pusat pelatihan dan pengembangan kajian …
TRANSCRIPT
1
LAPORAN AKTUALISASI
PENINGKATAN KUALITAS MANAJEMEN SISTEM PELAYANAN ADMINISTRASI DI UPT BAHASA
Program Studi Teknik Industri Jurusan Teknologi Industri dan Proses
Institut Teknologi Kalimantan
Oleh: Healty Susantiningdyah, S. PD., MAppLing. (12)
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN III ANGKTAN XIII
PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN KAJIAN
DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
SAMARINDA
2020
2
LEMBAR PERSETUJUAN
Judul :Peningkatan Kualitas Manajemen Sistem Pelayanan Administrasi di UPT
Bahasa
Nama : Healty Susantiningdyah
NIP : 198703172019032012
Instansi : Institut Teknologi Kalimantan
Jabatan : Dosen Asisten Ahli
Telah disetujui untuk diseminarkan di seminar akhir aktualisasi pada hari Kamis tanggal
30 September 2020.
Balikpapan, 30 September 2020
Menyetujui,
Coach
Ika Retna Ningrum, S. Pd. MPP NIP 19850323 200804 2 001
Mentor
Dr. Muhammad Purwanto
NIP 198703072018031001
3
LEMBAR PENGESAHAN
Judul : Peningkatan Kualitas Manajemen Sistem Pelayanan Administrasi di UPT
Bahasa
Nama : Healty Susantiningdyah
NIP : 198703172019032012
Instansi : Institut Teknologi Kalimantan
Jabatan : Dosen Asisten Ahli
Telah diseminarkan via zoom meeting pada hari kamis tanggal 31 September 2020.
Balikpapan, 1 Oktober 2020
Menyetujui,
Coach
Ika Retna Ningrum, S. Pd. MPP NIP 19850323 200804 2 001
Penguji
M. Abdi Rahman, S. Sos., M. Si. NIP 198205122011011014
4
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Karena atas berkat rahmatNya penulis
mampu menyelesaikan laporan aktualisasi Nilai-nilai dasar CPNS. Laporan akhir ini
merupakan bagian yang sangat integral dalam proses internalisasi fungsi dan tugas CPNS
dalam pembangunan nasional.
Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih yang sangat besar kepada Mentor,
Bapak Purwanto, kepada penguji Bapak Abdi, dan secara khusus kepada coach,Ibu Ika, atas
semua perhatian dan bantuannya dalam penyusunan aktualisasi dan pelaksanaannya. Atas
bantuan dan bimbingan beliau semuanya, saya berharap kegiatan ini membawa perubahan
positif yang bermakna dan sistemik di unit saya.
Akhirnya, penulis mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya pula atas
dukungan tenaga, pikiran, logistik dan cinta dalam proses penyusunan laporan dan
pelaksanaan aktualisasi ini, diantaranya Ibu saya tercinta, kakak-kakak saya, ponakan saya,
staf saya, sahabat dan partner saya. Semoga hasil kegiatan aktualisasi ini membawa
manfaat tidak hanya pada penulis tetapi juga pada organisasi dan para stakeholder.
Salam Penulis,
Healty Susantiningdyah
5
DAFTAR ISI
BAB I………………………………………………………………………………………………….. 1
PENDAHULUAN………………………………………………………………………………….. 1
1.1 LATAR BELAKANG………………………………………………………………………… 1
1.2 TUJUAN AKTUALISASI…………………………………………………………………… 2
1.3 MANFAAT AKTUALISASI……………………………………………………………….. 3
1.4 NILAI-NILAI ANEKA………………………………………………………………………. 3
1.5 TUGAS DAN FUNGSI PNS……………………………………………………………….. 6
BAB II………………………………………………………………………………………………… 7
DESKRIPSI ORGANISASI……………………………………………………………………… 7
2.1 PROFIL ORGANISASI…………………………………………………………………….. 7
2.2 VISI MISI ORGANISASI………………………………………………………………….. 8
2.3 TUGAS DAN FUNGSI (UPT BAHASA)………………………………………………. 8
2.4 IDENTIFIKASI ISU…………………………………………………………………………. 9
BAB III………………………………………………………………………………………… ……. 10
RANCANGAN AKTUALISASI…………………………………………………………………. 10
3.1 PENETAPAN ISU…………………………………………………………………………..... 10
3.2 GAGASAN PEMECAHAN ISU…………………………………………………………… 11
3.3 URAIAN RANCANGAN KEGIATAN…………………………………………………… 12
3.4 JADWAL KEGIATAN………………………………………………………………………. 18
BAB IV ……………………………………………………………………………………………….. 25
4.1 DESKRIPSI KEGIATAN AKTUALISASI ……………………………………….. 25
4.1.1 MEMBUAT MODUL TATA LAKSANA………………………………………….. 25
ADMINISTRASI UPT. BAHASA……………………………………………………. 25
4.1.2 MELAKSANAKAN WORKSHOP KETERAMPILAN………………………… 34
ADMINISTRASI DAN TUGAS POKOK PEGAWAI…………………………… 34
4.1.3 PENGEMBANGAN KONTEN WEB UNTUK……………………………………. 45
LAYANAN TES BAHASA………………………………………………………………. 45
4.1.4 MELAKUKAN SOSIALISASI DAN KOORDINASI TENTANG……………. 52
PENGGUNAAN APLIKASI KOMUNIKASI BERBASIS DIGITAL………. 52
6
BAB V………………………………………………………………………………………………….. 58
ROLE MODEL…………………………………………………………………………………….. 58
BAB VI………………………………………………………………………………………………. 59
PENUTUP…………………………………………………………………………………………… 59
5.1 KESIMPULAN………………………………………………………………………………… 59
5.2 REKOMENDASI……………………………………………………………………………… 59
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………. 60
LAMPIRAN……………………………………………………………………………………. …….. 61
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sebelum menjalankan tugas secara formal di
institusi masing-masing wajib menjalankan beberapa tugas yang diamanatkan negara.
Berdasarkan UU No.5/20/2014 tentang ASN pasal 63-64 dan PP No. 11/2017 tentang
Manajemen PNS pasal 34 -35, CPNS wajib menjalani masa percobaan. Masa percobaan
rata-rata berkisar maksimal 1 tahun. Selain itu CPNS juga wajib mengikuti proses diklat
terintegrasi. Tujuan kegiatan tersebut diatas adalah untuk membangun integritas
moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme
serta kompetensi bidang.
Lebih lanjut, selama proses pendidikan berdasarkan PerLAN Nomor 25 Tahun
2017 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Gol III, kompetensi
yang diharapkan dicapai CPNS adalah mampu menunjukkan sikap perilaku bela negara,
mampu mengaktualisasi kedudukan dan peran PNS dalam kerangka NKRI serta
mengaktualisasi nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatnnya. Pada
akhirnya CPNS mampu menunjukkan kompetensi teknis yang dibutuhkan sesuai bidang
tugas mereka.
Untuk mencapai target kompetensi tersebut, CPNS berkewajiban melaksanakan
dua agenda besar yaitu melakukan pembentukan karakter dan kompetensi teknis.
Secara umum pembentukan karakter terdiri dari sub agenda antara lain: 1) sikap
perilaku bela Negara, 2) nilai-nilai dasar PNS (Akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu dan anti korupsi), 3)kedudukan dan peran PNS dalam NKRI, 4)
Habiatuasi yang dilakukan melalui aktualisasi pembiasaan. Agenda yang kedua adalah
CPNS melakukan penguatan kompetensi teknis bidang tugas yang terdiri dari
kompetensi teknis umum/administrasi dan kompetensi teknis substansi yaitu
keterampilan spesifik sesuai dengan jabatan fungsional formasi jabatannya.
2
Lebih lanjut, agar seorang CPNS tersebut dapat melakukan aktualisasi yang
sesungguhnya di tempat kerja maka pengenalan tentang isu-isu yang muncul di tempat
kerjanya perlu dilakukan. Untuk kegiatan ini maka diperlukan keterampilan dalam
mengembangkan aktualisasi yang baik yang dapat mengidentifikasi gap antara
kompetensi pribadi, sumberdaya daya organisasi dan isu di lingkungan kerja. Sebagai
seorang CPNS di Institut Teknologi Kalimantan, penulis memiliki tugas mengajar
bahasa Inggris dan memiliki tugas tambahan sebagai Kepala Unit Pelaksana Teknis
Bahasa. Dua tugas tersebut sangat relevan karena fokus pada pengembangan
kompetensi bahasa di Institut Teknologi Kalimantan. Namun di dalam pelaksanaannya,
tugas tambahan tersebut memberikan tuntutan kompetensi yang lebih komplek dan
sistemik yang bahkan penulis rasakan tidak pernah dapatkan di bangku kuliah
magister.
Problematika yang muncul dimulai dari isu senioritas dan komunikasi
interpersonal, dimana kedudukan pimpinan unit ternyata lebih muda dan harus
memimpin staff senior. Selain itu, terdapat banyaknya parktik-praktik administrasi
yang belum terdapat standar operasional yang baku dan masih banyak dilakukan
dengan dasar budaya/kebiasaan lama sehingga sulit sekali melakukan koordinasi untuk
pelayanan terintegrasi. Selain itu, keaadaan ini juga ditunjang dengan sikap setiap
komponen dalam tim UPT bahasa yang memliki sudut pandang dan cara-cara
pendekatan penyelesaian masalah yang berbeda berdasarkan kebiasaan lama.
Dampak yang dapat diidentifikasi adalah pelayanan yang kurang memuaskan.
Sebagai contoh waktu pelayanan terhadap civitas dan masyarakat membutuhkan waktu
yang sedikit lebih lama dan seringnya terdapat informasi yang tumpang tindih dari
unit-unit lain yang bekerjasama dengan UPT. Bahasa. Hal ini dapat dilihat dari kinerja
UPT yang masih belum mampu melakukan serapan anggaran sesuai target pada termin
I dan II tahun anggaran 2020 yaitu hanya sekitar 15 -20 %. Selain itu, kontrak kinerja
pimpinan unit juga belum bisa terpenuhi yaitu seharusnya calon lulusan 80%
mendapatkan nilai minimum 460 (TOEFL ITP/IAET) tetapi kenyataannya hanya
mencapai 66% dari 80% yang ditargetkan pada tahun 2020. Dengan demikian, terdapat
3 isu besar dalam kegiatan pelayanan UPT bahasa yaitu: 1) Terjadinya disintegrasi pada
pelayanan administrasi di UPT Bahasa Institut Teknologi Kalimantan, 2) UPT Bahasa
3
Institut Teknologi Kalimantan belum mampu secara maksimal membantu mahasiswa
calon lulusan yudisium mencapai skor TOEFL ITP sesuai dengan standar kelulusan ITK
yaitu minimal 460, 3) UPT. Bahasa belum mampu menjadi salah satu revenue generator
untuk Institut Teknologi Kalimantan.
1.2 TUJUAN AKTUALISASI
Tujuan dari laporan aktualisasi pendidikan dan pelatihan prajabatan (pelatihan dasar)
bagi calon PNS yaitu:
1. Mengaktualisasi nilai-nilai dasar PNS serta kedudukan dan peran PNS dalam
kerangka NKRI pada setiap pelaksaan tugas jabatannya sebagai pelayan masyarakat.
2. Menerapkan akuntabilitas dalam setiap tugas, dengan semangat nasionalisme,
menjunjung kode etik sebagai ASN dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat, memiliki komitmen mutu dalam dalam melakukan tugas pokok
danfungsinya, dan nilai-nilai anti korupsidalam melaksanakan tugas untuk melayani
masyarakat.
1.3 MANFAAT AKTUALISASI
Manfaat aktualisasi bagi calon PNS pada kegiatan ini adalah berperan untuk memberikan
pelayanan publik yang professional dan berkualitas. Dalam mewujudkan fungsi ASN
sebagai Pelayan Publik yang professional, diindikasikan dengan kemampuan
mengaktualisasi lima nilai dasar, yaitu:
1. Kemampuan mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakn tugas jabatnnya;
2. Kemampuan mengedepankan kepentingan nasional dalam pelaksanaan tugas
jabatannya;
3. Kemampuan menjunjung tinggi standar etika publik dalam pelaksanaan tugas
jabatannya.
4. Kemampuan berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas jabatannya;
5. Kemampuan untuk tidak korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan
korupsi di lingkungan instansinya.
4
1.4 NILAI-NILAI ANEKA
Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kata yang seringkali kita dengar, tetapi tidak mudah untuk
dipahami. Ketika seseorang mendengar kata akuntabilitas, yang terlintas adalah
sesuatu yang sangat penting, tetapi tidak mengetahui bagaimana cara mencapainya.
Dalam banyak hal, kata akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau
tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut memiliki arti yang
berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab, sedangkan
akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Akuntabilitas
merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi
tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin
terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik tersebut antara lain adalah:
1. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor,
kelompok, dan pribadi;
2. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis;
3. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik;
4. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintahan.
Nasionalisme
Nasionalisme pancasila adalah “pandangan atau paham kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila.” Berdasarkan sila 1yaitu “Ketuhanan yang Maha Esa”, maka nasionalisme
berarti rasa cinta terhadap bangsa dan Negara yang melibatkan nilai-nilai moral
universal agama-agama yang ada. Adanya nilai keTuhanan maka Negara menjamin
kemerdekaan masyarakat dalam memeluk kepercayaan dan didukung dengan
kehidupan beragama yang saling menghormati satu sama lain. Implementasi nilai
sila pertama keTuhanan yang maha esa dapat dilihat dari sikap menjunjung tinggi
5
etika publik bagi ASN, contohnya adalah pemerintah menghormati hari raya tiap
agama dengan memberlakukan hari libur nasional.
Nasionalisme juga diilhami oleh sila kedua “Kemanusiaan yang Adil
Beradab”. Dalam pandangan mantan presiden Soekarno, kebangsaan atau
nasionalisme dan kemanusiaan atau internasionalisme saling melengkapi satu sama
lain. Hal ini berarti bahwa kebangsaan yang dimaksud bukan kebangsaan yang lepas
dari bangsa-bangsa lain. Bukan kebangsaan yang mengunggulkan bangsa sendiri
sembari meremehkan bangsa lain.
Selanjutnya, pemahaman dan implementasi sila persatuan Indonesia bagi
Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam menjalankan tugasnya dapat dilihat dari
perilaku gotong royong yaitu baik ke dalam maupun keluar. Kedalam berarti
kemajemukan dan keanekargaman budaya, suku, etnis, agama yang mewarnai
kebangsaan Indonesia. Sedangkan keluar bermakna nasionalisme bangsa yang
menjunjung tinggi persaudaraan, perdamaian dan keadilan antar umat manusia.
Nilai nasionalisme juga dapat dilihat dari sila ke-4 yaitu yang secara khusus
membahas mengenai demokrasi. Abaraham Lincoln mendefinisikan demokrasi
sebagai “pemerintah dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”. Ada setidaknya tiga
prasyarat dalam pemerintahan demokratis, yakni 1) kekuasaan pemerintah berasal
dari rakyat yang diperintah, 2) kekuasaan harus dibatasi dan 3) pemerintah harus
berdaulat.
Terakhir, nilai-nilai nasionalisme dapat diturunkan dari sila kelima yaitu
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Filosofi historis dari nilai keadilan
sosial adalah semangat keadilan dan kemakmuran tersebut memiliki dua dimensi:
“kenangan” (backward lookingnostalgia) dan “Harapan” (Forward looking
Nostalgia).
Etika Publik
Ketika kita membahas mengenai etika publik maka secara umum kita akan
membahas mengenai tatakrama atau akhlak ketika berinteraksi dengan masyarakat.
Secara khusus sebagai ASN maka dalam melaksanakan tugasnya harus memenuhi
kode etik yang berarti aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu
kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam
6
bentuk ketentuan-ketentuan tertulis. Selanjutnya etika publik itu sendiri berarti
standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggung jawab pelayanan publik. Berkaitan degan kode etik profesi sebagai PNS
secara eksplisit dijelaskan di UU No.5 tahun 2014. Dalam hal ini selain PNS dituntut
untuk melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegritas
tinggi terdapat juga penegakan kedisiplinan yang kuat dan mengikat. Di dalam UU
No.5 tahun 2014 dijelaskan sistem sanksi yang bisa dibebankan apabila seorang
PNS melanggar hukum, menyalahgunakan wewenang, dan terlibat dalam konflik
kepentingan.
Komitmen Mutu
Secara umum mutu dapat didefinisikan sebagai keadaan suatu produk,
pelayanan, orang-orang, proses dan lingkungan yang sesuai at au bahkan melebihi
ekspektasi konsumen (Goetsch & Davis, 2006:5). Selain itu mutu juga bisa disebut
sebagai aktivitas layanan yang diberikan kepada konsumen dengan
mengurangi/menghilangkan kesalahan (Christopher &Thor, 2001:xi). Bill Creech
dalam Alexander Sindoro (1996:4) menyebutkan lima pilar utama dalam
manajemen mutu, diantaranya adalah: produk, proses, organisasi, pemimpin, dan
komitmen. Beberapa metode perbaikan mutu dapat diaplikasikan diantaranya, a)
metode ‘Plan Do Check Act (PDCA)’, b) Diagram sebab akibat yang dikenal dengan
‘fishbone diagram”. Pada intinya tugas ASN bukan melayani pimpinan, melainkan
wajib memberikan layanan kepada publik secara prima sebagaimana ditetapkan
dalam UU No.5/2014 tentang ASN dalam pasal 4, pasal 5, pasal 10 dan pasal 11.
Anti Korupsi
Dengan menggunakan bahasa yang sederhana korupsi bisa dimaknai sebagai
keegoisan. Orang yang melakukan tindak korupsi dianggap egois karena
mementingkan kepentingan pribadi dan merugikan orang lain. Korupsi juga bisa
dianggap sebagai pengkhianatan, tidak hanya mengkhianati kepercayaan orang lain
tetapi yang paling signifikan adalah mengkhianati nurani. Undang-undang yang
mengatur tindak pidana korupsi adalah UU No. 31 Tahun 1999 Juncto UU No. 20
Tahun 2001. Pada pasal 2 dijelaskan bahwa korupsi adalah setiap orang yang secara
7
melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri dan orang lain atau
suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan Negara atau perekonomian
Negara. Selanjutnya pada pasal 3 disebutkan bahwa setiap orang dengan tujuan
menguntungkan diri sendiri atau orang lain suatu korporasi, menyalahgunakan
kewenangan, kesempatan, atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau
kedudukan yang dapat merugikan keuangan Negara atau perekonomian Negara.
Satu hal yang menarik dari tindak korupsi selain ada niat, ada perilaku dan
kesempatan. Salah satu contoh yang menarik dari tindakan korupsi adalah
gratifikasi. Gratifikasi tidak mudah didentifikasi karena tergantung dari niat
pelakunya.
Menanggapi aksi anti korupsi, maka ada bebrapa hal yang bisa kita lakukan
untuk membentengi diri dari korupsi yaitu dengan melakukan “Multi Protection of
Integrity (MPI)”. Kiat-kiat dalaam MPI antara lain:
1. Jika ragu-ragu langsung hentikan;
2. Jika kita meyakinkan diri hingga mengambil pilihan yang salah, maka segera
hentikan;
3. Jika kita tetap menyaman-nyamankan diri, minta rekomendasi dari orang
yang dipandang layak untuk menjadi mentor sehingga tindakan korupsi bisa
segera dihentikan.
1.5 TUGAS DAN FUNGSI PNS
Tugas dan fungsi ASN telah dijabarkan di UU No. 5 Tahun 2014. Pada pasal 10 pegawai ASN
berfungsi sebagai:
a. Pelaksana kebijakan publik;
b. Pelayan publik;
c. Perekat dan pemersatu bangsa.
Selanjutnya tugas ASN dijabarkan pada pasal 11 yaitu:
a. Melaksanakan kebijakan pblik yang dibuat oleh pejabat Pembina kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
b. Memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas;
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
8
ASN yang bekerja di bidang pendidikan khususnya di perguruan tinggi memiliki uraian
tugas tertentu. Berdasarkan Permenristek Dikti No.44 Tahun 2015 tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi yaitu:
a. KInerja Bidang Pendidikan
b. Kinerja bidang penelitian
c. Kinerja bidang pengabdian
d. Kinerja bidang penunjang
9
BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI
2.1 PROFIL ORGANISASI
Struktur organisasi Institut Teknologi Kalimantan
Institut Teknologi Kalimantan (ITK) merupakan perguruan tinggi negeri baru
(PTNB) yang didirikan pada tahun 2012 dan disahkan melalui Perpres No. 125 Tahun
2014. Melalui Perpres tertanggal 6 Oktober 2014 tersebut disebutkan bahwa ITK
menyelenggarakan pendidikan akademik dan vokasi dalam sejumlah rumpun ilmu
pengetahuan dan atau teknologi tertentu dan jika memenuhi syarat dapat
menyelenggarakan pendidikan profesi. ITK memiliki kampus yang berlokasi di Karang
Joang, Balikpapan, Kalimantan Timur. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur
mendukung pendirian ITK dengan menyediakan lahan seluas 300 ha. ITK didirikan
sebagai usaha dan wujud pemerataan pendidikan tinggi di bidang sains dan teknik di
10
wilayah luar Jawa. ITK dimaksudkan memenuhi kebutuhan pendidikan tinggi sains dan
teknik di wilayah timur Indonesia.
Dalam perkembangannya, Institut Teknologi Kalimantan memiliki lima jurusan
dan empat belas prodi. Jurusan di ITK terdiri dari
1. Jurusan Sains, teknologi pangan, dan kemaritiman (JSTPK)
2. Jurusan Matermatika dan Teknologi Informasi (JMTI)
3. Jurusan Teknologi Industri dan Proses (JTIP)
4. Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan (JTSP)
5. Jurusan Ilmu Kebumian dan Lingkungan (JIKL)
2.2 VISI MISI ORGANISASI
Visi ITK adalah “Menjadi perguruan tinggi yang menghasilkan karya unggul dan
berperan aktif dalam pengembangan potensi daerah Kalimantan pada tahun
2035”.
Sejalan dengan visi ITK, maka misi untuk mencapai visi tersebut yaitu:
1. menghasilkan lulusan yang unggul dan berbudi pekerti luhur yang dapat
berkontribusi dalam pembangunan nasional;
2. menghasilkan karya Tridharma Perguruan Tinggi yang bermutu dan bermanfaat
bagi masyarakat ; dan
3. memberikan layanan pendidikan tinggi yang prima dengan berdasarkan prinsip
pengelolaan organisasi yang transparan, akuntabel, responsibel, adil dan kredibel d.
Mewujudkan ITK sebagai kampus merdeka
2.3 TUGAS DAN FUNGSI (UPT BAHASA)
Berdasarkan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia Nomor 40 tahun 2015 maka ditetapkan organisasi dan tata kerja Institut
Teknologi Kalimantan . Dari peraturan ini maka dapat diketahui kedudukan, tugas, dan
fungsi Unit Pelaksana Teknis Bahasa (UPT.Bahasa). Mengenai Unit Pelaksana Teknis
terdapat pada pasal 37 yang berisi:
1. unit pelaksana teknis sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat huruf e selanjutnya
disebut UPT mrupakan unsur penunjang ITK
11
2. UPT dipimpin oleh seorang Kepala dan bertanggung jawab kepada Rektor.
3. Kepala UPT diangkat dan diberhentikan oleh Rektor.
Selanjutnya dalam pasal 47 dijelaskan mengenai kedudukan UPT. Bahasa.
1. UPT bahasa sebagaimana dimaksud dalam pasal 38 huruf c merupakan unit
pelaksana teknis di bidang pengembangan pembelajaran dan kebahasaan.
2. Kepala UPT Bahasa bertanggungjawab kepada Rektor dan dikoordinasikan oleh
Wakil Rektor Bidang Akademik.
Sedangkan tugas UPT. Bahasa dijelaskan pada pasal 48 yaitu melaksanakan
pengembangan pembelajaran, peningkatan kemampuan, dan layanan uji kemampuan
bahasa. Dalam tugas tersebut UPT bahasa melaksanakan fungsinya yaitu dijelaskan dalam
pasal 49, diantaranya:
1. Melaksanakan rencana, program, dan anggaran UPT;
2. Penegembangan pembelajaran bahasa;
3. Pelayanan peningkatan kemampuan bahasa bagi dosen, mahasiswa, dan tenaga
kependidikan.
4. Pelayanan uji kemampuan bahasa bagi dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan;
dan
5. Pelaksanaan urusan tata usaha UPT.
2.4 IDENTIFIKASI ISU
Tiga Isu yang diangkat:
1. Masih Terjadinya Disintegrasi pada Pelayanan Administrasi di UPT Bahasa Institut
Teknologi Kalimantan
2. UPT Bahasa Institut Teknologi Kalimantan belum mampu secara maksimal
membantu mahasiswa calon lulusan yudisium mencapai skor TOEFL ITP sesuai
dengan standar kelulusan ITK yaitu minimal 460.
3. UPT. Bahasa belum mampu menjadi salah satu revenue generator untuk Institut
Teknologi Kalimantan.
12
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
3.1 PENETAPAN ISU
3.1.1 USG ANALISIS
Urgency, seriousness, Growth (USG) adalah salah satu alat untuk menyusun urutan
prioritas isu yang harus diselesaikan. Caranya dengan menentukan tingkat urgensi,
keseriusan, dan perkembangan isu dengan menentukan skala nilai 1-5. Isu yang
memiliki total skor tertinggi merupakan iisu prioritas.
K
e
t
e
r
a
k
keterangan:
U = Urgency (penting)
S = Seriousness (keseriusan)
G = Growth (Berkembangnya isu)
ISU U S G TOTA
L
RANK
1. Masih Terjadinya Disintegrasi pada
Pelayanan Administrasi di UPT Bahasa
Institut Teknologi Kalimantan.
5 5 5 15 1
2. UPT Bahasa Institut Teknologi
Kalimantan belum mampu secara
maksimal membantu mahasiswa calon
lulusan yudisium mencapai skor
TOEFL ITP sesuai dengan standar
kelulusan ITK yaitu minimal 460.
5 5 4 14 2
3. UPT. Bahasa belum mampu menjadi
salah satu revenue generator untuk
Institut Teknologi Kalimantan.
3 5 5 13 3
Range Nilai:
1 = sangat kecil, 2 = kecil
3 = sedang, 4 = besar
5 = sangat besar
13
3.1.2 Prioritas ISU:
1. Masih Terjadinya Disintegrasi pada Pelayanan Administrasi di UPT Bahasa
Institut Teknologi Kalimantan.
3.2 GAGASAN PEMECAHAN ISU
Untuk menanggapi isu dan memformulasikan gagasan pemecahan maka Fishbone
Analysis digunakan pada isu ini. Analisis fishbone adalah metode analisis sebab
akibat dengan tujuan untuk memecahkan masalah secara tim. Analisis fishbone
dianggap sesuai untuk isu ini karena di dalam UPT Bahasa Institut Teknologi
Kalimantan terdapat tim yang memiliki peran berbeda-beda dan memiliki sudut
pandang yang beragam untuk menyelesaikan masalah sehingga fishbone dianggap
tepat dalam memberikan banyak alternatif pemecahan.
14
15
3.3 URAIAN RANCANGAN KEGIATAN
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan
Substansi Mata
Pelatihan
Kontribusi
terhadap
Visi Misi
Organisasi
Penguatan Nilai
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Membuat Modul Tata Laksana Administrasi UPT. Bahasa
1. Melakukan rapat Koordinasi menentukan sistematika modul dan mendiskusikan proses bisnis tes bahasa.
2. Melakukan rapat koordinasi menyusun draf SOP kegiatan layanan UPT Bahasa dan lampiran dokumen.
3. Menyusunan Modul 4. Melakukan pilot
study 5. Merevisi modul. 6. Mencetak draf
modul.
Modul tata laksana administrasi UPT. Bahasa
(A)kuntabilitas: transparasi pengelolaan informasi dan data melalui SOP.
(N)asionalisme: Musyawarah dan hak memberikan pendapat, serta gotong royong menyelesaikan tugas dalam tim.
(E)tika Publik: Merencanakan dan memformulasikan bentuk pelayanan yang ramah dan terstruktur sesuai dengan visi misi organisasi
(K)omitmen Mutu: Menyusun informasi yang
Visi ITK Memberikan layanan pendidikan tinggi yang prima dengan berdasarkan pengelolaan organisasi yang transparan, akuntabel, responsible, adil, dan kredibel Sasaran strategis ITK terwujudnya tata kelola organisasi yang partisipatif, transparan, dan
Tata laksana administrasi yang didokumentasikan dengan baik, disosialisakan secara multimodal (cetak, kegiatan dan website) akan mendukug ASN melakukan layanan yang prima,partisipatif, transparan, dan akuntabel.
16
komprehensif tentang tata laksana UPT Bahasa sehingga mudah dipahami oleh sivitas dan masyarakat.
(A)nti Korupsi: membuat SOP yang berbasis sistem digital yang dapat mengurangi interaksi langsung pihak penyedia layanan dan customer.
akuntabel.
2. Melaksanakan workshop keterampilan administrasi dan tugas pokok pegawai
1. Melakukan rapat penyusunan panitia dan koordinasi untuk pembagian deskripsi tugas.
2. Mempersiapkan tata urutan acara dan mengundang pemateri.
3. Membuat dan menyebarkan undangan kepada peserta.
4. Mempersiapkan venue virtual dan drive data untuk pemateri dan
TOR, Laporan hasil kegiatan, Dokumentasi, dan SPJ.
(A)kuntabilitas: kegiatan workshop mulai dari persiapan, pelaksanaan dan evaluasi dijelaskan secara komprehensif dalam dokumen TOR (Term of Reference)
(N)asionalisme: membagi deskripsi kerja pada tim secara adil tanpa diskriminasi.
Visi ITK Memberikan layanan pendidikan tinggi yang prima dengan berdasarkan pengelolaan organisasi yang transparan, akuntabel, responsible, adil, dan kredibel Sasaran strategis ITK
Tata laksana administrasi yang didokumentasikan dengan baik, disosialisakan secara multimodal (cetak, kegiatan dan website) akan mendukug ASN melakukan layanan yang prima,partisipatif, transparan, dan akuntabel.
17
peserta. 5. Melaksanakan
workshop 6. Melakukan evaluasi
dan pelaporan kegiatan.
(E)tika Publik: Menyampaikan undangan dan TOR kepada pemateri dengan sopan dan memberikan waktu yang cukup bagi beliau untuk merespon dan mempersiapkan materi
(K)omitmen Mutu: Memberikan gambaran dan contoh yang jelas mengenai keterampilan administrasi dan tugas pokok.
(A)nti Korupsi: melakukan perhitungan anggaran dengan proporsional, membelanjakannya tepat sasaran dan jujur dalam melaporkannya.
terwujudnya tata kelola organisasi yang partisipatif, transparan, dan akuntabel.
3. Pengembangan konten web untuk layanan tes bahasa
1. Melakukan koordinasi dengan tim IT website Institut Teknologi Kalimantan.
Website keadaan existing dan
(A)kuntabilitas: setiap kegiatan dan anggaran
Visi ITK Memberikan layanan pendidikan
Tata laksana administrasi yang didokumentasikan dengan baik,
18
2. Melakukan pembagian tugas untuk design website dan kontennya (deskripsi kegiatan, jadwal dan tarif layanan).
3. Uji coba website. 4. Melakukan
perbaikan. 5. Meluncurkan
website untuk pelayanan tes.
setelah perbaikan
Video testimoni pengguna
tercatat dan didukung oleh dokumen-dokumen yang diperlukan. (N)asionalisme: mengganti foto-foto orang asing yang berasal dari open source dengan foto-foto kegiatan kami sendiri di UPT Bahasa ITK. Foto tersebut diambil ketika mahasiswa, dosen dan tendik sedang melaksanakan pelatihan di UPT. Bahasa.
(E)tika Publik: Membuat template jawaban pengaduan untuk menghindari keterlibatan emosi staff dalam menanggapi aduan peserta tes sehingga tetap ramah dan tidak bersikap
tinggi yang prima dengan berdasarkan pengelolaan organisasi yang transparan, akuntabel, responsible, adil, dan kredibel Sasaran strategis ITK terwujudnya tata kelola organisasi yang partisipatif, transparan, dan akuntabel.
disosialisakan secara multimodal (cetak, kegiatan dan website) akan mendukug ASN melakukan layanan yang prima,partisipatif, transparan, dan akuntabel.
19
ketus/menyinggung.
(K)omitmen Mutu: Memberikan akses yang realiable pada civitas dan masyarakat terhadap informasi dan kegiatan UPT bahasa.
(A)nti Korupsi: Memberi honor pada programmer sesuai SBM.
4. Melakukan sosialisasi dan koordinasi tentang penggunaan aplikasi komunikasi berbasis digital
1. Melakukan rapat koordinasi untuk pembagian deskripsi tugas.
2. Melakukan review platform-platform digital yang akan digunakan.
3. Membeli lisensi aplikasi yang ditentukan.
4. Melakukan instalasi aplikasi tersebut pada hardware.
5. Melakukan sosialisasi pada staf tentang penggunaannya.
Video Sosialisasi,
Video demo zoom, Monday.com, crello, exam browser, dan lain-lain.
(A)kuntabilitas: Pertanggungjawaban keuangan dengan laporan SPJ
(N)asionalisme: Menggunakan bahasa Indonesia yang baik benar dalam berinteraksi.
(E)tika Publik: Mencegah posting kata-kata offensive, atau memposting informasi yang
Visi ITK Memberikan layanan pendidikan tinggi yang prima dengan berdasarkan pengelolaan organisasi yang transparan, akuntabel, responsible, adil, dan kredibel Sasaran strategis ITK terwujudnya
Tata laksana administrasi yang didokumentasikan dengan baik, disosialisakan secara multimodal (cetak, kegiatan dan website) akan mendukug ASN melakukan layanan yang prima,partisipatif, transparan, dan akuntabel.
20
tidak valid. Komitmen Mutu:
Memberikan model komunikasi digital dan bentuk-bentuk komunikasi yang efisien dan efektif untuk pelayanan publik.
(A)nti Korupsi: Memberikan himbauan untuk tidak menggunakan aplikasi-aplikasi milik kantor untuk kepentingan pribadi.
tata kelola organisasi yang partisipatif, transparan, dan akuntabel.
21
3.4 Jadwal Kegiatan Aktualisasi
No KEGIATAN Agustus (dalam
minggu)
September (dalam Minggu)
1 2 1 2 3 4
1. Pembuatan Modul Tata Laksana Administrasi UPT. Bahasa
2. Melaksanakan workshop keterampilan administrasi dan
tugas pokok pegawai
3. Pengembangan konten web untuk layanan tes bahasa
4. Sosialisasi dan koordinasi tentang penggunaan aplikasi
komunikasi berbasis digital
22
BAB IV
PEMBAHASAN AKTUALISASI
4.1 DESKRIPSI KEGIATAN AKTUALISASI
Pelayanan publik dari sebuah organisasi saat ini banyak mendapat
banyaksorotan. Terdapat banyak organisasi pemerintah yang memberikan pelayanan
prima pada masyarakat, tetapi tidak sedikit organisasipemerintah yang layanannya
dinilai masih kurang maksimal. Secara umum masalah yang ditemukan adalah
koordinasi. Koordinasi bisa menjadi salah satu masalah yang terpenting dan tampak
menjadi lebih komplek dan sistemik khususnya dalam masa pandemic COVID-19 saat
ini sehingga sangat berpengaruh terhadap kualitas layanan publik kepada masyarakat.
Seiring dengan perkembangan serta tuntutan komunikasi era digital pada masa
pandemik, layanan publik yang diberikan oleh staf pemerintah tenaga kependidikan
harus dapat ditingkatkan. Dengan kata lain maka para staf dituntut untuk berkinerja
lebih professional. Untuk melaksanakan hal tersebut maka perlu meningkatkan
responsibilitas objektif dan subjektifnya serta meningkatkan aktualisasi diri yang dapat
mencerminkan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi).Untuk tujuan tersebut maka kegiatan aktualialisasi kali ini
menekankan pada aktivitas diantaranya: 1) membuat modul tata laksana administrasi
UPT. Bahasa, 2) Melaksanakan workshop keterampilan administrasi dan tugas pokok
pegawai, 3) Pengembanag konten web untuk pelayanan tes bahasa, 4) Melakukan
sosialisasi dan penggunaan aplikasi komunikasi berbasis digital.
4.1.1 MEMBUAT MODUL TATA LAKSANA ADMINISTRASI UPT. BAHASA
Modul tata laksana administrasi UPT. Bahasa merupakan buku panduan bagi staf
yang akan melakukan pelayanan publik baik kepada civitas akademika ITK maupun
masyarakat umum. Buku panduan ini berisi tentang: 1) tugas, fungsi, dan kedudukan
UPT. Bahasa, 2) gambaran umum kegiatan layanan UPT. Bahasa, 3) Strategi layanan
untuk setiap kegiatan dan program kerja, 4) struktur organisasi UPT dan tugas pokok
fungsi tiap staf, 5)Ketata usahaan, 5) rencana pengembangan sumberdaya manusia, dan
infrastruktur, 6) lampiran.
23
koordinasi dan
sosialisasi
menyiapkan SOP
menyusun modul
uji kelayakan
Revisi
mencetak dan
mengesahkan
Selanjutnya, dalam proses penyusunan modul tata laksana tersebut terdapat langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Melakukan rapat Koordinasi menentukan sistematika modul dan
mendiskusikan proses bisnis tes bahasa.
2. Melakukan rapat koordinasi menyusun draf SOP kegiatan layanan UPT
Bahasa dan lampiran dokumen.
3. Menyusunan Modul
4. Melakukan pilot study
5. Merevisi draf modul.
6. Mencetak dan mengesahkan modul.
7. Melakukan sosialisasi
Kegiatan tersebut dapat digambarkan dalam diagram proses dibawah ini:
Bagan 4.1.1 Tahapan Kegiatan Pembuatan Modul
24
4.1.1.2 Akuntanbilitas
Nilai akuntabilitas yang tercermin adalah transparasi dalam
mempersiapkan dan mengelola SOP. Hal ini maksudnya adalah setiap
detail langkah kegiatan didasarkan pada SOP yang sudah di evaluasi dan
disahkan. Selain itu juga, ketika SOP tersebut di narasikan dalam bentuk
modul maka hal tersebut termasuk pertanggungjawaban pimpinan untuk
mensosialisasikan standar operasional dengan cara yang mudah dipahami
oleh staff.
Dibawah ini adalah contoh bagan SOP yang memuat tahapan kegiatan,
pelaksana, mutu baku dan keterangan.
Gambar 4.1.1.2 SOP yang telah disahkan PJM
25
Gambar 4.1.1.2 SOP yang sudah dinarasikan ke dalam modul
4.1.1.3 Nasionalisme
Nilai nasionalisme yang tercermin adalah koordinasi dalam kegiatan
menyusun modul tata laksana. Dalam proses koordinasi terjadi
musyawarah dengan anggota tim UP bahasa Ttentang kesesuaian isi dan
data. Selanjutnya, Di dalam kegiatan musyawarah terdapat hak memberikan
pendapat, serta gotong royong menyelesaikan menyusun modul.
Berikut adalah bentuk musyawarah dan kerjasama tim yang terjadi dalam
penyusunan modul selama masa pandemik.
26
4.1.1.4 Etika Publik
Dalam proses penyusunan modul tata laksana , nilai etika publik yang dapat
dikembangkan adalah menyusun kalimat tahapan kegiatan dengan jelas
dan menghindari multi interpretasi. Selain itu, dalam mengembangkan
etika publik juga dapat dilakukan dengan merencanakan dan
memformulasikan bentuk pelayanan yang ramah dan terstruktur sesuai
dengan visi misi organisasi. Contohnya adalah ketika menyajikan prosedur
tes dengan metode remote proctoring.
Gambar 4.1.1.4 prosedur remote proctoring yang dberikan secara lugas
Gambar 4.1.1.3 Kegiatan musyawarah dan koordinasi
27
4.1.1.5 Komitmen Mutu
Nilai komitmen mutu dalam kegiatan penyusunan modul tata laksana adalah
dengan cara menyusun informasi yang komprehensif tentang tata laksana
UPT Bahasa sehingga mudah dipahami oleh staf. Salah satu contoh nya
proses uji kelayakan isi konten buku dengan bagian kepegawaian. Hal
ini didasari ketika sebelumnya terjadi konflik pembagian tugas atau overlap
tugas maka dalam modul tata laksana ini dijelaskan secara terperinci
struktur organisasi dan hubungan koordinasiserta tupoksi masing-masing.
Dengan demikian diharapkan tiap individu dapat menjalankan tugasnya
dengan baik sesuai dengan kontrak kinerja di dalam tim. Komitmen mutu
juga ditunjukkan melalui proses dan tahapan pembuatan modul yang melalui
plan-do-check.
Gambar 4.1.1.5 pengajuan revisi konten ke kepegawaian
Gambar 4.1.1.5 garis koordinasi UPT. Bahasa
28
Gmbar 4.1.1.5 tupoksi staf dan pengajar UPT. Bahasa. Sesudah revisi dengan
proses plan-do-check
Gambar 4.1.1.5 Output buku yang sudah disahkan
29
4.1.1.6 Anti Korupsi
Nilai anti korupsi yang tercermin dari kegiatan membuat modul tata laksana
adalah bahwa setiap aturan pemerintah mendasari tiap kegiatan program.
Hal ini dapat menghilangkan atau meminimalisir peraturan dimainkan atas
kepentingan individu atau ego sektoral. Dengan mengacu pada peraturan
yang berlaku maka setiap kegiatan juga memiliki dasar hukum yang kuat.
Sebagai salah satu contoh, maka pembagian tupoksi staf UPT. Bahasa
dilakukan sedemikian rupa sesuai dengan OTK ITK dan dikaji sehingga
diharapkan bisa adil dan proporsional. Salah satu contoh kegiatan yang
dilakukan adalah bahwa untuk membuat laporan SPJ kegiatan staf dapat
merujuk pada modul tata laksana seperti yang ditampilkan pada contoh
bentuk koordinasi di bawah ini .
Gambar 4.1.1.6 kelayakan modul administrasi sebagai panduan kegiatan
4.1.1.7 Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Dengan adanya modul tata laksana UPT. Bahasa maka hal tersebut
merupakan realisasi dari cita-cita organisasi yaitu memberikan pelayanan
yang prima. Hal ini bisa dilihat dari adanya proses inventarisasi kegiatan,
sumberdaya, dan memberikan standar layanan yang dapat dijadikan bahan
acuan ketika melayani civitas dan masyarakat umum.
30
4.1.1.8 Penguatan Nilai Organisasi
Dengan disusunnya Modul tata laksana administrasi yang didokumentasikan
dengan baik, disosialisakan secara multimodal (cetak, kegiatan dan website)
akan mendukug ASN melakukan layanan yang prima,partisipatif, transparan,
dan akuntabel. Dalam hal ini yang dimaksud dengan layanan prima yang
mencakup memerikan model tertulis dalam hal bersikap, dalam memberikan
perhatian terhadap pekerjaan, dan dalam hal tindakan yang terformulasikan
dengan tata kelola, contohnya modul tata laksana bisa digunakan sebagai
data oleh pejabat PPID (Pejabat Pengelola Informasi ) sehingga seluruh
inventarisasi layanan ITK memliki kredibilitas yang tinggi.
Gambar 4.1.1.8 Komunikasi dengan staf PPID bag 1
Gambar 4.1.1.8 Komunikasi dengan staf PPID bag 2
31
4.1.1.9 Analisis Dampak Kegiatan
Berkaitan dengan dampak kegiatan, hal yang akan terjadi jika nilai-nilai
ANEKA (akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti
korupsi) tidak diterapkan adalah terjadinya banyak malapraktek dalam
menjalankan fungsi UPT. Bahasa. Lebih lanjut, mengaca pada praktik-praktik
pelayanan sebelumnya adalah bahwa jika tidak terdapat buku tata laksana,
setiap staf akan memiliki interpretasi yang berbeda untuk tiap kegiatan dan
menimbulkan informasi yang simpang siur dan kurang valid yang diberikan
kepada civitas. Selain itu, dalam hal keuangan akan terjadi permainan biaya
dari vendor.
4.1.2 MELAKSANAKAN WORKSHOP KETERAMPILAN ADMINISTRASI DAN TUGAS
POKOK PEGAWAI
Berkaitan dengan tugas UPT. Bahasa yaitu dalam melaksanakan
pengembangan pembelajaran, peningkatan kemampuan, dan layanan uji
kemampuan bahasa, maka pelaksanaan tata usaha harus mendukung tugas tersebut
dan dilakukan secara professional. Agar tercipta sinergi yang baik dan solid antar
entitas pengemban tugas dan subjek layanan dan unit-unit yang terkait maka
diperlukan pelatihan khusus untuk staf agar mampu mengikuti ritme kerja dan pola
kegiatan yang akan dilaksanakan sehingga dapat mengurangi kesalahan dan
diharapkan dapat menciptakan layanan prima.
Secara spesifik, problematika yang muncul dalam tata usaha UPT. Bahasa
adalah aspek komunikasi dan koordinasi. Mengutip Van Poeljo dalam Syafrudin
(1976: 67) bahwa masalah koordinasi merupakan salah satu masalah pemerintah
yang terpenting dan tampak menjadi lebih komplek dan sistemik. Bahkan, fakta di
lapangan saat ini menunjukkan bahwa bentuk-bentuk dan praktik-praktik
koordinasi di dalam organisasi tersebut mempengaruhi layanan publik kepada
masyarakat.
Secara spesifik tentang pengembangan profesionalisme administrator publik,
Boyatzis (2008) mendefinisikan kompetensi sebagai suatu kapabilitas atau
32
kemampuan yang berbasis pada kehendak yang kuat. Mulder (2011) memberikan
definisi kompetensi sebagai seperangkat kapabilitas yang terintegrasi, yang terdiri
dari kluster pengetahuan, keterampilan dan sikap, yang bersifat kondisional bagi
kinerja yang efektif dalam suatu konteks, profesi, organisasi, jabatan, peran dan
situasi tertentu. Omisore (2013) mengemukakan bahwa kompetensi jabatan dapat
berupa motif-motif, sifat-sifat, konsep diri, pengetahuan, dan keterampilan yang
digunakan oleh individu. Katz dalam Denhart dan Denhardt (2006) membedakan
tiga jenis yakni kompetensi teknis, kompetensi kemanusiaan, dan kompetensi
konseptual. Ketiga jenis kompetensi ini penting bagi administrator publik baik yang
menjabat sebagai pelaksana maupun pimpinan.
Selanjutnya, Kompetensi teknis yang disebut juga kompetensi spesifik atau
kompetensi fungsional, mencakup keterampilan-keterampilan yang relevan dengan
tugas/pekerjaan spesifik atau tugas-tugas dalam suatu kelompok jabatan tertentu
(OECD, 2013). Model kompetensi teknis tersebut mencakup 10 tipe keterampilan
diantaranya: membedakan informasi kritis dengan informasi yang tidak relevan;
mengumpulkan input kerja dari beberapa sumber yang berbeda; memenuhi kualitas
tinggi dan standar kinerja; menyelesaikan tugas secara sempurna;
menuliskan/menyajikan materi faktual dalam cara yang terstruktur; menunjukkan
sikap positif dalam situasi tugas yang kurang jelas; mengidentifikasi kesulitan-
kesulitan tugas; merencanakan dan mengkoordinasikan sumber-sumber internal
untuk menjalankan tugas dalam batas waktu yang ditetapkan; secara spontan
memberikan bantuan kepada rekan kerja yang membutuhkan; berbagi informasi
yang relevan dengan rekan kerja.
Berkaitan dengan kompetensi seorang administrator publik, maka UPT.
Bahasa Institut Teknologi Kalimantan melakukan inisiasi untuk melaksanakan
workshop untuk meningkatkan keterampilan teknis administrasi dan tugas pokok
bagi staff di unit-unit khususnya di UPT. Bahasa. Kegiatan ini akan dilaksanakan
secara online dan diikuti oleh seluruh tenaga kependidikan di lingkungan Institut
Teknologi Kalimantan. Diharapkan kegiatan ini akan mengurangi disintegrasi
informasi antar unit sehingga menciptakan pelayanan yang lebih efektif dan efisien
bagi civitas akademika ITK juga bagi masyarakat.
33
Tahapan pelaksanaan kegiatan “Workshop Keterampilan Administrai dan
Tugas Pokok Pegawai” adalah sebagai berikut:
Gambar 4.1.2 zoom meeting workhop
Bagan 4.2.1 Tahapan Kegiatan Workshop
34
4.1.2.1 Akuntabilitas
Nilai akuntabilitas yang tercermin dari kegiatan ini adalah kegiatan workshop yang
dimulai dari persiapan, pelaksanaan dan evaluasi dijelaskan secara
komprehensif dalam dokumen TOR (Term of Reference)
Selain itu, nilai akuntabilitas juga dapat ditemukan pada kegiatan yang dirancang
berdasarkan rundown dan tiap materi dibawakan oleh narasumber yang
berkompeten di bidangnya masing-masing. Dalam Hal ini materi keterampilan
administrasi dibawakan oleh 2 pemateri yaitu dari sisi bisnis manajemen dan dari
pemerintahan, yaitu Ibu Natali Tjahjadi dan Bapak Mashuri (Wakil Rektor ITK
bidang Non akademik).
35
4.1.2.2 Nasionalisme
Salah satu bentuk nilai nasionalisme adalah membagi deskripsi kerja pada tim
secara adil tanpa diskriminasi. Untuk tujuan tersebut maka Kepala UPT Bahasa
memberikan surat permohonan kepada kepala UPT. TIK untuk memberikan izin
pada salah satu staf nya agar dapat membantu sebagai panitia yang ditunjuk dengan
menyebutkan deskripsi tugasnya untuk melaksanakan kepanitian ad hoc.
Gambar 4.1.2.2 Surat permintaan penugasan kepanitiaan ad hoc.
4.1.2.3 Etika Publik
Selanjutnya dalam tahapan kegiatan adalah menyampaikan undangan dan TOR
kepada pemateri dengan sopan dan memberikan waktu yang cukup bagi
beliau untuk merespon dan mempersiapkan materi. Meskipun komunikasi
hanya dilakukan dengan Whatsapp, etika publik tetap dilaksanakan dimana panitia
menghubungi pemateri minimal 7 hari sebelum kegiatan digelar.
36
Gambar 4.1.2.3 Koordinasi panitia dan pemateri
Gambar 4.1.2.3 Koordinasi lanjutan antara Panitia dan pemateri
4.1.2.4 Komitmen Mutu
Pada tahapan pelaksanaan workshop, nilai komitmen mutu yang muncul adalah
memberikan gambaran dan contoh yang jelas mengenai keterampilan
administrasi dan tugas pokok. Hal tersebut disaksikan pada tahapan pelaksanaan
workshop yaitu melalui presentasi materi dari narasumber, kegiatan tanya jawab,
diskusi dan penugasan.
37
Gamabar4.1.2.4 Materi Narasumber hari 1 tanggal 14 September 2020
Gambar 4.1.2.4 Mteri Narasumber Hari ke 2 tanngal 15 September 2020
38
4.1.2.5 Anti Korupsi
Sampai pada akhir kegiatan adalah pelaporan dan evaluasi. Salah satu bentuk nilai
anti korupsi adalah melakukan perhitungan anggaran dengan proporsional,
membelanjakannya tepat sasaran dan jujur dalam melaporkannya. Salah satu
contoh kegiatan yang menunjukkan nilai anti korupsi adalah kami memberikan
surat tugas kepada pemateri disertai dengan nominal honor.
Gambar 4.1.2.5 Surat Tugas Pemateri dari luar ITK dan honor
4.1.2.6 Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi
Bentuk kontribusi workshop keterampilan administrasi tehadap pengelolaan
organisasi adalah terciptanya gambaran kinerja yang transparan, akuntabel,
responsible, adil, dan kredibel. Dengan dilaksanakannya workshop tersebut, staf
39
tenaga kependidikan mampu mengevaluasi keterampilan dasar administrasi mereka
sehingga mampu mengidentifikasi hal-hal yang perlu mereka tingkatkan. Melalui
materi-materi yang disampaikan oleh narasumber staf tenaga kependidikan juga
mampu merasakan pentingnya koordinasi dan penguasaan teknologi untuk
mendukung capaian kinerja mereka sehingga visi misi organisasi dapat tercapai
yaitu memberikan pelayanan prima.
4.1.2.7 Penguatan Nilai Organisasi
Secara spesifik Penguatan nilai organisasi yang tampak melalui kegiatan workshop
keterampilan organisasi adalah nilai partisipatif. Nilai partisipatif ini dibuktikan
dengan komitmen para staf yang mengikuti workshop, yaitu jumalah yang terus
meningkat mulai dari hari pertama hingga kedua. Lebih lanjut hal ini menunjukkan
bahwa mereka memiliki kesadaran bahwa peningkatan keterampilan administrasi
tidak hanya mereka butuhkan untuk pengembangan diri tetapi juga untuk kerja tim.
Bagan dibawah merupakan distribusi peserta pada hari pertama.
40
Bagan distribusi peserta workshop pada hari ke 2
Untuk mengamati analisis dampak dari workshop keterampilan administrasi dan
tugas pokok pegawai terhadap tenaga kependidikan maka kami menggunakan
kuesioner pre dan post. Dampak yang diharapkan adalah terjadinya perubahan
persepsi,sikap, dan tindakan khususnya tenaga kependidikan yang berada di UPT.
Bahasa sehingga mereka dapat dinilai dapat meningkatkan komunikasi, koordinasi,
kerjasama dan keterampilan teknis.
Selanjutnya, berikut adalah deskripsi mengenai pengukuran persepsi keterampilan
administrasi dari tenaga kependidikan di unit-unit di ITK. Hasil kuesioner awal
sebelum workshop dengan rentang penilaian mengunakan Likert scale 1= tidak
setuju 2= kurang setuju, 3= setuju, 4= sangat setuju. Kuesioner tersebut mengukur
persepsi individu terhadap keterampilan administrasi yang disusun berdasarkan
perka BKN No.8 tahun 2013. Hasil kuesioner tentang persepsi keterampilan
administrasi individu dengan responden yang terdiri dari 16-18 orang dari 20
orang, hasilnya sebagai berikut
No. Kriteria Skala dengan nilai
dominan
Pre Post
1. memahami keterampilan-keterampilan kerja apa
saja yang diperlukan untuk melaksanakan tugas
pokok dan fungsi
Setuju
(50%)
Setuju
(66.7%)
2. Saya melakukan pelatihan untuk mengasah Setuju Setuju
41
keterampilan kerja saya baik mandiri maupun
terbina.
(50%) (66.7%)
3. Saya mengetahui keterampilan apa saja yang
diperlukan untuk mengelola sejumlah tugas
berbeda dalam satu pekerjaan.
Setuju
(58%)
Setuju
(61.1%)
4. Saya mampu menyelesaikan jenis pekerjaan yang
berbeda-beda dalam satu waktu dengan baik.
Setuju
(68.8%)
Setuju
(61.1%)
5. Saya mampu merespon masalah-masalah kerja yang
berbeda dalam satu waktu dengan baik
Setuju
(50%)
Setuju
(66.7%)
6. Saya mampu mengelola peristiwa-peristiwa yang
kurang nyaman dalam pekerjaan dalam satu waktu
dengan baik
Tidak setuju
& setuju
(40%)
Setuju
(66.7%)
7. Saya mengetahui keterampilan khusus apa saja
yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan
tertentu di tempat tertentu sesuai dengan tuntutan
lingkungan kerja.
Setuju
(53.3%)
Setuju
(61.1%)
8. Saya mengetahui keterampilan khusus apa saja
yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan
tertentu di tempat tertentu sesuai dengan tuntutan
lingkungan kerja.
Setuju
(56.3%)
Setuju
(76.5%)
9. Kemampuan beradaptasi menunjang capaian
kinerja saya
Setuju &
sangat
setuju
(50%)
Setuju &
sangat
setuju
(44%)
10. Saya membutuhkan waktu yang singkat dalam
beradaptasi dengan tuntutan pekerjaan yang baru.
Setuju
(43.8%)
Setuju
(55.6%)
11. Saya tertarik dengan belajar keterampilan/hal-hal
baru dari kolega saya
Setuju
(50%)
Sangat
setuju
(55.6%)
12. Saya cenderung proaktif terhadap tugas-tugas dan Setuju Setuju
42
tepat waktu dalam penyelesaiannya (56.3%) (50%)
13. Saya saya sangat senang jika kolega saya berhasil
menyelesaikan tugas atas dedikasi, kreativitas dan
inovasinya.
Sangat
Setuju
(68.8%)
Sangat
Setuju
(66%)
14. saya merasa antusias ketika mendapat balikan dari
pimpinan atas tugas-tugas yang sudah saya
kerjakan
Setuju
(75%)
Sangat
Setuju
(55.6%)
15. Saya sangat antusias terhadap tempat kerja, kolega
dan jenis tugas baru.
Setuju
(73.3%)
Sangat
Setuju
(50%)
Kesimpulan dari hasil perbandingan antara kuesioner pre dan post
workshop tentang persepsi keterampilan administratif para tenaga kependidikan
adalah bahwa secara umum para tenaga kependidikan memiliki persepsi yang
dominan setuju terhadap pernyataan yang diajukan oleh penyelenggara. Hal ini
berarti mereka secara alami sudah dibekali dengan keyakinan dan etika bekerja
yang baik. Lebih lanjut, dengan disimpulkannya hasil post-kuesioner maka dapat
diketahui bahwa persepsi mereka tentang keterampilan administrasi semakin
menguat. Hal ini dapat berarti para tenaga kependididkan secara umum memahami
materi yang diberikan oleh narasumber, dan juga sangat besar kemungkinan
mereka termotivasi untuk menunjukkan kinerja yang lebih baik dengan cara
meningkatkan komunikasi, koordinasi, dan keterampilan teknis administrasi
mereka baik secara otodidak maupun terbina.
4.1.2.8 Analisis Dampak Kegiatan
Kegiatan workshop keterampilan administras dan tugas pokok
bertujuan untuk memberikan persamaan persepsi tentang budaya kerja yang
berbasis pelayanan prima. Ketika workshop ini dilaksanakan tanpa
mempertimbangkan nilai-nilai ANEKA, maka workshop ini tidak akan memberikan
makna yang cukup signfikan terhadap perubahan mindset, perilaku, dan aksi tiap
43
konstituennya. Selanjutnya, perbaikan layanan public pun masi terasa cukup jauh
dari harapan.
4.1.3 PENGEMBANGAN KONTEN WEB UNTUK LAYANAN TES BAHASA
Sebagai salah satu bagian dari unit yang ada di Institut teknologi
Kalimantan, unit pelaksana teknis bahasa memiliki tujuan untuk
meningkatkan kemampuan bahasa Inggris civitas akademika Institut
teknologi Kalimantan. Selain itu, UPT. Bahasa juga melayani masyarakat
untuk belajar bahasa asing dan budaya dengan fasilitas yang memadai dan
program-program yang yang berkualitas dan bermakna. Untuk tujuan
tersebut diperlukan platform yang berbasis internet yang mampu
memberikan kemudahan baik kepada penyedia pelayanan maupun bagi
pengguna layanan.
Pengembangan website untuk pelayanan terintegrasi akan
melibatkan beberapa stakeholder inti diantaranya adalah pemberi layanan,
pengguna layanan dan tim pengembang website. Analisis kebutuhan yang
dilakukan oleh pemberi layanan untuk mengetahui kebutuhan dan karakter
pengguna sangat penting untuk mengetahui tingkat aksesibilitas, kepuasan
dan kemampuan website tersebut menarik pengguna. Selanjutnya,
koordinasi antara pengguna dengan tim development akan menghasilkan
rancangan website yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Dalam tim
pengembang website terdiri dari pakar analisis, manager proyek, graphic
desainer, web developer, dan tester.
Dengan kebutuhan untuk integrasi dari berbagai stakeholder maka
pembuatan website memerlukan pendanaan yang reliable dan output perlu
dipastikan mampu memenuhi kebutuhan. Selain itu, pembiayaan juga
sangat penting untuk maintenance dan pengembangan pelayanan yang
lebih inovatif dan reliable dengan jangkauan yang cukup luas.
Lebih lanjut mengenai pengembangan konten website, alur
registrasi peserta dan jenis informasi adalah fokus dari kegiatan aktualisasi
44
Minggu 1&2 :
koordinasi &
pemabagian tugas
Minggu 3: Uji coba
website di server lokal
pribadi
Minggu ke 4:
Melakukan perbaikan
konten
Minggu ke 5: Menanam di server ITK
Minggu ke 6:
Meluncurkan website
kali ini. Konten website terdiri dari informasi secara umum mengenai ITK
dan UPT bahasa, kegiatan-kegiatan yang berlangsung serta jenis layanan
dan tarifnya. Untuk melaksanakan pengembangan konten maka berikut
adalah tahap-tahapnya:
4.1.3.1 Akuntabilitas
Nilai akuntabilitas yang terdapat pada kegiatan ini adalah setiap kegiatan
dan anggaran tercatat dan didukung oleh dokumen-dokumen yang
diperlukan. Sebagai contoh, pada awal kegiatan yang dimulai dari
koordinasidan pembagian tugas serta bentuk progress kegiatan desain
aplikasi dan konten terkontrol dan termonitoring dengan baik melalui
platform aplikasi trello. Selanjutnya, untuk belanja anggaran, tim pelaksana
menggunakan acuan tarif penawaran dari pihak website developer.
Kegiatan monitoring progress dilakukan diseluruh minggu melalui
komunikasi baik mealui pesan singkat, aplikasi dashboard, atau virtual
meeting.
45
Gambar 4.1.3.1 Koordinasi dan monitoring melalui aplikasi dashboard
‘Trello”
Gambar 4.1.3.1 Koordinasi dengan pesan singkat
Gambar 4.2.2 Koordinasi dengan virtual meeting
4.1.3.2 Nasionalisme
Pada tahapan selanjutnya, ketika melakukan pengujian konten web dengan
pihak stakeholder yaitu Ibu wakil Rektor 1 ITK, nilai nasionalisme yang
tampak dari kegiatan tersebut adalah ketika kita mengganti foto-foto
orang asing yang berasal dari open source dengan foto-foto kegiatan
kami sendiri di UPT Bahasa ITK. Foto tersebut diambil ketika mahasiswa,
dosen dan tendik sedang melaksanakan pelatihan di UPT. Bahasa. Gambar
46
dibawah adalah tampilan web sebelum dan sesudah pengujian, dimana
proses revisi terletak pada tampilan foto background yang digunakan di
web.
Gambar 4.1.3.2 Tampilan website setelah di revisi
4.1.3.3 Etika Publik
Pada tahapan perbaikan selanjutnya, nilai etika publik yang muncul adalah
ketika kita memberikan template jawaban untuk setiap korespondensi
yang dilakukan melalui website. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk
menghindari keterlibatan emosi staf dalam menanggapi aduan peserta tes
sehingga tetap ramah dan positif. Selain itu dengan template jawaban maka
Gambar4.1.3.2 Tampilan Website sebelum revisi
47
dapat mengurangi ‘burn out’ pada staf yang apabila secara manual harus
membalas email peserta satu-persatu akan membutuhkan waktu yang lebih
lama.
Gambar4.1.3.3 Email template balasan dari UPT. Bahasa
4.1.3.4 Komitmen Mutu
Pada akhirnya pada saat tahap peluncuran dimana mahasiswa dapat
mengakses mendaftar pelatihan, nilai komitmen mutu yang tampak adalah
memberikan akses yang reliable pada civitas dan masyarakat
terhadap informasi dan kegiatan UPT. Bahasa. Hal tersebut termasuk
tentang informasi pencapai-pencapaian mahasiswa di bidang bahasa,
kegiatan pelatihan-pelatihan bahasa, jadwal dan tarifnya dan juga informasi
layanan tes.
Berkaitan secara khusus tentang layanan tes, website UPT. Bahasa
atau yang disebut dengan Language and Culture Hub (LCH) melayani
pendaftaran tes dimana peserta akan mendapatkan informasi
ketersediaan kuota secara otomatis. Selain itu, peserta hanya perlu
mendaftar satu kali dengan mengupload dokumen identitas untuk bisa
mendaftar baik program pelatihan berbayar maupun yang non-bayar.
Prosedur registrasinya pun user friendly atau dengan kata lain mudah
dilakukan oleh pengguna. Selain itu tersedia dua bahasa dalam web UPT.
Bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
48
Gambar 4.1.3.4 tampilan prosedur pendaftaran yang user friendly
4.1.3.5 Anti Korupsi
Nilai anti korupsi yang tampak dari kegiatan pengembangan konten
website UPT. Bahasa adalah memberikan honor pada tim web admin
dan pembuat konten sesuai dengan SBM. Hal ini dapat dilihat dari
kegiatan penganggaran melalui RKKL. Dengan adanya kebutuhan
pengembangan konten maka rencana penganggaran di UPT. Bahasa akan
disesuaikan dengan kebutuhan namun tetap memenuhi panduan dan sesuai
dengan tahapan dan prosedur yang berlaku.
Gambar 4.1.3.5 Revisi Anggaran RKKL
4.1.3.6 Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi
Dengan dilaksanakannya kegiatan pengembangan konten website UPT.
Bahasa maka diharapakan akan terwujudnya tata kelola organisasi yang
49
transparan, akuntabel, responsible, adil dan kredibel. Hal tersebut dapat
dicapai ketika pelayanan dapat dilakukan secara otomatis melalui aplikasi.
Dengan pelayan yang berbasis web maka mengurangi adanya subjektivitas
dari pemeberi layanan. Selain itu, Aksesibilitas dan transparansi informasi
di dalam web mampu mendukung terciptanya pelayanan yang dapat
dipertanggung jawabkan, kredibel dan transparan.
4.1.3.7 Penguatan Nilai Organisasi
Dengan dikembangkannya web UPT. Bahasa maka nilai organisasi yang
diberikan penguatan secara langsung adalah pelayanan prima. Dapat kita
lihat dan kita bandingkan bahwa sebelum adanya website, mahasiswa dan
civitas harus menghubungi staf UPT secara pribadi, dan menyakan tentang
update kegiatan seiring dengan berjalannya kegiatan. Hal ini sangat
melelahkan karena membutuhkan waktu yang lama dan sering kali terjadi
missed-communication and interpretation. Dengan adanya website mereka
bisa langsung menakses bayak hal mulai dari mengakses tautan e-learning,
melakukan pembayaran tes bahasa seperti TOEFL, bahkan sampai
mengikuti kegiatan pelatihan-pelatihan lainnya baik yang berbayar maupun
yang non-bayar. Selain itu, informasi yang ada di web terlebihdahulu
melalui proses penyuntingan atau proof read sehingga dapat meminimal
kesalahan. Hal ini sebagai nilai tambah dalam memberikan layanan prima.
4.1.3.8 Analisis Dampak Kegiatan
Dengan membandingkan keadaan sebelum dan sesudah website
dikemangkan, komitmen mutu tampak sangat dominan. Pengembangan
konten website secara umum membuat pelayanan UPT. Bahasa menjadi
lebih akuntabel dan memiliki komitmen mutu. Jika dalam proses
mengembangkan konten web tidak dihayati nilai-nilai ANEKA maka web
tersebut tidak mampu mengakomodir integrasi database dan tidak akan
mudah digunakan oleh user. Pada akhirnya, pelayanan kami tidak akuntabel.
50
4.1.4 MELAKUKAN SOSIALISASI DAN KOORDINASI TENTANG PENGGUNAAN
APLIKASI KOMUNIKASI BERBASIS DIGITAL
Kegiatan ini dilandasi problematika yang terjadi di UPT. Bahasa yaitu
terjadinya disintegrasi informasi yang diakibatkan oleh komunikasi dan
koordinasi. Oleh sebab itu maka kegiatan sosialisasi dan koordinasi tentang
penggunaan aplikasi berbasis digital sangatlah penting dalam mempertahankan
visi misi organisasi. Selanjutnya, kegiatan ini akan diawali dengan pengenalan
tentang karakter-karakter komunikasi dan koordinasi dalam organisasi itu
sendiri sehingga pada akhirnya akan ditemukan platform komunikasi digital
yang seusi dengan kebutuhan unit.
Kegiatan need analysis komunikasi dan koordinasi dilakukan bersamaan
dengan workshop keterampilan administrasi yaitu pada tanggal 15 September
2020. Dari kegiatan tersebut maka dapat disimpulkan bahawa dalam koordinasi
harusnya melalui prinsip-prinsip beikut: 1) semua orang memiliki pemahaman
yang sama dan bersepakat akan arah dan tujuan yang hendak dicapai, 2) tugas
yang dibagi diperjelas, 3) garis koordinasi jelas, 4)Informasi dibagikan terbuka
dan transparan, 5)Komunikasi yang berkelanjutan, 6) Menggunakan media yang
digunakan banyak orang. Berikut adalah tahapan-tahapan kegiatan dalam
melaksanakan sosialisasi penggunaan digital platform untuk komunikasi dan
koordinasi di dalam UPT. Bahasa.
Kegiatan sosialisasi tentang aplikasi dilakukan pada minggu kedua
September 2020 dan diawali oleh langkah-langkah sebagai berikut:
1. Melakukan rapat koordinasi untuk pembagian deskripsi tugas.
2. Melakukan review platform-platform digital yang akan digunakan
3. Memilih dan memutuskan jenis aplikasi yang digunakan yang sesuai
4. Melakukan instalasi aplikasi tersebut pada PC
5. Melakukan sosialisasi pada staf tentang penggunaanya.
Di akhir kegiatan aktualisasi, akhirnya aplikasi monday.com dipilih menjadi
aplikasi komunikasi pendukung dalam sistem manajemen UPT. Bahasa. Aplikasi
ini dipilih dikarenakan memiliki banyak kelebihan. Beberapa kelebihannya
51
adalah Monday.com mampu mengintegrasikan hampir semua data cloud baik di
gmail, gdrive atau yang lain. Selain itu, Monday. Com juga mampu
mengintegrasikan aplikasi-aplikasi komunikasi virtual seperti zoom. Fitur yang
paling penting dalam aplikasi ini adalah bentuk template yang sangat mudah
diaplikasikan oleh user sehingga user mampu melihat dan mengikuti
perkembangan dari setiap anggota tim dalam menyelesaikan suatu proyek.
4.1.4.1 Akuntabilitas
Nilai akuntabilitas yang tercermin dalam kegiatan sosialisasi ini adalah
Pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan yang disajikan dalam bentuk
video recording. Selain itu hasil review jenis-jenis digital platform juga
ditampilkan dalam bentuk slide show.
Gambar 4.1.4.1 Hasil Review jenis Aplikasi komunikasi digital
4.1.4.2 Nasionalisme
Nilai nasionalisme tampak ketika dalam proses sosialisasi peserta
Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam berinteraksi.
52
Gambar 4.1.4.2 Gambar bentuk komunikasi dalam aplikasi
monday.com
4.1.4.3 Etika Publik
Dalam melaksanakan sosialisasi maka seyogjanya tim pelaksana terlebih
dahulu memberitahu peserta untuk mempersiapkan alatnya, aplikasi atau
software dirumah sebelum dilaksanakannya kegiatan.
Gambar 4.1.4.3 komunikasi persiapan menggunakan aplikasi
4.1.4.4 Komitmen Mutu
Nilai komitmen mutu yang tampak adalah dengan memberikan model
komunikasi digital dan bentuk-bentuk komunikasi yang efisien dan efektif
untuk pelayanan publik yang dilakukan dengan aplikasi Monday.com.
Dengan menggunakan aplikasi ini persepsi staf baik bendahara dan staf
umum akhirnya membuahkan respon yang positif. Hal yang paling dominan
53
yang dirasakan oleh bendahara adalah kemudahan pengorganisasian
database dan deadline pekerjaan. Selain itu, bendahara merasakan bahwa
burn out dalam bekerja cukup berkurang secara signifikan setelah
menggunakan aplikasi Monday.com.
Gambar 4.1.4.4 database dan deadline tugas di aplikasi Monday.com
4.1.4.5 Anti Korupsi
Nilai anti korupsi yang dapat diambil dari kegiatan ini adalah semua
kegiatan dapat dilacak deadline dan data-data pendukungnya termasuk
laporan keuangan. Setiap tim dapat berperan sebagai evaluator terhadap
pekerjaan rekan-rekannya. Hal ini dapat menepis kemungkinan terjadinya
korupsi baik dalam bentuk penyelewangan kekuasaan maupun waktu.
54
Gambar 4.1.4.5 monitoring data keuangan dan deadline
4.1.4.6 Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi
Dengan menggunakan aplikasi Monday.com serta dengan adanya
sosialisasi bagaimana menggunakannya dapat meningkatkat koordinasi antar
staf dalam satu unit sekaligus koordinasi antar unit dalam satu organisasi. Hal
yang paling terpenting adalah aplikasi ini dapat mendorong terciptnya nilai
kerja yang berbasis pengawasan internal. Hal ini dapat mendorong
terwujudnya tata kelola organisasi yang partisipatif, transparan dan akuntabel.
4.1.4.7 Penguatan Nilai Organisasi
Dengan melaksanakan sosialisasi aplikasi Monday.com maka dapat
mendorong terciptanya pelayanan publik yang prima, partisipatif, transparan,
dan akuntabel. Pelayanan yang prima yang tampak adalah ketikatiap anggota
tim mampu merespon secara sigap hasil pekerjaan rekan dalam tim dan
memproses secara real time dan sebagaimana mestinya. Berbeda dengan
metode konvensional. Dimana tiap anggota tim harus menggunakan jaringan
pribadi untuk berkoordinasi hal ini selain dapat memicu timbulnya
overlapinformasi dan kesalahan atau ketidak telitian tetapi juga dapat membuat
proses pelayanan lebih lama.
4.1.4.8 Analisis Dampak Kegiatan
Melaksanakan sosialisasi tentang aplikasi komunikasi digital merupakan
salah satu alternative menciptakan komunikasi dan koordinasi yang lebih baik
antar tim pada masa pandemik. Jika dalam melaksanakan kegiatan ini tidak
dihayati dengan nilai ANEKA maka kegiatan ini tidak akan berfungsi seperti yang
diharapkan. Salah satunya, jika reviu terhadap aplikasi tidak dilakukan dengan
55
berlandaskan komitmen mutu maka pembelian akan tidak sesuai dengan
kebutuhan. Ketika pembelian tidak didasari oleh argumen dan prosedur yang
tepat maka ini adalah kelalaian yang disengaja dan bisa termasuk tindakan
korupsi. Secara etika publik pengabaian merupakan pelanggaran yang serius
sehingga kita bisa dianggap tidak memiliki akuntabilitas ketika bekerja.
56
BAB V
ROLE MODEL
Biodata Nama : Dr. Moch. Purwanto, S.Si., M.Si. NIP/NIDN : 198703072018031001 / ______ Tempat, Tanggal Lahir : Jenis Kelamin : Laki-laki Status Perkawinan : Menikah Agama : Islam Golongan/Pangkat : Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Kalimantan Alamat Kantor : Kampus ITK Karang Joang, Jl. Sukarno-Hatta, Balikpapan Utara
Kesan dalam kegiatan Mentoring
Pak Purwanto merupakan mentor saya tidak hanya di LPPM sebagai lembaga penelitian dan
pengabdian masyarakat tetapi juga di Dewan Penasihat Masjid Institut Teknologi Kalimantan.
Dalam Bidang akademik Beliau memberikan ketauladan yang luar biasa khususnya berkaitan
dengan komitmen dan loyalitas antar tim. Dalam kegiatan religi beliau sangat menginspirasi
dengan pemikiran-pemikiran progresif untuk kemaslatan umat. Secara keseluruhan beliau adalah
pemimpin organisasi yang handal, rendah hati dan penuh dengan empati. He Leads through
examples and integrity.
57
BAB VI
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari laporan pelaksanaan aktualisasi ini
adalah sebagai berikut:
1. Target utama dari pelaksanaan aktualisasi kali ini adalah perubahan
mindset dan perubahan sikap dari tim UPT. Bahasa untuk memberikan
pelayanan publik yang lebih baik tiap waktunya.
2. Untuk menciptakan pelayanan prima yang akuntabel sesuai dengan visi
misi organisasi maka kegiatan aktualisasi fokus pada pengembangan
keterampilan administrasi, komunikasi, koordinasi dan penguasaan
teknologi.
3. Secara umum, keberhasilan kegiatan aktualisasi dapat tercapai yaitu
dengan terlihatnya perubahan sikap dalam bersinergi dalam tim UPT.
Bahasa.
4. Nilai-nilai ANEKA telah tercermin dalam tiap tahapan kegiatan yang
dilakukan.
5.2 Rekomendasi
Dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi diri maka terdapat catatan penting
yang merupakan dasar dari pengembangan organisasi secara umum:
1. Koordinasi antar unit dalam melaksanakan kegiatan sangat penting
dilakukan. Kerjasama dapat dilakukan karena mungkin tipe tupoksi yang
sama atau juga karena memiliki jenis anggaran yang sama sehingga
kegiatan dapat dimaksimalkan.
2. Diperlikan dukungan pimpinan untuk melakukan koordinasi khusunya
dalam bidang pengembangan sumberdaya manusia dalam organisasi.
58
DAFTAR PUSTAKA
Goetsch, David L., and Stanley B. Davis. (2006) Quality Management. Introduction to Total
Quality Management for Production, Processing, and Services. Fifth Edition. New Jersey:
Pearson Prentice Hall.
Christopher, William F. and Carl G. Thor. (2001). World-Class Quality & Productivity. Fifteen
Strategies for Improving Performance. Management Library. United Kingdom: Financial World Publishing.
Creech, Bill. Diterjemahkan oleh Alexander Sindoro. (1996). Lima Pilar Manajemen Mutu
Terpadu. TQM. Cara Membuat Total Quality Management Bekerja bagi Anda. Jakarta Barat:
Binarupa Aksara.
59
LAMPIRAN
KOLAN
Nama : Healty Susantiningdyah NDH : 12 JABATAN : Dosen Asisten Ahli INSTANSI : Institut Teknologi Kalimantan
No. Hari / Tanggal
Uraian Konsultasi Media Tanda Tangan
1 Jumat/ 7 Agustus 2020
Diskusi isu WA
2 Sabtu/8 Agustus 2020
Diskusi isu, kegiatan, dan tahapan kegiatan
WA
3 Selasa/11 Agustus 2020
Diskusi Bab 3 WA
4 Rabu/12 Agustus 2020
Konsultasi draft RA WA
5 Kamis/16 September 2020
Konsultasi aktualisasi WA
6 Rabu/30
September 2020
Konsultasi draft laporan akhir WA
LEMBAR KONSULTASI COACH
PELATIHAN DASAR CPNS ANGKATAN XIII
60
KOLAN
Nama : Healty Susantiningdyah NDH : 12 JABATAN : Dosen Asisten Ahli INSTANSI : Institut Teknologi Kalimantan
No. Hari / Tanggal
Uraian Konsultasi Media Tanda Tangan
1. Selasa/ 11 Agustus 2020
Diskusi Isu WA
2. Rabu/ 12 Agustus 2020
Diskusi RA WA
3. Rabu/30 September 2020
Konsultasi Hasil aktualisasi WA
LEMBAR KONSULTASI MENTOR
PELATIHAN DASAR CPNS ANGKATAN XIII
61
62
Lampiran
Rundown kegiatan aktualisasi
Deskripsi kegiatan dapat ditayangkan di https://docs.google.com/spreadsheets/d/1aV9Ko-
aAHk9MBmALxuL6Qb5Pv5LltFnUl-pEYJk9jTk/edit?usp=sharing (karena lebih banyak informasi tentang keuangan sehingga
bersifat confidential)
63
MODUL PANDUAN TATA LAKSANA UPT. BAHASA
L A N G U A G E A N D C U L T U R E H U B
B A L I K P A P A N , 2 0 2 0
UPT Bahasa
Mendukung Visi Misi Institut Teknologi
Kalimantan dalam dalam melakukan
layanan yang prima, partisipatif, transparan,
dan akuntabel
1
INSTITUT TEKNOLOGI KALIMANTAN
Disusun oleh
Tim UPT. Bahasa
Unit Pelaksana Teknis Bahasa
Institut Teknologi Kalimantan
2020
2
LEMBAR PENGESAHAN
Judul : Modul Panduan Tata Laksana UPT. Bahasa
Instansi : Institut Teknologi Kalimantan
Telah disahkan untuk digunakan sebagai acuan pelaksanaan kegiatan program kerja UPT.
Bahasa pada hari Kamis tanggal 24 September 2020.
Balikpapan, 24 September 2020
Menyetujui,
Kepala UPT. Bahasa,
Healty Susantiningdyah, S. Pd., MAppLing.
3
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, penulis menyajikan
modul tata laksana Unit Pelaksana Teknis Bahasa yang digunakan sebagai buku acuan
dalam melaksanakan layanan kepada seluruh civitas akademi Institut Teknologi
Kalimantan. Penulis berharap dengan disusunnya modul ini maka staff UPT. Bahasa dapat
terbantu menemukan informasi-informasi penting yang berkaitan dengan tugas pokok dan
fungsi mereka dalam unit. Tak lupa juga penulis mengucapkan banyak terimakasih pada
pihak-pihak yang berkontribusi dalam memberikan informasi, dukungan dan evaluasinya
terhadap modul ini. Semoga tim UPT. Bahasa (Language and Culture Hub) Institut
Teknologi Kalimantan mampu menjadi lebih baik lagi dan berkontribusi secara positif
terhadap perkembangan Institut Teknologi Kalimantan.
Salam,
Tim Penulis
4
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................................................................. 2
Bab1 .............................................................................................................................................................. 6
Gambaran Umum UPT. Bahasa ..................................................................................................................... 6
A. LATAR BELAKANG ................................................................................................................................ 6
1. Dasar Hukum ................................................................................................................................. 6
2. Struktur UPT. Bahasa ........................................................................................................................ 7
3. Visi Misi Organisasi............................................................................................................................ 8
4. Tugas Dan Fungsi UPT.Bahasa........................................................................................................... 9
5. Gambaran Umum Kegiatan ............................................................................................................. 10
6. Penerima Manfaat .......................................................................................................................... 13
7. Strategi Pencapaian Keluaran ......................................................................................................... 13
Bab 2 ........................................................................................................................................................... 16
Struktur Organisasi dan Tugas Pokok Staf UPT. Bahasa ............................................................................. 16
Bab 3 ........................................................................................................................................................... 17
Layanan tes dengan Remote Proctoring ..................................................................................................... 17
A. Prosedur Tes dengan Remote Proctoring ....................................................................................... 17
Bab 4 ........................................................................................................................................................... 19
Ketatausahaan UPT. Bahasa ....................................................................................................................... 19
Bab 5 ............................................................................................................................................................. 2
Rencana Pengembangan UPT. Bahasa ......................................................................................................... 2
Bab 6 ............................................................................................................................................................. 3
Lampiran-Lampiran ....................................................................................................................................... 3
5
6
Bab1
Gambaran Umum UPT. Bahasa
A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
Dasar Hukum Pelaksanaan Output Layanan Pendidikan (5742.002) yang terdiri atas
komponen 051 (Pendukung Layanan Kegiatan Pendidikan), 052 (Pelaksanaan
Administrasi Pendukung Layanan Pendidikan), 053 (Kegiatan Penerimaan Mahasiswa
Baru), 054 (Kegiatan Pemberdayaan Mahasiswa dan Dukungan Kegiatan
Kemahasiswaan) dan 055 (Pengembangan SDM Pendukung Layanan Pendidikan)
sebagai berikut:
a) Undang undang No. 20 tahun 1997, tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak;
b) Undang undang Republik Indonesia No.17 Tahun 2003, tentang Keuangan Negara;
c) Undang-undang No. 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional;
d) Undang-Undang No. 12 Tahun 2012, tentang Pendidikan Tinggi;
e) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan;
f) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 4 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan Tinggi;
g) Peraturan Presiden RI No. 125 Tahun 2014 tentang Pendirian Institut Teknologi
Kalimantan
h) Surat Keputusan Menteri pendidikan dan Kebudayaan RI No.
230/MPK.04/KP/2014, Tentang Pengangkatan Rektor Institut Teknologi
Kalimantan.
i) Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
No.65/M/KP/III/2015 tentang Izin Penyelenggaraan Program Studi pada Institut
Teknologi Kalimantan
7
j) Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan pendidikan Tinggi Republik Indonesia
Nomor 40 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Institut Teknologi
Kalimantan .
2. Struktur UPT. Bahasa
Institut Teknologi Kalimantan (ITK) merupakan perguruan tinggi negeri baru
(PTNB) yang didirikan pada tahun 2012 dan disahkan melalui Perpres No. 125 Tahun
2014. Melalui Perpres tertanggal 6 Oktober 2014 tersebut disebutkan bahwa ITK
menyelenggarakan pendidikan akademik dan vokasi dalam sejumlah rumpun ilmu
pengetahuan dan atau teknologi tertentu dan jika memenuhi syarat dapat
menyelenggarakan pendidikan profesi. ITK memiliki kampus yang berlokasi di Karang
Joang, Balikpapan, Kalimantan Timur. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur
mendukung pendirian ITK dengan menyediakan lahan seluas 300 ha. ITK didirikan
sebagai usaha dan wujud pemerataan pendidikan tinggi di bidang sains dan teknik di
8
wilayah luar Jawa. ITK dimaksudkan memenuhi kebutuhan pendidikan tinggi sains dan
teknik di wilayah timur Indonesia.
Dalam perkembangannya, Institut Teknologi Kalimantan memiliki lima jurusan
dan empat belas prodi. Jurusan di ITK terdiri dari
1. Jurusan Sains, teknologi pangan, dan kemaritiman (JSTPK)
2. Jurusan Matermatika dan Teknologi Informasi (JMTI)
3. Jurusan Teknologi Industri dan Proses (JTIP)
4. Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan (JTSP)
5. Jurusan Ilmu Kebumian dan Lingkungan (JIKL)
3. Visi Misi Organisasi
Visi ITK adalah “Menjadi perguruan tinggi yang menghasilkan karya unggul dan
berperan aktif dalam pengembangan potensi daerah Kalimantan pada tahun
2035”.
Sejalan dengan visi ITK, maka misi untuk mencapai visi tersebut yaitu:
a. menghasilkan lulusan yang unggul dan berbudi pekerti luhur yang dapat
berkontribusi dalam pembangunan nasional;
b. menghasilkan karya Tridharma Perguruan Tinggi yang bermutu dan bermanfaat
bagi masyarakat ; dan
c. memberikan layanan pendidikan tinggi yang prima dengan berdasarkan prinsip
pengelolaan organisasi yang transparan, akuntabel, responsibel, adil dan kredibel d.
Mewujudkan ITK sebagai kampus merdeka
Selanjutnya, Visi UPT. Bahasa adalah:
Menyediakan pelayanan dalam peningkatan kemahiran Bahasa Inggris bagi civitas
akademika Institut Teknologi Kalimantan melalui program-program intensif yang
difasilitasi dengan aplikasi teknologi informasi dan pendekatan budaya.
Sedangkan Misi UPT. Bahasa terdiri dari:
• Menyediakan pelayanan pelatihan Bahasa Inggris baik bagi staff, mahasiswa dan
Dosen.
9
• Menyediakan pelayanan Tes Bahasa Inggris yang diakui secara nasional dan
internasional.
• Memfasilitasi kelas bahasa Indonesia untuk mahasiswa
• Menyediakan pelayanan akademik dan non-akademik untuk mahasiswa sehingga
dapat mengembangkan kemampuan berpikir secara kritis dan memiliki kepekaaan
sosial dan budaya.
4. Tugas Dan Fungsi UPT.Bahasa
Berdasarkan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia Nomor 40 tahun 2015 maka ditetapkan organisasi dan tata kerja Institut
Teknologi Kalimantan . Dari peraturan ini maka dapat diketahui kedudukan, tugas, dan
fungsi Unit Pelaksana Teknis Bahasa (UPT.Bahasa). Mengenai Unit Pelaksana Teknis
terdapat pada pasal 37 yang berisi:
a. unit pelaksana teknis sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat huruf e selanjutnya
disebut UPT mrupakan unsur penunjang ITK
b. UPT dipimpin oleh seorang Kepala dan bertanggung jawab Rektor.
c. Kepala UPT diangkat dan diberhentikan oleh Rektor.
Selanjutnya dalam pasal 47 dijelaskan mengenai kedudukan UPT. Bahasa.
1. UPT bahasa sebagaimana dimaksud dalam pasal 38 huruf c merupakan unit
pelaksana teknis di bidang pengembangan pembelajaran dan kebahasaan.
2. Kepala UPT Bahasa bertanggungjawab kepada Rektoe dan dikoordinasikan oleh
Wakil Rektor Bidang Akademik.
Sedangkan tugas UPT. Bahasa dijelaskan pada pasal 48 yaitu melaksanakan
pengembangan pembelajaran, peningkaan kemampuan, dan layanan uji kemampuan
bahasa. Dalam tugas tersebut UPT bahasa melaksanakan fungsinya yaitu dijelaskan
dalam pasal 49, diantaranya:
1. Melaksanakan rencana, program, dan anggaran UPT;
2. Penegembangan pembelajaran bahasa;
3. Pelayanan peningkatan kemampuan bahasa bagi dosen, mahasiswa, dan tenaga
kependidikan.
10
4. Pelayanan uji kemampuan bahasa bagi dosen, mahasiswa, dan tenaga
kependidikan; dan
5. Pelaksanaan urusan tata usaha UPT.
5. Gambaran Umum Kegiatan
Pelaksanaan Layanan Pendidikan yang akan dilaksanakan oleh UPT. Bahasa, sebagai
berikut:
a. Program Pelatihan serta Penyelenggaraan Modul Ajar TOEFL dan IELTS
Dosen merupakan salah satu program yang dikelola oleh Unit Perrguruan Tinggi
Bahasa (UPT Bahasa) tahun anggaran 2018. Program ini terbuka bagi semua dosen
ITK, terutama bagi para dosen yang hendak melanjutkan studi baik ke luar maupun
dalam negeri. Banyak dari dosen ITK yang berminat mengajukan beasiswa
pendidikan di LPDP maupun lembaga-lembaga yang lain. Namun sayang, sebagian
besar masih terhambat dengan salah satu persyaratan, yakni nilai TOEFL atau
IELTS mereka harus memenuhi standar nilai tertentu. Oleh karena itu, program
UPT Bahasa ini bermaksud untuk membantu para dosen tersebut agar dapat lolos
tes TOEFL atau IELTS sesuai dengan nilai yang menjadi persyaratan lembaga
beasiswa yang mereka tuju.Dalam pelatihan TOEFL dan IELTS tentu dibutuhkan
materi-materi pelatihan yang lengkap sehingga dapat membantu para dosen
memahami materi yang diberikan. Modul pelatihan yang akan dibuat akan berisi
kumpulas soal-soal latihan dari berbagai sumber latihan, yang dibuat sedemikian
mungkin menyerupai format tes TOEFL dan IELTS pada umumnya. Dengan
tersedianya modul latihan ini, para dosen tidak hanya akan mempelajari materi
TOEFL dan IELTS pada saat pelatihan, namun juga bisa mengerjakan soal-soal
latihan tersebut di waktu senggang mereka.
b. Program Kursus Bahasa Perancis Dosen merupakan salah satu program yang
dikelola oleh UPT Bahasa ITK tahun anggaran 2018. Program ini terbuka bagi
beberapa dosen yang berencana melanjutkan studi ke Perancis, tepatnya di
Universite de Technologie Compiegne (UTC). Program ini diselenggarakan dengan
11
bekerjasama dengan lembaga kursus Bahasa Perancis di Balikpapan. Program ini
memberikan pembekalan bahasa kepada para dosen agar ketika kuliah di Perancis
mereka tidak akan mendapat kesulitan dalam hal komunikasi.
c. Program Pelatihan Bahasa Inggris Mahasiswa merupakan salah satu program
yang dikelola oleh Unit Perrguruan Tinggi Bahasa (UPT Bahasa) tahun anggaran
2018. Program ini ditujukan bagi para mahasiswa yang akan mengikuti tes TOEFL.
Salah satu persyaratan kelulusan mahasiswa adalah nilai TOEFL. Dengan
diadakannya pelatihan bahasa Inggris ini, diharapkan mahasiswa akan
memperoleh nilai TOEFL yang lebih baik.
d. Program Pelatihan National University Debating Championship (NUDC)
merupakan salah satu program yang dikelola oleh Unit Perguruan Tinggi Bahasa
(UPT Bahasa) tahun anggaran 2018. Program ini terbuka bagi mahasiswa angkatan
2015-2017. NUDC adalah lomba debat tingkat nasional yang melibatkan seluruh
universitas dari seluruh Indonesia. ITK sebagai salah satu universitas baru tentu
tidak ingin kalah bersaing dengan universitas-universitas lain yang sudah lebih
mapan. Oleh karena itu, program pelatihan ini diadakan sebagai upaya untuk
menjaring dan memupuk bibit-bibit debater ITK dengan harapan agar perwakilan
ITK dapat lulus seleksi wilayah dan lanjut bersaing di tingkat nasional.
e. Program Pelatihan Bahasa Arab
UPT. Bahasa menyelenggarakan kursus bahasa Arab bagi sicivitas akademika.
Latar belakang diadakan kursus ini adalah sebuah potensi perkembangan ilmu
pengetahuan dan industri ramah lingkungan di Negara-negara Islam yang maju.
Dalam pembelajaran bahasa Arab tersebut maka peserta didik akan berlatih
dengan menggunakan metode mustaqilli. Metode ini adalah didesain khusus untuk
orang non-Arab. Metode ini ditemukan di Indonesia dan telah dipakai seluruh
dunia khususnya untk kalangan yang sama sekali belum ada dasar bahasa Arab.
Pembelajaran dengan metode mustaqilli meliputi menulis, membaca,
menterjemah, mengarang sampai dengan meng’irab bacaan Arab gundul (khusus
12
bagi yang mendalami Ajaran agama Islam). Kemudian ada program khusus
percakapan sampai dengan khusus persiapan studi timur tengah.
f. Program Pelatihan Bahasa Taiwanese-based Mandarin
Program pelatihan kelas Taiwanese-based Mandarin adalah salah satu kegiatan
yang mempersiapkan mahasiswa, lulusan ITK serta masyarakat umum untuk
melanjutkan studi di Negara-negara Asia Timur salah satunya Taiwan. Terdapat
banyak universitas yang berbasis teknik dan teknologi yang berkelas dunia di Asia
Timur khusnya Taiwan yang menjadi pusat-pusat penelitian dan pengembangan.
Maka pelatihan ini secara praktis memberikan bekal komunikasi interpersonal
keseharian dalam situasi umum maupun akademik dalam bahasa Mandarin yang
berbasis Taiwan.
g. Program Pelatihan IELTS External
Pelatihan IELTS external adalah program pelatihan persiapan tes IELTS yang
diperuntukkan dosen Institut Teknologi Kalimantan yang akan mengambil
pendidikan doctor di luar negeri. Program ini secara penuh dibiayai oleh DIPA ITK
dan melalui proses seleksi yang comprehensive. Dalam pelaksanaannya, program
pelatihan ini bekerjama dengan beberapa provider eksternal diantaranya adalah
Pusat bahasa Universitas Pendidikan Indonesia dan University of Queenslands,
Australia. Selain itu, salah stu rangkaian kegiatannya memberikan peserta bekal
dalam mempersiapkan hidup di Negara tujuan.
h. Program pelatihan Bahasa Indonesia kepada Penutur Asing
Pelatihan Bahasa Indonesia pada penutur asing atau yang lebih dikenal dengan
BIPA berlangsung sejak tahun 2017 di Institut Teknologi Kalimantan. Program
BIPA di ITK diinisiasi oleh program Sustour yang merupakan kerjasama riset
anatar beberapa universitas Indonesia dengan Universitas di Prancis. Pelatihan
Bhasa Indonesia berlangsung selama 8 pekan dengan pengajar dan modul bahsa
Indonesia yang terstandar.
13
6. Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari output ini adalah seluruh civitas akademika, baik dari Pegawai
(Dosen dan Tendik) maupun mahasiswa di lingkungan ITK.
7. Strategi Pencapaian Keluaran
Metode Pelaksanaan Layanan Pendidikan dilakukan secara swakelola, yakni:
a. Program Pelatihan serta Penyelenggaraan Modul Ajar TOEFL dan IELTS
Dosen
- Membuat pengumuman pelaksanaan pelatihan pada para dosen ITK
melalui media elektronik maupus poster
- Melaksanakan pelatihan singkat dengan jangka waktu pelatihan per
gelombang 16 kali tatap muka
- UPT Bahasa akan membuka 4 gelombang per tahunnya, dengan lama
pelatihan 2 bulan
- Mengumpulkan materi modul ajar dari berbagai sumber seperti buku-buku
pelatihan TOEFL dan IELTS dan internet. Pihak UPT Bahasa juga akan
bekerja sama dengan UPT Perpustakaan ITK dalam hal mengumpulan
sumber materi
b. Program Kursus Bahasa Perancis Dosen
- Membuat pengumuman pelaksanaan pelatihan pada para dosen agar dapat
segera didaftarkan ke lembaga kursus Bahasa Perancis atau
- Peserta akan melaksanakan in-house training di UPT. Bahasa dalam
c. Program Pelatihan Bahasa Inggris Mahasiswa
- Membuat pengumuman pelaksanaan pelatihan pada para mahasiswa ITK
melalui media elektronik maupn poster
- Melaksanakan pelatihan singkat dengan jangka waktu pelatihan per
gelombang 60 kali tatap muka dalam satu tahun.
- Kegiatan pelatihan akan dilaksanakan dengan cara seminar atau kelas besar
d. Program Pelatihan National University Debating Championship (NUDC)
14
- Membuat pengumuman terbuka pada seluruh mahasiswa tentang
rekruitment seleksi tim debat ITK.
- Seleksi tahap I: kemampuan bahasa Inggris
Peserta yang lolos seleksi tahap I akan mendapatkan pelatihan debat. Pada
akhir pelatihan, para peserta akan mengikuti seleksi tahap II
- Seleksi tahap II: public speaking
Peserta yang lolos seleksi tahap II berhak mengikuti kontes debat bahasa
Inggris tingkat ITK.
- Seleksi tahap III: lomba debat tingkat ITK
Tim yang memenangkan lomba debat tingkat ITK akan menjadi perwakilan
ITK di seleksi NUDC tingkat wilayah Kalimantan
e. Arab
- Membuat pengumuman pelaksanaan pelatihan pada para mahasiswa ITK
melalui media elektronik maupun poster
- Melaksanakan pelatihan singkat dengan jangka waktu pelatihan per
gelombang 20 kali tatap muka dalam satu tahun.
- Kegiatan pelatihan akan dilaksanakan dengan cara seminar atau kelas besar
f. Taiwanese based Mandarin
- Membuat pengumuman pelaksanaan pelatihan pada para mahasiswa ITK
melalui media elektronik maupun poster
- Civitas melakukan pendaftaran melalui website UPT. Bahasa di lch.itk.ac.id
- Melaksanakan pelatihan singkat dengan jangka waktu pelatihan per
gelombang 10 kali tatap muka dalam satu tahun.
- Kegiatan pelatihan akan dilaksanakan dengan cara seminar atau kelas besar
g. IELTS external
- Calon penerima bantuan program pelatihan IELTS external mendaftar seleksi
berkas melalui website UPT. Bahasa (Language and Culture Hub-
- Pemberkasan akan dilaksanakan oleh tim UPT. Bahasa.
- Hasil seleksi akan diumumkan berkisar sekitar 2-3 bulan.
15
- Peserta akan diundang untuk mengikuti briefing oleh kepala UPT. Bahasa.
- Peserta akan diberikan araha untuk mengikuti program baik secara daring
maupun offline.
- Peserta akan mendapatkan pelatihan intensif sekitar 2-4 bulan dan diberikan
surat tugas oleh pihak rektorat.
- Di Akhir kegiatan peserta akan melaksanakan tes IELTS dan melaporkan
kepada pihak UPT. Bahasa.
h. BIPA
- Membuat pengumuman pelaksanaan pelatihan pada para mahasiswa ITK
melalui media elektronik maupun poster.
- Mahasiswa asing dapat melakukan pendaftaran melalui website UPT. Bahasa
di lch.itk.ac.id
- Melaksanakan pelatihan singkat dengan jangka waktu pelatihan per
gelombang 10 kali tatap muka dalam satu tahun.
- Kegiatan pelatihan akan dilaksanakan dengan cara seminar atau kelas besar.
16
Bab 2
Struktur Organisasi dan Tugas Pokok Staf UPT. Bahasa
KEPALA
UPT. BAHASA
STAFF UMUM BENDAHARA
PENGAJAR BAHASA
ARAB
PENGAJAR BAHASA
INDONESIA PENGAJAR BAHASA
MANDARIN
PENGAJAR BAHASA
INGGRIS
17
Bab 3
Layanan tes dengan Remote Proctoring
A. Prosedur Tes dengan Remote Proctoring
1. Sebelum pengajuan ujian ke HEF.
A. Training pelaksanaan ujian TOEFL ITP Online
B. Institusi menginformasikan alamat email, untuk pembuatan username di aplikasi
ETS
C. Institusi wajib memiliki Zoom Pro dan menyediakan 2 komputer / laptop pada
saat ujian berlangsung.
2. Pengajuan ujian ke IIEF dan pendaftaran peserta
D. Tentukan tinggal ujian dan jumlah peserta, 2 minggu sebelum ujian.
E. Calon peserta mendaftar ke institusi dengan melengkapi formulir pendaftaran
dan mengirimkan hasil scan ID yang valid (KTP/SIM/Paspor)
3. Sebelum Ujian
F. Institusi WAJIB, melakukan input biodata (berasal dari form yang diisi oleh
peserta) peserta beberapa hari sebelum ujian.
G. Institusi mengirimkan, petunjuk manual dan tautan untuk check readliness, ke
peserta yang akan mengikuti ujian melalui email.
H. Peserta WAJIB melakukan check readliness, minimal 4 hari sebelum ujian, untuk
kesiapan di hari H ujian.
I. Peserta yang berhasil menjalankan check readliness WAJIB mengirimkan email
konfirmasi ke institusi. Peserta yang mengalami kendala, akan dibimbing oleh
institusi agar computer/laptop peserta dapat digunakan di hari H ujian.
J. Peserta yang sudah memenuhi syarat untuk ujian, akan dikirimkan Zoom
invitation email oleh institusi untuk mengikuti ujian di hari H.
18
4. Saat Ujian
K. Institusi login ke dalam aplikasi ETS dan membuat session number,
menggunakan komputer / laptop A
L. Institusi mengirimkan email ke peserta untuk informasi session number yang
harus di input sebelum memulai ujian.
M. Institusi login ke akun Zoom pro, lalu melakukan setting sesuai instruksi manual
yang dibagikan, di komputer / laptop B.
N. Peserta diizinkan masuk ke meeting Zoom, satu persatu dengan proses cek ID
peserta. Proses komunikasi selama ujian hanya melalui chat Zoom.
O. Setelah semua peserta hadir, Proctor akan membacakan instruksi yang boleh
dilakukan dan tidak boleh dilakukan selama ujian berlangsung.
P. Setelah itu, peserta diarahkan untuk mengakses secure browser, dengan
menginput session number yang sudah dibagikan, lalu diikuti dengan input data
nama.
Q. Proctor akan melakukan approval terhadap peserta satu-persatu. Selanjutnya
peserta dapat mengikuti ujian.
R. Ujian dinyatakan selesai dan peserta dapat langsung mengetahui skor ujian di
layar komputer masing-masing peserta.
19
Bab 4
Ketatausahaan UPT. Bahasa
Didalam melaksanakan Tugas dan fungsinya, UPT. Bahasa memiliki Standar Operasi (SOP)
yang secara khusus memberikan arahan dalam hal ketatausahaan. Berikut adalah kegiatan-
kegiatan UPT. Bahasa yang diatur dalam ketatausahaan:
1. Usulan penghapusan atau pemusnahan BMN rusak berat
2. Kegiatan pelatihan bagi dosen dan mahasiswa eksternal dan internal
3. Pelaksanaan tes IAET
4. Pelaksanaan tes TOEFL ITP
5. Pelatihan bahasa asing selain bahasa selain bahasa Inggris
6. Pembayaran biaya perjalanan dinas
7. Pemeliharaan kebersihan ruangan
8. Pemeliharaan peralatan UPT. Bahasa
9. Peminjaman dan penggunaan kendaraan dinas
10. Pendistribusian Barang Milik Negara
11. Pengelolaan surat keluar
12. Pengelolaan surat masuk
13. Penyusunan Program kerja
14. Permohonan meja kerja dosen
15. Tata cara penggunaan laboratorium bahasa
Sebelum pengajuan ujian ke HEF.
Pengajuan ujian ke IIEF dan pendaftaran peserta.
Sebelum ujian. Saat Ujian
S. Training pelaksanaan ujian TOEFL ITP Online
T. Institusi menginformasikan alamat email, untuk pembuatan username di aplikasi ETS
U. Institusi wajib memiliki Zoom Pro dan menyediakan 2 komputer / laptop pada saat ujian berlangsung.
V. Tentukan tinggal ujian dan jumlah peserta, 2 minggu sebelum ujian.
W. Calon peserta mendaftar ke institusi dengan melengkapi formulir pendaftaran dan mengirimkan hasil scan ID yang valid (KTP/SIM/Paspor)
X. Institusi WAJIB, melakukan input biodata (berasal dari form yang diisi oleh peserta) peserta beberapa hari sebelum ujian.
Y. Institusi mengirimkan, petunjuk manual dan tautan untuk check readliness, ke peserta yang akan mengikuti ujian melalui email.
Z. Peserta WAJIB melakukan check readliness, minimal 4 hari sebelum ujian, untuk kesiapan di hari H ujian.
AA. Peserta yang berhasil menjalankan check readliness WAJIB mengirimkan email konfirmasi ke institusi. Peserta yang mengalami kendala, akan dibimbing oleh institusi agar computer/laptop peserta dapat digunakan di hari H ujian.
BB. Peserta yang sudah memenuhi syarat untuk ujian, akan dikirimkan Zoom invitation email oleh institusi untuk mengikuti ujian di hari H.
CC. Institusi login ke dalam aplikasi ETS dan membuat session number, menggunakan komputer / laptop A
DD. Institusi mengirimkan email ke peserta untuk informasi session number yang harus di input sebelum memulai ujian.
EE. Institusi login ke akun Zoom pro, lalu melakukan setting sesuai instruksi manual yang dibagikan, di komputer / laptop B.
FF. Peserta diizinkan masuk ke meeting Zoom, satu persatu dengan proses cek ID peserta. Proses komunikasi selama ujian hanya melalui chat Zoom.
GG. Setelah semua peserta hadir, Proctor akan membacakan instruksi yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan selama ujian berlangsung.
HH. Setelah itu, peserta diarahkan untuk mengakses secure browser, dengan menginput session number yang sudah dibagikan, lalu diikuti dengan input data nama.
II. Proctor akan melakukan approval terhadap peserta satu-persatu. Selanjutnya peserta dapat mengikuti ujian.
JJ. Ujian dinyatakan selesai dan peserta dapat langsung mengetahui skor ujian di layar komputer masing-masing peserta.
Tata laksana Tes TOEFL ITP
1
Tata Laksana Perjalanan Dinas
Pejabat Pelaksana
Pengadministrasi UPT. BAHASA
Kepala UPT. BAHASA
Kasubbag Keuangan dan BMN.
Bagian Persuratan
Pengajuan Rencana Perjalanan dan tujuan perjalanan.
Pengajuan Rencana Perjalanan dan tujuan perjalanan.
Menerima Pengajuan Rencana Perjalanan dan merekomendasikan.
Menerima Pengajuan Rencana Perjalanan dan merekomendasikan.
Mengecek ketersediaan dana dalam DIPA dan Alokasi Dana.
Pembuatan surat tugas dan SPPD.
Penandatangan surat tugas.
Pembayaran uang muka sesuai dengan POB pembayaran uang mukka kerja dan penerbitan SPD.
Tata Laksana Pengusulan RKKL
Kepala UPT Bahasa Staf Perencanaan Kasubbag Perencanaan Wakil Rektor Bidang Non Akademik
Membuat dan mengajukan PKAKL dan RAB.
Menerima daftar kegiatan untuk masing-masing divisi dalam bentuk KAK dan RAB.
Merekap daftar kegiatan untuk masing-masing Pusat/Lembaga/Prodi/Jurusan/Unit.
Memverivikasi daftar kegiatan untuk masing-masing Pusat/Lembaga/Prodi/Jurusan/Unit.
Melaksanakan penyusunan rencana kerja anggaran.
Melaksanakan input data kegiatan ke dalam system RKA-KL.
Memverifikasi keseluruhan rencana kerja anggaran dan KAK. Apabila disetujui maka akan dilakukan penandatanganan.
Mengirim berkas RKA-KL UPT. BAHASA.
Mengirim berkas RKA-KL UPT. BAHASA.
Mengirim berkas RKA-KL UPT. BAHASA.
1
STAF PESERTA PENGAJAR/INSTRUKTUR KEPALA UPT
Membuat surat undangan pelaksanaan kegiatan pelatihan
Menandatangani surat undangan.
Menyebar undangan pelatihan ke rektorat dan jurusan melalui email.
Menerima surat permohonan dari mitra kerjasama.
Menindaklanjuti surat tersebut dan menjadikan MoU sesuai dengan SOP pembuatan MoU.
Membuat pendaftaran secara online dan manual serta menginformasikan jadwal pelarihan kepada peserta by email atau media sosial.
Mendaftar dan mengisi form pendaftaran.
Mengisi surat pernyataan kesediaan mengikuti pelatihan.
Mengikuti Pre-Test.
Memberikan pelatihan.
Mengecek daftar hadir peserta pelatihan.
Mengikuti Post-Test.
Mengikuti Ujian Test.
Menyerahkan sertifikat kepada peserta.
Tata Laksana Pelaksanaan Training Bahasa
2
Bab 5
Rencana Pengembangan UPT. Bahasa
Unit Pelaksana Teknis Bahasa akan melakukan pengembangan dalam beberapa sector
utama yaitu:
1. Pengembangan materi pembelajaran
2. Pengembangan metode dan media pembelajaran
3. Pengembangan pelayanan publik yang berbasis web
4. Pengembangan staf pengajar dan tenaga kependidikan.
Berikut adalah roadmap bentuk integrasi dari rencana pengembangan UPT. Bahasa
Di dalam pengembangan yang terintegrasi, materi dan media pembelajaran akan
disampaikan melalui format e-learning yang akan berada dibawah moodle Institut
Teknologi Kalimantan. Selain itu, bentuk-bentuk kegiatan pembelajaran baik sinkronus
maupun asinkronus akan difasilitasi melalui portal khusus di web UPT. Bahasa. Hal ni
akan memudahkan civitas dan masyarakat menjangkau fasilitas atau layanan yang kami
berikan baik layanan berbayar maupun yang free-access.
3
Bab 6
Lampiran-Lampiran
A. Kontak Tenaga Kependidikan dan Dosen
NIP/NRP/NOPEG Nama Lengkap* JABATAN Handphone
198902032015042002
Retno Wahyu Dewanti, S.Si., M.Si.
DOSEN 08573605588
2
198501042015041002
Moh. Januar Ismail Burhan, S.Si., M.Si.
DOSEN 08572158799
4
198810232018032001 Yunita Triana, S.Si.,M.Si.
DOSEN 08123455043
6
198909302018032001 Luh Putri Adnyani, S.T., M.T.
DOSEN +6148170630
1
198805152018031001 Thorikul Huda, S.T., M.T.
DOSEN 08193829285
8
198903222019031008
Samsu Dlukha Nurcholik, S.T. M.S.
DOSEN 08573125300
6
198607052019031016
Rahmat Aris Pratomo, S.T., M.T., M.Sc.
DOSEN 08218855354
6
199012212019031010 Riyan Benny Sukmara, S.T., M.T.
DOSEN 08134473333
0
199002232019031004
Muhammad Ma'arij Harfadli, S.T., M.T.
DOSEN 08524843911
2
199205082019032032
Intan Dwi Wahyu Setyo Rini, S.T., M.T.
DOSEN 08137401265
8
198904242019032020 Umi Sholikah, S.Si., M.T.
DOSEN 08565559306
4
198811122019032023
Eka Masrifatus Anifah, S.T., M.Sc.
DOSEN 08128342409
7
199206102019032035
Chandra Suryani Rahendaputri, B.Sc., M.Sc
DOSEN 08785425724
6
198903032019031016 Jatmoko Awali, S.T., M.T.
DOSEN 08525936747
4
199111142019031020
Andromeda Dwi Laksono, S.T., M.Sc.
DOSEN 08573736352
5
199302262019032020
Gusti Umindya Nur Tajalla, S.T., M.T.
DOSEN 08523105002
9
199009072019031014 Tegar Palyus Fiqar, S.T., M.Kom.
DOSEN 08224505158
2
199307152019031008
Gusti Ahmad Fanshuri Alfarisy, S.Kom., M.Kom.
DOSEN 08193300912
8
4
198907172018032001 Primadina Hasanah, S.Si., M.Sc.
DOSEN 08122227811
4
199206222019032020 Indira Anggriani, S.Si., M.Si.
DOSEN 08218680041
8
198911242015041001 Sigit Pancahayani, S.Si., M.Si.
DOSEN 08532144416
4
198904152018032001
Lovinta Happy Atrinawati, S.T., M.T.
DOSEN 08151421771
6
199008092019032016
Yuyun Tri Wiranti, S.Kom., M.MT.
DOSEN 08125651507
199208302019031016
M. Ihsan Alfani Putera, S.Tr.Kom, M.Kom
DOSEN 08133384294
9
199006252019032020 Alfi Suci Dirgantari, S.Pd., M.Pd.
DOSEN 08573601882
2
198703172019032012
Healty Susantiningdyah, S.Pd., MAppLing.
DOSEN 08123297180
6
198803212019031010 Dian Mart Shoodiqin, S.Si., M.Si.
DOSEN 08585187351
1
199109232018032001 Atut Reni Septiana, S.Pd. M.Si.
DOSEN 08222515179
0
198408042012121006 Agus Rifani, S.Si., M.Si.
DOSEN 08214880198
5
198908062019032016
Rima Gusriana Harahap, S.T., M.T.
DOSEN 08125994973
1
198904032019031017 Wira Setiawan, S.T., M.T.
DOSEN 08154312600
1
198805262019031012 Suardi, S.T., M.T.
DOSEN 08524431720
1
198904242019031014 Taufik Hidayat, S.T., M.T.
DOSEN 08585910733
9
198603242019031008 Alamsyah, S.T., M.T.
DOSEN 08524280057
8
199101132019032019 Nadia Almira Jordan, S.T., M.T.
DOSEN 08121758049
1
199105132018031001 Achmad Ghozali, S.T., M.T.
DOSEN 08573096298
2
198910192019032014 Ariyaningsih, S.T., M.T., M.Sc.
DOSEN 08111012224
198912012018031001 Rizky Arif Nugroho, S.T., M.T.
DOSEN 08139317772
3
199006022015042003
Ajeng Nugrahaning Dewanti, S.T., M.T., M.Sc.
DOSEN 08215338031
8
198809092019031014 Muhammad Hadid, S.T., M.T.
DOSEN 08113008544
199103092019032023
Rossana Margaret Kadar Yanti, S.T., M.T.
DOSEN 08154555455
1
198904192019032 Dyah Wahyu Apriani, S.T., DOSEN 08214802150
5
012 M.Eng. 1
199101122015041001
Andika Ade Indra Saputra, S.T., M.T.
DOSEN 0818139189
198702242019031007 Andhika Giyantara, S.T., M.T.
DOSEN 08125413328
199207302019031009
Mudeng, Vicky Vendy Hengki, S.T., M.Sc.
DOSEN 08131728301
5
198802252019032017 Barokatun Hasanah, S.T., M.T.
DOSEN 08213071732
9
199404022019032031 Firilia Filiana, S.T., M.T.
DOSEN 08225745195
5
199209122019031021
Sena Sukmananda Suprapto, S.T., M.T.
DOSEN 08772377224
3
198406162012121001
Yun Tonce Kusuma Priyanto, S.T., M.T.
DOSEN 08213131440
0
199108022019031012 Bayu Nur Abdallah, S.T., M.T.
DOSEN 08573016905
8
198902042019032016
Memik Dian Pusfitasari, S.T., M.T.
DOSEN 08585202762
2
198808192012122002
Dr. Eng. Lusi Ernawati, S.T., M.Sc.
DOSEN 08223671950
3
198805182015041002 Adrian Gunawan, S.Si., M.Si.
DOSEN 08383239171
0
198411242015041001 Ashadi Sasongko, S.Si., M.Si.
DOSEN 08155334835
4
198703072018031001 Dr. Moch. Purwanto, S.Si., M.Si.
DOSEN 08585039035
1
198805062018032001 Illa Rizianiza, S.T., M.T.
DOSEN 08112703944
198705162019031014 Alfian Djafar, S.T., M.T.
DOSEN 08234742887
2
198805072018031001
Hadhimas Dwi Haryono, S.T., M.Eng.
DOSEN 08523278109
0
199203072019031012 Ridhwan Haliq, S.T., M.T.
DOSEN 08134751113
1
198606152018031001 Faisal Manta, S.T., M.T.
DOSEN 08528823577
5
199210082019031018 Swastya Rahastama, M.Si.
DOSEN 08998201820
199002152019032019 Rahmania, S.Pd., M.Sc.
DOSEN 08239442872
1
199405112019031010
M. Gilvy Langgawan Putra, S.Kom., M.MT.
DOSEN 08125103546
2
199202202019031013
Muchammad Chandra Cahyo Utomo, S. Kom., M. Kom.
DOSEN 08121661111
9
198804102019032020
Nisa Rizqiya Fadhliana, S.Kom., M.T.
DOSEN 08214878899
9
6
199205182019031015 Nur Fajri Azhar, S.Kom., M.Kom.
DOSEN 08125640660
5
198406232019031010 Muliady Faisal, S.Si., M.Si
DOSEN 08134264365
4
198902112019031009
Syalam Ali Wira Dinata Simatupang, S.Si., M.Si.
DOSEN 08536322051
2
199010192019031008
I Putu Deny Arthawan Sugih Prabowo, S.Kom., M.Eng.
DOSEN 08573848618
7
199002182019031009 Syamsul Mujahidin, M.Eng.
DOSEN 08593137948
8
199208012019031010 Dwi Arief Prambudi, M.Kom
DOSEN 08524674003
6
198708292019031009 Muhamad Imron Zamzani, M.T.
DOSEN 08595950889
0
199011172019032021 Amalia Ika Wulandari, S.T., M.T.
DOSEN 08521900167
0
198909072019032018 Nurmawati, S.Kel., M.Si.
DOSEN 08539975251
7
199503162019032020 Marita Wulandari, S.T., M.T.
DOSEN 08235019230
8
199302242019032027 Nia Febrianti, S.T., M.T.
DOSEN 08534534146
6
199201152019032024 Nia Sasria, S.Si., M.T.
DOSEN 08231139999
3
198504252019032016
Muthia Putri Darsini Lubis, S.T., M.T.
DOSEN 08139219199
8
199007132019031017 Gad Gunawan, S.T., M.T.
DOSEN 08528281433
1
198712072019031012 Doddy Suanggana, S.T., M.T.
DOSEN 08135584441
2
199509232019031014
Christianto Credidi Septino Khala, S.T., M.T.
DOSEN 08135773817
8
199401042019032024 Riza Alviany, S.T., M.T.
DOSEN 08138570639
9
199301272019031010
Ade Wahyu Yusariarta Putra Parmita, S.T., M.T.
DOSEN 08111932709
198810042019031008
Anggoronadhi Dianiswara, S.T., M.T.
DOSEN 08121666682
7
198910042019032022 Andina Prima Putri, S.T., M.Eng.
DOSEN 08577777074
4
199005112019031015 Meidi Arisalwadi, S.Si. M.Si.
DOSEN 08180373877
9
198711272019032017 Rahmi Yorika, S.Si., M.Sc.
DOSEN 08231168720
6
198901172019032018 Asri Prasaningtyas, S.Hut., M.Sc.
DOSEN 08138186520
0
198802032019031 Umar Mustofa, S.Pd., M.Sc. DOSEN 08564343615
7
009 0
198903262019031013
Mohtana Kharisma Kadri, S.T.,M.Eng.
DOSEN 08214043585
6
199309252019032024 Devi Triwidya Sitaresmi, ST., MT
DOSEN 08121612261
3
198804182019031009
Ardiansyah Fauzi, S.T., M.Sc., M.Eng.
DOSEN +8190926975
61
198610282019122001 Rina Noor Hayati, S.Si.,M.Si.
DOSEN 08125521311
199112212019032018 Desy Ridho Rahayu, S.Si.
Pengelola Informasi Akademik
085246664091
198908192019031010 Muhammad Zulfikhar, S.E.
Pengelola Data Pelaksanaan Program dan Anggaran
085787223458
198512182019031011 Reo Surya Delma, S.H. Pengelola Kepegawaian
085725659195
198909212019031006 Dini Septiantoro, S.E.
Pengelola Barang Milik Negara 08115533989
199111292019032017
Ria Pujima Violeta Hutabarat, S.E. Pengelola Gaji
082276240012
199210102019032033
Ainunna Uswatun Hasanah, S.Pd.
Penyusun Program Anggaran dan Pelaporan 08994634955
198909012019031008 Barry, S.Kom. Pengelola Laman
085246856808
199504142019031009 Irfan Aprison, S. Kom.
Pengelola Barang/Jasa Pratama
085347876940
199008112019032016 Annisa Mawaddah, S.E. Penyusun Laporan Keuangan
082250177041
198910082015042002 Putri Sekar Wilis, S.E.
Bendahara/Plt. Kasubbag Keuangan dan BMN
081258668666
197612182002121001 Eko Rachmadi, S.Kom.
Kasubbag Umum dan Kepegawaian
081346289722
197004211998021001 Aries Rohiyanto, A.Md.
Kasubbag akademik dan Kemahasiswaan
082234896900
198705212010122005
Kelen Maria Fransiska Koraag, A.MK.
Pengadministrasi Perpustakaan
082252255525