makalah ikan mas

13
BAB 2 I. Pembahasan Ikan mas mempunyai bentuk tubuh pipih dan agak memenjang. Kepala dan badan dipisahkan satu dengan yang lain dengan celah insang yang ditutupi oleh operkulum. Pada ikan mas terdapat sepasang mata, sepasang lubang hidung (Nostril) dan dua pasang sungut. Setiap pasang sungut terdiri dari satu sungut pendek dan satu sungut panjang yang terdapat pada rahang atas. Mulut terletak pada ujung kepala, tulang rahang ataas tertutupi oleh suatu lipatan kulit. Mulut dapat disembulkan dan mata relatif berukuran sedang dibandingkan dengan kepala. Ikan mas mempunyai sirip yang lengkap yaitu sepasang sirip dada, sepasang sirip perut, satu sirip punggung, satu sirip ekor dan satu sirip dubur. Sirip punggung terdiri dari 3 jari-jari lemah mengeras dan 17-22 jari-jari sirip lemah. Jari-jari sirip lemah mengeras yang ketiga besar dan mempunyai gerigi pada bagian belakangnya. Permukaan sirip punggung agak disebelah muka sirip perut dan berakhir di atas permukaan sirip dubur. Sirip dada yang terletak di belakang tulang suboperculum mempunyai satu jari-jari sirip lemah mengeras dan 15 jari-jari sirip lemah. Letak sirip perut terhadap sirip dada bertipe abdominal, artinya sirip perut terletak jauh di belakang sirip dada. Sirip perut mempunyai 1 jari-jari lemah mengeras dan 7-9 jari-jari sirip lemah.Sirip anal terletah di belakang lubang dubur. Sirip ini mempunyai 3 jari- jari mengeras dimana jari-jari yang ke tiga bergeriga dibagian belakang dan 5 jari-jari sirip lemah. Tipe sirip ekor ikan mas adalah tipe bercagak dalam hal ini daun ekor atas dan bawah simetris. Seluruh tubuh ikan mas tertutpi sisik yang bertipe cycloid. Garis sisi (Linea literalis) yang merupakan deretan sisik-sisik yang berpori, mambentang mulai dari atas sirip dada dan belakang ujung operculum sampai kepertengahan pangkal sirip ekor. Jumlah sisik pada garis ini berkisar antara 31-37 buah. Warna sisik sangat

Upload: luthfi-fauzan

Post on 01-Jan-2016

760 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

.

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Ikan Mas

BAB 2I. Pembahasan

Ikan mas mempunyai bentuk tubuh pipih dan agak memenjang. Kepala dan badan dipisahkan satu dengan yang lain dengan celah insang yang ditutupi oleh operkulum. Pada ikan mas terdapat sepasang mata, sepasang lubang hidung (Nostril) dan dua pasang sungut. Setiap pasang sungut terdiri dari satu sungut pendek dan satu sungut panjang yang terdapat pada rahang atas. Mulut terletak pada ujung kepala, tulang rahang ataas tertutupi oleh suatu lipatan kulit. Mulut dapat disembulkan dan mata relatif berukuran sedang dibandingkan dengan kepala.

Ikan mas mempunyai sirip yang lengkap yaitu sepasang sirip dada, sepasang sirip perut, satu sirip punggung, satu sirip ekor dan satu sirip dubur. Sirip punggung terdiri dari 3 jari-jari lemah mengeras dan 17-22 jari-jari sirip lemah. Jari-jari sirip lemah mengeras yang ketiga besar dan mempunyai gerigi pada bagian belakangnya.

Permukaan sirip punggung agak disebelah muka sirip perut dan berakhir di atas permukaan sirip dubur. Sirip dada yang terletak di belakang tulang suboperculum mempunyai satu jari-jari sirip lemah mengeras dan 15 jari-jari sirip lemah. Letak sirip perut terhadap sirip dada bertipe abdominal, artinya sirip perut terletak jauh di belakang sirip dada. Sirip perut mempunyai 1 jari-jari lemah mengeras dan 7-9 jari-jari sirip lemah.Sirip anal terletah di belakang lubang dubur. Sirip ini mempunyai 3 jari-jari mengeras dimana jari-jari yang ke tiga bergeriga dibagian belakang dan 5 jari-jari sirip lemah. Tipe sirip ekor ikan mas adalah tipe bercagak dalam hal ini daun ekor atas dan bawah simetris.

Seluruh tubuh ikan mas tertutpi sisik yang bertipe cycloid. Garis sisi (Linea literalis) yang merupakan deretan sisik-sisik yang berpori, mambentang mulai dari atas sirip dada dan belakang ujung operculum sampai kepertengahan pangkal sirip ekor. Jumlah sisik pada garis ini berkisar antara 31-37 buah. Warna sisik sangat beragam diantaranya hitam, kuning-jingga, biru keperak-perakan, coklat keemasan dan campuaran berbagai warna sesuai dengan varietasnya.

Klasifikasi ikan mas:

1. Kingdom         :           Animala2. Phylum            :           Chordata3. Kelas               :           Pisces4. Subkelas          :           Teleostei5. Ordo                :           Ostariophysi6. Subordo          :           Chyprinoidae7. Famili              :           Chyprinidae8. Subfamily        :           Chyprininae9. Gesus              :           Chyprinus10. Spesies            :           Chyprinus carpio, Linn11. Nama umum    :           Ikan mas, Karper, Carp (inggris)

Page 2: Makalah Ikan Mas

Ikan mas menyukai tempat hidup (habitat) di perairan tawar yang airnya tidak terlalu dalam dan alirannya tidak terlalu deras, seperti di pinggiran sungai atau danau. Ikan mas dapat hidup baik di daerah dengan ketinggian 150--600 meter di atas permukaan air laut (dpl) dan pada suhu 25-30° C. Meskipun tergolong ikan air tawar, ikan mas kadang-kadang ditemukan di perairan payau atau muara sungai yang bersalinitas (kadar garam) 25-30%.

Ikan mas tergolong jenis omnivora, yakni ikan yang dapat memangsa berbagai jenis makanan, baik yang berasal dari tumbuhan maupun binatang renik. Namun, makanan utamanya adalah tumbuhan dan binatang yang terdapat di dasar dan tepi perairan.

Dan berikut adalah perkembangan dan pertumbuhan Ikan mas:

Fertilisasi

Ikan betina tidak mengeluarkan telur yang bercangkang, namun mengeluarkan ovum yang

tidak akan berkembang lebih lanjut apabila tidak dibuahi oleh sperma. Ovum tersebut

dikeluarkan dari ovarium melalui oviduk dan dikeluarkan melalui kloaka. Saat akan bertelur,

ikan betina mencari tempat yang rimbun oleh tumbuhan air atau diantara bebatuan di dalam air.

Bersamaan dengan itu, ikan jantan juga mengeluarkan sperma dari testis yang disalurkan melalui

saluran urogenital (saluran kemih sekaligus saluran sperma) dan keluar melalui kloaka, sehingga

terjadi fertilisasi di dalam air (fertilisasi eksternal).

Page 3: Makalah Ikan Mas

Didaerah subtropis ikan mas mencapai tingkat kedewasaan (matang kelamin atau matang

gonad atau matang telur) pada umur 2-5 tahun dan panjang tubuhnya berkisar antara 25-40 cm.

Ikan mas jantan mencapai dewasa kelamin berkisar pada umur 2-3 tahun atau panjang tubuhnya

berkisar antara 25-30cm. Sedangkan ikan mas betina mencapai matang kelamin pada umur 4-5

tahun atau panjang tubuhnya mencapai 30-40cm. Diwilayah beriklim tropis, ikan mas mencapai

tingkat kedewasaan pada usia muda, yaitu sekitar umur 1-2 tahun.

Proses kematangan kelamin ikan mas berlangsung relatif lama dan pelan-pelan. Perkembangan

gametnya sangat dipengaruhi oleh temperature lingkungan. Tetapi perkembangan telur dan

sperma induk ikan mas yang hidup di daereah tropis relative lebih cepat dibandingkan dengan

dikawasan subtropis.

Pembentukan kuning telur didaerah subtropis hampir terhenti selama musin dingin.

Demikian pula, larva dan benih ikan mas yang menetas padalingkungan dingin cenderung

memiliki ukuran yang lebih kecil.

Telur ikan mas yang terbuahi memiliki sifat menempel (adhesive) dan menggantung (sticky)

pada permukaan substrad. Telur yang tidak melekatdan menempel pada substrad akan tenggelam

dan tidak lama kemudian membusuk dan mati.

Fertilisasi terjadi apabila sel-sel telur segera terbuahi oleh sel sperma. Didalam air sel sperma

bergerak aktif dan masuk membuahi telur melalui lubang kecil pada chorion.

Telur yang terbuahi (fertil) akan menyerap air sehingga ukurannya membesar atau

menggembung (swell) dan sel-selnya mulai melakukan pembelahan secara mitosis. Proses yang

dinamakan embryogenesis ini berlangsung selama puluhan jam dan kemudian telur menjadi

larva.

Fekunditas ikan mas berkisar antara 100-200 per gram berat badan. Setiap kilogram induk

betina ikan mas yang berpinjah mampu menmghasilkan telur sebanyak 100.000-200.000 butir.

Dengan demikian induk betinanya ukuran sedang yang dipijahkan mampu mengeluarkan telur

sebanyak 200.000-300.000 butir.

Diameter telur ikan mas dalam keadaan kering (normal) adalah 1mm-1,5mm beratnya adalah

0,0010-0,0014 gr/butir. Sedangkan diameter telur ikan mas dalam keadaan menggembung atau

membengkak 1,5mm-2,5mm beratnya setelah dibuahi mencapai 0,0033gr-0.01a25 gr/butir.

Page 4: Makalah Ikan Mas

Larva ikan mas diberi cadangan makanan seperti kuning telur (yolk) yang menggantung dibawah

permukaan perut. Makanan ini merupakan sumber energi sebelum organ pencernaan larva

berkembang dan mampu menalan makanan yang diperoleh dari media atau sekitar habitatnya.

Makanancadangan ini cukup untuk kebutuhan energi dalam mempertahankan kelangsungan

hidup larva selama 3-4 hari.

Macam makanan dapat ditelan pada umur 5 hari adalah organisme renik berupa plankton. Larva

ikan mas memakan plankton nabati yang berukuran 100-300 mikron. Pada umur 5 hari tersebut

ukuran larva mencapai 6mm – 7 mm. Pada umur 1 bulan , ukuran normal larva mencapai 25mm-

30mm dan ukuran organisme yang bisa ditelan berkisar antara 0,5mm-2,0mm.

Sekalipun ikan mas menyukai makanan alami berupa plankton namun kebiasaan ini berubah

secara berangsur-angsur seirama dengan perkembangan dan pertumbuhannya. Ikan mas dikenal

sebagai hewan air pemakan segala (ombnivora). Ikan mas dewasa relative rakus menelan semua

jenis makanan alami ataupun pakan buatan.(Santoso,budi1992. )

Siklus hidup ikan mas dimulai dari perkembangan di dalam gonad (ovarium pada ikan betina

yang menghasilkan telur dan testis pada ikan jantan yang menghasilkan sperma). Sebenarnya

pemijahan ikan mas dapat terjadi sepanjang tahun dan tidak tergantung pada musim. Namun, di

habitat aslinya, ikan mas Bering memijah pada awal musim hujan, karena adanya rangsangan

dari aroma tanah kering yang tergenang air.

Secara alami, pemijahan terjadi pada tengah malam sampai akhir fajar. Menjelang memijah,

induk-induk ikan mas aktif mencari tempat yang rimbun, seperti tanaman air atau rerumputan

yang menutupi permukaan air. Substrat inilah yang nantinya akan digunakan sebagai tempat

menempel telur sekaligus membantu perangsangan ketika terjadi pemijahan.

Sifat telur ikan mas adalah menempel pada substrat. Telur ikan mas berbentuk bulat, berwarna

bening, berdiameter 1,5-1,8 mm, dan berbobot 0,17-0,20 mg. Ukuran telur bervariasi, tergantung

dari umur dan ukuran atau bobot induk. Embrio akan tumbuh di dalam telur yang telah dibuahi

oleh spermatozoa.

Telur-telur yang telah dibuahi tampak seperti bulatan-bulatan kecil berwarna putih. Telur-

telur ini akan menetas dalam waktu 24 – 40 jam.

Page 5: Makalah Ikan Mas

            Embriologi

Awal perkembangan dimulai saat pembuahan (fertilisasi) sebuah sel telur oleh sel sperma

yang membentuk zygot (zygot). Gametogenesis merupakan fase akhir perkembangan individu

dan persiapan untuk generasi berikutnya. Proses perkembangan yang berlangsung dari

gametogenesis sampai dengan membentuk zygot disebut progenesis. Proses selanjutnya disebut

embriogenesis (blastogene) yang mencakup pembelahan sel zygot (cleavage), blastulasi,

gastrulasi, dan neurulasi. Proses selanjutnya adalah organogenesis , yaitu pembentukan alat-alat

(organ) tubuh. Embriologi mencakup proses perkembangan setelah fertilisasisampai dengan

organogenesis sebelum menetas atau lahir.

Proses perkembangan embrio pada telur ikan mas (Carpionus carpio) menurut Nelsen (1953)

adalah sebagai berikut:

  Cleavage: pembelahan zigot secara cepat menjadi unit-unit sel yang lebih kecil yang di sebut

blastomer.

  Blastulasi : proses yang menghasilkan blastula, yaitu sel-sel blastomer yang membentuk

rongga penuh cairan yang di sebut blastocoels.

  Gastrulasi : proses kelanjutan blastulasi. Hasil proses ini adalah terbentuknya tiga lapisan,

yaitu ektoderrm, modeterm dan entoderm.

  Organogenesis : tahapan dimana terjadi pembentukan organ-organ tubuh dari tiga lapisan

diatas, yaitu ektoderm, metoderm dan entoderm. Setiap lapisan membentuk organ yang

berbeda. Ektoterm membentuk lapisan epidermis pada gigi, mata dan saraf pendengaran.

Mesoderm membentuk sistem respirasi, pericranial, peritonial, hati dan tulang. Sedangkan

entoterm membentuk sel kelamin dan kelenjar endokrin.

Page 6: Makalah Ikan Mas

Perkembangan anak ikan yang baru menetas

Antara 2-3 hari setelah terjjadi fertilisasi, telur-telur akan

menetas dan tumbuh menjadi larva. Larva ikan mas mempunyai kantong

kuning telur yang berukuran relatif besar sebagai cadangan makanan

bagi larva. Kantong kuning telur tersebut akan habis dalam waktu 2-4

hari. Larva ikan mas bersifat menempel dan bergerak vertikal. Ukuran

larva antara 0,50,6 mm dan bobotnya antara 18-20 mg.

Larva berubah menjadi kebul (larva stadia akhir) dalam waktu 4-5

hari. Pada stadia kebul ini, ikan mas memerlukan pasokan makanan dari

luar untuk menunjang kehidupannya. Pakan alami kebul terutama

berasal dari zooplankton, seperti rotifera, moina, dan daphnia.

Kebutuhan pakan alami untuk kebul dalam satu hari sekitar 60-70% dari

bobotnya.

Setelah 2-3 minggu, kebul tumbuh menjadi burayak yang berukuran 1-3 cm dan bobotnya

0,1-0,5 gram. Antara 2-3 minggu kemudian burayak tumbuh menjadi putihan (benih yang siap

untuk didederkan) yang berukuran 3-5 cm dan bobotnya 0,5-2,5 gram. Putihan tersebut akan

tumbuh terus. Setelah tiga bulan berubah menjadi gelondongan yang bobot per ekornya sekitar

100 gram.

Gelondongan akan tumbuh terus menjadi induk. Setelah enam bulan dipelihara, bobot induk

ikan jantan bisa mencapai 500 gram. Sementara itu, induk betinanya bisa mencapai bobot 1,5 kg

setelah berumur 15 bulan. Induk-induk ikan mas tersebut mempunyai kebiasaan mengaduk-aduk

dasar perairan atau dasar kolam untuk mencari makanan.

Page 7: Makalah Ikan Mas

BAB 1I. Pendahuluan

Ikan mas merupakan salah satu dari 10 jenis ikan budidaya air tawar penting yang dapat dibudidayakan di Indonesia (Nugroho dan Wahyudi).Kegiatan riset yang berhubungan dengan strain ikan mas yang unggul telah banyak di lakukan Oleh balai riset perikanan budidaya air tar bogor sekitar tahun delapan puluhan.dari beberapa strain ikan mas ,ternyata ikan mas strain sinyonya,sutisna kuningan,wildan cianjur, dan majalaya cukup bagus pertumbuhanya apabila di bandingkan dengan ikan mas lainnya.

Sampai saat ini produksi terbesar ikan mas dihasilkan dari budidaya yang dilakukan dilahan perkolaman,sawah ,karamba, jaring ,di danau maupun waduk.Hasil riset dalam rangka peningkatan produksi telah banyak di lakukan di antaranya: berbagai sistem teknik budaya dengan rekayasa wadah ,nutrisi (pakan lingkungan) dan hama penyakit,serta teknik mendapatkan benih unggul.Sehubungan dengan peningkatan produksi ini ,ada perubahan sistem budidaya dari tradisional menjadi sistem intensif.

Dampak dari pergeseran teknologi budidaya dari sistem tradisional ke sistem intensif, apa bila tidak memenuhi kaidah cara budidaya ikan yang baik di antaranya dapat menurunkan kualitas lahan budidaya.Kondisi ini dapat terjadi di perairan umum maupun di lahan darat .Menurut Saputra(2009) sesuai dengan sifatnya,sumber daya alam akan mengalami penurunan daya guna apabila pengaruh lingkungan yang ditimbulkan oleh aktivitas manusia dan industri terlalu berat.penurunan daya guna ini berupa penurunan kualitas perairan yang bersifat fisik ,kimia,maupun biologi yang dampaknya terhadap penurunan produksi perikanan dari kegiatan budidaya tersebut.

Page 8: Makalah Ikan Mas

Daftar Pustaka http://id.wikipedia.org/wiki/Ikan_mas diakses tanggal 1 Oktober 2013 21:00 http://www.bibitikan.net/kisah-sukses-budidaya-ikan-mas-kad-panen-500kg-kolam-tiap-

bulan/ diakses tanggal 1 Oktober 2013 21:00 http://mashurimashuri61.wordpress.com/ diakses tanggal 1 Oktober 2013 21:00 http://teamsarsh.blogspot.com/2011/12/perbedaan-pertumbuhan-ikan-mas-cyprinus.html

diakses tanggal 1 Oktober 2013 21:00

Page 9: Makalah Ikan Mas

Perkembangan dan Pertumbuhan Ikan Mas

Disusun Oleh Kelompok 5 (Kelas C) :

Mujizat Alam 230210130065

M. Albar Ghiffar 230210130060

Gun Gun Cahyadi 230110130151

Muhammad Taufik Hidayah 230210130056

Rika Mustikawati 230110130125

Muhammad Ali Rahman 230210130059

Risa Mawadatu Shidqiyah 230110130129

Nurul Amaliyah 230110130137

Aisyah Dwi N R 230110130156

Zahra Imma Ratu Silmi 230110130169

Universitas Padjadjaran

2013

Page 10: Makalah Ikan Mas

Jalan Raya Bandung – Sumedang Km. 21 Jatinangor 45363