ptk 8 biologi

54
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN POWERPOINT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISTEM PENCERNAAN PADA SISWA KELAS VIII C SMP X TAHUN 2011 / 2012

Upload: sri-astuti

Post on 11-Dec-2015

45 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Ptk Biologi

TRANSCRIPT

Page 1: Ptk 8 Biologi

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN POWERPOINT UNTUK MENINGKATKAN

PEMAHAMAN KONSEP SISTEM PENCERNAAN PADA SISWA KELAS VIII C

SMP X TAHUN 2011 / 2012

Page 2: Ptk 8 Biologi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Masalah-masalah pendidikan khususnya pendidikan biologi di sekolah masih

memerlukan pembenahan. Hal itu terlihat dari masih rendahnya hasil belajar siswa

dalam memahami materi biologi. Hal ini dapat dilihat dari pembelajaran biologi di

sekolah hingga beberapa tahun terakhir ini yang dapat dikategorikan masih sangat

rendah. Oleh karena itu, perlu adanya usaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Dalam proses belajar mengajar seorang guru harus mempunyai kesiapan

mengajar dengan baik termasuk penguasaan materi pada saat menerangkan. Selain

itu, guru juga harus memiliki sarana atau prasarana yang dapat membantu

memperlancar proses pembelajaran. Salah satu faktor yang mempengaruhi percapaian

hasil belajar siswa adalah penggunaan media belajar. Penggunaan media dalam

kegiatan belajar mengajar dapat membantu terciptanya proses belajar mengajar yang

baik. Selain itu penggunaan media juga dapat menumbuhkan rasa ingin tahu, serta

percaya diri siswa terhadap materi yang ingin disampaikan oleh guru pada saat proses

belajar mengajar di dalam kelas.

Guru sebagai manajer, fasilisator dan mediator dalam proses belajar mengajar

harus bisa memilih media apa yang sebaiknya dipergunakan sehingga proses belajar

dapat berlangsung dengan baik. Selain itu juga dapat mempermudah siswa untuk

menangkap dan memahami materi yang disampaikan guru. Pemilihan media

haruslah berdasarkan relevasinya dengan komponen-komponen pengajaran. Guru

hendaknya dapat menggunakan pemahaman mengenai sains dan teknologi dalam

lingkungan alam dan lingkungan sosial.

Komputer sebagai salah satu produk teknologi mutakhir yang serba bisa dapat

digunakan sebagai media pembelajaran untuk mengajarkan konsep-konsep biologi.

Khususnya konsep-konsep biologi yang memerlukan penjelasan suara dan gerak

Page 3: Ptk 8 Biologi

sekaligus. Hal itu dimungkinkan dengan menggunakan komputer sebagai media

pandang dengan atau audio visual. Program-program komputer dengan segala

kelebihanya dapat digunakan oleh guru atau pendidik untuk menciptakan suatu

pembelajaran yang baik dan menarik. Salah satu program komputer yang memiliki

fasilitas untuk membuat animasi, menyajikan gambar dan tulisan adalah program

power point.

Program ini dapat digunakan sebagai media pembelajaran karena dapat

membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran pada siswa. Penelitian

tindakan kelas (PTK) ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar

siswa dalam memahami konsep-konsep materi biologi dengan menggunakan media

power point sebagai media pembelajaran.

Suatu proses belajar mengajar dapat berjalan efektif bila seluruh unsur yang

berpengaruh saling mendukung. Media pelajaran sebagai salah satu komponen

pendukung proses belajar mengajar turut memberikan kontribusi pada kualitas

pembelajaran bila dipilih dan digunakan secara tepat. Media yang digunakan oleh

guru dapat mempengaruhi efektifitas program pengajaran. Untuk itu media

pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan

pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa

sehingga siswa dapat menghasilkan proses belajar mengajar dengan baik. Dan hasil

belajar siswa akan menjadi lebih meningkat dari pada hasil belajar sebelum

menggunakan media berbantu perangkat lunak (softwere).

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang diajukan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah penggunaan dengan media power point dapat meningkatkan hasil

belajar siswa di SMP X pada materi sistem pencernaan makanan?

2. Apakah penggunaan media pembelajaran power point dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa di SMP X pada materi sistem pencernaan makanan?

Page 4: Ptk 8 Biologi

3. Apakah proses belajar semakin kondusif setelah menggunakan media

pembelajaran power point?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Mengetahui apakah penggunaan dengan media power point dapat

meningkatkan hasil belajar siswa di SMP X pada materi struktur dan fungsi

tubuh tumbuhan?

2. Mengetahui apakah penggunaan media pembelajaran power point dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa di SMP X struktur dan fungsi tubuh

tumbuhan?

3. Mengetahui apakah proses belajar semakin kondusif setelah menggunakan

media pembelajaran power point?

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

a) Guru

Untuk menambah wawasan dalam proses pembelajaran.

Meningkatkan pemahaman guru terhadap proses belajar menggunakan media

power point.

Sebagai bahan masukan untuk guru dalam meningkatkan kompetensi dan

mutu pendidikan di sekolah.

b) Siswa

Sebagai bahan masukan bagi siswa untuk meningkatkan pemahaman

pembelajaran dengan media power point.

Mengetahui proses pembelajaran dengan media berbasis computer (ICT).

Meningkatkan keaktifan siswa dalam kelas.

Page 5: Ptk 8 Biologi

Meningkatkan hasil belajar siswa di dalam kelas.

c) Sekolah

Dengan hasil penelitian ini diharapkan SMP X dapat meningkatkan

penggunaan model-model pembelajaran dan media pembelajaran yang lebih

bervariatif untuk memahami materi pembelajaran di kelas khususnya pemahaman

konsep pada pelajaran biologi.

Page 6: Ptk 8 Biologi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Biologi

Biologi berasal dari bahasa yunani ,yaitu bios artinya hidup dan logos artinya ilmu.

Jadi pengertian biologi merupakan bidang study yang khusus mempelajari makhluk

hidup, bagaimana interaksinya satu sama lain dan bagaimana interaksinya dengan

lingkungan. Karakteristik ilmu biologi ditentukan oleh objek yang dipelajari dan

permasalahan yang dikaji. Objek yang dipelajari dalam ilmu biologi adalah makhluk

hidup. Dimana makhluk hidup memiliki karakter tersendiri jika dibanding dengan objek

sains lainnya. (Pratiwi, Biologi, 2006)

A. Belajar

1. Pengertian belajar

Dalam proses pengajaran, unsure proses belajar memegang peranan yang

vital. Mengajar Adalah proses pembimbing kegiatan belajar, bahwa kegiatan

mengajar hanya bermakna apabila terjadi kegiatan belajar murid, oleh karena itu

penting sekali bagi setiap guru memahami sebaik-baiknya tentang proses belajar

murid, agar ia dapat memberikan bimbingan dan menyediakan lingkungan belajar

yang tepat dan serasi bagi murid-murid (Oemar Hamalik, 2001:27).

Keseluruhan proses pendidik disekolah, kegiatan belajar merupakan

kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya percapaina

seseorang pendidik tergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami

oleh siswa sebagai anak didik (Slameto, 2003:1).

Proses belajar berarti cara-cara atau langkah-langkah (Manners Of

Operation) khusus dengan beberapa perubahan di timbulkan hingga tercapai

tujuan. Dalam pengertian tersebut tahapan perubahan dapat diartikan sepadan

dengan proses, jadi proses belajar adalah tahapan perubahan perilaku kognitif,

Page 7: Ptk 8 Biologi

afektif, dsan psikomotor yang terjadi dalam diri siswa, dengan perubahan tersebut

siswa dapat bersifat positif dalam artia beriorentasi kearah yang lebih maju dari

pada keadaan sbelumnya (Robert, 1988 dalam Muhibbin, !995).

Menurut Wittig (Muhibbin, 1995) proses belajar berlangsung dala tiga

tahapan yaitu:

a) Acquasistion (tahapan perubahan informasi), pada tahap ini siswa belajar mulai

menerima informasi sebagai stimulus dan memberikan respon sehingga ia

memiliki pemahaman atau perilaku baru. Tahap aquasistion merupakan tahapan

yang paling mendasar, bila pada tahap ini kesulitan untuk menghadapinya maka

tahap selanjutnya

b) Stroge (penyimpanan informasi), pemahaman dan perilaku baru yang diterima

siswa secara otomatis akan disimpan dalam memorinya yang di sebut Shortterm

atau Longeerm memori

c)Retrieval (mendapatkan kembali informasi), apabila seorang siswa

mendapatkan pertanyaan mengenai materi yang telah dimperolehnya maka ia

akan mengatifkan kembali fungsi-fungsi sistem memorinya untuk menjawab

pertanyaan atau masalah yang dihadapinya. Tahap retrieval merupakan

peristiwa mental dalam rangka mengungkapkan kembali, pemahaman,

informasi, pengalaman yang telah diperoleh.

Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses

perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan

lingkungan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya (Slameto, 2003:2).

Menurut Gagne (1984), belajar didefinisikan sebagai suatu proses dimana

suatu organisme berubah perilakunya akibat pengalaman, Gallowaya mengatakan

belajar merupakan suatu proses internal yang mencangkup ingatan, refensi,

pengolahan informasi, emosi, dan factor lain berdasarkan pengalaman-

pengalaman sebelumnya (Toeti Soekamto, 1992:27).

Page 8: Ptk 8 Biologi

Berbicara tentang belajar pada dasarnya berbicara tentang bagaimana

tingkah laku seseorang berubah sebagai akibat pengalaman, jadi prosess belajar

atau terjadinya perubahan tingkah laku sebelum kegiatan belajar mengajar

seorang guru perlu menyiapkan atau merencanakan berbagai pengalaman belajar

yang akan diberikan pada siswa dan pengalaman belajar tersebut harus sesuai

dengan keinginan/tujuan yang ingin dicapai (Snelbeker, 1974 dalam Toeti,

1992:10).

Sama halnya dengan belajar, mengajar pun pada hakikatnya adalah suatu

proses, yaitu proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar

anak didik, sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong anak didik melakukan

proses belajar (Nana Sudjana, 1991:29).

Dalam kata lain pembelajaran adalah proses membuat orang belajar, guru

bertugas membantu orang belajar dengan cara memanipulasi lingkungan sehingga

siswa dapat belajr dengan mudah, artinya guru harus mengadakan pemilihan

terhadap berbagai strategi pembelajaran yang ada, yang paling memungkinkan

proses belajar siswa berlangsung optimal dan terkontrol (Arief Sukadi, 1984:8).

Istilah pembelajaran merupakan terjemahan dari kata instruction, menurut

Gagne, Brigs, Wager (1992), pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang di

rancang untuk memungkinkan terjadinya proses beklajar pada siswa. Intruction Is

A Set Of Events That Affect Learners In Such A Way That Learning Is Facilitated

(Gagne, Brigs, Wager, 1992:3).

2. Jenis-jenis belajar

Berkenaan dengan proses belajar yang terjadi dengan diri siswa, gagne

mengemukakan delapan jenis belajar (Paulina Panel, 2000:13) diantaranya:

a. Belajar isyarat (Signal Learning)

Page 9: Ptk 8 Biologi

Belajar melalui isyarat adalah melakukan atau tindakan melakukan sesuatu

karaena adanya tanda atau isyarat

b. Belajar stimulus – respon (Stimulus – Respon Learning)

Belajar stimulus respon terjadi pada diri sendiri individu karena adanya

rangsangan dari luar

c. Belajar rangkai (Chairing Learning)

Belajar rangkaian terjadi melalui perpaduan berbagai proses stimulus respon

(S – R)

d. Belajar asosiasi verbal (Verbal Association Learning)

Belajar diskriminasi terjadi bila individu berhadapan dengan benda, suasan

atau pengalaman yang luas dan mencoba membedakan hal-hal yang jumlahnya

banyak

3. Factor-faktor yang mempengaruhi belajar

Prinsip-prinsip belajar yang hanya memberikan petunjuk umum tentang

belajar, tetapi prinsip itu tidak dapat di jadikan hukum belajar yang mutlak,

karena itu belajar yang efektif sangat dipengaruhi oleh beberapa factor (Oemar

Hamalik, 2001:32), diantaranya:

a. Factor kegiatan, pengguanan, dan ulangan

b. Belajar memerlukan latihan, dengan jalan: relearning, recalling, dan

revieuving agar pelajaran yang terlupakan dapat dikuasai kembali dan

pelajaran yang belum dikuasai dapat dikuasai dengan mudah

c. Belajar siswa lebih berhasil, belajar akan lebih berhasil jika siswa merasa

berhasil dan mendapatkan kepuasan

Page 10: Ptk 8 Biologi

d. Siswa yang belajar perlu mengetahui apakah ia berhasil atau gagal dalam

belajarnya

e. Factor kesiapan belajar

f. Factor minat dan usaha

g. Factor fisiologis

Menurut Suryabrata (1989:192), factor –faktor yang mempengaruhi hasil

belajar digolongkan menjadi 3 yaitu:

1). Factor dari dalam

2). Factor dari luar

3). Factor instrument.

B. Media pembelajaran

1. Pengertian media

Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap

orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi

antara seorang guru dengan lingkungannya (Azhar Arsyadi, 2003:1).

Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup

tentang media pengajaran (Hamalik, 1994:6), yaitu: 1). Media sebagai alat

komunikasi, 2). Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidik, 3).

Seluk beluk proses belajar, 4). Hubungan antara metode mengajar dengan media

pendidikan, 5). Nilai dan manfaat media pendidikan, 6). Penggunaan dan

pemilihan media pendidikan.

Secara harfiah kata media memiliki arti ”perantara” atau “pengantar”.

Association for education and communication teknologi (AECT) mendefinisikan

media yaitu segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran

informasi, sedangkan education association (NEA) mendefinisikan sebagai

Page 11: Ptk 8 Biologi

benda yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan

beserta instrument yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar

mengajar dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional (Ansnawi Dan

Basyirudin, 2002:14).

Kata media berasal dari bahasa medius yang secar harfiah berarti

“tengah, perantara, Pengantar” dalam bahasa arab media adalah perantara atau

penghantar pesan dan pengirim kepada penerima pesan (Azhar Arsyad, 2003:3).

Menurut Gerlanch dan Ely (1971), mengatakan bahwa media apabila

dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang

membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,

keterampilan atau sikap.

Menurut Fleming (1987:234), kata mediator adalah penyebab atau alat

yang turut tampil dalam dua pihak yang mendamaikannya, dengan istilah

mediator media menunjukan fungsi atau peranya yaitu mengatur hubungan yang

efektif antar dua pihak utama dalam proses belajar-siswa dan isi pengajaran.

Heinich, dkk (1982), mengemukakan istilah medium sebagai perantara

yang menghantarkan informasi antar sumber dan penerima seperti televisi, film,

foto, radio, rekaman audio, gambar yang diproyeksi, bahan-bahan cetakan dan

seterusnya adalah media komunikasi.

Hamidjojo dalam Latuhem (1993), yang memberikan batasan media

sebagai semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk

menyampaikan pesan, ide, gagasan, pendapat, sehingga ide, gagasan dan

pendapat yang dikemukakan sampai pada penerima yang dituju.

Menurut Soeparmo (1984:8), menyebutkan ada beberapa alasan memilih

media dalam proses belajar mengajar, yaitu:

Page 12: Ptk 8 Biologi

a. Ada berbagai macam media yang mempunyai kemungkinan dapat kita pakai

didalam proses belajar mengajar

b. Ada media yang mempunyai kecocokan untuk menyampaikan informasi

c. Ada perbedaan karakteristik setiap media

d. Ada perbedaan pemakai media

e. Ada perbedaan situasi dan kondisi tempat media dipergunakan

2) Fungsi dan manfaat media

Dalam suatu belajar mengajar ada dua unsur yang amat penting adalah

metode mengajar dan media pengajaran, kedua aspek ini sangat berkaitan.

Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media

pengajaran yang sesuai. Meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus

diperhatikan dalam memilih media antara lain tujuan pengajaran, jenis tugas dan

respon yang diharapkan siswa dikuasai setelah pengajaran berlangsung dan

konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa (Azhar Arsyad, 2001:15).

Hamalik (1986), mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran

dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang

baik, memotivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa

pengaruh psikologis terhadap siswa.

Leviee dan Lentz (1982), mengemukakan empat fungsi media

pembelajaran, khususnya media visual, yaitu: a). fungsi atensi, b). fungsi afektif,

c). fungsi kognitif, d). fungsi kompenstasion.

Media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat berfungsi bagi

guru dan murid. Bagi guru media pembelajaran berfungsi sebagai alat bantu guru

dalam mempermudah menyerderhanakan dan mempercepat berlangsungnya

proses belajar mengajar, menyajikan informasi, merancang lingkungan informasi

dan keterampilan secara sistematik sesuai dengan tingkat kemampuan da alokasi

waktu, sedangkan bagi siswa media pembelajaran dapat berfungsi sebagai alat

Page 13: Ptk 8 Biologi

bantu siswa dalam mengaktifkan fungsi psikologis dalam dirinya (JICA-IMSTEP,

2003).

Beberapa kriteria dalam pemilihan media agar informasi dari sumber

dapat disampiakan dan diterima baik pleh penerima yaitu: 1) disesuaikan dengan

TPK (tujuan pembelajaran khusus), 2) disesuaikan dengan tingkat perkembangan

siswa, 3) disesuaikan dengan kondisi sekolah, 4) mutu dari media dan serta efisien

dan efektifitasnya, adapun prinsip-prinsip yang mendasari dalam penggunaan

media yaitu: 1) analisis karakteristik siswa atau disesuaikan dengan jenjang

pendidikan, 2) dengan media harus dapat memberikan kemudahan bagi siswa

(memperjelas, mengamati secara langsung dengan lebih detail) yang sedang

belajar, 3) dapat memecahkan masalah, 4) menyesuaikan dengan kondisi sekolah

meliputi dana, fasilitas, teknisi dan lain-lain (Suryaningsih M, 2002).

3) Media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi dan

penggunaannya

Media penagajaran merupakan komponen instruksional yang meliputi

pesan, orang dan peralatan dalam perkembangannya, media pembelajaran

mengikuti perkembangan teknologi (Azhar Arsyad, 2001:29).

Pengguanan media pembelajaran yang berbasai TIK merupakan hal yang

tidak mudah, dalam menggunakan media tersebut harus memperhatikan beberapa

teknik agar media yang dipergunakan itu dapat dimanfaatkan dengan maksimal

dan tidak menyimpang dari tujuan media tersebut, dalam hal ini media yang

digunakan adalah media komputer dan LCD Proyektor (Arief Sadiman, 1996:83).

Komputer sebagai salah satu produk teknologi mutahir yang serba bisa

dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk mengajarkan konsep-konsep

biologi, terutama konsep-konsep biologi yang memerlukan penjelasam suara dan

gerak sekaligus, dimana hal ini dimungkinkan dengan menggunakan media

komputer sebagai media pandang dengar atau audio visual. Program-program

komputer dengan segala kelebihannya dapat digunakan oleh guru atau pendidik

Page 14: Ptk 8 Biologi

untuk menciptakan suatu pembelajaran yang baik dan dirancang semenarik

mungkin, salah satu program komputer yang memiliki fasilitas untuk membuat

animasi, menyajikan gambar, menyajikan tulisan dan dapat dipersentasikan

adalah power point (JICA-IMSTEP, 2003).

a. Komputer sebagai media pembelajar

Komputer adalah mesin yang dirancang khusus untuk memanipulasi

informasi yang diberi kode, mesin elektronik yang otomatis melakukan

perhitungan sederhana dan rumit, salah satunya adalah komputer, dewasa ini

komputer memiliki kemampuan untuk mengabungkan dan mengendalikan

berbagai peralatan laina seperti CD player, video tape, dan audio tape,

disamping itu komputer dapat merekam, menaganalisis dan memberikan reaksi

kepada respons yang input oleh pemakai atau siswa (Azhar Arsyad, 2003:52).

Dewasa ini komputer juga memiliki fungsi yamg berbeda-beda dalam

bidang pendidikan dan latihan komputer berperan sebagai manajer dalam proses

pembelajaran yang dikenal dengan nama komputer managed instruction (CMI),

ada pula pera komputer sebagai pembantu tambahan dalam belajar;

pemanfaatanya meliputi penyajian informasi isi materi pelajaran, latihan atau

kedua-duanya yang sering dikenal dengan computer assisted intruction (CAI)

(Azhar Arsyad, 2003:93).

Bentuk pengajaran ini melengkapi pengajaran kelas yang sedang

berlangsung, dalam hal mana siswa memperoleh informasi dan keterampilan

serta menerima bantuan langsung, ada empat bentuk jenis perangkat lunak

pengajaran dan bantuan komputer (Hamalik, 2001:237) yaitu: 1). Latihan dan

praktek, 2). Tutorial, 3). Simulasi, 4) pengajaran dengan intruksi komputer

(komputer manager instruction).

b. Kelebihan komputer

Page 15: Ptk 8 Biologi

Heinick dkk, (1986) mengemukakan sejumlah kelebihan dan juga

kelemahan yang ada pada medium komputer, aplikasi komputer sebagai alat

bantu proses belajar memberikan keuntungan bagi siswa dalam belajar sesuai

dengan kemampuan dan kecepatannya dalam memahami pengetahuan dan

informasi yang ditayangkan, serta penggunaan komputer dalam proses belajar

membuta siswa dapat melakuakan kontrol terhadap aktifitas belajar

Keuntungan lain dari pengguna komputer dalam proses belajar dapat

meningkatkan hasil belajar dengan pengguanaan waktu dan biaya yang relatif

kecil, contoh yang tepat untuk ini adalah progran komputer simulasi untuk

melakukan percobaan pada pelajaran biologi, penggunaan program simulasi

dapat menggurangi biaya bahan dan peralatan (Benny A dan Titasita, 2002:11-

12).

c. Kekurangan komputer

Benny A dan Tita (2000), komputer sebagai sarana komunikasi

interaktif memiliki beberapa kelemahan diantaranya:

2. Tingginya biaya pegadaan dan pengembangan program komputer,

terutama yang dirancang khusus untuk maksud pembelajaran

3. Pegadaan, pemilihan dan perawatan komputer yang meliputi perangkat

keras (Hadware) dan perangkat lunak (Software)memerlukan biaya yang

relatif lebih tinggi

Menurut (Azhar Arsyad, 2003:54), ada beberapa kelebihan dan

kekurangan yaitu:

1. Komputer dapat mengakomodasikan siswa yang lambat menerima

pelajaran

2. Komputer dapat merangsang siswa mengerjakan latihan

3. Kendali berada di tangan siswa sehingga tingkat kecepatan belajar siswa

dapat disesuiakan dengan tingkat penguasaanya

Page 16: Ptk 8 Biologi

Kekurangan dalam komputer diantaranya:

1. Harga perangkat keras komputer cenderung semakin menurun, pengembangan

perangkat lunak relatif semakin mahal

2. Untuk mengunakan komputer di perlukan pengetahuan dan keterampilan

khusus tentang computer

3. Keragaman model komputer sering menyebabkan program (software) yang

tersedia untuk satu model tidak cocok (kompatibel) dengan model lainnya.

Microsoft Powerpoint

Powerpoint adalah progrm aplikasi komputer berbasis windows yang

memiliki fasilitas lengkap seperti tabel, grafik, drawing, animasi, suara, dan lain-

lain yang dapat dipersentasikan dan dirancang untuk membantu bekerja lebih

efektif, dan efisien (Yulia L, 1999:24).

Microsoft Powerpoint adalah program aplikasi presentasi yang merupakan

salah satu program aplikasi di bawah Microsoft Office. Keuntungan terbesar dari

program ini adalah tidak perlunya pembelian piranti lunak karena sudah berada di

dalam Microsoft Office. Jadi pada waktu penginstalan program Microsoft Office

dengan sendirinya program ini akan terinstal. Hal ini akan mengurangi beban

hambatan pengembangan pembelajaran dengan komputer seperti dikemukakan oleh

Lee.

Keuntungan lain dari program ini adalah sederhananya tampilan ikon-ikon.

Ikon-ikon pembuatan presentasi kurang lebih sama dengan ikon-ikon Microsoft

Word yang sudah dikenal oleh kebanyakan pemakai komputer. Pemakai tidak harus

mempelajari bahasa pemrograman. Dengan ikon yang dikenal dan pengoperasian

tanpa bahasa program maka hambatan lain dari pembelajaran dengan komputer

dapat dikurangi yaitu hanbatan pengetahuan tekhnis dan teori. Pengajar atau ahli

bahasa dapat membuat sebuah program pembelajaran bahasa tanpa harus belajar

bahasa komputer terlebih dahulu.

Page 17: Ptk 8 Biologi

Meskipun program aplikasi ini sebenarnya merupakan program untuk

membuat presentasi namun fasilitas yang ada dapat dipergunakan untuk membuat

program pembelajaran bahasa. Program yang dihasilkanpun akan cukup menarik.

Keuntungan lainnya adalah bahwa program ini bisa disambungkan ke jaringan

internet.

a. Memasukkan Teks, Gambar, Suara dan Video

Fasilitas yang penting dari program aplikasi ini adalah fasilitas untuk

menampilkan teks. Dengan fasilitas ini pembuat program bisa menampilkan

berbagai teks untuk berbagai keperluan misalnya untuk pembelajaran menulis,

membaca atau pembelajaran yang lain.

Cara memasukan teks ke dalam program aplikasi ini cukup sederhana.

Sesudah pemakai menghidupkan komputer dan masuk program Power point dan

sesudah memilih jenis tampilan layar maka pemakai dapat menekan menu insert

sesudah itu akan muncul berbagai pilihan. Salah satu pilihan itu adalah insert

textbox. Tekan menu ini dan akan muncul kotak teks di dalam tampilan

presentasi. Langkah berikutnya adalah mengkopi teks yang ingin dimasukkan dan

kemudian menempelkannya (paste) pada kotak yang tersedia. Apabila tidak ingin

mengkopi bisa juga menulis langsung dalan kotak teks yang sudah tersedia.

Untuk memasukan gambar langkahnya sama dengan cara memasukkan

teks. Pertama tekan menu insert sesudah itu pilih menu insert picture. Sesudah

menu ini dipilih akan muncul dua pilihan from file ... dan from clip art... Apabila

pemrogram ingin memasukkan gambar dari file maka tekan pilihan pertama dan

apabila ingin memakai gambar dari clip art yang sudah ada di komputer maka

tekan pilihan yang kedua.

Suara dan video merupakan dua fasilitas yang disediakan oleh Microsoft

Powerpoint yang sangat mendukung pemrograman pembelajaran bahasa. Untuk

memasukkan video tekan menu insert dan selanjutnya tekan menu movies and

sounds. Maka akan muncul dua pilihan untuk masing-masing. Untuk suara

(sounds) akan muncul sounds from file dan sounds from Gallery demikian pula

untuk movies akan muncul pilihan Movies from file atau Movies from Gallery.

Pemrogram tinggal memilih jenis file yang akan dimasukkan.

Page 18: Ptk 8 Biologi

b. Membuat tampilan menarik

Tampilan yang menarik akan meningkatkan minat dan motivasi

pembelajar untuk menjalankan program. Ada beberapa fasilitas yang disediakan

untuk membuat tampilan menarik. Fasilitas yang pertama adalah background.

Background akan memperindah tampilan program. Ada beberapa jenis background

yang ditawarkan, yang pertama adalah dengan memberi warna, yang kedua dengan

memberi tekstur dan yang ketiga adalah memasang gambar dari file sendiri.

Langkah pemasangan background adalah dengan menekan menu format

dan kemudian menekan menu background. Sesudah itu akan muncul pilihan

background fill, more color dan fill effects. Apabila pemrogram ingin memilih

warna yang sudah ada maka tekan apply, apabila ingin memilih warna sendiri tekan

more color, pilih warna dan tekan apply, dan apabila ingin memberi tekstur atau

gambar sendiri maka tekan fill effects, pilih tekstur atau gambar dan tekan apply.

Fasilitas lain yang akan membuat tampilan lebih menarik adalah fasilitas

animasi. Dengan fasilitas ini gambar-gambar dan teks akan muncul ke layar dengan

cara tampil yang bervariasi. Fasilitas animasi ini memungkinkan gambar atau objek

lain tampil dari arah yang berbeda atau dengan cara yang berbeda. Objek bisa

melayang dari atas, bawah, kanan, kiri, atau dari sudut. Objek juga bisa muncul dari

tengah atau dari pinggir. Dengan sedikit kreatifitas fasilitas ini bisa menghasilkan

language games yang menarik.

Pembuatan animasi dimulai dengan memilih objek yang akan dibuat

animasi dengan cara mengklik objek itu. Sesudah itu pilih menu Slide Show dan

kemudian memilih menu Custom Animation. Sesudah menekan menu itu akan

muncul berbagai pilihan diantaranya order and timing untuk mengatur urutan dan

waktu tampil ke layar dan juga pilihan effects untuk mengatur efek yang

diinginkan.

c. Membuat Hyperlink

Fasilitas ini sangat penting dan sangat mendukung pembelajaran karena

dengan hyperlink program bisa terhubung ke program lain atau ke jaringan internet.

Hyperlink atau hubungan dalam satu program akan memungkinkan programer

memberikan umpan balik secara langsung terhadap proses pembelajaran. Hubungan

Page 19: Ptk 8 Biologi

dengan program lain akan memperkaya fasilitas yang mendukung pembelajaran

dan hubungan dengan internet akan membuka berbagai kemungkinan pembelajaran

yang lebih luas, pribadi dan otentik.

Langkah pembuatan hyuperlink adalah dengan memilih objek yang akan

kita link ke program lain atau internet. Sesudah kita memilih objek kita mengklik

menu insert dan kemudian mengklik menu hyperlink maka akan muncul dialog box

dan kemudian kita menuliskan alamat yang dituju misalnya sebuah file atau sebuah

situs web dan kemudian mengklik OK maka objek itu akan tersambung ke alamat

yang ditulis. Cara yang kedua adalah melalui menu slide show dan kemudian

menekan action settings, sesudah itu akan muncul dialog box. Dengan mengisikan

alamat dan mengklik OK maka objek akan tersambung ke alamat yang diinginkan.

Fasilitas-fasilitas diatas adalah fasilitas utama dalam pengembangan

materi pembelajaran bahasa dengan Microsoft Powerpoint. Fasilitas yang lain

adalah fasilitas tambahan untuk membuat tampilan program lebih menarik dan

mudah digunakan.

d. Membuat Permainan

Fasilitas-fasilitas yang ada diatas juga sangat mendukung pengembangan

bahan pembelajaran yang berupa permainan. Permainan yang ketrampilan yang

menyerupai hangman atau mine sweep dapat dikembangkan dengan program

aplikasi ini demikian pula permainan yang mengandalkan kecepatan.

Tiap-tiap permainan yang dibuat tentu saja harus disesuaikan dengan

tujuan pembelajaran. Permainan penyapu ranjau (mine sweep) misalnya dapat

dipakai untuk memfasilitasi pembelajaran kosa kata, sistem verba bahasa Indonesia

atau pembelajaran kata depan.

e. Keterbatasan Program

Selain keunggulan yang telah dikemukakan program aplikasi ini

mempunyai beberapa keterbatasan. Keterbatasan utamanya ialah pembelajar tidak

bisa berinteraksi langsung untuk menuliskan komentar ataupun menjawab

Page 20: Ptk 8 Biologi

pertanyaan yang ada. Fasilitas yang ada hanya memfasilitasi tanggapan dalam

bentuk pilihan.

Namun dengan keterbatasan ini program ini tetap menawarkan fasilitas

yang cukup untuk membuat sebuah program pembelajaran bahasa dengan mudah

dengan hasil yang menarik. Selamat mencoba.

D. Hasil Belajar

Belajar merupakan aktifitas yang dilakukan siswa yang membawa

perubahan tingkah laku pada siswa tersebut. Menurut Oemar Hamalik (2003: 37)

belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi

dengan lingkungan. Sedangkan menurut Slameto (2003: 2) belajar adalah suatu

proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri

dalam interaksi dengan lingkungannya. Dengan demikian, maka jelas bahwa

tujuan belajar itu pada prinsipnya sama yaitu perubahan tingkah laku, hanya

berbeda cara atau usaha pencapaiannya.

Bukti bahwa seseorang telah melakukan kegiatan belajar adalah adanya

perubahan tingkah laku pada orang tersebut, yang sebelumnya tidak ada atau

tingkah lakunya tersebut masih lemah atau kurang. Tingkah laku memiliki unsur

objektif atau unsur subjektif. Unsur objektif adalah unsur motorik atau jasmaniah,

sedangkan unsur subjektif adalah unsur rohaniah. Unsur objektif inilah yang

tampak, sedangkan unsur subjektifnya tidak tampak kecuali berdasarkan tingkah

laku yang tampak itu. Misalnya seseorang yang sedang berpikir dapat kita lihat

pada raut mukanya bahwa dia sedang berpikir, sedangkan proses berpikirnya itu

sendiri tidak tampak.

Tingkah laku manusia terdiri dari sejumlah aspek. Hasil belajar akan

tampak pada setiap perubahan pada aspek-aspek tersebut. Adapun aspek-aspek itu

adalah: pengetahuan, pemahaman, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional,

hubungan sosial, jasmani, budi pekerti (etika), sikap dan lain-lain. Kalau

seseorang telah melakukan perbuatan belajar, maka terjadi perubahan pada salah

satu atau beberapa aspek tingkah laku tersebut. Dengan demikian dapat diambil

Page 21: Ptk 8 Biologi

kesimpulan bahwa hasil belajar tidak hanya diukur dari aspek kognitif saja,

melainkan juga harus memperhatikan aspek afektif dan psikomotornya.

Hasil proses pembelajaran ialah perubahan perilaku individu. Individu

akan memperolah perilaku yang baru, menetap, fungsional, positif, disadari dan

sebagainya. Perubahan perilaku sebagai hasil pembelajaran ialah perilaku secara

keseluruhan yang mencakup aspek kognitif, afektif dan motorik.

Lindgren (1958) dalam Muhammad Surya (17 :1999) menyatakan bahwa

isi pembelajaran terdiri atas: kecakapan, informasi, pengertian dan sikap.

Benyamin Bloom (1956) menyebutkan ada tiga kawasan perilaku sebagai hasil

pembelajaran yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Yang harus diingat ialah

bahwa perubahan perilaku sebagai hasil pembelajaran adalah perubahan perilaku

secara keseluruhan, bukan hanya salah satu aspek saja (Muhammad Surya

(17 :1999)).

Merujuk pernyataan di atas, bahwa perubahan perilaku sebagai hasil

pembelajaran adalah perubahan perilaku secara keseluruhan, bukan hanya salah

satu aspek saja. Pembelajaran belum dikatakan lengkap apabila hanya

menghasilkan perubahan satu atau dua aspek saja. Misal hasil belajar siswa baru

berupa hafalan, maka ia belum mencakup seluruh perilaku lainnya. Jadi seorang

anak dikatakan telah belajar Biologi, maka ia akan berubah perilakunya dalam

aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Oleh karena itu guru hendaknya

memperhatikan perubahan perilaku yang terjadi pada siswa setelah proses

pembelajaran

Adapun teori belajar terdapat tiga rumpun besar teori belajar menurut

pandangan psikologi yaitu sebagai berikut :

1. Teori Disiplin Mental

2. Teori Behaviorisme

3. Teori Cognitive Gestalt-Filed

Teori disiplin mental merupakan pengembangan teori alamiah (natural

unfoldment) atau "self actualization", dan teori apersepsi. Teori belajar ini

dikembangkan tanpa dilandasi eksperimen, ini berarti dasar orientasinya adalah

Page 22: Ptk 8 Biologi

"filosofis atau spekulatif". Teori disiplin mental (Plato, Aristoteles) menganggap

bahwa dalam belajar mental siswa didisiplinkan atau dilatih.

Teori Behaviorisme merupakan teori yang sangat menekankan perilaku

atau tingkah laku yang dapat diamati atau diukur. Ada beberapa ciri dari teori ini

yaitu mengutamakan unsur-unsur atau bagian-bagian kecil, bersifat mekanistik,

menekankan peranan lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau

respon, dan menekankan pentingnya latihan (Syaodih Sukmadinata, 2003 : 168

dalam Saiful Sagala2006:43)

Teori Cognitive Gestalt-Filed memandang bahwa yang utama pada

kehidupan manusia mengetahui (knowing) dan bukan respons. Artinya lebih

menekankan pada pemahaman atau "insight" dan pengamatan sebagai suatu

alternatif. Berkat pengalaman seorang siswa akan mampu mencapai pengamatan

yang benar objektif sebelum mencapai pengertian. Suatu keseluruhan terdiri atas

bagian-bagian yang mempunyai hubungan yang bermakna satu sama lain.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Munculnya istilah “classroom action research” atau penelitian tindakan

kelas (PTK) sebenanya diawali dari istilah “action research” atau penelitian

tindakan. Secara umum,”action research” digunakan untuk menemukan

pemecahan permasalahan yang dihadapi seseorang dalam tugasnya sehari-hari

dimanapun tempatnya, baik di kantor, di rumah sakit, di kelas, maupun di tempat-

tempat tugas lain. Dengan demikian para peneliti “action research” tidak

berasumsi bahwa hasil penelitiannya akan menghasilkan teori yang dapat

digunakan secara umum atau general. Hasil ”action research” hanya terbatas pada

kepentingan penelitinya sendiri, yaitu agar dapat melaksanakan tugas di tempat

kerjanya sehari-hari dengan lebih baik.

Dari sini jelaslah bahwa dilihat dari ruang lingkup, tujuan, metode, dan

praktiknya, ”action research” dapat dianggap sebagai penelitian ilmiah mikro

yang bersifat partisipatif dan kolaboratif. Dikatakan bersifat partisipatif karena

“action research” dilakukan sendiri oleh peneliti mulai dari penentuan topik,

Page 23: Ptk 8 Biologi

perumusan masalah, perencanaan, pelaksanaan, analisis, dan pelaporannya.

Dikatakan kolaboratif karena pelaksanaan “action research” (khususnya dalam

pengamatannya) juga dapat melibatkan teman sejawat.

Walaupun bersifat mikro, ”action research” berbeda dengan studi kasus

karena tujuan dan sifat kasus yang terdapat pada “action research” tidaklah unik

sebagaimana keunikan yang terdapat pada studi kasus. Namun, keduanya

mempunyai kesamaan, yaitu peneliti tidak berharap hasil penelitiannya akan dapat

digeneralisasikan atau berlaku secara umum. Sebab, sejak awal, kedua penelitian

ini bertujuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Berdasarkan pengertian

tersebut, PTK bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas

pembelajaran serta membantu memberdayakan guru dalam memecahkan masalah

pembelajaran di kelas maupun di sekolah.

Page 24: Ptk 8 Biologi

BAB III

METODE PENELITIAN

1. Subjek penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII C SMP X berjumlah 38 siswa

terdiri dari 16 anak putri dan 22 anak laki-laki.

Pertimbangan penulis mengambil subyek penilitian tersebut dimana siswa

kelas VIII C telah memiliki kemampuan keterampilan, namun siswa masih terlihat

pasif, sehingga perlu adanya pengembangan keterampilan tersebut.

2. Waktu dan Tempat Penelitian

Dengan beberapa pertimbangan dan alasan penulis menentukan menggunakan

waktu penelitian selama bulan Oktober 2011. Hal ini dikarenakan materi sistem

pencernaan berada di semester gasal tahun pelajaran 2011/2012. Penelitian ini

mengambil tempat di tempat di SMP X dimana peneliti mengajar.

3. Metode penelitian

Metode pelaksanaan penelitian ini mengikuti prinsip kerja classroom Action

Research (penelitian tindakan kelas atau PTK). Pelaksanaan PTK melalui proses

pengkajiaan berdaur, yaitu terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan

tindakan kelas, observasi dan refleksi (Wardani, 2001:2-3).

Bagan 2 siklus penelitian

Waktu untuk melaksanakan tindakan pada bulan Oktober, mulai dari Siklus I dan

Siklus II

4. Prosedur penelitian

Prosedur penelitian ini meliputi perencanaa, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

Page 25: Ptk 8 Biologi

a. Perencanaan tindakan

Berdasarkan asumsi awal dari pengalaman selama mengajar, peneliti

menyimpulkan bahwa untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses belajar

mengajar, maka direncanakan model pembelajaran dengan menggunakan media

Powerpoint untuk mengukur tingkat pemahaman siswa dalam pokok bahasan

sistem percernaan. Kemudian untuk mengungkapkan hakikat KD yang diharapkan

yakni pemahaman konsep dan keterampilan observasi, klasifikasi, dan komunikasi.

Untuk mengetahui kemampuan keterampilan observasi, klasifikasi dan komunikasi,

hasil kerja siswa yang telah diperiksa dikembalikan kepada siswa lagi.

b. Pelaksanaan penelitian

Adapun hal-hal yang dilakukan pada tahap pelaksanaan tindakan adalah

implementasi rencana yang dirumuskan sebelumnya. Dalam penelitian ini yang

dimaksud sebagai berikut:

1. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media powerpoint dengan

metode ceramah artinya pembelajaran dilakukan didalam kelas yakni

dilingkungan sekitar sekolah.

2. Meminta tanggapan siswa baik secara lisan maupun secara tertulis tentang

penggunaan media powerpoint

3. Menganalisis dan mengevaluasi tanggapan siswa bersama guru lain.

4. Menganalisis validitas dengan guru mata pelajaran pada saat pengukuran tugas

dalam setiap pertemuan

5. Selajutnya, dilakukan diskusi antara siswa dengan peneliti tentang pengguanaan

media powerpoint.

c. Observasi

Selama pelaksanaan tindakan, dilaksanakan pencatatan dengan menggunakan

daftar observasi (on task and off task).

Page 26: Ptk 8 Biologi

d. Refleksi

Rangkaian kegiatan berupa perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan dan

observasi yang dilaksanakan melahirkan refleksi yang berkaitan dengan penelitian

ini, guna perbaiakan pertemuan selanjutnya atau siklus berikutnya.

SIKLUS 1

a. Tahap Perencanaan (Planning) :

1. Mengidentifikasi masalah

2. Menganalisis dan merumuskan masalah

3. Merancang pembelajaran dangan menggunakan media powerpoint

4. Membuat rancangan indikator keberhasilan

5. Mendiskusikan penerapan pengguanaan media powerpoint

6. Menyiapkan instrumen (angket, pedoman observasi, tes akhir)

7. Menyusun perencanaan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa

untuk menggunakan komputer sebagai media dalam pembelajaran

b. Tahap Melakukan Tindakan (Action) :

1. Melaksanakan langkah-langkah sesuai perencanaan

2. Menerapkan pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran powerpoint

3. Melakukan pengamatan terhadap setiap langkah-langkah kegiatan sesuai rencana

4. Memperhatikan alokasi waktu yang ada dengan banyaknya kegiatan yang

dilaksanakan

5. Mengantisipasi dengan melakukan solusi apabila menemui kendala saat

melakukan tahap tindakan

c. Tahap Mengamati (observasi) :

1. Melakukan diskusi dengan guru SMP dan Kepala Sekolah untuk rencana

observasi

Page 27: Ptk 8 Biologi

2. Melakukan pengamatan pembelajaran pada saat proses belajar mengajar dengan

menggunakan media powerpoint

3. Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penerapaan media

powerpoint tersebut berlangsung saat proses belajar mengajar

4. Melakukan diskusi dengan guru untuk membahas tentang kelemahan-kelemahan

atau kekurangan yang dilakukan guru serta memberikan saran perbaikan untuk

pembelajaran berikutnya

d. Tahap Refleksi, (Reflection),Meliputi:

1. Menganalisis temuan saat melakukan observasi pelaksanaan observasi

2. Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menerapkan pendekatan

keterampilan proses dan mempertimbangkan langkah selanjutnya

3. Melakukan refleksi terhadap penerapan pendekatan keterampilan proses

4. Melakukan refleksi terhadap penggunaan media powerpoint

5. Melakukan refleksi terhadap hasil belajar siswa

SIKLUS II

Tahapan pada Siklus II meliputi:

a. Tahap Perencanaan (Planning),yaitu:

1. Hasil refleksi dievaluasi, didiskusikan, dan mencari upaya perbaikan untuk

diterapkan pada pembelajaran berikutnya

2. Mendata masalah dan kendala yang dihadapi saat pembelajaran

3. Merancang perbaikan II berdasarkan refleksi siklus I

Tahap Melakukan Tindakan (Action)

1. Melakukan analisis pemecahan masalah

2. Melaksanakan tindakan perbaikan II dengan memaksimalkan penerapan model

pembelajaran talking stick

Page 28: Ptk 8 Biologi

Tahap Mengamati (observation)

1. Melakukan pengamatan terhadap penggunaan media powerpoint

2. Mencatat perubahan yang terjadi

3. Melakukan diskusi membahas masalah yang dihadapi saat pembelajaran dan

memberikan feed back

Tahap Refleksi (Reflection)

1. Merefleksi proses pembelajaran dengan menggunakan media powerpoint

2. Merefleksi hasil belajar siswa terhadap penggunaan media powerpoint

3. Menganalisis temuan dan hasil akhir penelitian

Teknik analisis data

Untuk lebih menjamin keakuratan data penelitian dilakukan perekaman

data dalam video. Data yang diperoleh dianalisis dan dideskripsikan sesuai permasalahan

yang ada dalam bentuk laporan hasil penelitian. Rancangan pembelajaran dengan

pendekatan keterampilan proses validasi oleh teman sejawat dan kepala sekolah. Untuk

keterampilan proses sains siswa dalam pembelajaran digunakan observasi dan angket

serta perolehan hasil belajar siswa digunakan deskripsi kuantitatif

1. Sumber data : siswa

2. Jenis data : data kualitatif meliputi data kemampuan keterampilan proses

sains, seperti keterampilan observasi, mengklasifikasikan,serta menemukan persamaan

dan perbedaan materi yang dikaji, dikelompokan pada empat kategori: kurang mahir,

cukup mahir ,mahir dan sangat mahir. Data kuantitatif berupa hasil belajar siswa

3. Cara pengambilan data

a. Data kualitas keterampilan proses sains siswa dalam kegiatan

observasi,mengklasifikasikan,serta penemuan persamaan dan perbedaan,dengan

lembar observasi

b. Data jumlah dan kualitas diperoleh dengan lembar observasi 2

Page 29: Ptk 8 Biologi

c. Data hasil belajar siswa diperoleh dengan hasil belajar siswa pada awal ( pre test )

dan akhir belajar ( post test ) satu pokok bahasan.

Page 30: Ptk 8 Biologi

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, 1991. Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta

Syah, Muhibbin. 2002. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Yamin, Martinis. 2006. Profesionalisasi Guru dan Implementasi Kurikulum Berbasis

Kompetensi. Jakarta: Gaung Persada Press.

Rustaman, Nuryani. 1996. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: Fakultas MIPA.

Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Mulyasa, E. 2002. Kurikulum Berbasis Kompeten; karakteristik dan Implementas.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E. 2004. Implementasi Kurikulum 2004, Panduan Pembelajaran KBK.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2004. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Suryabrata, Sumadi. 1991. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali.

Sudjana, Nana. 1999. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Kurdi, Syuaed, dkk. 2006. Model Pembelajaran Efektif. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.

Ali, Muhammad. 2002. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Page 31: Ptk 8 Biologi

Sudjana, Nana. 2002. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Mulyasa, E. 2002. Kurikulum Berbasis Komputer. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Pratiwi. 2006. Biologi Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivitas. Jakarta:

Prestasi Pustaka.

Usman, Uzer. 2002. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Zainal, Aqib. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.

L. Silberman, Melvin. 2006. Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung:

Nusamedia.

Page 32: Ptk 8 Biologi

Lampiran 1:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN( RPP )

Jenjang Sekolah : SMP PGRI 4 NUSAWUNGUMata Pelajaran : IPA Kelas / Semester : VIII / IAlokasi waktu : 4 X 40’ ( 2x Pertemuan )

Standar Kompetensi 1.Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.

Kompetensi Dasar 1.4.Mendiskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.

Indikator Pencapaian KompetensiSiswa mampu:

1. Membedakan antara saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan sebagai penyusun

sistem pencernaan pada manusia dengan cermat dan teliti.

2. Menyebutkan jenis makanan berdasar kandungan zat yang ada di dalamnya dengan

cermat, teliti, berani dan tanggungjawab.

3. Membedakan pencernaan mekanik dan kimiawi dengan cermat.

4. Menyebutkan contoh kelainan dan penyakit pada sistem pencernaan yang biasa dijumpai

dalam kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya dengan cermat dan berpikir logis.

A. Tujuan Pembelajaran

Pertemuan Pertama

1. Siswa dapat membedakan saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan penyusun sistem

pencernaan pada manusia dengan cermat dan teliti.

2. Siswa dapat menyebutkan jenis makanan berdasarkan kandungan zat yang ada di

dalamnya dengan cermat, teliti, berani dan tanggungjawab.

Pertemuan Kedua

1. Siswa dapat membedakan pencernaan mekanik dengan pencernaan kimiawi dengan

cermat dan teliti.

2. Siswa dapat menyebutkan contoh kelainan dan penyakit pada sistem pencernaan yang

biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya dengan cermat dan

berpikir logis.

Page 33: Ptk 8 Biologi

B. Materi PembelajaranPertemuan 1 : Saluran dan kelenjar pencernaan

Jenis dan bahan makananPertemuan 2 : Pencernaan mekanik dan pencernaan kimiawi

Kelainan dan penyakit pada sistem pencernaan manusia

C. Metode Pembelajaran1. Model : Direct Instruction (DI)

Cooperatif Learning (CL)

2. Metode : Ceramah

Power Point

Tanya jawab

Pengamatan

Diskusi

D. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan Pertama1. Kegiatan Pendahuluan

∙ Menanyakan organ-organ pencernaan pada manusia dan fungsinya

∙ Menyampaikan kompetensi dasar yang akan dicapai

∙ Menanyakan mengapa makanan dibutuhkan oleh tubuh manusia

∙ Menjelaskan uraian kegiatan yang akan dilakukan.

2. Kegiatan IntiNo Kegiatan Pembelajaran Proses belajar Karakter Waktu

1 Guru mengelompokkan siswa dengan

anggota 4 orang tiap kelompok.

Eksplorasi Demokratis 3’

2 Guru menanyakan pengertian sistem

pencernaan pada manusia

Eksplorasi Rasa ingin

tahu

5’

3 Siswa mengamati saluran pencernaan

dan kelenjar pencernaan dengan

melihat slide organ pencernaan

Eksplorasi Cermat 5’

4 Siswa menuliskan perbedaan saluran

pencernaan dan kelenjar pencernaan

Elaborasi Teliti 5’

5 Guru memberikan penguatan tentang

saluran pencernaan dan kelenjar

pencernaan pada manusia

Konfirmasi Cermat dan

teliti

5’

6 Guru meminta salah satu wakil dari

kelompok untuk mengambil alat dan

Eksplorasi Berani 2’

Page 34: Ptk 8 Biologi

bahan untuk percobaan

7 Guru membagi lembar kerja pada

masing-masing kelompok

Eksplorasi Cermat 2’

8 Siswa melakukan percobaan uji

makanan dengan bimbingan guru

Eksplorasi dan

elaborasi

Cermat dan

teliti

30’

9 Siswa berdiskusi untuk memecahkan

permasalahan yang ada dalam lembar

kerja dengan bimbingan guru

Elaborasi dan

konfirmasi

Cermat, jujur

dan teliti

10’

10 Guru meminta salah satu siswa untuk

mengumpulkan dan

mempresentasikan hasil diskusi

Konfirmasi Berani dan

tanggungjawab

10’

11 Guru memeriksa hasil diskusi dan

memberi penguatan hasil percobaan

terhadap bahan-bahan makanan

Konfirmasi Cermat 3’

3. Kegiatan Penutup

Dengan bantuan guru, siswa membuat kesimpulan dari hasil pembelajarannya.

Melakukan tes untuk mengetahui ketercapaian kompetensi.

Guru menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

Pertemuan kedua

1. Kegiatan Pendahuluan

o Menanyakan fungsi gigi dalam proses pencernaan

o Menanyakan beberapa penyakit yang berhubungan dengan sistem pencernaan

pada manusia

2. Kegiatan Inti

No Kegiatan Pembelajaran Proses belajar Karakter Waktu

1 Guru menanyakan pengertian

pencernaan mekanik dan

pencernaan kimiawi

Eksplorasi Cermat 5’

2 Siswa mengamati slide sistem

pencernaan secara mekanik dan

pencernaan kimiawi pada manusia

Eksplorasi dan

elaborasi

Cermat

dan teliti

5’

3 Guru menanyakan peranan enzim

dalam sistem pencernaan secara

Eksplorasi Cermat 5’

Page 35: Ptk 8 Biologi

kimiawi

5 Siswa membedakan sistem

pencernaan mekanik dan

pencernaan kimiawi

Elaborasi Cermat

dan teliti

10’

6 Guru memberi penguatan tentang

sistem pencernaan mekanik dan

pencernaan kimiawi

Konfirmasi Cermat 5’

7 Siswa melakukan studi pustaka

tentang penyakit kelainan dan

penyakit pada sistem pencernaan

Eksplorasi Cermat

dan

berpikir

logis

20’

8 Guru menanyakan hasil studi

pustaka tentang kelainan dan

penyakit pada sistem pencernaan

makanan

Elaborasi Cermat,

teliti dan

jujur

15’

9 Guru membimbing siswa untuk

menyimpulkan macam-macam

kelainan dan penyakit pada sistem

pencernaan makanan

Konfirmasi Teliti 10’

3. Kegiatan Penutup

Membimbing siswa dalam merangkum materi pelajaran

Melakukan tes untuk mengetahui pencapaian kompetensi

E. Media Pembelajaran

1. Alat dan bahan uji makanan

2. Power point sistem pencernaan manusia.

3. LCD dan proyektor

F. Sumber Pembelajaran

1. Buku IPA Terpadu .

2. Buku IPA SMP yang relevan.

3. Alat dan bahan percobaan.

G. Penilaian.Indikator Pencapaian Kompetensi

Teknik Penilaian

Bentuk Instrumen

Instrumen/ Soal

Page 36: Ptk 8 Biologi

Membedakan antara saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan sebagai penyusun sistem pencernaan pada manusia

Menyebutkan jenis makanan berdasar kandungan zat yang ada di dalamnya

Membedakan pencernaan mekanik dan kimiawi,

Menyebutkan contoh kelainan dan penyakit pada sistem pencernaan yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya

Tes tulis

Tes tulis

Tes tulis

Tes tulis

Tes PG

Tes uraian

Tes isian

Tes lisan

Bahan makanan yang mengandung lemak diubah menjadi asam lemak dan gliserol oleh ....

a. lambung

b. hati

c. pankreas

d. usus

Sebutkan 3 contoh jenis makanan yang kandungan zatnya berupa karbohidrat!

Hal yang membedakan pencernaan mekanik dan kimia adalah ....

Berikan dua contoh kelainan dan penyakit pada sistem pencernaan!

Bagaimana cara mengatasi diare karena infeksi kuman!

Mengetahui,Kepala Sekolah

Nusawungu, 2012Guru Mapel

Page 37: Ptk 8 Biologi

Lampiran 2:

SOAL PRE TEST DAN POST TEST

1. Bahan makanan yang berfungsi sebagai sumber protein adalah.....

2. Pengganti sel tubuh yang rusak adalah fungsi dari.....

3. Di mulut terjadi proses pencernaan secara.....

Page 38: Ptk 8 Biologi

4. Yang berfungsi untuk memotong-motong makanan adalah gigi......

5. Di mulut amilum diubah menjadi glukosa dengan bantuan enzim....

6. Gerak peristaltik terjadi pada.......

7. Organ pencernaan penghasil HCL adalah......

8. Enzim lipase diproduksi oleh.....

9. Proses penyerapan sari-sari makanan terjadi di.....

10. Kelebihan HCL di lambung dapat menyebabkan penyakit......