peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan …digilib.unila.ac.id/55013/3/skripsi tanpa bab...

95
PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN SWADAYA (P4S) DALAM PEMBERDAYAAN PETANI DI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH (Skripsi) Oleh ROKHMA YENI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Upload: phamliem

Post on 08-Aug-2019

234 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAANSWADAYA (P4S) DALAM PEMBERDAYAAN PETANI

DI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

(Skripsi)

Oleh

ROKHMA YENI

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

Page 2: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

ABSTRAK

PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAANSWADAYA (P4S) DALAM PEMBERDAYAAN PETANI

DI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

Oleh

Rokhma Yeni

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peranan Pusat Pelatihan PertanianPedesaan Swadaya (P4S) dalam memberdayakan petani di Kabupaten LampungTengah dan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan peranan P4Sdalam memberdayakan petani di Kabupaten Lampung Tengah. Penelitian inidilakukan pada empat P4S di Kabupaten Lampung Tengah yaitu P4S Mitra TaniMandiri, P4S Sama Maju, P4S Ras Andani, dan P4S Budidaya. Responden yangditeliti berjumlah 74 orang terdiri dari 23 fasilitator dan 51 petani. Pengumpulandata dilakukan pada bulan Februari hingga Maret 2018. Peranan P4S dalammemberdayakan petani dianalisis secara deskriptif dan hipotesis dianalisis denganuji korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peranan P4Sdalam memberdayakan petani di Kabupaten Lampung Tengah termasuk dalamklasifikasi sedang. Faktor internal yang meliputi sifat kekosmopolitan fasilitatordan motivasi kerja fasilitator, serta faktor eksternal yang berupa sistempenghargaan tidak berhubungan nyata dengan peranan P4S dalammemberdayakan petani. Ketersediaan sarana prasarana dan jumlah petani binaanberhubungan nyata dengan peranan P4S dalam memberdayakan petani diKabupaten Lampung Tengah.

Kata kunci : pemberdayaan petani, P4S, peranan

Page 3: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

ABSTRACT

THE ROLE OF RURAL AGRICULTURE TRAINING CENTRE (P4S)ON EMPOWERING FARMERS IN CENTRE LAMPUNG REGENCY

By

Rokhma Yeni

This research aimed to analyze the role of rural agriculture training centre (P4S)on empowering farmers and find out the factors related to the role. This researchwas conducted in four P4S in Centre Lampung Regency, those are Mitra TaniMandiri, P4S Sama Maju, P4S Ras Andani, and P4S Budidaya. Respondents ofthis research were 74 people that consist of 23 facilitators and 51 farmers. Thedata were collected from February to March 2018. The role of P4S analyzeddescriptively and hypothesis was analyzed using Rank Spearman correlation. Theresults of this research showed that the role of P4S on empowering farmers inCentre Lampung Regency is included in moderate classification. The internalfactors such as work motivation, cosmopolitan character, and the external factorthat is reward system don’t have significant relation to the role of P4Sempowering farmers. Availability of facilities-infrastructure and the number ofassisted farmers have significant relationship to the role of P4S on empoweringfarmers in Centre Lampung Regency.

Key words : empowering farmers, P4S, role

Page 4: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN

SWADAYA (P4S) DALAM PEMBERDAYAAN PETANI

DI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

Oleh

ROKHMA YENI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PERTANIAN

pada

Jurusan Agribisnis

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 5: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan
Page 6: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan
Page 7: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kota Bandar Lampung pada tanggal 23 Januari 1993.

Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, dari pasangan Bapak Muslim

dan Ibu Relawati. Penulis menempuh pendidikan dasar di SD Al Kautsar Bandar

Lampung yang diselesaikan pada tahun 2005. Pendidikan tingkat pertama

ditempuh di SMP Negeri 2 Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2008.

Kemudian melanjutkan pendidikan tingkat atas di SMA Negeri 9 Bandar

Lampung yang diselesaikan pada tahun 2011.

Pada tahun 2011, penulis diterima sebagai mahasiswa Jurusan Agribisnis Fakultas

Pertanian Universitas Lampung melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan

Tinggi (SNMPTN). Selama menjalani pendidikan di Jurusan Agribisnis, penulis

memperoleh kepercayaan menjadi asisten dosen mata kuliah Perencanaan dan

Evaluasi Proyek pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 dan semester genap

tahun ajaran 2015/2016. Penulis melakukan Praktik Umum (PU) di PT Keong

Nusantara Abadi (Wong Coco Group) pada tahun 2014 dan melakukan Kuliah

Kerja Nyata (KKN) di Desa Bina Bumi, Kecamatan Meraksa Aji, Kabupaten

Tulang Bawang pada tahun 2015.

Penulis memiliki beberapa pengalaman berorganisasi di lingkungan kampus, yaitu

sebagai anggota Bidang II (Pengkaderan dan Pengabdian Masyarakat) di

Page 8: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

Himpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian (Himaseperta) Universitas

Lampung, memiliki pengalaman sebagai anggota di Lembaga Studi Mahasiswa

Pertanian (LS-MATA) Universitas Lampung, dan anggota Dewan Perwakilan

Mahasiswa (DPM) Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Selain itu, penulis

juga memiliki pengalaman organisasi di luar kampus yaitu sebagai anggota

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Fakultas Pertanian Universitas

Lampung.

Page 9: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

SANWACANA

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirobbilalamin, segala puji bagi Allah SWT, tak ada kata yang

mampu terucap selain rasa syukur atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peranan Pusat Pelatihan

Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) dalam Pemberdayaan Petani di

Kabupaten Lampung Tengah”. Sholawat beriring salam semoga selalu

tercurahkan kepada junjungan dan teladan kita, Nabi Muhammad SAW yang

selalu kita nantikan syafaatnya di hari akhir kelak.

Pada kesempatan ini, dengan segala ketulusan dan kerendahan hati, penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., selaku Dekan Fakultas Pertanian.

2. Dr. Teguh Endaryanto, S.P., M.Si, selaku Ketua Jurusan Agribisnis.

3. Dr. Ir. Dewangga Nikmatullah, M.S., selaku Dosen Pembimbing Pertama

sekaligus Dosen Pembimbing Akademik.

4. Rio Tedi Prayitno, S.P., M.Si., selaku Dosen Pembimbing Kedua.

5. Dr. Ir. Kordiyana K. Rangga, M.S., selaku Dosen Pembahas/Penguji.

6. Seluruh Dosen Fakultas Pertanian, terutama Dosen Jurusan Agribisnis atas

motivasi dan ilmu yang telah diberikan kepada penulis.

Page 10: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

7. Staf Jurusan Agribisnis, Mba Iin, Mba Ayi, Tunjung, Mas Boim dan Mas

Bukhari, yang telah membantu demi kelancaran dalam setiap proses

penyelesaian skripsi ini.

8. Teristimewa untuk kedua orangtuaku tercinta, Ayahanda Muslim, S.E dan

Ibunda Relawati yang selalu sabar dan tak pernah kenal lelah untuk

memberikan kasih sayang, nasihat, semangat, dan doa kepada penulis.

9. Kepada keluargaku, alm. Cucungku tercinta, adikku tersayang M. Fakhri

Akbar, abangku Budi Mulyono, S.H., Uncu, Om Erick, Lita, Puang, polwanku

Bela, Adek Nia, Juan, Ridho, Faza dan seluruh keluarga besarku yang selalu

memberikan dukungan dan semangat untuk mencapai gelar sarjana ini.

10. Teman-teman seperjuangan Agribisnis 2011, Fadel, Novita, Galuh, Yuda,

Wiji, Aan, Juliantika, Pumai, Ayu, Ema, Sonya, Evie, Frisca, Silvia, Dila,

Syafei, Rafika, Deni, Sani, Didit, Graha, Kausar, Ade, Bram, Mona, dan

seluruh teman lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih

atas bantuan, dukungan, dan kebersamaannya selama ini.

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah

membantu hingga terselesaikannya penulisan tugas akhir ini.

Semoga Allah SWT memberikan balasan terbaik atas segala bantuan yang telah

diberikan. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat

kekurangan, namun semoga karya kecil ini bermanfaat bagi semua pihak.

Bandar Lampung, 4 Desember 2018Penulis,

Rokhma Yeni

Page 11: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ........................................................................................... i

DAFTAR TABEL .................................................................................. iv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ vii

I. PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1B. Tujuan Penelitian .......................................................................... 7C. Kegunaan Penelitian ..................................................................... 7

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DANHIPOTESISA. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 9

1. Konsep Peranan ....................................................................... 92. Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) ................ 113. Pemberdayaan Petani ............................................................... 184. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Peranan ................. 19

a. Faktor Internal ..................................................................... 191) Tercapainya Tujuan ........................................................ 192) Sifat Kekosmopolitan .................................................... 203) Motivasi Kerja ................................................................ 214) Tingkat Pendidikan ........................................................ 225) Ketersediaan Sarana dan Prasarana ................................ 23

b. Faktor Eksternal ................................................................. . 241) Jumlah Petani Binaan ..................................................... 242) Sistem Penghargaan ....................................................... 25

B. Kajian Penelitian Terdahulu ......................................................... 26C. Kerangka Pemikiran ..................................................................... 28D. Hipotesis ....................................................................................... 32

Page 12: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

ii

III. METODE PENELITIANA. Definisi Operasional Variabel, Pengukuran dan Klasifikasi ........ 34

1. Variabel Bebas (X) .................................................................. 342. Variabel Terikat (Y) ................................................................ 39

B. Lokasi, Waktu, dan Responden Penelitian ................................... 46C. Metode Penellitian dan Pengumpulan Data ................................. 48D. Metode Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ........................... 49

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIANA. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Tengah ........................ 52

1. Keadaan Geografis .................................................................. 522. Keadaan Iklim .......................................................................... 523. Keadaan Penduduk ................................................................. 534. Gambaran Umum Pertanian ................................................... 54

B. Gambaran Umum P4S di Kabupaten Lampung Tengah ............... 551. P4S Mitra Tani Mandiri ........................................................... 57

a. Lokasi P4S Mitra Tani Mandiri .......................................... 57b. Profil P4S Mitra Tani Mandiri ............................................ 57c. Sumberdaya Manusia (SDM) P4S Mitra Tani Mandiri ...... 59d. Struktur Organisasi P4S Mitra Tani Mandiri ...................... 61

2. P4S Sama Maju ....................................................................... 62a. Lokasi P4S Sama Maju ....................................................... 62b. Profil P4S Sama Maju ......................................................... 63c. Sumberdaya Manusia (SDM) P4S Sama Maju ................... 64d. Struktur Organisasi P4S Sama Maju .................................. 65

3. P4S Ras Andani ....................................................................... 67a. Lokasi P4S Ras Andani ...................................................... 67b. Profil P4S Ras Andani ........................................................ 67c. Sumberdaya Manusia (SDM) P4S Ras Andani .................. 68d. Struktur Organisasi P4S Ras Andani ................................... 69

4. P4S Budidaya .......................................................................... 70a. Lokasi P4S Budidaya .......................................................... 70b. Profil P4S Budidaya ............................................................ 71c. Sumberdaya Manusia (SDM) P4S Budidaya ...................... 71d. Struktur Organisasi P4S Budidaya ..................................... 72

V. HASIL DAN PEMBAHASANA. Deskripsi Faktor-Faktor Internal yang Berhubungan dengan Peranan

P4S dalam Pemberdayaan Petani di Kabupaten Lampung Tengah 741. Sifat Kekosmopolitan Fasilitator (X1) .................................... 742. Motivasi Kerja Fasilitator (X2) ................................................ 773. Ketersediaan Sarana dan Prasarana (X3) ................................. 79

B. Deskripsi Faktor-Faktor Internal yang Berhubungan dengan Peranan

Page 13: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

iii

P4S dalam Pemberdayaan Petani di Kabupaten Lampung Tengah 821. Jumlah Petani Binaan (X4) ...................................................... 822. Sistem Penghargaan (X5) ......................................................... 84

C. Deskripsi Peranan P4S dalam Memberdayakan Petani diKabupaten Lampung Tengah (Variabel Y) ................................... 861. Meningkatkan Pengetahuan dan Keterampilan, serta Membentuk

Sikap Positif Petani terhadap Perkembangan Teknologi.......... 872. Menyebarkan Informasi dan Membimbing Penerapan Teknologi

Kepada Petani .......................................................................... 893. Mengembangkan Model Pembelajaran melalui Percontohan

Usahatani ................................................................................. 924. Membantu Penyuluh Pertanian Menyampaikan Rekomendasi/

Anjuran, Umpan Balik Penerapan Teknologi, Permasalahan, danUpaya Pemecahan Masalahnya ............................................... 95

5. Meningkatkan dan mengembangkan Kepemimpinan danKemandirian Petani .................................................................. 99

6. Menumbuhkembangkan Jejaring Kerja dan Kerjasama........... 102D. Pengujian Hipotesis....................................................................... 108

1. Faktor Internal P4S .................................................................. 108a) Hubungan antara Sifat Kekosmopolitan Fasilitator dengan

Peranan P4S dalam Memberdayakan Petani di KabupatenLampung Tengah ................................................................ 109

b) Hubungan antara Motivasi Kerja Fasilitator denganPeranan P4S dalam Memberdayakan Petani di KabupatenLampung Tengah ................................................................ 110

c) Hubungan antara Ketersediaan Sarana dan Prasarana denganPeranan P4S dalam Memberdayakan Petani di KabupatenLampung Tengah ................................................................ 111

2. Faktor Eksternal P4S ............................................................... 112a) Hubungan antara Jumlah Petani Binaan dengan Peranan P4S

dalam Memberdayakan Petani di Kabupaten LampungTengah ................................................................................ 113

b) Hubungan antara Sistem Penghargaan dengan Peranan P4Sdalam Memberdayakan Petani di Kabupaten LampungTengah ................................................................................ 115

VI. KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan ................................................................................... 116B. Saran ............................................................................................. 116

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. P4S yang terdaftar di Provinsi Lampung ........................................ 42. Nama dan Klasifikasi P4S di Kabupaten Lampung Tengah .......... 53. Ringkasan Penelitian Terdahulu ..................................................... 264. Pengukuran variabel bebas faktor internal ..................................... 365. Pengukuran variabel bebas faktor eksternal ................................... 396. Pengukuran variabel terikat peranan P4S ....................................... 427. Jumlah fasilitor dan petani sampel setiap wilayah binaan P4S di

Kabupaten Lampung Tengah .......................................................... 488. Keadaan penduduk di Kabupaten Lampung Tengah tahun 2017.... 539. Distribusi penggunaan lahan di Kabupaten Lampung Tengah ....... 5410. P4S di Kabupaten Lampung Tengah . ............................................. 5611. Data fasilitator P4S Mitra Tani Mandiri . ........................................ 6112. Daftar kelompok tani mitra penangkar benih padi P4S Sama Maju 6313. Pemasaran benih padi P4S Sama Maju .......................................... 6414. Data fasilitator P4S Sama Maju ...................................................... 6515. Data fasilitator P4S Ras Andani ..................................................... 6916. Data fasilitator P4S Budidaya ......................................................... 7217. Sebaran sifat kekosmopolitan fasilitator P4S di Kabupaten

Lampung Tengah ............................................................................. 7518. Sebaran motivasi kerja fasilitator P4S di Kabupaten Lampung

Tengah ............................................................................................. 7719. Sebaran ketersediaan sarana dan prasarana P4S di Kabupaten

Lampung Tengah ............................................................................ 8020. Sebaran jumlah petani binaan P4S di Kabupaten Lampung Tengah 8321. Sebaran sistem penghargaan P4S di Kabupaten Lampung

Tengah ............................................................................................ 8422. Sebaran peranan P4S dalam meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan, serta membentuk sikap positif petani terhadapperkembangan teknologi di Kabupaten Lampung Tengah ............. 87

23. Sebaran peranan P4S dalam menyebarkan informasi danmembimbing penerapan teknologi kepada petani di KabupatenLampung Tengah ............................................................................ 90

24. Sebaran peranan P4S dalam mengembangkan model pembelajaranmelalui percontohan usahatani di Kabupaten Lampung Tengah .... 93

25. Sebaran peranan P4S dalam membantu penyuluh pertanian

Page 15: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

v

menyampaikan rekomendasi/anjuran, umpan balik penerapanteknologi, permasalahan, dan upaya pemecahan masalahnyadi Kabupaten Lampung Tengah ...................................................... 96

26. Sebaran peranan P4S dalam meningkatkan dan mengembangkankepemimpinan dan kemandirian petani di Kabupaten LampungTengah ............................................................................................ 100

27. Sebaran peranan P4S dalam menumbungkembangkan jaringankerja dan kerjasama di Kabupaten Lampung Tengah ..................... 102

28. Rekapitulasi Peranan P4S dalam Memberdayakan Petani diKabupaten Lampung Tengah .......................................................... 107

29. Hasil analisis korelasi Rank Spearman antara faktor internaldan peranan P4S dalam pemberdayaan petani di KabupatenLampung Tengah ............................................................................ 108

30. Hasil analisis korelasi Rank Spearman antara faktor eksternal danperanan P4S dalam pemberdayaan petani di KabupatenLampung Tengah ............................................................................ 113

31. Identitas Responden Fasilitator P4S di Kabupaten Lampung Tengah 11832. Identitas Responden Petani P4S di Kabupaten Lampung Tengah... 11933. Skor Variabel X (Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Peranan

P4S dalam Memberdayakan Petani di Kapubaten Lampung Tengah) 12234. Skor Variabel Y (Peranan P4S dalam Pemberdayaan Petani di

Kabupaten Lampung Tengah) Menurut Fasilitator ........................ 12335. Skor Variabel Y (Peranan P4S dalam Pemberdayaan Petani di

Kabupaten Lampung Tengah) Menurut Petani Binaan .................. 12436. Skor Variabel Y (Peranan P4S dalam Pemberdayaan Petani di

Kabupaten Lampung Tengah) menurut fasilitator dan petani binaanmasing-masing per lembaga P4S .................................................... 126

37. Hasil MSI X (Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan PerananP4S dalam Memberdayakan Petani di Kapubaten Lampung Tengah) 132

38. Hasil MSI Variabel Y (Peranan P4S dalam Pemberdayaan Petani diKabupaten Lampung Tengah) menurut fasilitator dan petani binaanmasing-masing................................................................................. 134

39. Data jumlah petani binaan P4S di Kabupaten Lampung Tengah ... 14640. Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Peranan P4S

dalam Pemberdayaan Petani di Kabupaten Lampung Tengah ........ 14741. Perhitungan alokasi proporsi petani sampel masing-masing P4S .. 149

Page 16: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka berpikir hubungan faktor internal dan faktor eksternal

dengan peranan Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya

(P4S) dalam memberdayakan petani di Kabupaten Lampung

Tengah ........................................................................................... 32

2. Bentuk struktur organisasi dan kepengelolaan P4S Mitra Tani

Mandiri ........................................................................................... 61

3. Bentuk struktur organisasi dan kepengelolaan P4S Sama Maju .... 66

4. Bentuk struktur organisasi dan kepengelolaan P4S Ras Andani .... 69

5. Bentuk struktur organisasi dan kepengelolaan P4S Budidaya ....... 72

6. Suasana penyuluhan dan pelatihan budidaya jamur yang dilakukan

P4S Mitra Tani Mandiri .................................................................. 88

7. Kegiatan pertemuan yang dilakukan P4S Ras Andani ................... 91

8. Praktek dan bimbingan lapang tentang budidaya jamur yang

dilakukan P4S Mitra Tani Mandiri ................................................. 94

9. Sebagian proses pembenihan padi di P4S Sama Maju ................... 94

10. Produk jamur P4S Mitra Tani Mandiri dan hasil olahannya berupa

sate jamur ........................................................................................ 97

11. Fasilitator P4S Sama Maju menanyakan keluhan ke petani binaan 98

12. Kunjungan BPP Provinsi Lampung dan PPL Kecamatan Terbanggi

Besar ke P4S Budidaya ................................................................... 99

13. P4S Sama Maju sebagai penyedia benih padi ................................ 101

14. Siswa SMA N 1 Sendang Agung mengunjungi Ketua dan

fasilitator P4S Mitra Tani Mandiri ................................................. 104

15. Kunjungan studi banding siswa SMK Pertanian Alam Nusantara

ke P4S Ras Andani ......................................................................... 104

16. Fasilitator P4S Mitra Tani Mandiri bersama dengan petani mitra

yang berasal dari Kabupaten Pesawaran ......................................... 106

Page 17: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang dan Masalah

Sektor pertanian memegang peranan dalam upaya pembangunan pertanian.

Pembangunan pertanian dilaksanakan dalam rangka memenuhi kebutuhan

rakyat akan pangan, meningkatkan kesejahteraan petani, meningkatkan nilai

tambah, daya saing, dan ekspor, serta membantu memantapkan swasembada

pangan. Peran penting sektor pertanian dalam pembangunan pertanian tidak

terlepas dari peranan sumberdaya manusia. Pentingnya andil masyarakat tani

yang lebih banyak bekerja dan berdomisili di daerah perdesaan menjadikan

sektor pertanian mampu menjadi penopang utama sumber kehidupan dan

penghidupan bagi mereka.

Menurut Usman (2004), salah satu strategi penting dalam pembangunan

adalah pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat adalah satu

kekuatan yang sangat vital. Kekuatan yang dimaksud dapat dilihat dari aspek

fisik, material, aspek ekonomi dan pendapatan, aspek kelembagaan, kekuatan

kerjasama, kekuatan intelektual dan kekuatan komitmen bersama untuk

mematuhi dan menerapkan prinsip-prinsip pemberdayaan. Arti pentingnya

pemberdayaan masyarakat adalah menciptakan kemandirian, agar masyarakat

Page 18: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

2

mampu berbuat, memahami serta mengaplikasikan dalam berbagai kegiatan

pembangunan.

Pemberdayaan masyarakat tani tidak semata-mata menjadi tugas dan

tanggung jawab pemerintah saja, melainkan menjadi tanggungjawab bersama.

Secara nyata pemberdayaan masyarakat tani telah dilakukan melalui kegiatan

proses belajar mengajar antara sesama petani. Kegiatan ini merupakan

bentuk konkrit partisipasi petani dalam mengembangkan sumberdaya

manusia pertanian (Kementan, 2014).

Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki

potensi sumberdaya alam yang besar untuk dikembangkan pada sektor

pertanian. Sektor pertanian meliputi beberapa bidang usaha, sektor pertanian

atau subsektor tanaman pangan/palawija, hortikultura, perkebunan,

kehutanan, peternakan, perikanan, dan jasa pertanian. Berdasarkan data

penduduk yang bekerja menurut lapangan pekerjaan yang dikeluarkan oleh

Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung (2016), sektor pertanian merupakan

lapangan pekerjaan utama bagi mayoritas penduduk yang bekerja yaitu

sebesar 48,25% dari 9.549.079 jiwa.

Banyaknya jumlah penduduk yang bekerja dalam sektor pertanian, maka

penting adanya suatu usaha pemerintah dalam memberdayakan masyarakat

tani agar mampu melakukan usaha pertanian yang memiliki daya saing dan

meningkatnya nilai tambah yang dapat meningkatkan kesejahteraan

masyarakat khususnya petani itu sendiri. Guna meningkatkan sumberdaya

masyarakat di Provinsi Lampung, telah banyak program yang digalakkan

Page 19: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

3

oleh pemerintah, baik dari Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) pelatihan

pemerintah pusat dan juga daerah. Namun, pada kenyataannya program-

program tersebut belum cukup dalam mengembangkan keterampilan

masyarakat petani dalam upaya meningkatkan daya saing dan kesejahteraan

rumah tangga petani. Oleh sebab itu, beberapa kelompok masyarakat tani

mengembangkan lembaga mandiri masyarakat yang dapat berperan dalam

memberdayakan masyarakat petani dengan memberikan pelatihan atau

permagangan dan mempercepat penyebarluasan serta penerapan teknologi

tepat guna bagi petani dan masyarakat di wilayah dan lingkungan sekitarnya.

Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) merupakan lembaga

pelatihan di bidang pertanian pedesaan yang dikelola dan dimiliki oleh

petani, baik perorangan maupun kelompok. Kelembagaan P4S yang

terbentuk dari, oleh dan untuk petani menekankan pada kemandirian dan

pemberdayaan serta keswadayaan potensi petani. Kelembagaan P4S telah

diperkenalkan di Provinsi Lampung sejak dikeluarkannya Peraturan Menteri

Pertanian (Pementan) No. 3 Tahun 2010 tentang Pedoman Pembinaan

Kelembagaan Pelatihan Pertanian Swadaya. Provinsi Lampung mempunyai

52 lembaga P4S yang berkembang dengan klasifikasi kelas yang berbeda-

beda, dapat dilihat pada Tabel 1.

Page 20: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

4

Tabel 1. P4S yang terdaftar di Provinsi Lampung

No Kota/Kabupaten Klasifikasi Kelas P4S Jumlah P4SPemula Madya Utama

1 Lampung Barat 2 1 - 32 Tanggamus 7 - - 73 Pesawaran 6 - - 64 Lampung Selatan 3 2 - 55 Metro 5 2 - 76 Lampung Tengah 2 1 1 47 Lampung Timur 6 1 - 78 Bandar Lampung 1 1 - 29 Pringsewu 3 2 - 510 Lampung Utara 4 1 - 5

Sumber : Balai Pelatihan Pertanian Provinsi Lampung, 2017

Penentuan klasifikasi kelas yang diperoleh P4S dilakukan oleh tim klasifikasi

dari Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Provinsi Lampung melalui penilaian

atas pelaksanaan kegiatan usaha P4S yang telah didaftar dengan nilai

kumulatif skor penilaian berdasarkan kriteria yang harus dipenuhi antara lain

sarana dan prasarana, kelembagaan, penyelenggaraan pelatihan atau

permagangan, ketenagaan, dan pengembangan usaha dan jejaring kerjasama.

Kelas-kelas pada P4S terdiri dari:

1. Kelas pemula, dengan perolehan skor penilaian 31,75 – 63,50.

2. Kelas madya, dengan perolehan skor penilaian 63,50 – 81,00.

3. Kelas utama, dengan peolehan skor penilaian 81,00 – 95,25.

Kabupaten Lampung Tengah memiliki empat lembaga P4S yang

berkembang, diantaranya dapat dilihat secara lengkap pada Tabel 2. Dari

keempat lembaga P4S tersebut, masing-masing telah memperoleh kelas

dalam klasifikasi P4S baik pemula, madya, hingga utama. P4S Sama Maju

merupakan lembaga P4S yang memperoleh predikat kelas tertinggi di

Page 21: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

5

Kabupaten Lampung Tengah dengan kelas “utama” tahun 2014, diikuti

dengan P4S Mitra Tani Mandiri yang memperoleh predikat kelas “madya”

pada penentuan klasifikasi P4S tahun 2016. Nama dan klasifikasi kelas P4S

di Kabupaten Lampung Tengah dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Nama dan Klasifikasi P4S di Kabupaten Lampung Tengah

No Nama P4S Lokasi P4S KomoditasUnggulan

Kelas P4S

1 Mitra TaniMandiri

Desa V TanjungHarapan,KecamatanBangun Rejo

Agribisnis jamur,budidaya jagung,pembuatan pupukorganik

Madya

2 Sama Maju DesaAstomulyo,KecamatanPunggur

Pembenihan padi Utama

3 Ras Andani Desa Onoharjo,KecamatanTerbanggi Besar

Budidaya ikan airtawar (gurame,nila, lele)

Pemula

4 Budidaya Desa KarangEndahKecamatanTerbanggi Besar

Peternak,penggemukansapi potong, padisawah

Pemula

Sumber : Balai Pelatihan Pertanian Provinsi Lampung, 2017

Lembaga P4S yang ada di Kabupaten Lampung Tengah melayani para petani

baik petani yang berasal dari dalam daerah binaan maupun petani dari luar

daerah binaan untuk melaksanakan kegiatan magang, berlatih, penyuluhan,

berkonsultasi, belajar, atau berkunjung. Keberhasilan tersebut diperkuat

dengan adanya fasilitator yang cukup berkompeten dan diakui pihak luar

yang merupakan petani dari daerah itu sendiri, materi/modul pelatihan atau

permagangan sesuai dengan bidang usahatani yang diunggulkan, rencana

kegiatan tahunan P4S yang terus dikembangkan, kepengurusan dan

administrasi P4S yang tercatat dengan baik, penerapan teknologi yang

Page 22: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

6

meningkat, serta pengembangan berbagai usaha dan jejaring kerja yang

dilakukan.

Pada umumnya, sebagian besar petani di Kabupaten Lampung Tengah hanya

tamatan SD (sekolah dasar), sehingga terkadang kesulitan mengadopsi

inovasi teknologi yang berguna untuk mengembangkan usahataninya (BPS

Kabupaten Lampung Tengah, 2017). Selain itu, mereka hanya bertumpu

pada satu kegiatan usahatani dan mengandalkannya dalam mencari

pendapatan untuk memenuhi kehidupan mereka sehari-hari. Rendahnya

tingkat pendidikan petani tersebut menjadikan pelatihan usahatani yang

ditawarkan P4S seperti budidaya jamur oleh P4S Mitra Tani Mandiri,

pembibitan padi dan pembuatan pupuk organik oleh P4S Sama Maju, dan

lain-lain merupakan salah satu usahatani yang dapat dicontoh dan dilakukan

untuk menunjang pendapatan tambahan dan meningkatkan kesejahteraan

masyarakat.

Selain itu, kelembagaan P4S ini penting dikembangkan dalam rangka

memberikan peningkatan keterampilan serta pengetahuan yang lebih

mendalam bagi para petani yang mengikuti pelatihan, sehingga unggul dalam

segi kualitas dan berdaya saing dalam menjalankan usahatani lain yang dapat

meningkatkan kesejahteraan dari para petani yang mengikuti pelatihan

tersebut. Kelembagaan P4S sangat strategis untuk terus diberdayakan, baik

dari aspek manajemen pelatihan/permagangan, maupun pengembangan

usaha, sehingga kontribusinya dalam mempercepat penerapan teknologi baru

Page 23: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

7

di bidang pertanian/agribisnis di tingkat petani dan masyarakat pedesaan

meningkat secara perlahan.

Berdasarkan uraian tersebut, adapun rumusan masalah yang dapat diteliti

adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah peranan Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya

(P4S) dalam memberdayakan petani di Kabupaten Lampung Tengah?

2. Apa sajakah faktor-faktor yang berhubungan dengan peranan Pusat

Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) dalam memberdayakan

petani di Kabupaten Lampung Tengah?

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengkaji peranan Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S)

dalam memberdayakan petani di Kabupaten Lampung Tengah.

2. Mengkaji faktor-faktor yang berhubungan dengan peranan Pusat Pelatihan

Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) dalam memberdayakan petani di

Kabupaten Lampung Tengah.

C. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai :

1. Sumbangan pemikiran bagi pemerintah khususnya Badan Pelatihan

Pertanian dan Dinas Pertanian dalam meningkatkan pemberdayaan

masyarakat tani.

Page 24: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

8

2. Bahan pertimbangan dan merangsang petani untuk mengembangkan

kemampuan dan keterampilannya dalam bidang pertanian.

3. Bahan informasi dan acuan bagi penelitian sejenisnya.

Page 25: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

11

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

A. Tinjauan Pustaka

1. Konsep Peranan

Pengertian peranan berasal dari kata peran yang artinya pemain, perangkat

tingkah laku yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan dalam

masyarakat. Peranan dalam Kamus Bahasa Indonesia adalah tindakan yang

dilakukan oleh seseorang dalam suatu peristiwa (Tim Pena, 2000).

Peranan (role) merupakan proses dinamis kedudukan (status). Apabila

seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya

maka seseorang itu telah menjalankan suatu peranan. Perbedaan antara

kedudukan dan peranan adalah untuk kepentingan ilmu pengetahuan dimana

keduanya tidak dapat dipisah-pisahkan karena yang satu tergantung pada

yang lain begitu juga sebaliknya (Soekanto, 2009).

Lebih lanjut Soekanto (2009) mengatakan bahwa peranan merupakan pola

perilaku yang dikaitkan dengan status/kedudukan sebagai pola perilaku.

Peranan melekat pada diri seseorang sesuai dengan status dan kedudukannya

di masyarakat sebagai pola perilaku, peranan mempunyai beberapa unsur

antara lain:

Page 26: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

10

1. Peranan ideal sebagaimana dirumuskan/diharapkan oleh masyarakat

terhadap status tertentu. Ideal tersebut merumuskan hak-hak dan

kewajibannya yang terkait pada status tertentu.

2. Peranan yang dianggap oleh diri sendiri. Peranan ini merupakan hal yang

oleh individu harus dilakukan pada situasi tertentu.

3. Peranan yang dilaksanakan/dikerjakan. Ini merupakan peranan yang

sesungguhnya dilaksanakan oleh individu di dalam kenyataannya yang

terwujud dalam pola perikelakuan yang nyata. Peranan ini senantiasa

dipengaruhi oleh kepribadian yang bersangkutan.

Menurut Sayogya (1985), peranan adalah pola kebudayaan yang berhubungan

dengan posisi atau kedudukan tertentu yang mencakup nilai dan perilaku

seseorang yang diharapkan oleh masyarakat pada kedudukan tertentu. Lebih

lanjut, terdapat beberapa konsep peranan, yaitu :

1. Role presciption

Rumusan tertulis harus dilakukan seseorang yang mempunyai kedudukan

tertentu dalam sistem sosialnya.

2. Role perception

Peranan seseorang terhadap peranan yang harus dilakukannya berdasarkan

peranan yang telah dirumuskan.

3. Role performance

Peranan yang dapat diperagakan oleh seseorang sehubungan dengan

kedudukannya yang berdasarkan atas persepsinya terhadap peranannya

yang telah dirumuskan dan kemampuan melaksanakan pernanannya.

Page 27: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

11

4. Role expection

Peranan seseorang sesuai dengan kedudukannya yang diharapkan oleh

pihak lain, dapat dilakukan untuk kepentingan pihak lain.

2. Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S)

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 3/Permentan/PP.410/1/2010

tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Pelatihan Pertanian Swadaya,

P4S atau Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya merupakan lembaga

pelatihan di bidang pertanian pedesaan yang didirikan, dikelola dan dimiliki

oleh petani secara swadaya, baik perorangan maupun kelompok. Hal ini

menunjukkan perwujudan kemandirian di bidang pelatihan pertanian, yang

didukung oleh sumber daya manusia yang profesional, inovatif, kreatif dan

berwawasan global.

Pusat pelatihan pertanian dan pedesaan swadaya (P4S) yang terbentuk dari,

oleh dan untuk petani lebih menekankan pada kemandirian dan

pemberdayaan serta keswadayaan potensi petani. Proses penumbuhan P4S

merupakan serangkaian kegiatan untuk memotivasi dan mendorong

terbentuknya P4S melalui berbagai kegiatan bimbingan dan pelatihan.

Adapun indikator atau kriteria yang harus dipenuhi oleh P4S untuk dibina

dalam upaya memberdayakan masyarakat tani adalah sebagai berikut:

1. Sarana dan prasarana

Pengembangan sarana dan prasarana ditempuh melalui pemenuhan

kelengkapan P4S secara mandiri sampai memenuhi standar pelayanan

Page 28: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

12

minimal. Sarana dan prasarana tersebut terdiri atas kesekretariatan, proses

belajar-mengajar, dan tempat yang layak untuk melaksanakan pelatihan/

permagangan.

2. Kelembagaan

Pengembangan kelembagaan P4S ditempuh melalui manajemen dan

administrasi yang menunjang kapasitasnya dalam penyelenggaraan dan

atau pelaksanaan pelatihan/permagangan bagi petani dan pengguna jasa

lain.

3. Ketenagaan

Pengembangan kapasitas ketenagaan P4S ditempuh melalui pelatihan bagi

pengelola, pelatih/fasilitator, dan sumberdaya manusia lainnya yang

berkompeten.

4. Penyelenggaraan atau pelaksanaan pelatihan/permagangan

Pengembangan penyelenggaraan atau pelaksanaan pelatihan/permagangan

dilakukan melalui pelatihan, bimbingan, dan konsultasi secara sistematis

dan berkelanjutan.

5. Pengembangan usaha dan jejaring kerja

Pengembangan usaha dilakukan melalui peningkatan skala usaha,

teknologi, dan diversifikasi produk serta pemasaran. Pengembangan

jejaring kerja meliputi jejaring kerja usaha dan jejaring kerja

pelatihan/permagangan. Pengembangan jejaring kerja usaha dapat

dilakukan dengan memanfaatkan peluang kerjasama dengan berbagai

mitra usaha pengelola P4S. Pengembangan jejaring kerja

pelatihan/permagangan dapat dilakukan dengan memanfaatkan peluang

Page 29: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

13

kerjasama antar sesama P4S, maupun dengan kelembagaan

pelatihan/permagangan lainnya.

P4S sebagai kelembagaan pelatihan pertanian berperan aktif dalam

pembangunan pertanian melalui pengembangan sumberdaya manusia

pertanian dalam bentuk pelatihan/permagangan bagi petani dan masyarakat di

wilayah dan lingkungan sekitarnya. P4S memiliki peran yang sangat strategis

dalam mempercepat penyebarluasan dan penerapan teknologi tepat guna di

kalangan petani dan masyarakat pedesaan. P4S juga ikut berperan serta dalam

proses pembangunan pertanian dan pedesaan dengan menjalankan fungsinya

sebagai lembaga pelatihan dan permagangan.

Adapun peranan dari P4S dalam memberdayakan masyarakat tani menurut

Abbas (1997) dalam tulisan berjudul “Peran Pusat Pelatihan Pertanian dan

Perdesaan Swadaya (P4S) dalam Mencerdaskan Petani” adalah sebagai

berikut:

a. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta membentuk sikap

positif petani terhadap perkembangan teknologi yang berorientasi

agribisnis dan berbasis kearifan lokal.

b. Menyebarkan dan menyampaikan informasi teknologi yang berorientasi

agribisnis kepada petani dan pelaku usaha pertanian di pedesaan, serta

membimbing penerapan teknologi kepada petani dengan metode belajar

melalui bekerja, baik kepada petani perorangan maupun petani anggota di

dalam dan di luar kelompoknya di pedesaan.

Page 30: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

14

c. Mengembangkan model pembelajaran melalui percontohan usahatani,

seperti demplot, demfarm, demarea, dan demunit di lahan P4S dan/atau di

lahan sekitarnya.

d. Membantu penyuluh pertanian menyampaikan rekomendasi/anjuran

kepada petani dan menyampaikan umpan balik penerapan teknologi,

permasalahan, dan upaya pemecahan masalahnya kepada lembaga

penelitian atau perguruan tinggi melalui penyuluh pertanian.

e. Meningkatkan dan mengembangkan kepemimpinan dan kemandirian

petani melalui pelatihan kewirausahaan yang berbasis moral etika dan

pelatihan lainnya.

f. Menumbuhkembangkan jejaring kerja dan kerjasama dengan berbagai

sumber-sumber teknologi, pemasaran, dan permodalan dalam rangka

pelayanan informasi, konsultasi, dan fasilitasi pemenuhan kebutuhan

petani di wilayah pedesaan.

P4S yang ada di masyarakat tidak tumbuh dengan sendirinya, untuk itu perlu

strategi penumbuhan dan pengembangan P4S sebagai berikut:

1. Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuh-kembangnya P4S.

2. Mengembangkan kelembagaan P4S menjadi lembaga penyelengara

pelatihan pertanian yang andal.

3. Meningkatkan kemampuan pengelola P4S sebgai penyelengara pelatihan

pertanian yang professional.

4. Mengembangkan sarana dan prasarana P4S sesuai standar yang berlaku.

5. Meningkatkan jejaring kerja P4S dengan pemangku kepentingan.

6. Mengembangkan P4S sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang dimiliki.

Page 31: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

15

Selain strategi, dalam penumbuhan dan pengembangan P4S yang perlu

perhatikan bahwa P4S yang kita bentuk memilki atau mengandung azas-azas

yang telah ditetapkan dalam pengelolaan P4S. Azas yang harus dipenuhi

dalam penumbuhan dan pengembangan P4S sebagai berikut:

1. Azas keswadayaan

P4S dikembangkan dengan tetap menjaga kemandirian melalui

kemampuan memecahkan sendiri masalah yang diharapkan baik maslah

teknis, sosial maupun ekonomi.

2. Azas demokrasi

Dalam melaksanakan setiap kegiatan, pengelola P4S dan penguna jasa

mengadakan kesepakatan dan keterlibatan bersama secara aktif.

3. Azas kekeluargaan

P4S yang tumbuh dan kembang sebagai suatu kesatuan keluarga yang utuh

menjalin kekerabatan antara pengelola dengan peserta yang mengikuti

pelatihan

4. Azas manfaat

Keberadaan P4S dapat memberikan Manfaat sebagai ma-syarakat

sekitarnya.

5. Azas keterpaduan

Penumbuhan dan pengembangan P4S merupakan bagian integral dari

pembangunan pertanian, sehingga terjadi keselarasan dan keserasian.

Terdapat enam prinsip dalam penumbuhan dan pengembangan P4S yaitu

sebagai berikut:

Page 32: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

16

1. Pinsip kerakyatan dan keberpihakan

Penumbuhan dan pengembangan P4S, dilakukan dari, oleh dan untuk

petani serta ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan

kekeluarganya dengan memanfaatkan sumber daya mereka miliki secara

optimal.

2. Prinsip kemandirian

Prinsip kemandirian dimaksudkan untuk mendorong tumbuh kembangnya

keswadayaan dibidang agribinis, sehingga tidak tergantung kepada

pemerintah dan pihak lainya.

3. Prinsip kemitraan dan kerjasama

Dalam pengembangan P4S dipandang sebagai tenaga kerja pemerintah

yang sejajar dalam melakukan pembinaan dan bimbingan kepada

petani/masyarakat yang dilaksanakan secara petani/masyarakat yang

dilaksanakan secara transparan dan saling, menguntungkan.

4. Prinsip integrasi dan sinergi

Penumbuhan dan pengembangan P4S merupakan bagian integral dari

pembangunan pertanian dan pembangunan wilayah.

5. Prinsip bertahap dan berkelanjutan

Penumbuhan pengembangan P4S dilaksanakan secara bertahap sesuai

dengan kemampuan dan kondisi setempat yang didasarkan pada suatu

perencanaan berkesenambungan.

6. Prinsip pengembangan usaha

Penumbuhan dan pengembangan P4S berbanding lurus dengan

pengembangan usaha pengelolaan.

Page 33: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

17

Pengembangan P4S ini dilakukan secara bertahap dengan melihat dan

memperhatikan aspek-aspek yang menjadi sasaran dalam pengembangan.

Aspek pengembangan P4S terdiri dari :

1. Pengembangan kelembagaan

Pengembangan kelembagaan P4S ditempuh melalui pengembangan

organisasi, manajeman dan administrasi dalam bentuk pelatihan,

bimbingan dan konsultasi secara berkala, bertahap dan berjenjang.

2. Pengembangan sarana dan prasarana

Pengembangan sarana dan prasarana ditempuh melalui pemenuhan

kelengkapan P4S sesuai standar.

3. Pengembangan ketenagaan

Pengembangan ketenagaan P4S ditempuh melalui pengembangan kualitas

pengetahuan, keterampilan dan sikap sumber daya manusia pengelola,

pelatih/instruktur, dan sumberdata manusia P4S lainnya.

4. Pengembangan penyelenggaraan

Pengembangan penyelenggaraan P4S ditempuh melalui pelatihan,

bimbingan dan konsultasi dalam segi manajemen, metodologi, monitoring

dan evaluasi pelatihan.

5. Pengembangan jejaring kerja

Pengembangan jejaring kerja ditempuh melalui kegiatan pelatihan,

bimbingan dan konstultasi dalam segi mengindentifikasi, menganalisis,

serta menmanfaatkan peluang kerja sama dengan berbagai pihak.

Page 34: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

18

3. Pemberdayaan Petani

Menurut Slamet (2001), istilah “berdaya” diartikan sebagai tahu, mengerti,

faham, termotivasi, berkesempatan melihat peluang, berenergi, mampu

bekerjasama, tahu berbagai alternatif, mampu mengambil resiko, mampu

mencari dan menangkap informasi, mampu bertindak sesuai situasi.

Pemberdayaan masyarakat tidak lain adalah memberikan motivasi dan

dorongan kepada masyarakat agar mampu menggali potensi dirinya dan

berani bertindak memperbaiki kualitas hidupnya, melalui cara antara lain

dengan pendidikan untuk penyadaran dan pemampuan diri mereka.

Pemberdayaan masyarakat petani adalah upaya–upaya yang dilakukan dalam

rangka meningkatkan kemampuan masyarakat agribisnis sehingga secara

mandiri mampu mengembangkan diri dan dalam melakukan usaha secara

berkelanjutan. Dimensi pemberdayaan petani meliputi peningkatan

pengetahuan dan kemampuan petani melalui penyuluhan dan pelatihan,

pengembangan jaringan usaha melalui kerjasama, koordinasi dan komunikasi,

serta peningkatan peran pembinaan melalui motivasi, fasilitasi, dan

bimbingan teknis (Pambudy dan Adhy, 2001).

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 30 Tahun 2010 tentang

Pedoman Pembinaan Pelatihan Pertanian Swadaya, pemberdayaan

masyarakat tani adalah proses perubahan pola pikir, perilaku dan sikap petani

dari subsistem tradisional menjadi petani modern berwawasan agribisnis

melalui proses pembelajaran yang berkelanjutan. Pemberdayaan petani ini

Page 35: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

19

meliputi tiga aspek, yaitu: 1) pemberdayaan sumber daya manusia petani; 2)

pemberdayaan kelembagaan petani; dan 3) pemberdayaan usahatani.

Petani yang berdaya, menurut Susetiawan (2000) adalah petani yang secara

politik dapat mengartikulasikan (menyampaikan perwujudan)

kepentingannnya, secara ekonomi dapat melakukan proses tawar menawar

dengan pihak lain dalam kegiatan ekonomi, secara sosial dapat mengelola

mengatur komunitas dan mengambil keputusan secara mandiri, dan secara

budaya diakui eksistensinya.

4. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Peranan

a. Faktor Internal

1) Tercapainya tujuan

Menurut Gillin dan Gillin dalam karyanya berjudul General Features of

Social Institution dikutif oleh Soekanto (1990), lembaga

kemasyarakatan adalah organisasi pola-pola pemikiran dan pola-pola

perilaku yang terwujud melalui aktivitas-aktivitas kemasyarakatan dan

hasil-hasilnya. Lembaga kemasyarakatan mempunyai satu atau

beberapa tujuan tertentu. Tujuan suatu lembaga adalah tujuan pula bagi

golongan masyarakat tertentu dan golongan masyarakat bersangkutan

akan berpegang teguh padanya. Peranan lembaga akan diketahui jika

tujuan dari lembaga tersebut telah tercapai. Lembaga mempunyai alat-

alat pelengkap yang dipergunakan untuk mencapai tujuan lembaga

bersangkutan seperti bangunan, peralatan, mesin, dan lain sebagainya.

Page 36: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

20

2) Sifat kekosmopolitan

Menurut Rogers dan Shoemaker (1987), sifat kekosmopolitan dapat

menjadikan seseorang lebih terbuka terhadap hal-hal baru dengan sifat

itu seseorang dapat melihat kebutuhan dan masalah-masalah yang ada

pada sistem sosialnya. Semakin sering seseorang berinteraksi dengan

lingkungan di luar sistem sosialnya akan menambah pengalaman

seseorang.

Sifat kekosmopolitan menurut Mardikanto (1991) adalah tingkat

hubungan seseorang dengan dunia luar di luar sistem sosialnya sendiri.

Kekosmopolitan seseorang dapat dicirikan oleh frekuensi dan jarak

perjalanan yang dilakukan, serta pemanfaatan media massa. Bagi

warga masyarakat yang lebih kosmopolit, adopsi inovasi dapat

berlangsung lebih cepat. Tetapi bagi yang localite (tertutup,

terkungkung di dalam sistem sosialnya sendiri), proses adopsi inovasi

akan berlangsung sangat lambat karena tidak adanya keinginan-

keinginan baru untuk hidup lebih baik seperti yang telah dapat

dinikmati oleh orang-orang lain di luar sistem sosialnya sendiri.

Hubungan sifat kekosmopolitan dengan peranan lembaga pertanian

umumnya memiliki keterkaitan. Anggota lembaga pertanian yang

memiliki sifat kekosmpolitan tinggi cenderung lebih memiliki kapasitas

belajar yang tinggi daripada anggota yang kapasitas belajarnya masih

tertutup (localite). Dengan sifat kekosmpolitan yang tinggi dapat

mempermudah mereka dalam melakukan difusi inovasi yang lebih baik,

Page 37: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

21

yang tentunya berguna bagi perkembangan usahatani. Apabila tingkat

pengetahuan anggota lembaga pertanian tinggi, maka mereka akan

memberikan kontribusi yang baik untuk perkembangan

kelembagaannya. Selanjutnya, peranan mereka terhadap perkembangan

lembaga di lingkungan sosial mereka akan semakin meningkat pula

(Mardikanto, 1991).

3) Motivasi kerja

Setiap individu cenderung melakukan sesuatu karena dilatarbelakangi

oleh tingkat motivasinya. Tingkat motivasi sangat dipengaruhi oleh

motif yang berlandaskan pada sejauhmana kebutuhannya dapat

terpenuhi. Jadi seorang fasilitator/penyuluh pertanian yang mempunyai

motivasi tinggi akan berdampak pada peranan yang tinggi pula dalam

menjalankan tugas-tugas yang dibebankan oleh lembaga atau organisasi

(Slamet, 2001).

Makmum (2003), meyatakan bahwa indikator pengukuran motivasi

dilihat dari delapan indikator yaitu sebagai berikut.

a) Durasi kegiatan adalah lama waktu yang digunakan seorang

penyuluh pada saat melaksanakan satu kegiatan penyuluhan.

b) Frekuensi kegiataan adalah banyaknya kegiatan pertemuan yang

dilakukan penyuluh di luar kegiatan penyuluhan.

c) Persistensi adalah kesesuaian atau ketetapan kegiatan penyuluhan

yang dengan tujuan yang telah dibuat.

d) Devosi (pengabdian) atau pengorbanan adalah pengorbanan seorang

penyuluh yang berupa uang, waktu dan tenaga pada saat

Page 38: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

22

melaksanakan tugasnya sebagai seorang penyuluh dan pada saat

melakukan kegiatan penyuluhan.

e) Ketabahan, keuletan, dan kemauan adalah usaha penyuluh dalam

menghadapi kesulitan pada saat melaksanakan tugastugasnya.

f) Tingkatan aspirasi adalah rencana dan cita-cita seorang penyuluh

saat melaksanakan tugasnya yang mengacu pada pencapaian tujuan.

g) Tingkat kualifikasi dari prestasi adalah produk atau output yang

dicapai dari kegiatannya.

h) Sikap penyuluh terhadap sasaran adalah arah sikap penyuluh yang

membimbing dan optimis terhadap petani binaannya.

4) Tingkat pendidikan

Irianto (1978, dalam Sukarlinawati, 2004) mengemukakan bahwa

tingkat pendidikan memepengaruhi kemampuan berpikir anggota suatu

organisasi/lembaga, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang akan

semakin mengerti untuk menjalankan tugas dan peran dalam kegiatan

organisasi/lembaga, serta lebih mudah dalam menyampaikan hal-hal

yang bermanfaat saat pembinaan yang akhirnya akan semakin

mempengaruhi peranan anggota tersebut dalam organisasi/lembaga

yang diikutinya.

Menurut Slamet (2001), hakekat pendidikan adalah untuk

meningkatkan kemampuan manusia agar dapat mempertahankan

bahkan memperbaiki mutu keberadaannya agar menjadi semakin baik.

Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin tinggi pula

Page 39: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

23

pengetahuan, sikap dan keterampilan, efisien bekerja dan semakin

banyak tahu cara-cara dan teknis bekerja yang lebih baik dan lebih

menguntungkan. Pendidikan formal yang diikuti seoranganggota dapat

mempengaruhi peranannya dalam suatu lembaga/organisasi, karena

dengan pendidikan formal seorang anggota dapat meningkatkan

peranannya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

5) Ketersediaan sarana dan prasarana

Salah satu faktor penting yang mempengaruhi peranan suatu lembaga/

organisasi pertanian dalam memberikan penyuluhan atau pelatihan

kepada petani adalah ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai.

Slamet (2001) mengatakan bahwa melemahnya kemampuan seorang

penyuluh/fasilitator dapat pula disebabkan oleh kurangnya sarana dan

prasarana untuk menjangkau petani. Upaya perubahan usahatani yang

disampaikan oleh penyuluh/fasilitator kepada petani bergantung pada

ketersediaan sarana dalam bentuk jumlah, mutu, dan waktu yang tepat.

Jika sarana ini tersedia, maka keberhasilan penyuluh/fasilitator akan

tercapai.

Menurut Kartasapoetra (1994), agar kegiatan penyuluhan dan pelatihan

pertanian dapat berjalan dengan lancar, maka diperlukan sarana dan

fasilitas kerja antara lain: a) ketersediaan fasilitas seperti lahan demplot,

listrik, internet, telepon untuk menunjang kegiatan praktik penyuluhan,

pengujian dan percontohan, b) mobilitas menuju lokasi yang berfungsi

untuk mempermudah dan memperlancar penyuluh untuk datang ke

Page 40: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

24

lokasi penyuluhan atau wilayah binaan, c) perlengkapan dalam

melakukan kegiatan penyuluhan dan pelatihan yang berupa leaflet,

brosur dan buku-buku yang berkaitan dengan pertanian, d)

dana/pembiayaan kegiatan penyuluhan dan pelatihan pertanian sebagai

penunjang bagi penyuluh untuk keperluan dan pelaksanaan tugas atau

kegiatan penyuluhan dan pelatihan.

Dalam hasil penelitian Larasati (2015), untuk meningkatkan kapasitas

kelembagaan pelatihan/penyuluhan dan peranan penyuluh/fasilitator,

diperlukan sarana dan prasarana pendampingan yang memadai agar

penyuluhan dan pelatihan dapat diselenggarakan dengan efektif dan

efisien. Ketersediaan sarana dan prasarana yang ada dapat memberikan

kelancaran dalam proses pendampingan bagi kelompok tani.

b. Faktor Eksternal

1) Jumlah petani binaan

Jumlah petani yang dibina juga erat kaitannya dengan peranan suatu

lembaga/organisasi penyuluhan pertanian. Petani adalah orang yang

melakukan kegiatan bercocok tanam hasil bumi atau memelihara ternak

dengan tujuan untuk memperoleh kehidupan dari kegiatannya itu.

Petani binaan merupakan petani-petani yang tergabung dalam

kelompok tani di wilayah kerja dan mendapatkan binaan dari

penyuluh/fasilitator. Banyaknya jumlah petani yang dibina

mempengaruhi peranan fasilitator dalam merencanakan dan

menjalankan tugasnya demi mengembangkan pengetahuan dan

Page 41: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

25

keterampilan petani itu sendiri (Rodjak, 2006).

2) Sistem penghargaan

Sistem manajemen organisasi yang mendukung karyawan seperti

adanya administrasi yang baik dan rapi, tunjangan finansial yang

mendukung, sistem reward dan punishment yang jelas, promosi jabatan,

sistem penggajian yang adil, serta sistem pendidikan dan latihan yang

terus berkesinambungan akan menimbulkan profesionalisme yang

tinggi bagi seorang karyawan dalam mengoptimalkan peranannya

(Mangkunegara, 2000).

Sistem penghargaan berupa reward dan punishment merupakan salah

satu sistem pengendalian yang dirancang untuk memotivasi karyawan

agar tujuan dapat tercapai. Reward digunakan untuk memotivasi

seorang karyawan agar mencapai tujuan perusahaan/lembaga dengan

perilaku yang sesuai dengan yang diharapkan oleh

perusahan/lembaganya, sedangkan punishment merupakan sesuatu yang

tidak disukai oleh karyawan untuk menghasilkan efek jera sehingga

tidak akan melakukan pelanggaran peraturan atau kode etik perusahaan

atau lembaga (Wibowo, 2007).

Pimpinan yang baik akan selalu menghargai atau selalu memberikan

penghargaan pada karyawan yang telah menunjukkan prestasi

membanggakan sebagai faktor motivasi yang efektif bagi peningkatan

prestasi kerja pegawainya. Begitupun halnya dengan penyuluhan

Page 42: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

26

pertanian yang memperoleh penghargaan akan dapat meningkatkan

peranannya (Sapar, 2012).

B. Kajian Penelitian Terdahulu

Kajian penelitian terdahulu yang meneliti tentang Peranan Terhadap

Pemberdayaan Petani dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Ringkasan Penelitian Terdahulu

No Penulis,

Tahun

Judul Kesimpulan

1 Bahua,

2010

Faktor-faktor

yang

mempengaruhi

peranan penyuluh

pertanian dan

dampaknya pada

perilaku petani

jagung di Provinsi

Gorontalo

Faktor-faktor yang berhubungan nyata

terhadap peranan penyuluh pertanian

adalah umur, masa kerja (pengalaman),

jumlah petani binaan, kemampuan.

merencanakan program penyuluhan,

pengembangan potensi diri, kebutuhan

untuk berafiliasi, kemandirian

intelektual, dan kemandirian sosial

2 Wiyono,

2010

Peranan pengurus

dalam

keberhasilan Pos

Pelayanan

Penyuluhan

Pertanian

(Posyanluhtan) di

Desa Pardasuka

Kecamatan

Katibung

Kabupaten

Lampung Selatan

Tingkat keberhasilan posyanluhtan di

Desa Pardasuka masuk dalam kategori

berhasil. Peranan pengurus dalam

keberhasilan posyanluhtan masuk dalam

kategori sedang. Terdapat hubungan

nyata antara tingkat pendidikan formal,

lamanya menjadi pengurus posyanluhtan,

dan jarak domisili dengan peranan

pengurus dalam keberhasilan

posyanluhtan. Tidak terdapat hubungan

nyata antara umur, tingkat

kekosmopolitan dengan peranan

pengurus.

3 Rahmawati,

2012.

Peranan anggota

kelompok

peternak sapi

Brahman Cross

dalam program

Bantuan

Langsung

Masyarakat

Hasil analisis yang didapatkan peranan

anggota kelompok peternak sapi

Brahman Cross dalam program BLM di

Desa Tanjung Tirto Kecamatan Way

Bungur Kabupaten Lampung Timur

meliputi peranan dalam mengembalikan

bibit dan peranan dalam menerapkan

pasca usaha ternak sapi potong. Faktor-

Page 43: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

27

Tabel 3. (Lanjutan)

No Penulis,

Tahun

Judul Kesimpulan

(BLM) di Desa

Tanjung Tirto

Kecamatan Way

Bungur

Kabupaten

Lampung Timur

faktor yang berhubungan nyata dengan

peranan anggota kelompok peternak

dalam program BLM meliputi tingkat

pengetahuan anggota kelompok

peternak tentang program BLM, tingkat

pengetahuan anggota kelompok

peternak terhadap panca usaha

budidaya ternak sapi potong, lama

beternak (pengalaman), dan motivasi

anggota kelompok peternak dalam

mengikuti program BLM.

4 Sapar, 2012 Faktor-faktor

yang

Berpengaruh

pada Peranan

Penyuluh

Pertanian dan

Dampaknya pada

Kompetensi

Petani Kakao di

Empat Wilayah

Sulawesi

Selatan.

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan

peranan penyuluh pertanian adalah

karakteristik (umur, pendidikan,

pengalaman), kompetensi (kemampuan

perencanaan penyuluhan, kemampuan

evaluasi dalam pengembangan

penyuluhan), motivasi, dan

kemandirian (kemandirian ekonomi).

5 Wastika,

2014

Peranan

kelompok tani

dalam penerapan

SRI (System Rice

of

Intensification)

di Kecamatan

Kalikajar

Kabupaten

Wonosobo

Hasil penilitian menunjukan bahwa

lebih dari 50% petani menilai peranan

kelompok tani dalam kategori tinggi.

Faktor-faktor yang berpengaruh nyata

adalah sikap dan peran penyuluh.

Pendidikan petani, luas lahan,

pengalaman petani, frekuensi

kehadiran, dan peran ketua kelompok

tani tidak berpengaruh terhadap

peranan kelompok tani dalam

penerapan SRI. Peranan kelompok tani

berpengaruh positif terhadap penerapan

SRI yang berarti semakin tinggi peran

kelompok tani maka semakin tinggi

penerapan SRI.

6 Larasati,

2015.

Peran Penyuluh

Kehutanan

Swadaya

Masyarakat

(PKSM) dalam

Membantu

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa

tingkat peran PKSM dalam klasifikasi

tinggi dengan peran pendamping

sebagai dinamisator, mediator,

fasilitator, motivator, dan edukator.

Faktor internal dan eksternal

Page 44: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

28

Tabel 3. (Lanjutan)

No Penulis,

Tahun

Judul Kesimpulan

Masyarakat

Mendapatkan Izin

Hutan

Kemasyarakatan

(HKm) di

Kecamatan

Sendang Agung

di Kabupaten

Lampung Tengah

pendamping yang memiliki hubungan

cukup tinggi dengan peran PKSM

adalah jumlah tanggungan keluarga,

lama bertugas (pengalaman), sifat

kekosmpolitan, pengakuan

keberhasilan (penghargaan), dan

intensitas supervisi.

7 Fadhilah,

2015

Faktor-faktor

yang

berhubungan

dengan peranan

P3A di wilayah

GP3A Sumber

Tirta dalam

pengelolaan

IPAIR (Iuran

Pelayanan Irigasi)

di Kecamatan

Tumijajar

Kabupaten Tulang

Bawang Barat

Hasil penelitian yang diperoleh

menunjukan bahwa peranan petani

dalam kegiatan pengelolaan IPAIR

berada dalam klasifikasi tinggi dengan

nilai rata-rata sebesar 73,52 dan terdapat

hubungan yang nyata antara tingkat

pendidikan, sifat kekosmopolitan,

motivasi, jumlah petani binaan, luas

lahan garapan dan status keanggotaan

dengan peranan petani dalam kegiatan

pengelolaan IPAIR.

8 Geladikarya,

2015

Analisis faktor-

faktor yang

mempengaruhi

peranan penyuluh

pertanian dalam

rangka

meningkatkan

peranan penyuluh

pertanian

Kabupaten

Serdang Bedagai

Peranan penyuluh pertanian dipengaruhi

oleh variabel sistem penghargaan,

ketersediaan sarana dan prasarana.

Sistem penghargaan memiliki pengaruh

yang paling dominan terhadap peranan

penyuluh pertanian.

C. Kerangka Pemikiran

Sumberdaya manusia pertanian sangat berperan penting dalam pembangunan

pertanian. Kualitas petani yang baik akan berdampak baik pula pada

produktivas kerja dan hasil pertanian yang dilakukan, begitupula

Page 45: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

29

kesejahteraan yang dimiliki petani. Oleh sebab itu, pemberdayaan

masyarakat tani penting dilakukan guna meningkatkan kualitas petani itu

sendiri. Petani sebagai pelaku utama pembangunan pertanian perlu

diberdayakan agar mereka mampu menganalisa masalah dan peluang yang

ada serta mencari jalan keluar sesuai sumberdaya yang dimilikinya.

Pemahaman tentang pemberdayaan petani merupakan suatu strategi yang

menitikberatkan pada bagaimana memberikan peran yang proposional agar

petani dapat berperan secara aktif dalam aktivitas sosial kemasyarakatan. Hal

tersebut menunjukkan bahwa pemberdayaan masyarakat tidak hanya menjadi

tanggung jawab pemerintah, tetapi juga swasta dan masyarakat sendiri.

Selain pentingnya kualitas sumberdaya manusia pertanian, adanya fakta

keberhasilan petani maju dalam usahataninya yang layak dicontoh dan ditiru

oleh petani lainnya, mendorong pemerintah untuk memotivasi petani maju

yang ada untuk memberdayakan masyarakat tani lainnya melalui

penumbuhan dan pengembangan kelembagaan pelatihan/permagangan dari,

oleh dan untuk petani. Sebagaimana diketahui bahwa, metode pelatihan yang

sering digunakan dan telah terbukti efektif adalah metode petani belajar dari

sesama petani dalam kondisi faktual di lapangan (learning by doing atau

belajar sambil bekerja), yang dikenal dengan sebutan magang.

Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) merupakan lembaga

pelatihan di bidang pertanian pedesaan yang didirikan, dikelola dan dimiliki

oleh petani yang ada di wilayah binaan secara swadaya. Hal ini dilakukan

sebagai perwujudan kemandirian di bidang pelatihan pertanian, yang

Page 46: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

30

didukung oleh sumberdaya manusia yang profesional, inovatif, kreatif dan

berwawasan global. Kelembagaan P4S ini sangat berperan dalam

meningkatkan wawasan dan keterampilan petani dalam beragribisnis, serta

mempercepat penyebarluasan dan penerapan teknologi tepat guna di bidang

pertanian yang diperlukan petani dan masyarakat sekitar lainnya.

Kunci keberhasilan pemberdayaan petani sebenarnya terletak pada peranan

P4S dalam melakukan pelatihan/permagangan kepada para petani dan

didukung oleh faktor-faktor yang berhubungan dengan peranan P4S dalam

pemberdayaan petani itu sendiri. Dalam penelitian ini, akan digunakan dua

variabel, yaitu faktor-faktor yang berhubungan dengan peranan P4S dalam

pemberdayaan petani sebagai variabel bebas (X) dan peranan P4S dalam

pemberdayaan petani sebagai variabel terikat (Y).

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu mengenai faktor-faktor yang

berhubungan dengan peranan menurut Fadhilah (2015), Bahua (2010),

Larasati (2015) dan Geladikarya (2015), maka hanya lima faktor yang dipilih

sebagai variabel bebas pada penelitian ini yaitu sifat kekosmopolitan,

motivasi kerja, ketersediaan sarana dan prasarana,jumlah petani binaan, dan

sistem penghargaan. Pada penelitian ini, faktor-faktor tersebut akan

dikelompokkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal yang diduga

berhubungan dengan peranan P4S.

Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam lembaga P4S

dalam memberdayakan petani, yaitu (1) sifat kekosmpolitan yang menunjuk

pada sikap keterbukaan fasilitator dalam menerima informasi dan ide

Page 47: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

31

baruyang diperlukan dari luar, (2) motivasi kerja yang menujuk pada suatu

dorongan yang timbul dari dalam diri fasilitator P4S untuk melaksanakan

penyuluhan dan pelatihan, (3) ketersediaan sarana prasarana yang memadai

dapat menentukan berlangsungnya kegiatan penyuluhan dan pelatihan dapat

terlaksana secara efektif atau tidak.

Faktor eksternal merupakan faktor yang bersumber dari luar lembaga P4S

dalam memberdayakan petani, yaitu (1) jumlah petani binaan, banyaknya

jumlah petani yang dibina oleh fasilitator P4S dapat menentukan apakah

kegiatan penyuluhan dan pelatihan dapat terlaksana secara efektif atau tidak,

(2) sistem penghargaan, dari kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan

sistem pemberian penghargaan kepada lembaga dan fasilitator berprestasi

atau hukuman bagi yang melakukan pelanggaran kode etik.

Peranan P4S dalam memberdayakan petani (Y) yang digunakan dalam

penelitian ini didasarkan pada pendapat Abbas (1997) mencakup beberapa

indikator antara lain (1) meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani

terhadap perkembangan teknologi, (2) menyebarkan informasi teknologi yang

berorientasi agribisnis dan membimbing penerapan teknologi kepada petani,

(3) mengembangkan model pembelajaran melalui percontohan usahatani, (4)

membantu penyuluh pertanian menyampaikan rekomendasi/anjuran kepada

petani, (5) meningkatkan dan mengembangkan kepemimpinan dan

kemandirian petani melalui pelatihan, serta (6) menumbuhkembangkan

jejaring dan kerjasama dengan berbagai sumber-sumber teknologi,

pemasaran, dan permodalan.

Page 48: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

32

Adapun hubungan faktor internal dan eksternal dengan peranan P4S dalam

memberdayakan petani lebih jelasnya dapat digambarkan dalam sebuah

kerangka berpikir, seperti pada Gambar 1.

Gambar 1. Kerangka berpikir hubungan faktor internal dan faktor eksternal

dengan peranan Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S)

dalam memberdayakan petani di Provinsi Lampung.

D. HIPOTESIS

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Sifat kekosmpolitan fasilitator berhubungan nyata dengan peranan P4S

dalam pemberdayaan petani.

Peranan P4S dalam pemberdayaaan

petani (Y)

1. Meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan serta membentuk

sikap positif petani terhadap

perkembangan teknologi.

2. Menyebarkan informasi teknologi

berbasis agribisnis dan

membimbing penerapan teknologi

kepada petani.

3. Mengembangkan model

pembelajaran melalui percontohan

usahatani.

4. Membantu penyuluh pertanian

menyampaikan

rekomendasi/anjuran kepada petani

dan upaya pemecahan masalah.

5. Meningkatkan dan

mengembangkan jiwa

kepemimpinan dan kemandirian

petani.

6. Menumbuhkembangkan jejaring

kerja dan kerjasama.

Faktor Internal

Motivasi kerja (X2)

Ketersediaan sarana dan

prasarana (X3)

Jumlah petani binaan (X4)

Faktor Eksternal

Sistem penghargaan (X5)

Sifat kekosmpolitan (X1)

Page 49: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

33

2. Motivasi kerja fasilitator berhubungan nyata dengan peranan P4S dalam

pemberdayaan petani.

3. Ketersediaan sarana dan prasarana berhubungan nyata dengan peranan P4S

dalam pemberdayaan petani.

4. Jumlah petani binaan berhubungan nyata dengan peranan P4S dalam

pemberdayaan petani.

5. Sistem penghargaan berhubungan nyata dengan peranan P4S dalam

pemberdayaan petani.

Page 50: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

III. METODE PENELITIAN

A. Definisi Operasional Variabel, Pengukuran, dan Klasifikasi

Definisi opersional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai bagaimana

variabel- variabel yang digunakan dalam penelitian ini akan diukur dan

diidentifikasikan. Dari hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat

diuraikan beberapa batasan dan klasifikasi dari variabel-variabel sebagaimana

uraian di bawah ini.

1. Variabel bebas (X)

Berdasarkan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diuraikan

beberapa batasan, dan ukuran dari variabel yang akan diukur. Adapun

variabel X yang akan diukur yaitu faktor-faktor yang berhubungan dengan

peranan P4S dalam pemberdayaan petani yaitu sebagai berikut.

a. Faktor internal, yang terdiri dari:

1) Sifat kekosmopolitan (X1) adalah sifat keterbukaan fasilitator pada

informasi dari berbagai sumber dan menerima ide baru yang

diperlukan melalui interaksi dengan orang lain. Sifat

kekosmopolitan diukur menggunakan pertanyaan berdasarkan lima

indikator, yaitu 1) kemauan dan keterbukaan fasilitator dalam

Page 51: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

35

menerima ide baru, 2) intensitas kontak hubungan fasilitator dengan

pihak luar, 3) frekuensi fasilitator mengakses informasi terbaru, 4)

media yang digunakan fasilitator untuk mengakses informasi, dan 5)

akses perjalanan yang ditempuh untuk memperoleh informasi.

2) Motivasi kerja (X2) adalah dorongan yang bersumber dari dalam diri

fasilitator yang menggerakkan semangatnya untuk mencapai

tujuannya dalam bekerja. Motivasi diukur dengan menggunakan

teknik skoring berdasarkan delapan indikator, yaitu 1) durasi

kegiatannya, 2) frekuensi kegiatannya, 3) persistensinya, 4) devosi

(pengabdian) dan pengorbanan, 5) ketabahan, keuletan dan

ketekunannya, 6) tingkatan aspirasinya, 7) tingkat kualifikasi dari

prestasi, produk atau output yang dicapai dari kegiatannya, 8) arah

sikapnya terhadap sasaran kegiatannya.

3) Ketersediaan sarana dan prasarana adalah kelengkapan sarana dan

prasarana kerja yang dimiliki oleh lembaga P4S yang digunakan

untuk mempermudah dan memperlancar kegiatan penyuluhan dan

pelatihan. Ketersediaan sarana dan prasarana diukur berdasarkan

indikator kelengkapan sarana dan prasarana yang ada dimiliki P4S

sesuai dengan jumlah, kualitas, dan fungsinya, serta

dana/pembiayaan yang digunakan untuk melakukan penyuluhan dan

pelatihan.

b. Faktor eksternal, yang terdiri dari:

1) Jumlah petani binaan (X4) adalah banyaknya petani yang tergabung

dalam binaan P4S, diukur dalam satuan orang. Indikatornya adalah

Page 52: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

36

data jumlah petani dari masing-masing lembaga P4S yang diteliti.

2) Sistem penghargaan (X5) adalah imbalan atau ganjaran yang

diberikan pemerintah kepada fasilitator P4S yang bersifat positif

(reward) maupun yang bersifat negatif (punishment) dalam bentuk

material dan nonmaterial agar dapat bekerja dengan motivasi yang

tinggi dan berprestasi dalam mencapai tujuan kegiatan penyuluhan

dan pelatihan, diukur dengan teknik skoring. Reward merupakan

suatu ganjaran yang diberikan atau dilakukan dalam hasil

penerimaan yang positif berupa pemberian penghargaan seperti

hadiah. Punishment merupakan suatu ganjaran yang diberikan

dalam hasil penerimaan yang bersifat negatif berupa hukuman.

Sistem penghargaan diukur berdasarkan dua indikator, yaitu

pelaksanaan pemberian reward dan punishment, serta kesesuaian

pemberian reward dan punishment.

Tabel 4. Pengukuran variabel bebas faktor internal

No Variabel Parameter Indikator Pengukuran1 Sifat

kekosmpolitanKeterbukaanfasilitatorterhadaphubungankeluar sistemsosial petani

1. Kemauan danketerbukaanfasilitatordalammenerima idebaru

2. Intensitaskontakhubunganfasilitatordengan pihakluar

3. Frekuensifasilitatormengaksesinformasiterbaru

4. Media yang

Diukur dengantehnik skoring:Skor 1 : terbukaSkor 2 : kadang-kadang terbukaSkor 3 : tidakterbukaBanyaknyakontak hubunganyang dilakukansetiap bulan

Banyaknyaakses informasiyang dilakukansetiap bulan

Terdapat lima

Page 53: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

37

Tabel 4. (Lanjutan)

No Variabel X Parameter Indikator Pengukurandigunakanfasilitatoruntukmengaksesinformasi

5. Aksesperjalananyangditempuhuntukmemperolehinformasi

alternatifjawaban yangterlampir dalamkuesioner, laludiukur dengantehnik skoring:Skor 3: apabilamenjawab ≥4alternatif jawabanSkor 2: apabilamenjawab 2-3alternatifjawabanSkor 1: apabilamenjawab 1alternatifjawabanSkor 3: tidakkesulitanSkor 2: sedikitkesulitanSkor 1:kesulitan

2 Motivasi kerja 1. Durasikegiatan

2. Frekuensikegiatan

3. Presistensi

4. Devosi(pengabdiandanpengorbanan)

Lamanya waktumelakukankegiatanBanyaknyakegiatan dalamwaktu 1 tahun

Kesesuaian/ketetapankegiatan dengantujuan

Kerelaanmengorbankanwaktu, uang,dan tenaga

Durasi dalamhitungan menit

Frekuensipertemuan luarkegiatan yangdilakukan setiaptahunKesesuaiantujuanmenggunakanskoringSkor 3: sesuaiSkor 2: kurangSesuaiSkor 1: tidaksesuaiSkor 3: relaSkor 2: kurangrelaSkor 1: tidak

Page 54: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

38

Tabel 4. (Lanjutan)

No Variabel Parameter Indikator Pengukuran

5. Ketabahan,keuletan, dankemauan

6. Tingkataspirasi

7. Tingkatkualifikasi

8. Sikap

Usahamenghadapikesulitan dalammencapai tujuan

Maksud,rencana, cita-cita yang akandicapai

Hasil outputyang dicapaidari kegiatan

Sikap terhadapsasaran dalammembimbingsaatmenghadapikesulitan

relaSkor 3: gigihSkor 2: kuranggigihSkor 1: tidakgigihSkor 3: tercapaiSkor 2: kurangtercapaiSkor 1: tidaktercapaiSkor 3: puasSkor 2: kurangpuasSkor 1: tidakpuasSkor 3:membimbingSkor 2: kurangmembimbingSkor 1: tidakmembimbing

3 Ketersediaansarana danprasarana

Kelengkapansarana danprasarana yangdimiliki P4Sdalam bentukjumlah,kualitas, danfungsi

1. Jumlahsarana danprasaranayang tersedia

2. Kualitassarana danprasarana

3. Fungsisarana danprasarana

4. Dana /pembiayaankegiatanpenyuluhandan pelatihan

Diukur dengantehnik skoring:Skor 3: banyakSkor 2: sedangSkor 1: sedikitSkor 3: baikSkor 2: kurangbaikSkor 1: tidakbaikSkor 3: sangatberfungsiSkor 2: kadang-kadangberfungsiSkor 1: tidakberfungsiSkor 3: tidakterkendalaSkor 2: sedikitterkendalaSkor 1: terkendala

Page 55: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

39

Tabel 5. Pengukuran variabel bebas faktor eksternal

No Variabel Parameter Indikator Pengukuran1 Jumlah

petani binaanPetani yangmenjadi binaanP4S

Jumlah petanibinaan P4S

Jumlah petanibinaan diukurdari total semuapetani binaan P4Sdengan satuanorang.

2 Sistempenghargaan

1. Reward yangdiberikankepadafasilitator

2. Punishmentyangdiberikankepadafasilitator

1. Pelaksanaanpemberianrewardmencakupsiapa yangmemberireward danbentukreward

2. Kesesuaianpemberianreward

1. Pelaksanaanpemberianpunishmentmencakupsiapa yangmemberipunishmentdan bentukpunishment

2. Kesesuaianpemberianpunishment

Sistempenghargaandiukur dengantehnik skoringdenganmenggunakankuesioner. Skor1, 2,3diklasifikasikanmenjadi rendah,sedang, dantinggi.

2. Variabel terikat (Y)

Peranan adalah seluruh pola kebudayaan yang dihubungkan dengan

kedudukan tertentu, mencakup sikap, nilai, perilaku yang ditentukan oleh

masyarakat terhadap anggotanya yang berada pada posisi tertentu.

Peranan Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya P4S (Y) adalah

suatu sikap, nilai, dan perilaku suatu lembaga penyuluhan dan pelatihan

Page 56: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

40

dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan mengembangkan

sikap positif petani baik dari segi kepemimpinan, kemandirian, maupun

penerapan teknologi. Peranan P4S terdapat enam indikator menurut Abbas

(1997) yaitu sebagai berikut :

1) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani, serta membentuk

sikap positif petani terhadap perkembangan teknologi. Pengukuran ini

dilakukan terkait dengan bagaimana fasilitator P4S mengajar dan

mendidik petani untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

mereka melalui penyuluhan dan pelatihan yang diberikan P4S, serta

cara yang digunakan fasilitator P4S dalam menmperkenalkan teknologi

yang baik bagi petani untuk dikembangkan yang berorientasi agribisnis

dan berbasis kearifan lokal.

2) Menyebarkan informasi teknologi dan membimbing penerapan

teknologi kepada petani, yaitu kemampuan fasilitator P4S dalam

menyampaikan informasi yang berorientasi agribisnis kepada petani

dan pelaku usaha pertanian di pedesaan, memfasilitasi penggunaan

media informasi seperti majalah tani, membentuk jaringan komunikasi

antar petani, dan penggunaan internet, serta membimbing penerapan

teknologi kepada petani dengan metode belajar melalui bekerja, baik

kepada petani binaan, petani mitra, dan peserta pelatihan.

3) Mengembangkan model pembelajaran melalui percontohan usahatani.

Dilihat dari kemampuan fasilitator dalam menerapkan model

pembelajaran yang dilakukan melalui percontohan usahatani, seperti

demplot, demfarm, demarea, dan demunit di lahan P4S dan/atau di

Page 57: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

41

lahan sekitarnya, keberhasilan fasilitator P4S membantu petani

mengembangkan usahatani yang dicontoh agar bermanfaat dan

menguntungkan, dan keberhasilan petani dalam mengadopsi

menerapkan informasi usahatani yang dicontohkan.

4) Membantu penyuluh pertanian menyampaikan rekomendasi/anjuran

kepada petani, umpan balik penerapan teknologi, permasalahan, dan

upaya pemecahan masalahnya. Dilihat dari kemampuan fasilitator P4S

dalam memberikan masukan berupa saran dan kritik kepada petani

untuk meningkatkan produktivitas usahatani para petani, keterlibatan

dan keaktifan fasilitator P4S dalam membantu petani menyelesaikan

masalah usahatani mereka.

5) Meningkatkan dan mengembangkan kepemimpinan dan kemandirian

petani. Dilihat dari keberhasilan P4S dalam mengembangkan jiwa

kepemimpinan petani dalam berorganisasi dan kemandirian petani

dalam melakukan usahatani melalui pelatihan kewirausahaan yang

berbasis moral etika dan pelatihan lainnya.

6) Menumbuhkembangkan jejaring kerja dan kerjasama, yang

dimaksudkan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan

pengembangan usaha dan peluang kerjasama atau kemitraan yang

dilakukan P4S dengan berbagai sumber-sumber teknologi, pemasaran,

dan permodalan dalam rangka pelayanan informasi, konsultasi, dan

fasilitasi pemenuhan kebutuhan petani di wilayah pedesaan.

Indikatornya adalah bagaimana upaya fasilitator P4S membantu dan

Page 58: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

42

melatih petani untuk mengembangkan usahanya dan menjalin

kerjasama dengan lembaga lain.

Tabel 6. Pengukuran variabel terikat peranan P4S

No Variabel Parameter Indikator Pengukuran1 Meningkatkan

pengetahuandanketerampilansertamembentuksikap positifpetaniterhadapperkembang-an teknologi

1. Frekuensipenyuluhandan pelatihanpertaniandalam 1tahun

2. Penyuluhandan pelatihantambahanmaterikhusus yangditawarkanP4S

3. Menyusunkegiatanpenyuluhandan pelatihanP4S

4. Sikap petaniterhadapperkembanganteknologi

Banyaknyakegiatan dalamwaktu 1 tahun

Pelaksanaankegiatan,materi yangdiajarkan, danfrekuensikegiatan

Keterlibatanpihak,kesesuaiandenganmasalah, dankeberhasilankegiatanSikap petanidalammenerima danmenerapkanteknologi yangdiajarkanfasilitator P4S

Pengukuranakan dilakukandengan tehnikskoring yangkemudian akandiklasifikasikanmenjadi:Skor 3: tinggiSkor 2 : sedangSkor 1 : rendah

2 Menyebarkaninformasiteknologi danmembimbingpenerapanteknologikepada petani

1. Tersebarnyainformasimengenaiteknologibudidayayangmenguntung-kan bagipetani

Media yangdigunakanfasilitator P4Sdalammenyebarkaninformasi,kegiatanpenyuluhandan pelatihanmengenaiteknologipertanian yangditawarkan

Pengukuranakan dilakukandengan tehnikskoring yangkemudian akandiklasifikasikanmenjadi:Skor 3: tinggiSkor 2 : sedangSkor 1 : rendah

Page 59: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

43

Tabel 6. (Lanjutan)

No Variabel Parameter Indikator Pengukuran

2. Kegiatanbimbingandan prakteklapanganmengenaiteknologiusahatani

3. Pengamatanlangsungsetelahmemberikaninformasimengenaiteknologi

4. Memenuhikebutuhandalam bentuksuatuinformasiuntukkebutuhanusahatani

P4SPelaksanaankegiatanbimbingan danprakteklapangan

Keaktifanfasilitatormendengar,melihat danmembantupenerapanteknologikepada petaniUpayafasilitatormenjawabinformasi yangdibutuhkanpetani

3 Mengembang-kan modelpembelajaranmelaluipercontohanusahatani

1. Memperkenal-kan danmengembang-kan contohusahataniyang baru

2. Membantudalam setiapkegiatanusahataniyang sedangdikembangkanpetani

3. Memfasilitasidanmemberikanketerampilan-

Kegiatanpertemuan,penyuluhandan pelatihanP4S mengenaicontohusahatani baruFasilitator P4Smembantupetanimenerapkandan mengem-bangkanusahatani yangdicontoh agarmenguntung-kanFasilitator P4Smembantudalammenyediakan

Pengukuran akandilakukan dengantehnik skoringyang kemudianakandiklasifikasikanmenjadi:Skor 3: tinggiSkor 2 : sedangSkor 1 :rendah

Page 60: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

44

Tabel 6. (Lanjutan)

No Variabel Parameter Indikator Pengukuranketerampilankhusustentangcontohusahatani

4. Memberikaninformasi danteknologi barumelaluikegiatan studibandingdengan petani/kelompok taniyang berhasil

5. Keberhasilanpetani dalammenerapkanusahatani yangdicontohkan

sarana danprasaranadalammelakukanpercontohanusahatani,mengajarkancara budidayadan teknologiyang tepatKegiatan studibanding yangdilakukanpetani binaanP4S denganpetani/kelompok taniberhasil

Penerapanusahatani yangdilakukan petani

4 Membantupenyuluhpertanianmenyampai-kanrekomendasi/anjurankepadapetani, danupayapemecahanmasalahnya

1. Kemampuanfasilitator P4Sdalammemberikanmasukankepada petaniuntukmeningkatkanproduktivitasusahatani parapetani

2. Keterlibatandan keaktifanfasilitator P4Sdalammembantupetanimenyelesaikan

Memberikananjuran berupakritik dan saranmengenaiteknologi yangmenguntungkandan menawarkanalternatifperubahan darisegi teknis,ekonomis,maupun nilai-nilai budayasetempatMenanggapipermasalahandan terhadappermasalahanyang dihadapipetani denganmemberikan

Pengukuranakan dilakukandengan tehnikskoring yangkemudian akandiklasifikasikanmenjadi:Skor 3: tinggiSkor 2 : sedangSkor 1 : rendah

Page 61: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

45

Tabel 6. (Lanjutan)

No Variabel Parameter Indikator Pengukuranmasalahusahatanimereka

solusi,berkonsultasipada lembagapenelitian atauperguruantinggi melaluipenyuluhpertanian jikadibutuhkan.

5 Meningkat-kan danmengembang-kankepemimpin-an dankemandirianpetani

1. Melatihkepemimpinandankemandirianpetani melaluipelatihankewirausahaanyang berbasismoral etikadan pelatihanlainnya

2. Pemberdayaanpetani denganmengembang-kan usahatani

3. Melatihkemandirianpetani dalammengatasipermasalahanbaik dalam halpermodalan,saranaproduksi,teknologi danpemasaran

Keberhasilanfasilitator P4Sdalammengembang-kan kelembaga-an petani,mengadakanpelatihankewirausahaan,melakukankegiatan studipetani, danmemberikanmotivasi petanidalammelakukanusahatani

Pengukuranakan dilakukandengan tehnikskoring yangkemudian akandiklasifikasikanmenjadi:Skor 3: tinggiSkor 2 : sedangSkor 1 : rendah

6 Menumbuh-kembangkanjejaringkerja dankerjasama

1. Keaktifanfasilitator P4Sdalam melatihdan membantupetanimenjalinkerjasamadenganlembaga lainbaik yang

Kerjasama/kemitraanyang dilakukanpetani baikdalam halteknologi,pemasaran,danpermodalan

Pengukuranakan dilakukandengan tehnikskoring yangkemudian akandiklasifikasikanmenjadi:

Page 62: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

46

Tabel 6. (Lanjutan)

No Variabel Parameter Indikator Pengukuranberbadanhukum maupuntidak berbadanhukum

2. Keberhasilanfasilitatordalammengembang-kan skala usahapetani

Perkembanganskala usahayangdijalankan olehpetani

Skor 3: tinggiSkor 2 : sedangSkor 1 : rendah

Banyaknya kelas dalam penelitian ini ditentukan secara sengaja, yaitu

sebanyak tiga kelas. Hal ini berdasarkan pertimbangan untuk memudahkan

pengklasifikasian atau berdasarkan kepraktisan semata-mata. Kemudian,

untuk menentukan jarak antar kelas (interval kelas) pada setiap variabel akan

menggunakan rumus Sturges (Dajan, 1986) yaitu sebagai berikut:

Keterangan :Z = Interval kelasX = Nilai tertinggiY = Nilai terendahk = Banyaknya kelas/kategori

B. Lokasi, Waktu, dan Responden Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya

(P4S) yang ada di Kabupaten Lampung Tengah, yaitu P4S Mitra Tani

Mandiri di Desa Siderejo Kecamatan Bangun Rejo, P4S Sama Maju di Desa

Asto Mulyo Kecamatan Punggur, P4S Ras Andani di Desa Onoharjo

Kecamatan Terbanggi Besar, dan P4S Budidaya di Desa Karang Endah

Kecamatan Terbanggi Besar. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja

k

YXZ

Page 63: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

47

(purposive sampling) dengan pertimbangan bahwa Kabupaten Lampung

Tengah dipilih melalui rekomendasi dari Balai Pelatihan Pertanian (BPP)

Provinsi Lampung sebagai daerah yang memiliki lembaga P4S yang telah

memperoleh klasifikasi kelas pemula, madya dan utama, seperti terlihat pada

Tabel 1 dan Tabel 2. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Februari-

Maret 2018.

Responden dalam penelitian ini adalah fasilitator dan petani binaan P4S.

Jumlah fasilitator P4S yang ada sebanyak 23 orang yang tersebar pada empat

lembaga P4S yang diteliti. Populasi petani binaan P4S yang ada di

Kabupaten Lampung Tengah sebanyak 106 orang. Penentuan jumlah petani

sampel pada penelitian ini berdasarkan rumus Yamane (dalam Rakhmat,

2004) sebagai berikut:

n=N

Nd2+1Keterangan:n : Jumlah sampelN : Jumlah populasid : Tingkat presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 90%)

Dengan demikian, berdasarkan rumus tersebut, diperoleh sebesar 51

responden, dengan perhitungan sebagai berikut.

n =106

106 (0,1)2+1= 51 orang

Setelah diperoleh 51 responden dari populasi petani binaan P4S, untuk

menentukan besar jumlah responden petani dalam tiap-tiap desa

menggunakan rumus alokasi proporsional sample (Nasir, 1988), yaitu

sebagai berikut:

Page 64: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

48

nh= Nh

Nx n (1.1)

Keterangan :nh = Jumlah sampel petani di wilayah binaan P4SNh = Jumlah populasi petani di wilayah binaan P4Sn = Jumlah sampel petani secara keseluruhanN = Jumlah populasi petani secara keseluruhan

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan persamaan (1.1) tersebut,

diperoleh jumlah petani sampel masing-masing wilayah binaan P4S dapat

dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Jumlah fasilitator dan petani sampel setiap wilayah binaan P4S diKabupaten Lampung Tengah

No. Nama P4SJumlah

Fasilitator P4SJumlah Populasi

Petani Binaan P4SJumlah Sampel

Petani Binaan P4S1 Sama Maju 6 28 142 Mitra Tani

Mandiri8 32 15

3 Ras Andani 5 26 124 Budidaya 4 20 10

Jumlah 23 106 51Sumber : P4S Kabupaten Lampung Tengah, 2016

Pengambilan sampel petani akan dilakukan dengan metode simple random

sampling (acak sederhana), yaitu metode yang digunakan untuk memilih

sampel dari populasi dengan cara sedemikian rupa sehingga setiap anggota

populasi mempunyai peluang yang sama besar untuk diambil sebagai sampel

(Soegiarto dkk, 2003).

C. Metode Penelitian dan Pengumpulan Data

Metode yang digunakan adalah metode survei (Singarimbun, 1995) yaitu

penelitian yang mengambil sampel menggunakan kuesioner sebagai

Page 65: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

49

pengumpul data. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

primer dan data sekunder. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan

data primer melalui dua metode, yaitu:

1. Wawancara, yang merupakan cara untuk memperoleh data dan informasi

dari seseorang atau subjek yang diteliti, dalam hal ini petani binaan P4S.

Wawancara merupakan alat untuk memperoleh data dan informasi dengan

bertanya kepada responden mengenai peranan P4S dan hal lainnya yang

berkaitan dengan tujuan penelitian. Tanya jawab dalam proses wawancara

dilakukan dengan memberikan instrumen berupa kuesioner.

2. Observasi atau pengamatan langsung, dilakukan dengan tujuan untuk

mengembangkan pemahaman menyeluruh dan mendalam tentang kejadian

nyata dalam lokasi penelitian.

Data sekunder diperlukan sebagai tambahan informasi yang diperoleh melalui

studi kepustakaan, buku-buku, laporan, data umum potensi desa, penyuluh

pertanian, instansi, serta lembaga yang berkaitan dengan penelitian ini,

seperti Dinas Pertanian Provinsi Lampung, Balai Pelatihan Pertanian (BPP)

Provinsi Lampung, BPS Kabupaten Lampung Tengah, BPS Provinsi

Lampung, dan literatur lainnya serta laporan-laporan dan jurnal-jurnal ilmiah

yang berhubungan dengan penelitian.

D. Metode Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan metode analisis deskriptif,

tabulasi, dan statistik non parametrik. Analisis data dilakukan secara

kuantitatif, untuk menjawab tujuan penelitian tentang peranan Pusat Pelatihan

Page 66: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

50

Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) dalam memberdayakan petani dan

mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan peranan P4S dalam

pemberdayaan petani di Kabupaten Lampung Tengah.

Tujuan pertama pada penelitian ini dijawab secara deskriptif. Selanjutnya,

untuk menguji hipotesis guna melihat hubungan antara variabel bebas (X) dan

variabel terikat (Y), maka menggunakan analisis peringkat korelasi Rank

Spearman. Hal ini karena korelasi jenjang Rank Spearman yang biasa

disebut korelasi berjenjang (rs), kegunaannya adalah untuk mengukur tingkat

hubungan antara dua variabel atau variabel bebas dengan variabel terikat

yang berskala ordinal (Riduwan, 2010). Dalam menentukan signifikasi nilai

rs dengan melihat tabel harga-harga kritis rs korelasi Rank Spearman.

Menurut Siegel (1997), rumus koefisien korelasi Rank Spearman (rs) adalah :

rs =6∑ di2n

i=1

N3-NKeterangan :rs = Koefisien korelasidi = Selisih antara ranking dari variabelN = Jumlah sampel

Penelitian ini memiliki dua variabel, kedua variabel saling berpasangan, data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah data ordinal, dan sumber data

antar variabel tidak sama. Jika terdapat peringkat yang sama atau rank

kembar baik pada variabel X maupun pada variabel Y, maka dibutuhkan

faktor koreksi t (Siegel, 1997) dengan rumus sebagai berikut:

22

222

2

YX

diYXrs

Page 67: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

51

Keterangan :X2 = Jumlah kuadrat variabel X yang dikoreksiY2 = Jumlah kuadrat variabel Y yang dikoreksiTX = Jumlah faktor koreksi variabel XTy = Jumlah faktor koreksi variabel YT = Faktor koreksit = Banyaknya observasi berangka sama pada peringkat tertentun = Jumlah sampel

Pengujian hipotesis dan kaidah dalam pengambilan keputusan adalah:

1. Jika sig. (2-tailed) ≤ α, maka H1 diterima, pada (α) = 0,05 berarti terdapat

hubungan antara kedua variabel yang diuji.

2. Jika sig. (2-tailed) > α, maka H1 ditolak, pada (α) = 0,05 berarti tidak

terdapat hubungan antara kedua variabel yang diuji.

XTnn

X12

32

YTnn

Y12

32

12

3 ttT

Page 68: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

52

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Tengah

1. Keadaan Geografis

Kabupaten Lampung Tengah merupakan salah satu kabupaten yang terletak

di Provinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah secara geografis terletak

pada 104°35' sampai dengan 105°50' Bujur Timur dan 4°30' sampai dengan

4°15' Lintang Selatan. Luas wilayah Kabupaten Lampung Tengah seluas

4.789,62 Km, yang terletak pada Bagian Tengah Provinsi Lampung,

berbatasan dengan:

a. Sebelah Utara dengan Kabupaten Lampung Utara

b. Sebelah Selatan dengan Kabupaten Pesawaran

c. Sebelah Timur dengan Kabupaten Lampung Timur dan Kota Metro

d. Sebelah Barat dengan Kabupaten Tanggamus dan Lampung Barat

2. Keadaan Iklim

Lampung Tengah secara umum beriklim tropis humid dengan angin laut

bertiup dari Samudera Indonesia dengan kecepatan angin rata-rata 5,83

Km/jam. Memiliki temperatur rata-rata berkisar antara 26°C – 28°C pada

Page 69: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

53

daerah dataran dengan ketinggian 30-60 meter. Temperatur maksimum yang

sangat jarang dialami adalah 33° C dan juga temperatur minimum 22° C.

Sebagian besar wilayah Kabupaten Lampung Tengah berada pada ketinggian

15-65 meter dari permukaan laut dan memiliki kemiringan lereng antara 0-2

persen (92,29 %). Jenis tanah didominasi oleh jenis latosol dan podsolik

merah (Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung Tengah, 2017).

3. Keadaan Penduduk

Penduduk Kabupaten Lampung Tengah terdiri dari penduduk etnis Lampung

dan pendatang. Penduduk asli yang bermukim di Kabupaten Lampung

Tengah terdiri dari masyarakat Kebuaian Abung Siwo Migo dan masyarakat

Pubian. Penduduk pendatang, terdiri dari kelompok masyarakat Semendo,

Banten, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Bali, Batak, dan

berbagai suku yang ada di Indonesia. Keadaan penduduk Kabupaten

Lampung Tengah tahun 2017 secara rinci dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Keadaan penduduk Kabupaten Lampung Tengah tahun 2017

No Keadaan Penduduk Keterangan1 Jumlah penduduk keseluruhan (jiwa)

- Jumlah penduduk laki-laki (jiwa)- Jumlah penduduk perempuan (jiwa)

1.214.720619.089595.631

2 Sex ratio 103,943 Kepadatan penduduk (jiwa per km) 2424 Rata-rata pertumbuhan penduduk (persen per tahun) 4,895 Komposisi penduduk :

a. Kelompok umur 0-14 tahun (persen per tahun)b. Kelompok umur 15-64 tahun (persen per tahun)c. Kelompok umur >65 tahun (persen per tahun)

30655

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung Tengah, 2017

Page 70: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

54

4. Gambaran Umum Pertanian

Kabupaten Lampung Tengah adalah satu daerah penyangga pangan di

Provinsi Lampung, pemerintah Kabupaten Lampung Tengah dalam empat

tahun terakhir terus memperkuat pembangunan sektor pertanian. Sebagian

besar penggunaan lahan di Kabupaten Lampung Tengah dimanfaatkan untuk

sektor pertanian, oleh sebab itu sektor pertanian memiliki kontribusi yang

cukup besar sebagai sumber pendapatan dan mata pencaharian pokok

penduduk di Kabupaten Lampung Tengah. Distribusi penggunaan lahan

pertanian pada Kabupaten Lampung Tengah dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Distribusi penggunaan lahan di Kabupaten Lampung Tengah

PenggunaanLahan

Realisasi dalam 1 Tahun (Ha)Tidak

DiusahakanJumlahDitanami Padi Tidak

DitanamiPadi3 kali 2 kali 1 kali

Lahan SawahIrigasi Teknis 3.741 27.055 16.054 1.072 47.922Irigasi ½ Teknis 580 2.444 574 3.598Irigasi Sederhana 345 2.156 409 2.910Irigasi desa 240 2.433 345 22 238 3.278Tadah Hujan 5.917 4.936 18 10.871Lebak 20 1.925 6.118 8.063PolderJumlah 4.926 41.930 28.519 1.094 256 76.725Lahan Bukan Sawaha. Tegal/Kebun 64.108b. Ladang/Huma 146.992c. Perkebunan 17.058d. Kolam/Tebat/ Empang 1.260f. Sementara tidak diusahakan 623g. Lainnya (pekarangan yg ditanami pertanian dll) 19.259Jumlah 249.300Jumlah Total 326.025

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung Tengah, 2017

Page 71: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

55

Tabel 9 dapat diketahui bahwa secara mayoritas lahan pertanian yang ada di

Kabupaten Lampung Tengah lebih dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian

bukan sawah yaitu seluas 249.300 Ha, dan hanya 76.725 Ha yang

dimanfaatkan dalam kegiatan pertanian lahan sawah. Berdasarkan data

tersebut maka dapat diketahui bahwa secara mayoritas lahan pertaniaan yang

ada di Kabupaten Lampung Tengah dimanfaatkan dalam kegiatan usahatani

bukan sawah, yaitu perladangan dan huma dengan jumlah pemanfaatan lahan

seluas 146.992 Ha.

Sistem pengairan irigasi di Kabupaten Lampung Tengah sudah dimulai sejak

tahun 1930-an melalui sistem irigasi teknis bendungan Argoguruh yang

memanfaatkan aliran sungai Way Sekampung dan juga berasal dari

bendungan Batu Tegi. Saluran irigasi ini mampu mengairi areal sawah seluas

lebih kurang 60.000 Ha meliputi areal sawah yang berada di Kecamatan

Trimurjo, Punggur, Seputih Raman dan daerah sekitarnya.

B. Gambaran Umum P4S di Kabupaten Lampung Tengah

Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) yang ada di Kabupaten

Lampung Tengah telah dibentuk sejak dikeluarkannya Peraturan Menteri

Pertanian (Pementan) No. 3 Tahun 2010 tentang Pedoman Pembinaan

Kelembagaan Pelatihan Pertanian Swadaya. Balai Pelatihan Pertanian (BPP)

Provinsi Lampung memperkenalkan P4S kepada masyarakat tani di Provinsi

Lampung sebagai suatu kelembagaan pelatihan petani yang dapat langsung

Page 72: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

56

berperan aktif dalam pembangunan pertanian melalui pengembangan dan

pemberdayaan masyarakat tani dalam bentuk pelatihan dan penyuluhan.

Pada mulanya, BPP Provinsi Lampung melakukan pemilihan dan

penyeleksian seluruh petani maupun kelompok tani yang ada di kabupaten

Lampung Tengah berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, kemudian

terpilih beberapa orang petani yang memiliki potensi dalam mengembangkan

usahataninya sebagai suatu percontohan yang layak untuk ditiru dan

dilakukan oleh petani lainnya. BPP Provinsi Lampung melakukan

penunjukan langsung kepada beberapa petani tersebut untuk mempersiapkan

dan mengurus pembentukan kelembagaan pelatihan pertanian swadaya, yang

dikenal dengan P4S. Lembaga P4S yang telah berdiri di Kabupaten

Lampung Tengah yaitu sebagai berikut.

Tabel 10. P4S di Kabupaten Lampung Tengah

NoNamaP4S

Lokasi P4SKelasP4S

TahunKlasifikasi

P4S

JumlahFasilitator

P4S

JumlahPetani

Binaan P4S1 Mitra

TaniMandiri

Desa Sidorejo,KecamatanBangun Rejo

Madya 2016 8 28

2 SamaMaju

Desa Astomulyo,KecamatanPunggur

Utama 2014 6 32

3 RasAndani

Desa Onoharjo,KecamatanTerbanggi Besar

Pemula 2014 5 26

4 Budidaya Desa KarangEndah,KecamatanTerbanggi Besar

Pemula 2014 4 20

Jumlah 23 106Sumber : Balai Pelatihan Pertanian Provinsi Lampung, 2017

Page 73: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

57

1. P4S Mitra Tani Mandiri

a. Lokasi P4S Mitra Tani Mandiri

P4S Mitra Tani Mandiri berada di Dusun V, Desa Sidorejo, Kecamatan

Bangun Rejo, Kabupaten Lampung Tengah. Desa Sidorejo merupakan

salah satu dari 16 desa di wilyah Kecaamatan Bangunrejo dengan

mayoritas penduduk asli dari Jawa Tengah.

b. Profil P4S Mitra Tani Mandiri

P4S Mitra Tani Mandiri telah didirikan sejak tanggal 9 Juni 2010 yang

diketuai oleh Bapak Rismanto. Visi dan misi dari P4S Mitra Tani Mandiri

adalah sebagai berikut:

Visi : “Terwujudnya masyarakat pertanian yang lebih cerdas, terampil,

mandiri, produktif yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan

selaku mengembangkan diri secara positif sesuai dengan teknologi

yang berkembang”.

Misi : “Mengembangkan dan memfasilitasi kegiatan-kegiatan petani dan

masyarakat pedesaan dalam kebutuhan informasi dan teknologi

pertanian untuk kesejahteraan hidup petani dan organisasi petani”.

Dasar hukum dan strategi dalam pembentukan dan pelaksanaan kegiatan

yang dilakukan P4S Mitra Tani Mandiri, yaitu:

1. Permentan No.200/KPTS/OT.140/7/2005 tentang organisasi dan tata

kerja departemen pertanian.

2. Undang-Undang No.16 Tahun 2006 tentang sistem penyuluhan

Pertanian, perikanan dan kehutanan.

Page 74: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

58

3. Permentan No. 03/Permentan/PP.410/1/2010 tentang Pedoman

Pembinaan Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya.

4. Permentan No. 46/Permentan/OT.140/2014 tentang Pedoman Penilaian

Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya Berprestasi.

P4S Mitra Tani Mandiri mempunyai 32 orang petani binaan yang berasal

dari kelompok tani dan desa yang berbeda. Komoditas utama yang

dibudidayakan oleh petani binaan P4S Mitra Tani Mandiri adalah jamur

yang dikelola secara perorangan. P4S Mitra Tani Mandiri menawarkan

berbagai macam pelatihan kepada petani baik petani binaan, maupun

petani di luar binaan, calon petani, pengelola P4S lain, dan para pelaku

agribisnis lain yang memiliki minat untuk mempelajari budidaya yang

diterapkan oleh petani binaan P4S Mitra Tani Mandiri, khususnya

budidaya jamur. Adapun beberapa pelatihan-pelatihan yang ditawarkan

oleh P4S Mitra Tani Mandiri adalah sebagai berikut:

1. Pelatihan budidaya jamur, antara lain jamur tiram, jamur merang, jamur

kuping, dan jamur Lingzhi

2. Pelatihan budidaya jagung

3. Pelatihan pembuatan pupuk organik (mol)

4. Pelatihan pembuatan kuliner jamur, seperti keripik jamur, lumpia

jamur, nugget jamur, bakso jamur, dan sebagainya

5. Pelatihan pembuatan anyaman

P4S Mitra Tani Mandiri tidak hanya memasarkan dan menjual hasil

produksi jamur dan olahan jamur, melainkan juga menjual banglog dan

Page 75: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

59

bibit jamur. Produk yang dijual P4S Mitra Tani Mandiri telah dipasarkan

menyebar ke berbagai daerah, baik di Kabupaten Lampung Tengah

maupun di luar Kabupaten Lampung Tengah, bahkan di luar Provinsi

Lampung. Daerah pemasaran banglog, bibit, dan hasil produksi jamur P4S

Mitra Tani Mandiri adalah sebagai berikut:

1. Kabupaten Lampung Tengah, yaitu Kecamatan Bangunrejo dan

sekitarnya, Kecamatan Banjar sari, Kota Baru, Kecamatan Padang Ratu,

Kecamatan Kalirejo, dan Kecamatan Sendang Agung

2. Kecamatan Adiluwih, Bandung Baru, Kabupaten Pringsewu

3. Desa Sri Rejeki, Desa Gerning, Kabupaten Pesawaran

4. Kota Bandarlampung

5. Indo Lampung

6. Menggala, Kabupaten Tulang Bawang

7. Way Tuba, Kabupaten Way Kanan

8. Palembang dan Bengkulu

c. Sumberdaya Manusia (SDM) P4S Mitra Tani Mandiri

Tenaga fasilitator yang ada di P4S Mitra Tani Mandiri adalah narasumber

dari dalam P4S itu sendiri dan narasumber dari luar P4S Mitra Tani

Mandiri yang telah diminta sebagai salah satu fasilitator dalam kegiatan

permagangan petani di P4S Mitra Tani Mandiri. Fasilitator yang berasal

dari dalam P4S Sama Maju terdiri dari pengelola dan petani maju yang

dianggap layak dan memenuhi persyaratan sebagai fasilitator di P4S Sama

Maju.

Page 76: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

60

Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh fasilitator sebagaimana

yang dijelaskan dalam buku “Pedoman Permagangan Petani di P4S”

adalah sebagai berikut:

1. Berhasil dalam usaha agribisnis (usahatani yang dijalankan layak ditiru

atau dicontoh bagi petani lainnya)

2. Menguasai bidangnya atau sering mengikuti pelatihan di bidangnya

3. Mampu menerapkan prinsip pembelajaran orang dewasa

4. Mampu menciptakan iklim belajar-mengajar yang kondusif

5. Mampu menyiapkan materi belajar berupa lembar persiapan

pembelajaran yang sistematis dan mudah dimengerti atau modul

6. Mampu menggunakan alat bantu belajar-mengajar yang sederhana

7. Mampu mengevaluasi hasil belajar-mengajar.

Dalam rangka mendukung kelancaran dan efektivitas proses penyuluhan

dan pelatihan yang dilakukan P4S Mitra Tani Mandiri, pengelola P4S

biasanya akan mengajukan permohonan bantuan sebagai fasilitator kepada

narasumber yang berasal dari luar P4S Mitra Tani Mandiri yang berasal

dari instansi-instansi terkait sesuai dengan materi penyuluhan dan

pelatihan. Permohonan bantuan fasilitator tersebut dilakukan dengan

mengirimkan surat permohonan kepada fasilitator yang bersangkutan.

Data fasilitator di P4S Mitra Tani Mandiri dapat dilihat pada Tabel 11.

Page 77: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

61

Tabel 11. Data fasilitator P4S Mitra Tani Mandiri

No Keterangan Fasilitator1 Dari dalam P4S Mitra

Tani Mandiri1. Pengelola P4S2. Petani maju :

a. Nursidyb. A.Gozhien Assy

2 Dari luar P4S 1) P4S Metro Lestari, P4S L-Jamur, dll2) PPL Bangunrejo3) KUPTD HUTBUN Bangunrejo4) KUPT PHT Bangunrejo5) BP3K Bangunrejo6) BPP Lampung, dan lain-lain

Sumber : P4S Mitra Tani Mandiri, 2017

d. Struktur Organisasi P4S Mitra Tani Mandiri

Struktur organisasi dan kepengelolaan P4S Mitra Tani Mandiri berbentuk

lini dan staf. Bentuk struktur organisasi dan kepengelolaan P4S Sama

Maju dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Bentuk struktur organisasi dan kepengelolaan P4S Mitra TaniMandiri

Ketua

Rismanto

Pembina

BPP, BP3K

Sekretaris

Sukarman

Bendahara

Siti Ngaisah

Bidang Humas

Roni Yahya

Bidang Pelatihan

Suginah

Seksi Pemasaran

Eman Supriyanto

Pelindung

Bupati

Page 78: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

62

Berdasarkan Gambar 2, tugas dan fungsi masing-masing jabatan atau

pekerjaan fasilitator P4S Mitra Tani Mandiri yaitu ketua P4S memiliki lini

(garis) komando dan garis pertanggung jawaban langsung kepada

sekretaris, bendahara dan masing-masing bidang yang ada yaitu bidang

hubungan masyarakat (humas), bidang pelatihan, dan bidang pemasaran,

serta anggota. Bidang hubungan masyarakat bertanggung jawab untuk

menjalin hubungan yang harmonis dengan petani binaan maupun petani

luar binaan, serta masyarakat yang ada di sekitar lokasi P4S Mitra Tani

Mandiri. Bidang pelatihan memiliki tanggung jawab untuk

mempersiapkan pelatihan-pelatihan yang akan diadakan oleh P4S Mitra

Tani Mandiri sesuai dengan rencana kerja, perkembangan teknologi, dan

masalah-masalah pertanian yang dikeluhkan oleh petani, serta

mengkoordinir pelaksanaan Diklat bagi para peserta pelatihan. Bidang

pemasaran bertanggung jawab dalam membantu petani untuk

mempromosikan dan memasarkan komoditas dan produk pertanian yang

dihasilkan oleh petani binaan P4S.

2. P4S Sama Maju

a. Lokasi P4S Sama Maju

P4S Sama Maju terletak di Desa Astomulyo, Kecamatan Punggur,

Kabupaten Lampung Tengah. Desa Astomulyo memiliki lahan secara

keseluruhan seluas 3.050 Ha. Desa ini terletak kurang lebih 2 km dari

Ibukota Kecamatan, 8 km dari Ibukota Kabupaten, dan 48 km dari Ibukota

Provinsi.

Page 79: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

63

b. Profil P4S Sama Maju

P4S Sama Maju yang diketuai oleh Bapak Supardi didirikan pada tanggal

3 Juni 2010. Visi dan misi dari P4S Sama Maju adalah sebagai berikut:

Visi : “Terbentuknya masyarakat pertanian yang produktif dan berdaya

saing demi mewujudkan kesejahteraan”.

Misi :

1) Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan informasi dan teknologi

pertanian bagi petani dan organisasi petani.

2) Mengembangkan benih tanaman unggul untuk menghasilkan produk

pangan yang berkualitas.

P4S Sama Maju memiliki kegiatan usaha di bidang pembenihan padi. P4S

Sama Maju mempunyai 28 orang petani binaan yang berasal dari kelompok

tani yang berbeda di Desa Astomulyo. Selain itu, P4S Sama Maju juga

mempunyai delapan kelompok tani mitra penangkar benih padi yang berada

di kecamatan berbeda, selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12. Daftar kelompok tani mitra penangkar benih padi P4S SamaMaju

No Kecamatan Desa Kelompok Tani LuasLahan (Ha)

1 Punggur 1. Ngesti Rahayu2. Mojopahit

Rukun DamaiHarapan Maju

2525

2 Trimurjo 1. Pujo Asri2. Purwo Adi

Tani MajuNgudi Makmur

2040

3 Kota Gajah 1. Kota Gajah2. Sumberejo

Dewi Sri IISumber Alam

2520

4 Bumi Ratu Nuban Bumi Rahayu Hayong Maju 405 Bekri Mediun Aman Jaya 406 Padang Ratu Karang Tanjung Karya Makmur 30

Jumlah 265Sumber : Profil P4S Sama Maju, 2017

Page 80: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

64

P4S Sama Maju menawarkan pelatihan kepada petani baik petani binaan,

maupun petani di luar binaan, petani mitra, calon petani, pengelola P4S

lain, dan para pelaku agribisnis lain yang memiliki minat untuk belajar.

Adapun pelatihan yang ditawarkan oleh P4S Sama Maju adalah pelatihan

pembenihan padi, pelatihan produksi benih tanaman, pelatihan pembuatan

pupuk organik dan biogas. Pemasaran benih padi yang diproduksi P4S

Sama Maju telah menyebar ke berbagai daerah di Provinsi Lampung,

selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13. Pemasaran benih padi P4S Sama Maju

No Penyalur Kecamatan Kabupaten Keterangan1 Narto Bumi Ratu Nuban Lampung Tengah Gapoktan/P3A2 Satimin Bumi Ratu Nuban Lampung Tengah Kelompok tani3 Sarkun Gunung Sugih Lampung Tengah Gapoktan/P3A4 Katiman Punggur Lampung Tengah Kelompok

tani/P3A5 H. Gunawan Seputih Raman Lampung Tengah Kios Saprotan6 H. Lukman Bandar Jaya Lampung Tengah Kios Saprotan7 H. Suwarno Terbanggi Besar Lampung Tengah Kios Saprotan8 Ihsan Natar Lampung Selatan Gapoktan9 Sang Hyang

SeriPekalongan Lampung Timur PT. Sang Hyang

Seri10 Pardi Punggur Lampung Tengah CV. Maju

Bersama11 Rohmat Bekri Lampung Tengah Gapoktan12 Sukimin Tataan Pesawaran Gapoktan/

KTNA13 Giris Tegineneng Pesawaran Kelompok tani14 Romlah Padang Ratu Lampung Tengah Gapoktan

Sumber : Profil P4S Sama Maju, 2017

c. Sumberdaya Manusia (SDM) P4S Sama Maju

Tenaga fasilitator yang ada di P4S Sama Maju adalah narasumber dari

dalam P4S itu sendiri dan narasumber dari luar P4S Sama Maju yang telah

diminta sebagai salah satu penyuluh/pelatih dalam kegiatan permagangan

Page 81: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

65

petani di P4S Sama Maju. Fasilitator yang berasal dari dalam P4S Sama

Maju terdiri dari pengelola P4S dan seorang petani maju yang dianggap

layak dan memenuhi persyaratan sebagai fasilitator di P4S Sama Maju.

Fasilitator dari luar P4S Sama Maju berasal dari kelompok tani sekitar dan

narasumber dari P4S lain dengan keahlian sejenis, serta instansi-instansi

terkait sesuai dengan materi pelatihan. Data fasilitator yang ada di P4S

Sama Maju dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14. Data fasilitator P4S Sama Maju

No Keterangan Fasilitator1 Dari dalam P4S Sama

Maju1) Pengelola P4S2) Petani maju : Suwandi

2 Dari luar P4S 1) P4S Metro Lestari, P4S SejahteraBersama, dll

2) PPBTPH Lampung Tengah3) PPL Punggur4) BP3K Punggur5) BPP Lampung

Sumber : P4S Sama Maju, 2017

d. Struktur Organisasi P4S Sama Maju

Struktur organisasi dan kepengelolaan P4S Sama Maju berbentuk lini dan

staf. Bentuk struktur organisasi dan kepengelolaan P4S Sama Maju dapat

dilihat pada Gambar 3.

Page 82: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

66

Gambar 3. Bentuk struktur organisasi dan kepengelolaan P4S Sama Maju

Berdasarkan Gambar 3, tugas dan fungsi masing-masing jabatan atau

pekerjaan fasilitator P4S Sama Maju yaitu ketua P4S memiliki lini (garis)

komando dan garis pertanggung jawaban langsung kepada sekretaris,

bendahara dan masing-masing seksi yang ada yaitu seksi pelatihan, seksi

pemasaran, dan seksi lain-lain.

1) Seksi pelatihan bertugas untuk mengkoordinir pelaksanaan diklat bagi

para petani binaan, petani mitra dan peserta diklat.

2) Seksi pemasaran bertugas dalam mengkoordinir pemasaran hasil

produksi.

3) Seksi lain-lain bertugas dalam membantu seksi lainnya dalam

menjalankan tugasnya dan sebagai fasilitator bersama ketua dan seksi

pelatihan dalam memberikan penyuluhan dan pelatihan yang diadakan

oleh P4S Sama Maju.

Pelindung

Bupati

Ketua

Supardi

Pembina

BPP, BP3K

Sekretaris

Eka Mulyawati

Bendahara

Sujito

Seksi Pelatihan

Doni Effendiendi

Seksi Pemasaran

Siti Munjiyah

Seksi Lain-lain

Suwandi

Page 83: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

67

3. P4S Ras Andani

a. Lokasi P4S Ras Andani

P4S Ras Andani terletak di Desa Onoharjo, Kecamatan Terbanggi Besar,

Kabupaten Lampung Tengah. Desa Onoharjo adalah sebuah desa

transmigrasi dari pulau Jawa yang terdiri dari 225 kepala keluarga, berdiri

pada tahun 1962 yang termasuk dalam Kecamatan Seputih Mataram. Pada

tahun 1972 akibat perluasan wilayah, kedudukan Desa Onoharjo

dipindahkan ke Kecamatan Terbanggi Besar.

b. Profil P4S Ras Andani

P4S Ras Andani didirikan oleh Bapak Suharno sejak tanggal 29 Mei 2010.

P4S Ras Andani memiliki 26 petani binaan yang berasal dari Desa

Onoharjo. Pada awalnya, P4S Ras Andani memiliki kegiatan usaha dalam

bidang ternak sapi dan budidaya ikan air tawar. Namun, karena

keuntungan lebih besar yang diterima petani binaan dalam budidaya ikan

air tawar, maka dalam perkembangannya usaha pokok dari P4S Ras

Andani adalah budidaya ikan air tawar, seperti gurame, nila, dan lele.

Adapun usaha penunjang yang dijalankan oleh para petani binaan P4S Ras

Andani, seperti petani tanaman pangan, petani kebun, peternak sapi dan

kambing. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, P4S Ras Andani

memiliki visi dan misi yaitu sebagai berikut:

Visi : “Terwujudnya peningkatan kesejahteraan masyarakat petani

dengan budidaya pertanian.”

Page 84: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

68

Makna yang terkandung dari visi tersebut adalah peningkatan yang artinya

pendapatan keluarga bertambah setelah melakukan budidaya, sedangkan

yang dikatakan sejahtera adalah terpenuhinya segala kebutuhan.

Misi :

1. Bekerjasama dengan baik antar petani binaan.

2. Saling mengisi dan percaya antara petani binaan, dan petani binaan

dengan pengelola.

3. Tanggung jawab pengelola terhadap petani binaannya.

4. Pembinaan secara rutin dari PPL dan pihak terkait kepada pengelola

dan petani binaan.

P4S Ras Andani menawarkan pelatihan kepada petani baik petani binaan,

maupun petani di luar binaan, calon petani, pengelola P4S lain, dan para

pelaku agribisnis lain yang memiliki minat untuk mempelajari budidaya

yang dijalankan oleh P4S Ras Andani. Adapun pelatihan yang ditawarkan

oleh P4S Ras Andani adalah pelatihan budidaya ikan air tawar seperti

gurame, nila, dan lele, serta pelatihan ternak sapi.

c. Sumberdaya Manusia (SDM) P4S Ras Andani

Tenaga fasilitator yang ada di P4S Ras Andani berasal dari pengelola P4S

itu sendiri dan petani maju yang dianggap layak dan memenuhi

persyaratan sebagai fasilitator di P4S Ras Andani. Selain itu, dalam

rangka mendukung efektivitas proses penyuluhan dan pelatihan, P4S Ras

Andani juga mendatangkan fasilitator dari P4S lain dengan keahlian

sejenis dan instansi terkait sesuai dengan materi pelatihan (Tabel 15).

Page 85: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

69

Tabel 15. Data fasilitator P4S Ras Andani

No Keterangan Fasilitator1 Dari dalam P4S Ras

Andani1) Pengelola P4S2) Petani maju : Margono

2 Dari luar P4S 1) P4S Metro Lestari, P4S MajuBersama, P4S Sejahtera Bersama, dll

2) PPL Terbanggi Besar3) BP3K Terbanggi Besar4) BPP Lampung

Sumber : P4S Ras Andani, 2017

d. Struktur Organisasi P4S Ras Andani

Struktur organisasi dan kepengelolaan P4S Ras Andani berbentuk lini dan

staf. Bentuk struktur organisasi dan kepengelolaan P4S Ras Andani dapat

dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Bentuk struktur organisasi dan kepengelolaan P4S Ras Andani

Berdasarkan Gambar 4, tugas dan fungsi masing-masing jabatan atau

pekerjaan fasilitator P4S Ras Andani yaitu ketua P4S memiliki lini (garis)

komando dan garis pertanggung jawaban langsung kepada sekretaris,

bendahara dan masing-masing seksi yang ada yaitu seksi pelatihan, seksi

Pelindung

Bupati

Ketua

Suharno

Pembina

BPP, BP3K

SekretarisBasuki

BendaharaSulistyawati

Seksi Pelatihan

Sukarman

Page 86: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

70

pemasaran, dan seksi lain-lain. Adapun tugas dari masing-masing

pengelola adalah sebagai berikut:

1) Pelindung, Bupati yang bertugas memberikan perlindungan secara

umum kepada P4S dalam melaksanakan program pelatihan.

2) Pembina, bertugas untuk memberikan arahan P4S baik dalam sistem

pengelolaan organisasi maupun dalam pelaksanaan program pelatihan.

3) Ketua, bertugas untuk menjalankan organisasi dengan melakukan

pengawasan kepada setiap anggota pengelola dan mitra dalam program

organisasi.

4) Sekretaris, bertugas dalam melaksanakan fungsi administrasi

kesekretariatan.

5) Bendahara, bertugas dalam melaksanakan tugas keuangan dan

pengelolaan anggaran.

6) Seksi pelatihan, bertugas untuk mengkoordinir pelaksanaan pelatihan

bagi para petani binaan dan peserta pelatihan.

4. P4S Budidaya

a. Lokasi P4S Budidaya

P4S Budidaya yang berdiri sejak tahun 2010 terletak di Desa Karang

Endah, Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah. Desa

Karang Endah memiliki luas 930 Ha. Hampir sebagian besar luas yang

ada di Desa Karang Endah digunakan untuk lahan pertanian.

Page 87: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

71

b. Profil P4S Budidaya

P4S Budidaya didirikan sejak tahun 2010 diketuai oleh Bapak Sukarman.

P4S Budidaya memiliki kegiatan usaha di bidang peternakan sapi potong

dan budidaya padi sawah. P4S Budidaya mempunyai 20 orang petani

binaan yang masing-masing berasal dari Desa Karang Endah. Visi dan

misi dari P4S Budidaya adalah sebagai berikut:

Visi : “Terbentuknya masyarakat petani yang produktif melalui pelatihan

pertanian yang efektif”.

Misi :

1) Mengembangkan usahatani para petani untuk meningkatkan

produktivitas dan kesejahteraan petani itu sendiri.

2) Memfasilitasi petani dalam mengakses kebutuhan informasi dan

teknologi pertanian.

P4S Budidaya menawarkan pelatihan kepada petani baik petani binaan,

maupun petani di luar binaan, calon petani, pengelola P4S lain, dan para

pelaku agribisnis lain yang memiliki minat untuk belajar. Adapun

pelatihan yang ditawarkan oleh P4S Budidaya adalah pelatihan ternak sapi,

pelatihan penggemukan sapi potong, pelatihan padi sawah, dan

sebagainya.

c. Sumberdaya Manusia (SDM) P4S Budidaya

Tenaga fasilitator yang ada di P4S Budidaya berasal dari pengelola P4S itu

sendiri. Selain itu, dalam rangka mendukung efektivitas proses

Page 88: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

72

penyuluhan dan pelatihan, P4S Budidaya juga mendatangkan fasilitator

dari P4S lain dengan keahlian sejenis dan instansi-instansi terkait sesuai

dengan materi pelatihan. Data fasilitator yang ada di P4S Budidaya dapat

dilihat pada Tabel 16.

Tabel 16. Data fasilitator P4S Budidaya

No Keterangan Fasilitator1 Dari dalam P4S

BudidayaPengelola P4S

2 Dari luar P4S 1) P4S Metro Lestari, P4S Mitra Alam,dll

2) PPL Terbanggi Besar3) BP3K Terbanggi Besar4) BPP Lampung

Sumber : P4S Budidaya, 2017

d. Struktur Organisasi P4S Budidaya

Struktur organisasi dan kepengelolaan P4S Budidaya berbentuk lini dan

staf. Bentuk struktur organisasi dan kepengelolaan P4S Budidaya dapat

dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Bentuk struktur organisasi dan kepengelolaan P4S Budidaya

Pelindung

Bupati

Ketua

Suratman

Pembina

BPP, BP3K

Sekretaris

Ismatini

Bendahara

Bakrun

Seksi Pelatihan

Suhadi

Page 89: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

73

Berdasarkan Gambar 6, tugas dan fungsi masing-masing jabatan atau

pekerjaan fasilitator P4S Budidaya yaitu ketua P4S memiliki lini (garis)

komando dan garis pertanggung jawaban langsung kepada sekretaris,

bendahara dan seksi pelatihan. Adapun tugas dari masing-masing

pengelola adalah sebagai berikut:

1) Pelindung, Bupati yang bertugas memberikan perlindungan secara

umum kepada P4S melaksanakan program pelatihan di wilayah

Kabupaten Lampung Tengah.

2) Pembina, bertugas untuk memberikan arahan P4S baik dalam sistem

pengelolaan organisasi maupun dalam pelaksanaan program pelatihan.

3) Ketua, bertugas untuk menjalankan organisasi P4S Budidaya dengan

melaksanakan pengawasan kepada setiap anggota (petani binaan) dan

program organisasi P4S Budidaya.

4) Sekertaris, bertugas dalam melaksanakan fungsi administrasi dan

kesekretariatan.

5) Bendahara, bertugas dalam melaksanakan tugas keuangan dan

pengelolaan anggaran keuangan.

6) Seksi pelatihan bertugas untuk mengkoordinir pelaksanaan diklat bagi

para petani binaan, petani mitra dan peserta diklat.

Page 90: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:

1. Peranan P4S dalam memberdayakan petani di Kabupaten Lampung

Tengah termasuk dalam klasifikasi sedang.

2. Faktor internal yang berupa ketersediaan sarana prasarana dan faktor

eksternal yang berupa jumlah petani binaan berhubungan nyata dengan

peranan P4S dalam memberdayakan petani di Kabupaten Lampung

Tengah. Sifat kekosmopolitan fasilitator, motivasi kerja fasilitator, dan

sistem penghargaan tidak berhubungan nyata dengan peranan P4S dalam

memberdayakan petani di Kabupaten Lampung Tengah.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, adapun saran yang dapat diberikan adalah

sebagai berikut:

1. Bagi pemerintah pusat maupun daerah, terutama Dinas Pertanian Provinsi

Lampung dan BPP Provinsi Lampung hendaknya memberikan bantuan

dana/pembiayaan untuk kegiatan penyuluhan, pelatihan, dan studi banding

bagi petani, serta melengkapi sarana dan prasarana yang dapat menunjang

Page 91: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

117

peranan P4S sebagai suatu lembaga penyuluhan dan pelatihan pertanian

seperti, komputer/laptop dan jaringan internet yang dapat digunakan untuk

mencari informasi dan pengetahuan baru, selain itu pembangunan balai

pertemuan yang lebih baik dan asrama untuk tempat menginap bagi

peserta pelatihan dari luar kota/kabupaten.

2. Bagi fasilitator P4S, hendaknya selalu meningkatkan motivasi kerja agar

keberlangsungan kegiatan P4S dapat berjalan dengan baik mengingat

lembaga P4S yang bersifat swadaya, sehingga tidak ada gajih bahkan

anggaran dana dari pemerintah untuk pelaksanaan kegiatannya, dan

semakin memperluas ilmu pengetahuan maupun keterampilan agar dapat

mengembangkan usahatani-usahatani lain yang layak menjadi percontohan

bagi petani, serta memberlakukan hukuman bagi pengelola maupun

fasilitator yang melakukan ketidakdisiplinan dalam menjalankan tugas dan

tanggung jawabnya.

Page 92: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

DAFTAR PUSTAKA

Abbas, S. 1997. Peran Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S)dalam Mencerdaskan Petani. Yayasan Amal Masyarakat PertanianIndonesia (YAMPI). Jawa Barat.

Badan Pusat Statistik. 2017. Kabupaten Lampung Tengah dalam Angka 2017.BPS Kabupaten Lampung Tengah. Gunung Sugih.

Badan Pusat Statistik. 2017. Data Penggunaan Lahan di Kabupaten LampungTengah. BPS Kabupaten Lampung Tengah. Gunung Sugih.

Bahua, M I. 2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peranan PenyuluhPertanian dan Dampaknya pada Perilaku Petani Jagung di ProvinsiGorontalo. Jurnal Ilmiah Agropolitan April 2010, Vol.3 (1). InstitutPertanian Bogor. Bogor.

Balai Pelatihan Pertanian. 2017. Daftar P4S di Provinsi Lampung. BPP ProvinsiLampung. Bandar Lampung.

Balai Pelatihan Pertanian. 2017. Nama dan Klasifikasi P4S di KabupatenLampung Tengah. BPP Provinsi Lampung. Bandar Lampung.

Dajan, A.1986. Pengantar Metode Statistik II Jilid I. LP3ES. Jakarta.

Departemen Pertanian. 2011. Permentan No. 30 Tahun 2010 Tentang PedomanPembinaan Pelatihan Pertanian Swadaya. Deptan Provinsi Lampung.Bandar Lampung.

Fadhilah, N. 2015. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Peranan AnggotaP3A di Wilayah GP3A Sumber Tirta dalam Pengelolaan IPAIR (IuranPelayanan Irigasi) di Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang BawangBarat. Thesis. Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. BandarLampung.

Geladikarya. 2015. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Peranan PenyuluhPertanian dalam Rangka Meningkatkan Peranan Penyuluh Pertanian

Page 93: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

di Kabupaten Serdang Bedagai. Tesis. Universitas Sumatera Utara.Medan.

Kartasapoetra, AG. 1994. Teknologi Penyuluhan Pertanian. Bina Aksara. Jakarta

Kementrian Pertanian. 2010. Buku Saku Pedoman Penilaian Pusat PelatihanPertanian Swadaya. Badan Penyuluhan dan Pengembangan SumberDaya Manusia Pertanian, Pusat Pelatihan Pertanian. Kementan RI.Jakarta.

Kementerian Pertanian. 2013. Peraturan Menteri Pertanian Nomor82/Permentan/OT. 140/8/2013 Tentang Pedoman PembinaanKelompok Tani dan Gabungan Kelompok Tani. Kementan RI. Jakarta.

Larasati, FA. 2015. Peran Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM)dalam Membantu Masyarakat Mendapatkan Izin HutanKemasyarakatan (HKm) di Kecamatan Sendang Agung di KabupatenLampung Tengah. Jurnal Kehutanan. Jurusan Kehutanan, FakultasPertanian, Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Makmum, AS. 2003. Psikologi Pendidikan. PT Rosa Karya Remaja. Bandung.

Mardikanto, T. 1991. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Universitas SebelasMaret Press. Surakarta.

Mangkunegara. 2000. Evaluasi Peranan Sumber Daya Manusia. PT RefikaAditama. Bandung.

Nasir, M. 1988. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Nugroho. 2005. Efektivitas Komunikasi Interpersonal. Rineka Cipta. Jakarta.

Pambudy dan Adhy. 2001. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia MenujuTerwujudnya Masyarakat Madani. Pustaka Wirausaha Muda. Bogor.

P4S Budidaya. 2017. Profil P4S Budidaya. Desa Karang Endah. KecamatanTerbanggi Besar. Kabupaten Lampung Tengah.

P4S Mitra Tani Mandiri. 2017. Profil P4S Mitra Tani Mandiri. Desa Sidorejo.Kecamatan Bangunrejo. Kabupaten Lampung Tengah.

P4S Ras Andani. 2017. Profil P4S Ras Andani. Desa Onoharjo. KecamatanTerbanggi Besar. Kabupaten Lampung Tengah.

P4S Sama Maju. 2017. Profil P4S Sama Maju. Desa Astomulyo. KecamatanPunggur. Kabupaten Lampung Tengah.

Rahmawati, E. 2012. Peranan Anggota Kelompok Peternak Sapi Brahman CrossDalam Program Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) di Desa

Page 94: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

Tanjung Tirto Kecamatan Way Bungur Kabupaten Lampung Timur.Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Rakhmat, J. 2004. Metode Penelitian Komunikasi. Rosa Karya. Bandung.

Riduwan. 2010. Skala Pengukuran Variavel-Variabel Penelitian. Alfabeta.Bandung.

Rodjak. 2006. Manajemen Usahatani. Pustaka Gita Guna. Bandung.

Rogers dan Soemaker. 1987. Memasyarakatkan Ide-Ide Baru. Surabaya.

Sajogyo, P. 1985. Sosiologi Pembangunan. Etasa Dinamika. Jakarta.

Sapar. 2012. Faktor-faktor yang Berpengaruh pada Peranan Penyuluh Pertaniandan Dampaknya pada Kompetensi Petani Kakao di Empat WilayahSulawesi Selatan. Jurnal Penyuluhan. Maret 2012, Vol. 8 No. 1 hal297 - 305. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Siegel, S. 1997. Statistik Non-Parametrik. PT Gramedia. Jakarta.

Singarimbun, M. 1995. Metodologi Penelitian Survei. LP3S. Jakarta.

Slamet, M. 2001. Menata Sistem Penyuluhan Pertanian Menuju PertanianModern. Tim 12 Departemen Pertanian. Jakarta.

Soegiarto, D. Siagian, L.T. Sunaryanto, dan D.S. Oetomo. 2003. Tehnik Sampling.PT Gramedia. Jakarta.

Soekanto, S. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. PT Rajawali. Jakarta.

_________. 2009. Psikologi Sosial. PT Rineka Cipta. Jakarta.

Sukarlinawati. 2004. Sumberdaya Manusia dan Produktivitas Kerja. MandarMaju. Bandung.

Susetiawan, D.R. 2000. Konflik Sosial. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Tim Pena. 2000. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia.Gita Media Press. Jakarta.

Usman, S. 2004. Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat. PustakaPelajar.Yogyakarta.

Wastika, C. Y. 2014. Peranan Kelompok Tani dalam Penerapan SRI (System Riceof Intensification) di Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo.Jurnal Agro Ekonomi. Juni 2014, Vol. 24 (1). Universitas GadjahMada. Yogyakarta.

Wibowo. 2007. Manajemen Peranan. PT Raja Grafindo Persana. Jakarta.

Wiyono. 2010. Peranan Pengurus dalam keberhasilan Pos Pelayanan PenyuluhanPertanian (Posyanluhtan) di Desa Pardasuka Kecamatan Katibung

Page 95: PERANAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN …digilib.unila.ac.id/55013/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · peranan pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (p4s) d alam pemberdayaan

Kabupaten Lampung Selatan. Skripsi. Jurusan Agribisnis, FakultasPertanian, Universitas Lampung. Bandar Lampung.