referat bolos sekolah

28
REFERAT “Bolos Sekolah” Disusun oleh: Fitriyah Hardiyanti Astutik 102011101035 Athira Sarah Maulyta 102011101054 Ika Niswatul Chamidah 102011101086 Dokter Pembimbing : dr. Alif Mardijana, Sp.KJ dr. Justina Evy Tyaswati, Sp.KJ SMF ILMU KESEHATAN JIWA RSD DR. SOEBANDI JEMBER 14/03/2022 1

Upload: ika-niswatul-chamidah

Post on 18-Dec-2015

231 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

kedokteran

TRANSCRIPT

REFERAT Bolos Sekolah

REFERAT Bolos SekolahDisusun oleh:Fitriyah Hardiyanti Astutik 102011101035Athira Sarah Maulyta102011101054Ika Niswatul Chamidah102011101086

Dokter Pembimbing :dr. Alif Mardijana, Sp.KJdr. Justina Evy Tyaswati, Sp.KJ

SMF ILMU KESEHATAN JIWARSD DR. SOEBANDI JEMBER

20/04/2015120/04/20152Pengertian Bolos SekolahBolos dapat diartikan sebagai perilaku siswa yang tidak masuk sekolah dengan alasan yang tidak tepat. Atau bisa juga dikatakan ketidak hadiran tanpa alasan yang jelas. Membolos merupakan salah satu bentuk dari kenakalan siswa, yang jika tidak segera diselesaikan atau dicari solusinya dapat menimbulkan dampak yang lebih parah. 20/04/20153Faktor-faktor Penyebab Bolos SekolahBersumber Dari Anak Itu SendiriBersumber Dari KeluargaBersumber Dari SekolahBersumber dari lingkungan masyarakat

20/04/201541. Bersumber Dari Anak Itu SendiriBolos sekolah bukan hanya terjadi pada anak/siswa yang mempunyai kemampuan rendah, tetapi juga pada siswa-siswa yang tergolong pandai tetapi tidak mempunyai bakat dan minat dalam bidang studi tertentu. Siswa-siswa tertentu yang memiliki kelainan jasmani sering merasa rendah diri,malu dan seterusnya mengisolasi diri dari teman-temannya.

20/04/20155Bersumber Dari Keluargaa) Pendidikan yang salah oleh orang tuapada anak yang tidak/ kurang mendapat perhatian yang cukup dari orang tuanya terutama dari guru dan teman- temannya bolos sekolah untuk mencari perhatianorang tua tidak melihat pentingnya anak masuk sekolah, atau menganggap bahwa bersekolah itu hanya membuang waktu saja, atau juga mereka menanamkan perasaan pada anak, bahwa ia tidak akan berhasil, anak itu akan berkurang semangatnya untuk masuk sekolah. Bila orang tua itu sendiri kurang berpendidikan, mereka akan merasa bahwa pendidikan itu tidak penting. Tetapi tidak boleh dilupakan, bahwa ada juga orang tua yang kurang berpendidikan namun seringkali sangat menghargai pendidikan. Bahkan mereka menuntut agar anak-anaknya memperoleh hasil yang lebih besar daripada kemampuan anak tersebut.

20/04/20156b) Keadaan ekonomi orang tuaorang tua yang ekonominya lemah, tidak dapat memenuhi kebutuhan anak disekolah. anak merasa malu bolos sekolah. anak yang terpaksa harus membantu orang tua untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari pada keluarga misalnya membantu orang tua berjualan di pasar pada hari-hari tertentu, bekerja di sawah atau menjual jasa tenaga di pelabuhan, terpaksa bolos pada hari-hari tersebut

20/04/201573. Bersumber Dari SekolahAdanya fobia sekolah, yakni bentuk kecemasan yang tinggi terhadap sekolah yang biasanya disertai dengan berbagai keluhan yang tidak pernah muncul atau pun hilang ketika masa keberangkatan sudah lewat, atau hari Minggu / libur.Fobia sekolah dapat sewaktu-waktu dialami oleh setiap anak hingga usianya 14 15 tahun, saat dirinya mulai bersekolah di sekolah baru atau menghadapi lingkungan baru atau pun ketika ia menghadapai suatu pengalaman yang tidak menyenangkan di sekolahnya.

20/04/20158Tingkatan dan Jenis Penolakan Terhadap Sekolah20/04/20159Gejala Fobia Sekolah (1)Menolak untuk berangkat ke sekolah.Mau datang ke sekolah, tetapi tidak lama kemudian minta pulangPergi ke sekolah dengan menangis, menempel terus dengan mama/papa atau pengasuhnya, atau menunjukkan tantrumnya seperti menjerit-jerit di kelas, agresif terhadap anak lainnya (memukul, menggigit, dsb.) atau pun menunjukkan sikap-sikap melawan/menentang gurunyaMenunjukkan ekspresi/ raut wajah sedemikian rupa untuk meminta belas kasih guru agar diijinkan pulang dan ini berlangsung selama periode tertentu.20/04/201510Gejala Fobia Sekolah (2)Tidak masuk sekolah selama beberapa hari.Keluhan fisik yang sering dijadikan alasan seperti sakit perut, sakit kepala, pusing, mual, muntah-muntah, diare, gatal-gatal, gemetaran, keringatan, atau keluhan lainnya. Anak berharap dengan mengemukakan alasan sakit, maka ia diperbolehkan tinggal di rumah.Mengemukakan keluhan lain (di luar keluhan fisik) dengan tujuan tidak usah berangkat ke sekolah.Senang berdiam diri di dalam kamar dan kurang mau bergaul .

20/04/201511Faktor-faktor yang bersumber dari sekolah yang menjadi penyebab siswa bolos sekolah20/04/201512GURUSikap guru yang otoriter /acuh tak acuhGuru yang membeda-bedakan siswa, tidak memberikan perhatian yang sama kepada seluruh siswaKadang-kadang anak merasa ditolak atau tidak disukai gurunya, bahkan oleh seluruh teman-temannya di kelas. Penolakan ini mungkin tersa sekali bagi anak, misalnya bila guru menyambut anak dengan kata- kata Alangkah tenang dan tentramnya kemarin di kelas waktu kamu tidak masuk. Guru yang membosankan atau tidak memperhatikan kemampuan murid-muridnya. Guru yang selalu mengajar dengan menggunakan metode ceramah atau diskusi terus menerus, dapat menyebabkan siswa menjadi bosan dan bagi siswa-siswa tertentu belajar tanpa variasi sering memutuskan untuk bolos.

20/04/201513Hubungan dengan siswa lainSiswa yang terisolir dari teman-temannya sering memutuskan untuk tidak masuk kelas(bolos sekolah). Siswa yang di tolak oleh teman-teman sekelasnya, akan merasa lebih aman berada dirumah atau akan mencari-cari alasan untuk tinggal dirumah misalnya dengan alasan sakit20/04/201514Fasilitas sekolah yang kurang lengkapBila sekolah yang memiliki fasilitas sekolah yang kurang lengkap, misalnya ruang kelas yang sedikit sehingga siswa terpaksa harus berdesak-desakan dalam satu kelas, tidak terdapatnya perpustakaan yang lengkap, laboratorium untuk praktek, ruang keterampilan dan sebagainya, menyebabkan siswa tidak bergairah untuk datang di sekolah.

20/04/201515Tata tertib sekolahTata tertib sekolah yang terlalu ketat atau yang terlalu longgar dapat pula membuat siswa bolos sekolah. Siswa merasa tertekan dengan peraturan-peraturan yang ada di sekolah, sehingga ia ingin melepaskan diri dari tekanan-tekanan itu. 20/04/2015164. Bersumber dari lingkungan masyarakata) Kegiatan dalam masyarakatKegiatan yang dilakukan dalam masyarakat dan bertepatan dengan waktu sekolah seperti pertunjukan atau hiburan-hiburan lainnya, menyebabkan anak lebih tertarik mengikuti hiburan/kegiatan tersebut dari pada masuk sekolah.b) Teman bergaulPengaruh teman bergaul sering menyebabkan anak bolos sekolah, apalagi jika teman-teman itu tidak berstatus sebagai siswa. Bila masyarakat tempat ia hidup tidak beranggapan bahwa pendidikan penting bagi setiap orang, maka orang-orang tertentu akan percaya bahwa mereka tidak harus bersekolah.

20/04/201517Usaha-usaha Mengatasi Anak Bolos Sekolah20/04/201518a) Usaha dilakukan oleh GuruMenciptakan sekolah sebagai suatu tempat yang menarik dan menyenangkan. Menciptakan sekolah sebagai tempat yang menarik dan menyenangkan bagi siswa sehingga mereka betah berada disekolah. Seorang guru yang propesional selalu berusaha mengetahui kemampuan dasar anak, dan metode yang digunakan harus bervariasi. Dengan itu guru mengadakan kerja sama dengan orang tua sekolah berharap mengadakan kontak dengan orang tua siswa, sehingga mereka dapat mengetahui keadaan siswa yang dirumah, sebaliknya orang tua dapat mengetahui perkembangan anak disekolah.

20/04/201519b) Usaha dilakukan oleh Orang tuaOrang tua dapat memberikan perhatian sepenuhnya terhadap anak dirumah. Sebagai pemimpin di dalam rumah tangga, orang tua perlu menunjukan sikap demokratis sehingga setiap anak bebas mengemukakan pendapat, mengemukakan masalah yang di hadapinya, dan bukan mencari pemecahan masalah yang tidak tepat. Dapat menciptakan suasana yang harmonis dalam rumah tangga. Selalu mengadakan kontak dengan sekolah, tidak saja ada undangan rapat atau penyebab raport orang tua datang kesekolah, namun di waktu-waktu lain orang tua perlu mengunjungi sekolah.

20/04/201520c) Perubahan kepribadianperubahan awal laki-laki dan perempuan telah menyadari sifat-sifat yang baik dan buruk. Penilaian mereka terhadap sifat-sifat itu sesuai dengan teman-teman sebayanya. Dalam perubahan itu, remaja menyesuaikan diri ke arah yang lebih mantap, lebih stabil dan semakin percaya diri yang akan memudahkannya menuju kedewasaan. Tetapi gambaran positif ini sangat bergantung pada kemampuan remaja sendiri dalam mengatasi berbagai konflik yang dihadapinya, baik konflik remaja dengan orang tua atau dengan kelompoknya karena alasan nilai dan norma20/04/201521d) Kata hati yang mengendalikan tingkah lakuTidak seperti masa anak-anak, remaja tidak bisa lagi diawasi secara intensif oleh orang tua dan guru, sehingga mau tidak mau, remaja harus bertanggung jawab untuk mengendalikan diri dan tingkah lakunya. Pengendalian utama remaja memang bukan lagi terfokus pada orang tua atau guru, tetapi pada kata hatinya, yaitu perasaan khawatirnya dari hukuman dan penolakan sosial sehingga mencegahnya dari berbuat salah atau memotivasinya untuk berbuat baik.Rasa bersalah dan malu selalu ada pada diri seseorang yang bermoral secara matang. Untuk mengendalikan perilaku, bila pengendalian lahir tidak ada, rasa bersalah berperan penting daripada rasa malu. Namun demikian, remaja yang mampu mencapai tahap perkembangan moral yang demikian masih relatif minim, sehingga sebutan orang yang matang secara moral belum bisa ditujukan kepada remaja20/04/201522Kontrak Perilaku (Behavior Contracts)Menurut latipun (2008), kontrak perilaku adalah persetujuan antara dua orang atau lebih (konselor dan klien) untuk mengubah perilaku tertentu pada klien. Konselor dapat memilih perilaku yang realistik dan dapat diterima oleh kedua belah pihak. Setelah perilaku dimunculkan sesuai dengan kesepakatan, ganjaran dapat diberikan kepada klien. Dalam terapi ini ganjaran positif terhadap perilaku yang dibentuk lebih dipentingkan daripada pemberian hukuman jika kontrak perilaku tidak berhasil.20/04/201523Tujuan dari teknik kontrak perilaku diantaranya:1) Melatih individu untuk mengubah tingkah lakunya yang maladaptif menjadi adaptif.2) Melatih kemandirian berperilaku individu3) Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan behavioral individu sehingga mampu berperilaku secara tepat.

20/04/201524Bimbingan dan KonselingKeberhasilan penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah, tidak lepas dari peranan berbagai pihak di sekolah. Selain Guru Pembimbing atau Konselor sebagai pelaksana utama, penyelenggaraan Bimbingan dan konseling di sekolah, juga perlu melibatkan kepala sekolah , guru mata pelajaran dan wali kelas serta orang tua.

20/04/201525KesimpulanBolos dapat diartikan sebagai perilaku siswa yang tidak masuk sekolah dengan alasan yang tidak tepat. Atau bisa juga dikatakan ketidak hadiran tanpa alasan yang jelas. Membolos merupakan salah satu kenakalan siswa yang dalam penanganannya perlu perhatian yang serius. Memang tidak sepenuhnya kegiatan membolos dapat dihilangkan, tetapi usaha untuk meminimalisir tetap ada.Faktor-faktor penyebab bolos sekolah bersumber dari anak itu sendiri, keluarga, sekolah dan dari lingkungan masyarakat.Usaha-usaha untuk mengatasi anak bolos sekolah dapat dilakukan oleh guru, orang tua, dengana adanya perubahan kepribadian dan juga dengan adanya kata hati yang mengendalikan tingkah laku.20/04/2015265.Salah satu penatalaksanaan anak bolos sekolah adalah dengan kontrak perilaku. Menurut Latipun (2008), kontrak perilaku adalah persetujuan antara dua orang atau lebih (konselor dan klien) untuk mengubah perilaku tertentu pada klien. 7.Melalui program BK, pihak sekolah berupaya mencari solusi bagi mereka yang suka membolos. Karena membolos terkait berbagai faktor, maka dalam penyelesaiannya tidaklah mudah. Oleh karena itu pihak sekolah juga mengikutsertakan orang tua.

20/04/201527TERIMA KASIH20/04/201528