refka anti nyeri
DESCRIPTION
anastesiTRANSCRIPT
BAB I. KASUS
1. Identitas Pasien
- Nama : Tn S
- Umur : 43 tahun
- Alamat : Taipa
- Pekerjaan : Swasta
- Ruangan : Aster
- Tanggal masuk : 4 April 2015
- Tanggal pengambilan data: 11 April 2015
2. Anamnesis
- Keluhan utama: nyeri saat menelan
- Riwayat penyakit sekarang: pasien masuk dengan keluhan nyeri
menelan yang dirasakan sejak ± 3 minggu yang lalu tidak disertai
dengan keluhan membuka mulut. Awalnya pasien terkena flu dan
batuk berdahak, tetapi lama kelamaan hidung membesar serta terjadi
perubahan bentuk pada pipi sebelah kiri. Keluar cairan agak kental tapi
tidak bercampur darah dari hidung sejak ± 3 minggu sebelum masuk
rumah sakit. Nyeri pada telinga (-), berdengung (-), gangguan
pendengaran (+) sejak 2 minggu terakhir, keluar cairan dari telinga (-).
- Riwayat penyakit terdahulu: tidak ada.
- Riwayat penyakit keluarga: atopi tidak ada, tekanan darah tinggi tidak
ada, diabetes melitus tidak ada.
- Anamnesis terkait anestesi:
Riwayat operasi tidak ada
Riwayat alergi obat tidak ada.
Riwayat asma tidak ada.
Riwayat penyakit jantung.
Penggunaan gigi palsu tidak ada.
1
3. Pemeriksaan Fisik
- Status generalis
Keadaan umum : Sakit sedang
Kesadaran : Komposmentis (GCS E4 V5 M6)
Status gizi : Baik
- Primary survey
Airway : Paten
Breathing : Respirasi 20 kali/menit
Circulation : Tekanan darah: 130/80 mmHg
Nadi: 84 kali/menit, reguler, kuat
- Secondary survey
Kepala
Bentuk : Normocephal
Rambut : Ikal, warna hitam
Kulit kepala : lesi (-)
Wajah : Simetris, paralisis fasial (-), afek serasi, deformitas
(-).
Kulit : Pucat (-), sianosis (-), massa (-), turgor <2 detik.
Mata
Eksoftalmus (-), palpebra edema (-), fungsi N. II baik, ptosis (-),
kalazion (-), pembengkakan saccus lacrimalis (-)
Kornea : Katarak (-)
Pupil : Bentuk isokor, bulat, diameter ± 2mm/2mm,
refleks cahaya langsung +/+ refleks cahaya tidak langsung +/+.
Konjungtiva : anemis +/+
Sklera : ikterik (-)
Telinga
Keloid (-), kista epidermoid (-), serumen maksimal +/+, membrana
timpani sulit dinilai
2
Hidung
Deviasi septum nasi (-/-), sekret (+/+) berwarna kekuningan,
concha normal, edema (-), hiperemis (-)
Mulut & faring
Bibir : sianosis (-), pucat (+)
Gusi : gingivitis (-)
Gigi : karies dentis (+)
Lidah : deviasi lidah (-), lidah kotor (-), tremor (-)
Tonsil : T1/T1 hiperemis (-), ulkus (+)
Uvula : Ulkus (+) Tampak berwarna kekuningan dan agak
kehitaman
Mallampathy : kelas 1
Leher
Inspeksi : jaringan parut (-), massa (-)
Palpasi : pembengkakan kelenjar limfe (-), pembesaran
pada kelenjar tiroid (-), nyeri tekan (-), JVP R5 + 2 cm H2O
Trakhea : Deviasi trakhea (-)
Paru
Inspeksi : normochest, retraksi (-), massa (-), cicatrix (-),
spider nevi (-)
Palpasi : nyeri tekan (-), ekspansi paru simetris kiri dan
kanan, fremitus taktil kesan normal.
Perkusi : sonor (+) di seluruh lapang paru, batas paru hepar
SIC VI dextra.
Auskultasi : vesicular +/+, bunyi tambahan (-).
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
3
Palpasi : ictus cordis teraba pada SIC V linea midclavicula
(s), thrill (-)
Perkusi:
Batas atas : SIC II linea parasternal dextra et sinistra
Batas kanan : SIC V linea parasternal dextra
Batas kiri : SIC V linea midclavicula sinistra
Auskultasi : bunyi jantung I/II murni reguler, murmur (-),
gallop (-).
Abdomen
Inspeksi : bentuk cembung terhadap thorax dan symphisis
pubis, massa (-), cicatrix (tidak dilakukan).
Auskultasi : peristaltik (+) kesan normal (± 20 kali/menit)
diseluruh kuadran abdomen , Bruit (-), friction rub (-)
Perkusi : timpani (+) diseluruh kuadran abdomen, ascites (-)
Palpasi : hepar/lien tidak teraba, nyeri tekan (+), ginjal tidak
teraba.
Ekstremitas
Atas : edema (-), akral dingin (-/-), ROM normal, refleks
fisiologis normal, refleks patologis (-), kekuatan 5/5, tonus normal.
Bawah : edema (-), akral dingin (-/-), ROM normal, refleks
fisiologis normal, refleks patologis (-), kekuatan 5/5, tonus normal.
4. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan hematologi rutin
Parameter Hasil Satuan Range Normal
WBC
RBC
HGB
4,16
4,09
12,3
103/uL
106/uL
g/dL
4,8 – 10,8
4,7 – 6,1
14 – 18
4
HCT
MCV
MCH
MCHC
PLT
RDW-CV
RDW-SD
NEUT %
LYM %
Ureum
Creatinin
28,6
88,0
30,1
34,2
61
19,5
59,2
79,1
8,4
52
0,8
%
fL
pg
g/dL
103/uL
%
fL
%
%
mg/dl
mg/dl
42 – 52
80 – 99
27 – 31
33 – 37
150 – 450
11,5 – 14,5
37 – 54
40 – 74
19 – 48
8-53
0,6-1,2
Pemeriksaan kimia darah
GDS 131 mg/dl
Ureum 52 mg/dl
Kreatinin 0,8 mg/dl
SGOT 84 U/L
SGPT 93 U/L
Pemeriksaan CT-SCAN (07-April-2015)
Massa soft tissue di sinus maxillaris sinistra, sinus ethmoidale sinistra
dan di cavum nasi.
5. Resume
Pasien laki-laki berumur 43 tahun masuk dengan keluhan nyeri menelan
yang dirasakan sejak ± 3 minggu yang lalu. Awalnya pasien terkena flu
dan batuk berdahak, tetapi lama kelamaan hidung membesar serta terjadi
perubahan bentuk pada pipi sebelah kiri. Keluar cairan agak kental tapi
5
tidak bercampur darah dari hidung sejak ± 3 minggu sebelum masuk
rumah sakit. gangguan pendengaran (+) sejak 2 minggu terakhir.
Pemeriksaan fisik
Primary survey
Airway : Paten
Breathing : Respirasi 20 kali/menit
Circulation : Tekanan darah: 130/80 mmHg, Nadi: 84 kali/menit,
reguler, kuat
Mallampathy : kelas 1
6. Diagnosis Kerja: Tumor sinonasal dan orofaring
7. Penatalaksanaan
IVFD RL 20 tetes/menit
Inj. Ceftriaxon 1 gr/12 jam/IV
Dexamethasone 1 amp/12 jam/IV
Metronidazole drips/12 jam/IV
Inj. Ketorolac 30mg/8 jam/IV
8. Data Anestesi
Jenis anestesi : General Anastesi
Teknik anestesi : Neuroleptika
Induksi : Fentanyl 50mg
Lama anestesi : 35 menit
Lama operasi : 30 menit
Anestesiologis : dr. Sofyan. B, Sp.An
Operator : dr. Bastiana, Sp.THT-KL
a. Pre-operatif
- Pasien puasa 8 jam pre-operatif
- Keadaan umum dan tanda vital dalam batas normal
6
b. Intra-operatif
Menit keTekanan Darah
Heart RateFlow-rate
O2Sistol Diastol
0 115 75 95 4
5 115 70 94 4
10 115 77 95 4
15 114 75 92 4
20 115 73 93 4
25 115 75 92 4
30 115 74 92 4
35 115 75 93 4
c. Post-operatif
Pasien dipindahkan dari Recovery Room ke Aster dalam keadaan sadar
baik.
7