rencana pelaksanaan pembelajaran (rpp) file... sma negeri 1 bandung kelas/semester/program : x / i...

23
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA Negeri 1 Bandung Kelas/Semester/Program : X / I (Satu) Mata Pelajaran : Ekonomi Materi Pokok : Konsep Ilmu Ekonomi Alokasi Waktu : 3 x 45 menit (1 pertemuan) A. Kompetensi Inti Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya dan menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif; sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 3.1 Mendeskripsikan konsep ilmu ekonomi Pertemuan ke-2 3.1.1 Menjelaskan masalah ekonomi 3.1.2 Mendefinisikan pilihan dan skala prioritas 3.1.3 Mengkatagorikan Kebutuhan dan alat pemuas kebutuhan. 4.1 Mengidentifikasi kelangkaan dan biaya peluang dalam memenuhi kebutuhan. 4.1.1 Mengidentifikasi masalah kelangkaan dalam memenuhi kebutuhan.

Upload: lenhu

Post on 25-Apr-2019

247 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA Negeri 1 Bandung

Kelas/Semester/Program : X / I (Satu)

Mata Pelajaran : Ekonomi

Materi Pokok : Konsep Ilmu Ekonomi

Alokasi Waktu : 3 x 45 menit (1 pertemuan)

A. Kompetensi Inti

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya dan menunjukkan

perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama,

toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif; sebagai bagian dari solusi atas

berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan

dunia.

KI 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan

metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.1 Mendeskripsikan konsep

ilmu ekonomi

Pertemuan ke-2

3.1.1 Menjelaskan masalah ekonomi

3.1.2 Mendefinisikan pilihan dan skala prioritas

3.1.3 Mengkatagorikan Kebutuhan dan alat

pemuas kebutuhan.

4.1 Mengidentifikasi

kelangkaan dan biaya

peluang dalam

memenuhi kebutuhan.

4.1.1 Mengidentifikasi masalah kelangkaan dalam

memenuhi kebutuhan.

C. Tujuan Pembelajaran:

Melalui pendekatan saintifik dengan praktik kegiatan literasi Anggit Angglang,

peserta didik dapat mendeskripsikan konsep ilmu ekonomi dan mengidentifikasi

masalah kelangkaan dan biaya peluang dalam memenuhi kebutuhan dengan

penuh tanggung jawab, bekerja keras dan bekerja sama.

D. Materi Pembelajaran

1. Masalah ekonomi

2. Pilihan dan skala prioritas

3. Kebutuhan dan alat pemuas kebutuhan

E. Metode Pembelajaran :

Pendekatan pembelajaran : Pendekatan saintifik (scientific).

Strategi Literasi : Anggit Angglang

Praktik Literasi : Jumara, Paneudah dan Melampah.

F. Media, Alat, dan Sumber Belajar:

Media : Video dan Power point

Alat : Laptop, LCD, kertas buram, dan papan tulis.

G. Sumber belajar:

1. Gambar-gambar masalah ekonomi kelangkaan :

Kelangkaan Gas, Kelangkaan BBM, Kelangkaan Air.

2. Artikel-artikel tentang kelangkaan :

Kompasiana.Kelangkaan Garam.

http://www.kompasiana.com/sintabintang/59ac451ffeb66a17de1d1b62/kel

angkaan-garam . Diunduh 10 oktober 2018 jam 17.30 wib.

3. Literatur Ekonomi.

Alam S., 2013. Mandiri Ekonomi Untuk SMA dan MA Kurikulum 2013.

Jakarta : Erlangga.

Indriayu, Mintasih. 2009. Ekonomi Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta :

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional;

H. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan ke-2

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Mengaji, menyanyikan Indonesia Raya, dan kegiatan

literasi.

2. Mengucapkan salam dan meminta seorang peserta

didik untuk memimpin doa.

3. Mengecek kehadiran peserta didik dan meminta siswa

untuk menyiapkan perlengkapan dan peralatan yang

diperlukan.

4. Guru menjelaskan KD 3.1 dan 4.1 dan tujuan

pembelajaran yang harus dicapai.

5. Guru menjelaskan tentang pedekatan dan tehnik

pembelajaran yang akan dilakukan.

6. Guru menjelaskan tehnik penilaian berhubungan

dengan pendekatan dan tehnik pembelajaran.

7. Apersepsi : Peserta didik melakukan praktik jumara

sebagai berikut :

Peserta didik diberikan lembar kerja untuk

menuliskan hal-hal yang diamatinya.

Peserta didik menuliskan 5 kata yang terkait

potongan gambar 1 yang ditampilkan selama 1

menit.

Lembar kerja diberikan untuk diverifikasi oleh

teman sebangkunya. (jika menuliskan 5 kata beri

tanda titik, jika kurang beri tanda strip)

Lembar kerja dikembalikan, kemudian peserta didk

kembali menuliskan 5 kata yang terkait potongan

gambar 2 selama 1 menit.

Lembar kerja diberikan kembali untuk diverifikasi

oleh teman sebangkunya. (jika menuliskan 5 kata

beri tanda titik, jika kurang beri tanda strip)

Lembar kerja dikembalikan, kemudian peserta didk

kembali menuliskan 5 kata yang terkait potongan

gambar 3 selama 1 menit.

Lembar kerja diberikan kembali untuk diverifikasi

oleh teman sebangkunya. (jika menuliskan 5 kata

beri tanda titik, jika kurang beri tanda strip)

30 menit

Lembar kerja dikembalikan, guru menampilkan

gambar secara utuh, kemudian peserta didik

menuliskan 50 kata dalam waktu 2 menit.

Peserta didik mengumpulkan lembar kerja sebagai

kegiatan portopolio.

Kegiatan Inti

1. Peserta didik mendengarkan mengamati power point

tentang “konsep-konsep yang terkait masalah

ekonomi”

(memberi stimulus/stimulation)

2. Peserta didik menanggapi powerpoint yang berkaitan

dengan konsep masalah ekonomi dengan

mengajukan pertanyaan, peserta didik yang lain saling

menanggapi.

(mengidentifikasi masalah/problem statement)

3. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang

berbagai permasalahan yang berkaitan dengan

kelangkaan. (Critical thinking)

4. Peserta didik diberikan artikel “masalah – masalah

ekonomi” dengan langkah pembelajaran sebagai

berikut :

- Peserta didik diberikan artikel, setiap satu bangku

diberikan satu artikel masalah ekonomi.

- Peserta didik membaca artikel masalah ekonomi.

- Peserta didik membuat 4 arah mata angin di atas

lembar kerja yang sudah dibagikan.

- Peserta didik menuliskan bagian B (bagja)

sebanyak 5 hal positif yang akan didapat dari

artikel tersebut.

- Peserta didik menukarkan lembar kerja yang diisi

ke teman sebangku kemudian diverifikasi dengan

ketentuan jika menuliskan 5 hal yang sesuai beri

tanda titik, dan jika menuliskan kurang dari 5 hal

diberi tanda strip.

- Peserta didik menuliskan bagian S (sawan)

sebanyak 5 hal yang mencemaskan yang terjadi

dari artikel tersebut.

- Peserta didik menukarkan lembar kerja yang diisi

ke teman sebangku kemudian diverifikasi dengan

ketentuan jika menuliskan 5 hal yang sesuai beri

tanda Strip, dan jika menuliskan kurang dari 5 hal

diberi tanda titik.

85 menit

- Peserta didik menuliskan bagian U (uninga)

sebanyak 5 hal terpenting dari artikel tersebut.

- Peserta didik menukarkan lembar kerja yang diisi

ke teman sebangku kemudian diverifikasi dengan

ketentuan jika menuliskan 5 hal yang sesuai beri

tanda Strip, dan jika menuliskan kurang dari 5 hal

diberi tanda titik.

- Peserta didik menuliskan bagian T (taros)

minimal 3 pertanyaan yang belum dipahami dari

artikel tersebut.

- Peserta didik menukarkan lembar kerja ke teman

sebangku untuk memberikan jawaban atas

bagian T (taros).

5. Peserta didik mengkomunikasikan hasil kerja

temannya pada teman sekelas, peserta didik lain

memberikan tanggapan, pendapat.

(memverifikasi/verification)

Kegiatan

Penutup

1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan konsep-

konsep masalah ekonomi.

2. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan praktik

melampah. Dengan langkah sebagai berikut :

a. Peserta didik mengamati tayangan sosok seorang

menteri ekonomi.

b. Peserta didik memahami karakter tokoh yang

ditampilkan.

c. Peserta didik menuliskan respon untuk membantu

memecahkan masalah atau ide berdasarkan karakter

tokoh yang dipahaminya (peran sebagai menteri

ekonomi).

d. Peserta didik mengumpulkan karya tersebut dan

dimasukkan sebagai penilain portofolio.

3. Mempersilahkan siswa untuk merefleksikan dari hasil

pembelajaran materi hari ini.

4. Guru meminta peserta didik mempelajari materi

berikutnya.

5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan

pesan untuk tetap belajar.

6. Menutup dengan Hamdalah dan Salam

20 Menit

I. Penilaian Hasil Belajar

a. Teknik Penilaian:

Penilaian Sikap : Pengamatan

Penilaian Pengetahuan : Tes tertulis (Tes otentik)

Penilaian Keterampilan : Pengamatan dan Produk

Penilaian Praktik Literasi : Rubrik Jumara & Rubrik Paneudah

b. ProsedurPenilaian:

No Aspek yang dinilai TeknikPenilaian

1. Pengetahuan

1. Menjelaskan masalah ekonomi

2. Mendefinisikan pilihan dan skala prioritas

3. Mengkatagorikan Kebutuhan dan alat pemuas

kebutuhan

Tes dan Tugas

Mandiri

2. Keterampilan

Menyajikan hasil identifikasi masalah kelangkaan dalam

memenuhi kebutuhan.

Pengamatan

Bandung, 10 Oktober 2018 Mengetahui Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,

( ) ( ) NIP. NIP.

Lampiran 1

Bahan Ajar Pertemuan Kedua

1. Masalah ekonomi

Inti masalah ekonomi adalah kelangkaan. Menurut Lionel Robbin (Jan Peil, 2009),

kelangkaan merupakan karakteristuk manusia. Kelangkaan terjadi ketika kebutuhan

manusia yang tidak terbatas berhadapan dengan sarana pemuas kebutuhan yang

terbatas.

. Kelangkaan atau scarcity adalah keadaan timpang antara kebutuhan manusia yang

tidak terbatas, dihadapkan pada sarana ekonomi yang terbatas. Kelangkaan

(scarcity) ada karena orang ingin memiliki lebih banyak barang dan jasa yang

diproduksi dari sumberdaya yang tersedia.

Hal-hal yang menyebabkan timbulnya kelangkaan antara lain:

Terbatasnya persediaan sumber daya alam

Terbatasnya kemampuan manusia untuk mengolah

Keserakahan manusia, yang mengakibatkan berkurang dan cepat rusaknya barang-

barang yang dapat dimanfaatkan sebagai benda pemuas kebutuhan.

Meningkatnya kebutuhan manusia yang lebih cepat dari kemampuan manusia untuk

menghasilkan atau menemukan sumber-sumber baru.

Cara mengatasi kelangkaan:

Menghemat penggunaan sumber daya alam

Memelihara dan melestarikan sumber daya alam dengan baik

Menciptakan alat pemuas/barang pengganti (barang substitusi)

Meningkatkan pengelolaan berbagai macam sumber daya alam, sehingga lebih

bermanfaat bagi kehidupan manusia

Beragamnya kebutuhan hidup dan terbatasnya sumber ekonomi atau barang dan jasa

menjadikan manusia harus berusaha mencari jalan keluar. Barang dan jasa merupakan

sumber daya ekonomi yang jumlahnya terbatas atau langka. Langka berarti jumlahnya

relatif sedikit dibanding dengan jumlah yang dibutuhkan manusia.

Untuk menghasilkan barang dan jasa diperlukan usaha yang disebut produksi.

Usaha produksi memerlukan sumber daya produksi. Sumber daya-sumber daya tersebut

terdiri dari sumber-sumber alam (tanah, air, hutan, bahan-bahan tambang, dan

sebagainya), sumber daya nara atau manusia (pengusaha, modal, dan segala macam alat

buatan manusia yang membantu dalam proses produksi). Sumber-sumber daya ini

disebut faktor-faktor produksi karena diperlukan dalam proses produksi yang

menghasilkan barang dan jasa.

Terbatasnya sumber ekonomi membuat manusia melakukan segala usaha

bahkan jika perlu dengan pengorbanan tertentu misalnya menghabiskan dana, tenaga,

dan pikiran yang tidak sedikit, agar bisa memenuhi kebutuhan hidup.

Adapun penyebab kelangkaan sumber ekonomi itu, antara lain, kelangkaan sumber

alam, tenaga kerja, serta modal dan teknologi.

1. Kelangkaan sumber alam

Tidak semua negara di dunia memiliki sumber alam yang dapat memenuhi seluruh

kebutuhan manusia. Bagi negara-negara maju seperti Amerika, Jepang, dan negara

maju lain, biasanya mengalami kelangkaan sumber alam berupa bahan mentah,

misalnya minyak bumi, rempah-rempah, hasil hutan, dan hasil penangkapan dari laut.

Sumber alami yang lain dan dianggap langka juga termasuk kategori sumber ekonomi,

misalnya besi, perak, nikel, emas, tembada, dan barang galian lainnya. Sumber ekonomi

ini dapat diperjualbelikan dan tidak semua tanah di muka bumi ini mengandung bahan

tersebut. Apakah air termasuk sumber alami yang langka? Demikian juga matahari,

dapat disebut langka atau tidak?

2. Kelangkaan tenaga kerja

Indonesia dengan jumlah penduduk 210 juta jiwa sebenarnya sangat potensial,

apabila dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan. Hanya saja ada permasalahan

mengenai tenaga kerja yang potensial sekaligus produjtif. Permasalahan

ketenagakerjaan di negara-negara sedang berkembang seperti Indonesia, Brasilia,

Kolumbia, India, dan negara berkembang lain adalah di satu sisi jumlahnya besar tetapi

pada sisi lain masih kurang produktif. Artinya, mayoritas tenaga kerja yang ada di

negara-negara itu memiliki sifat: (a) kurang terdidik (tingkat pendidikan rendah), (b)

kurang terlatih, (c) kurang pengalaman, (d) kurang terampil, (e) kurang memiliki jiwa

wiraswasta, dan (f) kurang kreatif.

Di Indonesia dan negara berkembang lainnya, tenaga ahli termasuk langka.

Meskipun tenaga kerja banyak, kualifikasi yang dibutuhkan dunia kerja kurang

memenuhi syarat. Penawaran tenaga kerja dari masyarakat terlalu banyak, sedangkan

tenaga kerja yang dibutuhkan sedikit.

3. Kelangkaan modal dan teknologi

a. Kelangkaan Modal

Kekurangan modal berupa uang untuk membiayai kegiatan produksi biasanya

dihadapi negara miskin dan negara yang sedang berkembang, misalnya kendala modal

untuk pengadaan bahan mentah, membayar gaji, dan pembayaran lainnya.

b. Kelangkaan Teknologi

Bagi negara yang sedang berkembang, teknologi dapat dikatakan masih langka

sehingga perlu didatangkan dari negara maju. Teknologi dalam hal ini berupa alat

produksi, yang lebih produktif dan lebih canggih. Sebenarnya di negara yang sedang

bekembang teknologi itu ada, tetapi masih tradisional sehingga tingkat produksinya

sangat terbatas, sedangkan yang dibutuhkan adalah teknologi yang produktivitasnya

tinggi. Contohnya kita membeli mesin tenun dari Cina yang mampu berproduksi dengan

cepat untuk menggantikan mesin tenun tradisional yang lebih lambat.

4. Kelangkaan Sumber Daya Kewirausahaan

Sumber daya kewirausahaan adalah sumber daya yang mampu mengombinasikan

antara sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya modal. Orang yang

memiliki jiwa kewirausahaan masih sedikit jumlahnya. Oleh karena itu sedikitnya

orang yang mampu menyatukan sumber daya yang ada dapat memengaruhi jumlah hasil

produksi. Sehingga hal tersebut dapat memengaruhi keberadaan alat pemuas kebutuhan

di masyarakat. Keterbatasan-keterbatasan sumber daya di atas jika digunakan untuk

memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas dapat menyebabkan kelangkaan alat pemuas

kebutuhan. Terjadinya kelangkaan dapat disebabkan karena faktor-faktor berikut ini..

Pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dengan pertumbuhan produksi.

Ketersediaan sumber daya alam yang terbatas.

Terbatasnya kemampuan manusia.

Sifat serakah manusia.

Kurangnya tenaga-tenaga ahli

2. Pilihan dan skala prioritas

Kita telah mengetahui inti masalah ekonomi, yaitu keinginan manusia yang tidak

terbatas dihadapkan dengan ketersediaan alat pemuas kebutuhan yang terbatas.

Keinginan yang tidak terbatas dan sumber daya yang terbatas tersebut membuat orang

harus memilih dengan bijak keinginan aatau kebutuhan mana yang harus mereka penuhi

di antara berbagai keinginan atau kebutuhan yang ada. Dalam konteks ekonomi, pilihan

diartikan sebagai keputusan sadar untuk menggunakan sumber daya yang langka

dengan cara tertentu.

Dalam menentukan pilihan, ada beberapa hal yang perlu kita lakukan. Diantaranya

sebagai berikut :

a. Analisa biaya peluang yaitu nilai barang atau jasa yang dikorbankan karena memilih

alternatif tindakan.

b. Analisis biaya manfaat yaitu suatu teknik yang digunakan untuk membandingkan

berbagai biaya dengan manfaat yang diharapkan.

c. Mengidentifikasi faktor pendorong kegiatan ekonomi yaitu mempertimbangkan

apakah motifnya berasal dari dalam diri atau luar diri, seperti pengaruh lingkungan

atau iklan.

d. Trade off yaitu situasi ketika seseorang harus membuat keputusan untuk memilih

suatu hal dengan mengorbankan hal lain dengan alasan ekonomis.

e. Berpegang teguh pada prinsip ekonomi yaitu prinsip tindakan dengan pengorbanan

tertentu untuk mendapatkan hal sebesar-besarnya atau tindakan dengan pengorbanan

sekecil-kecilnya untuk mendapatkan hasil tertentu.

Salah satu cara untuk mengatasi masalah ekonomi adalah dengan menetapkan skala

prioritas. Kebutuhan yang lebih penting harus didahulukan pemenuhannya daripada

kebutuhan lainnya.

Secara umum, kebutuhan akan pangan, sandan dan papan harus didahulukan

dibandingkan dengan kebutuhan yang lain. Jika tidak didahulukan, maka kelangsungan

hidup kita dapat terancam.

3. Kebutuhan dan alat pemuas kebutuhan

A. Kebutuhan manusia

Manusia memiliki kebutuhan yang beraneka ragam. Hal tersebut akan selalu berkembang

seiring dengan perkembangan peradaban manusia itu sendiri.kebutuhan manusia pada

zaman dulu dengan manusia sekarang.

1) Pengertian kebutuhan

Kebutuhan adalah keinginan terhadap barang atau jasa yang harus dipenuhi dan jika

tidak dipenuhi akan menimbulkan dampak negatif. Misalnya minum obat bagi orang

yang sedang sakit merupakan kebutuhan.hal itu dapat dikatakan sebagai kebutuhan

karena jika tidak minum obat dapat menimbulkan akibat negatif. Misalnya

penyakitnya dapat bertambah parah,bahkan dapat mengakibatkan kematian.

2) Jenis kebutuhan manusia

a. Kebutuhan berdasarkan intensitasnya

Kebutuhan primer kebutuhan utama atau kebutuhan pertama yang harus dipenuhi oleh manusia.contoh: makanan, pakaian, minuman, perumahan serta

kesehatan.

Kebutuhan sekunder, muncul setelah kebutuhan primer terpenuhi. Contoh:

komputer

Kebutuhan tersier,merupakan kebutuhan yang ketiga setelah kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder terpenuhi atau kebutuhan yang berhubungan dengan

kemewahan. Contoh: emas, mobil mewah,rumah mewah.

b. Kebutuhan berdasarkan sifat

Kebutuhan jasmani, kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani atau fisik. Contoh: olah raga

Kebutuhan rohani, kebutuhan yang berhubungan dengan kesehatan jiwa. Contoh: ibadah.

c. Kebutuhan berdasarkan waktu

Kebutuhan sekarang, kebutuhan yang harus dipenuhi sekarang juga tidak

dapat ditunda-tunda. Contoh: makan bagi orang yang lapar.

Kebutuhan akan datang, kebutuhan yang pemenuhan dapat ditunda karena tidak mendesak. Contoh : menabung

d. Kebutuhan berdasarkan pihak yang membutuhkan

Kebutuhan perorangan, kebutuhan seseorang dengan orang yang lain tidak sama, hal tersebut disesuaikan dengan tugas atau pekerjaan mereka. Misalnya

seorang guru ekonomi membutuhkan buku pelajaran ekonomi.

Kebutuhan bersama, berhubungan dengan fasilitas yang dimanfaatkan secara

bersama oleh anggota masyarakat. Misalnya jalan, jembatan, tempat ibadah.

B. Alat pemuas kebutuhan

1) Pengertian barang dan jasa sebagai alat pemuas kebutuhan

Alat pemuas kebutuhan manusia terdiri atas barang dan jasa. Setiap hari manusia

membutuhkan dua alat pemuas kebutuhan tersebut. Walaupun sama-sama

sebagai alat pemuas kebutuhan kedua alat pemuas kebutuhan tersebut memiliki

pengertian yang berbeda. Barang adalah alat pemuas kebutuhan yang berwujud

misalnya nasi untuk memenuhi kebutuhan pangan.adapun jasa adalah alat

pemuas kebutuhan yang tidak berwujud misalnya jasa dokter untuk memenuhi

kebutuhan kesehatan.

2) Jenis barang

a. Barang menurut cara memperoleh

Barang bebas adalah barang yang tersedia dalam jumlah banyak. Contoh, udara, matahari, pasir.

Barang ekonomi adalah barang yang untuk memperolehnya memerlukan sejumlah pengorbanan tertentu. Contoh, untuk memperoleh buku kita

harus membeli.

b. Barang menurut cara pemakaian

Barang komplementer adalah barang pemuas kebutuhan yang akan bermanfaat jika digunakan bersama-sama dengan barang lain. Contoh

sepeda motor tidak akan dapat berjalan jika tidak ada bahan bakar.

Barang subtitusi adalah barang pemuas kebutuhan yang pemakaiannya

dapat menggantikan barang lain.contoh, nasi dengan singkong.

c. Barang menurut cara pengerjaan

Barang mentah adalah barang yang belum mengalami proses produksi. Contoh, batu bara, biji besi.

Barang setengah jadi adalah barang hasil pengolahan bahan mentah, tetapi belum merupakan produk akhir dan masih akan diolah. Contoh, benang.

Barang jadi adalah barang siap dipakai untuk memenuhi kebutuhan manusia. Contoh, sepatu,baju.

d. Barang menurut bentuknya

Barang tetap adalah barang yang secara wujud fisik tetap bentuknya dan

tidak bergerak atau berpindah.contoh, gedung, pabrik.

Barang bergerak adalah barang yang secara wujud fisik tetap bentuknya tetapi dapat berpindah tempat. Contoh, mobil.

Lampiran 2 :

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Satuan pendidikan :

Tahun pelajaran : 2018/2019

Kelas/Semester : X / Semester I

Mata Pelajaran : Ekonomi

N

o Waktu Nama Kejadian/perilaku Butir sikap Positif/negatif

Tindak

lanjut

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

Lampiran 3

Rubrik Penilaian Praktik Jumara

No Nama Siswa Waktu Gambar Skor Ket

~ • 1 2 3

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

dst

Keterangan :

~ = skor 10

• = skor 15

Setiap gambar mendapatkan skor tertinggi 25 dengan ketentuan :

Jika kelompok menuliskan 1 hal sesuai mendapatkan skor 5

Jika kelompok menuliskan 2 hal sesuai mendapatkan skor 10

Jika kelompok menuliskan 3 hal sesuai mendapatkan skor 15

Jika kelompok menuliskan 4 hal sesuai mendapatkan skor 20

Jika kelompok menuliskan 5 hal sesuai mendapatkan skor 25

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 =𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚𝑥 100

Skor maksimal 100

Lampiran 4

Rubrik Penilaian Praktik Paneudah

No Nama Siswa Waktu Artikel Skor Ket

~ • SL L KL

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

dst

Keterangan :

~ = skor 10

• = skor 15

Artikel Sangat Lengkap (SL) = Skor 50 – 75

Artikel Lengkap (L) = Skor 25 – 49

Artikel Kurang Lengkap (KL) = Skor 0 – 24

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 =𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚𝑥 100

Skor maksimal 100

LAMPIRAN 5

Rubrik Penilaian Praktik Melampah

No Nama Siswa Waktu Artikel Skor Ket

~ • ide isi tepat

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

dst

Keterangan :

~ = Skor 10

• = Skor 15

Ide = Skor 25

Isi = Skor 25

Ketepatan = Skor 25

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 =𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚𝑥 100

Skor maksimal 100

Lampiran 6

Soal dan Kunci Jawaban

NASKAH SOAL PERTEMUAN KE 2

Indikator Soal

HOTS/LOTS (Low

Order

Thinking Skiils)

Rumusan Soal

Naskah soal pertemuan ke 3

3.1.1 Peserta didik mampu

Menjelaskan masalah

ekonomi

3.1.2 Peserta didik mampu

Mendefinisikan pilihan

dan skala prioritas

3.1.3 Peserta didik mampu

Mengkatagorikan

Kebutuhan dan alat

pemuas kebutuhan

HOTS

LOTS

LOTS

1. Jelaskan penyebab terjadinya

kelangkaan dan bagaimana

cara mengatasinya !

2. Susunlah skala prioritas

kebutuhan kamu selama satu

minggu dengan total uang

saku sebanyak Rp

100.000,-

3. Jelaskan kebutuhan manusia

berdasarkan intensitasnya !

Kunci Jawaban pertemuan ke - 2

No Jawaban Skor

1.

2

3.

Hal-hal yang menyebabkan timbulnya kelangkaan antara

lain:

Terbatasnya persediaan sumber daya alam.

Terbatasnya kemampuan manusia untuk mengolah.

Keserakahan manusia, yang mengakibatkan berkurang

dan cepat rusaknya barang-barang yang dapat

dimanfaatkan sebagai benda pemuas kebutuhan.

Meningkatnya kebutuhan manusia yang lebih cepat

dari kemampuan manusia untuk menghasilkan atau

menemukan sumber-sumber baru.

Cara mengatasi kelangkaan:

Menghemat penggunaan sumber daya alam.

Memelihara dan melestarikan sumber daya alam

dengan baik .

Menciptakan alat pemuas/barang pengganti (barang

substitusi).

Meningkatkan pengelolaan berbagai macam sumber

daya alam, sehingga lebih bermanfaat bagi kehidupan

manusia

Transportasi 5 hari X Rp 6.000,- = Rp 30.000,-

Jajan/makan 5 hari X Rp 5.000,- = Rp 25.000,-

Tabungan 5 hari X Rp 5.000,- = Rp 25.000,-

Lain-lain Rp

20.000,-

Jumlah Rp

100.000,-

Kebutuhan berdasarkan intensitasnya

Kebutuhan primer kebutuhan utama atau kebutuhan

pertama yang harus dipenuhi oleh manusia.contoh:

makanan, pakaian, minuman, perumahan serta

kesehatan.

Kebutuhan sekunder, muncul setelah kebutuhan primer

terpenuhi. Contoh: komputer

Kebutuhan tersier,merupakan kebutuhan yang ketiga

setelah kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder

terpenuhi atau kebutuhan yang berhubungan dengan

kemewahan. Contoh: emas, mobil mewah,rumah

mewah.

35

40

25

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 =𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚𝑥 100

Skor maksimum = 40

Lampiran 7

Contoh Artikel Masalah Ekonomi 1

Kelangkaan Garam Saat ini harga garam di Indonesia melambung tinggi. Padahal kita semua sudah tahu

bahwa Indonesia adalah negara maritim yang memiliki garis pantai terpanjang kedua di

dunia dengan panjang 99.093 kilometer. Sangat tidak wajar sekali kalau Indonesia terjadi

kelangkaan garam, karena negara kita adalah negara kepulauan yang luas. Seharus nya

sangat tidak mungkin terjadi kelangkaan garam. Lalu mengapa hal ini bisa terjadi?

Ternyata ada beberapa faktor yang menyebabkan Indonesia mengalami kelangkaan garam.

Pertama karena cuaca buruk yang tidak menentu menyebabkan petani gagal panen. Kedua,

karena kebijakan pemerintah yang kurang tepat. Ketiga, karena produksi garam yang

masih tradisional, menyebabkan produksi masih manual karena kita hanya mengandalkan

cahaya matahari dan alat sederhana seperti pengeruk kayu dan kincir angin. Selanjutnya,

fator lain yang menyebabkan garam menjadi langka adalah karena distribusi yang

tersendat.

Dan solusi yang di berikan oleh pemerintah untuk permasalahan ini adalah, pemerintah

membuka keran impor dari Australia untuk mencukupi kebutuhan konsumen. Produksi

garam sangat bergantung pada suhu, panas matahari, dan angin. Karena suhu di Australia

lebih dingin, maka proses kristalisasi garam akan lebih cepat sehingga proses produksi

garam di Australia juga lebih cepat. Pemerintah mengimpor garam, karena garam di

Indonesia mengalami ketimpangan antara produksi dan konsumsi nasional. Sekjen

Asosiasi Industri Pengguna Garam Indonesia, Cucu Sutara mengatakan "produksi garam

nasional pada 2016 hanya mencapai 144.000 ton dari kebutuhan sebanyak 4.1 juta ton.

Adapun dari kebutuhan 4.1 juta ton, 780.000 ton untuk konsumsi publik, sedangkan

sisanya untuk kebutuhan industri."

Tetapi, menurut saya kebijakan pemerintah megimpor garam adalah bukan solusi yang

tepat. Karena hal yang paling penting harus di perbaiki terlebih dahulu adalah cara

memproduksi garam itu sendiri, pemerintah seharus nya lebih memperhatikan para petani

garam dengan cara memberikan sebuah solusi yakni, sebuah alat produksi yang lebih

canggih supaya produksi tidak dengan cara manual lagi. Karena dengan alat produksi yang

lebih maju, akan semakin mempermudah petani garam untuk memproduksi garam itu

sendiri dan seharus nya pemerintah juga harus memiliki kebijakan yang tepat dalam

mengelola dan mendistribusikan garam itu sendiri. supaya tidak tersendat yang akan

menyebabkan garam menjadi langka.

Pemerintah harus bertindak tegas, jika terdapat oknum yang berlaku curang dalam

masalah ini. Karena dampak yang akan di rasakan jika garam naik dirasa bahaya sekali,

contohnya yakni para pedagang ikan asin akan banyak yang gulung tikar jika garam masih

melonjak mahal. Untuk itu, pemerintah harus lebih serius lagi dalam mengatasi

kelangkaan garam ini supaya tidak banyak pihak yang merasa rugi.

https://www.kompasiana.com/sintabintang/59ac451ffeb66a17de1d1b62/kelangkaan-garam

Contoh Artikel Masalah Ekonomi 2

Lampiran 8

Foto Menteri Ekonomi

Sri Mulyani Indrawati, S.E., M.Sc., Ph.D adalah wanita sekaligus orang Indonesia pertama

yang menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia. Wikipedia

Lahir: 26 Agustus 1962 (usia 56 tahun), Bandar Lampung

Jabatan dalam kabinet yang sedang/pernah dipegang: Menteri Keuangan (petahana),

LAINNYA

Kementerian yang sedang/pernah dikelola: Kementerian Keuangan Republik Indonesia,

LAINNYA

Menjabat dalam kabinet: Kabinet Kerja, Kabinet Indonesia Bersatu I, Kabinet Indonesia

Bersatu II

Era kabinet: Reformasi

Pasangan: Tonny Sumartono

Karier

1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI (2008-2009).

2. Direktur Pelaksana Bank Dunia (2010).

3. Menteri Keuangan RI (2016-2019).

Pendidikan

1. SMP Negeri 2 Bandar Lampung (1975-1978)

2. SMA Negeri 3 Semarang (1978-1981)

3. Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1981-1986)

4. Master of Science of Policy Economics di University of lllinois Urbana Champaign,

U.S.A (1988-1990)

5. Ph.D. of Economics di University of lllinois Urbana-Champaign, U.S.A (1990-

1992).

Sri Mulyani Indrawati adalah mantan Menteri Keuangan, Menteri Koordinator Bidang

Perekonomian, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional/Menteri Negara

Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia di masa Kepresidenan Susilo Bambang

Yudhoyono. Juni 2010, Sri Mulyani menjadi wanita pertama yang menjabat sebagai

Direktur Pelaksana Bank Dunia. Pada 2016, Sri Mulyani kembali diberi mandat sebagai

Menteri Keuangan di pemerintahan Jokowi-JK, pada perombakan kabinet Jilid II.