ptk biologi ii

120
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Strategi dan metode pembelajaran yang baik dan tepat sangat diperlukan untuk terciptanya kegiatan belajar mengajar Biologi yang aktif yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan pada siswa kelas XII MAN Keboan Jombang menunjukkan tingkat keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar masih rendah, yang ditandai dengan sedikitnya siswa yang mengajukan pertanyaan, mengemukakan pendapat/ gagasan maupun memberikan sanggahan/ tanggapan terhadap suatu pendapat/ gagasan yakni hanya sebesar 10%. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru pengampu, materi Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, masih kurang dikuasai oleh siswa. Hal inilah yang menyebabkan materi Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan diangkat dalam penelitian ini. Pembelajaran masih banyak dilakukan dengan 1

Upload: khoirul-huda

Post on 23-Jul-2015

491 views

Category:

Documents


42 download

TRANSCRIPT

Page 1: PTK Biologi II

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Strategi dan metode pembelajaran yang baik dan tepat sangat diperlukan

untuk terciptanya kegiatan belajar mengajar Biologi yang aktif yang pada

akhirnya diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan pada siswa kelas XII MAN

Keboan Jombang menunjukkan tingkat keaktifan siswa dalam kegiatan belajar

mengajar masih rendah, yang ditandai dengan sedikitnya siswa yang mengajukan

pertanyaan, mengemukakan pendapat/ gagasan maupun memberikan sanggahan/

tanggapan terhadap suatu pendapat/ gagasan yakni hanya sebesar 10%.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru pengampu, materi

Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, masih kurang dikuasai oleh siswa.

Hal inilah yang menyebabkan materi Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan

diangkat dalam penelitian ini. Pembelajaran masih banyak dilakukan dengan

metode ceramah walaupun sudah diselingi dengan metode tanya jawab,

eksperimen dan demonstrasi tetapi hasilnya masih kurang efektif dan adanya

pertimbangan waktu. Dari observasi oleh guru bidang studi di kelas XII/IPA,

kelas ini aktivitas dan hasil belajarnya Biologinya rendah dengan rerata nilai

51,25, sehingga peneliti memilih kelas tersebut sebagai setting penelitian.

1

Page 2: PTK Biologi II

2

Pembelajaran model Students Teams Achievement Division (STAD)

merupakan salah satu pembelajaran kooperatif dimana siswa belajar dalam

kelompok kecil dengan keberagaman tingkat kemampuan belajar. Setiap anggota

kelompok saling bekerja sama, bahu-membahu, bantu-membantu untuk

memahami suatu bahan pelajaran. Model STAD ini juga merupakan bentuk

pembelajaran kooperatif yang paling sederhana yang dapat diterapkan pada siswa

dimana rata-rata tingkat kemampuannya rendah.

Penerapan model STAD dalam pembelajaran Biologi memberikan lebih

banyak kesempatan kepada siswa untuk dapat saling mengemukakan

pendapat/tanggapan, pertanyaan, ataupun jawaban terhadap suatu pertanyaan

mengenai materi yang sedang dibahas dalam diskusi kelompok maupun diskusi

kelas, sehingga seluruh siswa dapat terlibat aktif dalam proses belajar mengajar.

Melalui diskusi dengan teman sekelompoknya, saling bertukar pikiran diharapkan

siswa dapat mengerti dan memahami materi. Siswa yang suka memberi komentar-

komentar di luar materi saat kegiatan belajar mengajar berlangsung diarahkan

untuk dapat aktif memberikan tanggapan, pertanyaan, atau jawaban. Sedangkan

siswa yang pasif diharapkan dapat terpancing untuk ikut berperan aktif dalam

kegiatan belajar mengajar. Dengan aktifnya siswa dalam proses belajar mengajar,

maka diharapkan hasil belajar siswa baik pada aspek kognitif, afektif, maupun

psikomotorik yang harus dimiliki siswa dapat meningkat.

Page 3: PTK Biologi II

3

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dikaji adalah apakah pembelajaran model

STAD dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran

konsep Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan di MAN Keboan Jombang.

C. Penegasan Istilah

Untuk menghindari salah pengertian dan penafsiran terhadap istilah-istilah

yang digunakan dalam penelitian, maka diperlukan adanya penegasan istilah

untuk membatasi ruang lingkup permasalahan dalam penelitian.

1. Pembelajaran Model STAD

Pembelajaran model STAD merupakan salah satu pembelajaran kooperatif

dimana dalam satu kelas tertentu dibagi menjadi kelompok-kelompok dengan

anggota 4 – 5 orang, setiap kelompok harus heterogen. Anggota kelompok

menggunakan lembar kegiatan untuk menuntaskan materi pembelajarannya

kemudian saling membantu satu sama lain dan atau melakukan diskusi. Setiap

beberapa periode siswa diberi kuis. Kuis itu diskor dan tiap individu diberi

skor perkembangan (Rachmadiarti, 2003).

2. Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa adalah seluruh kegiatan yang dilakukan siswa selama proses

pembelajaran. Aktivitas yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu aktivitas

siswa dalam mengemukakan pendapat, bertanya, menjawab pertanyaan,

melakukan kegiatan pengamatan sesuai dengan lembar kegiatan siswa,

mempresentasikan hasil pengamatan dan mencatat atau membuat resume.

Page 4: PTK Biologi II

4

3. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah suatu perubahan menuju keadaan lebih baik yang

diperoleh melalui suatu proses perubahan tingkah laku berkat adanya

pengalaman (Sudjana, 1989).

4. Konsep Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan

Konsep Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan merupakan konsep dalam

materi pembelajaran Biologi MA/SMA kelas XII yang mempelajari

pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan serta faktor-faktor yang

mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya (Depdiknas, 2006).

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil

belajar siswa MAN Keboan Jombang dalam pembelajaran konsep Pertumbuhan

dan perkembangan tumbuhan dengan menggunakan model pembelajaran STAD.

E. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan akan memberi gambaran mengenai

aktivitas dan hasil belajar siswa dalam proses belajar mengajar melalui

pembelajaran model STAD kepada seluruh civitas akademika.

1. Bagi Siswa

a. Meningkatkan minat dan motivasi belajar Biologi.

b. Meningkatkan pemahaman dan aktivitas belajar.

Page 5: PTK Biologi II

5

c. Mengembangkan kreativitas siswa dalam kegiatan belajar.

2. Bagi Guru

a. Memberikan alternatif model pembelajaran dalam melakukan kegiatan

belajar mengajar yang aktif dan efektif.

b. Menambah kreativitas guru dalam memilih dan menggunakan media dan

model yang sesuai.

3. Bagi Sekolah

Memberi sumbangan bagi sekolah dalam rangka mengoptimalkan potensi

siswa dan kinerja guru dalam proses pembelajaran Biologi sehingga

meningkatkan kualitas pembelajaran dan kualitas sekolah itu sendiri.

Page 6: PTK Biologi II

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Tinjauan Pustaka

1. Belajar dan Pembelajaran serta Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu

untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang relatif

menetap, baik yang dapat diamati maupun tidak diamati secara

langsung, yang terjadi sebagai suatu latihan atau pengalaman

dalam interaksinya dengan lingkungan (Rumini, 1995).

Secara umum pembelajaran adalah suatu kegiatan yang

dilakukan oleh guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku

siswa berubah ke arah yang lebih baik (Darsono, 2000).

Pembelajaran bertujuan membantu siswa agar

memperoleh berbagai pengalaman dan dengan pengalaman itu

tingkah laku siswa yang meliputi pengetahuan, keterampilan,

dan nilai atau norma yang berfungsi sebagai pengendali sikap

dan perilaku siswa menjadi bertambah, baik kuantitas maupun

kualitasnya.

Menurut Rumini (1995) belajar sebagai proses atau

aktivitas dipengaruhi beberapa faktor yang dapat diklasifikasikan

6

Page 7: PTK Biologi II

7

menjadi: faktor yang berasal dari dalam diri orang yang belajar

(internal) dan faktor dari luar (eksternal).

a. Faktor internal

Faktor internal dapat digolongkan menjadi 2, yaitu:

1) Faktor psikis, meliputi intelejensi, aurosal, motivasi, dan

kepribadian. Intelejensi, yaitu kemampuan yang bersifat

umum dapat abstraksi, memahami, mengingat, berbahasa

untuk mengadakan penyesuaian terhadap suatu situasi/

masalah. Aurosal, yaitu suatu peningkatan kesiapsiagaan

dan ketegangan otot. Individu agar dapat belajar secara

efisien harus dalam keadaan aurosal, yang artinya harus

bangun, sadar, dan memperhatikan lingkungan secara

tajam. Motivasi, yaitu kondisi psikis yang mendorong

seseorang untuk melakukan sesuatu, yang berarti pula

kondisi yang mendorong seseorang untuk belajar.

Kepribadian, dapat mempengaruhi cara belajar siswa yang

berpengaruh pula pada hasil belajar.

2) Faktor fisik, yakni kesehatan yang meliputi kondisi indera,

organ-organ tubuh dan anggota badan.

b. Faktor eksternal

1) Lingkungan sekitar, meliputi: lingkungan alam, sosial dan

social ekonomi.

2) Materi pelajaran.

Page 8: PTK Biologi II

8

3) Metode pembelajaran.

2. Model Pembelajaran STAD

Model pembelajaran STAD merupakan salah satu bentuk

pembelajaran kooperatif yang di dalamnya siswa dibentuk dalam

kelompok belajar yang terdiri atas empat atau lima anggota yang

mewakili siswa dengan tingkat kemampuan dan jenis kelamin

yang berbeda (Sukidin dkk, 2002).

Pembelajaran yang menggunakan model kooperatif

menurut Rachmadiarti (2003) kebanyakan memiliki ciri-ciri: siswa

bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan

materi belajarnya; kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki

anggota kelompok yang berasal dari ras, budaya, suku, jenis

kelamin yang berbeda-beda; dan penghargaan lebih berorientasi

kelompok daripada individu.

Menurut Slavin (1995) STAD terdiri atas siklus reguler

kegiatan instruksional yang meliputi:

a. Mengajar, guru menyajikan materi pelajaran.

b. Belajar dalam kelompok, siswa belajar dalam kelompok

mereka dengan panduan lembar kerja siswa untuk

penguasaan materi pelajaran.

c. Tes, siswa mengerjakan kuis atau tugas lain (misalnya essai

atau performance) secara individual.

Page 9: PTK Biologi II

9

d. Penghargaan kelompok, skor kelompok dihitung berdasarkan

skor peningkatan anggota kelompok. Sertifikat, berita kelas

atau papan pengumuman digunakan untuk memberikan

penghargaan/ pengakuan kepada kelompok dengan skor

tertinggi.

Menurut Rachmadiarti (2003) terdapat enam langkah

utama atau tahapan di dalam pelajaran yang menggunakan

pembelajaran kooperatif. Tahap pertama dimulai dengan

menyampaikan tujuan pelajaran dan memotivasi siswa untuk

belajar; tahap kedua menyajikan informasi; tahap ketiga

mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar;

tahap keempat membimbing kelompok untuk bekerja dan

belajar; tahap kelima evaluasi; dan tahap keenam memberikan

penghargaan.

Model pembelajaran kooperatif menurut Lie (2002)

memiliki lima unsure yakni saling ketergantungan positif,

tanggung jawab perseorangan, tatap muka, komunikasi

antaranggota, dan evaluasi proses kelompok. Situasi belajar

dalam kelompok kooperatif dalam jangka waktu yang cukup

lama, telah memunculkan kondisi yang kondusif untuk

berkembangnya keterampilan sosial. Dalam kelompok kooperatif

semua anggota mempunyai rasa tanggung jawab dalam tugas.

keberhasilan seorang siswa ditentukan oleh keberhasilan siswa

Page 10: PTK Biologi II

10

yang lain. Keadaan ini akan mendorong siswa yang lebih tahu

untuk membimbing siswa yang kurang tahu, karena kegagalan

pada siswa yang kurang tahu berarti kegagalannya sendiri.

Interaksi siswa menjadi sangat intensif. Keadaan ini akan

memberi kesempatan berkembangnya keterampilan sosial. Guru

juga membantu terciptanya iklim ini. Sebagai contoh, saat siswa

bertanya kepada guru, guru tidak langsung menjawab, tetapi

bertanya kepada siswa apakah hal tersebut sudah ditanyakan

dan didiskusikan dengan teman satu kelompoknya (Ibrahim,

2001).

Menurut Sulistyorini (1999) dalam pembelajaran kooperatif

terdapat 5 keterampilan, yaitu:

a. Berada dalam tugas, tetap berada dalam tempat kerja

kelompok, meneruskan tugas yang menjadi tanggung

jawabnya, dan bekerja sama dalam kelompok.

b. Mengambil giliran dan berbagi tugas, bersedia menerima

tugas dan membantu menyelesaikan tugas.

c. Mendorong partisipasi, memotivasi teman satu kelompok,

untuk memberikan kontrandasi terhadap tugas kelompok.

d. Mendengarkan dengan aktif, memperhatikan informasi yang

disampaikan teman dan menghargai pendapat teman.

Page 11: PTK Biologi II

11

e. Bertanya, menanyakan informasi atau penjelasan lebih lanjut

dari teman satu kelompok, apabila tidak tahu barulah

menanyakan kepada guru.

3. Pembelajaran Konsep Pertumbuhan dan perkembangan

tumbuhan

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran (KTSP) untuk

mata pelajaran Biologi kelas XII pada konsep Pertumbuhan dan

perkembangan tumbuhan memiliki kompetensi dasar 1.1.

Melakukan percobaan pertumbuhan dan perkembangan pada

tumbuhan, 1.2. Melaksanakan percobaan pengaruh faktor luar

terhadap pertumbuhan tumbuhan, 1.3. Mengkomunikasikan hasil

percobaan pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan

tumbuhan

Karakteristik materi ini banyak melakukan kegiatan untuk

menguji alat indera manusia yang dikerjakan secara

berkelompok, sehingga apabila dikerjakan secara individual,

siswa akan mengalami kesulitan. Oleh sebab itu diperlukan

metode pembelajaran kooperatif yang terstruktur yang dapat

memberikan wadah kepada siswa untuk mendiskusikan materi

sehingga membantu siswa untuk memahami materi.

Page 12: PTK Biologi II

12

B. Hipotesis Tindakan

“Penerapan pembelajaran kooperatif model STAD dapat

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam proses

belajar mengajar konsep Pertumbuhan dan perkembangan

tumbuhan di MAN Keboan Jombang”.

Page 13: PTK Biologi II

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XII/IPA

MAN Keboan Jombang dengan jumlah siswa 35 orang.

Karakteristik kelas tersebut kurang aktif yang ditandai dengan

sedikitnya siswa yang mengajukan pertanyaan, tanggapan,

maupun jawaban selama proses belajar mengajar berlangsung

yaitu kurang dari 10% dari keseluruhan siswa dan rerata hasil

belajarnya paling rendah di antara kelas-kelas lainnya yaitu

52,15.

B. Faktor-Faktor yang Diteliti

Faktor-faktor yang diteliti meliputi:

1. Faktor guru, yang diamati adalah kinerja guru dalam

menerapkan pembelajaran model STAD, apakah sudah sesuai

atau belum dengan langkah-langkah yang tertulis dalam

rencana pembelajaran.

2. Faktor siswa, yang diamati adalah aktivitas siswa dalam

mengikuti kegiatan belajar mengajar dan mengukur hasil

belajar siswa.

13

Page 14: PTK Biologi II

14

C. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan

kelas (action research) yang terdiri atas 3 siklus. Apabila pada siklus

ke-I indikator yang ditentukan belum tercapai maka dilakukan

siklus ke-II. Apabila pada siklus ke-II indikator yang ditentukan

belum juga tercapai maka dilakukan siklus ke-III. Masing-masing

siklus terdiri atas empat tahap yaitu: 1) perencanaan (planning), 2)

pelaksanaan (acting), 3) pengamatan (observating), dan 4) refleksi

(reflecting). Hasil refleksi pada siklus I digunakan untuk

penyempurnaan tindakan pada siklus II, dan hasil refleksi siklus II

digunakan untuk penyempurnaan tindakan siklus III. Rancangan

kegiatan yang dilakukan pada penelitian ini ditunjukkan dengan

Gambar 1.

Gambar 1. Skema Rancangan Kegiatan Penelitian (Wilujeng, 2005)

Anggota tim observer adalah peneliti sendiri dengan

dibantu oleh 2 guru Biologi lainnya yang berkompeten terhadap

Page 15: PTK Biologi II

15

pembelajaran STAD. Untuk observasi aktivitas siswa,

observernya adalah peneliti dan guru pengampu mata pelajaran

Biologi, sedangkan untuk data hasil belajar siswa yang meliputi

aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif, observernya adalah

peneliti dan 1 guru Biologi lain yang membantu. Untuk observasi

kinerja guru, observernya adalah peneliti dan siswa.

Pembagian kelompok dalam model pembelajaran ini yaitu

secara heterogen, dimana siswa dibagi berkelompok dengan

anggota 4 – 5 orang dengan tingkat kemampuan akademik yang

berbeda dan jenis kelamin serta etnis yang seimbang.

Pembagian kelompok heterogen tersebut dilakukan dengan cara:

1. Mengurutkan siswa berdasarkan kemampuan akademik

(nilai Biologi) dari nilai tertinggi sampai terendah.

2. Membagi daftar siswa yang telah urut tersebut menjadi 8

bagian.

3. Mengambil 1 siswa dari setiap bagian tersebut untuk

dijadikan 1 kelompok, memastikan bahwa masing-masing

kelompok telah seimbang jenis kelamin dan etnisnya.

Penghitungan skor kelompok dalam STAD berdasarkan

pada poin peningkatan anggota kelompok dari nilai awal.

Skor kelompok didapatkan dengan menjumlahkan poin

peningkatan yang diperoleh anggota kelompok dalam

Page 16: PTK Biologi II

16

mengerjakan kuis dan membaginya dengan jumlah seluruh

anggota kelompok.

Tabel 1. Nilai Peningkatan Individu (Rachmadiarti, 2003)

NILAI TESNILAI PENINGKATAN

INDIVIDULebih dari 10 poin di bawah nilai awal 0

10 poin di bawah nilai awal sampai 1 poin di bawah

nilai awal 10

Nilai awal sampai 10 poin di atas nilai awal 20

Lebih dari 10 poin di atas nilai awal 30

Nilai sempurna (tanpa memperhatikan nilai awal) 30

Skor rata-rata kelompok diperoleh dengan

menjumlahkan poin peningkatan yang diperoleh setiap

anggota dan membagi jumlah tersebut dengan jumlah

anggota kelompok yang mengerjakan tes. Dari skor

kelompok tersebut, guru dapat menentukan

penghargaan yang akan diperoleh setiap kelompok.

Menurut Slavin (1995) terdapat 3 tingkat

penghargaan yang dapat dilihat dalam tabel

penghargaan kelompok berikut:

Tabel 2. Penghargaan Kelompok (Rachmadiarti, 2003)

Skor rata-rata Penghargaan

Page 17: PTK Biologi II

17

15 – 19 Kelompok baik (Good Team)

20 – 24 Kelompok hebat (Great Team)

≥ 25 Kelompok super (Super Team)

Pemberian penghargaan terhadap prestasi kelompok,

dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, tetapi

dalam hal ini dilakukan dengan cara pemberian hadiah.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur dalam penelitian tindakan kelas ini terdiri atas

tahap persiapan dan tahap pelaksanaan penelitian.

1. Tahap persiapan

a. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi

masalah dan analisis akar penyebab masalah melalui

wawancara dengan guru bidang studi Biologi dan

pengamatan terhadap proses pembelajaran Biologi.

b. Bersama dengan guru bidang studi Biologi menentukan

bentuk solusi pemecahan masalah berupa penerapan

pembelajaran model STAD.

c. Mempersiapkan perangkat pembelajaran (Silabus, RP,

dan LKS). Bentuk silabus dapat dilihat pada Lampiran 1,

sedangkan bentuk RP, dan LKS dapat dilihat pada

Lampiran 2.

Page 18: PTK Biologi II

18

d. Menyiapkan alat evaluasi berupa soal tes kognitif, check

list kemampuan psikomotorik dan kuesioner ranah

afektif.

e. Menyiapkan lembar observasi yang digunakan untuk

mengamati jalannya proses pembelajaran. Lembar

observasi terdiri atas lembar observasi aktivitas siswa

dan kegiatan guru dalam pembelajaran.

f. Menyiapkan lembar kuesioner tanggapan siswa tentang

pembelajaran model STAD.

g. Menyiapkan lembar wawancara tanggapan guru tentang

pembelajaran model STAD.

h. Menguji coba instrumen evaluasi

Agar instrumen untuk pengambilan data hasil belajar

siswa ranah kognitif yang disusun mencerminkan

keadaan yang diukur, maka instrumen tersebut

diujicobakan untuk mengukur kualitas yang disyaratkan.

Kualitas yang disyaratkan meliputi tingkat kesukaran,

daya beda, reliabilitas, dan validitas.

Instrumen diujicoba pada siswa yang tidak dijadikan

subyek penelitian, yaitu siswa kelas IX/IPA MAN Keboan

Jombang dengan jumlah siswa 35 orang.

1) Tingkat kesukaran soal

Page 19: PTK Biologi II

19

Tingkat kesukaran adalah tingkat yang menunjukkan

derajat pengerjaan soal oleh peserta tes. Tingkat

kesukaran diketahui dengan membandingkan antara

jumlah peserta tes yang menjawab dengan benar

dan jumlah seluruh peserta tes. Menurut Arikunto

(2002) tingkat kesukaran soal dirumuskan sebagai

berikut:

Keterangan:

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab benar

JS = banyaknya peserta tes keseluruhan

Selanjutnya nilai P diinterpretasikan dengan

klasifikasi sebagai berikut:

Soal dengan P = 0,71 – 1,00 adalah soal mudah

Soal dengan P = 0,31 – 0,70 adalah soal sedang

Soal dengan P = 0,00 – 0,30 adalah soal sukar

Hasil uji tingkat kesukaran soal yang telah

dilakukan pada siklus I, II, dan III disajikan dalam

Tabel 3. di bawah ini.

Page 20: PTK Biologi II

20

Tabel 3. Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal

Klasifikasi Nomor Soal

Siklus I Siklus II Siklus III Mudah 1, 2, 3, 4, 5, 7, 1, 2, 3, 9, 11, 1, 2, 3, 4, 5, 7,

8, 9, 10, 12, 13, 15, 16, 17

15, 17 8, 9, 12, 13, 15, 19

Sedang 6, 11, 14, 18, 19, 20

4, 5, 6, 7, 8, 10, 12, 13, 14, 16,

6, 10, 11, 14,

18, 19, 20 16, 17, 18, 20 Sukar - - -

2) Daya beda

Daya beda adalah kemampuan suatu soal

untuk membedakan siswa yang pandai

(berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh

(berkemampuan rendah). Angka yang menunjukkan

besarnya daya beda disebut indeks diskriminasi

disingkat D. Menurut Arikunto (2002) daya beda

dinyatakan dengan rumus:

Keterangan:

D = indeks diskriminasi soal

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang

menjawab benar

BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang

menjawab benar

JA = banyaknya peserta kelompok atas

Page 21: PTK Biologi II

21

JB = banyaknya peserta kelompok bawah

PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab

benar

PB = proporsi peserta kelompok bawah yang

menjawab benar

Selanjutnya indeks diskriminasi diinterpretasikan

dengan klasifikasi nilai D sebagai berikut:

D = 0,00 – 0,20 adalah jelek

D = 0,21 – 0,40 adalah cukup

D = 0,41 – 0,70 adalah baik

D = 0,71 – 1,00 adalah baik sekali

Soal digunakan jika mempunyai nilai D minimal

cukup.

Hasil uji daya beda soal yang telah dilakukan

pada siklus I, II, dan III disajikan dalam Tabel 4 di

bawah ini. Soal dengan klasifikasi jelek tidak dipakai.

Tabel 4. Hasil Uji Daya Beda Soal

Klasifikasi Nomor Soal

Siklus I Siklus II Siklus III

Jelek 1, 9, 13, 14, 16 2, 11, 19 1, 6, 8

Cukup 4, 7, 8, 17 1, 12, 14, 16, 17, 20 7, 10, 12, 13,

14, 16, 17, 19

Baik 2, 3, 5, 6, 10, 11, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 2, 3, 4, 5, 8, 9,

12, 15, 18, 19, 20 13, 15, 18 11, 15, 20

Page 22: PTK Biologi II

22

3) Reliabilitas

Reliabilitas adalah ukuran yang menunjukkan

tingkat ketetapan dan ketepatan soal dalam

mengukur kemampuan peserta tes. menurut

Arikunto (2002) reliabilitas soal diketahui dengan

menggunakan rumus KR-21 sebagai berikut:

Keterangan:

r11 = reliabilitas

M = rata-rata skor total

k = jumlah butir tes

V1 = variasi skor total

Harga r yang diperoleh dikonsultasikan dengan r

tabel product moment dengan taraf signifikan 5%.

Jika r hitung > tabel product moment maka

instrumen yang diujicobakan bersifat reliabel.

Hasil uji reliabilitas soal yang telah dilakukan

pada siklus I, II, dan III disajikan dalam Tabel 5. di

bawah ini.

Tabel 5. Hasil Uji Reliabilitas Soal

Siklus Reliabilitas Keterangan

Page 23: PTK Biologi II

23

Siklus I 0,816 Reliabel

Siklus II 0,830 Reliabel

Siklus III 0,831 Reliabel

Nilai-nilai reliabilitas yang diperoleh di atas setelah

dikonfirmasikan dengan r-tabel untuk N = 35, dan hasilnya

ternyata lebih besar dari r-tabel, maka dapat disimpulkan bahwa

seluruh nilai uji reliabilitas dapat dinyatakan reliable.

4) Validitas

Validitas adalah ukuran yang menunjukkan

tingkat kevalidan (kesahihan) dari suatu instrumen.

Menurut Arikunto (2002) pengujian validitas

diberlakukan pada semua butir soal dengan

menggunakan rumus korelasi product moment dari

Pearson sebagai berikut:

Keterangan:

r = koefisien korelasi antara skor item dengan skor

total

X = skor tiap butir soal

Y = skor total yang benar dari tiap subyek

Page 24: PTK Biologi II

24

N = jumlah subyek

Harga r yang diperoleh dikonsultasikan dengan r tabel

product moment dengan taraf signifikan 5%. Jika harga r

hitung > r tabel product moment maka item soal yang diuji

bersifat valid.

Hasil uji validitas soal yang telah dilakukan pada

siklus I, II, dan III disajikan dalam tabel 6. di bawah ini.

Tabel 6. Hasil Uji Validitas Soal

Klasifikasi Nomor Soal

KeteranganSiklus I Siklus II Siklus III

Tidak valid

1, 9, 13, 14, 16

2, 11, 17, 19, 20

1, 6, 12, 18, 19

Tidak dipakai

Valid 2, 3, 4, 5, 6, 1, 3, 4, 5, 6, 2, 3, 4, 5, 7, Dipakai

7, 8, 10, 11,

12, 15, 17,

7, 8, 9, 10,

12, 13, 14,

8, 9, 10, 11,

13, 14, 15,

18, 19, 20 15, 16, 18 16, 17, 20

Dari hasil uji validitas soal, dapat disimpulkan bahwa

item-item soal yang dinyatakan tidak valid, karena nilai r

hitung < dari r-tabel, demikian sebaliknya jika r-hirung > r-

Page 25: PTK Biologi II

25

tabel maka dapat disimpulkan bahwa item-item tersebut

valid.

2. Pelaksanaan Penelitian

Kegiatan pelaksanaan dalam dilakukan dalam beberapa

siklus, dalam penelitian ini direncanakan dengan 3 siklus

yang disesuaikan dengan 3 kompetensi dasar.

E. Data dan Cara Pengumpulan Data

Jenis data yang diperoleh adalah data kuantitatif dan data

kualitatif. Data kuantitatif meliputi hasil belajar siswa pada ranah

kognitif dan psikomotorik. Data kualitatif meliputi aktivitas siswa

selama mengikuti proses pembelajaran; kinerja guru dalam

menerapkan pembelajaran model STAD; tanggapan siswa dan

guru terhadap proses pembelajaran.

Cara pengambilan data, yaitu:

1. Data tentang hasil belajar siswa diambil dengan memberikan

tes dan nontes. tes berupa soal pilihan ganda berjumlah 15

butir soal untuk masing-masing siklus yang digunakan untuk

mengambil data kemampuan kognitif siswa.. Nontes berupa

kuesioner sikap siswa terhadap konsep Pertumbuhan dan

perkembangan tumbuhan yang digunakan untuk mengambil

data ranah afektif siswa. Nontes lainnya yaitu check list

Page 26: PTK Biologi II

26

kemampuan kelompok dalam praktikum Pertumbuhan dan

perkembangan tumbuhan yang digunakan untuk mengambil

data kemampuan psikomotorik siswa.. Data hasil belajar siswa

untuk ranah kognitif dan afektif diambil pada tiap akhir siklus,

sedangkan untuk ranah psikomotorik diambil pada tiap

kegiatan kelompok siswa oleh tim observer.

2. Data tentang aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran

diambil dengan menggunakan lembar observasi kegiatan

siswa dalam proses pembelajaran yang terdiri atas 10 aspek

yang menunjang proses pembelajaran dan 2 aspek yang tidak

menunjang proses pembelajaran. Data ini diambil pada tiap

pertemuan oleh tim observer dan guru.

3. Data tentang kinerja guru dalam menerapkan pembelajaran

model STAD diambil dengan menggunakan lembar observasi

kinerja guru dalam proses pembelajaran yang terdiri atas 10

aspek yang diamati. Data diambil pada tiap pertemuan oleh

tim observer dan siswa.

4. Data tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran diambil

dengan menggunakan lembar kuesioner tanggapan siswa

selama mengikuti pembelajaran yang terdiri atas 6 butir

pertanyaan. Data ini diambil pada tiap akhir siklus.

5. Data tentang tanggapan guru terhadap proses pembelajaran

diambil dengan menggunakan wawancara dengan 7

Page 27: PTK Biologi II

27

pertanyaan kunci. Data ini diambil pada tiap akhir siklus oleh

peneliti.

F. Metode Analisis Data

Masing-masing data yang telah dikumpulkan kemudian

dianalisis sesuai dengan jenis data yang diperoleh.

1. Data hasil belajar siswa dianalisis dengan metode deskriptif

dengan membandingkan persentase nilai ketuntasan belajar

klasikal siswa sebelum tindakan dan sesudah tindakan.

Ketuntasan belajar secara klasikal menurut Mulyasa (2004)

dapat dihitung dengan teknik analisis deskriptif persentase

berikut ini:

Keterangan:

P = tingkat ketuntasan belajar secara klasikal

Σn1 = jumlah siswa yang tuntas belajar secara individual (nilai

≥ 75)

Σn = jumlah total siswa

2. Data aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran dianalisis

dengan metode deskriptif persentase.

3. Data kinerja guru dalam menerapkan model pembelajaran

model STAD dianalisis dengan metode deskriptif persentase.

Page 28: PTK Biologi II

28

4. Data tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran

dianalisis dengan metode deskriptif persentase.

5. Data tanggapan guru terhadap proses pembelajaran dianalisis

dengan metode deskriptif kualitatif.

G. Indikator Kinerja

Indikator kinerja dalam penelitian tindakan kelas ini adalah

tercapainya indikator-indikator baik dalam ranah kognitif, afektif,

maupun psikomotorik dari Kompetensi Dasar yang telah

ditetapkan dan tercapainya peningkatan aktivitas siswa selama

kegiatan belajar mengajar. Untuk ranah kognitif dan

psikomotorik, siswa yang mendapat nilai ≥ 75 sekurang-

kurangnya ada 85%. Sedangkan untuk ranah afektif, siswa yang

mempunyai sikap positif dan atau sangat positif terhadap materi

Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan sekurang-kurangnya

ada 75%.

Meningkatnya aktivitas siswa yang berpartisipasi aktif

dalam proses pembelajaran sekurang-kurangnya ada 75%

Page 29: PTK Biologi II

29

Page 30: PTK Biologi II

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Aktivitas Siswa

Hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran konsep

Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan pada siklus I, II, dan

III dapat dilihat pada Gambar 3 di bawah ini.

Gambar 2. Grafik Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran

Grafik pada Gambar 2 di atas menunjukkan bahwa secara

berurutan ada peningkatan jumlah siswa aktif mulai dari siklus I

sampai dengan siklus III yaitu sebesar 10, 23, dan 31 siswa.

Peningkatan jumlah siswa aktif tersebut, apabila dipersentasekan

30

Page 31: PTK Biologi II

31

secara klasikal mulai dari siklus I sampai dengan siklus III yaitu

sebesar 28,6%, 65,7%, dan 88,5%.

2. Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar siswa ranah kognitif dalam pembelajaran

konsep Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan pada siklus

I, II, dan III disajikan dalam Gambar 3. di bawah ini.

Gambar 3. Grafik Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif

Gambar 3. di atas menunjukkan bahwa secara berurutan

mulai dari siklus I sampai dengan siklus III terjadi peningkatan

rerata hasil belajar ranah kognitif yaitu sebesar 63,8, 71,8, dan

80,9. Pada Gambar 4. terlihat juga adanya peningkatan

persentase ketuntasan belajar klasikal dari siklus I dan siklus II

sebesar 25% meningkat pada siklus III menjadi 85%.

Page 32: PTK Biologi II

32

Hasil belajar siswa ranah psikomotorik dalam pembelajaran

konsep Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan pada

siklus I, II, dan III dapat dilihat pada Gambar 4. berikut ini.

Gambar 4. Grafik Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotorik

Grafik pada Gambar 4. di atas menunjukkan bahwa secara

berurutan terjadi peningkatan rerata hasil belajar siswa ranah

psikomotorik mulai dari siklus I sampai dengan siklus III yaitu

sebesar 58,28, 70,95, dan 83,33. Sedangkan untuk ketuntasan

belajar klasikal secara berurutan juga terjadi peningkatan mulai

dari siklus I sampai dengan siklus III yaitu sebesar 0%, 25%, dan

100%.

Hasil belajar siswa ranah afektif dalam pembelajaran

konsep pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan pada siklus

I, II, dan III disajikan pada Gambar 5. di bawah ini.

Page 33: PTK Biologi II

33

Gambar 5. Grafik Hasil Belajar Ranah AfektifGambar 5. di atas menunjukkan bahwa persentase hasil

belajar siswa ranah afektif untuk kriteria sangat negatif pada

siklus I, II, maupun III adalah tetap yaitu sebesar 0%. Untuk

kriteria negatif juga mengalami penurunan secara berurutan

yaitu sebesar 10%, 2,5%, dan 0%. Untuk kriteria positif secara

berurutan mulai dari siklus I sampai dengan siklus III mengalami

penurunan yaitu sebesar 77,5%, 75%, dan 62,5%. Sedangkan

kriteria sangat positif secara berurutan mulai dari siklus I sampai

dengan siklus III mengalami peningkatan yaitu sebesar 12,5%,

22,5%, dan 37,5%. Dari hasil tersebut, maka persentase siswa

dengan kriteria positif dan atau sangat positif meningkat secara

berurutan dari siklus I sampai dengan siklus III yaitu sebesar

90%, 97,5%, dan 100%.

3. Penghargaan kelompok

Data penghargaan kelompok dalam pembelajaran

Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan

Page 34: PTK Biologi II

34

pada siklus I, II, dan III dapat dilihat pada Gambar 6. di bawah ini.

Gambar 6. Grafik Hasil Penghargaan Kelompok

Grafik pada Gambar 6. di atas menunjukkan bahwa untuk

penghargaan Great Team dan Good Team terjadi penurunan secara

berurutan dari siklus I sebesar 62,5% dan 37,5% menurun pada

siklus II dan siklus III menjadi 50% dan 0%. Sebaliknya untuk

penghargaan Super Team terjadi peningkatan dari siklus I sebesar

0% meningkat pada siklus II dan siklus III menjadi 50%.

4. Kinerja Guru

Guru telah melaksanakan tugas-tugasnya untuk

mempersiapkan alat dan bahan untuk proses pembelajaran,

mengkomunikasikan indikator pembelajaran, membagi siswa

dalam kelompok-kelompok kecil, membimbing siswa dalam

berbagi tugas, diskusi, praktikum, dan membuat simpulan, serta

meminta siswa untuk membaca buku teks tentang materi yang

akan dipelajari dan memberikan evaluasi kepada siswa dengan

baik pada setiap siklus.

5. Tanggapan Siswa terhadap Proses Pembelajaran

Page 35: PTK Biologi II

35

Data tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan

menggunakan model STAD dalam pembelajaran konsep

pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan pada siklus I, II dan

III disajikan dalam Tabel 7. di bawah ini.

Tabel 7. Tanggapan Siswa Terhadap Pembelajaran Model STAD

No. Pertanyaan kunci

Persentase siswa yang menjawab “Ya” (%) Siklus

I Siklus II

Siklus III

1. Siswa tertarik mengikuti pembelajan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dengan model STAD

55 60 80

2. Siswa memahami materi yang disampaikan dalam pembelajaran konsep pertumbuhan dan perkem-bangan tumbuhan

42,5 57,5 77,5

3. Siswa menyukai kegiatan praktikum saat pembela-jaran konsep pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dengan menggunakan model pembelajaran STAD

55 62,5 85

4. Siswa menyukai suasana kelas saat pembelajaran konsep Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dengan menggunakan model STAD

55 62,5 85

5. Siswa termotivasi dalam mengikuti pembelajaran konsep pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dengan model pembelajaran STAD

35 55 80

6. Aktivitas siswa meningkat dengan penerapan model pembelajaran STAD

32,5 60 87,5

Tabel 7. di atas menunjukkan bahwa mulai dari siklus I

sampai dengan siklus III, tanggapan siswa terhadap

pembelajaran model STAD yang telah dilaksanakan semakin

positif/ baik. Siswa yang tertarik mengikuti pembelajaran

pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dengan model STAD

secara berurutan mulai dari siklus I sampai dengan siklus III

adalah sebesar 55%, 60%, dan 80%. siswa yang memahami

materi yang disampaikan dalam pembelajaran konsep

pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan mulai dari siklus I

Page 36: PTK Biologi II

36

sampai dengan siklus III adalah sebesar 42,5%, 57,5%, dan 77,

5%. Siswa yang menyukai kegiatan praktikum saat pembelajaran

konsep pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dengan

menggunakan model pembelajaran STAD secara berurutan mulai

dari siklus I sampai dengan siklus III adalah 55%, 62,5%, dan

85%. Siswa yang menyukai suasana kelas saat pembelajaran

konsep pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dengan

menggunakan model STAD secara berurutan pada siklus I, II, dan

III yaitu sebesar 55%, 62,5%, dan 85%. Siswa yang termotivasi

dalam mengikuti pembelajaran konsep pertumbuhan dan

perkembangan tumbuhan dengan model pembelajaran STAD

secara berurutan mulai dari siklus I sampai dengan siklus III

adalah sebesar 35%, 55%, dan 80%. Siswa yang menjawab

bahwa aktivitas siswa meningkat dengan model penerapan

model pembelajaran STAD secara berurutan pada siklus I, II, dan

III yaitu sebesar 32,5%, 60%, dan 87,5%.

6. Tanggapan Guru terhadap Proses Pembelajaran

Hasil wawancara dengan guru pengampu mengenai

tanggapan guru terhadap pembelajaran model STAD dalam

pembelajaran konsep pertumbuhan dan perkembangan

tumbuhan menyatakan bahwa dari siklus I sampai dengan siklus

III tanggapan guru terhadap pembelajaran model STAD semakin

positif/ baik. Kesan guru terhadap pembelajaran model STAD dari

siklus ke siklus semakin baik. Guru sempat mengalami kesulitan

Page 37: PTK Biologi II

37

pada awal penerapan model STAD ini, tetapi kesulitan-kesulitan

tersebut dapat diatasi pada proses pembelajaran selanjutnya.

Menurut guru, pembelajaran ini juga efektif untuk meningkatkan

aktivitas dan hasil belajar siswa, sehingga guru juga berminat

untuk menerapkan pembelajaran model STAD ini pada konsep

lain yang sesuai.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa dalam

pembelajaran konsep Pertumbuhan dan perkembangan

tumbuhan , menunjukkan bahwa aktivitas siswa mengalami

peningkatan dari siklus I sampai dengan siklus III secara

berurutan yaitu sebesar 25%, 57,5%, dan 77,5% seperti yang

terlihat pada Gambar 2. Indikator kinerja aktivitas siswa pada

penelitian tindakan kelas ini ditetapkan sebesar 75%.

Berdasarkan indikator kinerja tersebut, maka aktivitas siswa

tercapai pada siklus III. Aktivitas siswa pada siklus I dan siklus II

kurang optimal. Penerapan model pembelajaran STAD ini bagi

siswa masih merupakan hal baru. Walaupun mereka sudah

pernah melakukan pembelajaran kelompok, tetapi model

pembelajaran ini berbeda bagi mereka. Penerapan pembelajaran

kooperatif model STAD yang masih merupakan hal baru bagi

siswa ini menyebabkan sebagian besar siswa masih merasa

canggung dan belum terbiasa. Pada saat diskusi dan praktikum

Page 38: PTK Biologi II

38

masih banyak siswa yang tidak serius atau malah memanfaatkan

kegiatan diskusi dan praktikum untuk mengobrol, bermain,

bersenda gurau, dan mengganggu teman lainnya. Hal ini

berdasarkan pada data hasil observasi aktivitas siswa yang

dilihat pada Lampiran, dimana persentase siswa yang tidak

serius dalam kegiatan pengamatan dan diskusi pada siklus I dan

siklus II adalah sebesar 55% dan 35%. Sedangkan siswa yang

melakukan kegiatan lain yang tidak ada kaitannya dengan

kegiatan pembelajaran pada siklus I dan siklus II adalah sebesar

55% dan 30%. Masih banyaknya siswa yang tidak serius dalam

kegiatan pengamatan dan diskusi, dan bahkan melakukan

kegiatan lain yang tidak ada kaitannya dengan kegiatan

pembelajaran, dapat terjadi karena siswa merasa dengan

kegiatan tersebut peluang siswa untuk diperhatikan atau

dipantau oleh guru menjadi kecil. Mereka merasa guru hanya

akan mengira bahwa mereka sedang melaksanakan kegiatan

pembelajaran dan bukannya melakukan kegiatan lain.

Siswa yang memiliki kemampuan akademik lebih tinggi

pada siklus I dan siklus II masih mendominasi kegiatan siswa

dalam kelompok dan kelas, dan cenderung menjadi pemimpin

terhadap siswa yang lain. Sedangkan siswa yang memiliki

kemampuan akademik lebih rendah masih merasa kurang

percaya diri, tidak bersemangat, takut dan malu untuk

Page 39: PTK Biologi II

39

mengemukakan pendapat, pertanyaan, atau jawaban. Hal ini

berdasarkan pada data hasil observasi aktivitas siswa, dimana

selisih siswa yang melaksanakan aktivitas yang menunjang

pembelajaran antara kelompok atas dengan kelompok bawah

pada siklus I dan siklus II adalah sebesar 20,75% dan 17,5%

seperti yang terdapat pada Lampiran. Kondisi tersebut

mengindikasikan bahwa kebanyakan siswa masih belum terbiasa

untuk berbagi informasi dan membangun pengetahuannya

sendiri.

Siswa yang memiliki kemampuan akademik tinggi, pada

pembelajaran sebelum diterapkannya STAD, sudah terbiasa aktif

bertanya, menjawab pertanyaan, dan mengemukakan pendapat,

walaupun belum optimal. Dengan diterapkannya model

pembelajaran STAD yang memungkinkan siswa untuk lebih aktif,

maka siswa-siswa yang berkemampuan akademik tinggi lebih

leluasa untuk membagi pengetahuannya kepada teman-

temannya. Lain halnya dengan siswa yang berkemampuan

akademik rendah. Pada model pembelajaran yang lama yang

lebih berpusat pada guru, siswa-siswa ini cenderung memiliki

kepercayaan diri yang rendah. Mereka kurang aktif berpendapat,

bertanya, atau menjawab pertanyaan karena takut salah, sebab

dalam lingkungan belajar mereka budaya untuk menghargai

pendapat orang lain masih rendah. Jika ada siswa yang salah

Page 40: PTK Biologi II

40

dalam mengemukakan pendapat, bertanya, atau menjawab

pertanyaan, biasanya akan ditertawakan dan diejek oleh teman-

temannya. Ejekan tersebut biasanya akan tetap berlanjut

walaupun kegiatan belajar mengajar telah selesai. Hal ini tentu

sangat mempengaruhi psikologi siswa yang berwujud pada

menurunnya rasa percaya diri dan menumbuhkan rasa minder

pada siswa. Mereka menjadi enggan untuk berinteraksi, saling

bertukar pikiran dengan teman-temannya, sehingga ketika diajak

belajar dengan menggunakan pembelajaran model STAD mereka

belum siap.

Aktivitas siswa pada siklus III telah mencapai indikator

kinerja yang ditetapkan. Siswa yang sebelumnya tidak mau aktif

mulai mau memberikan kontrandasinya untuk kemajuan

kelompoknya dan membangun pengetahuan bersama. Siswa

yang tidak serius dalam proses pembelajaran menurun menjadi

22,5%, sedangkan siswa yang melakukan kegiatan lain yang

tidak ada kaitannya dengan kegiatan pembelajaran juga

menurun menjadi 12,5%. Kepemimpinan kelompok pada siklus III

tidak lagi dipegang oleh siswa yang memiliki kemampuan

akademik yang lebih tinggi, tetapi merupakan tanggung jawab

bersama. Siswa yang memiliki kemampuan lebih rendah mulai

menunjukkan eksistensinya dalam kelompok dan kelas. Siswa

mulai terbiasa dihadapkan dengan kegiatan diskusi dan

Page 41: PTK Biologi II

41

praktikum yang menuntut peran aktif siswa secara langsung. Hal

ini berdasarkan pada data hasil observasi aktivitas siswa, dimana

selisih siswa yang melaksanakan aktivitas yang menunjang

pembelajaran antara kelompok atas dengan kelompok bawah

pada siklus III adalah sebesar 13% seperti yang terdapat pada

Lampiran.

Ciri-ciri kelompok pada pembelajaran siklus III tersebut

sesuai dengan ciri-ciri kelompok pembelajaran kooperatif

menurut Nur (1996), yaitu kepemimpinan adalah kepemimpinan

bersama, ada saling ketergantungan positif, keanggotaan

heterogen, ada tanggung jawab terhadap hasil seluruh anggota

kelompok, menekankan pada tugas dan hubungan kooperatif,

dan evaluasi dilakukan baik secara individual dan kelompok.

Peningkatan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

tidak terlepas dari kinerja guru. Pada siklus I guru telah berusaha

menjadi fasilitator yang baik. Akan tetapi, siswa belum terkondisi

dengan model pembelajaran yang relatif baru bagi siswa,

sehingga dalam pertemuan selanjutnya yakni pada siklus II dan

siklus III, guru mengembangkan keterampilan baru untuk dapat

memotivasi dan membimbing siswa sesuai dengan kondisi yang

dihadapi. Guru menjelaskan kepada siswa agar menghargai

pendapat teman lain, dan memahamkan kepada siswa bahwa

tidak ada pendapat yang buruk dan jangan mersa takut salah

Page 42: PTK Biologi II

42

dalam mengemukakan pendapat, karena semua pendapat itu

baik benar ataupun salah pasti akan mengantarkan kita kepada

tingkat pemahaman yang lebih tinggi. Malahan dengan

munculnya suatu pendapat yang tidak sesuai dengan konsep

yang benar, maka nantinya dapat diluruskan secara bersama.

Dengan berkembangnya keterampilan guru tersebut, siswa dapat

diajak untuk berpikir kritis dan kreatif, pengelolaan kelas

semakin baik, sehingga aktivitas siswa dapat meningkat.

Peningkatan aktivitas siswa tersebut juga didukung oleh

data tanggapan siswa dan guru terhadap pembelajaran konsep

pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dengan

menggunakan model STAD. Berdasarkan data tanggapan siswa

terhadap pembelajaran model STAD, siswa yang menyatakan

setuju bahwa aktivitas mereka meningkat dengan penerapan

model pembelajaran STAD pada siklus I, II, dan III secara

berurutan adalah sebesar 32,5%, 60%, dan 87,5% seperti yang

dapat dilihat pada Tabel 7. Siswa telah membuktikan sendiri

bahwa selama mengikuti pembelajaran dengan menerapkan

model STAD, mereka terpacu untuk mengeluarkan seluruh buah

pikiran mereka, agar dapat berperan aktif dalam kegiatan belajar

mengajar, yang merupakan suatu proses untuk dapat memahami

materi.

Page 43: PTK Biologi II

43

Sedangkan berdasarkan hasil wawancara guru terhadap

pembelajaran model STAD, baik pada siklus I, siklus II, maupun

siklus III, guru menyatakan setuju bahwa dengan penerapan

model pembelajaran STAD pada konsep pertumbuhan dan

perkembangan tumbuhan dapat meningkatkan aktivitas siswa.

Guru yang juga mengamati jalannya kegiatan belajar mengajar,

melihat bahwa siswanya memang lebih aktif. Sikap saling

menghargai pendapat orang lain semakin baik, sehingga baik

siswa yang berkemampuan akademik tinggi maupun rendah ikut

memberikan andil dalam usaha memahami materi pelajaran

secara bersama. Peningkatan aktivitas siswa tersebut sejalan

dengan penelitian Nastitia (2004) yang membuktikan bahwa

penerapan pembelajaran kooperatif model STAD dapat

meningkatkan keaktifan siswa kelas XII/IPA MAN Keboan pada

pembelajaran pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

Peningkatan pada aktivitas siswa diikuti juga oleh

meningkatnya hasil belajar siswa. Rerata hasil belajar siswa

ranah kognitif secara berurutan mulai dari siklus I sampai dengan

siklus III, adalah sebesar 63,8 dengan ketuntasan belajar klasikal

2,5%, 71,8 dengan ketuntasan belajar klasikal sebesar 25%, dan

sebesar 80,9 dengan ketuntasan belajar klasikal sebesar 85%

sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 3. Indikator kinerja hasil

belajar siswa ranah kognitif yang ditetapkan pada penelitian ini

Page 44: PTK Biologi II

44

adalah siswa yang mendapat nilai ≥ 75 sekurangkurangnya ada

85%. Berdasarkan indikator kinerja tersebut dapat diketahui

bahwa hasil belajar siswa ranah kognitif tercapai pada siklus III.

Pada siklus I, hampir seluruh siswa (92,5%) belum tuntas

belajar karena konsentrasi siswa belum sepenuhnya tertuju pada

usaha untuk memahami materi, tetapi malah kepada model

pembelajaran yang baru diterapkan oleh guru. Pada awal

pengelompokan, siswa merasa enggan untuk dapat bekerjasama

dengan seluruh anggota kelompoknya, sebab kelompok tersebut

adalah kelompok heterogen yang tidak dipilih berdasarkan

kemauan siswa, tetapi pada kemampuan akademik dengan

memperhatikan jenis kelamin dan etnis, sehingga dimungkinkan

dalam satu kelompok ada anggota yang tidak disukai oleh

anggota lainnya. Hal ini tentu akan menghambat kerja kelompok

untuk dapat bersama-sama saling membantu dalam memahami

materi.

Sebagian besar kelompok dalam mengerjakan tugas

kelompok, terjadi pembagian tugas yang tidak merata, sehingga

ada anggota yang memonopoli pekerjaan dan ada anggota yang

hanya menurut saja, tidak mau berpikir, atau malah randat

sendiri. Siswa yang cenderung menjadi pemimpin dalam

kelompok banyak yang belum memahami hakikat belajar dengan

berkelompok. Mereka pelit untuk berbagi dengan rekan kerjanya.

Page 45: PTK Biologi II

45

Jika mereka dapat memahami suatu materi, maka mereka

cenderung untuk menyimpannya sendiri, dan tidak mau berbagi

pemahamannya tersebut kepada seluruh anggota kelompok.

Sebagian besar kelompok anggotanya bersikap pasif yang hanya

menurut dan menyerahkan segala keputusan kepada anggota

yang cenderung menjadi pemimpin. Mereka segan untuk

memberikan kontrandasinya karena merasa tidak mampu dan

tidak menyadari bahwa sikap tersebut akan berakibat juga pada

hasil belajar mereka secara individu. Kondisi yang tidak

seimbang tersebut menghambat masing-masing individu untuk

dapat mencapai pemahaman yang tinggi terhadap materi

pelajaran dan merupakan contoh ketidakmampuan siswa untuk

berbagi. Menurut Arends (1997), agar siswa yang malu,

canggung, atau tersisihkan dapat berperan serta maka guru

harus meyakinkan bahwa mereka masuk ke dalam kelompok

yang anggotanya memilki keterampilan sosial yang baik.

Menurut Lie (2004), cara yang bisa dilakukan guru untuk

mengatasinya adalah penyusunan tugas-tugas yang saling

bergantung satu sama lain, dan penggunaan lembar

perencanaan dimana berbagai tugas kelompok didaftar dengan

menampakkan tanggung jawab siswa untuk menyelesaikan

tugas.

Page 46: PTK Biologi II

46

Pada siklus II, siswa yang tuntas belajar meningkat menjadi

25% dengan rerata nilai 71,8. Kerjasama antaranggota kelompok

terlihat lebih baik jika dibandingkan dengan siklus I. Tugas

kelompok dapat dikerjakan bersama dengan pembagian yang

baik, sehingga masing-masing anggota dapat mengerjakan

tugasnya dengan baik pula. Walaupun demikian, hasil pada

siklus II tersebut belum memenuhi indikator kinerja yang telah

ditetapkan, sehingga guru terus memotivasi siswa untuk dapat

bekerjasama dengan lebih baik lagi, dengan meyakinkan siswa

bahwa keberhasilan kelompok akan membawa keberhasilan juga

bagi tiap anggota kelompoknya.

Pada akhir siklus III, kecenderungan anggota kelompok

untuk menjadi pemimpin atau sebaliknya menjadi anggota pasif

ataupun anggota pembuat kerandatan tidak terlihat lagi. Siswa

sudah mengerti manfaat dari belajar dengan model STAD dan

tertarik untuk mengkutinya. Siswa juga termotivasi dan

menyukai suasana kelas saat proses pembelajaran berlangsung.

Pada siklus ini, siswa yang tuntas belajar sebanyak 85% dengan

rerata nilai 80,9 yang berarti telah memenuhi indikator kinerja.

Rerata hasil belajar siswa ranah psikomotorik secara

berurutan mulai dari siklus I sampai dengan siklus III yaitu

sebesar 58,28 dengan ketuntasan belajar klasikal 0%, 70,95

dengan ketuntasan belajar klasikal 25%, dan 83,33 dengan

Page 47: PTK Biologi II

47

ketuntasan belajar klasikal sebesar 100% seperti yang dapat

dilihat pada Gambar 4. Indikator kinerja hasil belajar ranah

psikomotorik yang ditetapkan pada penelitian ini adalah siswa

yang mendapat nilai ≥ 75 sekurangnya-kurangnya ada 85%.

Berdasarkan indikator kinerja tersebut, maka dapat disimpulkan

bahwa hasil belajar siswa ranah psikomotorik tercapai pada

siklus III.

Pada siklus I, dimana kerjasama siswanya masih belum

baik, sangat mempengaruhi hasil belajar siswa ranah

psikomotorik. Hasil belajar ranah psikomotorik, diukur

berdasarkan kemampuan siswa untuk bekerjasama dalam

melaksanakan praktikum. Pada praktikum pertama yakni

mengenai sub konsep Mata, kerjasama seluruh kelompok belum

berhasil dengan ketuntasan belajar 0% dan rerata nilai 58,28.

Dalam melaksanakan praktikum, hendaknya seluruh anggota

mampu bekerjasama untuk menyelesaikannya dengan baik,

sebab kegiatan tersebut akan sulit apabila dikerjakan secara

individu. Akan tetapi pelaksanaan praktikum yang cenderung

secara individu ini masih mewarnai kegiatan praktikum pada

siklus I ini, dimana siswa pandai lebih mendominasi. Kondisi ini

mengakibatkan pengelolaan waktu yang tidak efektif, sehingga

banyak kelompok yang belum dapat menyelesaikan tugasnya

sampai jam pelajaran berakhir. Pada siklus 2, kondisi tersebut

Page 48: PTK Biologi II

48

dapat diminimalkan dengan adanya pembagian tugas yang lebih

terencana, walaupun peningkatan hasil belajarnya masih belum

memenuhi indikator kinerja. Pada siklus III, siswa mulai terlatih

dan terbiasa untuk menyelesaikan praktikum secara bersama

dengan pembagian tugas labih baik lagi, sehingga terjadi

peningkatan hasil belajar yang cukup signifikan dengan rerata

nilai 83,33 dan seluruh siswa telah tuntas belajar (100%).

Sikap siswa terhadap pembelajaran konsep Pertumbuhan

dan perkembangan tumbuhan ini dari siklus I sampai dengan

siklus III terus mengalami peningkatan menuju ke arah yang

lebih baik. Sikap positif dan atau sangat positif secara berurutan

dari siklus I sampai dengan siklus II adalah sebesar 90%, 97,5%,

dan 100% sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 5. Indikator

kinerja hasil belajar siswa ranah afektif yang ditetapkan pada

penelitian ini, adalah sebesar 75% siswa memiliki sikap positif

dan atau sangat positif terhadap pembelajaran konsep

Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Berdasarkan

indikator kinerja tersebut, maka hasil belajar ranah afektif pada

seluruh siklus telah tercapai. Hasil belajar ranah afektif tersebut

dari siklus I sampai III memang sudah sangat baik, tetapi hasil

belajar lainnya tidak sebaik ini. Hal demikian dapat terjadi karena

pada dasarnya siswa menyukai mata pelajaran Biologi, tetapi

mereka tidak dapat menerima materinya dengan baik karena

Page 49: PTK Biologi II

49

selama ini penyampaiannya yang kurang mengena kepada siswa

sebagai pebelajar. Ketertarikan siswa pada suatu materi

ditunjang dengan cara penyampaian yang baik maka akan

menghasilkan hail belajar yang baik pula.

Peningkatan hasil belajar siswa tersebut didukung oleh

tanggapan siswa dan guru terhadap pembelajaran model STAD

pada konsep Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

Berdasarkan data tanggapan siswa terhadap pembelajaran

model STAD persentase siswa menjawab “Ya” bahwa siswa dapat

memahami materi yang disampaikan dalam pembelajaran

Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan secara berurutan

mulai dari siklus I sampai dengan siklus III adalah sebesar 42,5%,

57,5%, dan 77,5% seperti yang dapat dilihat pada Tabel 3.

Sedangkan menurut hasil wawancara guru terhadap

pembelajaran model STAD, guru menyatakan bahwa hasil belajar

siswa mulai dari siklus I sampai dengan siklus III mengalami

peningkatan. Siswa merasa lebih leluasa dan senang untuk

memecahkan suatu permasalahan karena dapat didiskusikan

bersama sehingga kesalahan konsep yang terjadi dapat

diminimalisasi sehingga siswa lebih paham.

Memilih suatu model pembelajaran untuk menyampaikan

materi tertentu harus benar-benar memperhatikan faktor-faktor

yang mempengaruhi proses pembelajaran. Pembelajaran

Page 50: PTK Biologi II

50

kooperatif model STAD memungkinkan siswa untuk aktif

berperan serta dalam proses pembelajaran seperti berpendapat,

bertanya, memberikan jawaban, dan bekerja sama dalam

kelompok untuk lebih cepat memahami materi. Pembelajaran ini

juga memungkinkan interaksi yang seimbang antar siswa dengan

siswa, siswa dengan guru dan siswa dengan lingkungannya

untuk menuju terjadinya perubahan ke arah yang positif.

Pelaksanaan pembelajaran model STAD pada siklus I masih

terkesan bahwa penerapan model ini tidak berhasil. Terjadinya

kegaduhan pada saat pengorganisasian siswa ke dalam

kelompok-kelompok kecil sempat membuat guru frustrasi.

Kelompok yang merasa kurang mendapat perhatian dari guru

juga sering membuat kegaduhan dengan mengganggu kelompok

lainnya. Aktivitas dan hasil belajar yang kurang optimal juga

menambah pesimistis guru. Kendala-kendala tersebut pada

akhirnya dapat diatasi oleh guru setelah melakukan refleksi dan

pembenahan pada pelaksanaan siklus II dan siklus III, sesuai

dengan petunjuk-petunjuk dalam mengelola kelas selama kerja

kelompok yang disampaikan Ibrahim (2000) yakni dengan

menulis langkah-langkah kunci di papan tulis, menyatakan

petunjuk dengan jelas dan meminta beberapa siswa untuk

mengulang petunjuk tersebut, dan menetapkan suatu tempat

Page 51: PTK Biologi II

51

untuk tiap kelompok belajar dan menandai dengan jelas tempat

tersebut.

Perbedaan kemampuan akademik antara siswa satu

dengan siswa lainnya tidak menjadi permasalahan sehingga

siswa dapat dengan leluasa, termotivasi, dan bersemangat untuk

aktif mengutarakan pendapat, mengemukakan pertanyaan, dan

menjawab pertanyaan seputar materi yang diajarkan yang pada

akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa baik yang

berkemampuan rendah maupu tinggi. Siswa berkemampuan

tinggi yang merasa rugi bila dikelompokkan dengan siswa

berkemampuan rendah diberikan pengertian bahwa dengan

seringnya mengkomunikasikan pengetahuannya kepada siswa

lain akan menambah penguasaan siswa tersebut terhadap

pengetahuannya itu. Hal ini sesuai dengan pendapat Ibrahim

(2000) bahwa pembelajaran kooperatif dapat memberikan

keuntungan baik pada siswa yang memiliki kemampuan

akademik tinggi maupun siswa yang memiliki kemampuan

akademik rendah.

Hal mengenai perbedaan kemampuan akademik di atas

juga diperkuat oleh pendapat Lie (2002), yang menyatakan

bahwa dalam pembelajaran kooperatif keberhasilan kelompok

sangat tergantung pada usaha setiap anggotanya yang berakibat

setiap siswa akan merasa bertanggung jawab untuk melakukan

Page 52: PTK Biologi II

52

yang terbaik. Setiap kelompok harus diberikan kesempatan

untuk bertemu muka dan berdiskusi, dimana inti dari sinergi ini

adalah menghargai perbedaan, memanfaatkan kelebihan, dan

mengisi kekurangan masing-masing anggota. Keberhasilan suatu

kelompok juga bergantung pada kesediaan para anggotanya

untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka untuk

mengutarakan pendapat mereka.

Kurang puasnya siswa terhadap penghargaan secara

kelompok, dapat diatasi bila guru secara terbuka menjelaskan

kepada siswa bagaimanakah sebenarnya penghargaan

pembelajaran kooperatif model STAD itu, apakah manfaat dan

tujuannya bagi siswa. Siswa merasa penghargaan yang diberikan

secara kooperatif akan merugikan siswa dengan nilai yang tinggi.

Siswa perlu dijelaskan bahwa siswa yang memiliki nilai rendah

ikut juga menyumbangkan skor apabila siswa tersebut

mengalami peningkatan untuk pembelajaran-pembelajaran

selanjutnya, sehingga seluruh anggota kelompok harus bekerja

sama untuk kemajuan kelompok yang berarti juga untuk

kemajuan masing-masing anggota secara individu. Pemberian

penghargaan kelompok pada setiap akhir siklus diharapkan

dapat menumbuhkan motivasi tiap anggota kelompok untuk

terus meningkatkan prestasinya. Ibrahim (2000) menjelaskan,

jika siswa belum mempunyai pengalaman sebelumnya dengan

Page 53: PTK Biologi II

53

pembelajaran kooperatif, sangat penting bagi guru untuk

mengenalkan siswa dengan tugas-tugas, tujuan, dan struktur

penghargaan yang unik itu.

Kegiatan awal yang dilakukan guru pada pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran STAD adalah

mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan,

mengkomunikasikan indikator pembelajaran, membagi siswa

dalam kelompok-kelompok kecil, dan menjelaskan apa yang

diharapkan untuk dilakukan siswa. Guru melaksanakan langkah-

langkah tersebut dengan baik mulai dari siklus I sampai dengan

siklus III. Selanjutnya guru membimbing siswa untuk berbagi

tugas, berdiskusi, dan melaksanakan praktikum, dan

membimbing siswa untuk membuat simpulan dari hasil diskusi

bersama. Pada siklus I, guru masih banyak berperan dalam

kegiatan belajar mengajar, karena siswa masih kesulitan untuk

berbagi tugas, berdiskusi, dan lekukan praktikum, sehingga

memerlukan bimbingan yang lebih banyak. Pada siklus II dan III,

siswa sudah lebih lancar dalam berdiskusi, sehingga guru lebih

banyak memberikan kesempatan pada siswa untuk lebih aktif

dalam kegiatan tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat

Saptono (2000) yang menyatakan bahwa peran guru harus

bergeser dari pemberi informasi ke peran sebagai fasilitator dan

motivator. Guru harus mampu menciptakan pembelajaran yang

Page 54: PTK Biologi II

54

menyenangkan yang memungkinkan siswa mengembangkan

kemampuan dan keterampilannya. Peran guru tersebut juga

didukung oleh pendapat Nur (1996), yang menyatakan bahwa

peran guru dalam menggunakan pembelajaran kooperatif yakni

menunjang pembelajaran, mengarahkan kembali pertanyaan,

mengelola konflik, menumbuhkan nuansa saling membutuhkan,

membantu siswa mengevaluasi kerja kelompok,

mengembangkan perbedaan pendapat, dan menyediakan

sumber daya.

Hasil observasi tanggapan siswa terhadap pembelajaran

model STAD menunjukkan bahwa ada beberapa siswa yang tidak

tertarik mengikuti pembelajaran model STAD, tidak memahami

materi, tidak menyukai kegiatan praktikum, tidak menyukai

susana kelas, tidak termotivasi, dan aktivitasnya tidak

meningkat. Hal tersebut terjadi diduga karena siswa tidak

menyukai suasana yang ramai dan lebih menyukai suasana yang

tenang agar dapat berkonsentrasi. Karena tidak dapat

berkonsentrasi, maka berimbas pada kurangnya pemahaman

terhadap materi sehingga siswa tidak tertarik dan tidak

termotivasi untuk mengikuti pembelajaran dan aktivitasnyapun

tidak meningkat. Siswa yang mengalami hal tersebut perlu

diberikan perhatian dan pengertian yang lebih dari guru agar

dapat menerima model pembelajaran STAD ini dengan baik.

Page 55: PTK Biologi II

55

Berdasarkan pada hasil observasi tanggapan siswa

terhadap proses pembelajaran STAD, dapat diketahui juga bahwa

sebagian besar siswa menyukai suasana kelas yang berlangsung,

dan lebih mudah memahami materi, karena mereka merasakan

bahwa proses pembelajaran terasa menyenangkan dengan

adanya kerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas

dan memahami suatu materi secara bersama. Dengan demikian

mereka banyak memperoleh masukan untuk dapat memahami

materi yang sulit. Hal ini sesuai dengan pendapat Vygotsky

dalam Ibrahim (2000) bahwa interaksi sosial dengan teman lain

dapat memacu terbentuknya ide baru dan memperkaya

perkembangan intelektual siswa. Sebagian besar siswa juga

menyukai kegiatan praktikum sebab kelas menjadi tidak

membosankan, menambah pengalaman dan pengetahuan siswa,

dan dapat melihat atau merasakan langsung secara praktik,

tidak hanya teori saja.

Hasil evaluasi siswa secara individu maupun kelompok

pada akhirnya akan menentukan kriteria penghargaan kelompok.

Kriteria kelompok berturutturut dari yang terendah adalah Good

Team, Great Team, dan Super Team. Seperti yang dapat dilihat pada

Gambar 7. pada siklus I kelompok yang memperoleh

penghargaan Good Team sebesar 37,5%, sedangkan Great Team

yaitu 62,5%. Tidak ada kelompok yang memperoleh

Page 56: PTK Biologi II

56

penghargaan Super Team (0%). Pada siklus II dan III, diperoleh

persentase data yang sama yaitu Good Team 0%, Great Team

50%, dan Super Team 50%. Hal ini terjadi karena seperti yang

telah dijelaskan di atas bahwa pada siklus I kerjasama kelompok

belum baik sehingga berpengaruh pada hasil belajar siswa, yang

berpengaruh juga pada penghargaan siswa.

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas tentang

penerapan model pembelajaran kooperatif STAD pada konsep

Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan yang dilaksanakan

dalam 3 siklus, terjadi perubahan dalam proses pembelajaran

dari siklus satu ke siklus berikutnya ke arah yang lebih baik. Dari

adanya perubahan tersebut, menurut Darsono (2000), siswa

mengalami suatu proses yang disebut belajar karena siswa

mengalami perubahan ke arah yang lebih baik, seperti: sikap,

tingkah laku, kecerdasan, pengetahuan, dan keterampilan siswa.

Page 57: PTK Biologi II

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

C. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat

disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran model STAD

dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam

proses belajar mengajar konsep Pertumbuhan dan

perkembangan tumbuhan di MAN Keboan Jombang.

D. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan,

beberapa hal dapat disarankan agar pembelajaran konsep

Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dengan model

STAD dapat berhasil, yaitu:

1. Guru harus memperhatikan alokasi waktu yang

dialokasikan.

2. Rencana pembelajaran yang dirancang harus disesuaikan

dengan sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah.

3. Guru hendaknya memberikan bimbingan dan pengarahan

terhadap kegiatan diskusi siswa dengan tidak melupakan

perannya sebagai fasilitator dan motivator, agar

pembelajaran dapat berjalan lancar. Selain itu juga

57

Page 58: PTK Biologi II

58

disarankan pembelajaran kooperatif model STAD ini dapat

dicoba untuk dikembangkan pada konsep lain.

DAFTAR PUSTAKA

Arends, I.R. 1997. Classroom Instructional and Management. New York: Mc raw-Hill Companies Inc.

Arikunto, S. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta:Bumi Aksara.

Darsono, M; Sugandhi; Martensi, K. Dj;Rusda, K.T; dan Nugroho. 2001. Belajar an Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press.

Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran SMP/ MTs Mata elajaran Biologi. Jakarta: Depdiknas.

Dewi, T.P.S. 2003. “Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Students eams Achievement Division pada Konsep Sistem Saraf Kelas II SLTP N 1 Wonopringgo Pekalongan Tahun Ajaran 2002/ 2003”. Skripsi. emarang: Universitas Negeri Semarang.

Ibrahim, M. 2001. “Apa yang Dikatakan oleh Peneliti Tentang Modelling embelajaran Kooperatif?”. Malang: MIPA Tahun 30 Nomor 1.Universitas Negeri Malang.

Ibrahim, M; F. Rachmadiarti.; M. Nur; & Ismono. 2000. Pembelajaran ooperatif. Surabaya: UNESA University Press.

Lasih. 2003. “Model Pembelajaran Kooperatif STAD (Students Teams chievement Division) sebagai Strategi Peningkatan Mutu Kegiatan elajar Mengajar Sistem Transportasi di SLTP IT Hidayatullah”. Skripsi. emarang: Universitas Negeri Semarang.

Lie, A. 2002. Cooperative Learning. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana ndonesia.

Page 59: PTK Biologi II

59

Mafasa, M. 2004. “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model embelajaran STAD (Students Teams Achievemnet Division) pada onsep Invertebrata Kelas 1 SMA N 12 Semarang. Skripsi. Semarang: niversitas Negeri Semarang.

Mulyasa, E. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT. Remaja osdakarya.

Nastitia, D. 2004. “Meningkatkan Keaktifan Siswa pada Pembelajaran Fungsi lat Tubuh Tumbuhan dan Sistem Pencernaan Manusia Melalui Model embelajaran STAD di SLTP N 3 Ungaran. Skripsi. Semarang:Universitas Negeri Semarang.

Nur, M. 1996. “Pembelajaran Kooperative dalam Kelas IPA”. Makalah. isampaikan dalam Penyegaran dan Pelatihan Bagi Guru Pembina KIR di MU 26 Agustus – 7 September. Surabaya: IKIP Surabaya.

Rachmadiarti, F. 2003. Pembelajaran Kooperatif. Jakarta: Departemen endidikan Nasional.

Rahmawati, C. 2005. Tingkat Penguasaan Materi Sistem Saraf pada Manusia engan Pembelajaran Kooperatif Model STAD pada Siswa Kelas IIB SMPNegeri 13 Semarang. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

Rohani, S. 2005. Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Kelas I SMA Teuku mar Semarang Melalui Pembelajaran Kegiatan Laboratorium dengan tudents Teams Achievement Division (STAD) pada Pembelajaran umbuhan Paku. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

Rumini, S. 1995. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UPP IKIP Yogyakarta.

Saptono, S. 2003. Paparan Kuliah Strategi Belajar Mengajar. Semarang: Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang.

Slavin, R.E. 1995. Cooperative Learning: Theory, Research, and Practice. Second Edition. Massachussets: Allyn & Bacon.

Sudjana, N. 1989. Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: PT. Sinar Baru Algesindo.

Page 60: PTK Biologi II

60

Sukidin; Basrowi; dan Suranto. 2002. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Surabaya: Penerbit Insan Cendekia.

Sukmawati, M.A. 2005. Meningkatkan Kualitas Proses Pembelajaran Konsep Sistem Ekskresi Melalui Metode Eksperimen dengan Strategi STAD (Students Teams Achievement Division) di SMP N 3 Ungaran. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Sulistyorini, S. 1999. “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada Mata Pelajaran IPA”. Semarang: Lembaran Ilmu Pengetahuan No. 1 Tahun XXVIII 1999. IKIP Semarang.

Wilujeng, G.S. 2005. Penerapan Pendekatan Kontekstual pada Sub Konsep Reproduksi dan Pemencaran Tumbuhan di SMA Negeri 8 Semarang Tahun Ajaran 2003/ 2004. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Page 61: PTK Biologi II

Lampiran 1. SILABUS

Mata Pelajaran : BiologiKonsep : Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhanSatuan Pendidikan : MAN KEBOANKelas/ Semester : XII/ I

Standar Kompetensi:Melakukan percobaan pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan

Kompetensi Dasar Materi Pokok/Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Waktu Sumber Bahan

- Merencanakanpercobaanpengaruhfaktor luarterhadappertumbuhantumbuhan- Melaksanakanpercobaanpengaruhfaktor luarterhadappertumbuhantumbuhan- Mengkomunikasikanhasilpercobaanpengaruhfaktor luarterhadappertumbuhantumbuhan

- Faktor-faktor yangmempengaruhipertumbuhan danperkembangan- Faktor luar yangmempengaruhipertumbuhan danperkembangan- Faktor dalam yangmempengaruhipertumbuhan danperkembangan

1. Diskusi dan tanya jawab membahas faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

2. Praktik memahami pengaruh auksin dan cahaya matahari terhadap pertumbuhan batang

3. Praktik mengamati dan mengukur kecepatan tumbuh tanaman kacang hijau atau kacang merah

4. Praktik membandingkan kecepatan tumbuh tanaman di tempat-tempat yang berbeda intensitas cahayanya

5. Diskusi dan tanya jawab tentang faktor luar dan faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

6. Praktik untuk mengetahui pengaruh faktor luar terhadap arah pertumbuhan

7. Praktik untuk mengetahui pengaruh hormon IAA sintetis terhadap pembentukan akar pada setek

8. Praktik menyelidiki daerah pertumbuhan akar pada kecambah kacang hijau

- Mengumpulkan informasi mengenai faktor-faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan

- Merumuskan masalah dan membuat hipotesis tentang pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan

- Merancang dan melaksanakan percobaan pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan

- Mengkomunikasikan hasil percobaan pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan

Jenis:- Kuis- Tugas individu- Tugas

kelompok- Ulangan

Bentukinstrumen:- Tes tertulis PG- Tes tertulis

Uraian

20 x 45’ Buku paket

Buku referensilain

61

Page 62: PTK Biologi II

Lampiran 2RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) SIKLUS I

Nama Sekolah : MAN KEBOAN JOMBANG Mata Pelajaran : BiologiKelas/ Semester : XII (Duabelas)/ 1Pertemuan : 1, 2, dan 3Alokasi Waktu : 6 × 45 menitStandar Kompetensi: 1. Melakukan percobaan pertumbuhan dan

perkembangan pada tumbuhanKompetensi Dasar : 1.1 Merencanakan percobaan pengaruh luar terhadap

pertumbuhan tumbuhan.Tujuan : 1. Siswa mampu memahami konsep pertumbuhan

dan faktor yang mempengaruhinya. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan);

2. Siswa mampu menyusun rencana penelitian pengaruh faktor tertentu terhadap pertumbuhan. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan);

Karakter siswa yang diharapkan :

Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.

Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :

Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil.

I. Indikator Pencapaian Kompetensi Menemukan adanya gejala pertumbuhan dan perkembangan Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada

tumbuhan Merumuskan masalah berdasarkan gejala pertumbuhan yang

ditemukan Merumuskan hipotesis dari rumusan masalah yang sudah dirumuskan Merumuskan variabel penelitian untuk menguji hipotesis Menyusun unit-unit penelitian Membuat tabel pengamatan Menyusun rencana penelitian tertulis

II. Materi Ajar Pengertian pertumbuhan dan perkembangan Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada tumbuhan

1. faktor internal

62

Page 63: PTK Biologi II

63

2. faktor eksternal Menyusun rencana penelitian

III.Metode PembelajaranPengamatan – Diskusi – Penugasan – Presentasi

Strategi Pembelajaran

Tatap Muka Terstruktur Mandiri

Melengkapi peta konsep Merumuskan pengertian

pertumbuhan dan perkembangan

Mengumpulkan informasi faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan

Menemukan adanya gejala pertumbuhan

Merumuskan masalah Merumuskan hipotesis Menyusun variabel

penelitian Membuat rencana

penelitian tertulis

Studi membaca dan diskusi untuk memahami konsep pertumbuhan dan perkembangan serta mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada tumbuhan

Tugas kegiatan 1.1 Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan

Diskusi menyusun rencana penelitian

Presentasi rencana penelitian

Siswa dapat Menemukan adanya gejala pertumbuhan dan perkembangan

Siswa dapat Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada tumbuhan

Siswa dapat Merumuskan masalah berdasarkan gejala pertumbuhan yang ditemukan

Siswa dapat Merumuskan hipotesis dari rumusan masalah yang sudah dirumuskan

Siswa dapat Merumuskan variabel penelitian untuk menguji hipotesis

Siswa dapat Menyusun unit-unit penelitian

Siswa dapat Membuat tabel pengamatan

Siswa dapat Menyususun rencana penelitian tertulis

IV. Langkah-Langkah PembelajaranPertemuan 1 (2 × 45 menit)

Page 64: PTK Biologi II

64

A. Kegiatan awal (10 menit) Guru meminta siswa untuk mengidentifikasi adanya

gejala pertumbuhan terutama pada tumbuhan. Siswa bersama guru merumuskan pengertian

pertumbuhan.B. Kegiatan inti (60 menit)

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi :

Siswa bersama guru mendiskusikan perkembangan biji dan bakal buah. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan);

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, Siswa bersama guru mendiskusikan pertumbuhan primer dan

sekunder pada tumbuhan. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan);

Siswa bersama guru mendiskusikan pengaruh beberapa faktor luar (eksternal) terhadap pertumbuhan tumbuhan. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan);

Siswa bersama guru mendiskusikan beberapa faktor dalam (internal) terhadap pertumbuhan tumbuhan. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan);

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:

Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);

Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);

C. Kegiatan akhir (20 menit) Guru menanyakan kembali kepada siswa konsep pertumbuhan dan

faktor yang mempengaruhinya untuk mengambil kesimpulan. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan);

Guru menugaskan siswa untuk melaksanakan eksperimen dengan Kegiatan 1.1. Pertumbuhan dan perkembangan pada buku halaman

Page 65: PTK Biologi II

65

16 di rumah. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan);

Pertemuan 2 (2 × 45 menit)A. Kegiatan awal (20 menit)

Guru menanyakan hasil penugasan dari Kegiatan 1.1. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan);

Siswa bersama guru mendiskusikan penerapan metode ilmiah dengan menggunakan Kegiatan 1.1. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan);

B. Kegiatan inti (60 menit)

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi :

Guru membagi siswa dalam kelas menjadi beberapa kelompok. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan);

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, Guru menugaskan siswa dalam kelompok untuk membuat rencana

penelitian untuk menguji adanya pengaruh faktor tertentu terhadap pertumbuhan dengan menggunakan Proyek di buku halaman. 23. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan);

Siswa dalam kelompok berdiskusi untuk penyusunan rencana penelitian. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan);

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:

Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);

Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);

C. Kegiatan akhir (10 menit)

Page 66: PTK Biologi II

66

Guru mengecek hasil masing-masing kelompok apabila belum selesai dapat diselesaikan di luar jam pelajaran. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan);

Guru menugaskan siswa untuk mempersiapkan presentasi hasil diskusi pada pertemuan berikutnya. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan);

Pertemuan 3 (2 × 45 menit)

A. Kegiatan awal (10 menit) Siswa dibantu guru mempersiapkan ruang kelas untuk presentasi. Guru mengatur urutan kelompok untuk presentasi.

B. Kegiatan inti (70 menit)

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi :

Masing-masing kelompok secara bergantian melakukan presentasi. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan);

Siswa yang tidak presentasi memberikan tanggapan, saran, dan usulan. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan);

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi,

Guru memberikan penilaian dan saran untuk perbaikan rencana penelitian setelah satu kelompok tampil presentasi. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan);

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:

Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);

Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);

C. Kegiatan akhir (10 menit)

Page 67: PTK Biologi II

67

Guru menugaskan siswa untuk melakukan penelitian secara mandiri sesuai dengan rencana penelitian yang sudah disepakati. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan);

V. Alat/ Bahan/ Sumber Buku Biologi kelas XII, Dyah aryulina, Esis Buku kerja siswa IIIA, Ign. Khristiyono, Esis Alat bantu presentasi

VI. Penilaian Tugas kelompok penyusunan proposal Presentasi proposal penelitian Uji kompetensi tertulis

Keboan, Juli 2011MengetahuiKepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Dra, Hj. Tartiningsih,M.PdI Drs. Sugeng Siswanto, M.MPd.NIP : 196602011994032002 NIP. 196903192005011006

Page 68: PTK Biologi II

68

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP) SIKLUS II

Nama Sekolah : MAN KEBOAN JOMBANGMata Pelajaran : BiologiKelas/ Semester : XII (Duabelas)/ 1Pertemuan : -Alokasi Waktu : 0 × 45 menitStandar Kompetensi: 1. Melakukan percobaan pertumbuhan dan

perkembangan pada tumbuhanKompetensi Dasar : 1.2 Melaksanakan percobaan pengaruh faktor luar

terhadap pertumbuhan tumbuhanTujuan : Siswa mampu melaksanakan penelitian pengaruh

beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan, mencatat hasil, dan menyusun laporan. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan);

Karakter siswa yang diharapkan :

Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.

Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :

Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil.

I. Indikator Pencapaian Kompetensi Menyiapkan alat dan bahan Memberikan perlakuan Mengukur hasil dan mencatat dalam tabel pengamatan Menganalisis data hasil pengamatan Menyimpulkan hasil penelitian Menyusun laporan tertulis hasil penelitian

II. Materi Ajar Membuat unit-unit penelitian Memberi perlakuan Mengukur kecepatan pertumbuhan Mencatat hasil pengukuran dalam tabel pengamatan Mengolah data hasil pengamatan Menarik kesimpulan berdasarkan data yang diolah Melaporkan hasil penelitian

III. Metode Pembelajaran Eksperimen

Page 69: PTK Biologi II

69

Strategi Pembelajaran

Tatap Muka Terstruktur Mandiri

Pelaksanaan penelitian kelompok di luar jam pelajaran

Membuat unit-unit penelitian

Memberi perlakuan Mengukur kecepatan

pertumbuhan Mencatat hasil

pengukuran dalam tabel pengamatan

Mengolah data hasil pengamatan

Menarik kesimpulan berdasarkan data yang diolah

Melaporkan hasil penelitian

Siswa dapat Menyiapkan alat dan bahan

Siswa dapat Memberikan perlakuan

Siswa dapat Mengukur hasil dan mencatat dalam tabel pengamatan

Siswa dapat Menganalisis data hasil pengamatan

Siswa dapat Menyimpulkan hasil penelitian

Siswa dapat Menyusun laporan tertulis hasil penelitian

IV. Langkah-Langkah PembelajaranPertemuan 3 (2 × 45 menit)A. Kegiatan awal

Siswa dibantu guru mempersiapkan ruang kelas untuk presentasi. Guru mengatur urutan kelompok untuk presentasi.

B. Kegiatan inti

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, Seluruh kegiatan dilaksanakan secara mandiri oleh kelompok.

Sambil menunggu semua kelompok selesai melakukan penelitian dan mempresentasikan hasilnya kegiatan belajar dapat dilanjutkan dengan KD selanjutnya. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:

Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);

Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);

C. Kegiatan akhir Guru menugaskan siswa untuk melakukan penelitian secara

mandiri sesuai dengan rencana penelitian yang sudah disepakati.

Page 70: PTK Biologi II

70

(nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan);

V. Alat/ Bahan/ Sumber Buku Biologi kelas XII, Dyah aryulina, Esis Buku kerja siswa IIIA, Ign. Khristiyono, Esis

VI. Penilaian Tugas laporan hasil penelitian

Keboan, Juli 2011MengetahuiKepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Dra, Hj. Tartiningsih,M.PdI Drs. Sugeng Siswanto, M.MPd.NIP : 196602011994032002 NIP. 196903192005011006

Page 71: PTK Biologi II

71

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP) SIKLUS III

Nama Sekolah : MAN KEBOAN JOMBANGMata Pelajaran : BiologiKelas/ Semester : XII (Duabelas)/ 1Pertemuan : 4 dan 5Alokasi Waktu : 4 × 40 menitStandar Kompetensi : 1. Melakukan percobaan pertumbuhan dan

perkembangan pada tumbuhanKompetensi Dasar : 1.3 Mengkomunikasikan hasil percobaan pengaruh

faktor luar terhadap pertumbuhan tumbuhanTujuan : Siswa dapat mengkomunikasikan hasil penelitian

secara tertulis dan lisan. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan);

Karakter siswa yang diharapkan :

Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.

Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :

Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil.

I. Indikator Pencapaian Kompetensi Mempresentasikan hasil penelitian secara lisan

II. Materi Ajar Tehnik presentasi

III.Metode PembelajaranPenugasan - Diskusi- Presentasi

Strategi Pembelajaran

Tatap Muka Terstruktur Mandiri

Presentasi laporan hasil penelitian oleh masing-masing kelompok

Menyusun hasil penelitian dalam bentuk laporan tertulis

Menyusun laporan penelitian untuk presentasi

Mempresentasikan hasil penelitian

Siswa dapat Mempresentasikan hasil penelitian secara lisan

Page 72: PTK Biologi II

72

IV. Langkah-Langkah PembelajaranPertemuan 4 (2 × 45 menit)A. Kegiatan awal (10 menit)

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi :

Guru menjelaskan teknis pelaksanaan presentasi. Guru mengatur urutan presentasi tiap kelompok.

B. Kegiatan inti (70 menit)

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, Siswa dalam kelompok mempresentasikan hasil penelitiannya.

Siswa lain yang tidak presentasi memperhatikan dan memberi tanggapan. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan);

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:

Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);

Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);

C. Kegiatan akhir (20 menit) Guru memberi penilaian umum pelaksanaan presentasi. (nilai yang

ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan);

Pertemuan 5 (2 X 45 menit)A. Kegiatan awal (5 menit)

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi :

Guru memberi kesempatan kelompok untuk presentasi sesuai dengan urutan yang sudah disepakati.

B. Kegiatan inti (75 menit)

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, Siswa dalam kelompok mempresentasikan hasil penelitiannya.

Siswa yang tidak presentasi memperhatikan dan memberi tanggapan. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras,

Page 73: PTK Biologi II

73

Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan);

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:

Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);

Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);

C. Kegiatan akhir (10 menit) Guru memberikan kesimpulan akhir presentasi. (nilai yang

ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan);

V. Alat / Bahan/ Sumber Buku Biologi kelas XII, Dyah aryulina, Esis Buku kerja siswa IIIA, Ign. Khristiyono, Esis Alat bantu presentasi

VI. Penilaian Presentasi

Keboan, Juli 2011MengetahuiKepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Dra, Hj. Tartiningsih,M.PdI Drs. Sugeng Siswanto, M.MPd.NIP : 196602011994032002 NIP. 196903192005011006

Page 74: PTK Biologi II

74

Lampiran 3.KUESIONER PENGUKURAN RANAH AFEKTIF

SIKAP TERHADAP MATERI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

Petunjuk Pengisian:Pilihlah salah satu jawaban dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang menurut saudara paling tepat.

1. Apakah saudara tertarik mengikuti materi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan?

a. sangat tertarik c. tidak tertarikb. tertarik d. sangat tidak tertarik

2. Apakah saudara berusaha hadir tiap materi pelajaran pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan?

a. sangat berusaha c. tidak berusahab. berusaha d. sangat tidak berusaha

3. Apakah saudara memperhatikan materi pelajaran yang disampaikan guru saat pembelajaran pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan?

a. sangat memperhatikan c. tidak memperhatikanb. memperhatikan d. sangat tidak memperhatikan

4. Apakah saudara senang belajar materi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan?

a. sangat senang c. tidak senangb. senang d. sangat tidak senang

5. Apakah saudara menyukai kegiatan percobaan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan?

a. sangat suka c. tidak sukab. suka d. sangat tidak suka

6. Apakah saudara menyukai kegiatan diskusi materi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan yang telah dilakukan?

a. sangat suka c. tidak sukab. suka d. sangat tidak suka

7. Apakah saudara senang membantu teman satu kelompok saat kegiatan percobaan?

a. sangat senang c. tidak senangb. senang d. sangat tidak senang

8. Apakah saudara senang membantu teman satu kelompok saat kegiatan diskusi?

a. sangat senang c. tidak senangb. senang d. sangat tidak senang

9. Apakah saudara berusaha memahami materi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan?

a. sangat berusaha c. tidak berusahab. berusaha d. sangat tidak berusaha

10. Apakah saudara senang mengkomunikasi hasil kerja kelompok ke depankelas?a. sangat senang c. tidak senangb. senang d. sangat tidak senang

Page 75: PTK Biologi II

75

11. Apakah saudara senang bertanya tentang materi Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan?

a. sangat senang c. tidak senangb. senang d. sangat tidak senang

12. Apakah saudara senang mengemukakan pendapat atau tanggapan tentang materi Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan?

a. sangat senang c. tidak senangb. senang d. sangat tidak senang

13. Apakah saudara senang mengerjakan soal materi Pertumbuhan danperkembangan tumbuhan?

a. sangat senang c. tidak senangb. senang d. sangat tidak senang

14. Apakah saudara senang mengumpulkan tugas materi Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan?

a. sangat senang c. tidak senangb. senang d. sangat tidak senang

Keterangan:Skor = 4, apabila jawaban ASkor = 3, apabila jawaban BSkor = 2, apabila jawaban CSkor = 1, apabila jawaban D

Skor tertinggi = 14 butir x 4 = 56Skor terendah = 14 butir x 1 = 14

Tabel kategorisasi sikap siswa terhadap materi Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan

No. Skor Siswa Kategori Sikap1. 47 – 56 Sangat positif2. 36 – 46 Positif3. 25 – 35 Negatif4. 14 – 24 Sangat negatif

(saat lembar ini dibagikan kepada siswa, keterangan tidak dicantumkan)

LEMBAR JAWABKUESIONER RANAH AFEKTIF

1. a b c d 8. a b c d 2. a b c d 9. a b c d 3. a b c d 10. a b c d 4. a b c d 11. a b c d 5. a b c d 12. a b c d 6. a b c d 13. a b c d 7. a b c d 14. a b c d

Page 76: PTK Biologi II

Lampiran 4.LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN

Petunjuk Pengisian:Berilah tanda cek (√) pada kolom yang tersedia terhadap aktivitas yang dilakukan oleh siswa selama mengikuti proses pembelajaran.

Aspek yang diamati Kelompok

I II ..... dst VIII 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

A. Aspek yang menunjang proses pembelajaran

1. Melakukan kegiatan pengamatan sesuai dengan LKS

2. Berani mengemukakan pendapat dalam diskusi 3. Berani memberikan tanggapan dalam diskusi 4. Berani menyanggah pendapat teman lain saat

diskusi 5. Berani bertanya 6. Berani mempresentasikan hasil pengamatan dan

diskusi di depan kelas 7. Menghargai pendapat teman lain 8. Mendengarkan/ memperhatikan pendapat orang

lain 9. Berani menjawab pertanyaan dari guru/ teman

lain 10. Mencatat/ membuat resume B. Aspek yang tidak menunjang proses

pembelajaran 1. Tidak serius dalam kegiatan pengamatan dan

diskusi 2. Melakukan kegiatan lain yang tidak ada

kaitannya dengan kegiatan pembelajaran

76

Page 77: PTK Biologi II

77

Page 78: PTK Biologi II

Keterangan:Siswa aktif = * melakukan ≥ 6 aspek yang menunjang proses

pembelajaran dan tidak melakukan ≥ 1 aspek yang tidak menunjang proses pembelajaran atau

* melakukan ≥ 7 aspek yang menunjang proses pembelajaran dan melakukan ≥ 1 aspek yang tidak menunjang proses pembelajaran

Siswa tidak aktif = * melakukan < 6 aspek yang menunjang proses pembelajaran dan melakukan ≥ 1 aspek yang tidak menunjang proses pembeljaran atau

* melakukan < 6aspek yang menunjang proses pembelajaran dan tidak melakukan ≥ 1 aspek yang tidak menunjang proses pembelajaran.

78

Page 79: PTK Biologi II

79

Lampiran 5.LEMBAR OBSERVASI KINERJA GURU DALAM PEMBELAJARAN

Pertemuan ke 1/ 2/ 3/ 4/5

Petunjuk Pengisian:Berilah tanda cek (√) pada kolom yang tersedia terhadap kinerja yang dilakukan oleh guru pada setiap pertemuan untuk mengetahui kinerja guru dalam proses pembelajaran.

Aspek yang diamati Skor

1 2 3 4 1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

sesuai dengan jumlah masing-masing kelompok seperti yang tercantum dalam LKS

2. Mengkomunikasikan indikator pembelajaran 3. Membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil 4. Membimbing siswa berbagi tugas dalam mengerjakan

tugas kelompok 5. Membimbing siswa dalam kegiatan praktikum 6. Membimbing siswa dalam berdiskusi 7. Membimbing siswa dalam membuat simpulan materi 8. Membimbing siswa dalam menyajikan hasil karya 9. Meminta siswa untuk membaca buku teks tentang materi

yang akan dibahas 10. Melaksanakan evaluasi/ memberi tugas kepada siswa

Keterangan:1 = kurang baik2 = cukup3 = baik4 = baik sekali

Kriteria kinerja guru:10 – 17 = kurang baik18 – 25 = cukup baik26 – 33 = baik34 – 40 = sangat baik

Observer

…………….

Page 80: PTK Biologi II

80

Lampiran 8.

KUESIONER TANGGAPAN SISWA DALAM PEMBELAJARANDENGAN MODEL STAD

(Siklus ke I/ II/ III)Petunjuk Pengisian:Pilih salah satu jawaban dengan memberi tanda cek (√) pada kolom jawab jawaban yang menurut anda paling tepat.

No. Pertanyaan Jawaban

Ya Tidak 1. Apakah saudara tertarik mengikuti pembelajaran

konsep Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhandengan model STAD?

2. Apakah saudara memahami materi yang disampaikan dalam pembelajaran konsep pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dengan model STAD?

3. Apakah saudara menyukai pengamatan dalam kegiatan praktikum saat pembelajaran konsep pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dengan menggunakan pembelajaran model STAD?

4. Apakah saudara menyukai suasana kelas saat pembelajaran konsep pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dengan menggunakan pembelajaran model STAD?

5. Apakah dengan model pembelajaran STAD saudara termotivasi dalam mengikuti pembelajaran pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan ?

6. Apakah dengan model pembelajaran model STAD dapat meningkatkan keaktifan saudara di kelas?

Observer

…………….

Page 81: PTK Biologi II

81

Lampiran 9.LEMBAR WAWANCARA GURU

Waktu :Tempat :

No. Pertanyaan Kunci Jawaban1. Bagaimana kesan Anda terhadap

pembelajaran konsep pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dengan model STAD?

2. Apakah selama pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran model STAD?

3. Apakah terjadi peningkatan minat dan motivasi belajar siswa setelah menggunakan pembelajaran model STAD?

4. Apakah terjadi peningkatan hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran model STAD?

5. Apakah anda mengalami kesulitan pada saat menerapkan pembelajaran dengan model STAD? Apabila ada, kesulitan apakah itu?

6. Menurut anda, efektifkah kegiatan kelompok dan diskusi tersebut?

7. Apakah anda berminat untuk menerapkan pembelajaran model STAD pada materi lainnya?

Observer

…………….

Page 82: PTK Biologi II

82

Lampiran 10

Rekapitulasi Hasil Uji Coba Butir Soal

a. Siklus INo. Aspek Soal Hasil Uji Coba Nomor Soal Keterangan 1. Tingkat

Kesukaran Sukar: 0 -Sedang: 6 6, 11, 14, 18, 19, 20 Dipakai, kecuali,

14

Mudah: 14 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 12, Dipakai, kecuali 13, 15, 16, 17 1, 9, 13, dan 16

2. Daya Beda Baik:11 2, 3, 5, 6, 10, 11, 12, 15, Dipakai 18, 19, 20

Cukup: 4 4, 7, 8, 17 Dipakai Jelek: 5 1, 9, 13, 14, 16 Dandaang

3. Reliabilitas 0,8164442 Reliabel 4. Validitas Valid: 15 soal 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, Dipakai

12, 15, 17, 18, 19, 20

Tidak Valid: 5 soal 1, 9, 13, 14, 16 Dandaang

b. Siklus IINo. Aspek Soal Hasil Uji Coba Nomor Soal Keterangan 1. Tingkat

Kesukaran Sukar: 0 - -Sedang: 13 4, 5, 6, 7, 8, 10, 12, 13, 14, Dipakai

16, 18, 19, 20

Mudah: 7 1, 2, 3, 9, 11, 15, 17 Dipakai 2. Reliabilitas 0,8304448 Reliabel 3. Daya Beda Baik: 11 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 13, Dipakai

15, 18

Cukup: 6 1, 12, 14, 16, 17, 20 Dipakai Jelek: 3 2, 11, 19 Dandaang

4. Validitas Valid: 15 soal 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, Dipakai 13, 14, 15, 16, 18

Tidak Valid: 5 soal 2, 11, 17, 19, 20 Dandaang

c. Siklus IIINo. Aspek Soal Hasil Uji Coba Nomor Soal Keterangan 1. Tingkat

Kesukaran Sukar: 0 - -Sedang: 8 6,10, 11, 14, 16, 17, 18, 20 Dipakai, kecuali 6

dan 18

Mudah: 12 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 12, 13, Dipakai, kecuali 15, 19 1, 12, dan 19

2. Reliabilitas 0,8319017 Reliabel 3. Daya Beda Baik: 9 2, 3, 4, 5, 8, 9, 11, 15, 20 Dipakai

Cukup: 8 7, 10, 12, 13, 14, 16, 17, 19 Dipakai, kecuali 12 dan 19

Jelek: 3 1, 6, 18 Dandaang

Page 83: PTK Biologi II

83

4. Validitas Valid: 15 soal 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, Dipakai 13, 14, 15, 16, 17, 20

Tidak Valid: 5 soal 1, 6, 12, 18, 19 Dandaang

Page 84: PTK Biologi II

Lampiran 11. Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam PembelajaranHasil Observasi Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran

Aktivitas Siswa yang Diamati Persentase Siswa (%)

Siklus I Siklus II Siklus III A. Aspek yang menunjang proses pembelajaran 1. Melakukan kegiatan pengamatan sesuai dengan LKS. 27,5 60 77,5 2. Berani mengemukakan pendapat dalam proses pembelajaran 22,5 65 80 3. Berani memberikan tanggapan dalam proses pembelajaran 25 65 80 4. Berani menyanggah pendapat teman lain dalam proses pembelajaran 12,5 42,5 50 5. Berani bertanya 15 27,5 45 6. Berani mempresentasikan hasil pengamatan dan diskusi di depan kelas 5 20 22,5 7. Menghargai pendapat guru/ teman lain 5 97,5 100 8. Memperhatikan pendapat dari guru 75 100 100 9. Berani menjawab pertanyaan dari guru/ teman lain 27,5 40 65 10. Mencatat/ membuat resume 72,5 92,5 95 B. Aspek yang tidak menunjang proses pembelajaran 1. Tidak serius dalam kegiatan pengamatan dan diskusi 55 35 22,5 2. Melakukan kegiatan lain yang tidak ada kaitannya dengan kegiatan pembelajaran. 55 30 12,5

Rekapitulasi Pelaksanaan Aktivitas Siswa yang Menunjang Proses Pembelajaran Aktivitas Siswa Persentase (%)

Siklus I Siklus II Siklus III

Total pelaksanaan aktivitas 35,75 61 71,5

Kelompok atas (siswa berkemampuan akademik tinggi) 28,25 39,25 42,25

Kelompok bawah (siswa berkemampuan akademik rendah) 7,5 21,75 29,25

Selisih kelompok atas dengan kelompok bawah 20,75 17,5 13

Rekapitulasi Siswa Aktif Siswa Aktif Siklus I Siklus II Siklus III Jumlah 10 23 31 Persentase (%) 25 57,5 77,5

84

Page 85: PTK Biologi II

Lampiran 12. Hasil Belajar Ranah Kognitif

Kelompok Sisw

a JK

Nilai Psikomotorik Ketuntasan Bljr Psikomotorik Siklus

I Siklus II

Siklus III

Siklus I Siklus II Siklus III

I

E-11 P 68,75 67,54 75 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas E-25 L 68,75 67,54 75 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas E-32 L 68,75 67,54 75 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas E-35 P 68,75 67,54 75 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas

II

E-09 L 56,25 83,77 91,75 Tidak Tuntas Tuntas Tuntas E-21 P 56,25 83,77 91,75 Tidak Tuntas Tuntas Tuntas E-23 L 56,25 83,77 91,75 Tidak Tuntas Tuntas Tuntas E-31 P 56,25 83,77 91,75 Tidak Tuntas Tuntas Tuntas

III

E-03 L 50 60,39 83,3 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas E-12 P 50 60,39 83,3 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas E-13 L 50 60,39 83,3 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas E-24 P 50 60,39 83,3 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas E-34 P 50 60,39 83,3 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas

IV

E-04 P 56,25 72,08 83,3 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas E-18 P 56,25 72,08 83,3 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas E-26 L 56,25 72,08 83,3 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas E-33 L 56,25 72,08 83,3 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas

V

E-06 L 57,25 72,08 75 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas E-14 P 57,25 72,08 75 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas E-15 P 57,25 72,08 75 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas E-28 L 57,25 72,08 75 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas E-30 L 57,25 72,08 75 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas

VI

E-07 L 58,25 55,85 83,3 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas E-16 L 58,25 55,85 83,3 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas E-20 P 58,25 55,85 83,3 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas E-22 P 58,25 55,85 83,3 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas E-29 P 58,25 55,85 83,3 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas

VII

E-01 L 59,25 72,08 75 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas E-10 P 59,25 72,08 75 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas E-17 P 59,25 72,08 75 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas E-19 P 59,25 72,08 75 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas

VIII

E-02 L 60,25 83,77 100 Tidak Tuntas Tuntas Tuntas E-05 P 60,25 83,77 100 Tidak Tuntas Tuntas Tuntas E-08 P 60,25 83,77 100 Tidak Tuntas Tuntas Tuntas E-27 L 60,25 83,77 100 Tidak Tuntas Tuntas Tuntas

Nilai Terendah 50 55,85 75

Nilai Tertinggi 68,75 83,77 100

Rerata 58,28125 70,945

Ketuntasan Belajar (%) 0 25

Lampiran 13. Hasil Belajar Ranah Psikomotorik

85

Page 86: PTK Biologi II

86

Kelompok Sisw

a JK

Nilai Psikomotorik Ketuntasan Bljr Psikomotorik Siklus

I Siklus II

Siklus III

Siklus I Siklus II Siklus III

I

E-11 P 68,75 67,54 75 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas E-25 L 68,75 67,54 75 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas E-32 L 68,75 67,54 75 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas E-35 P 68,75 67,54 75 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas

II

E-09 L 56,25 83,77 91,75 Tidak Tuntas Tuntas Tuntas E-21 P 56,25 83,77 91,75 Tidak Tuntas Tuntas Tuntas E-23 L 56,25 83,77 91,75 Tidak Tuntas Tuntas Tuntas E-31 P 56,25 83,77 91,75 Tidak Tuntas Tuntas Tuntas

III

E-03 L 50 60,39 83,3 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas E-12 P 50 60,39 83,3 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas E-13 L 50 60,39 83,3 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas E-24 P 50 60,39 83,3 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas E-34 P 50 60,39 83,3 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas

IV

E-04 P 56,25 72,08 83,3 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas E-18 P 56,25 72,08 83,3 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas E-26 L 56,25 72,08 83,3 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas E-33 L 56,25 72,08 83,3 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas

V

E-06 L 57,25 72,08 75 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas E-14 P 57,25 72,08 75 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas E-15 P 57,25 72,08 75 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas E-28 L 57,25 72,08 75 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas E-30 L 57,25 72,08 75 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas

VI

E-07 L 58,25 55,85 83,3 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas E-16 L 58,25 55,85 83,3 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas E-20 P 58,25 55,85 83,3 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas E-22 P 58,25 55,85 83,3 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas E-29 P 58,25 55,85 83,3 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas

VII

E-01 L 59,25 72,08 75 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas E-10 P 59,25 72,08 75 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas E-17 P 59,25 72,08 75 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas E-19 P 59,25 72,08 75 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas

VIII

E-02 L 60,25 83,77 100 Tidak Tuntas Tuntas Tuntas E-05 P 60,25 83,77 100 Tidak Tuntas Tuntas Tuntas E-08 P 60,25 83,77 100 Tidak Tuntas Tuntas Tuntas E-27 L 60,25 83,77 100 Tidak Tuntas Tuntas Tuntas

Nilai Terendah 50 55,85 75

Nilai Tertinggi 68,75 83,77 100

Rerata 58,28125 70,945

Ketuntasan Belajar (%) 0 25

Lampiran 14.

Hasil Wawancara Guru Tentang Pembelajaran Model STAD

Page 87: PTK Biologi II

87

Siklus IPeneliti : “Bagaimana kesan Anda terhadap pembelajaran konsep

Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dengan model pembelajaran STAD?”

Guru : “Pembelajaran model STAD memang baik diterapkan untuk siswa yang kurang aktif. Dengan model ini siswa dituntut untuk ikut aktif berpendapat, bertanya, dan menjawab pertanyaan, bekerja sama dengan teman lainnya. Siswa menjadi tidak bosan, tetapi kelas menjadi ramai dan manajemen waktu masih belum baik sehingga untuk pembelajaran selanjutnya masih perlu diperbaiki”.

Peneliti : “Apakah terjadi peningkatan aktivitas siswa selama pembelajaran dengan menerapkan model STAD?”

Guru : “Ya, terjadi peningkatan keaktifan siswa karena adanya kegiatan diskusi dan praktikum”.

Peneliti : “Apakah terjadi peningkatan minat dan motivasi belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran STAD?”

Guru : “Ya, terjadi peningkatan minat dan motivasi belajar siswa setelah menggunakan model pembelajran STAD yang terlihat dari antusiasnya siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar”.

Peneliti : “Apakah terjadi peningkatan hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran model STAD?”

Guru : “Ya, hasil belajar siswa meningkat karena selama kegiatan belajar mengajar siswa sebelumnya sudah diberi tugas untuk membaca materi yang akan diajarkan dan siswa dapat berdiskusi dengan temannya tentang materi pembelajaran”.

Peneliti : “Apakah Anda mengalami kesulitan pada saat menerapkan pembelajaran model STAD? Apabila ada, kesulitan apakah itu?”

Guru : “Ada kesulitan, yaitu pada saat mengarahkan siswa untuk berdiskusi agar tidak mengobrol atau bermain sendiri, sehingga masih perlu diadakan kontrol atau pengawasan yang lebih ketat”.

Peneliti : “Menurut Anda, efektifkah kegiatan kelompok dan diskusi tersebut?”

Guru : “Cukup efektif, karena dengan kegiatan kelompok dan diskusi siswa diarahkan untuk mencari sendiri pengetahuannya sehingga diharapkan siswa dapat benar-benar memahami, tidak sekedar menghafal materi”.

Peneliti : “Apakah Anda berminat untuk menerapkan model pembelajaran STAD pada materilainnya?”

Page 88: PTK Biologi II

88

Guru : “Ya, saya cukup berminat untuk menerapkannya pada materi lainnya agar keaktifan dan hasil belajar siswa dapat meningkat”.

Siklus IIPeneliti : “Bagaimana kesan Anda terhadap pembelajaran

konsep Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhandengan model pembelajaran STAD?”

Guru : “Setelah diterapkan pada siklus II, pembelajaran semakin terlihat menyenangkan. Siswa yang sebelumnya kurang aktif, tidak pernah mengutarakan pendapat, menjadi berani. Suasana kelas juga terkesan lebih hidup, antarkelompok saling berdiskusi untuk memahami materi pelajaran yang disampaikan guru”.

Peneliti : “Apakah terjadi peningkatan aktivitas siswa selama pembelajaran dengan menerapkan model STAD?”

Guru : “Ya, dibandingkan dengan pembelajaran pada siklus I, aktivitas siswa pada pembelajaran siklus II ini lebih meningkat dengan semakin banyaknya siswa yang aktif berdiskusi tentang materi pelajaran”.

Peneliti : “Apakah terjadi peningkatan minat dan motivasi belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran STAD?”

Guru : “Ya, minat dan motivasi belajar siswa semakin meningkat karena setelah siswa melaksanakan pembelajaran pada siklus I dan siklus II siswa mulai merasakan bahwa dengan penerapan model pembelajaran ini ternyata proses pembelajaran lebih menarik sehingga menambah minat dan motivasi siswa untuk terus belajar”.

Peneliti : “Apakah terjadi peningkatan hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran model STAD?”

Guru : “Ya, hasil belajar siswa mengalami peningkatan karena dalam pembelajaran ini siswa dapat lebih cepat memahami materi bila dibandingkan pada saat pembelajaran hanya dilaksanakan dengan metode ceramah, karena sebelumnya siswa sudah membaca materi yang akan dipelajari dan siswa dapat bertanya lebih dahulu kepada teman kelompoknya bila ada permasalahan, dan bila belum dapat dipecahkan maka siswa dapat menanyakannya kepada guru atau kelompok lain untuk didiskusikan bersama”.

Peneliti : “Apakah Anda mengalami kesulitan pada saat menerapkan pembelajaran model STAD? Apabila ada, kesulitan apakah itu?”

Guru : “Kesulitan yang dialami saat pembelajaran siklus II ini adalah masalah menyiasati keterbatasan waktu, karena

Page 89: PTK Biologi II

89

pada saat diskusi, siswa sangat bersemangat sehingga kekurangan waktu yang berdampak pada proses akhir pembelajaran dalam menyimpulkan materi yang kurang maksimal”.

Peneliti : “Menurut Anda, efektifkah kegiatan kelompok dan diskusi tersebut?”

Guru : “Cukup efektif, karena dapat menambah minat dan motivasi dan hasil belajar siswa, tetapi diperlukan persiapan dan manajemen waktu yang lebih matang”.

Peneliti : “Apakah Anda berminat untuk menerapkan model pembelajaran STAD pada materi lainnya?”

Guru : “Ya, saya berminat untuk menerapkannya pada materi lain, terlebih setelah siswa lebih aktif mengikuti pembelajaran dan prestasi belajarnyapun meningkat”.

Siklus IIIPeneliti : “Bagaimana kesan Anda terhadap pembelajaran

konsep Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhandengan model pembelajaran STAD?”

Guru : “Pada pembelajaran siklus II ini, model pembelajaran ini terbukti lebih menyenangkan dan memahamkan siswa terhadap materi pelajaran dan menjadi masukan yang sangat berarti untuk saya. Siswa dilatih untuk berani mengemukakan pendapat berani mengemukakan pertanyaan dan menjawab pertanyaan di depan kelas, juga dilatih untuk bersosialisasi di kehidupan bermasyarakat nantinya”.

Peneliti : “Apakah terjadi peningkatan aktivitas siswa selama pembelajaran dengan menerapkan model STAD?”

Guru : “Ya, aktivitas siswa terus meningkat sebab guru lebih memotivasi dan memfasilitasi mereka dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran sehingga siswa lebih tertarik untuk ikut aktif berperan serta dalam berdiskusi dan praktikum. Aktivitas ini juga dipicu oleh kegiatan praktikum Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dimana kegiatannya dekat dengan kehidupan sehari-hari mereka”.

Peneliti : “Apakah terjadi peningkatan minat dan motivasi belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran STAD?”

Guru : “Ya, minat dan motivasi belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran STAD semakin meningkat karena siswa merasa senang dan nyaman dengan pembelajaran model ini. Siswa terlihat lebih bersemangat dalam berdiskusi dan praktikum”.

Peneliti : “Apakah terjadi peningkatan hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran model STAD?”

Page 90: PTK Biologi II

90

Guru : “Ya. Dari siklus I sampai dengan siklus III hasil belajar siswa terbukti meningkat. Dalam pembelajaran ini, siswa merasa lebih leluasa dan senang untuk memecahkan suatu permasalahan maka dapat didiskusikan bersama sehingga dari sini kesalahan konsep yang terjadi dapat diminimalisasi sehingga siswa lebih paham”.

Peneliti : “Apakah Anda mengalami kesulitan pada saat menerapkan pembelajaran model STAD? Apabila ada, kesulitan apakah itu?”

Guru : “Ada kesulitan. Setelah pelaksanaan siklus III, kesulitan-kesulitan yang semula ada sudah dapat diminimalisasi”.

Peneliti : “Menurut Anda, efektifkah kegiatan kelompok dan diskusi tersebut?”

Guru : “Pembelajaran model STAD ini efektif untuk diterapkan dengan melihat semakin meningkatnya siswa yang aktif dan prestasi belajar yang baik”.

Peneliti : “Apakah Anda berminat untuk menerapkan model pembelajaran STAD pada materi lainnya?”

Guru : “Ya, saya berminat untuk menerapkan model pembelajaran STAD ini pada materi lainnya sekiranya sesuai atau cocok”.

Page 91: PTK Biologi II

91

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal

1. Silabus...................................................................................................... 53

2. RP dan LKS ............................................................................................. 55

3. Kisi-kisi dan Soal Tes Ranah Kognitif..................................................... 68

4. Kisi-kisi dan Check List Ranah Psikomotorik ......................................... 80

5. Kisi-kisi dan Kuesioner Ranah Afektif : Sikap Terhadap Materi Sistem

Indera Manusia......................................................................................... 88

6. Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran......................... 90

7. Lembar Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran............................. 92

8. Lembar Kuesioner Tanggapan Siswa Terhadap Pembelajaran Model

STAD ....................................................................................................... 93

9. Lembar Wawancara Tanggapan Guru Terhadap Pembelajaran Model

STAD ....................................................................................................... 94

10. Analisis Uji Coba Soal dan Contoh Perhitungannya

11. Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran ................. 95

12. Hasil Belajar Ranah Kognitif................................................................... 96

13. Hasil Belajar Ranah Psikomotorik...........................................................

14. Hasil Penghitungan Penghargaan Kelompok........................................... 106

15. Cuplikan Hasil Wawancara Guru terhadap Pembelajaran Model STAD 107