rencana bisnis dan anggaran (rba) badan layanan umum · 2018. 4. 24. · kesehatan no...
TRANSCRIPT
KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN PONTIANAK | Jl. 28 Oktober Siantan-Hulu Pontianak Telp/ Fax.
0561- 882632 Website : www. poltekkes-pontianak.orgEmail :
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA)
BADAN LAYANAN UMUM POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK TAHUN 2017
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 2
LEMBAR PENGESAHAN
Yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : Khayan, SKM, M. Kes
Jabatan : Direktur Politeknik Kesehatan Pontianak
Alamat : Jln. 28 Oktober – Siantan Hulu Pontianak - 884071
Dengan ini kami sampaikan dokumen Rencana Bisnis dan Anggaran Tahun 2017 dengan rincian
sebagai berikut :
a. Proyeksi Pendapatan
1) Pendapatan BLU Poltekkes Pontianak : Rp 23.363.055.000,-
2) Pendapatan Rupiah Murni : Rp 55.963.932.000,-
b. Proyeksi Belanja
Belanja Poltekkes Kemenkes Pontianak per 31 Desember 2017 dianggarkan sebesar Rp
79.326.987.000,-
Rincian Belanja Meliputi :
1) Belanja Rupiah Murni : Rp 55.963.932.000,-
2) Belanja BLU : Rp 23.363.055.000,-
c. Rencana Investasi
1) Investasi bersumber dari Rupiah Murni : Rp -
2) Investasi bersumber dari BLU : Rp -
Demikian Rencana Bisnis dan Anggaran ini kami sampaikan untuk mendapatkan pengesahan dalam
rangka pelaksanaan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
Disahkan di Jakarta
Pada Tanggal :
a.n Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Sekretaris Jenderal Kemenkes RI, Direktur,
dr. Untung Suseno Sutarjo, M.Kes Khayan, SKM, M.Kes
NIP 195810171984031004 NIP 196403131986031002
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat serta karunia-Nya
Rencana Bisnis dan Anggaran Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Pontianak Tahun 2017
telah dapat diselesaikan. Rencana Bisnis dan Anggaran ini merupakan bentuk rencana bisnis
pelaksanaan kegiatan berdasarkan Rencana Strategis Bisnis tahun 2016 – 2020 dan Indikator
Kinerja Utama.
Rencana Bisnis dan Anggaran disusun dan dijadikan sebagai petunjuk (guide line)
pengelolaan kegiatan operasional pada Poltekkes Kemenkes Pontianak.
Hasil penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran Tahun 2017 ini kemungkinan belum dapat
mengakomodir semua aspirasi setiap Jurusan dan Unit – unit yang terdapat dilingkungan Poltekkes
Kemenkes Pontianak, untuk itu kami harapkan pada penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran
yang akan datang akan dapat lebih baik lagi.
Semoga Dengan terselesainya Rencana Bisnis dan Anggaran ini dapat menjadi acuan dalam
menjalankan operasional pelayanan sesuai dengan standar pelayanan dan visi dan misi Poltekkes
Kemenkes Pontianak dan kami berharap dapat bermanfaat bagi kita semua.
Pontianak, 27 Maret 2017
Direktur Politeknik Kesehatan
Kemenkes Pontianak
Khayan, SKM, M.Kes
NIP. 196403131986031002
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 4
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Judul
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Ringkasan Eksekutif ………………………………………………
1
2
3
4
5
Bab I Pendahuluan …………………………………………….. 9
A. Umum ………………………………………………….. 9
B. Visi dan Misi BLUD ………………………………….. 15
C. Budaya BLUD ………………………………………… 18
D. Susunan Pejabat Pengelola BLUD dan Dewan
Pengawas ………………………………………………
19
Bab II Kinerja BLUD Tahun Berjalan (TA 20XX-1) dan
Rencana Bisnis dan Anggaran BLUD TA 20XX ….
35
A. Gambaran Kondisi BLUD …………………………… 35
B. Pencapaian Kinerja dan Target Kinerja BLUD ……. 55
C. Ambang Batas Belanja BLUD ……………………….. 88
D. Prakiraan Maju Pendapatan dan Prakiraan Maju
Belanja …………………………………………………..
89
Bab III Penutup …………………………………………………….. 90
A. Kesimpulan ……………………………………………… 90
B. Hal Lain Yang Perlu Mendapat Perhatian …………. 90
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 5
IKHTISAR EKSEKUTIF
Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak, atau biasa disebut dengan Poltekkes Kemenkes
Pontianak, merupakan pengembangan institusi pendidikan kesehatan oleh Kementerian Kesehatan
RI dengan tujuan agar proses pendidikan tenaga kesehatan berjalan efektif dan efesien serta
mempunyai standar yang sama di seluruh Indonesia. Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak
didirikan dari gabungan beberapa Akademi Kesehatan milik pemerintah yang berada di Kalimantan
Barat berdasarkan SK MenKes–Kesos Nomor 298/MenKes-Kesos/SK/IV/ 2001 tanggal 16 April
2001.
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 403/KMK.05/2011
tanggal 1 Desember 2011 tentang Penetapan Politeknik Kesehatan Pontianak pada Kementerian
Kesehatan sebagai Intansi Pemerintah yang menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum, maka pada tahun 2012 Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak menerapkan Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU) dengan status Badan Layanan Umum secara Penuh
(BLU secara penuh).
Pengukuran pencapaian target kinerja Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak tahun
2016 diukur dengan membandingkan target kinerja dengan realisasi kinerja. Dari keenam indikator
kinerja utama terlihat bahwa indikator kinerja utama persentase lulusan tepat waktu dengan realisasi
93 % belum mencapai target 100%.
Persentase lulusan tepat waktu dengan capaian 93% atau belum mencapai target. Hal ini
disebabkan karena kurangnya motivasi mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akademik dan belum
adanya penjadwalan tugas akhir mahasiswa.
Rencana tindak lanjutnya memberdayakan Dosen pembimbing Akademik untuk
memberikan motivasi kepada mahasiswa dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik dan
penyusunan proposal baik KTI atau Skripsi akan di masukkan ke dalam mata kuliah Semester IV
untuk KTI dan Semester VI untuk skripsi.
Penelitian Dosen dengan pencapaian 63%, disebabkan masih ada dosen yang kurang
berminat melakukan penelitian karena jam mengajar yang padat. Adapun rencana tindak lanjut
adalah merencanakan pelatihan metodologi penelitian dan publikasi jurnal ilmiah bagi seluruh
dosen Poltekkes Kemenkes Pontianak Jurnal ilmiah di lingkungan Poltekkes diharapkan segera
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 6
meningkatkan statusnya menjadi jurnal terakreditasi. Memberi kesempatan seluas luasnya bagi
dosen untuk melakukan penelitian dengan pihak luar atau penelitian mandiri.
Indikator publikasi karya ilmiah yang belum ada dilakukan di tahun 2016 disebabkan
susahnya pemilik karya ilmiah mempublikasikan jurnal ilmiahnya di jurnal terakreditasi nasional
maupun internasional. adapun rencana tindak lanjut dari masalah ini adalah meningkatkan status
jurnal ilmiah yang ada di Poltekkes Pontianak agar berstatus jurnal terakreditasi nasional. Selain itu
kami juga berupaya membuka dan membina hubungan kerjasama dengan jurnal terakreditasi
nasional dan Internasional sehingga dosen poltekkes dapat mempublikasikan karya ilmiahnya
Indikator pengabdian masyarakat dengan pencapaian 38 % dikarenakan dana Pengabdian
Masyarakat yang berkurang akibat adanya efisiensi. Selain itu banyak kegiatan pengabmas yang
tidak ada dokumentasi pelaporannya. Adapun tindak lanjut dari permasalahan ini adalah bahwa
hasil penelitian harus bisa di aplikasikan pada masyarakat dan desa binaan. Mewajibkan dosen
untuk melakukan pengabdian masyarakat minimal satu kali setahun
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 7
A. Kinerja Tahun Berjalan 2016
PENERIMAAN
No. KETERANGAN TARGET % PROGNOSAREALISASI S/D
DESEMBER
PERSENTASE
(%)
1 Pendapatan BLU Akademik 20.332.635.000 99% 26.911.265.000 34.116.108.472 168
2 Pendapatan BLU Non
Akademik
200.005.000 1% 200.005.000 200.005.000 100
3 Rupiah Murni 135.744.948.000 100% 135.744.948.000 135.744.948.000 100
Total Penerimaan 156.277.588.000 100% 162.856.218.000 170.061.061.472 109
BELANJA
No. KETERANGAN TARGET PROGNOSAREALISASI S/D
DESEMBER
PERSENTASE
(%)
1 Pendapatan BLU 20.532.635.000 27.111.270.000 22.988.245.228 85%
2 Rupiah Murni 135.744.948.000 135.744.948.000 108.068.757.100 80%
Total Belanja 156.277.583.000 162.856.218.000 131.057.002.328 80%
INVESTASI
No. KETERANGAN TARGET PROGNOSAREALISASI S/D
DESEMBER
PERSENTASE
(%)
1 Pendapatan BLU - - - -
2 Rupiah Murni - - - -
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 8
B. Target Kinerja Tahun (2017)
PENERIMAAN
No. KETERANGAN TARGET % PROGNOSA PERSENTASE (%) KETERANGAN
1 Pendapatan BLU
Akademik
21.077.615.000 90% 33.614.560.000 159
2 Pendapatan BLU
Non Akademik
2.285.440.000 10% 2.285.440.000
3 Rupiah Murni 55.963.932.000 100% 55.963.932.000 100
Total
Penerimaan
79.326.987.000 100% 91.863.932.000 116
BELANJA
No. KETERANGAN TARGET PROGNOSA
PERSENTASE
(%) KETERANGAN
1 BLU 23.363.055.000 35.900.000.000 154
2 Rupiah Murni 55.963.932.000 55.963.932.000 100
Total
Penerimaan
79.326.987.000 91.863.932.000 116
INVESTASI
No. KETERANGAN TARGET PROGNOSA
PERSENTASE
(%) KETERANGAN
1 BLU 2.392.100.000 6.000.000.000 251
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Umum
1. Sejarah dan Landasan Hukum BLU
Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
(SPPN) mengamanatkan bahwa setiap kementerian/lembaga perlu menyusun Rencana Strategis
(Renstra) yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka menengah Nasional (RPJMN).
Dengan telah ditetapkannya RPJMN tahun 2015-2019 dan Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan No HK.02.02/Menkes/52/2015 maka Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak
membuat Rencana Strategis tahun 2015-2019. Rencana Strategis Politeknik Kesehatan Kemenkes
Pontianak merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat program-program
pengembangan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat yang akan dilaksanakan oleh
Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak dan menjadi acuan dalam menyusun perencanaan
tahunan.
Pengembangan Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak akan lebih mudah karena pada
tanggal 1 Desember 2011 telah ditetapkan sebagai Institusi dengan system pengelolaan keuangan
badan layanan umum (PK-BLU) penuh berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor
403/KMK.05/2011. Semua alokasi anggaran Politeknik Kesehatan Pontianak hanya bersumber dari
alokasi anggaran kementerian kesehatan, namun sejak ditetapkan menjadi PK-BLU penuh, maka
sumber pembiayaan atas seluruh kegiatan institusi porsi anggaran kementerian kesehatan bersumber
dari PNBP BLU dan anggaran pendapatan belanja Negara rupiah murni. Politeknik Kesehatan
Kemenkes Pontianak juga dapat langsung mengelola secara mandiri atas pendapatan langsung yang
bersumber langsung dari pengguna layanan yaitu mahasiswa dan masyarakat berupa penerimaan
Negara bukan pajak (PNBP). Realisasi penerimaan PNBP BLU pada Politeknik Kesehatan
Pontianak mengalami tren meningkat dari tahun ke tahun, terutama setelah diberlakukannya pola
tarif berdasarkan PMK Nomor 26/PMK.05/2014, tanggal 3 Februari 2014. Kedua dana tersebut
digunakan dalam rangka melaksanakan Tri Dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan adanya PNBP-BLU yang terus meningkat, Politeknik
Kesehatan Pontianak semakin meningkat pelayanan dibidang pendidikan, meningkatkan kualitas
dan kuantitas penelitian serta memperluas lingkup pengabdian kepada masyarakat.
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 10
Disamping itu dengan perubahan pola pengelolaan keuangan Politeknik Kesehatan Pontianak juga
mengalami perubahan secara langsung dalam hal pengelolaan keuangan, operasional, sumber daya
manusia, termasuk pola pengelolaan remunerasi institusi. Perubahan menjadi Satker BLU perlu
diikuti oleh peningkatkan pelayanan, kinerja dan produktivitas bagi seluruh komponen di
lingkungan Politeknik Kesehatan Pontianak sebagai bentuk dari akuntabilitas publik sebagai
instansi pemerintah yang memberikan layanan di bidang pendidikan kepada masyarakat. Tuntutan
terhadap peningkatan kinerja dan produktivitas pegawai serta pelayanan kepada publik tersebut
harus diimbangi dengan apresiasi dengan peningkatan kesejahteraan bagi seluruh pegawai di
lingkungan Politeknik kesehatan Pontianak penerapan remunerasi juga di latar belakangi oleh
rendahnya penghasilan resmi yang diterima oleh pegawai di lingkungan oleh pemerintah, adanya
ketimpangan total pendapatan antar unit kerja, rendahnya capaian kinerja pegawai di lingkungan
pemerintah, adanya dorongan untuk memberikan layanan yang lebih baik.
Sejalan dengan gerakan reformasi birokrasi pemerintah telah berupaya untuk meningkatkan
tata kelola pemerintahan yang bersih dan baik (good governance dan clean government governance
termasuk good corporate governance). Peningkatan tata kelola pemerintah yang baik, sebaiknya
dilakukan sejalan dengan upaya perbaikan penghasilan pegawai. Upaya meningkatkan tata kelola
pemerintah melalui program reformasi birokrasi akan lemah apabila tidak diimbangi dengan
perbaikan penghasilan, sebaliknya mengedepankan perbaikan penghasilan semata, akan
menimbulkan pemborosan dan in-efisiensi.
Suatu institusi dapat melaksanakan program remunerasi jika terdapat ketersediaan dana
untuk membayar remunerasi, selain itu juga harus memiliki data pegawai yang nantinya akan
diberikan remunerasi.
Dalam kaitan dengan pengelolaan remunerasi intitusi tersebut, maka politeknik kesehatan
Pontianak dapat mengacu pada peraturan menteri keuangan (PMK) Nomor 10/PMK.02/2006
tentang pedoman penetapan remunerasi bagi pejabat pengelola, dewan pengawas dan pegawai
badan layanan umum yang kemudian diubah menjadi PMK Nomor 73/PMK.05.2007 tentang
pengusaha atas PMK Nomor 10 Tahun 2006.
Dengan disusunnya Rencana Bisnis Anggaran Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Pontianak dengan pengelolaan keuangan Sistem BLU maka pengembangan institusi menuju
Polteknik Kesehatan Kemenkes Pontianak yang lebih mandiri, terencana, transparan dan akuntabel.
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 11
Landasan hukum yang digunakan dalam penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) ini
adalah sebagai berikut :
a. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
b. Undang-undang No. 17/2003 tentang Keuangan Negara;
c. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
d. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
e. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1144/Menkes/PER/VIII/2010, tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Kesehatan.
f. Peraturan Pemerintah RI Nomor 4 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan
Pengelolaan Perguruan Tinggi
g. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 44/PMK.05/2009 tentang Rencana Bisnis Dan Anggaran
Serta Pelaksanaan Anggaran Badan Layanan Umum;
h. Peraturan Pemerintah RI Nomor 74 tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
i. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 49 tahun 2014 tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi
j. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/52/2015
tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2015 - 2019
k. Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Nomor HK.00.06.1.1.13154.1 tentang Rencana Aksi Program Badan Pengembangan dan
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Tahun 2015 – 2019.
2. Karakteristik kegiatan/layanan
a. Kegiatan Utama
Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak merupakan pengembangan institusi pendidikan
kesehatan oleh Kementerian Kesehatan RI dengan tujuan agar proses pendidikan tenaga kesehatan
berjalan efektif dan efesien serta mempunyai standar yang sama di seluruh Indonesia. Politeknik
Kesehatan Kemenkes Pontianak didirikan dari gabungan beberapa Akademi Kesehatan milik
pemerintah yang berada di Kalimantan Barat berdasarkan SK MenKes–Kesos Nomor 298/MenKes.
Kesos/SK/IV/ 2001 tanggal 16 April 2001.
Jurusan dan program studi pada Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak pada Tahun
2006 terdiri dari: Jurusan Kesehatan Lingkungan dengan prodi D-III dan D-IV Kesehatan
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 12
Lingkungan, Jurusan Gizi, Jurusan Kesehatan Gigi dengan Prodi Kebidanan dan Keperawatan, dan
Jurusan Analis Kesehatan. Berdasarkan Permenkes Nomor 890/Menkes/Per/VIII/2007, Politeknik
Kesehatan Kemenkes Pontianak mempunyai 6 jurusan yaitu: Jurusan Kesehatan Lingkungan
(Program Studi D III dan D IV), Jurusan Gizi Program D III, Jurusan Kesehatan Gigi Program D
III, Jurusan Analis Kesehatan Program D III, Jurusan Kebidanan (Program Studi D III dan D IV),
Jurusan Keperawatan (Program Studi D III dan D IV), merupakan unit pelaksana teknis di
lingkungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, berada di bawah Badan Pengembangan
dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (Badan PPSDM Kesehatan) Kementerian
Kesehatan RI. Sebagai institusi pendidikan tinggi bidang kesehatan, Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Pontianak (Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak) mempunyai tugas
dan fungsi menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang profesional, melakukan
pengabdian kepada masyarakat, melakukan penelitian di bidang kesehatan dan penyelenggaraan
administrasi.
Tugas dan fungsi tersebut ditujukan untuk menghasilkan lulusan pendidikan kesehatan yang
berkualitas dan berwawasan global sehingga diharapkan dapat menjadi sumber daya tenaga
kesehatan yang handal dan mampu bersaing di pasar global. Pada penyelenggaraan pendidikan agar
tercapai lulusan yang berkualitas dan berwawasan global tersebut, maka perlu memperhatikan
Standar Nasional Pendidikan. Selain itu juga memperhatikan strategi pemerintah dalam Higher
Education Long Term Strategy (HELTS) Tahun 2030. Perguruan tinggi harus mempunyai ciri
nation’s competitiveness, autonomy, dan organizational health. Organisasi yang sehat memiliki ciri
kinerja yang berkualitas dan terukur secara finansial dengan suasana akademik yang baik dan
kompetisi untuk memperoleh peluang masa depan dan tanggap terhadap perubahan.
Provinsi Kalimantan Barat secara geografis berbatasan langsung dengan Malaysia. Tidak jarang
dijumpai masyarakat di Kalimantan Barat memanfaatkan pelayanan kesehatan di Kuching,
Malaysia. Menghadapi hal tersebut, Provinsi Kalimantan Barat membutuhkan tenaga kesehatan
yang mempunyai kompetensi dalam memberikan pelayanan kesehatan yang mampu bersaing
dengan pelayanan kesehatan di Kuching (negara tetangga). Sementara jumlah tenaga kesehatan di
provinsi ini belum mencukupi. Sebagai contoh belum seluruh Puskesmas memiliki tenaga sanitarian
dan gizi. Hal ini tentu saja berpengaruh terhadap pemberian pelayanan kesehatan kepada
masyarakat, khususnya di daerah perbatasan. Keberadaan Politeknik Kesehatan Kemenkes
Pontianak dituntut untuk memenuhi kebutuhan tenaga tersebut.
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 13
Sebagai institusi milik pemerintah, Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak memperoleh biaya
penyelenggaraan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang terdiri
dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan DIPA Rupiah Murni (RM). Pada
pelaksanaannya, penyelenggaraan pelayanan pendidikan tenaga kesehatan dengan pengelolaan
sumber pembiayaan di atas, mengalami kendala dalam pengelolaan PNBP. Hal ini disebabkan
dibatasinya penggunaan PNBP sesuai dengan pagu yang ditetapkan oleh pemerintah, bukan
berdasarkan target penerimaan PNBP. Ditambah lagi dengan rumitnya birokrasi jika diperlukan
revisi anggaran.
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU) merupakan solusi yang tepat untuk
menjawab tantangan dan kendala tersebut. Sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa,
saat ini Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak secara substantif, teknis dan administratif telah
siap melaksanakan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU).
Pengelolaan Keuangan BLU menjadikan Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak akan memiliki
otonomi dalam pengembangan dan peningkatan pelayanan termasuk pola pengelolaan pendapatan
dan belanja, pengelolaan kas dan pengadaan barang/jasa secara efektif dan efisien secara akuntabel,
sehingga Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak akan mampu menerapkan praktik bisnis yang
sehat untuk mencapai produktivitas yang optimal dalam rangka melayani masyarakat.
Rencana strategis Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Pontianak disusun dalam rangka
mempersiapkan pengembangan institusi menuju Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
Dengan demikian, pengelolaan keuangan di institusi dapat terencana dan terealisasi dengan baik
dengan mekanisme finansial secara transparan dan akuntabel. Hasil dari unit usaha yang ada dapat
digunakan untuk menunjang pengembangan program studi, pendidikan, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhan yang berkembang.
b. Keunggulan Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak
Walaupun Kalimantan Barat merupakan daerah yang curah hujannya tinggi dan dikenal dengan
daerah seribu sungai, namun ketersediaan air bersih menjadi permasalahan sampai sekarang.
Hampir seluruh wilayah di Kalimantan Barat mengalami hal ini. Hal ini diperparah dengan adanya
Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang tersebar di sepanjang aliran sungai yang melintasi
Kalimantan Barat. Kualitas air sungai menurun dan tidak aman untuk dikonsumsi. Padahal, air
sungai merupakan salah satu sumber air bersih bagi masyarakat dan menjadi sumber air baku
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 14
PDAM. Masyarakat di wilayah ini kini mengharapkan air hujan untuk dikonsumsi. Sementara air
tanah tidak dapat digunakan secara langsung akibat tingginya kandungan mineral (besi).
Jika musim kemarau tiba, air menjadi permasalahan utama. Air yang diproduksi PDAM (terutama
di kota Pontianak) menjadi payau bahkan asin akibat intrusi air laut. Persediaan air hujan terbatas.
Hal ini mengakibatkan tingginya kejadian penyakit yang disebabkan oleh air. Penyakit diare
misalnya, masih termasuk lima besar penyakit yang diderita oleh masyarakat.
Pada musim penghujan, keberadaan air juga menjadi masalah. Air yang tergenang dapat menjadi
tempat perindukan nyamuk. Akibatnya penyakit Demam Berdarah merajalela. Tahun 2010 terjadi
kasus kematian karena penyakit ini.
Di samping penyakit yang ditimbulkan oleh kelangkaan air ini, masalah kesehatan gigi juga
dialami masyarakat. Kenyataan ini disebabkan oleh kurangnya mineral yang dibutuhkan dalam
makanan/minuman yang dikonsumsi oleh masyarakat. Data dari Dinas Kesehatan Prov. Kalbar
pada tahun 2009 menunjukkan bahwa kesehatan gigi di Kalimantan Barat paling buruk di
Indonesia. Rata-rata 34% dari empat juta penduduk mengalami kerusakan gigi.
Masalah lain adalah tingginya angka kematian ibu melahirkan. Tahun 2010 tercatat AKI di Kalbar
sebesar 288 per seribu kelahiran hidup. Angka ini melebihi AKI nasional, yaitu 226 per seribu
kelahiran hidup. Selain karena kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang
pentingnya pemeriksaan kehamilan dan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, masalah
kemudahan mengakses layanan kesehatan juga menjadi penyebab. Ditambah lagi jumlah tenaga
bidan yang bertugas di daerah masih belum mencukupi.
Kasus gizi buruk juga ditemukan di Prov. Kalbar. Pada tahun 2010 tercatat angka gizi buruk pada
balita sebesar 3,2%. Selain faktor ekonomi, kasus gizi buruk disebabkan rendahnya pengetahuan
masyarakat tentang gizi.
Menghadapi permasalahan di atas, pemerintah memerlukan tenaga kesehatan yang mempunyai
kompetensi untuk menanggulanginya. Salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan tenaga
kesehatan tersebut, maka pemerintah berkepentingan untuk mendidik calon tenaga kesehatan.
Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak yang merupakan UPT Kemenkes RI didirikan untuk
menjawab kebutuhan tersebut. Jurusan/prodi yang ada di Politeknik Kesehatan Kemenkes
Pontianak sesuai dengan permasalahan yang ada.
Kegiatan unggulan yang ada di Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak antara lain menyediakan
jasa pengeboran air, membuat unit pengolahan air bersih/minum, pengolahan sampah dan lainnya
yang berhubungan dengan kesehatan lingkungan diselenggarakan oleh Jurusan Kesehatan
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 15
Lingkungan. Penyuluhan gizi, pelatihan pengolahan makanan dari bahan yang ada di sekitar
masyarakat dan kegiatan lain diselenggarakan oleh Jurusan Gizi. Sedangkan Jurusan Keperawatan
Gigi memberikan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut secara komprehensip pada
masyarakat terutama pada anak pra sekolah, sekolah dasar dan ibu hamil. Kegiatan ini dilakukan
bekerja sama dengan organisasi profesi dan masyarakat.
B. Visi dan Misi
Visi :
”Menjadi institusi pendidikan kesehatan yang bermutu dan mampu bersaing di tingkat regional
tahun 2020”
1. Visi tersebut merupakan upaya untuk terciptanya suatu kondisi Politeknik Kesehatan
Kemenkes Pontianak bermutu, sehingga mampu bersaing di tingkat regional.
2. Pendidikan yang bermutu adalah gambaran pendidikan Politeknik Kesehatan Kemenkes
Pontianak di masa depan yang lulusannya berkualitas, memiliki kepribadian iman dan taqwa,
memilki prestasi belajar yang memuaskan, keterampilan keilmuan yang profesional, kemampuan
berbahasa Inggris yang baik.
3. Mampu bersaing di tingkat regional adalah lulusan Politeknik kesehatan yang memiliki
kemampuan optimal untuk berkompetisi di tingkat regional Asia Tenggara, sesuai dengan
keterampilan dan profesional.
Misi :
Misi I : ”Meningkatkan program pendidikan tinggi kesehatan yang berbasis kompetensi”
Misi ini ditetapkan dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pendidikan yang lebih optimal baik
secara manajemen, sumber daya manusia, teknologi informasi, peningkatan dan perbaikan
kurikulum, metode pembelajaran dan sarana prasarana yang digunakan dalam penyelenggaraan
pendidikan Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak yang berbasis kompetensi.
Misi II : “Meningkatkan program pendidikan tinggi kesehatan yang berbasis penelitian”
Misi ini ditetapkan dalam rangka meningkatkan penelitian dan publikasi hasil penelitian yang
dikembangkan oleh civitas akademika Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak. Hal ini akan
menumbuhkan kreativitas dan inovasi civitas akademika dalam bidang kesehatan.
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 16
Misi III : ”Mengembangkan upaya pengabdian masyarakat yang berbasis IPTEK dan
teknologi tepat guna”
Misi ini ditetapkan dalam rangka peningkatan kuantitas dan kualitas pengabdian masyarakat serta
peningkatan kepercayaan dan kerja sama dengan institusi, sehingga dapat meningkatkan aplikasi
ilmu pengetahuan di masyarakat. Hal ini didasarkan pada pendidikan vokasional seperti Politeknik
Kesehatan yang tidak mungkin hanya dapat diselenggarakan oleh pemerintah, tetapi sangat
memerlukan peran masyarakat dan swasta serta semua pemangku kepentingan. Oleh karena itu
peningkatan kerja sama dengan semua pihak baik dalam maupun luar negeri harus diupayakan
secara terus menerus dan sistematis.
Misi IV : ”Mengembangkan program pendidikan tinggi kesehatan yang mandiri, transparan
dan akuntabel”
Misi ini ditetapkan dalam rangka penyelenggaraan pendidikan di Politeknik Kesehatan Kemenkes
Pontianak menjadi institusi yang mampu menyelenggarakan proses pendidikan, pengajaran,
penelitian dan pengabdian masyarakat yang mengedepankan penjaminan mutu sehingga menjadi
institusi yang mandiri, transparan dan akuntabel.
Misi V : “Mengembangkan Kerjasama baik Lokal maupun Regional”
Misi ini ditetapkan dalam rangka mengembangan program pendidikan di Politeknik Kesehatan
Kemenkes Pontianak dengan melakukan kerja sama untuk penyelenggarakan pendidikan,
pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat dengan Negara - Negara ASEAN
Kedudukan, Tugas, Fungsi Organisasi dan Jenis Layanan
1. Kedudukan
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Pontianak adalah Unit Pelaksana Teknis di
lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada di bawah Badan Pengembangan dan
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (Badan PPSDM Kesehatan) Kementerian
Kesehatan dan dipimpin oleh seorang Direktur yang bertanggung jawab kepada Kepala Badan
PPSDM Kesehatan.
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 17
Direktur Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Pontianak dalam melaksanakan tugas
secara administratif bertanggung jawab kepada Kepala Badan PPSDM Kesehatan dan secara
teknis di bawah pembinaan Kepala Pusdiklatnakes PPSDM Kesehatan Kemenkes RI.
2. Tugas
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Pontianak mempunyai tugas melaksanakan
pendidikan profesional dalam program pendidikan Diploma Kesehatan, yaitu D III dan D IV.
3. Fungsi
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Pontianak mempunyai
fungsi :
a. Pelaksanaan pengembangan pendidikan profesional dalam sejumlah keahlian di bidang
kesehatan.
b. Pelaksanaan penelitian di bidang pendidikan profesional dan kesehatan.
c. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan bidang yang menjadi tugas dan
tanggung jawabnya.
d. Pelaksanaan pembinaan civitas akademika dalam hubungannya dengan lingkungan.
e. Pelaksanaan kegiatan administrasi.
f. Pelaksanaan kegiatan sistem penjaminan mutu.
4. Jenis Layanan
a. Pendidikan dan Pengajaran
Jenis layanan yang dilaksanakan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Pontianak
meliputi:
1. Jurusan Kesehatan Lingkungan
a) Program Studi D III Kesehatan Lingkungan
b) Program Studi D IV Kesehatan Lingkungan
2. Jurusan Gizi
a) Program Studi D III Gizi
b) Program Studi D IV Gizi
3. Jurusan Keperawatan Gigi
a) Program Studi D III Keperawatan Gigi
4. Jurusan Analis Kesehatan
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 18
a) Program Studi D III Analis Kesehatan
b) Program Studi D IV Analis Kesehatan
5. Jurusan Kebidanan
a) Program Studi D III Kebidanan
b) Program Studi D IV Kebidanan
6. Jurusan Keperawatan
a) Program Studi D III Keperawatan
b) Program Studi D IV Keperawatan Medikal Bedah
c) Program Studi D IV Keperawatan Komunitas
7. Penelitian
a) Penelitian dosen
b) Penelitian mahasiswa
c) Penelitian kerjasama
8. Pengabdian pada masyarakat
a) KKN Terpadu
b) Penyuluhan
c) Klinik terpadu
d) Konsultasi kesehatan
e) Aplikasi teknologi tepat guna kesehatan
C. Nilai-nilai Budaya Kerja
Nilai Budaya kerja Poltekkes Kemenkes Pontianak adalah ”MAJU”
M = Mandiri
Dapat menyelesaikan tugas dengan tuntas sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
A = Akuntabel
Dapat diandalkan dan transparan dalam menjalankan tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
J = Jujur
Menjunjung tinggi kejujuran dalam menjalankan setiap tugas dan kewajiban yang diemban.
U = Unik
Berfikir global dan bertindak dengan tidak meninggalkan budaya lokal.
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 19
D. Susunan Pejabat Pengelola BLU Poltekkes dan Dewan Pengawas
1. Susunan Pejabat Pengelola BLU dan Dewan Pengawas berdasarkan Keputusan pejabat yang
berwenang
STRUKTUR ORGANISASI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
PONTIANAK
STRUKTUR ORGANISASI
POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK
2014 – 2018
DIREKTUR/PIMPINAN BLU
H. KHAYAN, SKM., M.Kes.
PUDIR I PUDIR II PUDIR III
SUSITO, SKM., M.Kes. DIDIK HARIYADI, S.Gz., M.Si. HENDRA BUDI S., SKM., M.Kes.
SENAT
POLTEKKES
KA. S P I
M. NASIP., SKM., M.Kes. KA. SUB. BAG KA. SUB. BAG
ADUM AAKPSI
NUR IHSAN, SKM., M.Kes Dra. WITA RAHMAYANI
KA. UPT
PENJAMINAN
MUTU
KA. UPT
PENELITIAN
DAN
KA. UPT
KERJASAMA,
PROMOSI
KA. UPT ULPDAN
KA. UPT BISNIS
KA. UPT
PEMELIHARAAN
DANKA. UPT
PERPUSTAKAAN
KA. UPT
INFORMASI
DANKA. UPT
ASRAMA
KA. UPT
LABORATORIU
M
KA. UPT
LAYANAN KA. UPT
PERENCANAANPENGABDIAN
MASYARAKAT DAN HUMASKOPERASI PERBAIKAN TEKNOLOGI TERPADU TERPADU
DAMHUJI,SSiT,
MPH
ARYANTO
PURNOMO, SKM,
MKM.
ZAINAL AKHMADI, SH, M.Kes.
SUHARNO, SKM.,
M.Kes.
NENY SETIAWATI
NINGSIH, S.SI.T.M,
M.Kes.
TAUFIK ANWAR,
SKM., M.Kes.
ERLIA WAHYUNI,
S.Sos.
IMAN JALADRI,
S.SI.T., M.Kes.
JUPITA SURIA
NINGSIH,
S.Kep.,Ns.
SUGITO, S.Pd.,
SKM., M.Kes.
Drg. JOJOK HERU
S., M.Kes.Drs. ASMARULLAH
KA. JURUSAN KA. JURUSAN KA. JURUSAN KA. JURUSAN KA. JURUSAN KA. JURUSAN
KES.
LINGKUNGANGIZI
KEPERAWATAN
GIGI
ANALIS
KESEHATANKEBIDANAN KEPERAWATAN
HAJIMI, SKM.,
M.Kes.
EDY WALUYO,
S.Gz., M.Gz.NIKE HARYANI, S.SiT., MDSc.
KUSWIYANTO, S.Si.,
M.Kes.
RAHAYU BUDI
UTAMI, S.SiT.,
M.Kes.
SARLIANA ZAINI,
SKM, M.Kep.
SEKJUR SEKJUR SEKJUR SEKJUR SEKJUR SEKJUR
KES.
LINGKUNGANGIZI KEP. GIGI
ANALIS
KESEHATANKEBIDANAN KEPERAWATAN
NURUL AMALIYAH,
SKM, M.Sc.
AYU RAFIONY,
S.Gz., MPH.
HALIMAH, S.SiT.,
MDSc.
RATIH INDRAWATI,
S.Si., M.Kes.
DINI FITRI
DAMAYANTI, S.SI.t.,
M.Kes.
MARSIA, S.Si.T.,
M.Kes.
KELOMPOK
TENAGA FUNGSIONAL
Gambar I. Struktur Organisasi dan Tata Kerja Institusi tahun 2014-2018
1. Pimpinan Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak
Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak dipimpin oleh seorang Direktur. Dalam
melaksanakan tugas sehari-hari, Direktur dibantu oleh 3 (tiga) orang Pembantu Direktur
yang berada dibawah dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur. Pada periode tahun
2014 sampai dengan tahun 2018, Direktur dijabat oleh Bapak Khayan, SKM, M.Kes,
Pembantu Direktur I oleh Susito, SKM, M.Kes, Pembantu Direktur II oleh Didik Hariyadi,
S.Gz, M.Si, dan Pembantu Direktur III oleh Hendra Budi Sungkawa, SKM, M.Kes.
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 20
2. Senat Poltekkes
Senat Poltekkes Kemenkes Pontianak merupakan badan normative dan perwakilan
tertinggi di lingkungan Poltekkes Kemenkes Pontianak, Senat Poltekkes Kemenkes
Pontianak terdiri dari:
a. Ketua Senat adalah Direktur yang merangkap anggota.
b. Sekretaris Senat merangkap anggota.
c. Anggota Senat terdiri dari:
Para Pudir, para Ketua Jurusan, Wakil Kelompok Dosen, dan unsur Badan PPSDM
Kesehatan yang ditunjuk.
3. Sub Bagian Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan Sistem
Informasi
Sub Bagian Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan Sistem
Informasi yang berada dibawah dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur dan secara
teknis fungsional dibina oleh Pudir I. Khusus untuk urusan kemahasiswaan secara teknis
fungsional dibina oleh Pudir III.
Sub Bagian Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan Sistem
Informasi terdiri atas:
a. Unsur Administrasi Akademik, mempunyai tugas melakukan urusan administrasi
pendidikan dan penelitian terapan.
b. Urusan administrasi Kemahasiswaan, mempunyai tugas melakukan administrasi
pembinaan kemahasiswaan dan registrasi mahasiswa,
c. Urusan administrasi perencanaan dan system informasi, mempunyai tugas melakukan
urusan perencanaan dan sistem informasi institusi pendidikan.
4. Sub Bagian Administrasi Umum, Keuangan dan Kepegawaian
Sub Bagian Administrasi Umum, Keuangan dan Kepegawaian adalah unsur
pembantu pimpinan di bidang umum, keuangan dan kepegawaian yang berada di bawah dan
bertanggungjawab langsung kepada Direktur secara teknis fungsional dibina oleh Pudir II.
Sub Bagian Administrasi Umum, Keuangan dan Kepegawaian terdiri dari:
a. Urusan Administrasi Umum, mempunyai tugas melakukan perencanaan surat menyurat,
kearsipan, kerumah tanggaan dan perlengkapan.
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 21
b. Urusan Administrasi Keuangan, mempunyai tugas melakukan perencanaan pelaksanaan
keuangan..
c. Urusan Administrasi Kepegawaian, mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaia.
5. Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Unit penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (PPM) adalah unsur pelaksana
sebagian tugas Poltekkes Kemenkes dibidang penelitian terapan dan pengabdian masyarakat
yang berada dibawah Direktur.
Unit Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat dipimpin oleh seorang kepala
yang bertanggung jawab kepada Direktur dan secara teknis fungsional dibina oleh Pudir I,
unit PPM mempunyai tugas menyelenggarakan kegiatan penelitian terapan dan pengabdian
kepada masyarakat. Uni PPM mempunyai fungsi:
a. Pelaksanaan penelitian terapan.
b. Pengenalan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
c. Peningkatan relevansi program Poltekkes sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
d. Pelaksanaan pengembangan pola dan konsepsi pembangunan nasional, wilayah dan atau
waktu daerah melalui kerjasama antar perguruan tinggi dan atau badan lainnya baik
didalam maupun diluar Poltekkes.
e. Pelaksanaan urusan tata usaha Unit penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.
6. Unit Penunjang
Unit penunjang adalah unit yang secara teknis fungsional diperlukan sebagai unsure
penunjang terselenggaranya kegiatan akademik. Unit penunjang dilingkungan Poltekkes
Kemenkes Pontianak meliputi Unit Laboratorium, Unit Perpustakaan, Unit IT, Unit Asrama
dan Unit Penunjang lainnya yang diperlukan untuk menunjang kegiatan pendidikan antara
lain: Unit Penjaminan Mutu dan Unit Usaha.
7. Unit Laboratorium
Unit Laboratorium adalah unit penunjang teknis dibidang Laboratorium dari satu
atau sebagian cabang ilmu tertentu sesuai dengan keperluan jurusan. Unit ini berada
dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur dan secara teknis fungsional
sehari-hari dibina oleh Pudir I melalui koordinasi dengan Ketua Jurusan. Unit Laboratorium
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 22
dipimpin oleh seorang kepala yang ditunjuk diantara teknisi/analis laboratorium
dilingkungan Unit Laboratorium..
Unit Laboratorium mempunyai tugas memberikan layanan bahan dan peralatan
laboratorium untuk keperluan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Unit
Laboratorium mempunyai fungsi:
a. Penyediaan dan pengolahan bahan laboratorium.
b. Memberikan layanan dan pendayagunaan bahan dan peralatan laboratorium.
c. Pemeliharaan bahan dan alat laboratorium.
d. Pelaksanaan urusan tata usaha laboratorium.
8. Unit Perpustakaan
Unit Perpustakaan adalah unit penunjang teknis dibidang perpustakaan yang berada
dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur. Secara teknis fungsional dibina
oleh Pudir III melalui koordinasi dengan ketua Jurusan.
Unit Perpustakaan dipimpin oleh seorang kepala yang ditunjuk diantara Pustakawan
di lingkungan Unit Perpustakaan, yang mempunyai tugas memberikan layanan bahan
pustaka untuk keperluan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Unit perpustakaan mempunyai fungsi:
a. Penyediaan dan pengolahan bahan pustaka.
b. Pemberian layanan dan pendayagunaan bahan pustaka.
c. Pemelihara bahan pustaka.
d. Pengembangan perpustakaan.
e. Pelaksanaan urusan tata usaha perpustakaan.
9. Unit IT
Unit IT adalah unit penunjang teknis dibidang pengolahan data dan informasi yang
berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur. Secara teknis fungsional
dibina oleh Pudir I melalui koordinasi dengan Ketua Jurusan.
Unit IT dipimpin oleh seorang kepala yang ditunjuk diantara tenaga fungsional
teknisi komputer, pranata komputer dan operator komputer di lingkungan unit komputer,
yang mempunyai tugas mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menyimpan data dan
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 23
informasi serta memberikan layanan untuk program-program pendidikan, penelitian dan
pengabdian masyarakat.
Unit IT mempunyai fungsi:
a. Pengumpulan dan pengolahan data dan informasi.
b. Penyajian dan penyimpanan data dan informasi.
c. Pemberian layanan dan pendayagunaan komputer.
d. Pengembangan teknologi informasi.
e. Pelaksanaan urusan tata usaha Unit IT.
10. Unit Kerjasama Promosi dan Humas
Unit pelaksana teknis Kerjasama Promosi dan Humas adalah unsur pelaksana yang
melaksanakan sebagian tugas pokok dan fungsi Politeknik Kesehatan dibidang kerjasama,
promosi dan humas yang berada dibawah koordinasi Pudir III, dengan tugas memfasilitasi
kegiatan kerjasama, promosi dan humas antara Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak
dengan pihak luar baik dalam maupun luar negeri.
Uni Kerjasama Promosi dan Humas memiliki fungsi:
a. Melaksanakan administrasi umum pada unit kerjasama promosi dan Humas.
b. Menyusun program kegiatan unit kerjasama promosi dan Humas.
c. Mengkoordinasikan rencana penyelenggaraan kerjasama, promosi dan Humas dari
unit kerja/jurusan di Poltekkes Kemenkes Pontianak dengan pihak ketiga baik dalam
maupun luar negeri.
d. Menghimpun informasi kegiatan kerjasama, promosi, dan Humas di unit kerja atau
jurusan di Poltekkes Kemenkes Pontianak dengan pihak ketiga baik dalam maupun
luar negeri.
e. Melaksanakan kegiatan kerjasama, promosi dan Humas antara pihak Poltekkes
Kemenkes Pontianak dengan pihak ketiga baik dalam maupun luar negeri.
f. Menginformasikan kebijakan Poltekkes Kemenkes Pontianak melalui berbagai media
cetak, radio, elektronik dan mempercepat arus informasi kepada masyarakat.
g. Menyelenggarakan kegiatan peliputan, pendokumentasian, penerbitan dan
mempublikasikan kegiatan Poltekkes Kemenkes Pontianak.
h. Mengikuti konferensi pers, seminar, lokakarya, rapat kerja, pameran dan kegiatan
sejenis.
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 24
i. Melaporkan pelaksanaan tugas dan kegiatan Unit Pelaksana teknis Kerjasama
promosi dan Humas.
j. Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan unit pelaksana teknis Kerjasama
Promosi dan Humas.
11. Unit Penjaminan Mutu
Unit Penjaminan Mutu adalah unit penunjang teknis dibidang penjaminan mutu yang
berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur dan secara teknis
fungsional dibina oleh Pudir I. Unit Penjaminan MUtu mempunyai tugas melakukan
penjaminan mutu pendidikan secara bertahap, sistematis dan terencana dalam suatu program
penjaminan mutu yang memiliki target dalam kerangka waktu yang jelas.
Unit Penjaminan Mutu mempunyai fungsi:
a. Perencanaan dan pelaksanaan system penjaminan mutu akademik secara keseluruhan di
Poltekkes Kemenkes Pontianak.
b. Penyusunan perangkat dokumen (kebijakan akademik, dokumen mutu, dokumen
akademik) yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan system penjaminan mutu
akademik.
c. Pengembangan sistem informasi penjaminan mutu akademik.
d. Pelaksanaan monitoring system penjaminan mutu akademik.
e. Pelaksanaan audit mutu akademik internal dan evaluasi pelaksanaan sistem penjaminan
mutu akademik.
f. Penyusunan laporan secara berkala pelaksanaan sistem penjaminan mutu akademik.
g. Melakukan koordinasi dengan sub Unit Penjaminan Mutu di masing-masing jurusan.
12. Unit usaha
Unit Usaha adalah unit penunjang teknis dibidang pengembangan usaha/bisnis yang
berada dibawah dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur dan secara teknis
fungsional dibina oleh Pudir III.
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 25
13. Unit Layanan Barang dan Jasa
Unit layanan barang dan jasa adalah unit penunjang dibidang pengadaan barang dan jasa
yang berada dan bertanggungjawab langsungkepada Direktur dan secara fungsional dibina
oleh Pudir II.
14. Unit Asrama
Unit asrama adalah wahana pembinaan karakter dan bernuansa multi cultural bagi
mahasiswa Poltekkes Kemenkes Pontianak yang tinggal diasrama, yakni yang menguasai
ilmu pengetahuan dan teknologi, berdaya juang tinggi, kreatif, inovatif serta mempunyai
landasan iman dan taqwa yang kuat.
Unit asrama dipimpin oleh seorang kepala yang ditunjuk oleh Direktur. Unit asrama
mempunyaitugas memberikan keteladanan, latihan dan pembinaan pendidikan melalui
nasehat, kedisiplinan, kemandirian, persaudaraan dan persatuan.
Kepala unit asrama diangkat berdasarkan SK Direktur secara teknis funsional dibina oleh
Pudir III. Kepala unit asrama membawahi beberapa sub unit asrama yaitu JUrusan
Kesehatan Lingkungan, JUrusan Gizi, Jurusan Keperawatan Gigi, Jurusan Analis
Kesehatan, Jurusan Kebidanan dan Jurusan Keperawatan.
Unit Asrama mempunyai fungsi:
a. Pembentukan karakter.
b. Pembentukan mental/spiritual mahasiswa sehat jasmani dan rohani.
c. Pembentukan sikap mahasiswa yang peka dan mampu beradaptasi dengan lingkungan.
B. Sumber Daya
1. Jumlah Ketenagaan (Pegawai/Karyawan)
Sampai dengan 31 Desember 2016 ini, jumlah seluruh tenaga (pegawai) di
Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak adalah 222 orang. Dari 222 PNS
tersebut jumlah tenaga fungsional dosen berjumlah 96 orang dan fungsional Perpustakaan
hanya 1 orang. Tenaga paling banyak berada di Direktorat yaitu AAKPSI dan ADUM
sebanyak 46orang, sedangkan sisa tenaga (pegawai) lainnya tersebar di Jurusan lain
lingkungan Poltekkes Kemenkes Pontianak. Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah
ketenagaan (pegawai) di lingkungan Poltekkes Kemenkes Pontianak ini dapat dilihat pada
tabel-tabel di bawah ini :
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 26
Tabel I.2
Jumlah Tenaga (PNS) pada Poltekkes Kemenkes Pontianak
Berdasarkan Status Kepegawaian Tahun 2016
No Jurusan Jumlah
1
ADAK(sub bagian administrasi
akademik dan kemahasiswaan,
perencanaan dan sistem informasi)
16
ADUM ( su b bagian administrasi
umum,keuangan dan kepegawaian ) 30
2 Jurusan Kesehatan lingkungan 26
3 Jurusan Gizi 22
4 Jurusan Keperawatan Gigi 24
5 Jurusan Analis Kesehatan 35
6 Jurusan Kebidanan 39
7 Jurusan Keperawatan 30
T o t a l 222
2. Status Ketenagaan Berdasarkan Jabatan Fungsional
Total jumlah tenaga dosen fungsional di lingkungan Poltekkes Kemenkes
Pontianak berdasarkan jabatan fungsional dosen dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 27
Tabel 1.3
Jumlah Tenaga Dosen pada Poltekkes Kemenkes Pontianak
Berdasarkan Jabatan Fungsional Tahun 2016
No Jurusan
Jumlah Dosen
Total
Asisten
Ahli Lektor
Lektor
Kepala
1 Kesehatan lingkungan - 15 6 21
2 Gizi 2 7 4 13
3 Kesehatan Gigi 1 12 6 19
4 Analis Kesehatan - 18 - 18
5 Kebidanan 2 6 4 12
6 Keperawatan 1 7 5 13
T o t a l 6 65 26 96
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 28
Grafik 1.1
Jumlah Tenaga Dosen pada Poltekkes Kemenkes Pontianak
Berdasarkan Jabatan Fungsional Tahun 2016
3. Status Ketenagaan Berdasarkan Jenis Kelamin
Total jumlah tenaga (pegawai) PNS di lingkungan Poltekkes Kemenkes
Pontianak berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 1.4
Jumlah Tenaga (PNS) pada Poltekkes Kemenkes Pontianak
Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2016
No Jurusan
Jumlah Tenaga Jumlah
Laki-Laki Perempuan
1 AAKPSI(su b bagian
administrasi akademik dan 6 10 16
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 29
kemahasiswaan,
perencanaan dan sistem
informasi)
2
ADUM ( su b bagian
administrasi
umum,keuangan dan
kepegawaian )
21 9 30
3 Jurusan Kesehatan
lingkungan 15 11 26
4 Jurusan Gizi 12 10 22
5 Jurusan Keperawatan Gigi 7 17 24
6 Jurusan Analis Kesehatan 13 22 35
7 Jurusan Kebidanan 7 32 39
8 Jurusan Keperawatan 15 15 30
T o t a l 100 122 222
4. Status Ketenagaan Berdasarkan Kepangkatan
Total jumlah tenaga (pegawai) PNS di lingkungan Poltekkes Kemenkes
Pontianak berdasarkan status kepangkatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini
Tabel 1.5
Jumlah Tenaga (PNS) pada Poltekkes Kemenkes Pontianak
Berdasarkan Status Kepangkatan Tahun 2016
Jumlah Tenaga
JML No Jurusan
I a-d II a-
d III a IIIb
III
c IIId IVa IVb IVc
1 Direktorat 1 12 11 20 6 6 1 1 1 59
2 Kes. Lingkungan - 1 3 3 3 5 2 3 1 21
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 30
3 Gizi - 4 4 2 3 5 - 2 1 20
4 Kesehatan Gigi - 3 1 2 4 8 4 1 - 23
5 Analis Kesehatan - 6 4 5 13 2 - 1 - 31
6 Kebidanan 3 5 4 15 2 6 2 1 - 38
7 Keperawatan 3 5 1 9 5 3 1 2 1 30
T o t a l 7 36 28 56 36 35 10 11 3 222
5. Status Ketenagaan Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Total jumlah tenaga (pegawai) PNS di lingkungan Poltekkes Kemenkes Pontianak
berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 1.6
Jumlah Tenaga (Pegawai Negeri Sipil) pada Poltekkes Kemenkes Pontianak Berdasarkan
Tingkat Pendidikan Tahun 2016
NO
.
NamaSatuanOrgani
sasi
Pendidikan Tota
l S3 S2 S1 D
IV DIII D II D I
SM
A
SM
P SD
1 AAKPSI 0 1 8 4 3 0 0 0 0 0 16
2 ADUM 0 1 12 3 2 0 1 10 1 0 30
3 Kesehatan
Lingkungan 1 19 0 5 1 0 0 0 0 0 26
4 Gizi 0 15 4 1 1 0 0 1 0 0 22
5 Keperawatan Gigi 0 18 1 1 3 0 0 1 0 0 24
6 Analis Kesehatan 0 17 5 4 4 0 0 4 0 1 35
7 Keperawatan 1 12 5 2 1 0 1 4 3 1 30
8 Kebidanan 0 18 1 6 2 0 0 10 0 2 39
Total 2 10
1 36 26 17 0 2 30 4 4
222
Persentase 0,9
%
45
%
16
% 12% 8% 0%
0,9
% 13% 2% 2%
100
%
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 31
Secara keseluruhan proporsi jumlah PNS dengan kualifikasi pendidikan S2 lebih besar
dibandingkan dengan tingkat pendidikan lainnya mencapai 45% diikuti S1, SMA, DIV, dan DIII
masing-masing 16 %;13 %, 12 % dan8%.
Grafik I.2
Jumlah Tenaga (Pegawai Negeri Sipil) pada Poltekkes Kemenkes Pontianak Berdasarkan
Tingkat Pendidikan Tahun 2016
Dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan di Politeknik Kesehatan Kemenkes
Pontianak diharapkan di waktu mendatang jumlah Ratio Dosen terus ditingkatkan, sehingga
semua jurusan rasio antara dosen dan mahasiswa adalah 1: 20. Pendidikan dosen terus
ditingkatkan sehingga standar dosen harus berpendidikan S-2 terpenuhi.
Untuk menunjang proses belajar mengajar kriteria dosen secara umum terdiri atas :
a. Dosen Biasa, yaitu pegawai tetap dilingkungan Poltekkes Kemenkes Pontianak
yang telah memiliki SK Fungsional Dosen.
b. Dosen luar Biasa, yaitu pegawai tetap dilingkungan Poltekkes Kemenkes
Pontianak yang belum memiliki SK Fungsional Dosen.
c. Dosen Tamu, yaitu dosen yang berasal dari luar lingkungan Poltekkes yang dinilai
kompeten untuk menjadi pengampu mata kuliah.
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 32
d. Instruktur, yang membantu dosen membimbing mahasiswa/i dalam kegiatan
praktek.
5. Mahasiswa
Total jumlah mahasiswa di Poltekkes Kemenkes Pontianak sampai dengan 31
Desember 2015 adalah 2.421 orang. Sedangkan pada tahun 2016 jumlah mahasiswa dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 1.7
REKAPITULASI JUMLAH MAHASISWA
POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK TAHUN 2016
N
O. JURUSAN
PROGRAM STUDI JUMLAH
MAHASISWA JUMLAH
D III D IV D III D IV
1. Kesling Ada Ada 188 193 381
2. Gizi Ada Ada 237 231 368
3. Keperawatan
Gigi
Ada Tdk ada 324 Tdk
Ada
324
4. AnalisKesehatan Ada Ada 229 281 510
5. Kebidanan Ada Ada 246 370 616
6. Keperawatan Ada Ada 354 276 630
7. Keperawatan
PTK
Tdk Ada Ada Tdk
Ada
112 112
JUMLAH 1.578 1.463 3.041
Jika dibandingkan dengan jumlah mahasiswa tahun 2015 jumlah mahasiswa tahun 2016
cenderung mengalami peningkatan, ini berarti bahwa institusi pendidikan kesehatan masih
diminati oleh masyarakat. Lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut :
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 33
Grafik I.3
PERKEMBANGAN JUMLAH MAHASISWA
TAHUN 2014 S/D TAHUN 2016
6. Sarana dan Prasarana Pendukung
Guna menunjang pelaksanaan pendidikan dalam proses belajar mengajar di
Poltekkes Kemenkes Pontianak diperlukan sarana dan prasarana pendukung
berdasarkan kebutuhan program dan kurikulum yang sesuai dengan jurusan masing-
masing. Adapun sarana dan prasarana yang ada di lingkungan Poltekkes Kemenkes
Pontianak mengacu pada data SIMAK-BMN tahun 2014 sebagaimana tabel berikut:
a. Unit I Gedung Rektorat
Luas lantai 1 = 622.20 m2, Luas lantai 2 = 699 m2, Teras = 24.00 m2
b. Unit 2 Auditorium
Luas lantai 1 = 391.39 m2, teras = 28.80 m2
c. Unit 3 Gedung Perpustakaan dan Laboratorium
Luas lantai 1 = 853.98 m2. Luas lantai 2 = 760.53 m2, luas lantai 3 = 605.87 m2,
teras = 292.05 m2
d. Unit Gedung asrama A
Luas lantai 1 = 270.42 m2, luas lantai 2 = 262.32 m2, teras = 4.48 m2
e. Unit 5 Gedung asrama B
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 34
Luas lantai 1 = 491.15 m2, teras = 69.00 m2
f. Unit 6 Gedung asrama C
Luas lantai 1 = 475.50 m2, luas lantai 2 = 439.50 m2, luas lantai 3 = 457.50 m2,
teras = 607.50 m2
g. Unit 7 kelas dan ruang Dosen
Luas lantai 1 = 475.50 m2, luas lantai 2 = 439.50 m2, luas lantai 3 = 457.50 m2,
teras = 607.50 m2
h. Unit 8 Kelas
Luas lantai 1 = 137.57 m2, luas lantai 2 = 1371.57 m2, luas lantai 3 = 1371.57
m2, teras = 16.40 m2
i. Unit 9 Kelas
Luas lantai 1 = 1209.08 m2, luas lantai 2 = 1209.08 m2, luas lantai 3 = 1209.08
m2
j. Unit 10 Gedung Administrasi Terpadu
Luas lantai 1 = 1060 m2, luas lantai 2 = 1060 m2, luas lantai 3 = 1060 m2
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 35
BAB II
KINERJA BLU TAHUN BERJALAN (TA 2016) DAN RENCANA BISNIS DAN
ANGGARAN BLU TA 2017
A. Gambaran umum Kondisi Poltekkes Kemenkes Pontianak
1. Kondisi Internal Poltekkes Kemenkes Pontianak
Analisis lingkungan internal dan eksternal yang ada di Politeknik Kesehatan
Kemenkes Pontianak dilakukan dengan melalui pencermatan (scanning) metode SWOT
(Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) meliputi aspek :
1) Aspek layanan
2) Aspek Keuangan
3) Aspek Organisasi dan SDM
4) Aspek Sarana dan Prasarana
Analisis SWOT Faktor Internal
Tabel II.1
Analisis SWOT Faktor Internal
No. Faktor Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness)
1. Aspek layanan 1. Adanya dukungan kebijakan
pimpinan terhadap program
magang kemahiran baik dosen
dan mahasiswa pada Institusi
layanan kesehatan
2. 100% Dosen sudah memiliki
silabus/RPP
3. Adanya upaya peningkatan
pelaksanaan Pengabdian
masyarakat
4. Tersedianya media publikasi
berupa jurnal, majalah,website
5. Telah terjalin 34 kerjasama
kemitraan dengan stakeholder
dalam praktek kerja lapangan
baik lokal, nasional maupun
Regional.
6. Tersedianya dana untuk
pelaksanaan penelitian dosen
1. Belum melakukan
pengkajian kurikulum
bersama
user/stakeholder profesi
di Poltekkes Kemenkes
Pontianak.
2. Kurang adanya
dukungan tekhnologi
sumber belajar yang
berbasis IT (e-learning).
3. Belum diakreditasinya
Institusi Poltekkes
Kemenkes Pontianak
oleh BAN-PT
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 36
2.
Aspek Keuangan
1. Adanya dukungan anggaran
dana dari pemerintah untuk
Poltekkes Kemenkes
Pontianak.
2. Adanya komitmen pimpinan
Poltekkes Kemenkes Pontianak
dalam mendukung realisasi
anggaran.
3. Potensi pengembangan unit-
unit usaha Poltekkes Kemenkes
Pontianak.
4. Pemanfaatan aset sebagai
investasi
1. Kurangnya tenaga
administrasi dalam
bidang keuangan
2. Target pendapatan
belum sesuai dengan
Pagu anggaran
3. Aspek Organisasi dan
SDM
1. Telah terakreditasinya
Poltekkes Kemenkes Pontianak
oleh Kemenkes dengan nilai A
pada 2 jurusan dan nilai B pada
4 jurusan.
2. Memiliki 4 Jurusan dari 6
Jurusan yang tidak ada pesaing
(Kesehatan Gigi, Gizi,
Kesehatan Lingkungan, Analis
Kesehatan).
3. 100% Dosen pendidikan S2.
4. Adanya struktur organisasi dan
Job Deskripsi yang terstandar
dan akuntabel untuk semua
komponen SDM Poltekkes
Kemenkes Pontianak.
5. 20 orang dosen sudah memiliki
Sertifikat Pendidik
6. Adanya 2 orang S3 dan 4
orang dosen kandidat Doktor
(S3)
1. Adanya tambahan beban
kerja dosen untuk tugas
administrasi
2. terbatasnya tenaga
fungsional non
kependidikan
3. Masih adanya tenaga
pendidik yang belum
Sertifikasi dosen
4. Terbatasnya SDM
Administrasi
perkantoran
4.
Aspek Sarana dan
Prasarana
1. Telah memiliki 2 bus guna
menunjang kegiatan
Mahasiswa
2. Memiliki Gedung Layanan
Kesehatan dan Laboratorium
Terpadu
3. Semua jurusan memiliki
kendaraan operasional.
4. Adanya fasilitas asrama
mahasiswa yang cukup
memadai.
5. Memiliki Lab. Skill yang
memadai
1. Alat praktek tidak sesuai
dengan kemajuan
teknologi
2. Kurangnya bangunan
gedung untuk membuka
prodi baru
3. Kurang daya listrik
untuk mendukung proses
belajar mengajar
4. 50% Status kepemilikan
tanah belum milik
Kemenkes
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 37
2. Kondisi Eksternal Poltekkes Kemenkes Pontianak
Analisis SWOT Faktor Eksternal
Tabel II.2
Analisis SWOT Faktor Eksternal
No. Faktor Peluang (Opportunity) Ancaman (Threats)
1. Aspek layanan 1. Dukungan kebijakan Badan
PPSDMK Kemenkes tentang
Pembukaan Prodi baru D.IV
2. Dukungan Kebijakan Badan
PPSDMK Kemenkes tentang
Proyeksi Poltekkes Kemenkes
Pontianak dalam
Mengembangkan Prodi baru.
3. Tingginya potensi lulusan
SLTA dan animo masyarakat
serta kemudahan regulasi
masuk menjadi mahasiswa di
Poltekkes Kemenkes
Pontianak.
4. Adanya kepercayaan dan
kebutuhan dari masyarakat
profesi terhadap Poltekkes
Kemenkes Pontianak untuk
menjadi Tempat Uji
Kompetensi (TUK).
1. Semakin banyaknya
institusi pendidikan
kesehatan sejenis di
Kalimantan Barat
khusus kebidanan dan
keperawatan
2. Meningkatnya
kompetitor lulusan dari
pendidikan luar
negeri/regional karena
adanya arus globalisasi
(AFTA)/MEA 2015.
2. Aspek Keuangan 1. Potensi penerimaan sumber
dana dari masyarakat pengguna
jasa
2. Dukungan kebijakan dari
Kemenkes dalam
meningkatkan layanan
pendidikan melalui PK BLU
sesuai PP. No. 23 Th. 2005.
3. Adanya sumber dana dari
pihak lain atau sponsorship
dalam pengembangan
penyelenggaraan pendidikan
4. Adanya Kebutuhan dari
lembaga mitra kerja untuk
pengembangan usaha dalam
bentuk produk barang maupun
jasa
1. Panjangnya birokrasi
penganggaran dan
penggunaan keuangan
Poltekkes.
2. Dasar hukum penentuan
tarif yang ada belum
sepenuhnya mendukung
tuntutan peningkatan
layanan pendidikan.
3.
Aspek SDM dan
Organisasi
1. Pengembangan SDM daerah
terpencil, perbatasan dan
kepulauan.
1. Masih rendahnya
serapan tenaga
kesehatan oleh
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 38
2. Adanya alih bina bidang
Akademik oleh Kemenkes dan
bidang tekhnis oleh
Kemendiknas
3. Adanya sertifikasi dosen
mendorong percepatan
profesionalisme
4. Potensi adanya pengembangan
kemitraan pada jurusan tertentu
dengan lembaga dalam dan
luar negeri
Pemerintah disebabkan
regulasi belum optimal.
2. Kemampuan
kelembagaan unit
pelayanan perpustakaan,
informasi, dan sarana-
prasarana belum
ditingkatkan.
4. Aspek Sarana dan
Prasarana
1. Pemanfaatan Auditorium, lab.
terpadu dan fasilitas lain oleh
pihak ketiga
2. Adanya kesediaan institusi lain
(pemerintah dan swasta) untuk
kerja sama dalam melengkapi
kebutuhan praktikum
mahasiswa
1. Tingginya tuntutan pasar
terhadap kompetensi
lulusan yang tidak
dibarengi dengan
pemenuhan alat
praktikum di lahan
praktek.
2. Cepatnya perkembangan
tekhnologi sarana dalam
bidang pelayanan
kesehatan
Hasil Analisis SWOT
Tabel II.3.
Hasil Analisis SWOT
(Analisis Kekuatan)
No. Uraian Faktor
(a)
Sub Faktor Rating
(c)
(1 – 3)
Nilai
(a x b x
c) Uraian Nilai
(b)
1. Aspek
layanan
35 % 1. Adanya dukungan
kebijakan pimpinan
terhadap program
magang kemahiran
baik dosen dan
mahasiswa pada
Institusi layanan
kesehatan
0.2 2 0.14
2. 100% Dosen sudah
memiliki silabus/RPP
0.2 3 0.21
3. Adanya upaya
peningkatan
pelaksanaan
Pengabdian
masyarakat
0.2 2 0.14
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 39
4. Tersedianya media
publikasi berupa
jurnal,
majalah,website
0.1 2 0.07
5. Telah terjalin 44
kerjasama kemitraan
dengan pemangku
kepentingan dalam
praktek kerja lapangan
baik lokal, nasional
maupun internasional.
0.1 2 0.07
6. Tersedianya dana
untuk pelaksanaan
penelitian dosen.
0.2 3 0,21
2. Aspek
Keuangan
25% 1. Adanya dukungan
anggaran dana dari
pemerintah untuk
Poltekkes Kemenkes
Pontianak.
0.4 3
0.30
2. Adanya Komitmen
pimpinan Poltekkes
Kemenkes Pontianak
dalam mendukung
realisasi anggaran.
0.3
3
0.22
3. Potensi
pengembangan unit-
unit usaha Poltekkes
Kemenkes Pontianak.
0.1 2 0.05
4. Potensi pemanfaatan
sarana dalam
meningkatkan
pendapatan non
akademik
0.2 3 0.15
3. Aspek SDM
dan
Organisasi
20% 1. Telah terakreditasinya
Poltekkes Kemenkes
Pontianak oleh
Kemenkes dengan
nilai A pada 2 jurusan
dan nilai B pada 4
jurusan.
0.2 2
0.08
2. Memiliki 4 Jurusan
dari 6 Jurusan yang
tidak ada pesaing
(Kesehatan Gigi, Gizi,
Kesehatan
Lingkungan, Analis
Kesehatan).
0.2 3
0.12
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 40
3. 80% Dosen
pendidikan S2.
0.2 3 0.12
4. Adanya struktur
organisasi dan Job
deskripsi yang
terstandar dan
akuntabel untuk
semua komponen
SDM Poltekkes
Kemenkes Pontianak.
0.2 3
0.12
5. 20 orang dosen sudah
memiliki Sertifikat
Pendidik.
0.1 2
0.04
6. Adanya 4 orang
dosen kandidat Doktor
(S3).
0.1 2 0.04
4. Aspek
Sarana dan
Prasarana
20 % 1. Telah memiliki 2 bus
guna menunjang
kegiatan Mahasiswa
0.2 2
2. Memiliki Gedung
Auditorium dan
Laboratorium
Terpadu
0.3 2
0.08
3. Semua jurusan
memiliki kendaraan
operasional.
0.2 3 0.18
4. Adanya fasilitas
asrama mahasiswa
yang cukup memadai.
0.2 2
0.08
5. Memiliki Lab. Skill
yang Memadai
0.1 2 0.04
Tabel II.4
Hasil Analisis SWOT
(Analisis Kelemahan)
No. Uraian Faktor
(a)
Sub Faktor Rating
(c)
(1 – 3)
Nilai
(a x b x c) Uraian Nilai (b)
1. Aspek Layanan 35% 1. Belum melakukan
pengkajian kurikulum
bersama pemangku
kepentingan profesi di
Poltekkes Kemenkes
Pontianak.
0.2 1 0.07
2. Kurang adanya
dukungan teknologi
0.3 2
0.21
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 41
sumber belajar yang
berbasis IT (e-
learning).
3. Belum diakreditasinya
Poltekkes Kemenkes
Pontianak oleh BAN-
PT
0.3 2 0.21
4. Belum terakreditasi
standar ISO.
0.2 1 0.07
2. Aspek
Keuangan
25% 1. Kurangnya tenaga
administrasi dalam
bidang keuangan
0.3 2 0.15
2. Target pendapatan
tidak sesuai dengan
Pagu anggaran
0.4 2
0.2
3. Belum adanya
program untuk audit
keuangan oleh
lembaga independen.
0.3 2
0.15
3. Aspek SDM
dan Organisasi
20% 1. Adanya tambahan beban
kerja dosen untuk tugas
administrasi
0.2 2
0.08
2. Belum adanya tenaga
fungsional non
kependidikan
0.3 2 0.12
3. Masih adanya tenaga
pendidik yang belum
mempunyai SK
fungsional dosen
0.3 2 0.12
4. Terbatasnya SDM
Administrasi perkantoran
0.2 2 0.08
4. Aspek Sarana
dan Prasarana
20% 1. Alat praktek tidak sesuai
dengan kemajuan
teknologi
0.2 1 0.04
2. Kurangnya bangunan
gedung untuk membuka
prodi baru
0.3 1 0.06
3. Kurang daya listrik
untuk mendukung proses
belajar mengajar
0.3 2 0.12
4. 50% Status kepemilikan
tanah belum milik
kemenkes
0.2 2
0.4
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 42
Tabel II.5
Hasil Analisis SWOT
(Analisis Peluang)
No. Uraian Faktor
(a)
Sub Faktor Rating
(c)
(1 – 3)
Nilai
(a x b x c) Uraian Nilai (b)
1. Aspek
Pelayanan
35 % 1. Dukungan kebijakan
Badan PPSDMK
Kemenkes tentang
Pembukaan Prodi baru
D.IV dan program
khusus.
0.3 3
0.31
2. Dukungan Kebijakan
Badan PPSDMK
Kemenkes tentang
Proyeksi Poltekkes
Kemenkes Pontianak
menjadi Institut
Kesehatan.
0.3 3
0.31
3. Tingginya potensi
lulusan SLTA dan
animo masyarakat
serta kemudahan
regulasi masuk
menjadi mahasiswa di
Poltekkes Kemenkes
Pontianak.
0.2 3
0.21
4. Adanya kepercayaan
dan kebutuhan dari
masyarakat profesi
terhadap Poltekkes
Kemenkes Pontianak
untuk menjadi Tempat
Uji Kompetensi
(TUK).
0.2 2 0.14
2. Aspek
Keuangan
25 % 1. Potensi penerimaan
sumber dana dari
masyarakat pengguna
jasa.
0.2 2 0.10
2. Dukungan kebijakan
dari Kemenkes dalam
meningkatkan layanan
pendidikan melalui PK
BLU sesuai PP. No. 23
Th. 2005.
0.3 3 0.22
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 43
3. Adanya sumber dana
dari pihak lain atau
sponsorship dalam
pengembangan
penyelenggaraan
pendidikan.
0.2 2 0.10
4. Kebutuhan dari
lembaga mitra kerja
untuk pengembangan
usaha dalam
pengembangan usaha
baik bentuk produk
barang maupun jasa.
0.3 3 0.22
3. Aspek SDM
dan Organisasi
20 % 1. Pengembangan SDM
daerah terpencil,
perbatasan dan
kepulauan.
0.2 3
0.12
2. Adanya alih bina
bidang Akademik oleh
Kemenkes dan bidang
teknis oleh
Kemendiknas
0.2 2
0.08
3. Adanya sertifikasi
dosen mendorong
percepatan
profesionalisme
0.3 3
0.18
4. Potensi adanya
pengembangan
kemitraan pada jurusan
tertentu dengan
lembaga dalam dan
luar negeri.
0.3 3 0.18
4. Aspek Sarana
dan Prasarana
20 % 1. Pemanfaatan
Auditorium, LAB
terpadu dan fasilitas
lain oleh pihak ketiga.
0.5 3 0.30
2. Adanya kesediaan
institusi lain
(pemerintah dan
swasta) untuk kerja
sama dalam
melengkapi kebutuhan
praktikum mahasiswa.
0.5 3
0.30
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 44
Tabel II.6
Hasil Analisis SWOT
(Analisis Ancaman)
No Uraian Faktor
(a)
Sub Faktor Rating
(c)
(1 – 3)
Nilai
(a x b x c) Uraian Nilai (b)
1. Aspek
Pelayanan
35 % 1. Semakin banyaknya
institusi pendidikan
kesehatan sejenis di
Kalimantan Barat khusus
kebidanan dan
keperawatan.
0.4 3
0.42
2. Meningkatnya kompetitor
lulusan dari pendidikan
luar negeri karena adanya
arus globalisasi (AFTA).
0.6 2
0.42
2. Aspek
Keuangan
25 % 1. Panjangnya birokrasi
penganggaran dan
penggunaan keuangan
Poltekkes.
0.5 1
0.12
2. Dasar hukum penentuan
tarif yang ada belum
sepenuhnya mendukung
tuntutan peningkatan
layanan pendidikan.
0.5 3
0.37
3. Aspek SDM
dan Organisasi
20 % 1. Masih rendahnya serapan
tenaga kesehatan oleh
Pemerintah disebabkan
regulasi belum optimal.
0.6 3
0.36
2. Kemampuan
kelembagaan unit
pelayanan perpustakaan,
informasi, dan sarana-
prasarana belum
ditingkatkan.
0.4 2
0.16
4. Aspek sarana
dan Prasarana
20% 1. Tingginya tuntutan pasar
terhadap kompetensi
lulusan yang tidak
dibarengi dengan
pemenuhan alat
praktikum di lahan
praktek.
0.6 3
0.36
2. Cepatnya perkembangan
tekhnologi sarana dalam
bidang pelayanan
kesehatan.
0.4 2
0.16
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 45
Tabel II.7.
REKAPITULASI PERHITUNGAN HASIL ANALISIS SWOT No. Uraian Kekuatan
(Strength)
Kelemahan
(Weakness)
Peluang
(Opportunity)
Ancaman
(Threats)
1. Aspek Pelayanan 0.84 0.56 0.97 0.84
2. Aspek Keuangan 0.72 0.50 0.64 0.49
3. Aspek SDM dan
Organisasi
0.52 0.40 0.56 0.52
4. Aspek Sarana dan
Prasarana
0.46 0.62 0.60 0.52
Jumlah 2.54 2.08 2.77 2.37
Sumbu X (S - W) = 2.54 - 2.08 = + 0.46
Sumbu Y (O - T) = 2.77 - 2.37 = + 0.40
Gambar 3.1 Matrik Posisi Organisasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak
0,2
5 0,
5 0,
75
0,
5
0,
25
0,
75
KUADRAN I
Tumbuh
KUADRAN II
Stabil
KUADRAN IV
Diversifikasi
KUADRAN III
Bertahan
EKSTERNAL
Peluang
Ancaman
(+)
(+)
(-)
(- )
Kekuatan :
0,46
Peluang
:
0,40
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 46
d. Posisi Strategi Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak
Berdasarkan hasil analisis SWOT di atas, diketahui posisi strategi Politeknik Kesehatan
Kemenkes Pontianak berada pada kuadran I strategi tumbuh. Strategi ke depan yang akan digunakan
adalah menggunakan kesempatan sebaik-baiknya, mencoba mengantisipasi dan menanggulangi
ancaman sebagai peluang dengan menggunakan kekuatan sebagai potensi dan memanfaatkannya
semaksimal mungkin serta mengurangi atau menghilangkan kelemahan yang ada secara bertahap.
Kondisi tersebut terlihat dari nilai kekuatan yang lebih besar dibandingkan nilai ancaman.
Grand strategi Poltekkes Kemenkes Pontianak adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan kualitas pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Pengembangan jenis program pendidikan pada Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak yang
selanjutnya akan berubah status kelembagaannya menjadi institut. Jumlah dan kualitas penelitian
akan ditingkatkan dengan cara memperluas kerja sama dengan lembaga penelitian lain. Upaya
pengabdian masyarakat ditingkatkan jumlah dan kualitasnya melalui KKN terpadu,
pengembangan teknologi tepat guna dan konsultasi.
2. Peningkatan sistem pengelolaan dan pengawasan keuangan.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pengelolaan dan pengawasan keuangan adalah
dengan cara kerja sama dengan pihak bank secara online untuk pembayaran dana pendidikan.
Pelatihan pengelola keuangan untuk menjadi tenaga satuan pengawas internal (SPI).
3. Pengembangan SDM sesuai kebutuhan.
Tenaga pendidikan dan kependidikan ditingkatkan kuantitasnya dengan cara pengangkatan
pegawai baru dan peningkatan kualitas melalui tugas belajar/izin belajar ke jenjang yang lebih
tinggi serta mengikutsertakan SDM dalam pelatihan, bench marking, workshop atau short course.
4. Peningkatan sarana prasarana.
Sarana prasarana ditingkatkan sesuai dengan standar Alat Bantu Belajar Mengajar (ABBM),
penambahan buku, pembangunan gedung laboratorium terpadu, ruang kuliah, auditorium, asrama
dan gedung pengelola terpadu.
5. Pengembangan unit-unit bisnis
Potensi yang dimiliki Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak saat ini memungkinkan untuk
dikembangkan menjadi unit bisnis, seperti auditorium, bus, laboratorium, klinik terpadu, bengkel
kerja (pengembangan teknologi tepat guna).
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 47
Gambar 3.2 Grand design Politeknik Kesehatan Kemenkes Ponntianak
Grand strategi Poltekkes Kemenkes Pontianak adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan kualitas pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Peningkatan Kualitas Pelayanan
Kepuasan Pemangku Kepentingan
Perubahan Paradigma
Pelayanan Sarana & prasarana
Organisasi & SDM
Keuangan
Peningkatan kualitas
pendidikan dan
pengabmas
Peningkatan sarana dan
parasarana
Pengembangan SDM sesuai
kebutuhan
Peningkatan sistem
pengelolaan
keuangan
Peningkatan kualitas lulusan
Ketersediaan dan memadai
Peningkatan kualitas, etos &
budaya kerja
Laporan keuangan
reliabel
Peningkatan daya serap
lulusan
Standardisasi dan optimalisasi
Produktivitas dan
profesionalisme
Efisiensi, akuntabel dan
transparan
Total Quality Management
Kepuasan Pemangku Kepentingan
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 48
2. Pengembangan jenis program pendidikan pada Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak
yang selanjutnya akan berubah status kelembagaannya menjadi institut. Jumlah dan kualitas
penelitian akan ditingkatkan dengan cara memperluas kerja sama dengan lembaga penelitian
lain. Upaya pengabdian masyarakat ditingkatkan jumlah dan kualitasnya melalui KKN
terpadu, pengembangan teknologi tepat guna dan konsultasi.
3. Peningkatan sistem pengelolaan dan pengawasan keuangan.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pengelolaan dan pengawasan keuangan adalah
dengan cara kerja sama dengan pihak bank secara online untuk pembayaran dana pendidikan.
Pelatihan pengelola keuangan untuk menjadi tenaga satuan pengawas internal (SPI).
4. Pengembangan SDM sesuai kebutuhan.
Tenaga pendidikan dan kependidikan ditingkatkan kuantitasnya dengan cara pengangkatan
pegawai baru dan peningkatan kualitas melalui tugas belajar/izin belajar ke jenjang yang lebih
tinggi serta mengikutsertakan SDM dalam pelatihan, bench marking, workshop atau short
course.
5. Peningkatan sarana prasarana.
Sarana prasarana ditingkatkan sesuai dengan standar Alat Bantu Belajar Mengajar (ABBM),
penambahan buku, pembangunan gedung laboratorium terpadu, ruang kuliah, auditorium,
asrama dan gedung pengelola terpadu.
6. Pengembangan unit-unit bisnis
Potensi yang dimiliki Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak saat ini memungkinkan
untuk dikembangkan menjadi unit bisnis, seperti auditorium, bus, laboratorium, klinik terpadu,
bengkel kerja (pengembangan teknologi tepat guna).
Asumsi Makro
1. Nilai Tukar Rupiah
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS per tanggal 19 Oktober 2016 adalah Rp.
13.700,00 (Sumber: BCA tanggal 19 Oktober 2016 ).
2. Laju Inflasi
Pertumbuhan Ekonomi, Laju Inflasi dan Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 49
4. Asumsi Mikro
b. Asumsi pengembangan layanan
1) Pada tahun 2016 ada pengadaan CPNS dengan kualifikasi pendidikan D III, D IV,
S1, dan pendidikan satpam.
2) Pada tahun 2017 ada ada pembangunan asrama, satu auditorium, pengadaan dua
unit kendaraan roda empat, alat kantor dan alat laboratorium/kesehatan,
penambahan daya listrik, penambahan CPNS dengan kualifikasi pendidikan D III,
D IV, S1.
3) Pada tahun 2018 ada pengadaan dua unit kendaraan roda empat dan alat
laboratorium/kesehatan, penambahan CPNS dengan kualifikasi pendidikan D III,
D IV, S1.
4) Pada tahun 2019 dan pengadaan dua unit kendaraan roda empat dan alat
laboratorium/ kesehatan, penambahan CPNS dengan kualifikasi pendidikan D III,
D IV, S1.
5) Pada tahun 2020 ada pengadaan alat laboratorium/ kesehatan, pengadaan genset,
penambahan CPNS dengan kualifikasi pendidikan D III, D IV, S1.
c. Asumsi volume layanan
1). Pada tahun 2016 ada penambahan penambahan dua Program Diploma IV.
2). Pada tahun 2017 ada penambahan satu Program Diploma IV.
c. Asumsi Tarif
Penyusunan asumsi tarif didasarkan pada PP No. 21 tahun 2009 tentang Penerimaan Negara Bukan
Pajak. Namun, tidak seluruh pendapatan berdasarkan PP No. 13 tahun 2009 antara lain PKL, Klinik
Kebidanan, Klinik Kesehatan Umum, laboratorium klinik dan lainnya, sehingga asumsi yang
ditampilkan pada kegiatan tersebut didasarkan pada analisis lingkungan. Asumsi tarif layanan dapat
dilihat pada tabel II.8
No. Uraian Suku Bunga
1. Pertumbuhan Ekonomi 5,5 %
2. Laju Inflasi 4 %
3. Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia
3 bulan
6,3 %
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 50
Tabel II. 8 Asumsi tarif
NO. KODE
AKUN
AKUN PENDAPATAN/JENIS
PELAYANAN SATUAN
TARIF (Rp)
2011 2012 2013 2014 2015
A. Pendapatan Akademik
1 Ujian masuk (Sipensimaru) per calon
mahasiswa
100,000
100,000
100,000
100,000
100,000
2 Program Pengenalan Studi per mahasiswa baru
350,000
350,000
350,000 350,000 350,000
3 Kartu Tanda Mahasiswa per mahasiswa baru
20,000
20,000
20,000 20,000 20,000
4 Jasa Internet per
mahasiswa/tahun
30,000
30,000
30,000 30,000 30,000
5 Perpustakaan per
mahasiswa/tahun
30,000
30,000
30,000 30,000 30,000
6 Matrikulasi per mahasiswa baru
400,000
400,000
400,000 400,000 400,000
7 JPKM per
mahasiswa/tahun
15,000
15,000
15,000 15,000 15,000
8 Seragam, jaket almamater dan
training * Per mahasiswa baru
850,000
850,000 850,000 850,000
9
DPP JKL D-III Reguler per mahasiswa baru
3,000,000
3,000,000
3,000,000 3,000,000 3,000,000
JKL D-IV Reguler per mahasiswa baru
3,500,000
3,500,000
3,500,000 3,500,000 3,500,000
JKL D-IV Non Reguler per mahasiswa baru
3,500,000
3,500,000
3,500,000 3,500,000 3,500,000
Gizi D-III Reguler per mahasiswa baru
3,000,000
3,000,000
3,000,000 3,000,000 3,000,000
Gizi D-IV Non Reguler per mahasiswa baru
3,500,000
3,500,000
3,500,000 3,500,000 3,500,000
JKG D-III Reguler per mahasiswa baru
3,000,000
3,000,000
3,000,000 3,000,000 3,000,000
JKG D-III Non Reguler per mahasiswa baru 3,000,000 3,000,000
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 51
3,000,000 3,000,000 3,000,000
JKG Komunitas D-IV per mahasiswa baru
3,500,000
3,500,000
3,500,000 3,500,000 3,500,000
JAK D-III Reguler per mahasiswa baru
3,500,000
3,500,000
3,500,000 3,500,000 3,500,000
JAK D-III Non Reguler per mahasiswa baru
3,500,000
3,500,000
3,500,000 3,500,000 3,500,000
JAK D-IV per mahasiswa baru
3,500,000
3,500,000
3,500,000 3,500,000 3,500,000
Jurkeb D-III Reguler per mahasiswa baru
5,500,000
5,500,000
5,500,000 5,500,000 5,500,000
Jurkeb D-III Non Reguler per mahasiswa baru
5,500,000
5,500,000
5,500,000 5,500,000 5,500,000
Jurkeb Komunitas D-IV per mahasiswa baru
5,000,000
5,000,000
5,000,000 5,000,000 5,000,000
Jurkep D-III Reguler per mahasiswa baru
4,500,000
4,500,000
4,500,000 4,500,000 4,500,000
Jurkep D-III Non Reguler per mahasiswa baru
4,500,000
4,500,000
4,500,000 4,500,000 4,500,000
Jurkep D-IV per mahasiswa baru
4,000,000
4,000,000
4,000,000 4,000,000 4,000,000
9
SPP JKL D-III Reguler
per
mahasiswa/bulan
200,000
200,000
200,000 200,000 200,000
JKL D-IV Reguler per
mahasiswa/bulan
425,000
425,000
425,000 425,000 425,000
JKL D-IV Non Reguler per
mahasiswa/bulan
450,000
450,000
450,000 450,000 450,000
Gizi D-III Reguler per
mahasiswa/bulan
250,000
250,000
250,000 250,000 250,000
Gizi D-IV Non Reguler per
mahasiswa/bulan
450,000
450,000
450,000 450,000 450,000
JKG D-III Reguler per
mahasiswa/bulan
250,000
250,000
250,000 250,000 250,000
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 52
JKG D-III Non Reguler per
mahasiswa/bulan
300,000
300,000
300,000 300,000 300,000
JKG Komunitas D-IV per
mahasiswa/bulan
425,000
425,000
425,000 425,000 425,000
JAK D-III Reguler per
mahasiswa/bulan
300,000
300,000
300,000 300,000 300,000
JAK D-III Non Reguler per
mahasiswa/bulan
400,000
400,000
400,000 400,000 400,000
JAK D-IV per
mahasiswa/bulan
425,000
425,000
425,000 425,000 425,000
Jurkeb D-III Reguler per
mahasiswa/bulan
400,000
400,000
400,000 400,000 400,000
Jurkeb D-III Non Reguler per
mahasiswa/bulan
500,000
500,000
500,000 500,000 500,000
Jurkeb Komunitas D-IV per
mahasiswa/bulan
530,000
530,000
530,000 530,000 530,000
Jurkep D-III Reguler per
mahasiswa/bulan
300,000
300,000
300,000 300,000 300,000
Jurkep D-III Non Reguler per
mahasiswa/bulan
300,000
300,000
300,000 300,000 300,000
Jurkep D-IV per
mahasiswa/bulan
425,000
425,000
425,000 425,000 425,000
10 PKL/PBL** per
mahasiswa/kegiatan
5,000,000
5,000,000 5,000,000 5,000,000
11 Wisuda per
mahasiswa/kegiatan
400,000
400,000
400,000 400,000 400,000
12 Semester Pendek Per SKS
50,000
50,000
50,000 50,000
13 Penatausahaan Ijazah dan
Transkrip Per mahasiswa
20,000
20,000
20,000 20,000
14 Legalisir Ijazah per lembar
1,500
1,500
1,500 1,500 1,500
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 53
B. Pendapatan Non Akademik
1 Sewa Kantin * per
bulan/kantin
600,000
600,000
600,000
600,000
2 Pemanfaatan Laboratorium Bagi
Masyarakat * per paket
3,000,000
3,166,200
3,341,607
3,526,733
3 Klinik Kesehatan Prakt. per orang
5,000
5,000
5,000
5,000
4 Klinik kesehatan Umum* per orang
15,000
15,831
16,708
17,634
5 Klinik kebidanan* Per orang
350,000
369,390
389,854
411,452
6 Laboratorium Klinik* Per parameter
20,000
21,108
22,277
23,512
7 Jasa Konsultan * per kegiatan
2,500,000
2,638,500
2,784,673
2,938,944
8 Jasa Narasumber * per kegiatan
575,000
606,855
640,475
675,957
9 Jasa Pengeboran Air * per kegiatan
5,000,000
5,277,000
5,569,346
5,877,888
10 Sewa Auditorium * per kegiatan
2,000,000
2,000,000
2,000,000
11 Air Minum Isi Ulang * per kemasan 4,000
4,250
4,500
4,750
12 Sewa Kendaraan Bus * per kegiatan
1,500,000
1,583,100
1,670,804
1,763,366
13 Sewa Asrama per
orang/bulan
100,000
100,000
100,000
100,000
150,000
14 Jasa Penyehatan Lingkungan
Pemukiman * Per kegiatan
1,000,000
1,000,000
1,000,000
1,000,000
15 Pembuatan kompos* Per kilogram
4,000
4,222
4,455
4,702
16 Jasa Fogging* Per kegiatan
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 54
75,000 79,155 83,540 88,168
17 Jasa Boga* Per kegiatan
1,000,000
1,055,000
1,113,447
1,175,132
18 Laboratorium Lingkungan* Per parameter
25,000
26,385
27,847
29,389
*= kegiatan yang belum diatur dalam PP No. 13/2009
** = kegiatan dilakukan di luar Provinsi Kalimantan Barat (Jurusan Gizi dan Kesehatan Lingkungan), belum diatur dalam PP N0.
13/2009
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 55
B. Pencapaian Kinerja dan Target Kinerja BLU
a. Tujuan, Sasaran dan Indikator Polikteknik Kesehatan Kemenkes Pontianak
Tujuan:
1. Menghasilkan tenaga kesehatan yang unggul dan kompetitif
2. Meningkatkan profesionalisme dan produktivitas Pendidik
3. Meningkatkan profesionalisme dan produktivitas pengabdian masyarakat bidang kesehatan
4. Meningkatkan kemitraan dengan sektor lain, baik nasional maupun internasional
5. Meningkatkan penjaminan mutu pendidikan
Sasaran
Tujuan 1
Menghasilkan tenaga kesehatan yang unggul dan kompetitif
Sasaran
1. Meningkatkan jumlah/rasio pendaftar
2. Meningkatkan kualitas Proses Belajar Mengajar
3. Mengembangkan sarana dan prasarana pembelajaran
4. Membuka prodi baru
5. Meningkatkan jumlah lulusan yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.
6. Meningkatkan jumlah bahan ajar
7. Meningkatkan SDM tenaga kependidikan.
Tujuan 2
Meningkatkan profesionalisme dan produktivitas Pendidik
Sasaran
1. Meningkatkan jumlah penelitian terapan yang dilakukan Pendidik
2. Meningkatkan publikasi hasil penelitian
3. Meningkatkan SDM tenaga pendidik (Pendidik)
Tujuan 3
Meningkatkan profesionalisme dan produktivitas pengabdian masyarakat bidang kesehatan
Sasaran
1. Meningkatkan jumlah pengabdian masyarakat di bidang kesehatan
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 56
Tujuan 4
Meningkatkan kemitraan dengan sektor lain, baik nasional maupun Regional
Sasaran
1. Meningkatkan kepercayaan dan kerjasama dengan institusi/sektor lain, nasional maupun
regional
2. Meningkatkan mutu mahasiswa penerima beasiswa
3. Meningkatkan penyerapan lulusan di pangsa pasar
Tujuan 5
Meningkatkan penjaminan mutu pendidikan
Sasaran
1. Pengembangan Penjaminan Sistem Penjaminan Mutu
2. Penjaminan kinerja kegiatan perkantoran
b. Indikator Kinerja Program
Tujuan 1 : Menghasilkan tenaga kesehatan yang unggul dan
kompetitif
Sasaran 1 : Meningkatkan jumlah/rasio pendaftar
Kebijakan : Melakukan upaya promosi dan meningkatkan kualitas sistem Sipenmaru
Program : Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Layanan
Sipenmaru
Indikator Kinerja
Program Satuan
Rencana Tingkat Capaian
2016 2017 2018 2019 2020
Rasio pendaftar yang
lulus terhadap jumlah
pendaftar
Rasio 4:1 4:1 5:1 5:1 6:1
Tujuan 1 : Menghasilkan tenaga kesehatan yang unggul dan kompetitif
Sasaran 2 : Meningkatkan kualitas Proses Belajar Mengajar
Kebijakan : Melakukan pengkajian kurikulum setiap tahun
Program : Penerapan kurikulum berbasis kompetensi
Indikator Kinerja
Program Satuan
Rencana Tingkat Capaian
2016 2017 2018 2019 2020
a. Terlaksananya kajian
kurikulum secara
periodik
Frekuensi
1 x/
tahun/
Prodi
1 x/
tahun/
Prodi
1 x/
tahun/
Prodi
1 x/
tahun/
Prodi
1 x/
tahun/
Prodi
b. Tercapainya penerapan % 80 90 100 100 100
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 57
kurikulum berbasis
kompetensi
c. Terselenggaranya kajian
kurikulum dengan
user/pemangku
kepentingan
Kegiatan 1 1 1 1 1
Tujuan 1 : Menghasilkan tenaga kesehatan yang unggul dan
kompetitif
Sasaran 3 : Mengembangkan sarana dan prasarana pembelajaran
Kebijakan : Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan
prasarana sesuai dengan standar kompetensi
Program : Pengembangan sarana dan prasarana pembelajaran
No
.
Indikator Kinerja
Program
Satuan TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020
1. Prosentase kelengkapan
Alat Bantu Belajar
Mengajar (ABBM)
% 80 82 85 87 90
2. Penambahan buku
perpustakaan
%
6 6 6 6 6
3. Ketersediaaan Alat
Laboratorium untuk
setiap kompetensi
Rasio 1: 8 1:7 1:6 1:5 1:4
4 Ketersediaan Ruang
Praktik Laboratorium
% 88 90 92 94 95
5. Teknologi Informasi % 75 80 85 90 95
6. Daya tampung asrama
terhadap jumlah
mahasiswa TK I
% 30 32 34 36 40
Tujuan 1 : Menghasilkan tenaga kesehatan yang unggul dan kompetitif
Sasaran 4 : Mengembangkan institut dan membuka prodi baru
Kebijakan : Meningkatkan Status Kelembagaan
Program : Pengembangan kelembagaan
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 58
Indikator Kinerja Program Satuan Rencana Tingkat Capaian
2016 2017 2018 2019 2020
Dibukanya Prodi D IV
baru Prodi 1 3
Dibukanya Pasca Sarjana Prodi 1
Tujuan 1 : Menghasilkan tenaga kesehatan yang unggul dan kompetitif
Sasaran 5 : Meningkatkan jumlah lulusan yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.
Kebijakan : Meningkatkan Kerjasama dengan instansi terkait
Program : Peningkatan kualitas lulusan
Indikator Kinerja Program Satuan Rencana Tingkat Capaian
2016 2017 2018 2019 2020
a. Indeks Prestasi lulusan minimal
≥2,75 % 98 98 98 98 98
b. Indeks Prestasi lulusan minimal
≥3,25 % 85 88 90 92 95
c. Kelulusan tepat waktu % 98 98 98 98 98
d. Terlaksananya penilaian
pencapaian kompetensi % 80 80 90 95 100
e. Kelulusan penilaian pencapaian
kompetensi % 70 80 90 95 100
f. Peningkatan kegiatan
kemahasiswaan pada setiap
UKM
Kali
4
4
4
4
4
Tujuan 1 : Menghasilkan tenaga kesehatan yang unggul dan
kompetitif
Sasaran 6 : Meningkatkan jumlah bahan ajar
Kebijakan : Meningkatkan kemampuan Pendidik menyusun bahan ajar.
Program : Pengadaan bahan ajar
Indikator Kinerja Program Satuan Rencana Tingkat Capaian
2016 2017 2018 2019 2020
a. Terselenggaranya pelatihan
penyusunan bahan ajar Kali 1 1 1 1 1
b. Tersusunnya bahan
ajar/Prodi Judul 3 3 3 3 4
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 59
Tujuan 1 : Menghasilkan tenaga kesehatan yang unggul dan kompetitif
Sasaran 7 : Meningkatkan SDM tenaga kependidikan
Kebijakan : Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga Kependidikan
Program : Peningkatan jumlah peserta tugas belajar, jenis pelatihan dan penambahan
tenaga kependidikan
Indikator Kinerja Program Satuan Rencana Tingkat Capaian
2016 2017 2018 2019 2020
a. Peningkatan jumlah tenaga
kependidikan yang
melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi
% 5 5 5 5 5
b. Peningkatan jumlah tenaga
kependidikan yang
mengikuti pelatihan
% 11 11 11 11 11
c. Penambahan jumlah tenaga
kependidikan Orang 3 3 3 3 4
Tujuan 2 : Meningkatkan profesionalisme dan produktivitas
Pendidik
Sasaran 1 : Meningkatkan jumlah penelitian terapan yang dilakukan Pendidik
Kebijakan : Meningkatkan kinerja Pendidik melakukan penelitian.
Program : Peningkatan kualitas dan kuantitas penelitian terapan
Indikator Kinerja Program Satuan Rencana Tingkat Capaian
2016 2017 2018 2019 2020
a. Peningkatan jumlah proposal
penelitian terapan yang
diusulkan Pendidik/dosen
Proposal 95 95 95 95 95
b. Peningkatan jumlah penelitian
yang dilakukan dosen Penelitian 95 95 95 95 95
c. Peningkatan jumlah penelitian
yang didanai Penelitian 46 48 50 52 55
d. Peningkatan sumber dana
penelitian Sumber 2 2 2 2 2
Tujuan 2 : Meningkatkan profesionalisme dan produktivitas Pendidik
Sasaran 2 : Meningkatkan publikasi hasil penelitian
Kebijakan : Meningkatkan Kinerja Pendidik dalam mempublikasikan hasil penelitian
Program : Peningkatan publikasi hasil penelitian
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 60
Indikator Kinerja Program Satuan Rencana Tingkat Capaian
2016 2017 2018 2019 2020
Peningkatan jumlah
publikasi karya ilmiah dalam
jurnal ISSN
Judul 80 80 80 80 80
Peningkatan Jumlah
publikasi penelitian terapan
yang dilakukan pendidik di
Jurnal Terakreditasi
Judul 55 55 55 55 55
Tujuan 2 : Meningkatkan pro fesionalisme dan produktivitas Pendidik
Sasaran 3 : Meningkatkan SDM tenaga pendidik
Kebijakan : Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga pendidik
Program : Peningkatan jumlah peserta tugas belajar, jenis pelatihan, dan penambahan
tenaga pendidik
Tujuan 3 : Meningkatkan profesionalisme dan produktivitas pengabdian masyarakat
bidang kesehatan
Sasaran 1 : Meningkatkan jumlah pengabdian masyarakat di bidang kesehatan
Kebijakan : Mengembangkan pelaksanaan pengabdian masyarakat
Program : Penyelenggaraan pengabdian masyarakat secara terpadu
Indikator Kinerja
Program Satuan
Rencana Tingkat Capaian
2016 2017 2018 2019 2020
a. Peningkatan jumlah
pengabdian % 50 50 50 50 50
Indikator Kinerja Program Satuan Rencana Tingkat Capaian
2016 2017 2018 2019 2020
a. Peningkatan jumlah Pendidik
yang melanjutkan pendidikan
ke jenjang yang lebih tinggi
% 5 4 3 3 3
b. Peningkatan jumlah Pendidik
yang mengikuti pelatihan Orang 80 80 80 80 80
c. Penambahan jumlah Pendidik Orang 10 10 10 10 10
d. Terbentuknya kelompok
Pendidik seminat Kelompok 6 6 6 6 6
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 61
masyarakat
b. Peningkatan jumlah
desa binaan desa 7 9 11 13 15
Tujuan 4 : Meningkatkan kemitraan dengan sektor lain, baik nasional maupun
Regional
Sasaran 1 : Meningkatkan kepercayaan dan kerjasama dengan institusi/sektor lain,
nasional maupun Regional
Kebijakan : Meningkatkan upaya kerjasama/kemitraan dengan institusi/sektor terkait
dalam rangka peningkatan kualitas dan pemanfaatan lulusan
Program : Peningkatan kerja sama/kemitraan dengan
sektor/institusi terkait
Indikator Kinerja Program Satuan Rencana Tingkat Capaian
2016 2017 2018 2019 2020
a. Peningkatan jumlah kerja sama
dengan sektor terkait ditandai
dengan peningkatan jumlah MoU
MoU 6 6 6 6 6
b. Terealisasinya kerjasama antar
pemerintah dalam rangka
peningkatan kualitas dan
pemanfaatan lulusan
MoU 6 6 6 6 6
c. Terealisasinya kerjasama dengan
institusi non pemerintah dalam
rangka peningkatan kualitas dan
pemanfaatan lulusan
MoU 6 6 6 6 6
d. Persiapan Kompetensi Tenaga
Pendidik untuk tingkat regional Jurusan 1 1 1 1 1
Tujuan 4 : Meningkatkan kemitraan dengan sektor lain, baik nasional maupun
internasional
Sasaran 2 : Meningkatkan mutu mahasiswa penerima beasiswa
Kebijakan : Meningkatkan kualitas dan kuantitas penerima beasiswa mahasiswa
berprestasi dan keluarga tidak mampu
Program : Pemberian beasiswa bagi mahasiswa berprestasi dan keluarga tidak mampu
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 62
Indikator Kinerja Program Satuan Rencana Tingkat Capaian
2016 2017 2018 2019 2020
a. Peningkatan jumlah penerima
beasiswa mahasiswa dari
keluarga tidak mampu
Mhs 25 25 25 25 25
b. Peningkatan jumlah penerima
beasiswa mahasiswa
berprestasi
Mhs 12 12 12 12 12
c. Terealisasinya kerjasama
dengan perusahaan/lembaga
pemberi beasiswa bagi
mahasiswa tidak mampu dan
berprestasi
MoU 2 2 2 2 2
Tujuan 4 : Meningkatkan kemitraan dengan sektor lain, baik nasional maupun
internasional
Sasaran 3 : Meningkatkan penyerapan lulusan di pangsa pasar
Kebijakan : Mengembangkan sistem informasi alumni dalam rangka penyebaran
informasi pasar kerja
Program : Peningkatan penyerapan lulusan
Indikator Kinerja Program Satuan Rencana Tingkat Capaian
2016 2017 2018 2019 2020
a. Penyerapan lulusan di
pasaran kerja dengan masa
tunggu < 1 tahun
% 60 70 75 80 90
b. Terselenggaranya kerja
sama dengan alumni dalam
rangka pendayagunaan
lulusan
MoU 1 2 3 4 6
Tujuan 5 : Meningkatkan penjaminan mutu pendidikan
Sasaran 1 : Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu
Kebijakan : Meningkatkan standardisasi pendidikan melalui penerapan SPMI, akreditasi
dan sertifikasi mutu
Program : Implementasi SPMI, akreditasi dan sertifikasi mutu
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 63
Indikator Kinerja Program Satuan Rencana Tingkat Capaian
2016 2017 2018 2019 2020
a. Tersedianya standar SPMI Standar 7 7 7 7 7
b.Terselenggaranya audit
internal Kali 12 12 12 12 12
c.Terakreditasinya prodi di
lingkungan Poltekkes Prodi 11 11 12 12 12
d.Diraihnya SMM ISO
9001:2008 Sistem 1
Tujuan 5 : Meningkatkan penjaminan mutu pendidikan
Sasaran 2 : Penjaminan kinerja kegiatan perkantoran
Kebijakan : Meningkatkan kinerja perkantoran
Program : Pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel
Indikator Kinerja
Program Satuan
Rencana Tingkat Capaian
2016 2017 2018 2019 2020
a. Terlaksananya layanan
perkantoran Bulan 12 12 12 12 12
b. Terealisasinya
dokumen perencanaan
dan pengelolaan
anggaran
Dokumen 4 4 4 4 4
c. Terealisasinya
dokumen laporan
manajemen keuangan
dan kekayaan negara
Dokumen 2 2 2 2 2
d. Terealisasinya
dokumen laporan
kinerja
Dokumen 1 1 1 1 1
c. Indikator Kinerja Kegiatan
Tabel II.1.
Tabel Indikator Kinerja Kegiatan
No. Kegiatan
Indikator Kegiatan/Output Satuan
Target Ouput
2016 2017 2018 2019 2020
1 Peningkatan promosi
institusi
Jumlah pameran
pendidikan yang diikuti
Kali 2 2 2 2 2
Jumlah sosialisasi sipenmaru ke SMA di
Prov. Kalbar
Kali 8 8 8 8 8
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 64
Jumlah sosialisasi sipenmaru di media
massa (cetak dan elektronik)
Kali 2 2 2 2 2
2
Peningkatan sistem
teknologi informasi Sipenmaru
Jumlah sistem
teknologi informasi Sipenmaru
Sistem 1 1 1 1 1
3 Penyelenggaraan Sipenmaru
Jumlah kegiatan Sipenmaru
Kegiatan 1 1 1 1 1
4
Peningkatan
kemampuan implementasi KBK
Jumlah peserta
pelatihan pengembangan KBK
Peserta 30 30 30 30 30
Jumlah peserta pelatihan
penyusunan silabus dan RPP
Peserta 30 30 30 30 30
Jumlah peserta
pelatihan asesor kompetensi bagi
Pendidik
Peserta 30 30 30 30 30
5 Penyelenggaraan
kajian kurikulum
Jumlah Kajian
kurikulum setiap jurusan dengan
Pemangku Kepentingan
Kali 1 1 1 1 1
6
Pengadaan sarana
dan prasarana pembelajaran
Jumlah gedung yang
dibangun untuk menunjang
pembelajaran
Unit 1 1 1 1 1
Jumlah jalan
lingkungan dan riool yang dibangun
Unit 1
Jumlah alat
laboratorium Paket 1 8 9 8 9
Jumlah AVA Paket 2 2 2 2 2
Jumlah buku
perpustakaan Buku 1500 2300 2700 4000 4500
Jumlah kendaraan
roda
empat/enam/delapan
Unit 2 1
Jumlah penambahan
daya listrik 120.000 Kva
Paket 1
Jumlah pengadaan
sarana TI Paket 1 1 1 1 1
Jumlah genset
120.000 kVA Unit 2
7 Pembukaan prodi baru
Jumlah proposal
pembukaan prodi baru
Proposal 1 1
8 Semester Pendek Jumlah SKS
Semester Pendek SKS 160 160 160 160
9 Pelaksanaan uji
kompetensi
Jumlah
benchmarking dengan Lembaga Uji
kompetensi dan
sertifikasi
Kegiatan 6 6 6 6 6
Jumlah MoU dengan
institusi tempat uji kompetensi dan
MoU 1 1 1 1 1
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 65
sertifikasi
10
Peningkatan kegiatan
kemahasiswaan pada setiap UKM
Jumlah kegiatan
UKM Kegiatan 20 22 22 24 24
11
Pelatihan
penyusunan bahan ajar
Jumlah pelatihan
penyusunan bahan ajar
Kegiatan 1 1 1 1 1
12 Peningkatan bahan ajar
Jumlah judul bahan ajar
Judul 18 18 18 18 24
15
Peningkatan kualitas
dan kuantitas tenaga kependidikan
Jumlah tenaga
kependidikan yang melanjutkan studi
Orang 6 6 6 6 6
Jumlah pelatihan yang diikuti tenaga
kependidikan
Orang
Kali (OK) 14 14 14 14 14
Jumlah pengangkatan
tenaga kependidikan baru
Orang 3 3 3 3 3
16 Peningkatan kualitas dan kuantitas
penelitian Pendidik
Jumlah penelitian
yang didanai Penelitian 46 48 50 52 55
17 Peningkatan publikasi hasil
penelitian
Jumlah pelatihan penyusunan artikel
publikasi hasil penelitian
Orang
Kali (OK) 7 7 7 7 7
Jumlah jurnal yang diterbitkan jurusan
dan direktorat
Jurnal 2 4 5 6 7
Jumlah majalah yang
diterbitkan direktorat Majalah 1 1 1 1 1
18
Peningkatan kualitas
dan kuantitas tenaga pendidik
Jumlah tenaga pendidik yang
melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih
tinggi
Orang 5 4 3 3 3
Jumlah tenaga
pendidik yang mengikuti pelatihan
Orang
kali (OK) 105 105 105 105 105
Penambahan jumlah tenaga pendidik
Orang 10 10 10 10 10
Jumlah Pendidik
yang magang
Orang
kali (OK) 6 6 6 6 6
Jumlah kelompok
Pendidik seminat Kelompok 6 12 14 15 16
19
Penyelenggaraan pengabdian
masyarakat secara terpadu
Jumlah pengabdian
masyarakat Kegiatan 26 26 26 26 26
20
Peningkatan
kerjasama/kemitraan dengan
sektor/institusi terkait
Jumlah MoU dengan institusi pemerintah
terkait dalam rangka
peningkatan kualitas lulusan
MoU 10 10 10 10 10
Jumlah MoU antara Kemenkes RI dengan
Kemenkes Negara Asean dalam rangka
MoU 1 1 1 2 2
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 66
kerja sama twinning programme
Jumlah MoU antara
institusi non pemerintah dalam
rangka peningkatan kualitas dan
pemanfaatan lulusan
MoU 10 10 10 10 10
21
Peningkatan kualitas dan kuantitas
penerima beasiswa
mahasiswa berprestasi dan
keluarga tidak mampu
penerima beasiswa
mahasiswa dari
keluarga tidak mampu
Orang 22 22 22 22 22
Jumlah penerima beasiswa mahasiswa
berprestasi
Orang 99 99 99 99 99
Jumlah kerjasama
dengan
perusahaan/lembaga untuk memberi
beasiswa
MoU 2 2 2 2 2
22 Peningkatan penyerapan lulusan
Jumlah sistem
informasi bagi alumni
Unit 1 1 1 1 1
Jumlah pertemuan
dengan alumni dalam rangka
pendayagunaan lulusan
Kegiatan 1 1 1 1 1
23 Implementasi SPMI
Jumlah standar penyusunan SPMI
Standar 7 7 7 7 7
Jumlah pelatihan
SPMI Kegiatan 1 1 1 1 1
Jumlah
penyelenggaraan audit internal
Kegiatan 6 6 6 6 6
24 Akreditasi BAN-PT
Jumlah sosialisasi
BAN PT Kegiatan 1 1 1 1 1
Jumlah self
assessment borang akreditasi BAN PT
Kegiatan 12 12 13 13 13
Jumlah penilaian
akreditasi BAN PT Kegiatan 11 11 12 13 13
25 Implementasi SMM ISO 9001:2008
Jumlah pelatihan
SMM ISO 9001:2008 Kegiatan 1
Jumlah penyusunan
SMM ISO 9001:2008 Standar 1
Jumlah audit eksternal dengan
SMM ISO 9001:2008
Kegiatan 1
26 Pelaksanaan layanan perkantoran
Jumlah tahun
pembayaran gaji dan tunjangan
Tahun 1 1 1 1 1
Jumlah
penyelenggaraan operasional dan
pemeliharaan perkantoran
Kegiatan 10 10 10 10 10
Jumlah tahun
pembayaran Remunerasi
Tahun 1 1 1 1 1
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 67
Jumlah paket penyelenggaraan
pengelolaan BLU
Paket 1 1 1 1 1
27
Penyusunan dokumen
perencanaan dan pengelolaan
anggaran
Jumlah dokumen perencanaan dan
pengelolaan Anggaran (RKAKL
dan RBA)
Dokumen 1 1 1 1 1
Jumlah dokumen
administratif BLU Dokumen 1
Jumlah dokumen pola tariff
Dokumen 1 1 1 1 1
28
Penyusunan dokumen laporan
manajemen keuangan dan
kekayaan Negara
Jumlah dokumen
laporan manajemen keuangan dan
kekayaan Negara
Dokumen 12 12 12 12 12
29 Penyusunan dokumen laporan
kinerja
Jumlah dokumen
laporan kinerja Dokumen 1 1 1 1 1
d. Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU)
Berdasarkan tujuan dan sasaran yang diturunkan dari Rencana Strategi Bisnis Politeknik
Kesehatan Kemenkes Pontianak, Penetapan Kinerja Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak
tahun 2016 disusun sebagaimana tergambar dalam tabel berikut
Tabel II.2
PENETAPAN KINERJA
No. SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
1. Meningkatnya
Kualitas Pendidikan
dan pengajaran
Persentase lulusan tepat waktu 98%
Persentase lulusan dengan IPK ≥
2,75 98%
Persentase penyerapan lulusan
dipasar kerja 65 %
2 Meningkatnya
penelitian yang
dilakukan oleh dosen
Meningkatnya jumlah penelitian
yang dilakukan oleh Dosen dalam
1 tahun
95 Judul
Persentase Publikasi Karya Ilmiah
di jurnal terakreditasi 55 Judul
3 Meningkatnya
kegiatan pengabdian
kepada masyarakat
Persentase kegiatan pengabdian
masyarakat 55%
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 68
e. Rencana Anggaran
Tabel II.3
PAGU ANGGARAN POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK
TAHUN 2016
No Uraian Kegiatan Pagu Anggaran
1 Program pengembangan dan pemberdayaan sumber
daya manusia (PPSDMK)
Rp 135.744.948.000
2 Dukungan managemen dan pelaksanaan tugas tehnis
lainnya pada program pengembangan dan
pemberdayaan sumner daya manusia kesehatan
Rp 63.778.353.000,-
3 Sarana dan prasarana pendidikan( Base line) Rp 30.500.000.000,-
4 Layanan perkantoran (base line) Rp 31.028.353.000,-
5 Peralatan dan fasilitas perkantoran (base line) Rp 2.250.000.000.-
6 Pembinaan dan pengelolaan pendidikan tinggi Rp 71.966.595.000,-
7 Gedung/bangunan( base line) Rp 22.966.710.000,-
8 Pendidikan tenaga kesehatan di Poltekkes Kemenkes RI
(Base Line)
Rp 13.997.519.000,-
9 Pengabdian Masyarakat (base line) Rp 575.400.000.-
10 Penelitian bagi tenaga pendidik (base line) Rp 1.769.567.000,-
11 Sarana dan Prasarana Pendidikan (base line) Rp 2.111.810.000.-
12 Dukungan layanan managemen (base line) Rp 25.090.531.000,-
13 Kendaraan bermotor (base line) Rp 2.230.950.000.-
14 Peralatan dan fasilitas perkantoran (base line) Rp 3.224.108.000,-
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 69
Tabel - Tabel
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 70
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 71
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 72
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 73
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 74
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 75
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 76
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 77
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 78
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 79
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 80
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 81
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 82
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 83
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 84
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 85
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 86
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 87
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 88
C. Ambang Batas Belanja BLU
Pada bagian ini diuraikan mengenai perkiraan ambang batas belanja BLU adalah sebagai berikut :
a. 2 Tahun sebelumnya ( 2015 ) Pagu Rp. 20.579.100.000 , Realisasi Belanja adalah Rp.
22.882.441.161
b. 1 Tahun sebelumnya ( 2016 ) Pagu Rp. 27.111.270.000, Realisasi Belanja adalah Rp.
22.988.245.228
c. Sampai dengan awal tahun berjalan ( 2017 ) Pagu Rp. 23.363.055.000 prakiraan realisasi dan
prognosa belanja Rp. 24.942.368.400 Maka berdasarkan data diatas, trend realisasi belanja
BLU mengalami kenaikan rata-rata sebesar 10 %, sehingga untuk tahun 2017 diperkirakan
ambang batas sebesar 10% (sepuluh persen) dari target.
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 89
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 90
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Rencana Strategi Bisnis Anggaran Poltekkes Pontianak untuk tahun 2017 telah disusun
dengan melalui berbagai pertimbangan-pertimbangan yang sesuai kondisi yang ada di
Poltekkes Pontianak, dan memperhatikan kondisi internal dan eksternal, serta hasil evaluasi
kegiatan program yang sebelumnya.
Dalam pelaksanaan target tahun 2016 saat ini masih belum tercapai sesuai dengan harapan ,
hal ini dikarenakan masih banyak faktor-faktor yang belum memadai antara lain :
o Program dan indikator yang merupakan tolak ukur untuk mengembangkan kegiatan
yang diemplementasikan dalam jangka pendek dan menengah diseluruh unit kerja di
Poltekkes Pontianak.
o Belum adanya komitmen seluruh civitas akademika dan kerjasama terhadap program
pengembangan institusi dengan prinsip memberikan pelayanan dengan perbaikan
yang berkelanjutan.
Hambatan dalam pelaksanaan kegiatan sesuai dengan yang telah ditetapkan maka perlu
adanya upaya perbaikan antara lain :
- Dalam setiap program dan indikator harus disesuaikan dengan sistem rencana usulan
penyusunan rencana bisnis anggaran yang merupakan tolak ukur
- Perlunya ketegasan dalam implementasi sesuai dengan komunitas yang telah
ditetapkan
B. Hal-hal yang perlu mendapat perhatian dalam rangka melaksanakan kegiatan Satker BLU
Poltekkes Pontianak Meliputi :
1. Penghapusan Aset tetap dan Persediaan
adalah proses administrasi penghapusan persediaan, penghapusan aset tetap dan
penghapusan aset lain-lain yang menurut pertimbangan teknis tidak dapat dimanfaatkan
lagi.
2. Kerjasama dengan pihak ketiga
Untuk meningkatkan pendapatan operasional dengan memberdayakan asset dan potensi
strategis yang ada dengan melakukan kerjasama jangka menengah untuk pelaksanaan
pelayanan berupa kerjasama operasional dengan pihak ketiga, seperti sewa lahan,
gedung dan sewa peralatan laboratorium dan lain –lain.
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 91
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 91
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 92
Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Umum
1. Sejarah dan Landasan Hukum BLU
Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (SPPN) mengamanatkan bahwa setiap kementerian/lembaga perlu menyusun
Rencana Strategis (Renstra) yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka menengah
Nasional (RPJMN). Dengan telah ditetapkannya RPJMN tahun 2015-2019 dan Rencana
Strategis Kementerian Kesehatan No HK.02.02/Menkes/52/2015 maka Politeknik
Kesehatan Kemenkes Pontianak membuat Rencana Strategis tahun 2015-2019. Rencana
Strategis Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak merupakan dokumen perencanaan
yang bersifat indikatif yang memuat program-program pengembangan pendidikan,
penelitian dan pengabdian masyarakat yang akan dilaksanakan oleh Politeknik Kesehatan
Kemenkes Pontianak dan menjadi acuan dalam menyusun perencanaan tahunan.
Pengembangan Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak akan lebih mudah
karena pada tanggal 1 Desember 2011 telah ditetapkan sebagai Institusi dengan system
pengelolaan keuangan badan layanan umum (PK-BLU) penuh berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 403/KMK.05/2011. Semua alokasi anggaran
Politeknik Kesehatan Pontianak hanya bersumber dari alokasi anggaran kementerian
kesehatan, namun sejak ditetapkan menjadi PK-BLU penuh, maka sumber pembiayaan
atas seluruh kegiatan institusi porsi anggaran kementerian kesehatan bersumber dari PNBP
BLU dan anggaran pendapatan belanja Negara rupiah murni. Politeknik Kesehatan
Kemenkes Pontianak juga dapat langsung mengelola secara mandiri atas pendapatan
langsung yang bersumber langsung dari pengguna layanan yaitu mahasiswa dan
masyarakat berupa penerimaan Negara bukan pajak (PNBP). Realisasi penerimaan PNBP
BLU pada Politeknik Kesehatan Pontianak mengalami tren meningkat dari tahun ke tahun,
terutama setelah diberlakukannya pola tarif berdasarkan PMK Nomor 26/PMK.05/2014,
tanggal 3 Februari 2014. Kedua dana tersebut digunakan dalam rangka melaksanakan Tri
Dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Dengan adanya PNBP-BLU yang terus meningkat, Politeknik Kesehatan Pontianak
semakin meningkat pelayanan dibidang pendidikan, meningkatkan kualitas dan kuantitas
penelitian serta memperluas lingkup pengabdian kepada masyarakat.
Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak
2
Disamping itu dengan perubahan pola pengelolaan keuangan Politeknik Kesehatan
Pontianak juga mengalami perubahan secara langsung dalam hal pengelolaan keuangan,
operasional, sumber daya manusia, termasuk pola pengelolaan remunerasi institusi.
Perubahan menjadi Satker BLU perlu diikuti oleh peningkatkan pelayanan, kinerja dan
produktivitas bagi seluruh komponen di lingkungan Politeknik Kesehatan Pontianak
sebagai bentuk dari akuntabilitas publik sebagai instansi pemerintah yang memberikan
layanan di bidang pendidikan kepada masyarakat. Tuntutan terhadap peningkatan kinerja
dan produktivitas pegawai serta pelayanan kepada publik tersebut harus diimbangi dengan
apresiasi dengan peningkatan kesejahteraan bagi seluruh pegawai di lingkungan Politeknik
kesehatan Pontianak penerapan remunerasi juga di latar belakangi oleh rendahnya
penghasilan resmi yang diterima oleh pegawai di lingkungan oleh pemerintah, adanya
ketimpangan total pendapatan antar unit kerja, rendahnya capaian kinerja pegawai di
lingkungan pemerintah, adanya dorongan untuk memberikan layanan yang lebih baik.
Sejalan dengan gerakan reformasi birokrasi pemerintah telah berupaya untuk
meningkatkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan baik (good governance dan clean
government governance termasuk good corporate governance). Peningkatan tata kelola
pemerintah yang baik, sebaiknya dilakukan sejalan dengan upaya perbaikan penghasilan
pegawai. Upaya meningkatkan tata kelola pemerintah melalui program reformasi birokrasi
akan lemah apabila tidak diimbangi dengan perbaikan penghasilan, sebaliknya
mengedepankan perbaikan penghasilan semata, akan menimbulkan pemborosan dan in-
efisiensi.
Suatu institusi dapat melaksanakan program remunerasi jika terdapat ketersediaan
dana untuk membayar remunerasi, selain itu juga harus memiliki data pegawai yang
nantinya akan diberikan remunerasi.
Dalam kaitan dengan pengelolaan remunerasi intitusi tersebut, maka politeknik
kesehatan Pontianak dapat mengacu pada peraturan menteri keuangan (PMK) Nomor
10/PMK.02/2006 tentang pedoman penetapan remunerasi bagi pejabat pengelola, dewan
pengawas dan pegawai badan layanan umum yang kemudian diubah menjadi PMK Nomor
73/PMK.05.2007 tentang pengusaha atas PMK Nomor 10 Tahun 2006.
Dengan disusunnya Rencana Bisnis Anggaran Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan Pontianak dengan pengelolaan keuangan Sistem BLU maka pengembangan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak
3
institusi menuju Polteknik Kesehatan Kemenkes Pontianak yang lebih mandiri, terencana,
transparan dan akuntabel.
Landasan hukum yang digunakan dalam penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA)
ini adalah sebagai berikut :
a. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
b. Undang-undang No. 17/2003 tentang Keuangan Negara;
c. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
d. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah;
e. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1144/Menkes/PER/VIII/2010, tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan.
f. Peraturan Pemerintah RI Nomor 4 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi
g. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 44/PMK.05/2009 tentang Rencana Bisnis Dan
Anggaran Serta Pelaksanaan Anggaran Badan Layanan Umum;
h. Peraturan Pemerintah RI Nomor 74 tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum
i. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 49 tahun 2014 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi
j. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun
2015 - 2019
k. Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan Nomor HK.00.06.1.1.13154.1 tentang Rencana Aksi Program Badan
Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Tahun 2015 –
2019.
Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak
4
2. Karakteristik kegiatan/layanan
a. Kegiatan Utama
Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak merupakan pengembangan institusi pendidikan
kesehatan oleh Kementerian Kesehatan RI dengan tujuan agar proses pendidikan tenaga
kesehatan berjalan efektif dan efesien serta mempunyai standar yang sama di seluruh
Indonesia. Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak didirikan dari gabungan beberapa
Akademi Kesehatan milik pemerintah yang berada di Kalimantan Barat berdasarkan SK
MenKes–Kesos Nomor 298/MenKes. Kesos/SK/IV/ 2001 tanggal 16 April 2001.
Jurusan dan program studi pada Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak pada
Tahun 2006 terdiri dari: Jurusan Kesehatan Lingkungan dengan prodi D-III dan D-IV
Kesehatan Lingkungan, Jurusan Gizi, Jurusan Kesehatan Gigi dengan Prodi Kebidanan
dan Keperawatan, dan Jurusan Analis Kesehatan. Berdasarkan Permenkes Nomor
890/Menkes/Per/VIII/2007, Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak mempunyai 6
jurusan yaitu: Jurusan Kesehatan Lingkungan (Program Studi D III dan D IV), Jurusan
Gizi Program D III, Jurusan Kesehatan Gigi Program D III, Jurusan Analis Kesehatan
Program D III, Jurusan Kebidanan (Program Studi D III dan D IV), Jurusan Keperawatan
(Program Studi D III dan D IV), merupakan unit pelaksana teknis di lingkungan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, berada di bawah Badan Pengembangan dan
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (Badan PPSDM Kesehatan) Kementerian
Kesehatan RI. Sebagai institusi pendidikan tinggi bidang kesehatan, Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Pontianak (Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak)
mempunyai tugas dan fungsi menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang
profesional, melakukan pengabdian kepada masyarakat, melakukan penelitian di bidang
kesehatan dan penyelenggaraan administrasi.
Tugas dan fungsi tersebut ditujukan untuk menghasilkan lulusan pendidikan kesehatan
yang berkualitas dan berwawasan global sehingga diharapkan dapat menjadi sumber daya
tenaga kesehatan yang handal dan mampu bersaing di pasar global. Pada penyelenggaraan
pendidikan agar tercapai lulusan yang berkualitas dan berwawasan global tersebut, maka
perlu memperhatikan Standar Nasional Pendidikan. Selain itu juga memperhatikan strategi
pemerintah dalam Higher Education Long Term Strategy (HELTS) Tahun 2030. Perguruan
tinggi harus mempunyai ciri nation’s competitiveness, autonomy, dan organizational
health. Organisasi yang sehat memiliki ciri kinerja yang berkualitas dan terukur secara
Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak
5
finansial dengan suasana akademik yang baik dan kompetisi untuk memperoleh peluang
masa depan dan tanggap terhadap perubahan.
Provinsi Kalimantan Barat secara geografis berbatasan langsung dengan Malaysia. Tidak
jarang dijumpai masyarakat di Kalimantan Barat memanfaatkan pelayanan kesehatan di
Kuching, Malaysia. Menghadapi hal tersebut, Provinsi Kalimantan Barat membutuhkan
tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi dalam memberikan pelayanan kesehatan
yang mampu bersaing dengan pelayanan kesehatan di Kuching (negara tetangga).
Sementara jumlah tenaga kesehatan di provinsi ini belum mencukupi. Sebagai contoh
belum seluruh Puskesmas memiliki tenaga sanitarian dan gizi. Hal ini tentu saja
berpengaruh terhadap pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat, khususnya di
daerah perbatasan. Keberadaan Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak dituntut untuk
memenuhi kebutuhan tenaga tersebut.
Sebagai institusi milik pemerintah, Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak
memperoleh biaya penyelenggaraan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja
Negara (APBN) yang terdiri dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan DIPA
Rupiah Murni (RM). Pada pelaksanaannya, penyelenggaraan pelayanan pendidikan tenaga
kesehatan dengan pengelolaan sumber pembiayaan di atas, mengalami kendala dalam
pengelolaan PNBP. Hal ini disebabkan dibatasinya penggunaan PNBP sesuai dengan pagu
yang ditetapkan oleh pemerintah, bukan berdasarkan target penerimaan PNBP. Ditambah
lagi dengan rumitnya birokrasi jika diperlukan revisi anggaran.
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU) merupakan solusi yang tepat
untuk menjawab tantangan dan kendala tersebut. Sebagai upaya untuk meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa, saat ini Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak
secara substantif, teknis dan administratif telah siap melaksanakan Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum (PK-BLU).
Pengelolaan Keuangan BLU menjadikan Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak akan
memiliki otonomi dalam pengembangan dan peningkatan pelayanan termasuk pola
pengelolaan pendapatan dan belanja, pengelolaan kas dan pengadaan barang/jasa secara
efektif dan efisien secara akuntabel, sehingga Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak
akan mampu menerapkan praktik bisnis yang sehat untuk mencapai produktivitas yang
optimal dalam rangka melayani masyarakat.
Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak
6
Rencana strategis Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Pontianak disusun dalam
rangka mempersiapkan pengembangan institusi menuju Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum. Dengan demikian, pengelolaan keuangan di institusi dapat terencana dan
terealisasi dengan baik dengan mekanisme finansial secara transparan dan akuntabel. Hasil
dari unit usaha yang ada dapat digunakan untuk menunjang pengembangan program studi,
pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhan yang
berkembang.
b. Keunggulan Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak
Walaupun Kalimantan Barat merupakan daerah yang curah hujannya tinggi dan dikenal
dengan daerah seribu sungai, namun ketersediaan air bersih menjadi permasalahan sampai
sekarang. Hampir seluruh wilayah di Kalimantan Barat mengalami hal ini. Hal ini
diperparah dengan adanya Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang tersebar di
sepanjang aliran sungai yang melintasi Kalimantan Barat. Kualitas air sungai menurun dan
tidak aman untuk dikonsumsi. Padahal, air sungai merupakan salah satu sumber air bersih
bagi masyarakat dan menjadi sumber air baku PDAM. Masyarakat di wilayah ini kini
mengharapkan air hujan untuk dikonsumsi. Sementara air tanah tidak dapat digunakan
secara langsung akibat tingginya kandungan mineral (besi).
Jika musim kemarau tiba, air menjadi permasalahan utama. Air yang diproduksi PDAM
(terutama di kota Pontianak) menjadi payau bahkan asin akibat intrusi air laut. Persediaan
air hujan terbatas. Hal ini mengakibatkan tingginya kejadian penyakit yang disebabkan
oleh air. Penyakit diare misalnya, masih termasuk lima besar penyakit yang diderita oleh
masyarakat.
Pada musim penghujan, keberadaan air juga menjadi masalah. Air yang tergenang dapat
menjadi tempat perindukan nyamuk. Akibatnya penyakit Demam Berdarah merajalela.
Tahun 2010 terjadi kasus kematian karena penyakit ini.
Di samping penyakit yang ditimbulkan oleh kelangkaan air ini, masalah kesehatan gigi
juga dialami masyarakat. Kenyataan ini disebabkan oleh kurangnya mineral yang
dibutuhkan dalam makanan/minuman yang dikonsumsi oleh masyarakat. Data dari Dinas
Kesehatan Prov. Kalbar pada tahun 2009 menunjukkan bahwa kesehatan gigi di
Kalimantan Barat paling buruk di Indonesia. Rata-rata 34% dari empat juta penduduk
mengalami kerusakan gigi.
Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak
7
Masalah lain adalah tingginya angka kematian ibu melahirkan. Tahun 2010 tercatat AKI di
Kalbar sebesar 288 per seribu kelahiran hidup. Angka ini melebihi AKI nasional, yaitu 226
per seribu kelahiran hidup. Selain karena kurangnya kesadaran dan pengetahuan
masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan dan pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan, masalah kemudahan mengakses layanan kesehatan juga menjadi
penyebab. Ditambah lagi jumlah tenaga bidan yang bertugas di daerah masih belum
mencukupi.
Kasus gizi buruk juga ditemukan di Prov. Kalbar. Pada tahun 2010 tercatat angka gizi
buruk pada balita sebesar 3,2%. Selain faktor ekonomi, kasus gizi buruk disebabkan
rendahnya pengetahuan masyarakat tentang gizi.
Menghadapi permasalahan di atas, pemerintah memerlukan tenaga kesehatan yang
mempunyai kompetensi untuk menanggulanginya. Salah satu upaya untuk memenuhi
kebutuhan tenaga kesehatan tersebut, maka pemerintah berkepentingan untuk mendidik
calon tenaga kesehatan. Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak yang merupakan UPT
Kemenkes RI didirikan untuk menjawab kebutuhan tersebut. Jurusan/prodi yang ada di
Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak sesuai dengan permasalahan yang ada.
Kegiatan unggulan yang ada di Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak antara lain
menyediakan jasa pengeboran air, membuat unit pengolahan air bersih/minum, pengolahan
sampah dan lainnya yang berhubungan dengan kesehatan lingkungan diselenggarakan oleh
Jurusan Kesehatan Lingkungan. Penyuluhan gizi, pelatihan pengolahan makanan dari
bahan yang ada di sekitar masyarakat dan kegiatan lain diselenggarakan oleh Jurusan Gizi.
Sedangkan Jurusan Keperawatan Gigi memberikan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut secara komprehensip pada masyarakat terutama pada anak pra sekolah, sekolah
dasar dan ibu hamil. Kegiatan ini dilakukan bekerja sama dengan organisasi profesi dan
masyarakat.
B. Visi dan Misi
Visi :
”Menjadi institusi pendidikan kesehatan yang bermutu dan mampu bersaing di tingkat
regional tahun 2020”
Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak
8
1. Visi tersebut merupakan upaya untuk terciptanya suatu kondisi Politeknik Kesehatan
Kemenkes Pontianak bermutu, sehingga mampu bersaing di tingkat regional.
2. Pendidikan yang bermutu adalah gambaran pendidikan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Pontianak di masa depan yang lulusannya berkualitas, memiliki kepribadian
iman dan taqwa, memilki prestasi belajar yang memuaskan, keterampilan keilmuan yang
profesional, kemampuan berbahasa Inggris yang baik.
3. Mampu bersaing di tingkat regional adalah lulusan Politeknik kesehatan yang
memiliki kemampuan optimal untuk berkompetisi di tingkat regional Asia Tenggara,
sesuai dengan keterampilan dan profesional.
Misi :
Misi I : ”Meningkatkan program pendidikan tinggi kesehatan yang berbasis
kompetensi”
Misi ini ditetapkan dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pendidikan yang lebih
optimal baik secara manajemen, sumber daya manusia, teknologi informasi, peningkatan
dan perbaikan kurikulum, metode pembelajaran dan sarana prasarana yang digunakan
dalam penyelenggaraan pendidikan Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak yang
berbasis kompetensi.
Misi II : “Meningkatkan program pendidikan tinggi kesehatan yang berbasis
penelitian”
Misi ini ditetapkan dalam rangka meningkatkan penelitian dan publikasi hasil penelitian
yang dikembangkan oleh civitas akademika Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak.
Hal ini akan menumbuhkan kreativitas dan inovasi civitas akademika dalam bidang
kesehatan.
Misi III : ”Mengembangkan upaya pengabdian masyarakat yang berbasis IPTEK
dan teknologi tepat guna”
Misi ini ditetapkan dalam rangka peningkatan kuantitas dan kualitas pengabdian
masyarakat serta peningkatan kepercayaan dan kerja sama dengan institusi, sehingga dapat
meningkatkan aplikasi ilmu pengetahuan di masyarakat. Hal ini didasarkan pada
pendidikan vokasional seperti Politeknik Kesehatan yang tidak mungkin hanya dapat
Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak
9
diselenggarakan oleh pemerintah, tetapi sangat memerlukan peran masyarakat dan swasta
serta semua pemangku kepentingan. Oleh karena itu peningkatan kerja sama dengan semua
pihak baik dalam maupun luar negeri harus diupayakan secara terus menerus dan
sistematis.
Misi IV : ”Mengembangkan program pendidikan tinggi kesehatan yang mandiri,
transparan dan akuntabel”
Misi ini ditetapkan dalam rangka penyelenggaraan pendidikan di Politeknik Kesehatan
Kemenkes Pontianak menjadi institusi yang mampu menyelenggarakan proses pendidikan,
pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat yang mengedepankan penjaminan mutu
sehingga menjadi institusi yang mandiri, transparan dan akuntabel.
Misi V : “Mengembangkan Kerjasama baik Lokal maupun Regional”
Misi ini ditetapkan dalam rangka mengembangan program pendidikan di Politeknik
Kesehatan Kemenkes Pontianak dengan melakukan kerja sama untuk penyelenggarakan
pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat dengan Negara - Negara
ASEAN
Kedudukan, Tugas, Fungsi Organisasi dan Jenis Layanan
1. Kedudukan
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Pontianak adalah Unit Pelaksana Teknis
di lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada di bawah Badan Pengembangan
dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (Badan PPSDM Kesehatan)
Kementerian Kesehatan dan dipimpin oleh seorang Direktur yang bertanggung jawab
kepada Kepala Badan PPSDM Kesehatan.
Direktur Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Pontianak dalam melaksanakan
tugas secara administratif bertanggung jawab kepada Kepala Badan PPSDM Kesehatan
dan secara teknis di bawah pembinaan Kepala Pusdiklatnakes PPSDM Kesehatan
Kemenkes RI.
Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak
10
2. Tugas
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Pontianak mempunyai tugas
melaksanakan pendidikan profesional dalam program pendidikan Diploma Kesehatan,
yaitu D III dan D IV.
3. Fungsi
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Pontianak mempunyai
fungsi :
a. Pelaksanaan pengembangan pendidikan profesional dalam sejumlah keahlian di
bidang kesehatan.
b. Pelaksanaan penelitian di bidang pendidikan profesional dan kesehatan.
c. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan bidang yang menjadi
tugas dan tanggung jawabnya.
d. Pelaksanaan pembinaan civitas akademika dalam hubungannya dengan lingkungan.
e. Pelaksanaan kegiatan administrasi.
f. Pelaksanaan kegiatan sistem penjaminan mutu.
4. Jenis Layanan
a. Pendidikan dan Pengajaran
Jenis layanan yang dilaksanakan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Pontianak meliputi:
1. Jurusan Kesehatan Lingkungan
a) Program Studi D III Kesehatan Lingkungan
b) Program Studi D IV Kesehatan Lingkungan
2. Jurusan Gizi
a) Program Studi D III Gizi
b) Program Studi D IV Gizi
3. Jurusan Keperawatan Gigi
a) Program Studi D III Keperawatan Gigi
4. Jurusan Analis Kesehatan
a) Program Studi D III Analis Kesehatan
b) Program Studi D IV Analis Kesehatan
5. Jurusan Kebidanan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak
11
a) Program Studi D III Kebidanan
b) Program Studi D IV Kebidanan
6. Jurusan Keperawatan
a) Program Studi D III Keperawatan
b) Program Studi D IV Keperawatan Medikal Bedah
c) Program Studi D IV Keperawatan Komunitas
7. Penelitian
a) Penelitian dosen
b) Penelitian mahasiswa
c) Penelitian kerjasama
8. Pengabdian pada masyarakat
a) KKN Terpadu
b) Penyuluhan
c) Klinik terpadu
d) Konsultasi kesehatan
e) Aplikasi teknologi tepat guna kesehatan
C. Nilai-nilai Budaya Kerja
Nilai Budaya kerja Poltekkes Kemenkes Pontianak adalah ”MAJU”
M = Mandiri
Dapat menyelesaikan tugas dengan tuntas sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
A = Akuntabel
Dapat diandalkan dan transparan dalam menjalankan tugas yang menjadi tanggung
jawabnya.
J = Jujur
Menjunjung tinggi kejujuran dalam menjalankan setiap tugas dan kewajiban yang
diemban.
U = Unik
Berfikir global dan bertindak dengan tidak meninggalkan budaya lokal.
Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak
12
D. Susunan Pejabat Pengelola BLU Poltekkes dan Dewan Pengawas
1. Susunan Pejabat Pengelola BLU dan Dewan Pengawas berdasarkan Keputusan
pejabat yang berwenang
STRUKTUR ORGANISASI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
PONTIANAK
STRUKTUR ORGANISASI
POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK
2014 – 2018
DIREKTUR/PIMPINAN BLU
H. KHAYAN, SKM., M.Kes.
PUDIR I PUDIR II PUDIR III
SUSITO, SKM., M.Kes. DIDIK HARIYADI, S.Gz., M.Si. HENDRA BUDI S., SKM., M.Kes.
SENAT
POLTEKKES
KA. S P I
M. NASIP., SKM., M.Kes. KA. SUB. BAG KA. SUB. BAG
ADUM AAKPSI
NUR IHSAN, SKM., M.Kes Dra. WITA RAHMAYANI
KA. UPT
PENJAMINAN
MUTU
KA. UPT
PENELITIAN
DAN
KA. UPT
KERJASAMA,
PROMOSI
KA. UPT ULPDAN
KA. UPT BISNIS
KA. UPT
PEMELIHARAAN
DANKA. UPT
PERPUSTAKAAN
KA. UPT
INFORMASI
DANKA. UPT
ASRAMA
KA. UPT
LABORATORIU
M
KA. UPT
LAYANAN KA. UPT
PERENCANAANPENGABDIAN
MASYARAKAT DAN HUMASKOPERASI PERBAIKAN TEKNOLOGI TERPADU TERPADU
DAMHUJI,SSiT,
MPH
ARYANTO
PURNOMO, SKM,
MKM.
ZAINAL AKHMADI, SH, M.Kes.
SUHARNO, SKM.,
M.Kes.
NENY SETIAWATI
NINGSIH, S.SI.T.M,
M.Kes.
TAUFIK ANWAR,
SKM., M.Kes.
ERLIA WAHYUNI,
S.Sos.
IMAN JALADRI,
S.SI.T., M.Kes.
JUPITA SURIA
NINGSIH,
S.Kep.,Ns.
SUGITO, S.Pd.,
SKM., M.Kes.
Drg. JOJOK HERU
S., M.Kes.Drs. ASMARULLAH
KA. JURUSAN KA. JURUSAN KA. JURUSAN KA. JURUSAN KA. JURUSAN KA. JURUSAN
KES.
LINGKUNGANGIZI
KEPERAWATAN
GIGI
ANALIS
KESEHATANKEBIDANAN KEPERAWATAN
HAJIMI, SKM.,
M.Kes.
EDY WALUYO,
S.Gz., M.Gz.NIKE HARYANI, S.SiT., MDSc.
KUSWIYANTO, S.Si.,
M.Kes.
RAHAYU BUDI
UTAMI, S.SiT.,
M.Kes.
SARLIANA ZAINI,
SKM, M.Kep.
SEKJUR SEKJUR SEKJUR SEKJUR SEKJUR SEKJUR
KES.
LINGKUNGANGIZI KEP. GIGI
ANALIS
KESEHATANKEBIDANAN KEPERAWATAN
NURUL AMALIYAH,
SKM, M.Sc.
AYU RAFIONY,
S.Gz., MPH.
HALIMAH, S.SiT.,
MDSc.
RATIH INDRAWATI,
S.Si., M.Kes.
DINI FITRI
DAMAYANTI, S.SI.t.,
M.Kes.
MARSIA, S.Si.T.,
M.Kes.
KELOMPOK
TENAGA FUNGSIONAL
Gambar I. Struktur Organisasi dan Tata Kerja Institusi tahun 2014-2018
1. Pimpinan Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak
Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak dipimpin oleh seorang Direktur.
Dalam melaksanakan tugas sehari-hari, Direktur dibantu oleh 3 (tiga) orang
Pembantu Direktur yang berada dibawah dan bertanggungjawab langsung kepada
Direktur. Pada periode tahun 2014 sampai dengan tahun 2018, Direktur dijabat oleh
Bapak Khayan, SKM, M.Kes, Pembantu Direktur I oleh Susito, SKM, M.Kes,
Pembantu Direktur II oleh Didik Hariyadi, S.Gz, M.Si, dan Pembantu Direktur III
oleh Hendra Budi Sungkawa, SKM, M.Kes.
Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak
13
2. Senat Poltekkes
Senat Poltekkes Kemenkes Pontianak merupakan badan normative dan
perwakilan tertinggi di lingkungan Poltekkes Kemenkes Pontianak, Senat Poltekkes
Kemenkes Pontianak terdiri dari:
a. Ketua Senat adalah Direktur yang merangkap anggota.
b. Sekretaris Senat merangkap anggota.
c. Anggota Senat terdiri dari:
Para Pudir, para Ketua Jurusan, Wakil Kelompok Dosen, dan unsur Badan
PPSDM Kesehatan yang ditunjuk.
3. Sub Bagian Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan
Sistem Informasi
Sub Bagian Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan
Sistem Informasi yang berada dibawah dan bertanggungjawab langsung kepada
Direktur dan secara teknis fungsional dibina oleh Pudir I. Khusus untuk urusan
kemahasiswaan secara teknis fungsional dibina oleh Pudir III.
Sub Bagian Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan
Sistem Informasi terdiri atas:
a. Unsur Administrasi Akademik, mempunyai tugas melakukan urusan
administrasi pendidikan dan penelitian terapan.
b. Urusan administrasi Kemahasiswaan, mempunyai tugas melakukan administrasi
pembinaan kemahasiswaan dan registrasi mahasiswa,
c. Urusan administrasi perencanaan dan system informasi, mempunyai tugas
melakukan urusan perencanaan dan sistem informasi institusi pendidikan.
4. Sub Bagian Administrasi Umum, Keuangan dan Kepegawaian
Sub Bagian Administrasi Umum, Keuangan dan Kepegawaian adalah unsur
pembantu pimpinan di bidang umum, keuangan dan kepegawaian yang berada di
bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur secara teknis fungsional
dibina oleh Pudir II.
Sub Bagian Administrasi Umum, Keuangan dan Kepegawaian terdiri dari:
Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak
14
a. Urusan Administrasi Umum, mempunyai tugas melakukan perencanaan surat
menyurat, kearsipan, kerumah tanggaan dan perlengkapan.
b. Urusan Administrasi Keuangan, mempunyai tugas melakukan perencanaan
pelaksanaan keuangan..
c. Urusan Administrasi Kepegawaian, mempunyai tugas melakukan urusan
kepegawaia.
5. Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Unit penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (PPM) adalah unsur
pelaksana sebagian tugas Poltekkes Kemenkes dibidang penelitian terapan dan
pengabdian masyarakat yang berada dibawah Direktur.
Unit Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat dipimpin oleh seorang
kepala yang bertanggung jawab kepada Direktur dan secara teknis fungsional
dibina oleh Pudir I, unit PPM mempunyai tugas menyelenggarakan kegiatan
penelitian terapan dan pengabdian kepada masyarakat. Uni PPM mempunyai
fungsi:
a. Pelaksanaan penelitian terapan.
b. Pengenalan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
c. Peningkatan relevansi program Poltekkes sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
d. Pelaksanaan pengembangan pola dan konsepsi pembangunan nasional, wilayah
dan atau waktu daerah melalui kerjasama antar perguruan tinggi dan atau badan
lainnya baik didalam maupun diluar Poltekkes.
e. Pelaksanaan urusan tata usaha Unit penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat.
6. Unit Penunjang
Unit penunjang adalah unit yang secara teknis fungsional diperlukan
sebagai unsure penunjang terselenggaranya kegiatan akademik. Unit penunjang
dilingkungan Poltekkes Kemenkes Pontianak meliputi Unit Laboratorium, Unit
Perpustakaan, Unit IT, Unit Asrama dan Unit Penunjang lainnya yang diperlukan
untuk menunjang kegiatan pendidikan antara lain: Unit Penjaminan Mutu dan Unit
Usaha.
Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak
15
7. Unit Laboratorium
Unit Laboratorium adalah unit penunjang teknis dibidang Laboratorium dari
satu atau sebagian cabang ilmu tertentu sesuai dengan keperluan jurusan. Unit ini
berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur dan secara teknis
fungsional sehari-hari dibina oleh Pudir I melalui koordinasi dengan Ketua Jurusan.
Unit Laboratorium dipimpin oleh seorang kepala yang ditunjuk diantara
teknisi/analis laboratorium dilingkungan Unit Laboratorium..
Unit Laboratorium mempunyai tugas memberikan layanan bahan dan
peralatan laboratorium untuk keperluan pendidikan, penelitian dan pengabdian
masyarakat. Unit Laboratorium mempunyai fungsi:
a. Penyediaan dan pengolahan bahan laboratorium.
b. Memberikan layanan dan pendayagunaan bahan dan peralatan laboratorium.
c. Pemeliharaan bahan dan alat laboratorium.
d. Pelaksanaan urusan tata usaha laboratorium.
8. Unit Perpustakaan
Unit Perpustakaan adalah unit penunjang teknis dibidang perpustakaan yang
berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur. Secara teknis
fungsional dibina oleh Pudir III melalui koordinasi dengan ketua Jurusan.
Unit Perpustakaan dipimpin oleh seorang kepala yang ditunjuk diantara
Pustakawan di lingkungan Unit Perpustakaan, yang mempunyai tugas memberikan
layanan bahan pustaka untuk keperluan pendidikan, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat.
Unit perpustakaan mempunyai fungsi:
a. Penyediaan dan pengolahan bahan pustaka.
b. Pemberian layanan dan pendayagunaan bahan pustaka.
c. Pemelihara bahan pustaka.
d. Pengembangan perpustakaan.
e. Pelaksanaan urusan tata usaha perpustakaan.
9. Unit IT
Unit IT adalah unit penunjang teknis dibidang pengolahan data dan
informasi yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur.
Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak
16
Secara teknis fungsional dibina oleh Pudir I melalui koordinasi dengan Ketua
Jurusan.
Unit IT dipimpin oleh seorang kepala yang ditunjuk diantara tenaga
fungsional teknisi komputer, pranata komputer dan operator komputer di
lingkungan unit komputer, yang mempunyai tugas mengumpulkan, mengolah,
menyajikan dan menyimpan data dan informasi serta memberikan layanan untuk
program-program pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Unit IT mempunyai fungsi:
a. Pengumpulan dan pengolahan data dan informasi.
b. Penyajian dan penyimpanan data dan informasi.
c. Pemberian layanan dan pendayagunaan komputer.
d. Pengembangan teknologi informasi.
e. Pelaksanaan urusan tata usaha Unit IT.
10. Unit Kerjasama Promosi dan Humas
Unit pelaksana teknis Kerjasama Promosi dan Humas adalah unsur
pelaksana yang melaksanakan sebagian tugas pokok dan fungsi Politeknik
Kesehatan dibidang kerjasama, promosi dan humas yang berada dibawah
koordinasi Pudir III, dengan tugas memfasilitasi kegiatan kerjasama, promosi dan
humas antara Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak dengan pihak luar baik
dalam maupun luar negeri.
Uni Kerjasama Promosi dan Humas memiliki fungsi:
a. Melaksanakan administrasi umum pada unit kerjasama promosi dan Humas.
b. Menyusun program kegiatan unit kerjasama promosi dan Humas.
c. Mengkoordinasikan rencana penyelenggaraan kerjasama, promosi dan
Humas dari unit kerja/jurusan di Poltekkes Kemenkes Pontianak dengan
pihak ketiga baik dalam maupun luar negeri.
d. Menghimpun informasi kegiatan kerjasama, promosi, dan Humas di unit
kerja atau jurusan di Poltekkes Kemenkes Pontianak dengan pihak ketiga
baik dalam maupun luar negeri.
Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak
17
e. Melaksanakan kegiatan kerjasama, promosi dan Humas antara pihak
Poltekkes Kemenkes Pontianak dengan pihak ketiga baik dalam maupun
luar negeri.
f. Menginformasikan kebijakan Poltekkes Kemenkes Pontianak melalui
berbagai media cetak, radio, elektronik dan mempercepat arus informasi
kepada masyarakat.
g. Menyelenggarakan kegiatan peliputan, pendokumentasian, penerbitan dan
mempublikasikan kegiatan Poltekkes Kemenkes Pontianak.
h. Mengikuti konferensi pers, seminar, lokakarya, rapat kerja, pameran dan
kegiatan sejenis.
i. Melaporkan pelaksanaan tugas dan kegiatan Unit Pelaksana teknis
Kerjasama promosi dan Humas.
j. Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan unit pelaksana teknis
Kerjasama Promosi dan Humas.
11. Unit Penjaminan Mutu
Unit Penjaminan Mutu adalah unit penunjang teknis dibidang penjaminan
mutu yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur dan
secara teknis fungsional dibina oleh Pudir I. Unit Penjaminan MUtu mempunyai
tugas melakukan penjaminan mutu pendidikan secara bertahap, sistematis dan
terencana dalam suatu program penjaminan mutu yang memiliki target dalam
kerangka waktu yang jelas.
Unit Penjaminan Mutu mempunyai fungsi:
a. Perencanaan dan pelaksanaan system penjaminan mutu akademik secara
keseluruhan di Poltekkes Kemenkes Pontianak.
b. Penyusunan perangkat dokumen (kebijakan akademik, dokumen mutu,
dokumen akademik) yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan system
penjaminan mutu akademik.
c. Pengembangan sistem informasi penjaminan mutu akademik.
d. Pelaksanaan monitoring system penjaminan mutu akademik.
e. Pelaksanaan audit mutu akademik internal dan evaluasi pelaksanaan sistem
penjaminan mutu akademik.
Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak
18
f. Penyusunan laporan secara berkala pelaksanaan sistem penjaminan mutu
akademik.
g. Melakukan koordinasi dengan sub Unit Penjaminan Mutu di masing-masing
jurusan.
12. Unit usaha
Unit Usaha adalah unit penunjang teknis dibidang pengembangan
usaha/bisnis yang berada dibawah dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur
dan secara teknis fungsional dibina oleh Pudir III.
13. Unit Layanan Barang dan Jasa
Unit layanan barang dan jasa adalah unit penunjang dibidang pengadaan barang
dan jasa yang berada dan bertanggungjawab langsungkepada Direktur dan secara
fungsional dibina oleh Pudir II.
14. Unit Asrama
Unit asrama adalah wahana pembinaan karakter dan bernuansa multi cultural
bagi mahasiswa Poltekkes Kemenkes Pontianak yang tinggal diasrama, yakni yang
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, berdaya juang tinggi, kreatif, inovatif
serta mempunyai landasan iman dan taqwa yang kuat.
Unit asrama dipimpin oleh seorang kepala yang ditunjuk oleh Direktur. Unit
asrama mempunyaitugas memberikan keteladanan, latihan dan pembinaan
pendidikan melalui nasehat, kedisiplinan, kemandirian, persaudaraan dan
persatuan.
Kepala unit asrama diangkat berdasarkan SK Direktur secara teknis funsional
dibina oleh Pudir III. Kepala unit asrama membawahi beberapa sub unit asrama
yaitu JUrusan Kesehatan Lingkungan, JUrusan Gizi, Jurusan Keperawatan Gigi,
Jurusan Analis Kesehatan, Jurusan Kebidanan dan Jurusan Keperawatan.
Unit Asrama mempunyai fungsi:
a. Pembentukan karakter.
b. Pembentukan mental/spiritual mahasiswa sehat jasmani dan rohani.
Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak
19
c. Pembentukan sikap mahasiswa yang peka dan mampu beradaptasi dengan
lingkungan.
B. Sumber Daya
1. Jumlah Ketenagaan (Pegawai/Karyawan)
Sampai dengan 31 Desember 2016 ini, jumlah seluruh tenaga (pegawai) di
Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak adalah 222 orang. Dari
222 PNS tersebut jumlah tenaga fungsional dosen berjumlah 96 orang dan
fungsional Perpustakaan hanya 1 orang. Tenaga paling banyak berada di Direktorat
yaitu AAKPSI dan ADUM sebanyak 46orang, sedangkan sisa tenaga (pegawai)
lainnya tersebar di Jurusan lain lingkungan Poltekkes Kemenkes Pontianak. Untuk
lebih jelasnya mengenai jumlah ketenagaan (pegawai) di lingkungan Poltekkes
Kemenkes Pontianak ini dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ini :
Tabel I.2
Jumlah Tenaga (PNS) pada Poltekkes Kemenkes Pontianak
Berdasarkan Status Kepegawaian Tahun 2016
No Jurusan Jumlah
1
ADAK(sub bagian administrasi
akademik dan kemahasiswaan,
perencanaan dan sistem informasi)
16
ADUM ( su b bagian administrasi
umum,keuangan dan kepegawaian ) 30
2 Jurusan Kesehatan lingkungan 26
3 Jurusan Gizi 22
4 Jurusan Keperawatan Gigi 24
5 Jurusan Analis Kesehatan 35
Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak
20
6 Jurusan Kebidanan 39
7 Jurusan Keperawatan 30
T o t a l 222
2. Status Ketenagaan Berdasarkan Jabatan Fungsional
Total jumlah tenaga dosen fungsional di lingkungan Poltekkes
Kemenkes Pontianak berdasarkan jabatan fungsional dosen dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
Tabel 1.3
Jumlah Tenaga Dosen pada Poltekkes Kemenkes Pontianak
Berdasarkan Jabatan Fungsional Tahun 2016
No Jurusan
Jumlah Dosen
Total
Asisten
Ahli Lektor
Lektor
Kepala
1 Kesehatan lingkungan - 15 6 21
2 Gizi 2 7 4 13
3 Kesehatan Gigi 1 12 6 19
4 Analis Kesehatan - 18 - 18
5 Kebidanan 2 6 4 12
6 Keperawatan 1 7 5 13
T o t a l 6 65 26 96
Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak
21
Grafik 1.1
Jumlah Tenaga Dosen pada Poltekkes Kemenkes Pontianak
Berdasarkan Jabatan Fungsional Tahun 2016
3. Status Ketenagaan Berdasarkan Jenis Kelamin
Total jumlah tenaga (pegawai) PNS di lingkungan Poltekkes
Kemenkes Pontianak berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak
22
Tabel 1.4
Jumlah Tenaga (PNS) pada Poltekkes Kemenkes Pontianak
Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2016
No Jurusan
Jumlah Tenaga Jumlah
Laki-Laki Perempuan
1
AAKPSI(su b bagian
administrasi akademik dan
kemahasiswaan,
perencanaan dan sistem
informasi)
6 10 16
2
ADUM ( su b bagian
administrasi
umum,keuangan dan
kepegawaian )
21 9 30
3 Jurusan Kesehatan
lingkungan 15 11 26
4 Jurusan Gizi 12 10 22
5 Jurusan Keperawatan Gigi 7 17 24
6 Jurusan Analis Kesehatan 13 22 35
7 Jurusan Kebidanan 7 32 39
8 Jurusan Keperawatan 15 15 30
T o t a l 100 122 222
Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak
23
4. Status Ketenagaan Berdasarkan Kepangkatan
Total jumlah tenaga (pegawai) PNS di lingkungan Poltekkes
Kemenkes Pontianak berdasarkan status kepangkatan dapat dilihat pada tabel
di bawah ini
Tabel 1.5
Jumlah Tenaga (PNS) pada Poltekkes Kemenkes Pontianak
Berdasarkan Status Kepangkatan Tahun 2016
Jumlah Tenaga
JML No Jurusan
I a-d II a-
d III a IIIb
III
c IIId IVa IVb IVc
1 Direktorat 1 12 11 20 6 6 1 1 1 59
2 Kes. Lingkungan - 1 3 3 3 5 2 3 1 21
3 Gizi - 4 4 2 3 5 - 2 1 20
4 Kesehatan Gigi - 3 1 2 4 8 4 1 - 23
5 Analis Kesehatan - 6 4 5 13 2 - 1 - 31
6 Kebidanan 3 5 4 15 2 6 2 1 - 38
7 Keperawatan 3 5 1 9 5 3 1 2 1 30
T o t a l 7 36 28 56 36 35 10 11 3 222
5. Status Ketenagaan Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Total jumlah tenaga (pegawai) PNS di lingkungan Poltekkes Kemenkes
Pontianak berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel di bawah
ini.
Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak
24
Tabel 1.6
Jumlah Tenaga (Pegawai Negeri Sipil) pada Poltekkes Kemenkes Pontianak
Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2016
NO
.
NamaSatuanOrgani
sasi
Pendidikan Tota
l S3 S2 S1 D
IV DIII D II D I
SM
A
SM
P SD
1 AAKPSI 0 1 8 4 3 0 0 0 0 0 16
2 ADUM 0 1 12 3 2 0 1 10 1 0 30
3 Kesehatan
Lingkungan 1 19 0 5 1 0 0 0 0 0 26
4 Gizi 0 15 4 1 1 0 0 1 0 0 22
5 Keperawatan Gigi 0 18 1 1 3 0 0 1 0 0 24
6 Analis Kesehatan 0 17 5 4 4 0 0 4 0 1 35
7 Keperawatan 1 12 5 2 1 0 1 4 3 1 30
8 Kebidanan 0 18 1 6 2 0 0 10 0 2 39
Total 2 10
1 36 26 17 0 2 30 4 4
222
Persentase 0,9
%
45
%
16
% 12% 8% 0%
0,9
% 13% 2% 2%
100
%
Secara keseluruhan proporsi jumlah PNS dengan kualifikasi pendidikan S2 lebih
besar dibandingkan dengan tingkat pendidikan lainnya mencapai 45% diikuti S1, SMA,
DIV, dan DIII masing-masing 16 %;13 %, 12 % dan8%.
Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak
25
Grafik I.2
Jumlah Tenaga (Pegawai Negeri Sipil) pada Poltekkes Kemenkes Pontianak
Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2016
Dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan di Politeknik Kesehatan
Kemenkes Pontianak diharapkan di waktu mendatang jumlah Ratio Dosen terus
ditingkatkan, sehingga semua jurusan rasio antara dosen dan mahasiswa adalah 1:
20. Pendidikan dosen terus ditingkatkan sehingga standar dosen harus
berpendidikan S-2 terpenuhi.
Untuk menunjang proses belajar mengajar kriteria dosen secara umum
terdiri atas :
a. Dosen Biasa, yaitu pegawai tetap dilingkungan Poltekkes Kemenkes
Pontianak yang telah memiliki SK Fungsional Dosen.
b. Dosen luar Biasa, yaitu pegawai tetap dilingkungan Poltekkes
Kemenkes Pontianak yang belum memiliki SK Fungsional Dosen.
c. Dosen Tamu, yaitu dosen yang berasal dari luar lingkungan Poltekkes
yang dinilai kompeten untuk menjadi pengampu mata kuliah.
d. Instruktur, yang membantu dosen membimbing mahasiswa/i dalam
kegiatan praktek.
Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak
26
5. Mahasiswa
Total jumlah mahasiswa di Poltekkes Kemenkes Pontianak sampai dengan
31 Desember 2015 adalah 2.421 orang. Sedangkan pada tahun 2016 jumlah
mahasiswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 1.7
REKAPITULASI JUMLAH MAHASISWA
POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK TAHUN 2016
N
O. JURUSAN
PROGRAM STUDI JUMLAH
MAHASISWA JUMLAH
D III D IV D III D IV
1. Kesling Ada Ada 188 193 381
2. Gizi Ada Ada 237 231 368
3. Keperawatan
Gigi
Ada Tdk ada 324 Tdk
Ada
324
4. AnalisKesehatan Ada Ada 229 281 510
5. Kebidanan Ada Ada 246 370 616
6. Keperawatan Ada Ada 354 276 630
7. Keperawatan
PTK
Tdk Ada Ada Tdk
Ada
112 112
JUMLAH 1.578 1.463 3.041
Jika dibandingkan dengan jumlah mahasiswa tahun 2015 jumlah mahasiswa tahun
2016 cenderung mengalami peningkatan, ini berarti bahwa institusi pendidikan
kesehatan masih diminati oleh masyarakat. Lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik
berikut :
Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak
27
Grafik I.3
PERKEMBANGAN JUMLAH MAHASISWA
TAHUN 2014 S/D TAHUN 2016
6. Sarana dan Prasarana Pendukung
Guna menunjang pelaksanaan pendidikan dalam proses belajar
mengajar di Poltekkes Kemenkes Pontianak diperlukan sarana dan prasarana
pendukung berdasarkan kebutuhan program dan kurikulum yang sesuai dengan
jurusan masing-masing. Adapun sarana dan prasarana yang ada di lingkungan
Poltekkes Kemenkes Pontianak mengacu pada data SIMAK-BMN tahun 2014
sebagaimana tabel berikut:
a. Unit I Gedung Rektorat
Luas lantai 1 = 622.20 m2, Luas lantai 2 = 699 m2, Teras = 24.00 m2
b. Unit 2 Auditorium
Luas lantai 1 = 391.39 m2, teras = 28.80 m2
c. Unit 3 Gedung Perpustakaan dan Laboratorium
Luas lantai 1 = 853.98 m2. Luas lantai 2 = 760.53 m2, luas lantai 3 =
605.87 m2, teras = 292.05 m2
d. Unit Gedung asrama A
Luas lantai 1 = 270.42 m2, luas lantai 2 = 262.32 m2, teras = 4.48 m2
Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak
28
e. Unit 5 Gedung asrama B
Luas lantai 1 = 491.15 m2, teras = 69.00 m2
f. Unit 6 Gedung asrama C
Luas lantai 1 = 475.50 m2, luas lantai 2 = 439.50 m2, luas lantai 3 = 457.50
m2, teras = 607.50 m2
g. Unit 7 kelas dan ruang Dosen
Luas lantai 1 = 475.50 m2, luas lantai 2 = 439.50 m2, luas lantai 3 = 457.50
m2, teras = 607.50 m2
h. Unit 8 Kelas
Luas lantai 1 = 137.57 m2, luas lantai 2 = 1371.57 m2, luas lantai 3 =
1371.57 m2, teras = 16.40 m2
i. Unit 9 Kelas
Luas lantai 1 = 1209.08 m2, luas lantai 2 = 1209.08 m2, luas lantai 3 =
1209.08 m2
j. Unit 10 Gedung Administrasi Terpadu
Luas lantai 1 = 1060 m2, luas lantai 2 = 1060 m2, luas lantai 3 = 1060 m2
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017
BAB II
KINERJA BLU TAHUN BERJALAN (TA 2016) DAN RENCANA
BISNIS DAN ANGGARAN BLU TA 2017
A. Gambaran umum Kondisi Poltekkes Kemenkes Pontianak
1. Kondisi Internal Poltekkes Kemenkes Pontianak
Analisis lingkungan internal dan eksternal yang ada di
Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak dilakukan dengan melalui
pencermatan (scanning) metode SWOT (Strengths, Weaknesses,
Opportunities, Threats) meliputi aspek :
1) Aspek layanan
2) Aspek Keuangan
3) Aspek Organisasi dan SDM
4) Aspek Sarana dan Prasarana
Analisis SWOT Faktor Internal
Tabel II.1
Analisis SWOT Faktor Internal
No. Faktor Kekuatan (Strength) Kelemahan
(Weakness)
1. Aspek layanan 1. Adanya dukungan
kebijakan pimpinan
terhadap program
magang kemahiran
baik dosen dan
mahasiswa pada
Institusi layanan
kesehatan
2. 100% Dosen sudah
memiliki silabus/RPP
3. Adanya upaya
peningkatan
pelaksanaan
Pengabdian
masyarakat
4. Tersedianya media
publikasi berupa
jurnal, majalah,website
5. Telah terjalin 34
kerjasama kemitraan
1. Belum
melakukan
pengkajian
kurikulum
bersama
user/stakeholder
profesi di
Poltekkes
Kemenkes
Pontianak.
2. Kurang adanya
dukungan
tekhnologi
sumber belajar
yang berbasis IT
(e-learning).
3. Belum
diakreditasinya
Institusi
Poltekkes
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017
dengan stakeholder
dalam praktek kerja
lapangan baik lokal,
nasional maupun
Regional.
6. Tersedianya dana
untuk pelaksanaan
penelitian dosen
Kemenkes
Pontianak oleh
BAN-PT
2.
Aspek
Keuangan
1. Adanya dukungan
anggaran dana dari
pemerintah untuk
Poltekkes Kemenkes
Pontianak.
2. Adanya komitmen
pimpinan Poltekkes
Kemenkes Pontianak
dalam mendukung
realisasi anggaran.
3. Potensi pengembangan
unit-unit usaha
Poltekkes Kemenkes
Pontianak.
4. Pemanfaatan aset
sebagai investasi
1. Kurangnya
tenaga
administrasi
dalam bidang
keuangan
2. Target
pendapatan
belum sesuai
dengan Pagu
anggaran
3. Aspek
Organisasi dan
SDM
1. Telah terakreditasinya
Poltekkes Kemenkes
Pontianak oleh
Kemenkes dengan
nilai A pada 2 jurusan
dan nilai B pada 4
jurusan.
2. Memiliki 4 Jurusan
dari 6 Jurusan yang
tidak ada pesaing
(Kesehatan Gigi, Gizi,
Kesehatan
Lingkungan, Analis
Kesehatan).
3. 100% Dosen
pendidikan S2.
4. Adanya struktur
organisasi dan Job
Deskripsi yang
terstandar dan
akuntabel untuk semua
1. Adanya tambahan
beban kerja dosen
untuk tugas
administrasi
2. terbatasnya
tenaga fungsional
non kependidikan
3. Masih adanya
tenaga pendidik
yang belum
Sertifikasi dosen
4. Terbatasnya
SDM
Administrasi
perkantoran
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017
komponen SDM
Poltekkes Kemenkes
Pontianak.
5. 20 orang dosen sudah
memiliki Sertifikat
Pendidik
6. Adanya 2 orang S3
dan 4 orang dosen
kandidat Doktor (S3)
4.
Aspek Sarana
dan Prasarana
1. Telah memiliki 2 bus
guna menunjang
kegiatan Mahasiswa
2. Memiliki Gedung
Layanan Kesehatan
dan Laboratorium
Terpadu
3. Semua jurusan
memiliki kendaraan
operasional.
4. Adanya fasilitas
asrama mahasiswa
yang cukup memadai.
5. Memiliki Lab. Skill
yang memadai
1. Alat praktek tidak
sesuai dengan
kemajuan
teknologi
2. Kurangnya
bangunan gedung
untuk membuka
prodi baru
3. Kurang daya
listrik untuk
mendukung
proses belajar
mengajar
4. 50% Status
kepemilikan
tanah belum
milik Kemenkes
2. Kondisi Eksternal Poltekkes Kemenkes Pontianak
Analisis SWOT Faktor Eksternal
Tabel II.2
Analisis SWOT Faktor Eksternal
No. Faktor Peluang (Opportunity) Ancaman (Threats)
1. Aspek layanan 1. Dukungan kebijakan
Badan PPSDMK
Kemenkes tentang
Pembukaan Prodi baru
D.IV
2. Dukungan Kebijakan
Badan PPSDMK
Kemenkes tentang
Proyeksi Poltekkes
Kemenkes Pontianak
dalam
Mengembangkan Prodi
1. Semakin
banyaknya
institusi
pendidikan
kesehatan sejenis
di Kalimantan
Barat khusus
kebidanan dan
keperawatan
2. Meningkatnya
kompetitor
lulusan dari
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017
baru.
3. Tingginya potensi
lulusan SLTA dan
animo masyarakat
serta kemudahan
regulasi masuk
menjadi mahasiswa di
Poltekkes Kemenkes
Pontianak.
4. Adanya kepercayaan
dan kebutuhan dari
masyarakat profesi
terhadap Poltekkes
Kemenkes Pontianak
untuk menjadi Tempat
Uji Kompetensi
(TUK).
pendidikan luar
negeri/regional
karena adanya
arus globalisasi
(AFTA)/MEA
2015.
2. Aspek Keuangan 1. Potensi penerimaan
sumber dana dari
masyarakat pengguna
jasa
2. Dukungan kebijakan
dari Kemenkes dalam
meningkatkan layanan
pendidikan melalui
PK BLU sesuai PP.
No. 23 Th. 2005.
3. Adanya sumber dana
dari pihak lain atau
sponsorship dalam
pengembangan
penyelenggaraan
pendidikan
4. Adanya Kebutuhan
dari lembaga mitra
kerja untuk
pengembangan usaha
dalam bentuk produk
barang maupun jasa
1. Panjangnya
birokrasi
penganggaran
dan penggunaan
keuangan
Poltekkes.
2. Dasar hukum
penentuan tarif
yang ada belum
sepenuhnya
mendukung
tuntutan
peningkatan
layanan
pendidikan.
3.
Aspek SDM dan
Organisasi
1. Pengembangan SDM
daerah terpencil,
perbatasan dan
kepulauan.
2. Adanya alih bina
bidang Akademik oleh
Kemenkes dan bidang
tekhnis oleh
Kemendiknas
1. Masih rendahnya
serapan tenaga
kesehatan oleh
Pemerintah
disebabkan
regulasi belum
optimal.
2. Kemampuan
kelembagaan unit
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017
3. Adanya sertifikasi
dosen mendorong
percepatan
profesionalisme
4. Potensi adanya
pengembangan
kemitraan pada
jurusan tertentu
dengan lembaga
dalam dan luar negeri
pelayanan
perpustakaan,
informasi, dan
sarana-prasarana
belum
ditingkatkan.
4. Aspek Sarana
dan Prasarana
1. Pemanfaatan
Auditorium, lab.
terpadu dan fasilitas
lain oleh pihak ketiga
2. Adanya kesediaan
institusi lain
(pemerintah dan
swasta) untuk kerja
sama dalam
melengkapi
kebutuhan praktikum
mahasiswa
1. Tingginya
tuntutan pasar
terhadap
kompetensi
lulusan yang tidak
dibarengi dengan
pemenuhan alat
praktikum di lahan
praktek.
2. Cepatnya
perkembangan
tekhnologi sarana
dalam bidang
pelayanan
kesehatan
Hasil Analisis SWOT
Tabel II.3.
Hasil Analisis SWOT
(Analisis Kekuatan)
No. Uraian
Fakto
r
(a)
Sub Faktor Rating
(c)
(1 – 3)
Nilai
(a x b
x c) Uraian Nilai
(b)
1. Aspek
layanan
35 % 1. Adanya
dukungan
kebijakan
pimpinan
terhadap
program
magang
kemahiran baik
dosen dan
mahasiswa
pada Institusi
layanan
0.2 2 0.14
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017
kesehatan
2. 100% Dosen
sudah memiliki
silabus/RPP
0.2 3 0.21
3. Adanya upaya
peningkatan
pelaksanaan
Pengabdian
masyarakat
0.2 2 0.14
4. Tersedianya
media publikasi
berupa jurnal,
majalah,websit
e
0.1 2 0.07
5. Telah terjalin
44 kerjasama
kemitraan
dengan
pemangku
kepentingan
dalam praktek
kerja lapangan
baik lokal,
nasional
maupun
internasional.
0.1 2 0.07
6. Tersedianya
dana untuk
pelaksanaan
penelitian
dosen.
0.2 3 0,21
2. Aspek
Keuanga
n
25% 1. Adanya
dukungan
anggaran dana
dari pemerintah
untuk Poltekkes
Kemenkes
Pontianak.
0.4 3
0.30
2. Adanya
Komitmen
pimpinan
Poltekkes
Kemenkes
0.3
3
0.22
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017
Pontianak dalam
mendukung
realisasi
anggaran.
3. Potensi
pengembangan
unit-unit usaha
Poltekkes
Kemenkes
Pontianak.
0.1 2 0.05
4. Potensi
pemanfaatan
sarana dalam
meningkatkan
pendapatan non
akademik
0.2 3 0.15
3. Aspek
SDM dan
Organisa
si
20% 1. Telah
terakreditasinya
Poltekkes
Kemenkes
Pontianak oleh
Kemenkes
dengan nilai A
pada 2 jurusan
dan nilai B
pada 4 jurusan.
0.2 2
0.08
2. Memiliki 4
Jurusan dari 6
Jurusan yang
tidak ada
pesaing
(Kesehatan
Gigi, Gizi,
Kesehatan
Lingkungan,
Analis
Kesehatan).
0.2 3
0.12
3. 80% Dosen
pendidikan S2.
0.2 3 0.12
4. Adanya
struktur
organisasi dan
Job deskripsi
yang terstandar
dan akuntabel
untuk semua
komponen
SDM Poltekkes
0.2 3
0.12
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017
Kemenkes
Pontianak.
5. 20 orang dosen
sudah memiliki
Sertifikat
Pendidik.
0.1 2
0.04
6. Adanya 4
orang dosen
kandidat
Doktor (S3).
0.1 2 0.04
4. Aspek
Sarana
dan
Prasarana
20 % 1. Telah memiliki
2 bus guna
menunjang
kegiatan
Mahasiswa
0.2 2
2. Memiliki
Gedung
Auditorium
dan
Laboratorium
Terpadu
0.3 2
0.08
3. Semua jurusan
memiliki
kendaraan
operasional.
0.2 3 0.18
4. Adanya
fasilitas
asrama
mahasiswa
yang cukup
memadai.
0.2 2
0.08
5. Memiliki Lab.
Skill yang
Memadai
0.1 2 0.04
Tabel II.4
Hasil Analisis SWOT
(Analisis Kelemahan)
No. Uraian
Fakt
or
(a)
Sub Faktor Rati
ng
(c)
(1 –
Nilai
(a x b x
c) Uraian Nilai
(b)
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017
3)
1. Aspek
Layanan
35% 1. Belum
melakukan
pengkajian
kurikulum
bersama
pemangku
kepentingan
profesi di
Poltekkes
Kemenkes
Pontianak.
0.2 1 0.07
2. Kurang adanya
dukungan
teknologi
sumber belajar
yang berbasis IT
(e-learning).
0.3 2
0.21
3. Belum
diakreditasinya
Poltekkes
Kemenkes
Pontianak oleh
BAN-PT
0.3 2 0.21
4. Belum
terakreditasi
standar ISO.
0.2 1 0.07
2. Aspek
Keuangan
25% 1. Kurangnya
tenaga
administrasi
dalam bidang
keuangan
0.3 2 0.15
2. Target
pendapatan
tidak sesuai
dengan Pagu
anggaran
0.4 2
0.2
3. Belum adanya
program untuk
audit keuangan
oleh lembaga
independen.
0.3 2
0.15
3. Aspek
SDM dan
Organisasi
20% 1. Adanya tambahan
beban kerja dosen
untuk tugas
administrasi
0.2 2
0.08
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017
2. Belum adanya
tenaga fungsional
non kependidikan
0.3 2 0.12
3. Masih adanya
tenaga pendidik
yang belum
mempunyai SK
fungsional dosen
0.3 2 0.12
4. Terbatasnya
SDM
Administrasi
perkantoran
0.2 2 0.08
4. Aspek
Sarana dan
Prasarana
20% 1. Alat praktek tidak
sesuai dengan
kemajuan
teknologi
0.2 1 0.04
2. Kurangnya
bangunan gedung
untuk membuka
prodi baru
0.3 1 0.06
3. Kurang daya
listrik untuk
mendukung
proses belajar
mengajar
0.3 2 0.12
4. 50% Status
kepemilikan
tanah belum milik
kemenkes
0.2 2
0.4
Tabel II.5
Hasil Analisis SWOT
(Analisis Peluang)
No. Uraian Faktor
(a)
Sub Faktor Rating
(c)
(1 – 3)
Nilai
(a x b
x c) Uraian Nilai
(b)
1. Aspek
Pelayanan
35 % 1. Dukungan
kebijakan
Badan
PPSDMK
Kemenkes
tentang
Pembukaan
Prodi baru
D.IV dan
program
0.3 3
0.31
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017
khusus.
2. Dukungan
Kebijakan
Badan
PPSDMK
Kemenkes
tentang
Proyeksi
Poltekkes
Kemenkes
Pontianak
menjadi Institut
Kesehatan.
0.3 3
0.31
3. Tingginya
potensi lulusan
SLTA dan
animo
masyarakat
serta
kemudahan
regulasi masuk
menjadi
mahasiswa di
Poltekkes
Kemenkes
Pontianak.
0.2 3
0.21
4. Adanya
kepercayaan
dan kebutuhan
dari
masyarakat
profesi
terhadap
Poltekkes
Kemenkes
Pontianak
untuk menjadi
Tempat Uji
Kompetensi
(TUK).
0.2 2 0.14
2. Aspek
Keuangan
25 % 1. Potensi
penerimaan
sumber dana
dari
masyarakat
0.2 2 0.10
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017
pengguna jasa.
2. Dukungan
kebijakan dari
Kemenkes
dalam
meningkatkan
layanan
pendidikan
melalui PK
BLU sesuai PP.
No. 23 Th.
2005.
0.3 3 0.22
3. Adanya sumber
dana dari pihak
lain atau
sponsorship
dalam
pengembangan
penyelenggaraa
n pendidikan.
0.2 2 0.10
4. Kebutuhan dari
lembaga mitra
kerja untuk
pengembangan
usaha dalam
pengembangan
usaha baik
bentuk produk
barang maupun
jasa.
0.3 3 0.22
3. Aspek
SDM dan
Organisasi
20 % 1. Pengembangan
SDM daerah
terpencil,
perbatasan dan
kepulauan.
0.2 3
0.12
2. Adanya alih
bina bidang
Akademik oleh
Kemenkes dan
bidang teknis
oleh
Kemendiknas
0.2 2
0.08
3. Adanya
sertifikasi
dosen
0.3 3
0.18
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017
mendorong
percepatan
profesionalism
e
4. Potensi adanya
pengembangan
kemitraan pada
jurusan tertentu
dengan
lembaga dalam
dan luar negeri.
0.3 3 0.18
4. Aspek
Sarana dan
Prasarana
20 % 1. Pemanfaatan
Auditorium,
LAB terpadu
dan fasilitas
lain oleh pihak
ketiga.
0.5 3 0.30
2. Adanya
kesediaan
institusi lain
(pemerintah
dan swasta)
untuk kerja
sama dalam
melengkapi
kebutuhan
praktikum
mahasiswa.
0.5 3
0.30
Tabel II.6
Hasil Analisis SWOT
(Analisis Ancaman)
No Uraian Faktor
(a)
Sub Faktor Rating
(c)
(1 – 3)
Nilai
(a x b
x c) Uraian Nilai
(b)
1. Aspek
Pelayanan
35 % 1. Semakin
banyaknya
institusi
pendidikan
kesehatan sejenis
di Kalimantan
Barat khusus
kebidanan dan
keperawatan.
0.4 3
0.42
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017
2. Meningkatnya
kompetitor
lulusan dari
pendidikan luar
negeri karena
adanya arus
globalisasi
(AFTA).
0.6 2
0.42
2. Aspek
Keuangan
25 % 1. Panjangnya
birokrasi
penganggaran
dan penggunaan
keuangan
Poltekkes.
0.5 1
0.12
2. Dasar hukum
penentuan tarif
yang ada belum
sepenuhnya
mendukung
tuntutan
peningkatan
layanan
pendidikan.
0.5 3
0.37
3. Aspek
SDM dan
Organisasi
20 % 1. Masih rendahnya
serapan tenaga
kesehatan oleh
Pemerintah
disebabkan
regulasi belum
optimal.
0.6 3
0.36
2. Kemampuan
kelembagaan
unit pelayanan
perpustakaan,
informasi, dan
sarana-prasarana
belum
ditingkatkan.
0.4 2
0.16
4. Aspek
sarana dan
Prasarana
20% 1. Tingginya
tuntutan pasar
terhadap
kompetensi
lulusan yang
tidak dibarengi
dengan
pemenuhan alat
praktikum di
lahan praktek.
0.6 3
0.36
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017
2. Cepatnya
perkembangan
tekhnologi
sarana dalam
bidang
pelayanan
kesehatan.
0.4 2
0.16
Tabel II.7.
REKAPITULASI PERHITUNGAN HASIL ANALISIS SWOT No. Uraian Kekuatan
(Strength)
Kelemahan
(Weakness)
Peluang
(Opportunity)
Ancaman
(Threats)
1. Aspek
Pelayanan
0.84 0.56 0.97 0.84
2. Aspek
Keuangan
0.72 0.50 0.64 0.49
3. Aspek SDM
dan
Organisasi
0.52 0.40 0.56 0.52
4. Aspek
Sarana dan
Prasarana
0.46 0.62 0.60 0.52
Jumlah 2.54 2.08 2.77 2.37
Sumbu X (S - W) = 2.54 - 2.08 = + 0.46
Sumbu Y (O - T) = 2.77 - 2.37 = +
0.40
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017
Gambar 3.1 Matrik Posisi Organisasi Politeknik Kesehatan Kemenkes
Pontianak
d. Posisi Strategi Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak
Berdasarkan hasil analisis SWOT di atas, diketahui posisi strategi
Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak berada pada kuadran I strategi
tumbuh. Strategi ke depan yang akan digunakan adalah menggunakan
kesempatan sebaik-baiknya, mencoba mengantisipasi dan menanggulangi
ancaman sebagai peluang dengan menggunakan kekuatan sebagai potensi
dan memanfaatkannya semaksimal mungkin serta mengurangi atau
menghilangkan kelemahan yang ada secara bertahap. Kondisi tersebut
terlihat dari nilai kekuatan yang lebih besar dibandingkan nilai ancaman.
Grand strategi Poltekkes Kemenkes Pontianak adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan kualitas pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Pengembangan jenis program pendidikan pada Politeknik Kesehatan
Kemenkes Pontianak yang selanjutnya akan berubah status
kelembagaannya menjadi institut. Jumlah dan kualitas penelitian akan
ditingkatkan dengan cara memperluas kerja sama dengan lembaga
0,2
5 0,
5 0,
75
0,
5
0,
25
0,
75
KUADRAN I
Tumbuh
KUADRAN II
Stabil
KUADRAN IV
Diversifikasi
KUADRAN III
Bertahan
EKSTERNAL
Peluang
Ancaman
(+)
(+)
(-)
(-)
Kekuatan :
0,46
Peluang
:
0,40
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017
penelitian lain. Upaya pengabdian masyarakat ditingkatkan jumlah dan
kualitasnya melalui KKN terpadu, pengembangan teknologi tepat guna
dan konsultasi.
2. Peningkatan sistem pengelolaan dan pengawasan keuangan.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pengelolaan dan pengawasan
keuangan adalah dengan cara kerja sama dengan pihak bank secara online
untuk pembayaran dana pendidikan. Pelatihan pengelola keuangan untuk
menjadi tenaga satuan pengawas internal (SPI).
3. Pengembangan SDM sesuai kebutuhan.
Tenaga pendidikan dan kependidikan ditingkatkan kuantitasnya dengan
cara pengangkatan pegawai baru dan peningkatan kualitas melalui tugas
belajar/izin belajar ke jenjang yang lebih tinggi serta mengikutsertakan
SDM dalam pelatihan, bench marking, workshop atau short course.
4. Peningkatan sarana prasarana.
Sarana prasarana ditingkatkan sesuai dengan standar Alat Bantu Belajar
Mengajar (ABBM), penambahan buku, pembangunan gedung
laboratorium terpadu, ruang kuliah, auditorium, asrama dan gedung
pengelola terpadu.
5. Pengembangan unit-unit bisnis
Potensi yang dimiliki Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak saat ini
memungkinkan untuk dikembangkan menjadi unit bisnis, seperti
auditorium, bus, laboratorium, klinik terpadu, bengkel kerja
(pengembangan teknologi tepat guna).
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017
Gambar 3.2 Grand design Politeknik Kesehatan Kemenkes Ponntianak
Grand strategi Poltekkes Kemenkes Pontianak adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan kualitas pendidikan, penelitian dan pengabdian
masyarakat.
Peningkatan Kualitas Pelayanan
Kepuasan Pemangku Kepentingan
Perubahan Paradigma
Pelayanan Sarana & prasarana
Organisasi & SDM
Keuangan
Peningkatan kualitas
pendidikan dan
pengabmas
Peningkatan sarana dan
parasarana
Pengembangan SDM sesuai
kebutuhan
Peningkatan sistem
pengelolaan
keuangan
Peningkatan kualitas lulusan
Ketersediaan dan memadai
Peningkatan kualitas, etos &
budaya kerja
Laporan keuangan
reliabel
Peningkatan daya serap
lulusan
Standardisasi dan optimalisasi
Produktivitas dan
profesionalisme
Efisiensi, akuntabel dan
transparan
Total Quality Management
Kepuasan Pemangku Kepentingan
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017
2. Pengembangan jenis program pendidikan pada Politeknik Kesehatan
Kemenkes Pontianak yang selanjutnya akan berubah status
kelembagaannya menjadi institut. Jumlah dan kualitas penelitian akan
ditingkatkan dengan cara memperluas kerja sama dengan lembaga
penelitian lain. Upaya pengabdian masyarakat ditingkatkan jumlah dan
kualitasnya melalui KKN terpadu, pengembangan teknologi tepat guna
dan konsultasi.
3. Peningkatan sistem pengelolaan dan pengawasan keuangan.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pengelolaan dan
pengawasan keuangan adalah dengan cara kerja sama dengan pihak
bank secara online untuk pembayaran dana pendidikan. Pelatihan
pengelola keuangan untuk menjadi tenaga satuan pengawas internal
(SPI).
4. Pengembangan SDM sesuai kebutuhan.
Tenaga pendidikan dan kependidikan ditingkatkan kuantitasnya
dengan cara pengangkatan pegawai baru dan peningkatan kualitas
melalui tugas belajar/izin belajar ke jenjang yang lebih tinggi serta
mengikutsertakan SDM dalam pelatihan, bench marking, workshop
atau short course.
5. Peningkatan sarana prasarana.
Sarana prasarana ditingkatkan sesuai dengan standar Alat Bantu
Belajar Mengajar (ABBM), penambahan buku, pembangunan gedung
laboratorium terpadu, ruang kuliah, auditorium, asrama dan gedung
pengelola terpadu.
6. Pengembangan unit-unit bisnis
Potensi yang dimiliki Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak saat
ini memungkinkan untuk dikembangkan menjadi unit bisnis, seperti
auditorium, bus, laboratorium, klinik terpadu, bengkel kerja
(pengembangan teknologi tepat guna).
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017
Asumsi Makro
1. Nilai Tukar Rupiah
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS per tanggal 19 Oktober
2016 adalah Rp. 13.700,00 (Sumber: BCA tanggal 19 Oktober
2016 ).
2. Laju Inflasi
Pertumbuhan Ekonomi, Laju Inflasi dan Suku Bunga Sertifikat
Bank Indonesia
4. Asumsi Mikro
b. Asumsi pengembangan layanan
1) Pada tahun 2016 ada pengadaan CPNS dengan kualifikasi
pendidikan D III, D IV, S1, dan pendidikan satpam.
2) Pada tahun 2017 ada ada pembangunan asrama, satu
auditorium, pengadaan dua unit kendaraan roda empat,
alat kantor dan alat laboratorium/kesehatan, penambahan
daya listrik, penambahan CPNS dengan kualifikasi
pendidikan D III, D IV, S1.
3) Pada tahun 2018 ada pengadaan dua unit kendaraan roda
empat dan alat laboratorium/kesehatan, penambahan
CPNS dengan kualifikasi pendidikan D III, D IV, S1.
4) Pada tahun 2019 dan pengadaan dua unit kendaraan roda
empat dan alat laboratorium/ kesehatan, penambahan
CPNS dengan kualifikasi pendidikan D III, D IV, S1.
5) Pada tahun 2020 ada pengadaan alat laboratorium/
kesehatan, pengadaan genset, penambahan CPNS dengan
kualifikasi pendidikan D III, D IV, S1.
No. Uraian Suku Bunga
1. Pertumbuhan Ekonomi 5,5 %
2. Laju Inflasi 4 %
3. Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia
3 bulan
6,3 %
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017
c. Asumsi volume layanan
1). Pada tahun 2016 ada penambahan penambahan dua
Program Diploma IV.
2). Pada tahun 2017 ada penambahan satu Program Diploma
IV.
c. Asumsi Tarif
Penyusunan asumsi tarif didasarkan pada PP No. 21 tahun 2009 tentang
Penerimaan Negara Bukan Pajak. Namun, tidak seluruh pendapatan
berdasarkan PP No. 13 tahun 2009 antara lain PKL, Klinik Kebidanan,
Klinik Kesehatan Umum, laboratorium klinik dan lainnya, sehingga asumsi
yang ditampilkan pada kegiatan tersebut didasarkan pada analisis
lingkungan. Asumsi tarif layanan dapat dilihat pada tabel II.8
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 47
Tabel II. 8 Asumsi tarif
NO. KODE
AKUN
AKUN PENDAPATAN/JENIS
PELAYANAN SATUAN
TARIF (Rp)
2011 2012 2013 2014 2015
A. Pendapatan Akademik
1 Ujian masuk (Sipensimaru) per calon
mahasiswa
100,000
100,000
100,000
100,000
100,000
2 Program Pengenalan Studi per mahasiswa baru
350,000
350,000
350,000 350,000 350,000
3 Kartu Tanda Mahasiswa per mahasiswa baru
20,000
20,000
20,000 20,000 20,000
4 Jasa Internet per
mahasiswa/tahun
30,000
30,000
30,000 30,000 30,000
5 Perpustakaan per
mahasiswa/tahun
30,000
30,000
30,000 30,000 30,000
6 Matrikulasi per mahasiswa baru
400,000
400,000
400,000 400,000 400,000
7 JPKM per
mahasiswa/tahun
15,000
15,000
15,000 15,000 15,000
8 Seragam, jaket almamater dan
training * Per mahasiswa baru
850,000
850,000 850,000 850,000
9
DPP JKL D-III Reguler per mahasiswa baru
3,000,000
3,000,000
3,000,000 3,000,000 3,000,000
JKL D-IV Reguler per mahasiswa baru
3,500,000
3,500,000
3,500,000 3,500,000 3,500,000
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 48
JKL D-IV Non Reguler per mahasiswa baru
3,500,000
3,500,000
3,500,000 3,500,000 3,500,000
Gizi D-III Reguler per mahasiswa baru
3,000,000
3,000,000
3,000,000 3,000,000 3,000,000
Gizi D-IV Non Reguler per mahasiswa baru
3,500,000
3,500,000
3,500,000 3,500,000 3,500,000
JKG D-III Reguler per mahasiswa baru
3,000,000
3,000,000
3,000,000 3,000,000 3,000,000
JKG D-III Non Reguler per mahasiswa baru
3,000,000
3,000,000
3,000,000 3,000,000 3,000,000
JKG Komunitas D-IV per mahasiswa baru
3,500,000
3,500,000
3,500,000 3,500,000 3,500,000
JAK D-III Reguler per mahasiswa baru
3,500,000
3,500,000
3,500,000 3,500,000 3,500,000
JAK D-III Non Reguler per mahasiswa baru
3,500,000
3,500,000
3,500,000 3,500,000 3,500,000
JAK D-IV per mahasiswa baru
3,500,000
3,500,000
3,500,000 3,500,000 3,500,000
Jurkeb D-III Reguler per mahasiswa baru
5,500,000
5,500,000
5,500,000 5,500,000 5,500,000
Jurkeb D-III Non Reguler per mahasiswa baru
5,500,000
5,500,000
5,500,000 5,500,000 5,500,000
Jurkeb Komunitas D-IV per mahasiswa baru
5,000,000
5,000,000
5,000,000 5,000,000 5,000,000
Jurkep D-III Reguler per mahasiswa baru 4,500,000 4,500,000
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 49
4,500,000 4,500,000 4,500,000
Jurkep D-III Non Reguler per mahasiswa baru
4,500,000
4,500,000
4,500,000 4,500,000 4,500,000
Jurkep D-IV per mahasiswa baru
4,000,000
4,000,000
4,000,000 4,000,000 4,000,000
9
SPP JKL D-III Reguler
per
mahasiswa/bulan
200,000
200,000
200,000 200,000 200,000
JKL D-IV Reguler per
mahasiswa/bulan
425,000
425,000
425,000 425,000 425,000
JKL D-IV Non Reguler per
mahasiswa/bulan
450,000
450,000
450,000 450,000 450,000
Gizi D-III Reguler per
mahasiswa/bulan
250,000
250,000
250,000 250,000 250,000
Gizi D-IV Non Reguler per
mahasiswa/bulan
450,000
450,000
450,000 450,000 450,000
JKG D-III Reguler per
mahasiswa/bulan
250,000
250,000
250,000 250,000 250,000
JKG D-III Non Reguler per
mahasiswa/bulan
300,000
300,000
300,000 300,000 300,000
JKG Komunitas D-IV per
mahasiswa/bulan
425,000
425,000
425,000 425,000 425,000
JAK D-III Reguler per
mahasiswa/bulan
300,000
300,000
300,000 300,000 300,000
JAK D-III Non Reguler per
mahasiswa/bulan
400,000
400,000
400,000 400,000 400,000
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 50
JAK D-IV per
mahasiswa/bulan
425,000
425,000
425,000 425,000 425,000
Jurkeb D-III Reguler per
mahasiswa/bulan
400,000
400,000
400,000 400,000 400,000
Jurkeb D-III Non Reguler per
mahasiswa/bulan
500,000
500,000
500,000 500,000 500,000
Jurkeb Komunitas D-IV per
mahasiswa/bulan
530,000
530,000
530,000 530,000 530,000
Jurkep D-III Reguler per
mahasiswa/bulan
300,000
300,000
300,000 300,000 300,000
Jurkep D-III Non Reguler per
mahasiswa/bulan
300,000
300,000
300,000 300,000 300,000
Jurkep D-IV per
mahasiswa/bulan
425,000
425,000
425,000 425,000 425,000
10 PKL/PBL** per
mahasiswa/kegiatan
5,000,000
5,000,000 5,000,000 5,000,000
11 Wisuda per
mahasiswa/kegiatan
400,000
400,000
400,000 400,000 400,000
12 Semester Pendek Per SKS
50,000
50,000
50,000 50,000
13 Penatausahaan Ijazah dan
Transkrip Per mahasiswa
20,000
20,000
20,000 20,000
14 Legalisir Ijazah per lembar
1,500
1,500
1,500 1,500 1,500
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 51
B. Pendapatan Non Akademik
1 Sewa Kantin * per
bulan/kantin
600,000
600,000
600,000
600,000
2 Pemanfaatan Laboratorium Bagi
Masyarakat * per paket
3,000,000
3,166,200
3,341,607
3,526,733
3 Klinik Kesehatan Prakt. per orang
5,000
5,000
5,000
5,000
4 Klinik kesehatan Umum* per orang
15,000
15,831
16,708
17,634
5 Klinik kebidanan* Per orang
350,000
369,390
389,854
411,452
6 Laboratorium Klinik* Per parameter
20,000
21,108
22,277
23,512
7 Jasa Konsultan * per kegiatan
2,500,000
2,638,500
2,784,673
2,938,944
8 Jasa Narasumber * per kegiatan
575,000
606,855
640,475
675,957
9 Jasa Pengeboran Air * per kegiatan
5,000,000
5,277,000
5,569,346
5,877,888
10 Sewa Auditorium * per kegiatan
2,000,000
2,000,000
2,000,000
11 Air Minum Isi Ulang * per kemasan 4,000
4,250
4,500
4,750
12 Sewa Kendaraan Bus * per kegiatan
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 52
1,500,000 1,583,100 1,670,804 1,763,366
13 Sewa Asrama per
orang/bulan
100,000
100,000
100,000
100,000
150,000
14 Jasa Penyehatan Lingkungan
Pemukiman * Per kegiatan
1,000,000
1,000,000
1,000,000
1,000,000
15 Pembuatan kompos* Per kilogram
4,000
4,222
4,455
4,702
16 Jasa Fogging* Per kegiatan
75,000
79,155
83,540
88,168
17 Jasa Boga* Per kegiatan
1,000,000
1,055,000
1,113,447
1,175,132
18 Laboratorium Lingkungan* Per parameter
25,000
26,385
27,847
29,389
*= kegiatan yang belum diatur dalam PP No. 13/2009
** = kegiatan dilakukan di luar Provinsi Kalimantan Barat (Jurusan Gizi dan Kesehatan Lingkungan), belum diatur dalam PP N0.
13/2009
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017
73
B. Pencapaian Kinerja dan Target Kinerja BLU
a. Tujuan, Sasaran dan Indikator Polikteknik Kesehatan Kemenkes Pontianak
Tujuan:
1. Menghasilkan tenaga kesehatan yang unggul dan kompetitif
2. Meningkatkan profesionalisme dan produktivitas Pendidik
3. Meningkatkan profesionalisme dan produktivitas pengabdian masyarakat bidang kesehatan
4. Meningkatkan kemitraan dengan sektor lain, baik nasional maupun internasional
5. Meningkatkan penjaminan mutu pendidikan
Sasaran
Tujuan 1
Menghasilkan tenaga kesehatan yang unggul dan kompetitif
Sasaran
1. Meningkatkan jumlah/rasio pendaftar
2. Meningkatkan kualitas Proses Belajar Mengajar
3. Mengembangkan sarana dan prasarana pembelajaran
4. Membuka prodi baru
5. Meningkatkan jumlah lulusan yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.
6. Meningkatkan jumlah bahan ajar
7. Meningkatkan SDM tenaga kependidikan.
Tujuan 2
Meningkatkan profesionalisme dan produktivitas Pendidik
Sasaran
1. Meningkatkan jumlah penelitian terapan yang dilakukan Pendidik
2. Meningkatkan publikasi hasil penelitian
3. Meningkatkan SDM tenaga pendidik (Pendidik)
Tujuan 3
Meningkatkan profesionalisme dan produktivitas pengabdian masyarakat bidang kesehatan
Sasaran
1. Meningkatkan jumlah pengabdian masyarakat di bidang kesehatan
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017
74
Tujuan 4
Meningkatkan kemitraan dengan sektor lain, baik nasional maupun Regional
Sasaran
1. Meningkatkan kepercayaan dan kerjasama dengan institusi/sektor lain, nasional maupun
regional
2. Meningkatkan mutu mahasiswa penerima beasiswa
3. Meningkatkan penyerapan lulusan di pangsa pasar
Tujuan 5
Meningkatkan penjaminan mutu pendidikan
Sasaran
1. Pengembangan Penjaminan Sistem Penjaminan Mutu
2. Penjaminan kinerja kegiatan perkantoran
b. Indikator Kinerja Program
Tujuan 1 : Menghasilkan tenaga kesehatan yang unggul dan
kompetitif
Sasaran 1 : Meningkatkan jumlah/rasio pendaftar
Kebijakan : Melakukan upaya promosi dan meningkatkan kualitas sistem Sipenmaru
Program : Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Layanan
Sipenmaru
Indikator Kinerja
Program Satuan
Rencana Tingkat Capaian
2016 2017 2018 2019 2020
Rasio pendaftar yang
lulus terhadap jumlah
pendaftar
Rasio 4:1 4:1 5:1 5:1 6:1
Tujuan 1 : Menghasilkan tenaga kesehatan yang unggul dan kompetitif
Sasaran 2 : Meningkatkan kualitas Proses Belajar Mengajar
Kebijakan : Melakukan pengkajian kurikulum setiap tahun
Program : Penerapan kurikulum berbasis kompetensi
Indikator Kinerja
Program Satuan
Rencana Tingkat Capaian
2016 2017 2018 2019 2020
a. Terlaksananya kajian
kurikulum secara
periodik
Frekuensi
1 x/
tahun/
Prodi
1 x/
tahun/
Prodi
1 x/
tahun/
Prodi
1 x/
tahun/
Prodi
1 x/
tahun/
Prodi
b. Tercapainya penerapan
kurikulum berbasis
kompetensi
% 80 90 100 100 100
c. Terselenggaranya kajian
kurikulum dengan
user/pemangku
kepentingan
Kegiatan 1 1 1 1 1
Tujuan 1 : Menghasilkan tenaga kesehatan yang unggul dan
kompetitif
Sasaran 3 : Mengembangkan sarana dan prasarana pembelajaran
Kebijakan : Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan
prasarana sesuai dengan standar kompetensi
Program : Pengembangan sarana dan prasarana pembelajaran
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017
75
No
.
Indikator Kinerja
Program
Satuan TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020
1. Prosentase kelengkapan
Alat Bantu Belajar
Mengajar (ABBM)
% 80 82 85 87 90
2. Penambahan buku
perpustakaan
%
6 6 6 6 6
3. Ketersediaaan Alat
Laboratorium untuk
setiap kompetensi
Rasio 1: 8 1:7 1:6 1:5 1:4
4 Ketersediaan Ruang
Praktik Laboratorium
% 88 90 92 94 95
5. Teknologi Informasi % 75 80 85 90 95
6. Daya tampung asrama
terhadap jumlah
mahasiswa TK I
% 30 32 34 36 40
Tujuan 1 : Menghasilkan tenaga kesehatan yang unggul dan kompetitif
Sasaran 4 : Mengembangkan institut dan membuka prodi baru
Kebijakan : Meningkatkan Status Kelembagaan
Program : Pengembangan kelembagaan
Indikator Kinerja Program Satuan Rencana Tingkat Capaian
2016 2017 2018 2019 2020
Dibukanya Prodi D IV
baru Prodi 1 3
Dibukanya Pasca Sarjana Prodi 1
Tujuan 1 : Menghasilkan tenaga kesehatan yang unggul dan kompetitif
Sasaran 5 : Meningkatkan jumlah lulusan yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.
Kebijakan : Meningkatkan Kerjasama dengan instansi terkait
Program : Peningkatan kualitas lulusan
Indikator Kinerja Program Satuan Rencana Tingkat Capaian
2016 2017 2018 2019 2020
a. Indeks Prestasi lulusan minimal
≥2,75 % 98 98 98 98 98
b. Indeks Prestasi lulusan minimal
≥3,25 % 85 88 90 92 95
c. Kelulusan tepat waktu % 98 98 98 98 98
d. Terlaksananya penilaian
pencapaian kompetensi % 80 80 90 95 100
e. Kelulusan penilaian pencapaian
kompetensi % 70 80 90 95 100
f. Peningkatan kegiatan
kemahasiswaan pada setiap
UKM
Kali
4
4
4
4
4
Tujuan 1 : Menghasilkan tenaga kesehatan yang unggul dan
kompetitif
Sasaran 6 : Meningkatkan jumlah bahan ajar
Kebijakan : Meningkatkan kemampuan Pendidik menyusun bahan ajar.
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017
76
Program : Pengadaan bahan ajar
Indikator Kinerja Program Satuan Rencana Tingkat Capaian
2016 2017 2018 2019 2020
a. Terselenggaranya pelatihan
penyusunan bahan ajar Kali 1 1 1 1 1
b. Tersusunnya bahan
ajar/Prodi Judul 3 3 3 3 4
Tujuan 1 : Menghasilkan tenaga kesehatan yang unggul dan kompetitif
Sasaran 7 : Meningkatkan SDM tenaga kependidikan
Kebijakan : Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga Kependidikan
Program : Peningkatan jumlah peserta tugas belajar, jenis pelatihan dan penambahan
tenaga kependidikan
Indikator Kinerja Program Satuan Rencana Tingkat Capaian
2016 2017 2018 2019 2020
a. Peningkatan jumlah tenaga
kependidikan yang
melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi
% 5 5 5 5 5
b. Peningkatan jumlah tenaga
kependidikan yang
mengikuti pelatihan
% 11 11 11 11 11
c. Penambahan jumlah tenaga
kependidikan Orang 3 3 3 3 4
Tujuan 2 : Meningkatkan profesionalisme dan produktivitas
Pendidik
Sasaran 1 : Meningkatkan jumlah penelitian terapan yang dilakukan Pendidik
Kebijakan : Meningkatkan kinerja Pendidik melakukan penelitian.
Program : Peningkatan kualitas dan kuantitas penelitian terapan
Indikator Kinerja Program Satuan Rencana Tingkat Capaian
2016 2017 2018 2019 2020
a. Peningkatan jumlah proposal
penelitian terapan yang
diusulkan Pendidik/dosen
Proposal 95 95 95 95 95
b. Peningkatan jumlah penelitian
yang dilakukan dosen Penelitian 95 95 95 95 95
c. Peningkatan jumlah penelitian
yang didanai Penelitian 46 48 50 52 55
d. Peningkatan sumber dana
penelitian Sumber 2 2 2 2 2
Tujuan 2 : Meningkatkan profesionalisme dan produktivitas Pendidik
Sasaran 2 : Meningkatkan publikasi hasil penelitian
Kebijakan : Meningkatkan Kinerja Pendidik dalam mempublikasikan hasil penelitian
Program : Peningkatan publikasi hasil penelitian
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017
77
Indikator Kinerja Program Satuan Rencana Tingkat Capaian
2016 2017 2018 2019 2020
Peningkatan jumlah
publikasi karya ilmiah dalam
jurnal ISSN
Judul 80 80 80 80 80
Peningkatan Jumlah
publikasi penelitian terapan
yang dilakukan pendidik di
Jurnal Terakreditasi
Judul 55 55 55 55 55
Tujuan 2 : Meningkatkan pro fesionalisme dan produktivitas Pendidik
Sasaran 3 : Meningkatkan SDM tenaga pendidik
Kebijakan : Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga pendidik
Program : Peningkatan jumlah peserta tugas belajar, jenis pelatihan, dan penambahan
tenaga pendidik
Indikator Kinerja Program Satuan Rencana Tingkat Capaian
2016 2017 2018 2019 2020
a. Peningkatan jumlah Pendidik
yang melanjutkan pendidikan
ke jenjang yang lebih tinggi
% 5 4 3 3 3
b. Peningkatan jumlah Pendidik
yang mengikuti pelatihan Orang 80 80 80 80 80
c. Penambahan jumlah Pendidik Orang 10 10 10 10 10
d. Terbentuknya kelompok
Pendidik seminat Kelompok 6 6 6 6 6
Tujuan 3 : Meningkatkan profesionalisme dan produktivitas pengabdian masyarakat
bidang kesehatan
Sasaran 1 : Meningkatkan jumlah pengabdian masyarakat di bidang kesehatan
Kebijakan : Mengembangkan pelaksanaan pengabdian masyarakat
Program : Penyelenggaraan pengabdian masyarakat secara terpadu
Indikator Kinerja
Program Satuan
Rencana Tingkat Capaian
2016 2017 2018 2019 2020
a. Peningkatan jumlah
pengabdian
masyarakat
% 50 50 50 50 50
b. Peningkatan jumlah
desa binaan desa 7 9 11 13 15
Tujuan 4 : Meningkatkan kemitraan dengan sektor lain, baik nasional maupun
Regional
Sasaran 1 : Meningkatkan kepercayaan dan kerjasama dengan institusi/sektor lain,
nasional maupun Regional
Kebijakan : Meningkatkan upaya kerjasama/kemitraan dengan institusi/sektor terkait
dalam rangka peningkatan kualitas dan pemanfaatan lulusan
Program : Peningkatan kerja sama/kemitraan dengan
sektor/institusi terkait
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017
78
Indikator Kinerja Program Satuan Rencana Tingkat Capaian
2016 2017 2018 2019 2020
a. Peningkatan jumlah kerja sama
dengan sektor terkait ditandai
dengan peningkatan jumlah MoU
MoU 6 6 6 6 6
b. Terealisasinya kerjasama antar
pemerintah dalam rangka
peningkatan kualitas dan
pemanfaatan lulusan
MoU 6 6 6 6 6
c. Terealisasinya kerjasama dengan
institusi non pemerintah dalam
rangka peningkatan kualitas dan
pemanfaatan lulusan
MoU 6 6 6 6 6
d. Persiapan Kompetensi Tenaga
Pendidik untuk tingkat regional Jurusan 1 1 1 1 1
Tujuan 4 : Meningkatkan kemitraan dengan sektor lain, baik nasional maupun
internasional
Sasaran 2 : Meningkatkan mutu mahasiswa penerima beasiswa
Kebijakan : Meningkatkan kualitas dan kuantitas penerima beasiswa mahasiswa
berprestasi dan keluarga tidak mampu
Program : Pemberian beasiswa bagi mahasiswa berprestasi dan keluarga tidak mampu
Indikator Kinerja Program Satuan Rencana Tingkat Capaian
2016 2017 2018 2019 2020
a. Peningkatan jumlah penerima
beasiswa mahasiswa dari
keluarga tidak mampu
Mhs 25 25 25 25 25
b. Peningkatan jumlah penerima
beasiswa mahasiswa
berprestasi
Mhs 12 12 12 12 12
c. Terealisasinya kerjasama
dengan perusahaan/lembaga
pemberi beasiswa bagi
mahasiswa tidak mampu dan
berprestasi
MoU 2 2 2 2 2
Tujuan 4 : Meningkatkan kemitraan dengan sektor lain, baik nasional maupun
internasional
Sasaran 3 : Meningkatkan penyerapan lulusan di pangsa pasar
Kebijakan : Mengembangkan sistem informasi alumni dalam rangka penyebaran
informasi pasar kerja
Program : Peningkatan penyerapan lulusan
Indikator Kinerja Program Satuan Rencana Tingkat Capaian
2016 2017 2018 2019 2020
a. Penyerapan lulusan di
pasaran kerja dengan masa
tunggu < 1 tahun
% 60 70 75 80 90
b. Terselenggaranya kerja
sama dengan alumni dalam
rangka pendayagunaan
lulusan
MoU 1 2 3 4 6
Tujuan 5 : Meningkatkan penjaminan mutu pendidikan
Sasaran 1 : Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017
79
Kebijakan : Meningkatkan standardisasi pendidikan melalui penerapan SPMI, akreditasi
dan sertifikasi mutu
Program : Implementasi SPMI, akreditasi dan sertifikasi mutu
Indikator Kinerja Program Satuan Rencana Tingkat Capaian
2016 2017 2018 2019 2020
a. Tersedianya standar SPMI Standar 7 7 7 7 7
b.Terselenggaranya audit
internal Kali 12 12 12 12 12
c.Terakreditasinya prodi di
lingkungan Poltekkes Prodi 11 11 12 12 12
d.Diraihnya SMM ISO
9001:2008 Sistem 1
Tujuan 5 : Meningkatkan penjaminan mutu pendidikan
Sasaran 2 : Penjaminan kinerja kegiatan perkantoran
Kebijakan : Meningkatkan kinerja perkantoran
Program : Pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel
Indikator Kinerja
Program Satuan
Rencana Tingkat Capaian
2016 2017 2018 2019 2020
a. Terlaksananya layanan
perkantoran Bulan 12 12 12 12 12
b. Terealisasinya
dokumen perencanaan
dan pengelolaan
anggaran
Dokumen 4 4 4 4 4
c. Terealisasinya
dokumen laporan
manajemen keuangan
dan kekayaan negara
Dokumen 2 2 2 2 2
d. Terealisasinya
dokumen laporan
kinerja
Dokumen 1 1 1 1 1
c. Indikator Kinerja Kegiatan
Tabel II.1.
Tabel Indikator Kinerja Kegiatan
No. Kegiatan
Indikator
Kegiatan/Output Satuan
Target Ouput
2016 2017 2018 2019 2020
1 Peningkatan promosi institusi
Jumlah pameran pendidikan yang
diikuti
Kali 2 2 2 2 2
Jumlah sosialisasi
sipenmaru ke SMA di Prov. Kalbar
Kali 8 8 8 8 8
Jumlah sosialisasi
sipenmaru di media massa (cetak dan
elektronik)
Kali 2 2 2 2 2
2
Peningkatan sistem
teknologi informasi Sipenmaru
Jumlah sistem
teknologi informasi Sipenmaru
Sistem 1 1 1 1 1
3 Penyelenggaraan
Sipenmaru
Jumlah kegiatan
Sipenmaru Kegiatan 1 1 1 1 1
4
Peningkatan
kemampuan implementasi KBK
Jumlah peserta
pelatihan pengembangan KBK
Peserta 30 30 30 30 30
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017
80
Jumlah peserta
pelatihan penyusunan silabus
dan RPP
Peserta 30 30 30 30 30
Jumlah peserta pelatihan asesor
kompetensi bagi Pendidik
Peserta 30 30 30 30 30
5 Penyelenggaraan kajian kurikulum
Jumlah Kajian kurikulum setiap
jurusan dengan
Pemangku Kepentingan
Kali 1 1 1 1 1
6
Pengadaan sarana
dan prasarana pembelajaran
Jumlah gedung yang dibangun untuk
menunjang pembelajaran
Unit 1 1 1 1 1
Jumlah jalan
lingkungan dan riool yang dibangun
Unit 1
Jumlah alat laboratorium
Paket 1 8 9 8 9
Jumlah AVA Paket 2 2 2 2 2
Jumlah buku perpustakaan
Buku 1500 2300 2700 4000 4500
Jumlah kendaraan
roda empat/enam/delapan
Unit 2 1
Jumlah penambahan daya listrik 120.000
Kva
Paket 1
Jumlah pengadaan sarana TI
Paket 1 1 1 1 1
Jumlah genset 120.000 kVA
Unit 2
7 Pembukaan prodi
baru
Jumlah proposal
pembukaan prodi baru
Proposal 1 1
8 Semester Pendek Jumlah SKS Semester Pendek
SKS 160 160 160 160
9 Pelaksanaan uji
kompetensi
Jumlah
benchmarking dengan Lembaga Uji
kompetensi dan sertifikasi
Kegiatan 6 6 6 6 6
Jumlah MoU dengan institusi tempat uji
kompetensi dan sertifikasi
MoU 1 1 1 1 1
10
Peningkatan
kegiatan kemahasiswaan
pada setiap UKM
Jumlah kegiatan UKM
Kegiatan 20 22 22 24 24
11
Pelatihan
penyusunan bahan ajar
Jumlah pelatihan
penyusunan bahan ajar
Kegiatan 1 1 1 1 1
12 Peningkatan bahan
ajar
Jumlah judul bahan
ajar Judul 18 18 18 18 24
15
Peningkatan kualitas
dan kuantitas tenaga kependidikan
Jumlah tenaga
kependidikan yang melanjutkan studi
Orang 6 6 6 6 6
Jumlah pelatihan
yang diikuti tenaga kependidikan
Orang
Kali (OK) 14 14 14 14 14
Jumlah pengangkatan
tenaga kependidikan baru
Orang 3 3 3 3 3
16
Peningkatan kualitas
dan kuantitas penelitian Pendidik
Jumlah penelitian
yang didanai Penelitian 46 48 50 52 55
17
Peningkatan
publikasi hasil penelitian
Jumlah pelatihan penyusunan artikel
publikasi hasil penelitian
Orang
Kali (OK) 7 7 7 7 7
Jumlah jurnal yang
diterbitkan jurusan dan direktorat
Jurnal 2 4 5 6 7
Jumlah majalah yang
diterbitkan direktorat Majalah 1 1 1 1 1
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017
81
18 Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga
pendidik
Jumlah tenaga
pendidik yang melanjutkan
pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi
Orang 5 4 3 3 3
Jumlah tenaga pendidik yang
mengikuti pelatihan
Orang
kali (OK) 105 105 105 105 105
Penambahan jumlah
tenaga pendidik Orang 10 10 10 10 10
Jumlah Pendidik yang magang
Orang kali (OK)
6 6 6 6 6
Jumlah kelompok Pendidik seminat
Kelompok 6 12 14 15 16
19
Penyelenggaraan
pengabdian masyarakat secara
terpadu
Jumlah pengabdian masyarakat
Kegiatan 26 26 26 26 26
20
Peningkatan kerjasama/kemitraan
dengan sektor/institusi
terkait
Jumlah MoU dengan
institusi pemerintah
terkait dalam rangka peningkatan kualitas
lulusan
MoU 10 10 10 10 10
Jumlah MoU antara
Kemenkes RI dengan Kemenkes Negara
Asean dalam rangka kerja sama twinning programme
MoU 1 1 1 2 2
Jumlah MoU antara institusi non
pemerintah dalam rangka peningkatan
kualitas dan pemanfaatan lulusan
MoU 10 10 10 10 10
21
Peningkatan kualitas
dan kuantitas penerima beasiswa
mahasiswa
berprestasi dan keluarga tidak
mampu
penerima beasiswa mahasiswa dari
keluarga tidak mampu
Orang 22 22 22 22 22
Jumlah penerima
beasiswa mahasiswa berprestasi
Orang 99 99 99 99 99
Jumlah kerjasama dengan
perusahaan/lembaga
untuk memberi beasiswa
MoU 2 2 2 2 2
22 Peningkatan
penyerapan lulusan
Jumlah sistem informasi bagi
alumni
Unit 1 1 1 1 1
Jumlah pertemuan
dengan alumni
dalam rangka pendayagunaan
lulusan
Kegiatan 1 1 1 1 1
23 Implementasi SPMI
Jumlah standar
penyusunan SPMI Standar 7 7 7 7 7
Jumlah pelatihan SPMI
Kegiatan 1 1 1 1 1
Jumlah penyelenggaraan
audit internal
Kegiatan 6 6 6 6 6
24 Akreditasi BAN-PT
Jumlah sosialisasi
BAN PT Kegiatan 1 1 1 1 1
Jumlah self assessment borang
akreditasi BAN PT
Kegiatan 12 12 13 13 13
Jumlah penilaian
akreditasi BAN PT Kegiatan 11 11 12 13 13
25 Implementasi SMM
ISO 9001:2008
Jumlah pelatihan SMM ISO 9001:2008
Kegiatan 1
Jumlah penyusunan SMM ISO 9001:2008
Standar 1
Jumlah audit
eksternal dengan SMM ISO 9001:2008
Kegiatan 1
26 Pelaksanaan layanan
perkantoran
Jumlah tahun pembayaran gaji dan
tunjangan
Tahun 1 1 1 1 1
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017
82
Jumlah
penyelenggaraan operasional dan
pemeliharaan
perkantoran
Kegiatan 10 10 10 10 10
Jumlah tahun
pembayaran Remunerasi
Tahun 1 1 1 1 1
Jumlah paket penyelenggaraan
pengelolaan BLU
Paket 1 1 1 1 1
27
Penyusunan dokumen
perencanaan dan
pengelolaan anggaran
Jumlah dokumen perencanaan dan
pengelolaan Anggaran (RKAKL
dan RBA)
Dokumen 1 1 1 1 1
Jumlah dokumen administratif BLU
Dokumen 1
Jumlah dokumen pola tariff
Dokumen 1 1 1 1 1
28
Penyusunan dokumen laporan
manajemen
keuangan dan kekayaan Negara
Jumlah dokumen
laporan manajemen keuangan dan
kekayaan Negara
Dokumen 12 12 12 12 12
29 Penyusunan dokumen laporan
kinerja
Jumlah dokumen
laporan kinerja Dokumen 1 1 1 1 1
d. Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU)
Berdasarkan tujuan dan sasaran yang diturunkan dari Rencana Strategi Bisnis Politeknik
Kesehatan Kemenkes Pontianak, Penetapan Kinerja Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak
tahun 2016 disusun sebagaimana tergambar dalam tabel berikut
Tabel II.2
PENETAPAN KINERJA
No. SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
1. Meningkatnya
Kualitas Pendidikan
dan pengajaran
Persentase lulusan tepat waktu 98%
Persentase lulusan dengan IPK ≥
2,75 98%
Persentase penyerapan lulusan
dipasar kerja 65 %
2 Meningkatnya
penelitian yang
dilakukan oleh dosen
Meningkatnya jumlah penelitian
yang dilakukan oleh Dosen dalam
1 tahun
95 Judul
Persentase Publikasi Karya Ilmiah
di jurnal terakreditasi 55 Judul
3 Meningkatnya
kegiatan pengabdian
kepada masyarakat
Persentase kegiatan pengabdian
masyarakat 55%
e. Rencana Anggaran
Tabel II.3
PAGU ANGGARAN POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK
TAHUN 2016
No Uraian Kegiatan Pagu Anggaran
1 Program pengembangan dan pemberdayaan sumber
daya manusia (PPSDMK)
Rp 135.744.948.000
2 Dukungan managemen dan pelaksanaan tugas tehnis
lainnya pada program pengembangan dan
Rp 63.778.353.000,-
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017
83
pemberdayaan sumner daya manusia kesehatan
3 Sarana dan prasarana pendidikan( Base line) Rp 30.500.000.000,-
4 Layanan perkantoran (base line) Rp 31.028.353.000,-
5 Peralatan dan fasilitas perkantoran (base line) Rp 2.250.000.000.-
6 Pembinaan dan pengelolaan pendidikan tinggi Rp 71.966.595.000,-
7 Gedung/bangunan( base line) Rp 22.966.710.000,-
8 Pendidikan tenaga kesehatan di Poltekkes Kemenkes RI
(Base Line)
Rp 13.997.519.000,-
9 Pengabdian Masyarakat (base line) Rp 575.400.000.-
10 Penelitian bagi tenaga pendidik (base line) Rp 1.769.567.000,-
11 Sarana dan Prasarana Pendidikan (base line) Rp 2.111.810.000.-
12 Dukungan layanan managemen (base line) Rp 25.090.531.000,-
13 Kendaraan bermotor (base line) Rp 2.230.950.000.-
14 Peralatan dan fasilitas perkantoran (base line) Rp 3.224.108.000,-
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017
84
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017
85
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017
86
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017
87
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017
88
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017
89
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017
90
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017
91
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017
92
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017
93
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017
94
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017
95
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017
96
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017
97
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017
98
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017
99
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017
100
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017
101
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017
102
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017
103
C. Ambang Batas Belanja BLU
Pada bagian ini diuraikan mengenai perkiraan ambang batas belanja BLU adalah sebagai berikut :
a. 2 Tahun sebelumnya ( 2015 ) Pagu Rp. 20.579.100.000 , Realisasi Belanja adalah Rp.
22.882.441.161
b. 1 Tahun sebelumnya ( 2016 ) Pagu Rp. 27.111.270.000, Realisasi Belanja adalah Rp.
22.988.245.228
c. Sampai dengan awal tahun berjalan ( 2017 ) Pagu Rp. 23.363.055.000 prakiraan realisasi dan
prognosa belanja Rp. 24.942.368.400 Maka berdasarkan data diatas, trend realisasi belanja
BLU mengalami kenaikan rata-rata sebesar 10 %, sehingga untuk tahun 2017 diperkirakan
ambang batas sebesar 10% (sepuluh persen) dari target.
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017
104
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017
105
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017
106
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017
107
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017
6
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 Page 94
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Rencana Strategi Bisnis Anggaran Poltekkes Pontianak untuk tahun 2017 telah
disusun dengan melalui berbagai pertimbangan-pertimbangan yang sesuai
kondisi yang ada di Poltekkes Pontianak, dan memperhatikan kondisi internal
dan eksternal, serta hasil evaluasi kegiatan program yang sebelumnya.
Dalam pelaksanaan target tahun 2016 saat ini masih belum tercapai sesuai
dengan harapan , hal ini dikarenakan masih banyak faktor-faktor yang belum
memadai antara lain :
o Program dan indikator yang merupakan tolak ukur untuk
mengembangkan kegiatan yang diemplementasikan dalam jangka
pendek dan menengah diseluruh unit kerja di Poltekkes Pontianak.
o Belum adanya komitmen seluruh civitas akademika dan kerjasama
terhadap program pengembangan institusi dengan prinsip memberikan
pelayanan dengan perbaikan yang berkelanjutan.
Hambatan dalam pelaksanaan kegiatan sesuai dengan yang telah ditetapkan
maka perlu adanya upaya perbaikan antara lain :
- Dalam setiap program dan indikator harus disesuaikan dengan sistem
rencana usulan penyusunan rencana bisnis anggaran yang merupakan
tolak ukur
- Perlunya ketegasan dalam implementasi sesuai dengan komunitas yang
telah ditetapkan
B. Hal-hal yang perlu mendapat perhatian dalam rangka melaksanakan kegiatan
Satker BLU Poltekkes Pontianak Meliputi :
1. Penghapusan Aset tetap dan Persediaan
adalah proses administrasi penghapusan persediaan, penghapusan aset
tetap dan penghapusan aset lain-lain yang menurut pertimbangan teknis
tidak dapat dimanfaatkan lagi.
2. Kerjasama dengan pihak ketiga
Rencana Bisnis dan Anggaran 2017 Page 95
Untuk meningkatkan pendapatan operasional dengan memberdayakan
asset dan potensi strategis yang ada dengan melakukan kerjasama jangka
menengah untuk pelaksanaan pelayanan berupa kerjasama operasional
dengan pihak ketiga, seperti sewa lahan, gedung dan sewa peralatan
laboratorium dan lain –lain.
Tabel II.3.
Hasil Analisis SWOT
(Analisis Kekuatan)
No. Uraian Faktor
(a)
Sub Faktor Rating
(c)
(1 – 3)
Nilai
(a x b x c) Uraian Nilai (b)
1. Aspek layanan 35 % 1. Adanya dukungan kebijakan pimpinan
terhadap program pelatihan dosen pada
Institusi layanan kesehatan
0.2 2 0.14
2. 100% Dosen sudah memiliki silabus/RPP 0.2 3 0.21
3. Adanya upaya peningkatan pelaksanaan
Pengabdian masyarakat
0.2 2 0.14
4. Tersedianya media publikasi berupa jurnal,
majalah,website
0.1 2 0.07
5. Telah terjalin 44 kerjasama kemitraan dengan
pemangku kepentingan dalam praktek kerja
lapangan baik lokal, nasional maupun
internasional.
0.1 2 0.07
6. Tersedianya dana untuk pelaksanaan
penelitian dosen.
0.2 3 0,21
2. Aspek
Keuangan
25% 1. Adanya dukungan anggaran dana dari
pemerintah untuk Poltekkes Kemenkes
Pontianak.
0.4 3
0.30
2. Adanya Komitmen pimpinan Poltekkes
Kemenkes Pontianak dalam mendukung
realisasi anggaran.
0.3
3
0.22
3. Potensi pengembangan unit-unit usaha
Poltekkes Kemenkes Pontianak.
0.1 2 0.05
4. Potensi pemanfaatan sarana dalam
meningkatkan pendapatan non akademik
0.2 3 0.15
3. Aspek SDM
dan Organisasi
20% 1. Telah terakreditasinya Poltekkes Kemenkes
Pontianak oleh Kemenkes dengan nilai A
pada 1 jurusan dan nilai B pada 5 jurusan.
0.2 2
0.08
2. Memiliki 2 Jurusan dari 6 Jurusan yang tidak
ada pesaing (Kesehatan Gigi, Analis
Kesehatan).
0.2 3
0.12
3. 100% Dosen pendidikan S2. 0.2 3 0.12
4. Adanya struktur organisasi dan Job deskripsi
yang terstandar dan akuntabel untuk semua
komponen SDM Poltekkes Kemenkes
Pontianak.
0.2 3
0.12
5. 20 orang dosen sudah memiliki Sertifikat
Pendidik.
0.1 2
0.04
6. Adanya 3 orang dosen kandidat Doktor (S3). 0.1 2 0.04
4. Aspek Sarana
dan Prasarana
20 % 1. Telah memiliki 2 bus guna menunjang
kegiatan Mahasiswa
0.2 2
2. Memiliki Gedung Auditorium dan
Laboratorium Terpadu
0.3 2
0.08
3. Semua jurusan memiliki kendaraan
operasional.
0.2 3 0.18
4. Adanya fasilitas asrama mahasiswa 0.2 2
0.08
5. Memiliki Lab. Skill yang Memadai 0.1 2 0.04
Tabel II.4
Hasil Analisis SWOT
(Analisis Kelemahan)
No
. Uraian
Faktor
(a)
Sub Faktor Rating
(c)
(1 – 3)
Nilai
(a x b x c) Uraian Nilai (b)
1. Aspek Layanan 35% 1. Pengkajian kurikulum bersama
pemangku kepentingan profesi di
Poltekkes Kemenkes Pontianak
belum dilakukan secara rutin
0.2 1 0.07
2. Kurang adanya dukungan
teknologi sumber belajar yang
berbasis IT (e-learning).
0.3 2
0.21
3. Belum diakreditasinya Poltekkes
Kemenkes Pontianak oleh BAN-
PT
0.3 2 0.21
4. Belum terakreditasi standar ISO. 0.2 1 0.07
2. Aspek Keuangan 25% 1. Tidak adanya tenaga perencanaan
bisnis yang profesional
0.3 2 0.15
2. Target pendapatan tidak sesuai
dengan Pagu anggaran
0.4 2
0.2
3. Belum adanya program untuk
audit keuangan oleh lembaga
independen.
0.3 2
0.15
3. Aspek SDM dan
Organisasi
20% 1. Adanya tambahan beban kerja
dosen untuk tugas administrasi
0.2 2
0.08
2. kurangnya tenaga fungsional non
kependidikan
0.3 2 0.12
3. Kurangnya tenaga instruktur 0.2 2 0.08
4. Aspek Sarana dan
Prasarana
20% 1. Alat praktek belum sesuai dengan
kemajuan teknologi
0.2 1 0.04
2. Rasio alat praktek dan jumlah
mahasiswa masih dibawah standar
3. Kurangnya bangunan gedung untuk
membuka prodi baru
0.3 1 0.06
4. 40% Status kepemilikan tanah
belum milik kemenkes
0.2 2
0.4
Tabel II.5
Hasil Analisis SWOT
(Analisis Peluang)
No. Uraian Faktor
(a)
Sub Faktor Rating
(c)
(1 – 3)
Nilai
(a x b x c) Uraian Nilai (b)
1. Aspek Pelayanan 35 % 1. Dukungan kebijakan Badan
PPSDMK Kemenkes tentang
Pembukaan Prodi baru D.IV dan
program khusus.
0.3 3
0.31
2. Dukungan Kebijakan Badan
PPSDMK Kemenkes tentang
Proyeksi Poltekkes Kemenkes
Pontianak menjadi Institut
Kesehatan.
0.3 3
0.31
3. Tingginya potensi lulusan SLTA
dan animo masyarakat serta
kemudahan regulasi masuk menjadi
mahasiswa di Poltekkes Kemenkes
Pontianak.
0.2 3
0.21
4. Adanya kepercayaan dan kebutuhan
dari masyarakat profesi terhadap
Poltekkes Kemenkes Pontianak
untuk menjadi Tempat Uji
Kompetensi (TUK).
0.2 2 0.14
2. Aspek Keuangan 25 % 1. Potensi penerimaan sumber dana
dari masyarakat pengguna jasa.
0.2 2 0.10
2. Dukungan kebijakan dari
Kemenkes dalam meningkatkan
layanan pendidikan melalui PK
BLU sesuai PP. No. 23 Th. 2005.
0.3 3 0.22
3. Aspek SDM dan
Organisasi
20 % 1. Pengembangan SDM daerah
terpencil, perbatasan dan
kepulauan.
0.2 3
0.12
2. Adanya alih bina bidang Akademik
oleh Kemenkes dan bidang teknis
oleh Kemendiknas
0.2 2
0.08
3. Adanya sertifikasi dosen
mendorong percepatan
profesionalisme
0.3 3
0.18
4. Potensi adanya pengembangan
kemitraan pada jurusan tertentu
dengan lembaga dalam dan luar
negeri.
0.3 3 0.18
4. Aspek Sarana dan
Prasarana
20 % 1. Pemanfaatan Auditorium, LAB
terpadu dan fasilitas lain oleh
pihak ketiga.
0.5 3 0.30
2. Adanya kesediaan institusi lain
(pemerintah dan swasta) untuk
kerja sama dalam melengkapi
kebutuhan praktikum mahasiswa.
0.5 3
0.30
Tabel II.6
Hasil Analisis SWOT
(Analisis Ancaman)
No Uraian Faktor
(a)
Sub Faktor Rating
(c)
(1 – 3)
Nilai
(a x b x c) Uraian Nilai (b)
1. Aspek Pelayanan 35 % 1. Semakin banyaknya institusi
pendidikan kesehatan sejenis di
Kalimantan Barat khusus kebidanan dan
keperawatan dan gizi.
0.4 3
0.42
2. Meningkatnya kompetitor lulusan dari
pendidikan luar negeri karena adanya
arus globalisasi (AFTA).
0.6 2
0.42
2. Aspek Keuangan 25 % 1. Panjangnya birokrasi penganggaran dan
penggunaan keuangan Poltekkes.
0.5 1
0.12
2. Dasar hukum penentuan tarif yang ada
belum sepenuhnya mendukung tuntutan
peningkatan layanan pendidikan.
0.5 3
0.37
3. Belum maksimalnya pendapatan non
akademik dari aset BLU
3. Aspek SDM dan
Organisasi
20 % 1. Masih rendahnya serapan tenaga
kesehatan oleh Pemerintah disebabkan
regulasi belum optimal.
0.6 3
0.36
2. Kemampuan kelembagaan unit
pelayanan perpustakaan, informasi, dan
sarana-prasarana belum ditingkatkan.
0.4 2
0.16
4. Aspek sarana dan
Prasarana
20% 1. Tingginya tuntutan pasar terhadap
kompetensi lulusan yang tidak
dibarengi dengan pemenuhan alat
praktikum di lahan praktek.
0.6 3
0.36
2. Cepatnya perkembangan tekhnologi
sarana dalam bidang pelayanan
kesehatan.
0.4 2
0.16
Tabel II.7.
REKAPITULASI PERHITUNGAN HASIL ANALISIS SWOT No. Uraian Kekuatan
(Strength)
Kelemahan
(Weakness)
Peluang
(Opportunity)
Ancaman
(Threats)
1. Aspek Pelayanan 0.84 0.56 0.97 0.84
2. Aspek Keuangan 0.72 0.50 0.64 0.49
3. Aspek SDM dan Organisasi 0.52 0.40 0.56 0.52
4. Aspek Sarana dan Prasarana 0.46 0.62 0.60 0.52
Jumlah 2.54 2.08 2.77 2.37
Sumbu X (S - W) = 2.54 - 2.08 = + 0.46
Sumbu Y (O - T) = 2.77 - 2.37 = + 0.40
Gambar 3.1 Matrik Posisi Organisasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak
0,25 0,5 0, 75
0, 5
0, 25
0, 75
KUADRAN I
Tumbuh
KUADRAN II
Stabil
KUADRAN IV
Diversifikasi
KUADRAN III
Bertahan
EKSTERNAL
Peluang
Ancaman
(+)
(+)
(- )
(-)
Kekuatan : 0,46
Peluang
:
0,40