penguatan kebijakan berbasis data : lesson learned krisis ... fileportofolio investment othe...
TRANSCRIPT
Penguatan Kebijakan Berbasis Data :
Lesson Learned Krisis Keuangan Asia 1997/98
Disampaikan dalam Seminar dan Kajian Buku Begawanship “Penguatan
Kebijakan Bank Indonesia Berbasis Data : Lesson Learned dari Krisis Ekonomi”
Bank Indonesia, 2 Mei 2018
Oleh
Dr. Hendar*
* Deputi Gubernur Bank Indonesia 2013 - 2016
Sekilas Perjalanan karir di Bank Indonesia
Mengenang Krisis Ekonomi dan Keuangan 1997/98 dan Krisis Eropa
Lesson Learnt untuk Pengambilan Kebijakan
Penutup
Agenda
1
2
4
Statistik Sektor Ekstrenal pra Krisis 1997/983
5
Langkah-Langkah Penguatan Stratistik Sektor Eksternal
6
Peg.Muda
1983-1995
Peg.Madya
1995 - 2004
Peg.Utama
2004 -2013
DG2013-2016
Asian
Financial
Crisis
Global
Financial
Crisis
European
Debt Crisis
1. Sekilar Perjalanan Karir di Bank Indonesia
• Perjalanan 30 tahun sebagai pegawai di BI terasa begitu singkat
• Kejadian yang tidak biasa, masih tetap dikenang...........
Masih dikenang:
• Laporan Kredit Debitur
(KD) sekarang SLIK
• Memperkuat Statistik
Neraca Pembayaran
Indonesia
• Membangun Laporan
Lalu Lintas Devisa (LLD)
• Pembentukan TPI-TPID
1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999
PDB 7,2 7,3 7,5 8,1 8 4,6 -13,6 5,76
Inflasi 4,9 9,8 9,2 8,6 6,5 11,6 77,6 8,25
77,6
-20
0
20
40
60
80
100
%
36,1 35,5 35,8
29,531,1 31,9
30,731,8
16,8
12,2
17,9
24,2 23,3 23 22,8 23 23,4 23,1 23,4 22,8 22,6 23
0
5
10
15
20
25
30
35
40
1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000
Indonesia
Dunia
PDB dan Inflasi 1992-1999 Pangsa Investasi terhadap Total PDB
2. Mengenang Peristiwa Krisis 1997/98 : Berawal dari Pujian............
Pra krisis 97/98 perekonomian Indonesia dipandang sangat menakjubkan: Berbagai pujianpun
diraih mulai dari “ Asian Tiger”, “Asia Miracle”, dll.
-15000
-10000
-5000
0
5000
10000
15000
Neraca Pembayaran
Indonesia
Current Account
Capital & Financial Account
-2,6%
-3,3%
-2,0%
-1,3%-1,6%
-3,2%-3,4%
-2,3%
4,3%4,1%
5,2%
-4,0%
-3,0%
-2,0%
-1,0%
0,0%
1,0%
2,0%
3,0%
4,0%
5,0%
6,0%
19
90
19
91
19
92
19
93
19
94
19
95
19
96
19
97
19
98
19
99
20
00
Rasio Current Account
to PDB
-10000
-8000
-6000
-4000
-2000
0
2000
4000
6000
8000
Transaksi Modal
Finansial
Investasi Langsung
Portofolio Investment
Othe Investment
2. Mengenang Peristiwa Krisis 1997/98 : Berawal dari pujian............
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi didorong oleh kuatnya permintaan domestik
mengakibatkan transaksi berjalan (CA) mengalami defisit. Namun defisit CA masih mampu
dibiayai dengan aliran dana masuk baik investasi langsung maupun portofolio….
46,241,6 42,2 39
35,1 33,2 33,129,4
24,2 24,9
67,8
53,249 49,1
10 9,613,7 14,2 14,4 14,6
18,5 21,4 22,3
36,2
80
47,140,4 39,4
60,155
59,956,1 52,7 51 54,5 53,2
48,1
62,9
152
103,8
92,7 91,5
0
20
40
60
80
100
120
140
160
1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001
Rasio ULN to PDB (%)
Pemerintah BUMN Swasta Jumlah
2. Mengenang Peristiwa Krisis 1997/98: Berawal dari pujian..........
Dari aspek pembiayaan, tingginya pertumbuhan ekonomi tidak terlepas dari tingginya
krediitur LN yang menyediakan berbagai bentuk pinjaman baik Pemerintah dalam
bentuk pinjaman program maupun proyek…...dan swasta yang berakselerasi pada
periode 1993-1996
0
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
12.000
14.000
16.000
1 8 3 10 5 12 7 2 9 4 11 6 1 8 3 10 5 12 7 2 9 4 11 6 1 8 3 10 5 12 7 2 9 4 11 6
199219931994199519961997199819992000200120022003200420052006200720082009201020112012
0
20
40
60
80
100
120
01
-19
94
03
-19
95
05
-19
96
07
-19
97
09
-19
98
11
-19
99
01
-20
01
03
-20
02
05
-20
03
07
-20
04
09
-20
05
11
-20
06
01
-20
08
03
-20
09
05
-20
10
07
-20
11
09
-20
12
11
-20
13
01
-20
15
03
-20
16
05
-20
17
2. Mengenang Krisis 1997/98 : Berawal dari pujian ...........
REER IDR 1994-2017Nilai Tukar USD – IDR 1992-2012
Meskipun CA defisit, nilai Tukar terlihat stabil dan cenderung overvalue. Pergerakan nilai
tukar tidak memberikan warning atas tekanan keseimbangan sektor eksternal. Why?
8,8
14
63,3 63,8
0
10
20
30
40
50
60
70
1996 1997 1998 1999
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi juga dibiayai dengan kredit perbankan yang tumbuh cukup
fantasis, meskipun NPL cukup tinggi.
2. Mengenang Krisis 1997/98 : Berawal dari pujian .....
Rasio NPL
3. Kondisi Statistik Sektor Eksternal Pra Krisis 1997/98
Statistik Neraca Pembayaran
Statistik Utang Luar Negeri
Penawaran dan Permintaan Valas
Data utama terkait sektor eksternal
3. Statistik Sektor Eksternal Pra Krisis 1997/98
Statistik Neraca Pembayaran :
Komponen NPI Strong WeakI Current Account
1. Goods V
Export
Import
2. Services V
3. Primary Income V
4.Secondary Income V
II Capital Account Pemerintah
IIIFinancial Account
A. Assets
B. Liabilities Swasta
Direct Investment Swasta (Estimasi)
Portfolio Investment
Swasta (publikasi media + Estimasi)
Other Investment Swasta (laporan + estimasi)
Iv Total
VNet error and omission
VI Overall Balance
VII Reserve and Related Items
Memorandum V
Reserve Assets Position V
Current Account/GDP (%) V
Notes1. Data yang kuat di CA : Ekspor
dan Impor.2. Data CA lainnya masih
mengandalkan estimasi3. Data yang kuat di Capital
Account Lalu Lintas ModalPemerintah
4. Data lalu lintas modal swastasebagian masih dilakukanestimasi
5. Data kuat lainnya di NPIadalah Posisi CadanganDevisa, meskipun yang
diumumkan ke publik padaumumnya lebih rendah daridata yang sesungguhnya.
3. Statistik Sektor Eksternal Pra Krisis 1997/98
Utang Luar Negeri (Object Supervisi IMF)
Utang Luar Negeri Pemerintah (Data tersedia di BI dan Kemenkeu)
Laporan Utang Luar Negeri Swasta belum dipatuhi dengan baik:
Foreign Direct Investment (*estimasi)
Portolio Investment (estimasi + publikasi di media)
Other Investment ( Sebagian Laporan + estimasi)
3. Statistik Sektor Eksternal Pra Krisis 1997/98
Supply dan Demad Permintaan Valas
Current
Account
•Ekspor : hanya indikasi karena tidak ada kewajiban menjual devisa hasil ekspor
•Impor : Indikasi demand valas
Cap.
Account
•LLM Pemerintah : penawaran dan demand valas ULN (tidak masuk pasar)
•LLM Swasta : Akurasi masih lemah, kepatuhan pelaporan yang rendah. Belum ada sanksi bagi yang tidak lapor.
Overall Balance
•Kenaikan/penurunan cadangan devisa resmi di BI terpantau baik.
•Belum terdapat data posisi asset LN nasional (terutama milik swasta)
Nilai Tukar
Tidak
sepenuhnya
Mencerminkan
Fundamental
Ekonomi
Cakupan
• Bagaimana mendapatkan data yang Comprehensive,
Reliable, Accurate and Timely (CRAT) ?
• Terkait ULN, apakah semua debitor melaporkan seluruh
kewajiban valasnya secara detail?
Akurasi
• Apakah setiap pelaku pasti melapor?
• Apakah setiap transaksi selalu terdeteksi?
Error and Omission?
4. Langkah Langkah Penguatan Statistik Sektor Eksternal
4. Langkah Langkah Penguatan Statistik Sektor Eksternal
Perbaikan Statistik NPI menuju implementasi BPM 5 dg Support konsultan IMF
Memperkuat data ekspor dan Impor dg memasukan data Ekspor dan Impor kawasan berikat seperti Batam
Memperkuat data-selain EXIM di CA
Jasa-jasa, selain transportasi
Income/bunga
Lalu lintas Modal Swasta
Urusan Luar Negeri (Dint) menyempurnakan/memperkuat laporan SIUL.termasuk meningkatkan kepatuhan pelapor.
Beberapa Langkah memperkuat Statistik Eksternal terkait NPI
4. Langkah Langkah Penguatan Statistik Sektor Eksternal
Membangun Laporan Lalu Lintas Davisa(LLD):
LLD Bank LLD LKNBLLD
Korporasi
Laporan Lalu Lintas Devisa Memonitor Flows and Stock
•Data yang belum tersedia laporannya
Penguatan data NPI
•Data NPI transaction basis
•Dg LLD dibangung Cash Basis NPI
•International Investment Position
Monitoring lalu lintas
Devisa
Data Providers
(Stastisticians)
Data Users
(Policy Makers)Need to Improve Dialogue
Improving Usability
of evidence
Effective
DisseminationWide
AccessReliable
data
Getting Appropriate
Buy-in
Incentive to use
evidence
5. Hubungan Data Providers dengan Data User (Policy Makers)
Penguatan Kebijakan memerlukan hubungan yang intens Policy Makers dengan Statisticians.
Reorganisasi URES menjadi UREM dan USEM tidak memisahkan fungsi kebijakan dan statistik di
Bagian SNP.
5. Lesson Learned untuk penguatan Kebijakan :
Tekanan eksternal terhadap perekonomian nasional tidak dapat dihindari. Perlu menyikapi dengan respon kebijakan yang efektif dan efisien. Selalu ada sisi positif dari sebuah krisis asal pandai mengambil hikmahnya. Krisis 1997/98 telah mendorong perbaikan data eksternal dan penyempurnaan tata kelola kebijakan moneter, termasuk pentingnya sebuah Bank Indonesia yang independen.
Ketersediaan data yang lengkap, dipercaya, akurat dan tepat waktu (CRAT) menjadi syarat mutlak untuk lahirnya kebijakan yang kuat. Beberapa kebijakan yang tidak berbasis data yang kuat akhirnya bukan hanya tidak effektif dan efisien tetapi bahkan menimbulkan masalah baru.
Dewasa ini ketersedaaan data sudah jauh lebih baik dari pra kondisi tahun 1997/98. Namun, masih terdapat dianggap lemah terutama di sektor riil yan harus mendapat prioritas untuk segera diperkuat melalui berbagai langkah seperti pembuatan sistem laporan, survei dan lain-lain.
Koordinasi satuan kerja penyedia data dengan satuan kerja pengambil kebijakan haruis terus diperkuat. Masing-masing satuan kerja harus mampu memberikan masukan untuk melahirkan sebuah kebijakan yang kuat.
Tantangan Ke Depan bagi Bank Sentral dan Policy
Makers (Renungan Bagi Para Penerus)
Siapkah kita menghadapi krisis ekonomi
berikutnya? Apakah situasi 1997 akan berulang ?
Bagaimana mendeteksi potensi krisis ke depan ?
Bagaimana mengoptimalkan penggunaan big
data dan data-data non keuangan sebagai
predictor?
Economic Policy Making ke depan: berbasis intuisi,
data, atau kombinasi keduanya?
6. Penutup
A Chinese philosopher once said that a smart man learns from his own
mistakes and a wise man from the mistakes of others, but a fool never learns.
Terimakasih
Renungkan pepatah ini :
Lampiran
Indikator Utama Indonesia menjelang krisis 1997-1998 (1)
Indikator Ekonomi Utama Indonesia menjelang krisis 1997-1998 (3)
Indikator Utama Indonesia menjelang krisis 1997-1998 (2)