rencana pelaksanaan pembelajaran (rpp) file... sma negeri 1 bandung kelas/semester/program : x / i...
TRANSCRIPT
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SMA Negeri 1 Bandung
Kelas/Semester/Program : X / I (Satu)
Mata Pelajaran : Ekonomi
Materi Pokok : Konsep Ilmu Ekonomi
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit (1 pertemuan)
A. Kompetensi Inti
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya dan menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif; sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
KI 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1 Mendeskripsikan konsep
ilmu ekonomi
Pertemuan ke-2
3.1.1 Menjelaskan masalah ekonomi
3.1.2 Mendefinisikan pilihan dan skala prioritas
3.1.3 Mengkatagorikan Kebutuhan dan alat
pemuas kebutuhan.
4.1 Mengidentifikasi
kelangkaan dan biaya
peluang dalam
memenuhi kebutuhan.
4.1.1 Mengidentifikasi masalah kelangkaan dalam
memenuhi kebutuhan.
C. Tujuan Pembelajaran:
Melalui pendekatan saintifik dengan praktik kegiatan literasi Anggit Angglang,
peserta didik dapat mendeskripsikan konsep ilmu ekonomi dan mengidentifikasi
masalah kelangkaan dan biaya peluang dalam memenuhi kebutuhan dengan
penuh tanggung jawab, bekerja keras dan bekerja sama.
D. Materi Pembelajaran
1. Masalah ekonomi
2. Pilihan dan skala prioritas
3. Kebutuhan dan alat pemuas kebutuhan
E. Metode Pembelajaran :
Pendekatan pembelajaran : Pendekatan saintifik (scientific).
Strategi Literasi : Anggit Angglang
Praktik Literasi : Jumara, Paneudah dan Melampah.
F. Media, Alat, dan Sumber Belajar:
Media : Video dan Power point
Alat : Laptop, LCD, kertas buram, dan papan tulis.
G. Sumber belajar:
1. Gambar-gambar masalah ekonomi kelangkaan :
Kelangkaan Gas, Kelangkaan BBM, Kelangkaan Air.
2. Artikel-artikel tentang kelangkaan :
Kompasiana.Kelangkaan Garam.
http://www.kompasiana.com/sintabintang/59ac451ffeb66a17de1d1b62/kel
angkaan-garam . Diunduh 10 oktober 2018 jam 17.30 wib.
3. Literatur Ekonomi.
Alam S., 2013. Mandiri Ekonomi Untuk SMA dan MA Kurikulum 2013.
Jakarta : Erlangga.
Indriayu, Mintasih. 2009. Ekonomi Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta :
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional;
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-2
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Mengaji, menyanyikan Indonesia Raya, dan kegiatan
literasi.
2. Mengucapkan salam dan meminta seorang peserta
didik untuk memimpin doa.
3. Mengecek kehadiran peserta didik dan meminta siswa
untuk menyiapkan perlengkapan dan peralatan yang
diperlukan.
4. Guru menjelaskan KD 3.1 dan 4.1 dan tujuan
pembelajaran yang harus dicapai.
5. Guru menjelaskan tentang pedekatan dan tehnik
pembelajaran yang akan dilakukan.
6. Guru menjelaskan tehnik penilaian berhubungan
dengan pendekatan dan tehnik pembelajaran.
7. Apersepsi : Peserta didik melakukan praktik jumara
sebagai berikut :
Peserta didik diberikan lembar kerja untuk
menuliskan hal-hal yang diamatinya.
Peserta didik menuliskan 5 kata yang terkait
potongan gambar 1 yang ditampilkan selama 1
menit.
Lembar kerja diberikan untuk diverifikasi oleh
teman sebangkunya. (jika menuliskan 5 kata beri
tanda titik, jika kurang beri tanda strip)
Lembar kerja dikembalikan, kemudian peserta didk
kembali menuliskan 5 kata yang terkait potongan
gambar 2 selama 1 menit.
Lembar kerja diberikan kembali untuk diverifikasi
oleh teman sebangkunya. (jika menuliskan 5 kata
beri tanda titik, jika kurang beri tanda strip)
Lembar kerja dikembalikan, kemudian peserta didk
kembali menuliskan 5 kata yang terkait potongan
gambar 3 selama 1 menit.
Lembar kerja diberikan kembali untuk diverifikasi
oleh teman sebangkunya. (jika menuliskan 5 kata
beri tanda titik, jika kurang beri tanda strip)
30 menit
Lembar kerja dikembalikan, guru menampilkan
gambar secara utuh, kemudian peserta didik
menuliskan 50 kata dalam waktu 2 menit.
Peserta didik mengumpulkan lembar kerja sebagai
kegiatan portopolio.
Kegiatan Inti
1. Peserta didik mendengarkan mengamati power point
tentang “konsep-konsep yang terkait masalah
ekonomi”
(memberi stimulus/stimulation)
2. Peserta didik menanggapi powerpoint yang berkaitan
dengan konsep masalah ekonomi dengan
mengajukan pertanyaan, peserta didik yang lain saling
menanggapi.
(mengidentifikasi masalah/problem statement)
3. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang
berbagai permasalahan yang berkaitan dengan
kelangkaan. (Critical thinking)
4. Peserta didik diberikan artikel “masalah – masalah
ekonomi” dengan langkah pembelajaran sebagai
berikut :
- Peserta didik diberikan artikel, setiap satu bangku
diberikan satu artikel masalah ekonomi.
- Peserta didik membaca artikel masalah ekonomi.
- Peserta didik membuat 4 arah mata angin di atas
lembar kerja yang sudah dibagikan.
- Peserta didik menuliskan bagian B (bagja)
sebanyak 5 hal positif yang akan didapat dari
artikel tersebut.
- Peserta didik menukarkan lembar kerja yang diisi
ke teman sebangku kemudian diverifikasi dengan
ketentuan jika menuliskan 5 hal yang sesuai beri
tanda titik, dan jika menuliskan kurang dari 5 hal
diberi tanda strip.
- Peserta didik menuliskan bagian S (sawan)
sebanyak 5 hal yang mencemaskan yang terjadi
dari artikel tersebut.
- Peserta didik menukarkan lembar kerja yang diisi
ke teman sebangku kemudian diverifikasi dengan
ketentuan jika menuliskan 5 hal yang sesuai beri
tanda Strip, dan jika menuliskan kurang dari 5 hal
diberi tanda titik.
85 menit
- Peserta didik menuliskan bagian U (uninga)
sebanyak 5 hal terpenting dari artikel tersebut.
- Peserta didik menukarkan lembar kerja yang diisi
ke teman sebangku kemudian diverifikasi dengan
ketentuan jika menuliskan 5 hal yang sesuai beri
tanda Strip, dan jika menuliskan kurang dari 5 hal
diberi tanda titik.
- Peserta didik menuliskan bagian T (taros)
minimal 3 pertanyaan yang belum dipahami dari
artikel tersebut.
- Peserta didik menukarkan lembar kerja ke teman
sebangku untuk memberikan jawaban atas
bagian T (taros).
5. Peserta didik mengkomunikasikan hasil kerja
temannya pada teman sekelas, peserta didik lain
memberikan tanggapan, pendapat.
(memverifikasi/verification)
Kegiatan
Penutup
1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan konsep-
konsep masalah ekonomi.
2. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan praktik
melampah. Dengan langkah sebagai berikut :
a. Peserta didik mengamati tayangan sosok seorang
menteri ekonomi.
b. Peserta didik memahami karakter tokoh yang
ditampilkan.
c. Peserta didik menuliskan respon untuk membantu
memecahkan masalah atau ide berdasarkan karakter
tokoh yang dipahaminya (peran sebagai menteri
ekonomi).
d. Peserta didik mengumpulkan karya tersebut dan
dimasukkan sebagai penilain portofolio.
3. Mempersilahkan siswa untuk merefleksikan dari hasil
pembelajaran materi hari ini.
4. Guru meminta peserta didik mempelajari materi
berikutnya.
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan
pesan untuk tetap belajar.
6. Menutup dengan Hamdalah dan Salam
20 Menit
I. Penilaian Hasil Belajar
a. Teknik Penilaian:
Penilaian Sikap : Pengamatan
Penilaian Pengetahuan : Tes tertulis (Tes otentik)
Penilaian Keterampilan : Pengamatan dan Produk
Penilaian Praktik Literasi : Rubrik Jumara & Rubrik Paneudah
b. ProsedurPenilaian:
No Aspek yang dinilai TeknikPenilaian
1. Pengetahuan
1. Menjelaskan masalah ekonomi
2. Mendefinisikan pilihan dan skala prioritas
3. Mengkatagorikan Kebutuhan dan alat pemuas
kebutuhan
Tes dan Tugas
Mandiri
2. Keterampilan
Menyajikan hasil identifikasi masalah kelangkaan dalam
memenuhi kebutuhan.
Pengamatan
Bandung, 10 Oktober 2018 Mengetahui Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,
( ) ( ) NIP. NIP.
Lampiran 1
Bahan Ajar Pertemuan Kedua
1. Masalah ekonomi
Inti masalah ekonomi adalah kelangkaan. Menurut Lionel Robbin (Jan Peil, 2009),
kelangkaan merupakan karakteristuk manusia. Kelangkaan terjadi ketika kebutuhan
manusia yang tidak terbatas berhadapan dengan sarana pemuas kebutuhan yang
terbatas.
. Kelangkaan atau scarcity adalah keadaan timpang antara kebutuhan manusia yang
tidak terbatas, dihadapkan pada sarana ekonomi yang terbatas. Kelangkaan
(scarcity) ada karena orang ingin memiliki lebih banyak barang dan jasa yang
diproduksi dari sumberdaya yang tersedia.
Hal-hal yang menyebabkan timbulnya kelangkaan antara lain:
Terbatasnya persediaan sumber daya alam
Terbatasnya kemampuan manusia untuk mengolah
Keserakahan manusia, yang mengakibatkan berkurang dan cepat rusaknya barang-
barang yang dapat dimanfaatkan sebagai benda pemuas kebutuhan.
Meningkatnya kebutuhan manusia yang lebih cepat dari kemampuan manusia untuk
menghasilkan atau menemukan sumber-sumber baru.
Cara mengatasi kelangkaan:
Menghemat penggunaan sumber daya alam
Memelihara dan melestarikan sumber daya alam dengan baik
Menciptakan alat pemuas/barang pengganti (barang substitusi)
Meningkatkan pengelolaan berbagai macam sumber daya alam, sehingga lebih
bermanfaat bagi kehidupan manusia
Beragamnya kebutuhan hidup dan terbatasnya sumber ekonomi atau barang dan jasa
menjadikan manusia harus berusaha mencari jalan keluar. Barang dan jasa merupakan
sumber daya ekonomi yang jumlahnya terbatas atau langka. Langka berarti jumlahnya
relatif sedikit dibanding dengan jumlah yang dibutuhkan manusia.
Untuk menghasilkan barang dan jasa diperlukan usaha yang disebut produksi.
Usaha produksi memerlukan sumber daya produksi. Sumber daya-sumber daya tersebut
terdiri dari sumber-sumber alam (tanah, air, hutan, bahan-bahan tambang, dan
sebagainya), sumber daya nara atau manusia (pengusaha, modal, dan segala macam alat
buatan manusia yang membantu dalam proses produksi). Sumber-sumber daya ini
disebut faktor-faktor produksi karena diperlukan dalam proses produksi yang
menghasilkan barang dan jasa.
Terbatasnya sumber ekonomi membuat manusia melakukan segala usaha
bahkan jika perlu dengan pengorbanan tertentu misalnya menghabiskan dana, tenaga,
dan pikiran yang tidak sedikit, agar bisa memenuhi kebutuhan hidup.
Adapun penyebab kelangkaan sumber ekonomi itu, antara lain, kelangkaan sumber
alam, tenaga kerja, serta modal dan teknologi.
1. Kelangkaan sumber alam
Tidak semua negara di dunia memiliki sumber alam yang dapat memenuhi seluruh
kebutuhan manusia. Bagi negara-negara maju seperti Amerika, Jepang, dan negara
maju lain, biasanya mengalami kelangkaan sumber alam berupa bahan mentah,
misalnya minyak bumi, rempah-rempah, hasil hutan, dan hasil penangkapan dari laut.
Sumber alami yang lain dan dianggap langka juga termasuk kategori sumber ekonomi,
misalnya besi, perak, nikel, emas, tembada, dan barang galian lainnya. Sumber ekonomi
ini dapat diperjualbelikan dan tidak semua tanah di muka bumi ini mengandung bahan
tersebut. Apakah air termasuk sumber alami yang langka? Demikian juga matahari,
dapat disebut langka atau tidak?
2. Kelangkaan tenaga kerja
Indonesia dengan jumlah penduduk 210 juta jiwa sebenarnya sangat potensial,
apabila dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan. Hanya saja ada permasalahan
mengenai tenaga kerja yang potensial sekaligus produjtif. Permasalahan
ketenagakerjaan di negara-negara sedang berkembang seperti Indonesia, Brasilia,
Kolumbia, India, dan negara berkembang lain adalah di satu sisi jumlahnya besar tetapi
pada sisi lain masih kurang produktif. Artinya, mayoritas tenaga kerja yang ada di
negara-negara itu memiliki sifat: (a) kurang terdidik (tingkat pendidikan rendah), (b)
kurang terlatih, (c) kurang pengalaman, (d) kurang terampil, (e) kurang memiliki jiwa
wiraswasta, dan (f) kurang kreatif.
Di Indonesia dan negara berkembang lainnya, tenaga ahli termasuk langka.
Meskipun tenaga kerja banyak, kualifikasi yang dibutuhkan dunia kerja kurang
memenuhi syarat. Penawaran tenaga kerja dari masyarakat terlalu banyak, sedangkan
tenaga kerja yang dibutuhkan sedikit.
3. Kelangkaan modal dan teknologi
a. Kelangkaan Modal
Kekurangan modal berupa uang untuk membiayai kegiatan produksi biasanya
dihadapi negara miskin dan negara yang sedang berkembang, misalnya kendala modal
untuk pengadaan bahan mentah, membayar gaji, dan pembayaran lainnya.
b. Kelangkaan Teknologi
Bagi negara yang sedang berkembang, teknologi dapat dikatakan masih langka
sehingga perlu didatangkan dari negara maju. Teknologi dalam hal ini berupa alat
produksi, yang lebih produktif dan lebih canggih. Sebenarnya di negara yang sedang
bekembang teknologi itu ada, tetapi masih tradisional sehingga tingkat produksinya
sangat terbatas, sedangkan yang dibutuhkan adalah teknologi yang produktivitasnya
tinggi. Contohnya kita membeli mesin tenun dari Cina yang mampu berproduksi dengan
cepat untuk menggantikan mesin tenun tradisional yang lebih lambat.
4. Kelangkaan Sumber Daya Kewirausahaan
Sumber daya kewirausahaan adalah sumber daya yang mampu mengombinasikan
antara sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya modal. Orang yang
memiliki jiwa kewirausahaan masih sedikit jumlahnya. Oleh karena itu sedikitnya
orang yang mampu menyatukan sumber daya yang ada dapat memengaruhi jumlah hasil
produksi. Sehingga hal tersebut dapat memengaruhi keberadaan alat pemuas kebutuhan
di masyarakat. Keterbatasan-keterbatasan sumber daya di atas jika digunakan untuk
memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas dapat menyebabkan kelangkaan alat pemuas
kebutuhan. Terjadinya kelangkaan dapat disebabkan karena faktor-faktor berikut ini..
Pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dengan pertumbuhan produksi.
Ketersediaan sumber daya alam yang terbatas.
Terbatasnya kemampuan manusia.
Sifat serakah manusia.
Kurangnya tenaga-tenaga ahli
2. Pilihan dan skala prioritas
Kita telah mengetahui inti masalah ekonomi, yaitu keinginan manusia yang tidak
terbatas dihadapkan dengan ketersediaan alat pemuas kebutuhan yang terbatas.
Keinginan yang tidak terbatas dan sumber daya yang terbatas tersebut membuat orang
harus memilih dengan bijak keinginan aatau kebutuhan mana yang harus mereka penuhi
di antara berbagai keinginan atau kebutuhan yang ada. Dalam konteks ekonomi, pilihan
diartikan sebagai keputusan sadar untuk menggunakan sumber daya yang langka
dengan cara tertentu.
Dalam menentukan pilihan, ada beberapa hal yang perlu kita lakukan. Diantaranya
sebagai berikut :
a. Analisa biaya peluang yaitu nilai barang atau jasa yang dikorbankan karena memilih
alternatif tindakan.
b. Analisis biaya manfaat yaitu suatu teknik yang digunakan untuk membandingkan
berbagai biaya dengan manfaat yang diharapkan.
c. Mengidentifikasi faktor pendorong kegiatan ekonomi yaitu mempertimbangkan
apakah motifnya berasal dari dalam diri atau luar diri, seperti pengaruh lingkungan
atau iklan.
d. Trade off yaitu situasi ketika seseorang harus membuat keputusan untuk memilih
suatu hal dengan mengorbankan hal lain dengan alasan ekonomis.
e. Berpegang teguh pada prinsip ekonomi yaitu prinsip tindakan dengan pengorbanan
tertentu untuk mendapatkan hal sebesar-besarnya atau tindakan dengan pengorbanan
sekecil-kecilnya untuk mendapatkan hasil tertentu.
Salah satu cara untuk mengatasi masalah ekonomi adalah dengan menetapkan skala
prioritas. Kebutuhan yang lebih penting harus didahulukan pemenuhannya daripada
kebutuhan lainnya.
Secara umum, kebutuhan akan pangan, sandan dan papan harus didahulukan
dibandingkan dengan kebutuhan yang lain. Jika tidak didahulukan, maka kelangsungan
hidup kita dapat terancam.
3. Kebutuhan dan alat pemuas kebutuhan
A. Kebutuhan manusia
Manusia memiliki kebutuhan yang beraneka ragam. Hal tersebut akan selalu berkembang
seiring dengan perkembangan peradaban manusia itu sendiri.kebutuhan manusia pada
zaman dulu dengan manusia sekarang.
1) Pengertian kebutuhan
Kebutuhan adalah keinginan terhadap barang atau jasa yang harus dipenuhi dan jika
tidak dipenuhi akan menimbulkan dampak negatif. Misalnya minum obat bagi orang
yang sedang sakit merupakan kebutuhan.hal itu dapat dikatakan sebagai kebutuhan
karena jika tidak minum obat dapat menimbulkan akibat negatif. Misalnya
penyakitnya dapat bertambah parah,bahkan dapat mengakibatkan kematian.
2) Jenis kebutuhan manusia
a. Kebutuhan berdasarkan intensitasnya
Kebutuhan primer kebutuhan utama atau kebutuhan pertama yang harus dipenuhi oleh manusia.contoh: makanan, pakaian, minuman, perumahan serta
kesehatan.
Kebutuhan sekunder, muncul setelah kebutuhan primer terpenuhi. Contoh:
komputer
Kebutuhan tersier,merupakan kebutuhan yang ketiga setelah kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder terpenuhi atau kebutuhan yang berhubungan dengan
kemewahan. Contoh: emas, mobil mewah,rumah mewah.
b. Kebutuhan berdasarkan sifat
Kebutuhan jasmani, kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani atau fisik. Contoh: olah raga
Kebutuhan rohani, kebutuhan yang berhubungan dengan kesehatan jiwa. Contoh: ibadah.
c. Kebutuhan berdasarkan waktu
Kebutuhan sekarang, kebutuhan yang harus dipenuhi sekarang juga tidak
dapat ditunda-tunda. Contoh: makan bagi orang yang lapar.
Kebutuhan akan datang, kebutuhan yang pemenuhan dapat ditunda karena tidak mendesak. Contoh : menabung
d. Kebutuhan berdasarkan pihak yang membutuhkan
Kebutuhan perorangan, kebutuhan seseorang dengan orang yang lain tidak sama, hal tersebut disesuaikan dengan tugas atau pekerjaan mereka. Misalnya
seorang guru ekonomi membutuhkan buku pelajaran ekonomi.
Kebutuhan bersama, berhubungan dengan fasilitas yang dimanfaatkan secara
bersama oleh anggota masyarakat. Misalnya jalan, jembatan, tempat ibadah.
B. Alat pemuas kebutuhan
1) Pengertian barang dan jasa sebagai alat pemuas kebutuhan
Alat pemuas kebutuhan manusia terdiri atas barang dan jasa. Setiap hari manusia
membutuhkan dua alat pemuas kebutuhan tersebut. Walaupun sama-sama
sebagai alat pemuas kebutuhan kedua alat pemuas kebutuhan tersebut memiliki
pengertian yang berbeda. Barang adalah alat pemuas kebutuhan yang berwujud
misalnya nasi untuk memenuhi kebutuhan pangan.adapun jasa adalah alat
pemuas kebutuhan yang tidak berwujud misalnya jasa dokter untuk memenuhi
kebutuhan kesehatan.
2) Jenis barang
a. Barang menurut cara memperoleh
Barang bebas adalah barang yang tersedia dalam jumlah banyak. Contoh, udara, matahari, pasir.
Barang ekonomi adalah barang yang untuk memperolehnya memerlukan sejumlah pengorbanan tertentu. Contoh, untuk memperoleh buku kita
harus membeli.
b. Barang menurut cara pemakaian
Barang komplementer adalah barang pemuas kebutuhan yang akan bermanfaat jika digunakan bersama-sama dengan barang lain. Contoh
sepeda motor tidak akan dapat berjalan jika tidak ada bahan bakar.
Barang subtitusi adalah barang pemuas kebutuhan yang pemakaiannya
dapat menggantikan barang lain.contoh, nasi dengan singkong.
c. Barang menurut cara pengerjaan
Barang mentah adalah barang yang belum mengalami proses produksi. Contoh, batu bara, biji besi.
Barang setengah jadi adalah barang hasil pengolahan bahan mentah, tetapi belum merupakan produk akhir dan masih akan diolah. Contoh, benang.
Barang jadi adalah barang siap dipakai untuk memenuhi kebutuhan manusia. Contoh, sepatu,baju.
d. Barang menurut bentuknya
Barang tetap adalah barang yang secara wujud fisik tetap bentuknya dan
tidak bergerak atau berpindah.contoh, gedung, pabrik.
Barang bergerak adalah barang yang secara wujud fisik tetap bentuknya tetapi dapat berpindah tempat. Contoh, mobil.
Lampiran 2 :
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Satuan pendidikan :
Tahun pelajaran : 2018/2019
Kelas/Semester : X / Semester I
Mata Pelajaran : Ekonomi
N
o Waktu Nama Kejadian/perilaku Butir sikap Positif/negatif
Tindak
lanjut
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Lampiran 3
Rubrik Penilaian Praktik Jumara
No Nama Siswa Waktu Gambar Skor Ket
~ • 1 2 3
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
dst
Keterangan :
~ = skor 10
• = skor 15
Setiap gambar mendapatkan skor tertinggi 25 dengan ketentuan :
Jika kelompok menuliskan 1 hal sesuai mendapatkan skor 5
Jika kelompok menuliskan 2 hal sesuai mendapatkan skor 10
Jika kelompok menuliskan 3 hal sesuai mendapatkan skor 15
Jika kelompok menuliskan 4 hal sesuai mendapatkan skor 20
Jika kelompok menuliskan 5 hal sesuai mendapatkan skor 25
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 =𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚𝑥 100
Skor maksimal 100
Lampiran 4
Rubrik Penilaian Praktik Paneudah
No Nama Siswa Waktu Artikel Skor Ket
~ • SL L KL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
dst
Keterangan :
~ = skor 10
• = skor 15
Artikel Sangat Lengkap (SL) = Skor 50 – 75
Artikel Lengkap (L) = Skor 25 – 49
Artikel Kurang Lengkap (KL) = Skor 0 – 24
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 =𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚𝑥 100
Skor maksimal 100
LAMPIRAN 5
Rubrik Penilaian Praktik Melampah
No Nama Siswa Waktu Artikel Skor Ket
~ • ide isi tepat
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
dst
Keterangan :
~ = Skor 10
• = Skor 15
Ide = Skor 25
Isi = Skor 25
Ketepatan = Skor 25
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 =𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚𝑥 100
Skor maksimal 100
Lampiran 6
Soal dan Kunci Jawaban
NASKAH SOAL PERTEMUAN KE 2
Indikator Soal
HOTS/LOTS (Low
Order
Thinking Skiils)
Rumusan Soal
Naskah soal pertemuan ke 3
3.1.1 Peserta didik mampu
Menjelaskan masalah
ekonomi
3.1.2 Peserta didik mampu
Mendefinisikan pilihan
dan skala prioritas
3.1.3 Peserta didik mampu
Mengkatagorikan
Kebutuhan dan alat
pemuas kebutuhan
HOTS
LOTS
LOTS
1. Jelaskan penyebab terjadinya
kelangkaan dan bagaimana
cara mengatasinya !
2. Susunlah skala prioritas
kebutuhan kamu selama satu
minggu dengan total uang
saku sebanyak Rp
100.000,-
3. Jelaskan kebutuhan manusia
berdasarkan intensitasnya !
Kunci Jawaban pertemuan ke - 2
No Jawaban Skor
1.
2
3.
Hal-hal yang menyebabkan timbulnya kelangkaan antara
lain:
Terbatasnya persediaan sumber daya alam.
Terbatasnya kemampuan manusia untuk mengolah.
Keserakahan manusia, yang mengakibatkan berkurang
dan cepat rusaknya barang-barang yang dapat
dimanfaatkan sebagai benda pemuas kebutuhan.
Meningkatnya kebutuhan manusia yang lebih cepat
dari kemampuan manusia untuk menghasilkan atau
menemukan sumber-sumber baru.
Cara mengatasi kelangkaan:
Menghemat penggunaan sumber daya alam.
Memelihara dan melestarikan sumber daya alam
dengan baik .
Menciptakan alat pemuas/barang pengganti (barang
substitusi).
Meningkatkan pengelolaan berbagai macam sumber
daya alam, sehingga lebih bermanfaat bagi kehidupan
manusia
Transportasi 5 hari X Rp 6.000,- = Rp 30.000,-
Jajan/makan 5 hari X Rp 5.000,- = Rp 25.000,-
Tabungan 5 hari X Rp 5.000,- = Rp 25.000,-
Lain-lain Rp
20.000,-
Jumlah Rp
100.000,-
Kebutuhan berdasarkan intensitasnya
Kebutuhan primer kebutuhan utama atau kebutuhan
pertama yang harus dipenuhi oleh manusia.contoh:
makanan, pakaian, minuman, perumahan serta
kesehatan.
Kebutuhan sekunder, muncul setelah kebutuhan primer
terpenuhi. Contoh: komputer
Kebutuhan tersier,merupakan kebutuhan yang ketiga
setelah kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder
terpenuhi atau kebutuhan yang berhubungan dengan
kemewahan. Contoh: emas, mobil mewah,rumah
mewah.
35
40
25
Lampiran 7
Contoh Artikel Masalah Ekonomi 1
Kelangkaan Garam Saat ini harga garam di Indonesia melambung tinggi. Padahal kita semua sudah tahu
bahwa Indonesia adalah negara maritim yang memiliki garis pantai terpanjang kedua di
dunia dengan panjang 99.093 kilometer. Sangat tidak wajar sekali kalau Indonesia terjadi
kelangkaan garam, karena negara kita adalah negara kepulauan yang luas. Seharus nya
sangat tidak mungkin terjadi kelangkaan garam. Lalu mengapa hal ini bisa terjadi?
Ternyata ada beberapa faktor yang menyebabkan Indonesia mengalami kelangkaan garam.
Pertama karena cuaca buruk yang tidak menentu menyebabkan petani gagal panen. Kedua,
karena kebijakan pemerintah yang kurang tepat. Ketiga, karena produksi garam yang
masih tradisional, menyebabkan produksi masih manual karena kita hanya mengandalkan
cahaya matahari dan alat sederhana seperti pengeruk kayu dan kincir angin. Selanjutnya,
fator lain yang menyebabkan garam menjadi langka adalah karena distribusi yang
tersendat.
Dan solusi yang di berikan oleh pemerintah untuk permasalahan ini adalah, pemerintah
membuka keran impor dari Australia untuk mencukupi kebutuhan konsumen. Produksi
garam sangat bergantung pada suhu, panas matahari, dan angin. Karena suhu di Australia
lebih dingin, maka proses kristalisasi garam akan lebih cepat sehingga proses produksi
garam di Australia juga lebih cepat. Pemerintah mengimpor garam, karena garam di
Indonesia mengalami ketimpangan antara produksi dan konsumsi nasional. Sekjen
Asosiasi Industri Pengguna Garam Indonesia, Cucu Sutara mengatakan "produksi garam
nasional pada 2016 hanya mencapai 144.000 ton dari kebutuhan sebanyak 4.1 juta ton.
Adapun dari kebutuhan 4.1 juta ton, 780.000 ton untuk konsumsi publik, sedangkan
sisanya untuk kebutuhan industri."
Tetapi, menurut saya kebijakan pemerintah megimpor garam adalah bukan solusi yang
tepat. Karena hal yang paling penting harus di perbaiki terlebih dahulu adalah cara
memproduksi garam itu sendiri, pemerintah seharus nya lebih memperhatikan para petani
garam dengan cara memberikan sebuah solusi yakni, sebuah alat produksi yang lebih
canggih supaya produksi tidak dengan cara manual lagi. Karena dengan alat produksi yang
lebih maju, akan semakin mempermudah petani garam untuk memproduksi garam itu
sendiri dan seharus nya pemerintah juga harus memiliki kebijakan yang tepat dalam
mengelola dan mendistribusikan garam itu sendiri. supaya tidak tersendat yang akan
menyebabkan garam menjadi langka.
Pemerintah harus bertindak tegas, jika terdapat oknum yang berlaku curang dalam
masalah ini. Karena dampak yang akan di rasakan jika garam naik dirasa bahaya sekali,
contohnya yakni para pedagang ikan asin akan banyak yang gulung tikar jika garam masih
melonjak mahal. Untuk itu, pemerintah harus lebih serius lagi dalam mengatasi
kelangkaan garam ini supaya tidak banyak pihak yang merasa rugi.
https://www.kompasiana.com/sintabintang/59ac451ffeb66a17de1d1b62/kelangkaan-garam
Lampiran 8
Foto Menteri Ekonomi
Sri Mulyani Indrawati, S.E., M.Sc., Ph.D adalah wanita sekaligus orang Indonesia pertama
yang menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia. Wikipedia
Lahir: 26 Agustus 1962 (usia 56 tahun), Bandar Lampung
Jabatan dalam kabinet yang sedang/pernah dipegang: Menteri Keuangan (petahana),
LAINNYA
Kementerian yang sedang/pernah dikelola: Kementerian Keuangan Republik Indonesia,
LAINNYA
Menjabat dalam kabinet: Kabinet Kerja, Kabinet Indonesia Bersatu I, Kabinet Indonesia
Bersatu II
Era kabinet: Reformasi
Pasangan: Tonny Sumartono
Karier
1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI (2008-2009).
2. Direktur Pelaksana Bank Dunia (2010).
3. Menteri Keuangan RI (2016-2019).
Pendidikan
1. SMP Negeri 2 Bandar Lampung (1975-1978)
2. SMA Negeri 3 Semarang (1978-1981)
3. Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1981-1986)
4. Master of Science of Policy Economics di University of lllinois Urbana Champaign,
U.S.A (1988-1990)
5. Ph.D. of Economics di University of lllinois Urbana-Champaign, U.S.A (1990-
1992).
Sri Mulyani Indrawati adalah mantan Menteri Keuangan, Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional/Menteri Negara
Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia di masa Kepresidenan Susilo Bambang
Yudhoyono. Juni 2010, Sri Mulyani menjadi wanita pertama yang menjabat sebagai
Direktur Pelaksana Bank Dunia. Pada 2016, Sri Mulyani kembali diberi mandat sebagai
Menteri Keuangan di pemerintahan Jokowi-JK, pada perombakan kabinet Jilid II.