rencana strategis penelitian (renstra) tahun 2016...
TRANSCRIPT
RENCANA STRATEGIS PENELITIAN (RENSTRA) UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
TAHUN 2016-2020
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
2016
Copyright©2016 Dokumen Rencana Strategis Penelitian Universitas Ahmad Dahlan 2016-2020 Diterbitkan oleh: Lembaga Penelitian dan Pengembangan (LPP) Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta INDONESIA Phone : 0274 542886 Fax. : 0274 542886 E-mail : [email protected] Website: http://www.lpp.uad.ac.id Penanggung Jawab: Dr. Kasiyarno, M.Hum. Rektor Universitas Ahmad Dahlan Pengarah: Dr. Muchlas, M.T. Wakil Rektor Bidang Konsolidasi dan Peningkatan Kualitas Akademik Prof. Drs. Haryadi, M.Sc., Ph.D. Ketua Senat Bidang Riset, HKI, dan Industri Ketua: Dr. Widodo, M.Si. Kepala Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sekretaris: drh. Asep Rustiawan, M.S. Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengembangan Tim Penyusun: Suryadi, S.H., M.Hum. (FH) Dra. Triwati Rahayu, M.Hum. (FKIP) Drs. Sujarwa, M.Hum. (FSBK) Dr. Surahma Asti Mulasari, M.Kes. (FKM) Dr. Zahrul Mufrodi, M.T. (FTI) Dr. Nina Zulida Situmorang, M.Si. (F PSIKOLOGI) Dr. Nanik Sulistyani, M.Si., Apt. (F FARMASI) Dr. Laela Hayu Nurani, M.Si., Apt. (PASCASARJANA) Dr. Rika Astari, S.S, M.A. (FAI) Dr. Iwan Tri Riyadi Yanto, MIT. (FMIPA) Dr. Aftoni Sutanto, S.E., M.Si. (FE) Arif Rahman, S.Pd.I., M.Pd.I. (FTDI) Administrasi: Wahyudin Sang Atmaja Edy Kusuma Fradika Indrawan Nuri Fitriyana Fa’izah
DAFTAR ISI
Salinan SK Rektor UAD ……………………………………………………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………………………………………………. 1
A. Latar Belakang ………………………………………………………………………………………………………… 1
B. Peta Jalan Penelitian ………………………………………………………………………………………………… 1
C. Dasar Penyusunan RENSTRA………………………………………………………………………………………….. 2
BAB II LANDASAN PENGEMBANGAN …………………………………………………………………………………… 3
A. Visi dan Musi Unit …………………………………………………………………………………………………… 3
B. Landasan Pengembangan LPP UAD ……………………………………………………………………………. 4
C. Analisis Situasi Saat Ini …………………………………………………………………………………….............. 4
BAB III GARIS BESAR RENCANA STRATEGIS PENELITIAN UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN …….. 21
A. Tujuan dan Sasaran Pelaksanaan ……………………………………………………………………………….. 21
B. Strategi dan Kebijakan Unit Kerja ………………………………………………………………………………. 23
BAB IV SASARAN, PROGRAM STRATEGIS, DAN INDIAKTOR KINERJA ………………………………………. 26
BAB V PELAKSANAAN RENSTRA UNIT KERJA …………………………………………………………………………. 29
BAB VI PENUTUP ………………………………………………………………………………………………………………… 31
LAMPIRAN FOKUS BIDANG DAN TOPIK-TOPIK PENELITIAN ……………………………………………….. 31
Topik 1 Bidang Kemandirian Pangan …………………………………………………………………………………… 32
Topik 2 Bidang Penciptaan Dan Pemanfaatan Energy Baru …………………………………………………… 37
Topik 3 Bidang Pengembangan Teknologi Kesehatan Dan Obat …………………………………………….. 39
Topik 4 Bidang Transportasi ……………………………………………………………………………………………….. 53
Topik 5 Bidang Teknologi Informasi Dan Komunikasi …………………………………………………………… 60
Topik 6 Bidang Pengembangan Teknologi Pertahanan Dan Keamanan ………………………………….. 65
Topik 7 Bidang Material Maju ……………………………………………………………………………………………… 69
Topik 8 Bidang Kemaritiman ……………………………………………………………………………………………….. 71
Topik 9 Bidang Manajemen Penanggulangan Bencana …………………………………………………………… 73
Topik 10 Bidang Sosial, Humaniora, dan Pendidikan ……………………………………………………………… 84
ii
1
1
1
2
3
3
4
4
21
21
23
26
29
30
31
32
37
39
53
60
65
69
71
73
84
Halaman 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rencana Strategis Penelitian Universitas Ahmad Dahlan (RENSTRA UAD) tahun 2016-
2020 disusun untuk memberikan arah pengembangan kebijakan dan pelaksanaan bidang darma
penelitian Universitas Ahmad Dahlan. RENSTRA merupakan rencana penelitian yang harus
dilakukan oleh sivitas akademika UAD secara sistemik, berkelanjutan, dan berbasis topik riset.
Hal ini dilakukan tidak semata-,ata hanya untuk mengakomodasi sivitas akadmeikia, tetapi lebih
utama lagi adalah untuk mensinergikan seluruh sumberdaya yang ada agar mendapatkan hasil
yang optimal. Penelitian tersebut memuat tema-tema yang dikembangkan dalam topik dan judul
penelitian yang dapat mewadahi semua rumpun bidang ilmu pada masing-masing fakultas,
laboratorium, dan pusat-pusat studi.
RENSTRA UAD ini menjadi acuan bagi sivitas akademika yang akan melakukan penelitian
dengan harapan capaian penelitian memiliki nilai substansial, bermanfaat, dan nyata/riil bagi
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan mampu memecahkan persoalan-persoalan
yang bermanfaat bagi UAD dan pembangunan masyarakat luas.
Upaya untuk mendorong kemajuan iptek dan meningkatkan kontribusi riset bagi
ekonomi oleh UAD pernah dilakukan dengan menerbitkan sejumlah regulasi dan kebijakan. Akan
tetapi, dari hasil evaluasi tahun 2016–2020 memperlihatkan bahwa berbagai kebijakan tersebut
belum sepenuhnya menjadi acuan. Oleh karena itu, diperlukan RENSTRA yang lebih terstruktur
dan berkekuatan hukum yang lebih tinggi.
B. Peta Jalan Penelitian
Arah penelitian UAD berdasarkan pada Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) 2015—2045
dan Rencana Strategis Tahun 2015—2019 Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan.
Selain itu, RENSTRA UAD juga mendasarkan pada sepuluh bidang fokus riset yang ditetapkan
Kemenristekdikti, yaitu (1) kemandirian pangan, (2) penciptaan dan pemanfaatan energi baru dan
terbarukan, (3) pengembangan teknologi kesehatan dan obat, (4) pengembangan teknologi dan
manajemen transpotasi, (5) teknologi informasi dan komunikasi, (6) pengembangan teknologi
Halaman 2
pertahanan dan keamanan, (7) material maju, (8) kemaritiman, (9) manajemen penanggulangan
kebencanaan, dan (10) sosial humaniora-seni budaya-pendidikan.
Dalam lima tahun ke depan (2015-2020) diharapkan penelitian yang dilakukan dan
dikembangkan oleh sivitas akademika sebagai peneliti bergerak dari kajian-kajian keilmuan sampai
kepada penemuan produk-produk (model, teknologi tepat guna), sampai dilakukan penerapan,
transfer teknologi kepada pengguna, dan pemasaran hasil-hasil penelitian. Sedangkan output yang
diharapkan tidak hanya sebatas laporan penelitian, akan tetapi sampai berwujud publikasi ilmiah
dan perolehan hak kekayaan intelektual (HKI) baik berupa paten.
C. Dasar Penyusunan RENSTRA
Dokumen dalam penyusunan RENSTRA UAD ini berdasarkan pada:
1) Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) 2015—2045.
2) Rencana Strategis Tahun 2015—2019 Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan
Pengembangan.
3) Pedoman penyusunan RENSTRA dari DRPM Kemenristekdikti.
4) Surat Keputusan Rektor Universitas Ahmad Dahlan No. 075/KEP/I.3/2015 tentang Statuta
Universitas Ahmad Dahlan Tahun 2015.
5) Rencana Strategis (Renstra UAD) tahun 2016-2020 tanggal 21 Desember 2015.
Halaman 3
BAB II
LANDASAN PENGEMBANGAN
A. Visi dan Misi Unit
Visi LPP UAD
Menjadikan UAD sebagai Universitas Riset (Research University) bertaraf nasional dan dikenal
secara internasional, unggul, terpercaya, dan mandiri di bidang penelitian khususnya pada
pengembangan, pemanfaatan IPTEKS dan kebudayaan bagi kesejahteraan umat manusia
berbasiskan pada nilai-nilai kemanusiaan dan ke-Islaman.
Misi LPP UAD
1. Mewujudkan kemampuan dan kualitas dosen dalam kegiatan penelitian secara merata dan
menyeluruh, serta menghasilkan karya untuk publikasi ilmiah, buku ajar, prototipe/ model,
teknologi tepat guna, dan perolehan HKI(Paten/Desain Industri dll)
2. Mengembangkan produk-produk penelitian unggulan agar dapat dimanfaatkan secara
optimal untuk pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat,
3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian yang relevan dengan Renstra UAD, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) DIY, dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
(RPJP) Nasional,
4. Meningkatkan dan mewujudkan jalinan kerjasama internal dan eksternal, baik dengan
instansi pemerintah maupun swasta untuk menunjang otonomi daerah dan pembangunan
Nasional.
Visi UAD
Menjadi Perguruan Tinggi yang diakui secara internasional dan dijiwai nilai-nilai Islam.
Misi UAD
Memajukan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian pengabdian
kepada masyarakat, kerja sama, dan tata kelola perguruan tinggi yang baik yang dijiwai nilai-nilai
Islam.
Halaman 4
5. Mewujudkan kemandirian lembaga melalui penelitian kelembagaan (institutional
research) yang berorientasi mutu dan kemampuan bersaing secara nasional dan
internasional.
B. LANDASANPENGEMBANGANLPPUAD
Sesuai dengan Statuta Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Lembaga Penelitian dan
Pengembangan (LPP) UAD merupakan unsur pelaksana tingkat universitas yang mempunyai
tugas mengkoordinasikan, memantau, dan melakukan upaya pengendalian dan penjaminan mutu
penelitian dalam hal penggunaan sumber daya dan sumber dana, serta mengusahakan
pengembangan mutu penelitian dan sosialisasi hasil-hasilnya. Upaya perbaikan dan
pengembangan program LPP UAD saat ini dan untuk masa depan, memiliki nilai yang sangat
strategis. Di samping dalam rangka menunjang program UAD menuju universitas bertaraf
internasional, program-program pengembangan yang dijalankan oleh LPP juga dalam rangka
menyiapkan mutu dosen UAD agar memiliki kualitas penelitian yang diperhitungkan, baik dalam
level lokal maupun nasional, bahkan sampai tingkat internasional. Untuk itu berbagai penyiapan
dan penyediaan berbagai sarana baik fisik maupun non fisik yang mendasar dan integral akan
sangat menunjang keberhasilan program-program LPP dan UAD pada umumnya.
C. Analisis Situasi Saat Ini
1. Riwayat perkembangan
Lembaga Penelitian dan Pengembangan (LPP) UAD merupakan unsur pelaksana tingkat
universitas yang mempunyai tugas mengkoordinir, memonitor pelaksanaan kegiatan penelitian,
menyelenggarakan kolokium hasil penelitian, danmengembangkan bidang penelitian yang
dilakukanoleh dosen-dosen UAD serta Pusat-pusat Studi maupun oleh Pusat Pengembangan UAD.
Pengembangan lain yang dilakukan adalah pengendalian penggunaan sumber daya,
pengembangan dan peningkatan mutu penelitian, mempublikasikan hasil-hasil penelitian, dan
mengembangkanoutput penelitian sampai menghasilkan produk yang bernilai. Dalam
peningkatan kualitas peneliti, LPP secara berkala melaksanakan kegiatan upgrade atau
peningkatan kapasitas meneliti dan menyusun publikasi. Selain itu, LPP juga memberikan
pelayanan informasi kegiatan penelitian baik yang dikelola di dalam maupun lembaga di luar
UAD baik dari lembaga pemerintah, swasta maupun masyarakat. Sebagai lembaga di Perguruan
Tinggi Muhammadiyah, LPP juga melaksanakan kegiatan-kegiatan penelitian kebijakan yang
Halaman 5
bersifat pengembangan institusional dan organisasi otonom (ortom) Persyarikatan
Muhammadiyah.
Kelembagaan LPP didirikan pada 18 Oktober 1991, berdasarkan SK Rektor IKIP
Muhammadiyah Yogyakarta Nomor 60 Tahun 1991 yang kemudian diperbaharui dalam Statuta
Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berdasarkan Keputusan Rektor UAD Nomor 001 Tahun 2001
dan dikuatkan lagi dengan Peraturan Rektor Nomor 3 Tahun 2012 Bab VI pasal 67 dan 68.
Struktur organisasi LPP UAD disajikan dalam Gambar 1.
Gambar 1. Struktur Organisasi LPP
Keterangan : = garis komando --------------- = garis koordinasi
Pusat Studi di bawah koordinasi LPP UAD :
Pusat Studi Fisika Terapan (PUSFIT)
Center For Integrated Research And Innovation (CIRNOV)
Pusat Studi Lingkungan dan Penanganan Bencana (PSLPB)
Pusat Studi Wanita (PSW)
Pusat Studi Dinamika Sosial (PSDS)
Pusat Studi Analisis Kebijakan Nasional (PUSJAKNAS)
Center of Tourism and Creative Bussiness (COTRESS)
Pusat Pengembangan Teknologi Tepat Guna (PPTTG)
Pusat Informasi dan Kajian Obat (PIKO)
Pusat Studi Astronomi (PASTRON)
Children and Family Education Center (ChiFEC)
Pusat Studi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PS-K3)
Sentra Hak Kekayaan Intelektual (HaKI)
Halaman 6
2. Capaian rencana-rencana yang sudah ada
Sampai saat ini dalam usaha mengkoordinasikan dan melaksanakan tugas–tugas
serta kegiatan penelitian, LPP UAD boleh dikatakan berhasil, dapat diperhatikan dari:
a. Alokasi anggaran biaya/dana UAD yang diperuntukkan dan dialokasikan untuk kegiatan
penelitian dosen dapat diserap semuanya.
b. Keberhasilan usulan penelitian yang didanai oleh sponsor dari luar UAD dirasakan
bermanfaat oleh para dosen.
c. Dana penelitian dari luar UAD yang pernah diperoleh DP2M Dikti, Menristek, Kopertis,
Pemerintah DIY.
d. Pemanfaatan dana di atas, dapat dipertanggung jawabkan disertai dengan laporan hasil-
hasil penelitiannya.
e. Keberhasilan dana penelitian yang telah dimanfaatkan untuk kegiatan penelitian tersebut,
dibuktikan (tampak nyata) dengan adanya laporan hasil-hasil penelitian dan yang telah
diseminarkan terlebih dahulu.
Capaian kuantitif dapat dilihat pada laporan kinerja bidang penelitian tahun 2012-2015
sebagaimana tercantum pada Tabel 1.
Tabel 2.1. Capaian kinerja bidang penelitian tahun 2011 - Oktober 2015
No Jenis Luaran Jumlah Capaian
2011 2012 2013 2014 2015
1 Publikasi Ilmiah
Internasional 29 49 59 71 49
Nasional Terakreditasi 5 33 6 5 1
Nasional Tidak Terakreditasi (ber-ISSN)
121 101 151 179 61
Regional
2
Sebagai pemakalah dalam pertemuan ilmiah
Internasional 132 102 99 26 18
Nasional 91 130 81 37 44
Regional 24 10 0
3
Sebagai pembicara utama (Keynote Speaker) dalam pertemuan ilmiah
Nasional
Lokal
4 Visiting Lecturer
Internasional
Halaman 7
5
Hak Atas Kekayaan Intelektual (HKI)
Paten 1 7 1 3 4
Paten Sederhana 0 1 1
Hak Cipta 1 8 8 30 53
Merek Dagang 0 0
Rahasia dagang 1 2 1
Desain Produk Industri 0 0
Indikasi Geografis 0 0
Perlindungan Varietas Tanaman
0 0
Perlindungan Topografi Sirkuit Terpadu
0 0
6 Teknologi Tepat Guna 1
7 Model/Prototype/Desain/Karya seni/Rekayasa Sosial/Kebijakan
18 18 1 3
8 Buku Ajar (ISBN) 64 64 6
9 Laporan penelitian yang tidak dipublikasikan
10 Jumlah Kerjasama Penelitian
Internasional 8 2 1 2
Nasional 5 0
Regional 3 0
11 Angka partisipasi dosen dalam penelitian *
* Jumlah dosen yang terlibat dalam penelitian dibagi total dosen tetap perguruan tinggi
3. Peran unit kerja
Dalam jangka pendek dan menengah, LPP UAD mengambil peran-peran yang dilakukan
secara berkesimnambungan dengan terus-menerus dan diikuti dengan melakukan evaluasi serta
perbaikan sebagai berikut:
a. Melakukan pendidikan dan pelatihan para dosen UAD agar menjadi peneliti handal,
produktif, dan berkualitas.
b. Mendorong dosen melakukan penelitian yang sejalan dengan Rencana Mutu UAD dan
Sasaran Mutu UAD yang telah ditetapkan dengan berbasis pada payung dan tema-tema
penelitian yang telah disepakati.
c. Menyiapkan dosen UAD memiliki kemampuan dalam membuat naskah publikasi sebagai
tindak lanjut hasil penelitiannya, tidak hanya untuk jurnal nasional tetapi juga untuk
jurnal internasional.
d. Menyampaikan hasil-hasil penelitian dosen/mahasiswa UAD kepada masyarakat dan
Halaman 8
institusi/ lembaga luar UAD sebagai sarana jaringan kerjasama bidang penelitian dan
pengembangan, baik dengan lembaga swasta maupun pemerintah, baik dalam skala lokal,
regional, nasional, maupun internasional.
e. Memperluas jaringan kerja sama penelitian dengan lembaga luar UAD (UMKM, Industri,
lembaga pemerintah, persyarikatan, dan lain-lain).
f. Usaha dan dalam jangka panjang, LPP UAD melakukan peran-peran sebagai berikut.
g. Menyiapkan LPP sebagai pusat informasi penelitian (research information center).
h. Menyiapkan UAD sebagai Research University bertaraf nasional yang dikenal secara
internasional.
i. Mengarahkan dan meningkatkan orientasi penelitian di UAD yang applicable di
masyarakat, berorientasi produk (soft and hard), dapat menghasilkan HKI seperti
perolehan Paten dan sejenisnya.
j. Mengarahkan kegiatan LPP UAD ke arah bidang pengembangan (development) sesuai
dengan namanya Lembaga Penelitian dan Pengembangan, secara bertahap, khususnya
arah pengembangan yang sesuai atau berbasis hasil-hasil penelitian.
k. Mengarahkan penelitian yang menghasilkan produk-produk riset yang relevan dengan
renstra UAD, Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) DIY, dan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional berbasis kepada payung dan tema-tema
penelitian.
l. Mengarahkan agar lembaga mempunyai kemandirian dalam menjalin kerjasama internal
dan eksternal, baik dengan instansi pemerintah maupun swasta untuk menunjang
pelaksanaan otonomi daerah dan pembangunan nasional.
4. Potensi yang dimiliki di bidang riset, bidang SDM, bidang sarana dan prasana, serta
organisasi manajemen
1. Sumber Daya Manusia
Universitas Ahmad Dahlan memiliki sumber daya dosen sebagai peneliti yang cukup
besar yaitu 331 orang yang terdiri dari dosen berpendidikan S3 sebanyak80 orang dan S2
sebanyak 464 orang. Di antara S2 tersebut, sejumlah 76 orang sedang menempuh S3. Jumlah
dosen dengan jabatan akademik Asisten Asli sebanyak 150 orang, Lektor 120 orang, lektor
kepala 45 orang dan Guru Besar 12 orang.
Halaman 9
2. Sarana dan Prasarana
a. Lembaga-Lembaga
Universitas Ahmad Dahlan memiliki beberapa lembaga yang masing-masing memiliki visi,
misi, peran, dan fungsi yang saling menunjang dan bekerja sama untuk mewujudkan visi, misi,
dan tujuan UAD.
b. Pusat-pusat Studi di UAD
LPP UAD sebagai lembaga, memiliki beberapa Pusat Studi dan Pusat Pengembangan yang
dimaksudkan untuk mempercepat pencapaian tujuan LPP-UAD dan Pusat-pusat Studi pada
LPP UAD tersebut adalah:
Pusat Studi Fisika Terapan (PUSFIT)
Center For Integrated Research And Innovation (CIRNOV)
Pusat Studi Lingkungan dan Penanganan Bencana (PSLPB)
Pusat Studi Wanita (PSW)
Pusat Studi Dinamika Sosial (PSDS)
Pusat Studi Analisis Kebijakan Nasional (PUSJAKNAS)
Center of Tourism and Creative Bussiness (COTRESS)
Pusat Pengembangan Teknologi Tepat Guna (PPTTG)
Ahmad Dahlan Drug Information and Crisis Center (ADDICC)
Pusat Studi Astronomi (PASTRON)
Children and Family Education Center (ChiFEC)
Pusat Studi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PS-K3)
Sentra Hak Kekayaan Intelektual (HaKI)
Adapun untuk Pusat Pelayanan, Pusat Pengembangan, unit pelayanan lain yang dimiliki UAD
antara lain:
Pusat Pengembangan Akuntansi (PPA)
Pusat Pengembangan Ekonomi (PPE)
Pusat Pengembangan Manajemen (PPM)
Pusat Pengembangan Bahasa (PPB)
Pusat Konsultasi dan Bantuan Hukum (PKBH)
Pusat Pelayanan Terpadu Tumbuh Kembang Anak
Halaman 10
c. Perpustakaan
Pusat Sumber Belajar Universitas Ahmad Dahlan merupakan sarana pemenuhan kebutuhan
informasi di lingkup civitas akademik Universitas Ahmad Dahlan. Sebagai sarana penampung serta
penyebar segala kekayaan intelektual informasi, Pusat Sumber Belajar Universitas Ahmad Dahlan
mendukung tercapainya Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Perpustakaan Universitas Ahmad Dahlan dirintis bersamaan dengan berdirinya Kursus B1
Muhammadiyah Yogyakarta pada tahun 1957. Pada tahun 1972 terintegrasikan dengan IKIP
Muhammadiyah Cabang Yogyakarta yang selanjutnya menjadi IKIP Muhammadiyah Yogykarta.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor: 102/D/1994 IKIP
Muhammadiyah Yogyakarta beralih fungsi menjadi Universitas Ahmad Dahlan. Mulai saat itu,
berdasarkan Surat Keputusan Rektor Nomor: 31/tahun 2000 yang diberlakukan sejak 9 Agustus
2000 perpustakaan UAD berkedudukan sebagai Unit Pelaksanaan Teknis yang berada langsung
dibawah dan bertanggung jawab kepada Rektor. Dengan adanya restrukturisasi di UAD pada tahun
2008, UPT perpustakaan berubah menjadi Pusat Sumber Belajar (PSB) yang bernaung dibawah
Lembaga Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (LPPTK). Pada tahun 2015 Pusat
Sumber Belajar (Perpustakaan) UAD mendapatkan akreditasi A dari Perpustakaan Nasional dengan
SK Nomor 05/1/EE/VIII.2015. Hal ini merupakan prestasi yang luar biasa yang diperoleh Pusat
Sumber Belajar (Perpustakaan) UAD.
Pusat Sumber Belajar (Perpustakaan) UAD menerapkan sistem terbuka dalam melayankan
informasi yang terdapat di perpustakaan. Sistem layananan terbuka, memberi kebebasan kepada
mahasiswa untuk dapat masuk dan memilih sendiri koleksi yang diperlukannya di rak buku. Tujuan
akses layanan terbuka ini adalah memberikan kesempatan kepada pengguna perpustakaan untuk
mendapatkan koleksi seluas-luasnya, tidak hanya sekedar membaca-baca di rak, tetapi juga
mengetahui berbagai alternatif dari pilihan koleksi yang ada di rak. Oleh karena itu, penataan ruang
koleksi perlu diperhatikan. Misalnya rambu-rambu yang menunjukkan lokasi koleksi harus lengkap
dan jelas. Jarak antara rak satu dengan yang lain lebih lebar.
Jenis layanan yang diberikan di Pusat Sumber Belajar (Perpustakaan) UAD ada berbagai jenis.
Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan setiap pengguna perpustakaan yang beragam. Adapun jenis
layanan di Pusat Sumber Belajar (Perpustakaan) UAD antara lain:
1. Layanan Literasi
2. Layanan Unggah Mandiri
3. Layanan Sirkulasi
Halaman 11
4. Layanan Referensi
5. Layanan Cadangan
6. Layanan Terbitan Berkala
7. Layanan e-Print
8. Layanan Bebas Pustaka
9. Layanan Validasi Anggota Baru
Pusat Sumber Belajar (Perpustakaan) UAD memiliki jumlah tenaga perpustakaan sebanyak 26
orang yang terdiri dari 18 petugas perpustakaan dan 8 orang student employement yang
diperbantukan. Secara detai dapat disajikan dalam Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Tenaga Perpustakaan UAD
Rekapitulasi jenjang studi tenaga perpustakaan
No. Jenjang Pendidikan Jumlah
1. S2 Teknik Informatika 1
2. S2 Ilmu Perpustakaan 1
3. S1 Ilmu Perpustakaan 3
4. S1 bidang lain 3
5. D3 Perpustakaan 1
6. SMA+diklat perpustakaan 1
7. SMA 4
8. SMK 4
9. Mahasiswa (Student Employement) 8
Sumber: Data Pusat Sumber Belajar, 2016
Pusat Sumber Belajar (Perpustakaan) UAD memiliki empat unit yang tersebar di masing-
masing kampus. Semua unit memberikan layanan kepada seluruh civitas akademikan baik
mahasiswa maupun dosen yang membutuhkan segala macam buku da literatur untuk mendukung
Halaman 12
keberhasilan kegiatan dibidang akademik. Secara rinci unit Pusat Sumber Belajar (Perpustakaan)
UAD sebagai berikut:
PSB / Perpustakaan Kampus 1
Pusat Sumber Belajar (Perpustakaan) kampus 1 UAD terletak di Jalan. Kapas 9, Semaki
Yogyakarta 55166 phone (0274)563515 ext 1171, lantai 1. Luas bangunan pada unit ini
adalah 243 m2. Pada unit ini ruangan dibedakan menjadi ruang kerja kepala perpustakaan,
ruang prosesing, ruang tata usaha, ruang layanan.peminjaman (sirkulasi) yang dilengkapi
dengan komputer, ruang koleksi, ruang referensi, dan ruang baca.
PSB / Perpustakaan Kampus 2
Pusat Sumber Belajar (Perpustakaan) kampus 2 UAD terletak di Jalan Pramuka no. 42;
Sidikan Yogyakarta 55161 phone (0274)563515 ext 2131, di lantai 1. Luas bangunan pada
unit ini adalah 162 m2. Pada unit ini ruangan dibedakan menjadi ruang pemroses, ruang
tata usaha, ruang layanan peminjaman atau sirkulasi, ruang koleksi, ruang referensi, dan
ruang baca.
PSB / Perpustakaan Kampus 3
Pusat Sumber Belajar (Perpustakaan) kampus 3 UAD terletak di Jalan Prof. Dr. Soepomo,
Janturan Yogyakarta 55166 phone (0274)563515 ext 3210. Luas bangunan pada unit ini
adalah 225 m2. Pada unit ini ruangan dibedakan menjadi ruang pemroses, ruang tata usaha,
ruang layanan peminjaman atau sirkulasi, ruang koleksi, ruang referensi, dan ruang baca.
PSB / Perpustakaan Kampus 5
Pusat Sumber Belajar (Perpustakaan) kampus 3 UAD terletak di Jalan. Ki Ageng Pemanahan
19, Wirosaban Yogyakarta Phone (0274)563515 ext 5212. Luas bangunan pada unit ini
adalah 144 m2. Pada unit ini ruangan dibedakan menjadi ruang pemroses, ruang tata usaha,
ruang layanan peminjaman atau sirkulasi, ruang koleksi, ruang referensi, dan ruang baca.
Jumlah koleksi buku sampai dengan bulan Oktober tahun 2016 sebanyak 25.417 judul
(71.286 eksemplar). Di samping koleksi buku, perpustakaan dilengkapi Koleksi Sirkulasi, Koleksi
Referensi, Koleksi Cadangan, Koleksi Terbitan Berkala (Majalah, Surat Kabar, Jurnal) tercetak,
Koleksi karya Ilmiah jurnal dan buku elektronik, Koleksi Kitab Bahasa Arab, dan Koleksi CD ROM.
Halaman 13
Selain itu, untuk memberikan kepuasan dan kenyamanan bagi pengunjung Pusat Sumber
Belajar (Perpustakaan) disediakan berbagai fasilitas yang disediakan oleh Pusat Sumber Belajar
(Perpustakaan) UAD antara lain:
Loker
Loker diperuntukkan bagi mahasiswa yang hendak masuk di ruang perpustakaan. loker
digunakan untuk menyimpan tas serta barang lain yang tidak dipergunakan selama di
ruang baca perpustakaan. Syarat peminjaman kunci loker adalah dengan memberikan
jaminan kartu kepemilikan selain KTM UAD.
Hotspot
Fasilitas Hotspot yang disediakan oleh Pusat Sumber Belajar (Perpustakaan) dapat
dimanfaatkan mahasiswa untuk mengakses internet dengan fasilitas wifi di ruang
perpustakan.
OPAC
OPAC atau lebih familiar dengan katalog online bisa diakses tidak hanya di lingkup UAD
saja. Dengan menuliskan web address www.digilib.uad.ac.id mahasiswa mampu menelusur
ketersediaan buku, penelitian, atau pun jurnal yang telah dilanggan UADada di tabel 2.3.
Halaman 14
Tabel 2.3. Daftar jurnal yang dilanggan oleh PSB UAD
Prodi Psikologi
Jurnal dengan subyek psikologi
Prodi Farmasi
Jurnal dengan subyek farmasi dapat diakses full text pdf
Prodi Farmasi
Jurnal dengan subyek farmasi dapat diakses full text pdf
Prodi sistem
informatika
Jurnal yang diterbitkan oleh UAD telah terakreditasi A dan terindeks
SCOPUS .
Seluruh Prodi ada di
sini
Portal Jurnal yang diterbitkan oleh Universitas Ahmad Dahlan, bisa
diakses full text pdf
Halaman 15
Daftar Link e-journal yang bisa diakses lewat digilib;
Journal dari PDII LIPI (Pusat Dokumentasi Informasi Ilmiah)
Untuk bisa mengakses Anda langsung bisa search pada menu yg
telah disediakan. Tapi tidak dapat memberikan full text nya. Jika
ingin memperoleh full text nya silakan hubungi Sub Bidang Jasa
Penelusuran Informasi LT.6 PDII - LIPI
Jl. Jend.Gatot Subroto No. 10 Jakarta. Email:
[email protected]. Telp. (021)5733465
Portal Journal yang menyediakan berbagai subyek, dapat
didownload Full Text
Dapat Bisa mengakses dengan melakukan pendaftaran dahulu
ke http://perpusnas.go.id/
Link katalog bersama yang dihimpun oleh Perpustakaan
Nasional. Agar bisa akses full teks silahkan untuk buka web
http://onesearch.id/summon/home
Portal ini miliknya perpustakaan KPK. Portal menyediakan
katalog on line bersama. Ada 14 perguruan tinggi yang
tergabung dalam portal ini. Untuk mengakses tinggal klik-klik
saja pada menu yang diinginkan.
Subyeknya hanya tentang Korupsi.
Katalog bersama. Untuk bisa mengakses silahkan untuk
mendaftar terlebih dahulu ke web http://jogjalib.com/
Halaman 16
http://proquest.com/pqdauto
Userid: 3NJ766TJR3
Pasword: Pqdikti2011
http://infotrac.galegroup.com/itweb
Userid: kpt05012
Passwaord: advance
http://search.ebscohost.com/
Userid: nsoo38o3
Password: uad2013
d. Laboratorium
Fasilitas atau sarana penunjang kegiatan akademik/perkuliahan mahasiswa berupa
sejumlah ruang pertemuan, laboratorium dan workshop, terdapat di Kampus I, II, III, dan V
UAD.Laboratorium dan workshop tersebut digunakan untuk memantapkan keilmuan (teori-teori,
konsep-konsep) mahasiswa, khususnya secara praktis. Di samping itu, baik mahasiswa maupun
dosen dapat menggunakan fasilitas-fasilitas tersebut untuk kegiatan/ percobaan penelitian
ataupun pengembangan teori, minat-bakat, rekayasa, dan keahlian serta profesi. Laboratorium
yang dimiliki UAD antara lain sebagai berikut:
Laboratorium Analisis Kualitas Lingkungan dan K3
Laboratorium Analisis Statistik Industri dan Operasi Riset
Laboratorium Bahasa
Laboratorium Biologi
Laboratorium Biomedik
Laboratorium Bimbingan dan Konseling
Laboratorium Basis Data
Laboratorium Computer Based Test
Halaman 17
Laboratorium Elektronika
Laboratorium Entomologi
Laboratorium Epidemiologi
Laboratorium Farmasetika
Laboratorium Farmakologi
Laboratorium Fisika Atom-inti
Laboratorium Fisika Dasar
Laboratorium Fitokimia dan Farmakognosi
Laboratorium Gizi Kesehatan Masyarakat
Laboratorium Hukum
Laboratorium Jaringan Komputer (LAN dan Internet)
Laboratorium Kalibrasi dan Uji
Laboratorium Komputer Dasar
Laboratorium Komputer Mikro
Laboratorium Komputer dan Informatik
Laboratorium Kimia Farmasi
Laboratorium Kimia
Laboratorium Kimia Medisinal
Laboratorium Mikrobiologi dan Biokimia
Laboratorium Mikroprosesor dan Mikrokontroler
Laboratorium Microteaching
Laboratorium Multimedia
Laboratorium Pancasila dan PKN
Laboratorium Pemeranan
Laboratorium Pendidikan Anak Dini Usia
Laboratorium Penelitian Terpadu
Laboratorium Psikologi
Laboratorium Sistem Produksi
Laboratorium Satuan Proses
Laboratorium Satuan Operasi
Laboratorium Teknik Elektro
Laboratorium Teknik Kimia
Halaman 18
Laboratorium Teknologi Farmasi
Laboratorium Teknologi Pembelajaran Sains
e. Fasilitas Internet
Universitas Ahmad Dahlan menyediakan sarana akses Internet melalui jalur LAN
(anjungan komputer) dan Hotspot Area di masing-masing unit kampus. Rasio bandwith 2016
skala internasional dari Telkom 400 Mbps, Indosat 55 Mbps, Global Google Cache (GGC) 250
Mbps sehingga jumlah total sebesar 705 Mbps. Untuk Skala domestic dari Telkom 50 Mbps dan
Indosat 40 Mbps sehingga total sebesar 90 Mbps. Keseluruhan antara Internasional dan domestic
sebesar 795 Mbps atau sama dengan 814.080 Kbps. Jumlah user meliputi mahasiswa 21.158,
dosen 417, karyawan 303, sehingga jumlah total user adalah 21.878. Dengan demikian rasio
penggunaannya sebesar 37,21 Kbps/user.
f. Organisasi Manajemen
Dalam rangka menjamin mutu penelitian dosen yang lebih baik, UAD telah memiliki
Badan Penjaminan Mutu (BPM) yang secara bersama dengan LPP UAD melakukan berbagai
macam upaya untuk senantiasa meningkatkan mutu proses bisnis penelitian. Bersama BPM UAD,
LPP menyusun SOP penelitian (PPL-UAD-01) yang diberlakukan untuk seluruh kegiatan
penelitian sampai dengan publikasi hasil-hasil penelitian di lingkungan UAD. Kebijakan-kebijakan
terkait dengan aktivitas penelitian seperti penganggaran juga mengalami kenaikan yang
signifikan dari pihak manajemen UAD.
5. SWOT
A. Kekuatan (Strength)
Hal-hal yang menjadi faktor kekuatan yang dimiliki UAD sampai saat ini yang mendukung
kegiatan penelitian, adalah:
1. Minat dosen untuk aktif dalam kegiatan penelitian semakin berkembang seirama dengan
adanya peningkatan pemahaman terhadap fungsinya sebagai pelaksana Tri Dharma PT.
2. Sarana dan prasarana penunjang tridharma perguruan tinggi yang memadai dan sangat
menunjang, khususnya dalam kegiatan penelitian seperti tersedianya Laboratorium
Terpadu UAD.
Halaman 19
3. Telah terbentuknya Badan Penjaminan Mutu UAD yang menerbitka SOP Penelitian
4. Adanya upaya penataan dan pengembangan kelembagaan organisasi serta pengembangan
manajemen kelembagaan yang semakin luas dan terbuka.
5. Adanya kecenderungan peningkatan dana anggaran Universitas Ahmad Dahlan dari
tahun ke tahun seiring dengan kenaikan minat mahasiswa studi di UAD.
6. Lembaga Penelitian telah merupakan lembaga yang otonom dan memiliki beberapa pusat
studi guna memenuhi tuntutan perkembangan jaman. Disamping itu ada beberapa Pusat
Pengembangan yang telah di tingkat Fakultas UAD,yaituPusat Pengembangan Akuntansi
(PPA), Pusat Pengembangan Ekonomi (PPE), Pusat Pengembangan Manajemen (PPM),
Pusat Pengembangan Bahasa (PPB), Pusat Konsultasi dan Bantuan Hukum (PKBH), Pusat
Pelayanan Terpadu Tumbuh Kembang Anak.
B. Kelemahan (Weakness)
Secara objektif diidentifikasi faktor-faktor yang menjadi kelemahan Universitas Ahmad Dahlan
saat ini terkait kegiatan penelitian adalah:
1. Pelaksanaan penelitian masih belum semuanya mengikuti kendali payung penelitian
sehingga masih terkesan sekedar memenuhi tugas Tri Dharma.
2. Kemampuan penguasaan bahasa asing dosen (Inggris, Arab, Mandarin atau lainnya)
masih perlu didorong agar semakin meningkat secara merata.
3. Jurnal-jurnal penelitian dan majalah ilmiah yang relevan masih perlu ditingkatkan
4. Jumlah dan mutu hasil-hasil penelitian yang dilakukan dosen masih perlu ditingkatkan.
5. Hubungan kerjasama dengan swasta dan kalangan industri untuk pengembangan masih
belum terjalin dengan baik.
C. Peluang (Opportunity)
Berbagai hal yang merupakan peluang bagi pengembangan penelitian di Universitas Ahmad
Dahlan, antara lain:
1. Adanya peluang penelitian dengan dana dari berbagai instansi yang secara rutin
menawarkan bantuan dana penelitian (Ristekdikti, Balitbangkes dll)
2. Adanya peluang hubungan kerjasama yang baik antara Universitas Ahmad
Dahlan dengan pemerintah daerah (Provinsi, Kabupaten, Kota).
Halaman 20
3. Adanya peluang hubungan kerjasama yang baik dengan perguruan tinggi, khususnya
di lingkungan Kopertis Wilayah V DIY maupun dengan Perguruan Tinggi
Muhammadiyah.
4. Adanya komitmen yang tinggi dari seluruh sivitas akademika untuk bersama-
sama memacu pengembangan lembaga ke arah yang lebih maju dan menjadi
universitas yang unggul di Indonesia.
5. Image Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan, Kota Budaya, Pusat Seni dan Kerajinan,
serta sebagai pusat perekonomian masyarakat masih kuat, sehingga akan
memberikan dorongan untuk melakukan inovasi-inovasi bidang pendidikan, kesenian,
kebudayaan, dan perkonomian berbasis kerakyatan.
6. Sumberdaya kependudukan (demografis) di Provinsi DIY merupakan modal dasar dan
aset utama bagi pengembangan perguruan tinggi yang membina multidisplin ilmu
yang mampu mengakomodasi tuntutan pembangunan di berbagai sektor
pembangunan di Provinsi DIY, termasuk bidang penelitian.
7. Era globalisasi saat ini membuka peluang kerjasama di berbagai bidang termasuk
bidang penelitian antar-perguruan tinggi baik Dalam Negeri maupun Luar Negeri
(Tiongkok, Malaysia, Thailand, Mesir, Swiss, USA dan Australia), terutama dalam
peningkatan kualitas kinerja perguruan tinggi yang masih berkembang agar dapat
berdamapingan atau bahkan sejajar dengan perguruan tinggi yang sudah maju.
D. Tantangan (Threat)
1. Kompetisi global di bidang penelitian yang semakin ketat, dan kuota dana penelitian yang
masih minim dibanding dengan perguruan tinggi lain merupakan tantangan bagi UAD
untuk dapat bersaing dalam memacu tingkat kualitas penelitian yang semakin meningkat.
2. Persaingan di dunia kerja yang makin tinggi karena berada dalam era persaingan pasar
bebas (AFTA)dan MEA (Masyarakat Ekonomi Asean), juga merupakan tantangan bagi
UAD untuk bersaing dalam kualitas pengembangan ilmu dan teknologi di bidang
penelitian.
3. Perguruan tinggi di daerah-daerah yang relatif dekat dengan Provinsi DIY merupakan
tantangan yang harus disikapi positif dalam berkompetisi, baik dalam pengembangan
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni-budaya maupun berkompetisi dalam memberikan
kontribusi dalam pembangunan masyarakat melalui hasil-hasil penelitian.
Halaman 21
BAB III GARIS BESAR RENCANA STRATEGIS PENELITIAN
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
A. Tujuan dan Sasaran Pelaksanaan
Berbasis pada evaluasi diri pada masing-masing program studi yang ada di semua
fakultas di lingkungan UAD dan berdasarkan analisis SWOT atau analisis 4K (Kekuatan,
Kelemahan, Kesempatan, dan Kendala) menunjukkan bahwa UAD memiliki keberuntungan untuk
tetap melaksanakan kegiatan penelitian yang dilakukan oleh para sivitas akademikanya. Halini
diperkuat dengan adanya Lembaga Penelitian dan Pengembangan (LPP) UAD sebagai lembaga
yang mendapatkan amanah untuk mengkoordinasikan, melaksanakan, dan menghasilkan produk-
produk penelitian yang bernilai manfaat (berdaya guna) yang di dalamnya telah diorganisasikan
dengan lebih baik dan di dalamnya ada unsur pimpinan, Dewan Pertimbangan Penelitian
(DPP), serta pendukung teknik. Di samping itu LPP telah mempunyai kantor tersendiri dan selama
ini LPP dapat melakukan tugas dengan baik di samping telah mendapatkan kepercayaan dari
lembaga lain seperti Kemdiknas, Kemenristek, Kopertis, Pemda, dan PT lain. Hal ini merupakan
nilai-nilai positif yang harus dapat tetap dipertahankan.
Berdasarkan kekuatan dan kesempatan dengan memperhitungkan kendala dan
kelemahan, maka tujuan dan pelaksanaan kegiatan penelitian tetap perlu dikoordinasikan agar
tujuan dan pelaksanaannya dapat menghasikan produk yang bernilai positif dan substansial. Oleh
karena itu, tujuan penyusunan RENSTRA ini dengan semua perangkat pengontrol dan
pendukungnya seperti Buku Pedoman Penelitian, Rencana Mutu, dan Sasaran Mutu (RM, SM) UAD,
SOP Penelitian, laboratorium, perpustakaan, dan sebagainya adalah dalam rangka menghasilkan:
1) peneliti-peneliti handal yang menerapkan metode ilmiah yang kuat, menjunjung tinggi etika
ilmiah dan akademik,
2) produk-produk riset berkualitas yang berguna bagi kemajuan Iptek, seni, dan pemecahan
masalah pembangunan dan kemanusiaan,
3) produk-produk seperti model, karya seni, prototipe, teknologi tepat guna applicable dan dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat secara luas,
4) publikasi ilmiah pada jurnal nasional terakreditasi dan jurnal internasional,
5) publikasi ilmiah pada seminar nasional dan seminar internasional
6) buku-buku ajar dan buku teks yang digunakan, baik secara lokal maupun nasional
Halaman 22
7) Produk-produk hasil riset yang bersaing global.
8) Peningkatan partisipasi dosen dalam melakukan P2M
9) Peningkatan kuantitas dan kualitas hasil/luaran kegiatan P2M (paten, jurnal, TTG, dll)
10) Kerjasama antar lembaga, institusi.
11) Standarisasi dan sertifikasi laboratorium dan perpustakaan
12) Peningkatan layanan dan penyempurnaan basis data kelembagaan (arsip, peneliti, dan hasi-
lhasil riset)
B. Strategi dan Kebijakan Unit Kerja
Hasil-hasil penelitian para dosen UAD harus diusahakan dengan dibuktikan melalui
estimasi dan akan terbukti akan manfaatnya. Beberapa contoh penelitian yang sudah terbukti
manfaatnya antara lain paten produk Rosella sebagai imunostimulansia dari farmasi hasil dari
hibah pascasarjana dan kerjasama luar negeri, penelitian kerjasama dengan departemen
pertahanan, penelitian kerja sama dengan Pemerintah Kota Yogyakarta tentang minat pelajar
sekolah di Yogyakarta, dan tentang indeks kebutuhan hidup mahasiswa di Yogyakarta bekerja
sama dengan Kanwil Diknas DIY. Oleh karena itu strategi dan kebijakan pada unit kerja (LPP UAD)
harus diletakkan atas dasar kerangka kerja yang telah dituangkan ke dalam RENSTRA yang telah
dihasilkan. Setiap kegiatan penelitian dosen memiliki topik penelitian yang mengacu kepada
RENSTRA ini.
RENSTRA yang di dalamnya merupakan acuan untuk melakukan penelitian bagi para
dosen perlu menjadi perhatian segenap sivitas akademika. Di dalam RENSTRA tercantum topik
unggulan dan peta/arah penelitian pada tiap bidang. Dengan adanya RENSTRA, penelitian dosen
menjadi terencana dan terarah dengan baik. Selanjutnya, LPP melakukan pengembangan
berikutnya secara sistemik berbasis atas dasar evaluasi diri dan analisis 4 K atau SWOT analysis.
Untuk itu LPP melakukan monitoring keberhasilan setiap penelitian dengan mengacu pada
indikator-indikator pencapaian sebagai berikut:
1. Penelitian dapat diselesaikan tepat waktu
2. Dapat terlaksana pada setiap periode penelitian
3. Keberhasilan dosen mendapatkan dana penelitian dari dalam dan luar UAD (sponsor)
4. Adanya produk penelitian yang segera dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas
5. Adanya artikel yang berbasis penelitian yang diperoleh dari lingkungan dan dosen UAD
6. Adanya tawaran penelitian dari luar UAD.
Halaman 23
Di samping itu judul-judul penelitian perlu diperhatikan dan dipikirkan secara mendalam
agar tidak diragukan dan selalu mendapatkan dana penelitian. Judul-judul penelitian tersebut
perlu memenuhi kriteria sebagai berikut.
1. Topik atau judul berdasarkan kepada kompetensi atau keahlian keilmuan diutamakan
berdasarkan kepada kompetensi atau keahlian keilmuan diutamakan yang bernilai
strategis baik tingkat wilayah, nasional maupun internasional.
2. Penelitian sangat diharapkan hasil-hasilnya untuk pemecahan masalah baik masalah pendidikan
maupun keilmuan, kebijakan dan teknologi. Disamping itu, hasil-hasil penelitian memiliki
produk yang bermanfaat bagi masyarakat, seperti hasil penelitian dari fakultas Farmasi,
FMIPA, FKIP, dan sebagainya. Untuk itu, topik-topik penelitian diwadahi dalam payung
penelitian (dosen berbasis keahlian pada prodi/fakultas akan meneliti yang sesuai dengan
payung penelitian prodi atau fakultasnya), kecuali penelitian yang bersifat multidisiplin.
3. LPP UAD sangat mendorong kepada para dosen untuk melakukan penelitian unggulan, baik
level institusi maupun nasional.
4. Penelitian pada Pusat-pusat Studi sangat didorong untuk melakukan penelitian sesuai dengan
misi dan tujuan Pusat Studi bersangkutan yang dituangkan dalam RENSTRA jangka panjang.
5. Pengukuran kinerja atau key performance indeks (KPI) dilakukan berbasis kepada
indikator yang dapat dilakukan pengukuran dengan jelas atau terukur yang dapat
dikuantitatifkan maupun dikualitatifkan.
Berdasarkan hasil analisis 4K di atas, LPP UAD akan tetap mampu berperan dalam
melakukan amanahnya yaitu mengkoordinasikan kegiatan penelitian di UAD yang hasil dan
manfaatnya untuk pengembangan lembaga maupun kesejahteraan masyarakat, maka strategi dan
kebijakan LPP UAD sebagai unit kerja perlu dilakukan, yaitu bahwa setiap proposal penelitian
harus mendapatkan penilaian yang cukup untuk dapat lolos mendapatkan dana khususnya dari
dana lembaganya sendiri (alokasi dana UAD untuk LPP). Adapun proposal yang ditujukan untuk
mendapatkan dana dari luar (seperti Dikti, Ristek dan lain-lain), LPP memfasilitasi optimasi
proposal dengan mengadakan review atau klinik proposal dengan mengundang pakar sebagai
reviewer-nya.
1. Strategi Pengembangan unit kerja
Strategi pengembangan unit kerja di LPP UAD dapat digambarkan melalui peta strategi
yang berdasarkan input, proses dan output berikut.
Halaman 24
Gambar . Peta strategi pengembangan unit kerja
2. Formulasi Strategi Pengembangan
Selanjutnya dalam memformulasikan pengembangan penelitian di UAD, maka dalam
jangka waktu lima tahun yang telah disusun secara bertahap menghasilkan penelitian yang sesuai
dengan strategi kebijakan unit kerja LPP UAD.
Tabel 3.1. Tahap Pengembangan Riset Strategis LPP UAD
No Target Mutu Kondisi Saat Ini
2016 2017 2018 2019 2010 Strategi Aktfitas Utama
Target Pencapaian
1 Peningkatan mutu, kapasitas SDM, IPTEK penelitian muda/ pemula
41 50 60 70 80 90 1. Workshop konseptualisasi penelitian
2. Pencakokan program internasional
tercapainya penelitian
2 Peningkatan Mutu, kapasistas dan ketersediaan SDM dosen senior
19 30 40 50 60 70 1. Sosialisasi Pandua Hibah Penelitian Dikti
2. Berkoordinasi
proposal dosen lolos seleksi
Halaman 25
dengan Dekan dan Direktur Pasca
3. Mengundang Reviewer Dikti
3 Peningkatan Hibah penelitian yang kondusif
belum terukur
minimal 3 dari
skala 4
minimal 3 dari
skala 4
minimal 3 dari
skala 4
minimal 3 dari
skala 4
minimal 3 dari
skala 4
1. menaikkan anggaran LPP
2. membuat dan mengusulkan regulasi yang mendukung penelitian dosen (reward)
3. membentuk Dewan pertimbangan Penelitian
4. membentuk Tim Verifikasi reward
meningkatkan iklim penelitian yang baik
4 Peningkatan mutu, daya saing, dan serapan produk iptek
1 3 5 7 9 12 1. peningkatan kualitas output dan produk penelitian
2. peningkatan serapan program output dan produk penelitian
jumlah konrtak kerjasama industri atau masyarakat
5. Peningkatan jumlah publikasi per tahun: -Buku : 1% -Jurnal nasional : 5% (di luar jurnal UAD) -Jurnal nasional terakreditasi : 25% -Jurnal internasional : 10% -Jurnal internasional bereputasi : 25%
33
119
5
55
5
34
125
6
61
6
35
131
8
67
8
36
138
10
74
10
37
145
13
81
13
38
155
16
90
16
1. Pendampingan publikasi internasional
2. Kolaborasi publikasi internasional
3. Pengembangan SDM dalam penulisan dan pengelolaan jurnal ilmiah
meningkatnya publikasi dosen
Halaman 26
BAB IV
SASARAN, PROGRAM STRATEGIS, DAN INDIKATOR KINERJA
Rencana Strategis Penelitian (RENSTRA) UAD tahun 2016-2020 memuat program-
program penelitian, sasaran program, organisasi dan manajemen yang senantiasa melakukan
pengawalan, kontrol, monitoring, dan evaluasi sehingga akan memberikan jaminan mutu
penelitian yang dapat dipertanggugnjawabkan. Penyusunan rencana strategis penelitian
dalam RENSTRA ini selanjutnya akan dijabarkan menjadi topik-topik penelitian yang sesuai
dengan Bidang Fokus Penelitian sebagaimana tercantum dalam Rencana Induk Riset Nasional
(RIRN) 2015-2045 yang dikembangkan di UAD. Secara umum sasaran, program strategis, dan
indikator kinerja penelitian yang dikembangkan dalam dokumen RENSTRA dan program-
program tahunan pengembangan bidang penelitian UAD tahun 2016-2020 diperlihatkan pada
tabel 4.1.
Tabel 4.1. Ringkasan Sasaran, Program Strategis, dan Indikator Kinerja
SASARAN
1. Sumber Daya Manusisa (SDM)
Setiap dosen/peneliti yang ada di UAD baik sebagai peneliti tunggal maupun berkelompok 2. MANAJEMEN
Semua manajemen pada semua institusi yang terkait dengan bidang penelitian, baik langsung maupun tidak langsung
3. FINANSIAL Pendanaan internal UAD Pendanaan eksternal UAD
4. SARANA DAN PRASARANA Semua sarana dan prasarana penunjang kegiatan penelitian, baik langsung maupun tidak langsung seperti laboratorium, perpustakaan, pengelolaan jurnal, website, dll.
PROGRAM STRATEGIS
1. Penguatan kemampuan meneliti para dosen di lingkungan UAD dalam rangka membangun track
record penelitian yang konsisten pada bidangnya 2. Pemanfaatan laboratorium terpadu di UAD untuk melakukan riset-riset unggulan institusi 3. Mengembangkan penelitian kolaboratif dengan institusi penelitian, pemerintah, dan industri 4. Memotivasi dan memfasilitasi kegiatan seminar atau workshop bertaraf nasional dan
internasional 5. Memotivasi dosen untuk mempublikasikan hasil penelitian dalam jurnal internasional dan
nasional terakreditasi 6. Memfasilitasi pembimbingan peneliti yunior oleh peneliti senior yang sudah memenuhi syarat
Halaman 27
7. Meningkatkan keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan penelitian 8. Memfasilitasi penelitian yang berpotensi mendapatkan HKI 9. Mendorong didirikannya Program Pascasarjana 10. Mendayagunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi
INDIKATOR KINERJA
1. INDIKATOR INPUT a. Dosen mampu menyusun proposal sesuai dengan panduan yang telah diterbitkan. b. Dosen mampu menyusun proposal sesuai dengan Rumpun Payung. c. Usul Penelitian dosen yang diajukan kepada lembaga sponsor/penyandang dana penelitian
meningkat dari tahun ke tahun. d. Adanya proposal penelitian untuk mendapatkan dana penelitian yang memiliki kompetetif
tinggi seperti: penelitian Ristek, hibah strategis nasional, hibah kompetetif, hibah penelitian kerja sama dengan luar negeri, dan sebagainya.
2. INDIKATOR PROSES a. Dosen mampu menyelesaikan penelitian sesuai dengan batas waktu yang disepakati. b. Tidak ada kesalahan dalam sistematika usul penelitian dosen sesuai dengan pedoman lembaga
sponsor/penyandang dana penelitian. 3. INDIKATOR PEMANFAATAN SARANA DAN PRA-SARANA a. Optimalisasi pemanfaatan sarana dan pra-sarana penelitian. b. Efisiensi, dan efektivitas pemanfaatan sarana dan pra-sarana penelitian. c. Diperolehnya Sertifikat bagi laboratorium UAD sebagai sarana penelitian dan pendidikan. 4. INDIKATOR OUT-PUT a. Diversifikasi hasil penelitian dosen yang berupa: (i) laporan penelitian, (ii) publikasi ilmiah,
(iii) buku ajar dan/atau buku teks, (iv) model/prototipe, (v) Teknologi Tepat Guna (TTG), (vi) HKI (paten, desain industri, dll.), dan (vii) pertemuan ilmiah meningkat.
b. Akrivitas transfer teknologi kepada masyarakat dan institusi meningkat. 5. INDIKATOR OUT-COME a. Pemanfaatan hasil penelitian dosen UAD pada dunia pendidikan, teknologi informasi, jasa
dan pelayanan, industri, UMKM, maupun masyarakat luas. b. Hasil penelitian yang dimanfaatkan pada lini kehidupan masyarakat (dunia pendidikan, industri,
kesehatan, teknologi informasi, sosial-budaya, dll.) meningkat. c. Jumlah produk penelitian yang applicable atau dimanfaatkan pada dunia industri dan
masyarakat luas meningkat d. Pemanfaatan hasil penelitian sebagai bahan referensi ilmiah meningkat 6. INDIKATOR FINANSIAL a. Efektivitas anggaran penelitian b. Kenaikan dana penelitian internal UAD c. Kenaikan dana penelitian eksternal
Adapun rencana strategis dan topik unggulan penelitian tiap fokus bidang penelitian dapat dilihat
pada lampiran.
Halaman 28
BAB V
PELAKSANAAN RENSTRA UNIT KERJA
A. Pelaksanaan RENSTRA UAD
Berdasarkan pada penjelasan pada bab-bab sebelumnya, UAD merancang pelaksanaan
RENSTRAnya dengan memperhatikan kekuatan yang dimiliki untuk meraih peluang-peluang
yang ada khususnya peluang pendanaan dan kerja sama yang ada dari luar UAD. Di samping
itu, UAD juga melakukan kegiatan penguatan kelembagaan yang dapat meminimalisir
kelemahan yang dimiliki sehingga tetap dapat menghadapi tantangan eksternal, khususnya
dalam masalah persaingan atau kompetisi dalam bidang penelitian. Pelaksanaan RENSTRA UAD
dapat dilakukan melalui berbagai jalan: (1) oleh sivitas akademika UAD sebagai individu, dan
(2) melalui Pusat-pusat studi, Pusat-pusat Pengembangan/Kajian, Laboratorium yang ada di
lingkungan UAD.
Diakui bahwa dalam merealisasikan tujuan, sasaran, dan output yang telah ditetapkan
dalam RENSTRA UAD tidak mudah karean dibutuhkan peneliti-peneliti yang handal. Dalam
rangka mewujudkan hal tersebut, Universitas Ahmad Dahlan melalui Lembaga Penelitian dan
Pengembangan (LPP) UAD dari tahun ke tahun selalu melakukan program-program
pengembangan dan peningkatan kapasitas peneliti yang berkonsekuensi juga pada peningkatan
anggaran penelitian. Program-program tersebut antara lain:
1. Perbaikan sistem informasi dan manajemen penelitian
2. Pemetaan kepakaran Doktor-doktor UAD dalam bidang penelitian
3. Meningkatkan kerja sama penelitian dengan perguruan tinggi atau lembaga lain.
4. Workshop/Pelatihan Penyusunan Proposal bagi dosen muda
5. Workshop/Pelatihan Penyusunan Proposal dana penelitian kompetitif nasional maupun
dana luar negeri
6. Workshop/Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah
7. Workshop/Pelatihan Penulisan Dokumen Paten (Patent Drafting)
B. Estimasi dan Sumber Anggaran Penelitian
Seiring dengan berkembangnya sumber-sumber pendanaan penelitian yang ada, maka
realisasi RENSTRA dapat dilakukan melalui:
1. Penelitian sumber dana internal UAD dengan skema penelitian kompetitif, unggulan dan
Halaman 29
non unggulan.
2. Penelitian sumber dana eksternal UAD, antara lain:
a. Sumber dana Kopertis Wilayah V DIY
b. Sumber dana Kemenristekdikti
c. Sumber dana Kementerian lain
d. Sumber dana Pemerintah daerah (Kota/Kabupaten/Propinsi)
e. Sumber dana Industri/Mitra
f. Sumber dana Luar Negeri.
Seiring dengan peningkatan jumlah mahasiswa baru yang masuk ke UAD, maka
pendanaan penelitian semakin meningkatkan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2014 pendanaan
berkisar pada angka Rp 4,0 milyar, 2015 mencapai Rp 5,0 milyar, dan tahun 2016 dianggarkan
Rp 7,0 milyar. Selanjutnya dengan posisi Universitas Ahmad Dahlan saat ini pada klaster madya,
peluang pendanaan penelitian dari luar UAD cukup besar. Demikian juga perolehan dana
penelitian dari DIPA Kopertis Wilayah V DIY, selama ini UAD selalu mendapatkan dana
penelitian terbanyak. Adapun peluang-peluang lain masih terbuka luas.
Dengan asumsi, semakin bertambahnya pengalaman para peneliti UAD semakin banyak
peneliti yang memiliki bobot dan kepakaran yang dapat dihandalkan untuk bersaing meraih
dana-dana peneltiian yang besar, maka dana penelitian pun akan bertambah dari tahun ke
tahun.
Halaman 30
BAB VI
PENUTUP
Dokumen Rencana Strategis Penelitian Universitas Ahmad Dahlan (RENSTRA UAD) 2016-
2020 ini menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan pelaksanaan penelitian. Dengan adanya
RENSTRA ini, maka pencapaian keberhasilan kegiatan dapat terukur baik. Arah dan pengembangan
riset selalu diupayakan untuk meningkatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Riset yang
diunggulkan UAD harus mampu memberi penyelesaian bagi masalah bangsa dan dunia. Demikian
RENSTRA ini disusun untuk menjadi pedoman dan arahan pelaksanaan kegiatan riset di UAD,
sehingga hasil-hasil penelitian tidak berhenti pada laporan penelitian saja, tetapi menjadi
rangkaian penelitian yang terarah yang pada akhirnya menghasilkan produk yang berdaya guna
dan bermanfaat bagi perkembangan masyarakat, bangsa dan tanah air.
Pelaksanaan RENSTRA memerlukan kerjasama yang baik antara pemamgku kepentingan
dan sivitas akademika sebagai pelaksana/peneliti. Penyediaan sarana prasarana menjadi hal yang
sangat penting sehingga target RENSTRA dapat dicapai. Pengelolaan penelitian memerlukan
koordinasi yang baik mulai dari penyiapan proposal hingga tahapan yang harus dilakukan sehingga
diperoleh target yang dikehendaki. Insya Allah, bila peta penelitian dilaksanakan dengan baik,
keinginan UAD menjadi research university dapat dicapai.
Ucapan terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi hingga
tersusunnya RENSTRA UAD ini, baik dari tingkat pimpinan Universitas, fakultas, maupun lembaga
terkait, dan lebih khusus kepada Tim Penyusun.
Halaman 1
LAMPIRAN FOKUS BIDANG DAN TOPIK-TOPIK PENELITIAN
TOPIK 1 BIDANG KEMANDIRIAN PANGAN
No ISU-ISU STRATEGIS KONSEP PEMIKIRAN PEMECAHAN MASALAH TOPIK PENELITIAN YANG DIPERLUKAN
TARGET OUTPUT
1 Pengembangan pengolahan bahan pangan lokal untuk meningkatkan status gizi pada balita, remaja, ibu hamil, ibu menyusui, lansia
Masih tingginya angka gizi buruk balita, BBLR, anemia, Asi eksklusif, gizi pada lansia
Pemanfaatan bahan pangan lokal sebagai sumber pangan yang bergizi tinggi
Pemanfaatan bahan pangan untuk meningkatkan zat gizi pada balita, remaja, ibu hamil, ibu menyusui, lansia
Balita, Remaja, Ibu Hamil, Ibu menyusui, Lansia
Menurunnya angka gizi buruk balita, Menurunnya BBLR, Menurunkan anemia, Meningkat cakupan Asi eksklusif, Meningkatkan gizi pada lansia
2 Tingkat kecukupan protein sangat kurang dan kurang banyak terjadi pada remaja (86,2%), Perilaku konsumsi makan masyarakat Yogyakarta (efek dari touris domestic maupun mancanega rame nyumbang asupan lemak, penyedap makanan, asupan makanan dengan cita rasa manis) melebihi dari nasional karena meningkatnya industry fast food (western food), Makanan local dengan syarat gizi seimbang masih belum sepenuhnya dilakukan mengingat menjamurnya industry fast food dilokasi wisata
Industri fast food tersebar sudut-sudut kota, penjual makanan jajanan gorengan ditiap sekolah, aktivitas fisik siswa terbatas serta sudah mulai menurunnya kebiasaan suka mengonsumsi ikan pada masyarakat. Kejadian obes disebabkan oleh overnourhished (kelebihan zat gizi), namun bukan karena peningkatan aktivitas adrenocortiroid tetapi karena sangat rendah protein, Industri fast food berdampak pola makan sangat rendah asupan serat, padahal serat merupakan salah satu komponan zat gizi (polisakarida yang bermanfaat mengatasi
School Health Report suatu program yang akan dilaksanakan oleh guru bimbingan konseling serta bekerjasama dengan petugas kesehatan sebagai bentuk upaya perbaikan dalam mengatasi masalah gizi ganda pada remaja dengan pemberian konseling bagi remaja dan pemberian pengetahuan bagi orangtua/pengasuh, serta akan diberikan rapor kesehatan sekolah di setiap akhir bulan sebagai bentuk evaluasi. Melihat situasi dan kondisi saat ini, program ini merupakan cara yang efektif bagi remaja yang memiliki masalah
Pengembangan model School Health Report, Daya terima produkmakanan local terhadap status gizi remaja disekolah binaan, Efektifitas produk makanan local dalam mengatasi masalah gizi ganda (kurang dan lebih) dan penyakit degeneratif
Sekolah, dan siswa, orang tua, guru bimbingan, petugas PKPR/ahli gizi puskesmas,orang tua, Para pelaku usaha dan industry rumah tangga untuk meningkatkan kualitas makanan bersandar internasional berbasis makanan lokal
Adanya kerjasama antara Sekolah, dan siswa, orang tua, guru bimbingan, petugas PKPR/ahli gizi puskesmas,orang tua, Status gizi remaja baik/normal, Para pelaku usaha IRT dapat menghasilkan produk makanan local gizi seimbang
Halaman 2
obesitas untuk risiko penyakit degenerative), Apabila sejak remaja sudah mengalami masalah anemia maupun status gizi yang tidak normal, maka akan mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan terganggu, lemah karena sering terkena penyakit infeksi, tidak aktif, malas, cepat lelah, di sekolah sulit berkonsentrasi dalam belajar dan mengantuk. Akibat lebih lanjut dari masalah ini akan mempengaruhi kecerdasan, daya tangkap serta aktifitas dan produktivitas remaja menjadi menurun
gizi dan bisa digunakan di setiap sekolah. Hal ini akan membantu meningkatkan dan memperbaiki kualitas gizi pada remaja.
Halaman 3
Kerentanan terhadap rawan pangan
Terjadinya perubahan iklim menjadi faktor pemicu kegagalan panen atau berubahnya masa panen. Hal ini akan mendorong terjadinya kelangkaan pangan di wilayah yang tidak memiliki ketahanan yang baik.
Perlunya adaptasi terhadap perubahan iklim dari sisi kemandirian pangan dalam konteks menghilangkan ketergantungan pangan terhadap satu jenis makanan dengan cara edukasi, Mencari alternative cara bercocok tanam yang sesuai dengan prediksi perubahan iklim ke depan
Edukasi kepada populasi potensi kerawanan pangan terhadap perubahan iklim, Penciptaan alternative bercocok tanam yang adaptable terhadap perubahan iklim
Populasi secara luas & Teknologi, petani
Meningkatnya pengetahuan populasi , Terciptanya teknologi bertani/ bercocok tanam
Di Indonesia ketersediaan pangan masih kurang, hal ini dibuktikan dengan banyaknya impor pangan dari luar negeri. Masalah ketersediaan pangan tersebut , jika tidak ditanggulangi dengan baik akan berdampak pada kemiskinan, kelaparan, gizi buruk bahkan kematian., Banyak makanan yang bersifat gaitrogenik yang masih dikonsumsi masyarakat Indonesia, seperti daun + umbi singkong , gaplek, gadung, rebung, daun ketela, kecipir, dan terung ; pete cina dan lamtoro ; daun papaya dan kelompok Asam (jeruk nipis, belimbing wuluh dan cuka). Sehingga hal tersebut menyebabkan GAKI.
Pemanfaat sumber daya pangan local dan pemberdayaan masyarakat dalam peningkatan ketersediaan pangan untuk menanggulangi gizi kurang dan gizi buruk pada balita.
Menganalisis potensi yang dimiliki masyarakat dalam pemanfaatan sumber daya pangan local.
Hubungan ketersedian pangan lokal dengan gizi kurang dan gizi buruk pada balita
Dapat membandingkan dengan adanya ketersediaan pangan local, apakah bisa meningkatkan status gizi pada balita
Peningkatan status gizi balita dengan sumber pangan lokal
Halaman 4
Penggunaan pestisida yang tidak ramah lingkungan dalam pertanian, Olahan pangan yang tidak menerapkan HACCP sehingga membahayakan manusia, Pemilihan bahan pangan dan bahan tambahan pangan yang tidak aman, Keamanan pangan di lokasi wisata
Penerapan HACCP dalam mengolah makanan, Adanya bahan yang bersifat toksik pada makanan, Banyaknya lokasi wisata dan keamanan pangannya yang belum terkendali
Pengendalian vektor atau hama berbasis lingkungan, Higiene sanitasi olahan pangan, Toksikologi makanan dan keamanan pangan, Toksikologi dan keamanan pangan di daerah wisata
Jurnal, HKI, prosiding, buku
3 Cinta produk pangan lokal Merubah mindset dan perilaku
Menumbuhkan kesadaran dan cinta produk lokal
Psikoedukasi cinta pangan lokal
Remaja, Orangtua, Guru
Modul psikoedukasi cinta pangan lokal utk remaja, orangtua dan guru Identifikasi masalah
kecintaan pangan non lokal
4 Peningkatan daya saing produk lokal
Diversifikasi produk, Teori persaingan porter
Pelatihan peningkatan kualitas SDM, pemaasaran, inovasi produk, pengelolaan keuangan
Peningkatan kompetensi SDM, Marketing Mix, STP, Relationship Marketing, Daya saing produk, Pembinaan laporan keuangan UMKM, Strategi Peningkatan Kinerja Organisasi
Peningkatan kompetensi SDM, Peningkatan daya saing, Peningkatan pendapatan, peningkatan kesejahtearaan, peningkatan organisasi
Model, modul pelatihan, buku ajar, jurnal, HAKI
5 Membangun Ketahanan ekonomi Keluarga
Tujuan Sdg’s 2: Mengakhiri kelaparan., mencapai ketahanan Pangan dan nutrisi yang lebih baik dan mendukung pertanian berkelanjutan, Literasi keuangan Keluarga (Tabel alur pemikiran keterkaitan anatara listerasi dengan ketahanan pangan)
Penelitian Tentang Aset dan potensi ekonomi keluarga di Masyarakat, Literasi keuangan keluarga, Action resecarch untuk Optimalisasi Potensi dan Aset kelaurga di masyarakat,
Dihasilkannya Peta perekonomian Keluarga di pedesaan, pesisir, kota. Solusi aplikatif untuk mengatasi permasalahan perekonomian keluarga
Peta Perekonomian dan keuangan Keluarga, Dihasilkannya model keluarga yang mempunyai kemandiran pangan
Peta Perekonomian dan keuangan Keluarga, Dihasilkannya model keluarga yang mempunyai kemandiran pangan
7 Sumber protein kurang mencukupi
Pengembangan budaya perairan
Budidaya ikan lokal System budidaya, Optimasi pakan
Sistem budidaya yang terpadu
Formula pakan, Sistme budidaya yang baru
8 Kemandirian Pangan Kakao sebagai komoditas produk
Untuk dapat meningkatkan nilai
1. Penelitian untuk pemetaan value
1. Didapatkan identifikasi
1. Paper untuk jurnal nasional/internasi
Halaman 5
export memiliki potensi ekonomi yang tinggi. Pengembangan industri pangan terkait kakao belum banyak dilakukan secara terintegrasi sejak hulu (Petani) hingga konsumen sebagai end user. Gumawang sebagai salah satu desa penghasil kakao di wilayah Gunung Kidul cukup potensial untuk dikembangkan, karena termasuk penghasil kakao terbesar kedua di wilayah DIY. Sistem produksi kakao pada sisi hulu mayoritas masih dilakukan secara manual dengan skala mikro menjadikan nilai tambah dan daya saing produk yang dihasilkan belum maksimal.
tambah dan daya saing produk kakao, maka diperlukan penelitian untuk meningkatkanefisiensi rantai nilai hasil pertanian, khususnya kakao.
stream (value mapping) baik pada internal produksi kakao pada sisi hulu maupun sepanjang rantai pasok kakao.
2. Usulan peningkatan efisiensi rantai nilai produk kakao sejak hulu hingga hilir, diantaranya dapat dilakukan melalui: a. Penelitian
kerjasama dengan bidang lain untuk perbaikan system tanam kakao
b. Desain system kerja pengolahan kakao, analisis biomekanika kerja pengolahan kakao, analisis fisiologi kerja,
c. Riset untuk perbaikan system produksi agar lebih efektif dan efisien
d. Riset terkait perbaikan manajemen pemasaran dan
pemborosan-pemborosan pada internal produksi kakao maupun sepanjang rantai pasok
2. Rancangan system produksi ramping untuk peningkatan produktifitas pengolahan hasil pertanian kakao
3. Rancangan penjadwalan system tanam
4. Rancangan desain alat pengolahan kakao pada saat ekstraksi biji kakao
5. Analisis biomekanika dan fisiologi kerja dalam system kerja pengolahan kakao
6. System penyiraman/pengairan pada tanaman kakao
7. Sistem pengelolaan keuangan dan pemasaran pada kakao
8. Desain tata letak pada saat proses produksi
9. Usulan pengelolaan rantai nilai kakao yang berkelanjutan
onal 2. Paper untuk
seminar nasional maupun internasional
3. Paten untuk desain alat
Halaman 6
keuangan e. Riset terkait
desain lingkungan kerja yang produktif
f. Riset terkait revenue sharing disepanjang rantai
g. Riset terkait efisiensi transportasi di sepanjang rantai
h. Riset terkait manajemen kualitas produk kakao
3. Penelitian terkait sustainability rantai nilai kakao, yang mencakup sisi ekonomi, lingkungan, dan sosial masyarakat.
10. Perbaikan dan peningkatan kualitas produk
Halaman 7
TOPIK 2 PENCIPTAAN DAN PEMANFAATAN ENERGI BARU
No ISU-ISU STRATEGIS KONSEP PEMIKIRAN PEMECAHAN MASALAH TOPIK PENELITIAN YANG DIPERLUKAN
TARGET OUTPUT
1 Kemandirian teknologi pembangkit listrik
Perlunya ketersediaan energi terbarukan. Perlunya mengeksplorasi berbagai potensi bioenergi dan teknologi yang terintegrasi untuk pengolahannya
Mendapatkan bahan baku sumber daya energi baru dan terbarukan, teknologi pengolahan
PLT bioenergi (biomassa, biogas dan biofuel)
Mendapatkan produk energi baru
Publikasi berupa: prosiding, Jurnal nasional, Jurnal internasional Paten Prototype (bahan baku, teknologi 3proses, produk)
Pembangunan ketenagalistrikan bertujuan untuk menjamin ketersediaan tenaga listrik dalam jumlah yang cukup, kualitas yang baik, dan harga yang wajar dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata serta mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.
Perlunya dilakukan: 1. Pembangunan sarana
penyediaan tenaga listrik di daerah yang belum berkembang;
2. Pembangunan tenaga listrik di daerah terpencil dan perbatasan;
3. Pembangunan listrik perdesaan.
Rancang Bangun PLT Mikrohidro darat dan marine
PLTMH Terpadu berkelanjutan
Desain Prototype Sistem Paten Publikasi Ilmiah Bahan Ajar
2 Teknologi Konservasi Energi
Program efisiensi dan konservasi energi di tingkat nasional bertujuan untuk mengurangi subsidi energi dan mengurangi kesenjangan antara persediaan dan permintaan energi. Menurut undang-undang (UU) Energi No.30/2007 dan Peraturan Pemerintah (PP) tentang konservasi energi, definisi konservasi energi adalah
Perunya dikembangkan:
1. Metode yang meningkatkan bauran energy dari berbagai sumber yang memungkinkan
2. Implementasi Green Building
Sistem Smart grid dan manajemen konservasi energi
Paket Energi Manageent System(SEMS) Terimplementasi pada gedung/kompleks. Jaringan Listrk Mikro Cerdas (Smart Microgrids/Smart Grid)
Desain Prototype Sistem Paten Publikasi Ilmiah Bahan Ajar
Halaman 8
upaya sistematis, terencana, dan terpadu guna melestarikan sumber daya energi dalam negri serta meningkatkan efisiensi pemanfaatannya. Dalam mengantisipasi kelangkaan energi di masa depan, tidak hanya diperlukan upaya pemerintah dalam mengembangkan energi terbarukan, namun sektor industri juga harus menjalankan kebijakan konservasi energi Tujuan utama dari konservasi energi adalah untuk menghemat energi. Penghematan energi juga berarti menghemat uang serta mengurangi ketergantungan kita pada bahan bakar fosil karena mereka masih merupakan bahan bakar yang dominan.
Halaman 9
TOPIK 3. PENGEMBANGAN TEKNOLOGI KESEHATAN DAN OBAT
No ISU-ISU STRATEGIS KONSEP PEMIKIRAN PEMECAHAN
MASALAH TOPIK PENELITIAN YANG
DIPERLUKAN TARGET OUTPUT
1
1. Penyakit menular yang masih dominan (56%), seperti demam berdarah, malaria, diare dan AIDS
2. Penyakit tidak menular
yang cenderung terus meningkat, seperti kanker, jantung, darah tinggi, dan diabetes
1. masih tingginya prevalensi beberapa penyakit infeksi dan munculnya beberapa kasus infeksi baru memperlihatkan bahwa usaha preventif, kuratif dan rehabilitative belum berjalan dengan baik
2. Prevalensi
communicable desease semakin meningkat dengan meningkatnya usia harapan hidup. Dalam hal ini perlu peningkatkan, pelayanan kesehatan terkait dengan pencegahan komplikasi dan menurunkan beban biaya
Penelitian terkait isu :
1. Pengembangan Obat Tradisonal
2. Pengembangan Obat 3. Preventif, promotif,
kuratif dan rehabilitasi
4. Rasionalisasi, monitoring, efektifitas, MESO pengobatan
1. Pengembangan obat tradisional :
a. Ekplorasi ramuan obat tradisional daerah (etnomedicine)
Diperoleh ramuan obat tradisional dari berbagai daerah
Data base ramuan obat tradisional dari berbagai daerah
b. Identifikasi secara makroskopis dan mikroskopis dari simplisia, ekstrak dan sediaan obat tradisional.
Data base makroskopik mikroskopik simplisia yang belum ada di buku FHI.
Data base makroskopik dan mikroskopik simplisia.
c. Standarisasi simplisia, ekstrak dan produk obat tradisional.
Diperoleh berbagai simplisia, ekstrak dan produk obat tradisional terstandar
1. Produk sediaan obat tradisonal terstandar.
2. Pilot project Industri Obat Tradisional
d. Pengembangan metode dan optimasi proses ekstraksi, fraksinasi dan isolasi.
Diperoleh metode optimasi untuk proses ekstraksi, fraksinasi dan isolasi.
HKI Prosedur optimasi proses ekstraksi, fraksinasi dan isolasi.
e. Uji praklinik
Diperoleh aktivitas dan informasi ketoksikan obat tradisional secara in vitro dan in vivo untuk mencegah, memelihara dan
Dosis praklinik yang efektif dan aman.
Halaman 10
mengobati penyakit menular dan tidak menular
f. Uji klinik Obat tradisional Diperoleh aktivitas dan toksisitas obat tradisional secara klinis untuk mencegah, memelihara dan mengobati penyakit menular dan tidak menular
Dosis klinik yang efektif dan aman.
g. Preformulasi, formulasi dan kajian farmakodinamik bentuk sediaan obat tradisional
a. Uji klinik fase 1 b. produk penelitian obat tradisional
Publikasi
2. Pengembangan Obat :
a. Identifikasi dan optimasi produksi senyawa aktif dari bahan alam
Lead compound Publikasi journal international
Lead compound Publikasi journal international
b. Preformulasi, formulasi beserta kajian farmasi klinis dan farmakodinamik bentuk sediaan obat
a. Uji klinik fase 1 b. Produk penelitian obat Uji
Publikasi
c. Kajian mekanisme obat bahan alam
Publikasi Publikasi
d. Uji praklinik
Diperoleh aktivitas dan informasi ketoksikan obat secara in vitro dan in vivo untuk mencegah, memelihara dan mengobati
Dosis praklinik yang efektif dan aman.
Halaman 11
penyakit menular dan tidak menular
e. Uji klinik Diperoleh aktivitas dan toksisitas obat secara klinis untuk mencegah, memelihara dan mengobati penyakit menular dan tidak menular
Dosis klinik yang efektif dan aman.
f. Analisis cemaran dan BKO dalam obat, obat tradisional makanan, kosmetika, dan lingkungan.
Publikasi journal internasional Informasi obat ke masyarakat
Publikasi journal internasional Informasi obat ke masyarakat
g. Pengembangan metode analisis zat aktif atau marker
Publikasi Publikasi
h. Pengembangan metode analisis obat dan metabolitnya dalam sampel biologis
Publikasi Publikasi
i. Sintesis bahan baku obat, meliputi optimasi kondisi, modifikasi struktur dan computational aided drug and environmental design.
Publikasi Publikasi
j. Rekayasa toksisitas lingkungan
Publikasi Publikasi
k. Pengembangan obat dari mikroorganisme
Diperoleh metabolit dengan struktur kimianya.
Isolat mikrooganisme sumber metabolit dan metabolitnya.
3. Preventif, promotif, kuratif dan rehabilitasi :
a. Pengetahuan masyarakat di
Pengembangan penelitian eksperimental/intervensi
Publikasi nasional dan internasional
Halaman 12
tingkat komunitas atau pasien mengenai usaha preventif, kuratif dan rehabilitative penyakit infeksi dengan konsep IPE
b. Pengetahuan masyarakat di tingkat komunitas atau pasien mengenai usaha preventif, kuratif dan rehabilitative penyakit non communicable dengan konsep IPE
4. Rasionalisasi, monitoring,
efektifitas dan ESO pengobatan :
a. Penggunaan obat yang
rasional b. Kajian Asuhan kefarmasian c. Pharmacovigilance d. Pharmacogenetic e. Pharmacoeconomy
Pengembangan penelitian eksperimental dengan melibatkan komunitas, apotik pendidikan dan rs pendidikan
Publikasi nasional dan internasional
2
Penguatan kesehatan mental & sosial masyarakat
Pencegahan dini problem-problem kesehatan mental dan
psiko sosial
Deteksi dini problem-problem kesehatan mental dan psiko
sosial
1. Deteksi dini gangguan kesehatan mental (stress, kecemasan, depresi)
2. Deteksi dini problem psiko sosial (family resilience)
Orangtua, pasangan pranikah, tokoh masyarakat
Alat ukur deteksi dini kesehatan mental & psiko sosial
3
Edukasi konsumen
terhadap obat dan kosmetik
Pengetahuan
Manajemen (Knowladge Management)
1. Sosialisasi penggunaan obat dan kosmetik yang aman
2. Edukasi penggunaan obat dan kosmetik yang aman
1. Perilaku konsumen 2. Peningkatan kinerja melalui
knowladge management
1. Peningkatan pengetahuan IPTEK kesehatan obat dan koemetik
1. Model 2. Modul Pelatihan 3. Buku ajar 4. Jurnal 5. HAKI
4 Membangun Social Welfare
Tujuan SDGs 3: memastikan kehidupan yang sehat
1. Tatakelola anggaran kesehatan untuk Peserta PBI BPJS
Dihasilkannya model anggaran kesehatan untuk peserta PBI BPJS
Model anggaran kesehatan untuk peserta PBI BPJS
Halaman 13
dan mendukung kesejahteraan bagi semua untuk semua usia
2. Penentuan tarif pelayanan BPJS
3. Sistem pelayanan informasi BPJS
5
1. Pemanfaatan minyak Atsiri untuk terapi kesehatan
2. Albumin 3. Teknologi kesehatan
berbasi molekoler
Kemelimpahan sumber daya hayati sebagai bahan obat
Ekstraksi bahan-bahan hayati
Ekstraksi bahan hayati untuk terapi, pengendalian hama tanaman
Meminimalkan resiko penggunaan obat sintetis.
Obat dan pengendali hama yang ramah lingkungan
6
Kecenderungan penyakit metabolisme semakin meningkat (jantung, diabetes)
Perlu deteksi dini yang simpel dan ekonomis, self-assessment sehingga tidak membebani masyarakat
Pengembangan alat deteksi medis in-vivo yang portable
Optik dan interaksinya dengan jaringan tubuh Non destructive technique probing dengan UV, Vis, IR
Alat medis portabel pendeteksi metabolisme tubuh: kadar oksigen, detak jantung, gula darah
7
Peningkatan kualitas layanan kesehatan dan keberhasilan dalam pengobatan terhadap pasien
Riset berkesinam-bungan di bidang kesehatan dan medis serta manajemen rumah sakit
1. Pemodelan Matematika pada system biology, genetika, farmakokinetik (Biomatematika dan biostatistika)
2. Pemodelan Matematika Manajemen Rumah sakit
3. Matematika Industri, aktuaria, asuransi, dan dana pensiun
Rekomendasi dalam penanganan masalah kesehatan, ekonomi, industri dan asuransi
Pemodelan, simulasi, software
8
Pengembangan obat bahan alam untuk tujuanpreventif,promotif,kuratif,danrehabilitatif penyakit
Perlunya pengembangan obat alam
Pengujian preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitasi
1. Uji praklinik 2. Ujiklinikbentuk
sediaanbahan alam 3. Standarisasibentuksediaan
bahanalam 4. Pengembangan
bentuksediaandansistem penghantaran obatbahanalamdengankajian bioavailabilitas padamanusia (uji klinik)
Produk jamu dan fitofarmaka
Artikel Jurnal dan prosiding nasional, nasional terakreditasi, internasional, bukuajar
Halaman 14
9
Teknologi Kemandirian Bahan Baku Obat
Pemanfaatan jamu/herba dan pengobatan tradisional belum terealisasi dengan optimal. Daya saing industri jamu dan herba harus ditingkatkan melalui peningkatan kualitas bahan baku, produk jadi, dan penguatan pasar, riset dan industri
mengembangkan dan menerapkan teknologi pengembangan nutrisi khusus
Saintifikasi jamu & herbal, teknologi produksi pigmen alami
Bahan baku ekstrak tumbuhan obat Obat herbal terstandar
Paten, teknologi proses, produk, Publikasi.
10
Teknologi Alat Kesehatan dan Diagnostik
Revolusi teknologi di bidang kesehatan yang telah dicapai sampai saat ini merupakan ciri yang bermakna dalam kehidupan modern. Walaupun demikian kekuatan teknologi harus dimanfaatkan secara hati-hati dan penuh tanggungjawab, untuk menjamin bahwa kita menerapkan secara efisien dan manusiawi. Penggunaan teknologi kesehatan yang tepat melibatkan tidak hanya penguasaan ilmu pengetahuan, peralatan teknik atau mesin dan konsep-konsep tetapi juga untuk mengetahui
Menurut Rogowski (2007) Teknologi kesehatan dibagi dalam 5 kelompok sebagai berikut : (1) Obat-obat; meliputi : bahan-bahan kimia dan subtansi biologis yang dipakai untuk dimakan, diinjeksikan ke tubuh manusia untuk kepentingan medis; (2) alat-alat (device) meliputi : alat-alat khusus untuk tujuan : diagnostik, terapi; (3) prosedur bedah dan medis atau kombinasinya yang sering kali sangat komplek; (4) sistem penunjang atau support system : adalah teknologi yang
Pengembangan alat elektromedik
Alkes Hameodyalisis, Semilunar Flushing Valve Device
Desain Prototype Sistem Paten Publikasi Ilmiah Bahan Ajar
Halaman 15
masalah-masalah ekonomi, etika dan moral (Raymond, 1998). Menurut UU RI No. 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan yang tercantum dalam pasal 42 dinyatakan bahwa : Ayat 1. Teknologi dan produk teknologi kesehatan diadakan diteliti, diedarkan dan dikembangkan dan dimanfaatkan bagi kesehatan masyarakat. Ayat 2. Teknologi kesehatan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) mencakup segala metode dan yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit, mendeteksi adanya penyakit, meringankan penderitaan akibat penyakit, menyembuhkan, memperkecil komplikasi dan memulihkan kesehatan setelah sakit.
digunakan untuk memberikan pelayanan medis di rumah sakit.; (5) sistem organisasional, adalah teknologi yang digunakan untuk menjamin penyampaian pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien.
Halaman 16
11
Pelanggaran aspek dan
yuridis dalam Teknologi kesehatan reproduksi
Ada persoalan
kekosongan hukum
Perlunya regulasi baru Aspek Yuridis pengembangan
teknologi kesehatan reproduksi
Harmonisasi
regulasi di bidang hukum kesehatan
Naskah akademik
12
Nanoteknologi kesehatan Ada persoalan etis Perlunya kode etik Aspek Etik pengembangan
teknologi kesehatan reproduksi
Merumuskan
Konsep pengembangan hukum nano
teknologi kesehatan
Jurnal
13
Pengembangan teknologi
sel punca yang melanggar aspek etis dan yuridis
Aspek Hukum Nanoteknologi
Kesehatan
Merumuskan
Konsep pengembangan
hukum mengenai sel punca
Bahan ajar
Aspek Yuridis Pengembangan
Teknologi Sel Punca
Prosiding
Aspek etis Pengembangan
Teknologi Sel Punca
14
Perkembangan teknologi dan pasar bebas
teknologi berperan penting dalam
peningkatan mutu pelayanan rumah sakit
dan sarana pelayanan kesehatan
-Penggunaan aplikasi teknologi untuk
memenuhi tuntutan masyarakat terhadap
sarana pelayanan kesehatan (rumah sakit dan puskesmas)
Pengembangan teknologi untuk manajemen rumah sakit
dan sarana pelayanan kesehatan
Aplikasi berbasis teknologi dan
pelayanan berbasis teknologi
software,SIM RS, SIMPUS
15
Pengembangan media sebagai sarana Pelayanan kespro remaja, Wanita
Usia Subur (WUS), Lansia
Minimnya pelayanan kespro ramah remaja, minimnya
keikutsertaan dalam ber KB, minimnya
cakupan ASI eksklusif,
pelayanan kespro ramah remaja berbasis teknologi
agar bisa menjangkau remaja dan WUS
secara umum
Pemanfaatan sosial media sebagai media pembelajaran kespro remaja dan WUS,
Efektifitas teknologi sms gateway terhadap kespro
remaja dan WUS, Efektitifitas
Remaja dan WUS Tersedianya pelayanan kespro ramah remaja
menggunakan teknologi (sms
gateway, sosial
Halaman 17
minimnya cakupan
ANC
media grafis terhadap kespro
remaja dan WUS
mediadan media
grafis)
16
Angka mortalitas penyakit cancer tinggi dinegara berkembang termasuk di Indonesia, seiring dengan perubahan gaya hidup dan lingkungan
Cancer adalah penyakit tidak menular yang mengakibatkan banyak kematian. Di Indonesia,kanker payudara sebagai pembunuh pertama pada kelompok wanita seluruh dunia. Sementara itu di Yogyakarta angka insidensi maupun mortality ratenya tertinggi di bandingkan di provinsi lain di Indonesia. sementara itu system pelayanan kesehatan di Negara Negara berkembang, termasuk di Indonesia, mempunyai kelemahan dalam infrastruktur, sehingga belum dapat melakukan screening untuk pencegahan penyakit ini, sebagaimana halnya pada Negara maju. Oleh karena itu diperlukan upaya yuang komprehensif dalam segala bidang
Pembuatan program promosi kesehatan tentang kanker berbasis android
Perancangan health promotion untuk pencegahan kanker dengan teknologi android
Tahun 2018: screening cancer untuk Indonesia bagian timur, Tahun 2019: screening cancer di Indonesia wilayah Barat, Tahun 2020:Screening cancer di daerah perkotaan Sehingga persentase perempuan usia 30-50 tahun yang
Perancangan pencegahan kanker berbasis android
Halaman 18
untuk menurunkan angka insidensi maupun mortalitasnya , dengan meningkatkan pemahaman mereka melalui tehnologi
dideteksi dini
kanker sebesar 50% sesuai dengan target rencana
jangka menengah dari Kemenkes RI
2015-2019
17
Pembuatan repellent nyamuk
Sampai saat ini penyakit yang
disebabkan oleh nyamuk angka insidensi dan angka
mortalitasnya tinggi. Malaria, demam
dengau dan yang yang terbaru adalah penyakit Zika (WHO
2016.Iinsidensi dan angka kematian tinggi
terutama di daerah daerah yang sulit untuk diakses
transportasi seperti di daerah pinggiran
pantai, daerah perbatasan dengan Negara lain. Oleh
karena itu diperlukan
Pembuatanbahan repellent yang alami
dan rendah angka chemicalnya sehingga aman digunakan
untuk pencegahan gigitan nyamuk
Uji secara invitro nature repellnt untuk nyamuk
Tahuun 2018: tercipta formula
yang tepat untuk repllent nyamuk, Tahun 2019: uji
coba repellent di masyarakat, Tahun
2020: produksi repellent secara missal.
Tercipta formula yang tepat untuk repellent
anti nyamuk yang aman yang bebas bahan kimia
Halaman 19
untuk melakukan
usaha preventif dengan menggunakan bahan alami yang
terdapat di wilayah Indonesia untuk
mengurangi insidensi dan mortalitasnya.
18
Deteksi dini Penyakit Pengembangan alat /
metode diagnostik penyakit
Screening &
Pengembangan alat diagnostic
Screening penyakit menular
dan tidak menular, Pengembangan metode deteksi penyakit
Alat diagnostik Alat diagnostik, Jurnal,
HKI
19
Angka penderita diabetes semakin meningkat
Menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes
tipe II
Pemberian rebusan daun afrika ke penderita diabetes
Penurunan kadar gula darah pada penderita diabetes
Penderita diabetes tipe II
Berkurangnya kadar gula darah penderita diabetes
20
Terjadinya resistensi vektor penyakit terhadap
pestisida, Banyaknya penyakit atau risiko
kesehatan dan lingkungan akibat polutan yang berbahaya, Tingkat
pengetahuan, sikap dan perilaku tentang
kesehatan lingkungan yang masih sangat minim di masyarakat,
Meningkatnya jumlah pembangunan hotel dan
kawasan wisata yang memberikan dampak terhadap lingkungan
Pemanfaatan bahan alami sebagai
pestisida alternative yang ramah
lingkungan, Sebaran risiko kesehatan dan lingkungan akibat
polutan yang berbahaya di
lingkungan pemukiman,kawasan industri, pertanian
dan lokasi wisata, Penggunaan teknologi
dalam rangka memperbaiki pengetahuan, sikap
dan perilaku tentang
Pemanfaatan bahan alam sebagai bahan pestisida alami
dalam mengendalikan vektor penyakit, Kajian tentang ARKL
dalam upaya merumuskan manajemen risiko untuk pencegahan risiko kesehatan
jangka panjang, Penggunaan teknologi informasi (IT) dalam
memperbaiki pengetahuan, sikap dan perilaku tentang kesehatan lingkungan, Kajian
tentang AMDAL atau UKL UPL pembangunan hotel dan
tempat tempat wisata
Jurnal, HKI, prosiding, buku
Halaman 20
kesehatan lingkungan,
Lingkungan menjadi rusak atau tercemar akibat adanya
pembangunan hotel dan kawasaan wisata
yang tidak ramah lingkungan dan sesuai dengan AMDAL atau
UKL UPL
21
Kasus kecacingan masih ada di kalangan anak-
anak, hal ini dikarenakan pola pencegahan dan
pengendalian yang belum dimaksimalkan.
Banyaknya bahan alam yang memiliki
kandungan sama seperti nematisida
sehingga dapat dimanfaatkan dalam pengendalian
kecacingan
Diperlukan suatu pengobatan baru dari
bahan alami yang dapat diaplikasikan
dalam pemecahan masalah tersebut.
Efektivitas Ekstrak senyawa botani sebagai pengobatan
kecacingan
Produk ekstrak --> dapat bekerjasama
dengan instansi lain
Ekstrak tersebut dapat dibuat dan diproduksi
22
Resistensi penggunaan insektisida kimia terhadap
nyamuk sudah banyak terjadi di beberapa
wilayah karena penggunaan yang secara terus menerus dan
berlangsung lama di masyarakat
Banyaknya bahan alam yang memiliki
kandungan sama seperti insektisida
seperti minyak atsiri, saponin dll sehingga dapat dimanfaatkan
sebagai insektisida
Masih diperlukan insektisida yang
berasal dari senyawa botani sebagai
alternatif insektisida
Efektivitas Ekstrak senyawa botani sebagai insektisida dan
larvasida
Produk ekstrak sebagai insektisida
dan larvasida
Ekstrak tersebut dapat dibuat dan diproduksi
24
Pemanfaatan teknik biologi molekuler dan genomik untuk pengembangan obat dan pemantauan penggunaan obat
Perlunya pemanfaatan pengembangan obat dan pemantauan penggunaan obat
Pengujian dengan teknik biologi molekuler dan genomik
1. Polimorfismemetabolisme obat-obattuberkulosis (TB)
2. Optimasi produksi metabolitaktif
3. Pengembanganmetode deteksi diniinfeksi
4. Micobacterium
Instrumen kuisioner dan metode penelitian yang tervalidasi di Lab UAD
Artikel Jurnal dan prosiding nasional, nasional terakreditasi, internasional, bukuajar
Halaman 21
tuberculosisdengan denganteknikinstrumentasidaN
5. aplikasinya untukdiagnosis danprognosis
25
Rasionalisasi,MonitoringEf
ektivitas,MESO,danPengembanganobatuntuk
communicable diseases (penyakitmenular)
Perlunya penurunan
keterjadian penyakit menular
Pengujian
rasionalisasi, Monitoring,
efektivitas, MESO dan pengembangan obat penyakit menular
1. Rasionalisasi pengobatan
communicable diseases apotek
2. Monitoring efektivitas penggunaan obat
3. Apotek
Data MESO
penyakit menular yang endemic di
Indonesia
Artikel Jurnal dan
prosiding nasional, nasional terakreditasi,
internasional, bukuajar
26
Upayapreventiffoodbornillnesdengandeteksidinicemaranpadapangandanbaha
npangan
Perlunya preventif foodborn illness
Pengujian deteksi dini cemaran
Pengembangan metodeanalisis pestisida dan logamberat denganreaksi warna untuk
deteksi dini cemaran pada makanan
Metode deteksi dini cemaran pada bahan pangan
Artikel Jurnal dan prosiding nasional, nasional terakreditasi,
internasional, bukuajar
27
Pengembangan obat bahan alam untuk tujuanpreventif, promotif,
kuratif, dan rehabilitatif penyakit
Perlunya pengembangan obat alam
Pengujian preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitasi
Pengembangan teknologi kesehatan ramah lingkungan
Artikel Jurnal dan prosiding nasional, nasional terakreditasi,
internasional, bukuajar
Pengembangan obat ramah
lingkungan Artikel Jurnal dan
prosiding nasional, nasional terakreditasi,
internasional, bukuajar
Pengembangan apotik hidup di
sekolah Artikel Jurnal dan
prosiding nasional, nasional terakreditasi, internasional,
bukuajar
Halaman 22
28
Edukasi konsumen
terhadap obat dan kosmetik
Pengetahuan
Manajemen (Knowladge Management)
1. Sosialisasi penggunaan obat dan kosmetik yang aman
2. Edukasi penggunaan obat dan kosmetik yang aman
1. Perilaku konsumen 2. Peningkatan kinerja melalui
knowladge management
Peningkatan pengetahuan IPTEK kesehatan obat dan koemetik
1. Model
2. Modul 3. Pelatihan 4. Buku ajar
5. Jurnal 6. HAKI
Halaman 23
TOPIK 4. TRANSPORTASI
No ISU-ISU STRATEGIS KONSEP PEMIKIRAN PEMECAHAN MASALAH TOPIK PENELITIAN YANG DIPERLUKAN
TARGET OUTPUT
1 Meningkatnya jumlah pengguna kendraan terutama kendaraan darat
Peningkatan inovasi dan teknologi dalam menanggulangi polusi udara
Kajian tentang inovasi kreatif dalam menanggulangi polusi udara, Kajian tentang teknologi terbarukan yang bisa digunakan untuk mencegah pencemaran udara
Jurnal, HKI, prosiding, buku
2 Tinggi angka kecelakaan dijalan raya
Improve unsafe action Perbaikan sarana prasarana di jalan raya
Keamanan dalam berkendara Masyarakat umum, supir transportasi umum
Menurunnyya angka kecelakaan
3 Tingginya angka kecelakaan pada remaja di jalan raya
Perbaikan perilaku berkendara
Pelatihan, sosialisasi, buku saku
Safety riding Remaja usia 14-21 tahun
Paham teknik berkendara
4 Pengembangan teknologi dan manajemen transportasi
Permasalahan teknologi dan manajemen transportasi sangat berkaitan erat dengan permasalahan manajemen logistic, aatau secara lebih luas terkait dengan permasalahan manajemen rantai pasok (supplay Chain Management (SCM)). Adanya perkembangan pemahaman terhadap kelestarian lingkungan, maka berkembang konsep Green Supplay Chan Management (GrSCM) belum banyak dilakukan di Indonesia, hal ini tentu
Untuk itu dengan adanya
GrSCM dan sustainable
SCM, maka penelitian dapat
dilakukan baik pada forward
flow maupun reverse flow,
dengan beberapa
pendekatan pemecahan
masalah seperti :
a. Analisis situasi untuk pemtaan rantai pasok baik pada forward maupun reverse flow
b. Pemodelan dan simulasi pada lingkup GrSCM dan atau Sustainable SCM
1. Pemetaan posisi pemain, aliran material, peran masing-masing pemain , serta value added pada tiap eselon dalam GrSC dan atau sutainable SC
2. Riset terkait perilaku pemain sepanjang rantai baik pada forward maupun reverse flow
3. Riset terkait pengelolaan Logistics (forward dan reverse flow) dan rantai pasok bagi produk-produk yang mengandung material berbahaya bagi lingkungan
1. Peta pemain, peran, dan value added pada masing-masing pemain dalam rantai pasok forward flow dan reverse flow
2. Model pengelolaan GrSCM dan atau sustainable SCM, yang meliputi forward dan
1. Paper untuk seminar Nasional maupun Internasional
2. Paper untuk jurnal ilmiah Nasional dan Internasional
3. Usulan Hak Cipta
Halaman 24
menjadi peluang untuk pengembangan penelitian pada bidang ini, sehingga pengelolaan rantai pasok menjadi lebih ramah lingkungan, selain tetap menguntungkan secara ekonomi. Selain itu, dalam pengelolaan rantai pasok dapat juga ditambahkan untuk tujuan social, sehingga menjadi sustainable SCM. Untuk itu, dengan adanya konsep GrSCM atau sustainable SCM, maka lingkup riset dapat meliputi forward flow maupun revese flow.
c. Kajian social kemanusiaan terkait perilaku para pemain dalamg lingkup GrSCM dan atau sustainable SCM
Penelitian untuk meminimalkan dampak lingkungan dalam lingkup GrSCM dan atau sustainable SCM
4. Riset terkait lokasi, alokasi, dan transportasi bagi pengelolaan logistics (forward dan reverse flow) dan rantai pasok bagi produk-produk yang mengandung material berbahaya bagi lingkungan
5. Riset terkait revenue sharing yang adil khususnya pengelolaan reverse flow
6. Riset terkait untuk usulan kebijakan ekonomi, lingkungan, dan social pada pengelolaan logistics dan transportasi yang meliputi forward dan reverse flow
Riset kerjasama dengan bidang lain untuk meminimalkan dampak lingkungan bagi aliran reverse flo pada produk-produk yang berbahaya bagi lingkungan
reverse flow 3. Usulan
kebijakan pengelolaan GrSCM dan atau sustainable SCM
Permasalahan pengembangan teknologi dan manajemen transportasi berkaitan dengan kesiapan faktor manusia sebagai user dari penerapan teknologi yang bersangkutan untuk dapat mengoperasikannya dengan baik sehingga
Penyesuaianpengembagan
teknologi dan manajemen
transportasi dengan
manusia sebagai usernya
dapat dilakukan dengan
penelitian yang meliputi :
1. Kajian human mental
workload berkaitan
1. Pemetaan permasalahan dan pendekatan dalam sistem transportasi
2. Analisis ergonomi pada sistem transportasi
3. Pemodelan beban kerja fisik dan mental dalam sistem transportasi
4. Perancangan human machine interface pada
1. Mapping permasalahan pada sistem transportasi dari sisi kajian ergonomi
2. Usulan desain fasilitas transportasi yang
1. Paper untuk seminar nasional maupun internasional
2. Paper untuk jurnal ilmiah Nasional maupun Internasional
Halaman 25
terwujud interaksi yang baik antara sistem kerja transportasi dengan manusia sebagai sistem pengendali sistem transportasi tersebut. Hal terebut dikarenakan ketidakselarasan interaksi manusia(sebagai pengendalai sistem transportasi) dengan sistem kerja yang dikendalikan, akan mengakibatkan tingginya potensi kegagalan sistem. Sebagai contoh tingginya terjadinya kecelakaan pada sarana transportasi
dengan proses kognitif
manusia dalam kaitan
interaksinya dengan
teknologi
2. Kajian Cognitive
Ergonomics dan human
machine interface untuk
mengakomodas
keselarasan arus
informasi dalam sistem
kerja
3. Kajian macroergonomics
dan ergonomi
partisipatori dalam
pengelolaan sosio-
technical system dalam
sistem manajemen
transportasi
4.
system transportasi 5. Pendekatan
makroergonomi pada pemodelan sistem kerja dalam sistem transportasi
memenuhi kaidah ergonomi
3. Usulan Rancangan standar beban kerja yang optimal pada sistem transportasi
4. Usulan model sosio-technical system pada sistem transportasi
Pertumbuhan jumlah kendaraan tidak sebanding dengan pertumbuhan luas jalan, akibatnya terjadi kepadatan kendaraan di berbagai daerah. Kepadatan kendaraan tersebut salah satunya diakibatkan oleh kendaraan logistik. Kendaraan logistik mengalami pertumbuhan karena terjadi peningkatan kebutuhan masyarakat, sehingga terjadi
Membuat pemodelan
permasalahan logistik
perkotaan dengan beberapa
strategi, sehingga terwujud
aktivitas logistik dan
transportasi yang optimal
6. Penggunaan transportasi multimoda untuk logistik perkotaan
7. Penggunaan consolidation centre atau gudang bersama, strategi pemilihan rute distribusi yang optimal
8. Membangun sekenario simulasi distribusi dengan beberapa kebijakan yang berkaitan dengan logistik perkotaan (misal : kebijakan minimal load
1. Diperoleh strategi logistik perkotaan yang dapat menurunkan traffic, emisi dan biaya
1. Paper untuk Jurnal Nasional/Internasional
2. Paper untuk seminar Nasional maupun Internasional
Halaman 26
permasalahan logistik perkotaan (city logistics). Selain menyebabkan terjadinya peningkatan traffic atau kepadatan di jalan, permasalahan logistik perkotaan juga menyebabkan emisi dan biaya logistik menjadi tinggi.
factor truk distribusi, kebijakan waktu truk distribusi untuk masuk jalan)
Halaman 27
TOPIK 5. TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
No ISU-ISU STRATEGIS KONSEP PEMIKIRAN PEMECAHAN MASALAH TOPIK PENELITIAN YANG DIPERLUKAN
TARGET OUTPUT
1 Literasi kritis media informasi & teknologi
Critical thinking mengakses & menggunakan Iinformasi & Teknologi
Menumbuhkan kemampuan berfikir kritis dalam mengakses & menggunakan Iinformasi & Teknologi
1. Psikoedukasi smart netizen
2. Pelatihan smart netizen
Anak, Remaja, Dewasa
Modul psikoedukasi smart netizen
2 Pemanfaatan TIK untuk meningkatkan bisnis UMKM dan koperasi
1. E-Business 2. E- Commerce 3. E-Budgeting 4. Small ERP
1. Peningkatan aksesesibilitas organisasi
2. Peningkatan kecepatan pelayanan
3. Peningkatan transparansi keuangan
4. Peningkatan efisiensi operasional organisasi
1. Perluasan pasar 2. Kualitas pelayanan 3. Manajemen
keuangan 4. Peningkatan
kinerja organisasi berbasis TIK
1. Perluasan jangkauan pasar
2. Peningkatan kualitas pelayanan dan efisiensi organisasi berbasis TIK
1. Model 2. Modul
pelatihan 3. Buku ajar 4. Jurnal 5. HAKI
3 Optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
Tujuan SDGs 1: Mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuk dimanapun (no poverty)
1. Pemanfaatan Informasi keuangan daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
2. Penyusunan sistem Informasi keuangan desa
3. Sistem informasi usaha kecil
4. Sistem pengendalian internal lembaga keuangan mikro syariah
5. Sistem informasi Akuntansi untuk
Solusi aplikatif untuk mengatasi permasalahan sistem informasi dan komunikasi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Model sistem informasi dan komunikasi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Halaman 28
pengambilan keputusan pasar modal
6. Perancangan sistem Informasi yang mendukung Audit Kepatuhan dan audit kinerja
4 -Big Data - Persandian dalam penyampaian informasi
- era teknologi berdampak pada layanan pada masyarakat semakin cepat dan akurat Modifikasi dalam tehnik persandian (kriptografi)
-Pengelolaan big data balum menjadi pilihan bagi pengambil keputusan Pengembangan metode baru dalam kriptografi
Pengembangan teori matematika dan komputasi sain, meliputi; analisis, aljabar, statistika serta penerapannya.
Penguatan Penguasaan dan sain dasar
Teori/Algoritma/metode-metode baru di bidang analisis, aljabar, statistika
5
Penyiaran multimedia berbasis digital
Konten multimedia dalam publikasi informasi umumnya masih dipisahkan dari konten tekstual, informasi tersebar ke berbagai tempat sehingga tidak dapat langsung diakses oleh pengguna secara bersamaan
Teknologi penyiaran multimedia berbasis digital (basis perangkat lunak)
6 IT security Pengamanan pada privasi pengguna informasi masih lemah, pengguna harus tunduk pada penyedia layanan sepenuhnya agar dapat menggunakan layanannya, konsep pengamanan data pengguna belum praktis
(1) upgrade kepedulian pada keamanan (user maupun pengelola), (2) implementasi standar keamanan
(1) manajemen resiko, (2) network security, (3) computer security, (4) tata kelola security, (5) ISO 27001
Teknologi digital security untuk akses digital, transakasi pembayaran, smart-card
(1) dokumen standar keamananan, (2) optimasi captcha untuk otentikasi
7 Sistem & framework software berbasis open source, meliputi e-
(1) Integrasi data yang digunakan oleh institusi pemerintah belum benar-
(1) implementasi framework IT-govt, (2) pengembangan sistem terdistribusi, (3)
(1) sistem terdistribusi, (2) data warehouse, (3)
(1) Sistem TIK untuk logistik, transportasi, dan
(1) aplikasi terintegrasi, (2) mobile app
Halaman 29
government, e-business, e-health & industri kreatif
benar terjadi; (2) akses data antar pelaku bisnis masih sulit dilakukan; (3) tenaga kesehatan yang tidak tersebar merata di seluruh negeri; (4) industri kreatif memberi peluang untuk lahan kerja baru berbasis online melalui teknopreneurship
pengembangan infrastruktur/aplikasi mobile, (4) banyak desa yang belum terkoneksi
middlewave, (4) single sign-on, (5) e-gov, IT-gov, (6) mobile technology
klimatologi, mitigasi bencana, dan peringatan dini, Paket teknologi e-services (e-Government & e-Business) dengan teknologi KTP-elektronik multiguna; (2) Sistem TIK untuk UKMK, supply chain business, dan payment gateway system; (3) Teknologi untuk game, animasi, seni, dan grafis
8 Riset peningkatan konten TIK, meliputi data & informasi geo-spatial & pengembangan teknologi big data
(1) Konten TIK masih monoton, tidak jauh berbeda selama beberapa generasi & belum memanfaatkan multimedia kecuali pemberi layanan multimedia khusus; (2) informasi geospatial yang bersifat praktis melalui pemanfaatan teknologi 3D belum banyak digunakan; (3) teknologi big data memiliki peluang untuk diterapkan pada berbagai bidang yang memerlukan pengelolaan data berjumlah sangat besar
(1) Teknologi konten dan pengolahan data geospasial; (2) Teknologi Big Data untuk sektor lain
9 Mobile Technology
Perpaduan teknologi komputer dan teknologi Internet memungkinkan semua computing resource dapat diakses melalui
Perangkat mobile dapat mengakses web services atau sebagai client dari sebuah server. Bahkan perkembangannya
1. Wireless communications
2. Data communications
3. Mobile
1. Pengembangan mobile technology
2. Hardware/software/aplikasi
Model, hardware/software/aplikasi
Modul pelatihan Buku ajar/buku
Halaman 30
perangkat mobile yang berbasis wireless.
saat ini mobile devices mempunyai kemampuan yang sama dengan perangkat komputer desktop, sehingga perlu dimanfaatkan seoptimal mungkin dengan mobile technology enabler.
programming 4. Smartphone
based technology 5. Web based Mobile
technology 6. Pattern
recognition
terkait mobile technology
panduan Jurnal HAKI
10
Information Security Security merupakan bidang ilmu yang masih terus dikembangkan oleh berbagai pakar seiring dengan kemajuan teknologi Internet. Dengan teknologi Internet dan cloud computing maka terhadap data yang kita simpan, kita tidak tahu dan tidak peduli dimana letak geografis tempat data kita disimpan, bisa jadi data kita berada berdampingan dengan data kompetitor kita.
Teknologi keamanan menjadi hal yang sangat penting dan menantang. Teknologi forensik komputer sangat dibutuhkan untuk membantu mengungkap kejahatan komputer. Teknologi forensik ini bertugas menemukan barang bukti untuk membantu proses penyidikan dan persidangan.
1. Image processing 2. Digital forensics 3. Mobile forensics 4. Network forensics 5. Grid and Cloud
computig 6. Cryptography,
Steganography, and Watermarking
1. Pengembangan teknologi information security
2. Hardware/software/aplikasi terkait security
Model, hardware/software/aplikasi
Modul pelatihan Buku ajar/buku
panduan Jurnal HAKI
11 Pemanfaatan TIK untuk meningkatkan kualitas pendidikan
1. OER 2. E- learning 3. MOOCs 4. M-Learning 5. DBMS/ MIS/ Expert
System 6. PLE 7. Media Sosial
1. Peningkatan aksesibilitas pendidikan
2. Pemerataan kualitas pendidikan
3. Peningkatan kualitas sistem pembelajaran
4. Peningkatan kualitas tata kelola lembaga pendidikan
1. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
2. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Sekolah
3. Evaluasi kinerja organisasi pendidikan berbasis TIK
4. Tatakelola pendidikan berbasis TIK
5. Pemanfaatan TIK
1. Tingkat perbaikan mutu pendidikan
2. Rasio distribusi layanan pendidikan berkualitas antar daerah
3. Posisi/ level kualitas anak didik diukur dari TIMMS/ PISA
1. Model 2. Kebijakan 3. Buku/ Modul 4. Teknologi
tepat guna 5. Aplikasi/softw
are 6. Artikel jurnal 7. HAKI
Halaman 31
dalam pembelajaran kelas
6. Pengembangan aplikasi/ software/ multimedia/ LMS untuk pembelajaran berbasis TIK
7. Penerapan STEM dalam pembelajaran berbasis TIK
8. Pengembangan mobile laboratory dan laboratory berbasis TIK
9. Penerapan TEFL, EFL, TESOL berbasis TIK
10. Pengembangan networking pendidikan global berbasis TIK
11. Penerapan berbagai strategi pembelajaran berbasis TIK
Optimalisasi pemanfaatan TIK untuk kemudahan birokrasi
Optimalisasi pemanfaatan TIK di sekolah
Halaman 32
12 Pemanfaatan TIK untuk meningkatkan bisnis UMKM dan koperasi
1. E-Business 2. E- Commerce 3. E-Budgeting 4. Small ERP
1. Peningkatan aksesesibilitas organisasi
2. Peningkatan kecepatan pelayanan
3. Peningkatan transparansi keuangan
4. Peningkatan efisiensi operasional organisasi
1. Perluasan pasar 2. Kualitas pelayanan 3. Manajemen
keuangan 4. Peningkatan
kinerja organisasi berbasis TIK
1. Perluasan jangkauan pasar
2. Peningkatan kualitas pelayanan dan efisiensi organisasi berbasis TIK
1. Model 2. Modul
pelatihan 3. Buku ajar 4. Jurnal 5. HAKI
13 Upaya promosi kesehatan pada sector Pariwisata masih rendah
Pengembangan teknik, media informasi dan komunikasi berbasis Pariwisata
Need assessment terkait masalah kesehatan yang terjadi akibat Pariwisata, Need assessment terkait upaya promkes yang dilakukan untuk menanggulangi dampak kesehatan akibat Pariwisata
Pemetaan masalah kesehatan akibat sector Pariwisata berdasarkan tempat wisata, jenis wisatawan, tujuan wisata, lama berwisata, dll, Analisis situasi upaya promkes pada sector wisata, Analisis kebutuhan upaya promkes terhadap masalah kesehatan Pariwisata, Analisis dukungan stakeholder terkait masalah kesehatan akibat sector wisata
Data awal permasalahan kesehatan akibat sector wisata dan kebutuhan upaya strategis promkes untuk menanggulangi masalah kesehatan akibat sector pariwisata
Peningkatan upaya preventif dan promotif dalam menanggulangi masalah kesehatan akibat sector pariwisata
14 Penderita TB melakukan pengobatan selama 6 bulan dan harus rutin minum obat. Untuk itu dibutuhkan PMO (Pengawas Minum Obat) untuk mengingatkan penderita TB tersebut.
Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai PMO penderita TB.
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sebagai PMO dan pengingat saat dilakukan pemeriksaan dahak rutin pada pasien TB
Efektifitas teknologi informasi dan komunikasi sebagai PMO penderita TB
Dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagaiPMO Penderita TB
Penderita TB lebih rutin dan rajin minum obat
Halaman 33
Biasanya PMO berasal dari keluarga atau petugas kesehatan.
15 Penyampaian informasi kesehatan reproduksi dan seksualitas yang belum optimal pada anak-anak, remaja, ibu hamil, ibu menyusui dan lansia
Diperlukan inovasi baru seperti aplikasi berbasis android dalam penyampaian informasi tersebut
Analisis kebutuhan pada anak-anak, remaja, ibu hamil, ibu menyusui, WUS, PUS dan lansia dalam penggunaan media (aplikasi) untuk penyampaian informasi kesehatan reproduksi dan seksualitas
-Kesehatan reproduksi dan seksualitas anak-anak, remaja, WUS, PUS dan lansia
Anak, remaja, ibu hamil, ibu menyusui, WUS, PUS, Lansia
Peningkatan perilaku yang positif terkait kesehatan reproduksi dan seksualitas pada anak-anak, remaja ibu hamil, ibu menyusui, WUS, PUS dan lansia
16 Informasi tentang kesehatan lingkungan yang masih minim, Informasi tentang jenis- jenis wisata di yogyakarta
Penggunaan system informasi lingkungan dalam kesehatan lingkungan, Penggunaan system informasi untuk menggolongkan kawasan wisata di yogyakarta
Penggunaan system informasi lingkungan dalam pemetaan zona hijau, zona rawan penyakit tertentu, zona pemukiman kumuh, zona rawan polutan lingkungan, Memetakan kawasan wisata di Yogyakarta utk digolongkan ke risiko tinggi, rendah dan sedang (risiko kesehatan, risiko keamanan)
Kebijakan lingkungan, Jurnal, HKI, prosiding, buku (buku memilih wisata yang sehat)
17
pengembangan infrastruktur TIK yaitu telekomunikasi berbasis internet protocol, penyiaran multimedia berbasis digital, dan IT security
Penerapan konsep, metode, aplikasi berbasis multimedia (virtual reality, augmented reality) dan keamanan datanya (live streaming security)
Implementasi information hiding (kriptografi, watermark dan sejenisnya), multimedia (virtual reality, augmented reality)
1. Sistem keamana data multimedia (virtual reality, augmented reality, streaming data)
2. Sistem keamanan jaringan (wireless, streaming data)
Sistem TIK untuk multimedia dan jaringan
Model Prototype Desain Sistem Teknologi Tepat Guna
Halaman 34
18 Pengembangan sistem dan framework software berbasis open source, yang meliputi e-government, e-business, e-health, dan industri kreatif
Penerapan konsep, metode, dan aplikasi berbasis cerdas sangat potential untuk pengembangan sistem dan framework software berbasis open source
Implementasi Data Mining, Expert System, Natural Language Processing dan , Image Processing dan Computer Vision, Agent and Multi Agent, Paralel Processing, System untuk mendukung e-government, e-business, e-health, dan industri kreatif
1. Sistem TIK e-Government 2. Sistem TIK e-Bussiness 3. Framework/
Platform penunjang industri kreatif dan kontrol
Sistem TIK untuk logistik, transportasi, dan klimatologi, mitigasi bencana, dan peringatan dini, Paket teknologi e-services (e-Government &e-Business) dengan teknologi KTP-elektronik multiguna
Model Prototype Desain Sistem Teknologi Tepat Guna
19 riset peningkatan konten TIK yang meliputi data dan informasi geo-spatial dan penginderaan jauh, serta pengembangan BIG Data
Perekembangan infrasturkur TIK telah mendukung penerapan sistem informasi geo-spatial dan teknologi big data, sehingga metode, algoritma dan teknik-teknik image processing, pemrosesan parallel, dan data mining sangat mungkin dilakukan untuk mendukung isu tersebut.
1. Implementasi dan pengembangan algoritma dan teknik image processing untuk data informasi
geospasial dan penginderaan jauh
2. Pengembangan teknik pemrosesan paralel untuk pemrosesan Big Data
3. Implementasi metode dan algoritma data mining untuk pemrosesan Big Data
Teknologi dan konten untuk data informasi geospasial dan penginderaan jauh Pengembangan teknologi big data
Teknologi konten dan pengolahan data geospasial Teknologi Big Data untuk sektor lain
Model Prototype Desain Sistem Teknologi Tepat Guna
20 riset pengembangan piranti yang meliputi piranti untuk sistem jaringan dan untuk costumer premises equipment
Perangkat cerdas saat ini sudah banyak diproduksi oleh berbagai vendor untuk mendukung pelayanan terhadap konsumen dan masyarakat, serta meningkatkan percepatan
1. Implementasi image processing dan computer vision untuk CPE
2. Implementasi data mining, expert system, dan sistem representasi knowledge untuk mendukung percepatan dan
Piranti TIK untuk customer premises equipment (CPE)
Smart Card Kebijakan Internet sehat dan produktif, Pemanfaatan
Model Prototype Desain Sistem Teknologi Tepat Guna Publikasi ilmiah
Halaman 35
dan perluasan pengembangan ekonomi daerah. Dalam hal ini riset-riset tentang image processing & computer vision, data mining, expert system, dan sistem representasi knowledge dapat mendukung customer premises equipment (CPE), serta percepatan dan perluasan pengembangan ekonomi daerah
perluasan pengembangan ekonomi daerah
Kebijakan dan sosial humaniora pendukung TI
TIK untuk percepatan dan perluasan pengembangan ekonomi daerah
21 Ancaman keamanan data digital dan sistem,meningkat seiring dengan kemajuan dan pemanfaatan TIK dalam berbagai bidang seperti logistik, transportasi, UKMK,pendidikan,
Perlunya tindakan preventif untuk pengamanan data digital dansistem
- Mengembangkanmetode keamanan data dengan Kriptografi dan information Hiding
-
- Metode pengaman data dan akses sistem dengan metode Kriptografi, Information Hiding dan pemafaatan Smart Card
- Keamanan komunikasi data digital
Teknologi digital security untuk akses digital, transakasi pembayaran, smart-card Teknologi cyber Defence
Model Prototype Desain Sistem Teknologi Tepat Guna
22 Menjadi penggerak inovasi, kemandirian dan dayasaing bangsa, yaitu melalui pengembangan sistem dan piranti TIK menuju internet of things dengan mengembangkan sains dan teknologi chips, smart devices, integrated Big Data,
Meningkatkan kontribusi TIK pada produktivitas dan pertumbuhan ekonomi melalui (1)produksi perangkat TIK dan jasa, (2) penggunaan TIK secara efektif.
Mengembangkan aplikasi TIK yang mendukung pada produktivitas dan pertumbuhan ekonomi
- Pengembangan aplikasi dalam bidange-education (media pembelajaran, digital library elearning), e-government,e-commerce, e-bisnis, game (mobile dan Web), sistem informasi geografis.
Teknologi digital security untuk akses digital, transakasi pembayaran, smart-card Teknologi cyber Defence
Model Prototype Desain Sistem Teknologi Tepat Guna
Halaman 36
RFID
23 Pengembanga sains dan teknologi High Performance Computing guna mendukung Resource Hungry Applicatioan baik untuk Teknologi Informasi dan bidang TIK
High Performance Computing seperti, Cloud Computing, Grid Computing, Cluster Computing, Distributed Computing akan mendukung performa aplikasi di Teknik Informatika yang membutuhkan resource yang sangat besar, seperti di bidang TIK untuk simulasi
Implementasi High Performance Computing dengan Cloud Computing, Grid Computing, Cluster Computing, Distributed Computing untuk mendukung TIK misalnya dalam hal simulasi yang membutuhkan resource yang besar
- Topik penelitian yang diperlukan : High Performance Computing, Grid Computing, Distributed Computing, Parallel Programming, Cluster Computing, Cloud Computing dan Data Grid
Teknologi tentang High Performance Computing, Grid Computing, Distributed Computing, Parallel Programming, Cluster Computing, Cloud Computing dan Data Grid
Model Prototype Desain Sistem Teknologi Tepat Guna
24 Teknologi untuk Peningkatan Konten TIK
Kemajuan TIK dalam dua dekade terakhir berkembang sangat pesat dan mampu meningkatkan kinerja dengan cepat, tepat dan akurat, dan memberikan peluang dikembangkan berbagai kegiatan baru berbasis pada teknologi ini, seperti e-government, e-commerce, e-education, dan sebagainya. Implementasi TIK di negara industri maju telah ditempatkan sebagai penggerak utama dalam pembangunan perekonomian. TIK ini secara substansial meningkatkan produktivitas sektor pelayanan atau jasa di berbagai aktivitas kegiatan manusia dan program-program pembangunan
Pengembangan teknologi konten untuk peningkatan pemanfaatan TIK
Teknologi&konten untuk data informasi geospasial dan inderaja
Teknologi konten dan pengolahan data geospasial
Desain Prototype Sistem Paten Publikasi Ilmiah Bahan Ajar
Halaman 37
suatu negara.
25 Teknologi Piranti TIK & Pendukung TIK
Kemajuan TIK dalam dua dekade terakhir berkembang sangat pesat dan mampu meningkatkan kinerja dengan cepat, tepat dan akurat, dan memberikan peluang dikembangkan berbagai kegiatan baru berbasis pada teknologi ini, seperti e-government, e-commerce, e-education, dan sebagainya. Implementasi TIK di negara industri maju telah ditempatkan sebagai penggerak utama dalam pembangunan perekonomian. TIK ini secara substansial meningkatkan produktivitas sektor pelayanan atau jasa di berbagai aktivitas kegiatan manusia dan program-program pembangunan suatu negara.
Peningkatan interkoneksi Internet
Piranti TIK untuk sistem jaringan
Piranti untuk daerah marjinal/daerah terpencil
Desain Prototype Sistem Paten Publikasi Ilmiah Bahan Ajar
26 Pengembangan Teknologi Observasi Astronomi
Fenomena astronomi memerlukan pengambilan data yang akurat dan presisi dengan pengiriman dan pengolahan data dengan cepat dan tepat.
Mengembangman teknologi observasi dan pengolahan datanya melibatkan teknologi informasi dan komunikasi
Observasi Astronomi untuk tunanetra
Memperoleh sistem akuisisi dan pengolahan data dengan sistem yang cerdas
Publikasi berupa: prosiding, jurnal nasional, paten
Dinamika Matahari
Dinamika gerak satelit alami di tata surya
Halaman 38
TOPIK 6. PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DAN PERTAHANAN
No ISU-ISU STRATEGIS KONSEP PEMIKIRAN PEMECAHAN MASALAH TOPIK PENELITIAN YANG DIPERLUKAN
TARGET OUTPUT
1
Bioterorisme Virus
Zika
Kesiapan pelayanan
kesehatan dalam menghadapi bioterorisme
(Virus Zika) ASEAN GAMES
Deteksi dini adanya virus Zika
(rapid test diagnostic) yang dapat digunakan di pintu masuk
Bandara
Negara ASEAN Alat (rapid test
diagnostic)
2
Bioterorisme Virus Mers CoV
Kesiapan pelayanan kesehatan dalam
menghadapi bioterorisme (Mers CoV) Jamaah Haji dan Umroh
Deteksi dini adanya virus Mers CoV (rapid test diagnostic) yang
dapat digunakan di pintu masuk bandara
Jamaah Haji & Umroh
Alat (rapid test diagnostic)
3
Teknologi dan pertahanan lingkungan
Pengembangan Teknologi untuk Keamanan lingkungan
Pemanfaatan Teknologi untuk Keamanan lingkungan
4 Teknologi Pendukung daya gerak
Perkembangan teknologi pertahanan Indonesia saat ini jauh ketinggalan bila
dibandingkan dengan perkembangan teknologi
militer (Revolution in Military Affairs-RMA) dari negara-negara lain yang
maju pesat dan dapat menciptakan sistem senjata
baru yang memiliki daya rusak dan daya jangkau yang lebih besar dan lebih
Pembangunan kekuatan
pertahanan Indonesia yang
sedang dilakukan tidak
terlepas dari perkembangan
Iptek. Program pembangunan
Iptek yang diarahkan untuk
mendukung kepentingan
pertahanan lebih menjurus
pada terpenuhinya kebutuhan
alutsista yang difokuskan pada
teknologi pendukung, yaitu :
1. Daya Gerak, meliputi Alat
Pengembangan produk alat angkut matra udara
Pesawat tanpa awak jangkaan 200km
1. Desain 2. Prototype 3. Sistem
4. Paten 5. Publikasi Ilmiah
6. Bahan Ajar
Halaman 39
jauh serta lebih akurat.
Sedangkan kebutuhan pemenuhan pemeliharaan, pengoperasian, maupun
suku cadang alutsista masih bergantung pada negara-
negara lain.
transportasi Darat, Laut dan
Udara
2. Daya Tempur, meliputi
Senjata, Munisi Kaliber Besar
dan Bahan Peledak, Roket dan
Peluru Kendali
3. Komando, Kendali,
Komunikasi, Komputer dan
Informasi (K4I), meliputi Alat
Komunikasi, Sur-veilance,
Penginderaan dan Navigasi
4. Peralatan/Bekal Prajurit ,
meliputi Perlengkapan
Operasi Personel
5
Teknologi
pendukung Daya Gempur
Perkembangan teknologi
pertahanan Indonesia saat ini jauh ketinggalan bila dibandingkan dengan
perkembangan teknologi militer (Revolution in
Military Affairs-RMA) dari negara-negara lain yang maju pesat dan dapat
menciptakan sistem senjata baru yang memiliki daya
rusak dan daya jangkau yang lebih besar dan lebih jauh serta lebih akurat.
Sedangkan kebutuhan pemenuhan pemeliharaan,
pengoperasian, maupun suku cadang alutsista masih bergantung pada negara-
negara lain.
Pembangunan kekuatan
pertahanan Indonesia yang
sedang dilakukan tidak
terlepas dari perkembangan
Iptek. Program pembangunan
Iptek yang diarahkan untuk
mendukung kepentingan
pertahanan lebih menjurus
pada terpenuhinya kebutuhan
alutsista yang difokuskan pada
teknologi pendukung, yaitu :
1. Daya Gerak, meliputi Alat
transportasi Darat, Laut
dan Udara
2. Daya Tempur, meliputi
Senjata, Munisi Kaliber
Besar dan dan Bahan
Peledak, Roket dan Peluru
Pengembangan
produk sistem persenjataan
Sistem kendali
tembak
1. Desain
2. Prototype 3. Sistem 4. Paten
5. Publikasi Ilmiah 6. Bahan Ajar
Halaman 40
Kendali
3. Komando, Kendali,
Komunikasi, Komputer dan
Informasi (K4I), meliputi
Alat
Komunikasi, Surveilance,
Penginderaan dan Navigasi
4. Peralatan/Bekal Prajurit ,
meliputi Perlengkapan
Operasi Personel
Halaman 41
TOPIK 7. MATERIAL MAJU
No ISU-ISU STRATEGIS KONSEP PEMIKIRAN PEMECAHAN MASALAH TOPIK PENELITIAN YANG DIPERLUKAN
TARGET OUTPUT
1. Industri,
domestik/pemukiman penduduk, dan lokasi
wisata menghasilkan sampah & limbah yang berbahaya bagi
kesehatan lingkungan
Rekayasa teknologi untuk
mengelola sampah dan limbah berbahaya
Inovasi teknologi
pengolahan sampah dan limbah potensi HKI
(paten)
Jurnal, HKI, prosiding,
buku
2. Pertumbuhan
kebutuhan energi
listrik > suplai listrik
dari pemerintah
Perlu diversifikasi
sumber energi, unit-
unit kecil mandiri
energi yang
memungkinkan secara
ekonomis
Unit mandiri energi
berbasis rumah tangga dan
fasilitas umum
Harga kompetitif sehingga menarik bagi masyarakat
untuk mengadopsi
SHS dengan panel surya
berkonten lokal tinggi, untuk
substitusi panel surya
silikon (import)
Ekstraksi pigmen lokal
multispektra.
Sel surya organik dari pigmen bahan alam
(klorofil dan karotenoid)
Efisiensi sel
surya organik
sebanding
dengan thin film
silikon (10%)
Mampu bertahan mionimal 1
tahun operasional
Panel surya dari bahan organik
Sel surya dalam solar
home system Industri
elektronika nasional
dikuasai multinational
company
Adanya undang-undang
produk dalam negeri, keharusan konten lokal
Menghidupkan industri modul elektronika dalam
negeri
Material organik penyimpan energi
listrik dari konten lokal
Baterei, kapasitor
berenergi tinggi, dan
superkapasitor
Halaman 42
70% untuk barang
elektronik (HP, tablet)
3. Fluida Statis dan Dinamis serta Aplikasinya
Karakter fluida masih memerlukan penelitian untuk memahami perilaku fluida pada lingkungan yang beragam, terutama bagi fluida yang bertindak sebagai material cerdas.
Melakukan karakterisasi fluida dan pemodelan fluida dibawah lingkungan yang berbeda-beda
Interaksi medan magnet dan fluida
Mendapatkan data eksperimen dan model karakter fluida sebagai material cerdas
Publikasi berupa: prosiding, jurnal nasional, paten
Pemodelan gelombang pada fluida
Pola Timbul Dinamis berbasi fluida
Halaman 43
TOPIK 8. KEMARITIMAN
No ISU-ISU STRATEGIS KONSEP PEMIKIRAN PEMECAHAN MASALAH TOPIK PENELITIAN YANG DIPERLUKAN
TARGET OUTPUT
1 Penguatan ekonomi
masyarakat pesisir
Value added produk kelautan 1. Diferensiasi produk
2. Manajemen rantai pasokan
1.Perbaikan sistem
distribusi pemasaran
2.Meningkatkan
kemampuan pengelolaan
hasil laut.
1. Evaluasi sistem
distribusi
pemasaran
2. Pemetaan
kemampuan
nelayan dalam
pengelolaan hasil
laut
1.Model
A. Modul pelatihan
B. Buku ajar
C. Jurnal
D. HAKI
2 Mengakhiri
kemiskinan di semua
tempat dalam segala
bentuknya, terutama di
lingkungan masyarakat
pesisir
Tujuan SDGs 1. memastikan
kehidupan yang sehat dan
mendukung kesejahteraan
bagi semua untuk semua usia
Tujuan SDGs 2. memastikan
ketersediaan dan manajemen
air bersih yang berkelanjutan
dan sanitasi bagi semua
1.Pemetaan Aset dan Potensi
ekonomi keluarga di
masyarakat pesisir
2. Mendorong akses
Pembiayaan syariah untuk
kelompok nelayan
3. Mendorong Kelompok-
kelompok nelayan dalam
pemanfaatan potensi kelautan
4.Analisis jalur distribusi hasil
laut
5. Optimalisasi peran entitas
bisnis melalui CSR dalam
pengelolaan air bersih dan
sanitasi bagi masyarakat
pesisir
1. Pemetaan potensi dan
aset ekonomi keluarga
pada masyarakat pesisir
2. Solusi aplikatif untuk
mengatasi permasalahan
perekonomian keluarga
pada masyarakat pesisir
1. Peta Potensi dan
aset Ekonomi
Keluarga
Masyarakat Pesisir
2. Model tata kelola
perekonomian
masyarakat di
daerah pesisir
1.Mengakhiri
kemiskinan di semua
tempat dalam segala
bentuknya, terutama
di lingkungan
masyarakat pesisir
3 Konservasi penyu Penelitian ekologi penyu Perlindungan tempat
pendaratan penyu
Studi pantai pendaratan
Studi penetasan telur
penyu
Area pendaratan
penyu terlindungi
Peningkatan kuantitas
penyu yang mendarat
Teknik pengawetan
hasil laut yang hegienis
Belum maksimalnya
pengolahan Hasil laut
Peningkatan / pengembangan
teknik pengolahan hasil laut
System pengawetan hasil
laut dengan
Meningkatnya
produk hasil laut
Teknik pengawetan
Halaman 44
memanfaatan bahan
hayati
yang layak
konsumsi
4 Penguatan ekonomi
masyarakat pesisir
Value added produk kelautan 1. Diferensiasi produk
2. Manajemen rantai pasokan
1.Perbaikan sistem
distribusi pemasaran
2. Meningkatkan
kemampuan pengelolaan
hasil laut.
1. Evaluasi sistem
distribusi
pemasaran
2. Pemetaan
kemampuan
nelayan dalam
pengelolaan hasil
laut
1. Model
A. Modul pelatihan
B. Buku ajar
C. Jurnal
D. HAKI
Halaman 45
TOPIK 9. BIDANG MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA
NO ISU-ISU STRATEGIS KONSEP PEMIKIRAN PEMECAHAN MASALAH TOPIK PENELITIAN YANG DIPERLUKAN
TARGET OUTPUT
1 -Perlunya masyarakat mendapat bimbingan agama pasca Bencana
-pasca bencana, masyarakat semakin taat beragama
Konsep Islam tentang bencana:
Hakikat bimbingan agama adalah merevolusi mental dari kegelapan menuju kemajuan
- Model-model bimbingan agama yang menggembirakan umat
Masyarakat mendapat bimbingan agama pasca Bencana
Tersusunnya modul, kurikulum bimbingan keagamaan dalam penanganan bencana
2 -Pendidikan keagamaan berbasis penanggulangan bencana.
-Pendidikan Islam berbasis ekologi
Konsep Islam dalam penanggulangan bencana
Kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan
Kurikulum Pendidikan Islam di daerah pengungsian
3 -banyak anak-anak di daerah bencana yang mengalami gangunggan dalam perkembangan bahasa dikarenakan adanya perubahan struktur, budaya
-gangguan perkembangan bahasa anak pasca bencana
-pemanfaatan lagu-lagu terjemahan bahasa Arab sebagai media
mitigasi bencana
-gangguan perkembangan bahasa pada anak-anak di daerah pengungsian dapat teratasi
4 Masyarakat kurang memahami semiotika bencana perspektif al-quran
Dalam perspektif semiotika tenatang bencana di dalam al-quran yaitu –merujuk kepada pelaksanaan ajaran syariat islam secara menyeluruh dengan melihat kisah-kisah umat terdahulu di dalam al-Qur’an
Masyarakat memahami kisah-kisah umat terdahalu yang tertimpa musibah
-semiotika bencana alam di dalam al-Qur’an
Masyarakat memahami semiotika bencana perspektif al-quran dengan baik
Tersedianya kajian semiotoka tentang bencana pada kisah-kisah umat terdahulu
Halaman 46
5 Program dan Layanan Bimbingan dan Konseling dalam setting khusus
Layanan bimbingan dan konseling untuk setting khusus.
Pengembangan program dan layanan bimbingan dan konseling dalam setting khusus
1. Pengembangan program dan layanan bimbingan dan konseling pada anak berkebutuhan khusus dan pendidikan inklusif
2. Pengembangan program dan layanan bimbingan dan konseling pada setting keluarga
3. Pengembangan program dan layanan bimbingan dan konseling pada setting kebencanaan dan narkoba.
1. Program dan layanan bimbingan dan konseling pada anak berkebutuhan khusus dan pendidikan inklusif
2. Program dan layanan bimbingan dan konseling pada setting keluarga
3. Program dan layanan bimbingan dan konseling pada setting kebencanaan dan narkoba.
6 Pendidikan keagamaan berbasis penanggulangan bencana.
Pendidikan Islam
berbasis ekologi
Konsep Pendidikan Islam dalam penanggulangan bencana
Konsep Pendidikan Islam berbasis ekologi
Penanaman dan penumbuhan Kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan hidup melalui pendidikan Islam
Pendidikan Islam dan ekologi, atau Kelestarian Lingkungan Hidup
Kesadaran terhadap lingkungan hidup
Terwujudnya komponen pendidikan yang peduli terhadap ekologi
7 Sadar bencana dan penanggulangannya
Meningkatkan kesadaran bencana dan pemulihan melalui multi level helping
Meningkatkan kesadarbencanaan dan memperbanyak relawan dengan kemampuan maksimal
1. Psikoedukasi kesadarbencanaan
2. Pelatihan meningkatkan ketrampilan relawan bencana.
Masyarakat, korban bencana, relawan, mahasiswa
Modul kesadarbencanaan
8 Recovery proses bisnis pasca bencana
1. Manajemen stres 2. Manajemen stratejik 3. Manajemen konflik
1. Percepatan recovery 1. Strategi percepatan pemulihan pasca bencana
2. Strategi peningkatan pendapatan masyarakat
3. Pengelolaan konflik dan stres dalam masyarakat
1. Peningkatan dan percepatan proses recovery dan proses bisnis
1.Model
2.Modul
pelatihan
3.Buku ajar
4.Jurnal
5.HAKI
Halaman 47
9 Pemberdayaan masyarakat yang terdampak bencana pada tahap recovery
Memastikan kehidupan sejahtera bagi masyarakat terdampak bencana secara berkelanjutan
1. Analisis Potensi dan aset keluarga pada masyarakat di daerah rawan bencana
2. Analisis Potensi dan aset keluarga pada masyarakat yang terdampak bencana
3. Analisis Tata Kelola Kebijakan dan Anggaran Pemerintah Daerah yang rawan Bencana
1. Pemetaan potensi dan aset ekonomi keluarga pada masyarakat terdampak bencana pada tahap recovery
2. Solusi aplikatif untuk mengatasi permasalahan perekonomian keluarga pada masyarakat terdampak bencana pada tahap recovery
1. Model pemberdayaan ekonomi keluarga pada masyarakat yang terdampak bencana
2. Model Tatakelola anggaran pada Pemda di daerah bencana
10 1. Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap penyebab bencana
2. Pemahaman masyarakat terhadap pemulihan pasca bencana
Sustainanble livelihood framework
1. Optimalisasi potensi komunitas masyarakat
2. Transformasi dan proses dari peranan pemerintah, bisnis,perguruan tinggi, dan masyarakat
1. Identifikasi pemahaman masyarakat terhadap penyebab bencana
2. Pemetaan potensi masyarakat untuk pemulihan pasca bencana
1. Teridentifikasinya pemahaman masyarakat terhadap penyebab bencana
2. Terpetakannya potensi masyarakat untuk pemulihan bencana
1. Pola pemahaman masyarakat terhadap penyebab bencana
2. Peta potensi pemahaman masyarakat untuk pemulihan bencana
11 Perubahan lingkungan mengakibatkan peningkatan bencana alam
Pencegahan terjadinya bencana alam
Pelestarian lingkungan Diversivikasi jenis-jenis tanaman untuk konservasi lingkungan
Kelestraian lingkungan
Diversifikasi jenis-jenis tanaan konservasi
12 Pendidikan Ekowisata Lingkungan sebagai sumber belajar
Penggunaan lingkungan sebagai alternatif sumber belajar
Identifikasi jenis tanaman dan hewan
Pengembangan lingkungan untuk ekowisata
Adanya ekowisata baru
Menambah income masyarakat setempat
Early warning sistem untuk sensor kebencanaan geologis
Sensor bencana geologi (detektor kandungan asap solfatara, detektor
Sensor berbasis optik dan laser
Geophone, mini DOAS dan alat-alat detksi lainnya
Halaman 48
pergerakan tanah) secara real time dan jarak jauh (tele-sensing)
Detektor inframerah dan filter optik dengan teknologi lapisan tipis (thin films)
13 Penyiaran multimedia berbasis digital
Konten multimedia dalam publikasi informasi umumnya masih dipisahkan dari konten tekstual, informasi tersebar ke berbagai tempat sehingga tidak dapat langsung diakses oleh pengguna secara bersamaan
Teknologi penyiaran multimedia berbasis digital (basis perangkat lunak)
14 IT security Pengamanan pada privasi pengguna informasi masih lemah, pengguna harus tunduk pada penyedia layanan sepenuhnya agar dapat menggunakan layanannya, konsep pengamanan data pengguna belum praktis
(1) upgrade kepedulian pada keamanan (user maupun pengelola), (2) implementasi standar keamanan
(1) manajemen resiko, (2) network security, (3) computer security, (4) tata kelola security, (5) ISO 27001
Teknologi digital security untuk akses digital, transakasi pembayaran, smart-card
(1) dokumen standar keamananan, (2) optimasi captcha untuk otentikasi
15 Sistem & framework software berbasis open source, meliputi e-government, e-business, e-health & industri kreatif
(1) Integrasi data yang digunakan oleh institusi pemerintah belum benar-benar terjadi; (2) akses data antar pelaku bisnis masih sulit dilakukan; (3) tenaga kesehatan yang tidak tersebar merata di seluruh negeri; (4) industri kreatif memberi peluang untuk lahan kerja baru berbasis
(1) implementasi framework IT-govt, (2) pengembangan sistem terdistribusi, (3) pengembangan infrastruktur/aplikasi mobile, (4) banyak desa yang belum terkoneksi
(1) sistem terdistribusi, (2) data warehouse, (3) middlewave, (4) single sign-on, (5) e-gov, IT-gov, (6) mobile technology
(1) Sistem TIK untuk logistik, transportasi, dan klimatologi, mitigasi bencana, dan peringatan dini,
Paket teknologi
e-services
(e-Government
(1) aplikasi terintegrasi, (2) mobile app
Halaman 49
online melalui teknopreneurship
& e-Business) dengan teknologi KTP-elektronik multiguna; (2) Sistem TIK untuk UKMK, supply chain business, dan payment gateway system; (3) Teknologi untuk game, animasi, seni, dan grafis
16 Mengimplementasikan peran psikologi dalam mitigasi pengurangan risiko bencana, pencegahan dan kesiapsiagaan, tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi, regulasi dan budaya sadar bencana
Perlunya pembuatan model asesmen dan tritmen dalam penanggulangan bencana
Pembuatan model asesmen dan tritmen dalam penanggulangan bencana
Penelitian dasar tentang bencana menggunakan kearifan lokal, asesmen dampak bencana dan tritmen untuk penanggulangan bencana
Terumuskan adanya model asesmen dan tritmen dalam penanggulangan bencana
Artikel Jurnal dan prosiding nasional, nasional terakreditasi, internasional, buku ajar, MODUL, HAKI
17 4. Manajemen stres 5. Manajemen stratejik 6. Manajemen konflik
2. Percepatan recovery 4. Strategi percepatan pemulihan pasca bencana
5. Strategi peningkatan pendapatan masyarakat
6. Pengelolaan konflik dan stres dalam masyarakat
2. Peningkatan dan percepatan proses recovery dan proses bisnis
1.Model
2.Modul
pelatihan
3.Buku ajar
4.Jurnal
5.HAKI
Halaman 50
18 Mengimplementasikan peran psikologi dalam mitigasi pengurangan risiko bencana, pencegahan dan kesiapsiagaan, tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi, regulasi dan budaya sadar bencana
Perlunya pembuatan model asesmen dan tritmen dalam penanggulangan bencana
Pembuatan model asesmen dan tritmen dalam penanggulangan bencana
Penelitian dasar tentang bencana menggunakan kearifan lokal, asesmen dampak bencana dan tritmen untuk penanggulangan bencana
Terumuskan adanya model asesmen dan tritmen dalam penanggulangan bencana
Artikel Jurnal dan prosiding nasional, nasional terakreditasi, internasional, buku ajar, MODUL, HAKI
19 Banyaknya Potensi Bencana di Indonesia
pentingnya rumah sakit siaga bencana (bangunan, SDM, fasilitas, rencana kesiapsiagaan menanggulangi bencana)
1. RS dapat berperan dalam menghadapi bencana dalam berbagai situasi, lebih efektif, terencana, dan sesuai kondisi yang dihadapi, 2. Recana yg sinergis dg perencanaan tata kota, propinsi, nasional, dan steakholder terkait (Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Muhammadiyah Disaster Management Center,dll)
RS siaga bencana (Penguatan SDM, Fasilitas, sarana prasarana, program
Kesiapsiagaan bencana pada: Tahap pra bencana, Tahap bencana (internal dan eksternal), Tahap Pasca bencana, Networking
manajemen bencana di RS, Hospital Emergency incident command system
20 Promosi kesehatan kebencanaan
Manajemen promosi kesehatan pada masa bencana dan sesudahnya
Need assessment upaya promotif dan preventif pada masa sebelum, saat, dan sesudah bencana termasuk kesiapan komunitas rawan bencana dalam menghadapi bencana
Promosi kesehatan penyiapan komunitas rawan bencana, Promosi kesehatan pengurangan risiko kesehatan akibat bencana, Promosi kesehatan setelah bencana
Upaya promosi kesehatan yang tepat terkait kebencanaan
Pengurangan dampak buruk kesehatan pasca bencana, Upaya Mitigasi dampak pasca bencana yang tepat sasaran, Kegiatan promotif dan preventif yang tepat ketika sebelum, saat, dan sesudah bencana
Halaman 51
21 Pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat
Peningkatan kesadaran masyarakat, Penurunan risiko bencana, Pengurangan dampaknya
Peningkatan kapasitas masyarakat & PPM
Kondisi kesiapsiagaan bencana berbasis masyarakat
Target: pemuda & anak sekolah
Ditemukannya model pemberdayaan yang cocok dengan sosial budaya di Yogya
22 Kesehatan reproduksi, seksualitas, kekerasan, KIA, ISR-PMS pasca bencana
Minimnya fasilitas KIA-KR, ISR-PMS di wilayah pengungsian, Minimnya manajemen lingkungan yang berkiatan dengan ramah anak
Penyediaan pelayanan kesehatan reproduksi dan seksualitas, KIA, ISR-PMS, kekerasan di wilayah pengungsian
Tantangan kesehatan reproduksi dan seksualitas, KIA, ISR-PMS, Kekerasan, pasca bencana, Analisis kebutuhan pelayanan kespro di wilayah pengungsian
Anak, remaja, WUS, PUS, lansia
Tersedianya fasilitas dan pelayanan kespro di wilayah pengungsian
23 Perubahan iklim berpotensi memiliki dampak negative dan berpotensi menimbulkan bencana, Perubahan iklim akan berdampak pada sektor kesehatan
Perubahan iklim yang antara lain menyebabkan perubahan suhu yang ekstrem, intensitas hujan yang tinggi, intensitas kekeringan yang tinggi, kenaikan muka air laut, akan berdampak paba bencana2 seperti banjir, kekeringan, rob di pesisir pantai, dan putting beliung. Kesemua bencana tersebut akan berpotensi menyebarkan penyakit, yang hal ini akan berdampak pada kesehatan. Sehingga kesiapan sektor kesehatan dan masyarakat untuk menghadapi keadaan tersebut urgent untuk dilakukan
Vulnerability assessment (mapping), Early warning system, KAP improvement
Vulnerability assessment (mapping), Early warning system, KAP improvement
Populasi dan wilayah, Dinas Kesehatan (Kementrian terkait), Populasi secara luas
Terciptanya peta kerentanan terhaap perubahan iklim di Indonesia, Terciptanya early warning system terkait penyakit tertentu, Meingkatnya KAP populasi
24 Penyakit menular dan tidak menular pasca bencana alam
Kesehatan manusia pasca bencana alam
Mengadakan klinik kesehatan dan keperluan MCK untuk korban
Surveilance penyakit menular dan tidak menular
Korban bencana alam
Menekan angka kesakitan penyakit menular dan tidak
Halaman 52
bencana alam menular pasca bencana alam
25 Early warning system bencana
Early warning system bencana di daerah-daerah wisata seperti Bali, Yoyakarta, dll, Bencana yang dimaksud seperti gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir dan tanah longsor, Daerah wisata yang dimaksud adalah daerah yang banyak dikunjungi wisatawan asing
26 Surveilans Bencana Pembuatan dan penguatan sistem surveilans bencana yang praktis dan representative di daerah-daerah wisata
27 Pengelompokkan daerah-daerah rawan bencana serta penguatan sistem surveilans bencana
Pengelompokkan daerah-daerah rawan bencana dan penguatan sistem surveilansnya, Daerah rawan bencana yang dimaksud adalah daerah rawan bom (contoh bom bunuh diri Bali) dan daerah rawan politik (misal bencana kebakaran karena unsur kesengajaan)
28 Banyaknya kejadian penyakit pasca bencana akibat tempat pengungsian yang tidak memiliki fasilitas sanitasi yang baik, Banyaknya vektor
Kondisi sanitasi lingkungan pengungsian yang buruk menjadi area yang baik untuk berkembangnya sejumlah penyakit, Vektor penyakit yang muncul akibt lingkungan pengungsian
Kajian dan action research mengenai hygiene sanitasi lingkungan pengungsian, Pengendalian vektor penyakit berbasis lingkungan di loaksi pengungsian, Kajian dan
Jurnal, HKI, prosiding, buku
Halaman 53
penyakit yang ada di lingkungan pengungsian, Makanan yang tidak layak konsumsi di lokasi pengungsian akibat cemaran, Sampah dan limbah pasca bencana yang melimpah
yang tidak layak membutuhkan suatu penanganan yang ramah terhadap lingkungan juga, Makanan yang tidak layak makan karena cemaran dari lingkungan atau penyimpanan dan pengolahan yang tidak baik akibat dari fasilitas yang minim di pengungsian, Fasilitas yang minim dan efek dari bencana dapat menimbulkan sampah limbah yang harus ditangani
action research tentang hygiene dan sanitasi makanan di lokasi pengungsian, Kajian dan action research dalam penanganan sampah dan limbah pasca bencana
29 Terlambatnya penanganan apabila bencana
Pembuatan tanggap darurat
Pelatihan PPGD, bekerjasama dengan PMI serta pemadam
Emergency response Masyarakat daerah bencana
Menurunnya jumlah korban apabila ada bencana, korban dapat di pisahkan berdasarkan penangannya
30 Tingginya risiko kecelakaan tim penyelamat/ SAR/ Tagana/ rescue saat menyelamatkan menangani korban bencana
Perlu adanya prosedur / SOP dalam melakukan pekerjaan
analisis kebutuhan dan ketersediaan prosedur dan peralatan, training pada petugas penyelamat (responder safety), Training responder safety
Penelitian mengenai responder safety
diketahuinya tingkat risiko kecelakaan pada responder safety, diketahui peralatan apa saja yang diperlukan, diketahui prosedur / SOP pada petugas responder safety
Adanya perlindungan keselamatan bagi responder safety berupa prosedur / SOP dan terbentuknya training yang berkelanjutan
31 Keselamatan penolong (responder
Penolong (responder) baik itu damkar, SAR,
Perlu ada nya upaya keselamatan dan
keselamatan dan kesehatan kerja penolong (responder
Penolong (responder)
analisis risiko keselamatan dan
Halaman 54
safety) dalam penanggulangan bencana
tenaga medis memiliki risiko yang tinggi ketika melakukan pekerjaannya menolong ketika terjadi bencana. Responder menghadapi berbagai bahaya seperti bahaya fisik, kimia, biologi.
kesehatan kerja bagi penolong (responder)
safety) kesehatan kerja pada pertolongan bencana, prosedur /panduan keselamatan dan kesehatan bagi penolong /responder , dalam situasi bencana.
32 Manajemen Tanggap Darurat bencana di Hotel
Hotel memiliki risiko tinggi ketka terjadi kebakaran dan bencana karena ada banyak tamu yang berada di hotel
Diperlukan upaya membentuk sistem manajemen tanggap darurat kejadian bencana di Hotel
keselamatan dan kesehatan kerja perhotelan, sistem manajemen tanggap darurat bencana di hotel
manajemen hotel, karyawan hotel, tamu hotel
analisis risiko keselamatan dan kesehatan kerja di hotel, analisis risiko bencana di hotel, sistem manajemen k3 hotel, sistem manajemen tanggap darurat bencana di hotel, prosedur tanggap darurat bencana di hotel.
33 Keselamatan Pariwisata Pariwisata juga memliki ancaman dari sisi keselamatan dan kesehatan kerja, sebagai contoh ada tempat wisata yang memiliki risiko kecelakaan, seperti misalnya flying fox di atas laut pantai timang Yogyakarta, arena permainaan seperti dufan, transtudio, tempat wisata seperti pantai juga memiliki ancaman seperti tsunami
perlu adanya sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di bidang pariwisata, perlu adanya manajemen bencana di tempat wisata yang rawan bencana
keselamatan dan kesehatan kerja pengunjung/ wisatawan, keselamatan dan kesehatan kerja di tempat wisata, manajemen bencana di tempat/arena wisata
dinas pariwisata, pengelola tempat wisata, wisatawan
terbentuknya sistem manajemen k3 di pariwisata, prosedur k3 bagi wisatawan, prosedur tanggap darurat bencana di tempat wisata
Halaman 55
TOPIK 10. BIDANG SOSIAL, HUMANIORA, DAN PENDIDIKAN
No ISU-ISU STRATEGIS KONSEP PEMIKIRAN PEMECAHAN MASALAH TOPIK PENELITIAN YANG DIPERLUKAN
TARGET OUTPUT
1
Pengembangan pengolahan bahan pangan lokal untuk meningkatkan status gizi pada balita, remaja, ibu hamil, ibu menyusui, lansia
Masih tingginya angka gizi buruk balita, BBLR, anemia, Asi eksklusif, gizi pada lansia
Pemanfaatan bahan pangan lokal sebagai sumber pangan yang bergizi tinggi
Pemanfaatan bahan pangan untuk meningkatkan zat gizi pada balita, remaja, ibu hamil, ibu menyusui, lansia
Balita, Remaja, Ibu Hamil, Ibu menyusui, Lansia
Menurunnya angka gizi buruk balita, Menurunnya BBLR, Menurunkan anemia, Meningkat cakupan Asi eksklusif, Meningkatkan gizi pada lansia
2
Tingkat kecukupan protein sangat kurang dan kurang banyak terjadi pada remaja (86,2%), Perilaku konsumsi makan masyarakat Yogyakarta (efek dari touris domestic maupun mancanega rame nyumbang asupan lemak, penyedap makanan, asupan makanan dengan cita rasa manis) melebihi dari nasional karena meningkatnya industry fast food (western food), Makanan local dengan syarat gizi seimbang masih belum sepenuhnya dilakukan mengingat menjamurnya industry
Industri fast food tersebar sudut-sudut kota, penjual makanan jajanan gorengan ditiap sekolah, aktivitas fisik siswa terbatas serta sudah mulai menurunnya kebiasaan suka mengonsumsi ikan pada masyarakat. Kejadian obes disebabkan oleh overnourhished (kelebihan zat gizi), namun bukan karena peningkatan aktivitas adrenocortiroid tetapi karena sangat rendah protein, Industri fast food berdampak pola makan sangat rendah asupan serat, padahal serat merupakan salah satu komponan zat gizi (polisakarida yang bermanfaat mengatasi obesitas untuk risiko penyakit degenerative),
School Health Report suatu program yang akan dilaksanakan oleh guru bimbingan konseling serta bekerjasama dengan petugas kesehatan sebagai bentuk upaya perbaikan dalam mengatasi masalah gizi ganda pada remaja dengan pemberian konseling bagi remaja dan pemberian pengetahuan bagi orangtua/pengasuh, serta akan diberikan rapor kesehatan sekolah di setiap akhir bulan sebagai bentuk evaluasi. Melihat situasi dan kondisi saat ini, program ini merupakan cara yang efektif bagi remaja yang memiliki masalah gizi
Pengembangan model School Health Report, Daya terima produkmakanan local terhadap status gizi remaja disekolah binaan, Efektifitas produk makanan local dalam mengatasi masalah gizi ganda (kurang dan lebih) dan penyakit degeneratif
Sekolah, dan siswa, orang tua, guru bimbingan, petugas PKPR/ahli gizi puskesmas,orang tua, Para pelaku usaha dan industry rumah tangga untuk meningkatkan kualitas makanan bersandar internasional berbasis makanan lokal
Adanya kerjasama antara Sekolah, dan siswa, orang tua, guru bimbingan, petugas PKPR/ahli gizi puskesmas,orang tua, Status gizi remaja baik/normal, Para pelaku usaha IRT dapat menghasilkan produk makanan local gizi seimbang
Halaman 56
fast food dilokasi wisata
Apabila sejak remaja sudah mengalami masalah anemia maupun status gizi yang tidak normal, maka akan mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan terganggu, lemah karena sering terkena penyakit infeksi, tidak aktif, malas, cepat lelah, di sekolah sulit berkonsentrasi dalam belajar dan mengantuk. Akibat lebih lanjut dari masalah ini akan mempengaruhi kecerdasan, daya tangkap serta aktifitas dan produktivitas remaja menjadi menurun
dan bisa digunakan di setiap sekolah. Hal ini akan membantu meningkatkan dan memperbaiki kualitas gizi pada remaja.
3
Kerentanan terhadap rawan pangan
Terjadinya perubahan iklim menjadi faktor pemicu kegagalan panen atau berubahnya masa panen. Hal ini akan mendorong terjadinya kelangkaan pangan di wilayah yang tidak memiliki ketahanan yang baik.
Perlunya adaptasi terhadap perubahan iklim dari sisi kemandirian pangan dalam konteks menghilangkan ketergantungan pangan terhadap satu jenis makanan dengan cara edukasi, Mencari alternative cara bercocok tanam yang sesuai dengan prediksi perubahan iklim ke depan
Edukasi kepada populasi potensi kerawanan pangan terhadap perubahan iklim, Penciptaan alternative bercocok tanam yang adaptable terhadap perubahan iklim
Populasi secara luas & Teknologi, petani
Meningkatnya pengetahuan populasi , Terciptanya teknologi bertani/ bercocok tanam
4
Di Indonesia ketersediaan pangan masih kurang, hal ini dibuktikan dengan banyaknya impor
Pemanfaat sumber daya pangan local dan pemberdayaan masyarakat dalam peningkatan ketersediaan pangan untuk
Menganalisis potensi yang dimiliki masyarakat dalam pemanfaatan sumber daya pangan local.
Hubungan ketersedian pangan lokal dengan gizi kurang dan gizi buruk pada balita
Dapat membandingkan dengan adanya ketersediaan pangan local,
Peningkatan status gizi balita dengan sumber pangan lokal
Halaman 57
pangan dari luar negeri. Masalah ketersediaan pangan tersebut , jika tidak ditanggulangi dengan baik akan berdampak pada kemiskinan, kelaparan, gizi buruk bahkan kematian., Banyak makanan yang bersifat gaitrogenik yang masih dikonsumsi masyarakat Indonesia, seperti daun + umbi singkong , gaplek, gadung, rebung, daun ketela, kecipir, dan terung ; pete cina dan lamtoro ; daun papaya dan kelompok Asam (jeruk nipis, belimbing wuluh dan cuka). Sehingga hal tersebut menyebabkan GAKI.
menanggulangi gizi kurang dan gizi buruk pada balita.
apakah bisa meningkatkan status gizi pada balita
5
Penggunaan pestisida yang tidak ramah lingkungan dalam pertanian, Olahan pangan yang tidak menerapkan HACCP sehingga membahayakan manusia, Pemilihan bahan pangan dan bahan tambahan pangan yang tidak aman, Keamanan pangan di lokasi wisata
Penerapan HACCP dalam mengolah makanan, Adanya bahan yang bersifat toksik pada makanan, Banyaknya lokasi wisata dan keamanan pangannya yang belum terkendali
Pengendalian vektor atau hama berbasis lingkungan, Higiene sanitasi olahan pangan, Toksikologi makanan dan keamanan pangan, Toksikologi dan keamanan pangan di daerah wisata
Jurnal, HKI, prosiding, buku
Halaman 58
6
Pelacakan Lulusan Penilaian kualitas alumni dan relevansi kompetensi dengan tuntutan dunia kerja
1. Pelacakan dan penilaian kualitas alumni
2. Relevansi kompetensi dengan tuntutan kerja
1. Identifikasi kualitas alumni
2. Identifikasi relevansi lulusan dengan tuntutan kerja
3. Pengembangan instrumen tracer studi
4. Pengembangan sistem informasi tracer study
5. Pengembangan data base alumni dan perancangan kegiatan alumni
Instrumen, sistem informasi,jurnal,mapping lulusan
7
Pengembangan program pendidikan/pembelajaran inovatif
model, pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran efektif dan inovatif
1. Identifikasi Penggunaan model, pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran efektif dan inovatif.
2. Rancangan model, pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran efektif dan inovatif.
3. Pengembangan model, pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran efektif dan inovatif.
1. Identifikasi: Model Pendekatan Strategi Metode Teknik
pembelajaran efektif dan inovatif.
2. Rancangan: Model Pendekatan Strategi Metode Teknik
pembelajaran efektif
dan inovatif.
3. Pengembangan: Model Pendekatan Strategi Metode Teknik
pembelajaran efektif
1. Laporan penelitian 2. Naskah publikasi
pada jurnal nasional terakreditasi
3. Naskah seminar nasional/internasional pada prosiding
4. Buku Ajar 5. Modul 6. HKI (paten
Halaman 59
dan inovatif.
8
Peningkatan kualitas Sistem Evaluasi
Kurikulum, evaluasi dan
Pembelajaran merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Kualitas evaluasi perlu ditingkatkan agar kualitas kurikulum dan pembelajaran lebih baik.
1. Asesmen Pendidikan 1. Asesmen Peserta
didik
2. Kualitas pendidikan
dan tenaga
kependidikan
3. Kurikulum pengajaran
4. Pendekatan dan
model pembelajaran
5. Sumber belajar
6. Pengembangan
teknologi
pembelajaran
7. Manajemen dan
supervisi sekolah
8. Lingkungan dan
kultur sekolah
9. Evaluasi
pembelajaran
1. Laporan penelitian 2. Naskah publikasi
pada jurnal nasional terakreditasi
3. Naskah seminar nasional/internasional pada prosiding
4. Buku Ajar 5. Modul 6. HKI (paten
2. Kualitas sistem
evaluasi
1. Perancangan sistem
evaluasi
2. Kualitas instrumen
3. Variasi cara evaluasi
4. Penilaian otentik
5. Pengolahan, analisis
dan interpretasi hasil
penilaian
6. Pendayagunaan
umpan balik evaluasi
1. Laporan penelitian 2. Naskah publikasi
pada jurnal nasional terakreditasi
3. Naskah seminar nasional/internasional pada prosiding
4. Buku Ajar 5. Modul 6. HKI (paten
3. Hasil Pendidikan 1. Analisis hasil belajar
2. Analisis kualitas
peserta didik secara
1. Laporan penelitian 2. Naskah publikasi
pada jurnal nasional
Halaman 60
komprehensif terakreditasi 3. Naskah seminar
nasional/internasional pada prosiding
4. Buku Ajar 5. Modul 6. HKI (paten
9
Peningkatan efektivitas Pelaksanaan Program Pendidikan
1. Program pembelajaran
2. Program Layanan BK 3. Program
pengembangan soft skill
4. Program pendidikan karakter
5. Program magang kependidikan
6. Program ekstrakurikuler
7. Program akselerasi 8. Program kemitraan 9. Program inklusi
1. Laporan penelitian 2. Naskah publikasi
pada jurnal nasional terakreditasi
3. Naskah seminar nasional/internasional pada prosiding
4. Buku Ajar 5. Modul 6. HKI (paten
10
Pengembangan kualitas SDM dan Sumberdaya Pendidikan Lainnya
Pentingnya pengembangan kompetensi SDM (dosen, kepala sekolah, guru, pustakawan, laboran, dan teknisi sumber belajar)
1. Identifikasi kualitas kompetensi SDM
2. Pengembangan kompetensi SDM
1. Identifikasi kualitas kompetensi : a. Dosen b. kepala sekolah c. guru d. Pustakawan, e. Laboran, dan f. Teknisi sumber
belajar 2. Pengembangan
kompetensi : a. Dosen b. kepala sekolah c. guru d. Pustakawan, e. Laboran, dan
1. Laporan penelitian 2. Naskah publikasi
pada jurnal nasional terakreditasi
3. Naskah seminar nasional/internasional pada prosiding
4. Buku Ajar 5. Modul 6. HKI (paten
Halaman 61
f. Teknisi sumber belajar
3. Mengembangkan alat
eksperimen fisika
yang fleksibel bisa
dibawa ke mana-
mana
4. mengembangkan
laboratorium dan
perangkat
pengambilan data
yang dapat diakses
jarak jauh
5. mengembangkan
media pembelajaran
berbasis adruino dan
pemanfaatannya
11
Pengembangan kualitas SDM dan Sumberdaya Pendidikan Lainnya
Pentingnya pengembangan kompetensi SDM (dosen, kepala sekolah, guru, pustakawan, laboran, dan teknisi sumber belajar)
1. Identifikasi kualitas kompetensi SDM
2. Pengembangan kompetensi SDM
3. Identifikasi kualitas kompetensi : g. Dosen h. kepala sekolah i. guru j. Pustakawan, k. Laboran, dan l. Teknisi sumber
belajar 4. Pengembangan
kompetensi : g. Dosen h. kepala sekolah i. guru j. Pustakawan, k. Laboran, dan
1. Laporan penelitian 2. Naskah publikasi
pada jurnal nasional terakreditasi
3. Naskah seminar nasional/internasional pada prosiding
4. Buku Ajar 5. Modul 6. HKI (paten
Halaman 62
l. Teknisi sumber belajar
6. Mengembangkan alat
eksperimen fisika
yang fleksibel bisa
dibawa ke mana-
mana
7. mengembangkan
laboratorium dan
perangkat
pengambilan data
yang dapat diakses
jarak jauh
8. mengembangkan
media pembelajaran
berbasis adruino dan
emanfaatannya
12
Inovasi Pelayanan Bimbingan dan Konseling
Layanan Bimbingan dan Konseling yang Inovatif
Pengembangan inovasi layanan bimbingan dan konseling.
1. Pengembangan Program Bimbingan dan Konseling Komprehensif
2. Pengembangan model dan instrumen evaluasi program bimbingan dan konseling komprehensif
3. Pengembangan teknik, strategi, media, dan teknologi pelayanan bimbingan dan konseling.
4. Pengembangan
1. Program Bimbingan dan Konseling Komprehensif
2. Model dan instrumen evaluasi program bimbingan dan konseling komprehensif
3. Inovasi teknik, strategi, media, dan teknologi pelayanan bimbingan dan konseling.
4. Bahan layanan untuk tampilan kepustakaan
Halaman 63
bahan layanan untuk tampilan kepustakaan
5. Pengembangan instrumen need asessment untuk pelayanan bimbingan dan konseling
5. Instrumen need asessment untuk pelayanan bimbingan dan konseling
13
Evaluasi, supervisi dan hasil layanan bimbingan dan konseling
1. Pengembangan model evaluasi, supervisi dan hasil layanan
2. Pengembangan Instrumen Hasil Layanan
1. Kajian evaluasi dan supervisi pelayanan bimbingan dan konseling
2. Kajian tentang hasil layanan bimbingan dan konseling
3. Pengembangan model supervisi layanan bimbingan dan konseling
4. Pengembangan Instrumen layanan bimbingan dan konseling
5. Pengembangan Model evaluasi dan instrumen hasil evaluasi layanan Bimbingan dan Konseling
1. Hasil Evaluasi dan supervisi pelayanan bimbingan dan konseling
2. Hasil layanan bimbingan dan konseling
3. Model supervisi layanan bimbingan dan konseling
4. Instrumen layanan bimbingan dan konseling
5. Model evaluasi dan instrumen hasil evaluasi layanan Bimbingan dan Konseling
14
Program dan Layanan Bimbingan dan Konseling dalam setting khusus
Layanan bimbingan dan konseling untuk setting khusus.
Pengembangan program dan layanan bimbingan dan konseling dalam setting khusus
4. Pengembangan program dan layanan bimbingan dan konseling pada anak berkebutuhan khusus dan pendidikan inklusif
5. Pengembangan program dan layanan
4. Program dan layanan bimbingan dan konseling pada anak berkebutuhan khusus dan pendidikan inklusif
5. Program dan layanan bimbingan dan konseling pada
Halaman 64
bimbingan dan konseling pada setting keluarga
6. Pengembangan program dan layanan bimbingan dan konseling pada setting kebencanaan dan narkoba.
setting keluarga 6. Program dan layanan
bimbingan dan konseling pada setting kebencanaan dan narkoba.
15
Revolusi Karakter Bangsa
Meningkatkan rasa cinta tanah air dan nasionalisme
Pendidikan dengan berbasis bela negara
1. Jatidiri PPKn 2. Pergeseran
paradigma PPKn 3. Pendidikan Politik 4. Penguatan rasa
kebangsaan 5. Pilar-pilar
Demokrasi 6. Masyarakat madani 7. Penguatan nilai dan
karakter bangsa 8. Keadaban
warganegara (civic virtue)
9. Budaya warganegara (Civic culture)
10. Pendidikan multikultural
11. Globalisasi 12. Warga negara yang
cerdas (Civic intelligence)
13. Filsafat Pancasila 14. Kesadaran Hukum 15. Filsafat Pendidikan 16. Ekonomi
kewarganegaraan 17. Penegakan hukum
Jurnal, Buku, media, model kurikulum, Publikasi ilmiah, pertemuan ilmiah, Dosen Tamu, HAKI, Tenologi terapan, Model, Desain, Modul Pelatihan.
Halaman 65
16
Pendidikan Lingkungan Hidup pada jenjang pendidikan formal
Kurangnya kesadaran dan kepekaan serta kepedulian terhadap lingkungan hidup dari warga sekolah baik pada jenjang pendidikan SD,SMP, SMA/SMK
Perlunya peningkatan kesadaran dan kepekaan serta kepedulian terhadap lingkungan hidup dari warga sekolah
1. Peningkatan kesadaran,kepekaan dan kepedulian terhadap lingkungan hidup
2. Pengembangan sekolah adiwiyata
3. Evaluasi keterlaksanan program adiwiyata di DIY
Prosiding,
Jurnal. buku
17
Pemanfaatan sumber daya alam sebagai sumber belajar
Kurang bervariasinya sumber belajar yang digunakan pada proses pembelajaran biologi di sekolah
Pemanfaatan keanekaragaman sumber daya alam di Indonesia sebagai sumber belajar biologi
Identifikasi berbagai jenis flora, fauna dan mikrobia di Indonesia
Kandungan senyawa bioaktif pada berbagai tumbuhan di Indonesia
Prosiding, Jurnal, paten, buku ajar
Kurang bervariasinya bahan ajar yang digunakan pada pembelajaran biologi di sekolah
Pemanfaatan keanekaragaman sumber daya alam di Indonesia yang dikemas dalam bentuk bahan ajar
pengemabangan bahan ajar berdasarkan hasil penelitian tentang berbagai jenis flora dan fauna di Indonesia
pengemabangan bahan ajar berdasarkan hasil penelitian tentang Kandungan senyawa bioaktif pada berbagai tumbuhan di Indonesia
1. Laporan penelitian 2. Naskah publikasi
pada jurnal nasional terakreditasi
3. Naskah seminar nasional/internasional pada prosiding
4. Buku Ajar 5. Modul 6. HKI (paten
18
Linguistik terapan Pentingnya keilmuan linguistik dikaitkan dengan pembelajaran dan keilmuan lain.
1. Penerapan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Bahasa pengantar (Bahasa ibu)
1. Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Bahasa pengantar Bahasa ibu
1. Laporan penelitian 2. Naskah publikasi
pada jurnal nasional terakreditasi
Halaman 66
2. Penerapan pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis kultur/budaya
3. Penerapan pembelajaran bahasa Indonesia berbasis pendidikan karakter
4. Penerapan pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis pendidikan karakter
5. Penerapan pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis genre
6. Penerapan pembelajaran Bahasa Indonesia berkaitan dengan ilmu-ilmu interdisipliner yang lain
2. Pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis kultur/budaya
3. Pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis pendidikan karakter
4. Pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis pendidikan karakter
5. Pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis genre
6. Pembelajaran Bahasa Indonesia berkaitan dengan ilmu-ilmu interdisipliner yang lain
3. Naskah seminar nasional/internasional pada prosiding
4. Buku Ajar 5. Modul 6. HKI (paten
19
Sastra terapan Pentingnya peningkatan keilmuan sastra dengan pembelajaran dan keilmuan lain.
1. Penerapan pembelajaran sastra Indonesia berkaitan dengan karya sastra
2. Penerapan pembelajaran sastra Indonesia berbasis kultur/budaya
3. Penerapan pembelajaran sastra Indonesia berbasis pendidikan karakter
4. Penerapan pembelajaran sastra Indonesia berbasis gender
1. Pembelajaran sastra Indonesia berkaitan dengan karya sastra
2. Pembelajaran sastra Indonesia berbasis kultur/budaya
3. Pembelajaran sastra Indonesia berbasis pendidikan karakter
4. Pembelajaran sastra Indonesia berbasis gender
5. Pembelajaran sastra Indonesia berbasis genre
6. Pembelajaran sastra
1. Laporan penelitian 2. Naskah publikasi
pada jurnal nasional terakreditasi
3. Naskah seminar nasional/internasional pada prosiding
4. Buku Ajar 5. Modul 6. HKI (paten
Halaman 67
5. Penerapan pembelajaran sastra Indonesia berbasis genre
6. Penerapan pembelajaran sastra Indonesia berkaitan dengan ilmu-ilmu interdisipliner yang lain
Indonesia berkaitan dengan ilmu-ilmu interdisipliner yang lain
20
Pengembangan Literasi dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
1. Pentingnya pengembangan literasi bagi peserta didik sebagaimana tertuang dalam nawacita pemerintah.
2. Hasil penelitian menunjukkan masih rendanya budaya membaca peserta didik di Indonesia.
1. Pengembangan literasi sekolah
2. Pengembangan literasi kampus
3. Pembelajaran membaca dan menulis yang menyenangkan
4. Pengembangan Literasi berbasis budaya lokal
5. Pengembangan Literasi berbasis teknologi informasi
6. Pengembangan literasi BIPA
1. Model pengembangan literasi sekolah
2. Model Pengembangan literasi kampus
3. Strategi pembelajaran membaca dan menulis yang menyenangkan
4. Pengembangan media pembelajaran Literasi berbasis budaya lokal
5. Pengembangan modeLiterasi berbasis teknologi informasi
6. Pengembangan media literasi BIPA
Pengembangan Literasi dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
21
Implementasi Kebijakan Pendidikan
Kebijakan pemerintah tentang pendidikan selalu berubah bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan
1. Kebijakan literasi sekolah
2. Kebijakan kurikulum 2013 revisi 2016
3. Kebijakan ujian nasional berbasis komputer
4. Kebijakan full day school
1. Implementasi gerakan literasi sekolah
2. Implementasi kurikulum 2013 revisi 2016
3. Implementasi ujian nasional berbasis komputer
4. Implementasi Kebijakan full day school
Implementasi Kebijakan Pendidikan
Halaman 68
22
Penelitian lintas Keilmuan Prodi
Perlunya pengembangan keilmuan lintas prodi
1. Melakukan penelitian pembelajaran membaca yang menyengankan di SD (penelitian dengan Prodi PGSD)
2. Penelitian pembelajaran Bahasa dan sastra berbasis karakter (penelitian dengan Prodi Bimbingan dan Konseling)
3. Penelitian BIPA (penelitian dengan Prodi Pendidikan Bahasa Inggris)
4. Penelitian pemerolehan Bahasa pada anak usia dini (penelitian dengan Prodi PAUD)
1. Penelitian pembelajaran membaca yang menyenangkan di SD
2. Pengembangan model media pembelajaran membaca di SD
3. Penelitian Bahasa dan Sastra berbasis karakter
4. Penelitian BIPA 5. Penelitian
pemerolehan Bahasa pada anak usia dini
Penelitian lintas Keilmuan Prodi
23
Program pengembangan Translation, Tourism, dan Journalism
a. Pengajaran dan Pembelajaran Translation, Tourism, dan Jurnalism
b. Pengembangan Materi Translation, Tourism, dan Journalism
c. Pengembangan Program Translation, Tourism, dan Journalism Bahasa Inggris
d. Strategi Pengembangan
a. Media Pembelajaran
b. Jurnal, Buku, Bulletin
c. Publikasi Ilmiah d. Sebagai
narasumber dalam seminar/pertemuan ilmiah
e. Visiting lecture f. HAKI g. Teknologi Tepat
Guna h. Model dan Desain,
Karya Rekayasa Sosial
Halaman 69
Program Translation,Tourism, dan Journalism
i. Buku Ajar (ISBN) j. Jumlah kerjasama
penelitian Modul pelatihan
dan pengabdian
masyarakat
24
Manajemen pendidikan Beragamnya tuntutan dan kebutuhan stakeholder pengguna pendidikan berdampak pada tuntutan kualitas pengelolaaan sistem di sekolah dasar
Identifikasi, pemanfaatan, dan Pengembangan manajemen pendidikan dasar
a. Pengembangan manajemen sekolah berbasis IT
b. Pembinaan dan pengembangan kompetensi guru SD
c. Pengembangan kurikulum sekolah dasar
d. Pengembangan keprofesionalan berkelanjutan
e. Analisis kebijakan pendidikan
f. Pengembangan organisasi pendidikan
g. Kepemimpinan transformasional
h. Budaya sekolah i. Sistem penjaminan
mutu di sekolah j. Pengembangan
manajemen sekolah berbasis masyarakat
25
Peningkatan efektifitas pelaksanaan program PAUD
Program layanan PAUD merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Karena PAUD merupakan layanan anak usia dari 0- 6 tahun. dimana program
Analisis hasil program
dan layanan PAUD
1. Identifikasi Program pembelajaran PAUD
2. Identifikasi program layanan PAUD
3. Program pengembangan soft skill
Jurnal, buku, media, kurikulum, publikasi ilmiah, pertemuan ilmiah, Dosen Tamu, HAKI, HAKCIPTA, Teknologi terapan
Halaman 70
pengelolaan dan pelayanan terintegrasi dengan kebutuhan anak.
4. Program pendidikan karakter
5. Program inklusi 6. Media pembelajaran
PAUD 7. Pengelolaan dan
Kelembagaan PAUD 8. Kurikulum PAUD 9. Program layanan
Parenting PAUD
26
Penggunaan istilah
bahasa Arab di
kelompok-kelompok
masyarakat di
Indonesia
Kajian semantik Syahrur dalam al-kitab wa al-quran
Istilah bahasa Arab di bidang Agama
Istilah bahasa Arab di bidang politik
Istilah bahasa Arab di bidang ekonomi
Kata alqur`an yang dimaknai Syahrur
Makna baru kata al-qur`an menurut Syahrur
Pemahaman yang sempit terhadap makna kata asal
Makna kosa kata alqur`an yang sesuai dengan zaman
Penggunaan istilah Arab bidang agama
Istilah bahasa Arab di bidang politik
Istilah bahasa Arab di bidang ekonomi.
Kata alqur`an yang dimaknai Syahrur
Makna bartu kata al-qur`an menurut Syahrur
Membuat buku istilah bahasa Arab berdasarkan kelompoknya
Mengkritisi dan mengeksplorasi makna baru menurut Syahrur
Buku istilah bahasa Arab yang banyak digunakan di masyarakat
Buku yang berisi kosa kata makna baru menurut Syahrur
27
Beragamnya cara pengucapan kata-kata yang berasal dari bahasa Arab di kalangan masyarakat Indonesia disebabkan berbagai faktor, misalnya dialek, pola bunyi bahasa-bahasa
Pengucapan vokal dan konsonan semua bahasa di dunia berdasarkan IPA (International Phonetic alphabeth)
Bagaimana pengucapan bahasa arab dan al-quran untuk anak-anak autis dan penderita kelainan pada alat ucap
pola pengucapan kata-kata berbahasa Arab bagi penderita autis.
pola pengucapan kata-kata berbahasa Arab bagi penderita kelainan pada alat ucap, seperti bibir sumbing, dll
Tersedia kurikulum dan kaidah pengucapan berbahasa Arab bagi penderita autis yang dapat dijadikan pedoman bagi
Buku pedoman pengajar an bahasa arab dan al-quran untuk anak-anak autis dan penderita kelainan pada alat ucap
Halaman 71
yang ada di Indonesia pola pengucapan kata-kata berbahasa Arab bagi masyarakat Jawa
pengajar bahasa arab dan al-quran untuk anak-anak autis, penderita kelainan pada alat ucap
28
Tingginya angka perceraian di masyarakat
tafsir dan syarah hadis tentang tanggung jawab keluarga
Mengurangi terjadinya gugatan cerai dan perceraian
Mengurangi terjadinya gugatan cerai dan perceraian dengan agama
ikut berperan serta dalam mengurangi tingginya tingkat perceraian
panduan dan Tuntutan keluarga sakinah
29
Tingginya pernikahan dini dan KDRT
Ekses perekmbangan sosial media bagi remaja
rendahannya pengeta huan dan penghayatan agama
Mengurangi terjadinya pernikahan dini dan KDRT
pemetaan faktor penyebab pernikahan dini dan KDRT
-
terpetakannya tingkat terjadinya pernikahan dini dan KDRT
panduan hidup berkeluarga
jurnal ilmiah tentang hasil pemetaan penyebab pernikahan dini dan KDRT
30
Kurangannya pemahaman masyarakat tentang islam yang moderat/berkemajuan
Konsep : “Ummatan wasathan”
Terdapat kelompok masyarakat kecenderungan beragama secara ekstrim
Pemetaan kelompok Islam ekstrim kanan dan kiri
Pendekatan dialog agama
Meminimalisir pemahaman agama yang tidak moderat atau yang tidak “Ummatan wasathan”
Output: tersedianya produk tafsir dan hadis tentang islam yang moderat
31
Adanya perbedaan dalam penentuan kalender islam/Hijriyah
Penyatuan Kalender islam secara global
Tidak adanya kalender yang memberi kepastian untuk ibadah dan transaksi secara global
-kalender zonal dan kalender unifikatif/terpadu
Masyarakat sadar akan pentingnya kalender yang bersifat global
Tersedianya panduan penyusunan kalender islam
32
Pengajaran bahasa Arab dan implikasinya pada pembentukan identitas (keagamaan) di lingkungan pondok
Pengajaran bahasa asing (Arab) hendaknya diiringi konsep nasionalisme bangsa.
Kurikulum terlalu mengacu pada pembentukan identitas tertentu
bahasa, ideologi, dan identitas
Tertanam jiwa nasionalisme di kalangan peserta didik dan arti penting persatuan
Kurikulum pembelajaran bahasa Arab bernuansa nasional
Halaman 72
pesantren Salafi bangsa
33
Peranan Bahasa Arab dalam Pengembangan Keilmuan Islam, budaya, inovasi.
Siginifikansi bahasa Arab bagi ilmu pengetahuan Islam
Peranan bahasa Arab yang masih dipandang marjinal dalam pengembangan Ilmu
Bahasa, pemikiran, ilmu agama, dan inovasi
Terdapat pemahaman komprehensif tentang peranan bahasa Arab dalam pengembangan keilmuan agama, busaya, dan inovasi
Tersediannya glosarium kosa kata Arab terkait pengembangan keilmuan Islam, budaya, dan inovasi.
34
1. Pembiayaan bermasalah bank syariah tinggi (NPF)
2. Keterbatasan yang dimiliki usaha mikro dan kecil antara lain di bidang manajemen, tidak tersedianya laporan keuangan yang memadai, tidak adanya agunan dan kualitas sumber daya yang rendah
Studi analisis instrument yang dapat membantu memprediksi pembiayaan di bank syariah
diperlukan analisis
pembiayaan (credit
scoring) yang baik untuk
menilai kelayakan
(creditworthiness) calon
nasabah pada saat
menyalurkan
pembiayaan.
Prediksi Status Pembiayaan Di BMT DIY Dengan Menggunakan Data Alternatif
1. Mengetahui variabel apa yang dapat memprediksi status pembiayaan di BMT
2. Mengetahui kemampuan model data alternatif dalam memprediksi status pembiayaan di BMT
1. Memberikan informasi yang berguna bagi manajemen bank, sebagai masukan dalam menganalisis calon nasabah sehingga bank dapat meminimalisir risiko pembiayaan
35
Studi kritis terhadap fatwa DSN (perbandingan dengan fatwa di luar negeri)
Studi kritis terhadap fatwa DSN tentang perbankan syariah dengan metode perbandingan dengan fatwa-fatwa tentang perbankan syariah di Negara lain
Kajian fikih dan ushul fikih pada setiap fatwa dengan metode perbandingan
Telaah Kritis terhadap fatwa-fatwa DSN tentang produk perbankan syariah
1. Mengetahui persamaan dan perbedan
2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan antara fatwa
Mengelaborasi persamaan dan perbedaan, kelebihan dan kekurangan antara fatwa DSN dengan fatwa di Negara lain dan implikasinya
Halaman 73
DSN dengan fatwa di Negara lain
terhadap perkembangan perbankan syariah
36
Penerapan shariah principle di pasar modal syariah
Pengelolaan struktur keuangan berdasarkan prinsip syariah pada Index Saham Syariah Indonesia
Kajian fiqh dan analisis keuangan sebagai tolak ukur pengukuran kinerja keuangan
Penerapan Prinsip Syariah dalam Tatakelola Keuangan Perusahaaan di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)
Mengetahui pandangan syariah dalam penelolaan keuangan perusahaan-perusahaan yang tergabung di ISSI
37
Kritik Bank Syariah,, Bank Syariah dinyatakan kuran Syariah
Implementasi konsep syariah pada bank syariah disinyalir masih banyak yang menyimpang dari fatwa DSN
- Rekruitmen dan pembinaan SDM yan baik
- Pengawasan aktif dari DPS
- Edukasi masyarakat yang berkelanjutan
Implementasi fatwa DSN pada bank syariah di DIY
Mengetahui kesesuaian praktek syariah pada bank syariah dengan fatwa DSN
Memberikan pembelajaran kepada masyarakat tentang bank syariah
38
Pembiayaan mudharabah lebih sesuai syariah dan rendah risiko
Mudharabah diyakini mampu meningkatkan kesejahteraan dan menekan risiko pembiayaan
Model pembiayaan mudharabah mampu menekan risiko, dan lebih sesuai syariah dan mampu meningkatkan kesejahteraan nasabah
Model Pembiayaan Mudharabah Mikri pada BPRS di DIY
Menemukan modal-model pembiayaan mudharabah yang dijalankan oleh BPRS se DIY
Menemukan model pembiayaan yang lebih efektif dan efisien
39
Sistem bagi hasil pertanian dan kesejahteraan petani
System bagi hasil pertanian sudah membudaya di Indonesia dan mampu meningkatkan kesejahteraan petani
System bagi hasil mampu pertanian meningkatkan kesejehtraan petani melalui pengurangan pengangguran, pertisipasi social ekonomi dan pendampatan petani
System bagi hasil pertanian dalam peningkatan kesejahteraan petani penggarap
Menemukan system bagi hasil yang efektif dalam meningkatkan kesejah-teraan petani penggarap
Mendapatkan model bagi hasil pertanian yang bisa meningkatkan kesejahteraan petani
Halaman 74
40
Dewan Pengawas Syariah (DPS) dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat pada bank syariah
Keberadaan DPS sebagai perwakilan DSN-MUI diyakini mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap bank syariah
Anggota DPS merupakan tokoh agama yang terpercaya sehingga keberadaan memberikan efek positif berupa kepercayaan dan perkembangan bank syariah
Efektifitas pengawasan DPS pada kantor cabang bank syariah di DIY
Mendapatkan system pengawasan syariah yang efektif dan mampu meningkat-kan kepercayaan masyarakat terhadap bank syariah
Model pengawasan syariah yang efektif dan dapat direplikasi pada bank syariah lain.
41
Pendidikan dan isu pluralisme dan Multikulturalisme
Konsep pluralisme Konsep pendidikan
multikulturalisme
Pemahaman kesadaran terhadap pluralitas
Pendidikan Islam BerbasisTeologiInklusif-Pluralis
pendidikan multicultural dalamprespektif Islam
Kesadaran Terhadap Fenoma Pluralitas agama
Kesadaran terhadap fenomena keanekaragaman bangsa
Terwujudnya komponen pendidikan yang berwawasan inklusif dan pluralis
Terwujudnya komponen pendidikan yang apresiatif terhadap fenomena keragaman budaya
42
Pendidikan dan isu gerakan keagamaan kontemporer
Konsep gerakan keagamaan kontemporer
Penyadaran terhadap gerakan keagamaan transnasional dalam praktik pendidikan
Idiologi Islam Syariat dalam Praktik Pendidikan
Kesadaran terhadap fenomena gerakan-gerakan keagamaan trans-nasional dalam praktik pendidikan
Terwujudnya komponen pendidikan yang berwawasan nasionalis
43
Pendidikan dan isu kesetaraan gender
Konsep pendidikan berbasis gender
kesetaraan gender dikehidupan social budaya
Pendidikan sensitive Gender
kesadaranterhadapsensitivitas gender
terwujudnya komponen pendidikan yang sensitive gender
Halaman 75
44
Pendidikan neurosains perkembangankajianneourosains (otak/ syaraf) manusia
OptimalisasikemampuanOtak
Ilmu Neurosains dalam Pendidikan Islam
optimalisasi kinerja otak dalam pendidikan
Terwujudnya komponen pendidikan yang memaksimalkan kinerja otak
45
Pekerasan anak dalam keluarga dan pendidikan
konseppendidikan anti kekerasan anak dan perempuan
Penanggulangan kekerasan dilingkungan keluarga dan pendidikan
Pendidikan Islam dan Kekerasan dalam Keluarga
kesadaran terhadap fenomena kekerasan dalam keluarga
terwujudnya kompnen pendidikan yang anti kekerasan dalam keluarga
46
Paradigma integrasi keilmuan
konsepintegrasikeilmuan Upaya pengintegrasian ilmu, islamisasi ilmu, dan ilmuisasi Islam.
PendidikanIslam Berbasis Integrasi Keilmuan
problem solving terhadap dikotomi keilmuan dalam praktik pendidikan
Terwujudnya komponen pendiidkan yang integrative-interkonektif keilmua
47 Pendidikan Islam dan kearifan lokal
konsep Pendidikan dan budaya lokal
Pengenalan budaya dalam ranah pendidikan
Pendidikan Islam dan Budaya Lokal
48
Diversity, Peace & conflict
Pencegahan konflik melalui kesadaran diversity
Meningkatkan kesadaran diversity, mengatasi konflik dan pentingnya perdamaian
1. Deteksi dini konflik 2. Psikoedukasi
diversity dan peace education.
Masyarakat, pelajar, Guru, sistem pendidikan, tokoh masyarakat
Kebijakan kurikulum
Modul
49
Peningkatan pendapatan masyarakat melalui daya saing ekonomi kreatif
1. Manajemen stratejik 2. Inovasi 3. Manajemen jasa 4. Peningkatan kompetensi 5. Sistem informasi dan
teknologi
Peningkatan kemampuan manajemen ekonomi kreatif
manajemen ekonomi kreatif berbasis ICT
Peningkatan manajemen ekonomi kreatif berbasis ICT
1. Model 2. Modul pelatihan 3. Buku ajar 4. Jurnal 5. HAKI
50
Kesejahteraan masyarakat berbasis kearifan lokal
Tujuan SDGs 4: memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas setara, juga mendukung kesempatan belajar seumur hidup bagi semua
1. Analisis pengembangan literasi keuang an berbasis kearifan lokal
2. Studi pengembangan Metode pembelajaran ekonomi Islam
1. Perancangan model Pengembangan literasi keuangan berbasis kearifan lokal
2. Perancangan model Pembelajaran ekonomi Islam berbasis kearifan
1. Model Pengembangan literasi keuangan berbasis kearifan lokal
2. Model Pembelajaran ekonomi Islam
Halaman 76
lokal berbasis kearifan lokal
51
1. Kurangnya pemahaman terhadap kemampuan diri untuk berpenghidupan yang layak
2. Tingginya pengangguran muda karena rendahnya motivasi kerja
1. Pendidikan yang holistik 2. Pendekatan permintaan
dan penawaran tenaga kerja
Perencanaan pendidikan dan ketenagakerjaan
1. Identifikasi karakteristik pengangguran
2. Identifikasi kebutuhan angkatan kerja
3. Identifikasi kebutuhan pengguna tenaga kerja
1. Teridentifikasi karakteristik pengangguran
2. Teridentifikasi kebutuhan angkatan kerja
3. Teridentifikasi kebutuhan pengguna tenaga kerja
1. Karakteristik pengangguran
2. Pemetaan kebutuhan angkatan kerja
3. Pemetaan kebutuhan pengguna tenaga kerja
52
Pendidikan Ekowisata Lingkungan sebagai sumber belajar
Penggunaan lingkungan sebagai alternatif sumber belajar
Identifikasi jenis tanaman dan hewan
Pengembangan lingkungan untuk ekowisata
Adanya ekowisata baru
Menambah income masyarakat setempat
53
Implementasi JKN/Universal Health Coverage, Prilaku dan tututan masyarakat dalam mencari pelayanan kesehatan, SDG’S
UU JKN dan BPJS, Globalisasi, SDG’S
Penguatan SDM RS dan sarana prasarana untuk mendukung pelaksanaan JKN
JKN, Pasient safety Peningkatan Mutu Pelayanan
Peningkatan Mutu Pelayanan
54
Kinerja Rumah sakit Akreditasi rumah sakit Perbaikan/peningkatan mutu pelayanan
Manajemen Rumah Sakit (SDM, Limbah, Keuangan, Logistik, dll)
Peningkatan Mutu Pelayanan RS
Peningkatan Mutu Pelayanan RS
55
Pengaruh social dan budaya terhadap kesehatan
Aspek kesehatan masih sangat bergantung pada factor social budaya yang berkembang di masyarakat
Pendekatan kepada tokoh masyarakat, tokoh agama, dan ketua adat dalam pemberian infromasi kesehatan yang benar disesuaikan
Kajian etnografi kesehatan, Dukungan stakeholder terhadap upaya peningkatan kesehatan, Tantangan sosial budaya terhadap
Masyarakat & Stakeholder
Peningkatan upaya kesehatan berbasis nilai-nilai social budaya setempat
Halaman 77
dengan social budaya upaya peningkatan kesehatan
56
Rendahnya ASI ekslusif ASI ekslusif sangat penting bagi individu & masyarakat
Pemberdayaan masyarakat & KIE
KIE ASI ekslusif, Action, Misal : Pembentukkan KP ASI, Rumah ramah ASI, Desa ramah ASI, Tempat kerja ramah ASI
Model & pengembangan
Peningkatan cakupan ASI ekslusif
57
Budaya & seni untuk saluran promkes
Terdapat budaya dan seni yang bermanfaat bagi kesehatan
Intervensi melalui budaya & seni
Seni & budaya dalam peningkatan pengetahuan, sikap, dan perilaku kesehatan
Tokoh masyarakat & paguyupan/organisasi
Perilaku sehat
58
Perilaku preventif pada turis di Kota Madya Yogyakarta
Healthy tourism Mengukur tingkat perilaku preventif pada turis
Survey perilaku pada turis
Turis lokal dan turis asing
Data base perilaku turis yang berhubungan dengan kesehatan
59
Lansia Pertumbuhan penduduk usia lansia di Yogya
Lansia sehat & berdaya Jaminan pelayanan kesehatan lansia, Penyakit degeneratif & upaya pencegahannya
Lansia
60
Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan di tempat bekerja di abad ke-21
Adanya gap kompetensi di antara lulusan yang dihasilkan dengan kebutuhan di tempat kerja
Penyusunan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan di tempat kerja di abad ke-21
Tracer study & Inovasi pembelajaran
Mahasiswa &Dosen
Lulusan yang memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan di tempat kerja di abad ke-21
61
KB Pria, belum optimalnya pendidikan kesehatan reproduksi & seksualitas di sekolah, adanya ketidaksetaraan gender yang dipengaruhi oleh
KB masih menjadi bagian kaum perempuan, diperlukan integrasi yang baik antara pendidikan kesehatan reproduksi & seksualitas dengan kurikulum pelajaran di sekolah, perlu diketahui
Pemberian info KB kepada pria (inisiasi informasi KB), analisis kebutuhan dan ketersediaan sumber daya terkait dengan penyampaian materi pendidikaan kesehatan
Tantangan KB pria, Dukungan pria terhadap KB, Nilai2 sosial terhadap KB di Indonesia, pendidikan kesehatan reproduksi & seksualitas anak dan remaja, Isu
PUS, WUS, Kelompok berisiko
Kelompok KB pria, Meningkatnya perilaku siswa terkait pencegahan masalah kesehatan reproduksi & seksualitas, Mencegah terjadinya ketidaksetaraan /
Halaman 78
budaya, ISR-PMS pengaruh budaya dalam peran gender laki-laki dan perempuan di era modern, ISR-PMS dampak dari wisatawan domestic dan internasional
reproduksi & seksualitas di sekolah, analisis pandangan masyarakat terkait peran gender yang dibentuk oleh kebudayaan dan pengimplementasiannya di era modern
gender, Dampak ISR-PMS ketidakadilan gender, Meningkatkan perilaku masyarakat tentang Pencegahan dan pengobatan ISR-PMS
62
Pentingnya pencegahan penyakit di masyarakat.
Peningkatan kesehatan anak SD dengan edukasi PHBS secara dini dan kader kesehatan sekolah.
63
Minimnya tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku dalam kesehatan lingkungan, Minimnya tingkta pengetahuan, sikap dan perilaku dalam mengolah serta memilih makanan yang sehat, Minimnya tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku dalam mengolah sampah
Minimnya pengetahuan, sikap dan perilaku dalam kesehatan lingkungan ditunjukkan dengan masih banyaknya kejadian penyakit yang berbasis lingkungan, Minimnya pengetahuan, sikap dan perilaku dalam memilih dan mngolah makanan ditunjukkan dengan masih banyaknya kejadian penyakit yang berbasis makanan, Minimnya pengetahuan, sikap dan perilaku dalam mengolah sampah ditunjukkan dengan masih banyaknya tempat sampah illegal dan pengolahan sampah yang tidak tepat
Kajian dan action research tentang pengetahuan sikap dan perilaku kesehatan lingkungan, Kajian dan action research tentang pengetahuan sikap dan perilaku memilih dan mengolah makanan, Kajian dan action research tentang pengetahuan sikap dan perilaku mengolah sampah
Jurnal, HKI, prosiding, buku
Halaman 79
64
Tingginya risiko kebakaran, kecelakaan dan dampak dari bencana di hotel dan tempat wisata
diperlukan adanya sebuah sistem manajemen penanggulangan kecelakaan, bencana di hotel dan tempat wisata
Emergency response & preparedness di perhotelan dan tempat wisata seperti dufan, transtudio, sindupark, taman pintar,
Penelitian mengenai analisis mengenai kebakaran , kecelakaan di hotel dan tempat wisata
diketahuinya sistem manajemen K3 di tempat wisata dan hotel, SOP/ prosedur K3
Emergency Response Preparedness procedure/SOP, manual book tentang keselamatan dan tempat wisata
65
Rumah sakit juga sudah mengarah pada wisata medis, didukung dengan wilayah DIY yang merupakan tujuan wisatawan. Sebagai pelayanan kesehatan sudah semestinya harus mendukung kondisi tersebut karena bisa jadi wisatawan tersebut membutuhkan fasilitas pelayanan kesehatan dan rumah sakit sebagai wisata medis adalah mjd rujukan dari berbagai daerah
Rumah sakit harus mempersiapkan diri untuk menjadi wisata medis, sehingga kinerja, mutu serta fasilitas harus diperbaiki. Keberadaan RS mendukug konsep kota sehat dan health tourism
diperlukan upaya pembenahan dalam kinerja, mutu, fasilitas sehingga dapat tercipta wisata medis rumah sakit
Analisis kualitas kinerja, mutu dan sarana prasarana dalam pencegahan infeksi rumah sakit
Adanya peningkatan kinerja, mutu dan sarana prasrana guna mendukung wisata medis
menjadi RS sebagai wisata medis
66
Sebagai daerah wisata dengan jumlah kunjungan wisatawan baik dari dalam maupun dari luar hal ini berhubungan dengan perilaku. Ditakutkan adanya pengaruh budaya yang dapat mempengaruhi semakin cepatnya
untuk mengatasi maslah tersebut dibutuhkan upaya-upaya dalam meningkatkan pengetahuan sampai dengan perilaku yang dimungkinkan sebagai efek yang dapat muncul dari pengaruh
Pencegahan dengan memafaatkan budaya DIY dalam menangani permasalahan infeksi yang diakibatkan karena efek wisata
Pengaruh sosial budaya dalam mengendalikan infeksi menular seksual sebagai bentuk perlindungan bagi masyarakat setempat dan wisatawan
Modul dan Model Modul dan Model
Halaman 80
masalah kesehatan seperti infeksi menular seksual
67
Kearifan Lokal Diperlukan Pembangunan hukum berbasis pada kearifan local (local wisdom)
Perlunya perubahan peraturan perundang-undangan yang mengakomodasi nilai-nilai kearrifan lokal
Pembangunan Hukum Berbasis Pada kearifan Lokal
Merumuskan konsep hukum berbasis kearifan lokal
Naskah akademik
68
Rekayasa sosial dan pengembangan desa
Adanya kebutuhan regulasi di tingkat desa
Perlunya disusun regulasi desa
Penguatan Tata Kelola Pemerintahan Desa.
Merumuskan Konsep Tata Kelola Pemerintahan Desa
· Jurnal
69
Penataan Kelembagaan Negara
Adanya tumpang tindih kewenangan antarlembaga negara
Perlunya pembagian kewenangan yang jelas antar lembaga negara
Penataan Kedudukan dan Hubungan Antar Lembaga Negara
Merumuskan konsep Penyederhanaan Partai Politik
· Bahan ajar
70
Penataan Sistem Politik dan Demokrasi
Perlunya efisiensi organisasi kelembagaan negara
· Perlunya evaluasi terhadap lembaga-lembaga baru.
Penyederhanaan Partai Politik
Merumuskan Konsep Sistem Pemilu dan Pilkada
· Prosiding
71
Perlunya penataan sistem politik dan demokrasi (pemilu/pilkada)
Perlunya paket undang-undang politik yang lebih terpadu.
Penguatan sistem pemilu dan pilkada
Merumuskan Konsep Penegakan Hukum Kejahatan Transnasional
72
Kejahatan transnasional
Adanya berbagai persoalan pelanggaran pidana yang melibatkan pelaku antar negara.
Diperlukan penegakan hukum yang tegas dalam kejahatan transnasional
Penegakan Hukum Kejahatan Transnasional (Narkoba, Terorisme, Human Trafficking)
Merumuskan upaya pemberantasan korupsi dan pencucian uang.
Halaman 81
73
· Kejahatan korupsi dan pencucian uang.
· Tindak pidana korupsi dan perilaku koruptif yang sistematis dan masif.
· Diperlukan penguatan lembaga pemberantas korupsi
· Upaya Pemberantasan Korupsi dan Pencucian Uang
· Merumuskan konsep kedudukan Suami dan Istri dalam rumah tangga.
74
Kesetaraan kedudukan suami dan istri dalam rumah tangga.
Adanya upaya untuk menyetarakan hak dan kewajiban antara suami dan istri
Evaluasi terhadap undang-undang perkawinan.
Analisis kesetaraan kedudukan suami dan istri dalam hubungan rumah tangga
Merumuskan konsep perlindungan konsumen barang dan jasa.
75
Perlindungan Konsumen
Lemahnya posisi konsumen terhadap pelaku usaha
Diperlukan regulasi yang memperkuat posisi konsumen
Upaya perlindungan konsumen Barang dan Jasa.
· Merumuskan konsep persaingan usaha yang sehat
76
Persaingan Usaha Masih terdapat persaingan tidak sehat antar pelaku usaha.
Diperlukan regulasi yang mengatur persaingan yang sehat baik di pusat maupun di daerah
Upaya untuk mengatur persaingan usaha yang sehat
Merumuskan konsep keterbukaan kerahasiaan bank.
77
Keterbukaan informasi perbankan
Makin terpinggirkannya usaha kecil dan menengah
Perlunya regulasi yang memberikan kemudahan informasi tetapi sekaligus melindungi nasabah.
Keterbukaan Informasi Perbankan dan Perlindungan nasabah
Upaya untuk mengatur keterbukaan kerahasiaan Bank yang melindungi nasabah
78
Diperlukan keterbukaan informasi dan perlindungan nasabah
Perlunya regulasi atau kebijakan terkait
79
Pengembangan Ekonomi Syariah
belum diterapkannya prinsip-prinsip Hukum Islam dalam sistem ekonomi syariah
Perlunya kompilasi Hukum Islam dalam Bidang Pengembangan ekonomi syariah
penerapan prinsip-prinsip hukum islam dalam pembiayaan syariah
menemukan kaidah-kaidah Islam dalam Pembiayaan ekonomi Syariah
Halaman 82
80
Pelanggaran HAM belum terpenuhinya HAM secara menyeluruh
perlunya upaya pemenuhan Hak asasi Manusia di seluruh bidang
Implementasi hak sipil dan Politik, Implementasi Hak ekonomi, sosial dan budaya
merumuskan konsep perlindungan hak asasi manusia di bidang sipol dan ekosob.
81
Municipal waste (sampah perkotaan) merupakan permasalahan yang umum terjadi di kota-kota besar. Banyaknya volume sampah yang dihasilkan baik dari skala rumah tangga ataupun non rumah tangga, menjadi permasalahan yang cukup kompleks, karena berkaitan dengan terbatasnya lahan TPA serta permasalahan lingkungan, sehingga membutuhkan penanganan yang tepat dan komprehensif.
Pemecahan masalah yang
mungkin dilakukan
meliputi:
Kajian Sustainable
Mobility
Kajian perilaku
masyarakat, pelaku
usaha, dan pengambilan
kebijakan terhadap
pengelolaan sampah
Kajian pengelolaan
municipal waste melalui
pendekatan pengelolaan
aliran reverse logistics
sampah (kertas, plastik,
logam)
Riset untuk penanganan
sampah yang dibuang,
meliputi:
Kajian fasilitas pembuangan sampah
Routing kendaraan pengangkut sampah;
Penentuan closed/ relocated lokasi TPS existing
1. Kajian terkait pembentukan dan pengelolaan Bank Sampah, meliputi : Respon/perilaku
masyarakat;
Efektivitas bank sampah sebagai solusi pengeloalaan sampah mandiri;
1. Mapping Peta Aliran Pengumpul Sampah (kertas, plastik, logam)
2. Route pengangkut sampah baru
3. Rekomendasi titik Lokasi TPS baru
4. Rancangan klaster bank sampah
5. Rancangan model Pengelolaan Sampah Mandiri
6. Rancangan alat dan fasilitas pendukung pengelolaan sampah mandiri
7. Rancangan model Pengelolaan Bank Sampah Sekolah
1. Paper untuk jurnal nasional/ Internasional
2. Paper untuk seminar nasional maupun Internasiona
3. Paten untuk desain alat
Halaman 83
Bank Sampah sebagai alternatif pemberdayaan ekonomi masyarakat;
Perancangan alat dan fasilitas penanganan sampah yang ergonomis dan ramah lingkungan
Pengelolaan bank sampah sekolah
82
Slogan one village one product ataupun pemberdayaan wilayah dengan menunjukan potensi yang dimiliki merupakan keunggulan bersaing. Hal tersebut tentu saja akan membantu masyarakat yang tinggal dalam wilayah tersebut berkembang. Salah satunya adalah pemberdayaan potensi usaha kecil dalam suatu daerah (usaha mikro). Permasalahan yang muncul adalah bagaimana menjaga keberlangsungan identitas setiap wilayah tersebut, dimana banyak aspek yang saling berkaitan, aturan/regulasi dan melibatkan aspek manusia, dalam hal ini adalah masyarakat.
Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan melakukan 1. Kajian teknologi bertujuan memberikan proses yang efisien 2. Kajian analisis situasi dan kondisi baik secara ekonomi maupun sumber daya manusia untuk usaha mikro 3. Kajian penguatan modal sosial untuk usaha mikro
Formula penguatan kapasitas masyarakat untuk pengelolaan sumberdaya 1. Penelitian tentang peluang ekonomi dan pengalokasian sumber daya 2. Riset teknologi tepat guna untuk UMKM 3. Riset desain alat sederhana namun efektif 4. Riset kebutuhan lokasi, transportasi, packaging, inventori, werehousing 5. Kajian keunggulan bersaing usaha mikro untuk setiap wilayah 6. Peningkatan penguatan kapasitas masyarakat untuk pengelolaan usaha mikro
1. Rancangan alat teknologi tepat guna 2. Mapping usaha mikro setiap wilayah 3. Rancangan klister usaha mikro 4. Rancangan model sosial pengembangan wilayah
1. Paper untuk jurnal nasional/international 2. Paper untuk seminar nasional maupun international 3. Paten untuk desain alat
Halaman 84
84
MENGIMPLEMENTASIKAN PERAN PSIKOLOGI UNTUK PENINGKATAN SUMBERDAYA MANUSIA YANG MEMPUNYAI RESILIENSI DAN TANGGUH DENGAN MENGGALI PENDEKATAN DENGAN KEARIFAN LOKAL, STUDI INDIGENEOUS DAN KEISLAMAN
Perlunya pembuatan model asesmen dan tritmen untuk meningkatkan resiliensi, wellness, menguatkan karakter dan mengatasi problem-problem psikogis masyarakat dengan menggali kearifan lokal, studi indigeneous dan keislaman
Pembuatan model asesmen dan tritmen
untuk meningkatkan resiliensi, wellness, menguatkan karakter dan mengatasi problem-problem psikogis masyarakat
Penelitian dasar dengan menggali kearifan lokal, studi indigeneous dan keislaman dan implementasinya untuk melakukan asesmen dan tritmen untuk
meningkatkan resiliensi, wellness, menguatkan karakter dan mengatasi problem-problem psikogis masyarakat
Terumuskan adanya model asesmen dan tritmen
untuk meningkatkan resiliensi, wellness, menguatkan karakter dan mengatasi problem-problem psikogis masyarakat
dengan menggali kearifan lokal, studi indigeneous dan keislaman
Artikel Jurnal dan prosiding nasional, nasional terakreditasi, internasional, bukuajar, MODUL, HAKI
85
Pemerataan kualitas dan akses pendidikan
Kurikulum Fleksibel 1. Pembelajaran Abad 21 2. Contextual Teaching and
Learning 3. Manajemen Mutu
Terpadu Pendidikan dan Sekolah
4. Inovasi Pembelajaran 5. Kompetensi Guru 6. Kompetensi peserta didik 7. Pendidikan Luar Sekolah
1. Peningkatan kemampuan pengelolaan mutu pendidikan di sekolah
2. Reformasi sistem pembelajaran di sekolah
3. Peningkatan berkelanjutan mutu pendidik dan tenaga kependidikan
4. Peningkatan kualitas lingkungan pendidikan dan sekolah
5. Penguatan jaringan sekolah dengan stakeholder
1. Pengembangan dan Evaluasi kurikulum
2. Supervisi pendidikan 3. Tatakelola pendidikan
dan sekolah 4. Kepemimpinan
pendidikan dan sekolah 5. Manajemen Mutu
Terpadu Pendidikan 6. Pengukuran kinerja
pendidikan 7. Penerapan strategi
pembelajaran CTL 8. Peningkatan kualitas
sistem evaluasi pembelajaran
9. Pengembangan
1. Sekolah yang terlayani dalam penerapan pembelajaran abad 21
2. Level kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan
3. Tingkat akreditasi sekolah yang dilayani
4. Ketersedian berbagai model pendidikan
Artikel Jurnal dan prosiding nasional, nasional terakreditasi, internasional, bukuajar, MODUL, HAKI
Halaman 85
6. Pemecahan masalah terkait kompetensi peserta didik
model-model pendidikan alternatif
10. Pengembangan model-model pembelajaran
11. Peningkatan kualitas tenaga pendidikan dan kependidikan
12. Peningkatan kompetensi peserta didik
13. Pengembangan bahan ajar
14. Pengembangan perangkat pembelajaran
15. Variabel kognitif dan afektif peserta didik
16. Kompetensi peserta didik
alternatif 5. Ketersediaan
berbagai instrumen pengukuran kinerja pendidikan, sekolah, dan anak didik
6. Ketersediaan asosiasi sekolah dan dunia kerja yang mendukung pendidikan
86
MENGIMPLEMENTASIKAN PERAN PSIKOLOGI UNTUK PENINGKATAN SUMBERDAYA MANUSIA YANG MEMPUNYAI RESILIENSI DAN TANGGUH DENGAN MENGGALI PENDEKATAN DENGAN KEARIFAN LOKAL, STUDI INDIGENEOUS DAN KEISLAMAN
Perlunya pembuatan model
asesmen dan tritmen untuk
meningkatkan resiliensi,
wellness, menguatkan
karakter dan mengatasi
problem-problem psikogis
masyarakat dengan
menggali kearifan lokal,
studi indigeneous dan
keislaman
1. Pembuatan model asesmen dan tritmen
2. untuk meningkatkan resiliensi, wellness, menguatkan karakter dan mengatasi problem-problem psikogis masyarakat
1. Terumuskan adanya model asesmen dan tritmen
2. untuk meningkatkan resiliensi, wellness, menguatkan karakter dan mengatasi problem-problem psikogis masyarakat dengan menggali
kearifan lokal,
studi indigeneous
Artikel Jurnal dan prosiding nasional, nasional terakreditasi, internasional, bukuajar, MODUL, HAKI
Halaman 86
dan keislaman
Kepemimpinan
pendidikan vokasi untuk
menjamin ketercapaian
visi SMK
Pengembangan Inovasi
Pembelajaran vokasi di
sekolah
Pengembangan
wirausaha sekolah
Model Pembekalan
wirausaha lulusan
sekolah vokasi
Pengembangan
sertifikasi guru dan siswa
87
Model Manajemen dan Perbaikan Sekolah
Pengembangan manajemen pendidikan berbasis kearifan lokal
Pemetaan kearifan lokal dan menemukan keccocokannya uuntuk pengelolaan sekolahi
Pemetaan kearifan lokal dan menemukan keccocokannya uuntuk pengelolaan sekolahi
Model manajemen pendidikan berbasis kearifan loka
88
Kontribusi kepemimpinan pendidikan membangun pendidikan bermutu untuk semua dan adil
Pengembangan kepemimpinan penndidikan berbasis budaya
Pemetaan budaya dan konteksnya dan menemukan keccocokannya uuntuk pengelolaan sekolahi
Pemetaan budaya dan konteksnya dan menemukan keccocokannya uuntuk pengelolaan sekolahi
Model kepemimpinan pendidikan berbasis budaya
Halaman 87
89
Keseimbangan antarasekolah sebagai organisasi formal dan sebagai komunitas
Memadukan kontribusi kurikulum formal dan informal dalam membangun keunggulan intelektual dan moral
Apakah memadukan konsep organisasi formal dan informal dapat memaksimalkan perbaikan belajar siswa
Apakah memadukan konsep organisasi formal dan informal dapat memaksimalkan perbaikan belajar siswa
Idenntifikasi model sekolah belajar dan sekolah mengajar unyuk pengembangan profesi dan belajar sepanjang hayat
90
Distribusi kewenganan guru dan siswa
Penggunaan teori resistensi memahami perilaku belajar siswa
Distribusi kewenangan duru untuk siswa mendodong belajar di kelas
Distribusi kewenangan duru untuk siswa mendodong belajar di kelas
Model pendelegasian kewenangan guru kepada siswa untuk perbaikan PBM
91
Perencanaan pendidikan rasional versus dinamik dalam perubahan cepat
Prospektif perencanaan dinamik untuk perbaikan gugus sekolah
Analisis kebijjakan dinamis untuk keberhasilan pendidikan
Analisis kebijjakan dinamis untuk keberhasilan pendidikan
Model generik perencanaan pendidikan dan adaptasinya ke dalam konteks
92
Kebijakan pendidikan multi jenjang
Kebijakan generik dan implementasinya dalam kontek multi jenjang urusan pendidikan
Analisis kebijjakan dinamis untuk keberhasilan pendidikan
Analisis kebijjakan dinamis untuk keberhasilan pendidikan
Model kebjikakan pendidikan dinamis aplikatif lokal
93
Pengembangan profesionalisme guru dan kepala sekolah
Pemahaman model mental dan perbaikannnya di sekolah
Identifikasi komunitas praktik di sekolah
Model sekolah belajar dan sekolah mengajar
dan perbaikannya
94
Supervisi eksternal vs internal
Mengembaangkan model penyampaian umpan balik kegiatan supervisi sekolah
95
Peningkatan pendapatan masyarakat melalui daya saing ekonomi kreatif
1. Manajemen stratejik 2. Inovasi 3. Manajemen jasa 4. Peningkatan kompetensi 5. Sistem informasi dan
teknologi
Peningkatan kemampuan manajemen ekonomi kreatif
manajemen ekonomi kreatif berbasis ICT
Peningkatan manajemen ekonomi kreatif berbasis ICT
1. Model 2. Modul pelatihan 3. Buku ajar 4. Jurnal 5. HAKI
Halaman 88
96
Mengimplementasikan peran psikologi dalam mencegah dan menangani kenakalan remaja untuk eningkatkan self eficacy, self regulative learning sekaligus penanggulangan free sex, dan bentuk kenakalan remaja lainnya
Perlunya pembuatan model penanganan kenakalan remaja secara holistik dari aspek psikospiritual, psikososial dan psikologis lainnya
Pembuatan model deteksi dini kenakalan remaja
Penelitian dasar tentang Kenakalan remaja baik preventif preservatif amupun kuratif
Terumuskan adanya model penangananan kenakalan secara holistik
Artikel Jurnal dan prosiding nasional, nasional terakreditasi, internasional, bukuajar, MODUL, HAKI
97
Mengimplementasikan peran psikologi untuk peningkatan potensi positif manusia , terutama yang berkaitdengan optimisme, harapan dan spiritual dan untuk mempercepat penemuan kebermaknaan hidup pada mahasiswa
Perlunyapembuatan model pengembangan penemuan kebermaknaan hidup mahasiswa dengan pengembangkan potensi positif mahasiswa, sehingga mempunya wisdom, welfare dan psychological well being para mahasiswa
Pembuatanmodel Penenemuan kebermkanaan hidup mahasiswa untuk peningkatakan produktivitas ilmiah dan berfikir positif
Penelitiandasardengan
Menggal ikearifan lokal,
dan kearifan religioritas
terutama untuk
mengaktualisasikan
potensi positif sehingga
mahasiswa mempunyai
harapan, optimisme dan
spiritual yang kuat.
Terumuskanadanyamodel pengembangan potensi positif mahasiswa dalam mempercepat penemuan kebermaknaan hidup mahasiswa
Jurnal dan prosiding nasional, nasional terakreditasi, internasional, bukuajar, MODUL, HAKI
98 Bahasa sebagai basis berperilaku dalam perilaku budaya, sastra dan komunikasi.
Berdasar pada etika berbahasa banyak ditemukan perilaku budaya , sastra, dan komunikasi yang menyimpang/ tidak etis .
1. Perlu adanya pemecahan komprehensif dan bersinergi antara pemecahan budaya, sastra dan komunikasi. 2.Pemecahan masalah berjenjang dari level regional (kearifan local) hingga level nasional.
1. Berbagai upaya mengatasi banyaknya penyimpangan budaya, sastra, dan komunikasi. 2.Revitalisasi budaya, satra, dan komunikasi dengan berpijak pada budaya local, regional, dan nasional. 3. Pengembangan
Terpecahkannya masalah masalah budaya, sastra dan komunikasi. 2.Tergugahnya kesadaran akan budaya sendiri yang adiluhung.
1.Setiap warga akan bangga terhadap bahasa, sastra, budaya, dan etika maupun system komunikasi yang dimilikinya, dan kebanggan itu menjadi filter masuknya bahasa, sastra, dan budaya asing yang dipandang
Halaman 89
3.Kebijakan pemerintah yang berupa aturan yang mengikat (terhadap penyimpangan budaya, sastra dan komunikasi baik penyimpangan melalui lisan, tulisan, atau media social).
budaya, sastra, dan komunikasi dengan berpijak pada budaya lokal, regional dan nasioanl serta kebijakan pemerintah.
3.Adanya budaya, sastra, dan komunikasi yang berkemajuan tanpa meninggalkan budaya sendiri.
menyimpang/tidak relevan. 2. Adanya budaya local, regional, dan nasional yang berkemajuan.
99 A. BIPA B. FENOMENA
KEKINIAN DALAM TERHADAP SENI DAN BUDAYA SERTA DAMPAKNYA TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT
C. FENONEMA
MASUKNYABAHASA ASING DAN PENGARUHNYA TERHADAP BAHASA INDONESIA
Penguasaan Bahasa Indonesia yang belum sempurna Kecenderungan karya sastra kontemporer yang berorientasi pada selera pasar bukan pada kualitas karya sastra Banyaknya kosakata asing yang membanjiri Bahasa Indonesia dan lebih popular
Perlunya metode pembelajaran yang efektif, sarana prasana yang mendukung dan atmosfer yang memungkinkan untuk mengembangkan penguasaan bahasa Perlunya adanya kritik dan penelitian yang memberikan atau yang membangun adanya kualitas karya sastra kontemporer Perlu adanya peraturan pemerintah mengenai penggunaan Bahasa asing
Kesulitan Mahasiswa ASing dalam memahami materi perkuliahan Bahasa Indonesia Kajian karya sastra yang berorientasi pada masalah kekinian Fenomena Masuknya Bahasa Inggris terhadap mentalitas bangsa
Perbaikan proses pembelajaran BIPA yang efektif Perbaikan kualitas dan mendewasakan kualitas pembaca Kesadaran masyarakat untuk Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar
Penguasaan Bahasa Indonesia yang lebih baik Menjadikan produk seni dan karya sastra yang berkualitas dan apresiasi pembaca Masyarakat bangga akan Bahasa Indonesia
100 D. Penggunaan bahasa dalam seni dan budaya terhadap perilaku bangsa
Penggunaan Gaya Bahasa Indonesia yang memicu ketidakterusterangan
Perlunya penggunaan kosakata denotative
Ungkapan-ungkapan negative dan pengaruhnya terhadap perilaku bangsa
Perubahan perilaku melalui penggunaan bahasa
Keterusterangan dalam berbahasa (tidak manipulatif)
101 E. Folklore dalam tradisi masyarakat indonesia
Tradisi mitos yang masih banyak disalahgunakan dan dimanfaatkan oleh oknum
Perlu adanya edukasi tentang kebenaran mitos yang disalahnggunakan tersebut
Mitos, keyakinan dan kepercayaan dalam masyarakat
Merasionalkan pola pikir masyarakat yang cenderung menyesatkan
Kesadaran masyarakat untuk berpikir rasional dan beragama dengan baik
Halaman 90
102 BROADCASTING A. Jurnalistik televisi
Aktifitas dan fenomena terbaru dalam dunia pemberitaan di televisi
Perlunya konspe dunia pemberitaan yang senantiasa berpegang teguh pada prinsip jurnalistik yang sehat
Analisa framing dalam isi pemberitaan
Mengetahui agenda yang terdapat dalam pemberitaan di televisi
Menyusun kesimpulan terkait korelasi antara isi siaran dengan agenda tersembunyi yang ada di dalamnya
B. Periklanan televisi
Aktifitas dan fenomena terbaru dalam dunia periklanan di televisi
Perlunya konsep terbaru dalam mensosilisasikan sebuah produk atau gagasan terkini dalam dunia periklanan di televisi
Strategi persuasif dalam iklan
Mengetahui strategi penyampaian informasi terkini dalam dunia periklanan
Menyusun kesimpulan terkait strategi penyampaian informasi terkini dalam dunia periklanan
C. Produksi isi siaran televisi
Strategi kreatif dalam membeuat sebuah isi siaran televisi. Mulai dari berupa features hingga dokumenter
Perlunya pengemasan isi siaran yang menarik untuk menunjang keteratrikan penonton televisi
Startegi kreatif dalam memproduksi sebuah isi siaran televisi
Mengetahui cara mengemas sebuah isi siaran televisi yang sesuai dengan kondisi masyarakat terkini
Menyusun kesimpulan terkait startegi mengemas sebuah isi siaran televisi yang sesuai dengan kondisi masyarakat terkini
103 PUBLIC RELATIONS A. Manajemen Krisis
Stategi yang dilakukan oleh
seoran PRO dalam
mengawal nama baik
organisasi ketika dalam
keadaan krisis
Perlunya kemampuan
manajemen isu yang baik
agar krisis dalam
organisasi dapat segera
diatasi
Staretegi PRO dalam menjaga eksistensi perusahaan di tengah isu buruk yang merusak citra
Mengetahui strategi yang dilakukan oleh PRO dalam melakukan manajemen krisis yang mengganggu perusahaan
Menyususn kesimpulan terkait strategi yang dilakukan oleh PRO dalam melakukan manajemen krisis yang mengganggu perusahaan
B. CSR Stategi yang dilakukan oleh
seoran PRO untuk menjaga
hubungan baik antara
Perlunya kemampuan
manajemen EO yang baik
agar CSR yang dilakukan
Staretegi PRO dalam
menjaga citra baik
perusahaan di tengah
Mengetahui strategi yang dilakukan oleh PRO dalam
Menyususn kesimpulan terkait strategi yang dilakukan oleh PRO dalam melakukan EO
Halaman 91
perusahaan / organisasi
dengan khalayaknya
dapat berjalan
sebagaimana mestinya
hingga tujuan dari CSR
dapat terpenuhi
masyarakat melakukan EO yang mapu menjaga citra baik perusahaan
yang mapu menjaga citra baik perusahaan
C. Komunikasi Organisasi
Stategi yang dilakukan oleh
seoran PRO dalam menjaga
hubungan baik antara
personal yang ada dalam
internal perusahaan /
organisasi
Perlunya startegi
komuniasi sosial yang
tepat dari seorang PRO
agar setiap individu
dalam organisasi /
perusahaan dapat
menjalankan fungsinya
dengan baik seraya
terbangunnya hubungan
yang baik antara satu
sama lain di internal
organisasi
Staretegi PRO dalam
hubungan baik antar
individu dalam
perusahaan
Mengetahui strategi yang dilakukan oleh PRO dalam melakukan manajemen rekayasa sosial yang membangun hubungan baik antar individu dalam organisasi
Menyususn kesimpulan terkait strategi yang dilakukan oleh PRO dalam melakukan manajemen rekayasa sosial yang membangun hubungan baik antar individu dalam organisasi
104 KOMUNIKASI POLITIK A. Kampanye politik
Startegi aktor politik dalam mendapatkan dukungan dari konstituen politik
Perlunya kemampuan
manajemen isi pesan
yang tepat dari aktor
plitik untuk
mendapatkan dukungan
dari para konstituen
politik
Strategi aktor politik untuk mendapatkan dukungan
Mengetahui Strategi aktor politik untuk mendapatkan dukungan
Menyusun kesimpulan terkait Strategi yang dilakukan oleh aktor politik untuk mendapatkan dukungan
B. Propaganda Strategi aktor politik dalam melemahkan kekuatan lawan politik
Perlunya kemampuan
manajemen isi pesan
yang tepat dari aktor
politik untuk
melemahkan lawan
Strategi aktor politik untuk membuat lawan politik dijauhkan dar konstituen politiknya
Mengetahui Strategi aktor politik untuk membuat lawan politik dijauhkan dar konstituen politiknya
Menyusun kesimpulan terkait Strategi yang dilakukan oleh aktor politik untuk membuat lawan politik dijauhkan dar konstituen politiknya
Halaman 92
politik
105 KOMUNIKASI SOSIAL Komunikasi antar budaya dan komunikasi internasional
Strategi dan kemapuan yang dimiliki oleh komunikaitor untuk membangun hubungan baik antar manusia atau kelompok yang memiliki latar belakang kebudayaan yang berbeda
Perlu adanya kemampua komunikasi yang baik dari sang komunikator untuk menjembatani perbedaan yang ada dalam komunikasi karena faktor latar belakang budaya
Strategi komunikator untuk menjembatani perbedaan yang ada dalam komunikasi karena faktor latar belakang budaya
Mengetahui Strategi komunikator untuk menjembatani perbedaan yang ada dalam komunikasi karena faktor latar belakang budaya
Menyusun kesimpulan Strategi yang dilakukan oleh komunikator untuk menjembatani perbedaan yang ada dalam komunikasi karena faktor latar belakang budaya