64 - sangkareang

6
64|Jurnal Sangkareang Mataram ISSNNo.2355-929 Volume 6, No. 1, Maret 2020 http://www.untb.ac.id/Maret-2020/ PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MENYUSUN RPP BERBASIS PAIKEM MELALUI TEKNIK SUPERVISI KELOMPOK PADA SMP BINAAN KOTA MATARAM SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2019/2020 Oleh: H. Nazarudin Pengawas Sekolah SMP Dinas Pendidikan Kota Mataram Abstrak: Penelitian ini adalah merupakan Penelitian Tindakan Kepengawasan (PTKp) yang terdiri dari 2 (dua) siklus dimana tiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Adapun yang melatarbelakangi penelitian ini adalah masih banyak guru dalam menyusun RPP tidak sesuai dengan kaidah yang ditetapkan permendiknas nomor 41 tahun 2007 maupun Permendikbud nomor 22 tahun 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah teknik supervisi kelompok dapat meningkatkan kemampuan guru-guru Bahasa Indonesia SMP di sekolah binaan dalam menyusun RPP berbasis Paikem. Penelitian di laksanakan selama 5 bulan dari bulan Januari sampai dengan bulan Mei 2019 dengan jumlah subyek penelitian sebanyak 12 orang guru. Teknik pengambilan data yang digunakan dengan observasi, evaluasi, dan dokumentasi. Sedangkan Teknik analisa data adalah deskriptif kualitatif. Teknik supervise kelompok sangat efektif untuk meningkatkan kompetensi guru-guru Bahasa Indonesia SMP binaan peneliti dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berbasis PAIKEM. Hal ini bisa dilihat dari hasil telaah produk RPP antara siklus I dan II yakni; rerata nilai hasil telaah produk RPP pada siklus I 63.17 dengan kategori Cukup dan pada siklus II mencapai 88.17 dengan kategori Sangat Baik. Kata Kunci: teknik supervisi kelompok, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Paikem PENDAHULUAN Setiap guru pada Satuan Pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan berhubungan pisik serta psikologis peserta didik. (Permendiknas no. 41 tahun 2007) . Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, setiap sekolah mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi dengan mempedomani panduan dari Badan Standar Nasional Pendidikan. Secara umum Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan terdiri dari dokumen satu dan dokumen dua, dimana pada dokumen dua meliputi pengembangan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran untuk semua mata pelajaran sesuai dengan Struktur Program yang telah ditetapkan pada dokumen satu. Oleh karenanya merupakan sebuah kewajiban bagi setiap guru mata pelajaran termasuk guru mata pelajaran Bahasa Indonesia harus mampu menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan baik. Berdasarkan hasil supervisi akademik yang dilakukan pengawas/penulis di sekolah binaan pada awal semester genap 2019/2020, ternyata dari enam belas guru Bahasa Indonesia yang melaksanakan Proses Belajar Mengajar, tujuh orang guru tidak menyusun RPP, lima orang guru memiliki RPP copy paste dan empat orang menyusun sendiri (dengan segala keterbatasannya), sehingga proses belajar mengajar tidak terarah, tujuan pembelajaran tidak jelas, materi pembelajaran tidak terorganisasi dengan baik hanya mengikuti buku teks, alokasi waktu tidak direncanakan dengan baik, metode dan strategi pembelajaran monotun dan tidak menarik sehingga siswa kurang termotivasi belajarnya, kurang perhatian, main sendiri, tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru, mengantuk dan lain lain pembelajaran tidak kondusip Dari latar belakang tersebut di atas untuk membantu guru-guru dalam menyusun RPP menggunakan PAIKEM, maka dipandang perlu diadakan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS). Masalah yang dapat dirumuskan adalah: Apakah melalui teknik supervise kelompok dapat meningkatkan kemampuan guru Bahasa Indonesia dalam mengembangkan Rencana Pelaksanaan

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 64 - SANGKAREANG

64|Jurnal Sangkareang Mataram ISSNNo.2355-929

Volume 6, No. 1, Maret 2020 http://www.untb.ac.id/Maret-2020/

PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MENYUSUN RPPBERBASIS PAIKEM MELALUI TEKNIK SUPERVISI KELOMPOK PADA SMP BINAAN

KOTA MATARAM SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2019/2020

Oleh:

H. NazarudinPengawas Sekolah SMP Dinas Pendidikan Kota Mataram

Abstrak: Penelitian ini adalah merupakan Penelitian Tindakan Kepengawasan (PTKp) yang terdiri dari 2(dua) siklus dimana tiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi,dan refleksi. Adapun yang melatarbelakangi penelitian ini adalah masih banyak guru dalam menyusunRPP tidak sesuai dengan kaidah yang ditetapkan permendiknas nomor 41 tahun 2007 maupunPermendikbud nomor 22 tahun 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah teknik supervisikelompok dapat meningkatkan kemampuan guru-guru Bahasa Indonesia SMP di sekolah binaan dalammenyusun RPP berbasis Paikem. Penelitian di laksanakan selama 5 bulan dari bulan Januari sampaidengan bulan Mei 2019 dengan jumlah subyek penelitian sebanyak 12 orang guru. Teknik pengambilandata yang digunakan dengan observasi, evaluasi, dan dokumentasi. Sedangkan Teknik analisa dataadalah deskriptif kualitatif. Teknik supervise kelompok sangat efektif untuk meningkatkan kompetensiguru-guru Bahasa Indonesia SMP binaan peneliti dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP) berbasis PAIKEM. Hal ini bisa dilihat dari hasil telaah produk RPP antara siklus I dan II yakni;rerata nilai hasil telaah produk RPP pada siklus I 63.17 dengan kategori Cukup dan pada siklus IImencapai 88.17 dengan kategori Sangat Baik.

Kata Kunci: teknik supervisi kelompok, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Paikem

PENDAHULUAN

Setiap guru pada Satuan Pendidikanberkewajiban menyusun RPP secara lengkapdan sistematis agar pembelajaranberlangsung secara interaktif, inspiratif,menyenangkan, menantang, memotivasipeserta didik untuk berpartisipasi aktif,serta memberikan ruang yang cukup bagiprakarsa, kreatifitas, dan kemandiriansesuai dengan bakat, minat danberhubungan pisik serta psikologis pesertadidik. (Permendiknas no. 41 tahun 2007).

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005tentang Standar Nasional Pendidikan, setiapsekolah mengembangkan Kurikulum TingkatSatuan Pendidikan berdasarkan StandarKompetensi Lulusan dan Standar Isi denganmempedomani panduan dari Badan StandarNasional Pendidikan. Secara umum KurikulumTingkat Satuan Pendidikan terdiri dari dokumensatu dan dokumen dua, dimana pada dokumen duameliputi pengembangan Silabus dan RencanaPelaksanaan Pembelajaran untuk semua matapelajaran sesuai dengan Struktur Program yangtelah ditetapkan pada dokumen satu.

Oleh karenanya merupakan sebuah kewajibanbagi setiap guru mata pelajaran termasuk guru matapelajaran Bahasa Indonesia harus mampumenyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatanbelajar mengajar dengan baik.

Berdasarkan hasil supervisi akademik yangdilakukan pengawas/penulis di sekolah binaan padaawal semester genap 2019/2020, ternyata darienam belas guru Bahasa Indonesia yangmelaksanakan Proses Belajar Mengajar, tujuhorang guru tidak menyusun RPP, lima orang gurumemiliki RPP copy paste dan empat orangmenyusun sendiri (dengan segala keterbatasannya),sehingga proses belajar mengajar tidak terarah,tujuan pembelajaran tidak jelas, materipembelajaran tidak terorganisasi dengan baikhanya mengikuti buku teks, alokasi waktu tidakdirencanakan dengan baik, metode dan strategipembelajaran monotun dan tidak menarik sehinggasiswa kurang termotivasi belajarnya, kurangperhatian, main sendiri, tidak mengerjakan tugasyang diberikan guru, mengantuk dan lain lainpembelajaran tidak kondusip

Dari latar belakang tersebut di atas untukmembantu guru-guru dalam menyusun RPPmenggunakan PAIKEM, maka dipandang perludiadakan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS).Masalah yang dapat dirumuskan adalah: “Apakahmelalui teknik supervise kelompok dapatmeningkatkan kemampuan guru Bahasa Indonesiadalam mengembangkan Rencana Pelaksanaan

Page 2: 64 - SANGKAREANG

ISSNNo.2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram|65

http://www.untb.ac.id/Maret-2020/ Volume 6, No. 1, Maret 2020

Pembelajaran berbasis PAIKEM semester ganjiltahun pelajaran 2019/2020?”

Tujuan melaksanakan Penelitian TindakanKepengawasan (PTKp) ini adalah: “Untukmengetahui bahwa melalui teknik supervisekelompok dapat meningkatkan kemampuan guruBahasa Indonesia Menyusun Rencana PelaksnaanPembelajaran (RPP) berbasis PAIKEM.

Adapun Manfaat Penelitian antara lain: (1)Melalui teknik supervisi kelompok dapatmemberikan pengalaman belajar bagi guru, karenamelalui teknik supervisi kelompok guru diberikanmateri pembelajaran PAIKEM, (2) Guru mampumenyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP) berbasis PAIKEM, sehingga proses belajarmengajar lebih baik.

Ruang lingkup penelitian ini dibatasi padapenyusunan RPP Paikem melalui teknik supervisikelompok. teknik supervisi kelompok adalah suatupertemuan ilmiah dalam bidang sejenispendidikan untuk menghasilkan karya nyata (Badudu, 1988 : 403 ). Dalam kaitannya denganpembinaan kemampuan guru menyusun RPPberbasis PAIKEM melalui teknik supervisikelompok, maka Amstrong ( 1990 : 209)menyatakan bahwa tujuan teknik supervisikelompok adalah untuk memperoleh tingkatkemampuan yang diperlukan dalam pekerjaanmereka dengan cepat, ekonomis, danmengembangkan kemampuan-kemampuan yangada sehingga prestasi mereka pada tugas yangsekarang meningkat dan mereka dipersiapkanuntuk menerima tanggung jawab yang lebih besardi masa yang akan datang. Teknik supervisikelompok dapat dilakukakan melalui diskusikelompok, rapat, maupun workshop. Siswanto(1989:139) mengatakan Workshop bertujuan untukmemperoleh nilai tambah seseorang yangbersangkutan, terutama yang berhubungan denganmeningkatnya dan berkembangnya pengetahuan,sikap, dan keterampilan yang bersangkutan. tekniksupervisi kelompok dimaksud untuk mempertinggikemampuan dengan mengembangkan cara-caraberpikir dan bertindak yang tepat serta pengetahuantentang tugas pekerjaan termasuk tugas dalammelaksanakan evaluasi diri ( As’ad, 1987 : 64 ).

Dari paparan di atas, menunjukkan bahwapeningkatan kemampuan guru dalam menyusunRencana Pelaksanaan Pembelajaran berbasisPAIKEM melalui kegiatan teknik supervisikelompok yang lebih menekankan pada metodekolaboratif konsultatif akan memberikankesempatan sharing antara satu guru dengan gurulain, sehingga pemahaman terhadap penyusunanRPP berbasis PAIKEM dapat ditingkatkan baikdalam teoritisnya maupun implementasinya.Dengan demikian dapat diduga bahwa melaluiteknik supervisi kelompok dapat meningkatkan

kemampuan guru Bahasa Indonesia SMP padasekolah binaan dalam penyusunan RPP berbasisPAIKEM.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)adalah rancangan pembelajaran mata pelajaran perunit yang akan diterapkan guru dalampembelajaran di kelas. Berdasarkan RPP inilahseorang guru diharapkan bisa menerapkanpembelajaran secara terprogram. Oleh karena itu,RPP harus mempunyai daya terap (aplicable) yangtinggi. Pada sisi lain, melalui RPP pun dapatdiketahui kadar kemampuan guru dalammenjalankan profesinya (Mansyur Muslich, 2010 ;45)”

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran / RPPyang memuat: Identitas, Alokasi waktu, StandarKompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, TujuanPembelajaran, Materi Pembelajaran, Metode,Langkah-langkah pembelajaran, alat bantu/alatperaga dan LKS serta Evaluasi, merupakan desainpembelajaran yang berfungsi sebagai panduankegiatan belajar mengajar guru/siswa selamaalokasi waktu tertentu agar tercapai tujuanpembelajaran sesuai SK, KD, Indikator dan TujuanPembelajaran yang telah ditetapkan secarasistematis.

Pembelajaran yang saat ini dikembangkan danbanyak dikenalkan ke seluruh pelosok tanah airadalah Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,Efektif, dan Menyenang kan atau disingkat denganPAIKEM. Disebut demikian karena pembelajaranini dirancang agar mengaktifkan anak, Inovatifbersifat memperkenalkan sesuatu yang baru ataupengenalan hal hal yang baru, mengembangkankreativitas sehingga efektif namun tetapmenyenangkan.

PAIKEM adalah singkatan dari PembelajaranAktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, danMenyenangkan.

Adapun hipotesis tindakan dalam PenelitianTindakan Sekolah ini adalah: “teknik supervisikelompok dapat meningkatkan kemampuan guruBahasa Indonesia dalam mengembangkan RencanaPelaksanaan Pembelajaran (RPP) berbasisPAIKEM pada SMP binaan Kota Mataram tahunpelajaran 2011/2012”.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dirancang dalam bentuk PTKp(Penelitian Tindakan Kepengawasan) yangdilaksanakan dalam dua siklus. Setiap sikluspeneliti melaksanakan teknik supervisi kelompoksebanyak dua kali pertemuan, pertemuan ke-1penyampaian materi dan pertemuan ke-2 menyusunRPP oleh masing – masing guru yang dijadikansubyek penelitian. Subjek penelitian ini adalah

Page 3: 64 - SANGKAREANG

66|Jurnal Sangkareang Mataram ISSNNo.2355-929

Volume 6, No. 1, Maret 2020 http://www.untb.ac.id/Maret-2020/

guru Bahasa Indonesia SMP pada sekolah binaansebanyak 12 orang terdiri dari 11 sekolah.

Penelitian ini dilaksanakan pada semester I(ganjil) tahun pelajaran 2019/2020. Waktu yangdiperlukan adalah 5 bulan yakni mulai bulan Julis.d. bulan November tahun 2020. Bulan Julimerupakan tahap persiapan (observasi awal,menyusun perencanaan, pembuatan proposalpenelitian), bulan Agustus pelaksanaan tindakansiklus I, bulan Maret pelaksanaan tindakan siklusII, bulan September dan November pengolahandata dan penyusunan laporan. Kegiatan tekniksupervisi kelompok dilaksanakan di masing-masingsekolah. Pemilihan lokasi penelitian di sekolahtersebut, karena sekolah tersebut merupakansekolah binaan peneliti.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan(action research) yang bertujuan untukmeningkatkan kemampuan guru menyusun RPPberbasis PAIKEM melalui Workshop. Jenispenelitian tindakan yang dipilih adalah jenisemansipatori. Rancangan penelitian yangdigunakan adalah rancangan model Kemmis yangterdiri atas empat langkah, yakni: perencanaan,pelaksanaan, observasi dan refleksi (Wardhani,2007 : 45).

a. Perencanaan

Beberapa kegiatan yang dilakukan adalahsebagai berikut: a) Melakukan pendataan terhadapguru guru yang memiliki masalah denganpenyusunan RPP berdasarkan hasil supervisisebelumnya, b) Membuat undangan untukmengumpulkan guru melalui undangan KepalaSekolah, c) Menyusun jadwal teknik supervisikelompok: hari, tanggal, waktu / jam, dan lokasi/tempat, d) Menyiapkan materi teknik supervisikelompok seperti; Handout, materi power point,contoh model RPP berbasis Paikem, e)Menyiapkan daftar hadir peserta teknik supervisikelompok, f) Menyiapkan tes untuk peserta, g)Menginformasikan kepada guru agar membawabahan-bahan seperti: Program, Silabus, RPP, dansebagainya, h) Menyusun Lembar Observasi untukpelaksanaan teknik supervisi kelompok, daninstrumen telaah RPP.

b. Pelaksanaan teknik supervisi kelompok

1. Pertemuan ke-1 Pemaparan Materi Pembelajaran

PAIKEM yang disampaikan sekaligussebagai contoh model pembelajaranPAIKEM oleh peneliti.

Menyampaikan informasi tentang prinsip-prinsip dan langkah langkah penyusunanRPP berbasis PAIKEM.

Tanya jawab

2. Pertemuan ke-2 Peserta mengembangkan RPP berbasis

PAIKEM secara berkelompok.3. Pertemuan ke-3

Presentasi hasil pengembangan RPPberbasis PAIKEM dari masing-masingkelompok.

c. Observasi

1. Kesiapan mental dan fisik guru.2. Kesiapan bahan-bahan yang dibawa guru

pada saat teknik supervisi kelompok.3. Kehadiran guru.4. Kesiapan sarana teknik supervisi kelompok.5. Mengamati kegiatan diskusi kelompok.6. Mengamati dan menganalisis hasil observasi

Untuk melaksanakan observasi terhadappelaksanaan dan hasil pemberian tindakan,menggunakan pedoman observasi terlampir daninstrumen telaah RPP.

d. Refleksi

Kegiatan refleksi adalah melihat kembaliperistiwa yang perlu dikaji setelah observasidilakukan. Refleksi dilakukan melalui analisispermasalahan untuk dirumuskan sebab-sebabkeberhasilan dan ketidak berhasilan, sehinggadapat menetapkan hasil yang telah dicapai danyang belum dicapai serta yang perlu diperbaikidalam pelaksanaan kegiatan berikutnya.

Pada tahapan ini peneliti membahas tentang:1. Hasil observasi oleh observer pada saat

melakukan pengamatan selama pelaksanaanpembimbingan kelompok kecil.

2. Tindakan apa yang harus dilakukan untukmemecahkan permasalahan-permasalahanyang dihadapi oleh peneliti dan permasalahanyang dihadapi oleh guru dalam penyusunanRPP berbasis PAIKEM.

3. Jenis penguatan apa agar guru termotivasiuntuk memperbaiki kesalahan.

4. Bagaimana pelaksanaan teknik supervisikelompok penyusunan RPP yang dilakukanoleh pengawas selaku peneliti, apakah sudahsesuai atau masih perlu perbaikan.

5. Penyiapan alat bahan ajar, apakah ada kendalayang harus di cari solusi pemecahannya atauada yang harus di perbaiki dan di sesuaikandengan rencana yang telah di tuangkan padaRPP.

6. Penyusunan lembar observasi pengawas danlembar observasi guru apakah ada yang harusdi revisi atau sudah sesuai dengan jeniskegiatan yang dilaksanakan

7. Penyusunan alat evaluasi terkait dengan materipembimbingan yaitu sekitar penyusunan RPPberbasis PAIKEM.

Page 4: 64 - SANGKAREANG

ISSNNo.2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram|67

http://www.untb.ac.id/Maret-2020/ Volume 6, No. 1, Maret 2020

8. Menjabarkan jenis tindakan apa dalam upayakegiatan tindak lanjut.Sumber Data dalam Penelitian Tindakan

Sekolah ini adalah guru-guru Bahasa IndonesiaSMP sekolah binaan yang terdiri dari 12 orangguru yang memerlukan bimbingan dalampenyusunan RPP berbasis PAIKEM.

Jenis Data yang berasal dari guru meliputi:Rekap hasil telaah Produk Rencana PelaksanaanPembelajaran (RPP) berbasis PAIKEM.

Untuk melakukan analisis data dapatdilakukan melalui analisis deskriptif kualitatifmelalui pendataan analisis dan pembahasanterhadap data yang diperoleh dengan mencocokkantingkat pencapaian terhadap indikatorkeberhasilan/indikator kinerja. Data hasilpenyusunan RPP berbasis PAIKEM dianalisisdengan studi dokumen dimana penelitimengumpulkan Produk RPP yang disusun olehmasing-masing responden, kemudian ditelaah dandinilai sesuai dengan instrumen telaah RPP olehpeneliti. Instrumen telaah RPP menggunakan skalalikert dengan rentangan nilai 1-100. Setelah dataterkumpul selanjutnya dianalisis secara deskriptifkualitatif yaitu dengan menggunakan KriteriaAcuan Patokan Skala Lima. Rentang nilai dankriteria untuk produk RPP dapat dilihat pada tabelberikut:

Tabel 1: Kategori telaah RPP

Skor Predikat90-100 A (Amat Baik)80-89 B (Baik)65-79 C (Cukup)55-64 D (Kurang)0-54 E (Sangat Kurang)

(Koyan, 2003:5

Indikator keberhasilan yang ditetapkandalam penelitian ini adalah pelaksanaan supervisiakademik 85% responden memperoleh nilai ≥ 80%dengan kriteria “Baik (B)”

HASIL PENELITIAN

a. Hasil Penelitian Siklus I

Hasil telaah Produk RPP Guru

Tabel 2: Rekap hasil telaah Produk RPPNo. Aspek1 Jumlah Responden 12 Orang2 Nilai Tertinggi 823 Nilai Terendah 484 Rata-rata 63.175 Jumlah Responden

yang tuntas1 orang (8.33%)

6 Jumlah Respondenyang tidak tuntas

11 orang (91.67%)

7 Indikator Kinerja 85% responden

memperoleh nilai ≥ 80dengan kategori Baik

Berdasarkan data di atas dapat dijelaskanbahwa; dari 12 orang guru yang memperoleh nilaidengan kategori baik hanya 1 orang (8.33%) danyang mendapat nilai dengan kategori cukupsebanyak 4 orang (33.33%), dan sebanyak 7 orang(58.33%) mendapat nilai dengan kategori cukupdan rendah. Bila dilihat dari indikator keberhasilanyakni; 85% memperoleh nilai ≥ 80, maka belumtercapai baik dilihat dari ketuntasan individumaupun klasikal.

b. Hasil Penelitian Siklus II

Tabel 3: Rekap Produk RPP

No. Aspek1 Jumlah Responden 12 Orang2 Nilai Tertinggi 963 Nilai Terendah 814 Rata-rata 88.175 Jumlah Responden

yang tuntas12 orang (100%)

6 Jumlah Respondenyang tidak tuntas

-

7 Indikator Kinerja 85% respondenmemperoleh nilai ≥80 dengan kategoriBaik

Berdasarkan data di atas dapat dijelaskanbahwa; dari 12 orang responden yang memperolehnilai dengan kategori baik sebanyak 12 orang (100)dengan nilai rata-rata 88.17. Bila dilihat dariindikator keberhasilan yakni; 85% memperolehnilai ≥ 80, maka telah tercapai baik dilihat dariketuntasan individu maupun klasikal.

PEMBAHASAN

Berdasarkan uraian di atas, pelaksanaan PTKpdilaksanakan dalam 2 siklus dimana tiap siklusterdiri dari 3 kali pertemuan. Adapun hasilpenelitian dan pengolahan datanya dapat dilihatpada tabel berkut!

Tabel 4: Rekap Produk RPP dan hasil observasiaktivitas peneliti Siklus I dan II

JenisKegiatan Siklus Rata-

rataIndikator

Keberhasilan

ProdukRPP

I 63.17

85% memperolehnilaia ≥ 90

II 88.17%

Peningkatan

25%

Page 5: 64 - SANGKAREANG

68|Jurnal Sangkareang Mataram ISSNNo.2355-929

Volume 6, No. 1, Maret 2020 http://www.untb.ac.id/Maret-2020/

Gambar: Grafik Rekap Hasil Telaah RPP Guru

Hasil penelitian siklus I seperti yangditunjukkan pada tabel 4 dijelaskan sebagaiberikut: untuk hasil penyusunan RPP (produk RPP)dilihat dari kesesuaian kriteria yang telahditetapkan rata-rata untuk siklus I baru mencapai63.17 dengan kategori cukup dan mengalamipeningkatan pada siklus II menjadi 88.17 dengankategori Baik. Pada siklus I, guru-guru merasabelum siap untuk menyusun RPP dengan modelPAIKEM dengan alasan terbatasnya waktu dansulitnya menyusun RPP menggunakan modelPAIKEM yang dianggapnya baru. Disampingalasan tersebut pada umumnya guru jarangmenyusun RPP secara mandiri, sehingga gurukesulitan ketika menyusun mulai dari awal sesuaidengan langkah-langkah penyusunan RPP yangbenar. Hal ini dapat dijelaskan bahwa pada siklus Idari 12 orang guru hanya 1 orang guru yangmemperoleh nilai 81 dengan kategori baik,sedangkan 11 orang memperoleh nilai cukup dankurang dengan rentang 48 sampai dengan 73.Berdasarkan hasil telaah RPP masih ada beberapaaspek yang harus direvisi antara lain; (1)perumusan IPK dan tujuan, (2) pemilihan dan danpengorganisasian materi ajar, (3) penggunaanmetode/pendekatan, (4) dan pada penilaian hasilbelajar. Kekurangan-kekurangan dari siklus Itersebut kami sebagai pengawas/peneliti berupayauntuk melakukan perbaikan pada siklus II antaralain; (1) memberikan contoh-contoh RPP berbasisPAIKEM, dan (2) menyiapkan Handout teknikmengembangkan indikator yang dilengkapi denganTaksonomi Bloom, sehingga rata-rata pada siklusII mengalami peningkatan sebesar 25% dan telahmencapai indikator yang telah ditetapkan yakni85% memperoleh nilaia ≥ 80.

Untuk kesiapan dan kelengkapan mengikutibimbingan pada siklus I masih perlu ditingkatkan.Pada siklus I dari 12 orang guru yang memilikikelengkapan sesuai instrumen hanya 4 orang,sedangkan 8 orang hanya memiliki kelengkapan 2-3 kelengkapan yang dipersyaratkan. Ada guru yanghanya membawa silabus dan program semester

saja, atau hanya membawa buku pegangan gurudan silabus saja. Padahal untuk menyusun RPPdibutuhkan minimal; silabus, buku penunjang,program tahunan dan program semester. Melihatkenyataan tersebut maka pada siklus II penelitisendiri mengupayakan dengan cara menyiapkansilabus, dan buku-buku penunjang yang dibutuhkanguru-guru ketika melakukan revisi RPP, sehinggapada siklus II untuk kesiapan perlengkapanbimbingan setiap guru sudah tidak bermasalah.Karena dari 12 orang guru hanya ada 1 orang guruyang lupa membawa silabus, dan itu sudah teratasidengan silabus yang sudah disediakan olehpengawas.

PENUTUP

a. Simpulan

Kegiatan teknik supervisi kelompok sangatefektif untuk meningkatkan kompetensi guru-guruBahasa Indonesia SMP pada sekolah binaan dalampengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP) berbasis PAIKEM. Hal ini bisa dilihat darihasil/produk RPP antara siklus I dan II yakni;rerata nilai produk RPP pada siklus I 67.17 danpada siklus mencapai meningkat menjadi 88.17dengan kategori Baik.

b. Saran-saran

Dari hasil penelitian di atas maka saran-sarandapat ditujukan kepada pengawas sekolah/Kepalasekolah dan Guru sebagai berikut:1. Bagi Pengawas / Kepala Sekolah

a) Sebelum melaksanakan teknik supervisikelompok hendaknya terlebih dahulumembangun hubungan kolaborasi yangharmonis sehingga antarapengawas/kepala sekolah dan guru tidakdiwarnai oleh hubungan hirarkial.Dengan mengembangkan hubungankolaboratif yang baik akan dapatmembuat guru merasa tenang, merasatidak diawasi atau dicari kesalahansehingga guru bisa mengembangkanpotensinya secara optimal.

b) Sebelum melaksanakan teknik supervisikelompok pengawas sekolah/kepalasekolah hendaknya memeriksa persiapanserta kelengkapan seperti handout,instrumen-instrumen LCD dll.

2. Bagi Gurua) Guru hendaknya dapat bersifat terbuka

terutama dalam berbagai kesulitan yangdirasakan dalam menyusun RPP agarbantuan dapat diberikan secara tepat.

b) Guru hendaknya dapat mengembangkankemampuan merefleksi diri setiap selesai

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Siklus I Sikklus II

Rekap Hasil Telaah RPP

Series 1

Page 6: 64 - SANGKAREANG

ISSNNo.2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram|69

http://www.untb.ac.id/Maret-2020/ Volume 6, No. 1, Maret 2020

melaksanakan kegiatan. Hal ini sangatpenting karena tanpa melakukan refleksidiri maka guru akan mengalami kesulitanuntuk mengidentifikasi kemampuan diri.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, (2005). Peraturan Pemerintah Nomor 19Tahun 2005 tentang Standar NasionalPendidikan. Jakarta: Depdiknas.

Anonim, (2007). Peraturan Menteri Pendidikaniknas nomor 41 tahun 2007. Jakarta:Depdiknas.

Anonim, (2018). Modul Supervisi AkademikPendidikan dan Pelatihan FungsionalCalon Pengawas Sekolah danPenguatan Pengawas Sekolah. JakartaKemendikbud.

Arikunto, S, 2006, Penelitian Tindakan Kelas,Jakarta : Bumi Aksara

Djaali, 2008, Psikologi Pendidikan, Jakarta : BumiAksara.

Mansyur, R, 2010, Pengembangan PendidikanBudaya dan Karakter Bangsa, Jakarta:Pusat Kurikulum.

Muslich, M, 2010, Seri Standar NasionalPendidikan KTSP Dasar Pemahamandan Pengembangan, Jakarta : BumiAksara.

Ramli, M, 2010, Pengembangan PendidikanBudaya dan Karakter Bangsa, Jakarta:Pusat Kurikulum.

Retno Harsanto, 2007, Pengelolaan Kelas YangDinamis Paradikma BaruPembelajaran Menuju KompetensiSiswa. Yogyakarta: Kesmisindo.

Kemmis, S. and McTaggart, R.1988. The ActionResearh Reader. Victoria, DeakinUniversity Press.