radio terminal 24 - ca mammae

12
Ca Mammae Roykedona Lisa Triksi 102011207 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl.Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510 e-mail: [email protected] Definisi Ca Mammae (Carcinoma Mammae/Kanker Payudara) adalah tumor ganas pada jaringan payudara. Jaringan payudara terdiri dari kelenjar susu (kelenjar pembuat air susu), saluran kelenjar (saluran air susu), dan jaringan penunjang payudara. Ca mammae juga merupakan salah satu penyakit keganasan yang sering terjadi pada wanita yang belum diketahui pasti etiologinya. 1 Anamnesis - Anamnesis umum (identitas, KU, RPS, RPD, RPK) - Apakah ada benjolan ? - Sudah berapa lama benjolan timbul ? - Apakah benjolannya keras atau lunak ? - Apakah benjolannya semakin membesar ? - Berapa banyak benjolan pada payudara ? - Letak benjolannya didaerah mana ? - Apakah ada rasa sakit didaerah payudara ? - Apakah ada perubahan warna ? - Apakah terdapat abses / darah / nanah / air susu pada puting susu ?

Upload: roykedona-lisa-trixie

Post on 20-Feb-2016

240 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Tugas

TRANSCRIPT

Page 1: Radio Terminal 24 - CA Mammae

Ca MammaeRoykedona Lisa Triksi

102011207

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl.Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510

e-mail: [email protected]

Definisi

Ca Mammae (Carcinoma Mammae/Kanker Payudara) adalah tumor ganas pada jaringan

payudara. Jaringan payudara terdiri dari kelenjar susu (kelenjar pembuat air susu), saluran

kelenjar (saluran air susu), dan jaringan penunjang payudara. Ca mammae juga merupakan salah

satu penyakit keganasan yang sering terjadi pada wanita yang belum diketahui pasti etiologinya.1

Anamnesis - Anamnesis umum (identitas, KU, RPS, RPD, RPK)

- Apakah ada benjolan ?

- Sudah berapa lama benjolan timbul ?

- Apakah benjolannya keras atau lunak ?

- Apakah benjolannya semakin membesar ?

- Berapa banyak benjolan pada payudara ?

- Letak benjolannya didaerah mana ?

- Apakah ada rasa sakit didaerah payudara ?

- Apakah ada perubahan warna ?

- Apakah terdapat abses / darah / nanah / air susu pada puting susu ?

- Apakah benjolan dapat digerakan atau tidak ?

- Apakah siklus menstruasinya normal ? Pada usia berapa menarche ?

- Apakah sudah menopause ? Pada usia berapa menopause?

- Jumlah anaknya berapa ?

- Pada usia berapa dia melahirkan ?

- Apakah ada dikeluarga yang terkena (orang tua) ?

- Kelenjar getah bening membesar atau tidak ?

Page 2: Radio Terminal 24 - CA Mammae

- Apakah ada keluhan lain ?

Pemeriksaan Fisik

Pada inspeksi dapat diperhatikan payudara kanan dan kiri simetris atau tidak, letak dan

bentuk papila mammae, warna, apakah ada edema ataupun lesi. Pada palpasi perhatikan adanya

massa, konsistensi, dapat digerakkan atau tidak, dan apakah ada pmbesaran kelenjar getah

bening.

Pemeriksaan Penunjang2,3

1. Mammography : digunakan untuk membantu diagnosis, mammography sangat berguna

untuk mendiagnosis wanita dengan usia tua sekitar 60 atau 70 tahun, sedangkan pada

wanita usia muda tidak digunakan mammography,sebagai gantinya digunakan

ultrasound.

Gambar 1. Pemeriksaan

Mamografi

Gambar 2. Hasil Mamografi

2. MRI : memiliki sifat akurat dan memiliki sensitivitas yang tinggi.MRI lebih efektif

daripada mammography sebagai screening pada wanita < 50 tahun yang memiliki risiko

tinggi terhadap ca mammae yang terdapat riwayat keluarga.

Page 3: Radio Terminal 24 - CA Mammae

Gambar 3. Hasil MRI Ca Mammae

3. USG : Teknik pemeriksaan ini banyak digunakan untuk membedakan antara massa yang

solit dengan massa yang kistik. Disamping itu dapat menginterpretasikan hasil

mammografi terhadap lokasi massa pada jaringan patudar yang tebal/padat

Gambar 4. Hasil USG Ca Mammae Sinistra

4. Positive Emission Tomografi (PET) : Pemeriksaan ini untuk mendeteksi ca mamae

terutama untuk mengetahui metastase ke sisi lain dan juga kelenjar getah bening.

Menggunakan bahan radioaktif mengandung molekul glukosa, pemeriksaan ini mahal

dan jarang digunakan.

Page 4: Radio Terminal 24 - CA Mammae

Gambar 5. PET norman Gambar 6. KGB abnormal Gambar 7. Ca mammae meta tulang

5. FNAB (Fine Needle Aspiration Biopsy) : dengan cara jarum halus sejumlah kecil

jaringan dari tumor diaspirasi keluar lalu diperiksa dibawah mikroskop. Jika lokasi tumor

terpalpasi dengan mudah, maka FNAB dapat dilakukan sambil mempalpasi tumor.

Namun jika benjolan tidak dapat dipalpasi, maka dapat melakukan USG untuk memandu

arah jarum

Diagnosis Kerja

Ca Mammae (Carcinoma Mammae/Kanker Payudara) adalah tumor ganas pada jaringan

payudara. Jaringan payudara terdiri dari kelenjar susu (kelenjar pembuat air susu), saluran

kelenjar (saluran air susu), dan jaringan penunjang payudara. Ca mammae juga merupakan salah

satu penyakit keganasan yang sering terjadi pada wanita yang belum diketahui pasti etiologinya.1

Etiologi

Dapat dicatat bahwa faktor etiologinya sampai saat ini belum diketahui pasti, namun

dapat dicatat pula bahwa penyebab itu sangat mungkin multifaktorial yang saling mempengaruhi

satu sama lain, antara lain:1,2,4

1. Genetika

2. Pengaruh hormon

3. Usia

Page 5: Radio Terminal 24 - CA Mammae

4. Gaya hidup

5. Terkena paparan radiasi

6. Lingkungan

Epidemiologi

Gambar 8. Epidemiologi ca mammae

Patofisiologi Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang disebut

transformasi. Yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi:4,5

a. Fase Inisiasi

Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubhan dalam bahan genetik sel yang memancing sel

menjadi ganas.

b. Fase promosi

Pada tahp promosi suatu sel yang telah mengalami inisiasi berubah menjadi ganas. Sel

yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh oleh promosi. Karena itu

diperlukan beberapa faktor untuk terjadinya keganasan(gabungan dari sel yang peka dan

suatu karsinogen).

Manifestasi Klinis3,6

Fase awal: kanker payudara asimtomatik (tanpa tanda dan gejala). Tanda dan gejala yang paling

umum adalah benjolan dan penebalan pada payudara. Kebanyakan kira-kira 90% ditemukan oleh

penderita sendiri. Kanker payudara pada stadium dini biasanya tidak menimbulkan keluhan.

Page 6: Radio Terminal 24 - CA Mammae

Fase lanjut :

a. Bentuk dan ukuran payudara berubah, berbeda dari sebelumnya.

b. Luka pada payudara sudah lama tidak sembuh walau sudah diobati.

c. Eksim pada puting susu dan sekitarnya sudah lama tidak sembuh walau diobati.

d. Puting sakit, keluar darah, nanah atau cairan encer dari puting atau keluar air susu pada

wanita yang sedang hamil atau tidak menyusui.

e. Puting susu tertarik ke dalam.

f. Kulit payudara mengerut seperti kulit jeruk (peud d’orange).3,4

Metastase luas:

a. Pembesaran kelenjar getah bening supraklavikula dan servikal.

b. Hasil rontgen toraks abnormal dengan atau tanpa efusi pleura.

c. Peningkatan alkali fosfatase atau nyeri tulang berkaitan dengan penyebaran ke tulang.

d. Fungsi hati abnormal.

Stadium Kanker

Gambar 9. Stadium ca mammae5

Penatalaksanaan (bedah)

1. Mastektomi partial (breast conservation)

Tindakan konservatif terhadap jaringan payudara terdiri dari reseksi tumor primer hingga

batas jaringan payudara normal, radioterapi dan pemeriksaan status KGB (kelenjar getah bening)

aksilla.6

2. Modified Radical Mastectomy

Modified radical mastectomy mempertahankan baik M. pectoralis mayor and M.

pectoralis minor, dengan pengangkatan KGB aksilla level I dan II tetapi tidak level III.3,6

Page 7: Radio Terminal 24 - CA Mammae

Penatalaksanaan (non-bedah)

1. Radioterapi

Terapi radiasi dapat digunakan untuk semua stadium karsinoma mammae. Pada karsinoma

mammae lanjut (Stadium IIIa atau IIIb), dimana resiko rekurensi dan metastasis yang tinggi

maka setelah tindakan pembedahan dilanjutkan dengan terapi radiasi adjuvan.7

2. Kemoterapi

a. Kemoterapi adjuvan: Kemoterapi adjuvan memberikan hasil yang minimal pada

karsinoma mammae tanpa pembesaran KGB dengan tumor berukuran kurang dari 0,5 cm

dan tidak dianjurkan.6

b. Neoadjuvant chemotherapy: Kemoterapi neoadjuvan merupakan kemoterapi inisial yang

diberikan sebelum dilakukan tindakan pembedahan, dimana dilakukan apabila tumor

terlalu besar untuk dilakukan lumpectomy.6

3. Terapi anti-estrogen

Kelebihan tamoxifen dari kemoterapi adalah tidak adanya toksisitas yang berat. Nyeri tulang,

hot flushes, mual, muntah dan retensi cairan dapat terjadi pada pengunaan tamoxifen. Resiko

jangka panjang pengunaan tamoxifen adalah karsinoma endometrium. Terapi dengan

tamoxifen dihentikan setelah 5 tahun. Beberapa ahli onkologi merekomendasikan tamoxifen

untuk ditambahkan pada terapi neoadjuvan pada karsinoma mammae stadium lanjut terutama

pada reseptor hormonal yang positif. Untuk semua wanita dengan karsinoma mammae

stadium IV, anti-estrogen (tamoxifen), dipilih sebagai terapi awal.3

Pencegahan

Pencegahan primordial yaitu upaya pencegahan yang ditujukan kepada orang sehat yang belum

memiliki faktor risiko.

Pencegahan primer pada kanker payudara dilakukan pada orang sehat yang sudah memiliki

faktor risiko untuk terkena kanker payudara. Pencegahan primer dilakukan melalui upaya

menghindarkan diri dari keterpaparan berbagai faktor risiko dan melaksanakan pola hidup sehat.

Pemeriksaan Payudara Sendiri

Pemeriksaan payudara sendiri (sadari) dapat dilakukan oleh wanita siapa pun setelah berusia 20

tahun.

Page 8: Radio Terminal 24 - CA Mammae

Gambar 10. Pemeriksaan SADARI

Pencegahan sekunder ditujukan untuk mengobati para penderita dan mengurangi akibat-akibat

yang lebih serius dari penyakit kanker payudara melalui diagnosa dan deteksi dini dan pemberian

pengobatan.

Pencegahan tersier bertujuan untuk mengurangi terjadinya komplikasi yang lebih berat dan

memberikan penanganan yang tepat pada penderita kanker payudara sesuai dengan stadiumnya

untuk mengurangi kecacatan dan memperpanjang hidup penderita.

Prognosis

Seperti keganasan pada umumnya, prognosis kanker payudara ditunjukan oleh angka

harapan hidup atau interval bebas penyakit. Prognosis penderita keganasan payudara

diperkirakan buruk jika usianya muda, menderita kanker payudara bilateral, mengalami mutasi

genetik, dan adanya grade tumor yang tinggi.6

Komplikasi

Komplikasi yang dapat ditimbulkan oleh karena adanya kanker adalah gangguan pada

organ yang terkena metastasis seperti pada otak, paru, hati, vertebra dan sebagainya. Dapat juga

terjadi fibrosis payudara dan kematian.

Kesimpulan

Kanker payudara lebih sering terjadi pada perempuan. Penyebab dari kanker payudara

belum jelas tapi terdapat beberapa faktor risiko seperti usia, genetik (pengaruh keturunan), gaya

hidup dan sebagainya.

Page 9: Radio Terminal 24 - CA Mammae

Daftar Pustaka1. Reksoprodjo, Soelarto. Kumpulan kuliah ilmu bedah FKUI. Jakarta: Binarupa Akasara;

2010.h.313-40.

2. De Jong W, Sjamsuhidajat R. Buku ajar ilmu bedah. Edisi ke-2. Jakarta: EGC; 2005.h.

387-402.

3. Gleadle J. Anamnesis dan pemeriksaan fisik. Jakarta: Erlangga; 2007.h.91.

4. Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu kandungan. Edisi ke-3. Jakarta: Yayasan Bina Pusataka;

2007.h.243-4.

5. Singletary, SE, Connolly, James. Breast cancer staging. USA: CA cancer journal;

2006.p.37-56.

6. Sabiston. Buku ajar ilmu bedah. Bagian 1. Jakarta: EGC; 2010.h.236-250.

7. Anderson S, McCarty L. Patofisiologi. Edisi ke-6. Jakarta: EGC; 2006.h.1302.