protokol_terapi transfusi

18
1 BAB 4 TERAPI TRANSFUSI

Upload: dionpolatu

Post on 13-Apr-2016

254 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

BAB IPENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANG

TRANSCRIPT

Page 1: PROTOKOL_Terapi Transfusi

1

BAB 4

TERAPI TRANSFUSI

Page 2: PROTOKOL_Terapi Transfusi

2

Page 3: PROTOKOL_Terapi Transfusi

3

TERAPI TRANSFUSI Tujuan • memperbaiki aliran oksigen yg tidak adekuat. Efek samping • aliran oksigen tidak adekuat implikasi klinis

serius (terutama efek iskemi miokard

& otak). • efek anemia dibedakan dg efek hipovolemia,

meskipun keduanya juga dpt mempengaruhi transportasi oksigen.

Page 4: PROTOKOL_Terapi Transfusi

4

PENENTUAN TIPE ABO-RH Antibodi (Ab) : • terbentuk melawan Antigen (Ag) yg tidak ada pd sel-

selnya sendiri. • dibentuk jika seorang individu tidak memiliki salah satu

atau kedua Ag-A Ab-B dan Ag-B Ab-A didlm darahnya. • pd resipien/ps secara alami dpt bereaksi dg Ag spesifik

dari darah donor dan dpt menimbulkan hemolisis berat & cepat.

Penentuan tipe darah ABO dilakukan dg cara :

- menguji eritrosit utk adanya Ag-A dan Ag-B

- menguji serum utk adanya Ab-A dan Ab-B sebelum dilakukan transfusi.

Page 5: PROTOKOL_Terapi Transfusi

5

PENYIMPANAN DARAH Penyimpanan darah

Di Indonesia darah disimpan dlm pengawet CPDA-1 yaitu : • C = citrate : antikoagulan dg ikatan pd kalsium.• P = phosphate : sumber “P” pd adenosin trifosfat=ATP) (sumber energi utk kebutuhan metabolisme.• D = dextrose, agar SDM terus melakukan glikolisis sehingga menjaga konsentrasi ATP yg cukup

utk viabilitas dan reaksi metabolik.• A = adenine, agar SDM dpt meresintesa ATP, yg penting sbg sumber tenaga reaksi metabolik.

Page 6: PROTOKOL_Terapi Transfusi

6

KOMPLIKASI TRANSFUSI DARAH

Reaksi transfusi darah hemolitik

Merupakan reaksi transfusi paling berat akibat inkompabilitas ABO melalui transfusi >10 ml darah. Komplilasi :

Biasanya akibat kesalahan sumber daya manusia perhatian ditekankan pd pencatatan !!

(proses pengambilan sampel saat penggolongan dan pencocokan silang hingga pelabelan unit-unit darah).

Page 7: PROTOKOL_Terapi Transfusi

7

PENYIMPANAN DARAH

Penyimpanan : pd suhu 1-60C Bisa sampai 35 hari sekitar 70% SDM masih

viabel dlm darah resipien setelah 24 jam pasca transfusi.

Bisa menurunkan kecepatan metabolik basal SDM sehingga memperpanjang usia SDM dan menurunkan kemungkinan sepsis.

Page 8: PROTOKOL_Terapi Transfusi

8

KOMPLIKASI TRANSFUSI DARAH

Reaksi transfusi darah hemolitikGejala : • Tanda klasik adalah menggigil, demam, mual, nyeri

dada atau pinggang, hemoglobimuria, diatesis perdarahan atau hipotensi

Prevensi :• Setiap unit harus diperiksa ulang sebelum transfusi.

Page 9: PROTOKOL_Terapi Transfusi

9

KOMPLIKASI TRANSFUSI DARAH Transfusi darah hemolitik (terusan)Terapi 1. Hentikan proses transfusi2. Jagalah luaran urin alkalin > 75 ml/jam 3. Periksa Hb urin & serum.4. Ukur hitung platelet, prothrombin time (PT), partial

thromboplastin time (PTT) dan kadar fibrinogen.5. Kembalikan darah yg dicurigai dan tidak digunakan lagi

ke bank darah utk pemeriksaan ulang dan cross check ulang.

6. Kirimkan darah & urin ps. utk pemeriksaan dan uji coba.

Page 10: PROTOKOL_Terapi Transfusi

10

KOMPLIKASI TRANSFUSI DARAH Reaksi lambat transfusi darah hemolitik

Etiologi :• Kadar Ab saat transfusi terlalu rendah • Utk adanya reaksi signifikan terjadinya secara

bertahap kadar Ab akan meningkat hemolisis & jaundice yg tertunda.

• Umumnya pd inkomtabilitas Rh (dibanding ABO)Gejala• Hemolisis & jaundice yg tertunda• Hal ini dapat terjadi hingga 21 hari post tansfusi.

Page 11: PROTOKOL_Terapi Transfusi

11

KOMPLIKASI TRANSFUSI DARAH

Reaksi transfusi darah non-hemolitik

Gejala :1. Reaksi demam yaitu menggigil, demam, sakit kepala,

mialgia, mual, dan batuk iritatif segera setelah transfusi.

2. Reaksi alergi terhadap protein asing berupa urtikaria atau pembengkakan, terutama pada wajah akibat pembentukan Ab & pelepasan histamin.

Pencegahan Mungkin dg acetaminophen & diphenhidramine (sebelum pemberian transfusi).

Page 12: PROTOKOL_Terapi Transfusi

12

TRANSFUSI MASIFDefinisi• Transfusi masif terjadi bila lebih dari suatu volume darah

eritrosit (ditransfusikan dlm 24 jam (misalnya 5000 ml atau 10 unit pd orang dewasa dg BB 70 kg).

Risiko • Hipotermi yg bisa diatasi dg menghangatkan kantong darah

dan pemberian saline• Perdarahan akibat SDM yg ditransfusikan kurang

mengandung faktor koagulasi dan platelet. Pencegahan• Konservatif : platelet & plasma segar (praktik ini tak dapat

dijamin). • Ada 3 nilai yg harus dinilai ulang pasca transfusi dg 4 unit

SDM pemeriksaan hitung platelet, PT dan PTT

Page 13: PROTOKOL_Terapi Transfusi

13

REKOMENDASI

Indikasi tranfusi1. Jarang jika Hb > 10 g%.2. Hampir selalu diindikasikan pd Hb < 6 g%.3. Penentuan apakah perlu transfusi bila Hb 6 – 10 g

% (area abu-abu) didasarkan pd penilaian risiko hipoksia miokard atau serebal yg tidak umum terjadi pd kelompok usia obstetrik. Ps. obstetri tanpa perdarahan aktif, keadaan stabil dan tanpa tanda-tanda syok tidak memerlukan tranfusi.

Page 14: PROTOKOL_Terapi Transfusi

14

REKOMENDASI

1. Utk indikasi tranfusi eritrosit direkomendasikan pembacaan nilai Hb >2x.

2. Pemeriksaan Hb dan Hct pd fase awal perdarahan derajat berat bisa menunjukkan nilai normal palsu.

3. Pemberian transfusi platelet profilaksis : - profilaksis bisa bila hitung platelet < 10 x

109/L - tidak berguna bila hitung platelet > 50 x 109/L

4. Tranfusi pd ps perdarahan sistemik, sepsis, defek koagulasi & disfungsi platelet cukup berguna jika hitung platelet 50-100 x 109/l.

Page 15: PROTOKOL_Terapi Transfusi

15

REKOMENDASI

5. Plasma beku segar (Fresh frozen plasma/FFP) bisa utk : * mengembalikan kondisi akibat antioagulan oral * memperbaiki defek koagulasi yg diketahui sebelumnya jika konsentrat yg spesifik tidak tersedia * perdarahan mikrovaskular pasca transfusi darah masif yg diikuti PT dan/atau PPT >1,5 x nilai kontrol. * mencapai >30% konsentrat faktor plasma perlu dosis 10-12 ml/kg. * pengembalian kondisi akibat warfarin diberikan dosis 5 ml/kg FFP.

Page 16: PROTOKOL_Terapi Transfusi

16

REKOMENDASI

6. Transfusi kriopresipitat diindikasikan dg dosis 1 U/10 kgBB utk menaikkan kadar fibrinogen 0,5 g/L pd pasien DIC dg hipofibrinogenemia, sepsis, solusio plasenta, hemofilia, penyakit von Willebrand dan uremia.

7. Selalu waspada kemungkinan komplikasi serta lakukan pencatatan secara akurat dan teliti.

Page 17: PROTOKOL_Terapi Transfusi

17

TERIMA KASIH

Page 18: PROTOKOL_Terapi Transfusi

18

Jangan salah menggali ilmu/ketrampilan