reaksi transfusi
DESCRIPTION
reaksi transfusiTRANSCRIPT
-
Reaksi Transfusi
Prafti Rafsanjani(A 102.09.038)
Rafael Dimas (A 102.09.042)
Willy Alno(A 102.09.064)
-
Reaksi transfusi adalah suatu pengrusakan secara imunologik sel-sel darah merah yang inkompatibel yang diperoleh melalui transfusi darah.
-
sejak dilakukannya tes komatibilitas untuk menentukan adanya antibody terhadap antigen sel darah merah, efek samping transfusi umumnya disebabkan oleh leokosit , trombosit dan protein plasma.
- Reaksi Transfusi menurut waktu :
Reaksi Segera : - hemolitik
- Panas Non Hemolitik
- Oleh karena darah tercemar
- Alergi
- Perdarahan Abnormal
- Gagal jantung
- Keracunan
Reaksi Lambat : - Hemolitik lambat
- Penularan Penyakit
- Hemosiderosis
- Hemolitik : Kerusakan sel darah merah intravaskuler : ABO yg
incompatible
Ekstravaskuler : rh incompatible
kualitas darah jelek
Gejala khas : ikterus timbul 3 -5 jam
- Panas Non Hemolitik
Sering terjadi timbul -3 jam setelah transfusi
Gejala : menggigil, mual, muntah
Disebabkan oleh ketidak cocokan darah, antibodi dengan antigen leukosit dan trombosit yg ditranfusikan
- Darah tercemar
Adanya bakter yg menemari darah spt coliform dan bakteri yg memiliki endotoksin yg berbahaya
Gejala : menggigil, panas, syok
- Alergi
Alergen di dalam darah yang didonorkan
Darah hipersensitif terhadap obat tertentu
Gejala : Urtiaria
Sesak napas
hipotensi
- Perdarahan abnormal
Disebabkan karena reaksi transfusi segera selanjutnya DIC dan adanya dilusi faktor pembekuan darah
- Kegagalan jantung
Disebabkan oleh transfusi darah dengan volume darah yg banyak dan dengan waktu yg singkat atau penderita dengan kelainan jantung
]
- KeracunanKarena keracunan kalium sitrat
-
Hemolitik lambat
Disebabkan karena antibodi yg beredar tdk dpt dideteksi sebelum transfusi karena kadarnya yg rendah
Karena ada jangka waktu utk antibodi tsb bisa meningkat
Gejala : demam, pucat, ikterus
- Penularan Penyakit
Sebagai vektor penyakit spt hepatitis, HIV, malaria
- Hemosiderosis
Karena transfsfusi darah dengan jangka panjang yg menyebakan besi tidak diikat oleh hemoglobin sehingga besi berada didalam plasma secara bebas
- PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kadar bilirubin meningkat, ikterus, dan hemoglobinuria. Akhirnya dapat terjadi oliguria dan retensi nitrogen yang akan menimbulkan uremia. -
Daftar Pustaka
Brunner dan Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah Ed. 8 Vol 2. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Corwin, Elizabeth J. 2000. Buku Saku Patofisiologi. EGC. Jakarta.
Hudak, Carolyn M. 1997. Keperawatan Kritis: Pendekatan Holistik Vol 1. EGC. Jakarta.
Mansjoer, Arif, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Ed. 3 Jilid 1. Media Aesculapius. Jakarta.