaian, keuangan,
persandian, perlengkapan dan rumah tangga Pelaksana BPBD;
4) Pembinaan dan pelaksanaan hubungan masyarakat dan protokol di lingkungan
Pelaksana BPBD;
5) Fasilitasi pelaksanaan tugas dan fungsi Pengarah BPBD;
6) Pengkoordinasian dan penyusunan laporan BPBD
Seksi pencegahan dan kesiapsiagaan mempunyai tugas mengkoordinasikan dan
melaksanakan kebijakan umum di bidang penanggulangan bencana pada pra bencana
serta pemberdayaan masyarakat, untuk melaksanakan tugas tersebut seksi pencegahan
dan kesiapsiagaan mempunyai fungsi :
1) Perumusan kebijakan umum di bidang penanggulangan bencana pada pra
bencana serta pemberdayaan masyarakat
2) Pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan umum di bidang penanggulangan
bencana pada pra bencana serta pemberdayaan masyarakat
3) Pelaksanaan hubungan kerja di bidang penanggulangan bencana pada pra
bencana serta pemberdayaan masyarakat
4) Pemantauan, evaluasi dan analisis pelaporan tentang pelaksanaan kebijakan
umum di bidang penanggulangan bencana pada pra bencana serta
pemberdayaan masyarakat.
Seksi Kedaruratan dan Logistik mempunyai tugas mengkoordinasikan dan
melaksanakan kebijakan umum di bidang penanggulangan bencana pada saat tanggap
darurat serta melaksanakan koordinasi dan dukungan logistik serta peralatan dalam
-
Revisi RENSTRA BPBD Kab. Paser 2016-2021 14
penyelenggaraan penanggulangan bencana, untuk melaksanakan tugas tersebut seksi
kedaruratan dan logistik mempunyai fungsi :
1) Perumusan kebijakan umum di bidang penanggulangan bencana pada saat
tanggap darurat, penanganan pengungsi, logistik dan peralatan dalam
penanggulangan bencana;
2) Pelaksanaan penyusunan perencanaan di bidang logistik dan peralatan dalam
penyelenggaraan penanggulangan bencana;
3) Pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan umum di bidang penanggulangan
bencana pada saat tanggap darurat dan penanganan pengungsi;
4) Komando pelaksanaan penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat;
5) Pelaksanaan hubungan kerja di bidang penanggulangan bencana pada saat
tanggap darurat dan penanganan pengungsi;
6) Pemantauan, evaluasi dan analisis pelaporan tentang pelaksanaan kebijakan
umum di bidang penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat,
penanganan pengungsi, logistik dan peralatan dalam penyelenggaraan
penanggulangan bencana.
Seksi Rehabilitasi dan Rekontruksi mempunyai tugas mengkoordinasikan dan
melaksanakan kebijakan umum di bidang penanggulangan bencana pada pasca
bencana serta pemberdayaan masyarakat, untuk melaksanakan tugas tersebut seksi
rehabilitasi dan rekontruksi mempunyai fungsi :
1) Perumusan kebijakan umum di bidang penanggulangan bencana pada pasca
bencana
2) Pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan umum di bidang penanggulangan
bencana pada pasca bencana;
3) Pelaksanaan hubungan kerja di bidang penanggulangan bencana pada pasca
bencana;
4) Pemantauan, evaluasi dan analisis pelaporan tentang pelaksanaan kebijakan
umum di bidang penanggulangan bencana pada pasca bencana.
-
Revisi RENSTRA BPBD Kab. Paser 2016-2021 15
2.1.2 Struktur Organisasi
Susunan Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten
Paser menurut Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2014 perubahan dari Peraturan
Daerah Nomor 2 Tahun 2010 komposisinya sebagai berikut :
Gambar 2.1
Struktur organisasi
2.2 Sumberdaya Badan Penanggulangan Bencana Daerah
2.2.1 Sumber Daya Manusia
Sebagai sebuah organisasi sumber daya manusia (SDM) merupakan modal sangat
penting untuk dapat menentukan perkembangan organisasi ke arah yang lebih baik.
Demikian pula bagi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Paser,
pegawai, yang terdiri dari PNS dan Pegawai Tidak Tetap (PTT), adalah asset bagi
organisasi yang harus dijaga dan terus ditingkatkan kualitasnya.
a. Jumlah Pegawai
Berdasar data kepegawaian, jumlah pegawai Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Kabupaten Paser adalah 87 orang, terdiri dari PNS 43 orang (49,42%)
dan Pegawai Tidak Tetap 44 orang (50,57%).
-
Revisi RENSTRA BPBD Kab. Paser 2016-2021 16
Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) ditinjau dari tingkat pendidikan terdiri atas :
a. Berpendidikan S2 berjumlah 2 orang
b. Berpendidikan S1 berjumlah 6 orang
c. Berpendidikan D3 berjumlah 1 orang
d. Berpendidikan SLTA berjumlah 32 orang
e. Berpendidikan SLTP berjumlah 2 orang
Sumber daya manusia yang berstatus PNS ditinjau dari Golongan adalah sebagai
berikut :
a. Golongan IV sebanyak 2 orang
b. Golongan III sebanyak 15 orang
c. Golongan II sebanyak 24 orang
d. Golongan I sebanyak 2 orang
Adapun komposisi pegawai dengan strata pendidikan, tergambarkan dengan
tabel berikut :
Tabel 2.1
Keadaan Personil
Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( Juni 2016 )
No Eselon
Gol / Ruang (Orang) Strata Pendidikan
IV III II I
Non
Gol
(PTT)
SD SLTP SLTA D3 S1 S2
1 III a 1 - - - - - - - - - 1
2 IV a 1 3 - - - - 3 1
3
Non
Eselon
(Staf)
- 12 24 2 44 1 5 56 3 17 -
Jumlah 2 15 24 2 44 1 5 56 3 20 2
b. Pejabat Struktural
Berdasarkan jumlah eselon pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah adalah
sebagai berikut :
- Eselon III / a : 1 Jabatan
- Eselon IV / a : 4 Jabatan
-
Revisi RENSTRA BPBD Kab. Paser 2016-2021 17
2.2.2 Sumber Daya Aset/Modal
Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Paser dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 2.2.2.1
Sarana dan Prasarana BPBD Kabupaten Paser
No Jenis Jumlah Keterangan
1 Mobil operasional 2 unit Terios TX & Ford Ranger
2 Mobil Komando 1 unit Bantuan BNPN
3 Mobil Rescue 1 unit Pengadaan th.2011
4 Mobil Patroli 1 unit rekondisi
5 Mobil Pemadam Kebakaran 6 unit rekondisi.
6 Mobil Tangki Air 3 unit rekondisi
7 Sepeda Motor 4 unit
8 Perahu Karet 4 unit Rekondisi (2 buah rusak)
9 Mesin pompa air (pemadam) 5 unit Rekondisi/baik
10 Komputer PC 4 buah pengadaan baru
11 Laptop 3 buah pengadaan baru
12 Meja, kursi tamu, kursi hadap 17 buah pengadaan baru.
13 Meja, kursi kerja eselon dan staf 24 set pengadaan baru
14 AC 3 bauh pengadaan baru
15 Kipas angin 1 buah pengadaan baru
16 Jam dinding 3 buah pengadaan baru
17 Filling Cabinet 5 buah pengadaan baru
18 Brankas 1 buah pengadaan baru
19 Printer 5 buah pengadaan baru
20 UPS 4 bauh pengadaan baru
21 Lemari, rak buku 5 bauh pengadaan baru
22 Pulse Generator 1 buah pengadaan baru
23 Jaket Pelampung 41 buah Pengadaan baru
24 Radio Handy Talkie 25 buah Pengadaan baru
25 Kelengkapan HT 1 Paket Pengadaan baru
26 Alarm/Sirene 5 buah Pengadaan baru
27 Tandu Emergency 8 buah Pengadaan baru
28 Tenda Pleton 3 buah Pengadaan baru
29 Tenda Regu Bantuan BNPB
29 Tenda Keluarga Bantuan BNPB
30 Tangga lipat aluminium 1 buah Pengadaan baru
-
Revisi RENSTRA BPBD Kab. Paser 2016-2021 18
31 Senter/sentolop 25 buah Pengadaan baru
32 Meja komputer 2 buah Pengadaan baru
33 Mesin Faximili 1 buah Pengadaan baru
34 Tabung Pemadam Kebakaran 12 buah Rekondisi/baik
35 Tabung oxsigen 3 buah Rekondisi/baik
36 Kursi rapat (plastik) 40 buah Pengadaan baru
37 Wireless 1 buah Pengadaan baru
38 Infocus 1 buah Pengadaan baru
39 Tempat tidur/pallbad 25 buah Pengadaan baru
40 Lampu Rotary 5 buah Rekondisi
41 Rotary Coler 5 buah Rekondisi
42 Selang O2 Salter Infant 2 buah Pengadaan baru
43 Wave Generator & Absorber lain 3 buah Rekondisi, 2 bant. BNPB
2.2.3 Sumber Daya Anggaran
Proyeksi anggaran BPBD Kab. Paser Tahun 2010 s/d 2015
Proyeksi Anggaran Belanja Langsung
Tahun
2010
Tahun
2011
Tahun
2012
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
4.187.732.900 3.737.161.150,00 3.507.604.150
2.3 Kinerja Pelayanan BPBD Kabupaten Paser
Pelayanan yang diselenggarakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Paser sesuai dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana bahwa tanggung jawab pemerintah daerah dalam
menyelenggarakan penanggulangan bencana meliputi :
(1) Penjaminan pemenuhan hak masyarakat dan pengungsi yang terkena bencana
sesuai dengan standar pelayanan minimum;
(2) Perlindungan masyarakat dari dampak bencana;
(3) Pengurangan risiko bencana dan pemaduan pengurangan risiko bencana dengan
program pembangunan; dan
-
Revisi RENSTRA BPBD Kab. Paser 2016-2021 19
(4) Pengalokasian dana penanggulangan bencana dalam Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) yang memadai.
Sehubungan dengan uraian tersebut di atas, maka unsur pelaksana Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Paser melaksanakan penanggulangan
bencana secara terintegrasi meliputi :
(1) Prabencana;
(2) Saat tanggap darurat, dan
(3) Pasca bencana
Target indikator kinerja pelayanan yang telah ditetapkan Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Paser dalam upaya melaksanakan kinerja pembangunan
pada periode lima tahun ke depan (2016-2021) harus didukung oleh penyediaan dana
yang relatif rasional. Peningkatan rasionalisasi dukungan pendanaan sangat diperlukan
untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan pelayanan yang harus dilakukan.
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan BPBD Kabupaten Paser
Dalam menghadapi potensi bencana yang ada di Kabupaten Paser dan
tantangan kebencanaan dimasa datang yang akan semakin kompleks. maka dianalisis
faktor-faktor yang dianggap dapat mempengaruhi keberhasilan dan kegagalannya
dengan memperhitungkan nilai-nilai yang berkembang dalam organisasi serta situasi
dan kondisi lingkungannya.
Maka analisis yang dipakai adalah pendekatan SWOT Analysis. Yang melihat
pada Kekuatan, Peluang, Kelemahan dan Ancaman, Analisis dimulai dengan melakukan
identifikasi terhadap butir- butir SWOT yang diasumsikan akan dihadapi oleh BPBD
Kabupaten Paser , sebagai berikut :
-
Revisi RENSTRA BPBD Kab. Paser 2016-2021 20
Internal Eksternal
( + ) Kekuatan ( + ) Peluang
1. Sruktur organsasi lengkap dan
komperhensif
2. Fasilitas dan sarana prasarana yang
memadai
3. Sinergitas atas sektor terkait
1. Adanya organisasi sosial dan pemerhati
bencana
2. Partisipasi masyarakat dan instansi
terkait penanggulangan bencana
( - ) Kelemahan ( - ) Ancaman
1. Kurangnya pemahaman masyarakat
terhadap penanggulangan bencana
2. Kurangnya Kompentensi SDM
3. Luas cakupan daerah terdampak
bencana di 10 Kecamatan
4. Tipe organisasi yang masih Tipe B
(Eselon IIIa) yang membuat koordinasi
antar lembaga belum terpadu
5. Standarisasi Penanggulangan Bencana
dan bantuan perlu ada
6. Kurangnya sarana dan prasarana
telekomunikasi
1. Belum adanya regulasi tentang
penanggulangan bencana
2. SOP belum lengkap dan baku serta
belum terdokumentasi sebagai standart
kerja
3. Keberadaan hutan yang gundul, curah
hujan yang tinggi dan musim kemarau
yang tidak dapat di prediksi
4. Hadware dan Sofware teknologi
kebencanaan belum dimiliki secara
lengkap
5. Sumber dana dan sarana pendukung
operasional belum diketahui pasti
jumlah dan potensinya karena belum
memasukkan isu kebencanaan pada
program prioritas RPJMD
6. Kepedulian sebagian masyarakat yang
masih rendah terhadap kelestarian
lingkungan hidup
Melihat faktor-faktor yang diidentifikasi melalui analisis SWOT di atas, maka,
dapat ditetapkan tantangan-tantangan yang akan dihadapi diantaranya :
1. Terjadinya anomali cuaca sebagai dampak dari pemanasan global (global
warming).
2. Belum terpadunya sistem penanggulangan bencana secara lintas sektor
dikarenakan BPBD tidak dapat menjalankan fungsi komando secara optimal
sebab status kelembagaan yang masih Tipe B berada dibawah instansi terkait
lainnya.
-
Revisi RENSTRA BPBD Kab. Paser 2016-2021 21
3. Belum seragamnya persepsi lintas sektor untuk penanggulangan bencana
terpadu.
4. Masih terbatasnya sarana dan prasarana penunjang kelancaran kegiatan
penanggulangan bencana seperti kendaraan taktis, Rescue KIT, gudang logistik
dan alat serta penunjang lainnya.
Meskipun tantangan yang dihadapi tergolong banyak, namun pada sisi lain
terdapat berbagai peluang yang dapat dimanfaatkan sebagai kunci keberhasilan
dalam rangka pengembangan kinerja BPBD, yaitu :
1. Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap penanggulangan bencana
2. Partisipasi masyarakat untuk turut serta dalam penanggulangan bencana
3. Terus dikembangkannya konsep-konsep teknis penanggulangan bencana yang
lebih efektif
4. Kepedulian lintas sektor dan SKPD lainnya untuk mengalokasikan dalam
program-program kebencanaan
Berdasarkan uraian faktor kunci keberhasilan di atas, maka ditetapkan tujuan
dimana merupakan keadaan dari hasil akhir yang ingin dicapai selama jangka 5 tahun
kedepan. Setiap tujuan ditetapkan sasaran sebagai arah dan tolok ukur dari tujuan-
tujuan agar dapat menggambarkan secara spesifik hasil yang ingin dicapai. Lebih lanjut
mengenai Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Program dan Kegiatan akan
dipresentasikan pada Bab berikutnya.
-
Revisi RENSTRA BPBD Kab. Paser 2016-2021 22
BAB III
ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan BPBD
Kabupaten Paser
Tugas BPBD Kabupaten Paser sebagaimana telah diuraikan di Bab II adalah
mempunyai tugas melaksanakan penanggulangan bencana secara terintregrasi yang
meliputi pra bencana, saat tanggap darurat dan pasca bencana. Munculnya perubahan
dan dinamika kehidupan masyarakat yang makin cerdas, kritis serta banyak tuntutan
terhadap lembaga pemerintahan dan pelayanan publik, merupakan konsekuensi dan
tantangan yang harus diantisipasi. Ini berarti, bahwa paradigma manajemen organisasi
BPBD Kabupaten Paser yang mengemban tugas berat untuk masyarakat terdampak
bencana, juga harus berubah sejalan dengan perubahan paradigma dalam
penanggulangan bencana dari yang bersifat responsif ke preventif dengan karakter
Good Governance.
BPBD Kabupaten Paser memiliki peran sentral dalam Penanggulangan Bencana di
Kabupaten Paser diharapkan dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Sebagai bagian dari kekuasaan eksekutif dimana kekuasaan eksekutif menjadi salah
satu potensi pembangunan, BPBD sebagai lembaga Penanggulangan Bencana di
daerah sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya lebih banyak berfungsi ekternal
dibanding internal, khususnya sebagai koordinator Penanggulangan Bencana baik
antar instansi pemerintah maupun antar pemerintah dengan organisasi masyarakat.
Selanjutnya potensi dan permasalahan yang dimiliki serta dihadapi oleh BPBD
Kabupaten Paser, diuraikan dalam analisa faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi
internal dan kondisi eksternal sebagai berikut :
-
Revisi RENSTRA BPBD Kab. Paser 2016-2021 23
Tabel 3.1
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Aspek Kajian Capaian
/Kondisi Saat
ini
Standar
yang
digunakan
Faktor Yang mempengaruhi Permasalahan
Internal
(Kewenangan
SKPD )
Eksternal
(Diluar
Kewenangan
SKPD)
1 2 3 4 5 6
Peraturan
Perundangan
Sudah ada Perda
Penanggulangan
Bencana, namun
Aturan
pelaksana
berupa perbup
Belum lengkap
Keterbatasan
Kemampuan SDM
Pemahaman lintas
Instansi belum
sepenuhnya
maksimal
Belum optimalnya
pelaksanaan
Tupoksi BPBD
Unsur
Pengarah
Perlunya arahan
dan panduan
dalam
pengelolaan
bencana dari
unsur–unsur
yang kompeten
UU No. 24
Tahun 2007,
PP No. 21
Tahun 2008
Dibutuhkannya
arahan dari pihak–
pihak yang
berkompeten
untuk pengelolaan
bencana
kondisi
lingkungan dan
kompleksnya
permasalahan
penanggulangan
bencana
membutuhkan
sumbangan
pemikiran dan
kajian dari pihak–
pihak yang
kompeten
Belum ada unsur
pengarah
penanggulangan
bencana sesuai
peraturan
perundang-
undangan
Sumber Daya
Manusia
Kurangnya
kapasitas dan
kuantitas
aparatur pada
BPBD
UU No. 5
Tahun 2014
Pendidikan dan
Pelatihan SDM
penanggulangan
Bencana
- Distribusi Pegawai
di lingkungan Kab.
Paser
- Pendidikan dan
Pelatihan di
Lingkungan
Pemkab Paser
- SDM
Penanggulangan
Bencana di
Kecamatan dan
Desa
Belum optimalnya
kinerja dan
pelayanan
Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
dan Indikator
Kinerja Kunci (IKK)
Belum ada Indikator Kinerja
berdasarkan
standar pelayanan
serta tugas pokok
dan fungsi
Belum adanya
Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
dan Indikator
Kinerja Kunci (IKK)
Indikator Kinerja
dan standart
pelayanan masih
belum terstandar
nasional
Penyediaan Dana
Siap Pakai (on call)
Ada
(APBD/ BNPB)
Perka BNPB
NO.6A/20 11
Permenda
gri No.21/20
11
Pengalokasian
dana siap pakai
(on call) di DPA
Pengalokasi an
melalui Belanja
Tidak Terduga
(BTT) di APBD
Proses melalui
Belanja Tidak
Terduga (BTT)
lebih komplek
daripada Dana
Siap Pakai (On
call)
-
Revisi RENSTRA BPBD Kab. Paser 2016-2021 24
Dokumen
Perencanaan
- Renstra
- Renja
- RKA
- DPA
Ada
Ada
Ada
Ada
- Tenaga
Perencana
- Sarana dan
Prasarana
Perencanaan
- Koordinasi
Perencanaan
Bidang-bidang
dan Sekretariat
Belum didukung
penjabaran
regulasi
penanggula ngan
bencana di tingkat
Daerah ( misalnya
kurangnya juknis)
Belum optimalnya
sinkronisasi antara
Renstra, Renja,
RKA, DPA
Sarana dan
Prasarana
Belum
tersedianya
sarana dan pra
sarana yang
memadai untuk
pelaksanaan
tugas dan fungsi
UU No. 24
tahun 2007
Kebutuhan akan
sarana prasarana
yang memadai
untuk pelaksanaan
tugas dan fungsi
Tuntutan
masyarakat akan
penanganan
bencana yang
cepat dan tepat
Belum optimalnya
sarana dan
prasarana
penanggulangan
bencana
Pengurangan
Resiko Bencana
(mitigasi)
Belum adanya
kesepahaman
antar
stakeholder
untuk
melakukan aksi
bersama dalam
pengurangan
resiko bencana
PP No. 21
Tahun 2008
Dibutuhkan
kesepakatan
dengan
stakeholder lain
dalam
melaksanakan
langkah
pengurangan
resiko bencana
secara efektif
Belum adanya
kesepahaman
antar stakeholder
untuk
melaksanakan
upaya
pengurangan
resiko bencana
Belum adanya
Rencana Aksi
Daerah (RAD)
untuk
Pengurangan
Resiko Bencana
Partisipasi
masyarakat dalam
penanggulangan
bencana
Partisipasi
masyarakat
dalam
pencegahan dan
penanganan
bencana belum
terlembaga
dengan optimal
UU No. 24
tahun 2007,
PP No. 21
tahun 2008,
Perka BNPB
No. 1 tahun
2012, Perka
BNPB No.
11 tahun
2014
Belum optimalnya
jaringan informasi
dan komunikasi
kebencanaan
dengan
masyarakat dalam
penanganan
bencana
Kurangnya
kepedulian
masyarakat
mengenai
bencana dan
upaya
pengurangan
resiko serta
penanganan
bencana
Kurang
optimalnya
sosialisasi dan
koordinasi dengan
masyarakat
Penanganan
Tanggap Darurat
Bencana
Penanganan
tanggap
darurat belum
optimal
UU no. 24
Tahun 2007
& PP No. 21
tahun 2008
SOP Penanganan
Darurat
Koordinasi antar
instansi &
stakeholders
Penanganan
darurat bersifat
parsial/belum
terpadu
Pemulihan
(rehabilitasi &
rekonstruksi pasca
bencana)
Rehabilitasi
dan
Rekonstruksi
pasca
bencana
belum optimal
UU no. 24
tahun 2007
& PP No. 21
tahun 2008
- SDM
penghitungan
kerusakan /
kerugian dampak
bencana
- Rencana
pemulihan pasca
bencana
- Relisasi pemulihan
(Rehabilitasi dan
Rekonstruksi)
pascabencana dari
pusat & provinsi
- Petunjuk teknis
peraturan
rehabilitasi
/rekonstruksi
Pemulihan
Rehabilitasi dan
rekonstruksi pasca
bencana
-
Revisi RENSTRA BPBD Kab. Paser 2016-2021 25
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Berdasarkan kondisi masyarakat Kabupaten Paser saat ini, permasalahan dan
tantangan yang dihadapi dimasa depan, serta dengan perhitungan faktor strategi dan
potensi yang dimiliki oleh masyarakat, pemangku kepentingan, serta Pemerintah
Daerah maka dalam pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan untuk periode
2016-2021, dicanangkan Visi Pembangunan Kabupaten Paser adalah sebagai berikut :
“TERWUJUDNYA KABUPATEN PASER YANG MAJU, MANDIRI, SEJAHTERA
DAN BERKEADILAN”
Dari Visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Paser di uraian sebagai
berikut :
- Maju diartikan sebagai daerah yang dapat bersaing dengan daerah lain dalam hal
segala bidang.
- Mandiri diartikan dapat mengandalkan kekuatan daerah sendiri atau tidak
memiliki ketergantungan pada pihak manapun.
- Sejahtera diartikan menciptakan kondisi yang aman dan makmur.
- Sedangkan berkeadilan diartikan terciptanya pemenuhan kesamaan hak dan
kewajiban bagi masyarakat.
Adapun Misi pembangunan Kabupaten Paser untuk 5 (lima) tahun kedepan
adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan pembangunan infrastruktur transportasi, energi, dan pemukiman
2. Meningkatkan pelayanan dasar di bidang pendidikan dan kesehatan
3. Memperkuat fondasi perekonomian yang berbasis potensi lokal dan
berkelanjutan
4. Meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan
5. Memperkuat kohesivitas sosial, budaya dan adat istiadat lokal
Mengacu pada kenyataan visi misi yang didasarkan pada isu- isu dan analisis
stratejik maka prioritas tujuan utama yang secara spesifik ingin dicapai Kabupaten
Paser dalam 5 (lima) tahun kedepan adalah :
-
Revisi RENSTRA BPBD Kab. Paser 2016-2021 26
1. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan transportasi publik
2. Meningkatkan akses air bersih
3. Mengembangkan infrastruktur pemukiman rakyat
4. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan pendidikan
5. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan
6. Meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian, perkebunan, peternakan dan
perikanan
7. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi Pemerintah daerah
8. Meningkatkan partisipasi publik dalam proses pembangunan
9. Meningkatkan stabilitas sosial
Berkaitan dengan hal tersebut diatas maka Badan Penaggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Paser dengan segala potensi dan wewenang yang dimiliki akan
dapat berperan melalui visi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2016-2021
dalam pencapaian tujuan pembangunan Kabupaten Paser.
Tabel 3.2
Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan BPBD Kabupaten Paser
Terhadap Pencapaian Visi, Misi & Program
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Visi : “Terwujudnya Kabupaten Paser Yang Maju, Mandiri,
Sejahtera Dan Berkeadilan”
Misi dan Program KDH dan Wakil KDH
terpilih
Permasalahan Pelayanan SKPD
Faktor
Penghambat Pendorong
Misi : Kohesivitas sosial, budaya dan adat istiadat lokal
Tujuan :
Meningkatkan stabilitas sosial
Sasaran : - Meningkatnya akses bantuan bagi masyarakat yang terkena bencana sosial - Meningkatnya
1. Kurangnya kapasitas SDM aparatur kelembagaan (manajerial & instruktur).
2. Belum memadainya prosedur dan regulasi sebagai pedoman penyelenggaraan penanggulangan bencana.
3. Rendahnya kesiapsiagaan dan kesadaran masyarakat dalam menghadapi bencana bila sewaktu-waktu terjadi.
1. Belum sepenuhnya penyelenggaraan penanganan bencana dapat dipahami dan dilaksanakan sesuai dengan Peraturan perundang-undangan.
2. Pengaruh perubahan iklim dengan meningkatnya pemanasan global dan degradasi sumber daya alam yang tidak terukur, berpeluang menimbulkan semakin banyaknya jenis
1. Tersedianya landasan hukum penyelenggaraan penanganan bencana seperti Undang-Undang dan aturan-aturan turunannya.
2. Terbentuknya kelembagaan BPBD yang memungkinkan akses koordinasi antar lembaga terkait dalam penanggulangan bencana menjadi lebih kuat;
3. Tersedianya jumlah
-
Revisi RENSTRA BPBD Kab. Paser 2016-2021 27
kesiapsiagaan terhadap bencana alam
4. Kurang terpadunya penanganan bencana dan masih berjalan secara sektoral;
5. Teterbatasan sarana dan prasarana dan alokasi pendanaan yang belum memadai.
6. Belum pemadainya gedung kantor/ Sekretariat Pusat Komando Operasional Penanggulangan Bencana.
7. Belum optimalnya koordinasi Pengurangan Risiko Bencana (PRB) & Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim (MAPI) di Kab.Paser
bencana, skala yang semakin besar.
3. Dinamika kehidupan sosial yang kian kompleks, masalah sara, politik dan krisis nilai dalam persaingan yang tidak sehat, berpeluang terjadinya bencana sosial
4. Paradigma tentang penanggulangan bencana masih terfokus pada penanganan terhadap korban secara reaktif (represif) dan skala besar, belum mengarah pada penanganan secara sistematis dan strategis (preventif), sehingga kurang mendapatkan perhatian oleh berbagai pihak.
personil yang cukup. 4. Adanya komitmen
terhadap tugas dan tanggungjawab kemanusiaan bagi aparatur
5. Tersedianya sarana dan prasarana serta alokasi pendanaan melalui APBD.
Program : - Penanggulangan korban bencana sosial - Rehabilitasi dan Rekonstruksi korban bencana sosial - Pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam
Indikator : Penanganan korban bencana sosial skala kabupaten yang ditangani untuk menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat
3.3 Telahaan Renstra Kementerian / Lembaga dan Renstra SKPD
3.3.1 Renstra Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
a. Visi
Penyelenggaraan penanggulangan bencana sebagai bagian tidak terpisahkan
dalam pembangunan nasional yang diamanatkan kepada Badan Nasional
Penanggulangan Bencana dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan
pembangunan nasional dengan visi jangka panjang yaitu :
“Ketangguhan Bangsa Dalam Menghadapi Bencana”
b. Misi
Sesuai kondisi lingkungan strategis upaya penanggulangan bencana, baik yang
menyangkut kondisi lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan) dan lingkungan
eksternal (peluang dan ancaman) serta peluang untuk mewujudkan Visi secara
sistimatis dan bertahap yang menuntut adanya kesiapan dalam menghadapi potensi
-
Revisi RENSTRA BPBD Kab. Paser 2016-2021 28
bencana serta kemampuan untuk menanggulangi bencana pada saat maupun
setelahnya untuk itu Misi BNPB di rumuskan sebagai berikut :
1. Melindungi bangsa dari penanggulangan bencana melalui pengurangan resiko
bencana;
2. Membangun sistim penanggulangan bencana yang handal
3. Menyelenggarakan penanggulangan bencanasecara terencana, terpadu,
terkoordinasi dan menyeluruh.
c. Tujuan
Rencana Strategis BNPB tahun 2010-2014 dimaksudkan sebagai dasar
penyusunan kebijakan, program, kegiatan dan indikator (tolok ukur) kinerja kegiatan
BNPB dalam pencapaian Visi dan Misi serta tujuan organisasi, Sebagai tujuan rencana
strategis ini adalah :
1. Mewujudkan ketangguhan masyarakat melalui peningkatan pengetahuan,
kesadaran dan komitmen serta prilaku dan sadar bencana; dan
2. Mewujudkan sistim penyelenggaraan sistim penanggulangan bencana yang
handal, menyangkut penanganan prabencana, tanggap darurat dan pasca
bencana.
Adapun Tujuan Strategis BNPB dalam kurun waktu lima tahun mendatang adalah
Peningkatan kemampuan penanggulangan bencana, yaitu dengan melalui :
1. Pengutan kapasitas aparatur pemerintah dan masyarakat dalam usaha mitigasi
resiko bencana serta penanganan bencana dan
2. Pembentukan Tim Gerak Cepat ( Unit Khusus Penanganan Bencana ) dengan
dukungan peralatan dan alat transportasi yang memadai dengan basis di dua
lokasi strategis (Jakarta Paser) yang dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia.
d. Sasaran
Sejalan dengan sasaran pembangunan nasional di bidang penanggulangan
bencana, maka sasaran strategis BNPB bagi terwujudnya tujuan yang telah dicanangkan
dalam kurun lima tahun kedepan adalah :
-
Revisi RENSTRA BPBD Kab. Paser 2016-2021 29
1. Terwujudnya kesadaran, kesiapan dan kemampuan (pemerintah dan masyarakat)
dalam upaya penanggulangan bencana melalui peningkatan kapasitas di tingkat
pusat dan daerah;
2. Terwujudnya sistem penanganan kedaruratan bencana yang efektif melalui
peningkatan koordinasi penanganan kedaruratan, peningkatan sarana dan
prasarana pendukung, serta peningatan sistim logistik dan peralatan
penanggulangan bencana yang efektif dan efisien;
3. Terwujudnya upaya rehabilitasi dan rekonstruksi yang lebih baik dibanding
sebelum bencana, melalui peningkatan kapasitas perencanaan rehabilitasi dan
rekonstruksi yang handal, peningkatan koordinasi pelaksanaan serta
pengarusutamaan pengurangan resiko bencana dalam setiap kegiatan rehabilitasi
dan rekonstruksi dalam rangka pembangunan berkelanjutan.
3.4 Penentuan Isu-isu Strategis
Sebagai respon terhadap dinamika lingkungan, baik lokal, regional, nasional
maupun global serta memperhatikan Visi Misi Kabupaten Paser dan tugas pokok serta
fungsi BPBD sebagai alat manajerial untuk keberlanjutan dan perbaikan kinerja
kelembagaan, maka dalam mengemban tugas dan perannya, BPBD harus
memperhatikan isu-isu yang berkembang saat ini dan 5 (lima) tahun ke depan. Hal ini
sejalan dengan amanat RPJMD Kabupaten Paser, dengan konsekuensi menuntut
adanya perubahan peran BPBD dalam orientasi dan pendekatan yang digunakan dalam
kegiatan penanggulangan bencana. Perubahan peran dari responsif dan reaktif kearah
preventif berlandaskan rencana yang berorientasi pelayanan publik dan peningkatan
kesejahteraan rakyat sangat diperlukan, sebagai upaya mendukung tercapainya visi,
misi dan program Pemerintah Kabupaten Paser Tahun 2016-2021.
Isu berkaitan dengan masalah kebencanaan di Kabupaten Paser pada saat ini,
yang diperkirakan akan terus ada di masa depan, antara lain adalah isu masalah
kebencanaan dalam kaitannya dengan :
-
Revisi RENSTRA BPBD Kab. Paser 2016-2021 30
1. Penanganan bencana yang rutin terjadi di wilayah-wilayah tertentu seperti banjir,
banjir bandang, gunung api, tsunami, gempa bumi, tanah longsor, angin puting
beliung, kekeringan
2. Terbatasnya dan masih rendahnya tingkat pemahaman masyarakat tentang
kebencanaan dan cara-cara menghadapinya;
3. Pola pembangunan yang masih mengabaikan resiko bencana dan belum
menjadikan masalah bencana ke dalam prioritas pembangunan;
4. Lemahnya koordinasi dan jaring komunikasi dalam penanggulangan bencana;
5. Belum terintegrasinya pemulihan pasca bencana lintas sektor;
6. Masih tumpang tindihnya regulasi di tingkat nasional terkait penanggulangan
bencana;
-
Revisi RENSTRA BPBD Kab. Paser 2016-2021 31
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN BPBD
KABUPATEN PASER
4.1 Penentuan Isu-isu Strategis Visi dan Misi BPBD Kabupaten Paser
Berdasarkan kondisi umum, potensi, permasalahan, tantangan dan hasil
pemetaan posisi organisasi yang dihadapi ke depan sebagaimana telah dijelaskan pada
sebelumnya, maka BPBD sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai lembaga
yang bergerak dalam penanggulangan bencana daerah, dituntut tanggap, kreatif dan
responsif dalam setiap upaya kegiatan penanggulangan bencana. Untuk itu perlu
kiranya BPBD memiliki dan menyusun visi dan misi yang akan dipakai sebagai arah
kelembagaan yang akan dijalankan melalui pencapaian tujuan dan pelaksanaan
kegiatan utama dan kegiatan pendukung organisasi.
Tujuan dan sasaran dari misi di atas dijabarkan lebih lanjut sebagai berikut :
MISI TUJUAN SASARAN
meningkatkan
pembangunan
infrastruktur
transportasi, energi
dan pemukiman
Meningkatkan akses dan kualitas
pelayanan transportasi publik
- Meningkatkan kualitas jalan dan
jembatan
- Meningkatkan pelayanan
transportasi publik
- Meningkatkan keamanan dan
kenyamanan pengguna jalan
Meningkatkan akses jaringan
komunikasi dan pengamanan
informasi
- Meningkatkan jangkauan jaringan
komunikasi
- Meningkatkan jangkauan jaringan
internet
- Meningkatkan pengamanan
informasi dilingkungan instansi
pemerintah dan publik
Meningkatkan akses air bersih Meningkatnya akses air bersih
Mengembangkan infrastruktur
pemukiman rakyat
- Meningkatkan kawasan pemukiman
rakyat yang berwawasan lingkungan
dan antisipatif bencana
- Meningkatkan kualitas pemukiman
masyarakat
meningkatkan
pelayanan dasar
dibidang
pendidikan dan
Meningkatkan akses pelayanan
pendidikan
- Meningkatkan angka partisipasi
siswa usia sekolah
- Meningkatkan angka partisipasi anak
usia dini
-
Revisi RENSTRA BPBD Kab. Paser 2016-2021 32
kesehatan - Meningkatkan angka melek huruf
Meningkatkan kualitas pelayanan
pendidikan
Meningkatnya kualitas pendidikan dan
tenaga kependidikan
Memperkuat pelayanan
pendidikan yang berdaya saing
Meningkatnya pelayanan pendidikan
yang berdaya saing
Meningkatkan akses pelayanan
kesehatan
- Meningkatnya pelayanan kesehatan
primer
- Meningkatnya cakupan jaminan
kesehatan masyarakat
Meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan
- Meningkatnya derajat kesehatan
- Meningkatnya kualitas kesehatan
keluarga
Memperkuat pelayanan
kesehatan yang berdaya saing
Berkembangnya pelayanan kesehatan
yang berdaya saing
memperkuat
pondasi
perekonomian yang
berbasis potensi
lokal dan
berkelanjutan
Meningkatkan produksi dan
produktivitas pertanian,
perkebunan, peternakan dan
perikanan
- Meningkatkan produksi dan
produktivitas pertanian, perkebunan,
peternakan dan perikanan
- Meningkatnya kualitas produk
pertanian, peternakan dan perikanan
Mengembangkan pariwisata
berbasis masyarakat yang
berkelanjutan
Berkembangnya sektor pariwisata
Meningkatkan kinerja pasar
tradisional, koperasi dan UMKM
- Meningkatnya kinerja UMKM
- Meningkatnya akses masyarakat
terhadap pasar tradisional
- Meningkatnya koperasi aktif
- Meningkatnya kinerja industri kecil
menengah
- Meningkatnya kualitas tenaga kerja
- Meningkatnya kinerja Bumdes
Meningkatnya iklim investasi Meningkatnya investasi
Meningkatkan kualitas
lingkungan hidup
- Meningkatnya indeks kualitas
lingkungan hidup
- Meningkatnya kualitas kawasan
konservasi
meningkatkan
kualitas tata kelola
pemerintahan
Meningkatkan akuntabilitas dan
transparansi pemerintah daerah
- Meningkatnya akuntabilitas kinerja
dan keuangan daerah
- Meningkatnya kemandirian
keuangan daerah
- Meningkatnya akses terhadap
informasi publik
Meningkatkan sinergi
perencanaan pembangunan
daerah
- Meningkatnya konsistensi antar
dokumen perencanaan dan antara
perencanaan dengan penganggaran
- Meningkatnya sinergi antar
dokumen perencanaan lainnya
Meningkatkan kinerja pelayanan
pemerintah daerah
- Meningkatnya kapasitas aparatur
pemerintah daerah
- Meningkatnya kualitas pelayanan
-
Revisi RENSTRA BPBD Kab. Paser 2016-2021 33
publik
- Terciptanya birokrasi yang bersih dan
dipercaya masyarakat
Meningkatkan partisipasi publik
dalam proses pembangunan
Meningkatnya partisipasi publik
Kohesivitas sosial,
budaya dan adat
istiadat lokal
Meningkatkan rekoginisi dan
promosi
- Meningkatnya akses masyarakat
lokal untuk berpartisipasi dalam
berbagai proses pembangunan
- Meningkatnya akses perempuan
untuk berpartisipasi berbagai proses
pembangunan
- Meningkatnya peran serta pemuda
dalam pembangunan
- Meningkatnya promosi nilai-nilai
kearifan lokal dalam pembangunan
Meningkatkan stabilitas sosial - Meningkatnya kerukunan, keamanan
dan ketertiban masyarakat
- Meningkatnya akses bantuan bagi
masyarakat yang terkena bencana
sosial
- Meningkatnya kesiapsiagaan
terhadap bencana alam
- Meningkatnya perlindungan social
bagi masyarakat
- Meningkatnya perlindungan bagi
perempuan
- Meningkatnya pemenuhan hak anak
Meningkatkan pengelolaan
kependudukan
- Meningkatnya ketersediaan data
kependudukan yang selalu
diperbarui
- Meningkatnya pengendalian dan
pengelolaan migrasi
4.1.1 Visi BPBD Kabupaten Paser
Bahwa rumusan Visi suatu organisasi juga harus mencakup beberapa hal sebagai
berikut :
a. Tujuan terluas dan terumum, termasuk semuanya yang berarti memperjelas arah
yang akan dicapai organisasi;
b. Gambaran aspiratif di masa depan;
c. Inspirasi untuk mendapatkan yang terbaik;
d. Pencapaian hasil; dan
e. Komunikasi pernyataan misi dan persuasive pimpinan.
-
Revisi RENSTRA BPBD Kab. Paser 2016-2021 34
Walau sebenarnya visi merupakan suatu impian, bagaimanapun visi harus memenuhi
kriteria dan persyaratan, antara lain sebagai berikut :
a. Dapat dibayangkan oleh seluruh jajaran organisasi (imaginable);
b. Memiliki nilai yang memang diinginkan oleh anggota organisasi (desirable);
c. Memungkinkan untuk dicapai;
d. Terfokus pada permasalahan utama instansi agar dapat beroperasi secara
ekonomis, efektif dan efisien;
e. Berwawasan jangka panjang, tidak mengabaikan perubahan dan perkembangan;
f. Dapat dikomunikasikan dan dimengerti oleh seluruh jajaran organisasi.
Atas dasar uraian di atas, maka visi BPBD Kabupaten Paser harus diarahkan pada
upaya pembangunan berkesinambungan untuk mewujudkan penanggulangan bencana
sebagai dasar dari perumusan dan implementasi kebijakan dalam mewujudkan
peningkatan kualitas dan fungsi lingkungan hidup, serta pengelolaan sumber daya
alam yang berkelanjutan. Maka dengan semangat dan alasan filosofis itu, Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Paser merumuskan Visi :
“ Terwujudnya Ketangguhan Masyarakat Kabupaten Paser
dalam menghadapi Bencana “
Rumusan visi tersebut didasarkan pada cita-cita dan kehendak untuk
mewujudkan kondisi ideal bagi masyarakat Kabupaten Paser dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan daerah. Khususnya untuk implementasi kebijakan dan
kegiatan yang diarahkan kepada program dan kegiatan penanggulangan bencana
sebagai hasil perumusan dan implementasi dalam mewujudkan peningkatan kualitas
dan fungsi lingkungan hidup, serta pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Rumusan Visi BPBD Kabupaten Paser tersebut di atas dapat dijelaskan melalui makna
yang terkandung pada konsepsi sebagai berikut :
1. Pada saat ini konsep penanggulangan bencana telah mengalami perubahan yang
cukup mendasar. Pemaknaan terhadap bencana yang secara konvensional
dianggap sebagai sebuah kejadian yang tidak dapat dicegah, kemudian
mengalami pergeseran makna bahwa bencana dapat diduga sebelumnya
-
Revisi RENSTRA BPBD Kab. Paser 2016-2021 35
sehingga dapat dilakukan upaya pencegahan dan pengurangan resiko. Rentang
waktu dan fokus bantuan yang awalnya hanya berorientasi pemberian bantuan
fisik, teknis semata dan hanya dilakukan pada saat tanggap darurat bencana,
kemudian dengan konsep penanggulangan bencana berbasis masyarakat,
kerja-kerja penanggulangan bencana dilakukan sejak sebelum bencana terjadi
yaitu melalui upaya pencegahan, peredaman resiko dan peringatan dini. Bantuan
juga lebih bersifat menyeluruh termasuk pendampingan trauma atau psikososial.
2. Dalam setiap kejadian bencana, masyarakat baik kelompok miskin dan kaya,
laki-laki maupun perempuan mendapat resiko yang sama, bahkan masyarakat
miskin dan kelompok rentan seringkali menjadi yang paling menderita akibat
bencana. Namun demikian tidak jarang terjadi orang kaya yang terkena bencana
saat itu juga menjadi miskin. Dampak besar dari sebuah peristiwa
memperlihatkan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan oleh
berbagai pihak termasuk pemerintah, masyarakat sipil dan dunia usaha untuk
menghadai bencana, termasuk pada saat masa tanggap darurat atau kegiatan
penanganan darurat. Salah satu upaya strategis yang saat ini harus terus
diupayakan adalah mendorong kesadaran masyarakat untuk “tanggap dan
tanggguh” dalam menghadapi bencana. Tanggap berarti peka atau paling tidak
mengenali gejala- gejala atau potensi bencana yang akan terjadi di wilayahnya.
Tangguh berarti memiliki ketahanan (resilience) dalam menghadapi resiko
bencana, yaitu dengan melakukan antisipasi dan persiapan seoptimal mungkin
ketika bencana terjadi.
3. Dalam penanggulangan bencana, kegiatan pasca bencana merupakan salah satu
mata rantai strategis yang perlu mendapatkan penanganan secara terpadu,
komprehensif, efektif dan efisien. Dan untuk itu, maka paling kurang kegiatan
penanganan pasca bencana harus meliputi aktivitas-aktivitas sebagai berikut :
a) Restorasi (pembersihan kondisi sehingga bisa berfungsi secara darurat);
b) Rehabilitasi Sosial bagi korban bencana yang mengalami tekanan / stress yang
ditujukan guna pengembalian fungsi sosial korban;
-
Revisi RENSTRA BPBD Kab. Paser 2016-2021 36
c) Rehabilitasi Fisik, yaitu perbaikan sarana-sarana kehidupan seperti penyediaan
pelayanan rumah, sarana air bersih yang, penyediaan sarana dapur
umum/keluarga, dan lain-lain;
d) Rekonstruksi, yaitu perbaikan secara total terhadap sarana-sarana atau fasilitas
umum sehingga dapat berfungsi secara normal, seperti sekolah, pasar, jalan
umum, rumah sakit, sarana penerangan, sarana komunikasi yang rusak, dll,
sehingga kehidupan masyarakat dapat berfungsi secara normal kembali.
4.1.2 Misi BPBD Kabupaten Paser
Misi merupakan pernyataan secara luas dan komprehensif tentang tujuan instansi
yang diekspresikan dalam produk dan jasa pelayanan yang akan diberikan atau
dilaksanakan, kebutuhan masyarakat yang dapat dipenuhi, kelompok masyarakat yang
dilayani, serta nilai-nilai yang dapat diperoleh. Berkaitan dengan itu, perumusan Misi
BPBD Kabupaten Paser selayaknya memperhatikan relevansi dan kaitannya dengan misi
Kabupaten Paser, seperti yang tertuang di dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) Kabupaten Paser Tahun 2016-2021.
Untuk itu BPBD Kabupaten Paser menetapkan misi untuk mewujudkan visinya
dengan mempertimbangkan tugas pokok dan fungsi organisasi. Misi yang diemban
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Paser adalah :
1. Mewujudkan sistim penyelenggaraan penanggulangan bencana yang handal,
mencakup penanganan prabencana, tanggap darurat dan pascabencana;
2. Mewujudkan penanganan kedaruratan bencana yang efektif melalui peningkatan
koordinasi penanganan kedaruratan, peningkatan sarana dan prasarana
pendukung serta peningkatan sistem logistik dan peralatan;
3. Mewujudkan pelaksanaan Rehabilitasi dan Rekontruksi pasca bencana yang lebih
baik dari sebelum kejadian bencana secara terkoordinasi, terencana yang
disesuaikan dengan pendanaan yang tersedia.
4. Mewujudkan tata kelola kebencanaan untuk meningkatkan pelayanan dan kinerja
penyelenggaraan penanggulangan bencana
-
Revisi RENSTRA BPBD Kab. Paser 2016-2021 37
Adapun keterkaitan antara visi, misi dan strategis pada Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Paser dilihat pada tabel 4.1:
-
Revisi RENSTRA BPBD Kab. Paser 2016-2021 38
Isu Strategis Visi Misi Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Formula Strategi Arah Kebijakan Program Indikator Program
Kegiatan Indikator Kegiatan
- Terbatasnya dan masih rendahnya tingkat pemahaman masyarakat tentang kebencanaan dan cara-cara menghadapinya;
- Lemahnya koordinasi dan jaring komunikasi dalam penanggulangan bencana;
Terwujudnya Ketangguhan Masyarakat Kabupaten Paser Dalam Menghadapi Bencana
Membangun efektivitas dalam upaya pengurangan risiko bencana pada kawasan yang memiliki risiko bencana
Peningkatan efektivitas pencegahan dan mitigasi bencana
Meningkatnya upaya pencegahan dan mitigasi untuk mengurangi potensi korban jiwa, kerugian ekonomi dan kerusakan lingkungan akibat bencana
Persentase peningkatan kemampuan tentang kebencanaan di daerah rawan bencana
Jumlah masyarakat yang dilatih/ jumlah masyarakat di daerah bencana x 100
Mengoptimalkan koordinasi dan peran serta pemangku kepentingan dalam mengambil peran pembentukan desa tangguh bencana
Meningkatkan peran forum PRB dan peran Dunia Usaha dalam perannya dalam penanggulangan bencana
Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam
Sistem pencegahan dini yang berfungsi (SPP dan SOP)
Pemantauan dan Penyebarluasan informasi potensi bencana alam
Jumlah kecamatan yang mendapatkan penyebaran informasi potensi bencana
Sosialisasi peraturan perundang-undangan
Jumlah peraturan daerah yang disosialisasikan
Mendorong Ketanguhan masyarakat dalam menghadapi bencana melalui penguatan peran perempuan dan pengembangan budaya sadar bencana dalam lingkup pencegahan, mitigasi, peringatan dini dan kesiapsiagaan
Meningkatkan peran relawan perempuan, kampus, LSM, pengenalan bencana pada sekolah, sekolah sadar bencana dalam menyiapan masyarakat mengahadapi bencana
Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam
Sistem pencegahan dini yang berfungsi (SPP dan SOP)
Pencegahan dan Pengurangan Risiko Bencana
Jumlah monitoring daerah rawan bencana
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana
Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan
Kesiapsiagaan Dalam Menghadapi Bencana
Jumlah anggota TRC
Pencanangan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional
Jumlah peserta kegiatan HKBN
Penanganan bencana yang rutin terjadi di wilayah-wilayah tertentu seperti banjir, tanah longsor, angin putting beliung, kebakaran dan kekeringan
Meningkatkan evektifitas penanganan tanggap darurat
Peningkatan kesiapsiagaan dan penanganan darurat bencana
Meningkatkan kesiapsiagaan dan penanganan darurat untuk menghadapi bencana secara mandiri dan proaktif
Persentase penanganan bencana
Jumlah bencana yang ditangani / jumlah bencana x 100
Mengoptimalkan kaji cepat
Meningkatkan kecepatan assesmant
Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam
Sistem pencegahan dini yang berfungsi (SPP dan SOP)
Pelayanan tanggap darurat di daerah terkena bencana
Persentase kejadian bencana yang ditangani
Peningkatan kapasitas aparatur dalam penanganan bencana
Jumlah SDM yang mengikuti pelatihan penanggulangan bencana
Fasilitasi Kebakaran Lahan dan Hutan
Persentase kejadian bencana kebakaran yang ditangani
Mengoptimalkan dukungan logistik dan peralatan pada korban bencana
Meningkatkan pengadaan peralatan dan logistik
Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam
Sistem pencegahan dini yang berfungsi (SPP dan SOP)
Pengelolaan Logistik Penanggulangan Bencana
Jumlah jenis logistik penanggulangan bencana yang tersedia
Pengelolaan Peralatan Penanggulangan Bencana
Jumlah paket peralatan penanggulangan bencana yang tersedia
-
Revisi RENSTRA BPBD Kab. Paser 2016-2021 39
Belum terintegrasinya pemulihan pasca bencana lintas sektor;
Melakukan optimalisasi dan percepatan pemulihan wilayah pasca bencana, dan masyarakat yang terkena bencana untuk lebih mandiri
Peningkatan kapasitas pemulihan bencana
Terselenggara nya pemulihan dampak bencana secara lintas sektor sesuai dengan rencana aksi rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana
Prosentase penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi
Jumlah pemulihan pasca bencana yang ditangani / jumlah bencana x 100
Mengoptimalkan pemulihan sarana dan prasarana ekonomi
Meningkatkan penguatan jumlah sarana dan prasarana ekonomi masyarakat
Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam
Sistem pencegahan dini yang berfungsi (SPP dan SOP)
Penilaian kerusakan dan kerugian akibat bencana
Jumlah dokumen monitoring pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi
Rehabilitasi dan Rekonstruksi bidang prasarana fisik di wilayah pasca bencana
Persentase pemulihan fisik pasca bencana
Rehabilitasi dan Rekonstruksi bidang sosial ekonomi di wilayah pasca bencana
Jumlah pemulihan sosial ekonomi pasca bencana
Masih belum adanya regulasi di tingkat daerah terkait penanggulangan bencana;
Meningkatkan kemampuan dan akuntabilitas dalam tata kelola penanggulangan bencana
Pemenuhan tata kelola bidang penanggulangan bencana
Peningkatan kapasitas SDM dan kelembagaan serta terintegrasinya penanggulangan bencana pada kegiatan pembangunan pemerintah daerah
Persentase tata kelola kebencanaan
Mengoptimalkan tata kelola administrasi penyelenggaraan penanggulangan bencana
Meningkatkan sistem pengelolaan administrasi umum dan ketatausahaan yang baik
Program peningkatan disiplin aparatur (semua PD)
- Persentase Penurunan Tingkat Pelanggaran Disiplin PNS - Persentase rata-rata kehadiran aparatur SKPD
Pengadaan pakaian dinas beserta kelengkapannya
Jumlah stell pakaian dinas yang diadakan
Pengadaan pakaian kerja lapangan
Jumlah pakaian kerja lapangan yang diadakan
Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu
Jumlah pakaian khusus hari-hari tertentu
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran (Rutin SKPD)
Persentase SKPD yang terlayani
Penyediaan jasa surat menyurat
Jumlah surat yang disediakan
Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
Jumlah aparatur internal SKPD yang terlayani
Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas / operasional
Jumlah unit kendaraan dinas /operasional yang mendapat pemeliharaan dan perizinan
Penyediaan jasa administrasi keuangan
Jumlah honorarium pengelola keuangan yang terbayarkan
Penyediaan jasa kebersihan kantor
Jumlah honorarium petugas kebersihan kantor yang terbayarkan
Penyediaan alat tulis kantor
Jumlah paket alat tulis kantor yang disediakan
Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
Jumlah paket Cetakan yang disediakan
Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan
Jumlah bangunan kantor yang disediakan
-
Revisi RENSTRA BPBD Kab. Paser 2016-2021 40
bangunan kantor
Komponen Instalasi Listrik
Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
Jumlah kantor yang disediakan peralatan dan perlengkapannya
Penyediaan peralatan rumah tangga
Jumlah kantor yang disediakan peralatan Rumah Tangga
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
Jumlah bahan bacaan surat kabar/koran
Penyediaan makanan dan minuman
Jumlah makan minum rapat rutin
Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar daerah
Jumlah paket Koordinasi dan konsultasi keluar daerah yang dilakukan
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur (Rutin SKPD)
Persentase SKPD yang tercukupi sarana prasarana untuk menunjang kinerja aparatur
Pemeliharaan Rutin/berkala gedung kantor
Jumlah gedung kantor yang terpelihara
Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas /operasional
Jumlah unit kendaraan dinas /operasional yang dipelihara
Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor
Jumlah paket peralatan gedung kantor yang dipelihara
Rehabilitasi sedang/berat Gedung Kantor
Jumlah gedung kantor yang direhab
Pembangunan gedung kantor
Jumlah bangunan kantor yang di bangun
Memantapkan kegiatan pengelola keuangan
Melaksanakan kegiatan penyusunan laporan kinerja dan keuangan yang baik
Program Peningkatan Pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja keuangan (semua PD)
Persentase SKPD yang menyusun LKj tepat waktu
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Laporan Kinerja
Jumlah dokumen LKj yang tersusun
Program Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (semua PD)
Tingkat maturitas SPIP (Level)
SPIP Jumlah pelaporan SPIP
-
Revisi RENSTRA BPBD Kab. Paser 2016-2021 41
Meningkatkan kualitas dokumen perencanaan SKPD
Melaksanakan sistem perencanaan yang baik dengan dukungan perencana yang handal
Program pengembangan data / informasi (semua PD)
- Persentase SKPD yang mempunyai data SIPD secara lengkap
- Persentase SKPD yang memiliki media diseminasi informasi
Penyusunan data statistik sektoral
Jumlah dokumen data statistik sektoral
Program perencanaan pembangunan daerah (semua PD)
Persentase SKPD yang menyusun dan menetapkan dokumen perencanaan dan penganggaran tepat waktu
Review dan revisi renstra perangkat daerah
Jumlah Dokumen Review dan revisi renstra SKPD
Penyusunan renstra perangkat daerah
Jumlah dokumen renstra yang tersusun
Penyusunan renja perangkat daerah
Jumlah dokumen renja yang tersusun
Program Pengendalian dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan (semua PD)
Persentase SKPD yang melaksanakan pengendalian dan evaluasi perencanaan
Evaluasi Renja Jumlah dokumen evaluasi renja yang tersusun
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur (semua PD)
- Cakupan pejabat fungsional yang telah mengikuti diklat fungsional
- Jumlah tenaga pengawas yang bersertifikat
- Jumlah aparatur yang memenuhi kompetensi sesuai standar
- Tingkat kapabilitas APIP (Level)
Pendidikan dan pelatihan formal
Jumlah PNS yang terdidik
-
Revisi RENSTRA BPBD Kab. Paser 2016-2021 42
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah BPBD Kabupaten Paser
4.2.1 Tujuan
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi dan tujuan
sebagai hasil akhir yang ingin dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 5 (lima)
tahun. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada visi dan misi, dan rumusannya harus
dapat menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai di masa depan.
Berdasarkan visi dan misi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Paser serta memperhatikan potensi bencana yang ada di Kabupaten Paser, maka
penanggulangan bencana diarahkan kepada pencapaian tujuan :
1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan dan kesiapsiagaan
bencana yang baik / optimal
2. Mengoptimalkan penanganan darurat bencana yang respronsif dan dukungan
logistik serta peralatan untuk penanganan penanggulangan bencana yang lebih
baik.
3. Meningkatkan pemulihan Masyarakat dan Sarana prasarana yang lebih baik.
4. Mengoptimalisasikan tata kelola kebencanaan untuk meningkatkan pelayanan
dan kinerja penyelenggaraan penanggulangan bencana;
4.2.2 Sasaran
Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai dalam rumusan yang spesifik, terukur,
dalam kurun waktu tertentu secara konsisten dan berkesinambungan sejalan dengan
tujuan yang ditetapkan. Dengan mengacu kepada misi dan tujuan penanggulangan
bencana, maka sasaran yang ingin dicapai pada akhir 2021 adalah :
1. Pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan dan kesiapsiagaan bencana yang
baik / optimal
2. Penanganan darurat bencana yang respronsif dan dukungan logistik serta
peralatan untuk penanganan penanggulangan bencana yang lebih baik.
3. Pemulihan masyarakat dan sarana prasarana yang lebih baik
4. Tata kelola kebencanaan untuk meningkatkan pelayanan dan kinerja
penyelenggaraan penanggulangan bencana.
-
Revisi RENSTRA BPBD Kab. Paser 2016-2021 43
4.3 Strategi dan Kebijakan BPBD Kabupaten Paser
Langkah strategis perlu ditempuh, agar di masa depan BPBD Kabupaten Paser dapat
diproyeksikan dan mampu mencapai posisi pada kuadran Bertumbuh (Growth) dilihat dari
lingkungan eksternal dan internal. Strategi adalah keseluruhan cara atau langkah yang dilakukan
dengan penghitungan matang untuk mencapai tujuan dan sasaran atau mengatasi persoalan.
Cara atau langkah dirumuskan secara makro dibanding dengan teknik sempit dan merupakan
rangkaian kebijakan, sehingga strategi merupakan cara mencapai tujuan dan sasaran yang
dijabarkan ke dalam kebijakan, program dan kegiatan. Sedang Arah Kebijakan pada dasarnya
merupakan ketentuan yang dipilih dan ditetapkan organisasi untuk dijadikan pedoman,
pegangan dan atau petunjuk di dalam pengembangan ataupun pelaksanaan program kegiatan,
agar tercapai kelancaran dan keterpaduan secara strategis dalam upaya mencapai sasaran,
tujuan, serta Visi dan Misi.
Tabel 4.2
Sasaran, Strategi dan Kebijakan BPBD Kabupaten Paser Tahun 2016-2021
SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
1 2 3
Meningkatnya upaya
pencegahan dan mitigasi
untuk mengurangi potensi
korban jiwa, kerugian ekonomi
dan kerusakan lingkungan
akibat bencana
Mengoptimalkan koordinasi
dan peran serta pemangku
kepentingan dalam mengambil
peran pembentukan desa
tangguh bencana
Meningkatkan peran
forum PRB dan peran
Dunia Usaha dalam
perannya dalam
penanggulangan bencana
Mendorong Ketanguhan
masyarakat dalam menghadapi
bencana melalui penguatan
peran perempuan dan
pengembangan budaya sadar
bencana dalam lingkup
pencegahan, mitigasi,
peringatan dini dan
kesiapsiagaan
Meningkatkan peran
relawan perempuan,
kampus, LSM, dasawisma
siaga bencana,
pengenalan bencana pada
sekolah, sekolah sadar
bencana dalam menyiapan
masyarakat mengahadapi
bencana
-
Revisi RENSTRA BPBD Kab. Paser 2016-2021 44
Meningkatnya kesiapsiagaan
dan Penanganan Darurat untuk
menghadapi bencana secara
mandiri dan proaktif
Mengoptimalkan kaji cepat Meningkatkan kecapatan
Assesmant
Mengoptimalkan dukungan
logistik dan peralatan pada
korban bencana
Meningkatkan pengadaan
peralatan dan logistik
Terselenggaranya pemulihan
dampak bencana secara lintas
sektor sesuai dengan Rencana
Aksi Rehabilitasi dan
Rekonstruksi Pasca Bencana
Mengoptimalkan pemulihan
sarana dan prasarana ekonomi
Meningkatkan penguatan
jumlah sarana dan
prasarana ekonomi
masyarakat
Meningkatnya kapasitas SDM
dan kelembagaan serta
terintegrasinya
penanggulangan bencana
pada kegiatan pembangunan
pemerintah daerah
Mengoptimalkan tata kelola
administrasi penyelenggaraan
penanggulangan bencana
Meningkatkan sistem
pengelolaan administrasi
umum dan ketatausahaan
yang baik
Memantapkan Kegiatan
Pengelolaan Keuangan
Melaksanakan kegiatan
penyusunan laporan
kinerja dan keuangan yang
baik
Meningkatkan kualitas
dokumen perencanaan SKPD
Melaksanakan sistem
perencanaan yang baik
dengan dukungan
perencanaan yang handal
-
Revisi RENSTRA BPBD Kab. Paser 2016-2021 45
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK
SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
5.1 Rencana Program dan Kegiatan
Adapun Program dan Kegiatan BPBD Kabupaten Paser dimaksud adalah sebagai berikut :
A. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran (Rutin SKPD)
1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat
2. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
3. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perijinan Kendaraan Dinas/Operasional
4. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
5. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
6. Penyediaan Alat Tulis Kantor
7. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
8. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
9. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
10. Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
11. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan
12. Penyediaan Makanan dan Minuman
13. Rapat-Rapat Kordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah
B. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur (Rutin SKPD)
1. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
2. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
3. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor
4. Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor
5. Pembangunan Gedung Kantor
-
Revisi RENSTRA BPBD Kab. Paser 2016-2021 46
C. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan (Semu