rancangan komunikasi visual€¦ · latar belakang polusi yang melanda kota-kota besar di indonesia...

132
RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL DALAM TERAPI MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK ANAK AUTIS Skripsi Pengantar Tugas Akhir Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat sarjana S1 Program Studi Desain Komunikasi Visual Jurusan Desain Diajukan oleh Widarto Adi Saputro Nim 625970084 Kepada FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN UNIVERSITAS TARUMANAGARA 2002 i

Upload: others

Post on 12-Nov-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL

DALAM TERAPI MULTIMEDIA INTERAKTIF

UNTUK ANAK AUTIS

Skripsi Pengantar Tugas Akhir

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

Mencapai derajat sarjana S1

Program Studi Desain Komunikasi Visual

Jurusan Desain

Diajukan oleh

Widarto Adi Saputro

Nim 625970084

Kepada

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

UNIVERSITAS TARUMANAGARA

2002

i

Page 2: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kepada Allah Subhanawata’ala atas rahmat dan

bimbingannya pada penulis dalam menyusun skripsi pengantar tugas akhir ini.

Didalam pengantar skripsi ini diuraikan latar belakangan dan konsep yang menjadi

alasan perancangan dari tugas akhir yang dibuat oleh penulis.

Alasan utama mengapa proyek ini disusun adalah guna memperlihatkan

bagaimana peran desain dalam dunia nyata, dengan menggunakan tehnologi yang

terus berkembang pesat. Teknologi tidak dibuat untuk memperbudak manusia, tetapi

ia dibuat agar manusia menjadi lebih manusiawi. Desain disini berperan sebagai antar

muka dimana sebuah fungsionalitas dapat digunakan oleh manusia secara mudah.

Desain yang baik adalah desain yang berorientasi pada kemudahan manusia untuk

mengaksesnya, bukan sebaliknya.

Dalam kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terimakasih kepada

beberapa pihak atas bantuan moral, fisik dan spiritual yang tidak dapat dinilai oleh

materi, terutama kepada dosen pembimbing yang mana tanpa arahan dan bantuannya

tugas akhir ini tidak akan terwujud.

Dalam penulisan makalah ini tentunya masih banyak kekurangan yang

mungkin disadari oleh penulis. Untuk itu penulis meminta maaf dan sekiranya

pembaca dapat memberi masukan, agar makalah ini menjadi lebih baik.

Jakarta, 28 Juli 2002

Widarto Adi Saputro

ii

Page 3: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

i

Page 4: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak

menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

saluran pernapasan, kulit dan juga stress adalah dampak negatif dari polusi.

Polusi juga dianggap sebagai penyebab menurunnya kecerdasan anak, selain

itu polusi juga diduga menimbulkan gangguan pertumbuhan pervasif yaitu

autisme.

Semula autisme diduga disebabkan oleh kondisi anak sewaktu di

kandungan. Misalnya terkena virus, toksoplasma, sitolomegavirus, rubela

atau herpes, sehingga mengganggu pertumbuhan otak. Belakangan zat-zat

beracun seperti timah (Pb) dari knalpot mobil, cerobong pabrik, cat tembok,

cadmium dari batu batere, serta turunan air raksa (Hg) yang digunakan untuk

imunisasi, menjadi penyebab gejala autis1, walaupun IDI membantah hal ini

karena kurangnya bukti melalui surat pembaca di harian Republika terbitan

tanggal 13 Mei 2002.

Gangguan autis ini menyerang bagian otak kecil yang memproduksi

hormon, hal ini menyebabkan ketidakseimbangan neurotransmitter

serotoniin. Akibatnya transmisi pesan dari satu neuron ke neuron lain

terhambat. Indra persepsi penyandang autis berfungsi dengan baik namun

rangsangan yang ditangkap tidak dapat diproses dengan baik, hal ini

menyebabkan anak autis hidup di dunianya sendiri.2

1 Arn, “Polusi sebabkan autisma”, harian Kompas (26-09-2000): 7 2 ibid

1

Page 5: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

Di Indonesia menurut data yang ada terdapat kecenderungan autisme ini

meningkat, merujuk pada prevalensi di dunia, saat ini terdapat 15-20 kasus

per 10.000 anak atau 0,15%-0,20%. Jika kelahiran di Indonesia enam juta

per tahun maka jumlah penyandang autis di Indonesia bertambah 0,15% atau

sekitar 6900 anak pertahun dengan perbandingan anak laki-laki tiga sampai

empat lebih banyak dari anak perempuan.

Autisme tidak dapat disembuhkan (not curable) namun dapat di terapi

(treatable). Maksudnya adalah kelainan yang ada di dalam otak tidak dapat

diperbaiki, namun gejala-gejala yang ada dapat dikurangi semaksimal

mungkin. Sehingga anak tersebut bisa berbaur dengan anak lain secara

normal. Secara umum anak-anak dengan gangguan perkembangan ini

minimal memerlukan terapi intesif awal selama 2 tahun. Dengan merujuk

pada data maka akan ada 1000 anak setiap tahun yang tidak dapat mengikuti

terapi tersebut.

Tujuh puluh lima persen anak autis yang tidak tertangani akhirnya

menjadi tuna grahita.3 Salah satu metode yang sering digunakan karena

terbukti efektif adalah terapi metoda Lovaas, yaitu terapi yang

dikembangkan dari terapi applied behaviour application (ABA). Di dalam

terapi Lovaas salah satu pelatihannya adalah pelatihan komunikasi melalui

gambar-gambar, tujuannya selain untuk melatih daya ingat juga untuk

mengenal benda-benda sekitar. Ini dikarenakan anak autis secara umum

memiliki kemampuan yang menonjol di bidang visual. Mereka lebih mudah

untuk mengingat dan belajar, bila diperlihatkan gambar atau tulisan dari

benda-benda, kejadian, tingkah laku maupun konsep-konsep abstrak.

Dengan melihat gambar atau tulisan, anak autis akan membentuk gambaran

mental atau mental image yang jelas dan relatif permanen dalam benaknya.

3 loc. cit

2

Page 6: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

Bila materi tersebut hanya diucapkan saja mereka akan mudah

melupakannya karena daya ingat mereka amat terbatas. Karena itu dalam

melakukan terapi digunakan sebanyak mungkin kartu-kartu bergambar dan

alat bantu visual lain untuk membantu mereka mengingat, hal ini juga

berlaku untuk anak autis yang hanya mengalami gangguan di bidang

verbal.4

Untuk melatih penderita agar bisa berkomunikasi, kita harus

menyesuaikan diri dengan gaya komunikasi mereka. Orang tua dan pendidik

bisa menggunakan ekspresi wajah, gerak isyarat, mengubah nada suara,

menunjuk gambar, menunjuk tulisan, menggunakan papan komunikasi dan

menggunakan simbol-simbol. Cara-cara tersebut tidak hanya digunakan

secara tersendiri, tetapi juga dapat digabungkan sehingga membentuk pesan

yang lebih kuat.

Masalah yang timbul adalah di Indonesia belum ada alat yang secara

terintegrasi dengan unsur-unsur tersebut diatas. Yang ada adalah alat-alat

yang harus didatangkan dari luar negeri atau dibuat sendiri, ini jelas tidak

praktis. Melihat dengan meningkatnya jumlah penderita autis, maka

dibutuhkan sebuah alat yang mampu mengintegrasikan unsur-unsur visual

dan audio yang dapat berinteraksi untuk menunjang pelatihan komunikasi

pada anak autis.

Sebagai pemecahan teknologi multimedia yang mengemas dan mampu

mengintegrasikan unsur visual dan audio secara interaktif untuk mendidik

anak autis, karena CD-ROM yang merupakan bagian dari teknologi itu

mampu menampung data yang setara dengan 11.000 tumpukan kertas

ukuran A4, bahkan lebih dengan menggunakan teknik kompresi data.

4 Arh,“Meningkatkan komunikasi pada anak autis”, artikel pada harian Kompas (21-04-

2002): 21

3

Page 7: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

Selain itu dengan aplikasi multimedia interaktif ini dimungkinkan

pemilihan materi yang hendak dipelajari secara bebas, misalnya pada hari

ini pengenalan warna yang akan dipelajari, esok hari mungkin pengenalan

huruf, atau kombinasi keduanya dalam satu hari, tergantung dari minat anak

tersebut, dan ini semua dikemas dalam sebuah CD-ROM. Dengan

menggunakan printer, kartu bergambar obyek dapat dicetak sehingga dapat

digunakan tiap waktu, anak autis dalam metoda tatalaksana membutuhkan

suasana belajar yang kontinyu, sehingga ia menjadi terlatih.

Tetapi dengan dengan begitu banyak fitur aplikasi multimedia interaktif

ini tidak ditujukan untuk menjadi one stop solution, karena dalam pelatihan

anak autis tetap diperlukan media lain, aplikasi multimedia interaktif ini

membatasi diri hanya untuk menjadi pelengkap.

Dalam aplikasi multimedia interaktif ini terdapat isi atau content yang

akan dikomunikasikan kepada anak autis berupa pembelajaran pengenalan

obyek sehari-hari. Dalam aplikasi multimedia interaktif wahana yang

menjembatani agar isi atau content ini dapat tersampaikan adalah graphical

user interface atau antar muka grafis.

Graphical user interface (GUI) adalah sarana untuk berinteraksi dengan

isi atau content yang hendak disampaikan, bila desain GUI tidak dapat

dimengerti sudah dapat dipastikan aplikasi tersebut menjadi mubazir karena

isi atau content tidak dapat dimengerti oleh komunikan.

Pada anak autis, dengan mengikuti aturan yang telah menjadi standar di

dunia maka GUI akan dibuat sesederhana mungkin dengan tidak

mengabaikan unsur komunikasinya sehingga isi atau content dapat

disampaikan dengan baik kepada penderita.

4

Page 8: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

1.2. Rumusan dan batasan masalah

Masalah yang timbul adalah kurangnya alat terapi multimedia untuk

anak autis, padahal bila dilihat dari karakteristik pengajaran melalui terapi

Lovaas, sebuah aplikasi multimedia dapat menunjang pengajaran karena

efektifitasnya yang tinggi.

Sebuah aplikasi multimedia juga harus ditunjang user interface yang

tepat dan tidak rumit sehingga dapat dioperasikan oleh penyandang autis.

Masalah yang sering melanda aplikasi semacam ini adalah penerapan atau

pembuatan user interface yang tidak menuruti kaidah-kaidah yang berlaku.

Para perancang banyak yang terlalu memaksakan segi artistik sehingga

malah menghilangkan fungsionalitas dari aplikasi itu sendiri, dengan artian

aplikasi menjadi sulit untu digunakan, karena user interface yang

membingungkan.

Aplikasi multimedia tidak melulu harus dioperasikan melalui

komputer saja, namun juga mampu digunakan melalui konsole video game

semacam Playstation dan sejenisnya. Hanya karena keterbatasan tehnis

maka aplikasi ini akan dibuat dalam format PC-Windows based Application.

Karena karakteristiknya yang berwujud aplikasi CD-ROM yang

dioperasikan di komputer, dalam penggunaannya nanti program multimedia

interaktif ini, akan digunakan oleh seorang terapis yang diaplikasikan

kepada penyandang autis.

Namun dalam mengaplikasikannya kepada penyandang autis demi

untuk kelancaran program pembelajaran ini sudah harus memiliki syarat-

syarat minimal sebagai berikut :

5

Page 9: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

1. Dapat duduk secara mandiri di kursi

2. Melakukan kontak mata ketika dipanggil namanya

3. Melakukan kontak mata ketika diberi perintah.

4. Memberi respons terhadap arahan terapis.5

Dengan kata lain pengguna dari aplikasi ini adalah penderita autis

yang sudah memasuki tahap lanjut dalam terapinya atau untuk penderita

autisme ringan.

Usia yang dituju, secara ideal adalah 6 s/d 12 tahun, namun penilaian

bahwa seorang penderita autis dapat menggunakan aplikasi ini tergantung

dari penilaian terapis, karena pada beberapa kasus autisme ada penderita

yang usianya baru 5 tahun, sudah mampu berinteraksi dengan komputer, ada

pula yang berusia 12 tahun baru bisa, jadi semuanya tergantung dari

diagnosis terapis, namun secara umum adalah usia yang telah disebut diatas.

Adapun materi dalam aplikasi ini dikarenakan materi yang sangat

banyak maka dibuat dalam beberapa seri, seri yang akan dibuat didalam

proyek tugas akhir ini masih terbatas pada pengenalan benda-benda seputar

rumah. Obyek yang akan dikenalkanpun dibatasi karena terbatasnya waktu

yang ada, adapun obyek yang akan dikenalkan adalah : meja, kursi, pintu,

tempat tidur dan lemari.

Dalam proyek ini ada sebuah tahap evaluasi pengujian aplikasi, untuk

mengukur tingkat keefektifan. Karena waktu yang singkat dan terbatas,

perlu dibuat suatu batasan.Yang didefinisikan sebagai seorang evaluator

disini adalah dosen pembimbing bersangkutan.

Fungsi dari evaluator adalah untuk mengevaluasi apakah sebuah

rancangan apakah sudah tepat sesuai kebutuhan pengguna aplikasi, yaitu

penyandang autis. Yang mana datanya telah dihimpun pada bab III didalam

5 Wawancara dengan Bapak Agus, terapis pada Spectrum Treatment and Education Centre pada 11 Maret 2002

6

Page 10: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

skripsi ini. Rancangan visual dibuat berpatokan dengan teori dan standar

khusus yang telah dicantumkan pada bab II.

1.3. Maksud Tujuan dan Sasaran

Sasaran dari proyek ini adalah dua puluh persen dari penyandang

autisme yang tidak akan bisa bicara. Mereka diajarkan keterampilan

komunikasi dengan gambar-gambar Picture Exchange Communication

(PEC), Computer Pictograph for Communication / Computer Generated

Pictogram / Communication Through Picture (COMPIC) dengan mesin tik,

atau bahasa isyarat.

Gambar-gambar tersebut dapat disusun pada papan komunikasi

manual ataupun elektronik. Papan komunikasi manual ataupun elektronik.

Papan komunikasi elektronik dapat sederhana misalnya hanya dengan

menekan tombol warna “ya” dan “tidak”, dapat juga kompleks berupa

program komputer.

Dengan kemajuan teknologi, kata-kata yang diketikkan oleh

penyandang autis dapa disuarakan dengan alat pembakit suara (voice-

synthesizer), sehingga dengan kombinasi pendengaran dan melihat kata,

kalimat dan konsep dapat membantu penyandang untuk bicara dan

menguasai bahasa (lisan dan tulisan).6

Aplikasi multimedia interaktif dapat memenuhi kebutuhan tersebut

diatas, karena karakter program multimedia interaktif mengandung materi

audio dan visual yang dioperasikan sesuai kebutuhan atau dengan kata lain

dapat memberikan banyak pilihan kepada audience.7

6 Melly Budiana, Pentingnya Diagnosis Dini dan Penatalaksanaan Terpadu pada Autisme,

(Makalah disampaikan pada simposium di Semarang 24 Oktober 1998), hlm.26. 7 Tisna Kuswara, Multimedia, (Jakarta: Fakultas Tehnologi Informatika ,

Unv.Tarumanagara, 2002) hlm.16.

7

Page 11: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

Diharapkan dengan aplikasi multimedia interaktif ini dapat

meningkatkan komunikasi pada anak autis. Selain aplikasi ini dapat

digunakan di tempat terapi, dengan rekomendasi terapis aplikasi ini dapat

digunakan di rumah, sehingga situasi proses pembelajaran yang kontinyu

dapat terwujud. Sebagai tambahan kartu-kartu bergambar dapat dicetak

dengan printer, agar dapat digunakan setiap waktu.

Secara umum tujuan dari pembuatan aplikasi ini adalah :

1. Membuat sebuah rancangan aplikasi yang dapat menunjang terapi

Lovaas dengan menggunakan media audio visual interktif.

2. Merancang graphical user interface yang berpatokan pada terapi Lovaas,

yang mudah dioperasikan dan dimengerti oleh penyandang, terapis dan

orang tua.

3. Diharapkan mampu meningkatkan efektifitas pembelajaran karena

digunakannya berbagai macam media yaitu audio, visual serta dengan

adanya unsur interaktivitas.

4. Sebagai media praktis serbaguna, karena juga memberikan fitur-fitur

tambahan seperti print out kartu visual sehingga dapat digunakan tiap

saat, serta scorecard untuk memantau tingkat kemahiran penyandang

autis didalam penggunaan aplikasi.

5. Pembelajaran yang kontinyu, dengan izin dari terapis selaku pengawas,

sehingga aplikasi ini dapat digunakan oleh orang tua di rumah, sehingga

terapi menjadi lebih optimal (tidak hanya dilakukan di tempat terapi).

6. Membiasakan penyandang autis untuk menggunakan media komputer,

sebagai media yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan modern saat

ini.

8

Page 12: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

7. Seiring dengan kemajuan teknologi, dimungkinkan penggunaan input

tool (alat bantu masukan) seperti touch screen sehingga pembelajaran

menjadi lebih mudah.

1.4. Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan berbagai teknik

pengumpulan data, dengan maksud untuk mendapatkan data selengkap

mungkin yaitu dengan cara :

Metode Kepustakaan (Library Research) dilakukan dengan membaca

buku yang berhubungan dengan topik yang diangkat, guna dijadikan sebagai

bahan serta data referensi. Melalui metode kepustakaan ini akan diperoleh

teori-teori yang mendukung, dengan sumber dari:

1. Buku panduan (text book)

2. Surat Kabar.

3. Majalah.

4. Makalah

5. Wawancara langsung dengan lembaga terapi autis, sebagai nara

sumber yang khusus menangani masalah yang bersangkutan dengan

topik penulisan. Melalui wawancara dan studi dokumen akan dapat

menggali informasi yang lebih mendalam mengenai karakteristik

penyandang autisme

6. Situs (website) di internet.

1.5. Sistematika Penulisan

Gambaran singkat dari keseluruhan skripsi yang dibagi menurut bab,

yang disertai penjelasan agar lebih mudah untuk dimengerti.

9

Page 13: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

BAB I. Pendahuluan

Pada bagian tulisan ini dibagi menjadi enam bagian, yaitu:

1. Latar belakang, berisi uraian mengenai apa yang dimaksud dengan

autisme dan bagaimana penanggulangannya.

2. Rumusan dan batasan masalah , berisikan rumusan mengapa

multimedia digunakan dalam pelatihan/terapi anak autis

3. Tujuan dan sasaran, berisikan manfaat yang ingin dicapai dari

topik yang diangkat.

4. Metode pengumpulan data, berisikan cara terkumpulnya data

sebagai penunjang pembahasan topik.

5. Sistematika penulisan, berisikan ringkasan singkat dari masing-

masing bab.

6. Penjelasan dari peristilahan yang spesifik yang berkaitan dengan

topik yang diangkat.

BAB II . Kajian teori

Bab ini merupakan kumpulan dari teori-teori yang akan mendukung

pemecahan masalah dari topik yang dipilih. Bab ini sendiri terbagi

menjadi dua, yaitu:

1.Berisikan kajian teori secara umum yang telah penulis peroleh

selama mengikuti perkuliahan, seperti teori komunikasi, teori desain,

psikologi komunikasi

2.Berisikan kajian teori secara khusus, yaitu beberapa teori yang

berkaitan dengan topik, seperti definisi autisme, keterangan tentang

terapi Lovaas, pengajaran apa yg harus diberikan pada anak

penyandang autisme sesuai dengan terapi Lovaas, definisi

multimedia, definisi user interface dan komponen dari user interface,

10

Page 14: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

ketentuan dalam perancangan sebuah multimedia interaktif untuk

people with special treatment, kajian mengenai proteksi CD-ROM

sebagai antisipasi pembajakan.

BAB III. Himpunan data, serta analisis data

Pada bab ini berisikan kumpulan dari keseluruhan data yang

diperoleh, baik melalui kepustakan, wawancara maupun sumber

lainnya yang berkaitan dengan topik. Pada bagian akhir dari bab ini

terdapat analisis kekuatan-kelemahan, peluang-hambatan (SWOT

analysis).

BAB IV. Konsep perancangan

Dalam bab ini terdapat penetapan mengenai tujuan serta strategi dari

perancangan yang akan digunakan, beserta lampiran dari

keseluruhan halaman multimedia interaktif yang dirancang, dimulai

dari tahap sketsa kasar (rough design) hingga pada tahap design

akhir (comprehensive design).

BAB V. Perancangan komunikasi visual

Pada bagian ini berisikan kesimpulan dan saran

Bab ini berisikan keseluruhan pendapat dari hasil akhir perancangan,

masukan-masukan yang disampaikan oleh para dosen maupun para

penguji, serta kelebihan serta kekurangan dari keseluruhan

perancangan.

11

Page 15: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

1.6. Penjelasan terminologi / peristilahan

1. Multimedia Interaktif : sebuah aplikasi yang terdiri dari terdapat

satu atau lebih media yang terintegrasi dan

dapat diakses secara interaktif.

2. Audio : media yang dapat didengar, seperti

narasi yang dibacakan oleh narator, sound

effect dan sebagainya.

3. GUI : Graphical User Interface, tampilan

visual pada layar yang terdiri dari kumpulan

obyek grafis yang dapat dijadikan panduan

untuk melakukan interaksi melalui input

tool.

4. Feed back : umpan balik.

5. Icon : suatu tanda yang merupakan representasi

visual dari suatu perintah atau petunjuk yang

harus dilakukan..

6. Button : tombol yang berfungsi sebagai alat

kontrol yang digunakan oleh audience untuk

mengaktifkan suatu link menuju layar, topik

lain, kata kunci atau proses lainnya.

7. Main Menu : menu utama pada halaman pertama

8. Legibility : keterbacaan suatu komponen grafis

9. Colour Contrast : kontras warna

10. CD-ROM : compact disc – read only memory,

keping cakram yang hanya dapat dibaca

dengan perangkat CD-ROM drive

12

Page 16: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

11. CD-Writer : alat untuk merekam data dan gambar

kedalam piringan cakram padat, atau

compact disc (CD).Mouse = alat penunjuk

(pointing device) pada komputer yang terdiri

1 tombol atau lebih.

12. Left click : menekan tombol mouse bagian kiri.

13. Right click : menekan tombol mouse bagian kanan.

14. Double click : menekan tombol pada mouse secara

repetitif sebanyak 2 kali dalam jangka waktu

yang pendek.

15. Click and Drag : menekan, menahan tombol mouse

sekaligus menggerakkan mouse itu ke arah

yang diperlukan.

16. Digital Image : gambar yang berupa data digital yang

berformat binary.

17. Keyboard : input device yang terdiri dari tombol-

tombol huruf dan angka untuk komputer

18. Microsoft Windows® : sistem operasi pada komputer PC IBM

kompatibel, yang dikeluarkan oleh

perusahaan perangkat lunak Microsoft.

19. OS-X® : sistem operasi pada komputer Macintosh,

yang dikeluarkan oleh Apple incorporated.

20. Playstation®, Playstation 2® : konsol video game dengan kemampuan

32bit yang dikeluarakan oleh Sony©

corporation.

21. DreamCast® : konsole video game 32 bit yang

dikeluarkan oleh SEGA©

13

Page 17: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

22. X-Box® : konsole video game 32 bit yang

dikeluarkan oleh Microsoft®

23. Komunikan : penerima pesan.

24. Komunikasi : dialog atau percakapan atau

penyampaian pesan.

25. Komunikator : pemberi pesan.

26. Layout : perencanaan penempatan semua unsur

grafis dalam sebuah halaman, baik pada

media cetak maupun elektronik.

27. Typeface : bentuk-bentuk jenis huruf.

14

Page 18: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1. Komunikasi

Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari

kata Latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti

sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna.

Menurut Carl I. Hovland, komunikasi adalah :

“proses mengubah perilaku orang lain (communication is the process to modify the behaviour of other individuals)”. 8

Sedangkan menurut Harold Lasswell komunikasi adalah

“proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu”9

Untuk itu ada lima unsur yang harus dipenuhi, yaitu :

1. Komunikator (communicator, source, sender)

2. Pesan (message)

3. Media (channel, media)

4. Komunikan (communicant, communicatee, receiver, recepient)

5. Efek (effect, impact, influence)

Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran

atau perasan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan).10

Komunikasi akan berhasil apabila pikiran disampaikan dengan menggunakan

perasaan yang disadari; sebaliknya komunikasi akan gagal jika sewaktu akan

menyampaikan pikiran, perasaan tidak terkontrol. Yang menjadi masalah

adalah bagaimana caranya gambaran dan kesadaran yang terdapat didalam

benak komunikator dapat dimengerti, diterima dan dilakukan oleh komunikan.

8. seperti dikutip Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek, (Bandung :

Remaja Rosda Karya, 1997), hlm. 5 9 . Ibid. 10. Ibid. hlm 11

15

Page 19: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

Menurut Purwanto pada dasarnya ada dua bentuk komunikasi yang lazim

digunakan dalam dunia bisnis dan nonbisnis yaitu komunikasi verbal dan non

verbal.11 Masing-masing komunikasi tersebut sebagai berikut:

1. Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal merupakan salah satu bentuk komunikasi yang

disampaikan kepada pihak lain melalui tulisan (written) dan lisan

(oral).

2. Komunikasi Nonverbal

Menurut teori antropologi, sebelum manusia menggunakan kata-kata,

mereka terlebih dulu mengenal bahasa isyarat (body language) sebagai

alat untuk berkomunikasi. Yang termasuk komunikasi nonverbal,

antara lain bahasa isyarat, simbol, sandi, warna, ekspresi wajah, dan

lainnya. Komunikasi nonverbal penting artinya bagi pengirim dan

penerima pesan, karena sifatnya yang efisien. Suatu pesan nonverbal

dapat disampaikan tanpa harus berpikir panjang, dan pihak audience

juga dapat menangkap artinya dengan cepat.

Jadi kesimpulannya komunikasi adalah sebuah proses pertukaran

informasi oleh komunikator kepada komunikan melalui medium baik verbal

maupun non verbal yang memiliki tujuan umum untuk mempengaruhi

komunikan.

2.2 Proses Komunikasi

Menurut Lunandi, proses komunikasi adalah usaha manusia dalam

hidup pergaulan untuk menyampaikan isi hati dan pikirannya, dan

untuk memahami isi pikiran dan isi hati orang lain.12 Pada umumnya

11 Purwanto dkk, Komunikasi Bisnis, (Jakarta, Erlangga: 1996). hlm. 1 12 seperti dikutip Sriwiyanti pada skripsi untuk mencapai derajat S-1, “Kampanye Terhadap Kekerasan Rumah Tangga”, (FSRD. Jakarta, Unv. Tarumanagara 2001), hlm.9.

16

Page 20: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

proses komunikasi berlangsung ketika komunikator mempunyai

gagasan, diterjemahkan ke suatu lambang yang mengandung arti, dan

dikirim melalui suatu medium kepada komunikan.

Komunikan melihat lambang tersebut, yang kemudian ditangkap

dan dipersepsi. Jika persepsi yang diterima sama dengan persepsi yang

dikirim, maka komunikasi yang mengena terjadi dengan baik. Untuk

dapat menyampaikan persepsi kepada orang lain secara jelas, sudah

tentu gagasan tersebut harus jelas. Kalau gagasan tersebut samar-

samar, maka akan membuat kabur bagi yang menerimanya.

Proses komunikasi terbagi menjadi 2 tahap, yaitu secara primer

dan secara sekunder.

1. Proses Komunikasi secara Primer

Proses komunikasi secara primer adalah proses

penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada

orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai

media. Lambang sebagai media primer dalam proses

komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar warna, dan

lain sebagainya yang mampu “menerjemahkan” pikiran dan

perasaan komunikator kepada komunikan. Demi efektifnya

komunikasi, lambang-lambang tersebut sering dipadukan

penggunaanya. Dalam kehidupan sehari-hari bukanlah hal

yang luar biasa bila kita terlibat komunikasi yang

menggunakan bahasa disertai gambar-gambar berwarna.

Komunikasi berlangsung apabila terjadi kesamaan makna

dalam pesan yang diterima oleh komunikan. Dengan perkataan

lain, komunikasi adalah proses membuat pesan tuned bagi

komunikator dan komunikan.

17

Page 21: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

2. Proses Komunikasi secara Sekunder

Proses komunikasi secara sekunder adalah proses

penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain

dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua

setelah memakai lambang sebagai media pertama.

Pentingnya peranan media (media sekunder),

disebabkan oleh efisiensinya dalam mencapai komunikan.

Akan tetapi media komunikasi hanya efektif dan efisien

dalam menyampaikan pesan yang bersifat informatif.

Karena proses komunikasi sekunder ini merupakan

sambungan dari komunikasi primer untuk menembus

dimensi ruang dan waktu, maka dalam menata lambang-

lambang untuk memformulasikan isi pesan komunikasi,

komunikator harus memperhitungkan ciri-ciri atau sifat-

sifat media yang akan digunakan. Penentuan media yang

akan digunakan sebagai hasil pilihan dari sekian banyak

alternatif perlu didasari pertimbangan mengenai siapa

komunikan yang akan dituju.

18

Page 22: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

2.2.1 Unsur-unsur dalam proses komunikasi

Unsur-unsur dalam proses komunikasi menurut Phillip Kotler adalah

sebagai berikut 13:

1. Sender : Komunikator yang menyampaikan pesan

kepada seseorang atau sejumlah orang.

2. Encoding : Penyandian, yakni proses pengalih pikiran ke

dalam bentuk lambang.

3. Message : Pesan yang merupakan seperangkat lambang

bermakna yang disampaikan komunikator.

4. Media : Saluran komunikasi tempat berlalunya pesan

dari komunikator kepada komunikan.

5. Decoding : Pengawasandian, yaitu proses dimana

komunikan menetapkan makna pada lambang

yang disampaikan oleh komunikator kepadanya.

6. Receiver : Komunikan yang menerima pesan dari

komunikator.

7. Response : Tanggapan, seperangkat reaksi pada komunikan

setelah menerima pesan

8. Feedback : Umpan balik, yakni tanggapan komunikan

apabila tersampaikan atau disampaikan kepada

komunikator.

9. Noise : Gangguan tak terencana yang terjadi dalam

proses komunikasi sebagai akibat diterimanya

pesan lain oleh komunikan yang berbeda dengan

pesan yang disampaikan oleh komunikator

kepadanya.

13 Phillip Kotler, Manajemen Dasar Jilid 2 revisi 7e, (Prehanlindo: Jakarta: 1997) bab 15

19

Page 23: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

2.2.2 Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa.Definisi komunikasi massa menurut Werner I. Severin dan James W. Tankard, Jr adalah :

“Komunikasi massa adalah sebagian dari ketrampilan, sebgaian seni dan sebagian ilmu. Ia adalah keterampilan dalam pengertian bahwa ia meliputi teknik-teknik fundamental tertentu yang dapat dipelajari seperti memfokuskan kamera televisi, mengoperasikan tape recorder, atau mencatat ketika berwawancara. Ia adalah seni dalam pengertian bahwa ia meliputi tantangan-tantangan kreatif seperti menulis skrip untuk program televisi, mengembangkan tata letak yang estetis untuk iklan majalah, atau menampilkan teras berita yang memikat bagi sebuah kisah berita, Ia adalah ilmu dalam pengertian bahwa ia meliputi prinsip-prinsip tertentu tentang bagaimana berlangsungnya komunikasi yang dapat dikukuhkan dan dipergunakan untuk membuat berbagai hal menjadi lebih baik.”14

Sedangkan Joseph A. Devito menegaskan bahwa komunikasi massa adalah :

“Pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang membaca atau sema orang yang menonton televisi, agaknya ini berarti bahwa khalayak itu besar dan pada umumnya agak sukar untuk didefinisikan.

Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar audio dan atau visual. Komunikasi massa barangkali akan lebih mudah dan lebih logis bila didefinisikan menurut bentuknya: televisi, radio, surat kabar, majalah, film, buku dan pita.)15

Menurut Tubbs, komunikasi massa merupakan suatu proses komunikasi

yang ditujukan pada masyarakat luas sebagai penerima pesan yang memiliki

status sosial dan ekonomi yang beragam antara satu dengan lainnya 16 .

Komunikasi massa menggunakan berbagai media massa, baik media cetak

14 seperti dikutip Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek, (Bandung : Remaja Rosda Karya, 1997), hlm. 15 Ibid 16 Ibid.

20

Page 24: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

ataupun elektronik, oleh karena itu menjadi komunikasi yang formal dan

mahal.

Masing-masing media memiliki kelebihan serta kekurangannya masing-

masing, tapi secara keseluruhannya media massa merupakan sebuah institusi

yang melembaga dan bertujuan untuk menyampaikan informasi secara

berkesinambungan dalam suatu periode tertentu, yang telah ditentukan untuk

ditujukan kepada khalayak sasaran yang heterogen, sehingga media

memegang peranan yang terpenting dalam komunikasi massa. Pada

umumnya proses komunikasi tidak menghasilkan hasil (feed back) yang dapat

dirasakan secara langsung, melainkan tertunda dalam jangka waktu yang

relatif.

2.2.3 Fungsi Komunikasi Massa

Fungsi dari komunikasi sendiri menurut Harold D. Lasswell,

menunjukkan tiga fungsi yaitu :17

1. Pengamatan terhadap lingkungan (the surveillance of the

enviroment), penyingkapan ancaman dan kesempatan yang

mempengaruhi nilai masyarakat dan bagian-bagian unsur di

dalamnya.

2. Korelasi unsur-unsur masyarakat ketika menanggapi lingkungan

(correlation of the components of society in the making a response of

enviroment).

3. Penyebaran warisan sosial (transmission of the social inheritance)

Disini berperan para pendidik, baik dalam rumah tangga dan sekolah

yang meneruskan warisan sosial kepada turunan berikutnya.

17 Ibid. hlm

21

Page 25: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

Sedangkan menurut Sean McBride dan kawan-kawan , fungsi

komunikasi massa adalah untuk :

1. Informasi.

2. Sosialisasi.

3. Motivasi.

4. Perdebatan dan diskusi.

5. Pendidikan.

6. Memajukan kebudayaan.

7. Hiburan.

8. Integrasi.

Kesimpulannya adalah fungsi komunikasi dan komunikasi massa

adalah:

1. Menyampaikan informasi (to inform)

2. Mendidik (to educate)

3. Menghibur (to entertain)

4. Mempengaruhi (to influence) 18

2.3 Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi merupakan paduan perencanaan komunikasi

(communication planning) dengan manajemen komunikasi

(communication management) untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Strategi komunikasi ini harus mampu menunjukkan bagaimana

operasionalnya secara praktis harus dilakukan dengan approach yang

fleksibel terhadap situasi dan kondisi.

Tujuan utama dari strategi komunikasi menurut R.Wayne Pace19 dan

kawan-kawan adalah sebagai berikut :

18 Ibid, hlm.31.

22

Page 26: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

1. to secure undestanding

2. to establish acceptance

3. to motivate action

To secure understanding maksudnya adalah memastikan bahwa

komunikan mengerti pesan yang ia terima, setelah diterima maka

selanjutnya penerimaan itu harus di bina (to establish acceptance),

sehingga pada akhirnya kegiatan tersebut dapat memotivasi (to motivate

action).20

Komunikasi adalah proses yang rumit untuk itu harus diperhatikan

komponen-komponen komunikasi sehingga komunikasi dapat berjalan

dengan lancar, adapun komponen-komponen yang harus diperhatikan

adalah sebagai berikut :

1. mengenali sasaran komunikasi.

2. pemilihan media komunikasi.

3. pengkajian tujuan pesan komunikasi.

4. peranan komunikator dalam komunikasi.

2.4 Komunikasi dan Pendidikan

Pendidikan adalah komunikasi yang memiliki arti proses komunikasi

yang melibatkan dua komponen yang terdiri atas manusia, yaitu pengajar

sebagai komunikator dan pelajar sebagai komunikan.

Pentingnya komunikasi dalam bentuk diskusi pada proses belajar-

mengajar itu disebabkan oleh dua hal :

1. materi yang didiskusikan meningkatkan inteletualitas

2. komunikasi dalam diskusi bersifat intracommunication dan

intercommunication. 19 Ibid, hlm. 20 Ibid, hlm.32.

23

Page 27: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

Secara teoritis, pada waktu pelajar melakukan intracommunication

terjadilah proses yang terdiri atas tiga tahap :

1. Persepsi (perception)

2. Ideasi (ideation)

3. Transmisi (transmission)

Persepsi adalah penginderaan terhadap suatu kesan yang timbul dalam

lingkungannya. Penginderaan itu dipengaruhi oleh pengalaman, kebiasaan,

dan kebutuhan.

Ideasi adalah tahap kedua dalam proses intracommunication. Seorang

pelajar dalam benaknya mengkonsepsi apa yang dipersepsinya, ini berarti

bahwa dia melakukan proses seleksi dari pengetahuan dan pengalaman

yang ia peroleh. Kemudian ia akan melakukan penataan yang relevan dari

hasil persepsinya yang kemudia siap di transmisikan secara verbal ataupun

non verbal kepada lawan diskusinya. Dengan demikian proses

intercommunication adalah berkat proses Intracommunication yang selalu

terlatih, sehingga pada pelaksanaanya akan mengalami keberhasilan. 21

2.5 Psikologi Komunikasi

Dalam psikologi komunikasi memiliki makna yang luas, meliputi

penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara tempat, sistem atau

organisme.

Kata komunikasi sendiri digunakan sebagai proses, sebagai pesan,

sebagai pengaruh, atau secara khusus sebagai pesan pasien dalam

psikoterapi. Salah satu contohnya terdapat pada komunikasi terapeutik

(therapeutic communication).

21 Ibid, hlm.103.

24

Page 28: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

Dalam metode ini terapis mengarahkan komunikasi sedemikian rupa

sehingga pasien dihadapkan pada situasi dan pertukaran pesan yang dapat

menimbulkan hubungan sosial yang bermanfaat. Komunikasi terapeutik

memandang gangguan jiwa bersumber pada gangguan komunikasi22.

Menurut Fisher ada 4 pendekatan yang digunakan dalam psikologi

komunikasi yaitu :

1. Penerimaan stimuli secara indrawi

2. Proses yang mengantarai stimuli dan respons

3. Prediksi respons

4. Peneguhan respons.

Psikologi melihat komunikasi dimulai dengan adanya masukan atau

rangsang kepada indra persepsi kita yang berbentuk data.23

Tujuan penggunaan psikologi dalam komunikasi adalah untuk

mencapai komunikasi yang efektif, untuk itu ada lima hal yang harus

dicapai sebagai indikator bahwa komunikasi telah berjalan dengan efektif,

lima hal tersebut adalah :

1. Pengertian

2. Kesenangan

3. Mempengaruhi sikap

4. Hubungan sosial yang baik

5. Tindakan

22 Jalaludin Rakhmad, Psikologi Komunikasi, (Remaja Rosdakarya: Bandung) 1992, hlm. 5 23 Ibid. hlm.8

25

Page 29: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

2.5.1 Sensasi dan Persepsi

Tahap awal pada proses penerimaan informasi adalah sensasi. Sensasi

berasal dari kata “sense” dalam bahasa Inggris yang berarti alat

pengindraan, yang menghubungkan organisasi dengan lingkungannya.

Menurut Dennis Coon proses sensasi terjadi bila alat-alat indera

mengubah informasi menjadi impuls-impuls saraf dengan bahasa yang

dipahami otak. Sedangkan menurut Benyamin D. Wolman sensasi

adalah pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan

penguraian verbal, simbolis dan konseptual. 24 Kita mengenal lima

indera atau pancaindera. Indera penerima dapat dikelompokkan

menjadi tiga kelompok sesuai dengan asal sumber informasi, yaitu

informasi yang ditangkap oleh ekstroseptor (dari luar, mata, telinga),

interoseptor (dari dalam, sistem peredaran darah misalnya) dan

proprioseptor (gerakan dari tubuh kita sendiri). Apa saja yang

menyentuh alat indera dari dalam atau dari luar disebut stimuli.

Persepsi adalah pengalaman tentang obyek, peristiwa atau

hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi

dan menafsirkan pesan. Persepsi memberikan makna pada stimuli

inderawi, dengan demikian sensasi adalah bagian dari persepsi. 25

Walaupun demikian makna informasi inderawi tidak hanya melibatkan

sensasi, tetapi juga atensi, ekspektasi, motivasi dan memori.

Perhatian terjadi bila kita mengkonsentrasikan diri pada salah satu

indera kita, dan mengesampingkan masukan-masukan melalui alat

indera yang lain. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perhatian

antara lain :

24 Coon dan Wolman seperti dikutip Jalaludin Rakhmad dalam Psikologi Komunikasi, (Remaja Rosdakarya: Bandung) 1992, hlm. 49 25 Ibid.hlm.51

26

Page 30: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

1. Faktor Eksternal Penarik Perhatian

Faktor eksternal ini adalah faktor yang

mendeterminasi perhatian, stimuli yang menonjol

dalam hal ini adalah: gerakan intensitas stimuli,

kebaruan dan perulangan.

2. Faktor internal penaruh perhatian

Ada kecenderungan kita melihat apa yang ingin kita

lihat, mendengar yang ingin kita dengar. Perbedaan

perhatian timbul karena faktor-faktor internal dalam

diri kita, yaitu faktor biologis dan sosiopsikologis.

Jadi sensasi dan persepsi adalah dua hal yang saling terkait.

Sensasi adalah bagian dari persepsi yang menarik perhatian pertama

kali dalam proses komunikasi. Dari sensasi, persepsi dipicu yang

kemudian akan menimbulkan atensi, ekspektasi, motivasi dan

memori, dengan demikian persepsi terbentuk secara utuh.

2.5.2 Pertumbuhan dan Perkembangan Anak.

Pertumbuhan adalah proses pertambahan secara kuantitatif yang

berkenaan dengan panjang, luas, maupun berat. Istilah pertumbuhan ini

biasanya digunakan untuk perubahan-perubahan yang berkaitan dengan

jasmani.26

Perkembangan adalah proses pertambahan yang bersifat kualitatif yaitu

adanya perubahan dari suatu keadaan yang kualitasnya masih lebih rendah

menjadi suatu keadaan yang kualitasnya lebih tinggi. Istilah perkembangan

ini ditujukan kepada kehidupan kejiwaan. Misalnya dari tidak tahu menjadi

26 Wayan Nurkancana, Perkembangan ]asmani dan Kejiwaan. Surabaya, Usaha Nasional 2001, hlm.13

27

Page 31: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

tahu, dari sikap negatif berubah untuk netral untuk selanjutnya menjadi

positif.

Antara pertumbuhan dan perkembangan mempunyai sangkut paut yang

erat sekali. Biasanya, aspek kejiwaan baru dapat berkembang dengan baik

apabila jasmaninya tumbuh dengan baik. Misalnya pengetahuan seseorang

baru bisa berkembang dengan baik apabila sel-sel otaknya sudah tumbuh

dengan baik. Begitu pula aspek senso motoris baru bisa berkembang dengan

baik apabila syaraf-syaraf indra dan otot-otot motoris sudah tumbuh dengan

baik. Namun dengan demikian pertumbuhan jasmani hanyalah potensi untuk

perkembangan kejiwaan, sebab masih banyak faktor lain yang

mempengaruhi.

2.6 Desain Grafis

Grafis berasal dari kata latin “graph” yang mempunyai arti tulisan,

setelah itu diartikan sebagi simbol visual, yang berupa gambar, huruf dan

sejenisnya. Sedangkan desain adalah bidang keterampilan pengetahuan dan

pengalaman, berkaitan dengan apresiasi dan adaptasi lingkungan ditinjau dari

kebutuhan spiritual dan material.

Istilah desain grafis pertama kali dipakai awal abad dua puluh. Ruang

lingkup desain grafis sekarang ini sudah meluas dan tidak hanya

berhubungan dengan teknis tulis-menulis dan sesuatu yang digores atau

dicetak.

Menurut Kusmiati27, dalam desain terdapat elemen yang harus diketahui,

elemen tersebut berupa:

27 Pamudji Suptandar (et. al.), Teori Dasar Komunikasi Visual. Jakarta : FSRD Trisakti, 1997

28

Page 32: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

a. Titik : unit yang sangat sederhana dan dapat menarik perhatian. Titik

digunakan untuk membentuk gelap dan terang, dapat

membentuk gambar dan menuntun mata, warna dan bentuk.

b. Garis : diartikan sebagai kumpulan titik dalam gerakan. Garis

membuat sesuatu yang tidak terlihat menjadi terlihat, seperti

garis khayal, garis juga mempunyai banyak bentuk yang

berbeda yang berkaitan dengan suasana hati.

c. Bentuk : berasal dari garis, terdapat 3 bentuk dasar, yaitu bujur

sangkar, segi tiga, dan lingkaran.

d. Arah : setiap arah dalam visual mengandung arti dan merupakan alat

yang berharga dalam pembuatan pesan-pesan visual.

e. Nada : penjajaran nada, yang dikarenakan adanya intensitas cahaya

dari gelap ke terang, terang ke gelap, terlihat relatif, karena

adanya variasi dalam cahaya dan nada.

f. Warna : mempunyai kaitan yang kuat dengan emosi, juga simbol.

g. Tekstur : elemen visual yang bekerja pada kenyataan tidak hanya

menggunakan indera peraba, tetapi juga indera penglihatan.

Dalam hal ini, memastikan apakan yang terlihat sesuai

dengan apa yang diraba.

h. Skala : bukan hanya sebagai petunjuk ukuran yang relatif dalam

visual, berkaitan dengan bidang satu dengan yang lainnya,

juga dengan lingkungan sekitar. Skala mewakili ukuran

sebenarnya lewat perbandingan.

i. Dimensi : keberadaannya dalam dunia nyata yang tidak dapat hanya

dirasakan. Dalam dua dimensional terlihat dalam perspektif

yang efeknya dapat terlihat lewat memanipulasi terang dan

bayangan.

29

Page 33: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

j. Pergerakan : salah satu unsur dominan yang mempengaruhi

pengalaman manusia. Pernyataan visual, pergerakan visual

merupakan sesuatu yang individual yang unik. Gerakan

merupakan suatu proses dalam melihat yang keajaibannya

terlihat dari gerakan visual yang dinamis.

Prinsip desain:

a. Kesatuan (unity) : kualitas yang mampu menampilkan elemen desain

sesuai dengan definitive dan organisasi sebagai

satu benda yang tunggal.

b. Irama (ritme) : gabungan elemen desain yang terlihat adanya

pengulangan yang teratur dari satu atau beberapa

unsur.

a. Keseimbangan (balance) : komposisi seimbang dan

memanifestasi keseimbangan elemen desain dalam

tekanan gaya dan berat.

b. Proporsi (proportion) : perbandingan bagian-bagian objek dari

satu objek dengan objek lainnya, dilihat dari

keseluruhan objek.

Fungsi utama desain grafis adalah untuk mengkomunikasikan suatu

pesan atau mempromosikan suatu produk, jasa, atau gagasan. Masalah yang

harus dipecahkan desain grafis adalah :

a. Mengetahui perhatian dan motivasi dari khalayak.

b. Mengindentifikasi khalayak sasaran.

c. Menangkap perhatian khalayak masyarakat.

d. Mengkarakterisasikan manfaat dan maksud dari ide, jasa atau

gagasan yang akan dikomunikasikan.

30

Page 34: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

e. Menentukan isi, jumlah kata yang akan dipakai sebagai judul,

kalimat, dan juga bahan visual.

2.7 Persepsi Dan Warna

Warna adalah salah satu elemen yang penting dalam proses desain.

Fungsi dasar dari warna adalah untuk menarik perhatian, warna yang terang

dapat menarik perhatian. Tetapi kekuatan warna sendiri yang dominan

adalah dapat mempengaruhi emosi, persepsi, mood dan tindakan dari

seseorang. Dalam sebuah presentasi warna mempunyai 3 fungsi yaitu untuk

identifikasi, kontras dan highlighting.

Warna-warna yang paling disukai

Orang Tua Anak-anak

Biru Kuning

Merah Putih

Hijau Dadu

Putih Merah

Dadu Oranye

Ungu Biru

Oranye Hijau

Kuning Ungu

(bagan 1.1)

Berurutan dari atas kebawah sesuai yang paling disukai28

28 Ibid, Lindstrom, hlm. 212

31

Page 35: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

Warna juga dapat terlihat sangat menarik tapi juga bisa membuat orang

menjadi tidak tertarik. Warna yang cerah bila dikombinasikan dengan warna

yang kontrast dengan warna tersebut akan menarik dimata kita. Warna yang

terang digunakan pada obyek atau teks yang berfungsi untul memperingatkan

bahaya, namun bila digunakan pada deretan teks paragraf untuk dibaca pada

layar maupun pada buku maka akan membuat pesan yang disampaikan

menjadi kurang efektif karena sulit untuk dibaca.

Warna juga dapat membuat sebuah ukuran menjadi tampak lebih besar,

misalkan pada dua buah kotak dengan ukuran yang sama, kotak pertama

diberi wana oranye sedang yang satu diberi warna biru gelap, maka kotak

yang berwarna oranye akan tampak lebih besar. Artinya dalam pembuatan

user interface terutama untuk button navigasi, penggunaan warna harus hati-

hati, karena bila tidak akan membuat button tersebut menjadi tidak terlihat.

Gradasi

Gradasi adalah transisi warna secara gradual yang dapat menunjukkan

ilusi kedalaman (depth). Gradasi digunakan pada untuk membuat obyek 2

dimensi (2D) terlihat seperti obyek 3 Dimensi (3D), dan untuk

memperlihatkan sumber cahaya dengan membuat cahaya tinggi (highlights)

pada obyek. Fungsi dari gradasi ini adalah untuk menarik perhatian dan

menambah variasi, juga untk memkomunikasikan perasaan tertentu.

Misalnya gradasi warna dari merah gelap ke oranye muda akan memberikan

kesan matahari terbenam. Warna yang lebih muda akan menari mata dan

memproyeksikan ke layar terdepan, warna yang lebih gelap kan

mengarahkan ke layar belakang (background).

Gradasi populer digunakan dalam aplikasi komputer grafis karena

memiliki kemampuan untuk memberikan kesan realistis atau alamiah.

32

Page 36: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

Asosiasi Emosional

Warna memiliki pengaruh tertentu terhadap individu secara positif dan

negatif. Secara umum pengaruh dari warna-warna ini akan disajikan didalam

tabel berikut.

Warna Positif Negatif

Merah Hangat, hidup, keceriaan,

kebahagiaan, semangat, darah,

kebebasan, patriotisme.

Luka, sakit, tumpahan

darah, terbakar, kematian,

perang, anarki, setan,

bahaya.

Oranye Kehangaran, api dan nyala

api, pernikahan,

keramahtamahan, pengasih,

harga diri.

Kengerian, Setan.

Kuning Matahari, cahaya, iluminasi,

intuisi, intelek, kebijaksaan

tertinggi, nilai yang tinggi

Penghianat, kepicikan,

korupsi, kengerian, cinta

yang tidak murni, sakit.

Hijau Alam, kesuburan, simpati,

kemakmuran, harapan, hidup,

keabadian, muda

Kematian, dengki, iri,

memalukan, degradasi

moral, kegilaan.

Biru Langit, hari, air tenang,

relijius, loyalitas, kepolosan,

kebenaran, keadilan.

Malam, keraguan, dingin,

kesedihan.

Ungu Kekuatan, spritual, royalti,

kecintaan pada kebenaran,

loyanti, kekaisaran,

Sublimasi, kesedihan,

penyesalan, kemunduran.

33

Page 37: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

kesabaran, rendah hati,

nostalgia

Coklat Bumi, tanah, kesuburan,

alamiah.

Kemiskinan, kering.

Emas Matahari, mulia, kekayaan,

kejujuran, kebijaksanaan,

kehormatan, tempat pertama.

Penyembahan, rakus,

komersialisme

Perak Kemurnian, uji kebenaran,

bulan, platinum

Tidak ada yang tercatat

Putih Siang hari, kepolosan,

kemurnian, kesempurnaan,

kebenaran, kebijakan.

Hantu, dingin, kosong,

batal, musim salju.

Abu-abu Kedewasaan, kehati-hatian,

pemaaf, retrospeksi

Netral, egois, tekanan,

tidak aktif, tidak

bertanggung jawab, tidak

bahagia, kuno,

Hitam Kuat, bangsawan, canggih,

kesuburan, malam, kesucian.

Ketiadaan, malam, setan,

dosa, sakit, negasi

(bagan 1.2)

Asosiasi Negatif dan postif dalam warna29

2.8 Multimedia Interaktif

Memasuki abad 21, pengguna aplikasi multimedia akan berkembang

semakin pesat dan menjadi sama pentingnya dengan belajar membaca.

29 ibid, Lindstrom. hlm. 215

34

Page 38: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

Bahkan multimedia merubah cara dari membaca. Membaca teks dalam buku

dan adalah kegiatan yang bersifat linier dan satu arah, multimedia

memberikan pilihan banyak. Sebagai contoh sebuah kata dalam aplikasi

multimedia bisa dibuat menjadi sebuah tombol yang bisa membawa pembaca

kepada dokumen yang menjelaskan apa arti dari kata tersebut, didukung

dengan gambar, audio, music dan video.

Multimedia adalah media yang tingkat efektifitasnya sangat tinggi. Sebuah

perusahaan riset Computer Technology Research (CTR) melaporkan, orang

hanya bisa mengingat 20% dari apa yang mereka lihat dan 30% dari apa yang

mereka dengar. Namun mereka dapat mengingat 50% dari apa yang mereka

lihat dan dengar, hasil sebanyak 80% didapat dari apa yang mereka lihat,

dengar, dan dilakukan berulang-ulang, karena itu multimedia adalah alat yang

sangat efektif untuk belajar dan mengajar.30

Sebuah studi lain yang dilakukan oleh 3M Corporation dan University of

Minnesota didapatkan bahwa sebuah presentasi yang dilakukan dengan

menggunakan visual dari film 35mm, transparansi film dan grafis berwarna,

ternyata lebih efektif 43% digunakan pada audience dibanding dengan yang

tidak. Kajian tersebut menghasilkan sebuah kesimpulan yang mana

penggunaan visual menjadikan suatu presentasi menjadi lebih mudah diingat,

peningkatan ingatan audience terhadap bahan naik hingga 10,01%, persepsi

audience terhadap bahan naik menjadi 11%, pemahaman 8,5%, perhatian

7,5% dan kesepahaman menjadi 5,5%.31

Pada penelitian yang lebih lanjut dilakukan oleh Management Information

Systems Departement pada University of Arizona. Penelitian ini membahas

30 Fred T. Hofstetter, Multimedia Literacy (McGraw-Hill Irwin: New York) 2001. hlm.3 31 Lindstrom, seperti dikutip oleh Tisna Kuswara di Multimedia (Unv.Tarumanagara, Jakarta )2002,

hlm. 6

35

Page 39: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

perbedaan dari penggunaan visual statis dengan statis dengan hubungannya

kepada peningkatan persepesi. Hasilnya, persepsi naik menjadi 16% bila

digunakan animasi dan transisi pada presentasi, bila menggunakan visual

statis, hasilnya hanya meningkat sebanyak 6%.32

2.9 Definisi Multimedia

Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menampilkan dan

mengkobinasi teks, grafis, audio dan video dengan link dan alat bantu

yang mana dapat digunakan oleh pengguna sebagai navigasi, interaksi,

kreasi dan komunikasi. 33 Definisi ini menunjukkan bahwa ada empat

komponen penting yang harus diperhatikan dalam pembuatan atau

perancangan multimedia.

Pertama, harus ada komputer untuk mengkoordinasi apa yang kita

lihat dan kita dengar. kedua, harus ada sebuah link yang terhubung

dengan informasi. Ketiga, harus ada alat bantu navigasi untuk

memudahkan pengoperasian. Keempat, bisa digunakan untuk

mengumpulkan, memproses dan mengkomunikasikan ide dan informasi

dari kita sendiri. Bila salah satu dari keempat komponen ini hilang, maka

belum dapat disebut multimedia, melainkan mixed media.

Keuntungan lain yang didapat dari multimedia adalah sifatnya yang

fleksibel. Kehadiran aplikasi multimedia bisa membantu program

pelatihan agar lebih produktif. Program pelatihan tidak lagi diadakan

terpusat tetapi tersebar di masing-masing lokasi dengan membagikan

aplikasi program pelatihan yang diciptakan menggunakan teknologi

multimedia. Konsep yang digunakan adalah pelatihan just-in time, yaitu

32 Ibid., hlm.7 33 Ibid., hlm.2

36

Page 40: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

seseorang belajar pada saat ia membutuhkan. Istilah lain adalah training-

on-demand, memberikan informasi yang dibutuhkan melalui komputer

masing-masing. Kehadiran guru yang selalu mendampingi tidak terlalu

diperlukan lagi, dengan rancangan aplikasi yang baik, setiap topik ajaran

yang diperlukan bisa dengan cepat didapatkan dari aplikasi tersebut.34

2.9.1 Jenis Aplikasi Multimedia

Jenis aplikasi multimedia sangatlah beragam dan banyak, klasifikasi

multimedia dapat digolongkan dari cara penyajian dan tujuan. Dilihat

dari cara penyajiannya program multimedia digolongkan menjadi

1. Linear Program atau Continuous Program

Yaitu sebuah program yang berkesinambungan dari awal

sampai akhir karena informasinya disusun berurutan dari awal

hingga akhir, sehingga penayangannya tidak mungkin dihentikan

pada suatu saat secara acak, karena informasi yang disampaikan

akan menjadi tidak lengkap dan tidak jelas. Secara garis besar

linear program terdiri dari pembukaan, kemudian diikuti bagian

isi atau uraian apa yang dikemukakan pada pendahuluan dan

terakhir adalah bagian penutup. Penutup ini dapat berupa

kesimpulan atau ringkasan seluruh uraian tersebut. Program

multimedia dengan bentuk linear program, dapat berupa program

audio visual statis seperti multi image slide program, audio visual

gerak, animasi film, maupun gabungan ketiga media tersebut.

34KR, “Multimedia, era baru penyampaian informasi” artikel pada harian Kompas (14-05-1995): 9

37

Page 41: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

(bagan 1.3.1)

Alur produksi Multimedia Linier35

35 Tisna Kuswara, Ibid. hlm. 13

38

Page 42: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

(bagan 1.3.2)

Diagram alur kerja Multimedia Interaktif36

36 Ibid, hlm. 18

39

Page 43: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

2. Interactive Program

Yaitu sebuah aplikasi yang dapat masing-masing berdiri sendiri

sehingga aplikasi tersebut dihentikan pada suatu saat secara acak

dan tetap memberikan informasi yang dibutuhkan yang

merupakan bagian atau unit terkecil dari keseluruhan aplikasi.

Aplikasi interaktif memberikan banyak pilihan kepada audience

untuk memilih sendiri informasi yang diinginkan, dan dari mana

akan dimulai serta diakhiri, ataukah hanya sebagian saja dari

keseluruhan informasi yang dibutuhkan.

2.9.2 Komponen dalam Aplikasi Multimedia

Sebuah aplikasi multimedia terbagi atas 2 komponen yaitu audio dan

visual. Masing-masing elemen terbagi beberapa dari unsur, yaitu :

2.9.2.1 Audio

Materi audio terdiri dari narasi, illustrasi musik, dan sound effect37.

1. Narasi

Narasi adalah naskah yang tersusun sesuai aturan baku yang

dbacakan oleh narator. Narasi yang baik memiliki kesamaan dengan

sebuah pidato, runut dan teratur penyampaiannya, naun bedannya

narasi sudah direkam terlebh dahulu. Dalam penyampaian narasi,

perhatikan nada dan tekanan suara, penggunaan nada dan tekanan

harus pas, bila tidak akan terdengar aneh, bahkan lucu.

2. Sound Effect

37, Ibid,. Lindstrom hlm.216

40

Page 44: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

Efek suara digunakan untuk mengatur elemen audio untuk

menciptakan sebuah suasana tertentu. Dengan efek suara yang tepat

sebuah presentasi menjadi efektif karena para audiencenya dapat

merasakan suasana yang menjadi satu dengan visual yang

ditampilkan, ini akan menimbulkan efek experience yang mendekati

kenyataan sehingga informasi menjadi lebih mudah ditangkap.

3. Musik

Musik merupakan kumpulan nada yang dibunyikan secara berirama,

untuk mengatur mood atau suasana secara umum. Penggunaan musik

harus sesuai dengan visual yang ditampilkan, agar makna dari visual

tidak rancu.

2.9.2.2 Visual

Materi visual dibagai atas visual statis, visual gerak, materi grafis dan

animasi.

1. Visual statis

Visual statis ialah materi visual yang statis atau tidak bergerak,

diantaranya adalah foto, still frame dari film, slide, illustrasi,

lukisan, dan sebagainya

2. Visual gerak

Adapun visual gerak adalah visual yang mempunyai sekuens

dengan rangkaian yang memperlihatkan kejadian atau keadaan,

yang mana rankaian ini memiliki kesan gerak. Visual gerak dapat

berupa film, video. Selain itu visual gerak juga dapat mencakup

efek transisi dari sebuah program audio visual, misal fade in, fade

out, panning, dan sebagainya.

3. Materi grafis

41

Page 45: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

Materi grafis disini berupa illustrasi, grafik, title, sub title dan

sebagainya. Materi grafis ini digabungkan dengan unsur grafis

lainnya seperti animasi agar menarik kesan audience.38

4. Animasi.

Animasi sebenarnya adalah visual statis yang digambar secara

frame by frame untuk menimbulkan kesan gerak.

2.9.2.3 Aturan desain untuk kalangan dengan penanganan khusus

Peraturan khusus dibutuhkan untuk kalangan khusus memiliki

masalah dengan indra persepsi, terutama visual. Masalah yang timbul

adalah karena kurangnya cahaya yang masuk ke mata, gambar yang

terrefleksi ke retina kabur dan retina yang rusak sebagian sehingga

menyulitkan penglihatan.

Aturan ini juga dapat diaplikasikan kepada orang normal, tujuan

utama dari aturan ini adalah agar visual terbaca dengan jelas dan tidak

menyakitkan mata. Dengan aturan ini visual akan tampak lebih jelas,

lebih terbaca, dan mudah dimengerti. Aturan ini didasarkan pada

penelitian yang dilakukan oleh Institute Lighthouse International.

2.9.2.4 10 aturan dasar desain untuk kalangan yang mengalami

gangguan penglihatan.

Kurangnya cahaya dan penglihatan yang kabur mengurangi kontras

yang efektif untuk melihat teks, sementara kerusakan pada retina

membuat sulit untuk membaca teks yang kecil ukurannya dan membuat

arah gerak mata menjadi terbatas.39

38 Tisna Kuswara, Ibid. hlm 11. 39 Aries Arditi, Making Text Legible: Designing for People with Partial Sight, 23-04-2002 terdapat di situs <http://www.lighthouse.org>

42

Page 46: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

Untuk itu diperlukan aturan khusus untuk elemen teks, yaitu :

1. Kontras

Teks harus ditampilkan sekontras mungkin, secara estetis

sebaiknya gunakan warna gelap terhadap background yang

terang.

2. Warna Huruf

Gunakan warna yang berbeda untuk headline, highlighted text.

3. Ukuran Huruf

Huruf haruslah memiliki ukuran ang besar 16 sampai dengan 18

point, tetapi harus diatur sesuai jenis hurufnya, karena tiap

huruf memiliki initial size yang berbeda.

4. Ukuran Leading

Jarak antar baris antara baris teks diusahakan 25% sampai 30%

dari ukuran point huruf.

5. Jenis Huruf

Hindarkan pengunaan jenis huruf yang dekoratif, cursive,

kalaupun harus digunakan gunakan hanya sebagai emphasis

saja. Jenis huruf sans serif lebih mudah terbaca dalam ukuran

kecil.

6. Gaya Huruf

Kombinasi hurf kecil dan besar, memiliki keterbacaan yang

lebih baik ketimbang penggunaan huruf miring, condensed atau

oblique.

7. Jarak antar huruf

Jarak antar huruf yang terlalu rapat akan menyulitkan untuk

dibaca, terutama untuk penderita yang mengalami kerusakan

retina. Gunakan monospaced, agar lebih terbaca.

43

Page 47: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

8. Margin

Penggunaan margin yang lebar akan memberikan ruang baca

yang nyaman, terutama bila buku cukup tebal.

9. Jenis Kertas

Penggunaan kertas sebaiknya non-glossy, untuk mengurangi

efek silau.

10. Pembedaan

Gunakan warna yang berbeda untuk buku berseri atau

sejenisnya. Ini dimaksudkan agar dalam mencari buku yang

berseri tidak mengalami kesulitan, terutama dalam buku berseri

yang hanya memiliki perbedaan pada judul dan serinya saja

(ketebalan dan bentuk sama persis).

Sedangkan untuk elemen grafis yang lain dibutuhkan kekontrasan

warna yang spesifik agar keterbacaan elemen menjadi maksimal.

Kekontrasan tersebut diatur melalui 3 elemen yaitu :

1. Hue, adalah alat identikasi warna dasar untuk kita, seperti biru, hijau,

kuning, merah dan ungu. Dengan penglihatan normal warna-

warna ini dalam lingkaran warna terlihat bersambung. Sedang

pada orang yang mengalami kurang penglihatan, kemampuan

untuk membedakan warna-warna ini menjadi berkurang.

2. Lightness, berhubungan dengan seberapa banyak cahaya terlihat yang

dipantulkan melalui permukaan.

3. Saturation adalah derajat intensitas warna dilihat dari derajat keabuan.

Misal warna biru kelabu, dianggap warna yang kurang

saturasinya karena cenderung keabu-abuan, walaupun mirip

dengan biru gelap.

44

Page 48: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

(bagan 1.4)

Lingkaran Warna Hue

(sumber: lighthouse international institite)

Agar kontras warna efektif maka ada 4 aturan yang harus diikuti yaitu:

1. Naikkan perbedaan warna backgroud dengan foreground dengan

mengkontraskan lightness diantara kedua warna tersebut. Hindarkan

warna dengan lightness yang sama, walaupun memiliki perbedaan di

hue dan saturation.

2. Gunakan warna biruhijau, hijau, kuning, oranye (LIGHT) sebagai

lawan dari merah, ungu, ungu muda (violet) dan biru (DARK). Warna

DARK dapat digelapkan dan digunakan sebagai lawan warna LIGHT.

45

Page 49: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

Jangan gelapkan warna LIGHT dan menerangkan warna DARK

sebagai kombinasi.

3. Antara warna LIGHT dan DARK, jangan dikombinasikan bila kontras

ligthnessnya kurang, misal kombinasi warna violet dan kuning,

oranye dan merah, tidak akan efektif bila dikombinasikan karena

derajat ligthnessnya hampir mirip sehingga kurang kontras.

4. Jangan kombinasikan warna dengan Hue yang sama, ini akan sangat

tidak efektif, misal hijau gelap dengan hijau terang.

2.10.2 Aplikasi Pengolah Multimedia

Aplikasi pengolah multimedia ada bermacam-macam, namun

berdasarkan proses pembuatannya aplikasi pengolah

multimedia dapat dibagi menjadi 2 macam yaitu :

1. Multi layer based application

Aplikasi multi layer memungkinkan sebuah obyek memiliki

track atau alur tersendiri terpisah dari obyek lainnya, yang

memungkinkan obyek untuk dimanipulasi secara tersendiri

terpisah dari obyek lainnya. Contoh aplikasi misalnya :

Macromedia Director, Flash, Swish, Adobe Premiere, After

effect, dan sebagainya

2. Single Layer based application

Berbeda dengan aplikasi multi layer, obyek yang sudah

diletakkan dalam layer tidak memungkinkan untuk diedit,

kalaupun bisa, sangat terbatas tidak dapat dimanipulasi secara

bebas.

Aplikasi semacam ini digunakan untuk membuat sebuah

program interaktif sederhana. Misalnya untuk membuat VCD

46

Page 50: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

interaktif, DVD interaktif dan presentasi sederhana. Contoh

aplikasinya adalah Microsoft Power Point, U-lead DVD

creator, Nero Burning Interactive VCD creator, dan

sebagainya.

Secara umum, aplikasi pengolah ini dikategorikan berdasar pada tingkat

profesionalitas, multi layer based application digunakan kebanyakan oleh

profesional dan amati tingkat mahir karena fleksibilitasnya. Sedangkan untuk

pemula atau pengguna biasa sering menggunakan single layer based

appliucation karena sederhana dan mudah dipakai.

2.10 Desain User Interface

Desain interface sangatlah penting, alasannya sebuah user interface yang

intuitif mudah untuk digunakan, sehingga mampu menekan biaya pelatihan.

Walaupun fungsionalitas dari sebuah user interface itu penting, bagaimana

cara agar sebuah aplikasi itu bekerja juga penting. Sebuah aplikasi yang sulit

untuk digunakan (karena UI yang buruk) sudah dipastikan aplikasi tersebut

akan ditinggalkan, walaupun hasil yang didapat dari penggunaan aplikasi

tersebut baik. Bila pengguna (user) tidak suka atau kesulitan saat

menggunakan jangan harap mereka akan mau menggunakan aplikasi.

Banyak pengembang aplikasi yang merasa mereka adalah artistic genius

dan membuat user interface mereka tidak sesuai standar yang mana pada

akhirnya justru membuat user kebingungan ataupun kesulitan dalam

menggunakan aplikasinya.

Bagi kebanyakan orang user interface adalah keseluruhan dari aplikasi

itu sendiri. Sebuah user interface yang baik dapat dimengerti oleh

47

Page 51: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

penggunanya tanpa harus membaca manualnya atau dilatih terlebih dahulu40.

Sedangkan menurut George Columbo, user interface yang ideal adalah yang

berisi sedikit perintah dan penjelasan serta memungkinkan pemakai untuk

menyelesaikan sesuatu dalam waktu singkat. Lalu agar menjamin sebuah

sistem itu bekerja dengan baik dibutuhkan sebuah feedback dari aplikasi

melalui user interface sehingga pengguna mengerti apakah aplikasi itu

merespon perintahnya, Kesimpulannya sebuah user interface yang baik

haruslah mudah dimengerti, mampu membuat pengguna aplikasi

mengkakses, berkomunikasi dan memperoleh hasil maksimal sesuai dengan

fungsionalitas aplikasi tersebut.

2.10.1 Object based User Interface

Menurut Scott W. Ambler, sebuah aplikasi dengan user interface

yang berbasiskan obyek visual, memiliki seperangkat aturan yang harus

ditaati agar dapat digunakan secara baik, adapun aturan tersebut adalah :

1. Konsistensi

Tombol (button) harus ditempatkan pada tempat yang

konsisten pada layar, tema warna (colour schemes) harus tetap

sama.

2. Ikuti standar industri

Standar industri yang ada saat ini adalah IBM, Microsoft dan

Apple, dengan mengadaptasi standar secara baik maka secara

langsung kita akan keuntungan dari standart tersebut, pengguna

yang telah terbiasa akan mudah beradaptasi sehingga

mengurangi biaya untuk latihan.

3. Terangkan aturan cara bekerja 40 Scott W. Ambler, User Interface design & tips (Cambridge University Press, New York) 1998: hlm. 1

48

Page 52: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

Jelaskan secara singkat bagaimana aplikasi yang dibangun

bekerja, bila aplikasi yang dibangun bekerja secara konsiten

maka cukup terangkan aturan sekali saja.

4. Mendukung tingkat pemula dan mahir

Ciptakan aplikasi atau opsi-alternatif dalam 2 tingkat, mahir

dan pemula, Pengguna yang mahir memerlukan kompleksitas

yang tidak didapatkan dalam tingkat , ini harus diakomodasikan

sehingga memenuhi kebutuhan setiap pengguna.

5. Navigasi antar halaman

Bila perpindahan antar halaman sulit dilakukan atau

dioperasikan, pengguna akan menjadi frustasi dan menyerah,

keadaan ini dapat diatasi dengan menggunakan model diagram

navigasi antar halaman (flow chart)

6. Navigasi di dalam halaman

Masyarakat barat, menggunakan alur baca dari kiri ke kanan,

sehingga dalam pengaturan obyek dan desain layar harus diatur

agar pengguna terbiasa dan tidak bingung.

7. Beri label berupa kata untuk pesan dan label secara tepat

Gunakan pesan berupa teks dan label yang efesien dan tepat

sehingga tidak menimbulkan salah persepsi oleh pengguna.

8. Mengerti sifat komponen yang digunakan

Obyek atau komponen yang digunakan harus ditempatkan di

layar sesuai dengan kegunaan serta harus diletakkan secara

konsisten.

9. Jangan terlalu mengacu pada aplikasi lain

Dalam pembuatan boleh saja kita mengacu pada sebuah

aplikasi tapi jangan jadikan sebagai harga mati, belum tentu

49

Page 53: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

aplikasi tersebut sudah mencapai kondisi “ideal”. Kenali

pengguna kita.

10. Gunakan warna secara tepat

Warna harus sering digunakan bila tidak gunakan indikator

sekunder. Warna juga harus konsisten agar look and feel

aplikasi kita terjaga.

11. Pergunakan hukum kontras warna

Keterbacaan didalam layar harus diatur, untuk itu gunakan

hukum kekontrasan warna.

12. Gunakan jenis huruf yang tepat

Gunakan jenis huruf yang mudah terbaca di layar.

13. Gelapkan obyek yg tidak terpakai, jangan dihilangkan

Kadang dalam memilih, ada tombol yang tidak perlu

disertakan, tombol tersebut harus tetap disertakan, namun tidak

di funsikan, dan diberi warna yang gelap. Ini untuk menunjang

konsistensi dan memperkuat arti dari tombol itu sendiri bagi

pengguna.

14. Gunakan tombol keybord yang non-destrukstif

Bila input menggunakan keyboard, jangan gunakan tombol

destruktif seperti “backspace”,” delete”, dan lain-lain sebagai

tombol eksekusi perintah dalam aplikasi.

15. Pengaturan alignment dalam satu kolom harus rapi.

Bila ada kolom, harus tertata rapi, misal kolom tertata rata kiri

atau rata kanan.

16. Justifikasi data yang baik.

Sama halnya bila ada kolom isian berupa data, haru rata kiri

atau kanan.

50

Page 54: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

17. Jangan membuat layar yang sibuk

Layar yang “penuh” atau ramai akan membuat pengguna

menjadi bingung, tingkat kepadatan yang berisikan obyek tidak

boleh lebih dari 40% bagian layar, juga tingkat obyek yang

tergroup densitasnya tidak boleh lebih dari 62% dari area group

tersebut.

18. Komponen sejenis di didalam layar harus di group secara

efektif.

Komponen yang memiliki fungsi sama harus di gabungkan

dalam satu group yang terpisah dengan obyek lain.

19. Buka window di tengah action

Feedback berupa informasi ketika sebuah obyek tersentuh

kursor harus diletakkan dekat dengan obyek atau kursor agar

perhatian pengguna tidak terpecah.

2.10.2 Prototype User Interface

Prototype adalah analisis iteratif yang mana pengguna atau

evaluator dapat secara aktif ikut mencoba atau mengevaluasi

layar tampilan. Guna dari protoyping ini adalah untuk

menunjukkan desain yang paling ideal dari user aplikasi yang

sedang dibuat 41 . Proses dari prototyping sendiri terdiri dari

beberapa tahap yaitu,

1. Tentukan apa dari kebutuhan user.

Kebutuhan dari penggunalah yang mendorong

pengembangan dari aplikasi yang akan dibuat. Bahan-

bahan untuk membuat dapat diambil dari wawancara,

41 ibid, hlm.4

51

Page 55: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

pengamatan langusng di lapangan dan diagram tata cara

kerja pengguna.

2. Buat sebuah prototype.

Dengan menggunakan aplikasi alat bantu, aplikasi

multimedia dapat dibuat. Namun dalam proses ini,

disarankan jangan terlalu membuang waktu untuk

programming karena belum tentu aplikasi akan terpakai.

3. Evaluasi prototype.

Pada proses ini evaluasi dilakukan, untuk mencari apa

yang bagus, jelek, kurang, kelebihan dari sebuah

prototype.

4. Tentukan apakah sudah selesai apa belum.

Proses prototyping dapat dihentikan, apabila dalam proses

evaluasi tidak lagi didapatkan kemajuan atau masukan-

masukan yang terlalu signifikan.

2.11 Human Interface Design Principles

Produk dari Apple Computer dirancang menggunakan prinsip dasar yang

disebut dengan prinsip interaksi manusia dengan komputer. Apple Computer

terkenal akan kemudahan dalam pemakaian sistem computer mereka,

terutama pada sistem Mac OS-X®. Ini dikarenakan mereka menggunakan

prinsip dasar user interface yang menggunakan pendekatan manusiawi.

Adapaun prinsip-prinsip tersebut adalah 42:

1. Metafora

Gunakan metafora untuk menjelaskan konsep dan fitur yang tersedia di

dalam aplikasi. Penggunaan metafora yang konkrit dan familiar dengan 42 Apple Corp. “Inside Mac OS X :Aqua Human Interface Guidelines” (Apple Computer, Inc. :

California) 2001

52

Page 56: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

lingkungan akan membuat pengguna menjadi nyaman dan mudah

beradaptasi

2. Manipulasi langsung

Manipulasi obyek secara langsung dikomputer membuat pengguna merasa

kontrol ada ditangan mereka. Obyek harus tetap tampak nyata di layar ketika

pengguna melakukan aksi pada obyek tersebut, dan hasil dari aksi tersebut

harus langsun tampak pada layar. Contohnya adalah operasi drag and drop

untuk memindahkan file ke folder yang berbeda..

3. See-and-Point (lihat dan tunjuk)

Pengguna melakukan interaksi di layar komputer biasanya menggunakan

mouse. Operatin system Macintosh, menganggap pengguna dapat melihat

apa yang mereka lakukan di layar dan dapat menunjuk apa yang ingin

mereka lihat. Misal ketika operasi drag and drop sebuah file ke folder,

pengguna tidak mempunyai pilihan menu ketika ia meletakkan file tersebut

ke folder tapi ia tahu hasil yang akan ia peroleh.

4. Konsistensi

Konsistensi didalam sebuah interface akan memudahkan pengguna untuk

mentransfer pengetahuan dan kemampuan mereka dari satu aplikasi ke

aplikasi lain. Sehingga tidak perlu belajar dua kali untuk memasuki aplikasi

lain.

5. What You See Is What You Get (WYSIWYG)

Dalam sebuah aplikasi yang mengizinkan pengguna untuk mencetak data,

usahakan tidak ada perbedaan antara apa yang terlihat di layar dengan yang

tercetak.

6. Kontrol Pengguna

Izinkan pengguna bukan komputer, untuk menginisiasi dan mengontrol aksi

7. Dialog dan FeedBack

53

Page 57: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

Informasikan selalu apa yang terjadi dengan aplikasi kita kepada pengguna.

Berikan feedback berupa visual ataupun berupa audio, atau kedua-duanya

kepada pengguna.

8. Toleransi

Manusia perlu untuk merasa bahwa mereka dapat melakukan sesuatu tanpa

merusak sistem, gunakan fasilitas Undo agar mereka merasa aman.

9. Kesan Stabilitas

Interface Macintosh dirancang agar terlihat selau stabil, familiar dan situasi

yang dapat ditebak. Gunakan elemen grafis yang konsisten seperti menu,

control window, dan sebagainya.

10. Estetika yang terintegrasi

Artinya informasi yang diberikan sesuai dengan desain visual yang

diperlihatkan. Aplikasi yang kita buat harus terlihat nyaman bila dilihat

terus-menerus.

Jaga visual agar tetap sederhana, gunakan bila memang bener perlu untuk

menunjang fungsionalitas. Jangan gunakan symbol yang terlalu subyektif, ini

akan membuat pengguna menjadi bingung.

Berikan feedback elemen grafis sesuai dengan harapan pengguna, jangan

mengubah arti dari item yang sdah terstandarisasi.

11. Jangan terbatasi oleh modus kerja.

Jangan batasi pengguna dengan modus yang mengunci ketika sedang bekerja,

ketika modus tersebuit bekerja, kita tidak bisa melakukan apa-apa dan harus

menunggu operasi sampai selesai. Kecuali proses memang perlu resource

yang berat jangan kunci modus.

12. Pengetahuan akan audience atau pengguna

Kita harus mengetahui siapa pengguna aplikasi yang kita buat. Ini adalah

langkah awal yang sangat penting ketika hendak mendisain sesuatu.

54

Page 58: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

Kunjungi tempat mereka belajar dan bekerja untuk mengerti bagaimana

mereka melakukan pekerjaan mereka atau bagaimana mereka belajar.

13. Kompabilitas yang mendunia

Sistem sofware Macintosh dirancang agar dapa bekerja secara mendunia,

dapat digunakan dibelahan dunia manapun juga. Pertimbangkan point-point

dibawah ini sebelum mendisain aplikasi.

14. Nilai kultur

Yakinkan bahwa ada beberapa elemen interface yang harus menggunakan

bahasa lokal. Pertimbangkan warna, grafis, kalender, teks dan pola penyajian

waktu.

15. Perbedaan Bahasa

Penerjemahan harus menggunakan bahasa yang standar, jangan

menggunakan makna yang rancu atau bahasa slang.

16. Display teks dan editng teks

Sistem penulisan tiap wilayah memiliki perbedaan. Di negara yang menganut

sistim bahasa latin, penulisan dilakukan dari kiri ke kanan.

17. Elemen interface yang teratur

Ketika sebuah dialog di terjemahkan, alignment harus diatur lagi karena

perbedaan jumlah huruf dan sebagainya.

18. Resources

Kumpulkan bahan yang menjadi pertimbangan ketika melokalisasi sebuah

aplikasi, ini menyangkut ukuran huruf, model penulisan, dan sebagainya

19. Akses universal

Jutaan orang memiliki keterbatasan fisik dan memerlukan perlakuan

istimewa, pertimbangkan untuk mendisain sesuatu yang universal sedari

tahap perancangan awal. Contoh hal yang harus diperhatikan misalnya :

55

Page 59: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

1. Frekuensi obyek yang berkedip tidak boleh didalam batas 2hz s/d

55hertz, secara inklusif, ini untuk menghindari efek dapat memancing

kondisi medis yang tidak baik pada orang tertentu.

2. Bila ada respon yang bedasar waktu, beri peringatan terlebih dahulu

ketika waktu hendak habis melalui kotak dialog.

3. Peringatan akan kondisi kritis harus diberikan feedback dalam format

audio dan visual.

20. Penglihatan visual yang terbatas

Gunakan teks dengan ukuran tertentu untuk orang dengan penglihatan yang

terbatas.

21. Pendengaran yang terbatas

Orang dengan pendengaran terbatas tidak mampu mendengarkan suara

dalam tingkat suara yang normal, aplikasi yang bersangkutan tidak boleh

memberi informasi hanya dalam bentuk suara saja, harus disertai dengan

visual. .

22. Kondisi fisik yang terbatas.

Orang dengan kondisi fisik yang terbatas memerlukan metode akses khusus

dengan menggunakan alat input khusus seperti mouse khusus, Sticky keys,

dan sebagainya.

56

Page 60: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

2.12 Output Hasil Pengolahan

Output dari multimedia ini adalah aplikasi yang berbentuk CD-ROM,

tidak menutup kemungkinan untuk media lain seperti DVD-ROM atau

berbasis internet yang diletakkan di server internet sehingga dapat diakses

oleh para pengguna, seperti pada on-line digital library seperti

www.compton.com .

Adapun format dari output ada bermacam-macam, tergantung platform

yang dituju, bila PC-Windows based maka CD-ROM akan dikemas sesuai

dengan standart file ISO 9660 atau Hybrid Format Sytem (HFS) agar bisa

dibaca di system Macintosh dan PC. Untuk platform semacam Playstation

dan X-BOX memiliki format tersendiri.

Pemilihan format ini ditentukan berdasarkan sifat dan kebutuhan dari

aplikasi itu sendiri, misal dengan platform PC maka aplikasi dapat melakukan

cetak komponen obyek, sesuatu yang tidak dapat di lakukan dalam platform

Playstation.

57

Page 61: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

BAB III

DATA DAN ANALISIS

3.1. Yayasan Autisma Indonesia

Yayasan Autisma Indonesia berdiri bulan Maret 1997. Yayasan ini

dibentuk karena dalam kurun waktu 3-4 bulan terakhir makin banyak

ditemukan penyandang autisma di Indonesia. Pada saat mencapai usia

sekolah, anak-anak ini ditolak masuk sekolah TK biasa karena dianggap

tidak bisa menerima instruksi guru dan perilaku mereka yang cenderung

seenaknya dianggap mengganggu tata tertib sekolah. Untuk masuk Sekolah

Luar Biasa pun mereka mungkin tidak cocok karena banyak dari mereka

yang memiliki kecerdasan normal bahkan diatas rata-rata.

Di Indonesia, pemerintah belum menyediakan fasilitas pendidikan bagi

penyandang Autisma, sedangkan pendidikan swasta yang ada masih kurang

memadai, maka timbullah gagasan dari sekelompok kecil profesional untuk

mendirikan suatu pendidikan dan pelatihan bagi penyandang Autisma

maupun keluarga yang dikelola secara terpadu dan profesional. Namun untuk

itu tentu saja diperlukan dana yang sangat besar, oleh karena pendidikan

anak autistik memerlukan sistem penanganan satu guru satu anak. Maka atas

kerja sama sekelompok orang tua penyandang autisma dan sekelompk

profesional di bidang medik dan pendidikan inilah dibentuk Yayasan

Autisma Indonesia yang merupakan suatu badan sosial.

Yayasan Autisma Indonesia telah menjalankan kegiatannya sekitar 1½

tahun. Dalam kurun waktu tersebut, kegiatan yang telah dilakukan adalah

antara lain simposium sebanyak 3 kali, pelatihan tatalaksana perilaku

sebanyak kurang lebih 8 kali, dan parent support group sebanyak 2 kali.

58

Page 62: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

Kegiatan tersebut berjalan dengan sukses, dilihat dari minat, respon,

antusiasme hadirin maupun beragamnya peserta selain orang tua, keluarga

dan terapis, juga dihadiri oleh dokter umum, dokter spesialis, psikiater,

psikolog dan profesional lainnya.

Misi dan tujuan yayasan adalah untuk membantu para penyandang

autisma memperoleh penatalaksanaan dan pendidikan serta pelatihan yang

sesuai dan terpadu sedini mungkin, sehingga perkembangan mereka dapat

dibantu mencapai taraf semaksimal mungkin. Dengan demikian, diharapkan

bahwa mereka dikemudian hari dapat hidup mandiri dalam masyarakat

normal.

Yayasan juga berperan sebagai pusat informasi bagi siapapun yang ingin

mengetahui lebih banyak mengenai gangguan Autisma, dengan menyediakan

literatur lengkap. Tujuan jangka panjang Yayasan adalah bukan hanya

menjadi pusat informasi saja, tetapi menjadi pusat diagnostik, terapi,

pendidikan dan penelitian.

Yayasan Autisma sejak bulan Mei 1998 telah mempunyai kantor

sekretariat yang baru di Jl. Warung Buncit Raya No.55 Lt.1 Jakarta Selatan –

12790 dengan telepon : 7971945 dan fax 7991355.

Susunan Pengurus Harian Umum

Ketua : dr. Melly Budiman, DSJ

Wakil Ketua I : Bimo Wicaksono, S.H.

Wakil Ketua II : dr. Rudy Sutadi, DSA

Sekretaris : Muljanti Zafar

Bendahara dan Administrasi Keuangan : Lisa Sitorus

Seksi Ilmiah

Ketua : Dyah Puspita, Spsi.

59

Page 63: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

Koordinator PSG : Angela Yusman

Anggota : Muljanti Zafar, Ellen Solaiman, Marida Bimo Wicaksono,

Ina Ginandjar, Tekun Prihatin, Theresia Wibisono, dr.

Iramawaty Kamarul.

Seksi Dana dan Usaha

Ketua : Jenner Yusman

Anggota : Hardi Solaiman, A. Sitorus.

3.2. Autisme

Istilah autisme infantil (early infantile autism) dipakai pertama kali

oleh Dr.Leo Kanner, seorang psikiater anak, pada tahun 1934. Ia

menggambarkan dengan sangat rinci gejala-gejala dari 11 anak yang tidak

mampu mengadakan interaksi sosial dan seolah-olah hidup dalam dunianya

sendiri. Ia memperkirakan hal ini disebabkan oleh gangguan metabolisme

bawaan yang menimbulkan kegagalan untuk berinteraksi. Istilah “autisme”

sendiri dipinjamnya dari bidang schizophrenia, untuk menggambarkan

perilaku pasien schizophrenia yang menarik diri dari luar dan menciptakan

dunia fantasinya sendiri. Kanner menggambarkan bahwaa anak-anak tersebut

juga hidup dalam dunianya sendiri, terpisah dari dunia luar.

Pada schizophrenia, autisme disebabkan oleh proses regresi karena penyakit

jiwa, sedangkan pada anak-anak dengan autisme infantil terdapat kegagalan

perkembangan. Memang pemakaian istilah autisme seringkali menimbulkan

kerancuan mengenai hubungan antara kedua kondisi tersebut. Perbandingan

60

Page 64: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

antara pria dan wanita pada penyandang autisme adalah 4:1, penyebab dari

hal ini belum dapat diketahui secara pasti.43

3.3. Gejala-gejala Autisme Infantil

Gejala autisme infantil timbul sebelum anak mencapai usia 3 tahun.

Pada sebagian anak gejala itu sudah ada sejak lahir, seorang ibu yang

cermat terhadap perkembangan anaknya akan melihat kelainan pada

anaknya sebelum mencapai usia 1 tahun, yaitu kurangnya tatap mata atau

tidak ada tatap mata sama sekali.

Dalam perkembangan normal seorang bayi sudah bisa berinteraksi

dengan ibunya pada usia 3 bulan. Bila ibu berbicara pada bayi maka anak

itu akan merespon dengan ocehannya. Makin lama bayi menjadi makin

responsif terhadap rangsang dari dunia luar. Pada umur 8 bulan ia sudah

bisa bergurau, tatapan matanya tajam memperhatikan orang yang

mengajaknya berinteraksi. Hal-hal ini semua tidak ada atau sangat kurang

pada bayi autistik.

Ia bersikap acuh tak acuh bila diajak bicara atau bergurau. Ia seakan-

akan menolak semua usaha interaksi dari orang lain. Ia lebih suka

dibiarkan main sendiri, ia bisa sangat asyik memperhatikan mainan yang

digantung diatas ranjang kecilnya dan tertawa terkekeh-kekeh bila mainan

itu diputar-putar.

Sebagian kecil dari penyandang autisme sempat berkembang normal,

namun sebelum mencapai umur 3 tahun perkembangan terhenti, kemudian

timbul kemunduran dan mulai tampak gejala-gejala autisme.

43 Melly Budiman, Pentingnya Diagnosis Dini dan Penatalaksanaan Terpadu pada Autisme, Makalah pada simposium Tata Laksana Autisme di Semarang, 24-10-1998). hlm. 2

61

Page 65: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

Pada beberapa anak ada faktor pencetusnya, seperti ditinggal oleh

orang terdekat secara mendadak, punya adik, sakit berat, bahkan ada yang

gejalanya timbul setelah mendapat imunisasi.

Gejala-gejala akan tampak makin jelas setelah anak mencapai usia 3

tahun, yaitu berupa :

1. Gangguan dalam bidang komunikasi verbal maupun non verbal :

- Terlambat bicara

- Meracau dengan bahasa yang tak dapat dimengerti orang lain

- Bila kata-kata mulai diucapkan ia tak mengerti artinya

- Bicara tidak dipakai untuk komunikasi

- Ia banyak meniru atau membeo (echolalia)

- Beberapa anak sangat pandai menirukan nyanyian, nada maupun

kata-katanya, tanpa mengerti artinya.

- Sebanyak 20% dari anak-anak ini tidak dapat berkomunikasi

secara lisan sampai dewasa.

- Bila menginginkan sesuatu ia menarik tangan terdekat dan

mengharapkan tangan tersebut melakukan sesuatu untuknya.

2. Gangguan dalam bidang interaksi sosial

- Menolak atau menghindar untuk bertatap mata

- Tak mau menengok bila dipanggil

- Seringkali menolak untuk dipeluk

- Tak ada usaha untuk melakukan interaksi dengan orang lain, lebih

asyik main sendiri

- Bila didekati untuk diajak main ia malah menjauh.

3. Gangguan dalam bidang perilaku

- Pada anak autistik terlihat adanya perilaku yang berlebihan

(excessive) seperti hiperaktivitas motorik, tak bisa diam,

62

Page 66: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

mengulang-ulang gerakan tertentu dan kekurangan (deficient),

seperti duduk diam bengong dengan tatapan kosong, melakukan

permainan monoton dan berulang-ulang, duduk diam terpukau

oleh sesuatu hal, misalnya bayangan dan benda yang berputar.

- Kadang-kadang ada kelekatan pada benda tertentu, seperti

sepotong tali, kartu, kertas, gambar, gelang karet atau apa saja

yang terus dipegangnya dan dibawa kemana-mana.

- Perilaku yang ritualistik.

4. Gangguan dalam bidang perasaan dan emosi

- Tidak dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain, misalnya

melihat anak menangis ia tidak merasa kasihan, malahan

didatangi dan dipukul karena merasa terganggu.

- Kadang-kadang tertawa-tawa sendiri, menangis atau marah-

marah tanpa sebab yang jelas.

- Sering mengamuk tak terkendali, terutama bila tidak

mendapatkan apa yang diinginkan, ia bisa menjadi agresif dan

destruktif, bisa juga menyakiti diri sendiri, misalnya menyakiti

diri sendiri, memukul atau membenturkan kepalanya berulang-

ulang, menggigit diri sendiri dan lain sebagainya.

5. Gangguan persepsi sensoris

- Mencium-cium atau menggigit mainan atau benda apa saja.

- Bila mendengar suaru tertentu langsung menutup telinga.

- Tidak menyukai rabaan atau pelukan.

- Merasa sangat tidak nyaman bila dipakaikan pakaian dari bahan

yang kasar.

Gejala-gejala tersebut tidak harus ada pada semua anak penyandang

autisme. Pada penyandang autisme berat mungkin hampir dari semua

63

Page 67: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

gejala diatas ada, tapi pada yang ringan hanya terdapat sebagian saja

dari gejala diatas.

3.3.1. Kriteria Diagnostik Autisme

Autisme adalah gangguan perkembangan, oleh karena itu diagnosis

ditegakkan dari gejala klinis yang tampak, yang menunjukkan adanya

penyimpangan dari perkembangan normal yang sesuai umurnya.

International Classification of Diseases (ICD) 1993 maupun

Diagnostic and Statistical Manual (DSM-IV) 1994, merumuskan

kriteria diagnosis untuk autisme infantil adalah :

A. Harus ada 6 gejala dari (1),(2) dan (3), dengan minimal dua

gejala dari (1) dan masing-masing satu gejala dari (2) dan (3).

(1) Gangguan kualitatif dalam interaksi sosial yang timbal balik.

Minimal harus ada 2 dari gejala dibawah ini :

a. Tak mampu menjalin interaksi sosial yang cukup

memadai : kontak mata sangat kurang, ekspresi muka

kurang hidup, gerak-gerik kurang tertuju.

b. Tak bisa bermain dengan teman sebaya.

c. Tak ada empati (tak dapat merasakan apa yang

dirasakan orang lain).

d. Kurang mampu mengadakan hubungan sosial dan

emosional yang timbal balik.

(2) Gangguan kualitatif dalam bidang komunikasi. Minimal

harus ada satu dari gejala-gejala dibawah ini :

a. Perkembangan bicara terlambat atau sama sekali tak

berkembang. Anak tidak berusaha untuk berkomunikasi

secara non-verbal.

64

Page 68: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

b. Bila anak bisa bicara, maka bicaranya tidak dipakai

untuk berkomunikasi.

c. Sering menggunakan bahasa yang aneh dan diulang-

ulang.

d. Cara bermain yang kurang variatif, kurang imajinatif

dan kurang dapat meniru.

(3) Adanya suatu pola yang dipertahankan dan diulang-ulang

dalam perilaku, minat dan kegiatan. Minimal harus ada satu

dari gejala-gejala dibawah ini :

a. Mempertahankan satu minat atau lebih dengan cara

yang sangat khas dan berlebihan.

b. Terpaku pada kegiatan yang ritualistik atau rutinitas

yang tidak ada gunanya.

c. Ada gerakan-gerakan aneh yang khas dan diulang-ulang.

d. Seringkali terpukau pada bagian-bagian benda.

B. Sebelum umur 3 tahun tampak adanya keterlambatan atau

gangguan dalam bidang interaksi sosial, bicara dan berbahasa

dan cara bermain yang monoton, kurang variatif.

C. Bukan disebabkan oleh sindroma Rett atau gangguan

disintegratif masa kanak.

3.3.2. Faktor Penyebab

Sekitar 15-20 tahun yang lalu, autisme masa kanak dianggap

sebagai gangguan perkembangan yang sangat jarang terjadi. Hanya

ditemukan 2-4 kasus diantara 10.000 anak. Namun belakangan makin

banyak anak-anak yang mengalami gangguan perkembangan seperti

ini, dan saat ini diperkirankan terdapat 15-20 kasus per 10.000 anak.

65

Page 69: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

Peningkatan ini terdapat diseluruh Indonesia, malah kesannya di

negara-negara maju makin banyak penyandang autisme.

Penelitian didalam bidang neuro-anatomy, neuro-fisiologi, neuro-

kimiawi dan genetika penyandang autisme telah menemukan fakta-

fakta yang pasti tentang gangguan neuro-biologis sebagai penyebab

dari timbulnya gejala-gejala autisme. Autisme disebabkan oleh

gangguan atau kelainan pada perkembangan sel-sel otak selama

dalam kandungan. Pada saat pembentukan sel-sel tersebut timbul

gangguan dari virus (rubella, toxo, herpes), jamur (candida),

oksigenasi (pendarahan), keracunan logam berat dari polusi (Pb,Hg),

keracunan dari makanan maupun inhalasi, sehingga pertumbuhan sel-

sel otak dibeberapa tempat menjadi tidak sempurna.

Gangguan struktur maupun biokimiawi pada otak inilah yang

menimbulkan gejala-gejala autisme. Tidak semua gejala sama pada

setiap anak, tergantung dari bagian mana dari otak yang terganggu

perkembangannya. Juga ringan atau beratnya gangguan

perkembangan ini tergantung dari ringan beratnya gangguan yang

terjadi di otak.

Selain penelitian-penelitian mengenai otaksendiri, penelitian

mengenai faktor genetika sampai saat ini masih terus dilakukan,

terutama di Amerika yang diberikan anggaran khusus oleh

pemerintahnya. Penemuan-penemuan awal menunjukkan bahwa

memang faktor genetik mempunyai peran yang penting dalam

timbulnya autisme ini.

Peran faktor genetik terlihat terutama bila dalam satu keluarga ada

lebih dari satu anak yang menyandang autisme. Seperti pada anak

66

Page 70: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

kembar satu telur, mereka mempunyai sel-sel yang identik sehingga

kembarannyapun memiliki gangguan yang sama.

3.4. Terapi ABA dan Terapi Lovaas

Applied Behaviour Analysis (ABA) adalah tatalaksana yang bertujuan

untuk melatih perilaku (behavior) anak autis. Pendekatannya didasarkan

atas riset yang dibuat oleh B.F Skinner, seorang psikolog. Skinner, secara

ilmiah mendemonstrasikan bahwa consequences (konsekuensi atau akibat)

memiliki pengaruh yang kuat dan dapat diperkirakan (predictable)

terhadap perilaku. Skinner menyebut proses tersebut sebagai operant-

conditioning. Sebuah consequences atau event (kejadian) yang memperkuat

perilaku disebut reinforcer (penguat atau imbalan). Contoh dari reinforcer

misalnya adalah makanan/minuman, sentuhan, pelukan, ciuman, pujian

atau aktivitas yang disukai. Pada operant conditioning, jika perilaku diikuti

oleh reinforcer terjadi probibilitas (peningkatan kemungkinan) bahwa

perilaku yang sama akan terulang lagi pada keadaan yang sama. Jika

perilaku tidak diikuti oleh reinforcer (penguat atau imbalan), maka

perilaku akan menurun atau tidak terjadi lagi.

Pemulihan dari autisme adalah mungkin jika tatalaksana dimulai dari

usia dini. Pada penelitian yang dilakukan oleh Ivar O. Lovaas (1987)44 dari

University of California (UCLA), dengan menggunakan metode modifikasi

perilaku 40 jam seminggu selama 2 tahun, dari 19 anak autistik berumur di

bawah 4 tahun, 9 anak (47%) mencapai “fungsi kognitif normal”. Pada uji

dengan semua standar pengukuran IQ, hasilnya normal. Saat ini anak-anak

tersebut sudah remaja berusia belasan, kesembilan anak tersebut tampak

normal, tidak dapat dibedakan dengan teman sebayanya, baik dari sudut 44 Seperti dikutip Rudy Sutady dalam Intervensi Dini Tatalaksana Perilaku Pada Penyandang

Autisme, Makalah pada Simposium Autisme di Semarang 24 Oktober 1998.hlm 24

67

Page 71: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

keterampilan sosial maupun keterampilan akademik. Pada sampel

penelitiannya tersebut, Lovaas juga menemukan bahwa semakin muda usia

anak-anak dimulainya tatalaksana perilaku secara intensif, maka hasil yang

diperoleh semakin baik.

Dari penelitiannya Lovaas mendapatkan suatu konsensus bahwa

variabel yang merupakan hal penting dalam menunjang optimalisasi hasil

ialah intervensi dini, keterlibatan orang tua, fokus masyarakat, dan

intensitas tatalaksana. Selain itu Lovaas juga menyatakan bahwa anak

autistik perlu mendapat sebanyak mungkin tatalaksana jika ingin mengejar

ketertinggalannya (catching up to “normal” or “average” children), yaitu

belajar sepanjang waktu “meleknya” (during all their waking hours). Pada

penelitian berikutnya Lovaas mendapatkan hasil 19 anak di kelompok

tatalaksana 40 jam seminggu selama 2 tahun atau lebih menunjukkan

peningkatan IQ yang besar, sedangkan mereka yang mendapat 10 jam atau

kurang tidak menunjukkan perbaikan. Hal yang sama juga diperoleh oleh

peneliti lain yang mana anak yg mendapat pelatihan sebanyak 20 jam juga

memperoleh peningkatan IQ namun tidak sebaik anak yng mendapat

pelatihan sebanyak 40 jam.

Kesimpulan yang didapat adalah, pelatihan selama 10 jam, tidak

membuahkan hasil, sedangkan 20 jam hanya mendapatkan hasil sedikit,

tidak maksimal, yang terbaik adalah 40 jam, dimana perbaikan yang

dihasilkan sangat besar.

3.4.1. Kurikulum ABA

Berikut adalah gambaran secara umum tahapan terapi yang

berdasarkan kurikulum ABA, yang diambil dari dokumen elektronic

(e-paper) yang terdapat di website Asosiasi Autisme Amerika

68

Page 72: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

(Autism Society of America) www.autism-society.org kurikulum ini

adalah basis terapi autis secara umum yang mana terapi metode

Lovaas adalah pengembangan (sub-set) dari terapi ini.

Tahap Awal (Beginner)

Attending Skill –sits independently, eye contact

Imitation Skill – gross, fine, and oral motor skills

Receptive Language Skill – body parts, identification, one step

instruction

Expressive Language Skill – imitates Sounds, labeling, yes/no,

greeting, answer simple question.

Pre-Academic Skill – matching, complete activities

independently, counting and identifies

shapes, colors and letter.

Self-help Skill – get undressed independently, eats

independently, toilet training.

Tahap Menengah (Intermediate)

Attending Skill – sustains eye contact, responds to

name

Imitation Skill – imitates sequences, copies simple

drawing, pairs action with sound

Receptive Language Skill – two-step instructions, identifies

attributes, pretends, identifies

categories, pronouns, propositions,

emotions, gender.

69

Page 73: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

Expressive Language Skill – two and three word phrases,

requests desired items, labels

according to function, simple

sentences, reciprocates information,

ask “wh-“ questions.

Pre-Academic Skill – matches by category, gives

specifies quantity of items,

uppercase/lowercase letters,

more/less, simple worksheets, copies

letter and numbers, writes name, cuts

with scissors, colors within a

boundary.

Self-help Skill – gets dressed independently, puts on

shoes, puts on coat, self-initiates

toileting.

Tahap Lanjut (Advanced)

Attending Skill – maintains eye contact during

conversation, and group instruction.

Imitation Skil – complex sequencing, peer play,

verbal responses to peers.

Receptive Language Skill – three-step instructions, same/different,

identifies what doesn’t belong,

plural/singular, understands “ask…”

versus “tell…”

Expressive Language Skill – utilizes “I don’t know”, retell story,

recall past events, ask for clarification,

70

Page 74: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

advanced possesive pronouns, verb

tense, asserts knowledge.

Abstract Language – predict outcomes, takes another’s

perspective, provides explanations.

Academic Skill – completes patterns, reading, names

letter sounds, consonants, spelling,

states word meaning, simple synonyms,

ordinal numbers, identifies rhyming

words, writes simple words from

memory, add single-digit number.

Social Skill – follows directions from peers,

answers questions from peers, responds

to play-initiation statements, initiates

play statements to peers, offers and

accepts peer assistance.

School Readiness – wait turns, demonstrates new

responses through observation, follow

group instruction, sing nursery rhymes,

answer when called on, raises hand,

story-time, show and tell.

Self-help Skills – brushes teeth, zippers, buttons, snaps.

Sedangkan kurikulum yang di gunakan oleh Yayasan Autisma

Indonesia adalah sebagai berikut :

A. Kemampuan Mengikuti Tugas/Pelajaran

1. Duduk mandiri di kursi

71

Page 75: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

2. Kontak mata saat dipanggil

3. Kontak mata ketika diberi perintah, : “Lihat (ke) sini”

4. Berespons terhadap arahan : “Tangan ke bawah”

B. Kemampuan Imitasi (Meniru)

3. Imitasi gerakan motorik kasar

4. Imitasi tindakan (aksi) terhadap benda

5. Imitasi gerakan motorik halus

6. Imitasi gerakan motorik mulut

C. Kemampuan Bahasa Reseptif

1. Mengikuti perintah sederhana (satu-tahap)

2. Identifikasi bagian-bagian tubuh

3. Identifikasi benda-bend,a

4. Identifikasi gambar-gambar

5. Identifikasi orang-orang dekat (familier) / anggauta ketuarga

6. Mengikuti perintah kata kerja

7. Identifikasi kata-kata kerja pada gambar

8. Identifikasi bend a-benda di tingkungan

9. Menunjuk gambar-gambar dalam buku

10. Identifikasi benda-benda menurut fungsinya

11. Identifikasi kepemilikan

12. Identifikasi suara-suara di lingkungan

D. kemampuan Bahasa Ekspresif

1. Menunjuk sesuatu yang diingini sebagai respons “Mau apa?”

2. Menunjuk secara spontan benda-benda yang diingini

72

Page 76: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

3. Imitasi suara dan kata

4. Menyebutkan (melabel) benda-benda

5. Menyebutkan (melabel) gambar-gambar

6. Mengatakan (secara verbal) benda-benda yang diinginkan

7. Meryatakan atau dengan isyarat dan tidak untuk sesuatu yang

disukai (diingini) dan yang tidak disukai (tidak diingini)

8. Menyebutkan (melabel) orang-orang dekat.(familier)

9. Membuat pilihan

10. Saling menyapa

11. Menjawab pertanyaan-pertanyaan sosial

12. Menyebutkan (melabel) kata kerja di gambar,orang lain, dan

diri sendini

13. Menyebutkan (melabel) benda sesuai fungsinya

14. Menyebutkan (melabel) kepemilikan

E. Kemampuan Pre-Akademik

1. Mencocokkan

a. Benda benda yang identik

b. Gambar-gambar yang identik

c. Benda dengan gambar

d. Warna, bentuk, huruf, angka

e. Benda-benda yang non-Identik

f. Asosiasi (hubungan) antara berbagai benda

2. Menyelesaikan aktivitas sederhana secara mandiri

3. ldentifikasi warna-warna

4. ldentifikasi berbagai bentuk

5. ldentifikasi huruf-huruf

73

Page 77: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

6. ldentifikasi angka-angka

7. Menyebut (menghafal) angka 1 sampai 10

8. Menghitung benda-benda

F. Kemampuan bantu diri

1. Minum dan gelas

2. Makan dengan rnenggunakan sendok dan garpu

3. Melepas sepatu

4. Melepas kaos kaki

5. Melepas celana

6. Melepas baju

7. Menggunakan serbet tissue

8. Toilet-training untuk buang air kecil

3.4.2. Pelatihan anak autis secara visual

Penyandang autis lebih bisa memahami informasi yang diterima

dalam bentuk gambar dibandingkan dengan bahasa lisan ataupun

tulisan, oleh karena itu dalam mengajar mereka dibutuhkan tatalaksana

khusus.45

Duapuluh persen dari penyandang autisme tidak akan bicara, bagi

mereka dapat diajarkan ketrampilan komunikasi dengan cara lain, yaitu

gambar-gambar atau Picture Exchange Communication (PEC) atau

Computer Pictograph for Communication (COMPIC) atau

Communication Through Picture. Gambar-gambar tersebut dapat

disusun di papan komunikasi manual ataupun melalui komputer.46

45 Sn, “Beri penyandang autisma kesempatan di sekolah umum”, Harian Kompas 28-08-2000. hlm 10 46ibid. hlm 26

74

Page 78: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

Secara umum anak autis memiliki kemampuan yang menonjol di

bidang visual. Mereka lebih mudah untuk mengingat dan belajar, bila

diperlihatkan gambar atau tulisan dari benda-benda, kejadian, tingkah

laku maupun konsep-konsep abstrak. Dengan melihat gambar atau

tulisan, anak autis akan membentuk gambaran mental atau mental

image yang jelas dan relatif permanen dalam benaknya.

Bila materi tersebut hanya diucapkan saja mereka akan mudah

melupakannya karena daya ingat mereka amat terbatas. Karena itu

dalam melakukan terapi digunakan sebanyak mungkin kartu-kartu

bergambar dan alat bantu visual lain untuk membantu mereka

mengingat, hal ini juga berlaku untuk anak autis yang hanya

mengalami gangguan di bidang verbal.47

Untuk melatih penderita agar bisa berkomunikasi, kita harus

menyesuaikan diri dengan gaya komunikasi mereka. Orang tua dan

pendidik bisa menggunakan ekspresi wajah, gerak isyarat, mengubah

nada suara, menunjuk gambar, menunjuk tulisan, menggunakan papan

komunikasi dan menggunakan simbol-simbol. Cara-cara tersebut tidak

hanya digunakan secara tersendiri, tetapi juga dapat digabungkan

sehingga membentuk pesan yang lebih kuat.

Cara-cara tersebut diatas, dapat diintegrasikan dengan

menggunakan teknologi multimedia interaktif. Karakter sebuah aplikasi

multimedia interaktif adalah gabungan dua atau lebih dari beberapa

media, yang dapat diakses secara interaktif, sehingga membentuk

sebuah efek komunikasi yang kuat. Sebuah studi yang dilakukan oleh

Software Publisher Association (SPA) tentang keefektifan penggunaan

teknologi menunjukkan manusia mendapat 80 persen pengetahuan dari

47 Arn,“Meningkatkan komunikasi pada anak autis”, Harian Kompas, 21-04-2002. Hlm 21

75

Page 79: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

melihat, tetapi hanya 11 persen yang teringat. Persentase ini lebih kecil

melalui pendengaran tetapi hasil yang diingat lebih tinggi. Kombinasi

keduanya akan sangat efektif dan menaikkan daya ingat hingga 50

persen. Dengan demikian aplikasi multimedia merupakan sarana yang

tepat untuk pendidikan.48

3.4.3. SWOT

Kekuatan (Strength):

1. Jumlah anak yang menderita autis di indonesia semakin

meningkat.

2. Makin banyak berdirinya lembaga penanganan autis.

3. Terapi ABA dan terapi Lovaas adalah terapi yang paling sering

digunakan karena tingkat keberhasilannya tinggi.

4. Setiap anak autis membutuhkan dan akan menerima terapi visual,

dengan menggunakan berbagai macam media.

5. Karena dapat diaplikasikan di rumah, jam pelatihan di tempat

terapis bisa dikurangi, sehingga menjadi hemat biaya.

Kelemahan (Weakness):

1. Walau jumlah penderita autisme meningkat di Indonesia belum

begitu memasyarakat.

2. Media yang digunakan untuk pembelajaran mahal karena harus

diimpor dari luar negeri.

3. Walau kebanyakan dari para penyandang berasal dari kalangan

yang mampu, belum banyak yang mengerti komputer.

48 Ibid , hlm 9.

76

Page 80: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

4. Tidak semua penyandang autisma dapat menikmati aplikasi ini

secara langsung, semua harus melalui diagnosis terapis terlebih

dahulu, sehingga tidak bisa dijual secara umum.

Peluang (Opportunity):

1. Dengan metoda distribusi yang diterapkan oleh YAI,

diharapkan media ini dapat dijangkau oleh semua kalangan.

2. Dengan menggunakan teknologi multimedia, pelatihan dapat

dilanjutkan dirumah, dengan bimbingan orang tua sehingga

program terapi menjadi efektif.

3. Karena sifatnya yang interaktif dan menarik dapat juga

digunakan oleh para penyandang kelainan lain seperti

Attenttion Disorder (AD-HD) dan Hiperaktifitas yang

merupakan keluarga dari autisme.

4. Jumlah tempat terapi dan parent support group di Jakarta pada

khususnya melalui data tidak tertulis mencapai 100 tempat lebih.

Dengan jumlah penyandang bisa mencapai 5 sampai 8 per

terapis.

.Ancaman (Threath):

1. Penanganan autisme sendiri belum terlalu memasyarakat,

2. Belum semua tempat terapis memiliki komputer berbasis

multimedia.

3.4.4. Analisis Khalayak Sasaran

Analisis khalayak sasaran disini untuk menganalis khalayak

sasaran, adapun khalayak yang dimaksud adalah dokter, terapis,

paedagog orang tua atau relatif dengan rekomendasi dari terapis.

3.4.4.1.Geografis

77

Page 81: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

Daerah : Pulau Jawa dan sekitarnya

Ukuran Kota : Kota besar

3.4.4.2.Demografis

Usia : 20 th keatas

Jenis Kelamin : Pria dan wanita

3.4.4.3.Status

Kelas sosial : Kelas menengah keatas

Pendidikan : Tingkat SMU sampai perguruan tinggi dan

S2

Pekerjaan : Pegawai, Wiraswasta dan Ibu rumah tangga.

3.4.4.4.Psikologis

Termotivasi akan hal baru, mempunyai sikap belajar, tekun, giat

serta mau mencoba sesuatu yang baru.

3.4.4.5.Perilaku

Memiliki gaya hidup yang ulet, mengingat perawatan anak autis

membutuhkan kesabaran yang luar bisa.

78

Page 82: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

BAB IV

KONSEP DAN PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL

4.1 PENETAPAN PERANCANGAN

4.1.1 Tujuan Perancangan

Perancangan komunikasi visual pada aplikasi multimedia

untuk terapi anak autis berdasar metoda lovaas ini bertujuan agar isi

(content) dari aplikasi multimedia dapat dikomunikasikan kepada

audience yang mana pada hal ini adalah terapis anak autis (sebagai

pendamping) dan anak penyandang autis itu sendiri.

4.1.2 Tujuan Komunikasi

Aplikasi multimedia ini ditujukan kepada anak autis sebagai

tujuan akhirnya, sedangkan pada tahap awal aplikasi ini digunakan

anak autis dengan didampingi secara penuh oleh terapis. Sasaran

utamanya adalah untuk memudahkan pelatihan anak autis yang mana

memerlukan pengajaran secara kontinyu yaitu di rumah dan di tempat

terapis.

Dengan menggunakan aplikasi multimedia yang kaya akan

media dan tersedianya interaktifitas maka diharapkan aplikasi ini

dapat meningkatkan kemampuan anak autis secara visual. Sedangkan

materi pembelajaran yang disajikan berdasarkan pada kurikulum

yang digunakan pada terapi metoda lovaas, sebagai metoda yang

digunakan dalam melatih anak autis.

79

Page 83: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

4.1.3 Strategi Komunikasi

4.1.3.1 Pendekatan Komunikasi

Dalam penyajiannya pendekatan komunikasi yang digunakan adalah

menggunakan pendekatan artistik dan emosional, yaitu pengolahan sumber

data secara lanjut yang ditujukan untuk memotivasi dan melatih pengguna

aplikasi.

4.2 Proses Pembuatan Aplikasi Multimedia Interaktif

Proses pembuatan aplikasi multimedia didasarkan atas proses yang

disebut prototyping, pada proses ini terdapat beberapa tahap yang mana

merupakan proses kunci yang berpengaruh pada efektifitas aplikasi tersebut.

4.2.1.1 Prototyping

Pada proses ini ditetapkan sejumlah obyek dari aplikasi yang berdasar

pada lingkungan tempat dimana pengguna (user) yaitu penyandang autis itu

sendiri. Selanjutnya obyek yang ada di lingkungan pelatihan penyandang

autis seperti snoezellen room, beserta isinya diadaptasikan kedalam lingkup

lingkungan aplikasi multimedia. Kemudian aplikasi ini diuji melalui

serangkaian evaluasi, yang dilakukan oleh evaluator. Proses evaluasi ini

berguna untuk melihat apakah aplikasi yang dibuat sudah sesuai dengan

kondisi dan syarat calon pengguna aplikasi, dilihat dari data karakteristik

pengguna atau user.

4.2.1.2 Komponen Multimedia

Setelah melakukan observasi pada lingkungan dimana penyandang

autis mendapat pengajaran, maka dibuatlah komponen-komponen

multimedia berdasar pada pengamatan pada tempat pelatihan tersebut.

80

Page 84: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

Komponen multimedia yang diadaptasi berdasar lingkungan dimana user

belajar, adalah berupa :

1. Feedback interaktif ketika user menggunakan aplikasi, disamakan

dengan lingkungan.

2. Komponen grafis seperti warna, garis, bentuk, obyek dalam

multimedia disesuaikan dengan lingkungan user.

3. Komponen audio juga disesuaikan dengan lingkungan user,

dimana komponen berupa respon ketika melakukan kesalahan dan

musik penyerta adalah berasal dari bahan yang ada di tempat

terapis.

4. User Interface, sebagai tempat dimana semua komponen

multimedia tampil, didisain sedemikian rupa agar isi (content)

berupa materi pembelajaran dapat disampaikan secara baik dan

komunikatif.

4.2.1.3 Program untuk authoring multimedia dan komponennya

Adapun program yang digunakan untuk membuat dan

mengolah komponen multimedia dalam aplikasi terapi visual untuk

anak autis ini adalah :

Adobe Photoshop v.6.0, aplikasi pengolah citra digital

Macromedia Freehand v.9.0, aplikasi pengolah grafik vektor

dan layout

Macromedia Director v.8.5, aplikasi pengolah sistim

multimedia

SoundForge 5.5c, Aplikasi pengolah suara

Nero Burning ROM 5.5c, aplikasi untuk CD-Mastering

81

Page 85: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

4.3 Biaya Media

CD-Recordable, grade A 700mb/s 80 menit @Rp. 2500,-

CD-Case dan Box CD @Rp. 2500,-

4.4 Perencanaan Kreatif

4.4.1 Tujuan dan Strategi Kreatif

Tujuan utama perancangan ini adalah agar anak autis dapat menjalani

terapi dengan menggunakan media multimedia yang diharapkan dapat

meningkatkan komunikasi mereka. Dalam pelatihannya anak autis ini

dipancing untuk berekspresi. Misalnya ekspresi senyum, mereka dilatih

untuk mengekspresikan senyum dalam terapinya, agar emosi mereka terlatih.

Dengan menggunakan media multimedia ini anak autis juga dapat secara

berkesinambungan menggunakannya di rumah dengan rekomendasi terapis,

sehingga pembelajaran metoda lovaas yang menuntut pelatihan secara terus

menerus dan kontinyu dapat dicapai.

Strategi kreatif dari perancangan multimedia ini adalah merancang suatu

visual dari aplikasi multimedia pelatihan secara visual untuk anak autis

dengan menggunakan metoda lovaas, dengan cara mengadaptasi komponen

multimedia dari lingkungan tempat dimana anak autis belajar dengan alat-

alat bantunya.

Dalam aplikasi ini juga diterapkan sistem digunakan dalam melatih anak

autis dengan menggunakan metoda lovaas, yaitu reward learning.

Maksudnya bila mereka benar atau berhasil dalam melakukan tugasnya akan

diberi reward, dalam hal ini yaitu berupa tepuk tangan dan narasi audio

“Bagus” yang diberi tekanan tegas. Reward sendiri ada bermacam-macam,

82

Page 86: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

ada yang diberi makanan namun secara umum kedua hal tersebutlah yang

dilakukan.

4.4.2 Penetapan-penetapan Kreatif

Dalam perancangan ini diimplemantasikan standar-standar dalam

pembuatan aplikasi multimedia. Penggunaan standar adalah hal yang harus

dilakukan, karena dengan menggunakan standart maka hasil positif dari

standar yang telah kita jadikan acuan sudah jelas. Dalam hal ini secara umum

standar yang dijadikan acuan adalah aqua human interface yaitu seperangkat

aturan dari Apple (komputer macintosh) dalam pembuatan user interface

yang menitik beratkan pada tehnologi yang berbasis pada manusia. Aturan

ini dibuat agar dalam pengoperasian suatu aplikasi pengguna yang mana

adalah manusia tidak mengalami kesulitan dan merasa nyaman ketika

menggunakan aplikasi tersebut.

Selain dari Aqua Interface guidelines, dalam hal ukuran dan warna

diimplementasikan aturan dari Lighthouse Institute (www.lighthouse.org)

yang mana dari hasil penelitiannya diperoleh seperangkat aturan yang bila

diikuti dapat menaikkan efektifitas daya tangkap visual dari obyek yang

ditampilkan di layar. Aturan ini utamanya di implementasikan untuk orang

yang mengalami kekurangan dalam penglihatannya utamanya dalam

berinteraksi dengan screen based media seperti world wide web, aplikasi

multimedia , dan sebagainya namun bila diterapkan pada orang normal juga

tidak menjadi masalah.

Selain dari itu semua obyek grafis diimplementasi dari terapi lovaas

dengan pengolahan dan penyesuaian berdasar standar yang telah disebut

diatas. Penyesuaian ini perlu dilakukan karena adanya perbedaan

karakteristik antara aplikasi multimedia dengan obyek aslinya. Penyesuaian

83

Page 87: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

ini berupa warna, bentuk dan ukuran. Selanjutanya ketetapan-ketetapan akan

disajikan dalam bentuk storyboard yang dijelaskan bagaimana alur dan

interaktifitas yang terjadi, serta penjelasan terperinci per komponen pada

topik komponen multimedia.

Sistem informasi warna, karena menggunakan layar sebagai medianya,

disajikan dalam bentuk peta warna cahaya, yaitu RGB (red-green-blue).

84

Page 88: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

4.4.2.1 Bagan Aplikasi Multimedia Terapi Visual Untuk Anak Autis

Pada bagan ini dijelaskan hirarki dari masing-masing menu, yang mana

nantinya akan dijelaskan secara lebih terperinci pada storyboard.

( bagan 2.1)

susunan menu aplikasi multimedia terapi visual untuk anak autis

85

Page 89: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

Aplikasi ini terdiri dari 3 menu yaitu main menu dan 2 sub menu. Pada

main menu terdapat empat pilihan yaitu pilihan untuk memulai terapi,

informasi, setting dan sebuah pilihan untuk kembali kepada system operasi

komputer. Pilihan pada submenu 1, dapat diakses melalui tombol (button)

yang ada pada halaman utama (main menu).

Ketika tombol “mulai!” ditekan maka ia akan masuk pada submenu 1

yang berisikan terapi pemula dan mahir. Masing-masing dari menu ini

terdapat 4 buah terapi yaitu padanan (menunjuk kartu yang sejenis dengan

kartu acuan), memori, yaitu terapi mencari 2 kartu sejenis dengan sistim

buka tutup, untuk merangsang daya ingat. Sedangkan “mencocokkan

bentuk” adalah terapi untuk mengenal bentuk-bentuk dasar matematis, yang

kemudian dilatih lagi melalui puzzle bergambar buah, yang mana merupakan

representasi bentuk dasar yang ada di alam.

Perbedaan antara tingkat mahir dan pemula adalah dalam hal jumlah dan

kompleksitas. Pada tingkat pemula misalnya jumlah kartu yang harus

ditunjuk dalam “padanan” cukup 2 dari 3 kartu, pada tingkat mahir

jumlahnya menjadi 3 kartu dari 4 kartu yang disediakan.

Pada “informasi” terdapat informasi singkat tentang YAI sebagai

yayasan yang memprakarsai pembuatan aplikasi ini, beserta dengan alamat

dan cara untuk menghubungi. Pada halaman informasi yang kedua adalah

informasi mengenai terapi visual dengan menggunakan metoda lovaas.

Pada halaman setting terdapat fitur untuk mencetak kartu Picture

Exchange Communication (PEC) yang mana tujuannya agar dapat digunakan

setiap saat, tanpa harus menyalakan komputer. Pada menu musik, terapis

atau pendamping dapat membuat sebuah daftar menu musik dari berbagai

media yaitu MIDI, MP3, Wav, dan CD-Audio. Ini juga merupakan bagian

dari terapi yaitu terapi audio, option cuztomization atau pilihan dibuat agar

86

Page 90: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

lebih fleksibel, sebab dalam terapi ada metoda terapi suara yang

menggunakan lagu atau musik tertentu, tergantung dari kesukaan anak

tersebut.

87

Page 91: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

4.4.2.2 Konsep dan Visual Tampilan pada Layar

Disini akan disajikan konsep perancangan per halaman tampilan pada

layar monitor. Warna yang tampak pada hasil cetak agak berbeda dengan

tampilan pada layar karena warna yang ada pada tampilan ini adalah warnaca

tinta cetak sistem CMYK bukan RGB seperti pada layar.

“Layar menu utama”

Konsep :

Sesuai dengan konsep Human Interface Guidelines, tombol dengan layar

nformasi dipisah untuk memberikan ruang pada penglihatan, sehingga fungsi dari

masing-masing obyek menjadi jelas.

88

Page 92: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

Pada layar biru terdapat animasi sequence, yang menampilkan isi terapi yang

kemudia diakhir dengan munculnya 4 gambar EMO-icon yaitu, ekspresi kesal,

senyum, dan senang. Maksud dari sequence ini terapi bertujuan untuk

menstimulisasi penyandang autis untuk melatih emosinya melalui ekspresi muka.

EMO-icon ini diadaptasi dari COMPIC yang digunakan untuk tahap lebih lanjut.

Pada saat kursor mouse berada pada button, narasi akan terdengar, serta diikuti

dengan munculnya text keterangan dibawah button.

Pada tahap ini pengguna adalah terapis dan pendamping dari anak autis.

89

Page 93: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

“Layar informasi YAI”

Konsep :

Informasi disini diakses oleh terapis dan pendamping anak autis (orang tua,

dan lain-lain). Disini ditampilkan informasi sejarah dari YAI berupa teks. Button

informasi diberi kotak persegi bundar dengan warna biru tipis untuk menunjukkan

bahwa pengguna sedang berada di halaman tersebut

90

Page 94: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

“Layar seting cetak”

Konsep :

Kartu yang dipilih dengan mouse akan ditunjukkan denga tanda panah

oranye yang berkedip diatas kartu, kemudian detil kartu akan ditampilkan pada layar

sebelah kiri.

Dibawahnya telah disediakan button “cetak” untuk mencetak kartu ke printer.

Halaman ini terdiri dari 2 halaman dengan masing-masing terdapat kartu PEC seri

parabotan rumah. Pada button, nada bila mouse sedang berada diatasnya maka akan

muncul tulisan “musik” di bawah logo nada. Sama halnya dengan button rumah.

91

Page 95: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

“Layar setting musik”

Konsep :

Button yang memiliki lingkup fungsional yang sama dikelompokkan secara

terpisah dengan yang memiliki fungsional yang berbeda, sehingga tanpa melihat

manual kedua perbedaan fngsi sudah dapat dimengerti.

Kelompok button yang berada diatas memiliki fungsional yang sama yaitu

pengaturan daftar lagu, sedang yang berada dibawah mengatur bagaimana lagu akan

diputar.

Pada kelompok button yang dibawah, tombol yang sedang aktif, digunakan

warna oranye, yang memiliki arti sedang menyala atau sedang berjalan, sedang pada

button yang tidak aktif digunakan warna biru untuk menandakan bahwa button

tersebut tidak aktif.

92

Page 96: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

“Layar seleksi pemula 1”

Konsep :

Untuk menarik minat maka digunakan animasi pada tiap-tiap judul, yang

menggambarkan secara singkat bagaimana terapi tersebut berjalan. Untuk

memberikan sense bahwa pengguna memiliki kontrol akan layar, EMO-icon

“senyum” selalu akan mengikuti kemana arah mouse bergerak, ketika pilihan

dijatuhkan dengan memilih salah satu menu maka, EMO-icon “senyum” akan

berubah menjadi EMO-icon “gembira” (tersenyum lebar) disertai dengan narasi

“BAGUS!”

Pada saat kursor berada diwilayah pilihan “padanan” maka kartu akan

beranimasi berputar-ganti (fliping). Maksud dari gerakan fliping ini adalah untuk

93

Page 97: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

menunjukkan bahwa kartu tersebut sama/sejenis/sepadan karena itu mereka

berdekatan.

Pada saat kursor berada diwilayah “memori” kartu yang tertutup akan

berbalik secara otomatis satu-persatu, ketika 2 kartu yang terbuka sama, maka ia

akan menghilang. Demikian juga dengan kartu lainnya. Kemudian keempat kartu

akan kembali muncul secara berputar dari arah kiri ke kanan.

Maksud dari animasi ini adalah, sebagai gambaran terapi ini adalah untuk melatih

memori atau ingatan, bila 2 kartu yang terbuka tidak sama ia akan menutup lagi,

arah perputaran dari kiri ke kanan adalah untuk mestimulasi mata penyandang

menyesuaikan dengan sistem baca di Indonesia yaitu dari kiri ke kanan.

94

Page 98: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

“Layar seleksi pemula halaman 2”

Konsep :

Sama seperti halaman sebelumnya, pada saat kursor berada di atas obyek

bentuk maka obyek tersebut akan beranimasi untuk menunjukkan cara kerja terapi.

Pada terapi bentuk, bentuk segitiga dan lingkaran akan bergerak menuju

tempatanya secara berurutan, juga dengan puzzle, sehingga diharapkan bisa menarik

perhatian.

95

Page 99: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

“Layar terapi padanan pemula”

Konsep :

Memasuki halaman terapi, semua layar ditutup secara menyeluruh, agar

pengguna terkonsentrasi, Penggunaan “border” dimaksudkan selain agar pengguna

terarah menuju layar ditengah juga dapat membedakan fungsi dari button yang ada

dibawahnya.

Pada obyek referensi tidak digunakan dropshadow, untuk membedakan

dengan obyek interaktif, alasan penggunaan drop shadow pada obyek interaktif

adalah untuk memberi kesan “mengambang” , ketika obyek interaktif dipilih maka

dropshadow akan hilang, menandakan ia telah dipilih.

96

Page 100: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

Cara kerja terapi : pada saat pertama akan diperdengarkan narasi “cari yang

sejenis” kemudian ketika kartu dipilih maka, EMO-icon akan memberikan reaksi

berupa senyum lebar bila benar disertai narasi “bagus!”, bila salah maka ia akan

menjadi EMO-icon sedih dan disertai narasi “TIDAK!” , kemudian “ULANGI!”.

Ketika semua obyek yang benar telah dipilih maka “next button” akan bereaksi

dengan menyala dan bergerak ke arah kanan, diiringi narasi “ LANJUT” , pada

halaman berikut, ketika kursor sedang berada di atas “back button” maka akan

bergerak dan bernarasi “ kembali”

97

Page 101: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

“Layar terapi memori pemula”

Konsep :

Ketika kartu di klik, maka ia akan membuka, dan menunggu untuk kartu lain

untuk diklik, ketika 2 kartu yang gabarnya sama muncul maka EMO icon akan

bereaksi tersenyum lebar dan bernarasi “BAGUS!” bila tidak maka kartu akan

menutup disertai narasi “TIDAK!”. Setelah semua kartu selesai maka sama seperti

pada padanan kursor next akan bereaksi bergerak kearah kanan dan bercahaya,

dengan narasi “LANJUT”

98

Page 102: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

“Layar mencocokkan bentuk pemula”

Konsep :

Ketika obyek yang benar memasuki tempat yang benar maka EMOicon akan

bereaksi tersenyum lebar dan bernarasi “BAGUS!”, bila salah “TIDAK!” “Ulangi!”.

Setelah semuanya selesai, maka next button akan bereaksi sama seperti halaman

lainnya.

99

Page 103: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

“Layar puzzle pemula”

Konsep :

Gambar referensi kecil sengaja ditaruh diatas kiri, sebagai petunjuk yang

berwarna. Reaksi EMO-icon sama dengan halaman yang sebelumnya bila kepingan

ditjatuhkan pada pada tempat yang salah maka ia akan bereaksi sedih disertai narasi

“SALAH!”, jika semua sudah selesai maka next button bereaksi sama seperti pada

halaman bentuk.

100

Page 104: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

“SCREEN LOCK Aktif”

Konsep :

Agar dalam pengoperasian aplikasi aman, terapis maupun pendamping, dapat

menggunakan kominasi tombol pada keyboard yang ditekan secara serempak yaitu

SHIFT+CTRL+L, untuk mematikan “button home”, “next” dan “back”, serta

mematikan input dari keyboard, kecuali kombinasi tombol yang sama. Lambang

kunci yang berada disebelah button home akan tetap ada, kecuali kombinasi

SHIFT+CTRL+L ditekan kembali

101

Page 105: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

“SCREEN LOCK non-Aktif”

Konsep : Ketika SHIFT+CTRL+L kembali ditekan maka gambar kunci terbuka akan

mucul dankemudian menghilang setelah 3 detik. Menandakan semua button dan

keyboard dapa dioperasikan kembali

102

Page 106: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

“Layar konfirmasi keluar”

Konsep :

Ketika kursor berada di atas button “ya” maka EMO-icon akan menganguk-

angguk, sedang ketika berada di tombol “tidak” maka EMO-icon akan menggeleng.

Ini merupakan salah satu latihan ekspresi untuk menjawab, dari terapi lovaas,

tujuannya adlah untuk melatih cara mengekspresikan pernyataan ya dan tidak.

Layar konfirmasi ini digunakan untuk memberi toleransi, bila terjadi salah

tekan tombol exit pada menu utama, aturan ini diimplementasikan berdasar Human

Interface Guidelines, yang mana ditujukan untuk mengakomodir human errror.

103

Page 107: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

4.4.2.3 Komponen Multimedia

Komponen multimedia terdiri dari komponen grafis yang memiliki

fungsi dan kegunaan berbeda, selanjutnya akan dijelaskan secara terperinci

baik pilihan warna, ukuran dan perubahan bentuk ketika kursor bergerak

diatas obyek (roll over) dan sebagainya.

4.4.2.3.1 Jenis huruf

Jenis huruf yang digunakan dalam aplikasi ini hanya menggunakan

satu jenis huruf saja, pertimbangan ini diambil karena penekanan dari

aplikasi ini adalah visual, huruf hanya digunakan untuk keperlua tertentu,

seperti setting lagu dan cetak. Pemilihannya juga dihindarkan dari bentuk

kait (seriff) dan dekoratif agar tidak mengganggu perhatian penyandang

autis.

Jenis huruf yang digunakan adalah VAG RoundedBT yang memiliki

bentuk membulat tanpa kait.

ABCDEFGHIJKLMNOPRSTUVWXYZ

1234567890

abcdefghijklmnoprstuvwxyz

Untuk Headline Menu, digunakan efek bevel dan drop shadow untuk

menunjukkan perbedaan hirarki antara sub headline dan headline. Untuk

sub headline tidak dikenakan efek apapun (flat), sedangkan untuk body

copy pada menu setting dan submenunya, digunakan warna yang kontras

saturasinya dengan background agar terbaca dengan jelas.

104

Page 108: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

Headline :

R = 250

G = 110

B = 131

Sub Headline :

R = 254

G = 72

B = 72

Body copy :

R = 255

G = 207

B = 214

Background untuk body copy

R = 0

G = 114

B = 188

105

Page 109: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

4.4.2.3.2 Warna Background dan Foreground

Pada layar utama (main menu) pemilihan warna background adalah

untuk memberi ciri bahwa aplikasi adalah aplikasi untuk pelatihan anak

autis, warna hijau pastel tersebut diadaptasi dari warna yang ada di ruang

snoezellen room tempat anak autis di karantina selama pelatihan.

Pada layar permainan seperti diadaptasi dari standar GUI Aqua

Human Interface, dikatakan bahwa diusahakan digunakan warna yang

memiliki kesan nyaman, terlebih bila aplikasi tersebut digunakan

berulang-ulang. Pada tahap awal penggunaan warna akan digunakan

warna pastel hijau sesuai dengan suasana lingkungan terapi anak autis,

namun ini menjadi tidak menguntungkan, karena warna tersebut

cenderung terang dan tidak nyaman bila digunakan dalam waktu lama.

Secara psikologis warna yang tepat untuk hal ini adalah biru,

warna biru mempunyai karakter warna yang kalem, tenang sehingga

dalam waktu yang lama dan berulang-ulang bila digunakan pada layar

dapat memberikan efek yang tenang, sebagai adaptasinya dengan

lingkungan terapi anak autis, maka digunakan warna biru pastel dipadu

dengan warna biru yang cenderung gelap sebagai backgroundnya.

Background layar pembuka :

R=185, G=232, B=136

4.4.2.3.3 Obyek Interaktif

1. Kartu PEC seri parabotan di rumah

Kartu Picture Exchange Communication, memiliki syarat

penggunaa background warna putih ini dimaksudkan agar obyek

yang berada di dalamnya dapat terlihat dengan jelas dan tidak

106

Page 110: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

terganggu oleh obyek lainnya. Namun background putih akan

membuat kartu secara keseluruhan menjadi flat, oleh karena itu

digunakan warna abu-abu pupus agar tercipta kesan kedalaman,

yang mampu memisahkan obyek dari background tanpa

mengganggu obyek itu sendiri.

Printed Form

Pada bentuk yang untuk dicetak disertakan garis border

hitam tipis, ini dimaksudnya untuk memaksa mata agar mengarah

pada obyek yang ada didalam kartu.

kartu yang di cetak

Background kartu :

R= 230, G= 230, B= 230

bergradasi circular ke

R= 255, G= 255, B= 255

107

Page 111: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

Screen Form

Pada bentuk kartu yang digunakan dalam aplikasi,

penggunaan border ditiadakan karena akan menganggu obyek

yang berada didalam kartu. Di dalam layar, kartu tersebut

diletakkan berdampingan, garis tepi (border) akan

membingungkan mata karena garis tepi tersebut menjadi sejajar

dan memperkuat satu sama lainnya, sehingga otomatis obyek yang

berada didalam kartu terkesan “kalah”.

kartu yang ditampilkan di layar

2. Keping Bentuk

108

Page 112: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

Keping bentuk matematis dasar ini dibuat memiliki kesan 3

dimensi untuk menunjukkan dimensi obyek, sesuai dengan obyek

yang digunakan dalam terapi.

R = 255

G = 0

B = 0

R = 0

G = 255

B = 0

R = 255

G = 249

B = 0

R = 0

G = 0

B = 255

R = 244

G = 154

B = 193

R = 227

G = 132

B = 31

keping bentuk dasar

3. Puzzle Buah-buahan

109

Page 113: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

Pada keping untuk puzzle, digunakan efek timbul pada

sekeliling bentuknya untuk memberi kesan 3 dimensi, sehingga

terlihat natural seperti pada keping puzzle biasa.

halaman puzzle pemula 2

4. EMO-Icon

Icon ini berfungsi untuk memberikan feedback berupa emosi

raut muka ketika senang, kesal dan tersenyum. Efek yang

diharapkan dari penggunaan EMO-Icon ini adalah untuk melatih

ekspresi anak, sesuai dengan kondisi yang baku, senang ketika

benar, kesal ketika marah, bukan sebaliknya.

110

Page 114: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

raut muka sedih

raut muka senyum

raut muka senang

Adapun warna dasar yg digunakan adalah sebagai berikut :

R = 255

G = 242

B = 0

111

Page 115: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

4.4.2.3.4 Button, Icon dan pelengkap visual lainnya

Secata umum, elemen ini dibuat dengan menghindarkan kesan sudut,

dibuat sedemikian rupa untuk agar berkesan bundar (rounded). Pada

button tertentu yang mengandung perintah eksekusi untuk printing

misalnya, warna dibuat dengan warna abu-abu untuk menunjukkan

bahwa button tersebut memiliki fungsi operasi khusus. Pembedaan ini

penting agar fungsi yang dikandung terpisahkan secara jelas, sesuai

dengan user human interface guide dari Apple Macintosh.

112

Page 116: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

113

Page 117: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

114

Page 118: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

115

Page 119: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

116

Page 120: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

4.4.2.3.5 Aksi Dan Reaksi

Aksi dan reaksi adalah rancangan respon dari interaktifitas antara

pengguna dengan obyek didalam layar tampilan.

117

Page 121: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

118

Page 122: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

119

Page 123: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

120

Page 124: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

121

Page 125: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

122

Page 126: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

123

Page 127: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

124

Page 128: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

4.4.2.3.6 Skematis Aplikasi

Skematis ini menunjukkan hubungan antar halaman dan level

aksesnya.

(bagan 3.)

125

Page 129: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

4.4.2.3.7 Media Pelengkap

1. Cd Box Set

2. Buku Manual

4.5 Biaya Kreatif

1. Scanning Photo dan retouching

Resolusi scan 300 dpi untuk :

- A4 Rp. 20.000,-

- Foto 4R Rp. 5.000,-

2. Original Rollover animated button, Rp. 1.500.000,-

maksimum 8 buah button

3. Original title animation (looped) 5detik Rp. 1.500.000,-

4. Soft copy 3 CD Rp. 20.000,-

5. Duplikat master CD Rp. 20.000,-

6. Pengaturan Audio Rp. 150.000,-

7. 4 Interface Template @4 Rp. 5.000.000,-

8. Disain halaman dan layout Rp. 2.000.000,-

Total Rp. 10.165.000,-

Pajak10% Rp. 1.016.500,-

Setelah Pajak Rp 11.181.500,-

126

Page 130: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Perancangan komunikasi visual ini merupakan implementasi desain

komunikasi visual dengan lebih mengadaptasikan lingkungan dimana

pengguna dari aplikasi ini berinteraksi, sehingga diharapkan adaptasi dengan

aplikasi menjadi lebih mudah dengan perancangan komunikasi visual ini.

Karena desain komunikasi visual adalah jembatan dimana sebuah

fungsionalitas atau kegunaan dapat menjadi lebih optimal. Dan dengan

mengadopsi beberapa standar perancangan graphical user interface yang

berorientasi kepada manusia, diharapkan dapat dihasilkan sebuah rancangan

desain yang mudah dimengerti dan dapat berfungsi dengan baik.

127

Page 131: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

Daftar Pustaka

1. Apple Corp. Inside Mac OS X :Aqua Human Interface Guidelines, (Apple

Computer, Inc. : California) 2001

2. Arn. “Polusi sebabkan autisma.” Harian Kompas, 26-09-2000

3. Arh.“Meningkatkan komunikasi pada anak autis.”, Harian Kompas 21-04-

2002

4. Aries Arditi, Making Text Legible: Designing for People with Partial Sight,

23-04-2002 terdapat di situs http://www.lighthouse.org

5. Fred T. Hofstetter, Multimedia Literacy (New York, McGraw-Hill Irwin)

2001.

6. Jalaludin Rakhmad. Psikologi Komunikasi, Bandung, Remaja Rosdakarya

1992

7. KR, “Multimedia, era baru penyampaian informasi.” Harian Kompas 14-05-

1995

8. Melly Budiana. Pentingnya Diagnosis Dini dan Penatalaksanaan Terpadu

pada Autisme, Makalah pada simposium Tatalaksana Autisma di Semarang

24 Oktober 1998

9. Onong Uchjana Effendi. Ilmu Komunikasi : Teori Dan Praktek. Bandung :

Remaja Rosda Karya, 1997

10. Phillip Kotler, Manajemen Dasar Jilid 2 revisi 7e, Jakarta: Prehanlindo 1997

11. Purwanto dkk. Komunikasi Bisnis, Erlangga: Jakarta, 1996

12. Scott W. Ambler, User Interface design & tips. New York: Cambridge

University Press 1998

13. Sn, “Beri penyandang autisma kesempatan di sekolah umum”, Harian

Kompas 28-08-2000

128

Page 132: RANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL€¦ · Latar Belakang Polusi yang melanda kota-kota besar di Indonesia telah banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Ragam penyakit mulai dari penyakit

14. Sriwiyanti. skripsi untuk mencapai derajat S-1, “Kampanye Terhadap

Kekerasan Rumah Tangga”, (FSRD. Unv. Tarumanagara: Jakarta) 2001

15. Suptandar, Pamudji, Artini Kusmiati, dan Sri Pudji Astuti. Teori Dasar

Komunikasi Visual. Jakarta : FSRD Trisakti, 1997

16. Tisna Kuswara. Multimedia, (Jakarta: Fakultas Tehnologi Informatika ,

Unv.Tarumanagara, 2002)

17. Wayan Nurkancana, Perkembangan Jasmani dan Kejiwaan. (Usaha

Nasional : Surabaya) 2001

129