referat mas wiko

40
BAB I PENDAHULUAN Parasit dapat menyebabkan kelainan pada kulit. Parasit-parasit yang sering menginfeksi kulit manusia adalah pedikulosis, scabies, dan creeping disease. Pedikulosis adalah infeksi kulit atau rambut pada manusia yang desebabkan oleh pediculus (tergolong family pediculae). Selain menyerang manusia penyakit ini juga menyerang binatang oleh karena itu dibedakan pediculus humanus dengan pediculus animalis. Pediculus ini merupakan parasir obligat artinya harus menghisap darah manusia untuk dapat bertahan hidup. Penyakit ini banyak terjadi di lingkungan yang padat dan penularannya dapt melalui benda yang dipakai oleh penderita ataupun secara kontak langsung. 2 Pengetahuan dasar tentang penyakit scabies diletakkan oleh Von Hebra, bapak dermatologi modern. Penyebabnya pertama kali ditemukan oleh Benomo pada tahun 1687, kemudian oleh Mellanby dilakukan percobaan induksi pada sukarelawan selama perang dunia II. 2 Invasi penyakit creeping disease sering terjadi pada anak-anak terutama yang sering berjalan tanpa alas kaki, atau yang sering berhubungan dengan tanah atau pasir.Demikian pula para petani dan tentara sering mengalami hal yang sama. Penyakit ini banyak terdapat 1

Upload: tegar-m-wijaya

Post on 23-Dec-2015

5 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

good

TRANSCRIPT

Page 1: Referat Mas Wiko

BAB I

PENDAHULUAN

Parasit dapat menyebabkan kelainan pada kulit. Parasit-parasit yang sering

menginfeksi kulit manusia adalah pedikulosis, scabies, dan creeping disease.

Pedikulosis adalah infeksi kulit atau rambut pada manusia yang

desebabkan oleh pediculus (tergolong family pediculae). Selain menyerang

manusia penyakit ini juga menyerang binatang oleh karena itu dibedakan

pediculus humanus dengan pediculus animalis. Pediculus ini merupakan parasir

obligat artinya harus menghisap darah manusia untuk dapat bertahan hidup.

Penyakit ini banyak terjadi di lingkungan yang padat dan penularannya dapt

melalui benda yang dipakai oleh penderita ataupun secara kontak langsung.2

Pengetahuan dasar tentang penyakit scabies diletakkan oleh Von Hebra,

bapak dermatologi modern. Penyebabnya pertama kali ditemukan oleh Benomo

pada tahun 1687, kemudian oleh Mellanby dilakukan percobaan induksi pada

sukarelawan selama perang dunia II.2

Invasi penyakit creeping disease sering terjadi pada anak-anak terutama yang

sering berjalan tanpa alas kaki, atau yang sering berhubungan dengan tanah atau

pasir.Demikian pula para petani dan tentara sering mengalami hal yang sama.

Penyakit ini banyak terdapat di daerah tropis atau subtropis yang hangat dan

lembab.2

Infeksi parasit pada kulit manusia dapat menular melalui kontak secara

langsung atau kontak secara tidak langsung. Untuk itu melakukan pengobatan

terhadap seseorang yang memiliki keluhan yang sama dengan penderita dalam

waktu yang bersamaan sangat dianjurkan. Hal ini dilakukan untuk mencegah

infeksi ulang dari parasit tersebut (rekuren).

BAB II

1

Page 2: Referat Mas Wiko

TINJAUAN PUSTAKA

A. KULIT

ANATOMI KULIT 4,5

Kulit adalah suatu organ pembungkus seluruh permukaan luar

tubuh, merupakan organ terberat dan terbesar dari tubuh. Seluruh kulit

beratnya 16% berat tubuh, pada orang dewasa sekitar 2,7-3,6 kg dan

luasnya sekitar 1,5-1,9 meter persegi. Tebalnya kulit bervariasimulai 0,5-6

mm tergantung dari letak, umur dan jenis kelamin. Kulit tipis terletak pada

kelopak mata, penis, labium minus dan kulit bagian medial bagian

atas.Sedangkan kulit tebal terdapat pada telapak tangan, telapak kaki,

pungung, bahu, dan bokong.

Secara embriologis kulit berasal dari dua lapisan yang berbeda,

lapisan luar adalah epidermis yang merupakan lapisan epitel berasal dari

ectoderm sedangkan lapisan dalam yang berasal dari mesoderm adalah

dermis dan korium yang merupakan suatu lapisan jaringan ikat.

Epidermis

Adalah lapisan luar kulit yang tipis. Terdiri dari epitel berlapis

gepeng bertanduk, mengandung sel melanosit,l angerhans dan merkel.

Tebal epidermis berbeda-beda pada berbagai tempat di tubuh, paling

tebal padatelapak tangan dan kaki.Ketebalan epidermis hanya sekitar

5% dari seluruh ketebalan kulit. Terjadi regenerasi setiap 4-6 minggu.

Epidermis terdiri atas lima lapisan (lapisan yang paling atas sampai

yang terdalam) :

1. Stratum Korneum, terdiri dari sel keratinosit yang bisa mengelupas

dan berganti.

2. Stratum Lusidum, berupa garis translusen, biasanya terdapat pada

kulit tebal telapak tangan dan kaki, tidak tampak pada kulit tipis.

3. Stratum Granulosum, ditandai oleh 3-5 lapis sel polygonal gepeng

yang intinya di tengah sitoplasma terdiri oleh granula basofilik

2

Page 3: Referat Mas Wiko

kasar yang dinamakan granula keratohialin yang mengandung

protein kaya akan histidin, terdapat pada sel langerhans.

4. Stratum Spinosum, terdapat berkas-berkas filament yang

dinamakan tonofibril dan memegang peranan penting untuk

mempertahankan kohesi sel dan melindungi terhadap efek abrasi.

Epidermis pada tempat yang terus mengalami gesekan dan tekanan

mempunyai stratum spinosium dengan lebih banyak tonofibril.

Stratum basale dan stratum spinosium disebut sebagai lapisan

Malphigi, terdapat sel langerhans.

5. Stratum Basale (Stratum Germinativum), terdapat aktivitas mitosis

yang hebat dan bertanggung jawab dalam pembaharuan sel

epidermis secara konstan.

Epidermis diperbaharui setiap 28 hari untuk migrasi

kepermukaan, hal ini tergantung letak, usia dan factor lain.

Merupakan satu lapis sel yang mengandung melanosit.

Fungsi epidermis : Proteksi barier, organisasi sel, sintesis

vitamin D dan sitokin, pembelahan dan mobilisasi sel, pigmentasi

(melanosit) dan pengenalan allergen (sel langerhans).

Dermis

Dermis merupakan bagian yang paling penting di kulit yang

sering dianggap sebagai “True Skin”. Terdiri atas jaringan ikat yang

menyokong epidermis dan menghubungkannya denganjaringan

subcutis. Tebalnyabervariasi, yang paling tebal pada telapak kaki

sekitar 3 mm.

Dermis terdiri dari dua lapisan :

1. Lapisan papiler; tipis mengandung jaringan ikat jarang.

2. Lapisan reticuler; tebal terdiri dari jaringan ikat padat.

Serabut-serabut kolagen menebal dan sintesa kolagen

berkurang dengan bertambahnya usia. Serabut elastin jumlahnya terus

meningkat dan menebal, kandungan elastin kulit manusia meningkat

kira-kira lima kali dari fetus sampai dewasa. Pada usia lanjut kolagen

3

Page 4: Referat Mas Wiko

sering bersilangan dalam jumlah besar dan serabut elastin berkurang

menyebabkan kulit terjadi kehilangan kelemasannya dan tampak

banyak keriput.

Dermis mempunyai banyak pembuluh darah, dermis juga

mengandung beberapa derivat epidermis yaitu folikel rambut, kelenjar

sebasea dan kelenjar keringat. Kualitas kulit tergantung banyak

tidaknya derivat epidermis di dalam dermis.

Fungsi dermis : stuctur penunjang, mechanical strength, suplai

nutrisi, menahan shearing forces dan respon inflamasi.

Subcutis

Merupakan lapisan di bawah dermis atau hypodermis yang

terdiri dari lapisan lemak. Lapisan ini terdapatjaringan ikat yang

menghubungkan kulit secara longgar dengan jaringan dibawahnya.

Jumlah dan ukurannya berbeda-beda menurut daerah di tubuh dan

keadaan nutrisi individu. Adapun fungsinnya untuk menunjang suplay

darah ke dermis untuk regenerasi.

Fungsi subcutis : melekat kestructur dasar, isolasi panas,

cadangan kalori, control bentuk tubuh dan mechanical absorber.

Vascularisasi kulit

Arteri yang memberi nutrisi pada kulit membentuk fleksus terletak

antara lapisan papiler dan reticuler dermis, selain itu diantara dermis dan

jaringan subcutis. Cabang kecil meninggalkan fleksus ini

memvascularisasi papilla dermis, tiap papilla dermis punya satu arteri

asenden dan satu cabang vena. Pada epidermis tidak terdapat pembuluh

darah tapi mendapat nutrient dari dermis melalui membrane epidermis.

4

Page 5: Referat Mas Wiko

FUNGSI KULIT 4,5

1. Fungsi Proteksi

Kulit punya bantalan lemak, ketebalan, serabut jaringan

penunjang yang dapat melindungi tubuh dari gangguan :

- fisis/ mekanis : tekanan, gesekan, tarikan.

- kimiawi : iritan seperti lisol, karbil, asam, alkali kuat

- panas : radiasi, sengatan sinar UV

- infeksi luar : bakteri, jamur

Beberapa macam perlindungan :

- Melanosit => lindungi kulit dari pajanan sinar matahari dengan

mengadakan tanning(penggelapan kulit)

- Stratum korneum impermeable terhadap berbagai zat kimia dan air.

- Keasaman kulit kerna ekskresi keringat dan sebum => perlindungan

kimiawo terhadap infeksi bakteri maupun jamur

- Proses keratinisasi => sebagai sawar (barrier) mekanis karena sel mati

melepaskan diri secara teratur.

2. Fungsi Absorpsi => permeabilitas kulit terhadap O2, CO2, dan uap air

memungkinkan kulit ikut mengambil fungsi respirasi. Kemampuan

absorbsinya bergantung pada ketebalan kulit, hidrasi, kelembaban,

5

Page 6: Referat Mas Wiko

metabolisme, dan jenis vehikulum. PEnyerapan dapat melalui celah antar

sel, menembus sel epidermis, melalui muara saluran kelenjar.

3. Fungsi Ekskresi => mengeluarkan zat yang tidak berguna bagi tubuh

seperti NaCl, urea, asam urat, dan amonia. Pada fetus, kelenjar lemak

dengan bantuan hormon androgen dari ibunya memproduksi sebum untuk

melindungi kulitnya dari cairan amnion, pada waktu lahir ditemui sebagai

Vernix Caseosa.

4. Fungsi Persepsi => kulit mengandung ujung saraf sensori di dermis dan

subkutis. Saraf sensori lebih banyak jumlahnya pada daerah yang erotik.

- Badan Ruffini di dermis dan subkutis => peka rangsangan panas

- Badan Krause di dermis => peka rangsangan dingin

- Badan Taktik Meissner di papila dermis => peka rangsangan rabaan

- Badan Merkel Ranvier di epidermis => peka rangsangan rabaan

- Badan Paccini di epidemis => peka rangsangan tekanan

- Proses keratinisasi => sebagai sawar (barrier) mekanis karena fungsi

respirasi. Kemampuan absorbsinyabergantung pada ketebalan kulit,

hidrasi, kelembaban, metabolisme, dan jenis vehikulum. Penyerapan

dapat melalui celah antar sel, menembus sel epidermis, melalui muara

saluran kelenjar.

5. Fungsi Pengaturan Suhu Tubuh (termoregulasi) => dengan cara

mengeluarkan keringat dan mengerutkan (otot berkontraksi) pembuluh

darah kulit. Kulit kaya pembuluh darah sehingga mendapat nutrisi yang

baik. Tonus vaskuler dipengaruhi oleh saraf simpatis (asetilkolin). Pada

bayi, dinding pembuluh darah belum sempurna sehingga terjadi

ekstravasasi cairan dan membuat kulit bayi terlihat lebih edematosa

(banyak mengandung air dan Na)

6. Fungsi Pembentukan Pigmen => karena terdapat melanosit (sel pembentuk

pigmen) yang terdiri dari butiran pigmen (melanosomes)

7. Fungsi Keratinisasi => Keratinosit dimulai dari sel basal yang

mengadakan pembelahan, sel basal yang lain akan berpindah ke atas dan

berubah bentuknya menjadi sel spinosum, makin ke atas sel makin

6

Page 7: Referat Mas Wiko

menjadi gepeng dan bergranula menjadi sel granulosum. Makin lama inti

makin menghilang dan keratinosit menjadi sel tanduk yang amorf. Proses

ini berlangsung 14-21 hari dan memberi perlindungan kulit terhadap

infeksi secara mekanis fisiologik.

8. Fungsi Pembentukan Vitamin D => kulit mengubah 7 dihidroksi kolesterol

dengan pertolongan sinar matahari. Tapi kebutuhan vit D tubuh tidak

hanya cukup dari hal tersebut. Pemberian vit D sistemik masih tetap

diperlukan.

B. PENYAKIT PARASIT PADA KULIT

Penyakit parasit yang sering terjadi pada manusia diantaranya: pedikulosis,

scabies, dan creeping disease.

1. Pedikulosis

Pedikulosis merupakan infeksi kulit dan rambut manusia yang disebabkan

oleh Pediculus dari famili Pediculidae. Pediculus ini dapat menyerang

manusia maupun hewan sehingga dibedakan Pediculus humanus untuk yang

menyerang manusia dan Pediculus animalis untuk yang menyerang hewan.

Pediculus merupakan parasit obligat yang harus menghisap darah manusia

untuk dapat mempertahankan hidup.

Pada manusia sendiri, terdapat klasifikasi pedikulosis berdasarkan spesies

pediculus yang menyerang beserta tempat predileksinya yaitu:2

1. Pediculus humanus capitis yang menyebabkan pedikulosis kapitis

2. Pediculus humanus corporis yang menyebabkan pedikulosis korporis

3. Pthirus pubis yang menyebabkan pedikulosis pubis

7

Page 8: Referat Mas Wiko

a. Pedikulosis Kapitis

Definisi

Pedikulosis Kapitis merupakan infeksi kulit dan rambut kepala

yang disebabkan oleh Pediculus humanus capitis.2

Epidemiologi

Infestasi dari Pediculus humanus capitis ini tersebar luar diseluruh

dunia dan biasanya menyerang anak-anak usia sekolah. Penyakit ini cepat

meluas dalam lingkungan hidup yang padat misalnya di asrama dan panti

asuhan. Selain itu faktor kebersihan yang kurang baik seperti jarang

membersihkan rambut atau rambut yang susah dibersihkan (rambut

panjang pada wanita) juga turut berperan dalam penyebaran penyakit ini.

Cara penularan penyakit ini biasanya melalui perantara seperti sisir, bantal,

kasur, dan topi.2

Gambar 1. Kutu rambut dan pubis

Sumber: http://www.aafp.org/2004/.jpg

Etiologi

Pediculus humanus capitis memiliki 2 mata dan 3 pasang kaki.

Yang betina berukuran panjang 1,2-3,2 mm dan lebar sekitar setengah dari

panjangnya sedangkan yang jantan lebih kecil dan jumlahnya sedikit. Kaki

Pediculus humanus capitis didesain untuk mencengkeram rambut dan

dapat berjalan 23cm permenit. Siklus hidupnya melalui stadium telur,

8

Page 9: Referat Mas Wiko

larva, nimfa, dan dewasa. Pediculus humanus capitis betina dapat bertelur

5-10 telur perhari. Telur diletakkan di sepanjang rambut dan mengikuti

tumbuhnya rambut sehingga makin ke ujung terdapat telur yang lebih

matang. Pediculus humanus capitis harus menghisap darah terlebih dahulu

sebelum melakukan kopulasi. Jangka waktu hidup Pediculus humanus

capitis sekitar 30 hari. Pediculus humanus capitis biasanya hanya dapat

hidup 1-2 hari di luar scalp sedangkan telurnya dapat bertahan hingga 10

hari.2,3

Gambar 2: Telur kutu di rambut

Sumber: Wolff K et al. Fitzpatrick’s dermatology in general medicine 7th

ed. New York: McGraw-Hill;2007.

Gambar 3: Siklus Pediculosis Capitis

9

Page 10: Referat Mas Wiko

Gambar 4: Siklus hidup

Patogenesis

Kelainan kulit yang timbul biasanya disebabkan garukan untuk

menghilangkan rasa gatal. Rasa gatal disebabkan oleh reaksi

hipersensitivitas terhadap saliva yang diproduksi Pediculus humanus

capitis saat menghisap darah. 2

Gejala Klinis

Gejala mula yang dominan hanya rasa gatal, terutama pada daerah

oksiput dan temporal serta dapat meluas ke seluruh kepala. Kemudian

karena garukan dapat menyebabkan erosi, eskoriasi, dan infeksi sekunder

berupa pus dan krusta. Bila terjadi infeksi sekunder yang berat, rambut

akan bergumpal karena banyaknya pus dan krusta dan disertai perbesaran

kelenjar getah bening regional. Pada keadaan ini kepala akan memberikan

bau busuk.2,5

10

Page 11: Referat Mas Wiko

Pembantu diagnosis

Cara yang paling diagnostik adalah menemukan kutu atau telur

terutama dicari di daerah oksiput dan temporal. Telur berwarna abu-abu

dan berkilat.2,5

Diagnosis Banding

Tinea kapitis, Pioderma, Dermatitis seboroika 2,5

Pengobatan

Pengobatan bertujuan memusnahkan seluruh Pediculus humanus

capitis dan mengobati infeksi sekunder. Pengobatan yang terbaik adalah

malathion 0,5% atau 1% bentuk lotio atau spray. Cara pakainya adalah

pada malam hari sebelum tidur rambut dicuci dengan sampo kemudian

diapakai lotio malathion dan kepala ditutup dengan kain. Keesekon

harinya rambut dicuci lagi dengan sampo dan disisir dengan sisir halus dan

rapat. Obat ini sukar didapat.2

Di Indonesia obat yang cukup efektif dan mudah didapat adalah

Gammexane 1%. Cara pakainya dioleskan lalu didiamkan 12 jam

kemudian dicuci dan disisir agar semua kutu dan telur terlepas. Jika masih

ada telur, dapat diulangi seminggu kemudian. Obat lainnya adalah benzil

benzoat 25%.2

Pada keadaan infeksi sekunder yang berat sebaiknya rambut dicukur,

infeksi sekunder diobati dulu dengan antibiotika sistemik dan topical lalu

disusul obat di atas dalam bentuk sampo.Higiene merupakan salah satu

sarat untuk tidak terjadi residif. 2

b. Pedikulosis Korporis

Definisi

11

Page 12: Referat Mas Wiko

Infeksi kulit yang disebabkan oleh Pediculus humanus var

corporis.2

Epidemiologi

Pedikulosis Korporis sering juga disebut penyakit orang miskin

dimana banyak ditemukan pada orang dewasa yang homeless, grup yang

hidup dengan kebersihan yang kurang, para pengungsi, penggembala, dan

para tentara pada waktu perang. Penyakit ini sering disebut penyakit

vagabond karena kutu idak melekat pada kulit namun pada serat kapas di

sela lipatan pakaian dan hanya transien ke kulit untuk menghisap darah.

Tidak ada predileksi untuk ras, usia, dan jenis kelamin. Cara penularannya

adalah melalui pakaian dan pada orang yang dadanya berambut terminal

kutu dapat melekat langsung pada rambut tersebut dan dapat ditularkan

melalui kontak langsung.2

Gambar 5: Pediculosis corporis

Etiologi

Pediculus humanus corporis juga memiliki 2 jenis kelamin yaitu

jantan dan betina. Pediculus humanus corporis betina berukuran 1,2-4,2

mm dan lebar sekitar setengah panjang sedangkan yang ajntan lebih kecil.

Secara umum Pediculus humanus corporis berukuran 30% lebih besar dari

Pediculus humanus capitis. Jangka waktu hidup Pediculus humanus

12

Page 13: Referat Mas Wiko

corporis sekitar 18 hari dan dapat bertahan pada pakaian tanpa menghisap

darah selama 3 hari. 2,5

Patogenesis

Kelainan kulit yang timbul biasanya disebabkan garukan untuk

menghilangkan rasa gatal. Rasa gatal disebabkan oleh reaksi

hipersensitivitas terhadap saliva yang diproduksi Pediculus humanus

corporis saat menghisap darah. 2

Gejala Klinis

Umumnya hanya ditemukan kelainan berupa bekas garukan pada

badan karena gatal baru dapat berkurang setelah garukan yang lebih

intensif. Kadang timbul infeksi sekunder dengan perbesaran kelenjar getah

bening regional.2

Diagnosis Banding

Neurotic excoriation, Skabies, gigitan serangga, dan folikulitis.2,5

Pengobatan

Di Indonesia obat yang cukup efektif dan mudah didapat adalah

Gammexane 1%. Cara pakainya dioleskan ke seluruh tubuh lalu

didiamkan 24 jam kemudian penderita mandi. Jika masih belum sembuh,

dapat diulangi 4 hari kemudian. Obat lain adalah bubuk malathion 2% dan

benzil benzoat 25%. Pakaian harus di setrika dengan tujuan membunuh

telur dan kutu.2

c. Pedikulosis Pubis

Definisi

13

Page 14: Referat Mas Wiko

Pedikulosis Pubis merupakan infeksi rambut pada daerah pubis dan

sekitarnya akibat Pthirus pubis. 2

Epidemiologi

Penyakit ini menyerang orang dewasa dan digolongkan sebagai

penyakit akibat hubungan seksual serta dapat pula menyerang kumis dan

janggut. Infeksi ini juga dapat terjadi pada anak-anak yaitu pada alis dan

bulu mata serta pada tepi batas rambut kepala. Cara penularannya

umumnya dengan kontak langsung. 2

Etiologi

Pthirus pubis memiliki 2 jenis kelamin dengan yang betina lebih

besar dari yang jantan dan panjang sama dengan lebar yaitu 1-2 mm.

Pithirus pubis sering disebut crab louse karena kemiripan morfologinya

dengan kepiting. Jangka waktu hidup Pthirus pubis adalah 2 minggu dan

Pithirus pubis dewasa dapat hidup sampai 36 jam di luar host nya.2,3

Gejala Klinis

Gejala utama yang timbul adalah gatal di daerah pubis dan

sekitarnya. Gatal dapat meluas hingga ke abdomen dan dada. Dijumpai

bercak-bercak yang berwarna keabu-abuan atau kebiruan yang disebut

makula serulae. Kutu ini dapat dilihat dengan mata biasa dan biasanya

susah dilepaskan karena kepalanya dimasukkan ke dalam folikel rambut.

Gejala lainnya adalah black dot yaitu bercak-bercak hitam yang tampak

jelas pada celana dalam. Bercak hitam ini merupakan krusta dari darah

yang sering salah diinterpretasikan sebagai hematuria. Kadang-kadang

terjadi infeksi sekunder dengan perbesaran kelenjar getah bening.2,5

14

Page 15: Referat Mas Wiko

Gambar 5 :Pediculosis Pubis

Sumber: encrypted-tbn3.gstatic.com

Diagnosis Banding

Dermatitis seboroika, tinea kruris 2,5

Pengobatan

Pengobatannya mirip dengan pedikulosis lainnya yaitu

Gammexane 1% atau benzil benzoat 25% yang dioleskan dan didiamkan

selama 24 jam. Pengobatan diulangi 4 hari kemudian jika belum sembuh.

Sebaiknya rambut kelamin dicukur. Pakaian dalam disetrika dan mitra

seksual juga diperiksa.2

Krotamiton 1% krim atau lotion ,dioleskan sekali sehari dan dapat

diulang sesudah satu minggu. Infeksi sekunder diobati dengan antibiotik

seperti penisilin dan eritromisin.5

2. Skabies

Definisi

Skabies merupakan infestasi pada kulit manusia yang disebabkan

oleh penetrasi parasit obligat Sarcoptes Scabiei varian hominis ke

epidermis. 2

Epidemiologi

15

Page 16: Referat Mas Wiko

Diperkirakan lebih dari 300 juta orang di seluruh dunia telah

terinfeksi skabies. Skabies dapat menyerang pada semua kalangan

meskipun lebih banyak pada kalangan sosioekonomi yang rendah. Selain

itu faktor kebersihan juga menjadi faktor yang menunjang perkembangan

dari penyakit ini. Skabies lebih prevalen pada daerah urban/ perkotaan

terutama daerah-daerah yang sangat padat. 2

Cara transmisi dapat melalui kontak langsung maupun kontak tidak

langsung. Pada kontak langsung terjadi kontak antara kulit dengan kulit

contohnya berjabat tangan, tidur bersama, dan hubungan seksual.

Sedangkan untuk kontak tidak langsung dapat melalui benda seperti

pakaian, handuk, sprei, bantal, dan lain-lain. Penularan biasanya oleh

Sarcoptes scabiei betina yang sudah dibuahi dan terkadang oleh bentuk

larva.2

Etiologi

Sarcoptes scabiei termasuk dalam filum Arthropoda, kelas

Arachnida, ordo Ackarima, famili Sarcoptes. Pada manusia disebut

Sarcoptes scabiei var. hominis namun juga ada Sarcoptes scabiei lain

misalnya Sarcoptes scabiei var. animalis. Secara morfologi berbentuk

oval, punggung cembung, dan bagian perut rata. Ukurannya 330-450

mikron x 250-350 mikron untuk yang betina dan 200-240 mikron x 150-

200 mikron untuk yang jantan. Sarcoptes scabiei dewasa memiliki 4

pasang kaki, 2 pasang di depan sebagai alat untuk melekat dan 2 pasang di

belakang di mana yang betina berakhir dengan rambut sedangkan untuk

yang jantan pasangan kaki ketiga berakhir dengan rambut dan pasangan

kaki keempat berakhir dengan alat perekat. 2,3

16

Page 17: Referat Mas Wiko

Gambar 6: Sarcoptes scabiei

Siklus hidup dari Sarcoptes scabiei : setelah terjadi kopulasi di atas

kulit, S.scabiei jantan akan mati atau kadang-kadang masih dapat hidup

beberapa hari dalam terowongan yang digali oleh yang betina. Sarcoptes

scabiei betina yang telah dibuahi akan menggali teowongan dalam stratum

korneum dengan kecepatan 2-3 milimeter perhari dan meletakkan telurnya

2-4 butir perhari sampai mencapai jumlah 40 atau 50. Bentuk betina yang

telah dibuahi ini dapat hidup sekitar sebulan. Telur akan menetas biasanya

dalam waktu 3-5 hari dan menjadi larva yang memiliki 3 pasang kaki.

Setelah 2-3 hari larva akan menjadi nimfa yang memiliki bentuk yaitu

jantan dan betina dengan 4 pasang kaki. Siklus hidup dari telur sampai

menjadi bentuk dewasa memerlukan waktu 8-12 hari. 2,3

Gambar 7: siklus hidup scabies

17

Page 18: Referat Mas Wiko

Gambar 8: Perjalanan penyakit dan predileksi scabies

Patogenesis

Kelainan pada kulit dapat disebabkan tidak hanya oleh skabies

tetapi juga oleh penderita itu sendiri akibat garukan. Gatal yang terjadi

akibat sensitisasi terhadap sekret dan eskret dari S.scabiei memerlukan

waktu kira-kira sebulan setelah infestasi. Pada saat itu akan terdapat

kealinan kulit yang menyerupai dermatitis dengan ditemukannya papul,

vesikel, urtika, dan lain-lain. Intervensi berupa garukan akan dapat

menyebabkan lesi sekunder seperti erosi, eskoriasi, krusta, dan infeksi

sekunder. Rata-rata jumlah Sarcoptes scabiei yang berada pada host

biasanya tidak lebih dari 20, kecuali pada crusted scabies atau disebut juga

18

Page 19: Referat Mas Wiko

Norwegian scabies dimana pada host dapat berjumlah sampai jutaan

Sarcoptes scabiei. Bentuk crusted scabies ini ditandai dengan dermatosis

berkrusta pada tangan dan kaki, kuku yang distofik, dan skuama yang

generalisata. Bentuk ini sangat menular namun rasa gatalnya sedikit.

Sarcoptes scabiei dapat ditemukan dalam jumlah besar. Individu dengan

HIV (Human Immunodeficiency Virus), manula, dan pasien dengan

pengobatan imunosurpresi memiliki risiko yang lebih besar untuk terkena

crusted scabies . 2

Gambar 9: Lesi pada skabies

Klasifikasi Skabies

Terdapat beberapa bentukskabies atipik yang jarang ditemuan dan

sulit dikenal, sehingga dapat menimbulkan kesalahan diagnosis. Beberapa

bentuk tersebut antara lain 6 :

1. Skabies pada orang bersih (scabies of cultivated)

Bentuk ini ditandai dengan lesi berupa papul dan terowongan yang

sedikit jumlahnya sehingga sangat sukar ditemukan.6

2. Skabies incognito

19

Page 20: Referat Mas Wiko

Bentuk ini timbul pada skabies yang diobati dengan kortikosteroid

sehingga gejala dan tanda klinis membaik, tetapi tungau tetap ada dan

penularan masih bisa terjadi. Skabies incognito sering juga menunjukkan

gejala klinis yang tidak biasa, distribusi atipik, lesi luas dan mirip penyakit

lain.

3. Skabies nodular

Pada bentuk ini lesi berupa nodus coklat kemerahan yang gatal.

Nodus biasanya terdapat di daerah tertutup, terutama pada genitalia laki-

laki, inguinal dan aksila. Nodus ini timbul sebagai reaksi hipersensetivitas

terhadap tungau skabies.

Pada nodus yang berumur lebih dari satu bulan tungau jarang ditemukan.

Nodus mungkin daat menetap selama beberapa bulan sampai satu tahun

meskipun telah diberi pengobatan anti skabies dan kortikosteroid

4. Skabies yang ditularkan melalui hewan

Di Amerika, sumber utama skabies adalah anjing. Kelainan ini

berbeda dengan skabies manusia yaitu tidak terdapat terowongan, tidak

menyerang sela jari dan genitalia eksterna. Lesi biasanya terdapat pada

daerah dimana orang seringkontak/memeluk binatang kesayangannya

yaitu paha, perut, dada dan lengan. Masa inkubasi lebih pendek dan

transmisi lebih mudah. Kelainan ini bersifat sementara (4-8 minggu) dan

dapat sembuh sendiri karena S. scabei var binatang tidak dapat

melanjutkan siklus hidupnya pada manusia.6

5. Skabies Norwegia

Skabies Norwegia atau skabies krustosa ditandai oleh lesi yang

luas dengan krusta, skuama generalisatadan hyperkeratosis yang tebal.

20

Page 21: Referat Mas Wiko

Tempat presileksi biasanya kilit kepala yang berambut, telinga bokong,

siku, lutut, telapak tangan dan kaki yang dapat disertai distrofi kuku.

Berbeda dengan skabies biasa, rasa gatal pada penderita skabies Norwegia

tidak menonjol tetapi bentuk ini sangat menular karena jumlah tungau

yang menginfestasi sangat banyak (ribuan). Skabies Norwegia terjadi

akibat defisiensi imunologik sehingga sistem imun tubuh gagal membatasi

proliferasi tungau dapat berkembang biak dengan mudah.

6. Skabies pada bayi dan anak

Lesi skabies pada anak dapat mengenai seluruh tubuh, termasuk

seluruh kepala, leher, telapak tangan, telapak kaki, dan sering terjadi

infeksi sekunder berupa impetigo, ektima sehingga terowongan jarang

ditemukan. Pada bayi, lesi di muka. 6

7. Skabies terbaring di tempat tidur (bed ridden)

Penderita penyakit kronis dan orang tua yang terpaksa harus

tinggal ditempat tidur dapat menderita skabies yang lesinya terbatas.6

Gejala Klinis

Terdapat 4 tanda kardinal :

a. Pruritus nokturna, gatal pada malam hari disebabkan karena aktivitas

Sarcoptes scabiei ini lebih tinggi pada suhu yang lebih lembab dan

panas.

b. Penyakit ini menyerang manusia secara kelompok misalnya dalam

sebuah keluarga biasanya seluruh anggota keluarga terkena infeksi.

Pada sebuah perkampungan padat penduduk, sebagian besar tetangga

yang berdekatan akan terkena infeksi dari Sarcoptes scabiei juga.

Selain itu dapat terjadi hiposensitisasi dimana seluruh keluarganya

terkena infestasi dari Sarcoptes scabiei namun tidak menunjukkan

gejala. Di sini penderita tersebut hanya bertindak sebagai carrier.

21

Page 22: Referat Mas Wiko

c. Adanya terowongan (kunikulus) pada tempat predileksi yang berwarna

putih atau keabu-abuan, berbentuk garis lurus atau berkelok, dengan

rata-rata panjang 1 cm. Pada ujung kunikulus ditemukan papul atau

vesikel. Jika timbul infeksi sekunder ruam kulit menjadi polimorf

(pustul, erosi, eskoriasi, dsb). Tempat predileksinya biasanya madalah

tempat dengan stratum korneum yang tipis yaitu: sela-sela jari tangan,

pergelangan, siku bagian luar, areola mammae, umbilikus, bokong,

genitalia eksterna, dan perut bagian bawah. Pada bayi biasanya pada

telapak tangan dan kaki.

d. Ditemukan S.scabiei pada satu atau lebih stadium hidup. Menemukan

Sarcoptes scabiei merupakan hal paling diagnostik. 2

Gambar 10: Lesi pada skabies

Diagnosis Banding

Penyakit skabies disebut-sebut sebagai the great imitator karena

gejala-gejalanya dapat menyerupai berbagai jenis penyakit kulit dengan

keluhan gatal. Adapun diagnosis banding skabies adalah: dermatitis

atopik, dermatitis kontak, dermatitis herpetiformis, eksema dishidrotik,

pedikulosis korporis, prurigo, reaksi gigitan serangga, dan lain-lain.2,5

22

Page 23: Referat Mas Wiko

Pengobatan

Syarat obat yang ideal untuk skabies adalah:

a. Efektif untuk seluruh stadium

b. Tidak menimbulkan iritasi dan tidak toksik

c. Tidak berbau dan kotor serta tidak merusak atau mewarnai pakaian

d. Mudah diperoleh dan murah

Cara pengobatan skabies adalah seluruh anggota keluarga harus diobati

termasuk penderita yang hiposensitisasi.

Jenis obat topikal:

a. Sulfur presipitatum dengan kadar 4-20% dalam bentuk salep atau krim.

Jenis obat ini kurang efektif terhadap stadium telur karena itu

penggunaannya tidak boleh kurang dari 3 hari. Kekurangan yang lain

adalah berbau dan mengotori pakaian serta terkadang dapat

menimbulkan iritasi. Namun obat ini aman untuk bayi kurang dari 2

tahun.

b. Benzil-benzoat (20-25%) efektif untuk seluruh stadium, diberikan

setiap malam selama tiga hari. Obat ini sulit diperoleh, sering memberi

iritasi, dan kadang-kadang makin gatal setelah dipakai.

c. Gammexane (Gama Benzena Heksa Klorida), kadarnya 1% dalam

krim atau lotio, termasuk obat pilihan karena efektif terhadap seluruh

stadium, mudah digunakan, dan jarang menyebabkan iritasi. Obat ini

tidak dianjurkan untuk anak di bawah 6 tahun dan wanita hamil karena

toksik terhadap susunan saraf pusat. Pemberian cukup sekali dan dapat

diulangi seminggu kemudian jika gejala masih ada.

d. Krotamiton 10% dalam krim atau lotio, juga merupakan obat pilihan

yang memiliki 2 efek sebagai anti skabies dan anti gatal. Harus

dijauhkan dari mata, mulut, dan uretra.

e. Permetrin 5% dalam krim, kurang toksik dibandingkan gammexane

dengan efektivitas yang sama. Aplikasi hanya sekali dan dihapus

23

Page 24: Referat Mas Wiko

setelah 10 jam. Dapat diulangi setelah seminggu jika belum sembuh.

Tidak dianjurkan untuk bayi di bawah 2 bulan. 2,4,5

Keluhan gatal dapat diberi antihistamin dengan setengah dosis dan

infeksi sekunder diberi antibiotika.4

Prognosis

Dengan memperhatikan pemilihan dan cara pemakaian obat serta

pengobatan dan menghilangkan factor predisposisi, maka penyakit ini

dapat diberantasa dan member prognosis yang lebih baik. 2

3. Creeping disease

Definisi

Cutaneous Larva Migrans adalah kelainan kulit yang merupakan

peradangan berbentuk linear atau berkelok-kelok, menimbul dan progresif,

disebabkan invasi larva cacing tambang yang berasal dari anjing dan

kucing. 2

Epidemiologi

Penyakit ini ditemuka tersebar luas di daerah tropis dan subtropis

terutama Afrika, India, Amerika Serikat bagian tenggara, Amerika Tengah

dan Selatan, dan Asia Tenggara. Penyakit ini sering terjadi pada anak-anak

terutama yang berjalan tanpa alas kaki, bermain tanah atau pasir, ataupun

berjalan di daerah pantai. Demikian juga terjadi pada petani dan tentara. 2

Etiopatogenesis

Penyebab utama dari penyakit ini adalah larva yang berasal dari

cacing tambang anjing dan kucing yaitu Ancylostoma braziliense dan

Ancylostoma caninum. Selain itu dapat pula oleh Bunostomum

phlebotomum (cacing pada sapi) dan Uncinaria stenocephala (cacing pada

anjing-anjing Eropa). Larva lalat misalnya Castrophilus dan cattle fly juga

dapat menyebabkan penyakit ini. Biasanya larva yang menginfeksi ini

24

Page 25: Referat Mas Wiko

merupakan stadium ketiga dari siklus hidupnya. Nematoda hidup di

hospes, telurnya tedapat pada kotoran binatang dan menjadi larva yang

mampu melakukan penetrasi ke kulit. Larva ini tinggal di kulit dan

berjalan-jalan sepanjang dermo-epidermal, setelah beberapa jam atau hari

akan timbul gejala di kulit.2

Gambar 11 : Lesi pada creeping disease

Sumber: Wolff K et al. Fitzpatrick’s dermatology in general

medicine 7th ed. New York: McGraw-Hill;2007.

Gejala Klinis

Masuknya larva biasanya disertai rasa gatal dan panas. Mula-mula

timbul papul yang kemudian diikuti lesi yang khas yaitu lesi berbentuk

linear atau berkelok-kelok dengan diameter 2-3 mm berwarna kemerahan.

Adanya lesi papul eritematosa menunjukkan bahwa larva tersebut telah

berada di kulit selama beberapa jam atau hari.2,4

Perkembangan papul merah ini menjalar seperti benang berkelok-

kelok, polisiklik, serpiginosa, menimbul, dan membentuk terowongan.

Mencapai panjang beberapa cm. Rasa gatal biasanya lebih hebat malam

hari.Tempat predileksi adalah tungkai, plantar, tangan, anus, bokong, dan

paha.

Diagnosis

25

Page 26: Referat Mas Wiko

Berdasarkan bentuk khas, yakni terdapatnya kelainan seperti

benang yang lurus dan berkelok-kelok ,menimbul dan terdapat papul atau

vesikel diatasnya. 2

Diagnosis banding

Dengan melihat adanya terowongan harus dibedakan dengan

scabies, pada scabies terowongan yang terbentuk tidak akan sepanjang

penyakit ini. Bila melihat bentuk polisiklik sering dikacaukan dengan

dermatofitosis. Pada permukaan lesi berupa papula, karena itu sering

diduga insect bite. Bila invasi larva yang timbul serentak ,papul-papul lesi

dini sering menyerupai herpes zoster stadium permulaan. 2,4,5

Pengobatan

Tiabendazol cukup efektif dengan dosis 50 mg/kg BB/ hari, sehari

2 kali, diberikan berturut-turut selama 2 hari. Dosis maksimum adalah 3 gr

sehari. Jika belum sembuh dapat diulang setelah beberapa hari. Efek

sampingnya adalah mual, pusing, dan muntah. Obat ini sukar didapat.

Obat lain adalah Albendazole dengan dosis 400mg sebagai dosis tunggal

diberikan 3 hari berturut-turut.

Cara lain adalah dengan cyrotherapy menggunakan CO2 snow (dry

ice) dengan penekanan selama 45 menit sampai 1 jam selama 2 hari

berturut-turut. 2,4

BAB III

26

Page 27: Referat Mas Wiko

KESIMPULAN

Terjadinya penyakit parasit pada kulit, kebanyakan terjadi pada orang

yang memiliki higienis yang kurang baik seperti pada orang yang jarang

mandi, jarang keramas, jarang mencuci pakaian, dan jarang mencuci tangan

setelah kontak dengan tanah . Maka dari itu timbullah infeksi dari parasit

hewani ini seperti pedikulosis, scabies dan creeping disease.

Selain faktor kebersihan yang kurang, infeksi yang disebabkan oleh

parasit juga banyak terjadi pada orang-orang yang memiliki kehidupan

sosioekonomi yang rendah dan orang-orang yang tinggal di tempat yang

padat penghuni.

Pengobatan sebaiknya dilakukan dalam waktu yang bersamaan dengan

penderita yang memiliki keluhan yang sama, yang tinggal dilingkugan sekitar

penderita. Hal ini dilakukan untuk mengulangi kejadian rekurensi.

DAFTAR PUSTAKA

1. Wolff K et al. Fitzpatrick’s dermatology in general medicine 7th ed. New

York: McGraw-Hill;2007.p.2023-2037.

2. Djuanda A, Hamzah M, Aisah S. Ilmu penyakit kulit dan kelamin edisi

kelima. Jakarta: FKUI;2007. P.119-126.

3. Gandahusada S dkk. Parasitologi Kedokteran edisi ketiga.

Jakarta :FKUI;2006

4. Djuanda S: M Sjarif, Wasitaatmadja, Aisah Siti. editor. Anatomi dan Faal

Kulit. 2013. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Ed 6. P 3-8. Jakarta: Balai

penerbit FKUI

27

Page 28: Referat Mas Wiko

5. Ackerman, A.B. 1974. The Structure And Function Of Skin; in Moschella,

S.L; Rillsbury, D.M and Hurley, H.J.’s: Dermatology, pp 1-64 Philadelphia :

W.B Saunders Company

6. Bag/SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK.Unair/RSU Dr.Sutomo

Surabaya. Penyakit kulit dan Kelamin.Surabaya:Airlangga University

Press;2008

7. Siregar RS. Saripati Penyakit kulit edisi dua .Jakarta:EGC;2004

8. Harahap, M. 2000. Ilmu Penyakit Kulit. Jakarta: Hipocrates.

28