ojan opeb mengenang surqanya jawa -...

2
I(OMPAS o Senin o Selasa Rabu o Kamis o Jumat o Sabtu o Minggu 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 17 18 19 20 21 22 @ 24 25 26 27 28 29 30 31 OJan OPeb o Mar OApr OMei eJun OJul OAgs OSep OOkt ONov ODes Mengenang "Surqanya Jawa" Oleh FADLY RAHMAN ~ SanSebUahdeS~ dusun, atau kam- WIgyang-sebagai- mana fenomenamasa kini- ingin "di-kota-kan" sedianya tidak bisa dilepaskan dari ci- tra silamnya. Kesilaman itu sejatinya menjadi memori dan identitas bagimanusia yang menghuninya sekarang. Namun, bagaimanajadinyajika citra silam itu kian meredup lalu hilang ditelan berbagai pemba- ngunan, didorong kebutuhan (atau nafsu?) ingin menjadi kota? Hawa itu bisa dirasakan di Jati- nangor, Sebagai bagian dari wilayah Su- medang, Jatinangor lebih dikenal sebagai kawasan pendidikan ting- gi.Statusnya sebagai kawasan pen- didikan itu pula yang secara lang- sung memberi rembesan bagi sia- pa saja yang ingin mencari perun- tungan ekonomi. Di Jatinangor . bangun-membangun rumah kos, ruko, hingga kios-kios pinggir ja- lan, mal, bahkan jika tidak ada aral melintang, akan dibangun aparte- men, semua didapati di sini. Wa- jah-wajah pembangunan itu berje- jal di antara persawahan yang ma- sih bertahan dan sudah dipatoki papan bertuliskan: dijual! Barangkali banyak orang awam yang belum dan akan datang bah- kan bermukiin lama di Jatinangor bertanya-tanya soal perkembang- an status wilayah ini. Apa lebih tepatnya menyebut status Jati- nangor?-Tidak tepat untuk menye- butnya-menjadi-kota jika ha- nya menimbangpembangunan se- macam sarana perbelanjaan mo- dern yang sudah beberapa tahun belakangan seakan menjadi ke- banggaan masyarakat pribumi. Kota, dalam peradaban manu- sia, adalah puncak-puncak kebu- dayaan, yang mana manusia peng- huninya (baca: utamanya pribu- mi) sadar memajukan wilayahnya sendiri. Adapun gegap gempita pembangunan di Jatinangor lebih diusahakan orang-orang Iuar yang mencari peruntungan ekonomi. Kliping Humas Unpad 2010

Upload: phamkhanh

Post on 07-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: OJan OPeb Mengenang Surqanya Jawa - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/.../06/kompas-20100623-mengenangsurganyajawa.pdf · Kliping Humas Unpad 2010. Maim, ... caption bemarasi

I(OMPASo Senin o Selasa Rabu o Kamis o Jumat o Sabtu o Minggu

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1517 18 19 20 21 22 @ 24 25 26 27 28 29 30 31

OJan OPeb oMar OApr OMei eJun OJul OAgs OSep OOkt ONov ODes

Mengenang "Surqanya Jawa"Oleh FADLY RAHMAN

~

SanSebUahdeS~dusun, atau kam-WIgyang-sebagai-

mana fenomenamasa kini-ingin "di-kota-kan" sedianyatidak bisa dilepaskan dari ci-tra silamnya. Kesilaman itusejatinya menjadi memoridan identitas bagi manusiayang menghuninya sekarang.

Namun, bagaimanajadinyajikacitra silam itu kian meredup laluhilang ditelan berbagai pemba-ngunan, didorong kebutuhan(atau nafsu?) ingin menjadi kota?Hawa itu bisa dirasakan di Jati-nangor,

Sebagai bagian dari wilayah Su-medang, Jatinangor lebih dikenalsebagai kawasan pendidikan ting-gi. Statusnya sebagai kawasan pen-didikan itu pula yang secara lang-sung memberi rembesan bagi sia-pa saja yang ingin mencari perun-tungan ekonomi. Di Jatinangor

. bangun-membangun rumah kos,ruko, hingga kios-kios pinggir ja-lan, mal, bahkan jika tidak ada aralmelintang, akan dibangun aparte-men, semua didapati di sini. Wa-jah-wajah pembangunan itu berje-jal di antara persawahan yang ma-sih bertahan dan sudah dipatokipapan bertuliskan: dijual!

Barangkali banyak orang awamyang belum dan akan datang bah-kan bermukiin lama di Jatinangorbertanya-tanya soal perkembang-an status wilayah ini. Apa lebihtepatnya menyebut status Jati-nangor?-Tidak tepat untuk menye-butnya-menjadi-kota jika ha-nya menimbangpembangunan se-macam sarana perbelanjaan mo-dern yang sudah beberapa tahunbelakangan seakan menjadi ke-banggaan masyarakat pribumi.

Kota, dalam peradaban manu-sia, adalah puncak-puncak kebu-dayaan, yang mana manusia peng-huninya (baca: utamanya pribu-mi) sadar memajukan wilayahnyasendiri. Adapun gegap gempitapembangunan di Jatinangor lebihdiusahakan orang-orang Iuar yangmencari peruntungan ekonomi.

Kliping Humas Unpad 2010

Page 2: OJan OPeb Mengenang Surqanya Jawa - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/.../06/kompas-20100623-mengenangsurganyajawa.pdf · Kliping Humas Unpad 2010. Maim, ... caption bemarasi

Maim, melihat wajah kekinianJatinangor sungguh mengubur ci-tra silamnya sebagai desa denganperkebunan, persawahan, dan gu-nung yang-semestinya-asri di-pandang. Ditambah memori si-lamnya yang terekam melalui me-nara loji danjembatan eks jalur ke-reta api sebagai ikonnya.

SakslbisuKedua situs kolonial itu kini ha-

nya jadi saksi bisu yang sedianyamerekam kisah Baron Baud, peng-usaha perkebunan Cultuur Onder-nemingen van Maatschappij Bauddi kawasan Jatinangor pada akhirparuh pertama abad ke-19. Di Pri-angan sosok Baron Baud tidaklahseterkenal KF Holle yang dikenalmengakrabi lingkungan budayapribumi meski keduanya hidup se-zaman.

Selain sebagai pengusaha per-kebunan, Baud bolehlah dikenalsebagai pencinta flora. Nama put-rinya saja bahkan diambil dari se-buah nama flora merambat, sensi-tif jika tersentuh, dan hanya turn-buh di iklim tropis Asia Tenggaradan Amerika: mimosa (lebih dike-nal dengan sebutan "putri malu").Bahkan, nama Jatinangor sendiri,sebagaimana disinggung dalam se-buah tulisan T Bachtiar, adalah ge-nus flora dari benua Amerika yangkemudian diberi nama lokal: Jati-nango~ Seperti dibayan~an

Betapa ia terpana dengan ke-elokan alam Sumedang yangmengingatkannya pada kalimatsebuah puisi bertaj Naples (se-buah kota di Italia). Salah satu baitpuisi berbahasa Italia itu dikutip-nya untuk mengiaskan keelokanSumedang sebagai un pezzo di ci-celocadutointerra I al71);ya,"se-potong surga yang jatuh ke bumi".Hingga awal abad ke- 20 citra "sur-ga yang jatuh ke bumi Sumedang"itu masih bertah ,terbukti darijulukan yang dise kan Koning.

Proyekkolonialis e?Jelas, pada mas wal abad ke-

20, penggambaran eksotika alamini sebentuk proyek kolonialismeyang terbilang seri s, salah satu-nya untuk kepen . gan sektor tu-risme di tanah jajahannya, seba-gaimana koloniali me memba-ngun citra Bandun sebagai Parijs

bahasa: "Sorga dari Djawa", "Das van Java atau G sebagai SwissParadis von Java", "The Paradise van Java.of Java", "Le Paradis de Java", "El Bolehjadikini, rahlain yangParaiso de Java", dan "Il Paradiso tidak memilikijulukan sejenis me-di Giava", Setiap foto memiliki rasacemburudengansebutan can-caption bemarasi bahasa Belanda tik semacam itu y tidak dimili-danMelayu. kinya. Jikalah ben adakecembu-

Dalam sebuah bagiannya, ada ruan begini, hendaknya ditelaahsebuah foto kereta api melintas kembali siapa penyemat atributdi Jembatan "Tjikoeda" Jati- itu. Bukan orang pribumi yang'nangor-yang saat itu masih menjulukinya, melainkan "berte-menghubungkanjalur Tanjungsa- rlmakasihlah" kepada orang-ri ke Rancaekek-dengan latar pe- orang Eropa seperti Baud yang hi-gunungan dan hamparan persa- duppadamasakolo ialitu.

Bachtiar, tumbuhan berwama me- wahan. Jika dibandingkan dengan Selain mungkin berjasa atas to-rah itu konon pada masa hidupnya kondisi sekarang, tentu saja pe- ponimi Jatinangor, ungkin BaudBaud pemah begitu asri mewarnai mandangan tempo doeloe nan juga punya mak a tersendirikawasan perkebunan teh milik- cantik ke arah jembatan cincin- memberi nama put . ya, Mimosanya . begitu sebutannya sekarang-itu Flora pemalu itu tampaknya men-

Imajinasi Bachtiar tidak ada sa- belum terkotori selipan warna- jadi penanda betapa malunya Ba-lahnyajika membacakembali kon- warni bangunan kos-kosan. Sung- ud mengotori "surga" yang pemahdisi silam Jatinangor sebagai dae- guh waas membayangkan peman- mereka huni.rah perkebunan yang rnenyatu de- danganpadamasaitu. Namun, tentu s da semua itungan bagian dalam atribut silam Pantas saja Johan Koning yang hanya citra silam Jatinangor keti-Sumedang sebagai "surga dari ta- memberikan kata pengantar buku ka belum dirasakan adanya keger-nah Jawa". Julukan ini begitu me- fotografi Kerkhoff itu menyebut sangan dan kera an akan ban-ngemuka seiring pengukuhan Su- Sumedang, termasuk di dalamnya jir, sebagaimana pemah dimaklu-medang sebagai "Puseur Budaya Jatinangor, sebagai "Italy of the mi seorang menteri yang beberapaSunda,' Julukan yang tampaknya East". Tapi, jauh sebelum itu ter- bulan lalu menghibahkan sejum-begitu ngabubungah elemen ma- nyata sebutan cantik itu sudah di- lah perahu karet. S andainya Ba-syarakatnya. dapati dalam sebuah catatan per- ud, Kinloch, Kerkh tff,dan Koning

Tentu saja sebutan cantik itu ti- jalanan seorang Inggrls bemama melihat kondisi sekarang, entahdak dicipta seketika, tetapi diambil Charles Walter Kinloch pada 1852. sebutan macam apa yang akan me-dari sebuah buku fotografi cetakan Dalam buku itinerarkhnya di PI.)." . reka berikan, ,awal abad ke-20 bertajuk Het Ps- lau Jawa bertajuk Rambles in Jeve FADLY.RAHMANradijs van Java susunan Wijnand and the Straits in 1852, pada 1 Juli PengajardiKerkhoff. Di bawah tajuk utama 1852 Kinloch mencatat turnoinya Jurusan Ilmu ejarah Unpad,ada transliterasi ke dal=am=-=b,-"e",rb""a;:3g~31~·~d=an::..:.·::B.::an;:d;::un=g:>.;k:::e:.:S:.:um=e::d::an=g::..._ _ __ ~~_T~in~<11 di Jatinangor

KARTlKA

"Kerkhoff menyebut Sume-dang, termasuk di dalam-nya Jatinangor, sebagai

"Italy of the East" 'I-