renstra 2015 2019 bali final f4 - bali.kemenag.go.id · dalam bentuk rencana kegiatan tahunan oleh...

125

Upload: phamthuan

Post on 20-Jun-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

KATA PENGANTAR

Atas Asung Kerta Wara Nugraha Ida Sang Hyang Widhi Waca Tuhan Yang Maha

Esa kami dapat menyelesaikan penyempurnaan Rencana Strategis (RENSTRA) Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019 dalam rangka mewujudkan good

governance, yaitu penerapan pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel.

RENSTRA Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

merupakan penyesuaian dan tindaklanut atas terbitnya RENSTRA penyesuaian kementerian

Agama RI Tahun 2015-2019. Hal penting dalam penyesuaian ini adalah dilakukannya

penyesuaian Indikator Kinerja Utama (IKU) pada level Kementerian Agama yang harus

diikuti oleh Kantor Wilayah.

RENSTRA Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Arah kebijakan serta Strategi Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019 dalam bidang agama dan bidang

pendidikan yang diselaraskan dengan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Arah Kebijakan dan Strategi

Kementerian Agama RI Tahun 2015-2019.

RENSTRA Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019 ini

diharapkan menjadi pedoman bagi seluruh Satuan Kerja di lingkungan Kantor Wilayah

kementerian Agama Provinsi Bali dalam menyusun perencanaan dan melaksanakan program,

kegiatan dan anggaran.

Nopember 2018

Kepala Kanwil Kementerian Agama

Provinsi Bali

- i -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………… i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………….. ii

KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA

PROVINSI BALI NOMOR 519 TAHUN 2018 TENTANG RENCANA

STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI

BALI TAHUN 2015 – 2019 ..................................................................................... iii

LAMPIRAN I

BAB I. PENDAHULUAN……………………………………………………….. 1

1.1 Kondisi Umum……………………………………………………… 1

1.2 Potensi dan Permasalahan………………………………………........ 55

BAB II. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS……………...... 62

2.1 Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis Kementerian Agama……... 62

2.2 Tujuan dan Sasaran Kementerian Agama…………………………… 62

BAB III.ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI.

DAN KERANGKA KELEMBAGAAN………………………………. 71

3.1 Arah Kebijakan dan Strategi Kementeian Agama………………….. 71

3.2 Arah Kebijakan dan Strategi Kantor Wilayah Kementerian

Agama Provinsi Bali ........................................................................... 74

3.3 Kerangka Regulasi…………………………………………………... 77

3.4 Kerangka Kelembagaan……………………………………………... 77

BAB IV.TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN…………… 80

4.1 Target Kinerja………………………………………………………… 80

4.2 Kerangka Pendanaan…………………………………………………. 102

BAB. V. PENUTUP………………………………………………………………. 105

LAMPIRAN II

Matriks Kinerja dan Pendanaan Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Bali…………………………………………………………….................. 106

Halaman

- ii -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

KEPUTUSAN KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI BALI

NOMOR : 519 TAHUN 2018

TENTANG PENETAPAN RENCANA STRATEGIS

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI BALI TAHUN 2015 - 2019

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KUASA PENGGUNA ANGGARAN

KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTEIAN AGAMA PROVINSI BALI,

a. bahwa untuk untuk memberikan arah, tujuan dan target yang jelas, teratur, dan berkelanjutan dalam penyelenggaraan urusan pemerintah dibidang agama tahun 2015 – 2019, perlu ditetapkan Rencana Strategis Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali tentang Penetapan Rencana Strategis Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali tahun 2015 - 2019;

1. Undang- Undang Nomor 17 tahun 2003, tentang

Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indnesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4286);

2. Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2004, tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

4. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2004, tentang

Rencana Kerja Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4405);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang

Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

Menimbang :

Mengingat :

- iii -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

6. Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang

Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian- Anggaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 452, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 8178);

7. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang

Organisasi Kementerian Agama Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);

8. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentang

Kementerian Agama (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 168);

9. Keputusan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);

10. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012

tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama

11. Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1495);

MEMUTUSKAN

KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI BALI TENTANG PENETAPAN RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI BALI TAHUN 2015-2019.

Menetapkan Rencana Strategis Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019, sebagaimana tercantum dalam Lampiran-lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini; Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Denpasar pada tanggal Nopember 2018 KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI BALI, I NYOMAN LASTRA

Menetapkan :

KESATU :

KEDUA :

19

- iv -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

LAMPIRAN 1

KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN

AGAMA PROVINSI BALI

NOMOR 519 TAHUN 2018

TENTANG RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH

KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI BALI TAHUN 2015-2019

BAB I PENDAHULUAN

1.1 KONDISI UMUM

Pembangunan Bidang Agama dan Bidang Pendidikan dalam kurun waktu 5 (lima)

tahun (2015-2019) mengacu pada upaya untuk pencapaian tujuan Kementerian Agama

yang mencakup 7 (tujuh) hal yaitu: (1) Peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan

ajaran agama; (2) Peningkatan kualitas pelayanan kehidupan beragama; (3) Peningkatan

pemanfaatan dan kualitas pengelolaan potensi ekonomi keagamaan; (4) Peningkatan

kualitas kerukunan umat beragama; (5) Peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah

haji dan umrah; (6) Peningkatan dan pemerataan akses mutu pendidikan agama dan

pendididikan keagamaan; dan (7) Peningkatan kualitas tatakelola pembangunan bidang

agama.

Dalam kaitan dengan hal-hal tersebut di atas, Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Bali sebagai bagian dari unsur pelaksana Pemerintah di bidang pembangunan

agama dan pendidikan mengemban tugas dan tanggungjawab agar proses perencanaan

pembangunan bidang agama dan pembangunan bidang pendidikan di Provinsi Bali dapat

berjalan dengan baik, tersusun secara sistematis, sinergis dan komprehensif dengan

sepenuhnya mengarah kepada pencapaian tujuan berdasar visi dan misi Kementerian

Agama.

Seiring dengan berjalannya waktu, pencapaian tujuan-tujuan tersebut perlu

disesuaikan dengan kondisi strategis Kementerian Agama dan khususnya kondisi

strategis Kantor Wilayah Kementerian Agama Bali terutama dalam 2 (dua) tahun terakhir

ini.Berdasar hasil telaah terhadap pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) dan terkait

dengan perubahan organisasi dan tata kerja Kementerian Agama sesuai dengan Peraturan

Menteri Agama Nomor 42 tahun 2016 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian

Agama maka Kementerian Agama perlu melakukan Revisi Rencana Strategis 2015-2019

yang kemudian perlu diikuti oleh jajarannya termasuk Kantor Wilayah Kementerian

Agama Provinsi Bali .

Maksud disusunnya Renstra adalah sebagai pedoman umum (guide line) dan arahan

bagi segenap pimpinan dan jajaran staf untuk melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung

- 1 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

jawabnya didalam menyusun berbagai kebijakan, program dan kegiatan yang

berhubungan dengan proses perencanaan pembangunan agama di Provinsi Bali . Sebagai

pedoman umum yang berlaku secara internal, maka secara substansial rencana strategis

ini berisikan arahan makro tentang segala hal yang harus dilakukan untuk mencapai

tujuan dan sasaran internal dan eksternal organisasi. Karena itu, agar dapat

diimplementasikan secara nyata, selanjutnya harus diterjemahkan secara lebih detail

dalam bentuk Rencana Kegiatan Tahunan oleh masing-masing Kepala Unit dan Satuan

Kerja dilingkungan internal Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali .

Sedangkan tujuan penyusunan Rencana Strategis ini adalah untuk :

a. Mewujudkan kesamaan pandangan, sikap dan komitmen antara pimpinan dan staf

didalam memberikan pelayanan publik agar dapat melaksanakan tugas, fungsi dan

tanggung jawabnya dengan baik melalui perumusan bersama visi, misi, tujuan, dan

strategi yang akan dilaksanakan selama lima tahun kedepan.

b. Menyadari berbagai bentuk kekurangan dan potensi yang dimiliki sebagai kelemahan

dan kelebihan untuk diperbaiki serta dikembangkan menjadi peluang guna mencapai

tingkat kinerja yang telah disepakati bersama.

c. Memperbesar kontribusi didalam meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan

agama agar pelaksanaan pembangunan agama didaerah dapat berjalan lebih efektif,

efisien, berkelanjutan dan berkeadilan.

Renstra Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali pada hakekatnya

adalah dokumen perencanaan lima tahunan yang berlaku secara internal bagi segenap

jajaran pimpinan dan staf. Substansinya merupakan bentuk kongkrit terhadap apa yang

harus dilakukan agar proses perencanaan pembangunan Bidang Agama dan Bidang

Pendidikan dapat berjalan dengan baik dan selalu mengarah kepada pencapaian visi,

misi, tujuan dan sasaran strategis.

Dalam konteks seperti itulah, secara substansial Rencana Strategis dipandang

sangat layak untuk diposisikan sebagai gambaran umum tentang proses perencanaan

pembangunan agama di daerah dalam jangka waktu 5 (lima) tahun. Hal demikian

dilakukan semata-mata dengan tujuan agar terdapat sinkronisasi dan harmonisasi

didalam menerjemahkan RPJMN kedalam pelaksanaan tugas, fungsi dan tanggung

jawab, sehingga antara Renstra dan RPJMN bukan terhubung secara herarkis, tetapi satu

sama lain saling mengisi dan melengkapi sesuai dengan tugas, fungsi dan tanggung jawab

unit dan satuan masing-masing

1.1.1 Peningkatan Kualitas Pemahaman dan Pengamalan Ajaran Agama

Upaya pemahaman dan pengamalan ajaran agama diarahkan untuk mengatasi

problem masih rendahnya pemahaman dan pengamalan keagamaan sebagian umat

beragama; belum optimalnya pembinaan aliran keagamaan; kurangnya pemberdayaan

lembaga sosial keagamaan; rendahnya mutu pembinaan keluarga; belum optimalnya

pelayanan administrasi keagamaan; dan mengatasi fenomena meningkatnya radikalisasi

dan liberalisasi pemahaman keagamaan. Upaya peningkatan kualitas pemahaman dan

- 2 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

pengamalan keagamaan dilakukan melalui berbagai usaha di antaranya melalui

penyediaan dan peningkatan kualitas tenaga penyuluh agama, penyelenggaraan berbagai

kegiatan keagamaan dan pemberdayaan lembaga sosial keagamaan termasuk pembinaan

aliran keagamaan.

1.1.1.1 Penyediaan Penyuluh Agama

Sejak semula penyuluh agama merupakan salah satu ujung tombak Kementerian

Agama dengan tugas fungsinya meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran

agama kepada masyarakat ditengah pesatnya dinamika perkembangan masyarakat

Indonesia. Perannya sangat strategis dalam rangka membangun mental, moral dan nilai

ketaqwaan umat serta turut mendorong peningkatan kualitas kehidupan umat dalam

berbagai bidang baik di bidang keagamaan maupun pembangunan. Sampai dengan tahun

2014, jumlah penyuluh agama Islam sebanyak 286 dengan rincian berstatus PNS

sebanyak 16 orang dan Non PNS sebanyak 270 orang .Jumlah penduduk Bali pemeluk

Agama Islam sebanyak 520.244 orang dengan demikian 1 orang penyuluh melayani

1.819 orang.

Untuk jumlah penyuluh agama Kristen pada tahun 2014 sebanyak 31 orang dengan

rincian berstatus PNS sebanyak 4 orang dan Non PNS sebanyak 27 orang. Jumlah

penduduk Bali pemeluk agama Kristen sebanyak 47.048 orang dengan demikian 1 orang

penyuluh melayani 1.517 orang.

Sedangkan jumlah penyuluh Agama Katolik pada tahun 2014 sebanyak 58 orang

dengan rincian berstatus PNS sebanyak 4 orang dan Non PNS sebanyak 54 orang. Jumlah

penduduk Bali pemeluk Agama Katolik sebanyak 37.588 orang dengan demikian1 orang

penyuluh melayani 648 orang.

Selanjutnya untuk jumlah penyuluh agama Hindu pada tahun 2014 sebanyak 1212

orang dengan rincian berstatus PNS sebanyak 82 orang dan Non PNS sebanyak 1130

orang. Jumlah warga Bali pemeluk Agama Hindu sebanyak 3.729.893 orang dengan

demikian 1 orang penyuluh melayani 5.668 orang

Jumlah penyuluh agama Buddha pada tahun 2014 sebanyak 75 orang dengan

rincian berstatus PNS sebanyak 0 orang dan Non PNS sebanyak 75 orang. Jumlah

penduduk Bali pemeluk Agama Buddha sebanyak 29.757 orang dengan demikian 1

orang penyuluh melayani 396 orang.

Kemudian untuk jumlah penyuluh agama Khonghucu pada tahun 2014 belum ada

Penyuluh Agama Khonghucu PNS dan Non PNS dengan jumlah penduduk pemeluk

Agama Khonghucu sebanyak 577 orang.

- 3 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

Grafik 1.1 Jumlah Penyuluh Agama Provinsi Bali Tahun 2014

Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Penyuluh Agama dan Rasio Pelayanan Provinsi Bali

Tahun 2014

No

Penyuluh Agama

Jumlah

Penduduk

Jumlah Penyuluh Rasio

PNS Non PNS Total

1 Islam 520.244 16 270 286 1 : 1819 2 Kristen 47.048 4 27 31 1 : 1517 3 Katolik 37.588 4 54 58 1 : 648 4 Hindu 3.729.893 82 1130 1212 1 : 3077 5 Buddha 29.757 0 75 75 1 : 396 6 Khonghucu 577 0 7 Lainnya

Jumlah 4.365.107 106 1.556 1.662 1 : 2626:

Tabel 1.2 Jumlah Penyuluh Agama PNS Provinsi Bali

No. Kota/Kabupaten 2015 2016 2017 2018 2019

1. Kanwil Kemenag Provinsi Bali 5 4 4 4 4

2. Kemenag Kab. Buleleng 8 9 10 10 10

3. Kemenag Kab. Jembrana 14 13 12 13 13

4. Kemenag Kab. Tabanan 12 12 12 12 12

5. Kemenag Kab. Badung 9 9 8 7 7 6. Kemenag Kab. Gianyar 16 16 16 15 15 7. Kemenag Kab. Bangli 10 10 10 9 9 8. Kemenag Kab.

Klungkung 9 8 7 6 6

9. Kemenag Kab. Karangasem 12 12 11 11 11

10. Kemenag Kota Denpasar 10 10 10 10 10

JUMLAH 105 103 100 97 97

0

200

400

600

800

1000

1200

Islam Kristen Katolik Hindu Buddha Khonghucu

PNS Non PNS

Penyuluh Agama Tahun 2014

- 4 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

Tabel 1.3 Jumlah Penyuluh Agama Non PNS Provinsi Bali

No. Kota/Kabupaten 2015 2016 2017 2018 2019

1. Kab. Buleleng 180 116 124 124 127 2. Kab. Jembrana 160 158 121 121 121 3. Kab. Klungkung 155 91 95 95 95 4. Kab. Gianyar 150 281 86 86 86 5. Kab. Karangasem 170 242 100 100 100 6. Kab. Bangli 32 220 84 84 84 7. Kab. Badung 184 260 100 100 101 8. Kab. Tabanan 175 55 116 116 117 9. Kota Denpasar 569 283 208 148 208

JUMLAH 1775 1706 1034 974 1039

Grafik 1.2 Penyuluh Agama PNS Tahun 2015 - 2018

Grafik 1.3 Penyuluh Agama Non PNS Tahun 2015 – 2018

2014 2015 2016 2017 2018 2019Hindu 82 82 81 78 74 74Islam 16 16 15 15 16 16Katolik 4 3 3 3 3 3Kristen 4 4 4 4 4 4Buddha 0 0 0 0 0 0Jumlah 106 105 103 100 97 97

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Hindu Islam Katolik Kristen Buddha

2015 2016 2017 2018Islam 395 395 310 310Kristen 110 60 60 16Katolik 54 54 40 40Hindu 1173 1148 585 585Buddha 43 49 39 39Jumlah 1775 1706 1034 990

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

Islam Kristen Katolik Hindu Buddha

- 5 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

1.1.1.2 Festival Keagamaan (Penyelenggaraan Kegiatan Keagamaan melalui Festival

Keagamaan)

Bidang Bimbingan Masyarakat Islam dari Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2018

telah meraih prestasi tingkat nasional baik pada lomba BAZNAS Awards, Masjid

Percontohan, KUA Teladan, Keluarga Sakinah Teladan, Musabaqoh Baca Kitab maupun

Karya Ilmiah dengan capaian prestasi sebagamana tabel dibawah ini:

Tabel 1.4 Prestasi Bidang Bimbingan Masyarakat Islam

Dari tabel dari tahun 2010 hingga tahun 2018 menggambarkan keikutsertaan

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali pada Musabaqah Tilawatil Qur’an

(MTQ) Tingkat Nasional dan Seleksi Tilawatil Qur’an Tingkat Nasional.

Di kalangan umat Kristen, Bimbingan Masyarakat Kristen mengukir prestasi pada

Tahun 2012 dengan meraih medali Perak untuk kategori lomba Paduan Suara Campuran,

Paduan Suara Anak, Paduan Suara Remaja Putra, Solo Remaja Putra, Solo Anak 7-9

No Jenis Kegiatan 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

1 KUA Teladan

10 Besa

r

- - - - -

-

-

Juara I

Nasional

2

Keluarga Sakinah Teladan

-

-

Harapan II

- -

-

-

- -

3 Musabaqah Baca kitab - - 10

Besar - -

-

-

-

-

4 Karya Tulis Ilmiah

- - Juara II

- - - - - 10 Besar

5 Masjid Percontohan

- - Juara II Kemakmuran

-

-

Juara Masjid Bersejarah

Juara II Nasional

- -

6 BAZNAS Award Juara

III Nasional

7 Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ)

1. Harap

an II Tilawah Tuna Netra 2.Juara

Harapan II Tarti

-

-

-

-

-

1. Harapan II cab. 1 juz tilawah 2. Harapan III Tahfidz110 juz

8 Seleksi Tilawatil Quran (STQ)

- - -

- Juara I Tartil

-

- 6 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

tahun dan Solo Anak 10-13 tahun. Medali Perunggu untuk kagetori lomba Solo Remaja

Putri.

Gambar 1.1 KontingenLomba Pesparawi TingkatNasional di Ambon Tahun 2015

Di kalangan umat Katolik, Bimbingan Masyarakat Katolik mengukir prestasi pada

Tahun 2018 dengan meraih predikat 6 (enam) Gold yaitu Pemazmur Remaja, Pemazmur

Dewasa, Bertutur Kitab Suci, Paduan Suara Anak, Paduan Suara Gregorian Anak dan

Remaja, Paduan Suara Gregorian Dewasa dan predikat 2 Silver yaitu Pemazmur Anak

dan Paduan Suara Dewasa Campuran dari 10 Jenis Lomba yang diikuti dalam Pesta

Paduan Suara Gerejani Katolik Tingkat Nasional I di Ambon Maluku dari tanggal 27

Oktober – 2 Nopember 2018.

Tabel 1.5 Prestasi Bimas Katolik dalam Pesparani Katolik Nasional I Tahun 2018 di Ambon Maluku

Jenis Lomba Prestasi 1 Paduan Suara Campuran Dewasa Silver 2 Paduan Suara Gregorian Dewasa Gold 3 Paduan Suara Dewasa Wanita Tidak Ikut 4 Paduan Suara Dewasa Pria Tidak ikut 5 Paduan Suara Gregorian Anak + Remaja Gold 6 Paduan Suara Anak + Remaja Gold 7 Mazmur Anak Silver 8 Mazmur Remaja Gold 9 Mazmur Dewasa Gold

10 Bertutur Kitab Suci Gold 11 Cerdas Cermat Rohani Anak Tidak Juara 12 Cerdas Cermat Rohani Remaja Tidak Juara

Gambar 1.2 Peserta Lomba Paduan Suara Anak Pesparani Katolik Nasional I Tahun 2018 di Ambon

- 7 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

Gambar 1.3 Peserta Lomba Paduan Suara Gregorian Dewasa Pesparani Katolik Nasional I Tahun 2018 di Ambon

Dikalangan umat Hindu, Bimbingan Masyarakat Hindu dari Tahun 2010 sampai

dengan Tahun 2014 menorehkan beberapa prestasi tingkat nasional antara lain:

Tabel 1.6 Prestasi Bimas Hindu tahun 2010 - 2014

No Jenis Kegiatan 2010 2011 2012 2013 2014 1

Utsawa Dharma Gita Tingkat Nasional

Juara Umum

2 Penyuluh Berprestasi

- Juara

Umum - -

Di tahun 2011 Provinsi Bali meraih beberapa kejuaraan diantaranya pada Lomba

Utsawa Dharma Gita Tingkat Nasional dan di tahun 2017 meraih penyuluh berprestasi

Non PNS dengan mendapatkan Juara 2 dan keluarga sukinah mendapat juara umum

tingkat Nasional tahun 2015.

Gambar 1.4 Utsawa Dharma Gita tahun 2017

- 8 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

Disamping itu beberapa prestasi yang berhasil ditorehkan pada lomba Jambore

Pasraman Nasional Tahun 2016 dengan rincian prestasi sebagai berikut:

Tabel 1.7 Prestasi Lomba Jambore Pasraman Nasional Tahun 2016

No Jenis Lomba Prestasi 1 Lomba Yoga Asanas Putri Juara I 2 Lomba Yoga Asanas Putra Juara I 3 Lomba Puja Trisandya Juara I 4 Lomba Pelapalan Doa Sehari-hari Juara I 5 Lomba Kramaning Sembah Juara II 6 Lomba Cipta Lagu Kreasi Keagamaan Hindu Juara II 7 Lomba Bercerita Keagamaan Hindu Juara I 8 Lomba Cipta dan Baca Puisi Keagamaan Hindu Juara I

Sedangkan prestasi Umat agama Buddha,di bawah bimbingan Pembimbing

Masyarakat Buddha banyak juga mempunyai prestasi yang membanggakan di tingkat

nasional dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 1.8 Prestasi Lomba Sippa Dharma Samajja Tingkat Nasional Tahun 2012

No Jenis Lomba Prestasi

1 Lomba Dhammadesana Bahasa Indonesia Tk. SD Juara I

2 Lomba Menyanyi Solo Lagu Buddhis Tk. SD Juara II

3 Lomba Menyanyi Solo Lagu Buddhis Tk. SMP Juara II

4 Lomba Dhammadesana Bhs. Inggris Tk. SMA Juara II

5 Lomba Melukis Nuansa Buddhis Tk. SMA Juara II

6 Lomba Melukis Nuansa Buddhis Tk. SD Juara III

Tabel 1.9 Prestasi Lomba Sippa Dharma Samajja Tingkat Nasional Tahun 2018

No Jenis Lomba Prestasi

1 Lomba Dhammapada Tk. SD Juara I

2 Lomba Dhamma Vikata Tk. SD Juara I

3 Lomba Dhamma Gita Tk. SMP Juara III

Tabel 1.10 Prestasi Lomba Swayamvara Tripitaka Gatha Tingkat Nasional Tahun 2012

No Jenis Lomba Prestasi

1 Lomba Paduan Suara Juara I 2 Lomba Menulis Naskah Dhammadesana Bhs. Indonesia Juara I 3 Lomba Dhammadesana Bhs. Mandarin Juara II 4 Lomba Seni Membuat Rupang Juara II

- 9 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

5 Lomba Pembacaan Paritta Juara III 6 Lomba Menyanyi Solo Lagu Buddhis Tk. Anak Juara III 7 Lomba Menyanyi Solo Lagu Buddhis Tk. Dewasa Juara Harapan I 8 Lomba Tari Nuansa Buddhis Juara Harapan II 9 Lomba Melukis Nuansa Buddhis Juara Harapan II

Tabel 1.11 Prestasi Lomba Swayamvara Tripitaka Gatha Tingkat Nasional Tahun

2014

No Jenis Lomba Prestasi

1 Lomba Hasta Karya Buddhis Tk. SMA Juara III Gambar 1.5 Juara II Lomba Sippa Dhamma Samajja Tingkat Nasional 2018

1.1.1.3 Pemberdayaan Lembaga SosialKeagamaan

Penyelenggaraan Rapat Koordinasi Lintas Lembaga Keagamaan dan Instansi

Terkait yang mehasilkan seruan bersama Hari Raya Nyepi yang ditandatangani oleh

seluruh pimpinan majelis agama dan kegamaan provinsi Bali, serta instansi terkait.

1.1.1.4 Pemberdayaan Lembaga Sosial Keagamaan

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali dalam rangka menciptakan

suasana rukun dan damai di Wilayah Provinsi Bali berupaya memberdayakan semua

potensi masyarakat dan Organisasi Masyarakat serta Lembaga Sosial Keagamaan yang

ada di Wilayah Provinsi Bali yang meliputi 40 Ormas Islam, 7 Ormas Kristen, 25

Lembaga Sosial Kristen, 1 Ormas Kristen, 5 Ormas Katolik, 21.380 Lembaga Sosial

Hindu dan 25 Ormas Buddha dan 25 Lembaga Keagamaan

1.1.2 Peningkatan Kualitas Kerukunan Umat Beragama

Kerukunan Hidup Umat Beragama adalah suatu kondisi dimana umat beragama

dalam kemajemukan dan keragaman keyakinan, dapat hidup berdampingan secara

damai,rukun dan harmonis, penuh toleransi, saling menghargai, bahkan saling tolong

menolong dan duduk bersama pemerintah, membuka ruang dialog, mencari titik temu

- 10 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

dalam memecahkan masalah-masalah kerukunan antar umat beragama. Kerukunan umat

beragama di wilayah Provinsi Bali selama ini relatif baik, hal ini ditandai dengan masih

terpeliharanya budaya kerukunan dan perdamaian baik kerukunan intern, kerukunan

antar umat beragama dan antar umat beragama dengan pemerintah.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi Informasi dan

tansportasi, membuat Provinsi Balisebagai tungku peleburan dari budaya, suku dan

penganut agama. Bagi Provinsi Bali, komunitas umat beragama mempunyai arti yang

sangat penting dan strategis dalam membangun Provinsi Bali. Umat beragama dan

pemuka agama serta pemerintah, merupakan bagian yang tidak terpisahkan bagi

kehidupan masyarakat Bali pada umumnya, melalui perannya, telah dapat menampilkan

Provinsi Bali yang religius, jauh dari konflik antar umat beragama, seperti yang terjadi

di daerah lain di Indonesia.

Kerukunan umat beragama di wilayah Provinsi Baliselama ini relatif baik, hal ini

ditandai dengan masih terpeliharanya budaya kerukunan dan perdamaian, baik

kerukunan intern, antar umat beragama dan juga antar umat beragama dengan

pemerintah.

1.1.2.1 Penguatan Aspek Regulasi

Untuk memperkuat pemahaman dan implementasi terhadap regulasi yang ada

telah dilakukan sosialisasi terhadap produk perundangan yang telah disusun.

Selanjutnya untuk meningkatkan efektifitas pelaksanaan kegiatan sosialisasi yang

memiliki daya jangkauan yang lebih luas, Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Bali membuat sejumlah materi publikasi sebagai media sosialisasi, baik dalam

bentuk cetak maupun noncetak berupa majalah, website, instagram maupun facebook.

Pada website Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali terdapat menu Regulasi

yang berisi pembaharuan aturan atau peraturan baik yang dikeluarkan Kementerian

Agama mapun instansi lain yang terkait dengan tugas dan fungsi kita. Pada tahun 2018

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali telah melaksanakan Kampanye

Hidup Rukun di Ruang Publik berupa pembuatan video klip kerukunan.

1.1.2.2 Peningkatan Kapasitas Aktor-Aktor Kerukunan Umat Beragama

Selama ini Pemerintah telah mempratekkan sejumlah strategi, pendekatan dan

kegiatan yang secara aktif melibatkan berbagai komponen aktor kerukunan. Kanwil

Kementerian Agama Provinsi Bali juga melibatkan tokoh perempuan dan unsur pemuda

dalam keanggotaan FKUB dan lembaga keagamaan dalam rangka menciptakan iklim

rukun di Provinsi Bali.

Pelibatan dan peran aktif seluruh aktor kunci kerukunan inilah yang memberikan

optimisme pemerintah untuk benar-benar dapat mewujudkan kondisi kerukunan

substantif dalam rangka mewujudkan cita-cita Gerakan Nasional Hidup Rukun.

1.1.2.3 Pemberdayaan dan Peningkatan Kualitas FKUB dan Lembaga Keagamaan

Dalam Rangka mempertahankan kondisi harmonis yang telah ada, koordinasi lintas

lembaga keagamaan, aparat pemerintah, instansi media dan para tokoh juga telah

- 11 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

dilakukan secara periodik baik dalam kurun bulanan, semesteran maupun tahunan.

Jumlah kegiatan koordinasi lintas lembaga keagamaan yang diselenggarakan pada level

provinsi dan kabupaten/kota semakin meningkat setiap tahunnya bahkan target Tahun

2016 sebanyak dua (2) kegiatan. Koordinasi juga dibangun melalui pemberian bantuan

operasional sekber FKUB baik tingkat provinsi maupun kota/kabupaten.

Bantuan Operasional FKUB 10 (sepuluh) Lokasi :

1. FKUB Provinsi Bali

2. FKUB Kabupaten Badung.

3. FKUB Kabupaten Buleleng.

4. FKUB Kabupaten Jembrana

5. FKUB Kabupaten Tabanan

6. FKUB Kabupaten Klungkung

7. FKUB Kabupaten Karangasem

8. FKUB Kabupaten Gianyar

9. FKUB Kabupaten Bangli

10. FKUB Kabupaten Denpasar

1.1.2.3 Pengembangan dan Penguatan Kesadaran Kerukunan Umat Beragama

Pemerintah dalam hal ini Kantor WilayahKementerian AgamaProvinsi Bali

memberikan bantuan melalui program Kelurahan /Desa Sadar Kerukunan dengan

melibatkan unsur RT/RW se kelurahan di bawah koordinasi FKUB

Kota/Kabupaten.Selain itu Kantor WilayahKementerian AgamaProvinsi Bali juga

melakukan kampanye kerukunan dengan melalui baliho, media televisi dan radio. Pada

tahun 2018 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali telah melaksanakan

Kampanye Hidup Rukun di Ruang Publik berupa pembuatan video klip kerukunan..

1.1.2.4 Pembinaan Aliran Keagamaan

Pembinaan aliran keagamaan khususnya penanganan konflik Jemaat Ahmadiyah

Indonesia (JAI) di berbagai daerah, pemerintah telah mendorong pelaksanaan Surat

Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama, Jaksa Agung, dan Menteri Dalam Negeri

Nomor 3 Tahun 2008, Nomor KEP- 033/A/JA/6/2008, dan Nomor 199 Tahun 2008

tentang Peringatan dan Perintah Kepada Penganut, Anggota, dan/atau Anggota Pengurus

Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) dan Penduduk Masyarakat Tahun 2014. Kantor

wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali telah melaksanakan sosialisasi SKB tersebut

dengan melibatkan seluruh perwakilantokoh agama Kabupaten/Kota se Provinsi Bali .

1.1.3 Peningkatan Kualitas Pelayanan Kehidupan Beragama

Kantor Urusan Agama (KUA) merupakan barisan terdepan dalam pelayanan

administrasi keagamaan umat Islam.Kantor Wilayah Kementerian AgamaProvinsi Bali

selalu berupaya meningkatkan kualitas KUA baik sarana, prasarana dan pelayanannya

sehingga calon pengantin terfasilitasi dalam melakukan proses pernikahan di KUA.

1.1.3.1 Pelayanan Administrasi Keagamaan

- 12 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

Kantor Urusan Agama (KUA) merupakan barisan terdepan dalam pelayanan

administrasi keagamaan umat Islam.KUA yang merata dan memenuhi standar pelayanan

menjadi syarat utama kenyamanan para calon pengantin untuk menikah di Kantor Urusan

Agama dengan rincian peristiwa nikah sebagi berikut:

Tabel 1.12 Peristiwa Nikah Provinsi Bali Pada Tahun 2012-2017

No Kota/Kab 2012 2013 2014 2015 2016 2017 1 BADUNG.

445 485 600 516 551 249

2 BULELENG.

667 686 622 615 600 346

3 JEMBRANA

641 669 657 542 510 324

4 TABANAN

271 166 160 131 135 99

5 KLUNGKUNG

73 73 50 43 47 37

6 KARANGASEM

162 168 169 143 132 102

7 GIANYAR

63 121 154 192 128 26

8 BANGLI

10 10 14 21 13 9

9 DENPASAR 1568 1320 1076 962 950 606

Jumlah 3.900 3.597 3.502 3.165 3.066 3.596

Grafik 1.4 Perkembangan Jumlah Peristiwa Nikah Provinsi Bali Tahun 2010-2017

Dari sisi Sumber Daya Manusia, pada tahun 2012 jumlah peristiwa nikah sebanyak

3.900 dengan ditangani oleh 50 orang penghulu dengan perbandingan 1: 78 (satu orang

penghulu menangani 78 peristiwa nikah). Sedangkan pada tahun 2017 jumlah peristiwa

nikah sebanyak 3596 yang pada sampai pada tahun 2018 ini ditangani oleh 50 orang

penghulu dengan perbandingan 1:72 (satu orang penghulu menangani 72 peristiwa

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

1600

1800

Perkembangan Jumlah Peristiwa Nikah Provinsi Bali Tahun 2012-2017

2012

2013

2014

2015

2016

2017

- 13 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

nikah).

Dari sisi Sumber Daya Manusia, pada tahun 2014 jumlah peristiwa nikah sebanyak

3.900 dengan ditangani oleh 50 orang penghulu dengan perbandingan 1: 78 (satu orang

penghulu menangani 78 peristiwa nikah). Sedangkan pada tahun 2017 jumlah peristiwa

nikah sebanyak 56.754 yang pada sampai pada tahun 2018 ini ditangani oleh 206 orang

penghulu dengan perbandingan 1:275 (satu orang penghulu menangani 275 peristiwa

nikah).

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2015 tentang Jenis dan Tarif

atas Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Agama dan

Peraturan Menteri Agama Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Penerimaan

Negara Bukan Pajak terdapat dua (2) prosedur pendaftaran Nikah di Kantor Urusan

Agama yaitu Prosedur Nikah di KUA dan di luar KUA sebagaimana tertera pada bagan

di bawah ini:

Gambar 1.6 Prosedur nikah di KUA

Sedangkan alur pelayanan nikah sesuai peraturan dan perundangan yang berlaku

adalah sebagaimana tercantum dalam gambar bagan alur pelayanan nikah rujuk dibawah

ini:

Gambar 1.7 Alur Pelayanan Nikah dan Rujuk

- 14 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

Di samping pelayanan administrasi keagamaan, di KUA juga terdapat berbagai

bentuk dan jenis layanan lain seperti Sertifikasi Halal, Sertifikasi Arah Kiblat, Sertifikasi

Masjid,Sertifikasi Mushalla, layanan Hisab Rukyat, Bimbingan Manasik Haji,

Konsultasi Keluarga Sakinah, dan lain-lain. Selain itu kini KUA juga dilengkapi dengan

berbagai fasilitas aplikasi berbasis IT, seperti Sistem Informasi Manajemen Nikah

(SIMKAH), Sistem Informasi Wakaf (SIWAK), Sistem Informasi Masjid (SIMAS),

Sistem Informasi Manajemen Penerangan Agama Islam (SIMPENAS) dan Sistem

Informasi Kepenghuluan (SIK).

Pengelolaan administrasi keagamaan bersentuhan langsung dengan pelaksanaan

keseluruhan aspek hukum Islam yang ada di masyarakat. Di antara pelaksanaan aspek-

aspek hukum Islam yang sangat mendasar adalah kebutuhan terhadap pelayanan

pencatatan nikah dan rujuk. Pada sisi ini, keberadaan Kantor Urusan Agama (KUA)

kecamatan memiliki arti dan peran sangat strategis dalam memenuhi kebutuhan

masyarakat Islam di bidang pelayanan pencatatan nikah dan rujuk. Tetapi diakui bahwa

aset tanah dan bangunanKUA kecamatan di wilayah Provinsi Bali belum seluruhnya

milik Kementerian Agama melainkan milik Pemerintah Bali. Masih banyak KUA

Kecamatan yang belum memiliki tanah dan bangunan kantor, sehingga pada tahun 2016

dan 2018 dialokasikan pembelian lahan untuk pembangunan Kantor KUA Kecamatan

Denpasar Timur pada Tahun 2016 dan KUA Kecamatan Pekutatan dan KUA Negara

Pada Tahun 2018 dari anggaran SBSN.

Situasi seperti ini menjadi pemantik bagi Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Bali dan Ditjen Bimas Islam untuk memenuhi berbagai kebutuhan dan

memberdayakan seluruh aspek dari KUA agar dapat memberikan pelayanan secara

maksimal kepada masyarakat.

Dalam beberapa tahun ini, program-program pemberdayaan KUA dan sumberdaya

manusia di dalamnya terus dilakukan. Misalnya, melakukan Supervisi administrasi nikah

rujuk, Supervisi pelaksanaan Bimbingan Perkawinan, pembinaan penghulu, Training of

Trainerr Fasilitator Bimbingan Perkawinan, menyelenggarakan lomba baca kitab,

menyelenggarakan lomba karya tulis ilmiah, menyelenggarakan lomba KUA Teladan.

Untuk menunjang dan mendorong peningkatan kualitas kinerja sebagai penopang tata

kelola pemerintahan yang baik, KUA juga dibekali dengan pemenuhan berbagai standar

pelayanan seperti Standard Operating Procedure (SOP), penyusunan visi dan misi,

standar layanan lainnya, dan perubahan beberapa kebijakan yang lebih kontekstual. Apa

yang menarik dari pengelolaan dan pelayanan KUA saat ini adalah mulai diadakan

pelayanan berbasis teknologi informasi di bawah naungan Simtem Informasi Manajemen

Bimas Islam (SIMBI), sehingga seluruh masyarakat dapat mengakses kebutuhan

pelayanan secara langsung, cepat, transparan, dan akuntabel. Selain terkait dengan

pelayanan KUA, urusan agama Islam dan pembinaan syari’ah juga memberikan jabaran

yang lebih jelas mengenai pedoman pelaksanaan dan pembinaan beberapa aspek hukum

Islam yang sangat konkret seperti pelayanan dan pembinaan keluarga sakinah, jaminan

- 15 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

produk halal, pembinaan dan pemberayaan kemasjidan, pelayanan dan pembinaan

syariah serta hisab rukyat.

Disamping itu dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan beragama umat

Islam terdapat pelayanan dan pembinaan keluarga sakinah melalui berbagai program dan

kegiatan sebagai upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia secara terpadu antara

masyarakat dan pemerintah untuk mewujudkan masyarakat madani yang bermoral

tinggi, penuh keimanan, dan berakhlakul karimah.

Salah satu kegiatan yang mendukung pembinaan ini adalah kegiatanpembinaan

character building bagi remaja usianikah, kursus pra nikah, dan pemilihan Keluarga

Sakinah Teladan Nasional yang melahirkan para teladan keluarga sakinah di seluruh

kecamatan, kebupaten, provinsi, dan nasional.

1.1.3.2 Pendistribusian Kitab Suci

Dari tahun 2010 sampai dengan 2014 upaya meningkatkan kualitas pemahaman

dan pengamalan agama telah dilakukan dengan salah satunya melalui pemberian dan

pendistribusian kitab suci.Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali melalui

Bidang dan Pembimas dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 1.13 Pendistribusian Kitab Suci Tahun 2010-2014 No Kitab Suci 2010 2011 2012 2013 2014

1

Buku Agama Hindu seprti Buku Indik Kepemangkuan, dll

0

0

10.700

6.500

6.280

2

Jumlah

Pendistribusian kitab suci Agama Hindu di distribusikan langsung ke kabupaten dan

kabupaten yang menyalurkan ke pada masyakat untuk di kanwil juga ada buku untuk

disalurkan karena masyakat juga ada yang kekanwil memohon buku agama. Untuk tahun

2015 ada pengadaan 5.060 exp dan untuk tahun 2016 pengadaan 1.710 exp sedangkan

tahun 2017 dan 2018 tidak ada pengadaan lagi

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali melalui Bidang Urusan Agama dan

Pembinaan Syariah memberikan bantuan Kitab Suci kepada individu, rumah tangga

muslim, lembaga pendidikan Islam, majelis taklim, serta masjid dan mushalla dengan

rincian sebagai berikut:

No Kitab Suci 2015 2016 2017 2018

1 Mushaf Al-Qur’an 1.294 250 76 177

2 Juz Amma 2.740 2.910 1.272 1.000

Jumlah 4.034 3.160 1.348 1.177

Sedangkan pendistribusian kitab suci Agama Khonghucu Su King (Shu Jing), Si

Shu dll pada tahun 2016 sebanyak 485 eksemplar yang diserahkan oleh Kantor Wilayah

- 16 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

Kementerian Agama Provinsi Bali ke MATAKIN Bali maupun MAKIN Kab/kota se -

Bali. Kitab suci selain Agama Islam dan Agama Khonghucu pendistribusiannya

dilakukan langsung oleh Ditjen masing-masing ke tempat ibadahnya yang bersangkutan.

1.1.3.3 Pengembangan Rumah Ibadat

Program pemberdayaan Pura yang telah dilakukan oleh Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Bali ditujukan agar rumah ibadah mampu menjadi unit

layanan keagamaan umat Hindu yang terbaik. Pura Pura besar di Bali ke depannya

diharapkan memenuhi standar pelayanan bagi masyarakat Hindu, dalam rangka

meningkatkan kualitas dab kuantitas umat hindu di bali kususnya maka di perlukan upaya

perbaikan perbaikan yang bersifat fisik seperti perbaikan tempat ibadah/Pura, baik di

tingkat pedesaan maupun kota sehingga dalam melaksanakan persembahyangan akan

dapat memebrikan rasa nyaman, asri, dan dapat memberikan fibrasi kesucian, mengikat

pura bukan semata- mata tempat melaksanakan persembahyangan semata namun Pura

Memiliki multi fungsi yaitu : Pura Sebagai Tempat melakukan Puja Bhakti, Pura Sebagai

tempat melakukan Pendidikan Ritual Keagamaan, Pura sebagai tempat melaksanakan

seni dan budaya, Pura sebagai tempat interaksi social kemasyarakat. Mengikat begitu

konflek fungsi Tempat /Ibadah Pura bagi umat Hindu maka di perlukan Bantuan untuk

rehabilitasi dan renovasi.

Program pemberdayaan masjid dan mushalla yang telah dilakukan oleh Kantor

Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali ditujukan agar rumah ibadah mampu

menjadi unit layanan keagamaan umat Islam yang terbaik. Masjid- masjid besar di Bali

ke depannya diharapkan memenuhi standar pelayanan bagi masyarakat Islam, khususnya

untuk pelayanan ibadah dan syiar Islam (pelayanan ilmu Islam dan konseling), seperti

adanya tempat wudhu yang memadai, alat shalat, Al-Quran, perpustakaan masjid, takmir

masjid, majelis taklim, dan kegiatan-kegiatan syiar Islam lainnya. Untuk tujuan

ini,Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali melalui telah memberikan

bimbingan imam masjid bagi para imam di wilayah Provinsi Bali dan memberikan

bimbingan serta pembinaan tentang standar masjid dan tata kelola masjid berbasis

SIMAS kepada para DKM di wilayah Provinsi Bali . Hal ini dilakukan sebagai upaya

peningkatan kapasitas pengelola masjid dan mushalla dalam rangka meningkatkan

pelayanannya kepada umat serta mampu menjadi pusat pemberdayaan umat dan

pengembangan peradaban.

Berdasarkan jumlah pemeluk agama dan jumlah rumah ibadah tampak bahwa

semua pemeluk agama telah mendapatkan pemenuhan kebutuhan rumah ibadat (masjid,

mushalla, gereja, pura, cetiya, vihara, litang dan klenteng), sebagai contoh rasio rata-rata

1 masjid dan mushalla digunakan oleh 634 orang, Dengan memakai data tahun 2015

diperoleh rincian jumlah rumah ibadat dan jamaahnya sebagai berikut:

Tabel 1.14 Rasio Jumlah Rumah Ibadat dan Pengguna Rumah Ibadat Tahun 2015

- 17 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

No

Rumah Ibadat Jumlah Rumah Ibadat

Jumlah Pemeluk

Rasio

1 Masjid dan Musholah 721 520.244 1: 634 2 Gereja Kristen 247 48.228 1 : 195 3 Gereja Katolik 46 38.124 1: 800 4 Pura 3.936 3,699,582 1:863 5 Vihara dan Cetiya 48 30,086 1:633 6 Klenteng 17 567 1:31

Jumlah

Sedangkan jumlah rumah ibadat dan pengguna rumah ibadat tahun 2018 adalah

sebagai berikut :

Tabel 1.15 Rasio Jumlah Rumah Ibadat dan Pengguna Rumah Ibadat Tahun 2018

No

Rumah Ibadat Jumah Rumah Ibadat

Jumlah Pemeluk

Rasio

1 Masjid dan Musholah 760 520.244 1: 684 2 Gereja Kristen 461 64.454 1 : 135 3 Gereja Katolik 48 38.371 1: 800 4 Pura 4.849 3.583.547 1:910 5 Vihara dan Cetiya 50 27.293 1:580 6 Klenteng 18 683 1:40

Jumlah

1.1.3.4 Penyelenggaraan Jaminan Produk Halal

Pada pelayanan jaminan produk halal, Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI

telah berhasil mendorong terbitnya Undang-undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang

Jaminan Produk Halal. Produk Hukum ini penting bagi umat Islam terkait dengan

jaminan hukum positif dalam mengkonsumsi produk berdasarkan keyakinannya.

Dalam PMA 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal

Kementerian Agama RI, nomenklatur jabatan Seksi Produk Halal pada Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Bali terdapat pada struktur organisasi Bidang Bimbingan

Masyarakat Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali dimana sejak tahun

2016 setelah terbentuknya Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal struktur

organisasi Seksi Produk Halal tidak lagi relevan oleh karena tidak linier dengan struktur

di atas dan di bawahnya yaitu pada struktur organisasi Ditjen Bimas Islam maupun

strukur organisasi pada Kantor Kementerian Agama tingkat Kota danKabupaten.

Meskipun demikian, seksi Urais dan Pembinaan Syariah Bidang Bimbingan

Masyarakat Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali tetap menjalankan

tugas dan fungsinya serta melaksanakan sosialisasi tentang UU Jaminan Produk Halal

dan keberadaan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal kepada masyarakat yang

- 18 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

datang ke Bidang Bimbingan Masyarakat Islam. Tidak banyak yang dapat dilakukan oleh

seksi Urais dan Pembinaan Syariah karena tidak tersedianya anggaran pada DIPA oleh

karena nomenklatur produk halal tidak lagi ada pada DIPA Bimas Islam.

Namun demikian seksi produk hal juga terus mensosialisasikan pentingnya gerakan

sadar halal kepada seluruh masyarakat yang datang dan bertanya tentang halal, agar

menjadi gaya hidup umat demi memenuhi standar hidup yang sehat, halal, dan thayyib.

1.1.4 Peningkatan Pemanfaatan dan Kualitas Pengelolaan Potensi

Ekonomi Keagamaan

Sikap saling berbagi dan membantu sesama adalah salah satu nilai penting dalam

ajaran agama manapun. Dalam implementasinya dapat dilakukan dengan memberikan

sebagian harta atau aset kita kepada yang membutuhkan.

Pemeluk Agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha dan Khonghucu

menggunakan instrumen pengelolaan dana dan aset umat antara lain seperti zakat, wakaf,

kolekte, dana punia, dana paramita dan dana persembahan.Bidang Urusan Agama hindu

dalam hal ini untuk peningkatan ekonomi umat melaksanakan pembinaan dalam

pemberdayaan ekonomi umat dan memebrikan bantuan dagang sarana upakara

keagamaan agar bisa meningkatan perekonomian dan sehingga bias meningkatkan tarap

kehidupan umat Hindu diBali serta mampu untuk bersaing di dalam perekonomian dalam

mempertahankan budaya bali.

1.1.4.1 Pengelolaan dan Pendayagunaan Zakat

Pada tingkat nasional telah dilakukan survey oleh Badan Amil Zakat Nasional

(BAZNAS) yang memperoleh data bahwa pada tahun 2011 potensi zakat nasional

mencapai Rp.217 triliun per tahun atau 3,4% dari total PDB, namun demikian

penghimpunan zakat yang dapat dilakukan baru sebagian kecilnya saja. Pada tahun 2010

baru Rp.1.5 triliun yang berhasil dihimpun, tahun 2011 sebanyak Rp.1.7 trilun, tahun

2012 Rp.2.2 triliun, tahun 2013 Rp.2.7 triliun. dan tahun 2014 sebesar Rp.3.3 triliun.

Untuk mengoptimalkan potensi zakat beberapa kebijakan telah dilakukan

pemerintah antara lain telah diterbitkannya UU Nomor 23 Tahun 2011 sebagai revisi UU

No. 38 Tahun 1999 sejalan dengan semangat integrasi pengelolaan zakat. Selanjutnya

telah diterbitkan juga Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan UU

Pengelolaan Zakat dan Inpres No. 3 Tahun 2014 tentang Optimalisasi Pengumpulan

Zakat. Pembayaran zakat orang pribadi pada BAZNAS dan Lembaga Amil Zakat yang

disahkan pemerintah memperoleh insentif dari negara. yaitu sebagai pengurang

penghasilan kena pajak.

Di Provinsi Bali Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) sudah terbentuk. Terdiri

dari BAZNAS tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Provinsi Bali. Sedangkan untuk

Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang sudah terbentuk ada 3 lembaga.

- 19 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

Dalam hal pengumpulan dana zakat, di Provinsi Bali dana yang terhimpun pada

BAZNAS Provinsi Bali sampai dengan bulan Semester I (30 Juni) tahun 2018 sebesar

Rp. 7.480.476.410.- . Lembaga BAZNAS berhasil mengumpulkan dana

Rp.2.713.721.673yang terdiri dari 1 BAZNAS Provinsi dan 9 BAZNAS Kabupaten/Kota

sedangkan untuk dana sebesar Rp.4.766.754.737.- didapatkan dari LAZ di Provinsi Bali

yang berjumlah 3 lembaga.

Tabel 1.16 Lembaga Zakat Jumlah Zakat Terkumpul dan Tanah Wakaf Tahun 2015

- 2019

No Data 2015 2016 2017 2018 2019 1

Lembaga Zakat (LAZ)

-

2

3

3

-

2 Zakat (dalam milyar) 1,8 3,0 9,8 7,4 - 3 Tanah Wakaf (Ha) 193,48 193,48 208,

76

208,76

-

Tabel 1.17 Jumlah ZIS Tahun 2015 – 2018

No Pengumpulan ZIS 2015 2016 2017 2018

1

Zakat (dalam milyar) 0,9 1,9 3,7 3,2

2

Infak / Zakat (dalam milyar) 0,9 1,1 6,1 4,2

Tabel 1.18 Jumlah Lembaga Zakat Provinsi Bali Tahun 2015 – 2018

No Baznas/Bazis/Laz 2015 2016 2017 2018

1 Baznas 10 10 10 10 2 Laz - 2 3 3

1.1.4.1 Pengelolaan dan PendayagunaanWakaf

Kelahiran Badan Wakaf Indonesia (BWI) merupakan perwujudan amanat yang

digariskan dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang wakaf. Kehadiran

BWI, sebagaimana dijelaskan dalam pasal 47, adalah untuk memajukan dan

mengembangkan perwakafan di Indonesia. Untuk kali pertama, keanggotaan BWI

diangkat oleh Presiden Republik Indonesia, sesuai dengan Keputusan Presiden (Kepres)

No. 75/M tahun 2007, yang ditetapkan di Jakarta, 13 Juli 2007. Jadi, BWI adalah lembaga

independen untuk mengembangkan perwakafan di Indonesia yang dalam melaksanakan

tugasnya bersifat bebas dari pengaruh kekuasaan manapun, serta bertanggung jawab

kepada masyarakat.

BWI berkedudukan di ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia dan dapat

membentuk perwakilan di provinsi dan/atau kabupaten/kota sesuai dengan kebutuhan.

Dalam kepengurusan, BWI terdiri atas Badan Pelaksana dan Dewan

Pertimbangan,masing- masing dipimpin oleh satu orang Ketua dan dua orang Wakil

Ketua yang dipilih dari dan oleh para anggota. Badan Pelaksana merupakan unsur

pelaksana tugas, sedangkan Dewan Pertimbangan adalah unsur pengawas pelaksanaan

- 20 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

tugas BWI. Jumlah anggota Badan Wakaf Indonesia terdiri dari paling sedikit 20 (dua

puluh) orang dan paling banyak 30 (tiga puluh) orang yang berasal dari unsur masyarakat.

(Pasal 51-53. UU No.41/2004).

Keanggotaan Badan Wakaf Indonesia diangkat dan diberhentikan oleh Presiden.

Keanggotaan Perwakilan Badan Wakaf Indonesia di daerah diangkat dan diberhentikan

oleh Badan Wakaf Indonesia. Keanggotaan Badan Wakaf Indonesia diangkat untuk masa

jabatan selama 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan.

Untuk pertama kali, pengangkatan keanggotaan Badan Wakaf Indonesia diusulkan

kepada Presiden oleh Menteri. Pengusulan pengangkatan keanggotaan Badan Wakaf

Indonesia kepada Presiden untuk selanjutnya dilaksanakan oleh Badan Wakaf Indonesia.

(Pasal 55, 56, 57, UUNo.41/2004).

Pada Tingkat Provinsi telah dibentuk Perwakilan Badan Wakaf Indonesia Provinsi

Bali pada 3 Nopember 2015, dan telah berfungsi memberikan pembinaan pada Nazhir di

Provinsi Bali dan ikut serta aktif dalam penanganan kasus-kasus perwakafan di Provinsi

Bali, serta dalam melaksanakan tugas dan fungsinya BWI Perwakilan Provinsi selalu

melakukan koordinasi dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali dalam

hal ini Bidang Bimbingan Masyarakat Islam.

Dan pada bulan Juni Tahun 2016 Badan Wakaf Indonesia telah menerbitkan Surat

Keputusan (SK) untuk Perwakilan Badan Wakaf Indonesia pada 9 Kabupaten/Kota se-

Provinsi Bali. Pada Tahun 2018 Badan Wakaf Indonesia Provinsi Bali juga telah

menyelesaikan konflik internal nazhir pada tanah wakaf yang diatasnya berdiri Masjid,

yaitu Masjid Darussalam Denpasar Utara dan Masjid Al-Hikmah Denpasar Timur.

Untuk Wakaf Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali telah mengikuti

aplikasi Sistem Informasi Wakaf (SIWAK) sebagai data base aset wakaf dan pemetaan

serta identifiksi potensi harta wakaf di Provinsi Bali .Data tanah wakaf sampai dengan

Tahun 2018 seluas 208,76 Ha di seluruh Provinsi Bali , dimana perinciannya sebagai

berikut:

Tabel 1.19 Tanah Wakaf Tahun 2015 - 2018

Data 2015 2016 2017 2018 2019

Tanah Wakaf (Ha) 193,48 193,48 208,76 208,76 -

1.1.5 Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah

Penyelenggaraan ibadah haji merupakan salah satu satu program prioritas

pembangunan dibidang agama dan sering kali diposisikan sebagai salah satu indikator

kinerja Kementerian Agama. Penyelenggaraan ibadah haji dari tahun ke tahuan terus

mengalami peningkatan, terutama dari segi kuantitas, animo masyarakat untuk

menunaikan ibadah haji semakin tinggi, hal ini dapat dilihat dari jumlah kuota

pemberangkatan pada setiap tahunnya jauh lebih sedikit dibanding jumlah jamaah yang

- 21 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

mendaftar, sehingga adalah sangat wajar kalau sebagian masyarakat yang mendaftar harus

rela mengantri hingga tahun beberapa tahun kemudian untuk diberangkatkan.

Upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah pata Kantor

Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali antara lain : pengembangan sistem

pendaftaran haji. pengembangan pelayanan haji, pengembangan pelayanan ibadah umrah

dan peningkatan kualitas laporan keuangan haji.

1.1.5.1 Pengembangan Sistem Pendaftaran Haji

Kebijakan dalam proses pendaftaran haji yang telah dilakukan pada Kantor

Kementerian Agama Kabupaten/Kota di lingkungan Kanwil kementerian Agama Provinsi

Bali adalah dengan menerapkan prinsip first come first served berdasarkan alokasi kuota

secara nasional maupun provinsi. Pengembangan pendaftaran haji secara sistem online

juga telah dilakukan Sistem Informasi dan komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) yang

tersambung dengan Bank Penerima Setoran (BPS) BPIH, yang dimulai sejak tahun 1996.

Siskohat yang dibangun dan terhubung sampai tingkat Kabupaten/Kota telah memberikan

kemudahan dan kecepatan layanan, pengendalian pendaftaran dan penyetoran lunas

BPIH, pengendalian kuota haji nasional secara tersistem, dan upaya memberikan

kepastian pergi haji pada tahun berjalan, serta adil secara berurutan untuk memperoleh

nomor porsi haji. Pendaftaran haji melalui Siskohat dilakukan sepanjang tahun yang dapat

dimonitor dan dikendalikan setiap saat secara real time.

Siskohat pada awalnya didesain berbasis Green Screen (aplikasi Power Term)

dimana pengguna harus meng-instal aplikasi khusus. Namun semakin berkembang

tehnologi, Siskohat yang dikembangkan sudah berbasis Website yang dapat diakses

menggunakan browser internet seperti Google Chrome, Internet Explorer, dan Mozzila

Firefox.

- 22 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

Tabel 20. Statistik Pendaftaran dan Pembatalan Haji Reguler Provinsi Bali

STATISTIK PENDAFTARAN DAN PEMBATALANHAJI REGULER PROVINSI BALI

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Pendaftaran

Pembatalan

683

3053

22

547

48 60 80

2263

16341714

145132

1757

46

2214

114

- 23 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

Tabel 21. Jumlah Jemaah Haji Provinsi Bali Tahun 2014 s.d 2018

2014 M 2015 M 2016 M 2017 M 2018 M1435 H 1436 H 1437 H 1438 H 1439 H

1 Jembrana 53 54 83 85 662 Tabanan 19 19 25 27 423 Badung 82 81 104 131 1424 Denpasar 241 242 178 292 3325 Gianyar 6 6 11 16 196 Klungkung 20 20 31 29 217 Bangli 6 6 2 19 28 Karangasem 18 14 20 24 99 Buleleng 66 61 55 72 6110  TPHD - - -

Jumlah / Total 511 503 509 695 694694

NO KAB/KOTAKUOTA JAMAAH HAJI DALAM TAHUN

1.1.5.2 Pengembangan Pelayanan Haji

Dalam rangka peningkatan pelayanan kepada Jemaah haji, telah ditempuh

langkah-langkah perbaikan berupa pengembangan Sistem Manajemen Mutu (SMM),

penyusunan dan penerbitan ISO:9001 Dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun 2010

yang telah diperoleh sejak Tahun 2010. Penerapan ISO 9001 diterapkan pada pada unit

pelayanan haji di pusat, sebagian daerah dan Arab Saudi. Salah satu tuntutan penerapan

System ISO 9001 adalah keharusan pengukuran terhadap kepuasan pelanggan (jemaah

haji). Berdasarkan hasil survey kepuasan jemaah yang dilaksanakan oleh Badan Pusat

Statistik (BPS) selama 5 tahun terakhir ini tingkat kepuasan jemaah dapat

dipertahankan dalam katagori memuaskan. Hasil survey menunjukkan tingkat

kepuasan jemaah haji rata-rata tahun 2013 sebesar 82,69 %, tahun 2014 sebesar 81,52

%, tahun 2015 sebesar 82,67 %, tahun 2016 sebesar 83,83 % dan tahun 2017 sebesar

84,85 %. Dalam hal ini Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali ikut andil atas

capaian tersebut.

Di samping itu, pada tahun 2013 Kementerian Agama juga mendapat

penghargaan dalam World Hajj and Umrah Convention (WHUC) sebagai

Penyelenggara Haji terbaik. Secara keseluruhan, ada lebih dari 5.000 organisasi yang

mengajukan voting untuk menentukan Negara manakah yang memiliki predikat

sebagai penyelenggara haji terbaik. Untuk itu, WHUC memberikan medali emas

kepada Indonesia yang merupakan penghargaan untuk katagori best pilgrim, sekaligus

penghargaan paling prestisius di WHUC.

Bentuk pelayanan penyelenggaraan ibadah haji di Tanah Air yang juga

dilaksanakan oleh Kanwil kementerian Agama Provinsi Bali yang telah berjalan

meliputi bimbingan manasik haji, penyiapan dokumen haji, akomodasi pada asrama

haji embarkasi, dan transportasi darat maupun udara udara.

1. Bimbingan manasik haji dilaksanakan di KUA sebanyak 8 (delapan) kali dan

Kantor Kementerian Agama Kota/Kab sebanyak 2 ( dua ) kali, Pengembangan

metode bimbingan menggunakan metode ceramah, DVD manasik dan perjalanan

ibadah haji dan program manasik haji dengan menggunakan silabus dari pusat.

- 24 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

2. Dengan diberlakukannya kebijakan e-hajj oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi,

maka untuk mempercepat penyelesaian dokumen haji (visa) menggunakan alat e-

reader.

3. Dengan diberlakukannya kebijakan e-hajj oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi,

maka untuk mempercepat penyelesaian dokumen haji (visa) menggunakan alat e-

reader.

4. Sebelum pemberangkatan, jemaah haji dikarantina di asrama haji embarkasi untuk

meningkatkan kesiapan fisik dan mental.

5. Untuk kenyaman dan keamanan pelayanan penerbangan bagi jemaah haji, maka

dalam penetapan perusahaan penerbangan didasarkan pada hasil seleksi

administrative dan teknis.

Bentuk pelayanan penyelenggaraan ibadat haji di Arab Saudi yang telah berjalan

meliputi pemondokan/akomodasi, tranportasi dan katering.

1. Sistem sewa pemondokan Mekkah dilakukan dengan kontrak langsung kepada

pemilik hotel/penyewa atau melalui maktab Aqori, sedangkan di Madinah melalui

Majmuah (service group).

2. Sewa pemondokan di Madinah dengan melakukan sistem penyewaan akomodasi

langsung kepada pemilik hotel yang memberikan kepastian penempatan

penempatan kepada jemaah haji di wilayah markaziyah dengan menggunakan

sistem sewa musim atau sewa semi musim dan melakukan lebih awal agar

kapasitas yang ada di markaziyah tidak disewa lebih dulu oleh misi haji dinegara

lain.

3. Transportasi antara kota perhajian (Jeddah, Madinah, Makkah, dan Armina),

dilaksanakan oleh Naqobah (Organda Arab Saudi). Khusus untuk Transfortasi di

Armina menggunakan sistem Stuttle (Taraddudi). Untuk jemaah haji yang

menempati pemondokan dengan jarak lebih lebih dari 2 km ked an dari Masjidil

Haram disiapkan tranfortasi sholawat.

4. Layanan katering di Arab Saudi meliputi layanan katering di Makkah, Madinah,

Arafah Mina, Hotel Transito, dan Bandara KAIA Jeddah pada saat kedatangan dan

kepulangan jemaah haji. Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan katering

, Pengawasan Katering meliputi aspek menu, rasa, pengelohan, higenitas, gizi, dan

sanitasi.

5. Menerapkan sistem e-hajj sebagaimana yang diterapkan oleh Pemerintah Arab Saudi.

1.1.5.3 Pengembangan Pelayanan Ibadah Umrah

Pada saat ini animo umat Islam Indonesia untuk menunaikan ibadah umrah ke

tanah suci semakin meningkat ditandai dengan banyaknya jumlah jamaah umrah yang

mengikuti ibadah umrah setiap tahun menunjukkan peningkatan signifikan. Tingginya

permintaan terhadap pelaksanaan umrah belum sepenuhnya diikuti oleh kualitas

- 25 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

pelayanan yang baik oleh penyelenggara, hal tersebut tercermin dari masih munculnya

beberapa kasus penyimpangan/pelanggaran terhadap penyelenggaraan mulai dari

terlantarnya jamaah umrah sampai dengan kematian. Untuk mengurangi hal negatif

tersebut, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali telah berupaya untuk

meningkatkan jaminan kualitas PPIU melalui proses akreditasi PPIU yang dilakukan

secara bertahap. Jumlah PPIU yang terdaftar pada Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Bali sebanyak 6 (enam) PPIU.

Pelaksanaan ibadah umrah tidak dikelola secara langsung oleh Kementerian

Agama dalam, namun tugas dan fungsi Kementerian Agama adalah sebagai pemegang

otoritas perizinan dan melakukan pengawasan dalam rangka perlindungan dan

kelancaran jamaah umrah. Para pejabat dan jajaran Kementerian Agama berperan dalam

mengarahkan masyarakat agar berhati-hati sehingga tidak tertipu oleh biro perjalanan

umrah yang tidak memiliki izin resmi dari Kementerian Agama. Untuk itu telah

dilakukan peningkatan pengawasan terhadap penyelenggaraan umrah dan akreditasi

terhadap PPIU.

Tabel 22. Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah ( PPIU ) di Provinsi Bali

1 PT. Bumi Nata Wisata Jln Tukad Pakerisan No.68 Panjer, Denpasar Selatan, Bali

Keputusan Menteri Agama Nomor 340 Tahun 2015

2 PT. Patuna Mekar Jaya

Jln. Tukad Yeh Ho III No. 15 Denpasar

Keputusan Ka. Kanwil Kemenag Prov. Bali Nomor 193 Tahun 2017

3 PT. Madinah Iman Wisata

Jln. Sumatra No. 40 Denpasar / 0361-232532

Keputusan Ka. Kanwil Kemenag Prov. Bali Nomor 269 Tahun 2017

4 PT. Kalam Imran Farok Tours

Jl. Ir. Soekarno No.32 Tabanan/0361-819001

Keputusan Ka. Kanwil Kemenag Prov. Bali Nomor 458 Tahun 2017

5 PT. Aero Globe Indonesia

Jln. By Pass Ngurah Rai No. 11 A, Kuta Bali / 0361-756769 / 756768

Keputusan Ka. Kanwil Kemenag Prov. Bali Nomor 270 Tahun 2017

6 PT. Pesona Mozaik Jln. Raya Kuta No. 108 – Temacun – Kuta – Badung

Keputusan Ka. Kanwil Kemenag Prov. Bali Nomor 326 Tahun 2017

7 PT. Darul Manasek Internasional

Jln. Diponegoro No. 177 Denpasar Keputusan Ka. Kanwil Kemenag Prov. Bali Nomor 459 Tahun 2017

8 PT. Muna Bina Insani Jln. Diponegoro No. 165 A Denpasar Bali

Keputusan Ka. Kanwil Kemenag Prov. Bali Nomor 245 Tahun 2017

NO ALAMAT KANTOR/ KANTOR CABANG BALI

IZIN / IZIN CABANG BALI

NAMA PPIU

1.1.5.4 Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan Haji

Secara umum, tata kelola penyelenggaraan haji telah berjalan dengan baik, yaitu

dengan dibuktikan melalui upaya Kementerian Agama dalam melakukan

optimalisasi dana haji dan reformasi Keuangan haji. Bukti upaya Kementerian

- 26 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

Agama dalam melakukan optimalisasi dana haji yaitu dengan terbebasnya Laporan

Penyelenggaraan Keuangan Ibadat Haji dari opini Disclaimer menjadi Wajar dengan

pengecualian (WDP) pada tahun 2011, 2012 dan 2013 oleh BPK RI. Secara jelas

penilaian Laporan Keuangan Penyelenggaraan Ibadah Haji sejak tahun 2009 s.d 2017

dapat dilihat sebagaimana tabel berikut :

Tabel 23. Opini BPK atas Laporan Keuangan Penyelenggaraan Ibadah Haji

No TAHUN OPINI BPK

1 2009 Disclaimer

2 2010 Disclaimer

3 2011 Wajar Dengan Pengecualian

4 2012 Wajar Dengan Pengecualian

5 2013 Wajar Dengan Pengecualian

6 2014 Wajar Dengan Pengecualian

7 2015 Wajar Dengan Pengecualian

8 2016 Wajar Tanpa Pengecualian

9 2017 Wajar Tanpa Pengecualian

Sejak tahun buku 2011, untuk meningkatkan akuntabilitas keuangan BPIH,

Kementerian Agama telah melakukan beberapa langkah, yaitu rekruitmen tenaga

akuntansi, penerbitkan Peraturan Kementerian Agama Nomor 23 Tahun 2011

tentang pengelolaan Penyelenggaraan Ibadah haji dengan menggunakan referensi

utama Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan, Sosialisasi, dan Pelatihan Akuntansi Keuangan.

1.1.6 Peningkatan dan Pemerataan Akses dan Mutu Pendidikan Agama dan

Pendidikan Keagamaan

Pendidikan Umum Bercirikan Agama, Pendidikan Keagamaan, dan Pendidikan

Agama pada Satuan Pendidikan Umum adalah tiga jenis pendidikan yang

diselenggarakan oleh kementerian Agama. Sedangkan berdasar jenjang pendidikan

pendidikan terbagi menjadi anak usia dini (PAUD), pendidikan dasar, pendidikan

menengah dan pendidikan tinggi. Pelaksanaan pendidikan agama dan pendidikan

keagamaan yang menjadi wewenang Kementerian Agama diselenggarakan oleh

pemerintah dan masyarakat secara pribadi maupun melalui lembaga keagamaan sesuai

dengan referensi agamanya masing-masing. Pelaksanaan di provinsi menyesuaikan

dengan jenis dan jenjang yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama.

- 27 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

1.1.6.1 Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Islam

1.1.6.1.1 Peningkatan Akses Pendidikan Madrasah

Peningkatan dan pemerataan akses pendidikan madrasah merupakan upaya

memperluas jangkauan dan meningkatkan kapasitas pendidikan madrasah pada setiap

jenjang pendidikannya sehingga dapat diakses dan diikuti sebanyak mungkin masyarakat

dari berbagai latar belakang.

Jumlah siswa MI, MTs dan MA yang menerima Bantuan Siswa Miskin pada tahun

2015 sebanyak 4.709 siswa, Tahun 2016 sebanyak 2.716 siswa, Tahun 2017 sebanyak

2.767 siswa, dan untuk Tahun 2018, anggaran BSM yang sudah berubah nama menjadi

PIP (Program Indonesia Pintar) dialokasikan pada DIPA Kementerian Agama Pusat

sebanyak 2.460 siswa, sehingga dari data tersebut dapat terlihat bahwa alokasi yang

ditetapkan dan setiap tahunnya mulai dari 2015 hingga 2018 terjadi penurunan.

Dalam hal peningkatan kapasitas pendidikan madrasah, pemerintah memberikan

Bantuan Operasional Sekolah sebanyak 25.990 siswa pada tahun 2015, sebanyak 25.389

siswa pada tahun 2016, sebanyak 29.530 siswa pada tahun 2017, dan sebanyak 30.619

siswa pada tahun 2018.

Cakupan layanan madrasah di provinsi Bali tersaji pada peta madrasah di bawah

ini:

Gambar 1.8 Peta Lokasi Madrasah di Wilayah Bali

Mengusung semangat “Madrasah Hebat Madrasah Bermartabat” tidak hanya

tercermin dari bangunan fisik saja melainkan juga hebat pada siswa dan lulusan

madrasah, hebat dalam gurunya mengajar, hebat dalam menyalurkan ilmunya ke

masyarakat, hebat prestasi, hebat kualitas siswa serta hebat dalam tata kelola

kelembagaan.

Mengupayakan peningkatan dan pemerataan akses pendidikan

- 28 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

madrasah,memperluas jangkauan dan meningkatkan kapasitas pendidikan madrasah

pada setiap jenjang pendidikannya sehingga dapat diakses dan diikuti sebanyak mungkin

masyarakat dari berbagai latar belakang.

Tahun 2016 pemerintah melalui Kementerian Pendidikan mengubah nomenklatur

Bantuan Siswa Miskin (BSM) menjadi Program Indonesia Pintar (PIP). Perubahan

tersebut tidak signifikan karena pengengolaan serta penyalurannya sama sekali tidak ada

perubahan. Akan tetapi jika dianalisa, terjadi kecenderungan penurunan jumlah penerima

PIP dari tahun 2014 sd 2018 dengan rata rata 19% dari 11.004 siswa, penerima BSM

pada tahun 2014 sampai dengan tahun 2018 berbanding terbalik dengan jumlah siswa

yang meningkat sebanyak 30.913 siswa selama 5 tahun dari tahun 2014 sd 2018

dikarenakan naiknya peminat terhadap Madrasah. Tren tersebut diatas tersaji dengan

rincian sebagai berikut:

Tabel 1.24 Bantuan Siswa Miskin Tahun 2014 - 2018

No Kabupaten Jumlah

2014 2015 2016 2017 2018 1 Jembrana 1.982 1.982 1.082 1.102 787 2 Buleleng 1.936 1.936 1.036 1.056 1.038 3 Karangasem 448 448 348 353 434 4 Klungkung 83 83 80 80 37 5 Tabanan 174 174 124 129 101 6 Denpasar 70 70 20 20 60 7 Gianyar 25 25 25 26 2 8 Badung 1 1 1 1 1 9 Bangli 0 0 0 0 0

Jumlah 4.709 4.709 2.716 2.767 2.460

Bantuan-bantuan yang disalurkan oleh pemerintah melalui Bidang Pendidikan

Madrasah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali menyebabkan jumlah

peserta didik mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun 2015 s.d 2018 dengan

rincian sebagai berikut:

Tabel 1.25 Jumlah Siswa Tahun 2015 - 2018

No Jenis

Lembaga

Jumlah Siswa

2015 2016 2017 2018

1 RA 5.673 5.714 5.914 6.068

2 MI 15.934 16.042 17.139 20.028

3 MTs 6.165 6.809 7.463 8.207

4 MA 3.405 3.411 3.827 4.491

Jumlah 29.728 31.976 34.343 38.794

Dari tabel diatas dapat terlihat, bahwa tren jumlah siswa pada Lembaga Pendidikan Islam

- 29 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

di Provinsi Bali dari jenjang RA hingga jenjang MA mengalami peningkatan yang

lumayan pesat. Kepercayaan para orang tua siswa untuk menyekolahkan anak nya ke

Madrasah merupakan sebuah bukti dari hasil kerja keras para tenaga pendidik dan

kependidikan khususnya Guru Madrasah yang senantiasa bekerja dan mengamalkan

ilmunya sesuai dengan slogan Kementerian Agama yakni “Ikhlas Beramal” sehingga

Lembaga Pendidikan Islam yang dahulu merupakan pilihan kedua dibanding dengan

sekolah umum, sekarang dapat mulai bersaing bahkan bisa lebih baik dibanding Sekolah

umum.

Peningkatan mutu pendidikan ditandai dengan perbaikan dalam sarana dan

prasarana madrasah. Hal tersebut ditandai dengan jumlah lembaga yang menerima

bantuan rehab ruang kelas berat dari tahun 2010 sampai dengan 2018 dengan perincian

sebagai berikut:

Tabel 1.26 Lembaga Penerima Bantuan Rehab Ruang Kelas Rusak Berat

NO NAMA MADRASAH TAHUN Total2014 2015 2016 2017 2018

1 RA 0 10 0 1 0 11 2 MIN 1 7 5 7 4 24 3 MTsN 2 2 5 6 5 20 4 MAN 1 4 2 6 4 17 5 MIS 2 5 0 3 2 12 6 MTsS 3 10 0 3 3 19 7 MAS 1 2 0 3 3 9 JUMLAH 10 40 12 29 21 112

Selain dari sarana dan prasarana yang dilakukan perbaikan, sertifikasi guru juga

mutlak diperlukan. Berdasarkan data EMIS Bidang Pendidikan Madrasah Kantor

Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali , data guru yang bersertifikat dibedakan

menjadi 4 (empat) kategori antara lain jumlah guru PNS yang besertifikat, jumlah guru

PNS yang belum bersertifikat, jumlah guru Non PNS yang bersertifikat dan jumlah guru

Non PNS yang belum bersertifikat dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 1.327 Guru PNS Sudah Sertifikasi Tahun 2014 - 2018

NO Tempat Mengajar 2014 2015 2016 2017 2018

1 RA 2 2 2 2 2 2 MIN 174 181 184 200 200 3 MTsN 97 104 110 123 123 4 MAN 82 87 90 92 92 5 MIS 60 63 73 55 55 6 MTsS 21 25 29 22 22 7 MAS 14 20 22 1 1

Jumlah 450 482 510 495 495

- 30 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

Tabel 1.28 Guru PNS Belum Sertifikasi Tahun 2014 - 2018

NO Tempat Mengajar

TAHUN 2014 2015 2016 2017 2018

1 RA 1 1 1 1 1 2 MIN 33 29 25 21 21 3 MTsN 26 22 20 13 13 4 MAN 31 28 24 19 19 5 MIS 14 9 7 5 5 6 MTsS 13 8 6 4 4 7 MAS 26 24 18 15 15

Jumlah 144 121 101 78 78

Tabel 1.29 Guru Non PNS Sudah Sertifikasi Tahun 2014 – 2018

NO Tempat Mengajar 2014 2015 2016 2017 2018

1 RA 64 71 73 82 82 2 MIN 12 12 17 92 92 3 MTsN 13 13 18 12 12 4 MAN 3 3 3 2 2 5 MIS 145 159 171 183 183 6 MTsS 96 100 106 101 101 7 MAS 41 45 52 44 44

Jumlah 374 403 440 516 516

Grafik 1. 5 Guru NonPNS Sudah Sertifikasi Tahun 2010-2014

Guru Non PNS Sudah Sertifikasi Tahun 2010-2014

- 31 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

Tabel 1.30 Guru Non PNS Belum Sertifikasi Tahun 2014 - 2018

NO

Tempat Mengajar 2014 2015 2016 2017 2018

1 RA 315 321 327 330 332 2 MIN 11 13 13 13 13 3 MTsN 53 59 59 59 59 4 MAN 61 68 68 68 68 5 MIS 502 515 524 531 535 6 MTsS 234 243 265 276 279 7 MAS 149 165 182 192 197

Jumlah 1.325 1.384 1.438 1.469 1.483

Grafik 1.6 Guru Non PNS Belum Bersertifikasi Tahun 2014 - 2018

Hasil Ujian Nasional menjadi salah satu tolak ukur mutu madrasah dan digunakan

sebagai salah satu pertimbangan untuk pemetaan mutu satuan dan atau program

pendidikan, dasar seleksi masuk jenjang berikutnya, penentu kelulusan peserta didik dari

program dan atau satuan pendidikan dan pembinaan dan pemberian bantuan kepada

satuan pendidikan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.

Pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali jumlah siswa peserta ujian

nasional berbanding lurus dengan jumlah siswa lulus ujian nasional. Selain itu nilai rata-

rata ujian nasional mengalami fluktuasi naik turun pada MI, MTs dan MA dari tahun

2010 sampai dengan 2014 rincian sebagai berikut:

Tabel 1.31 Siswa Peserta Ujian Nasional Tahun 2017/2018

NO

KABUPATEN

/KOTA JUMLAH

MTs MA

1 Jembrana 818 578

2 Buleleng 502 295

3 Karangasem 196 154

4 Klungkung 72 25

0

100

200

300

400

500

600

RA MIN MTsN MAN MIS MTsS MAS

Guru Non PNS Belum Sertifikasi Tahun 2014-2018

2014

2015

2016

2017

2018

- 32 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

5 Tabanan 294 69

6 Kota Denpasar 414 126

7 Gianyar 45 28

8 Badung 127 14

9 Bangli 0 0

JUMLAH 2.468 1.289

Tabel 1.32 Siswa Peserta Ujian Nasional Tahun 2015 - 2018

NO

NAMA

JUMLAH

2015 2016 2017 2018

1 MI 2.098 2.165 2.201 2.276

2 MTS 2.312 2.389 2.407 2.468

3 MA BAHASA 51 57 64 79

4 MA IPA 365 374 386 397

5 MA IPS 597 611 627 641

6 MA AGAMA 125 138 159 172

JUMLAH 5.548 5.734 5.844 6.033

Tabel 1.33 Siswa Lulus Ujian Nasional Tahun 2014- 2018

NO

NAMA JUMLAH

2014 2015 2016 2017 2018

1 MI 2.054 2.098 2.165 2.201 2.276

2 MTS 2.279 2.312 2.389 2.407 2.468

3 MA 1.120 1.138 1.180 1.236 1.289

JUMLAH 4.445 5.548 4.672 5.844 6.033

Tabel 1.34 Nilai Rata-Rata Ujian Nasional Tahun 2014 - 2018

NO NAMA JUMLAH 2014 2015 2016 2017 2018

1 MI 6,78 6,74 6,83 7,05 6,51 2 MTS 6,81 6,98 7,05 7,13 6,86 3 MA 6,64 6,67 6,91 6,64 6,92

Tabel 1.35 Nilai Rata-Rata Ujian Nasional Tahun 2014 - 2018

NO

NAMA

JUMLAH 2014 2015 2016 2017 2018

1 MI 2 MTS 45.38 45.68 45.11 46.36 47.66 3 MA BAHASA 52.66 52.87 52.09 52.34 53.57 4 MA IPA 61.56 60.42 60.58 61.95 62.35 5 MA IPS 47.90 47.80 48.19 48.30 49.16 6 MA AGAMA 50.44 50.27 50.07 51.18 52.40

- 33 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

Terkait dengan peningkatan mutu madrasah sebagai lembaga yang memberikan

layanan pendidikan, upaya yang telah dilakukan adalah memberikan bantuan upgrading

akreditasi madrasah kepada madrasah-madrasah yang belum dan atau tidak terakreditasi

untuk mencapai standar pelayanan minimal (SPM) dan atau standar nasional pendidikan

(SNP) pada madrasah dilingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali

Terkait dengan peningkatan mutu madrasah sebagai lembaga yang memberikan

layanan pendidikan, upaya yang telah dilakukan adalah memberikan bantuan upgrading

akreditasi madrasah kepada madrasah-madrasah yang belum dan atau tidak terakreditasi.

Adapun kendala madrasah terutama swasta tidak melaksanakan akreditasi antara lain

mempunyai asumsi salah bahwa akreditasi dianggap berbayar padahal gratis, standar

sarana madrasah swasta dibawah 60%, kendala tingkat pendidikan tenaga pendidik dan

Tenaga kependidikan yang belum S1 dan tidak linier. Sebenarnya berdasarkan PMA No

66 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas PMA No 90 tahun 2013 tentang

Penyelenggaraan Madrasah, pemberian izin operasional tidak mewajibkan minimal luas

lahan, minimal strandar sarana sehingga mudah mengajukan uji akreditasi.

Berikut ini adalah data madrasah yang sudah terakreditasi dilingkungan Kantor

Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali mulai dari tingkat RA sampai dengan MA

selama lima tahun dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 1.36 Lembaga Pendidikan Terakreditasi Tahun 2014 - 2018

NO

NAMA

JUMLAH

2014 2015 2016 2017 2018 1 RA.Terakreditasi – A 7 7 8 7 7 2 MI Terakreditasi– A 18 20 37 20 20 3 MTs Terakreditasi –A 11 11 21 11 11 4 MA Terakreditasi –A 5 5 7 5 5 5 RA.Terakreditasi –B 25 25 27 25 25 6 MI Terakreditasi – B 27 28 16 28 28 7 MTs Terakreditasi –B 16 16 10 16 16 8 MA Terakreditasi – B 14 14 14 14 14 9 RA.Terakreditasi – C 8 8 6 8 8 10 MI Terakreditasi– C 3 1 0 1 1 11 MTs Terakreditasi – C 1 1 1 1 1 12 MA Terakreditasi – C 1 1 2 1 1 13 RA Belum Terakreditasi 51 52 54 64 64 14 MI Belum Terakreditasi 20 20 19 29 29 15 MTs Belum Terakreditasi 3 4 7 17 17 16 MA Belum Terakreditasi 2 2 2 8 8

Dari Tabel diatas bisa dilihat bahwa pada tahun 2014 hingga 2018, akreditasi

lembaga pendidikan Islam dengan angka terbanyak ditempati oleh lembaga RA

dengan status belum terakreditasi. Hal ini sangat wajar mengingat banyak lembaga

tersebut berada di wilayah yang terpencil sehingga pemenuhan terhadap standar

mutu pendidikan nya masih kurang. Hal itu juga terjadi pada Lembaga MI. Namun

Untuk Lembaga MTs dan MA, lebih banyak yang sudah terakreditasi B. Melihat

- 34 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

kenyataan tersebut, maka perlu nya anggaran bantuan akreditasi yang lebih tinggi

untuk dapat meningkatkan kualitas mutu pendidikan di Provinsi Bali.

1.1.6.1.2 Peningkatan Mutu PendidikanMadrasah

Pendidikan Madrasah adalah garda terdepan untuk membentuk kualitas siswa yang

berprestasibaik dalam bidang akademik maupun non akademik. Disamping itu

membangunan karakter peserta didik yang berakhlakul karimah.

Guna mewujudkan hal tersebut Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah

Kementerian Agama Prov. Bali menyusun inovasi dalam meningkatkan mutu kualiatas

pendidikan madrasah yaitu , meningkatan kualitas, baik pada tenaga pendidik dan tenaga

kependidikan yang semakin profesional serta memperbaiki sarana prasarana sehingga

melahirkan generasi penerus bangsa yang berkualitas tidak kalah dengan lulusan sekolah

dibawah pengelolaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Program unggulan Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian

Agama Prov. Bali tahun 2018-2019 anatara lain adalah :

1. Perbaikan mutu kualitas pelayanan terhadap madrasah di dalam bidang pendidikan

madrasah dengan melaksanakan ISO 9001 tahun 2015 tentang Mutu Pelayanan,

Digitalisasi tata persuratan, dan PPDB Online.

2. Menjalin kerjasama dengan pihak Pemerintah Daerah Provinsi Bali guna

meningkatkan mutu kualitas madrasah berupa bantuan hibah Pemerintah Daerah

Prov Bali Tahun Anggaran 2018, didalam pengelolaan hibah tersebut kedua belah

pihak mencanangkan peningkatan kualitas dan pengembangan Madarsah Negeri

antara lain Ujian Kompetensi Guru, Pelatihan Kompetensi Guru, Tenaga

kependidikan dan Siswa, perbaikan sarana dan prasarana Information and

Communication Technoligies dimana madarsah harus punya Perpustakaan Digital

dan I- Board Optical Interactive Whiteboard terutama Madrasah Aliyah Negeri.

3. Melaksanakan pemetaan potensi siswa dalam rangka bersaing dalam ajang

Kompetensi Sains Madrasah yang akan dilaksanakan dalam tingkat nasional dengan

mengadakan lomba lomba tingkat kota ataupun provinsi.

4. Melaksanakan Mandatory Prioritas Kementerian Agama Tahun 2018 antara lain

Implementasi 8 Area Perubahan, Program Ngopi (Ngobrol Pendidikan Islam), Bina

Kawasan dan Guru Kunjung, Mengaji (Mengasah Jati Diri Indonesia), dan E-

Government.

Bidang pendidikan Madrasah Kantor Wilayah kementerian Agama Prov. Bali

dengan empat langkah inovasi tersebut diatas diharap mampu menjawab tantangan

slogan Madrasah Hebat Madrasah Bermartabat.

1.1.6.1.3 Peningkatan Akses dan Mutu Pendidikan Diniyah dan

Pondok Pesantren

Pendidikan diniyah dan pondok pesantren merupakan lembaga swadaya

masyarakat yang tidak hanya menyelenggarakan layanan Pendidikan semata tetapi juga

pemberdayaan masyarakat dan pusat keagamaan Islam. Termasuk dalam layanan

- 35 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

pendidikan keagamaan Islam adalah layanan pendidikan al-Qur’an.

Pada tahun 2018 jumlah Madrasah Diniyah di Provinsi Bali sebanyak 155 lembaga

yang memiliki SIOP dengan jumlah guru 1.435 guru. Dari total keseluruhan guru

tersebut tidak ada yang menerima dana Hibah Kesra Pemda Bali. Dan untuk total santri

pada Madrasah Diniyah sebanyak 14.544 santri.

Tabel 1.37 Rekapitulasi Data Madrasah Diniyah Provinsi Bali Tahun 2018

No KABUPATEN / KOTA Lembaga Guru Santri

1 Jembrana 32 208 6.174

2 Buleleng 28 289 1.556

3 Karangasem 23 220 1.282

4 Klungkung 6 63 375

5 Tabanan 12 90 922

6 Kota Denpasar 14 101 1.045

7 Gianyar 12 149 535

8 Badung 26 208 2.512

9 Bangli 2 19 143

Jumlah 155 1.435 14.544

Jumlah lembaga Taman Pendidikan Al-Quran di Provinsi Bali sebanyak 347

lembaga yang memiliki SIOP dengan jumlah guru 5.439 dan total santri 23.358 santri.

Tabel 1.38 Rekapitulasi Lembaga TPQ Provinsi Bali Tahun 2018

No

Wilayah

Lembaga

Guru

Santri

1 Jembrana 43 79 2.344 2 Buleleng 42 395 2.733 3 Karangasem 29 212 1.452 4 Klungkung 6 89 818 5 Tabanan 11 104 707 6 Kota Denpasar 129 920 8.556 7 Gianyar 13 187 1.272 8 Badung 71 568 5.376 9 Bangli 3 12 100 Jumlah 347 2.566 23.358

Adapun tantangan yang dihadapi dari program kegiatan Madrasah Diniyah

Takmiliyah (MDT) adalah peserta Ujian Akhir Madrasah (UAM) MDT setiap tahunnya

hanya diikuti oleh 50 % dari jumlah santri yang ada. Hal ini dikarenakan santri peserta

- 36 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

UAM lebih mengfokuskan diri pada ujian sekolah formal, yaitu dengan mengikuti

Bimbingan Belajar yang waktunya bertepatan dengan aktivitas belajar mengajar MDT.

Berbagai upaya telah dilakukan di antaranya dengan memberikan kelonggaran waktu

jeda pelaksaan UAM tersebut selama 2 minggu setelah pelaksanaan Ujian Nasional

berlangsung dan ini pun tidak berhasil sebagaimana yang diharapkan.

Tantangan Program lainnya adalah kegiatan Pekan Olahraga Santri Madrasah

Diniyah (PORSADIN) yang berevent nasioanl masih belum diback up oleh anggaran

resmi pemerintah.

Menyikapi permasalahan tersebut di atas, Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Bali telah melakukan upaya membentuk Forum Komunikasi Pendidikan Al-

Qur’an (FKPQ) yang keanggotaan dan kepengurusannya dari keempat lembaga tersebut

yang mempunyai tugas menyusun program bersama berskala dari tingkat kota hingga

pusat, namun demikian forum ini masih kurang efektif karena tidak didukung oleh

anggaran pemerintah.

Pondok Pesantren telah memberikan kontribusi yang luar biasa dalam memberikan

layanan pendidikan keagamaan Islam. Jumlah Pondok Pesantren di Bali Tahun 2018

sebanyak 74 lembaga dengan jumlah santri sebanyak 1.435 santri. Sedangkan jumlah

tenaga pengajar pada Pondok Pesantren sebanyak 544 ustadz. Adapun tantangan dan

kendala yang dihadapi dalam pengembangan Pondok Pesantren di Provinsi Bali adalah :

1. Kondisi lahan yang terbatas;

2. Harga tanah yang mahal;

3. Diperlukan modal yang besar untuk membangun Pondok Pesantren. Tabel 1.39 Jumlah Pondok Pesantren dan Jumlah Santri Provinsi Bali Tahun 2018

No KABUPATEN/KOTA Lembaga Guru Santri

1 Jembrana 27 78 1.725

2 Buleleng 16 138 1.183

3 Karangasem 14 142 1.055

4 Klungkung 1 4 95

5 Tabanan 7 109 1.452

6 Kota Denpasar 8 61 598

7 Gianyar 1 12 121

8 Badung 0 0 0

9 Bangli 0 0 0

Jumlah 74 544 1.435

Dalam hal prestasi, Para santri Pondok Pesantren Provinsi Bali pada Perkemahan

- 37 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

Pramuka Santri Nasional (PPSN) Tingkat Nasional yang diselenggarakan di Bumi

Perkemahan Sayoeti Musa Muara Jambi, Provinsi Jambi meraih hasil yang gemilang

dengan menyabet medali di seluruh ajang perlombaan yang diadakan. Kontingen

Provinsi Bali meraih total 10 medali sehingga berhak menjadi juara umum pada event

tersebut. Hasil yang diraih tersebut ialah :

1. Juara I Lomba Drama Islami;

2. Juara I Lomba Anjungan;

3. Juara II Lomba Tenda (putra);

4. Juara II Lomba Tenda (putri);

5. Juara Harapan II Lomba Pionering;

6. Juara Harapan I Lomba Deville Karnaval;

7. Juara Harapan I Lomba Kuliner;

8. Juara Harapan I Lomba TTG;

9. Juara Harapan III Lomba Film Hari Santri;

10. Juara Harapan I Lomba Film Pendek Pramuka;

Gambar 1.9. Kontingen dan Official Provinsi Bali pada PPSN Tingkat Nasional Ke V

- 38 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

1.1.6.1.4 PeningkatanPendidikan Agama Islam

Kebijakan Nasional Kementerian Agama Tahun 2014-2019 (KMA Nomor 39

Tahun 2015) diarahkan pada peningkatan akses, kualitas dan relevansi pendidikan

menuju tercapainya kesejahteraan hidup rakyat,kemandirian, keluhuran budi pekerti

dan kemandirian bangsa yang kuat yang ditempuh melalui :

1. Peningkatan dan jumlah kapasitas guru;

2. Pemberian bantuan dan fasilitas ;

3. Pengembangan kurikulum dan metedologi pembelajaran Pendidikan Agama Islam

yang efektif dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP).

Dalam bidang Pendidikan Agama Islam (PAI), kebijakan Kementerian Agama

tahun 2014 – 2019 diarahkan pada peningkatan kualitas, Adapun target yang ingin

dicapai dari kegiatan ini adalah: 1) tersedianya layanan PAI pada sekolah; 2)

meningkatnya mutu layanan PAI pada sekolah; dan 3) meningkatnya kualitas

pemahaman dan pengamalan ajaran agama peserta didik. Strategi pencapaian yang

digunakan antara lain melalui penyediaan dan pengembangan sarana prasarana PAI pada

sekolah,pembentukan dan peningkatan kapasitas Kelompok Kerja Guru (KKG),

Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PAI dan pemberdayaan Kelompok Kerja

Pengawas (Pokjawas) Pendidikan Agama Islam, peningkatan mutu kurikulum dan bahan

ajar PAI, pengembangan standar model PAI pada sekolah serta peningkatan partisipasi

dan kemitraan sekolah, masyarakat dan pihak terkait lainnya.

Program lain terkait dengan pendidikan agama Islam pada sekolah adalah

peningkatan mutu dan kesejahteraan pendidik dan pengawas PAI. Adapun target yang

ingin dicapai dari kegiatan ini adalah: 1) meningkatnya profesionalisme tenaga pendidik

dan tenaga kependidikan agama Islam; dan 2) meningkatnya kesejahteraan tenaga

pendidik dan tenaga kependidikan agama Islam. Adapun strategi yang digunakan antara

lain melalui peningkatan kompetensi dan kualifikasi tenaga pendidik dan tenaga

kependidikan agama Islam, penyediaan beasiswa dan bantuan pendidikan lainnya bagi

guru, peningkatan wawasan guru melalui program pertukaran guru PAI, penyediaan

subsidi tunjangan fungsional bagi guru PAI Non PNS dan penyediaan tunjangan profesi

bagi guru PAI.

Pada Tahun Pelajaran 2017/2018 jumlah guru PAI di Provinsi Bali sebanyak 570

guru, terdiri atas guru PAI pada tingkat TK/PAUD sebanyak 13 guru,tingkat SD

sebanyak 434 guru, tingkat SMP sebanyak 82 guru, dan tingkat SMA sebanyak 21 guru

serta tingkat SMK sebanyak 20 guru.

Berdasarkan data PAI Tingkat dasar di Provinsi Bali tersebut di atas ternyata masih

terdapat permasalahan, yaitu :

1. Kekurangan anggaran TPG Non PNS yang berdampak pada terhutangnya

pembayaran TPG guru PAI rata-rata 4 bulan setiap tahunnya;

2. Masih kurangnya tenaga guru Agama Islam;

3. Masih banyak guru PAI yang belum tersertifikasi.

- 39 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

Menyikapi permasalahan tersebut di atas telah dilakukan upaya peningkatan

pelayanan Guru PAI pada sekolah umum di Provinsi Bali dengan melanjutkan

pembayaran TPG Non PNS, mengusulkan pengangkatan Guru Agama Islam dan

mengusulan calon peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG) melalui Direktorat Pendidikan

Agama Islam Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI.

Di samping itu kegiatan penunjang kesiswaan antara lain :

1. Pentas PAI (SD, SMP, SMA/SMK) Tingkat Kota/Kab. Provinsi dan Nasional;

2. Kemah ROHIS (SMA/SMK) Tingkat Kota/Kab. Provinsi dan Nasional;

3. Kegiatan Islam Rahmatan Lil Alamin bagi siswa SMA dan SMK;

4. Kegiatan Pesantren Kilat SD, SMP, SMA/SMK dan membangun kemitraan dengan

GPAI melalui Forum Komunikasi Guru TK (FKGTK), KKG PAI SD, MGMP PAI

SMP dan SMA/SMK.

Tabel 1.40 Jumlah Guru PAI Berdasarkan Tingkatan

No

Kota / Kabupaten

Jumlah Guru PAI

TK SD SMP SMK Jumlah

1 Jembrana 1 91 13 11 116

2 Buleleng 1 73 16 5 95

3 Karangasem 2 29 6 4 41

4 Klungkung 1 8 3 3 15

5 Tabanan 0 30 9 3 42

6 Denpasar 8 131 20 8 167

7 Gianyar 0 18 5 1 24

8 Badung 0 47 7 5 59

9 Bangli 0 7 3 1 11 Jumlah 13 434 82 41 570

Tabel 1.41 Jumlah Guru PAI Berdasarkan Jenjang Pendidikan

No

Kota / Kabupaten

Kualifikasi PAI

SLTA S1 S2 S3 Jumlah

1 Jembrana 3 100 13 0 116

2 Buleleng 12 79 4 0 95

3 Karangasem 2 37 2 0 41

4 Klungkung 3 10 2 0 15

5 Tabanan 0 41 1 0 42

6 Denpasar 4 153 10 0 167

7 Gianyar 1 22 1 0 24

8 Badung 1 52 6 0 59 9 Bangli 0 11 0 0 11 Jumlah 26 505 39 0 570

- 40 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

Tabel 1.42 Jumlah Guru PAI Berdasarkan Sertifikasi

No

Kota / Kabupaten Jumlah Guru PAI

Belum Sudah Jumlah

1 Jembrana 43 73 116

2 Buleleng 26 69 95

3 Karangasem 19 22 41

4 Klungkung 8 7 15

5 Tabanan 8 34 42

6 Denpasar 60 107 167

7 Gianyar 3 21 24

8 Badung 21 38 59

9 Bangli 3 8 11 Jumlah 191 379 570

1.1.6.2 Pendidikan Agama Kristen

Tabel 1.43 Data Guru Agama Kristen

NO

GURU

JUMLAH

2010 2011 2012 2013 2014 1 PNS 483 483 483 483 483 2 NON

PNS 261 261 261 261 261

JUMLAH

744 744 744 744 744

Peningkatan Kompetensi dan kualitas guru pendidikan agama Kristen tingkat Dasar

dan Menengah telah dilakukan melalui peningkatan kompetensi dan profesionalisme

guru pendidikan agama Kristen pada tahun 2014 sebanyak 744 orang. Selain itu untuk

meningkatkan pelayanan dan mutu guru pendidikan agama Kristen pada tahun 2014

persentase guru pendidikan agama Kristen yang telah bersertifikasi sebesar 85 %.

Kemudian pada Tahun 2014Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali

memberikan Tunjangan Fungsional pada Guru Non PNS Pendidikan Agama Kristen

sebanyak 20 orang. Hal tersebut masih berbanding jauh dengan jumlah Guru Pendidikan

Agama Kristen Non PNS yaitu sebanyak 261 orang.

1.1.6.3 Pendidikan Agama Katolik

Dalam meningkatkan kualitas pendidikan Katolik selama lima tahun terakhir telah

dilakukan sejumlah upaya melalui perluasan akses, peningkatan mutu dan

pengembangan lembaga pendidikan agama dan keagamaan.

- 41 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

Tabel 1.44 Data Guru Agama Katolik Tahun 2010 - 2014

NO GURU JUMLAH

2010 2011 2012 2013 2014 1 PNS 27 27 26 25 24 2 NON PNS 48 54 52 49 50 JUMLAH 75 81 78 74 74

Data Guru Pendidikan Agama Katolik pada Tahun 2015 sampai dengan Tahun

2018 sebagai berikut:

Tabel 1.45 Data Guru Agama Katolik Tahun 2015 - 2018

NO

GURU

JUMLAH

2015 2016 2017 2018 1 PNS 23 23 23 22 2 NON

PNS 57 69 53 30

JUMLAH 80 92 76 52

Guru Pendidikan Agama Katolik Non PNS yang berhak menerima tunjangan

profesi baik yang sudah inpassing maupun yang belum inpassing pada Tahun 2018

sebanyak 8 orang.

Selain itu Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali memberikan bantuan

kepada lembaga-lembaga pendidikan. Jumlah penerima bantuan lembaga pendidikan

pada tahun 2018 sebanyak 3 lembaga pendidikan yaitu Kelompok Kerja Guru PAKat

Tingkat Dasar (KKG-SD), Musyawarah Guru Mata Pelajaran .PAKat Tingkat SMP,

Musyawarah Guru Mata Pelajaran .PAKat Tingkat SMA.

1.1.6.4 Pendidikan Agama Hindu

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali melakukan peningkatan

kualifikasi ijazah menjadi Sarjana/Diploma IV guru pendidikan Agama Hindu sebanyak

10 orang. Selain itu pada tahun 2014sebanyak 11 orang Guru Pendidikan Agama Hindu

telah bersertifikasi.

Tabel 1.46 Data Guru Agama Hindu Tahun 2010 – 2014

NO GURU JUMLAH

2010 2011 2012 2013 2014 1 PNS 4.773 5.340 5.330 5.421 4.277 2 NON

PNS 654 582 647 1.000 1.005

JUMLAH 5.427 5.922 5.977 6.421 5.732

Tabel 1.47 Data Guru Agama Hindu Tahun 2015 - 2018

NO GURU JUMLAH

- 42 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

2015 2016 2017 2018 1 PNS 4.563 4.629 4.380 4.069 2 NON

PNS 1.300 1.233 1.386 1.319

JUMLAH 5.863 5.862 5.774 5.388

1.1.6.5 Pendidikan Agama Buddha

Dalam rangka meningkatkan mutu lembaga pendidikan agama Buddha, Kantor

Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali memberikan bantuan pada tahun 2014

sebanyak 27 lembaga pendidikan keagamaan.

Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan agama Buddha tahun 2015 – 2019

akan dilakukan berbagai upaya melalui pemerataan akses dan mutu pendidikan agama

dan keagamaan. Peningkatan mutu pendidikan agama dan keagamaan Buddha dilakukan

dengan pelatihan/seminar, pemberian tunjangan/insentif bagi guru agama Buddha,

bantuan sarana prasarana dan bantuan operasional lembaga pendidikan.

Jumlah Guru pendidikan agama Buddha pada tahun 2018 sebanyak 183 orang

dengan rincian sebanyak 56 guru berstatus sebagai PNS dan sebanyak 127 guru berstatus

Non PNS dan semua sudah tersertifikasi 100% sejak tahun 2014.

1.1.7 Peningkatan Kualitas Tatakelola Pembangunan Bidang Agama

Terciptanya tatakelola kepemerintahan yang bersih merupakan salah satu prasyarat

bagi tercapainya lembaga birokrasi yang efektif, efisien dan akuntabel. Sejumlah langkah

telah ditempuh dalam upaya penguatan tatakelola kepemerintahan di lingkungan Kantor

Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali dalam lingkup tata kelola perencanaan

program, kepegawaian dan keuangan.

1.1.7.1 Tata Kelola Perencanaan Program

Dalam rangka peningkatan efektifitas, efisiensi dan akuntabilitas pelaksanaan

program yang terkandung didalam dokumen perencanaan, Kantor Wilayah Kementerian

Agama Provinsi Bali telah mulai melakukan restrukturisasi program dan anggaran sejak

tahun 2010. Restrukturisasi dimaksud untuk menjamin terwujudnya pelaksanaan tugas

dan fungsi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali secara efektif, efisien,

terpadu, menyeluruh, berkeadilan, dan akuntabel dalam rangka pencapaian visi, misi,

tujuan dan sasaran sebagaimana telah diamanatkan dalam peraturan perundangan-

undangan negara.

Secara keseluruhan, unit perencanaan pada Kantor Kementerian Agama Provinsi

Bali bertanggung jawab atas penyusunan 8 dokumen DIPA yang merupakan dokumen

pelaksanaan anggaran.

Mekanisme penyusunan anggaran pada Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Bali dilakukan sesuai dengan arahan Menteri Agama yaitu unit teknis bertugas

untuk menyampaikan usulan anggaran sesuai dengan tugas fungsi, skala prioritas dan

kegiatan yang diperlukan. Sedangkan Bagian Tata Usaha bertugas sebagai koordinator

- 43 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

penyusunan anggaran dan kegiatan dengan memastikan bahwa usulan dari unit teknis

telah disusun sesuai dengan peraturan teknis penyusunan anggaran dan telah sesuai

dengan kebijakan pimpinan.

1.1.4.1 Tata Kelola Kepegawaian

Dalam menjalankan tugas fungsinya, Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Bali sampai dengan Tahun 2014 didukung oleh 2.059 orang Pegawai Negeri

Sipil yang memiliki berbagai kompetensi sesuai dengan bidang yang dibutuhkan.

Setelah dilakukan pembaharuan data maka data statistik jumlah pegawai

berdasarkan jabatannya masing-masing pada tahun 2018 per 17 Juli 2018 sebagai

berikut:

Tabel 1.48 Data Statistik PNS Di Lingkungan Kantor Wilayah Kementerian AgamaProvinsi Bali Berdasarkan Jabatan

No Unit Kerja

Jum

lah

Stru

ktur

al

Fung

siona

l U

mum

A

nalis

K

epeg

awai

an

Ars

ipar

is

Gur

u

Peng

awas

Peng

hulu

Peny

uluh

Pere

ncan

a

Pusta

kaw

an

Pran

ata

Hum

as

Peng

elol

a Pe

ngad

aan

1 Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali

145 33 102 1 - - - - 4 3 1 1 -

2

Kantor Kementerian Agama Kab. Buleleng

203 9 29 1 - 126 19 8 10 1 - - -

3 Kantor Kementerian Agama Kab. Jembrana

156 9 24 2 - 92 8 7 13 1 - - -

4 Kantor Kementerian Agama Kab. Tabanan

162 8 30 1 - 82 20 6 12 3 - - -

5 Kantor Kementerian Agama Kab. Badung

145 8 27 1 - 80 15 4 7 3 - - -

6 Kantor Kementerian Agama Kab. Gianyar

187 8 17 - - 127 15 2 15 3 - - -

7 Kantor Kementerian Agama Kab. Bangli

82 8 10 1 - 40 10 2 9 2 - - -

8 Kantor Kementerian

98 7 20 - - 56 5 3 6 1 - - -

- 44 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

Agama Kab. Klungkung

9 Kantor Kementerian Agama Kab. Karangasem

185 8 25 2 - 123 11 5 11 - - - -

10 Kantor Kementerian Agama Kota Denpasar

207 8 32 1 - 129 17 8 10 2 - - -

11 MAN Buleleng

34 1 5 - - 28 - - - - - - -

12 MAN 1 Jembrana

52 1 4 - - 47 - - - - - - -

13 MAN 2 Jembrana

13 1 2 - - 10 - - - - - - -

14 MAN Karangasem

25 1 2 - - 22 - - - - - - -

15 MTsN 1 Buleleng

26 1 2 - - 23 - - - - - - -

16 MTsN 2 Buleleng

17 1 1 - - 15 - - - - - - -

17 MTsN 1 Jembrana

20 1 1 - - 18 - - - - - - -

18 MTsN 2 Jembrana

20 1 3 - - 16 - - - - - - -

19 MTsN 3 Jembrana

23 1 1 - - 21 - - - - - - -

20 MTsN 4 Jembrana

26 1 2 - - 23 - - - - - - -

21 MTsN Karangasem

17 1 1 - - 15 - - - - - - -

22 MIN 1 Buleleng

15 - 3 - - 12 - - - - - - -

23 MIN2 Buleleng

19 - 1 - - 18 - - - - - - -

24 MIN 3 Buleleng

20 - 3 - - 17 - - - - - - -

25 MIN 4 Buleleng

18 - 2 - - 16 - - - - - - -

26 MIN 5 Buleleng

10 - 1 - - 9 - - - - - - -

27 MIN 1 Jembrana

11 - - - - 11 - - - - - - -

28 MIN 2 Jembrana

14 - - - - 14 - - - - - - -

29 MIN 3 Jembrana

20 - - - - 20 - - - - - - -

30 MIN 4 Jembrana

16 - - - - 16 - - - - - - -

31 MIN 5 Jembrana

17 - - - - 17 - - - - - - -

32 MIN 6 Jembrana

11 - - - - 11 - - - - - - -

33 MIN Klungkung

11 - - - - 11 - - - - - - -

- 45 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

34 MIN 1 Karangasem

20 - 1 - - 19 - - - - - - -

35 MIN 2 Karangasem

17 - 1 - - 16 - - - - - - -

36 MIN Denpasar

16 - - - - 16 - - - - - - -

Jumlah 2078 117 352 10 - 1.316 120 45 97 19 1 1 -

Dalam proses pembinaan Pegawai Negeri Sipil di Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Bali berupaya menggali secara mendasar potensi

sumber daya manusia yang dimiliki melalui penanaman 5 (lima) budaya kerja

yakni Integritas, Profesionalitas, Inovasi, Tanggung Jawab dan Keteladanan

dilakukan melalui kegiatan seminar, workshop, sosialisasi dan orientasi

kepegawaian.

1.1.4.2 Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan

Dalam menyusun Laporan Keuangan dilakukan empat strategi antara lain

rekruitment tenaga akuntansi, penataan aset dan penyelamatan BMN, pembuatan

sertifikat tanah bagi aset tanah yang belum ada bukti kepemilikannya, pengembalian

aset-aset yang dikuasai oleh pihak ketiga.

Dalam upaya menyajikan Laporan Keuangan yang layak, langkah-langkah yang

dilakukan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali diantaranya adalah :

1. Melaksanakan sosialisasi, bimtek dan koordinasi dengan pihak terkait dalam hal

penyusunan Laporan Keuangan

2. Penunjukkan Duta Akrual SAIBA dan BMN dengan tujuan untuk meningkatkan

kemampuan dan keterampilan operator dalam menyajikan Laporan Keuangan dan

dalam membangun koordinasi dengan operator sejawat dan unit terkait

3. Melakukan pengamanan aset khususnya aset tanah secara bertahap dengan

melakukan proses sertifikasi tanah atas nama Kementerian Agama.

Sasaran strategis dalam hal Laporan Keuangan adalah mempertahankan opini

Wajar Tanpa Pengecualian yang selama ini sudah diraih oleh Kementerian Agama.

1.1.4.3 Inventarisasi, Revaluasi dan Penyelamatan Aset

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali dalam kapasitas sebagai Unit

Akuntansi Kuasa Pengguna Barang sekaligus sebagai Unit Akuntansi Pembantu

Pengguna Barang Wilayah mempunyai tanggung jawab untuk mengadministrasikan dan

menyusun laporan barang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Persoalan klasik yang

dihadapi adalah pengadministrasian / pengelolaan dan pencatatan aset tidak bergerak

berupa tanah, gedung dan bangunan. Dalam hal pengamanan aset tanah telah dilakukan

beberapa hal diantaranya :

1, Pensertifikatan tanah atas nama Kementerian Agama secara bertahap baik dengan

menggunakan anggaran APBN Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali

maupun melalui koordinasi dan kerjasama dengan Kementerian Keuangan dan

- 46 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

Badan Pertanahan Nasional dalam Program Pemutihan Pensertifikatan Tanah Milik

Negara.

2. Berkordinasi dengan Sekretariat Jenderal Kementerian Agama dalam hal ini Biro

Keuangan dan BMN dan Biro Hukum dan KLN dalam rangka penyelesaian aset

tanah dan bangunan yang dikuasai oleh pihak ketiga.

3. Berkoordinasi dengan Gubernur Provinsi Bali dalam rangka menjajaki

kemungkinan hibah aset tanah milik Pemda yang digunakan untuk Madrasah dan

KUA kepada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali .

1.1.4.4 Penataan Organisasi

Pengaturan organisasi Kementerian Agama saat ini ditetapkan melalui Peraturan

Presiden No. 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian

Negara, serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Agama.

Dalam pemerintahan negara, Kementerian Agama termasuk kementerian yang tidak

diotonomikan, sehingga selain instansi pusat, Kementerian Agama memiliki instansi

vertikal yang terdapat di daerah, dan unit pelaksana teknis (UPT), sebagaimana diatur

dalam Peraturan Menteri Agama (PMA) No. 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama.

Salah satu upaya penataan organisasi adalah melaksanakan penegerian madrasah-

madrasah swasta menjadi madrasah negeri dimana permintaan sekolah plus agama

semakin meningkat di masyarakat Bali. Penegerian madrasah tersebut juga untuk

memaksimalkan kualitas pelayanan madrasah dari sisi tenaga pendidik dan sarana

prasarana pendidikan.Masyarakat Bali berbondong-bondong mendaftar kesana

dikarenakan madrasah negeri merupakan sekolah plus agama negeri dibawah pembinaan

Kementerian Agama Republik Indonesia.

Selain itu upaya untuk penataan organisasi dilakukan Kantor Wilayah Kementerian

Agama Provinsi Bali dengan mengadakan Asesmen di Lingkungan Kantor Wilayah

Kementerioan Agama Provinsi Bali untuk semua jenjang jabatan yaitu Pejabat Eselon

III, Pejabat Eselon IV, Pejabat Eselon V (Kepala Urusan Tata Usaha), Kepala Madrasah

Negeri dan Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan.The Right Man In The Right Place

adalah kebutuhan setiap organisasi dalam melakukan penataan. Jantung penataan

organisasi adalah Top Leader yang dapat berjalan seirama dengan 5 unsur Budaya Kerja

Kementerian Agama.

1.1.4.5 Pemanfaatan Teknologi Informasi

Dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat secara transparan

danakuntabel, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali telah melakukan

berbagai upaya untuk memberikan akses informasi kepada publik dalam bentuk

pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang di sajikan berupa

informasi berbasis Website bali.kemenag.go.id sebagai media informasi internal yang

dapat diakses oleh publik. Dalam perkembangannya, pemanfaatan TIK mendorong

- 47 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

terwujudnya e-government dan mendukung Pembangunan Zona Integritas.Website

bali.kemenag.go.id adalah wadah sistem informasi yang di dalamnya terintegrasi

berbagai sistem informasi unit kerja, satuan kerja di lingkungan Kantor

WilayahKementerian AgamaProvinsi Bali . Salah satu dari aspek dukungan pada website

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali adalah berita kegiatan dari masing-

masing unit kerja dan info layanan yang tersedia di Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Bali .

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali telah mengembangkan website

bali.kemenag.go.id yang akan terintegrasi dengan sosial media dalam bentuk akses

informasi, layanan pengaduan dan informasi publik. Website Kanwil Kementerian

Agama Provinsi Bali juga telah mengembangkan aplikasi permohonan rohaniwan dan

pengaduan masyarakat. Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali juga mengikuti

perkembangan dengan memanfaatkan social media seperti Facebook, Twitter, Instagram,

dan Youtube. Kedepannya ASN Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali akan

mengembangkan tata persuratan yang berbasis website. Baik surat masuk, surat keluar,

dan penomeran surat. Selain itu juga system pendisposisian secara online juga kita

kembangkan.

Selain website Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali juga

memanfaatkan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) dan telah berfungsi untuk

memberikan dukungan pengadaan dan jasa sesuai dengan ketentuan yang berlaku,Sistem

Informasi Manajemen Kepegawaian (Simpeg), Elektronik MonitoringPelaksanaan

Anggaran (e-MPA), sementera itu untuk meningkatkan efektifitas dan efesiensi

pelaksanaan tugas, maka akan dikembangkan sistem surat elektronik berbasis e-mail,

sosial media

https://twitter.com/kemenag_bali,https://www.instagram.com/kemenag_bali/,https://ww

w.facebook.com/kanwilkemenag.provinsibali/ dilingkungan Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Bali .

1.1.4.6 Implementasi Reformasi Birokrasi

Sebagai wujud peningkatan kualitas kinerja pegawai dan pelayanan publik, Kanwil

Kementerian Agama Provinsi Bali telah menyusun pedoman penyusunan Standar

Operasional Prosedur (SOP) untuk seluruh unit organisasi dan unit kerja. Di samping itu,

pelaksanaan tugas dan fungsi sesuai dengan aturan mengenai tata kerja yang baru, yaitu

PMA 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian

Agama,Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali telah melakukan analisis

jabatan yang menghasilkan peta jabatan, uraian jabatan dan informasi beban kerja.

Reformasi birokrasi dari sisi peningkatan kinerja pegawai,Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Bali telah membangun sistem Elektronik Kinerja (E-Kin)

berbasis web pada tahun 2016 dimana para pegawai diwajibkan mengisi laporan kinerja

harian ke dalam aplikasi khusus yang dipersiapkan. Laporan kinerja tersebut di print tiap

- 48 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

bulannya untuk dilaporkan keatasan langsung.

Selain itu dari sisi penguatan Reformasi Birokrasi,Kantor Wilayah Kementerian

Agama Provinsi Bali melaksanakan pengukuhan Tim Agen Perubahan dimana

merupakan implementasi dari 8 area perubahan Reformasi Birokrasi,Kemudian Kantor

Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali juga melaksanakan pengukuhan Tim Satuan

Tugas Sistim Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP).

Setiap tahunnya,Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali juga

melaksanakan penyelesaian hasil temuan Badan Pemeriksa Keuangan dan Inspektorat

Jenderal Kementerian Agama RI dimana Sub Bagian Ortala dan Kepegawaian

memfasilitasi tempat pertemuan untuk penyelesaian hasil temuan antara Satuan Kerja

dengan auditor-auditor BPK atau Irjen Kementerian Agama.

1.1.4.7 Peningkatan Kualitas Kebijakan

Peningkatan kualitas kebijakan dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas

layanan keagamaan kepada masyarakat.Untuk itu, dilakukan identifikasi masalah

kebijakan, pemetaan kebutuhan kebijakan, riset pengembangan kebijakan, dan

penyusunan draft kebijakan di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi

Bali .

Secara internal, peningkatan kualitas kebijakan dilakukan untuk optimalisasi

pelayanan pegawai kepada masyarakat, penguatan komitmen pegawai dalam

melaksanakan layanan, peningkatan mutu layanan, efisiensi dan efektifitas layanan, serta

penguatan prinsip layanan yang akuntabel dan bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme. Hal

tersebut terlihat pada beberapa kebijakan seperti pengukuhan tim Sistem Pengendalian

Internal Pemerintah (SPIP). Selain itu reward dan punisment juga diberlakukan untuk

semua pegawai pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali . Kemudian

peningkatan kinerja pegawai yang langsung berimbas pada peningkatan kualitas

pelayanansecara rutin terus menerus dilakukan melalui Aplikasi Elektonik Kinerja (E-

Kin)

Sementara secara eksternal, peningkatan kualitas kebijakan dilakukan dengan

memperhatikan dinamika sosial keagamaan yang berkembang di masyarakat.Pendirian

Pelayanan Terpadu Satu Pintu merupakan sebuah terobosan Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Bali dalam melayani secara eksklusif dan cepat kepada

masyarakat.Jalur birokrasi yang terlalu panjang dapat dipotong langsung dengan

pendirian PTSP pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali . Hal tersebut

merupakan langkah berani yang dilakukan Kantor Wilayah Kemenetrian Agama

Provinsi Bali dalam melayani masyarakat secara eksternal tanpa masuk ke dalam kantor

dan tanpa jalur birokrasi yang panjang.

Kelebihan dari PTSP pada Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali adalah bahwa

kita mampu membuat aplikasi untuk input pencatatan pelayanan berbasis system

informasi yang memafaatkan jaringan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang

- 49 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

bernama TAKSU. Taksu ini dibuat dan dikembangkan sendiri oleh SDM ASN pada

Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali. Untuk tahun mendatang akan dikembangkan

tata persuratan berbasis website dan juga pencatatan penomeran tata persuratan dan

disposisi yang memanfaatkan teknologi system informasi juga.

1.2 POTENSI DAN PERMASALAHAN

Mempertimbangkan berbagai kondisi objektif dan hasil capaian program

pembangunan bidang agama periode 2010-2014 serta tantangan pada periode 2015-2019,

maka diperlukan identifikasi yang cermat terhadap potensi dan permasalahan sebagai

salah satu masukan penting bagi perumusan kebijakan dan penetapan strategi

pembangunan bidang agama lima tahun mendatang, yakni periode 2015-2019.

Potensi dan permasalahan akan ditelaah berdasarkan lima isu strategis yang

menjadi fokus pembangunan bidang agama dan pendidikan. Telaah tersebut

mempertimbangkan sejumlah faktor penting yang ditengarai akan mempengaruhi

pembangunan bidang agama dan bidang pendidikan khususnya pendidikan agama dan

pendidikan keagamaan.

1.2.1 Peningkatan Kualitas Pemahaman dan Pengamalan Ajaran Agama

Sejumlah potensi yang dapat mendukung keberhasilan peningkatan kualitas

pemahaman dan pengamalan keagamaan masyarakat, antara lain:

1. Pengalaman panjang umat beragama di Indonesia khususnya di wilayah Provinsi Bali

dalam upaya membangun pola hubungan antara agama dan negara yang harmonis

dan mewujudkan kerukunan umat beragama di tengah kemajemukan yang ada,

menunjukkan keserasian antara nilai-nilai agama dan demokrasi dan menampilkan

wajah keberagamaan yang moderat dan toleran. Hal ini dapat menjadi modal

kekuatan untuk meningkatkan peran Indonesia dalam mendorong proses

demokratisasi dan mengembangkan wawasan keagamaan yang inklusif di era global;

2. Tingginya tingkat partisipasi masyarakat dalam upaya peningkatan kualitas

pemahaman dan pengamalan keagamaan. Partisipasi itu terwujud dalam bentuk

berbagai kegiatan bimbingan, pengajaran dan penyuluhan keagamaan yang selama

ini dilakukan secara mandiri, swadaya dan swadana oleh masyarakat. Tingginya

tingkat partisipasi ini dipandang sebagai potensi yang dapat memberi kontribusi

penting bagi keberhasilan upaya peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan

keagamaan.

Sejumlah permasalahan yang ditengarai dapat menghambat upaya peningkatan

pemahaman dan pengamalan agama, antara lain:

1. Terlihat adanya kesenjangan yang masih cukup lebar antara nilai-nilai luhur yang

terkandung dalam ajaran agama dengan perilaku umat beragama. Di satu sisi, berbagai

kegiatan keagamaan tampak begitu semarak dan dapat dijadikan ukuran untuk menilai

tingkat kegairahan keagamaan masyarakat. Namun, di sisi lain, tingkat perilaku sosial

- 50 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

yang menyimpang masih tetap cenderung tinggi, antara lain ditandai dengan masih

tetap tingginya angka kriminalitas, maraknya kasus-kasus perbuatan asusila, serta

jumlah kasus korupsi yang juga tidak berkurang intensitasnya;

2. Masih terjadinya berbagai konflik yang disertai kekerasan atas nama agama. Hal ini

mencerminkan berkembangnya pemahaman keagamaan yang sempit, eksklusif, dan

tidak toleran di kalangan masyarakat, yang dapat mengganggu keharmonisan

kehidupan beragama dan pada gilirannya dapat memberi kontribusi negatif bagi

keberhasilan pembangunan nasional;

3. Terbukanya ruang bagi kemunculan berbagai paham keagamaan, baik yang bersifat

lokal maupun transnasional, sebagai dampak dari keterbukaan di era reformasi dan

globalisasi, tetapi tidak diringi dengan kedewasaan masyarakat dalam beragama.

Program pelayanan dan pembinaan syariah dalam rangka meningkatkan kualitas

pemahaman dan pengamalan ajaran agama diwujudkan dalam pembahasan pelaksanaan

nilai-nilai syariah dan penentuan hisab dan rukyat, serta arah kiblat. Berbagai program

dan kegiatan yang dilaksanakan Bimas Islam di antaranya berupa Temu Konsultasi

Deteksi Dini dan Identifikasi Paham dan Aliran Keagamaan baik bermasalah maupun

tidak bermasalah, Pelaksanaan Hisab Rukyat baik dari Pencetakan Jadual Sholat dan

Imsakiyah hingga Pembinaan Verifikasi Arah Kiblat dan Konsultasi Syariah.

Program penting yang telah dan terus akan dilakukan adalah upaya penyatuan

persepsi dan langkah dalam penentuan kalender Islam dalam rangka mewujudkan

kerukunan dan kebersamaan internal umat Islam dalam pelaksanaan hari raya/hari besar

Islam. Dalam perpektif ormas terhadap penentuan 1 Ramadan dan 1 Syawal, serta 10

Dzuihijjah, setidaknya telah muncul kesadaran bersama akan pentingnya menghargai

perbedaan pada internal umat. Satu catatan penting atas capaian pelaksanaan program ini

adalah kesadaran bersama dalam menghargai perbedaan dalam penentuan kalender

hijriyah yang terwujud dalam pelaksanaan rukyatul hilal yang dihadiri oleh seluruh

ormas Islam dan diikuti oleh seluruh penggiat falak di provinsi Bali yang hasilnya sama-

sama dinantikan oleh kaum muslimin dalam mendukung keputusan hasil sidang itsbat

oleh Menteri Agama RI..

1.2.2 Peningkatan Kualitas Kerukunan Umat Beragama

Sejumlah potensi yang dapat mendukung upaya peningkatan kualitas kerukunan

umat beragama, antara lain:

1. Tersedianya kerangka regulasi yang menyediakan pedoman pelaksanaan tugas bagi

kepala daerah/wakil kepala daerah dalam pemeliharaan kerukunan umat beragama.

pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), dan pendirian rumah

ibadat

a. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agama Nomor 9 dan 8

Tahun 2006 (PBM) tentang Petunjuk Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama;

- 51 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

b.Peraturan Gubernur Bali nomor 32 tahun 2008 tentang pembentukan Forum

Kerukunan Umat beragama;

c. Peraturan Gubernur Bali Nomor 10 Tahun 2006 Tentang Prosedur Dan Ketentuan-

Ketentuan Pembangunan Tempat-Tempat Ibadah Untuk Umum di Wilayah

Provinsi Bali

2. Terdapat satu FKUB Provinsi dan sembilan FKUB Kota/Kabupaten;

3. Keberadaan tokoh agama-tokoh masyarakat, tokoh perempuan dan tokoh pemuda

yang dapat memberikan edukasi kepada masyarakat terkait kerukunan;

4. Jalinan kerja sama dengan organisasi agama yang tergabung dalam forum di masing-

masing Bimas.

Sejumlah permasalahan yang ditengarai dapat menghambat upaya peningkatan

kerukunan umat beragama, antara lain:

1. Adanya persepsi sebagian masyarakat bahwa berbagai program peningkatan

kerukunan yang dikembangkan cenderung bersifat elitis, dalam arti baru menyentuh

lapisan elite agama, baik tokoh agama maupun majelis agama, tetapi belum

menjangkau masyarakat yang lebih luas;

2. Upaya penciptaan dan pemeliharaan kerukunan selama ini lebih menekankan pada

pendekatan struktural-formal daripada pendekatan kultural-informal yang lebih

mengapresiasi peranan dan partisipasi masyarakat serta mempertimbangkan nilai-nilai

kearifan lokal;

3. Masih terdapat juru penerang/dakwah yang menyampaikan materi penyiaran agama

dengan mengabaikan realitas sosial yang plural (majemuk);

4. Rendahnya sumber daya manusia yang dapat mendukung program kerukunan;

5. Sikap sejumlah media yang kurang sensitif terhadap upaya pemeliharaan kerukunan

umat beragama;

6. Dinamika internal umat beragama yang berpotensi menimbulkan konflik internal dan

eksternal umat beragama;

7. Penyalahgunaan agama dan simbol-simbol keagamaan untuk kepentingan politik dan

ekonomi tertentu;

8. Masih berkembangnya kelompok-kelompok yang cenderung melakukan tindakan

intoleran sehingga mengganggu ketertiban umum dan kerukunan umat beragama,

1.2.3 Peningkatan Kualitas Pelayanan Kehidupan Beragama

Sejumlah potensi yang dapat mendukung peningkatan kualitas pelayanan

keagamaan, antara lain:

1. Tersedianya struktur organisasi Kementerian Agama yang memungkinkan

penyediaan pelayanan sampai tingkat kecamatan, seperti pelayanan administrasi

keagamaan bagi umat Islam pada Kantor Urusan Agama (KUA), meliputi pelayanan

pernikahan, nasihat perkawinan, bimbingan haji, administrasi perwakafan,

pembinaan keluarga sakinah serta pelayanan pembinaan umat secara umum;

2. Tingginya tingkat partisipasi masyarakat, terutama tokoh agama, juru

- 52 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

penerang/dakwah, dan lembaga keagamaan dalam penyediaan pelayanan bagi

umatnya masing-masing. Hal ini tentu menjadi potensi penting bagi keberhasilan

pelayanan keagamaan mengingat terbatasnya kemampuan dan kapasitas di bidang

penyediaan pelayanan keagamaan, terutama menyangkut urusan pernikahan,

penyediaan kitab suci, pengelolaan potensi ekonomi keagamaan, serta bimbingan

dan penyuluhan agama.

Sejumlah permasalahan yang dapat menghambat upaya peningkatan kualitas

pelayanan keagamaan, antara lain:

1. Jumlah tenaga penyedia pelayanan keagamaan, dilihat dari distribusi dan rasio

kecukupan tenaga dibanding yang dibutuhkan, masih jauh dari memadai;

2. Berkembangnya persepsi di kalangan masyarakat tentang masih rendahnya

dukungan pemerintah kepada aparatur penyedia pelayanan, seperti para tenaga

pembimbing dan penyuluh keagamaan, baik PNS dan honorer maupun unsur

pemuka dan tokoh agama, serta penghulu dan pembantu petugas pencatat nikah

(P3N);

3. Masih muncul keluhan masyarakat menyangkut kualitas pelayanan administrasi

keagamaan, seperti besaran biaya nikah, prosedur pengurusan administrasi, serta

pungutan liar (pungli);

4. Kompetensi dan profesionalisme aparat penyedia layanan secara umum belum

cukup memadai;

5. Masih rendahnya penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Standar

Prosedur Operasional (SPO) di berbagai bidang pelayanan;

6. Pada beberapa daerah yang umat beragamanya sedikit, tidak didukung struktur

organisasi minimal yang memadai;

7. Pembinaan umat Khonghucu yang masih relatif baru belum didukung dengan

ketersediaan data yang memadai terkait dengan jumlah umat Khonghucu, tempat

ibadat, jumlah rohaniwan Khonghucu, dan jumlah penyuluh agama, yang

mengakibatkan pelayanan keagamaan umat Khonghucu belum optimal.

Disamping itu yang menjadi persoalan pelayanan keagamaan urusan agama Islam

diantaranya sebagai berikut:

1. Kurangnya dukungan sarana prasarana layanan KUA se-Provinsi Bali baik sarana

prasarana manajemen perkantoran dan dukungan terhadap kinerja sistem

informasinya;

2. Masih banyak status tanah dan bangunan KUA di Provinsi Bali yang bukan milik

Kementerian Agama sehingga diperlukan hibah lahan KUA milik Pemerintah

Provinsi Bali kepada Kementerian Agama Provinsi Bali ;

3. KUA Kecamatan Kuta yang merupakan KUA Kecamatan yang banyak melaksanakan

perkawinan campuran, belum memiliki lahan dan bangunan kantor yang memadai

sehingga perlu pengadaan lahan/tanah untuk KUA tersebut;

4. Perlu adanya regulasi akhir tahun pengelolaan PNBP NR terkait penyetoran dan

- 53 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

pencairan PNBP NR bulan Desember (khususnya pencairan Jasa ProfesiPenghulu);

5. Masih belum ada sinkronisasi tata kelola dan proses revisi DIPA PNBP NR sehingga

diperlukan mekanisme dan prosedur sesuai aturan yang berlaku secara efektif dan

efisien..

1.2.4 Peningkatan Pemanfaatan dan Kualitas Pengelolaan Potensi

Ekonomi Keagamaan

Sejumlah potensi yang berpotensi mendukung upaya pengembangan dana dan aset

sosial keagamaan, antara lain:

1. Tingginya animo masyarakat dalam menjalankan ibadah sosial keagamaan dan

melakukan wisata keagamaan dalam berbagai jenis dan bentuknya;

2. Tersedianya kerangka regulasi sebagai landasan yuridis bagi optimalisasi

pengelolaan potensi ekonomi keagamaan seperti Undang-Undang Nomor 38 Tahun

1999 tentang Pengelolaan Zakat, yang telah diperbarui melalui Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2011, Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf,

Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Undang-Undang

Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf, Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2014

tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan

Zakat, dan Peraturan Menteri Agama Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pendaftaran

Administrasi Wakaf Uang;

3. Berkembangnya lembaga-lembaga pengelola potensi ekonomi keagamaan. Melalui

UU No. 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat, sebagaimana telah diperbarui

melalui UU No. 23 Tahun 2011, pemerintah telah membentuk Badan Amil Zakat

(BAZ) sebagai lembaga pengelola zakat. Eksistensi BAZ diharapkan dapat

membangun kemitraan yang kokoh dengan Lembaga Amil Zakat (LAZ), bahkan

diharapkan menjadi lembaga pengelola zakat yang profesional dan kompeten,

sehingga menjadi model bagi lembaga pengelola zakat lainnya. Demikian pula

melalui UU No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf, pemerintah telah membentuk Badan

Wakaf Indonesia (BWI) sebagai lembaga independen untuk mengembangkan

perwakafan nasional. Keberadaan BWI ini diharapkan mampu membina pengelola

wakaf (Nazhir) secara nasional sehingga menjadi pusat pengembangan ekonomi

umat berbasis wakaf, dan menjadi lembaga yang mendorong tumbuhnya

profesionalisme pengelolaan, pemberdayaan, dan pengembangan wakaf produktif;

4. Tingginya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan potensi ekonomi keagamaan

yang berperan sebagai mitra strategis Pemerintah;

5. Sudah terjalin kerjasama antara pemerintah dengan lembaga-lembaga sosial

keagamaan;

6. Sebagian lembaga sosial keagamaan telah menunjukkan kinerja, profesionalisme

dan integritas yang tinggi. Lembaga tersebut dapat dijadikan model bagi upaya

pemberdayaan lembaga sosial keagamaan yang lebih luas.

Sejumlah permasalahan yang ditengarai dapat menghambat upaya peningkatan

- 54 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

pemanfaatan dana dan aset sosial keagamaan. antara lain:

1. Masih berkembang persepsi keliru bahwa fungsi dana dan aset sosial keagamaan itu

hanya diperuntukkan bagi peningkatan kesejahteraan penganut agama bersangkutan.

Sumber-sumber ekonomi keagamaan itu belum dapat dimanfaatkan bagi masyarakat

secara lintas agama;

2. Masih banyak masyarakat yang belum paham bahwa zakat bukan hanya berupa

zakat fitrah namun juga zakat yang wajib dikeluarkan dari setiap penghasilan,

investasi, kegiatan produktif lain seperti jual-beli dan sewa-menyewa;

3. Masih ada kecurigaan di kalangan sebagian masyarakat terhadap usaha-usaha

pemerintah dalam meningkatkan mutu pengelolaan sumber-sumber ekonomi

keagamaan;

4. Dana dan aset sosial keagamaan umumnya masih dikelola secara tradisional,

Diperlukan perhatian dan dukungan yang sungguh-sungguh dari semua pihak,

terutama pemerintah, agar potensi ekonomi keagamaan dapat dikembangkan dan

dikelola secara professional;

5. Belum tersedianya atau belum termutakhirkannya database lembaga sosial

keagamaan yang mengandung informasi yang cukup terperinci mengenai profil dari

lembaga sosial keagamaan berikut rekam jejak kiprah mereka dalam fokus bidang

yang menjadi garapan mereka;

6. Secara umum lembaga sosial keagamaan bervariasi dari segi kemandirian, fokus

bidang garapan, pola dan ritme kerja serta sumber daya yang dimiliki. Hal ini belum

lagi ditambah dengan heterogenitas kecenderungan dan orientasi ideologis masing-

masing lembaga sosial keagamaan.

1.2.5 Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah

Sejumlah potensi yang dapat mendukung upaya peningkatan mutu

penyelenggaraan ibadah haji, antara lain:

1. Tersedianya peraturan perundang-undangan seperti UU tentang Penyelenggaraan

Ibadah Haji yang menjadi acuan bagi upaya peningkatan kualitas pembinaan,

pelayanan, dan perlindungan bagi jemaah haji;

2. Dana setoran awal BPIH dapat dimanfaatkan untuk mendukung penyelenggaraan

haji, sehingga lebih bermanfaat bagi jemaah haji dan kesejahteraan umat.Untuk itu

diperlukan undang-undang yang mengatur pengelolaan dana haji yang memberikan

peluang investasi dan jaminan keuangan;

3. Tingginya peran masyarakat dalam penyelenggaraan ibadah haji yang

direpresentasikan melalui berkembangnya Penyelenggara Ibadah Haji Khusus

(PIHK) dan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH). Di samping itu juga terdapat

peran serta Penyelenggara Perjalanan Ibadat Umrah (PPIU) yang diharapkan dapat

meningkatkan kualitas perjalanan ibadah umrah;

4. Jaringan teknologi informasi yang berkembang pesat menjadi potensi penting dalam

- 55 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

meningkatkan kualitas pelayanan penyelenggaraan haji;

5. Meningkat kapasitas ekonomi sebagian umat turut meningkatkan minat dan

kemampuan umat dalam melaksanakan ibadah umrah.

Pemerintah secara terus menerus melakukan upaya pembenahan diri dari berbagai

aspek, melalui pembinaan, pelayanan dan perlindungan dengan dukungan sistem

manajemen yang handal terus dilakukan. Sistem manajemen penyelengaraan ibadat haji

diarahkan pada upaya memenuhi asas keadilan, profesional dan akuntabilitas, namun

demikian tidak dapat dipungkiri bahwa ada beberapa permasalahan yang dapat

menghambat upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan haji, antara lain:

1. Profil jamaah haji yang beragam dari segi latar belakang usia, pendidikan, etnis,

bahasa dan budaya;

2. Perbedaan kondisi geografis, sosial budaya, adat istiadat, dan bahasa merupakan

kendala tersendiri bagi petugas haji;

3. Kondisi asrama haji di Pondok Gede sebagai embarkasi belummasih memerlukan

penyempurnaan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan jamaah haji;

4. Masih terbatasnya pembinaan terhadap Kelompok Bimbingan Ibadat Haji (KBIH)

sebagai mitra Kementerian Agama;

5. Belum semua lembaga penyelenggara umrah terbina dan terawasi dengan baik

sehingga masih menimbulkan resiko penyelenggaraan umrah yang kurang aman dan

nyaman.

1.2.6 Peningkatan Akses dan Mutu Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan

Tujuan pendidikan agama dan keagamaan adalah untuk membina peserta didik

menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan

berakhlak mulia dan mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang

cerdas dengan tetap memahami atau menjadi ahli ilmu agama dan mengamalkan ilmunya

sesuai denga nilai-nilai kebaikan universal yang terkandung dalam ajaran agama. Fungsi

pendidikan yang terdapat di bawah kewenangan Kementerian Agama selain difokuskan

kepada peningkatan kualitas pendidikan agama dan keagamaan, juga difokuskan kepada

pendidikan ilmu pengetahuan. Tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan memainkan

peranan penting dan strategis dalam pembangunan peradaban bangsa ini. Pengalaman

menunjukan bahwa pendidikan memberi manfaat yang luas bagi kemajuan bangsa,

mampu melahirkan masyarakat terpelajar dan berakhlak mulia serta membangun

ekonomi menuju masyarakat sejahtera dalam jajaran bangsa-bangsa dunia.

Lingkup pendidikan yang menjadi tugas Kementerian Agama meliputi:

1. Berdasarkan jenisnya Kementerian Agama mengelola pendidikan umum berciri khas

agama, pendidikan agama dan pendidikan keagamaan serta pendidikan agama pada

satuan pendidikan umum;

2. Berdasarkan jenjangnya Kementerian Agama mengelola pendidikan dari tingkat

anak usia dini, tingkat dasar, tingkat menengah dan sampai tingkat pendidikan tinggi;

- 56 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

3. Berdasarkan jalurnya Kementerian Agama mengelola pendidikan formal, non formal

dan informal.

1.2.6.1 Pendidikan Umum Berciri Khas Agama

Sejumlah potensi yang dapat mendukung upaya peningkatan akses dan mutu

pendidikan umum berciri agama antara lain:

1. Besarnya peran masyarakat dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan

pendidikan umum berciri agama seperti RA/BA, madrasah, dan pendidikan tinggi

keagamaan Islam;

2. Kualitas pembelajaran di madrasah secara umum dapat mengimbangi kualitas

pembelajaran di sekolah umum, yang ditunjukkan oleh persentase kelulusan siswa

madrasah dalam Ujian Nasional yang menyamai, dan bahkan sebagiannya,

melampaui persentase kelulusan siswa sekolah umum;

3. Adanya kebijakan nasional yang memposisikan pendidikan madrasah setara dengan

pendidikan pada sekolah umum;

4. Mutu lembaga pendidikan tinggi keagamaan Islam, meski baru dalam jumlah kecil,

menunjukkan peningkatan dan semakin diakui secara internasional;

5. Lembaga pendidikan tinggi keagamaan Islam khususnya universitas keagamaan

telah menjadi wadah bagi jejaring internasional dengan universitas dan lembaga

pendidikan tinggi yang lain di seluruh belahan dunia; dan

6. Tersedianya sumber daya internasional yang dapat mendukung peningkatan mutu

pendidikan tinggi keagamaan Islam, baik berupa ketersediaan beasiswa bagi

mahasiswa dan dosen, program pertukaran, kerjasama riset, dan sebagainya.

Adapun sejumlah permasalahan yang dapat menjadi kendala bagi upaya

peningkatan akses dan mutu pendidikan umum berciri khas agama antara lain adalah:

1. Penyelenggaraan pendidikan umum berciri agama seperti RA/BA, madrasah dan

pendidikan tinggi keagamaan yang mayoritas dikelola oleh masyarakat/swasta dapat

menimbulkan masalah terkait upaya koordinasi dan standardisasi pendidikan

madrasah;

2. Sebaran madrasah masih sangat terkonsentrasi pada sedikit provinsi sehingga

layanan pendidikan madrasah belum dapat menjangkau wilayah-wilayah lain yang

membutuhkan, khususnya di wilayah tertinggal, terpencil dan terluar (3T);

3. Rasio jumlah siswa-pendidik yang masih terlalu rendah menimbulkan persoalan

dalam hal efisiensi pembiayaan pendidikan;

4. Masih terbatasnya ketersediaan tenaga pendidik yang berkualitas baik dari segi

jumlah maupun ketersebarannya;

5. Masih lemahnya kualitas manajemen dan masih terbatasnya ketersediaan pimpinan

yang profesional pada satuan pendidikan umum berciri agama;

6. Masih terbatasnya ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan madrasah yang

dapat memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan/atau Standar Nasional

- 57 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

Pendidikan;

7. Masih rendahnya kualitas pengelolaan dan pemanfaatan dalam hal penyediaan data

dan informasi pendidikan.

1.2.6.2 Pendidikan Keagamaan

Sejumlah potensi yang dapat mendukung peningkatan mutu pendidikan

keagamaan antara lain:

1. Tingginya tingkat partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan

keagamaan;

2. Tingginya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan keagamaan;

3. Sifat kemandirian dari lembaga-lembaga pendidikan keagamaan.

Adapun sejumlah permasalahan yang dapat menjadi kendala bagi upaya

peningkatan penyelenggaraan pendidikan keagamaan antara lain:

1. Tidak mudahnya upaya koordinasi dan standardisasi pendidikan keagamaan akibat

penyelenggaraan pendidikan keagamaan sebagian besar dikelola swasta;

2. Masih rendahnya kualifikasi dan mutu tenaga pendidik pada lembaga pendidikan

keagamaan;

3. Masih sangat terbatasnya sarana dan prasarana untuk mendukung pembelajaran

yang berkualitas;

4. Masih belum jelasnya standar yang tersedia untuk menilai mutu kelembagaan

maupun kualitas capaian lembaga pendidikan keagamaan;

5. Masih belum ada standarisasi yang memadai dalam penyusunan kurikulum diantara

penyelenggara pendidikan keagamaan;

6. Masih terbatasnya kerangka regulasi untuk mendukung pengembangan

pelembagaan pendidikan keagamaan; dan

7. Masih diperlukan berbagai perbaikan dalam hal penyediaan data dan informasi

pendidikan yang diperlukan bagi perencanaan dan pengembangan pendidikan

keagamaan; dan

8. Terkait dengan penyelenggaraan pendidikan agama dan keagamaan Khonghucu,

belum adanya kurikulum terstandar, masih terbatasnya jumlah guru agama

Khonghucu, masih belum tersedianya standarisasi kompetensi guru agama

Khonghucu, serta belum tersedianya data yang lengkap mengenai jumlah siswa dan

guru agama, serta lembaga pendidikan agama Khonghucu di Indonesia.

1.2.6.3 Pendidikan Agama pada Satuan Pendidikan Umum

Sejumlah potensi yang dapat mendukung peningkatan mutu pendidikan agama

pada satuan pendidikan umum, mulai jenjang pendidikan usia dini hingga perguruan

tinggi, antara lain:

1. Adanya kerangka regulasi yang menjadi dasar bagi penyelenggraan pendidikan

- 58 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

agama pada satuan pendidikan umum;

2. Meningkatnya jumlah Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang

berperan sebagai penyedia tenaga pendidik di bidang pendidikan agama pada satuan

pendidikan umum;

3. Keberadaan forum-forum yang dapat menjadi wadah kerjasama dan saling tukar

pengetahuan dan pengalaman di kalanga tenaga pendidikan agama, seperti

Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dan Kelompok Kerja Guru (KKG)

Pendidikan Agama pada masing-masing agama.

Adapun masalah-masalah yang dapat menjadi kendala bagi peningkatan mutu

pendidikan agama pada satuan pendidikan umum antara lain:

1. Kebutuhan akan guru pendidikan agama pada satuan pendidikan umum belum

sepenuhnya tercukupi;

2. Masih ada sekolah yang tidak menyediakan guru pendidikan agama sesuai dengan

kebutuhan pendidikan agama yang dianut peserta didik;

3. Belum tersedia standar untuk menilai capaian mutu pendidikan agama pada satuan

pendidikan umum;

4. Masih terbatasnya jumlah tenaga pendidikan agama yang berkualitas;

5. Masih terbatasnya sarana dan prasarana untuk mendukung pembelajaran pendidikan

agama pada satuan pendidikan umum;

6. Masih rendahnya sebagian mutu Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan

(LPTK) yang menjadi penyedia kebutuhan akan tenaga pendidikan agama;

7. Masih belum efektifnya peran forum-forum seperti KKG dan MGMP Pendidikan

Agama dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan agama pada satuan

pendidikan umum;

8. Masih kurangnya jumlah Pengawas Pendidikan Agama serta terbatasnya

kompetensi pengawas Pendidikan Agama;

9. Kebutuhan bahan ajar yang perlu ditingkatkan; dan

10. Masih diperlukan berbagai perbaikan dalam hal penyediaan data dan informasi

pendidikan yang diperlukan bagi perencanaan dan pengembangan pendidikan agama

pada satuan pendidikan umum.

1.2.7 Peningkatan Kualitas Tatakelola Pembangunan Bidang Agama

Dakam peningkatan kualitas pembangunan untuk Agama Hindu sangat

memerlukan perhatian di karenakan masih banyak tempat tempat ibadah yang rusak dan

yang belum di jamah oleh bantuan pemerintah untuk itu diharapkan adanya dukungan

dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali , serta dukungan dari Ditjen

Bimas Hindu Kementerian Agama RI untuk mengalokasikan Anggaran Bantuan

Rehabilitasi Tempat Ibadah serta Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali

menjadi persoalan belum terpenuhinya target pelayanan keagamaan urusan agama

Hindu.

Dalam rangka peningkatan Kualitas Tatakelola Pembangunan Bidang Agama perlu

- 59 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

dialokasikan Anggaran Bantuan Tempat Ibadah Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Bali .

Realisasi pembangunan rehabilitasi Pura T.A 2014 progres pembangunan Pura

tersebut telah terealisasi sebesar 280.000.000 yang bersumber dari DIPA Bimas Hindu

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali dengan kronologis perencanaan dan

pencairan sebagai berikut:

Tabel 49. Realisasi Rehabilitasi Pura T.A 2014

NO PELAKSANA T.A ANGGARAN (Rp)

REALISASI (Rp)

1. Bidang Urusan Agama Hindu 2010 0 0

2. Bidang Urusan Agama Hindu 2011 0

3. Bidang Urusan Agama Hindu 2012 0 0

4. Bidang Urusan Agama Hindu

2013 1.000.000.000 1.000.000.000

5. Bidang Urusan Agama Hindu 2014

280.000.000

280.000.000

6.

Bidang Urusan Agama Hindu

2015 3.000.000.000 2.724.470.523

7 Bidang Urusan Agama Hindu 2016 500.000.000 500.000.000

8 Bidang Urusan Agama Hindu 2017 600.000.000 600.000.000

9 Bidang Urusan Agama Hindu 2018 800.000.000 800.000.000

Sasaran Strategis dari kegiatan pengelolaan Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah

adalah mengoptimalkan pelayanan kehidupan beragama masyarakat Islam, seperti

pemberdayaan masjid, serta pembinaan syariah adalah mengoptimalkan pelayanan

kehidupan beragama masyarakat Islam di provinsi Bali. Program pemberdayaan masjid

dan musholla telah dilakukan oleh Bidang Bimas Islam agar rumah ibadah mampu

menjadi unit layanan keagamaan umat Islam. Masjid-masjid di provinsi Bali diharapkan

memenuhi standar pelayanan bagi masyarakat Islam, khususnya untuk pelayanan ibadah

dan syiar Islam (pelayanan ilmu Islam dan konseling), seperti adanya tempat wudhu yang

memadai, alat shalat, Alqur’an, perpustakaan masjid, takmir masjid, majelis taklim dan

kegiatan-kegiatan syiar Islam lainnya. Untuk tujuan ini, Bimas Islam telah melaksanakan

program pembinaan baik bagi Imam Masjid maupun Takmir Masjid.

Program pelayanan dan pembinaan Syariah diwujudkan dalam pembuatan standarisasi

pelaksanaan nilai-nilai syariah dan penentuan hisab dan rukyat, serta arah kiblat.

Berbagai program dan kegiatan yang dilaksanakan Bimas Islam diantaranya berupa

deteksi dini dan identifikasi paham aliran keagamaan dan Rukyatul Hilal 1439 H/ 2018

- 60 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

M.

Sejumlah potensi yang dapat mendukung perwujudan tata kelola pemerintah yang

baik di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali ialah:

1. Adanya aplikasi TAKSU yang memudahkan dalam mendata permohonan layanan

pada Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali.;

2. Tersedianya informasi yang dibutuhkan public yang ditampilkan pada website

Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali;

3. Adanya menu kritik dan saran pada website Kanwil Kementerian Agama Provinsi

Bali yang menjadi fasilitator masyarakat untuk menyampaikan keluhannya;

4. Tersedianya jaringan internet melalui jaringan VPN yang merupakan bantuan dari

Biro HDI Kementerian Agama RI yang telah dipasang pada seluruh ruang kerja di

Kanwil Kemterian Agama Provinsi Bali;

Sejumlah permasalahan yang dapat menjadi kendala perwujudan tata kelola

pemerintahan yang baik di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi

Bali , antara lain:

1. Kurangnya koordinasi dari satuan kerja pada Kanwil Kementerian Agama Provinsi

Bali terkait pemberitaan baik kegiatan yang ada dalam DIPA maupun tidak sehingga

pemberitaan tidak ter-cover;

2. Masih kurangnya kesadaran dari setiap satuan kerja pada Kanwil Kementerian

Agama Provinsi Bali akan pentingnya publikasi;

3. Masih belum tersosialisasinya menu kritik dan saran kepada masyarakat maupun

ASN pada Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali sehingga belum dapat

dimanfaatkan dengan baik;

4. Terdapat beberapa titik jaringan VPN yang putus dikarenakan renovasi Gedung

maupun gangguan instalasi dan belum dapat diperbaiki karena kurangnya tenaga ahli

yang membantu perbaikan jaringan.

- 61 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

BAB II

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

2.1 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGISKEMENTERIAN AGAMA

2.1.1 Visi Kementerian Agama

Dalam rangka mendukung visi pembangunan nasional, visi Kementerian Agama

2015-2019 adalah:

“TERWUJUDNYA MASYARAKAT INDONESIA YANG TAAT BERAGAMA,

RUKUN, CERDAS DAN SEJAHTERA LAHIR BATIN DALAM RANGKA

MEWUJUDKAN INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI DAN

BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG ROYONG”

2.1.2 Misi Kementerian Agama

Untuk mewujudkan visi tersebut, maka misi Kementerian Agama adalah:

1. Meningkatkan Pemahaman dan Pengalaman Ajaran Agama

2. Memantapkan Kerukunan Intra dan Antar Umat Beragama

3. Menyediakan Pelayanan Kehidupan Beragama yang Merata dan Berkualitas

4. Meningkatkan Pemanfaatan dan Kualitas Pengelolaan Potensi Ekonomi Keagamaan

5. Mewujudkan Penyelenggaraan Ibadat Haji dan Umrah yang Berkualitas dan Akuntabel

6. Meningkatkan Akses dan Kualitas Pendidikan Umum Berciri Agama, Pendidikan

Agama pada Satuan Pendidikan Umum dan Pendidikan Keagamaan

7. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Akuntabel dan Terpercaya

2.2 Tujuan dan Sasaran Kementerian Agama

Dengan adanya perubahan struktur organisasi yang tertuang dalam PMA No.

42 tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama serta hasil evaluasi

akuntabilitas kinerja Kementerian Agama dan pembahasan terhadap capaian Renstra pada

tahun 2017, diperlukan penyesuaian dan pengelompokan ulang tujuan dan sasaran

strategis Kementerian Agama. Beberapa pokok dari penyesuaian dan pengelompokan

tersebut adalah memfokuskan tujuan dan sasaran yang bersifat strategis yang hendak

dicapai pada level Kementerian Agama, dan mengalihkan sebagian tujuan dan sasaran

kepada level program dan kegiatan.

Uraian tujuan dan sasaran pada bagian berikut hanya mencakup tujuan dan sasaran

strategis yang hendak dicapai pada level Kementerian Agama, sedangkan tujuan dan

sasaran pada level program dan kegiatan akan disajikan pada Bab berikutnya.

- 62 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

2.2.1 Tujuan Kementerian Agama

Kementerian Agama merupakan kementerian yang mengemban tugas dan fungsi

pembangunan bidang agama serta bidang pendidikan. Secara lebih khusus pembangunan

bidang pendidikan yang menjadi tugas Kementerian Agama adalah pendidikan umum

berciri agama, pendidikan agama pada satuan pendidikan (sekolah dan perguruan tinggi),

dan pendidikan keagamaan.

Sebagai penjabaran dari Visi dan Misi Kementerian Agama, Kementerian Agama

menetapkan tujuan sesuai dengan kedua tugas dan fungsi yang diembannya.

Tujuan pembangunan bidang agama (TA) untuk periode 2015- 2019 adalah:

TA.1 Peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran agama

masyarakat dalamrangka meningkatkan kualitas kehidupan beragama.

TA.2 Pengukuhan suasana kerukunan hidup umat beragama yang harmonis

sebagai salah satu pilar kerukunannasional.

TA.3 Pemenuhan kebutuhan akan pelayanan kehidupan beragama yang

berkualitas dan merata.

TA.4 Peningkatan pemanfaatan dan perbaikan kualitas pengelolaan potensi

ekonomi keagamaan dalam meningkatkan kontribusi pada peningkatan

kesejahteraan masyarakat dan percepatan pembangunan.

TA.5 Peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah

TA.6 Peningkatan kualitas tatakelola pembangunan bidang agama dalam

menunjang penyelenggaraan pembangunan bidang agama yang efektif,

efisien, transparan dan akuntabel.

Adapun tujuan pembangunan bidang pendidikan (TP) adalah:

TP.1 Peningkatan akses pendidikan agama dan keagamaan bagi seluruh lapisan

masyarakat pada berbagai jenjang pendidikan.

TP.2 Peningkatan mutu pendidikan agama dan keagamaan bagi seluruh

lapisan masyarakat pada berbagai jenjangpendidikan.

2.2.2 Sasaran Strategis Kementerian Agama

Dalam rangka mencapai tujuan bidang agama dan pendidikan yang menjadi tugas

Kementerian Agama, maka Kementerian Agama telah menetapkan sasaran strategis

yang akan dicapai dalam masa waktu lima tahun ke depan. Sasaran strategis

Kementerian Agama merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan sasaran strategis

nasional dan ditetapkan untuk dapat menjamin suksesnya pelaksanaan pembangunan

jangka menengah yang bersifat menyeluruh,serta untuk memudahkan pengendalian dan

pemantauan kinerja organisasi. Sesuai tugas dan fungsinya, Kementerian Agama

memiliki dua bidang sasaran, yaitu sasaran terkait bidang agama, dan sasaran bidang

pendidikan.

- 63 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

Sasaran strategis Kementerian Agama terkait bidang agama adalah sebagai

berikut:

1. Sasaran terkait peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran agama

(TA.1) adalah meningkatnya kualitas kehidupan umat beragama, yang ditandai

dengan meningkatnya nilai Indeks Keshalihan Sosial yang mencakup komponen:

(a) Pengetahuan, (b) Sikap, dan (c)Pengamalan.

2. Sasaran terkait pengukuhan kerukunan hidup umat beragama yang harmonis

(TA.2) adalah meningkatnya harmoni sosial dan kerukunan antar umat beragama,

yang ditandai antara lain dengan meningkatnya nilai Indeks Kerukunan Umat

Beragama yang mencakup komponen: (a) Toleransi, (b) Kesetaraan, dan (c)

Kerjasama.

3. Sasaran terkait pemenuhan pelayanan kehidupan beragama yang berkualitas

(TA.3) adalah meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan beragama ditandai

antara laindengan:

a. meningkatnya Indeks Layanan Keagamaan pada masing-masing agama,yang

mencakup komponen:(a)sarana dan prasarana ibadah, (b) penyuluh agama, (c)

kitab suci, dan (d) lembaga sosial keagamaan;

b. meningkatnya Indeks Kepuasan Layanan KUA;

c. meningkatnya Indeks kepuasan layanan jaminan, perlindungan dan

pengawasan produkhalal.

4. Sasaran terkait peningkatan pemanfaatan dan perbaikan kualitas pengelolaan

potensi ekonomi keagamaan (TA.4) adalah meningkatnya kepercayaan masyarakat

terhadap lembaga pengelola dana keagamaan dan meningkatnya perlindungan

terhadap aset keagamaan yang ditandai antara laindengan:

a. meningkatnya dana keagamaan yang dikelola oleh lembaga pengelola dana

keagamaan;dan

b. meningkatnya jumlah aset keagamaan yangtersertifikasi.

5. Sasaran terkait peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah

(TA.5) adalah meningkatnya kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yang

transparan dan akuntabel yang ditandai antara lain dengan:

a. meningkatnya Indeks Kepuasan Layanan Haji dalam dan luarnegeri;

b. meningkatnya predikat Laporan Keuangan Penyelenggaraan Haji dan Laporan

Keuangan Dana Abadi Umat (DAU) hingga mencapai predikat Wajar Tanpa

Pengecualian(WTP).

6. Sasaran terkait peningkatan kualitas tatakelola pembangunan bidang agama (TA.6)

adalah terselenggaranya tatakelola pembangunan bidang agama yang efektif,

- 64 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

efisien, transparan dan akuntabel, yang ditunjukkan antara laindengan:

a. dipertahankannya predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dalam opini BPK

RI terhadap Laporan Keuangan KementerianAgama;

b. meningkatnya hasil penilaian Laporan Kinerja Kementerian Agama; dan

c. meningkatnya hasil penilaian Reformasi Birokrasi Kementerian Agama.

Sedangkan sasaran strategis Kementerian Agama terkait fungsi pendidikan adalah

sebagai berikut:

7. Sasaran terkait peningkatan akses pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat

pada berbagai jenjang pendidikan (TP.1) adalah meningkatnya angka

partisipasi pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang ditandaidengan:

a. meningkatnya APK RA/Pratama Widya Pasraman;

b. meningkatnya APK MI/ Ula/ SDTK/ Adhi Widya Pasraman;

c. meningkatnya APM MI/ Ula/ SDTK/ Adhi Widya Pasraman;

d. meningkatnya APK MTs/ Wustha/ SMPTK/ Madyama Widya Pasraman;

e. meningkatnya APM Mts/ Wustha/ SMPTK/ Madyama Widya Pasraman;

f. meningkatnya APK MA/ Ulya/ Utama WidyaPasramanmeningkatnya APM MA/ Ulya/ Utama Widya Pasraman;dan

g. meningkatnya APK PTK/Ma’hadAly.

8. Sasaran terkait peningkatan mutu pendidikan agama dan keagamaan (TP.2) adalah meningkatnya kompetensi dan kualitas kepribadian siswa, yang ditandai dengan: a. meningkatnya rerata nilai hasil Ujian Nasional siswaMTs; b. meningkatnya rerata nilai hasil Ujian Nasional siswa MA;dan c. meningkatnya Indeks Integritas Siswa.

2.2 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS KANTOR WILAYAH

KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI BALI

2.2.1 Visi Kantor Wilayah kermenterian Agama Provinsi Bali

Dalam rangka mendukung visi Kementerian Agama RI Tahun 2015 -2019 maka

visi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019 adalah:

“TERWUJUDNYA MASYARAKAT BALI YANG TAAT BERAGAMA, RUKUN,

CERDAS DAN SEJAHTERA LAHIR BATIN DALAM RANGKA MEWUJUDKAN

INDONESIA YANG MANDIRI DAN BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN

GOTONG ROYONG”

2.2.2 Misi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali

Untuk mewujudkan visi tersebut, maka misi yang diemban oleh Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Bali adalah:

1. Meningkatkan Pemahaman dan Pengalaman Ajaran Agama

- 65 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

2. Memantapkan Kerukunan Intra dan Antar Umat Beragama

3. Menyediakan Pelayanan Kehidupan Beragama yang Merata dan Berkualitas

4. Meningkatkan Pemanfaatan dan Kualitas Pengelolaan Potensi Ekonomi Keagamaan

5. Mewujudkan Penyelenggaraan Ibadat Haji dan Umrah yang Berkualitas dan

Akuntabel

6. Meningkatkan Akses dan Kualitas Pendidikan Umum Berciri Agama, Pendidikan

Agama pada Satuan Pendidikan Umum dan Pendidikan Keagamaan

7. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Akuntabel dan Terpercaya

2.2.3 Tujuan dan sasaran Strategis Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali

2.2.3.1 Tujuan

Sebagai penjabaran dari Visi dan Misi di atas, Kanwil Kementerian Agama

Provinsi Bali menetapkan tujuan sesuai dengan kedua tugas dan fungsi yang diemban

oleh Kementerian Agama. Tujuan pembangunan bidang agama (TA) untuk periode

2015-2019 adalah::

1. Peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran agama masyarakat dalam

rangka meningkatkan kualitas kehidupan beragama.

2. Pengukuhan suasana kerukunan hidup umat beragama yang harmonis sebagai salah

satu pilar kerukunan nasional.

3. Pemenuhan kebutuhan akan pelayanan kehidupan beragama yang berkualitas dan

merata

4. Peningkatan pemanfaatan dan perbaikan kualitas pengelolaan potensi ekonomi

keagamaan dalam meningkatkan kontribusi pada peningkatan kesejahteraan

masyarakat dan percepatan pembangunan

5. Peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yang trasparan dan

akuntabel untuk pelayanan ibadah haji yang prima

6. Peningkatan kualitas tatakelola pembangunan bidang agama dalam menunjang

penyelenggaraan pembangunan bidang agama yang efektif, efisien, transparan, dan

akuntabel

Adapun untuk tujuan pembangunan dibidang pendidikan untuk periode 2015-2019

antara lain:

1. Peningkatan akses pendidikan agama dan keagamaan bagi seluruh lapisan

masyarakat pada berbagai jenjang pendidikan.

2. Peningkatan mutu pendidikan agama dan keagamaan bagi seluruh lapisan

masyarakat pada berbagai jenjang pendidikan.

- 66 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

2.2.3.2 Sasaran Strategis

Dalam rangka mencapai tujuan bidang agama dan pendidikan, Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Bali telah menetapkan sasaran strategis yang akan dicapai

dalam masa waktu lima tahun kedepan yaitu sasaran terkait bidang agama dan sasaran

terkait bidang pendidikan.

Sasaran strategis Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali terkait

bidang agama adalah sebagai berikut:

1. Meningkatnya kualitas kehidupan umat beragama.

2. Meningkatnya harmoni sosial dan kerukunan antar umat beragama,

3. Meningkatnya kualitas pelayanan keagamaan, Dalam mencapai sasaran tersebut,

dapat dilhat dari :

1) Sasaran terkait peningkatan kualitas dan ketersediaan bimbingan dan fasilitasi

keagamaan antara lain ditandai dengan:

a. Meningkatnya jumlah penyuluh agama dan tenaga teknis keagamaan yang

difasilitasi dalam pembinaan dan pengembangan dengan target kinerja pada

tahun 2019 sebanyak 1039 orang;

b. Meningkatnya persentase lembaga sosial keagamaan yang difasilitasi untuk

meningkatkan pelayanannya dengan target kinerja pada tahun 2019 sebesar

95%.

2) Sasaran terkait peningkatan harmoni sosial dan kerukunan umat beragama

antara lain ditandai dengan:

a. Meningkatnya jumlah dialog kerukunan untuk meningkatkan kerukunan

intern umat beragama dengan target kinerja pada tahun 2019 sebanyak 47

dialog;

b. Adanya jumlah FKUB pada tingkat Kabupaten / Kota dengan target kinerja

pada tahun 2019 sebanyak 10;

c. Adanya jumlah paket bantuan operasional FKUB Provinsi dan

Kota/Kabupaten dengan target kinerja pada tahun 2019 sebanyak 10 paket

bantuan;

d. Meningkatnya persentase provinsi dan kabupaten yang melibatkan tokoh

perempuan dan unsur pemuda dalam keanggotaan FKUB dan lembaga

keagamaan dengan target kinerja pada tahun 2019 sebanyak 50%.

3) Sasaran terkait peningkatan kualitas pelayanan kehidupan beragama antara lain

ditandai dengan :

a. Meningkatnya jumlah rumah ibadat yang difasilitasi untuk ditingkatkan

kualitas pelayanannya dengan target kinerja pada tahun 2019 sebanyak 174

rumah ibadat;

b. Adanya Kantor Urusan Agama yang memenuhi standar dengan target kinerja

pada tahun 2019 sebanyak 35 KUA;

- 67 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

c. Meningkatnya jumlah KUA yang memenuhi stansar pelayanan dengan target

kinerja pada Tahun 2019 sebanyak 3 lokasi;

d. Meningkatnya jumlah Calon Pengantin yang memperoleh fasilitas

Bimbingan Perkawinan dengan target kinerja pada Tahun 2019 sebanyak 800

calon pengantin atau 400 pasang.

e. Meningkatnya jumlah kitab suci yang didistribusikan dengan target kinerja

pada tahun 2019 sebanyak 5.500 examplar.

4) Sasaran terkait peningkatan kualitas dan akuntabilitas pengelolaan potensi

ekonomi keagamaan antara lain ditandai dengan :

a. Meningkatnya dana zakat yang terhimpun dengan target kinerja pada tahun

2019 sebesar Rp.3.750.000.000;

b. Adanya lembaga zakat yang memenuhi standar pelayanan minimal dengan

target kinerja pada tahun 2019 sebanyak 14 lembaga;

c. Meningkatnya persentase tanah wakaf bersertifikat dengan target kinerja

pada tahun 2019 sebesar 99%.

5) Sasaran terkait peningkatan kulitas penyelengaraan ibadah haji dan umrah yang

transparan, efisien dan akuntabel antara lain ditandai dengan :

a. Adanya jemaah haji yang dilayani dengan target kinerja pada tahun 2019

sebanyak 700 orang;

b. Adanya pembimbing dan penyuluh haji yang bersertifikat dengan target

kinerja pada tahun 2019 sebanyak 5 orang;

c. Meningkatnya indeks kepuasan jemaah haji provinsi dengan target kinerja

pada tahun 2019 sebesar 86,00 %

6) Sasaran terkait terselenggaranya tatakelola pembangunan bidang agama yang

efisien. efektif, transparan dan akuntabel antara lain ditandai dengan :

a. Persentase temuan BPK, BPKP dan Itjen yang ditindaklanjuti mencapai

100% pada tahun 2019;

b. Index predikat opini laporan keuangan yang WTP pada tahun 2019;

c. Index evaluasi akuntabilitas kinerja yang meningkat dengan target kinerja

pada tahun 2019 dengan predikat A.

Sedangkan untuk sasaran strategis Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Bali terkait dengan fungsi pendidikan adalah sebagai berikut:

1. Sasaran terkait peningkatan angka partisipasi penduduk usia pendidikan dasar dan

menengah antara lain ditandai dengan :

a. Meningkatnya APK RA dengan target kinerja pada tahun 2019 sebesar 2,5%;

b. Meningkatnya APK MI/Ula dengan target kinerja pada tahun 2019 sebesar

4,7%;

c. Meningkatnya APM MI/Ula dengan target kinerja pada tahun 2019 sebesar 4

%;

d. Meningkatnya APK MTs / Wutsha dengan target kinerja pada tahun 2019

- 68 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

sebesar 4 %;

e. Meningkatnya APM MTs / Wutsha dengan target kinerja pada tahun 2019

sebesar 3,2%;

f. Meningkatnya APK MA / Ulya dengan target kinerja pada tahun 2019 sebesar

2,3%;

g. Meningkatnya APM MA / Ulya dengan target kinerja pada tahun 2019 sebesar

1,8%.

2. Sasaran terkait penurunan jumlah siswa yang tidak melanjutkan pendidikan antara

lain ditandai dengan :

a. Menurunnya jumlah angka putus sekolah MI / Ula dengan target kinerja pada

tahun 2019 sebanyak 50 siswa;

b. Menurunnya jumlah angka putus sekolah MTs / Wutsha dengan target kinerja

pada tahun 2019 sebanyak 150 siswa;

c. Menurunnya jumlah angka putus sekolah MA / Ulya dengan target kinerja

pada tahun 2019 sebanyak 100 siswa.

3. Sasaran terkait peningkatan jaminan kualitas pelayanan pendidikan antara lain

ditandai dengan :

a. Meningkatsnya persentase RA yang terakreditasi minimal B dengan target

kinerja pada tahun 2019 sebesar 31%;

b. Meningkatnya persentase MI yang terakreditasi minimal B dengan target

kinerja pada tahun 2019 sebesar 37%;

c. Meningkatnya persentase MTs yang terakreditasi minimal B dengan target

kinerja pada tahun 2019 sebesar 60%;

d. Meningkatnya persentase MA yang terakreditasi minimal B dengan target

kinerja pada tahun 2019 sebesar 68%;

e. Meningkatnya rata-rata nilai ujian sekolah MTs dengan target kinerja pada

tahun 2019 sebesar 78.25;

f. Meningkatnya rata-rata nilai ujian sekolah MA dengan target kinerja pada

tahun 2019 sebesar 80.00.

4. Sasaran terkait peningkatan proporsi pendidik yang kompeten dan profesional pada

pendidikan umum berciri khas agama antara lain ditandai dengan :

a. Meningkatnya persentase guru RA-madrasah berkualifikasi minimal S1 /D4

dengan target kinerja pada tahun 2019 sebesar 100%;

b. Meningkatnya persentase guru pendidikan agama islam berkualifikasi

minimal S1 / D4 dengan target kinerja pada tahun 2019 sebesar 100%;

c. Meningkatnya persentase guru RA-madrasah bersertifikat dengan target

kinerja pada tahun 2019 sebesar 100%.

5. Sasaran terkait peningkatan ketersediaan guru pendidikan agama yang

telah bersertifikat antara lain ditandai dengan :

a. Meningkatnya persentase guru pendidikan agama islam bersertifikat dengan

- 69 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

target kinerja pada tahun 2019 sebesar 100%;

b. Meningkatnya persentase guru pendidikan agama kristen bersertifikat dengan

target kinerja pada tahun 2019 sebesar 100%;

c. Meningkatnya persentase guru pendidikan agama katolik bersertifikat dengan

target kinerja pada tahun 2019 sebesar 100%;

d. Meningkatnya persentase guru pendidikan agama hindu bersertifikat dengan

target kinerja pada tahun 2019 sebesar 95%

e. Meningkatnya persentase guru pendidikan agama buddha bersertifikat dengan

target kinerja pada tahun 2019 sebesar 100%.

6. Sasaran terkait peningkatan akses pendidikan keagamaan sesuai aspirasi umat

beragama antara lain ditandai dengan :

a. Adanya peserta didik pada pendidikan keagamaan islam dengan target kinerja

pada tahun 2019 sebanyak 25.959 siswa.

- 70 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

BAB III

ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA

REGULASI. DAN KERANGKA KELEMBAGAAN

Salah satu arah kebijakan dan strategi nasional adalah penyiapan landasan

pembangunan yang kokoh. Landasan pembangunan yang kokoh dicirikan antara lain

oleh semakin mantapnya konsolidasi demokrasi, semakin tangguhnya kapasitas

penjagaan pertahanan dan stabilitas keamanan nasional.

Arah kebijakan dan strategi nasional lainnya adalah meningkatkan kualitas

sumber daya manusia dan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan. Sumber daya manusia

yang berkualitas tercermin dari meningkatnya akses pendidikan yang berkualitas pada

semua jenjang pendidikan dengan memberikan perhatian lebih pada penduduk miskin

dan daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T), serta meningkatnya kompetensi siswa

Indonesia dalam bidang matematika, sains dan literasi.

Upaya mewujudkan kondisi mantapnya konsolidasi demokrasi dan tangguhnya

stabilitas keamanan nasional serta upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia

dan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan tidak terlepas dari suksesnya capaian bidang

pembangunan sosial budaya dan kehidupan beragama, termasuk di dalamnya

pembangunan bidang agama dan pembangunan bidang pendidikan yang terkait erat

dengan tugas fungsi Kementerian Agama.

3.1 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEMENTERIAN AGAMA

Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan bidang agama dan

bidang pendidikan agama dan keagamaan. Kementerian Agama telah menetapkan arah

kebijakan dan strategi berdasarkan amanat RPJMN 2015-2019. Penetapan arah kebijakan

dan strategi tersebut diharapkan dapat menjawab berbagai tuntutan pembangunan bidang

agama, yang meliputi pencapaian visi, misi, dan agenda prioritas nasional dan berbagai

agenda pembangunan bidang agama dan pendidikan yang terkait dengan tugas

Kementerian Agama. Dalam kerangka tersebut, arah dan strategi Kementerian Agama

dijabarkan melalui program-program Kementerian Agama yang diselaraskan dengan

berbagai tuntutan yang dihadapi sebagai berikut:

1. Meningkatkan pemahaman, penghayatan, pengamalan dan pengembangan nilai-

nilai keagamaan untuk memperkuatperan dan fungsi agama sebagai landasan moral

dan etikadalam pembangunan melalui penyelenggaraan:

a. Program Bimbingan Masyarakat Islam yang dilaksanakan melalui:

- Kegiatan Pengelolaan dan Pembinaan Penerangan Agama Islam.

- Kegiatan Pengelolaan Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah.

b. Program Bimbingan Masyarakat Kristen yang dilaksanakan melalui Kegiatan

Pengelolaan dan Pembinaan Urusan Agama Kristen.

- 71 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

c. Program Bimbingan Masyarakat Katolikyang dilaksanakan melalui Kegiatan

Pengelolaan dan Pembinaan Urusan Agama Katolik.

d. Program Bimbingan Masyarakat Hinduyang dilaksanakan melalui Kegiatan

Pengelolaan dan Pembinaan Urusan Agama Hindu.

e. Program Bimbingan Masyarakat Buddhayang dilaksanakan melalui Kegiatan

Pengelolaan dan Pembinaan Urusan Agama Buddha.

f. Program Kerukunan Umat Beragama yang dilaksanakan melalui Kegiatan

Bimbingan Masyarakat Khonghucu.

7. Meningkatkan kerukunan umat beragama denganpenyelenggaraan Program yang

meliputi:

a. Program Kerukunan Umat Beragama yang dilaksanakan melalui Kegiatan

Pembinaan Kerukunan Hidup Umat Beragama.

b. Program Bimbingan Masyarakat Islam yang dilaksanakan melalui fasilitasi

pembinaan, pemberdayaan dan kerukunan intern umat beragama Islam pada

Kegiatan Pengelolaan Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah.

c. Program Bimbingan Masyarakat Kristen yang dilaksanakan melalui fasilitasi

pembinaan, pemberdayaan dan kerukunan intern umat beragama Kristen pada

Kegiatan Pengelolaan dan Pembinaan Urusan Agama Kristen.

d. Program Bimbingan Masyarakat Katolik yang dilaksanakan melalui fasilitasi

pembinaan, pemberdayaan dan kerukunan intern umat beragama Katolik pada

Kegiatan Pengelolaan dan Pembinaan Urusan Agama Katolik.

e. Program Bimbingan Masyarakat Hindu yang dilaksanakan melalui fasilitasi

pembinaan, pemberdayaan dan kerukunan intern umat beragama Hindu pada

Kegiatan Pengelolaan dan Pembinaan Urusan Agama Hindu.

f. Program Bimbingan Masyarakat Buddha yang dilaksanakan melalui fasilitasi

pembinaan, pemberdayaan dan kerukunan intern umat beragama Buddha pada

Kegiatan Pengelolaan dan Pembinaan Urusan Agama Buddha.

8. Meningkatkan pelayanan kehidupan beragama dengan penyelenggaraan Program

yang meliputi:

a. Program Bimbingan Masyarakat Islam yang dilaksanakan melalui:

- Kegiatan Pengelolaan dan Pembinaan Penerangan Agama Islam.

- Kegiatan Pengelolaan Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah.

b. Program Bimbingan Masyarakat Kristen yang dilaksanakan melalui Kegiatan

Pengelolaan dan Pembinaan Urusan Agama Kristen.

c. Program Bimbingan Masyarakat Katolikyang dilaksanakan melalui Kegiatan

Pengelolaan dan Pembinaan Urusan Agama Katolik.

d. Program Bimbingan Masyarakat Hinduyang dilaksanakan melalui Kegiatan

- 72 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

Pengelolaan dan Pembinaan Urusan Agama Hindu.

e. Program Bimbingan Masyarakat Buddhayang dilaksanakan melalui Kegiatan

Pengelolaan dan Pembinaan Urusan Agama Buddha.

f. Program Kerukunan Umat Beragama yang dilaksanakan melalui Kegiatan

Bimbingan Masyarakat Khonghucu.

9. Meningkatkan pemanfaatan dan kualitas pengelolaan potensi ekonomi keagamaan

denganpenyelenggaraan Program yang meliputi:

a. Program Bimbingan Masyarakat Islam yang dilaksanakan melalui:

- Kegiatan Pengelolaan dan Pembinaan Pemberdayaan Wakaf.

- Kegiatan Pengelolaan dan Pembinaan Pemberdayaan Zakat.

b. Program Bimbingan Masyarakat Kristen yang dilaksanakan melalui Kegiatan

Pengelolaan dan Pembinaan Urusan Agama Kristen.

c. Program Bimbingan Masyarakat Katolikyang dilaksanakan melalui Kegiatan

Pengelolaan dan Pembinaan Urusan Agama Katolik.

d. Program Bimbingan Masyarakat Hinduyang dilaksanakan melalui Kegiatan

Pengelolaan dan Pembinaan Urusan Agama Hindu.

e. Program Bimbingan Masyarakat Buddhayang dilaksanakan melalui Kegiatan

Pengelolaan dan Pembinaan Urusan Agama Buddha.

f. Program Kerukunan Umat Beragama yang dilaksanakan melalui Kegiatan

Bimbingan Masyarakat Khonghucu.

10. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah dengan

penyelenggaraan Program Penyelenggaraan Haji dan Umrah yang meliputi:

Kegiatan Pelayanan Haji Dalam Negeri.

Kegiatan Pembinaan Haji

Kegiatan Pengelolaan Dana Haji dan Sistem Informasi Haji

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Penyelenggaraan Haji dan Umrah

5. Peningkatan dan pemerataan akses dan mutu pendidikan agama dan pendidikan

keagamaan dengan penyelenggaraan Program yang meliputi:

a. Program Pendidikan Islam yang dilaksanakan melalui:

- Kegiatan Peningkatan Akses, Mutu, Kesejahteraan dan Subsidi Pendidikan

Agama Islam.

- Kegiatan Peningkatan Akses, Mutu, Kesejahteraan dan Subsidi Pendidikan

Keagamaan Islam.

- Kegiatan Peningkatan Akses, Mutu, Kesejahteraan dan Subsidi RA/BA dan

Madrasah.

b. Program Bimbingan Masyarakat Kristen yang dilaksanakan melalui:

- 73 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

- Kegiatan Pengelolaan dan Pembinaan Pendidikan Agama Kristen.

c. Program Bimbingan Masyarakat Katolikyang dilaksanakan melalui:

- Kegiatan Pengelolaan dan Pembinaan Pendidikan Agama Katolik.

d. Program Bimbingan Masyarakat Hinduyang dilaksanakan melalui:

- Kegiatan Pengelolaan dan Pembinaan Pendidikan Agama Hindu.

e. Program Bimbingan Masyarakat Buddhayang dilaksanakan melalui:

- Kegiatan Pengelolaan dan Pembinaan Pendidikan Agama Buddha.

f. Program Kerukunan Umat Beragama yang dilaksanakan melalui peningkatan

akses dan kualitas pendidikan Khonghucu pada Kegiatan Bimbingan

Masyarakat Khonghucu.

6. Meningkatkan tata kelola pembangunan bidang agamadengan penyelenggaraan

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Kementerian Agama yang dilaksanakan melalui:

- Kegiatan Pembinaan Administrasi Perencanaan.

- Kegiatan Pembinaan Administrasi Kepegawaian.

- Kegiatan Pembinaan Administrasi Keuangan dan BMN.

- Kegiatan Pembinaan Administrasi Organisasi dan Tata Laksana.

- Kegiatan Pembinaan Administrasi Hukum dan KLN.

- Kegiatan Pembinaan Administrasi Umum.

- Kegiatan Pembinaan Administrasi Informasi Keagamaan dan Kehumasan.

3.2 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI KANTOR WILAYAH

KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI BALI

Sesuai dengan arah dan strategi nasional Kementerian Agama, maka Kantor

Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali menetapkan arah kebijakan dan strategi

sebagai berikut:

1. Meningkatkan pemahaman, penghayatan, pengamalan dan pengembangan nilai-

nilai keagamaan untuk memperkuatperan dan fungsi agama sebagai landasan moral

dan etikadalam pembangunan, melaluipenyelenggaraan program yang meliputi:

a. Program Bimbingan Masyarakat Islam yang dilaksanakan oleh Bidang Bimas

Islam, mencakup:

1) Kegiatan Pengelolaan dan Pembinaan Pemberdayaan Wakaf

2) Kegiatan Pengelolaan dan Pembinaan Pemberdayaan Zakat

3) Kegiatan Pengelolaan dan Pembinaan Penerangan Agama Islam

4) Kegiatan Pengelolaan Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah

b. Program Bimbingan Masyarakat Kristen yang dilaksanakan oleh

Bidang Bimbingan Masyarakat Kristen.

c. Program Bimbingan Masyarakat Katolikyang dilaksanakan olehPembimbing

- 74 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

Masyarakat Katolik.

d. Program Bimbingan Masyarakat Hinduyang dilaksanakan oleh Pembimbing

MasyarakatHindu.

e. Program Bimbingan Masyarakat Buddhayang dilaksanakan olehPembimbing

MasyarakatBuddha

f. Kegiatan pembinaan agama dan keagamaan umat Khonghucu pada Program

Kerukunan Umat Beragama

2. Meningkatkan kerukunan umat beragama, melalui penyelenggaraan Program

Kerukunan Umat Beragama yang meliputi:

a. Kegiatan Pembinaan Kerukunan Hidup Umat Beragama

b. Kegiatan Pembinaan Administrasi Kerukunan Hidup Umat Beragama c. Kegiatan fasilitasi pembinaan, pemberdayaan dan kerukunan intern umat Islam

oleh Bidang Bimbingan Masyarakat Islam

d. Kegiatanfasilitasi pembinaan, pemberdayaan dan kerukunan intern umat

Kristen oleh Bidang Bimbingan Masyarakat Kristen

e. Kegiatanfasilitasi pembinaan, pemberdayaan dan kerukunan intern umat

Katolik oleh Pembimbing Masyarakat Katolik

f. Kegiatanfasilitasi pembinaan, pemberdayaan dan kerukunan intern umat Hindu

oleh Pembimbing Masyarakat Hindu

g. Kegiatanfasilitasi pembinaan, pemberdayaan dan kerukunan intern umat

Buddha oleh Pembimbing Masyarakat Buddha

h. Kegiatan fasilitasi pembinaan, pemberdayaan dan kerukunan intern umat

Khonghucu

3. Meningkatkan pelayanan kehidupan beragama. melalui penyelenggaraan program

yang meliputi:

a. Program pelayanan kehidupan beragamamasyarakat Islam yang dilaksanakan

oleh Bidang Bimas Islam

b. Program pelayanan kehidupan beragama masyarakat Kristen yang dilaksanakan

oleh Bidang Bimas Kristen

c. Program pelayanan kehidupan beragama masyarakat Katolikyang dilaksanakan

oleh Pembimbing Masyarakat Katolik

d. Program pelayanan kehidupan beragama masyarakat Hindu yang dilaksanakan

oleh Pembimbing Masyarakat Hindu

e. Program pelayanan kehidupan beragama masyarakat Buddha yang

dilaksanakan oleh Pembimbing Masyarakat Buddha

f. Kegiatan pembinaan agama dan keagamaan umat Khonghucu pada Program

Kerukunan Umat Beragama

4. Meningkatkan pemanfaatan dan kualitas pengelolaan potensi ekonomi keagamaan

dengan penyelenggaraan program yang meliputi:

- 75 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

a. Program Bimbingan Masyarakat Islam yang dilaksanakan melalui:

- Kegiatan Pengelolaan dan Pembinaan Pemberdayaan Wakaf

- Kegiatan Pengelolaan dan Pembinaan Pemberdayaan Zakat

b. Program Bimbingan Masyarakat Kristen yang dilaksanakan melalui Kegiatan

Pengelolaan dan Pembinaan Urusan Agama Kristen

c. Program Bimbingan Masyarakat Katolikyang dilaksanakan melalui Kegiatan

Pengelolaan dan Pembinaan Urusan Agama Katolik

d. Program Bimbingan Masyarakat Hinduyang dilaksanakan melalui Kegiatan

Pengelolaan dan Pembinaan Urusan Agama Hindu

e. Program Bimbingan Masyarakat Buddhayang dilaksanakan melalui Kegiatan

Pengelolaan dan Pembinaan Urusan Agama Buddha

5. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadat haji dan umrah, melalui Program

Penyelenggaraan Haji dan Umrah, meliputi:

- Kegiatan Pelayanan Haji Dalam Negeri

- Kegiatan Pembinaan Haji

- Kegiatan Pengelolaan Dana Haji dan Sistem Informasi Haji

- Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Penyelenggaraan Haji dan Umrah

6. Peningkatan dan pemerataan akses dan mutu pendidikan agama dan pendidikan

keagamaan, melalui penyelenggaraan program dan kegiatan yang meliputi:

a. Program Pendidikan Islam yang dilaksanakan melalui:

- Kegiatan Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan Agama Islam

- Kegiatan Peningkatan Akses,Mutu, Relevansi dan Daya Saing Pendidikan

Keagamaan Islam

- Kegiatan Peningkatan Akses, Mutu, Kesejahteraan dan Subsidi RA/BA dan

Madrasah.

b. Kegiatan Pengelolaan dan Pembinaan Pendidikan Agama Kristen pada Program

Bimbingan Masyarakat Kristen

c. Kegiatan Pengelolaan dan Pembinaan Pendidikan Agama Katolik pada Program

Bimbingan Masyarakat Katolik

d. Kegiatan Pengelolaan dan Pembinaan Pendidikan Agama Hindu pada Program

Bimbingan Masyarakat Hindu

e. Kegiatan Pengelolaan dan Pembinaan Pendidikan Agama Buddha pada

Program Bimbingan Masyarakat Buddha

7. Meningkatkan tata kelola pembangunan bidang agamadengan penyelenggaraan

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kantor

Wilayah Kementerian Agama yang dilaksanakan melalui:

- 76 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

- Kegiatan Perencanaan dan Keuangan

- Kegiatan Organisasi Tata Laksana dan Kepegawaian

- Kegiatan Hukum dan KUB

- Kegiatan Informasi dan Humas

- Kegiatan Umum

3.3 KERANGKA REGULASI

Pembangunan bidang agama mencakup dimensi yang luas dan permasalahan

yang kompleks. Luasnya dimensi pembangunan bidang agama tergambar dari cakupan

bidang yang sangat luas meliputi: (1) Peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan

ajaran agama; (2) Peningkatan kualitas pelayanan kehidupan beragama; (3) Peningkatan

pemanfaatan dan kualitas pengelolaan potensi ekonomi keagamaan; (4) Peningkatan

kualitas kerukunan umat beragama; (5) Peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadat haji

dan akuntabilitas pengelolaan keuangan haji; (6) Peningkatan dan pemerataan akses dan

mutu pendidikan agama dan pendidikan keagamaan; dan (7) Peningkatan kualitas

tatakelola pembangunan bidang agama.

Berbagai kondisi dan permasalahan sebagaimana disebutkan pada Bab I

Renstra ini membutuhkan sejumlah kerangka regulasi untuk pemecahannya.Hal ini

dimaksudkan agar usaha mengatasi berbagai permasalahan dapat dilakukan secara lebih

sistematis, terarah, efektif dan akuntabel.Kewenangan untuk mengeluarkan berbagai

regulasi dalam mendukung program pembangunan agama berada di Kementerian

Agama,sedangkan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali akan memberi

dukungan dengan penyediaan regulasi turunannya sesuai kebutuhan.

3.4 KERANGKA KELEMBAGAAN

1. Penataan Struktur dan Tata Kerja Organisasi

Berdasarkan PMA Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama,Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Bali telah melakukan penyesuaian struktur organisasi di tingkat provinsi dan

kota/kabupaten, dengan mempertimbangkan hasil evaluasi,analisis organisasi dan beban

kerja berdasarkan prinsip-prinsip organisasi, karakteristik hubungan dan/atau pelayanan

pemerintah terhadap suatu agama, jumlah penduduk dan pemeluk agama, luas wilayah

dan kondisi geografis,serta peraturan perundang-undangan yang mendukung.

- 77 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

Struktur organisasi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali saat

ini adalah sebagai berikut:

2. Penataan Program dan Kegiatan

Restrukturisasi program dan kegiatan di lingkungan Kementerian Agama

sudah dimulai sejak tahun 2011 sebagai implementasi kebijakan anggaran berbasis

kinerja (Performance-Based Budgeting) dan peningkatan akuntabilitas kinerja.Melalui

kebijakan restrukturisasi tersebut telah ditetapkan bahwa pimpinan unit eselon IIsebagai

penanggungjawab program atau outcomes dan pimpinan unit eselon III sebagai

penanggungjawab kegiatan atau outputs.

Penyempurnaan restrukturisasi program dan kegiatan tampaknya masih

diperlukan seiring dengan penajaman isu-isu strategis pembangunan bidang agama dan

prioritas pembangunan bidang agama. Langkah penyempurnaan tersebut antara lain

dengan menggabungkan program dukungan manajemen dengan program sarana

prasarana, dan memasukkan kerukunan umat beragama sebagai program tersendiri.

3. Peningkatan Kualitas SDM Aparatur

Penataan aparatur sangat penting dilakukan mengingat masih terjadinya

ketimpangan distribusi yang berdampak terhadap ketidakserasian antara postur tugas dan

fungsi organisasi dengan performa pegawai.Penataan itu sendiri bertujuan untuk

mengidentifikasi dan merumuskan solusi yang diperlukan untuk mengatasai

kelebihan/kekurangan pegawai.Karena itu, prinsip yang digunakan dalam penataan

pegawai adalah diperolehnya jumlah pegawai yang sesuai, baik dari segi kuantitas

maupun kualitas (kompetensi) dengan menerapkan sistem pola karir yang jelas dan

terukur, dan penempatan aparatur pada posisi yang tepat.

Dalam mewujudkan penataan aparatur, langkah yang ditempuh antara lain

melalui pengembangan Assesment Center dengan tugas mengintegrasikan sistem aplikasi

Assesment Center ke dalam Sistem Informasi Manajemen Pegawai (SIMPEG), akselerasi

pelaksanaan Assesment Center, membuat sistem pengukuran Assesment Center, dan

menerapkan hasil Assesment Center dalam pengembangan aparatur. Dari berbagai

langkah tersebut diharapkan dapat menjadi solusi bagi masalah pemerataan pegawai,

pengembangan karir dan penempatan pegawai yang pada akhirnya berimplikasi terhadap

kinerja organisasi.

- 78 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

Selanjutnya, untuk mewujudkan performa pegawai yang memiliki Integritas,

Profesional, Tanggungjawab, Inovasi,dan Keteladanan (IPTIK) ditempuh, antara lain

melalui pendidikan dan pelatihan (diklat) bagi pegawai struktural maupun fungsional,

serta pengembangan program beasiswa S2 dan S3. Sinergi dengan itu, dikembangkan

pula pembenahan sistem rekruitmen pegawai, reformasi manajemen kepegawaian, dan

pengembangan konsep unified untuk mengatasi manajemen PNS di daerah.

4. Peningkatan Komunikasi dan Transparansi Publik

Komunikasi publik menjadi bagian yang perlu menjadi perhatian

utama.Posisi Kementerian Agama tidak sekedar sebagai lembaga birokrasi yang

menjalankan fungsi legislator, administrator, dan fasilitator pembangunan bidang agama,

lebih dari itu merupakan institusi moral yang notebene menjadi barometer moralitas

institusi yang lain. Sosok pegawai Kementerian Agama juga dicitrakan sebagai pribadi

yang religius, ahli di bidang agama, berwawasan luas, dan berintegritas tinggi.

Ekspektasi dan idealisme masyarakat yang begitu tinggi terhadap institusi dan aparatur

Kementerian Agama, di satu sisi menguntungkan, tetapi disisi lain dapat merugikan

ketika terjadi perilaku negatif oknum di lembaga ini.

Penguatan citra lembaga melalui komunikasi publik yang baik menjadi salah

satu solusinya.Masyarakat tidak hanya melulu dijejali informasi negatif dari media yang

cenderung membidik berita dengan logika oplah, tetapi perlu ada keseimbangan

informasi dari internal Kementerian Agama dengan mengedapankan aspek akuntabilitas,

transparansi, kecepatan dan akurasi. Untuk usaha tersebut perlu dioptimalkan langkah-

langkah pemanfaatan secara optimal berbagai saluran informasi dan komunikasi publik

seperti: media cetak, mencakup liputan dan jumpa pers, kunjungan pers (press

tour),pemasangan iklan layanan masyarakat, penerbitan berkala majalah kedinasan

(Ikhlas Beramal), penerbitan kalender tahunan, media elektronik mencakup liputan dan

jumpa pers, dialog (talk show) TV dan radio, iklan layanan masyarakat, siaran berita, dan

internet (website).

- 79 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

BAB IV

TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN

4.1 TARGET KINERJA

Dengan dilakukannya evaluasi akuntabilitas kinerja Kementerian Agama dan

pembahasan terhadap capaian Renstra di trahun 2017 dan adanya perubahan struktur

organisasi pada Kementrian Agama Pusat yang tertuang dalam PMA Nomor 42 tahun

2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama maka menyebabkan

diperlukannya penyesuaian dan re-klasifikasi tujuan dan sasaran strategis baik pada level

Kementerian Agama maupun pada level program dan kegiatan di level Kantor Wilayah.

Berikut ini uraian target kinerja sasaran strategis pada Kantor Wilayah Kementerian

Agama Provinsi Bali .

4.1.1 Target Kinerja Sasaran Strategis Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Bali

4.1.1.1 Sasaran Bidang Agama

Sasaran strategis Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali dalam

bidang agama beserta hasil yang ingin dicapai pada tahun 2019 sesuai dengan indikator

kinerjanya adalah sebagai berikut:

1. Meningkatnya kualitas Kehidupan Umat Beragama yang ditandai dengan :

a. Tercapainya Indeks Kesalehan Masyarakat dengan nilai Baik pada tahun 2019.

Indikator Kinerja Utama terkait kesalehan masyarakat pada level wilayah dilihat

dari jumlah umat beragama yang aktif pada rumah ibadat dan jumlah rumah

ibadat yang melaksanakan kegiatan sosial keagamaan.

Rumah ibadat masyarakat muslim dalam bentuk masjid dan mushola di Provinsi

Bali sesuai data tahun 2018 berjumlah 765 dengan jumlah penduduk muslim

520.244 orang. Jumlah jamaah aktif dilihat dari data keaktifan masyarakat

melakukan ibadah di tempat ibadat menunjukkan angka 468.219 orang yang

berarti berkisar 90% dari jumlah penduduk. Prosentasi tersebut diharapkan

dapat meningkat menjadi 95% pada tahun 2019.

Rumah ibadat masyarakat beragama Kristen di Provinsi Bali sesuai data tahun

2018 berjumlah 476 dengan jumlah penduduk beragama Kristen 64.633 orang.

Jumlah jamaah aktif dilihat dari data keaktifan masyarakat melakukan ibadah di

tempat ibadat menunjukkan angka 61.034 orang yang berarti berkisar 94,43%

dari jumlah penduduk. Prosentasi tersebut diharapkan dapat meningkat menjadi

95% pada tahun 2019. Sedangkan untuk penduduk Provinsi Bali yang beragama

Katolik yang berjumlah 38.124 orang tersedia 43 rumah ibadat. Jumlah jamaah

aktif 37.604 orang yang artinya 98% penduduk beragama katholik aktif

- 80 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

melaksanakan ibadat di rumah ibadat.Persentase tersebut diharapkan tetap

bertahan sampai dengan tahun 2019.

Sedangkan untuk penduduk Provinsi Bali yang beragama Hindu yang berjumlah

3.583.547 orang tersedia 4.897 rumah ibadat. Jumlah umat Hindu yang aktif

3.404.370 orang yang artinya 95% penduduk beragama Hindu aktif

melaksanakan ibadah di rumah ibadat. Prosentasi tersebut diharapkan tetap

bertahan sampai dengan tahun 2019.

Sedangkan untuk penduduk Provinsi Bali yang beragama Buddha yang

berjumlah 30.092 orang 95% diantaranya aktif melakukan ibadah di 50 rumah

ibadat yang tersedia.

b. Indikator Kinerja Utama sebagai instrumen untuk mengukur peningkatan

kualitas kehidupan beragama pada wilayah provinsi juga dapat dilihat dari

jumlah rumah ibadat yang melaksanakan kegiatan sosial keagamaan.

Berdasar data pada tahun 2018, diperoleh gambaran sebagai berikut :

Dari 765 rumah ibadat umat Islam jumlah kegiatan yang dilakukan adalah

19.125 kegiatan sehingga rata-rata tiap rumah ibadat melakukan 25 kali

kegiatan sosial keagamaan dalam satu tahun, diharapkan pada tahun 2019

tiap rumah ibadah melaksanakan kegiatan sosial keagamaan 30 sampai 40

kegiatan per tahun.

Jumlah rumah ibadat untuk umat beragama Kristen yang ada di Provinsi Bali

sejumlah 476 yang aktif melaksanakan kegiatan sosial keagamaan

berjumlah 476 kegiatan sosial per tahun.

Dari 48 rumah ibadat umat Katolik jumlah kegiatan yang dilakukan adalah

232 kegiatan sosial per tahun.

Terdapat 4.897 rumah ibadat masyarakat beragama Hindu yang aktif

melakukan kegiatan sosial keagamaan. Rumah ibadat tersebut rata-rata

melaksanakan kegiatan sosial keagamaan 10 kegiatan dalam 1 tahun yaitu

pembinaan sosial dan aktifitas sosial keagamaan.

2 Meningkatnya harmoni sosial dan kerukunan antar umat beragama

Indikator Kinerja Utama untuk peningkatan harmoni sosial dan kerukunan umat

beragama pada level provinsi dilihat dari:

a. Jumlah penyelesaian konflik antar umat

Pada tahun 2017 terjadi insiden saling pikul anatara pecalang dengan seorang

warga muslim karena warga tersebut mencoba mengendarai sepeda saat Hari

Raya Nyepi. Kejadian ini terjadi pada 28 Maret 2017. Dan telah mengalami

proses perdamaian pada 30 Maret 2017

Kasus pendirian rumah ibadah Gereja Protestan Indonesia bagian Barat (GPIB)

Padang Sambian pada tahun 2014 yang ditolak warga setempat dikarenakan

posisi bangunan tepat berhadapan dengan Pura Dalem yang dikhawatirkan

berdampak dengan aktivitas warga setempat, sementera Surat Ijin Mendirikan

- 81 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

Bangunan (IMB) sudah resmi dikantongi pihak gereja

b. Indeks Kerukunan Umat Beragama Tingkat Provinsi

Indeks Kerukunan Umat Beragama di Provinsi Bali berdasar survey yang

dilakukan oleh Badan Litbang dan Diklat Pusdiklat Bimas Agama dan Layanan

Keagamaan pada tahun 2017 berada pada indeks 79,5. Indeks tersebut termasuk

katagori rukun berdasar level yang disepakati sebagai berikut:

0 – 20 : Sangat tidak rukun 21 – 40 : Tidak rukun

41 - 60 : Rukun tingkat sedang 61 – 80 : Rukun

81 – 100 : Sangat rukun.

Target tahun 2019 diharapkan indeks kerukunan umat beragama pada Provinsi

Bali berada pada level sangat rukun yaitu 81.

3 Meningkatnya kualitas pelayanan keagamaan

Indikator Kinerja Utama untuk mengukur peningkatan kualitas pelayanan

keagamaan pada level Kantor Wilayah adalah dilihat dari jumlah sarana rumah

ibadat yang memenuhi standar, jumlah penyuluh agama yang memenuhi

kompetensi, jumlah KUA yang memenuhi standar dan jumlah penghulu yang

memenuhi kompetensi serta indeks kepuasan layanan jamaah haji dalam negeri

tingkat provinsi.

a. Jumlah sarana rumah ibadat yang memenuhi standar

Rumah ibadat yang memenuhi standar paling tidak memenuhi beberapa unsur

persyaratan diantaranya mempunyai kejelasan lokasi sebagai tempat suci,

mempunyai umat dan pengurus dan mempunyai fasilitas dasar rumah ibadat.

Surat Permohonan Bantuan yang ditujukan kepada Kepala Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Bali, Surat Rekomendasi dari Kepala Kantor

Kementerina Agama Kab/Kota Setempat. Proposal Bantuan Terdiri dari :

Susunan Kepengurusan Pura yang Aktif, Rencana Anggaran (RAB)

Pembangunan/ Rehabilitasi. Fhoto kondisi bangunan, nomor rekening atas

nama Pura yang masih aktif, Surat Referensi dari bank. Sejumlah 3936 Pura

yang ada di Provinsi Bali relatif telah memenuhi standar.

Sejumlah 532 Masjid dan Mushola yang ada di Provinsi Bali relatif telah

memenuhi standar. Dari 461 rumah ibadat untuk umat Kristen yang memenuhi

standar berjumlah 461 rumah ibadat. Sedangkan rumah ibadat untuk umat

Katholik dari 48 rumah ibadat yang memenuhi standar berjumlah 40 rumah

ibadat. Untuk Rumah Ibadat Umat Agama Buddha berjumlah 47 rumah ibadat

yang memenuhi standar berjumlah 47 rumah ibadat.

b. Jumlah penyuluh agama yang memenuhi standar kompetensi

Berdasarkan hasil pendataan ulang dan rekruitmen penyuluh yang dilakukan

pada Tahun 2016 yang disesuaikan dengan Keputusan Menteri Agama No.776

- 82 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

Tahun 2016 tentang Penetapan Honorarium Bagi Penyuluh Agama Non PNS,

maka jumlah penyuluh menjadi berkurang dari data tahun sebelumnya.

Penyuluh dikategorikan mampu melaksanakan tugasnya apabila memenuhi

kompetensi yang dipersyaratkan. Jumlah penyuluh juga menjadi hal penting

mengingat banyaknya umat yang harus dilayani.

Profil penyuluh di Provinsi Bali baik PNS maupun Non PNS dilihat dari

kategori kompetensinya adalah sebagai berikut :

Jumlah total Penyuluh Agama Islam adalah 286 orang yang terdiri dari 16

Orang Penyuluh PNS dan 270 orang penyuluh Non PNS. Semua memenuhi

kompetensi sebagai penyuluh agama Islam.

Jumlah total Penyuluh Agama Kristen adalah 31 orang yang terdiri dari 4

Orang Penyuluh PNS yang kompeten. Sedangkan Penyuluh Non PNS

berjumlah 27 orang, semuanya sudah memenuhi standar kompetensi.

Jumlah total Penyuluh Agama Katholik adalah 4 orang yang Penyuluh PNS

semuanya memenuhi standar kompetensi dan 54 orang penyuluh Non PNS

semuanya memenuhi standar kompetensi.

Jumlah total Penyuluh Agama Hindu adalah 658 orang yang terdiri dari 82

Orang Penyuluh PNS, 1130 prnyuluh NON PNS sudah memenuhi standar

kompetensi

Jumlah total Penyuluh Agama Buddha adalah 75 orang yang terdiri dari 0

Orang Penyuluh PNS dan 75 orang penyuluh Non PNS, 75 orang memenuhi

standar kompetensi dan 0 orang belum memenuhi standar kompetensi.

c. Jumlah KUA yang memenuhi standar

Dari jumlah 35 KUA hanya 4 KUA yang status kepemilikan masih wakaf dan

1 KUA yang masih pinjam pakai. Pada Tahun 2016 telah dialokasikan anggaran

pengadaan tanah untuk KUA Kecamatan Negara dan KUA Kecamatan

Denpasar Utara, dan pada tahun 2018 dilaksanakan pembangunan untuk kedua

KUA Kecamatan tersebut dengan anggaran SBSN.

d. Jumlah penghulu yang memenuhi kompetensi

Sesuai data tahun 2018,jumlah Penghulu 9 orang dan seluruhnya memenuhi

standar kompetensi.

e. Indeks kepuasan layanan jemaah haji dalam negeri tingkat provinsi

Sebagai indikator terwujudnya penyelenggaraan ibadah haji dan umrah adalah

meningkatnya indeks kepuasan jemaah haji. Berdasarkan hasil survey kepuasan

jemaah yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) selama 5 tahun

terakhir ini tingkat kepuasan jemaah dapat dipertahankan dalam kategori

memuaskan. Indeks Kepuasan Jemaah Haji tahun 2017 menyentuh angka 84,85

persen naik dari tahun sebelumnya 2016 yakni 83,83 persen. Target tahun 2019

diharapkan indeks tingkat kepuasan jemaah menyentuh angka 86,00 persen.

- 83 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

4.1.1.2 Sasaran Bidang Pendidikan

Sasaran strategis Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali dalam

bidang pendidikan serta hasil yang ingin dicapai pada tahun 2019 sesuai dengan indikator

kinerja utamanya adalah sebagai berikut :

1. Meningkatnya akses layanan pendidikan.

a. Indikator kinerja utama untuk mengukur peningkatan akses layanan pendidikan

salah satunya dilihat APK (Angka Partisipasi Kasar). Meningkatnya akses

layanan pendidikan ditandai dengan :

Meningkatnya Angka Partisipasi Kasar (APK) RA / Pratam Widya

Pasraman menjadi 2,50% pada tahun 2019.

Meningkatnya APK MI/Ula/SDTK/ Adhi Widya Pasraman manjadi 4,70%

pada tahun 2019.

Meningkatnya Angka Partisipasi Murni (APM) MI / Ula/ SDTK / Adhi

Widya Pasraman menjadi 3,20% pada tahun 2019.

Meningkatnya APK MTs/Wustha/SMPTK/ Madyama Widya

Pasraman manjadi 4,00% pada tahun 2019.

Meningkatnya Angka Partisipasi Murni (APM) MTs / Wustha / SMPTK /

Madyama Widya Pasraman menjadi 2,30% pada tahun 2019.

Meningkatnya APK MA/Ulya/SDTK/ Utama Widya Pasraman manjadi

9,41% pada tahun 2019.

Meningkatnya Angka Partisipasi Murni (APM) MA/Ulya menjadi 1,90 %

pada tahun 2019.

Berdasarkan target APK/APM yang ditetapkan oleh Kementerian Agama untuk

dicapai padatahun 2019, maka target tersebut menjadi acuan Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Bali untuk mewujudkannya di wilayah Provinsi Bali .

Gambaran prosentase APK/APM di wilayah Provinsi Bali pada tahun 2017 adalah

sebagai berikut :

Tabel 4.1 Angka Partisipasi Kasar (APK) RA Tahun 2017

No.

Jumlah Siswa RA

Jumlah Penduduk

Usia 4-6 Thn APK

1

5.914

262.800

2,25 %

Tabel 4.2 Data Angka Partisipasi Kasar (APK) MI

No.

Jumlah Siswa MI

Jumlah Penduduk

Usia 7-12 Thn APK

1

18.520

405.000

4,55%

- 84 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

Kondisi APK pada tahun 2017 sebagaimana p ada tabel di bawah ini :

Tabel 4.3 Instrumen Data Angka Partisipasi Kasar (APK) MTS

No.

Jumlah Siswa MTS Jumlah Penduduk

Usia 13-15 Thn APK

1

7.834

199.400

3,93%

Tabel 4.4 Data Angka Partisipasi Kasar (APK) MA

No.

Jumlah Siswa MA

Jumlah Penduduk

Usia 16-18 Thn APK

1

4.111

191.200

2,15 %

Kondisi APM pada tahun 2017 adalah sebagaimana tabel berikut ini:

Tabel 4.5 Data Angka Partisipasi Murni (APM) MI

No.

Jumlah Siswa MI

Jumlah Penduduk

Usia 7-12 Thn Yang

Sekolah

APM

1

15.912

405.000

3,93 %

Tabel 4.6 Data Angka Partisipasi Murni (APM) MTS

No.

Jumlah Siswa MTS

Jumlah Penduduk

Usia 13-15 Thn APM

1

6.058

199.400

3,04%

Tabel 4.7 Data Angka Partisipasi Murni (APM) MA

No.

Jumlah Siswa MA

Jumlah Penduduk

Usia 16-18 Thn APM

1

3.227

191.200

1,69 %

- 85 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

Tabe 4.8 Data Angka Partisipasi Kasar (APK) ULA

No.

Jumlah SantriULA

Jumlah Penduduk

Usia 7 - 12 Thn APK

1 97 405.000 0,02 %

Tabel 4.9 Data Angka Partisipasi Kasar (APK) Wustho

No.

Jumlah SantriWustho Jumlah Penduduk

Usia 13 - 15 Thn

APK

1

0

199.400

0,0 %

Tabel 4.10 Data Angka Partisipasi Kasar (APK) ULYA

No.

Jumlah Santri ULYA

Jumlah Penduduk

Usia 16 - 19 Thn APK

1

0

415.600

0,0 %

Kondisi rerata nilai ujian sekoah MTs, MA dan indeks integritas siswa pada tahun

2017 adalah sebagai berikut :

Tabel 4.12 Data Rata-Rata Nilai Ujian Nilai Sekolah MTS

No. Jumlah Siswa Mengikuti Ujian

MTS

Nilai Ujian MTS Keterangan

1

2248

48,39

Tabel 4.13 Data Rata-Rata Nilai Ujian Nilai Sekolah MA

No. Jumlah Siswa Mengikuti Ujian MA

Nilai Ujian MA Keterangan

1

985

52.60

Dalam hal Indeks Integritas Siswa, data yang dapat disajikan adalah Indeks

Integritas Ujian Nasional (IIUN). Berdasar data dari Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan diperolah data IIUN MTsN sebagai berikut:

a. Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) pada 7 Madrasah Tsanawiyah Negeri pada

tahun 2015 rata-rata 75,21.

b. Indeks Integritas Unian Nasional (IIUN) pada 7 Madrasah Tsanawiyah Negeri pada

- 86 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

tahun 2016 rata-rata 77,86. Empat MAN telah melaksanakan UNBK.

c. Pada tahun 2017 seluruh MTsN di lingkungan Kanwil Kemenag provinsi Bali telah

melaksanakan UMBK. Ujian Nasioan yang dilakukan dengan berbasis komputer

dianggap telah memenuhi syarat integritas.

Sedangkan untuk IIUN MAN dari sumber yang sama diperoleh data sebagai

berikut:

a. Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) pada 4 Madrasah Aliyah Negeri untuk

Program Studi IPA pada tahun 2015 rata-rata 56,9.

b. Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) pada 4 Madrasah Aliyah Negeri untuk

Program Studi IPA pada tahun 2016 rata-rata 52,4.Pada tahun 2017 seluruhnya telah

melaksanakan UMBK.

c. Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) pada 4 Madrasah Aliyah Negeri untuk

Program Studi IPS pada tahun 2015 rata-rata 49,1.

d. Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) pada 4 Madrasah Aliyah Negeri untuk

Program Studi IPS pada tahun 2016 rata-rata 51,5. Tiga dari 4 MAN pada tahun 2017

telah melaksanakan UMBK.

e. Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) pada 2 Madrasah Aliyah Negeri untuk

program Studi Bahasa Indonesia pada tahun 2016 rata-rata 66,8. Sedangkan pada

tahun 2017 seluruhnya telah melaksanakan UMBK.

4.1.2 Target Kinerja Sasaran Program dan Kegiatan

4.1.2.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

mempunyai sasaran (outcomes) meningkatnya kualitas tata kelola dukungan manajemen

dan pelaksanaan tugas teknis lainnya yang ditandai dengan predikat opini laporan

keuangan dengan nilai opini WTP pada tahun 2019 dan predikat evaluasi akuntabilitas

kinerja dengan nilai A pada tahun 2019.

Untuk mencapai outcomes tersebut Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali

melaksanakan sejumlah kegiatan:

a. Pembinaan administrasi perencanaan dengan output meningkatnya kualitas

administrasi perencanaan, yang ditandai dengan:

1. Jumlah data perencanaan program;

2. Jumlah dokumen rencana kerja dan anggaran;

b. Pembinaan administrasi kepegawaian dengan output meningkatnya kualitas

administrasi kepegawaian, yang ditandai dengan:

1. Jumlah peserta assessmen dan pengembangan pegawai;

2. Persentase pembinaan dan layanan kesejahteraan sosial;

3. Persentase dokumen data PNS yang tervalidasi dan terverifikasi.

c. Pembinaan administrasi keuangan dan BMN dengan output meningkatnya kualitas

- 87 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

administrasi keuangan dan BMN, yang ditandai dengan:

1. Jumlah dokumen pengelolaan keuangan dan BMN;

2. Jumlah laporan keuangan dan BMN.

d. Pembinaan administrasi organisasi dan tatalaksana dengan output meningkatnya

kualitas administrasi organisasi dan tatalaksana, yang ditandai dengan:

1. Jumlah rancangan regulasi bidang organisasi dan tatalaksana;

2. Jumlah laporan kinerja:

3. Jumlah dokumen laporan tindak lanjut hasil pemeriksaan.

e. Pembinaan administrasi hukum dan KLN dengan output meningkatnya kualitas

administrasi hukum dan KLN, yang ditandai dengan:

1. Jumlah aparatur sipil negara yang dibina dalam bidang hukum;

2. Jumlah aparatur sipil negara yang mengikuti sosialisasi dalam produk-produk

hukum;

f. Pembinaan administrasi umum dengan output meningkatnya kualitas adminsitrasi

umum dan meningkatnya penyediaan sarana prasarana aparatur, yang ditandai

dengan:

1. Persentase terlaksananya pembinaan adminsitrasi;

2. Persentase tersedianya sarana dan prasarana aparatur.

g. Pembinaan adminsitrasi informasi keagamaan dan kehumasan dengan output

meningkatnya kualitas kehumasan, meningkatnya kualitas data dan informasi

keagamaan, dan meningkatnya sistem informasi yang terintegrasi, yang ditandai

dengan:

1. Jumlah layanan masyarakat;

2. Persentase kelengkapan data keagamaan dan pendidikan;

3. Jumlah integrasi sistem aplikasi data;

4. Jumlah operasional layanan data center, jaringan dan internet; 5. Jumlah operasional portal, website dan email;

6. Jumlah operasional LPSE

4.1.2.2 Program Peningkatan Kerukunan Umat Beragama

Pada program ini, sasarannya (outcomes) diantaranya meningkatnya kualitas

pemahaman, pengamalan, pelayanan, dan pendidikan agama.

Untuk mencapai sasaran (outcomes) tersebut dilaksanakan sejumlah kegiatan

antara lain:

a. Pembinaan kerukunan hidup umat beragama dengan output meningkatnya

kapasitas aktor-aktor kerukunan umat beragama, meningkatnya kualitas FKUB,

lembaga keagamaan dan institusi media, dan meningkatnya mutu kesadaran

kerukunan umat beragama, yang ditandai dengan:

1. Persentase keterlibatan tokoh perempuan dan unsur pemuda

dalam keanggotaan FKUB dan lembaga keagamaan;

2. Jumlah kegiatan koordinasi lintas lembaga keagamaan yang

- 88 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

diselenggarakan;

3. Jumlah paket bantuan operasional SEKBER FKUB provinsi;

4. Jumlah paket bantuan operasional SEKBER FKUB kota/kabupaten;

5. Jumlah dialog lintas agama.

b. Bimbingan masyarakat Khonghucu dengan ouput meningkatnya kualitas

bimbingan masyarakat Khonghucu, yang ditandai dengan:

1. Jumlah fasilitas dan prasarana keagamaan khonghucu;

2. Jumlah penyuluh agama khonghucu yang difasilitasi dalam pembinaan dan

pengembangan.

4.1.2.3 Program Pendidikan Islam

Pada program pendidikan Islam sasaran (outcomes) antara lain

meningkatnya angka partisipasi peserta didik RA, MI/Ula, MTs/Wustha dan MA/Ulya,

menurunnya angka putus sekolah lulusan MI/Ula, MTs/Wustha dan MA/Ulya,

tercapainya keseimbangan peserta didik perempuan, laki-laki pada MI/Ula, MTs/Wustha

dan MA/Ulya, meningkatnya kualitas layanan pendidikan pada RA, MI/Ula,

MTs/Wustha dan MA/Ulya yang ditunjukkan dengan nilai akreditasi minimal B,

meningkatnya jumlah madrasah yang layanan pendidikannya sesuai SNP, meningkatnya

jumlah satuan pendidikan madrasah yang menerapkan SPM, meningkatnya jumlah ruang

kelas madrasah/ madin dalam kondisi baik, terlaksananya program bantuan siswa/santri

miskin melalui kartu indonesia pintar, dan meningkatnya kualifikasi dan kompetensi

guru PAI pada sekolah,

Untuk mencapai sasaran (outcomes) tersebut dilaksanakan sejumlah kegiatan

antara lain:

a. Meningkatnya akses, mutu, kesejahteraan dan subsidi pendidikan agama islam yang

ditandai dengan:

1. Jumlah guru PAI non PNS yang menerima tunjangan profesi;

2. Jumlah PAI yang ditingkatkan kualifikasi S1;

3. Jumlah guru PAI yang ditingkatkan kompetensinya;

4. Jumlah pengawas PAI yang ditingkatkan kompentensinya;

5. Jumlah guru dan pengawas PAI yang mengikuti bimtek kurikulum yang

berlaku;

6. Jumlah guru yang mengikuti lomba pengembangan pembelajaran PAI;

7. Jumlah pengawas PAI yang terbina,

b. Meningkatnya mutu siswa pendidikan agama Islam pada sekolah yang ditandai

dengan:

1. Jumlah siswa yang mengikuti lomba kreatif PAI;

2. Jumlah dokumen penyelenggaraan USBN PAI.

c. Meningkatnya pemahaman siswa atas keberagaman melalui pendidikan Agama

Islam pada sekolah yang ditandai dengan:

- 89 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

1. Jumlah siswa yang mendapat pengembangan PAI berwawasan kebangsaan.

d. Meningkatnya mutu kelembagaan pendidikan agama Islam pada sekolah yang

ditandai dengan:

1. Jumlah lembaga pokjawas yang ditingkatkan kapasitasnya;

2. Jumlah lembaga yang melakukan pengembangan pembelajaran dan penilaian

kurikulum PAI;

3. Jumlah KKG dan MGMP yang dikembangkan di sekolah

4. Jumlah sekolah penerima bantuan sarana media pembelajaran PAI.

e. Meningkatnya akses pendidikan diniyah dan pondok pesantren yang ditandai

dengan:

1. Jumlah santri pada pendidikan diniyah formal/satuan pendidikan

muadah/program persamaan lulusan/progrm wajar dikdas tingkat Ula serta

paket A yang mendapatkan biaya operasional santri;

2. Jumlah santri pada pendidikan diniyah formal/satuan pendidikan

muadalah/program persamaan lulusan/program wajar dikdastingkat Wutsha

serta paket B yang mendapatkan biaya operasional santri;

3. Jumlah santri pada pendidikan diniyah formal/satuan pendidikan

muadalah/program persamaan lulusan/program wajar dikdastingkat Ulya serta

paket C yang mendapatkan biaya operasional santri;

4. Jumlah santri pada pendidikan diniyah formal/satuan pendidikan

muadah/program persamaan lulusan/program wajar dikdas tingkat Ula serta

paket A yang mendapatkan bantuan KIP;

5. Jumlah santri pada pendidikan diniyah formal/satuan pendidikan

muadalah/program persamaan lulusan/program wajar dikdas tingkat Wutsha

serta paket B yang mendapatkan bantuan KIP;

6. Jumlah santri pada pendidikan diniyah formal/satuan pendidikan

muadalah/program persamaan lulusan/program wajar dikdastingkat Ulya serta

paket C yang mendapatkan bantuan KIP;

7. Jumlah madrasah diniyah takmiliyah/pendidikan al-quran/pendidikan

pesantren yang mendapatkan dukungan biaya operasional pendidikan;

8. Jumlah santri yang menerima layanan pendidikan terpadu anak harapan

(dikterapan).

f. Meningkatnya mutu sarana dan prasarana pendidikan diniyah dan pondok pesantren

yang ditandai dengan:

1. Jumlah asrama pada pondok pesantren yang direhab;

2. Jumlah lembaga pendidikan keagamaan Islam yang ditingkatkan mutu sarana

dan prasarana;

3. Jumlah madrasah diniyah takmiliyah/pendidikan Al-Quran/pendidikan

- 90 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

pesantren ditingkatkan mutunya;

4. Jumlah kitab yang diajarkan pada lembaga pendidikan diniyah dan pondok

pesantren yang disediakan;

5. Jumlah lembaga penyelenggara pendidikan keagamaan yang

ditingkatkan mutunya;

6. Jumlah lembaga pesantren, diniyah, diniyah takmiliyah, pendidikan al-

quran yang terbina,

g. Meningkatnya mutu santri pendidikan diniyah dan pondok pesantren yang ditandai

dengan:

1. Jumlah santri yang mengikuti perkemahan pramuka santi nusantara;

2. Jumlah santri yang mengikuti pekan olahraga dan seni antar pondok pesantren

tingkat nasional.

h. Meningkatnya mutu pendidik dan tenaga kependidikan pada pendidikan diniyah dan

pondek pesantren yang ditandai dengan:

1. Jumah pendidik madrasah diniyah takmiliyah/pendidikan Al-Quran/ pendidikan

pesantren yang ditingkatkan mutunya.

i. Meningkatnya jaminan kualitas (quality insurance) kelembagaan pendidikan

diniyah dan pondok pesantren yang ditandai dengan:

1. Jumlah mitra kerja pendidikan keagamaan Islam (FKDT/FKPP/FKPM/ FKMA

dll) yang diberdayakan;

2. Jumlah penyelenggaraan bahtsul ma’sail/halaqoh pada lembaga pendidikan

keagamaan yang dilaksanakan;

3. Jumlah lembaga pendidikan keagamaan yang menyelenggarakan

layanan pendidikan kecakapan hidup dan keterampilan kerja;

j. Meningkatnya akses pendidikan madrasah yang ditandai dengan : 1. Jumlah siswa MI penerima BOS;

2. Jumlah siswa MI penerima KIP;

3. Jumlah siswa MTs penerima BOS;

4. Jumlah siswa MTs penerima KIP;

5. Jumlah siswa MA/MAK penerima BOS;

6. Jumlah siswa MA/MAK penerima KIP;

7. Jumlah siswa MI/MTs/MA/MAK yang menerima kartu dan tersosialisasikan

progam wajar 12 tahun dengan KIP;

8. Jumlah ruang kelas MI yang dibangun;

9. Jumlah ruang kelas MTs yang dibangun;

10. Jumlah ruang kelas MA/MAK yang dibangun.

k. Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana pendidikan madrasah yang ditandai

dengan:

1. Jumlah RA yang mendapat bantuan sarana dan prasarana pembelajaran;

2. Jumlah ruang kelas RA yang direhab;

- 91 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

3. Jumlah ruang kelas MI rusak sedang yang direhabilitasi;

4. Jumlah ruang kelas MI rusak berat yang direhabilitasi;

5. Jumlah perpustakaan MI yang dibangun;

6. Jumlah MI yang meningkat standar UK

7. Jumlah MI yang memiliki sarana prasarana termsuk meubelair;

8. Jumlah ruang kelas MTs rusak sedang yang direhabilitasi;

9. Jumlah ruang kelas MTs rusak berat yang direhabilitasi;

10. Jumlah MTs yang meningkat standar UKS;

11. Jumlah asrama MTsN yang dibangun;

12. Jumlah ruang kelas MA/MAK rusak sedang yang direhabilitasi;

13. Jumlah ruang keas MA/MAK rusak berat yang direhabilitasi;

14. Jumlah perpustakaan MA/MAK yag dibangun;

15. Jumlah MA/MAK berasrama yang dibangun/dikembangkan;

16. Jumlah MA/MAK penerima bantuan pembangunan laboratorium IPA;

17. Jumlah MA/MAK yang mendapat peralatan laboratorium IPA;

18. Jumlah MA/MAK penerima bantuan pembangunan laboratorium bahasa;

19. Jumlah MA/MAK penerima bantuan pembangunan laboratorium komputer;

20. Jumlah peralatan laboratorium bahasa MA/MAK;

21. Jumlah peralatan laboratorium komputer MA/MAK;

22. Jumlah asrama MA/MAK yang dibangun;

23. Jumlah MA yang dipersiapkan menjadi madrasah unggulan.

l. Meningkatnya mutu siswa madrasah yang ditandai dengan:

1. Jumlah siswa MI mendapat beasiswa bakat dan berprestasi; 2. Jumlah siswa MI mengikuti lomba/festival/kompetisi/olimpiade nasional

danatau internasional;

3. Jumlah siswa MTs mendapat beasiswa bakat dan berprestasi;

4. Jumlah siswa MTs mengikuti lomba/festival/kompetisi/olimpiade nasional

danatau internasional;

5. Jumlah siswa MA/MAK mendapat beasiswa bakat dan berprestasi;

6. Jumlah siswa MA/MAK mengikuti lomba/festival/kompetisi/olimpiade

nasional danatau internasional;

7. Jumlah siswa MI, MTs, MA yang mengikuti UAMBN PAI dan bahasa arab;

8. Jumlah siswa MI, MTs, MA yang mengikuti UN.

m. Meningkatnya mutu guru dan tenaga kependidikan madrasah yang ditandai dengan:

1. Jumlah guru/kepala RA yang ditingkatkan kompetensinya;

2. Jumlah PTK MI yang ditingkatkan kompetensinya;

3. Jumlah PTK MTs yang ditingkatkan kompetensinya;

4. Jumlah PTK MA/MAK yang ditingkatkan kompetensinya;

5. Jumlah PTK non-PNS yang menerima tunjangan fungsional;

6. Jumlah PTK non-PNS yang menerima tunjangan profesi;

- 92 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

7. Jumlah PTK non-PNS yang menerima tunjangan khusus;

8. Jumlah guru madrasah mapel umum yang disertifikasi;

9. Jumlah guru yang dinilai kinerjanya;

10. Jumlah PTK madrasah penerima penghargaan dan perlindungan;

11. Jumlah guru yang disiapkan menjadi kepala madrasah.

n. Meningkatnya jaminan kualitas (quality insurance) kelembagaan madrasah yang

ditandai dengan:

1. Jumlah RA yang dipersiapkan untuk ditingkatkan mutu akreditasinya;

2. Jumlah MI yang dipersiapkan untuk ditingkatkan mutu akreditasinya;

3. Jumlah MI yang disiapkan menjadi madrasah unggulan;

4. Jumlah MI menerapkan manajemen berbasis madrasah;

5. Jumlah KKM MI yang diberdayakan;

6. Jumlah KKG MI yang diberdayakan;

7. Jumlah MTs yang dipersiapkan untuk ditingkatkan mutu akreditasinya;

8. Jumlah MTs yang menerapkan manajemen berbasis madrasah;

9. Jumlah KKM MTs yang diberdayakan;

10. Jumlah MGMP MTs yang diberdayakan;

11. Jumlah MA/MAK yang dipersiapkan untuk ditingkatkan mutu akreditasinya;

12. Jumlah MA/MAK menerapakan manajemen berbasis madrasah;

13. Jumlah KKM MA/MAK yang diberdayakan;

14. Jumlah MGMP MA/MAK yang diberdayakan; 15. Jumlah MA yang menyelenggarakan program keterampilan;

16. Jumlah MA yang menyelenggarakan program keagamaan;

17. Jumlah MA melaksanakan program riset;

18. Jumlah madrasah yang menyelenggarakan pendidikan inklusi.

o. Meningkatnya mutu kurikulum pembelajaran madrasah yang ditandai dengan:

1. Jumlah dokumen pengembangan kurikulum RA yang dipersiapkan;

2. Jumlah MI yang melaksanakan kurikulum yang berlaku;

3. Jumlah MTs yang melaksanakan kurikulum yang berlaku;

4. Jumlah MA/MAK yang melaksanakan kurikulum yang berlaku;

5. Jumlah buku PAI dan bahasa arab sesuai kurikulum yang berlaku yang

digandakan;

6. Jumlah PTK yang dilatih kurikulum yang berlaku;

7. Jumlah madrasah yang melaksanakan pendampingan kurikulum yang berlaku.

3.1.2.5 Program Penyelenggaraan Haji dan Umroh

Pada program penyelenggaraan haji dan umroh sasaran (outcomes) antara

lain, pelayanan haji dalam negeri, pembinaan haji, pengelolaan dana haji dan sistem

informasi haji, dan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya

penyenggaraan haji dan umroh. Untuk mencapai sasaran (outcomes) tersebut

- 93 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

dilaksanakan sejumlah kegiatan

antara lain:

a. Meningkatnya pelayanan haji dalam negeri yang ditandai dengan :

1. Jumlah jemaah haji yang telah mendapatkan layanan dokumen dan

perlengkapan;

2. Jumlah layanan internal yang mendukung program penyelenggraan haji dan

umrah;

b. Meningkatnya kualitas pembinaan ibadah haji yang ditandai dengan:

1. Jumlah petugas PPIH Arab Saudi dan Petugas Kloter yang professional;

2. Jumlah jemaah haji yang mendapatkan bimbingan manasik haji;

c. Meningkatnya akuntabilitas pengelolaan dana haji dan validitas sistem informasi haji

yang ditandai dengan:

1. Jumlah dokumen laporan keuangan operasional haji;

2. Jumlah layanan pengelolaan data dan sistem informasi haji terpadu;

d. Meningkatnya kualitas tata kelola dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya

penyelenggaraan haji dan umrah yang ditandai dengan:

1. Jumlah layanan dukungan manajemen eselon satu ;

2. Jumlah layanan sarana dan prasarana internal PHU ;

3. Jumlah layanan perkantoran PHU ;

4.1.2.6 Program Bimbingan Masyarakat Islam

Pada program ini sasaran (outcomes) antara lain pengelolaan dan pembinaan

pemberdayaan wakaf, pengelolaan dan pembinaan pemberdayaan zakat, pengelolaan dan

pembinaan penerangan agama Islam, pengelolaan uruan agama Islam dan pembinaan

syariah, dan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Bimas Islam.

Untuk mencapai sasaran (outcomes) tersebut dilaksanakan sejumlah kegiatan antara lain:

a. Meningkatnya kualitas SDM operator SIWAK yang ditandai dengan:

1. Jumlah operator SIWAK pada KUA yang difasilitasi dalam pelatihan;

2. Jumlah operator SIWAK pada Kantor Kementerian Agama yang difasilitasi

dalam pelatihan;

3. Jumlah operator SIWAK pada Kantor Wilayah yang difasilitasi dalam pelatihan.

b. Meningkatnya pengamanan tanah wakaf yang ditandai dengan:

1. Jumlah midis billboard tanah wakaf.

c. Terbinanya nazhir dan lembaga wakaf yang ditandai dengan:

1. Jumlah bantuan tanah wakaf yang produktif;

2. Persentase tanah wakaf;

- 94 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

3. Jumlah terbentuknya BWI provinsi;

4. Jumlah terbentuknya BWI kabupaten/kota.

d. Terbinanya lembaga zakat yang ditandai dengan:

1. Jumlah verifikasi perizinan lembaga zakat;

2. Jumlah terlaksananya penilaian dan pemberian penghargaan terhadap kontestan

zakat award;

3. Jumlah penilaian kontestan zakat award;

4. Jumlah dana operasional BAZNAS pusat, provinsi dan kabupaten/kota diseluruh

indonesia.

e. Meningkatnya pemahaman dan kepatuhan BAZNAS pusat, provinsi dan

kabupaten/kota serta LAZ terhadap regulasi zakat dan penerapan prinsip-prinsip

syariah pada pengelolaan zakat yang ditandai dengan:

1. Jumlah pengawasan lembaga zakat tingkat pusat (33 BAZNAS provinsi, 18 LAZ

Nasional, 1 BAZNAS Pusat)

2. Jumlah sosialisasi standar akuntansi lembaga zakat; 3. Jumlah temu konsultasi compliance audit lembaga zakat;

f. Tersedianya pedoman dalam pelakanaan pengawasan dan audit syariah yang ditandai

dengan:

1. Jumlah dokumen regulasi tentang zakat.

g. Terbentuknya unit pengumpulan zakatyang ditandai dengan:

1. Jumlah terbentuknya UPZ di setiap desa/kelurahan;

2. Jumlah terbentuknya UPZ di setiap kecamatan;

3. Jumlah terbentuknya UPZ di setiap kantor kementerian/lembaga, SKPD tingkat

provinsi dan SKPD tingkat kabupaten/kota.

h. Terselenggaranya publikasi dakwah yang ditandai dengan:

1. Jumlah workshop jurnalis keagamaan;

2. Jumlah publikasi dakwah melalui media;

3. Jumlah lokakarya penyelenggaraan HBI;

4. Jumlah dokumen regulasi tentang penerangan agama Islam.

i. Terselenggaranya MTQ/STQ nasional dan internasional yamg ditandai dengan;

1. Jumlah bimbingan peningkatan kualitas dewan hakim;

2. Jumlah bimbingan qari/qariah, hafidz/hafidzah.

j. Terjalinnya sinergi bimas islam, ormas islam dan KL dalam penanganan keumatan

dan pemberdayaan umat yang ditandai dengan:

1. Jumlah sinergitas Bimas Islam, ormas Islam dan KL yang difasilitasi;

2. Persentase kontribusi terhadap penyelesaian masalah keumatan.

k. Meningkatnya kualitas penyuluhan agama yang ditandai dengan:

1. Jumlah penyuluh agama Islam non-PNS;

2. Jumlah bimbingan SDM penyuluh agama Islam.

l. Berkembangnya lembaga sosial seni dan budaya islam yang ditandai dengan:

- 95 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

1. Jumlah pembinaan lembaga sosial, seni dan budaya islam;

2. Jumlah pembinaan mental remaja muslim melalui seni budaya Islam.

m. Meningkatnya kualitas SDM penghulu yang ditandai dengan:

1. Jumlah penghulu yang terbina;

2. Jumlah penghulu bertambah;

3. Jumlah bimbingan teknis administrasi NR;

4. Terlaksananya PNBP biaya nikah rujuk.

n. Meningkatnya kualitas standar pelayanan KUA yang ditandai dengan:

1. Jumlah KUA yang memenuhi standar pelayanan;

2. Jumlah KUA yang menerima biaya operasional;

3. Jumlah rehabilitasi ringan KUA;

4. Jumlah pengadaan lahan dan sertifikasi tanah KUA;

5. Jumlah pembangunan KUA; 6. Jumlah pengadaan sarana perkantoran KUA online;

7. Jumlah pengadaan sarana perkantoran KUA online;

8. Jumlah pengelola IT dan administrasi KUA terampil.

o. Meningkatnya kualitas keluarga sakinah yang ditandai dengan:

1. Jumlah bimbingan kursus pranikah;

2. Jumlah pelaksanaan pemilihan keluarga sakinah teladan tingkat kabupaten/kota.

provinsi dan nasional;

3. Jumlah bantuan kelompok prasakinah;

4. Jumlah bantuan operasional BP4.

p. Penyatuan kalender hijriyah yang ditandai dengan:

1. Jumlah kajian akademis hisab rukyat;

2. Jumlah pertemuan tokoh/pakar.

3. Jumlah kegiatan bimbingan kalender hijriyah

4. Peningkatan kualitas tim rukyat hilal.

q. Terpenuhinya kebutuhan al-quran kepada masyarakat yang ditandai dengan: jumlah

distribusi al-quran kepada masyarakat.

r. Terciptanya suasana kehidupan internal umat islam yang harmonis yang ditandai

dengan jumlah fasilitas pembinaan, pemberdayaan dan kerukunan inter umat

beragama islam.

s. Penyatuan kalender hijriyah yang ditandai dengan:

1. Jumlah kajian akademis hisab rukyat;

2. Jumlah pertemuan tokoh/pakar.

3. Jumlah kegiatan bimbingan kalender hijriyah

4. Peningkatan kualitas tim rukyat hilal

t. Meningkatnya kualitas penjamin produk halal yang ditandai dengan;

1. Jumlah kegiatan gerakan masyarakat sadar halal;

2. Jumlah bimbingan dan pengawasan produk halal di tempat produksi, RPH, RPU,

- 96 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

pasar tradisional dan pasar modern.

3. Jumlah kegiatan sosialisasi dan bimbingan tentang UU JPH

u. Terlaksananya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya bimas

islam yang tepat waktu, yang ditandai dengan;

1. Persentase tersedianya layanan manajemen bimas islam;

2. Persentase tersedianya data dan sistem informasi bimas islam sebagai basis

perencanaan, penganggaran dan monev.

4.1.2.7 Program Bimbingan Masyarakat Kristen

Pada program bimbingan masyarakat Kristen sasaran (outcomes) antara lain

pengelolaan dan pembinaan urusan agama kristen, pengelolaan dan pembinaan

pendidikan agama kristen, dan dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya Bimas

Kristen. Untuk mencapai sasaran (outcomes) tersebut dilaksanakan sejumlah kegiatan

antara lain:

a. Meningkatnya bimbingan masyarakat Kristen yang terkait dengan: 1. Jumlah penyuluh agama kristen Non-PNS penerima honorarium, sebanyak 65

orang;

2. Jumlah penyuluh agama kristen yang ditingkatkan kualitas SDM nya, sebanyak

69 orang, 4 orang diantaranya penyuluh agama Kristen PNS, dan 65 orang adalah

penyuluh agama Kristen Non PNS;

3. Jumlah tenaga teknis keagamaan kristen yang terbina (pendeta, guru sekolah

minggu, koster, evangelis, diakones, guru injil/jemaat), sebanyak 140 orang;

4. Jumlah lembaga sosial keagamaan, lembaga gereja, yayasan dan asosiasi

keagamaan kristen yang menerima bantuan, sebanyak 3 gereja.

b. Meningkatnya kualitas guru dan pengawas pendidikan agama Kristen pada sekolah

umum yang terkait dengan:

1. Jumlah guru PAK Non-PNS yang menerima tunjangan profesi, sebanyak 15

orang;

2. Jumlah guru PAK Non-PNS yang menerima tunjangan insentif, sebanyak 20

orang;

3. Jumlah guru PAK yang bersertifikat, sebanyak 48 orang;

4. Jumlah guru PAK yang mengikuti program pembinaan, sebanyak 75 orang.

c. Meningkatnya kualitas guru dan tenaga kependidikan pada semua jenjang sekolah

pendidikan keagamaan yang ditandai dengan:

1. Jumlah guru bidang studi yang menerima tunjangan insentif, sebanyak 45 orang.

d. Meningkatnya kualitas pendidikan agama dan pendidikan keagamaan Kristen yang

ditandai dengan:

1. Jumlah KKG dan MGMP yang dibina dan dikembangkan, sebanyak 7 lembaga;

2. Jumlah dokumen pengembangan kurikulum SDTK, SMPTK dan SMTK serta

SMAK yang dipersiapkan, sebanyak 7 sekolah;

- 97 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

e. Meningkatnya kualitas tatakelola dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya

bimas kristen yang ditandai dengan jumlah dokumen perencanaan, keuangan, umum

dan ortala kepegawaian yang disusun tepat waktu.

4.1.2.8 Program Bimbingan Masyarakat Katolik

Pada program Bimbingan Masyarakat Katolik sasaran (outcomes) antara lain

pengelolaan dan pembinaan urusan agama Katolik, pengelolaan dan pembinaan

pendidikan agama katolik, penyelenggaraan adminsitrasi perkantoran pendidikan Bimas

Katolik, dan dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya Bimas Katolik.

Untuk mencapai sasaran (outcomes) tersebut dilaksanakan sejumlah kegiatan

antara lain:

a. Meningkatnya kualitas pemahaman, pengalaman ajaran agama Katolik yang

ditandai dengan:

1. Jumlah penyuluh agama Katolik PNS dan Non-PNS yang mengikuti pendidikan

dan latihan (pengembangan kemampuan subtansi dan teknis);

2. Jumlah laporan pelaksanaan tugas dan fungsi penyuluh agama Katolik PNS;

3. Jumlah penyuluh agama Katolik Non-PNS yang menerima honorarium;

4. Jumlah juklak/juknis pelaksanaan penyuluhan agama Katolik;

5. Jumlah kendaraan operasional roda dua bagi penyuluh agama Katolik PNS.

6. Jumlah tokoh agama dan masyarakat Katolik yang mengikuti dialog kerukunan

umat beragama;

7. Jumlah keluarga katolik yang mengikuti pembinaan keluarga bahagia;

8. Jumlah kelompok kategorial yang terbina;

9. Jumlah pegawai yang mengikuti pembinaan kerohanian Katolik;

10. Jumlah juklak/juknis pemberin bantuan kepada institusi/lembaga keagamaan

Katolik;

11. Jumlah pedoman pembinaan keluarga Katolik;

12. Jumlah naskah bimbingan kepada kelompok keagamaan Katolik;

13. Jumlah lembaga keagamaan Katolik yang terbina.

b. Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan beragama Katolik yang ditandai dengan:

1. Jumlah rumah ibadat yang menerima bantuan;

2. Jumlah keuskupan agung dan sufragan yang menerima bantuan;

3. Jumlah paroki/stasi/lingkungan yang menerima bantuan;

4. Jumlah lembaga keagamaan Katolik yang menerima bantuan (sarana keagamaan);

5. Jumlah lembaga sosial keagamaan Katolik yang menerima

bantuan (seminari/kongregasi/tarekat/ordo/unio/lembaga sekuler);

6. Jumlah kelompok kategorial Katolik yang menerima bantuan (BIARLU, ME/LM); 7. Jumlah ormas katolik yang menerima bantuan pembinaan kerohanian Katolik;

8. Jumlah buku peribadatan Katolik;

9. Jumlah perlengkapan dan peralatan misa.

- 98 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

c. Tenaga pendidik dan kependidikan agama Katolik yang berkualitas

1. Jumlah guru pendidikan agama Katolik tingkat dasar dan menengah yang

memenuhi standar kualifikasi (DMS) (S.1);

2. Jumlah guru pendidikan agama Katolik yang memenuhi standar kompetensi

tersertifikasi;

3. Jumlah pengawas pendidikan agama Katolik tingkat dasar dan menengah yang

memenuhi standar kompetensi;

4. Jumlah GPAK tingkat dasar dan menengah yang mengikuti pembinaan dan

latihan teknis kependidikan yang berlaku;

5. Jumlah pengawas PAK tingkat dasar dan menengah yang mengikuti pembinaan

dan latihan teknis kependidikan yang berlaku;

6. Jumlah guru pendidikan agama Katolik tingkat dasar dan menengah yang

menerima TPG (Non-PNS yang sudah diinpasing);

7. Jumlah GPAK tingkat dasar dan menengah Non-PNS yang menerima TPG;

8. Jumlah guru pendidikan agama katolik Non-PNS tingkat dasar dan menengah

yang belum tersertifikasi menerima tunjangan fungsional;

9. Jumlah juklak/juknis pembinaan kepada guru pendidikan agama Katolik, dosen

agama Katolik, pembina agama Katolik dan tenaga kependidikan;

10. Jumlah buku guru dan silabus tingkat dasar;

11. Jumlah buku guru dan silabus tingkat menengah;

12. Jumlah GPAK tidak tetap tingkat dasar dan menengah yang menerima bantuan;

d. Lembaga pendidikan keagamaan Katolik yang berkualitas (memenuhi standar) yang

ditandai dengan:

1. Jumlah lembaga pendidikan keagamaan Katolik tingkat dasar dan menengah

yang mendapat bantan sarana prasarana;

2. Jumlah KKG dan MGMP yang menerima bantuan;

3. Jumlah kegiatan pembinaan kerohanian Katolik yang diikuti oleh peserta didik.

e. Terlaksananya administrasi perkantoran pendidikan Bimas Katolik yang ditandai

dengan:

1. Jumlah guru PNS penerima tunjangan profesi;

2. Jumlah guru PNS yang menerima gaji dan tunjangan.

f. Meningkatnya kualitas tata kelola dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya

bimas katolik yang ditandai dengan:

1. Jumlah dokumen adminsitrasi perencanaan, keuangan, umum, ortala

kepegawaian yang disusun tepat waktu;

2. Jumlah pegawai yang mendapatkan gaji, tunjangan dan operasional.

4.1.2.9 Program Bimbingan Masyarakat Hindu

Pada program bimbingan masyarakat hindu sasaran (outcomes) antara lain

pengelolaan dan pembinaan urusan agama Hindu, pengelolaan dan pembinaan

pendidikan agama Hindu, penyelenggaraan adminsitrasi perkantoran pendidikan Bimas

- 99 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

Hindu, dan dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya bimas Hindu. Untuk mencapai

sasaran (outcomes) tersebut dilaksanakan sejumlah kegiatan antara lain:

a. Meningkatnya kualitas pembinaan dan pengelolaan urusan agama hindu yang

ditandai dengan:

1. Jumlah fasilitasi operasional penyuluh Non-PNS;

2. Jumlah dialog pinandita/tokoh agama/ cendekiawan / tokoh masyarakat/

pemuda/ wanita;

3. Jumlah desa binaan kerukunan intern;

4. Jumlah pembinaan keluarga sukinah;

5. Jumlah BOP PHDI;

6. Jumlah BOP LPDG;

7. Jumlah BOP BPH;

8. Jumlah BOP lembaga keagamaan pemuda;

9. Jumlah BOP lembaga pinandita;

10. Jumlah fasilitasi rumah ibadat;

11. Jumlah fasilitasi sarana keagamaan

12. Jumlah fasilitasi rumah duka Hindu;

13. Jumlah event budaya keagamaan Hindu;

14. Jumlah fasilitasi event budaya keagamaan Hindu;

b. Meningkatnya akses pendidikan agama dan keagamaan Hindu tingkat dasar dan

menengah yang ditandai dengan jumlah fasilitasi sarana dan prasarana.

c. Meningkatnya kualitas pendidikan agama dan keagamaan Hindu tingkat dasar dan

menengah yang ditandai dengan:

1. Jumlah satuan pendidikan agama Hindu yang melaksanakan kurikulum yang

berlaku;

2. Jumlah sekolah minggu yang dibina;

3. Fasilitasi event pendidikan agama dan keagamaan Hindu.

d. Meningkatnya kualitas tenaga pendidik dan kependidikan tingkat dasar dan

menengah yang ditandai dengan:

1. Jumlah guru berkualifikasi S1/D4 dan S2;

2. Jumlah guru bersertifikasi pendidik;

3. Jumlah guru penerima tunjangan;

4. Jumlah KKG/MGMP yang difasilitasi;

5. Jumlah tenaga kependidikan yang dibina;

6. Jumlah tenaga kependidikan yang ditingkatkan kompetensinya;

7. Jumlah guru yang diberikan pembinaan.

e. Terlaksananya adminsitrasi perkantoran pendidikan Bimas Hindu yang ditandai

dengan:

1. Jumlah guru PNS penerima tunjangan profesi;

2. Jumlah guru PNS penerima gaji dan tunjangan.

- 100 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

f. Meningkatnya kualitas tata kelola dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya

bimas hindu yang ditandai dengan;

1. Jumlah dokumen rencana kerja tahunan;

2. Jumlah dokumen pagu indikatif, pagu anggaran dan alokasi anggaran;

3. Jumlah dokumen administrasi;

4. Jumlah pegawai yang mendapatkan gaji, tunjangan dan operasional;

5. Jumlah dokumen laporan keuangan;

6. Jumlah dokumen pengadaan dan pemeliharaan peralatan perkantoran.

4.1.2.10 Program Bimbingan Masyarakat Buddha

Pada program bimbingan masyarakat buddha sasaran (outcomes) antara lain

pengelolaan dan pembinaan urusan agama buddha, pengelolaan dan pembinaan

pendidikan agama buddha, penyelenggaraan adminsitrasi perkantoran pendidikan bimas

Buddha, dan dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya bimas Buddha . Untuk

mencapai sasaran (outcomes) tersebut dilaksanakan sejumlah kegiatan antara lain:

a. Meningkatnya pengelolaan dan pembinaan urusan agama Buddha yang ditandai

dengan:

1. Jumlah penyuluh Non-PNS yang menerima tunjangan;

2. Jumlah peyuluh Non-PNS dan tenaga teknis keagamaan yang mengikuti

pembinaan;

3. Jumlah laporan pelaksanaan tugas dan fungsi penyuluh agama buddha PNS

4. Jumlah tokoh agama yang mengikuti dialog kerukunan intern;

5. Jumlah naskah hasil pertemuan kerukunan inten umat beragama buddha;

b. Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan beragama Buddha yang ditandai dengan :

1. Jumlah majelis agama Buddha yang dibantu;

2. Jumlah lembaga sosial keagamaan (organisasi kepemudaan/ organisasi wanita

buddhis/organisasisangha/lembaga keagamaan yang dibantu;

3. Jumlah kegiatan pembinaan penguatan dan pemberdayaan pengurus lembaga

keagamaan buddha;

4. Jumlah rumah ibadat yang dibantu.

5. Jumlah event penyelenggaraan svayamvara tripitaka gatha (STG);

6. Jumlah event penyelenggaraan dhamma camp pemuda buddhis.

c. Meningkatnya akses pendidikan agama dan keagamaan Buddha tingkat dasar dan

menengah yang ditandai dengan jumlah peserta didik yang difasilitasi dalam

pembinaan dan pengembangan.

d. Meningkatnya kualitas pendidikan agama dan keagamaan Buddha tingkat dasar dan

menengah yang ditandai dengan:

1. Jumlah lembaga pendidikan agama dan keagamaan Buddha yang difasilitasi

dalam penguatan dan pemberdayaan;

2. Jumlah fasilitasi pembinaan dan pengembagan event pendidikan agama dan

keagamaan Buddha.

- 101 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

e. Meningkatnya kualitas tenaga pendidik dan kependidikan agama dan keagamaan

buddha tingkat dasar dan menengah yang ditandai dengan:

1. Jumlah tenaga pendidik dan kependidikan yang difasilitasi dalam pembinaan

dan pengembangan;

2. Jumlah guru pendidikan agama buddha non-PNS yang menerima tunjangan

profesi;

3. Jumlah guru yang tersertifikasi;

4. Jumlah tenaga pendidik dan kependidikan agama Buddha yang menerima

intensif tunjangan.

f. Terlaksananya tata kelola dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya bimas

buddha yang ditandai dengan:

g. Jumlah dokumen administrasi;

h. Jumlah layanan perkantoran.

i. Terlaksananya tata kelola dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya Bimas

Buddha yang ditandai dengan:

j. Jumlah dokumen perencanaan dan penganggaran;

k. Jumlah dokumen data perencanaan dan layanan sistem informasi;

l. Jumlah dokumen tata kelola kepegawaian;

m. Jumlah dokumen laporan keuangan;

n. Jumlah dokumen perbendaharaan pelaksanaan anggaran;

o. Jumlah dokumen layanan perkantoran.

4.2 KERANGKA PENDANAAN

Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran program tahun 2015-2019, diperlukan

ketersediaan dana yang memadai. Sumber pembiayaan perlu dikelola sedemikian

berdasarkan skala prioritas. Sumber pembiayaan khususnya dari pemerintah pusat yang

tidak mencukupi didukung dengan sumber pembiayaan yang berasal dari pemerintah

pusat, pemeritah daerah,dan masyarakat.

Dalam rangka pemenuhan pendanaan pembangunan bidang agama dan pendidikan

yang menjadi tugas Kantor Wilayah Kementerian AgamaProvinsi Bali

yang,direncanakan skema kerangka pendanaan sebagai berikut:

1. Mengoptimalkan peningkatan pembiayaan melalui pemanfataan Surat Berharga

Syariah Negara (SBSN).

2. Mendorong Pemerintah Daerah untuk turut serta berpartisipasi dalam pembiayaan

pembangunanpendidikan agama dan pendidikan keagamaan;

3. Memperbaiki mekanisme dan cakupan penggunaan dana BOS; dan

4. Meningkatkan cost-effectiveness pendanaan secarasistematis.

Secara umum, skema pendanaan yang diperlukan untuk mencapai target

pembangunan bidang agama dan bidang pendidikan dalam masa lima tahun mendatang

berasal dari anggaran pemerintah, baik pusat maupun daerah serta dari partisipasi

masyarakat.

- 102 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

4.2.1 Pendanaan Dari Pemerintah

1. Pendanaan Pemerintah Pusat

Alokasi Pendanaan dari Pemerintah Pusat merupakan sumber utama dari

pendanaan terhadap Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali baik berupa

rupiah murni mapun dari PNBP. Selaras dengan kewajiban pemenuhan 20% anggaran

pendidikan nasional, alokasi anggaran terbesar di Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Bali adalah untuk pendanaan bidang pendidikan yaitu rata-rata 85% dari total

alokasi yang direncanakan. Alokasi tersebut selain akan digunakan untuk mendanai

program nasional yang berkelanjutan seperti BOS juga untuk mendanai program baru

sehubungan dengan NAWACITA antara lain Kartu Indonesia Pintar (KIP).

Alokasi anggaran Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun

Anggaran 2018 yang dibagi ke dalam 9 program sebagai berikut:

Tabel 4. 18 Alokasi Anggaran

No. Program Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Bali

Alokasi Anggaran -

2018

1 025.01.01 Program Dukungan Manajemen dan

Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Agama

39,408,065,000

2 025.01.13 Program Kerukunan Umat Beragama 1,081,300,000

3 025.03.08 Program Bimbingan Masyarakat Islam 28,350,246,000

4 025.04.07 Program Pendidikan Islam 186,916,916,000

5 025.05.09 Program Bimbingan Masyarakat Kristen 5,463,631,000

6 025.06.10 Program Bimbingan Masyarakat Katolik 4,637,006,000

7 025.07.11 Program Bimbingan Masyarakat Hindu 305,744,009,000

8 025.08.12 Program Bimbingan Masyarakat Buddha 10,843,676,000

9 025.09.06 Program Penyelenggaraan Haji Dan Umrah 5,061,777,000

Total 587,506,626,000

2. Pendanaan dari Pemerintah Daerah

Meskipun Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali dan seluruh satuan

kerjanya termasuk madrasah dan sekolah keagamaan lainnya merupakan bagian dari

binaan pemerintah pusat namun kontribusi dari pemerintah daerah sangat diharapkan

untuk turut serta mendanai pendanaan pembangunan bidang Agama dan

Pendidikan.Pemerintah Daerah Provinsi Bali telah berkontribusi dalam membantu

pendanaan dalam pelayanan kehidupan beragama serta penyelenggaraan pendidikan

agama dan pendidikan keagamaan. Peran Pemerintah Daerah Provinsi Bali yang telah

berjalan dan diharapkan akan terus berkelanjutan. Untuk meningkatkan peran pemerintah

daerah dalam menyokong pelayanan dalam kehidupan beragama serta penyelenggaraan

pendidikan agama dan pendidikan keagamaan di wilayahnya, maka diperlukan peran

aktif dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Provinsi Bali. Beberapa

- 103 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

kerjasama dan kontribusi yang telah dilaksanakan antara Kantor Wilayah Kementerian

Agama Provinsi Bali dan Pemerintah Daerah Provinsi Bali antara lain:

a. Pemberian tambahan tunjangan bagi guru agama,

b. Pemberian bantuan atau hibah bagi sarana prasarana pendidikan agama dan

pendidikan keagamaan.

1.2.1 Pendanaan Dari Masyarakat

Alokasi pendanaan yang berasal dari masyarakat, berasal dari perseorangan,

kelompok organisasi masyarakat. Kontribusi masyarakat bagi kegiatan agama dan

pendidikan keagamaan sudah berlangsung dengan sejak lama. Hal ini bisa dilihat banyak

pendirian rumah ibadat yang dilakukan secara swakelola oleh masyarakat, pendirian

lembaga sosial keagamaan, dan banyaknya sekolah keagamaan yang dibangun dan

dikelola oleh masyarakat biak secara perseorangan maupun kelembagaan.

Hal lain yang diharapkan untuk dapat meningkatkan kerangka pendanaan

pembangunan bidang agama dan pendidikan agama adalah mengoptimalkan koordinasi

dengan Kementerian Agama Pusat untuk memperoleh peningkatan pembiayaan melalui

pemanfataan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

- 104 -

Rencana Strategis Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tahun 2015-2019

BAB V PENUTUP

Rencana Strategis (Renstra) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi

Bali Tahun 2015-2019 pada dasarnya merupakan penjabaran lebih lanjut dari arah dan

kebijakan nasional pembangunan agama dan pendidikan sebagaimana tertuang dalam

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 dan

Kementerian Agama RI. Dengan mempertimbangkan perubahan lingkungan strategis,

baik internal maupan eksternal. Renstra ini berupaya menggambarkan peta potensi dan

permasalahan pembangunan agama yang ada. Atas dasar peta potensi dan permasalahan

itu, selanjutnya disusun program dan kegiatan serta hasil (outcome) dan keluaran

(output) yang hendak dicapai dari pembangunan agama dalam lima tahun ke depan.

Sebagai ujung tombak pembangunan agama, Kantor Wilayah Kementerian

Agama Provinsi Bali perlu lebih proaktif, kreatif, adaptif, dan responsif terhadap laju

perubahan di berbagai sektor kehidupan, baik perubahan yang membawa dampak positif

maupun negatif. Kementerian Agama juga dituntut mampu memberikan kontribusi yang

signifikan bagi tercapainya tatanan kehidupan yang dicita- citakan masyarakat melalui

program pembangunan agama dan pendidikan.

Atas dasar itu, pelaksanaan Renstra Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Bali harus bersifat terbuka dan terus disesuaikan dari waktu ke waktu.

Rencana Strategis (RENSTRA) ini diharapkan dapat membantu para

pelaksana dan pengelola program/kegiatan dalam melakukan pengukuran tingkat

keberhasilan program/kegiatan yang dikelola. Dengan Renstra ini pula, diharapkan unit-

unit kerja di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali memiliki

pedoman bagi pencapaian arah, tujuan, dan sasaran program pembangunan agama

selama lima tahun, yaitu 2015–2019, sehingga visi dan misi pembangunan agama dan

pendidikan dapat terwujud.

Denpasar, Nopember 2018 KEPALA I Nyoman Lastra

- 105 -

TOTAL ALOKASI

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 (Juta Rupiah)

KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI BALI 627.961.633.000 536.832.097.000 589.486.552.000 587.483.098.000 576.156.013.000 2.917.919.393.000 BIDANG AGAMA

1 Meningkatnya kualitas dan ketersediaan bimbingan dan fasilitasi keagamaanIndeks Keshalihan Sosial

a Jumlah umat beragama yang aktif pada rumah ibadah 3.430.631 3.611.190 3.801.253 4.001.319 4.401.451 19.245.844 b Jumlah rumah ibadah yang melaksanakan kegiatan sosial

keagamaan237 249 262 276 304 1.328

2 Meningkatnya harmoni sosial dan kerukunan umat beragamaIndeks Kerukunan Umat Beragama

a Jumlah penyelesaian konflik antar umat beragama 0 0 0 0 0 - b Indeks Kerukunan Umat Beragama Tingkat Provinsi 75,35% 75,47% 75,58% 80,00% 80,00% 80%

3 Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan beragamaa Jumlah Sarana Rumah Ibadah yang memenuhi standar 149 157 165 174 191,4 837 b Jumlah Penyuluh Agama yang memenuhi kompetensi 982 1.033 1.088 1.145 1.260 1.260 c Jumlah KUA yang memenuhi standar 34 35 35 35 35 35 d Jumlah Penghulu yang memenuhi kompetensi 40 42 43 45 45 215 e Indeks Kepuasan Layanan Jamaah Haji Dalam Negeri Tingkat

Provinsi82% 84% 85% 85% 86% 86%

BIDANG PENDIDIKAN1 Meningkatnya Akses Layanan Pendidikan

a APK RA 2,12% 2,22% 2,21% 0,89% 2,50% 2,50% Bidang Pendidikan Madrasah Bidang Pendidikan Islam dan Keagamaan islam

b APK MI/Ula 3,94% 4,32% 4,52% 6,18% 4,70% 6,18%c APK MTs/Wustha 3,43% 3,72% 3,97% 2,58% 4,00% 4,00%d APK MA/Ulya 1,83% 2,04% 2,21% 1,58% 4,00% 4,00%e APM MI/Ula 3,64% 3,99% 3,90% 6,59% 3,20% 6,59%f APM MTs/Wustha 2,76% 3,01% 3,07% 2,65% 2,30% 3,07%g APM MA/Ulya 1,52% 1,72% 1,73% 1,92% 1,90% 1,92%

2 Meningkatnya mutu pendidikan agama dan keagamaana Rerata nilai ujian sekolah MTs 54,98 49,15 48,59 68,60 75,46 297 b Rerata nilai ujian sekolah MA 76,99 63,78 55,08 69,20 76,12 341 c Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) MTsN 75,21 77,86 UNBK UNBK UNBK UNBKd Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) MAN IPA 56,94 52,46 UNBK UNBK UNBK UNBKe Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) MAN IPS 49,18 51,54 UNBK UNBK UNBK UNBKf Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) MAN IPS 66,83 UNBK UNBK UNBK UNBK

1 PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KEMENTERIAN AGAMA 46.517.057.000 36.866.590.000 38.744.946.000 39.408.065.000 37.090.919.000 198.627.577.000 Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Agama

1 Predikat Opini Laporan Keuangan WTP WTP WTP WTP WTP Seluruh Unit Kerja pada Kanwil

2 Predikat evaluasi akuntabilitas kinerja B B BB A A A1.1 Pembinaan Administrasi Perencanaan 1.975.443.000 1.017.333.000 1.001.700.000 847.761.000 724.225.000 5.566.462.000

Meningkatnya Kualitas Administrasi Perencanaan 4.554.310.000 2.200.842.000 1.617.610.000 1.458.886.000 1.473.474.000 11.305.122.000 1 Jumlah Data Perencanaan Program 1 1 1 1 1 5 Sub Bagian PK2 Jumlah Dokumen Rencana Kerja dan Anggaran 3 3 3 3 3 8 3 Jumlah Laporan Evaluasi Program 2 2 2 2 2 8 - -

1.2 Pembinaan Administrasi Kepegawaian 2.286.132.000 1.166.065.000 511.390.000 459.913.000 480.913.000 4.904.413.000 Meningkatnya Kualitas Administrasi Kepegawaian 3.075.562.000 1.537.781.000 1.167.010.000 1.110.036.000 1.120.136.000 8.010.525.000

1 Jumlah peserta Assessmen, dan Pengembangan pegawai 1.628 2.836 0 0 1.000 2.304 Sub Bagian Ortala dan Kepegawaian

2 Persentase Pembinaan dan layanan kesejahteraan sosial 40% 40% 40% 100% 100% 1 3 Persentase Dokumen Data PNS yg tervalidasi dan terverifikasi 100% 100% 100% 100% 100% 1

Bidang Penais dan Zawa Bimas Kristen Bimas Katolik Bimas Hindu Bimas Buddha Sub Bagian Hukum dan KUB

LAMPIRAN IIKEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROV BALI

NOMOR 519 TAHUN 2018TENTANG

RENCANA STRATEGIS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROV BALI TAHUN 2015 - 2019

NO. PROGRAM/KEGIATAN

SASARAN STRATEGIS (IMPACT)/SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR

TARGETJUMLAH TARGET

ALOKASI (Juta Rupiah) UNIT ORGANISASI PELAKSANA

K/L-N-B-NS-BS

- 106 -

TOTAL ALOKASI

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 (Juta Rupiah)NO. PROGRAM/

KEGIATANSASARAN STRATEGIS (IMPACT)/SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR

TARGETJUMLAH TARGET

ALOKASI (Juta Rupiah) UNIT ORGANISASI PELAKSANA

K/L-N-B-NS-BS

1,3 Pembinaan Administrasi Keuangan dan BMN 23.833.692.000 22.093.471.000 25.220.823.000 22.674.436.000 21.346.496.000 115.168.918.000,000 Meningkatnya Kualitas Administrasi Keuangan dan BMN 40.677.474.000 35.327.880.000 35.271.520.000 33.363.958.000 31.066.392.000 175.707.224.000,000

1 Jumlah Dokumen Pengelolaan Keuangan dan BMN 600 600 600 600 600 317 Sub Bagian Umum2 Jumlah laporan keuangan dan BMN 10 10 10 10 10 396 Sub Bagian Umum

Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan

1,4 Pembinaan Administrasi Organisasi dan Tatalaksana 228.720.000 722.257.000 627.693.000 674.669.000 679.369.000 2.932.708.000 Meningkatnya Kualitas Administrasi Organisasi dan Tatalaksana 2.423.457.000 1.236.728.000 918.575.000 1.047.780.000 1.206.375.000 6.832.915.000

1 Jumlah Rancangan Regulasi Bidang Organisasi dan Tata Laksana 1 1 1 1 1 15 Sub Bagian Ortala dan Kepegawaian

2 Jumlah Laporan Kinerja 1 1 1 1 1 5 3 Jumlah Dokumen Laporan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan 1 1 1 1 1 30 4 Jumlah Tim Pokja RB Kementerian Agama yang melaksanakan

Program RB Kementerian Agama8

2 Pembinaan Administrasi Hukum dan KLN 436.418.000 388.240.000 294.130.000 275.688.000 186.368.000 1.580.844.000 Meningkatnya Kualitas Administrasi Hukum dan Kerja Sama Luar Negeri 630.772.000 315.386.000 238.936.000 223.954.000 1.409.048.000

1 Jumlah Aparatur sipil negara yang dibina dalam bidang hukum 192 200 208 216 224 400 Sub Bagian Hukum dan KUB

2 Jumlah ASN yang sosialisasi dalam produk-produk bidang hukum 45 55 65 75 85 325

1.6 Pembinaan Administrasi Umum 12.434.553.000 10.645.664.000 10.578.921.000 13.888.015.000 13.088.665.000 60.635.818.000 Meningkatnya Kualitas Administrasi Umum 18.157.775.000 18.132.400.000 17.101.993.000 21.092.939.000 19.031.632.000 93.516.739.000

1 Jumlah Dokumen Pelayanan dan Rancangan Kebijakan di Bidang Administrasi dan Umum

1 1 1 1 1 5 Sub Bagian Umum

2 Persentase terlaksananya pembinaan administrasi 60% 70% 80% 90% 100% 100 Meningkatnya penyediaan sarana prasarana aparatur

1 Persentase tersedianya sarana dan prasarana aparatur 80% 8% 80% 95% 100% 100 Sub Bagian Umum 1.7 Pembinaan Administrasi Informasi Keagamaan dan Kehumasan 1.708.612.000 833.560.000 510.289.000 587.583.000 584.883.000 4.224.927.000

Meningkatnya Kualitas Kehumasan 2.370.569.000 1.185.284.000 787.571.000 931.046.000 1.096.474.000 4.224.927.000 1 Jumlah Layanan Masyarakat 2 Jumlah Penyelenggara PPID 5 7 7 7 7 7

Meningkatnya Kualitas Data dan Informasi Keagamaan1 Jumlah persentase kelengkapan data keagamaan dan pendidikan 65% 70% 80% 85% 100% 100% Sub Bagian Informasi dan

Hubungan Masyarakat 2 Jumlah integrasi sistem aplikasi data - 2 2 2 2 8

Meningkatnya Sistem Informasi yang Terintegrasi1 Jumlah Operasional Layanan Data Center, Jaringan dan Internet - 16 100 100 100 316 Sub Bagian Informasi dan

Hubungan Masyarakat 2 Jumlah Operasional Portal, website dan email 137 300 500 750 1.000 1.000 3 Jumlah Operasional LPSE 36 36 31 24 24 151

2 PROGRAM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA 3.613.487.000 1.380.000.000 1.266.000.000 1.081.300.000 1.239.100.000 8.390.100.000 2.1 Pembinaan Kerukunan Hidup Umat Beragama 3.613.487.000 1.380.000.000 1.266.000.000 1.081.300.000 1.239.100.000 8.390.100.000

Meningkatnya Kapasitas Aktor-Aktor Kerukunan Umat Beragama 3.900.000.000 1.315.000.000 1.266.000.000 918.600.000 990.500.000 8.390.100.000 1 Persentase (%) provinsi dan kabupaten/kota yang melibatkan tokoh

perempuan dan unsur pemuda dalam keanggotaan FKUB dan lembaga keagamaan

50% 55% 60% 65% 70% 1

Meningkatnya Kualitas FKUB, Lembaga Keagamaan, dan Institusi Media1 Jumlah kegiatan koordinasi lintas lembaga keagamaan yang

diselenggarakan pada level provinsi dan kabupaten/kota (kegiatan) 1 1 2 2 6 12 110.000.000 110.000.000 225.000.000 225.000.000 110.000.000 780.000.000 Sub Bagian Hukum dan

KUB

2 Jumlah paket bantuan operasional SEKBER FKUB Provinsi (paket)

1 1 1 1 1 5 50.000.000 50.000.000 50.000.000 60.000.000 60.000.000 270.000.000

3 Jumlah paket bantuan operasional SEKBER FKUB Kabupaten/Kota (paket)

9 9 9 9 9 9 240.000.000 240.000.000 240.000.000 240.000.000 240.000.000 1.200.000.000

Meningkatnya mutu kesadaran Kerukunan Umat Beragama1 Jumlah Dialog Lintas Agama (paket) 16 8 6 30 841.804.000 419.520.000 841.804.000 841.804.000 841.804.000 3.786.736.000 Sub Bagian Hukum dan

KUB 2.2 Bimbingan Masyarakat Khonghucu

Meningkatnya Kualitas Bimbingan Masyarakat Khonghucu1 Jumlah fasilitas sarana dan prasarana keagamaan Konghucu2 Jumlah Penyuluh agama Konghucu yang difasilitasi dalam

pembinaan dan pengembangan10 10 Sub Bagian Hukum dan

KUB

- 107 -

TOTAL ALOKASI

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 (Juta Rupiah)NO. PROGRAM/

KEGIATANSASARAN STRATEGIS (IMPACT)/SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR

TARGETJUMLAH TARGET

ALOKASI (Juta Rupiah) UNIT ORGANISASI PELAKSANA

K/L-N-B-NS-BS

3 PROGRAM PENDIDIKAN ISLAM 205.360.320.000 166.990.167.000 192.749.106.000 186.916.916.000 186.066.474.000 950.678.361.000 - - Meningkatnya angka partisipasi peserta didik RA, MI/Ula, MTs/Wustha, MA/Ulya

1 APK RA 2,12% 2,22% 2,21% 2,21% 2,22% 2,22% - - - - - - Bidang Pendidikan Madrasah -

2 (Jumlah Siswa RA) 5.673 5.935 5.914 5.914 5.935 46.951 - - - - - - - - 3 APK MI/Ula 3,94% 4,32% 4,52% 4,74% 4,96% 22,48% - - - - - - Bidang Pendidikan

Madrasah Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam

-

4 (Jumlah Siswa MI/Ula) 14.918 16.351 15.958 19.398 20.321 120.702 - - - - - - - - 5 APM MI/Ula 3,64% 3,99% 3,90% 3,90% 4,00% 19,44% - - - - - - - - 6 APK MTs/Wustha 3,43% 3,72% 3,97% 4,25% 4,55% 19,93% - - - - - - - - 7 (Jumlah Siswa MTs/Wustha) 5.449 5.946 6.058 8.388 8.980 71.593 - - - - - - - - 8 APM MTs/Wustha 2,76% 3,01% 3,07% 3,13% 3,20% 15,18% - - - - - - - - 9 APK MA/Ulya 1,83% 2,04% 2,21% 2,38% 2,57% 11,03% - - - - - - - -

10 (Jumlah Siswa MA/Ulya) 2.825 3.212 3.227 4.437 4.789 24.714 - - - - - - - - 11 APM MA/Ulya 1,52% 1,72% 1,73% 1,74% 1,75% 8,46% - - - - - - - -

8 APK PTKI/Ma'had Aly 19 - 23 tahun - - - - - - - - - - - - - - - (Jumlah Mahasiswa PTKI) - - - - - - - - - - - - - -

Menurunnya angka putus sekolah lulusan MI/Ula, MTs/Wustha, dan MA/Ulya1 Persentase Angka Putus Sekolah MI/Ula - - - - - - - - - - - - Bidang Pendidikan

Madrasah Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam

-

- (Jumlah angka putus sekolah MI/Ula) - - - - - - - - - - - - - - 2 Angka Putus Sekolah MTs/Wustha - - - - - - - - - - - - - - - (Jumlah angka putus sekolah MTs/Wustha) - - - - - - - - - - - - - - 3 Angka Putus Sekolah MA/Ulya - - - - - - - - - - - - - - - (Jumlah angka putus sekolah MA/Ulya) - - - - - - - - - - - - - -

Tercapainya keseimbangan rasio peserta didik perempuan:laki-laki pada MI/Ula, MTs/Wustha, MA/Ulya

-

1 Rasio APM peserta didik perempuan : laki-laki pada MI/Ula 1 1 1 1 1 1 - - - - - - Bidang Pendidikan Madrasah Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam

-

- 2 Rasio APK peserta didik perempuan : laki-laki pada MTs/Wustha 2 2 2 2 2 2 - - - - - - - -

- 3 Rasio APK peserta didik perempuan : laki-laki pada MA/Ulya 1 1 1 1 1 1 - - - - - - - -

- 4 Rasio APK peserta didik perempuan : laki-laki pada PTKI/Ma'had Aly

- - - - - - - - - - - - - -

Meningkatnya kualitas layanan pendidikan pada RA, MI/Ula, MTs/Wustha, MA/Ulya yang ditunjukkan dengan nilai akreditasi minimal B 1 Jumlah RA yang Terakreditasi Minimal B 32 35 32 32 32 163 - - - - - - Bidang Pendidikan

Madrasah -

2 (Persentase RA yang Terakreditasi Minimal B) 0 0 0 0 0 0 - - - - - - - - 3 Jumlah MI yang Terakreditasi minimal B 29 16 29 29 48 151 - - - - - - - - 4 (Persentase MI yang Terakreditasi minimal B) 0 0 0 0 1 2 - - - - - - - - 5 Jumlah MTs yang Terakreditasi minimal B 27 31 27 27 27 139 - - - - - - - - 6 (Persentase MTs yang Terakreditasi minimal B) 1 1 1 1 1 3 - - - - - - - - 7 Jumlah MA yang Terakreditasi minimal B 19 21 19 19 19 97 - - - - - - - - 8 (Persentase MA yang Terakreditasi minimal B) 1 1 1 1 1 4 - - - - - - - - 9 Persentase Prodi PTKI Berakreditasi Minimal B - - - - - - - - - - - - - -

10 (jumlah prodi terakreditasi minimal B) - - - - - - - - - - - - - - Meningkatnya jumlah madrasah yang layanan pendidikannya sesuai SNP

1 Jumlah MI memenuhi SNP 29 16 29 29 48 32 - - - - - - Bidang Pendidikan Madrasah -

2 Jumlah MTs memenuhi SNP 27 31 27 27 27 38 - - - - - - - - 3 Jumlah MA memenuhi SNP 19 21 19 19 19 20 - - - - - - - -

Meningkatnya jumlah satuan pendidikan madrasah yang menerapkan SPM1 Jumlah MI yang memenuhi SPM - - - - - 32 - - - - - - Bidang Pendidikan

Madrasah -

2 Jumlah MTs yang memenuhi SPM 34 34 34 34 34 34 - - - - - - - - 3 Jumlah MA yang memenuhi SPM 20 20 20 20 20 20 - - - - - - - -

Meningkatnya jumlah dosen profesional pada PTAI1 Persentase dosen berkualifikasi minimal S2 - - - - - - - - - - - - - - 2 (Jumlah dosen berkualifikasi minimal S2) - - - - - - - - - - - - - - 3 Persentase dosen berkualifikasi S3 - - - - - - - - - - - - - - 4 (Jumlah dosen berkualifikasi S3) - - - - - - - - - - - - - -

- 108 -

TOTAL ALOKASI

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 (Juta Rupiah)NO. PROGRAM/

KEGIATANSASARAN STRATEGIS (IMPACT)/SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR

TARGETJUMLAH TARGET

ALOKASI (Juta Rupiah) UNIT ORGANISASI PELAKSANA

K/L-N-B-NS-BS

Terlaksananya program bantuan siswa/santri miskin melalui Kartu Indonesia Pintar1 Jumlah Siswa MI/Ula Penerima KIP 2.837 1.661 1.404 - 1.824 7.726 - - - - - - Bidang Pendidikan

Madrasah Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam

-

2 Jumlah Siswa MTs/Wustha Penerima KIP 1.252 1.139 740 - 1.586 4.717 - - - - - - - - 3 Jumlah Siswa MA/Ulya Penerima KIP 750 759 623 - 859 2.991 - - - - - - - -

Meningkatnya kualifikasi dan kompetensi Guru PAI pada Sekolah 1 Persentase guru PAI berkualifikasi minimal D4/S1 1 1 1 1 1 1 - - - - - - Bidang Pendidikan Agama

dan Keagamaan Islam -

2 (Jumlah guru PAI berkualifikasi minimal D4/S1) 5.849 6.141 6.449 6.771 7.109 32.319 - - - - - - - - 3,1 Peningkatan Akses, Mutu, Kesejahteraan dan Subsidi Pendidikan Agama Islam 4.199.125.000 2.529.137.000 19.735.285.000 20.527.699.000 19.275.402.000 66.266.648.000 - -

Meningkatnya mutu guru dan pengawas Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam -

1 Jumlah guru PAI Non PNS yang menerima tunjangan profesi 60 147 67 67 60 1.000 3.402.000.000 2.646.000.000 - 1.218.408.000 1.234.584.000 - - - 2 Jumlah guru PAI yang ditingkatkan kualifikasi S1 - - - - - - - - - - - - - - 3 Jumlah guru PAI yang ditingkatkan kompetensinya - 25 - - - - - 50.000.000 - - - - - - 4 Jumlah guru PAI berprestasi yang mengikuti program visiting

teacher (guru tamu) - - - - - - - - - - - - - -

5 Jumlah pengawas PAI yang ditingkatkan kompetensinya - 25 - - - 250 - 50.000.000 - - - - - - 6 Jumlah calon pengawas PAI yang berkualifikasi S2 - - - - - - - - - - - - - - 7 Jumlah GPAI yang mengikuti program PPG (Pendidikan Profesi

Guru) - - - - - - - - - - - - - -

7 Jumlah Guru dan Pengawas PAI yang Mengikuti Bimtek Kurikulum yang berlaku

- 53 85 - - - - 106.000.000 140.000.000 - - - - -

8 Jumlah guru yang mengikuti lomba pengembangan pembelajaran PAI

- - 50 - 100 150 - - 80.000.000 - 300.000.000 - - -

9 Jumlah pengawas PAI yang terbina - - - - - - - - - - - - - - Meningkatnya mutu siswa Pendidikan Agama Islam pada Sekolah

1 Jumlah Siswa yang ikut pelatihan Tuntas Baca Tulis Qur'an (TBTQ)

- - - - - - - - - - - - - -

1 Jumlah siswa yang mengikuti lomba kreatifitas PAI 30 30 43 30 30 61 10.440.000 - - 200.000.000 150.000.000 - Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam -

2 Jumlah dokumen penyelenggaraan USBN PAI - - - - - - - - - 310.000.000 - - - - Meningkatnya pemahaman siswa atas keberagaman melalui Pendidikan Agama Islam pada Sekolah

1 Jumlah siswa yang mendapat pengembangan PAI berwawasan kebangsaan

- - - - - - - - - - - - Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam -

Meningkatnya mutu kelembagaan Pendidikan Agama Islam pada Sekolah1 Jumlah lembaga Pokjawas yang ditingkatkan kapasitasnya - - - - - - - - - - - - Bidang Pendidikan Agama

dan Keagamaan Islam -

2 Jumlah lembaga yang melakukan pengembangan pembelajaran dan penilaian kurikulum PAI

- - 85 - - 85 - - 140.000.000 - - - - -

3 Jumlah KKG dan MGMP yang dikembangkan di sekolah - - 4 4 4 4 - - 120.000.000 120.000.000 120.000.000 - - - 4 Jumlah sekolah penerima bantuan sarana/media pembelajaran PAI - - 4 - - 4 - - 50.000.000 - - - - -

3,2 Peningkatan Akses, Mutu, Kesejahteraan dan Subsidi Pendidikan Keagamaan Islam 4.272.470.000 1.575.330.000 4.118.740.000 4.023.000.000 2.665.000.000 16.654.540.000 - - Meningkatnya akses pendidikan diniyah dan pondok pesantren

1 Jumlah santri pada Pendidikan Diniyah Formal/satuan pendidikan muadalah/Program Persamaan Lulusan/Program Wajar Dikdas tingkat Ula serta Paket A yang mendapatkan Biaya Operasional Santri (BOS)

63 75 36 36 20 230 50.400.000 60.000.000 28.800.000 28.800.000 16.000.000 - Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam

-

2 Jumlah santri pada Pendidikan Diniyah Formal/satuan pendidikan muadalah/Program Persamaan Lulusan/Program Wajar Dikdas tingkat Wustha serta Paket B yang mendapatkan Biaya Operasional Santri (BOS)

166 180 56 56 34 492 166.000.000 180.000.000 56.000.000 56.000.000 34.000.000 - -

-

3 Jumlah santri pada Pendidikan Diniyah Formal/satuan pendidikan muadalah/Program Persamaan Lulusan/Program Wajar Dikdas tingkat Ulya serta Paket C yang mendapatkan Biaya Operasional Santri (BOS)

- - 10 - - 1.019 - - 14.000.000 - - - -

-

4 Jumlah santri pada Pendidikan Diniyah Formal/satuan pendidikan muadalah/Program Persamaan Lulusan/Program Wajar Dikdas tingkat Ula serta Paket A yang mendapatkan Bantuan KIP

- 42 42 - 40 645 - 18.900.000 18.900.000 - 18.000.000 - -

-

- 109 -

TOTAL ALOKASI

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 (Juta Rupiah)NO. PROGRAM/

KEGIATANSASARAN STRATEGIS (IMPACT)/SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR

TARGETJUMLAH TARGET

ALOKASI (Juta Rupiah) UNIT ORGANISASI PELAKSANA

K/L-N-B-NS-BS

5 Jumlah santri pada Pendidikan Diniyah Formal/satuan pendidikan muadalah/Program Persamaan Lulusan/Program Wajar Dikdas tingkat Wustha serta Paket B yang mendapatkan Bantuan KIP

- 159 159 - 120 809 - 119.250.000 119.250.000 - 90.000.000 - -

-

6 Jumlah santri pada Pendidikan Diniyah Formal/satuan pendidikan muadalah/Program Persamaan Lulusan/Program Wajar Dikdas tingkat Ulya serta Paket C yang mendapatkan Bantuan KIP

- 75 75 - - 356 - 75.000.000 75.000.000 - - - -

-

7 Jumlah Madrasah Diniyah Takmiliyah/Pendidikan Al-Qur'an/Pendidikan Pesantren yang mendapat dukungan Biaya Operasional Pendidikan (BOP)

- - 8 4 50 51 - - 160.000.000 80.000.000 650.000.000 - - -

8 Jumlah santri yang menerima layanan Pendidikan Terpadu Anak Harapan (DIKTERAPAN)

- - - - - - - - - - - - - -

Meningkatnya mutu sarana prasarana pendidikan diniyah dan pondok pesantren1 Jumlah asrama pada pondok pesantren yang direhab - - 4 6 4 15 - - 400.000.000 900.000.000 340.000.000 - Bidang Pendidikan Agama

dan Keagamaan Islam -

2 Jumlah lembaga pendidikan keagamaan Islam yang ditingkatkan mutu sarana dan prasarananya

- - - - - - - - - - - - - -

3 Jumlah Madrasah Diniyah Takmiliyah/Pendidikan Al-Qur'an/Pendidikan Pesantren ditingkatkan mutunya

- 2 - - - - - 100.000.000 - - - - - -

4 Jumlah kitab yang diajarkan pada lembaga pendidikan diniyah dan pondok pesantren yang disediakan

- - - - - 70 - - - - - - - -

5 Jumlah lembaga penyelenggara Pendidikan Keagamaan yang ditingkatkan mutunya

- - - - - 1.639 - - - - - - - -

6 Jumlah lembaga pesantren, diniyah, diniyah takmiliyah, pendidikan al Quran yang terbina

- - - - - - - - - - - - - -

Meningkatnya mutu santri pendidikan diniyah dan pondok pesantren1 Jumlah santri pondok pesantren yang mendapatkan dukungan

pembiayaan Pemagangan Santri Pondok Pesantren - - - - - - - - - - - - Bidang Pendidikan Agama

dan Keagamaan Islam -

2 Jumlah santri yang mengikuti Perkemahan Pramuka Santri Nusantara (PPSN)

58 - - 50 - 108 386.000.000 - - 315.865.000 - - - -

3 Jumlah santri yang mengikuti Pekan Olahraga dan Seni Antar Pondok Pesantren Tingkat Nasional (POSPENAS)

- 75 - - 32 107 - 428.753.000 - - 125.000.000 - - -

Meningkatnya mutu pendidik dan tenaga kependidikan pada pendidikan diniyah dan pondok pesantren1 Jumlah pendidik Madrasah Diniyah Takmiliyah/Pendidikan Al-

Qur'an/Pendidikan Pesantren yang ditingkatkan mutunya - - - - - - - - - - - - Bidang Pendidikan Agama

dan Keagamaan Islam -

Meningkatnya jaminan kualitas (quality assurance) kelembagaan pendidikan diniyah dan pondok pesantren1 Jumlah mitra kerja pendidikan keagamaan Islam

(FKDT/FKPP/FKPM/FKMA dll) yang diberdayakan - - - - - - - - - - - - Bidang Pendidikan Agama

dan Keagamaan Islam -

2 Jumlah penyelenggaraan Bahtsul Ma'sail/Halaqoh pada lembaga pendidikan keagamaan yang dilaksanakan

- - - - - - - - - - - - - -

3 Jumlah lembaga pendidikan keagamaan yang menyelenggarakan layanan pendidikan kecakapan hidup dan keterampilan kerja (life skill)

- - - - - - - - - - - - - -

4 Tersusunnya Standar Nasional Pendidikan Keagamaan Islam - - - - - - - - - - - - - - 3,3 Peningkatan Akses, Mutu, Kesejahteraan dan Subsidi RA/BA dan Madrasah 73.580.233.000 49.451.621.000 86.973.398.000 43.738.113.000 136.796.102.000 390.539.467.000 - -

Meningkatnya akses pendidikan madrasah1 Jumlah Siswa MI Penerima BOS 16.304 15.607 17.963 18.566 20.028 88.468 13.043.200.000 12.485.600.000 14.370.400.000 14.852.800.000 15.065.600.000 - Bidang Pendidikan

Madrasah -

2 Jumlah Siswa MI Penerima KIP 2.837 1.393 1.404 - - 5.634 1.276.650.000 626.850.000 631.800.000 - - - - - 3 Jumlah Siswa MTs Penerima BOS 6.151 6.608 7.606 7.869 8.207 36.441 6.151.000.000 6.608.000.000 7.606.000.000 7.869.000.000 8.059.000.000 - - - 4 Jumlah Siswa MTs Penerima KIP 1.252 707 740 - - 2.699 841.500.000 530.250.000 555.000.000 - - - - - 5 Jumlah Siswa MA/MAK Penerima BOS 2.740 3.174 3.961 4.184 4.491 18.550 3.726.000.000 3.808.800.000 5.545.400.000 5.857.600.000 5.861.800.000 - - - 6 Jumlah Siswa MA/MAK Penerima KIP 750 616 623 - - 1.989 750.000.000 616.000.000 623.000.000 - - - - - 7 Jumlah Siswa MI/MTs/MA/MAK yang menerima kartu dan

tersosialisasikan program Wajar 12 Tahun dengan KIP - - - - - - - - - - - - - -

8 Jumlah Ruang Kelas MI yang dibangun 8 3 8 6 2 27 1.440.000.000 570.000.000 1.540.000.000 1.160.000.000 400.000.000 - - - 9 Jumlah Ruang Kelas MTs yang dibangun 11 3 9 6 2 31 1.980.000.000 612.000.000 1.890.000.000 1.260.000.000 400.000.000 - - -

10 Jumlah Ruang Kelas MA/MAK yang dibangun 8 2 8 5 - 23 1.600.000.000 448.000.000 1.665.000.000 1.035.000.000 - - - - Meningkatnya kualitas sarana prasarana pendidikan madrasah

1 Jumlah RA yang mendapat bantuan sarana dan prasarana pembelajaran

- - - - - - - - - - - - Bidang Pendidikan Madrasah -

2 Jumlah ruang kelas RA yang direhab - - - 4 - 4 - - - 60.000.000 - - - - 3 Jumlah Ruang Kelas MI rusak sedang yang direhabilitasi 11 - - - - 11 715.000.000 - - - - - - - 4 Jumlah Ruang Kelas MI rusak berat yang direhabilitasi 12 5 10 6 1 34 1.224.000.000 525.000.000 985.000.000 560.000.000 100.000.000 - - - 5 Jumlah perpustakaan MI yang dibangun 2 - - - - 2 300.000.000 - - - - - - -

- 110 -

TOTAL ALOKASI

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 (Juta Rupiah)NO. PROGRAM/

KEGIATANSASARAN STRATEGIS (IMPACT)/SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR

TARGETJUMLAH TARGET

ALOKASI (Juta Rupiah) UNIT ORGANISASI PELAKSANA

K/L-N-B-NS-BS

6 Jumlah MI yang meningkat standar UKS 1 1 1 1 - 4 100.000.000 50.000.000 50.000.000 45.000.000 - - - - 7 Jumlah MI yang memiliki sarana prasarana termasuk meubuler 13 15 5 3 - 36 2.000.000.000 375.000.000 125.000.000 75.000.000 - - - - 8 Jumlah Ruang Kelas MTs rusak sedang yang direhabilitasi 16 - - - - 16 1.040.000.000 - - - - - - - 9 Jumlah Ruang Kelas MTs rusak berat yang direhabilitasi 12 5 9 8 2 36 1.404.000.000 600.000.000 975.000.000 860.000.000 220.000.000 - - -

10 Jumlah MTs yang meningkat standar UKS - 1 1 1 - 3 - 50.000.000 50.000.000 45.000.000 - - - - 11 Jumlah Asrama MTs yang dibangun 1 - - - - 1 1.500.000.000 - - - - - - - 12 Jumlah Ruang Kelas MA/MAK rusak sedang yang direhabilitasi 8 - - - - 8 520.000.000 - - - - - - - 13 Jumlah Ruang Kelas MA/MAK rusak berat yang direhabilitasi 6 2 9 7 3 27 702.000.000 240.000.000 975.000.000 745.000.000 330.000.000 - - - 14 Jumlah perpustakaan MA/MAK yang dibangun 2 1 - - - 3 300.000.000 243.000.000 - - - - - - 15 Jumlah MA/MAK berasrama yang dibangun/dikembangkan 1 1 - - - 2 1.500.000.000 1.500.000.000 - - - - - - 16 Jumlah MA/MAK penerima bantuan pembangunan laboratorium

IPA - 1 - - - 1 - 243.000.000 - - - - - -

17 Jumlah MA/MAK yang mendapat peralatan laboratorium IPA - 1 - - - 1 - 100.000.000 - - - - - - 18 Jumlah MA/MAK penerima bantuan pembangunan laboratorium

bahasa - - - - - - - - - - - - - -

19 Jumlah MA/MAK penerima bantuan pembangunan laboratorium komputer

- 1 - 1 5 7 - 243.000.000 - 225.000.000 1.125.000.000 - - -

20 Jumlah peralatan laboratorium bahasa MA/MAK 2 - - - - 2 300.000.000 - - - - - - - 21 Jumlah peralatan laboratorium komputer MA/MAK 3 1 - 4 4 12 450.000.000 100.000.000 - 200.000.000 300.000.000 - - - 22 Jumlah asrama MA/MAK yang dibangun - - - - - - - - - - - - - - 23 Jumlah MA yang dipersiapkan menjadi Madrasah Unggulan - - - - - - - - - - - - - -

Meningkatnya mutu siswa madrasah1 Jumlah Siswa MI mendapat Beasiswa Bakat dan Berprestasi 7 10 - - - 17 7.000.000 10.000.000 - - - - Bidang Pendidikan

Madrasah -

2 Jumlah Siswa MI mengikuti lomba/festival/kompetisi/olimpiade nasional dan/atau internasional

8 - - - 2 10 - - - - - - - -

3 Jumlah Siswa MTs mendapat Beasiswa Bakat dan Berprestasi 10 10 - - - 20 18.000.000 18.000.000 - - - - - - 4 Jumlah Siswa MTs mengikuti lomba/festival/kompetisi/olimpiade

nasional dan/atau internasional 31 - - - 3 34 - - - - - - -

-

5 Jumlah Siswa MA/MAK mendapat Beasiswa Bakat dan Berprestasi

1 5 - - - 6 2.000.000 10.000.000 - - - - - -

6 Jumlah Siswa MA/MAK mengikuti lomba/festival/kompetisi/olimpiade nasional dan/atau internasional

38 - - - 6 44 - - - - - - - -

7 Jumlah siswa MI, MTs, MA yang mengikuti UAMBN PAI dan Bhs Arab

27.488 - - - 6.580 34.068 - - - - - - - -

8 Jumlah siswa MI, MTs, MA yang mengikuti UN 41.332 - - - 6.580 47.912 - - - - - - - - Meningkatnya mutu guru dan tenaga kependidikan madrasah

1 Jumlah Guru/Kepala RA yang ditingkatkan kompetensinya - - - - - - - - - - - - Bidang Pendidikan Madrasah -

2 Jumlah PTK MI yang ditingkatkan kompetensinya - - - - - - - - - - - - - - 3 Jumlah PTK MTs yang ditingkatkan kompetensinya - - - - - - - - - - - - - - 4 Jumlah PTK MA/MAK yang ditingkatkan kompetensinya - - - - - - - - - - - - - - 5 Jumlah PTK non-PNS yang Menerima Tunjangan Fungsional 1.551 938 844 767 947 5.047 4.653.000.000 2.814.000.000 2.532.000.000 2.301.000.000 - - - - 6 Jumlah PTK non-PNS yang Menerima Tunjangan Profesi 609 643 434 437 430 2.553 10.962.000.000 8.214.000.000 12.105.168.000 12.081.000.000 - - - - 7 Jumlah PTK non-PNS yang Menerima Tunjangan Khusus - - - - - - - - - - - - - - 8 Jumlah guru madrasah mapel umum yang disertifikasi - - - - - - - - - - - - - - 9 Jumlah guru yang dinilai kinerjanya - - - - - - - - - - - - - -

10 Jumlah PTK madrasah penerima penghargaan dan perlindungan 2 - - - - 2 - - - - - - Kemenag Pusat - 11 Jumlah guru yang disiapkan menjadi Kepala Madrasah - - - - - - - - - - - - KANWIL KEMENAG -

Meningkatnya jaminan kualitas (quality assurance) kelembagaan madrasah1 Jumlah RA yang dipersiapkan untuk ditingkatkan mutu

akreditasinya - - 5 5 - 10 - - 75.000.000 10.000.000 - - Bidang Pendidikan

Madrasah -

2 Jumlah MI yang dipersiapkan untuk ditingkatkan mutu akreditasinya

- 10 5 5 27 47 - 170.000.000 75.000.000 10.000.000 40.000.000 - - -

3 Jumlah MI yang disiapkan menjadi madrasah unggulan - - - - - - - - - - - - - - 4 Jumlah MI menerapkan Manajemen Berbasis Madrasah (MBM) - - - - - - - - - - - - - - 5 Jumlah KKM MI diberdayakan 7 7 7 7 7 35 - - - - - - - - 6 Jumlah KKG MI diberdayakan - - - 1 - 1 - - - 50.000.000 - - - - 7 Jumlah MTs yang dipersiapkan untuk ditingkatkan mutu

akreditasinya - 10 5 5 29 49 - 170.000.000 75.000.000 10.000.000 40.000.000 - - -

8 Jumlah MTs yang menerapkan Manajemen Berbasis Madrasah (MBM)

- - - - - - - - - - - - - -

9 Jumlah KKM MTs yang diberdayakan 7 7 7 7 7 35 - - - - - - - - 10 Jumlah MGMP MTs yang diberdayakan - - - 1 - 1 - - - 50.000.000 - - - -

- 111 -

TOTAL ALOKASI

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 (Juta Rupiah)NO. PROGRAM/

KEGIATANSASARAN STRATEGIS (IMPACT)/SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR

TARGETJUMLAH TARGET

ALOKASI (Juta Rupiah) UNIT ORGANISASI PELAKSANA

K/L-N-B-NS-BS

11 Jumlah MA/MAK yang dipersiapkan untuk ditingkatkan mutu akreditasinya

- 10 5 5 9 29 - 170.000.000 75.000.000 10.000.000 40.000.000 - - -

12 Jumlah MA/MAK menerapkan Manajemen Berbasis Madrasah (MBM)

- - - - - - - - - - - - - -

13 Jumlah KKM MA/MAK yang diberdayakan 22 22 22 22 22 110 - - - - - - - - 14 Jumlah MGMP MA/MAK yang diberdayakan - - - 1 - 1 - - - 50.000.000 - - - - 15 Jumlah MA yang menyelenggarakan program keterampilan - - - - - - - - - - - - - - 16 Jumlah MA yang menyelenggarakan program keagamaan - - - - - - - - - - - - - - 17 Jumlah MA melaksanakan program riset - - - - - - - - - - - - - - 18 Jumlah madrasah yang menyelenggarakan pendidikan inklusi - - - - - - - - - - - - - -

Meningkatnya mutu kurikulum pembelajaran madrasah1 Jumlah dokumen pengembangan kurikulum RA yang dipersiapkan - - 100 150 - 250 - - - - - - Bidang Pendidikan

Madrasah -

2 Jumlah MI yang melaksanakan kurikulum yang berlaku 78 78 78 78 78 464 - - - - - - - - 3 Jumlah MTs yang melaksanakan kurikulum yang berlaku 45 45 45 45 45 242 - - - - - - - - 4 Jumlah MA/MAK yang melaksanakan kurikulum yang berlaku 28 28 28 28 28 90 - - - - - - - - 5 Jumlah buku PAI dan Bahasa Arab sesuai kurikulum yang berlaku

yang digandakan - - - - - - - 279.456.000 - - - 279.456.000 - -

6 Jumlah PTK yang dilatih kurikulum yang berlaku - - - - - - - 63.000.000 - - - 63.000.000 - - 7 Jumlah Madrasah yang melaksanakan Pendampingan kurikulum

yang berlaku - - - - - - - - - - - - - -

3,4 Dukungan manajemen Pendidikan dan Pelayanan Tugas Teknis Lainnya Pendidikan Islam123.308.492.000 113.434.079.000 81.921.683.000 81.941.274.000 76.612.178.000 477.217.706.000 Bidang Pendidikan

Madrasah, Bidang Pakis dan Madrasah

-

Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya Pendidikan Islam

4 PROGRAM PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH 6.365.158.000 5.272.880.000 4.810.317.000 5.061.777.000 6.042.646.000 27.552.778.000 - 4,1 Pelayanan Haji Dalam Negeri 912.707.000 216.949.000 132.810.000 143.513.000 199.991.000 1.605.970.000 -

Meningkatnya Pelayanan Ibadah Haji Dalam Negeri1 Jumlah Rehabilitasi dan Pengembangan Asrama haji - - - - - - - - - - - - Bidang Penyelenggaraan

Haji dan Umrah 2 Jumlah lokasi Pelayanan pendaftaran haji 9 9 9 9 9 9 - - - - - - -

4,2 Pembinaan Haji dan Umrah 928.898.000 721.176.000 319.090.000 378.892.000 691.372.000 3.039.428.000 - Meningkatnya Kualitas Pembinaan Ibadah Haji dan Umrah

1 Jumlah petugas PPIH Arab Saudi yang difasilitasi dalam pelatihan manajemen dan pelayanan prima

2 2 2 2 2 10 - - - - - - Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah

2 Jumlah petugas PPIH Embarkasi yang difasilitasi dalam pelatihan manajemen dan pelayanan prima

2 2 4 4 4 16 - - - - - - -

3 Jumlah rekrutmen Tenaga musiman PPIH arab saudi - - - - - - - - - - - - - 4 Jumlah Pembimbing dan Penyuluh Haji yang bersertifikasi 5 5 5 5 5 25 - - - - - - - 5 Jumlah jemaah haji yang mendapatkan bimbingan manasik haji 512 512 700 700 700 3.124 - - - - - - -

4,3 Pengelolaan dana haji 158.080.000 20.134.000 40.990.000 1.200.000 112.792.000 333.196.000 - Meningkatnya akuntabilitas Pengelolaan Dana Haji

1 Jumlah Dokumen laporan Pengelolaan dan pengembangan Dana Haji

- - - - - - - - - - - - Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah

2 Jumlah Dokumen Laporan keuangan operasional haji 1 1 1 1 1 5 - - - - - - - 3 Jumlah Dokumen laporan aset haji 1 1 1 1 1 5 - - - - - - -

4,4 Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya penyelenggaraan haji dan umrah 4.365.473.000 4.314.621.000 4.317.427.000 4.538.172.000 5.038.491.000 22.574.184.000 - Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya Penyelenggaraan Haji dan Umrah

1 Jumlah dokumen administrasi perencanaan, keuangan, umum dan ortala kepegawaian yang disusun tepat waktu

14 14 14 14 14 70 - - - - - - Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah

2 Jumlah naskah kebijakan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya

1 1 1 1 1 5 - - - - - - -

3 Jumlah dokumen monev, LAKIP, dan BMN 3 3 3 3 3 15 - - - - - - - 4 Jumlah lokasi Pengelolaan database, jaringan, dan informasi haji 10 10 10 10 10 10 - - - - - - - 5 Jumlah penyediaan Sarana dan Prasarana PHU 31 34 - 1 10 76 - - - - - - -

5 PROGRAM BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM 31.100.541.000 30.253.380.000 22.504.063.000 28.350.246.000 28.072.600.000 - Meningkatnya kualitas bimbingan masyarakat Islam

1 Persentase lembaga zakat dan wakaf yang memenuhi standar minimal lembaga keagamaan

1 1 1 1 1 1 2.746.952.000 771.229.000 661.290.000 472.995.000 - - Bidang Penais, Zakat dan Wakaf

2 Persentase KUA yang memenuhi standar pelayanan 1 1 1 1 1 1 2.101.343.000 9.715.625.000 2.992.916.000 7.070.385.000 - - 3 Jumlah penyuluh agama yang difasilitasi dalam pembinaan dan

pengembangan 410 410 325 325 325 735 1.501.617.000 1.467.790.000 2.223.000.000 2.034.400.000 - -

5,1 Pengelolaan dan Pembinaan Pemberdayaan Wakaf 1.547.478.000 372.885.000 190.000.000 233.000.000 450.000.000 - Meningkatnya kualitas SDM operator SIWAK

- 112 -

TOTAL ALOKASI

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 (Juta Rupiah)NO. PROGRAM/

KEGIATANSASARAN STRATEGIS (IMPACT)/SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR

TARGETJUMLAH TARGET

ALOKASI (Juta Rupiah) UNIT ORGANISASI PELAKSANA

K/L-N-B-NS-BS

1 Jumlah operator SIWAK pada KUA yang di fasilitasi dalam pelatihan

34 35 35 35 35 35 - - - - - - Bidang Penais, Zakat dan Wakaf

2 Jumlah operator SIWAK pada Kankemenag yang di fasilitasi dalam pelatihan

9 9 9 9 9 9 - - 18.767.000 - 290.000.000 -

3 Jumlah operator SIWAK pada Kanwil yang di fasilitasi dalam pelatihan

1 1 1 1 1 1 - - 20.754.000 - - -

Meningkatnya pengamanan tanah wakaf1 Jumlah Midis Billboard tanah wakaf Bidang Penais, Zakat dan

wakaf Terbinanya Nazhir dan Lembaga Wakaf

1 Jumlah Bantuan tanah wakaf yang produktif 1 - - - - 1 500.000.000 - - - - - Bidang Penais, Zakat dan wakaf

2 Prosentase Tanah Wakaf Bersertifikat 1 1 1 1 1 - - - 48.980.000 - - - 3 Jumlah Sertifikasi Tanah Wakaf - - - 156 - - 200.000.000 - - 78.000.000 125.000.000 203.000.000 4 Jumlah Workshop Literasi Wakaf - - 1 - - - - - 101.499.000 - - 101.499.000 5 Jumlah Bantuan Operasional BWI Perwakilan - - - 1 - 1 - - - 75.000.000 325.000.000 400.000.000 6 Jumlah Terbentuknya BWI Provinsi 1 1 1 1 1 1 - - - - - - 7 Jumlah Terbentuknya BWI Kabupaten/ Kota 9 9 9 9 9 9 - - - - - -

Prioritas K/L1 Prioritas K/L - - - - - - 601.376.000 372.885.000 - - 638.000.000 974.261.000

5,2 Pengelolaan dan Pembinaan Pemberdayaan Zakat 1.445.576.000 398.344.000 471.290.000 319.995.000 638.000.000 - Terbinanya lembaga zakat

1 Jumlah Workshop Sertifikasi Amil Zakat - - 1 1 - 2 - - 161.806.000 80.000.000 285.000.000 365.000.000 Bidang Penais, Zakat dan wakaf

2 Jumlah Terlaksananya penilaian dan pemberian penghargaan terhadap kontestan Zakat Award

- - - - - - - - - - - - -

3 Jumlah Penilaian Kontenstan Zakat Award - 1 - - - 1 - 46.500.000 - - - - - 4 Jumlah Dana Operasional BAZNAS Pusat, Provinsi dan

Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia 1 - 1 5 - 8 200.000.000 - 100.000.000 115.000.000 175.000.000 590.000.000 -

Meningkatnya pemahaman dan kepatuhan BAZNAS, BAZNAS provinsi, BAZNAS kabupaten/kota serta LAZ terhadap regulasi zakat dan penerapan prinsip-prinsip syariah pada pengelolaan zakat1 Jumlah Pengawasan Syariah dan Akreditasi Lembaga Zakat 10 - 10 10 - 30 6.860.000 - 18.000.000 49.995.000 178.000.000 245.995.000 Bidang Penais, Zakat dan

wakaf 2 Jumlah Sosialisasi Standar Akuntansi Lembaga Zakat 1 - 1 - - 2 170.597.000 - 191.484.000 - - - - 3 Jumlah Temu Konsultasi Compliance Audit Lembaga Zakat 1 - - - - 5 30.411.000 - - - - - -

Tersedianya pedoman dalam pelaksanaan pengawasan & audit syariah1 Jumlah Dokumen Regulasi tentang Zakat - - - - - - - - - - - - Bidang Penais, Zakat dan

wakaf Terbentuknya Unit Pengumpulan Zakat

1 Jumlah Terbentuknya UPZ di setiap desa/kelurahan - - - - - - - - - - - - Bidang Penais, Zakat dan wakaf

2 Jumlah Terbentuknya UPZ di setiap kecamatan - - - - - - - - - - - - - 3 Jumlah Terbentuknya UPZ di setiap Kantor

Kementerian/Lembaga, SKPD Tk Provinsi dan SKPD Tk Kab/Kota - - - - - - - 6.900.000 - - - - -

4 Jumlah Workshop Literasi Zakat - - - 1 - - - - - 75.000.000 - 75.000.000 - Prioritas K/L

1 Prioritas K/L - - - - - - 1.037.708.000 344.944.000 - - - 1.382.652.000 - 5,3 Pengelolaan dan Pembinaan Penerangan Agama Islam 3.753.260.000 2.431.742.000 3.274.250.000 3.301.500.000 4.057.000.000 - -

Terselenggaranya Publikasi Dakwah1 Jumlah Workshop Jurnalis Keagamaan - - - - - - - - - - - - Bidang Penais, Zakat dan

wakaf 2 Jumlah Lokakarya Penyelenggaraan HBI - - - - - - - - - - 225.000.000 225.000.000 - 3 Jumlah Dakwah Melalui Media Sosial & Elektronik 3 3 3 3 - 3 36.000.000 42.440.000 100.000.000 100.000.000 25.000.000 225.000.000 - 4 Jumlah Peta Dakwah Keagamaan Islam - - - 1 1 - - - - 50.000.000 25.000.000 75.000.000 -

Terselenggaranya MTQ/STQ Nasional dan Internasional 1 Jumlah Bimbingan Peningkatan kualitas dewan hakim 1 1 - - - 2 18.340.000 53.712.000 - - - 72.052.000 Bidang Penais, Zakat dan

wakaf 2 Jumlah Pembinaan qari/qariah, hafidz/hafidzah 54 Paket 1 - - - - 1 136.724.000 - - - 100.000.000 236.724.000 - 3 Jumlah Penyelenggaraan MTQ Tk. Provinsi 1 1 1 1 - 1 91.150.000 531.525.000 100.000.000 252.100.000 100.000.000 1.074.775.000 - 4 Jumlah Penyelenggaraan MTQ/STQ Tingkat Kabupaten / Kota 9 9 9 9 - 9 313.873.000 336.275.000 225.000.000 450.000.000 225.000.000 1.550.148.000 -

Terjalinnya sinergi Bimas Islam, Ormas Islam dan KL dalam Penanganan Keumatan dan Pemberdayaan Umat1 Jumlah Sinergitas Bimas Islam, ormas islam dan KL yang

difasilitasi 10 10 10 10 - 40 - - 75.000.000 - - - Bidang Penais, Zakat dan

wakaf 2 Persentase kontribusi terhadap penyelesaian masalah keummatan 1 1 1 1 - 4 - - - - - - -

Meningkatnya Kualitas Penyuluhan Agama

- 113 -

TOTAL ALOKASI

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 (Juta Rupiah)NO. PROGRAM/

KEGIATANSASARAN STRATEGIS (IMPACT)/SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR

TARGETJUMLAH TARGET

ALOKASI (Juta Rupiah) UNIT ORGANISASI PELAKSANA

K/L-N-B-NS-BS

1 Jumlah Penyuluh Agama Islam Non PNS 395 395 310 310 - 310 - - - - - - Bidang Penais, Zakat dan wakaf

2 Jumlah Tunjangan Penyuluh Agama Islam Non PNS 395 395 310 310 - 395 1.422.000.000 1.422.000.000 1.860.000.000 1.860.000.000 1.860.000.000 8.424.000.000 - 3 Jumlah Peningkatan Kompetensi Penyuluh Agama Islam 1 1 1 1 - 4 79.617.000 45.790.000 363.000.000 170.000.000 440.000.000 1.098.407.000 - 4 Jumlah Inpassing Jabatan Fungsional Penyuluh Agama - - - 59 - - - - - 4.400.000 - 4.400.000 - 5 Jumlah Koordinasi Bidang Penerangan Agama Islam 1 - 1 1 - - 32.480.000 - 366.250.000 35.000.000 - 433.730.000 -

Berkembangnyan Lembaga Sosial Seni dan Budaya Islam1 Jumlah Pembinaan lembaga sosial, seni dan budaya Islam 1 1 1 1 1 5 50.000.000 - - - - - Bidang Penais, Zakat dan

wakaf 2 Jumlah Pembinaan mental remaja muslim melalui seni budaya

Islam - - - - - - - - - - - - -

3 Jumlah Bantuan Majelis Taklim 6 - 5 11 - - 60.000.000 - 35.000.000 110.000.000 292.000.000 402.000.000 - 4 Jumlah Bantuan Lembaga/Ormas Islam 1 - 2 3 - - 30.000.000 - 100.000.000 150.000.000 665.000.000 815.000.000 - 5 Jumlah Rakor Pimpinan Ormas Islam - - - 1 - - - - - 70.000.000 50.000.000 120.000.000 - 6 Jumlah Festival Seni Budaya Islam 10 1 1 1 - - 100.950.000 - 50.000.000 50.000.000 50.000.000 100.000.000 -

Prioritas K/L - 1 Prioritas K/L 1.382.126.000 - - - - 1.382.126.000 -

5,4 Pengelolaan Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah 6.197.974.000 11.687.265.000 4.283.916.000 9.044.995.000 7.606.612.000 - - Meningkatnya kualitas SDM Penghulu - - - - - - -

1 Jumlah Penghulu yang terbina (PNBP) 15 50 50 - - 65 151.400.000 68.366.000 15.000.000 500.000.000 217.000.000 951.766.000 Bidang Urais dan Binsyar 2 Jumlah Penghulu Bertambah - - - - - - - - - - - - - 3 Jumlah bimbingan teknis administrasi NR - - - - - - - - - - - - - 4 Jumlah Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Penghulu

(PNBP) - - - - - - - - - - - - -

5 Jumlah MBK/KTI (PNBP) 2 2 2 2 - 8 100.000.000 - 100.000.000 66.500.000 235.000.000 501.500.000 - 6 Terlaksananya PNBP Biaya Nikah Rujuk - - - - - - 138.792.000 1.338.240.000 500.000.000 - - - -

Meningkatnya Kualitas Standar Pelayanan KUA1 Jumlah KUA yang memenuhi standar pelayanan (PNBP) 34 35 35 35 35 35 11.150.000 - 1.000.000.000 120.000.000 784.400.000 904.400.000 Bidang Urais dan Binsyar 2 Jumlah Monitoring dan Konsultasi Mutu Layanan KUA (PNBP) 9 - - - - - 9.765.000 - - 500.000.000 77.000.000 577.000.000 - 3 Jumlah Peningkatan Mutu Layanan KUA (PNBP) 34 35 35 35 - - - - 128.866.000 37.057.000 355.400.000 521.323.000 - 4 Jumlah Operasional KUA untuk Pelayanan Nikah 34 35 35 35 35 35 1.224.000.000 1.260.000.000 1.260.000.000 1.260.000.000 1.428.000.000 6.432.000.000 - 5 Iumlah Transport Layanan Nikah (PNBP) - - - - - - - - 124.200.000 124.200.000 184.950.000 433.350.000 - 6 Jumlah Honor Layanan Nikah (PNBP) - - - - - - - - 217.350.000 217.350.000 323.662.000 758.362.000 - 7 Jumlah KUA Teladan (PNBP) 9 - - - 9 - 127.890.000 - - 66.500.000 214.000.000 408.390.000 - 8 Jumlah Rehabilitasi Ringan KUA 1 - - - - 1 150.000.000 - - - 150.000.000 - - 9 Jumlah Pengadaan Lahan dan Sertifikasi Tanah KUA - 2 - - - 2 - 6.606.875.000 - - - - -

10 Jumlah Pembangunan KUA - 1 - 3 2 6 - 1.848.750.000 - 4.745.278.000 2.850.000.000 - - 11 Jumlah Pengadaan Meubelair KUA 6 - - - - 6 72.000.000 - - - 160.000.000 - - 12 Jumlah Pengadaan Sarana Perkantoran KUA Online 34 - 18 - - 35 384.250.000 - 262.500.000 - - - - 13 Jumlah pengelola IT dan administrasi KUA terampil 34 35 35 35 35 35 122.288.000 - - - - - - 14 Prioritas K/L - - - - - - 2.403.393.000 270.034.000 470.416.000 - - 2.673.427.000 -

Meningkatnya kualitas Keluarga Sakinah1 Jumlah Bimbingan kursus pranikah (PNBP) 34 35 35 35 35 35 18.000.000 - - 119.718.000 62.000.000 199.718.000 Bidang Urais dan Binsyar 2 Jumlah Pelaksanaan Pemilihan keluarga sakinah teladan tingkat

Kabupaten, Provinsi dan Nasional (PNBP) 1 1 1 10 - 13 250.234.000 - - 66.500.000 - 316.734.000 -

3 Jumlah Bimbingan Keluarga Sakinah (PNBP) 9 9 9 9 - 9 - - - 9.999.000 380.200.000 390.199.000 - 4 Jumlah Supervisi dan Monev Bimbingan Pranikah Catin (PNBP) - - - 34 - 34 - - - 48.500.000 21.000.000 69.500.000 -

5 Jumlah Pencegahan Kawin Anak dan Penguatan Keluarga Muda (PNBP)

40 - - 9 1 50 88.032.000 - - 160.000.000 16.000.000 264.032.000 -

6 Jumlah Supervisi PNBP 9 9 9 9 - 9 - - 276.000.000 475.000.000 297.612.000 1.048.612.000 - 7 Jumlah Bantuan operasional BP4 - - - - - - - - - - - - -

Penyatuan Kalender Hijriyah1 Jumlah Kajian Akademis Bidang Urais dan Binsyar 2 Jumlah Pertemuan Tokoh/Pakar -

Terpenuhinya kebutuhan Al-Qur'an kepada masyarakat1 Jumlah Distibusi Al-Qur'an kepada masyarakat 4.034 3.160 1.348 1.177 - 9.719 - - - - - - Bidang Urais dan Binsyar

Terciptanya suasana kehidupan internal umat islam yang harmonis / Layanan Syariah1 Jumlah fasilitasi pembinaan, pemberdayaan dan kerukunan intern

umat beragama Islam (kegiatan) - - - - 35 35 - - - - 50.000.000 50.000.000 Bidang Urais dan Binsyar

2 Talk Show Syariah Melalui Media Elektronik - - - 1 - - - - - 17.000.000 - 17.000.000 - Meningkatnya Pemberdayaan Masjid dan Mushola

1 Jumlah Masjid/Mushalla yang memperoleh bantuan 8 - 9 12 - 29 - - - - - - Bidang Urais dan Binsyar 2 Jumlah Pembinaan terhadap Masjid agar tidak meminta bantuan

yang mengganggu ketertiban umum - - - - - - - - - - - - -

3 Jumlah Pengelolaan Manajemen Masjid Berbasis SIMAS 65 45 45 45 - 200 60.000.000 100.000.000 80.000.000 100.000.000 - 340.000.000 -

- 114 -

TOTAL ALOKASI

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 (Juta Rupiah)NO. PROGRAM/

KEGIATANSASARAN STRATEGIS (IMPACT)/SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR

TARGETJUMLAH TARGET

ALOKASI (Juta Rupiah) UNIT ORGANISASI PELAKSANA

K/L-N-B-NS-BS

4 Jumlah Pembinaan Imam Masjid/ Remaja Masjid 34 - 45 45 45 169 169.042.000 - 80.000.000 100.000.000 100.000.000 449.042.000 - 5 Jumlah Bantuan Masjid / Mushalla 8 - 9 12 - 29 325.000.000 - - 520.000.000 - 845.000.000 - 6 Jumlah validasi data kemasjidan melalui SIMAS - - 9 9 9 27 - - 15.000.000 15.000.000 15.000.000 - - 7 Jumlah Kualitas Standar Tipologi Masjid melalui Penilaian dan

Penetapan Masjid Percontohan 1 - - - - 1 47.240.000 - - - - - -

8 Jumlah Kualitas Sarana Penunjang Sistem Informasi Masjid - - 1 - - 1 - - 20.000.000 - - - - 9 Jumlah Identifikasi Masjid dan Musholla melalui ID Card Masjid

dan Musholla - - - - - - - - - - - - -

Meningkatnya kualitas penjaminan produk halal1 Jumlah Kegiatan Gerakan Masyarakat Sadar Halal 3 2 2 - - 7 235.303.000 150.000.000 180.000.000 - - 565.303.000 Bidang Urais dan Binsyar 2 Jumlah bimbingan dan pengawasan produk halal di tempat

produksi, RPH, RPU, pasar tradisional, pasar modern 1 1 - - - 2 21.355.000 30.000.000 - - - 51.355.000 -

Pengelolaan Hisab Rukyat1 Jumlah Layanan Rukyatul Hilal dan Verifikasi Arah Kiblat 3 2 3 3 3 3 36.800.000 15.000.000 15.000.000 50.000.000 137.000.000 187.000.000 - 2 Jumlah Verifikasi Arah Kiblat dan Rukyatul Hilal Kab/Kota 10 - 2 25 40 77 52.040.000 - - 45.000.000 100.000.000 145.000.000 -

Penyelesaian Konflik Keagamaan 1 Jumlah Deteksi Dini dan Identifikasi Paham dan aliran keagamaan - - 10 10 10 10 - - 10.000.000 60.000.000 230.000.000 290.000.000 -

2 Jumlah Advokasi, Penanganaan Konflik/KorbanGerakan/Aliran/Paham Keagamaan Bermasalah

- - - - - - - - - - - - -

Kepustakaan Islam1 Pendataan dan Sosialisasi Kepustakaan Islam - - - - 50 50 - - - - 82.400.000 - -

5,5 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Bimas Islam 12.019.579.000 14.834.696.000 13.980.614.000 14.088.208.000 14.230.326.000 69.153.423.000 - Terlaksananya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Bimas Islam yang tepat waktu

1 Persentase tersedianya layanan manajemen Bimas Islam 100 100 100 100 100 100 12.019.579.000 14.834.696.000 13.980.614.000 14.088.208.000 14.230.326.000 - Bidang Urais dan Binsyar Bidang Penais, Zakat dan Wakaf

2 Persentase tersedianya data dan sistem informasi Bimas Islam sebagai basis perencanaan, penganggaran, dan monev

100 100 100 100 100 100 - - - - - - -

6 PROGRAM BIMBINGAN MASYARAKAT KRISTEN 3.490.525.000 5.298.575.000 5.687.595.000 2.668.384.000 5.941.911.000 Meningkatnya Kualitas Pemahaman, Pengamalan, dan Pelayanan Agama Kristen - - - - -

1 Jumlah lembaga sosial keagamaan Kristen yang difasilitasi dalam memenuhi standar minimal lembaga keagamaan

3 - 2 1 3 9 530.000.000 - 100.000.000 400.000.000 150.000.000

2 Jumlah penyuluh dan tenaga teknis keagamaan Kristen yang difasilitasi dalam pembinaan dan pengembangan

110 60 60 - 65 295 336.000.000 216.000.000 360.000.000 - 390.000.000

Meningkatnya kualitas pembinaan dan pelayanan pendidikan Kristen1 Persentase guru bersertifikat 1 1 1 1 1 1 - - - - -

6,1 Pengelolaan dan Pembinaan Urusan Agama Kristen 1.264.000.000 814.001.000 560.000.000 400.000.000 840.000.000 Meningkatnya Bimbingan Masyarakat KristenA Jumlah Penyuluh Agama Kristen yang difasilitasi dalam pembinaan dan pengembangan - - - - -

1 Jumlah penyuluh Agama Kristen Non PNS Penerima Tunjangan 110 60 60 - 65 295 336.000.000 216.000.000 360.000.000 - 390.000.000 2 Jumlah Penyuluh agama Kristen yang ditingkatkan kualitas SDM-

nya - - - - - - - - - - -

3 Jumlah Kendaraan Operasional Roda 2 untuk Penyuluh PNS - - - - - - - - - - - 4 Jumlah Tenaga Teknis Keagamaan Kristen yang Terbina (Pendeta,

Guru Sekolah Minggu, Koster, Evangelis, Diakones, Guru Injil/Jemaat)

350 140 - - 20 510 187.165.000 203.295.000 - - 100.000.000

B Jumlah Lembaga Sosial Keagamaan yang difasilitasi dalam penguatan dan pemberdayaan1 Jumlah Lembaga Sosial Keagamaan, Lembaga Gereja, Yayasan

dan Asosiasi Keagamaan Kristen yang menerima bantuan 3 - 2 1 3 9 530.000.000 - 100.000.000 400.000.000 150.000.000

2 Jumlah Lembaga Sosial Keagamaan, Lembaga Gereja, Yayasan dan Asosiasi Keagamaan Kristen yang terbina

331 310 - - - 641 140.262.000 244.706.000 - - -

C Meningkatnya Dialog Kerukunan Intern Umat Kristen1 Jumlah Dialog Kerukunan Intern Umat Kristen yang berkualitas - 120 140 - 1 261 - 150.000.000 100.000.000 - 100.000.000

D Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi1 Jumlah Perangkat pengolah data dan komunikasi yang memadai 7 - - - 3 10 49.573.000 - - - -

E Peralatan dan Fasilitas Perkantoran1 Jumlah Peralatan dan Fasilitas Perkantoran yang memadai 3 - - - 3 737 21.000.000 - - - -

F Meningkatnya Kualitas Pemahaman, Pengamalan dan Pelayanan Agama Kristen - - - - - 1 Jumlah Keluarga Kristen yang memperoleh Bimbingan Keluarga - - - - 1 1 - - - - 100.000.000

6,2 Pengelolaan dan Pembinaan Pendidikan Agama Kristen 1.095.000.000 888.000.000 658.000.000 988.440.000 983.720.000 Meningkatnya kualitas guru dan pengawas Pendidikan Agama Kristen (PAK) pada sekolah umum

1 Jumlah Guru PAK Non PNS yang menerima Tunjangan Profesi 15 12 15 15 15 72 432.000.000 216.000.000 270.000.000 270.000.000 270.000.000

- 115 -

TOTAL ALOKASI

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 (Juta Rupiah)NO. PROGRAM/

KEGIATANSASARAN STRATEGIS (IMPACT)/SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR

TARGETJUMLAH TARGET

ALOKASI (Juta Rupiah) UNIT ORGANISASI PELAKSANA

K/L-N-B-NS-BS

2 Jumlah Guru PAK Non PNS yang menerima Tunjangan Fungsional

20 20 55 - - 95 72.000.000 72.000.000 198.000.000 - -

3 Jumlah Guru PAK Non PNS yang menerima Insentif - - - 45 45 90 - - - 162.000.000 162.000.000 4 Jumlah Guru PAK yang bersertifikat - - - - - - - - - - - 5 Jumlah Guru PAK yang mengikuti program PLPG/PPG dan

pembinaan 416 461 75 65 37 1.054 332.730.000 600.000.000 150.000.000 150.000.000 150.000.000

Meningkatnya kualitas guru dan tenaga kependidikan pada semua jenjang Sekolah Pendidikan Keagamaan1 Jumlah Guru Bidang Studi yang menerima tunjangan profesi 2 Jumlah Guru Bidang Studi yang menerima tunjangan fungsional

Meningkatnya kualitas Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Kristen1 Jumlah lembaga POKJAWAS yang ditingkatkan kapasitasnya 2 Jumlah KKG dan MGMP yang dibina dan dikembangkan - - 1 1 1 3 - - 40.000.000 50.000.000 50.000.000 3 Jumlah dokumen pengembangan kurikulum SDTK, SMPTK dan

SMTK serta SMAK yang dipersiapkan - - - - - - - - - - -

4 Jumlah SDTK, SMPTK dan SMTK yang dipersiapkan akreditasinya

- - - - 2 2 - - - - -

5 Jumlah Lembaga Pendidikan Agama dan Keagamaan Yang menerima bantuan

4 - - - 2 6 60.000.000 - - - -

6 Jumlah Lembaga Pendidikan Agama dan Keagamaan Yang Terbina

159 - - - 2 161 188.770.000 - - - -

Meningkatnya Dukungan Layanan Pendidikan Kristen1 Dukungan Layanan Pendidikan Kristen - - - 2 1 3 - - - 13.440.000 8.720.000

Meningkatnya Akses Pendidikan Keagamaan Sesuai Aspirasi Umat Kristen1 Jumlah Siswa SMTK yang menerima BOS - - - 24 24 48 - - - 33.600.000 33.600.000 2 Jumlah Siswa SMPTK yang menerima BOS - - - 75 75 150 - - - 75.000.000 75.000.000 3 Jumlah Siswa SDTK yang menerima BOS - - - 293 293 586 - - - 234.400.000 234.400.000

Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi1 Jumlah Perangkat pengolah data dan komunikasi yang memadai 1 - - - 3 4 9.500.000 - - - -

6,3 Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya Bimas Kristen 625.825.000 499.164.000 1.187.194.000 896.944.000 1.226.594.000 Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya Bimas Kristen

1 Tersedianya Belanja Pegawai Ditjen Bimas Kristen 12 12 12 12 12 12 413.525.000 249.164.000 937.194.000 706.744.000 937.194.000 2 Tersedianya Belanja Operasional Ditjen Bimas Kristen 12 12 12 12 12 12 212.300.000 250.000.000 250.000.000 190.200.000 289.400.000

6,4 Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Pendidikan Bimas KristenTerlaksananya Administrasi Perkantoran Pendidikan Bimas Kristen

1 Tersedianya Belanja Pegawai Ditjen Bimas Kristen 12 12 12 12 12 12 505.700.000 3.097.410.000 3.125.901.000 383.000.000 2.887.997.000 2 Tersedianya Belanja Operasional Ditjen Bimas Kristen - - - - 12 12 - - - - 3.600.000 3 Tersedianya Layanan Interval (Overhead) - - 2 - - 2 - - 156.500.000 - -

PROGRAM BIMBINGAN MASYARAKAT KATOLIK 5.723.235.000 4.367.649.000 4.829.694.000 4.637.006.000 4.988.577.000 Meningkatnya Kualitas Pemahaman, Pengamalan, dan Pelayanan Agama Katolik

1 Persentase lembaga sosial keagamaan Katolik yang difasilitasi dalam memenuhi standar minimal lembaga keagamaan

1 - 1 1 1 1

2 Jumlah penyuluh keagamaan Katolik yang difasilitasi dalam pembinaan dan pengembangan

52 52 40 40 40 40

3 Jumlah lembaga sosial keagamaan yang difasilitasi dalam penguatan dan pemberdayaan

- - 3 3 3 3

Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Katolik1 Jumlah Guru PA Katolik Berkualifikasi S1/D4 40 40 40 40 40 40 2 Jumlah Siswa SMAK 470 540 610 660 690 690

Pengelolaan dan Pembinaan Urusan Agama Katolik 751.400.000 379.400.000 470.000.000 677.000.000 1.054.700.000 Meningkatnya kualitas pemahaman, pengamalan ajaran agama Katolik A Jumlah penyuluh keagamaan Katolik yang difasilitasi dalam pembinaan dan pengembangan

1 Jumlah Penyuluh Agama Katolik PNS dan Non PNS yang mengikuti pendidikan dan latihan (pengembangan kemampuan substansi dan teknis)

3 3 3 - - 3

2 Jumlah Laporan pelaksanaan tugas dan fungsi Penyuluh Agama Katolik PNS

3 3 3 3 3 3

3 Jumlah Penyuluh Agama Katolik Non PNS yang menerima honorarium

54 51 40 40 40 40

4 Jumlah Juklak/Juknis Pelaksanaan Penyuluhan Agama Katolik 1 1 1 1 1 1 5 Jumlah kendaraan operasional R2 bagi Penyuluh Agama Katolik

PNS - - - - - -

B Jumlah fasilitasi pembinaan, pemberdayaan dan kerukunan intern umat beragama Katolik 1 Jumlah Tokoh Agama dan Masyarakat Katolik yang mengikuti

dialog kerukunan umat beragama - - - 30 40 40

- 116 -

TOTAL ALOKASI

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 (Juta Rupiah)NO. PROGRAM/

KEGIATANSASARAN STRATEGIS (IMPACT)/SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR

TARGETJUMLAH TARGET

ALOKASI (Juta Rupiah) UNIT ORGANISASI PELAKSANA

K/L-N-B-NS-BS

2 Jumlah Keluarga Katolik yang mengikuti pembinaan keluarga bahagia

- 60 52 30 100 100

3 Jumlah Kelompok Kategorial yang terbina 1 1 1 1 1 1 4 Jumlah pegawai yang mengikuti pembinaan kerohanian Katolik 21 21 21 21 21 21

C Jumlah naskah Norma, Standard, Prosedur dan Kriteria 1 Jumlah Juklak/Juknis Pemberian Bantuan kepada

Institusi/Lembaga Keagamaan Katolik 1 1 1 1 1 1

2 Jumlah Pedoman Pembinaan Keluarga Katolik - - - - - - 3 Jumlah Naskah Bimbingan kepada Kelompok Keagamaan Katolik 1 1 1 1 1 1

D Jumlah fasilitasi pembinaan dan pengembangan budaya keagamaan Katolik1 Jumlah lembaga keagamaan katolik yang terbina - - - - - -

Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan beragama KatolikA Jumlah lembaga sosial keagamaan yang difasilitasi dalam penguatan dan pemberdayaan

1 Jumlah Rumah Ibadah yang menerima bantuan 2 2 1 2 2 2 2 Jumlah Keuskupan Agung dan Sufragan yang menerima bantuan 1 1 1 1 1 1

3 Jumlah Paroki/Stasi/Lingkungan yang menerima bantuan - - - - - - 4 Jumlah Lembaga Keagamaan Katolik yang menerima bantuan

(sarana keagamaan) 3 - - - - 3

5 Jumlah Lembaga Sosial Keagamaan Katolik yang menerima bantuan (seminari/kongregasi/tarekat/ ordo/unio/lembaga sekular)

4 - 2 5 4 4

6 Jumlah Kelompok Kategorial Katolik yang menerima bantuan (BIARLU, ME/LM)

2 2 2 2 2 2

7 Jumlah Ormas Katolik yang menerima bantuan Pembinaan Kerohanian Katolik

2 2 2 2 2 2

B Jumlah fasilitasi sarana dan prasarana pelayanan keagamaan (lokasi)1 Jumlah Buku Peribadatan Katolik - - - - - 5 unit2 Jumlah perlengkapan dan peralatan misa - - 1 - - 1

Pengelolaan dan Pembinaan Pendidikan Agama Katolik 992.000.000 483.013.000 556.368.000 743.354.000 758.766.000 Tenaga Pendidik dan Kependidikan Agama Katolik yang berkualitas

1 Jumlah Guru Pendidikan Agama Katolik Tingkat Dasar dan Menengah yang memenuhi standar kualifikasi (DMS) (S1)

35 35 35 35 35 35

2 Jumlah Guru Pendidikan Agama Katolik yang memenuhi standar kompetensi tersertifikasi

31 31 31 31 31 31

3 Jumlah Pengawas Pendidikan Agama Katolik Tingkat Dasar dan Menengah yang memenuhi standar kompetensi

3 3 3 3 3 3

4 Jumlah GPAK Tingkat Dasar dan Menengah yang mengikuti pembinaan dan latihan teknis kependidikan yang berlaku

40 40 40 40 40 40

5 Jumlah Pengawas PAK Tingkat Dasar dan Menengah yang mengikuti pembinaan dan latihan teknis kependidikan

3 3 3 3 3 3

6 Jumlah Guru Pendidikan Agama Katolik Tingkat Dasar dan Menengah yang menerima TPG [Non PNS yang sudah Inpassing]

9 9 9 9 8 9

7 Jumlah GPAK Tingkat Dasar dan Menengah Non PNS yang menerima TPG

9 9 9 9 8 9

8 Jumlah Guru Pendidikan Agama Katolik Non PNS Tingkat Dasar dan Menengah yang belum tersertifikasi menerima tunjangan fungsional

16 10 10 - - 10

9 Jumlah Juklak/Juknis Pembinaan Kepada Guru Pendidikan Agama Katolik, Dosen Agama Katolik, Pembina Agama Katolik dan Tenaga Kependidikan

1 1 1 1 1 1

10 Jumlah Buku Guru dan Silabus tingkat dasar - - - - - -11 Jumlah Buku Guru dan Silabus tingkat menengah - - - - - -12 Jumlah GPAK Tidak Tetap Tingkat Dasar dan Menengah yang

menerima bantuan 16 10 10 - - 10

Lembaga Pendidikan Keagamaan Katolik yang berkualitas [memenuhi standar]1 Jumlah Lembaga Pendidikan Keagamaan Katolik Tingkat Dasar

dan Menengah yang mendapat bantuan Sarana Prasarana 2 - 10 10 10 10

2 Jumlah KKG dan MGMP yang menerima bantuan 11 - 11 11 11 11 3 Jumlah Kegiatan Pembinaan Kerohanian Katolik yang diikuti oleh

peserta didik - 130 200 200 200 200

Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Pendidikan Bimas Katolik 2.158.009.000 2.260.723.000 2.175.699.000 2.080.452.000 2.027.140.000 Terlaksananya Administrasi Perkantoran Pendidikan Bimas Katolik

1 Dokumen Administrasi dan Manajemen - - - - - - - - - - -

- 117 -

TOTAL ALOKASI

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 (Juta Rupiah)NO. PROGRAM/

KEGIATANSASARAN STRATEGIS (IMPACT)/SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR

TARGETJUMLAH TARGET

ALOKASI (Juta Rupiah) UNIT ORGANISASI PELAKSANA

K/L-N-B-NS-BS

2 Layanan Perkantoran - - - - - - - - - - - 1 Jumlah Guru PNS penerima tunjangan profesi 26 26 26 25 24 24 - - - - - 2 Jumlah Guru PNS yang menerima gaji dan tunjangan 26 26 26 25 24 24 - - - - -

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Bimas Katolik 1.821.826.000 1.244.513.000 1.216.845.000 1.136.200.000 1.147.971.000 Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya Bimas Katolik

1 Jumlah dokumen administrasi perencanaan, keuangan, umum, ortala dan kepegawaian yang disusun tepat waktu

1 1 1 1 1 1

2 Jumlah pegawai yang mendapat gaji tunjangan dan operasional 5 5 5 5 5 5

8 PROGRAM BIMBINGAN MASYARAKAT HINDU 311.734.829.000 274.661.064.000 308.148.637.000 305.720.481.000 298.886.521.000 1.499.151.532.000 Meningkatnya Kualitas Pemahaman, Pengamalan, dan Pelayanan Agama Hindu

1 Persentase lembaga sosial keagamaan Hindu yang difasilitasi dalam memenuhi standar minimal lembaga keagamaan

100% 100% 100% 100% 100% 1 Bimas Hindu

2 Jumlah penyuluh dan tenaga teknis keagamaan Hindu yang difasilitasi dalam pembinaan dan pengembangan

50 75 75 75 75 350

Meningkatnya kualitas pembinaan dan penyelenggaraan Pendidikan Agama dan Keagamaan Hindu1 Jumlah siswa dan mahasiswa yang memperoleh layanan Pendidikan

Agama dan Keagamaan Hindu186 363 508 786 512 2.355 Bimas Hindu

2 Jumlah Tenaga Pendidik dan Kependidikan yang memperoleh fasilitasi pembinaan dan pengembangan;

3428 3006 2259 3750 3579 16.022

8,1 Pengelolaan dan Pembinaan Urusan Agama Hindu 17.613.800.000 12.553.060.000 7.161.163.000 15.002.452.000 16.747.248.000 69.077.723.000 Meningkatnya Kualitas Pembinaan dan Pengelolaan Urusan Agama HinduA Jumlah penyuluh dan tenaga teknis keagamaan Hindu yang difasilitasi dalam pembinaan dan pengembangan;

1 Jumlah Fasilitasi operasional penyuluh non PNS 70 25 70 70 70B Jumlah fasilitasi pembinaan, pemberdayaan dan kerukunan intern umat beragama Hindu

1 Jumlah Dialog pinandita/tokoh agama/cendekiawan/tokoh masyarakat/pemuda/wanita

3 3 5 5 6

2 Jumlah pembinaan dan pemberdayaan ekonomi umat 1 2 2 2 23 Jumlah Fasilitasi pembinaan dan pemberdayaan ekonomi umat 1 1 1 1 14 Jumlah Desa Binaan Kerukunan Intern 2 2 2 2 25 Jumlah pembinaan keluarga sukinah 1 1 1 1 1

C Jumlah lembaga sosial keagamaan yang difasilitasi dalam penguatan dan pemberdayaan;1 Jumlah BOP PHDI 9 9 9 9 92 Jumlah BOP LPDG 9 9 9 9 93 Jumlah BOP BPH 1 1 1 1 14 Jumlah BOP Lembaga Keagamaan Pemuda 9 9 9 9 95 Jumlah BOP Lembaga Pinandita 1 1 1 1 1

D Jumlah fasilitasi sarana dan prasarana pelayanan keagamaan (lokasi);1 Jumlah Fasilitasi Rumah Ibadah 12 12 12 16 152 Jumlah Fasilitasi Sarana Keagamaan 200 200 200 200 2003 Jumlah Kitab Suci yang disediakan 0 0 0 0 2004 Jumlah Fasilitasi Rumah Duka Hindu 0 0 0 0 0

E Jumlah fasilitasi pembinaan dan pengembangan budaya keagamaan Hindu.1 Jumlah event budaya keagamaan Hindu 0 1 1 1 12 Jumlah Fasilitasi event budaya keagamaan Hindu 0 1 1 1 1

8,2 Pengelolaan dan Pembinaan Pendidikan Agama Hindu 17.916.554.000 18.177.161.000 16.140.935.000 20.995.252.000 22.890.848.000 96.120.750.000 Meningkatnya akses pendidikan agama dan keagaman Hindu tingkat Dasar dan Menengah

1 Jumlah Fasilitasi Sarana dan Prasarana 27 134 9 37 43 250 - - - - - - Bimas Hindu Meningkatnya kualitas pendidikan agama dan keagaman Hindu Tingkat Dasar dan Menengah

1 Jumlah satuan Pendidikan Agama Hindu yang melaksanakan kurikulum yang berlaku;

- 36 12 21 13 82 - - - - - - Bimas Hindu

2 Jumlah Sekolah Minggu yang dibina; dan - 9 47 23 9 88 - - - - - - - 3 Fasilitasi event pendidikan Agama dan Keagamaan Hindu. 6 15 9 10 11 51 - - - - - - -

Meningkatnya kualitas Tenaga Pendidik dan kependidikan tingkat Dasar dan Menengah1 Jumlah Guru berkualifikasi S1/D4 dan S2; - - - - - - Bimas Hindu 2 Jumlah guru bersertifikat pendidik; - - - - - - - 3 Jumlah guru penerima Tunjangan; 188 477 165 176 141 1.147 - - - - - - - 4 Jumlah KKG/MGMP yang difasilitasi; - 60 62 59 74 255 - - - - - - Bimas Hindu 5 Jumlah tenaga kependidikan yang dibina; 44 50 80 50 400 624 - - - - - - - 6 Jumlah tenga kependidikan yang ditingkatkan kompetensinya; dan 44 50 80 50 400 624 - - - - - - -

7 Jumlah guru yang diberikan pembinaan. 3.428 3.006 2.259 3.750 3.579 16.022 - - - - - - - 8,3 Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Pendidikan Bimas Hindu 253.615.516.000 240.030.263.000 261.202.822.000 245.442.125.000 235.297.658.000 1.235.588.384.000

Terlaksananya Administrasi Perkantoran Pendidikan Bimas Hindu1 Jumlah Guru PNS Penerima Tunjangan Profesi 390 400 414 420 435 23 Bimas Hindu

- 118 -

TOTAL ALOKASI

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 (Juta Rupiah)NO. PROGRAM/

KEGIATANSASARAN STRATEGIS (IMPACT)/SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR

TARGETJUMLAH TARGET

ALOKASI (Juta Rupiah) UNIT ORGANISASI PELAKSANA

K/L-N-B-NS-BS

2 Jumlah Guru PNS Penerima Gaji dan Tunjangan 643 643 643 643 643 23 8,4 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Bimas Hindu 22.588.959.000 3.900.580.000 23.643.717.000 24.280.652.000 23.950.767.000 98.364.675.000

Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya Bimas Hindu1 Jumlah Dokumen Rencana Kerja Tahunan 1 1 1 1 1 1 Bimas Hindu2 Jumlah Dokumen Pagu Indikatif, Pagu Anggaran dan Alokasi

Anggaran3 3 3 3 3 3

3 Jumlah Dokumen Administrasi Perencanaan, Keuangan yang disusun tepat waktu

2 1 1 1 1 1

4 Jumlah Dokumen Laporan Keuangan 9 9 9 9 9 9 5 Jumlah Dokumen Pengadaan dan pemeliharaan peralatan

Perkantoran1 1 1 1 1 1

9 PROGRAM BIMBINGAN MASYARAKAT BUDDHA 11.795.045.000 11.393.472.000 11.163.448.000 10.843.676.000 7.824.700.000 53.020.341.000 Meningkatnya Kualitas Pemahaman, Pengamalan, dan Pelayanan Agama Buddha

1 Persentase lembaga sosial keagamaan Buddha yang difasilitasi dalam memenuhi standar minimal lembaga keagamaan

18% 38% 60% 85% 100% 1 Bimas Buddha

2 Jumlah penyuluh dan tenaga teknis keagamaan Buddha yang difasilitasi dalam pembinaan dan pengembangan

76 76 76 76 76 380 Bimas Buddha

Tersedianya akses, mutu, Kesejatheraan dan subsidi pendidikan Agama Buddha1 jumlah siswa yang dilayani 83.640 Bimas Buddha2 Jumlah guru yang bersertifikat pendidik 20 23 26 30 32 107

9,1 Pengelolaan dan Pembinaan Urusan Agama Buddha 1.546.500.000 1.048.548.000 921.590.000 1.203.975.000 669.000.000 5.389.613.000 Meningkatnya Kualitas Pemahaman, Pengamalan, dan Pelayanan Agama BuddhaA Jumlah penyuluh keagamaan Buddha yang difasilitasi dalam pembinaan dan pengembangan

1 Jumlah Penyuluh Non PNS yang menerima tunjangan 60 39 39 41 125 Bimas Buddha2 Jumlah Penyuluh Non PNS dan Tenaga Teknis keagamaan yang

mengikuti pembinaan240 150 180 200 200 970

3 Jumlah Laporan Pelaksanaan Tugas dan fungsi Penyuluh Agama Buddha PNS

- 3 3 3 3 3

B Jumlah fasilitasi pembinaan, pemberdayaan dan kerukunan intern umat beragama Buddha1 Jumlah Tokoh Agama yang mengikuti dialog kerukunan intern

umat Buddha54 54 54 54 54 305 Bimas Buddha

2 Jumlah naskah hasil pertemuan kerukunan intern umat beragama Buddha

- 1 1 1 1 1

Meningkatknya kualitas pelayanan kehidupan beragama BuddhaA Jumlah lembaga sosial keagamaan yang difasilitasi dalam penguatan dan pemberdayaan

1 Jumlah majelis agama buddha yang dibantu 14 Bimas Buddha2 Jumlah Lembaga Sosial Keagamaan (Organisasi kepemudaan/

Organisasi Wanita Buddhis/organisasi Sangha/ Lembaga Keagamaan yang dibantu

7 5 3

3 Jumlah Kegiatan Pembinaan Penguatan dan pemberdayaan Pengurus Lembaga Keagamaan Buddha

- - 1 1 1 1

4 Jumlah rumah ibadah yang dibantu 7 1 5 2 2 89 B Jumlah fasilitasi pembinaan dan pengembangan budya keagamaan Buddha

1 Jumlah event penyelenggaraan Svayamvara Tripitaka Gatha (STG) 1 1 1 1 1 1 Bimas Buddha

2 Jumlah event penyelenggaraan Dhamma Camp Pemuda Buddhis - 1 1 1 1 4 9,2 Peningkatan Kualitas Pembinaan dan Pengelolaan Pendidikan Agama Buddha 4.527.719.000 5.484.701.000 3.921.362.000 2.004.205.000 1.227.700.000 17.165.687.000

Meningkatnya akses Pendidikan Agama dan Keagaamaan Buddha tingkat Dasar dan Menengah1 Jumlah peserta didik yang difasilitasi dalam pembinaan dan

pengembangan712 2365 1773 25 125 5.025 Bimas Buddha

Meningkatnya kualitas Pendidikan Agama dan Keagaamaan Buddha tingkat Dasar dan Menengah1 Jumlah lembaga pendidikan agama dan keagamaan Buddha yang

difasiltasi dalam penguatan dan pemberdayaan7 11 14 14 16 27 Bimas Buddha

2 Jumlah fasilitasi pembinaan dan pengembangan event pendidikan agama dan keagamaan Buddha

1 - - 1 - 2

Meningkatnya kualitas tenaga pendidik dan kependidikan Agama dan Keagaamaan Buddha tingkat Dasar dan Menengah1 Jumlah tenaga pendidik dan kependidikan yang difasilitasi dalam

pembinaan dan pengembangan250 250 250 250 250 1.820 Bimas Buddha

2 Jumlah Guru Pendidikan Agama Buddha non PNS yang menerima tunjangan profesi

9 9 8 6 6 38

3 Jumlah guru yang tersertifikasi 15 15 15 15 15 107 4 Jumlah Tenaga pendidik dan kependidikan Agama Buddha yang

menerima insentif/ tunjangan52 52 52 52 52 607

- 119 -

TOTAL ALOKASI

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 (Juta Rupiah)NO. PROGRAM/

KEGIATANSASARAN STRATEGIS (IMPACT)/SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR

TARGETJUMLAH TARGET

ALOKASI (Juta Rupiah) UNIT ORGANISASI PELAKSANA

K/L-N-B-NS-BS

9,3 Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Pendidikan Bimas Buddha 3.278.291.000 3.977.323.000 3.201.182.000 6.860.496.000 5.928.000.000 23.245.292.000 Terlaksananya Administrasi Perkantoran Pendidikan Bimas Buddha

1 Jumlah dokumen administrasi 12 12 12 12 12 12 Bimas Buddha2 Jumlah layanan perkantoran 12 12 12 12 12 12

9,4 Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya Bimas Buddha 2.442.535.000 882.900.000 3.119.314.000 775.000.000 7.219.749.000 Terlaksananya Tata Kelola Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya Bimas Buddha

1 Jumlah Dokumen Perencanaan dan Penganggaran - 3 3 3 3 3 Bimas Buddha2 Jumlah Dokumen data perencanaan dan Layanan Sistem Informasi - 1 1 1 1 1

3 Jumlah Dokumen Tata Kelola Kepegawaian - 1 1 1 1 1 4 Jumlah Dokumen Laporan Keuangan - 12 12 12 12 12 5 Jumlah Dokumen Perbendaharaan Pelaksanaan Anggaran - 12 12 12 12 12 6 Jumlah Dokumen Layanan Perkantoran - 12 12 12 12 12

- 120 -