rabu e 4 5 6 7 8 9 10 11 20 21 22 23 24 25 26 omar...
TRANSCRIPT
Pikiran Rakyato Selasa 0 Rabu 0 Kamis e Jumat o Sabtu 0 Minggu
4 5 6 7 8 9 10 1120 21 22 23 24 25 26
12 13 14 @27 28 29 30 31
oMar eApr OMei OJun OJul 0 Ags o Sep 0 Okt 0Nov 0 Des
Mengenang Pak Rosih.........-...-.Oleh S. SAHALA TUA SARAGllI
GAlAH mati mening-galkan gading. Hari-
mau mati mening-galkan belang.
Wartawan dan sas-trawan besar nan sa-
ngat termasyhur,RosihanAnwar (89)wafat, Kamis (14/4)pagi, meninggalkankarya tulis yang tak
terhitung jumlah dannilainya. Memanq be-tul, setiap anak manu-sia pasti mati denganatau tanpa warisan.
Akan tetapi, takbanyak anak manusia
yang mati denganmeninggalkan
uiorisan yang sangatberharga bagi
bangsanya sepertiyang diwariskan oleh
mantan PemimpinRedaksi Harian "Pe-doman Jakarta" itu.
DARI sekian banyaktokoh pers nasionaldan intemasional,
pastilah nama Rosihan Anwaryang paling sering disebut-sebutdi ruang kuliah. Dari sekianbanyak bahasawan atau munsyitemama di negeri ini, niscayalahnama Rosihan Anwar yang pa-ling sering disebut-sebut dalamperkuliahan, setidak-tidaknyadalam perkuliahan di JurusanJurnalistik Fakultas Ilmu Ko-munikasi Universitas Padja-djaran (Fikom Unpad).Memang Rosihan bukan sar-
jana komunikasi, bukan pulasarjana bahasa atau linguistik.Dia "hanya" lulusan AMS (se-tara SMA) A Jurusan KlasikBarat, Yogyakarta (1942). Akantetapi, buku-buku jumalis-tiknya, termasuk hasilliputan-nya ke berbagai negara, menjadibuku wajib atau rujukan bagidosen dan mahasiswa jurusanjumalistik/fikom di berbagaiperguruan tinggi.Salah satu bukunya yang sa-
ngat terkenal dan menjadi ru-jukan bagi para mahasiswajuru-san jumalistik/fikom danwartawan muda pastilah Ba-hasa Jurnalistik dan Komposisi(terbit pertama 1979). lsi bukuklasik ini dihimpun dan diref-leksikannya dari bahan-bahanpelatihan dalam Karya LatihanWartawan (KLW) yang di-ajarkan oleh para ilmuwan li-nguistik, yaitu Amin Singgih,Anton Moeliono, dan J. S.Badudu.Pada197o-an,Pengu-rus Pusat Persatuan WartawanIndonesia (PWI) rutin menye-lenggarakan KLW.Buku ini wa-jib digunakan dalam pelatihanpara wartawan muda ataupelatihan penyegaran parawartawan senior. Beberapatahun belakangan ini memangterbit lebih dari lima buku ba-hasajurnalistik. Namun, semuapenulis buku ragamjurnalistikitu temyata menjadikan isi bukuRosihan tadi sebagai bahanpokoknya."Sayabukan ahli bahasa yang
mendapat didikan formal dibidang itu. Saya praktikan ba-hasa karena pekerjaan saya se-bagai wartawan \ selama 3~
Kllplng Humas Onpad 2011
-r
tahun ini. Akan tetapi, dalamsoal bahasa, saya beruntungmendapatbimbingan dari guru-guru saya pada masa lampau.Saya sebutkan di sini namamereka, yaitu Amin Singgih,Prof. Sutomo Tjokronegoro, danProf. Dr. Tjan Tjoe Siem. Mere-ka sudah tidak ada lagi, saya ke-nangkan mereka dengan ingat-an yang mesra, semoga Tuhanmelapangkan arwah mereka."Demikian Rosihan menulis pa-da bagian Pendahuluan buku,Bahasa Jumalistik dan Kompo-sisi (1979), yang hampir sepuluhkali cetak ulang.Walaupun demikian, Rosihan
telah mengajar kita (para pem-baca karya-karyanya) tentangkiat jitu menulis, baik buku-buku jurnalisme, buku-buku fik-si (novel), maupun buku-bukusejarah nasional dan internasio-nal. Kita yang selama ini tekunmembaca tulisan-tulisannya diberbagai koran besar,juga bela-jar tentang kiat menulis artikelopini dan berita khas (featurenews). Mahasiswa kami punyang sering mewawancari Rosi-han di rumahnya, JIn. SurabayaJakarta, terkesan dan terkagum-kagum akan keramahan, keter-bukaan, kecerdasan, penge-tahuannya yang sangat luas, dankebaikannya dalam hal memoti-vasi mereka menulis di mediamassa, selain menulis buku.Dari sekian banyak penulis
senior tersohor, terutamapenulis artikel opini, pastilahRosihan Anwar yang senantiasadijadikan anutan atau teladanbagi calon penulis atau penulismuda. Bayangkan, dalam usia,hampir genap 89 tahun (lahir diKubang Nan Duo, SumatraBarat pada 10 Mei 1922), Rosi-han masih aktif menulis artikelopini di berbagai media massacetak di berbagai kota besar, ter-masuk Pikiran Rakyat. Di ba-wah tulisannya, Rosihan selalumenulis statusnya sebagai "war-tawan senior". Secara nyata diamenanamkan kepada wartawangenerasi dahulu dan sekarang,wartawan tak mengenal istilahpensiun. Meskipun secara orga-nik bukan lagi karyawan tetap/-tidak tetap di perusahaan mediamassa, wartawan haruslah ternsberkarya (menulis) hingga akhirhayat. Tidaklah berlebihan bila
Rosihan, yang menjadi warta-wan sejak 1945 (pertama padakoran Indonesia Raja Jakarta)kita sebut sebagai "guru besar"bahasa dan jumalistik.Setelah ditinggalkan istri ter-
cintanya, Siti Zuraidah Sanawi,yang wafat pada 6 September2010, Rosihan terns berkarya.Namun, sejak Maret kita tak lagimenikmati karya-karya tulisbarunya. Anggota Akademi Ja-karta (sejak2003) itu pada 7Ma-ret terserang sakit jantung. Se-mula Rosihan dibawa anak-anaknya ke Metropolitan Me-dicalCenter, kemudian dipindah-kan ke Rumah SakitHarapan Ki-ta Jakarta. Sekitar seminggu sete-lah jantungnya dioperasi bypasspada 24 Maret, kesehatannyatampak pulih. Akan tetapi, Allahberkehendak lain.Kemarin pagi, Ketua Umum
PWl Pusat 1970-1973 itu secarafisik telah meninggalkan kitauntuk selama-lamanya. Keper-giannya tersiar ke seanterodunia oleh media massa nasio-nal dan internasional. •Rosihan boleh pergi dari te-
ngah-tengah kita, tetapikarya-karya tulisnya nis-caya kita/kami baca,gunakan,danterap-kan, baik di bang-ku kuliah mau-pun dalam du-nia tulis-menu-lis, terutamadunia kewarta-wanan.Selamat
jalan Pak Rosi-han, selamatkembali kepadaSang Maha i ,0· .
• , /JIX • ' ~Penciptal Perca- " J'~"Jalah kami . / /",' \jy, '\ /f, ;{"murid-murid"-mu ',' ~/ e-:pun suatu saat, entah ka- ~~,i"pan, pastilah menyusulmuke alam sana!***
Penulis, dosenJurusan Jur-nalistikFi ko mUnpad.