rancang bangun sistem informasi …repository.amikom.ac.id/files/publikasi_07.12.2658.pdf ·...
TRANSCRIPT
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN MEMBER PADA LEMBAH FITNES CENTRE YOGYAKARTA
Naskah Publikasi
diajukan oleh
Aries Yunifar 07.12.2658
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA
2011
DESIGNING AND BUILDING MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM OF MEMBER AT LEMBAH FITNES CENTRE YOGYAKARTA
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN MEMBER PADA LEMBAH
FITNES CENTRE YOGYAKARTA
Aries Yunifar Jurusan Sistem Informasi
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
The advance of science and technology has growing so fast, and it has making any change of the aspect in human activity. Especially on the fitness member data processing and member presence at Yogyakarta. Now many fitness has using technology for daily activity, such as registering member data even for presence activity. From here, the author would to design and building management information system of member at Lembah Fitness Centre Yogyakarta.
The method that using in this research is identifying what the system needs to be, by collecting member data as main content from the system that going to build. The process of identifying and designing this system is using DFD and ERD. And for the building process, the author using development software, it is Microsoft Visual Basic 6.0 and Microsoft SQL Server 2000 for database storage.
The destination from all of this is the author want to designing and building a member data processing and presence system that much easier, effective and efficiency. The purpose of this system is making easy for management of Lembah Fitness to processing member data and running presence system. Besides that, with this system, Lembah Fitness Centre has giving more service for their member, and it could raising the prestige of the service and facilities value. Automatically, member data and member presence recapitulation saved to database directly.
Keywords: Science and Technology, Research Method, Processing Data and Presence System.
1. Pendahuluan
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini berkembang sangat cepat,
sehingga secara tidak langsung dapat merubah sebagian aspek atau bidang dalam
aktifitas manusia. Keberadaan sistem informasi sangat berkaitan dengan pesatnya
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut.
Lembah Fitness Centre Yogyakarta merupakan perusahaan swasta yang bergerak
di bidang kebugaran dan kesehatan. Selain itu Lembah Fitness Centre Yogyakarta
mempunyai misi untuk mengedepankan kepuasan kepada para membernya, sehingga
hal ini harus di imbangi dengan peningkatan kualitas pelayanan dan sistem informasi
yang berkualitas. Namun pada kenyataanya sistem informasi yang digunakan masih
bersifat manual, khususnya sistem informasi managemen membernya. Sehingga
informasi yang dihasilkan kurang cepat, akurat dan efisien.
Dari uraian yang telah disebutkan di atas maka penyusun mengambil topik
mengenai “Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Member pada Lembah Fitness Centre Yogyakarta”.
2. Landasan Teori
2.1. Konsep Dasar Sistem Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau
himpunan dari unsur-unsur atau variabel-variabel yang saling terorganisasi, saling
berinteraksi dan saling bergantung antara satu sama lain
2.2. Konsep Dasar Informasi Informasi yang berkualitas memiliki 3 kriteria, yaitu :
1. Akurat ( Accurate )
2. Tepat waktu ( Timeliness )
3. Relevan ( Relevance )
2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi Definisi sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri atas rangkaian
subsistem informasi terhadap pengolahan data untuk menghasilkan informasi yang
berguna dalam pengambilan keputusan.
2.4. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen Sistem informasi manajemen adalah kumpulan interaksi-interaksi dari sistem-
sistem informasi yang menyediakan informasi baik untuk kebutuhan manajerial maupun
kebutuhan operasional.
2.5. Definisi Sistem Informasi Manajemen Member Sistem Informasi Manajemen Member merupakan suatu sistem yang digunakan
untuk mengolah data member sehingga mampu menghasilkan suatu informasi yang
berkualitas dalam bentuk laporan-laporan yang dapat digunakan oleh pihak manajerial
dalam pengambilan keputusan.
2.6. Konsep Dasar Basis Data Basis data adalah kumpulan data yang saling berelasi, dapat juga didefinisikan
dalam berbagai sudut pandang seperti berikut :
1. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama
sedemikian rupa tanpa perulangan ( redudansi ) yang tidak perlu, untuk
memenuhi kebutuhan.
2. Kumpulan file / arsip / tabel yang saling berhubungan yang disimpan dalam
media penyimpanan elektronik.
2.6.1. Rancangan Model Logika Rancangan model logika ( logical model ) dari sistem informasi lebih
menjelaskan kepada user bagaimana nantinya fungsi-fungsi di sistem informasi secara
logika akan bekerja. Model logika dapat digambar dengan menggunakan diagram arus
data atau disebut dengan DFD ( Data Flow Diagram ). DFD menggambarkan arus data
dari suatu sistem informasi, baik sistem lama maupun sistem baru secara logika tanpa
mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut berada.
2.7. Perangkat Lunak yang Digunakan 2.7.1. Microsoft Visual Basic 6.0 Visual Basic adalah bahasa pemrograman yang bekerja dalam lingkup
Microsoft Windows. Visual Basic dapat memanfaatkan kemampuan Ms. Windows secara
optimal. Kemampuannya dapat merancang program aplikasi yang berpenampilan seperti
program aplikasi lainnya yang berbasis Ms. Windows. Kemampuan Visual Basic secara
umum adalah menyediakan komponen-komponen yang memungkinkan untuk membuat
aplikasi yang sesuai dengan tampilan dan cara kerja Microsoft Windows.
2.7.2. Microsoft SQL Server 2000 SQL Server adalah salah satu produk DBMS yang dibuat oleh Microsoft. Selain
microsoft SQL Server 2000, produk DBMS Microsoft lainnya adalah Microsoft Access
yang dipaketkan dalam Microsoft Office sehingga versi dari DBMS Microsoft Access
menyesuaikan paket Microsoft Office yang ada.
3. Analisis dan Perancangan 3.1. Tinjauan Umum
Klub Lembah Fitnes Centre Yogyakarta berdiri pada tanggal 08 Agustus 2002.
Klub Lembah Fitnes Centre Yogyakarta didirikan sebagai jawaban atas kebutuhan
masyarakat akan kebugaran serta gaya hidup sehat. Klub Lembah Fitnes Centre
Yogyakarta ini dibuka untuk khalayak umum, baik perempuan maupun laki laki.
Visi dan Misi Lembah Fitnes Centre Yogyakarta
Visi : Menjadi pusat pelatihan kebugaran bagi masyarakat Yogyakarta yang peduli
akan gaya hidup sehat.
Misi : 1. Memberikan pelayanan yang prima dalam menjalankan aktivitas, efektif
serta efisien.
2. Mengedepankan kepuasan kepada para membernya.
3. Pemenuhan sarana secara bertahap sehingga dapat memberikan
pelayanan sebaik-baiknya bagi para membernya.
3.2. Analisis Sistem 3.2.1. Identifikasi Masalah Adapun masalah yang timbul dalam sistem informasi manajemen member pada
Lembah Fitnes Centre Yogyakarta ini adalah dalam pencatatan dan pengolahan data
member yang masih banyak kendala dikarenakan masih bersifat manual atau masih
menggunakan lembar-lembar kertas sebagai arsipnya (file-file yang tidak teratur) dan
juga membutuhkan waktu yang cukup lama.
3.2.2. Analisis Kelemahan Sistem Alat ukur yang digunakan untuk menentukan proses penyelesaian masalah
yaitu dengan melakukan peningkatan-peningkatan pada 6 aspek yang dikenal dengan
analisis PIECES ( Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service ).
1. Performance ( Analisis Kinerja )
Kinerja sistem didalam Lembah Fitness Centre Yogyakarta masih kurang
dalam menyelesaikan tugas dengan cepat dan tepat. Jika diukur dari
Throughputnya masih kurang dalam menggunakan waktu yang ada karena
masih harus mencari data dan juga Respose Timenya masih kurang dalam
menyelesaikan tugas yang sudah ditentukan sehingga membutuhkan waktu
yang lama dan berhari hari dalam menyelesaikan tugas.
2. Information ( Analisis Informasi )
Informasi yang dihasilkan dari sistem lama sangat terbatas, tingkat akurasi
dari laporan cukup rendah, selain itu laporan yang dihasilkan tidak tepat
waktu karena sistem masih menggunakan arsip-arsip fisik.
3. Economic ( Analisis Ekonomi )
Pemborosan waktu dan alat-alat yang digunakan mengalami
pembengkakan, seperti untuk biaya pembelian kertas dan alat tulis lainnya,
karena tingkat kesalahan dalam proses pencatatan cukup besar.
4. Control ( Analisis Kendali )
Pengendalian sistem kurang optimal, karena masih terdapat kesalahan
pencatatan baik disengaja maupun tidak. Hal ini juga diperparah bila dalam
sewaktu-waktu terdapat dokumen yang hilang. Kontrol dokumen yang
sangat kurang sehingga sering terjadi kesamaan data, karena sistem masih
menggunakan sumber daya manusia sebagai daya pengingat.
5. Efficiency ( Analisis Efisiensi )
Tidak dapat dipungkiri lagi kalau tingkat ketelitian dan kemampuan
manusia cukup terbatas sedangkan pengolahan data manajemen member
dan laporan presensi member masih mengandalkan kemampuan manusia.
Hal ini dapat mengakibatkan kesalahan-kesalahan. Sumber daya manusia
yang dipakai lebih banyak sehingga tidak efektif.
6. Service ( Analisis Pelayanan )
Masih digunakannya sistem manual dalam pengolahan data manajemen
member membuat pelayanan yang ada pada Lembah Fitness Centre
Yogyakarta menjadi kurang maksimal, karena membuat waktu banyak
terbuang dalam penyajian informasi.
3.3. Analisis Kelayakan 3.3.1. Analisis Kelayakan Teknologi Teknologi komputer dalam berbagai macam bentuk dapat menunjang kinerja
yang sangat dibutuhkan khususnya untuk menghasilkan informasi yang akurat. Untuk itu
sangat tepat apabila pengguna teknologi komputer ini dapat dikembangkan sebagai
mana mestinya. Dari uraian diatas maka dapat dilihat dari kelayakan teknologi
pengembangan dari penggunaan sistem ini layak.
3.3.2. Analisis Kelayakan Hukum Penerapan sistem yang baru harus tidak boleh menimbulkan masalah
dikemudian hari karena menyimpang dari hukum yang berlaku terutama dalam perijinan
dan penggunaan aplikasi pendukung sistem. Dalam hal ini perangkat lunak yang
digunakan harus resmi sesuai dengan perijinan yang ada, sehingga tidak menyimpang
dari ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia maka rancangan sistem baru layak
untuk diterapkan.
3.3.3. Analisis Kelayakan Operasional Kelayakan operasional untuk sistem informasi manajemen member yang di
usulkan tersebut layak untuk dikembangkan. Hal ini dikarenakan oleh sistem yang
nantinya akan dibuat untuk Lembah Fitnes Centre Yogyakarta mudah untuk digunakan
dan tidak mempersulit pengguna. Selain itu kami menilai bahwa personil dalam
perusahaan tersebut mampu untuk mengoperasikan sistem ini karena kemudahan
sistem untuk dipelajari dengan cepat.
3.3.4. Analisis Kelayakan Ekonomi Kelayakan ekonomi pada penerapan dan pengembangan suatu sistem
menyangkut tentang pengadaan yaitu besarnya dana yang harus dikeluarkan dengan
harapan manfaat yang lebih besar yang akan diperoleh dari pengembangan sistem
tersebut. Oleh karena itu jauh dari sebelumnya perusahaan harus mempertimbangkan
dengan langkah langkah yang matang didalam pengambilan keputusan. Jika manfaat
yang diperoleh lebih kecil dari sumber daya yang dikeluarkan maka sistem tidak layak.
Dalam proses analisis kelayakan ekonomi diperlukan dua komponen utama, yaitu
komponen biaya dan manfaat. Dan teknik penilaiannya disebut analisis biaya dan
manfaat. Apabila dilihat dari nilai manfaatnya tinggi dan efektifitas maksimal, hal ini
menunjukkan sistem yang akan dikembangkan cukup menguntungkan.
3.4. Perancangan Sistem Rancangan sistem secara umum dilakukan dengan maksud untuk memberikan
gambaran umum kepada user tentang sistem baru atau sistem yang diusulkan.
Rancangan ini mengidentifikasikan komponen-komponen sistem informasi yang akan
dirancang secara rinci.
3.4.1. Perancangan Proses Rancangan model merupakan suatu gambaran yang menjelaskan suatu bentuk
atau model. Secara umum rancangan model yang diusulkan mempunyai dua bentuk
model, yaitu physical model dan logical model. Physical model menunjukan bagaimana
nantinya sistem secara fisik diterapkan, bentuk seperti ini biasanya digambarkan dengan
bagan alir sistem atau flowchart. Sedangkan logical model digambarkan dengan diagram
arus data atau DFD ( Data Flow Diagram ), model ini menjelaskan fungsi-fungsi di sistem
informasi secara logika.
Gambar 3.1 Flowchart Sistem
Gambar 3.2 Konteks Diagram ( DFD Level 0 )
Gambar 3.3 DFD Level 1
3.4.2. Perancangan Normalisasi Tujuan dari normalisasi adalah untuk menentukan restruksi basis data. Berikut
penjelasan bentuk-bentuk normalisasi:
1. Normalisasi Bentuk Pertama
Normalisasi bentuk pertama yaitu data yang dibentuk dalam satu record ke
record yang lain dan nilai dari field-field berupa nilai atomic value. Tidak ada
set atribut yang berulang-ulang atau bernilai ganda ( multivalue ).
2. Normalisasi Bentuk Kedua
Perancangan normalisasi bentuk kedua mempunyai syarat yaitu bentuk
data telah memenuhi kriteria bentuk normal pertama. Atribut kunci harus
bergabung secara fungsi pada kunci utama ( Primary Key ).
3. Normalisasi Bentuk Ketiga
Normalisasi bentuk ketiga ini merupakan bentuk penyempurnaan dari
bentuk kedua. Bentuk ketiga ini mempunyai syarat yaitu bentuk data telah
memenuhi kriteria bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer
tidak punya hubungan transitif dengan atribut primer, dengan kata lain
setiap atribut bukan kunci harus bergantung hanya pada Primary Key
secara menyeluruh.
Tabel 3.1 Normalisasi Bentuk Pertama
id_member Lingkar_dada Nama Lengan_atas Alamat Pinggang tempat_lahir Panggul tanggal_lahir Paha jenis_kelamin Betis no_telepon Triceps Status Biceps id_golongan Sub_scapulla nama_golongan Supra_illiaca biaya Nama_instruktur numeric Alamat_instruktur id_presensi Tempat_lahir_instruktur tanggal Tanggal_lahir_instruktur jam_masuk Jenis_kelamin jam_keluar Nomor_telepon id_monitoring Status_instruktur tujuan_latihan No_registrasi tanggal_mulai_latihan Tanggal_pendaftaran tanggal_pemeriksaan Uang_pendaftaran jenis_latihan No_transaksi id_instruktur Tanggal_pendaftaran id_detail Tanggal_pembayaran tinggi_badan Tanggal_jatuh tempo berat_badan biaya
Tabel 3.2 Normalisasi Bentuk Kedua
Tabel 3.3 Normalisasi Bentuk Ketiga
Tabel 3.4 Relasi Antar Tabel
3.4.3. Perancangan Basis Data
Perancangan basis data harus dilakukan secara cermat agar dihasilkan
database yang efisien dalam penggunaan ruang penyimpanan, cepat dalam
pengaksesan dan mudah dalam manipulasi data.
Tabel 3.5 Struktur Tabel Data Member
No Field Name Type Size Keterangan
1 id_member * Numeric 9 Id Member (Primary key) 2 Nama Varchar 50 Nama Member 3 Alamat Varchar 50 Alamat Member 4 tempat_lahir Varchar 50 Tempat Lahir Member 5 tanggal_lahir Varchar 50 Tanggal Lahir Member
6 jenis_kelamin Varchar 50 Jenis Kelamin Member 7 no_telepon Varchar 50 Nomor Telepon Member 8 Status Varchar 50 Status Member
Tabel 3.6 Struktur Tabel Data Instruktur
No Field Name Type Size Keterangan 1 id_instruktur * Numeric 9 Id Instruktur (Primary key) 2 nama_instruktur Varchar 50 Nama Instruktur 3 alamat_instruktur Varchar 50 Alamat Instruktur 4 tempat_lahir_instruktur Varchar 50 Tempat Lahir Instruktur 5 tanggal_lahir_instruktur Varchar 50 Tanggal Lahir Instruktur 6 jenis_kelamin Varchar 50 Jenis Kelamin Instruktur 7 nomor_telepon Varchar 50 Nomor Telepon Instruktur 8 status_instruktur Varchar 50 Status Instruktur
Tabel 3.7 Struktur Tabel Data Golongan
No Field Name Type Size Keterangan 1 id_golongan * Char 10 Id Golongan (Primary key) 2 nama_golongan Varchar 50 Nama Golongan 3 Biaya Varchar 50 Biaya
Tabel 3.8 Struktur Tabel Data Presensi
No Field Name Type Size Keterangan 1 numeric * Numeric 9 Numeral pengurutan(Primary key) 2 id_presensi ** Numeric 9 Id Presensi (Foreign key) 3 id_member ** Numeric 9 Id Member (Foreign Key) 4 tanggal Varchar 50 Tanggal Presensi 5 jam_masuk Varchar 50 Jam Masuk Presensi 6 jam_keluar Varchar 50 Jam Keluar Presensi
Tabel 3.9 Struktur Tabel Data Registrasi
No Field Name Type Size Keterangan 1 no_registrasi Numeric 9 No Registrasi (Primary key) 2 id_member Numeric 9 Id Member(Foreign Key) 3 id_golongan Char 10 Id_Golongan(Foreign Key) 4 tanggal_pendaftaran Varchar 50 Tanggal Pendaftaran 5 uang_pendaftaran varchar 50 Uang Pendaftaran
Tabel 3.10 Struktur Tabel Data Monitoring
No Field Name Type Size Keterangan 1 id_monitoring * numeric 9 Id Monitoring (Primary key) 2 id_member ** numeric 9 Id Member (Foreign Key) 3 tujuan_latihan varchar 50 Tujuan Latihan Member
4 tanggal_mulai_latihan varchar 50 Tanggal Mulai Latihan 5 tanggal_pemeriksaan varchar 50 Tanggal Pemeriksaan 6 jenis_monitoring varchar 50 Jenis Monitoring 7 id_instruktur ** numeric 9 Id Instruktur (Foreign Key)
Tabel 3.11 Struktur Tabel Detail Monitoring
No Field Name Type Size Keterangan 1 id_detail * numeric 9 Id Detail (Primary key) 2 id_monitoring** numeric 9 Id Monitoring (Foreign Key) 3 id_member numeric 9 Id Member 4 tinggi_badan varchar 50 Tinggi Badan 5 berat_badan varchar 50 Berat Badan 6 lingkar_dada varchar 50 Ukuran Lingkar Dada 7 lengan_atas varchar 50 Ukuran Lengan Atas 8 pinggang varchar 50 Ukuran Pinggang 9 panggul varchar 50 Ukuran Panggul 10 paha varchar 50 Ukuran Paha 11 betis varchar 50 Ukuran Betis 12 triceps varchar 50 Ukuran Triceps 13 biceps varchar 50 Ukuran Biceps 14 sub_spacula varchar 50 Ukuran Sup Spaculla 15 supra_lliaca varchar 50 Ukuran Supra Lliaca
Tabel 3.12 Struktur Tabel Data Pembayaran
No Field Name Type Size Keterangan 1 no_transaksi* numeric 9 Nomor transaksi (Primary key) 2 no_registrasi ** numeric 9 No Registrasi (Foreign Key) 3 id_member ** numeric 9 Id Member (Foreign Key) 4 id_golongan** Char 10 Id_Golongan(Foreign Key) 5 tanggal_pendaftaran varchar 50 Tanggal Pendaftaran 6 tanggal_pembayaran varchar 50 Tanggal Pembayaran 7 tanggal_jatuh_tempo varchar 50 Tanggal Jatuh Tempo 8 biaya Char 10 Biaya
4. Implementasi Sistem
Sebelum melakukan implementasi sistem, dilakukan pengujian program terlebih
dahulu. Tujuan pengujian program adalah untuk mengetahui bahwa komponen-
komponen sistem telah berfungsi dengan baik sehingga perangkat lunak presensi siap
digunakan. Terdapat dua metode untuk melakukan pengujian program, yaitu:
4.1. Blackbox Testing Pengujian ini memfokuskan pengecekan program pada permasalahan output
dari listing program. Seperti yang tampak pada gambar dibawah ini pada saat
penghapusan data pada tabel primary key tidak diizinkan untuk di hapus selama data
primary key tersebut masih digunakan pada tabel-tabel yang berelasi.
Gambar 4.1 Box Warning Data Tak Bisa Dihapus
4.2. White Box Testing Pengetesan white box adalah metode perancangan test case yang
menggunakan stuktur control dari pengetesan procedural untuk mendapat test case. Test
ini dimaksud untuk meramalkan cara kerja perangkat lunak secara rinci, karena logical
path (jalur logika) perangkat lunak akan ditest dengan menyediakan test case yang akan
mengerjakan kumpulan kondisi atau perulangan secara fisik.salah satu bentuk uji coba
white box pada sistem ini yaitu jika ingin menyimpan data, semua harus terisi terlebih
dahulu jika tidak maka data tidak dapat disimpan. Uji coba ini dinyatakan berhasil apabila
fungsi – fungsi yang ada pada perangkat lunak sesuai yang diharapkan pemakai atau
user.
Gambar 4.2 White Box Testing
4.3. Tampilan Menu Utama Pilih username dan masukkan pasword lalu tekan tombol Login (Enter) dan
untuk membatalkan tekan tombol Exit (Enter).
Gambar 4.3 Tampilan Menu Utama
4.4. Tampilan Input Data Member
Gambar 4.4 Tampilan Form Data Member
4.5. Tampilan Input Data Instruktur
Gambar 4.5 Tampilan Form Data Instruktur
4.6. Tampilan Input Data Golongan
Gambar 4.6 Tampilan Input Data Golongan
4.7. Tampilan Input Data Registrasi
Gambar 4.7 Tampilan Input Data Registrasi
4.8. Tampilan Input Data Pembayaran
Gambar 4.8 Tampilan Input Data Pembayaran
4.9. Tampilan Input Data Presensi Member
Gambar 4.9 Tampilan Input Data Presensi Member
4.10.Tampilan Input Data Monitoring
Gambar 4.10 Tampilan Input Data Monitoring Member
4.11.Laporan Data Presensi
Gambar 4.11 Laporan Data Presensi
5. Penutup 5.1. Kesimpulan
Dari hasil kesimpulan dan pembuatan sistem komputerisasi pengolahan data
manajemen member pada Lembah Fitnes Centre, maka penyusun dapat menyimpulkan
sebagai berikut:
Kekurangan Sistem Lama 1. Sistem lama masih dikerjakan secara manual sehingga terjadi
keterlambatan pembuatan laporan dikarenakan masih harus mencari arsip
arsip datanya.
2. Kurangnya efektivitas waktu dan keakuratan data yang disebabkan oleh
kesalahan manusia (Human error).
Kelebihan Sistem Baru 1. Dengan adanya sistem yang terkomputerisasi maka dapat menunjang
efektifitas dan keakuratan pengolahan data .
2. Dapat menghemat waktu dalam pencarian data serta pembuatan laporan-
laporan dan pemrosesan data .
3. Meminimalisir kesalahan dalam proses pemasukan data dan pengolahan
data.
4. Rancangan tampilan diatur sedemikian rupa sehingga mudah dimengerti.
5.2. Saran Mengingat sering diberbagai pusat kebugaran telah melakukan sistem
komputerisasi dengan sarana dan prasarana yang sudah memadai maka
penyusun menyarankan kepada Lembah Fitness Centre perlu
mengoptimalkan suatu pekerjaan dengan cara menerapkan sistem yang
terkomputerisasi dengan mengadakan pelatihan SDM bagi admin/front office
untuk penguasaan sistem yang baru.
DAFTAR PUSTAKA
Jerry FitzGerald, Arda F. FitzGerald, Warren D. Stalling, Jr. 1981. Foundamentals of
Systems Analysis. New York.
Jogiyanto, H.M. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi, Pendekatan Terstruktur
Teori dan Prakter Aplikasi Bisnis. Andi Ofset. Yogyakarta.
Abdul Kadir. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Andi Offset. Yogyakarta
Daryanto, Drs. Belajar Komputer Visual Basic 6.0. Yrama Widya.
Jogiyanto, H.M, M.B.A, Akt. 1997. Sistem Informasi Berbasis Komputer, Konsep
Dasar dan Komponen. BPEF Yogyakarta.
Al-Bahra Bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan desain Sistem Informasi. Graha Ilmu.
Yogyakarta.
Budi Permana.2002. Microsoft Access 2002. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.
http://www.bi.go.id/
http://www.amazon.com/
http://www..indonetwork.co.id/
http://www.bhineka.com/
http://www.google.com/