lapsus ca mammae
TRANSCRIPT
LAPSUSKANKER PAYUDARA
OlehRamadhoni Finsa NIM 022010101016
Artok Wijayanto NIM 022010101091 Yoga Sugiri NIM 02700127Abdi Jauhari NIM 032010101009Siska Yuni Fitria NIM 042010101027
I Gusti Ayu Sutrisna W NIM 04700251Ririn Rakhmawati NIM 062010101040
LAB/SMF BEDAHRSD BALUNG
EMBRIOLOGI PAYUDARAMinggu ke -6 penebalan ektodermal
sepanjang garis susu terbentang dari aksila ke regio inguinal
Bagian dada garis tersebut berkembang menjadi cikal bakal payudara
Anatomi
VASKULARISASI
1. A. perforantes anterior
2. A. torakalis lateralis
3. A. intercostalis
INNERVASI
1. Cabang p.servikalis
2. N. interkostalis
3. Saraf simpatik
ALIRAN LIMFE
FISIOLOGIPayudara mengalami 3 masa perubahanMasa Pubertas :
estrogen&progesteronduktus&asinusMasa Pramenstruasi : Membesar,tegang dan
nyeriMasa Kehamilan&menyusui : proliferasi
duktus, alveolus dan hormon prolaktinproduksi air susu oleh sel-sel alveolus.
EPIDEMIOLOGI
DefinisiKanker adalah suatu kondisi dimana sel telah
kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali.
Kanker payudara (Carcinoma mammae) adalah suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari jaringan payudara meliputi parenkim, stroma, areola, dan papilla mammae.
EtiologiMultifaktorial Genetik
Hormonal Virus
Faktor Resiko
Faktor Resiko
UsiaLaktasi
Keluarga
Riwayat Menstruasi
Hormon
Patologi
PatofisiologiTransformasi Sel-sel kanker dibentuk dari
sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang disebut transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi
Tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang memancing sel menjadi ganas
Tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah menjadi ganas.
Transformasi Sel kanker
•KarsinogenKarsinogen•PromotorPromotor
Karsinogenesis SelKarsinogenesis Sel Kanker PayudaraKanker Payudara
Inisiasi Promosi Sel Ganas
Stadium KankerBerdasarkan klasifikasi sistim TNM yang
direkomendasikan oleh UICC (International Union Against Cancer dari WHO atau World Health Organization) / AJCC (American Joint Committee On cancer yang disponsori oleh American Cancer Society dan American College of Surgeons)
T : Tumor Size
Ukuran Berapa saja
diameter > 5 cm
diameter antara 2-5 cm
diameter 2 cm atau kurang
T4
T3
T2
T1
T 0 : Tidak ditemukan tumor primer
penyebaran ke kulit atau dinding
dada
N : Node
ada metastasis
ada metastasis lnn
ada metastasis lnn
tidak terdapat metastasis lnn
N3
N2
N1
N0
kgb pada supraclavicula atau mammary interna di dekat tulang sternum
kgb aksilla yang sulit digerakkan
kgb aksilla yang masih dapat digerakkan
M : Metastasis
terdapat metastasis jauh
tidak terdapat metastasis jauh
metastasis jauh belum dapat dinilai
M1
M0
MX
Stadium Kanker
Gejala Klinis
Erosi atau eksema putting susu Gejala Awal Gejala Awal Kanker Kanker
PayudaraPayudaraRasa nyeri jika tumor membesar
Pembesaran kgb di ketiak
Benjolan tidak nyeri
DiagnosisTriple Diagnosis1. Pemeriksaan Klinis2. Radiografi : Mammografi terdapat massa
radioopak dengan mikrokalsifikasi yang irreguler.
3. Sitologi : FNAB, needle core- jarum silverman, eksisional biopsi dan frozen section biopsi
Penatalaksanaan
1
Mastektomi
Operasi Pengangkatan
Payudara
2
Penyinaran/Radiasi
Penyinaran pada daerah yang terkena kanker dengan atau
tanpa penyinaran KGB
3
Kemoterapi
Pemberian obat-obatan anti kanker
CMF
4
Terapi Hormonal
Obat Anti Estrogen
Tamoksifen
Breast Conservating Therapy Modified Radikal
MastectomyRadical Mastectomy
Operasi pengangkatan
payudara dengan
mempertahankan otot
disekitarnya.
Operasi
pengangkatan bagian
payudara pada
jaringan yang
mengandung sel
kanker.Besar
tumornya <2 cm dan
letaknya di pinggir
payudara
Operasi pengangkatan
payudara dengan
jaringan otot
disekitarnya dan
semua kelenjar aksila
sekaligus.
Protokol Pengobatan Stadium I
MRM/BCTterapi utama, adjuvansradiasi eksterna/ hormonal dg atau tanpa kemoterapi
Stadium IIMRM terapi utama, adjuvanssama dg stadium I
Stadium IIIa MRM terapi utama, adjuvanssama dg stadium I
Stadium IIIB operabel simple mastektomi dan axillary toilet. Terapi adjuvans
meliputi radiasi eksterna, hormonal dan kemoterapi. Kemoterapi 3x kemudian MRM. Terapi adjuvans post op
3x dan bila perlu dilakukan radiasi eksterna.
Stadium III B Inoperabel Radiasi eksterna pre operative, bila operabel
mastektomi simpel. Bila tetap inoperable, lanjutkan radiasi 5000-6000cGy. Terapi adjuvans dengan melanjutkan radiasi eksterna 2000-3000 c.Gy dan bila perlu terapi hormonal dan atau kemoterapi
kemoterapi neoajuvans 3x. Bila operablemastektomi simple. Bila inoperableteruskan sampai 6 kali. Terapi adjuvans meliputi radiasi eksterna dan hormonal terapi.
Stadium IVprinsip paliatifPremenopause Oophorektomi dilanjutkan
kemoterapi. Bila perlu dilakukan mastektomi simple atau radioterapi paliatif.
PostmenopauseTerapi hormonal dengan atau tanpa kombinasi kemoterapi. Bila perlu dilakukan mastektomi simple atau radioterapi paliatif
PROGNOSIS
Dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain : Ukuran tumor Jumlah, tempat, ukuran KGB yang tertekan Skin involvement Fiksasi tumor primer/KGB (+) Histologi, derajat anaplasia Usia, status menstruasi Kelambatan terapi Kehamilan ER content
I. IDENTITAS Nama : Ny. M Usia : 55 tahun Agama : Islam Alamat : Keraton Kencong Status : Menikah Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Tgl MRS : 8 Maret 2010 Tgl Periksa : 10 Maret 2010 Tgl KRS : 12 Maret 2010
II. ANAMNESA Autoanamnesis dilakukan pada pasien pada tanggal 10
Maret 2010 Keluhan utama
Benjolan pada payudara kanan Riwayat Penyakit Sekarang
Penderita mengeluh adanya benjolan pada payudara kanan. Hal ini dirasakan sejak ± 5 bulan yang lalu. Awalnya benjolan hanya sebesar telur puyuh, tidak nyeri, tidak panas. 1 bulan sebelum MRS, benjolan dirasakan semakin membesar, penderita mulai merasa sakit, tidak terdapat luka atau cairan nanah di payudara kanan pasien. Kemudian pasien memeriksakan diri ke rumah sakit Balung.
Sejak munculnya benjolan pasien tidak pernah mengeluh nyeri tulang, tidak merasa penuh di ulu hati, tidak batuk, tidak sesak, tidak sakit kepala hebat.
Riwayat Penyakit Dahulu Penderita tidak pernah mengalami keluhan seperti ini
sebelumnya. Riwayat benjolan atau tumor di payudara atau di bagian tubuh lain
disangkal oleh pasien. Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat benjolan atau tumor payudara atau di bagian tubuh lain
pada keluarga disangkal oleh pasien. Riwayat Obstetri Ginekologi Penderita melahirkan anak pertama pada usia 11 tahun. Penderita
memiliki 5 anak. Penderita menyusukan anak – anaknya dengan ASI. Haid pertama penderita usia 10 tahun. Penderita menopause sejak 5 tahun yang lalu. Penderita mengikuti progran KB pil.
Riwayat Pemberian Obat
Penderita belum pernah mendapat pengobatan
III. PEMERIKSAAN FISIK(8 Maret 2010) KU : Sedang Kesadaran: Composmentis Vital Sign : Tensi : 120/80 mmHg
Nadi : 72 x/menit RR : 18 x/menit
Suhu : 36° C Status generalis -Kepala : anemis (-), ikterus (-) -Leher : pembesaran KGB (-) -Aksila : pembesaran KGB (+) -Thorax : Cor : S1S2 tunggal Pulmo : I :simetris A:Vesikuler, Rh-/-, Wh-/- P : Sonor P : Nyeri tekan(-),fremitus raba+/+ -Abdomen : I : Flat A : Bising usus dbn P : Tympani P : Nyeri tekan-,nodul-,hepatomegali -Genital : tidak ada kelainan -Ekstremitas : akral hangat, tidak edema
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG Histo-PA (tanggal 5 Maret 2010) Makroskopis : Benjolan di payudara kanan, kuadran medial inferior, padat, diameter 7x6 cm,
batas tidak jelas, fixed. Mikroskopis : Didapatkan banyak kelompok-kelompok sel epitel ganas yang pleomorfik,
anisositosis, inti berkromatin kasar, anak inti jelas, sitoplasma sedikit disertai banyak bahan nekrosis.
Diagnosis Patologi :Ductal Ca Mammae Dextra
Laboratorium :Hematologi tanggal 25 Agustus 2009Hb : 12 gr/dlLekosit : 9x109 /LHematokrit : 20 %Trombosit : 350x109 /L
V. DIAGNOSIS : Ca mammae dextra Stadium IIB T3N0M0 VI. PLANNING : Pre Operasi: Puasa Inform concent Infus PZ 20 tpm Pro Radikal Mastektomi Modifikasi
LAPORAN OPERASI MRM (8 Maret 2010) Diagnosis Pre Operasi : Duktal Ca mammae dextra
Stadium IIB T3N0M0 Diagnosis Pasca Operasi : Duktal Ca mammae dextra
Stadium IIIA T3N2M0 Uraian pembedahan: Posisi supine dengan anestesi GA. Desinfeksi lapangan operasi dengan betadine-alkohol,
kemudian pasang duk steril. Insisi tepi tumor dan menyisakan areola mammae (atas
permintaan pasien dan keluarga). Dilakukan modified radical mastectomy, nodul (+) sampai
level III subclavicula identifikasi PA. Cuci dengan perhidrol dan PZ, rawat perdarahan. Jahit lapis demi lapis, pasang drain, vacum, kebocoran (-) Operasi selesai.
Pasca Operasi: Infus RL: D5 = 2:2/24 jam Injeksi Ceftriaxon 1x2 gram Injeksi Antrain 3x1 ampul Injeksi Ranitidin 3x1 ampul Injeksi Asam tranexamat 3x500mg Progesol Mobilisasi mika-miki Observasi Vital sign, Produksi Urine dan
Drain
Tgl 9 Maret 2010 S: demam (-), nyeri pada luka bekas operasi O: Keadaan Umum : sedang
Kesadaran : composmentis Vital sign: TD : 110/80 mmHg HR : 84 x/menit, regular, kuat RR : 20 x/menit t : 36,5˚C
Status generalisK/L : a/i/c/d -/-/-/-Thorak : Cor/ Pulmo dalam batas normalAbdomen : Flat, BU (+) normal, timpani, soepelEkstrimitas : Akral hangat + + Oedem - -
+ + - - Status lokalis : Regio Mammae dextra: luka operasi tertutup verband, rembesan darah (-), pus (-), nyeri (+), drain (+) Produksi Urin : 450 ml/12 jam Produksi drain : 300 ml/12 jam A : Ca mammae dextra Stadium IIIA T3N2M0 post MRM H1 P : Infus RL: D5 = 2:2/24 jam Injeksi Ceftriaxon 1x2 gram Injeksi Antrain 3x1 ampul l Injeksi Ranitidin 3x1 ampul Injeksi Asam tranexamat 3x1 Progesol MSS Diet TKTP Mobilisasi duduk Observasi Vital sign, Produksi Urine dan Drain
Tgl 10 Maret 2010 S: demam (-), nyeri pada luka bekas operasi O: Keadaan Umum : sedang
Kesadaran : composmentis Vital sign: TD : 120/80 mmHg HR : 80 x/menit, regular, kuat RR : 20 x/menit t : 36,5˚CStatus generalis
K/L : a/i/c/d -/-/-/-Thorak : Cor/ Pulmo dalam batas normalAbdomen : Flat, BU (+) normal, timpani, soepelEkstrimitas : Akral hangat + + Oedem - - + + - -
Status lokalis : Regio Mammae dextra: luka operasi tertutup verband, rembesan darah (-), pus (-), nyeri (+), drain (+) Produksi Urin : 1000 ml/24 jam Produksi drain : 200 ml/24 jamA : Ca mammae dextra Stadium IIIA T3N2M0 post MRM H2P : Infus RL: D5 = 2:1/24 jam Injeksi Ceftriaxon 1x2 gram Injeksi Antrain 3x1 ampul Injeksi Ranitidin 3x1 ampul Injeksi Asam tranexamat 3x1 Progesol Diet TKTP Mobilisasi duduk Observasi Vital sign, Produksi Urine dan Drain
Tgl 11 Maret 2010 S: demam (-), nyeri pada luka bekas operasi O: Keadaan Umum : sedang
Kesadaran : composmentis Vital sign: TD : 110/80 mmHg HR : 84 x/menit, regular, kuat RR : 20 x/menit t : 36,7˚C Status generalis
K/L : a/i/c/d -/-/-/-Thorak : Cor/ Pulmo dalam batas normalAbdomen : Flat, BU (+) normal, timpani, soepelEkstrimitas : Akral hangat + + Oedem - - + + - -
Status lokalis : Regio Mammae dextra: luka operasi tertutup verband, rembesan darah (-), pus (-), nyeri (+), drain (+)Produksi Urin : 900 ml/24 jamProduksi drain : 100 ml/24 jamA : Ca mammae dextra Stadium IIIA T3N2M0 post MRM H3P : Infus RL: D5 = 2:1/24 jam Injeksi Ceftriaxon 1x2 gram Injeksi Antrain 3x1 ampul Injeksi Ranitidin 3x1 ampul Injeksi Asam tranexamat 3x1 Progesol Diet TKTP Mobilisasi duduk Observasi Vital sign, Produksi Urine dan Drain
Tgl 12 Maret 2010 S: demam (-), nyeri pada luka bekas operasi O: Keadaan Umum : sedang
Kesadaran : composmentis Vital sign: TD : 120/80 mmHg HR : 78 x/menit, regular, kuat RR : 20 x/menit
t : 36,5˚C Status generalis
K/L : a/i/c/d -/-/-/-Thorak : Cor/ Pulmo dalam batas normalAbdomen : Flat, BU (+) normal, timpani, soepelEkstrimitas : Akral hangat + + Oedem - -
+ + - - Status lokalis : Regio Mammae dextra: luka operasi tertutup
verband, rembesan darah (-), pus (-), nyeri (+), drain (+) Produksi Urin : 800 ml/24 jam Produksi drain : 100 ml/24 jam A : Ca mammae dextra Stadium IIIA T3N2M0 post MRM H4 P : Infus RL: D5 = 2:1/24 jam Injeksi Ceftriaxon 1x2 gram Injeksi Antrain 3x1 ampul Injeksi Ranitidin 3x1 ampul Injeksi Asam tranexamat 3x1 Progesol Diet TKTP Mobilisasi duduk jalan Pasien boleh KRS dengan drain Terapi oral: Cefixime 2x100 mg Asam mefenamat 3x500 mg Ekstra minum air putih Kontrol Poli
Pasien memiliki beberapa faktor resiko Ca mammae
berjenis kelamin perempuan berusia 55 tahun menarche pada usia 10 tahun serta terdapat riwayat penggunaan pil KB
Diagnosis mamae ditegakkan berdasarkan triple diagnosis yaitu klinis,radiologi dan histologi berupa FNAB dengan hasil
Makroskopis : Benjolan di payudara kanan, kuadran medial inferior, padat,
diameter 7x6 cm, batas tidak jelas, fixed. Mikroskopis : Didapatkan banyak kelompok-kelompok sel epitel ganas yang
pleomorfik, anisositosis, inti berkromatin kasar, anak inti jelas, sitoplasma sedikit disertai banyak bahan nekrosis.
Diagnosis Patologi :Ductal Ca Mammae Dextra
Pada pasien ini, pada pemeriksaan klinik didapatkan tumor dengan ukuran > 5cm, tidak terdapat pembesaran KGB, riwayat nyeri kepala, sesak, nyeri sendi dan sakit kuning disangkal oleh pasien dan pada pemeriksaan histologis didiagnosis sebagai Ductal ca mammae dextra maka diagnosis pada pasien ini adalah ductal ca mammae dextra stadium II B T3N0M0. Setelah dilakukan MRM terdapat pembesaran KGB subclavicula sampe level III sehingga diagnosis pasien ini menjadi ductal ca mammae dextra stadium III A T3N2M0.
Pembahasan
PembahasanPrognosisdubia ad malamUkuran tumor 7x6 cmTerdapat pembesaran limfonodi subclaviculaHasil FNABsel-sel anaplastikHarapan hidup 10 tahun mendatang10-15%
Pembahasan Pasien disarankan rutin follow up1. Status Generalis2. Keadaan Penyakitnya3. Komplikasi yang mungkin terjadi Jadwal follow up1. Tahun pertama1 bulan2. Tahun ke-2 dan Ke-33 bulan3. Tahun ke-4 dan Ke-56 bulan4. Tahun ke-5 dsttiap tahun
TERIMA KASIH