pt alkindo naratama 30 juni 2011_unaudited
TRANSCRIPT
PT ALKINDO NARATAMA Tbk.
Laporan Keuangan Interim 30 Juni 2011, 2010 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2010 (Diaudit) (Mata Uang Indonesia)
PT ALKINDO NARATAMA Tbk.
Laporan Keuangan Interim 30 Juni 2011, 2010 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2010 (Diaudit)
(Mata Uang Indonesia)
Daftar Isi Halaman
Laporan Auditor Independen Neraca 1 – 3 Laporan Laba Rugi 4 Laporan Perubahan Ekuitas 5 Laporan Arus Kas 6 Catatan Atas Laporan Keuangan 7 – 36
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim secara keseluruhan.
1
PT ALKINDO NARATAMA Tbk.
LAPORAN POSISI KEUANGAN INTERIM
30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
30 Juni 2011
31 Desember 2010
ASET
ASET LANCAR
Kas dan Bank 2c,3,22
1.424.413.586
1.353.641.452
Piutang usaha - Pihak ketiga 2d,2e,2l,4,22
33.414.164.964
33.247.759.679
Piutang lain-lain - Pihak ketiga 2d,2e,5
630.376.470
2.112.409.900
Persediaan 2f,6
14.617.090.957
13.385.459.360
Uang muka 7
33.591.548
1.204.509.715
Jumlah Aset Lancar
50.119.637.525
51.303.780.106
ASET TIDAK LANCAR
Aset pajak tangguhan-bersih 2m,12c
298.355.764
282.579.888
Aset tetap – setelah dikurangi akumulasi penyusutan
sebesar Rp 26.859.950.792
pada 30 Juni 2011 dan
Rp 24.932.688.780
pada 31 Desember 2010 2g,2h,2i,8
56.631.492.609
50.608.954.438
Beban ditangguhkan-bersih 2g,9
2.342.636.577
1.966.159.440 Tagihan Pajak Pertambahan Nilai 12a
3.038.458.260
3.356.851.630
Jumlah Aset Tidak Lancar
62.310.943.210
56.214.545.396
JUMLAH ASET
112.430.580.735
107.518.325.502
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim secara keseluruhan.
2
PT ALKINDO NARATAMA Tbk.
LAPORAN POSISI KEUANGAN INTERIM
30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
30 Juni 2011
31 Desember 2010
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Hutang bank jangka pendek 2d,10
31.600.261.925
27.165.249.930
Hutang usaha 2d,2l,11,21,22
Pihak ketiga
20.704.404.463
24.941.486.551
Pihak berelasi 2b,21
1.529.510.219
1.835.304.587
Hutang pajak 12b
754.982.385
445.581.123
Hutang lain-lain - Pihak ketiga 2d
533.452.768
1.295.242.500
Hutang jangka panjang -
bagian yang jatuh tempo
dalam satu tahun
Hutang bank 2d,13
4.102.378.151
3.300.668.526
Hutang sewa pembiayaan 2d,2h
174.837.900
75.764.132
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
59.399.827.811
59.059.297.349
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Hutang jangka panjang – setelah
dikurangi bagian yang jatuh
tempo dalam satu tahun
Hutang bank 2d,13
7.898.758.221
6.943.551.699
Hutang sewa pembiayaan 2h
171.361.500
107.742.094
Liabilitas imbalan kerja karyawan 2j,14
1.186.295.381
1.129.805.125
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
9.256.415.103
8.181.098.918
JUMLAH LIABILITAS
68.656.242.914
67.240.396.267
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim secara keseluruhan.
3
PT ALKINDO NARATAMA Tbk.
LAPORAN POSISI KEUANGAN INTERIM
30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
30 Juni 2011
31 Desember 2010
EKUITAS
Modal saham
Modal ditempatkan dan disetor
penuh 260.000.000 saham pada tahun 2010
dan 400.000.000 saham pada tahun 2011 15
40.000.000.000
26.000.000.000
Saldo laba
Cadangan umum
100.000.000
-
Belum ditentukan penggunaannya
3.674.337.821
14.277.929.235
Jumlah Ekuitas
43.774.337.821
40.277.929.235
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
112.430.580.735
107.518.325.502
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim secara keseluruhan.
4
PT ALKINDO NARATAMA Tbk.
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF INTERIM
Enam Bulan yang Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2011 dan 2010 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
30 Juni 2011
30 Juni 2010
PENJUALAN BERSIH 2k,16
91.857.973.047
81.423.336.100
BEBAN POKOK PENJUALAN 2k,17,21
77.444.718.757
72.642.979.641
LABA BRUTO
14.413.254.290
8.780.356.459
Beban penjualan dan distribusi 2k,18
(4.415.078.151)
(4.336.540.114)
Beban umum dan administrasi 2k,19
(2.784.367.776)
(2.013.737.033)
Laba (rugi) kurs-bersih 2l
(264.954.391)
171.331.454
Laba penjualan aktiva tetap 2g,8
14.650.625
1.000.000
Beban operasi lain
(12.997.952)
(38.513.062)
LABA USAHA
6.950.506.645
2.563.897.704
Pendapatan keuangan
4.975.176
11.437.285
Biaya keuangan
(2.265.283.614)
(1.977.165.766)
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
4.690.198.206
598.169.223
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 2m,12c
Kini
(1.209.565.500)
(207.581.750)
Tangguhan
15.775.876
28.001.573
LABA (RUGI) BERSIH
3.496.408.583
418.589.046
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 2n,20
8,74
1,05
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim secara keseluruhan.
5
PT ALKINDO NARATAMA Tbk.
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2011 Dan 2010 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
Modal Saham
Saldo Laba
Jumlah Ekuitas
Saldo 1 Januari 2010
5.000.000.000
10.661.511.195
15.661.511.195
Tambahan modal disetor
21.000.000.000
21.000.000.000
Laba bersih
-
418.589.046
418.589.046
Saldo 30 Juni 2010
26.000.000.000
11.080.100.241
37.080.100.241
Laba bersih
-
3.197.828.998
3.197.828.998
Saldo 1 Januari 2011
26.000.000.000
14.277.929.239
40.277.929.239
Laba bersih
3.496.408.583
3.496.408.583
Kapitalisasi laba ditahan
-
(14.000.000.000)
(14.000.000.000)
Tambahan modal disetor 15
14.000.000.000
-
14.000.000.000
Saldo 30 Juni 2011
40.000.000.000
3.774.337.822
43.774.337.822
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim secara keseluruhan.
6
PT ALKINDO NARATAMA
LAPORAN ARUS KAS INTERIM
Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2011 Dan 2010 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
30 Juni 2011
30 Juni 2010
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan
97.222.686.920
85.457.847.508
Pembayaran kepada pemasok
(89.178.320.278)
(77.773.404.520)
Pembayaran kepada karyawan dan buruh
(5.592.937.020)
(4.158.759.314)
Kas yang diperoleh dari operasi
2.451.429.622
3.525.683.674
Penerimaan bunga - bersih
4.975.176
11.437.285
Pembayaran bunga pinjaman bank
(2.265.285.196)
(2.002.089.558) Penerimaan Tagihan Pajak Pertambahan Nilai
1.233.698.287
-
Pembayaran pajak - bersih
(1.059.260.881)
(417.475.674) Pembayaran untuk biaya operasi lainnya- bersih
(5.749.512.358)
(5.386.344.995)
Kas Bersih yang Digunakan untuk
Aktivitas Operasi
(5.383.955.350)
(4.268.789.269)
ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS INVESTASI
Hasil penjualan aset tetap 8
2.132.749.500
1.000.000
Pembelian aset tetap 8
(1.815.350.689)
(364.079.200)
Pembayaran untuk biaya tangguhan 9
(1.007.096.225)
(940.551.930)
Kas Bersih Digunakan untuk
Aktivitas Investasi
(689.697.414)
(1.303.631.130)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penambahan modal disetor 15
-
11.000.000.000
Pembayaran sewa pembiayaan
(47.504.826)
(24.388.00))
Penerimaan hutang bank jangka pendek
2.000.000.000
-
Penerimaan hutang bank jangka panjang
3.376.229.475
-
Pembayaran hutang bank jangka panjang
(1.666.816.572)
(8.901.722.497) Kenaikan (penurunan) hutang bank jangka pendek - bersih
2.435.011.995
5.726.766.920
Kas Bersih Diperoleh dari
Aktivitas Investasi
6.144.424.898
7.800.656.424
DAMPAK BERSIH PERUBAHAN
NILAI TUKAR ATAS
70.772.134
2.228.236.025
KAS DAN BANK AWAL TAHUN
1.353.641.452
4.273.205.796
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
1.424.413.586
6.501.441.821
PT ALKINDO NARATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Untuk Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggl 31 Desember 2010 (Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7
1. UMUM Pendirian Perusahaan
PT Alkindo Naratama Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta Notaris Dr. Kikit Warianti Sugata, S.H., No. 74 tanggal 31 Januari 1989. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-2222 HT.01.01.Th.1990 tanggal 14 April 1990 dan telah diumumkan dalam Berita Acara Negara Republik Indonesia No 3449. Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan Akta No. 2 tanggal 17 November 2010 dari Dewi Sukardi, S.H.,M.Kn., sehubungan dengan peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor serta perubahan beberapa pasal pada Anggaran Dasar Perusahaan. Perubahan tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-56946.AH.01.02 tahun 2010 tanggal 6 Desember 2010.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, lingkup kegiatan Perusahaan adalah usaha produksi
papertube,papercore, honey comb dan edge protector. Perusahaan berdomisili di Kampung Cimareme No. 14, Cimerang, Bandung dan memulai aktivitas operasi secara
komersial pada tahun 1994. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
Berdasarkan Akta Notaris Nunuy Rahmayati, S.H., 05 tanggal 15 Maret 2011, susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perusahan adalah sebagai berikut:
Komisaris Utama : Lili Mulyadi Sutanto Komisaris : Irene Sastroamijoyo Komisaris independen : Tjeng Liang Hoo Direktur utama : Herwanto Sutanto Direktur : Erik Sutanto Direktur Tidak Terafiliasi: Kuswara Berdasarkan Akta Notaris Dewi Sukardi, S.H., No. 2 tanggal 17 November 2010, susunan Dewan Komisaris dan
Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Komisaris Utama : Lili Mulyadi Sutanto Komisaris : Irene Sastroamijoyo Direktur utama : Herwanto Sutanto Direktur : Erik Sutanto Kuswara Berdasarkan Akta Notaris Dr. Kikit Wirianti Sugata, S.H., No. 20 tanggal 11 Desember 2007, susunan Dewan
Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: Komisaris : Herwanto Sutanto Direktur utama : Lili Mulyadi Sutanto Jumlah gaji dan kompensasi lainnya yang diterima Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2011 30 Juni 2010
Komisaris 263.711.450 107.839.920 Direksi 380.805.690 107.723.450
Jumlah 380.805.690 215.563.370
PT ALKINDO NARATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Untuk Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggl 31 Desember 2010 (Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8
Jumlah karyawan tetap Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 masing-masing adalah sebanyak 194 karyawan (tidak diaudit).
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan
Laporan keuangan interim telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK. Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait berikut di bawah ini, beberapa standar akuntasi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2011.
Laporan keuangan interim untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 disusun sesuai dengan PSAK No.1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”, dan PSAK No.3 (Revisi 2010), “Laporan Keuangan Interim”.
Laporan keuangan interim untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 disusun sesuai dengan PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”, dan PSAK No.3 (Revisi 2010), “Laporan Keuangan Interim”.
Sedangkan PSAK No. 3 (Revisi 2010) dan mengatur penyajian minimum laporan keuangan interim, serta prinsip pengakuan dan pengukuran dalam laporan keuangan lengkap atau ringkas untuk periode interim.
Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) dan PSAK No. 3 (Revisi 2010) tersebut memberikan pengaruh yang signifikan bagi pengungkapan terkait dalam laporan keuangan interim.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan interim adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 seperti yang telah diungkapkan di atas.
Laporan keuangan interim disusun berdasarkan konsep akrual kecuali untuk laporan arus kas, dan menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan interim yang relevan.
Laporan arus kas interim yang disajikan dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan interim adalah Rupiah.
b. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak tertentu yang mempunyai hubungan istimewa sesuai dengan PSAK No. 7, mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah:
(i) perusahaan baik langsung maupun melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);
(ii) perusahaan asosiasi (associated company);
(iii) perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan);
(iv) karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan, yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
PT ALKINDO NARATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Untuk Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggl 31 Desember 2010 (Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9
(v) perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.
Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam catatan yang bersangkutan.
c. Setara Kas
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank, dan deposito berjangka yang akan jatuh tempo dalam waktu tiga (3) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak dijadikan jaminan diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”. Serta tidak dijadikan sebagai jaminan atas liabilitas dan pinjaman lainnya serta tidak dibatasi penggunaannya.
d. Aset dan Liabilitas Keuangan
Aset Keuangan
Perusahaan menerapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) tentang “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran“. Sesuai dengan PSAK ini, aset keuangan dikelompokan menjadi 4 kategori, yaitu (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut dan manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat awal pengakuannya sebagai berikut:
i. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan
untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Aset keuangan ini disajikan sebagai aset lancar. Perusahaan tidak memiliki akun aset keuangan yang diklasifikasikan pada kelompok ini.
ii. Pinjaman yang diberikan dan piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Manajemen mengklasifikasikan kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain diklasifikasikan dalam kelompok ini. Manajemen telah menentukan bahwa nilai tercatat akun-akun tersebut mendekati dengan nilai wajarnya karena instrumen keuangan tersebut berjangka pendek.
iii. Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo
Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh tempo telah ditetapkan, di mana mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain: a) Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi. b) Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c) Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajar ditambah biaya
transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok ini.
PT ALKINDO NARATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Untuk Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggl 31 Desember 2010 (Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10
iv. Aset keuangan yang tersedia untuk dijual
Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan
untuk dimiliki selama periode tertentu, di mana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya
transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya di mana laba atau rugi diakui pada laporan perubahan ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba dan rugi yang sebelumnya diakui pada bagian ekuitas akan diakui pada laporan laba rugi. Sedangkan pendapatan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi. Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok ini.
Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
i. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah liabilitas keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok ini.
ii. Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasi sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Manajemen mengklasifikasikan akun-akun hutang usaha, hutang lain-lain, beban masih harus dibayar, hutang bank dan hutang sewa pembiayaan dalam kelompok ini.
Penerapan PSAK ini dilakukan secara prospektif sejak tanggal 1 Januari 2010 dan penerapan tersebut tidak
memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan secara keseluruhan. e. Penurunan Nilai dan Tidak Tertagihnya Aset Keuangan
Terkait dengan penerapan PSAK No. 55 (Revisi 2006), pada setiap tanggal neraca, Manajemen mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Jika terdapat bukti tersebut, maka:
i. Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi, kerugian diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset keuangan tersebut, disajikan setelah dikurangi baik secara langsung maupun menggunakan pos penyisihan. Kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi.
Manajemen pertama kali akan menentukan bukti objektif penurunan nilai individual atas aset keuangan yang signifikan secara indivudual. Jika tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai aset keuangan individual, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan dengan risiko kredit yang serupa dan menentukan penurunan nilai secara kolektif.
PT ALKINDO NARATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Untuk Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggl 31 Desember 2010 (Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11
ii. Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan, kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan dengan tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan tersebut tidak dapat dipulihkan.
iii. Untuk aset keuangan yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui secara langsung
dalam ekuitas harus dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi meskipun aset keuangan tersebut belum dihentikan pengakuannya. Jumlah kerugian kumulatif tersebut adalah selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi) dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan keuangan laba rugi.
Sebelum penerapan PSAK ini, Perusahaan menentukan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan hasil
penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun. f. Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (the
lower cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weighted average method).
Penyisihan persediaan usang dan penurunan nilai persediaan ditentukan berdasarkan hasil penelaahan
terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun mengurangi nilai yang tercatat persediaan menjadi nilai bersih.
g. Aset Tetap
Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007) tentang “Aset Tetap” yang menggantikan PSAK No. 16
(tahun 1994) tentang “Aset Tetap dan Aset Lain-lain” serta PSAK No. 17 (1994) tentang “Akuntansi Penyusutan”. Perusahaan memilih model biaya sebagai kebijakan akuntansi untuk pengukuran aset tetapnya. Aset tetap
dinyatakan berdasarkan nilai tercatat dikurangi akumulasi penyusutan, kecuali untuk tanah yang tidak disusutkan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun berganda (double declining balance method), kecuali untuk bangunan yang disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) sesuai dengan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Tahun
Bangunan 20 Mesin 8 -16 Peralatan pabrik 8 -16 Peralatan dan perabot kantor 4 - 8 Kendaraan 4 - 8
Biaya-biaya setelah perolehan awal diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset atau sebagai aset yang terpisah hanya apabila kemungkinan besar Perusahaan akan mendapatkan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal. Jumlah tercatat komponen yang diganti tidak lagi diakui. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi selama periode di mana biaya-biaya tersebut terjadi. Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka biaya perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan. Keuntungan dan kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap.
Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut telah selesai dikerjakan dan telah siap untuk digunakan.
Berdasarkan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah” seluruh biaya yang terjadi sehubungan dengan hak atas tanah
antara lain, biaya perolehan dan perpanjangan izin hak atas tanah, biaya survei dan pengukuran lokasi, biaya notaris dan pajak-pajak yang berhubungan dengan hal tersebut, ditangguhkan dan disajikan secara terpisah sebagai bagian dari “Aset Tidak Lancar” dalam neraca dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama masa berlaku hak atas tanah atau sisa masa manfaat tanah yang bersangkutan, mana yang lebih pendek.
PT ALKINDO NARATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Untuk Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggl 31 Desember 2010 (Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12
h. Sewa Pembiayaan
Sesuai dengan PSAK No. 30 (Revisi 2007) tentang “Sewa”, transaksi sewa dikelompokkan sebagai sewa pembiayaan apabila sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, jika tidak, akan dikelompokan sebagai sewa operasi. Situasi yang secara individual ataupun gabungan dalam kondisi normal mengarah pada sewa yang dikelompokan sebagai sewa pembiayaan antara lain:
- Sewa mengalihkan kepemilikan aset kepada perusahaan pada akhir masa sewa. - Perusahaan mempunyai hak opsi untuk membeli aset pada harga yang cukup rendah dibandingkan nilai
wajar pada tanggal opsi mulai dapat dilaksanakan sehingga, pada awal sewa dapat dipastikan bahwa opsi memang akan dilaksanakan.
- Masa sewa adalah untuk sebagian besar umur ekonomis aset meskipun hak memiliki tidak dialihkan. - Pada awal sewa, nilai kini dari jumlah pembayaran sewa minimum secara substansial mendekati nilai wajar
aset sewa.
Pada awal masa sewa, Perusahaan mengakui aset dan liabilitas sewa pembiayaan pada neraca sebesar nilai wajar aset sewa atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar.
Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan
pelunasan liabilitas sewa. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi. Aset sewa disusutkan berdasarkan metode dan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama seperti halnya aset tetap dengan pemilikan langsung (lihat kebijakan akuntansi mengenai aset tetap dengan pemilikan langsung).
Dalam sewa operasi, Perusahaan mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus
(straight-line basis) selama masa sewa.
i. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
PSAK No. 48 tentang “Penurunan Nilai Aset” mensyaratkan manajemen Perusahaan untuk menelaah nilai aset atas setiap penurunan jika terjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang menunjukkan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak bisa diperoleh kembali.
Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) maka
nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.
j. Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan
Perusahaan mencatat liabilitas imbalan kerja karyawan sesuai dengan Undang-Undang No. 13 tanggal 25 Maret 2003 tentang ketenagakerjaan (Undang-Undang Ketenagakerjaan).
. PSAK No. 24 “Imbalan Kerja”. mewajibkan perusahaan-perusahaan mengakui seluruh imbalan kerja yang
diberikan melalui program atau perjanjian formal dan informal, peraturan perundang-undangan atau peraturan industri, yang mencakup imbalan pasca kerja, imbalan kerja jangka pendek dan jangka panjang lainnya, pesangon pemutusan hubungan kerja dan imbalan berbasis ekuitas. Berdasarkan PSAK ini, perhitungan estimasi liabilitas untuk imbalan kerja karyawan ditentukan dengan metode aktuarial “Projected Unit Credit”.
Keuntungan atau kerugian diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan.
k. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan dari penjualan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Beban diakui pada saat
terjadinya (dasar akrual).
PT ALKINDO NARATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Untuk Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggl 31 Desember 2010 (Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13
l. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi
dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs berlaku yang terakhir diumumkan oleh Bank Indonesia pada tahun berjalan. Laba atau rugi selisih kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada
tanggal neraca, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada laba rugi tahun berjalan.
Pada tanggal 30 Juni 2011, 31 Desember 2010, dan 30 Juni 2010 kurs yang digunakan adalah sebagai berikut:
30 Juni 2011 31 Desember 2010 30 Juni 2010
1 Dolar Amerika Serikat 8.597 8.991 9.083 1 Dolar Singapura 6.985 6.980 6.481
m. Pajak Penghasilan
Perusahaan menghitung pajak penghasilan sesuai dengan PSAK No.46, “Akuntansi Pajak Penghasilan”. Beban
pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Aset dan liabilitas pajak tangguhkan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari
perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Pajak tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah diberlakukan pada tanggal neraca dan
diharapkan berlaku pada saat aset pajak tangguhan direalisasi atau liabilitas pajak tangguhan diselesaikan.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan/banding pada saat keputusan atas keberatan/banding tersebut ditetapkan.
n. Laba Bersih per Saham Dasar
Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba Per Saham”, laba bersih per saham (LPS) dasar dihitung dengan membagi laba bersih selama periode dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada periode yang bersangkutan.
Jika jumlah saham biasa atau efek berpotensi saham biasa naik dengan adanya penerbitan saham bonus (kapitalisasi agio saham), dividen saham (kapitalisasi laba) atau pemecahan saham, atau turun karena penggabungan saham (reverse stock split), maka penghitungan LPS dasar untuk seluruh periode sajian harus
disesuaikan secara retrospektif.
o. Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan serta pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
PT ALKINDO NARATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Untuk Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggl 31 Desember 2010 (Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14
p. Informasi Segmen
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan laporan keuangan. Bentuk primer pelaporan adalah segmen usaha sedangkan bentuk sekunder pelaporan adalah segmen geografis. Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan individual produk atau jasa (atau kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen usaha lain.
3. KAS DAN BANK
Kas dan bank terdiri dari:
30 Juni 2011
31 Desember 2010
Kas
Rupiah
45.686.401
45.795.216
Dolar AS
($AS 1.480 pada 30 Juni 2011 dan
$AS 5.227 pada 31 Desember 2010)
12.723.560
46.995.957
Jumlah Kas
58.409.961
92.791.173
Bank
Rupiah
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
-
423.412.666
PT Bank Mega Tbk
-
167.152.105
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
56.091.279
90.103.683
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
13.466.314
1.824.161
PT Bank DBS Indonesia
111.666
111.667
PT Bank CIMB Niaga Tbk
985.000
-
Dolar Singapura
PT Bank Mega Tbk ($Sin 1.205,20)
-
8.412.328
Dolar AS
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
($AS 36.010,25 pada 30 Juni 2011 dan
$AS 29.382,87 pada 31 Desember 2010)
309.580.120
264.181.385
PT Bank OCBC NISP Tbk
($AS 105.555,37 pada 30 Juni 2011 dan
$AS 23.774,87 pada 31 Desember 2010)
907.459.516
213.759.857
PT Bank Mega Tbk
( $AS 7.983,74 pada 31 Desember 2010)
-
71.781.807
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
($AS 9.108,96 pada 30 Juni 2011 dan
$AS 2.236,75 pada 31 Desember 2010)
78.309.730
20.110.620
Jumlah Bank
1.366.003.625
1.260.850.279
Jumlah Kas dan Bank
1.424.413.586
1.353.641.452
Tingkat suku bunga bank dalam mata uang rupiah adalah berkisar antara 4,75% sampai dengan 6,25% per tahun, tingkat suku bunga dalam mata uang dolar singapura berkisar antara 0,15% sampai dengan 0,24% per tahun dan tingkat dalam mata uang dolar Amerika Serikat adalah berkisar antara 0,15% sampai dengan 1,51% per tahun untuk periode enam bulan yang sampai 30 Juni 2011 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.
Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 tidak terdapat saldo kas dan bank yang ditempatkan kepada pihak berelasi.
PT ALKINDO NARATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Untuk Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggl 31 Desember 2010 (Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15
4. PIUTANG USAHA – PIHAK KETIGA
a. Rincian piutang usaha berdasarkan pelanggan adalah sebagai berikut:
30 Juni 2011
31 Desember 2010
Piutang usaha:
Pihak Ketiga:
Recron (M) Sdn Bhd
4.300.899.530
4.313.445.678
PT Indorama Synthetics Tbk
3.856.772.472
4.355.698.492
PT Tifico Fiber Indonesia Tbk
(dahulu PT Tifico)
2.485.426.900
1.542.833.600
PT Susilia Indah Synthetic
Fibers Industries (PT Sulindafin)
2.371.796.686
1.456.096.541
PT Panasia Indosyntec Tbk
2.106.970.800
3.717.978.924
PT Indo Kordsa Polyester
1.776.311.277
1.327.824.223
PT Polychem Indonesia Tbk
1.713.447.648
1.647.504.936
PT Asia Pacific Fibers Tbk (dahulu
PT Polysindo Eka Perkasa)
1.583.344.731
2.046.147.699
PT Indo Kordsa Tbk
1.524.393.077
1.139.310.898
PT Mutu Gading Tekstil
1.071.489.672
1.873.701.720
PT Central Georgette Nusantara
903.642.878
885.076.652
PT Pura Barutama
837.040.105
67.875.500
PT Gistex Chewon Synthetic
748.769.472
697.489.056
Indorama Polyester Industries Public Co. Ltd
694.807.910
537.476.949
PT Kahatex
630.817.229
594.200.149
PT Papertech Indonesia
611.490.000
468.297.500
PT Tekpak Indonesia
508.704.670
774.006.515
PT Surabaya Meka Box
450.894.400
226.893.920
PT Filamendo Sakti
437.228.000
331.419.000
PT Pura Nusapersada
379.427.950
197.246.500
PT Prima Rajuli Sukses
303.206.112
301.506.612
PT Indorama Polyester Industries Indonesia
297.760.320
-
PT Ateja Tri Tunggal
232.610.400
174.996.307
PT Amcor Flexibles Indonesia
225.527.940
182.197.620
PT Iluva Gravure Industry
218.956.210
324.627.600
Bpk. Jhony
194.040.000
231.669.900
PT YKK Zipper Indonesia
173.808.360
213.112.400
PT Mulia Glass
163.274.507
211.580.705
PT Prima Makmur Rotokemindo
143.137.720
-
PT Difa Kreasi
134.802.162
110.993.300
PT Cipta Paperia
120.626.277
216.618.382
PT Minami
105.229.432
117.667.583
PT Dewa Sutratex
102.168.000
11.385.000
PT Avesta Continental Pack
99.275.000
178.048.200
PT ALKINDO NARATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Untuk Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggl 31 Desember 2010 (Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16
30 Juni 2011
31 Desember 2010
PT Sk Fiber Indonesia
-
303.621.120
PT Polychem Prima Industries
-
107.280.800
Lain-lain (masing-masing
kurang dari Rp 100 juta)
1.906.067.117
2.361.929.698
Jumlah
33.414.164.964
33.247.759.679
b. Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
30 Juni 2011
31 Desember 2010
Rupiah
28.228.135.413
28.266.062.273
Dolar Amerika Serikat
5.186.029.551
4.981.697.406
Jumlah
33.414.164.964
33.247.759.679
c. Rincian piutang usaha berdasarkan umur adalah sebagai berikut:
30 Juni 2011
31 Desember 2010
Belum jatuh tempo
17.301.674.814
16.897.663.129
Jatuh tempo
dalam waktu 30 hari
12.579.553.882
10.391.964.674
31 – 60 hari
2.819.333.592
3.874.442.439
61 – 90 hari
612.838.316
1.229.275.028
lebih dari 90 hari
100.764.360
854.414.409
Jumlah
33.414.164.964
33.247.759.679
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai dan seluruh saldo piutang usaha
tersebut dapat tertagih seluruhnya sehingga tidak diperlukan penurunan nilai. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas akun piutang
usaha pihak ketiga. 5. PIUTANG LAIN-LAIN – PIHAK KETIGA
Akun ini terdiri dari:
30 Juni 2011
31 Desember 2010
Penjualan aset tetap - tanah
613.192.310
2.104.320.000
Lain-lain
17.184.160
8.089.900
Jumlah
630.376.470
2.112.409.900
Piutang atas penjualan aset tetap timbul atas transaksi penjualan aset tetap berupa tanah kosong kepada pihak
ketiga dengan harga jual sebesar Rp 2.630.400.000 yang telah dibayarkan sebesar Rp 1.491.127.690 pada tahun 2011 dan Rp 526.080.000 pada tahun 2010.
PT ALKINDO NARATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Untuk Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggl 31 Desember 2010 (Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai dan seluruh saldo piutang lain-lain tersebut dapat tertagih seluruhnya sehingga tidak diperlukan penurunan nilai.
Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 tidak terdapat saldo piutang lain-lain kepada pihak berelasi.
6. PERSEDIAAN
Akun ini terdiri dari:
30 Juni 2011
31 Desember 2010
Bahan baku
Jumbo rol
9.706.246.088
8.743.157.181
Roll slitting
1.016.363.875
1.134.834.246
Lem
91.777.740
59.509.521
Bahan pembantu
287.465.720
286.540.530
Sub-jumlah bahan baku
11.101.853.423
10.224.041.478
Barang jadi
3.515.237.534
3.161.417.882
Jumlah
14.617.090.957
13.385.459.360
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun persediaan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan
berpendapat bahwa tidak diperlukan penyisihan atas keusangan dan penurunan nilai persediaan.
Perusahaan telah mengasuransikan persediaan terhadap risiko kerugian akibat kerusuhan, kebakaran, sabotase dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 14.000.000.000 untuk tahun 2011 dan 2010. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut.
7. UANG MUKA
Akun ini merupakan uang muka pembelian atas:
30 Juni 2011
31 Desember 2010
Mesin
-
732.137.130
Bahan baku
33.591.548
461.222.585
Lain-lain
-
11.150.000
Jumlah
33.591.548
1.204.509.715
Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, tidak terdapat saldo uang muka kepada pihak berelasi.
PT ALKINDO NARATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Untuk Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggl 31 Desember 2010 (Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18
8. ASET TETAP
Rincian dan mutasi aset tetap adalah sebagai berikut:
30 Juni 2011
Saldo awal
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo akhir
Biaya Perolehan
Kepemilikan Langsung
Tanah
14.958.481.120
202.500.000
-
-
15.160.981.120
Bangunan
6.726.980.306
-
-
-
6.726.980.306
Mesin
30.692.885.640
4.642.219.000
-
-
35.335.104.640
Peralatan pabrik
2.744.717.789
44.600.000
28.000.000
2.761.317.789
Peralatan dan Perabot kantor
652.777.684
77.446.900
-
730.224.584
Kendaraan
1.847.913.636
14.000.000
1.861.913.636
Aset dalam penyelesaian
-
Bangunan
16.248.799.045
1.652.001.623
-
-
17.900.800.668
Mesin
1.382.688.907
1.089.096.460
-
-
2.471.785.367
Peralatan pabrik
-
936.200
-
-
936.200
Sub-Jumlah
75.255.244.127
7.722.800.183
28.000.000
-
82.950.044.310
Sewa Pembiayaan
Kendaraan
286.399.091
255.000.000
-
-
541.399.091
Jumlah biaya perolehan
75.541.643.218
7.977.800.183
28.000.000
-
83.491.443.401
Akumulasi Penyusutan
Kepemilikan Langsung
Bangunan
3.075.906.841
168.174.522
-
-
3.244.081.363
Mesin
18.804.733.165
1.463.463.540
-
-
20.268.196.705
Peralatan pabrik
1.298.355.300
139.180.514
19.650.625
-
1.417.885.189
Peralatan dan perabot kantor
549.956.889
38.476.718
-
588.433.607
Kendaraan
1.149.128.385
92.705.945
-
-
1.241.834.330
Sub-jumlah
24.878.080.580
1.902.001.239
19.650.625
-
26.760.431.194
Sewa Pembiayaan
Kendaraan
54.608.200
44.911.398
-
-
99.519.598
Jumlah akumulasi penyusutan
24.932.688.780
1.946.912.637
19.650.625
-
26.859.950.792
Nilai Buku
50.608.954.438
56.631.492.609
PT ALKINDO NARATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Untuk Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggl 31 Desember 2010 (Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19
31 Desember 2010
Saldoawal
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo akhir
Biaya Perolehan
Kepemilikan Langsung
Tanah
14.465.158.000
2.393.957.000
1.900.633.880
-
14.958.481.120
Bangunan
4.607.033.400
-
-
2.119.946.906
6.726.980.306
Mesin
32.161.097.992
-
2.907.190.940
1.438.978.588
30.692.885.640
Peralatan pabrik
2.750.765.229
385.077.000
391.124.440
-
2.744.717.789
Peralatan dan perabot kantor
519.852.411
132.925.273
-
-
652.777.684
Kendaraan
1.888.713.636
67.450.000
108.250.000
-
1.847.913.636
Aset dalam penyelesaian
-
Bangunan
5.153.597.143
13.215.148.808
-
(2.119.946.906)
16.248.799.045
Mesin
67.673.300
2.753.994.195
-
(1.438.978.588)
1.382.688.907
Sub-Jumlah
61.613.891.111
18.948.552.276
5.307.199.260
-
75.255.244.127
Sewa Pembiayaan
Kendaraan
-
286.399.091
-
-
286.399.091
Jumlah biaya perolehan
61.613.891.111
19.234.951.367
5.307.199.260
-
75.541.643.218
Akumulasi Penyusutan
Kepemilikan Langsung
Bangunan
2.819.395.540
256.511.301
-
-
3.075.906.841
Mesin
17.613.095.216
2.331.296.641
1.139.658.692
-
18.804.733.165
Peralatan pabrik
1.202.159.200
290.307.764
194.111.664
-
1.298.355.300
Peralatan dan perabot kantor
499.090.228
50.866.661
-
-
549.956.889
Kendaraan
1.027.859.785
229.518.600
108.250.000
-
1.149.128.385
Sub-jumlah
23.161.599.969
3.158.500.967
1.442.020.356
-
24.878.080.580
Sewa Pembiayaan
Kendaraan
-
54.608.200
-
-
54.608.200
Jumlah akumulasi penyusutan
23.161.599.969
3.213.109.167
1.442.020.356
-
24.932.688.780
Nilai Buku
38.452.291.142
50.608.954.438
Penyusutan aset tetap untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan 30 Juni 2010 dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif adalah dengan rincian sebagai berikut:
30 Juni 2011
30 Juni 2010
Beban pokok penjualan (lihat Catatan 17)
1.770.818.576
1.420.003.270
Beban penjualan (lihat Catatan 18)
137.617.343
133.524.298
Beban umum dan administrasi
(lihat Catatan 19)
38.476.718
22.839.536
1.946.912.637
1.576.367.104
PT ALKINDO NARATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Untuk Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggl 31 Desember 2010 (Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20
Perhitungan laba penjualan aset tetap - bersih adalah sebagai berikut:
30 Juni 2011
30 Juni 2010
Hasil penjualan
23.000.000
1.000.000
Nilai buku
(8.349.375)
-
Laba penjualan aset tetap – bersih
14.650.625
1.000.000
Aset tetap kecuali tanah, telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kerusuhan, kebakaran, sabotase dan risiko lainnya melalui PT Asuransi Allianz Utama Indonesia dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 42.948.700.000 untuk tahun 2011 dan 2010. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut. Seluruh perusahaan asuransi merupakan pihak ketiga. Berdasarkan penilaian manajemen Perusahaan, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang dapat mengindikasikan penurunan nilai aset tetap pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 sehingga tidak diperlukan penyisihan atas penurunan nilai aset tetap. Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 sebagian dari aset tetap Perusahaan berupa tanah, bangunan dan mesin digunakan sebagai jaminan atas fasilitas hutang bank dengan nilai penjaminan sebesar Rp 14.116.000.000 (lihat Catatan 10).
9. BEBAN DITANGGUHKAN
Rincian akun beban ditangguhkan adalah sebagai berikut:
30 Juni 2011
31 Desember 2010
Hak atas tanah
1.166.159.440
1.283.478.825
Dikurangi amortisasi tahun berjalan
(32.086.968)
(117.319.385)
Sub-jumlah
1.134.072.472
1.166.159.440
Emisi efek
1.184.018.650
800.000.000
Lain-lain
24.545.455
-
Jumlah
2.342.636.577
1.966.159.440
10. HUTANG BANK JANGKA PENDEK
Rincian akun hutang bank jangka pendek adalah sebagai berikut:
30 Juni 2011
31 Desember 2010
Rupiah
PT Bank OCBC NISP Tbk
17.713.688.503
17.165.249.930
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
13.886.573.422
10.000.000.000
Jumlah
31.600.261.925
27.165.249.930
PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP)
Fixed Loan Pada bulan Juni 2008, Perusahaan mendapatkan fasilitas fixed loan 1 dari NISP dengan jumlah pagu pinjaman sebesar Rp 12.000.000.000. Fasilitas pinjaman ini telah diperpanjang pada tanggal 11 Juni 2009 untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang akan jatuh tempo pada 12 Juni 2010 dengan tingkat bunga sebesar 14% per tahun. Fasilitas ini dipergunakan untuk membiayai modal kerja.
PT ALKINDO NARATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Untuk Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggl 31 Desember 2010 (Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21
Pada tanggal 30 September 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas fixed loan 2 dengan jumlah pagu pinjaman sebesar Rp 2.000.000.000. Fasilitas pinjaman ini berjangka waktu 6 (enam) bulan yang akan jatuh tempo pada 30 Maret 2010 dengan tingkat bunga sebesar 12% per tahun. Fasilitas ini dipergunakan untuk membiayai modal kerja. Saldo pinjaman pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing adalah sebesar Rp 12.000.000.000. Kredit Rekening Koran (KRK)
Pada bulan Juni 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit rekening koran dari NISP dengan pagu fasilitas Rp 3.000.000.000. Pada 11 Juni 2009, fasilitas kredit ini telah diperpanjang sampai 12 Juni 2011 dengan suku bunga pinjaman sebesar 14%. Selain itu perpanjangan tersebut berisi mengenai penambahan pagu pinjaman fasilitas kredit rekening koran dari Rp 3.000.000.000 menjadi Rp 7.000.000.000.
Saldo pinjaman pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing adalah sebesar Rp 5.713.688.503 dan Rp. 5.165.249.930. Valuta Asing
Pada bulan Juni 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas transaksi valuta asing dari NISP dengan pagu kredit $AS 150.000, margin deposit 10% dari fasilitas valuta asing yang diperjanjikan dan berjangka waktu 1 (satu) tahun. Fasilitas pinjaman ini tidak diperpanjang sejak tanggal berakhirnya. Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan tidak mempunyai saldo pinjaman atas fasilitas ini.
Letter of Credit (L/C) Pada bulan Juni 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas Letter of Credit (L/C) dari NISP dengan jumlah pagu pinjaman sebesar $AS 500.000 dan jangka waktu 1 (satu) tahun. Fasilitas ini dikenai biaya komisi sebesar 0,125% dari nilai nominal L/C yang diterbitkan serta biaya akseptasi sebesar 1% dari nilai wesel yang ditarik. yang diperbaharui. Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan tidak mempunyai saldo pinjaman atas fasilitas ini. Fasilitas Kredit dari NISP telah dijaminkan dengan tanah dan bangunan dengan sertifikat HGB nomor 128 dan 162, sertifikat Hak Milik atas nama Herwanto Sutanto (Pemegang Saham) nomor 128, 162, 495, 496, 497, 498, 499, 500, 501, 502, 503, 512, 513, 559, 560, 651, 654, 729, 736, 856, 895 dan sertifikat hak guna bangunan No. 2386/Cipeundey atas nama Perusahaan serta jaminan fidusia berupa sebagian mesin-mesin Perusahaan.
Hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh Perusahaan berdasarkan perjanjian fasilitas kredit bank yaitu: - Membayar lebih cepat/awal sebelum tanggal pembayaran yang telah ditentukan, hutang Debitur kepada
orang/pihak lain, kecuali hutang yang dibuat dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari. - Mengubah usaha yang sekarang dijalankan/diusahakan oleh Debitur. - Menjual atau dengan cara lain, memindahkan hak seluruh atau sebagian besar kekayaan/aset milik Debitu,
Kecuali: (1) Menjual barang-barang dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari, dan (2) Menjual atau dengan cara lain mengalihkan barang-barang yang sudah tidak berguna atau tidak dapat dipakai lagi (obsolete).
- Menerima fasilitas atau akomodasi keuangan dalam bentuk apapun dari pihak lain yang mengakibatkan Debitur menjadi berhutang kepada pihak lain, atau mengikatkan diri sebagai penjamin atau penanggung hutang/liabilitas pihak lain. Kecuali: (1) membuat/menerima hutang dan liabilitas pembayaran sehubungan dengan pembelian barang dan penerimaan jasa dalam rangka menjalankan mengusahakan usaha sehari-hari dengan jangka waktu pembayaran tidak melebihi satu tahun sejak tanggal dibutnya, atau (2) memperpanjang berlakunya fasilitas pinjaman uang atau fasilitas keuangan lain yang sebelum tanggal Perjanjian ini telah diterima oleh Debitur dari pihak lain.
- Mengagunkan aset Debitur dengan cara bagaimanapun kepada pihak lain. - Meminjamkan uang atau memberikan kredit kecuali dalam rangka menjalankan usaha Debitur sehari-hari - Turut serta dalam permodalan atau membeli saham atau melakukan investasi dalam suatu perseroan. - Melakukan pembelian barang modal atau bergerak yang melebihi 20% dari ekuitas.
PT Bank Danamon Indonesia Tbk ( Danamon)
Kredit Berjangka
Pada tanggal 9 Maret 2001, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit berjangka dari Danamon dengan jumlah pagu pinjaman sebesar Rp 3.000.000.000. Perjanjian tersebut telah diperpanjang beberapa kali, terakhir dengan perjanjian Nomor PK/510/2009 tanggal 6 Agustus 2009 dimana Perusahaan mendapatkan peningkatan fasilitas kredit berupa
PT ALKINDO NARATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Untuk Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggl 31 Desember 2010 (Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22
Kredit Berjangka sehingga pagu pinjaman menjadi sebesar Rp 3.200.000.000. Fasilitas kredit ini dikenakan bunga sebesar 12% yang jatuh tempo pada 13 Oktober 2010. Berdasarkan akta perjanjian fasilitas pinjaman No. 9 tanggal 6 Juli 2010 dengan Notaris Indirawati Hayuningtyas, S.H. yang berisi tentang pemberian tambahan fasilitas kredit berjangka sampai jumlah setinggi-tingginya sebesar Rp 12.000.000.000. Fasilitas kredit ini dikenakan bunga sebesar 10,75% per tahun dengan jangka waktu sampai dengan 5 Juli 2011.
Saldo pinjaman pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing adalah sebesar Rp 12.000.000.000 dan Rp 10.000.000.000. Kredit Rekening Koran
Berdasarkan perjanjian Nomor PK-SMEC/770/158/X/05 tanggal 13 Oktober 2005, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit rekening koran. Perjanjian fasilitas kredit ini telah diperpanjang dan mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan perpanjangan perjanjian kredit tanggal 13 Oktober 2009 dimana perusahaan mendapatkan pinjaman dengan pagu sebesar Rp 4.000.000.000, yang digunakan sebagai tambahan modal kerja. Fasilitas pinjaman ini berjangka waktu 1 (satu) tahun dengan bunga 12% pertahun. Pinjaman kredit rekening koran dijamin dengan jaminan yang bersifat “Cross Collateralized” terhadap fasilitas kredit lainnya yang diterima oleh Perusahaan dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Pinjaman ini jatuh tempo pada 13 Oktober 2010. Berdasarkan akta perjanjian fasilitas pinjaman No. 9 tanggal 6 Juli 2010 dengan Notaris Indirawati Hayuningtyas,S.H. yang berisi tentang pemberian tambahan fasilitas kredit rekening koran sebesar Rp 4.000.000.000. Fasilitas kredit ini dikenakan bunga sebesar 11,00% per tahun dengan jangka waktu sampai dengan 5 Juli 2011. Saldo pinjaman pada tanggal 30 Juni 2011 adalah sebesar Rp 1.886.573.422. Fasilitas kredit dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk dijaminkan dengan sebagian mesin-mesin yang terletak di kawasan Industri Cimareme II nomor 14 Cimerang – Kabupaten Bandung, berupa: a. 1 set SW AAA 1600 Slitting & Rewinding Machine with Tungsteen Rewinding Roller b. 1 set SW RDT Finishing Machine with tungsten mold c. 1 set of SW DBB Cutting Machine d. 1 set SW RPO Finishing Machine e. 1 set SW ABB Slitting Machine f. 1 set DTY 1600 Tube Autocutting Machine g. 1 set Paper Tube Finishing Machine HPT 772 E h. 1 set SQZK 1660 M8 Cutting Machine i. 30 sets safety bolt j. 1 set Composing Edge Forming and Cutting Part ZDJ-A Edge Board Production line, 1 Hole-making Machine, 1
Knife, 1 Punching Press Machine, 1 Triangle Puncher Machine, 1 Triangle and Circle Puncher Machine, 1 Pallet Side Wrapping Machine, 1 Pallet Base Wrapping Machine, 2 pcs Spare Timing Belt, 5 Safety Belt, 1 Side and Top Pressing Machine, 1 Slitting Machine, 1 Honeycomb Paperboard Slitting Machine.
k. 1 unit Body Hoken Boiler. Selain itu Perusahaan juga menjaminkan aset tetapnya berupa sebidang tanah dengan sertifikat hak guna bangunan Nomor 2386 dan 2498/Cipeundey atas penambahan kredit tersebut.
Hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh Perusahaan berdasarkan perjanjian fasilitas kredit bank yaitu: - Menjual atau dengan cara lain mengalihkan hak atau menyewakan pemakaian kekayaan baik barang bergerak
maupun tidak bergerak, kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari; - Menjaminkan/mengagunkan dengan cara bagaimanapun kekayaan perusahaan kepada pihak lain tanpa
sepengetahuan dari Bank; - Mengadakan perjanjian yang dapat menimbulkan liabilitas perusahaan untuk membayar kepada pihak ketiga,
kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari; - Memberikan pinjaman kepada atau menerima pinjaman dari pihak lain kecuali dalam rangka menjalankan usaha
perusahaan sehari-hari; - Mengadakan perubahan dari sifat dan kegiatan usaha Perusahaan; - Merubah susunan pengurus, susunan para pemegang saham dan nilai saham Perusahaan tanpa pemberitahuan
kepada Bank;
PT ALKINDO NARATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Untuk Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggl 31 Desember 2010 (Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23
- Mengumumkan dan membagikan dividen saham Perusahaan; - Melakukan merger, konsolidasi, dan akuisisi.
Perusahaan telah memenuhi seluruh pembatasan yang ditentukan oleh Danamon.
11. HUTANG USAHA
a. Rincian hutang usaha berdasarkan nama pemasok adalah sebagai berikut:
30 Juni 2011
31 Desember 2010
Pihak berelasi
(lihat Catatan 21):
PT Yoshida Megajaya Kimindo
1.529.510.219
1.835.304.587
Sub – jumlah
1.529.510.219
1.835.304.587
Pihak ketiga:
PT Ekamas Fortuna
9.213.583.748
8.825.423.147
PT Pakerin
5.567.452.193
9.641.939.406
PT Papertech Indonesia
2.308.023.040
2.063.462.038
PT Pola Pulpindo Mantap
986.142.677
-
PT Multibox Indah
553.822.385
411.766.641
Firth International.,Inc
357.126.258
466.042.192
PT Purinusa Eka Persada
310.224.750
269.316.464
PT Pura Nusa Persada
189.840.475
511.920.960
PT Indonesia Pasti Jaya
154.937.500
-
PT TFT Angkutan
98.691.620
118.786.880
PT Cakrawala Mega Indah
-
870.465.696
PT Pura Barutama
-
716.160.229
PT Kedawung Setia
-
224.895.440
Lain-lain (masing-masing
kurang dari Rp 100 juta)
964.559.817
821.307.458
Sub-jumlah
20.704.404.463
24.941.486.551
Jumlah
22.233.914.682
26.776.791.138
b. Rincian hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
30 Juni 2011
31 Desember 2010
Rupiah
20.384.717.421
25.327.796.261
Dolar Amerika Serikat
1.849.197.261
1.448.994.877
Jumlah
22.233.914.682
26.776.791.138
PT ALKINDO NARATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Untuk Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggl 31 Desember 2010 (Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24
c. Rincian hutang usaha berdasarkan umur adalah sebagai berikut:
30 Juni 2011
31 Desember 2010
Belum jatuh tempo
13.623.839.703
17.545.511.238
Jatuh tempo
dalam waktu 30 hari
8.058.065.851
8.950.502.640
31 – 60 hari
332.098.653
202.011.403
61 – 90 hari
216.751.975
77.073.857
lebih dari 90 hari
3.158.500
1.692.000
22.233.914.682
26.776.791.138
Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 tidak ada jaminan sehubungan dengan hutang usaha.
12. PERPAJAKAN
a. Tagihan Pajak Pertambahan Nilai
Akun ini terdiri dari:
30 Juni 2011
31 Desember 2010
Pajak Pertambahan Nilai:
Tahun 2009
-
1.250.770.124
Tahun 2010
2.106.081.506
2.106.081.506
Tahun 2011
932.376.754
-
Jumlah
3.038.458.260
3.356.851.630
Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, akun ini merupakan Lebih Bayar Pajak Pertambahan Nilai.
b. Hutang pajak
Akun ini terdiri dari:
30 Juni 2011
31 Desember 2010
Pajak penghasilan:
Pasal 4 (2)
4.500.000
27.700.000
Pasal 21
25.163.000
16.430.040
Pasal 23
2.308.520
542.320
Pasal 25
-
25.912.934
Pasal 29
723.010.889
374.995.829
Jumlah
754.982.409
445.581.123
c. Pajak penghasilan
Pajak Kini
Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dengan taksiran
penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut:
PT ALKINDO NARATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Untuk Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggl 31 Desember 2010 (Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25
30 Juni 2011
30 Juni 2010
Laba sebelum manfaat (beban) pajak
penghasilan
4.690.198.206
598.169.223
Beda temporer:
Imbalan kerja karyawan
56.490.256
114.303.208
Sewa pembiayaan
6.613.249
(2.296.916)
Beda permanen:
Beban yang tidak dapat dikurangkan
secara fiskal
89.935.639
131.589.330
Beda permanen (lanjutan):
Penghasilan bunga yang telah
dikenakan pajak final
(4.975.176)
(11.437.285)
Taksiran penghasilan kena pajak
4.838.262.174
830.327.560
Perhitungan beban pajak penghasilan kini dan taksiran hutang pajak penghasilan pasal 29 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut :
30 Juni 2011
31 Desember 2010
Taksiran penghasilan kena pajak
(dibulatkan)
4.838.262.000
5.371.309.000
Beban pajak kini
1.209.565.500
1.342.827.250
Dikurangi pajak dibayar di muka:
Pajak Penghasilan Pasal 22
304.165.829
714.927.215
Pajak Penghasilan Pasal 25
182.388.806
252.904.206
Taksiran Hutang Pajak Penghasilan Pasal 29
723.010.865
374.995.829
Pajak Tangguhan
Pada September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” telah diubah untuk ke empat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009.
PT ALKINDO NARATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Untuk Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggl 31 Desember 2010 (Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26
Rincian aset dan manfaat pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
30 Juni 2011
Manfaat
Pajak Penghasilan
Saldo Awal
Tangguhan
Saldo Akhir
1 Januari 2011
Tahun Berjalan
30 Juni 2011
Liabilitas imbalan kerja
karyawan
282.451.281
14.122.564
296.573.845
Sewa pembiayaan
128.607
1.653.312
1.781.919
Jumlah
282.579.888
15.775.876
298.355.764
31 Desember 2010
Manfaat
Pajak Penghasilan
Saldo Awal
Tangguhan
Saldo Akhir
1 Januari 2010
Tahun Berjalan
31 Desember 2010
Liabilitas imbalan kerja
karyawan
225.299.677
57.151.604
282.451.281
Sewa pembiayaan
-
128.607
128.607
Jumlah
225.299.677
57.280.211
282.579.888
13. HUTANG BANK JANGKA PANJANG
Rincian hutang bank jangka panjang adalah sebagai berikut:
30 Juni 2011
31 Desember 2010
Rupiah
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
6.624.906.886
7.744.220.215
PT Bank OCBC NISP Tbk
5.376.229.487
2.500.000.010
Jumlah
12.001.136.373
10.244.220.225
Dikurangi bagian yang
jatuh tempo satu tahun
4.102.378.151
3.300.668.526
Bagian Jangka Panjang
7.898.758.221
6.943.551.699
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon)
Kredit Angsuran Berjangka 1
Berdasarkan perjanjian Nomor 22 tanggal 13 Februari 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Angsuran Berjangka (KAB1) dengan pagu pinjaman sebesar Rp 8.500.000.000 dan bunga pinjaman sebesar 12,5% per tahun berjangka waktu 5 (lima) tahun yang akan jatuh tempo pada bulan Februari 2014. Saldo fasilitas pinjaman ini pada tanggal 30 Juni 2011 adalah sebesar Rp 5.169.532.486 dengan bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun sebesar Rp 1.768.900.220. Sedangkan saldo fasilitas pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 5.985.197.305 dengan bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun sebesar Rp 1.676.733.132.
PT ALKINDO NARATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Untuk Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggl 31 Desember 2010 (Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27
Kredit Angsuran Berjangka 2
Berdasarkan akta perjanjian kredit No. 9 tanggal 6 Juli 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Angsuran Berjangka 2 (KAB2) dengan pagu pinjaman sebesar Rp 2.000.000.000 dan bunga pinjaman sebesar 10,75% per tahun berjangka waktu 3 (tiga) tahun yang akan jatuh tempo pada bulan Juli 2013. Saldo fasilitas pinjaman ini pada tanggal 30 Juni 2011 adalah sebesar 1.455.374.399 dengan bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun sebesar Rp 658.232.032. Sedangkan pada tanggal 31 Desember 2010 Saldo fasilitas pinjaman ini adalah sebesar Rp 1.759.022.910 dengan bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun sebesar Rp 623.935.398.
PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP)
Term Loan I Pada bulan Juni 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas Term Loan dari NISP dengan pagu pinjaman sebesar
Rp 5.000.000.000 dengan bunga 10,75% per tahun dan berjangka waktu 5 (lima) tahun yang akan jatuh tempo pada bulan Juni 2013. Jaminan atas pinjaman ini bersifat Cross Collateral dengan fasilitas pinjaman lain dari NISP.
Saldo fasilitas pinjaman ini pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 adalah masing-masing sebesar Rp 2.000.000.000 Rp 2.500.000.010 dengan bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun masing-masing sebesar Rp 1.000.000.000. Term Loan II Pada tanggal 24 Pebruari 2011, 1 Maret 2011, dan 5 April 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas Term Loan
dengan pagu pinjaman sebesar Rp 4.600.000.000 dengan bunga 10,5% per tahun dan berjangka waktu 5 (lima) tahun yang akan jatuh tempo pada bulan Juli 2016. Jaminan atas pinjaman ini bersifat Cross Collateral dengan fasilitas pinjaman lain dari NISP. Saldo fasilitas pinjaman ini pada tanggal 30 Juni 2011 adalah masing sebesar Rp 3,376,229,475 dengan bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun sebesar Rp 675.245.895.
14. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN
Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, Perusahaan mencatat liabilitas imbalan kerja karyawan dengan asumsi-asumsi utama sebagai berikut:
30 Juni 2011
31 Desember 2010
Umur pensiun normal (tahun)
55
55
Kenaikan gaji (per tahun)
7,0%
7,0%
Tingkat bunga diskonto (per tahun)
9,5%
9,5%
Liabilitas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:
30 Juni 2011
31 Desember 2010
Nilai kini liabilitas imbalan pasti
1.380.090.982
1.314.372.364
Kerugian aktuarial yang belum diakui
(193.795.601)
(184.567.239)
Liabilitas diakui di neraca
1.186.295.381
1.129.805.125
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan mencatat liabilitas imbalan kerja karyawan berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT Ricky Leonard Jasatama yang dalam laporannya bertanggal 1 Maret 2011 dan 5 Agustus 2010 dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”.
PT ALKINDO NARATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Untuk Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggl 31 Desember 2010 (Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28
Beban imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:
30 Juni 2011
30 Juni 2010
Biaya jasa kini
31.001.717
62.729.326
Biaya bunga
25.488.540
51.573.883
Jumlah beban karyawan
56.490.256
114.303.208
Mutasi liabilitas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:
30 Juni 2011
31 Desember 2010
Liabilitas pada awal tahun
1.129.805.125
901.198.709
Beban manfaat karyawan yang diakui
pada tahun berjalan
56.490.256
228.606.416
Liabilitas pada tanggal neraca
1.186.295.381
1.129.805.125
15. MODAL SAHAM
Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
30 Juni 2011
Jumlah Saham
Ditempatkan
dan Disetor
Persentase
Pemegang Saham
Penuh
Kepemilikan
Jumlah
PT Golden Arista Internasional
321.230.769
80,31%
32.123.076.900
Lili Mulyadi Sutanto
42.153.846
10,54%
4.215.384.600
Herwanto Sutanto
24.615.385
6,15%
2.461.538.500
Erik Sutanto
12.000.000
3,00%
1.200.000.000
Jumlah
400.000.000
100,00%
40.000.000.000
31 Desember 2010
Jumlah Saham
Ditempatkan
dan Disetor
Persentase
Pemegang Saham
Penuh
Kepemilikan
Jumlah
PT Golden Arista Internasional
208.800.000
80,31%
20.880.000.000
Lili Mulyadi Sutanto
27.400.000
10,54%
2.740.000.000
Herwanto Sutanto
16.000.000
6,15%
1.600.000.000
Erik Sutanto
7.800.000
3,00%
780.000.000
Jumlah
260.000.000
100,00%
26.000.000.000
PT ALKINDO NARATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Untuk Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggl 31 Desember 2010 (Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29
16. PENJUALAN BERSIH
Rincian penjualan bersih untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2011 adalah sebagai berikut:
30 Juni 2011
30 Juni 2010
Penjualan dalam negeri
74.946.170.571
68.883.440.893
Penjualan luar negeri
16.911.802.476
12.539.895.207
Jumlah
91.857.973.047
81.423.336.100
Persentase dari Jumlah Penjualan Bersih Jumlah
30 Juni 2011
30 Juni 2010
30 Juni 2011
30 Juni 2010
Pihak Ketiga
Recron Sdn Bhd
13.898.781.212
10.151.991.142
15%
12%
PT Indorama Synthetics
11.370.279.187
12.259.847.728
12%
15% PT Asia Pacific Fibers Tbk (dahulu PT Polysindo Eka Perkasa Tbk) 7.254.756.291
8.207.966.586
7,9%
10%
17. BEBAN POKOK PENJUALAN
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:
30 Juni 2011
30 Juni 2010
Bahan baku yang digunakan
Persediaan awal bahan baku
10.224.041.478
8.684.177.542
Pembelian bahan baku
68.618.875.058
66.452.943.022
Persediaan akhir bahan baku
(11.101.853.423)
(10.917.330.570)
(lihat Catatan 6)
Jumlah bahan baku yang digunakan
67.741.063.113
64.219.789.994
Upah tenaga kerja langsung
3.449.875.866
2.979.329.800
Beban pabrikasi
Beban listrik
1.096.624.139
1.623.676.663
Penyusutan (lihat Catatan 8)
1.770.818.576
1.420.003.270
Beban suku cadang
1.087.149.067
1.003.457.386
Bahan pembantu
721.276.726
761.366.690
Beban pembelian
235.099.908
437.041.890
Sewa tanah pabrik
270.000.000
420.000.000
Lain-lain
1.426.631.014
189.847.525
Jumlah beban pabrikasi
10.057.475.296
8.834.723.224
Beban pokok produksi
77.798.538.409
73.054.513.218
Persediaan barang jadi
Persediaan awal barang jadi
3.161.417.882
3.023.922.585
Persediaan akhir barang jadi
(3.515.237.534)
(3.435.456.161)
(lihat Catatan 6)
Jumlah beban pokok penjualan
77.444.718.757
72.642.979.641
PT ALKINDO NARATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Untuk Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggl 31 Desember 2010 (Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010, transaksi pembelian bahan baku dari pemasok yang melebihi 10% dari jumlah pembelian dan pembelian bahan baku dari pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Persentase dari Jumlah Pembelian Bersih
Jumlah
30 Juni 2011
30 Juni 2010
30 Juni 2011
30 Juni 2010
Pihak Ketiga
PT Ekamas Fortuna
28.402.100.475
25.792.070.250
41%
39%
PT Pakerin
13.370.767.275
10.672.401.000
19%
16%
Pihak Berelasi
PT Yoshida Megajaya Kimindo
6.253.564.455
-
9%
-
18. BEBAN PENJUALAN DAN DISTRIBUSI
Rincian beban penjualan dan dsitribusi adalah sebagai berikut :
30 Juni 2011
30 Juni 2010
Ongkos angkut
2.084.857.843
2.068.828.970
Penjualan ekspor
1.763.437.240
1.747.123.895
Penyusutan (lihat Catatan 8)
137.617.343
133.524.298
Suku cadang
157.236.186
145.578.166
Telepon
95.886.349
103.431.074
Bahan bakar dan biaya tol
98.281.882
98.593.703
Perjalanan dinas
77.761.308
39.460.008
Jumlah
4.415.078.151
4.336.540.114
19. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Rincian beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut:
30 Juni 2011
30 Juni 2010
Gaji dan tunjangan
2.050.059.537
1.280.883.890
Perijinan iuran dan Sumbangan
264.368.245
92.901.900
Imbalan kerja karyawan (lihat
Catatan 14)
56.490.256
114.303.208
Bahan bangunan
41.147.275
67.017.525
Alat tulis kantor
61.879.159
72.098.632
Asuransi
35.069.956
35.391.000
Amortisasi beban ditangguhkan
32.086.971
32.086.971
(lihat Catatan 9)
Penyusutan (lihat Catatan 8)
38.476.718
22.839.536
Biaya listrik
2.959.560
14.916.938
Jasa profesional
11.300.000
40.850.000
Lain-lain
190.530.099
240.447.433
Jumlah
2.784.367.776
2.013.737.033
PT ALKINDO NARATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Untuk Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggl 31 Desember 2010 (Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31
20. LABA BERSIH PER SAHAM
Laba per saham dasar pada tanggal 30 Juni 2011dan 2010 adalah sebagai berikut:
Laba bersih per saham
30 Juni 2011
30 Juni 2010
Laba bersih untuk perhitungan laba
per saham dasar
3.496.408.558
476.628.490
Jumlah rata-rata tertimbang saham
tahun berjalan
400.000.000
400.000.000
Laba bersih per saham dasar
8,74
1,19
21. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Transaksi tersebut dalam bentuk pembelian barang dagangan dari PT Yoshida Megajaya Kimindo (YMK). Saldo hutang yang timbul dari transaksi penjualan dicatat dalam akun “Hutang Usaha”. Rincian saldo akun yang timbul dari transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai berelasi adalah sebagai berikut:
Persentase dari Liabilitas
Jumlah
30 Juni 2011
31 Desember 2010
30 Juni 2011
31 Desember 2010
Hutang usaha
PT Yoshida Megajaya Kimindo
1.529.510.219
1.835.304.587
1%
2%
Jumlah
Persentase dari Pembelian
30 Juni 2011
30 Juni 2010
30 Juni 2011
30 Juni 2010
Pembelian
PT Yoshida Megajaya Kimindo
6.253.564.455
-
9%
-
Pihak Berelasi
Sifat Relasi
Transaksi
PT Yoshida Magajaya Kimindo
Kesamaan kepemilikan
Pembelian
22. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
Mata Uang Asing
Setara Rupiah
30 Juni 2011
Aset
Kas dan bank $AS
152.154,58
1.308.072.926
Piutang usaha $AS
603.237,12
5.186.029.551
Jumlah Aset
6.494.102.477
Liabilitas
Hutang usaha $AS
215.097,97
1.849.197.261
Nilai bersih Aset
4.644.905.216
PT ALKINDO NARATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Untuk Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggl 31 Desember 2010 (Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32
Mata Uang Asing
Setara Rupiah
31 Desember 2010 Aset
Kas dan bank $AS
68.605,23
616.829.626
$Sin
1.205,20
8.412.328
Piutang usaha $AS
554.076,01
4.981.697.406
Jumlah Aset
5.606.939.360
Liabilitas
Hutang usaha $AS
161160,59
1.448.994.877
Nilai bersih Aset
4.157.944.483
23. MANAJEMEN RISIKO
Perusahaan di dalam kegiatan usahanya menghadapi beberapa resiko keuangan termasuk di dalamnya risiko nilai tukar mata uang. Perusahaan berkebijakan untuk tetap mempertahankan penjualan produknya di pasar domestik dan pasar ekspor, selain itu Perusahaan juga mampu menjual dengan menggunakan mata uang asing untuk beberapa produk yang dijual di pasar domestik. Penjualan ekspor dan penjualan domestik yang menggunakan mata uang asing diusahakan bisa mengimbangi pembelian impor sehingga memberikan natural hedging di dalam operasional Perusahaan.
Liabilitas keuangan utama Perusahaan meliputi hutang usaha dan hutang bank. Liabilitas keuangan ini timbul dari transaksi operasional. Perusahaan juga mempunyai berbagai aset keuangan seperti kas dan bank, piutang usaha, yang dihasilkan langsung dari kegiatan usahanya.
Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Perusahaan adalah risiko suku bunga, risiko mata uang, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kepentingan untuk mengelola risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangkan perubahan dan volatilitas pasar keuangan baik di Indonesia maupun internasional. Direksi Perusahaan menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko yang dirangkum di bawah ini.
a. Risiko Suku Bunga Atas Nilai Wajar dan Arus Kas
Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas adalah risiko dimana nilai wajar dan arus kas masa datang dari instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar.
Untuk meminimalkan risiko suku bunga, manajemen menelaah berbagai suku bunga yang ditawarkan kreditur untuk mendapatkan suku bunga yang paling menguntungkan sebelum melakukan perikatan hutang.
b. Risiko Mata Uang
Risiko mata uang adalah risiko di mana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Eksposur Perusahaan terhadap fluktuasi nilai tukar terutama berasal dari penerimaan kas dari pendapatan dalam mata uang asing, hutang usaha dan hutang bank dalam mata uang asing. Perusahaan tidak melakukan aktivitas lindung nilai untuk mengelola risiko dalam mata uang asing karena pembayaran dalam mata uang asing menggunakan penerimaan yang didapatkan dengan menggunakan mata uang asing (natural hedging).
c. Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko di mana salah satu pihak atas instrumen keuangan akan gagal memenuhi liabilitasnya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan. Risiko kredit dihadapi Perusahaan berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Perusahaan memberikan pembayaran secara kredit hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan kredibel. Perusahaan memiliki kebijakan untuk semua pelanggan yang akan melakukan perdagangan secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit.
PT ALKINDO NARATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Untuk Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggl 31 Desember 2010 (Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33
Sebagai tambahan, jumlah piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang yang tidak tertagih.
Sehubungan dengan risiko kredit yang timbul dari aset keuangan lainnya yang mencakup kas dan bank, risiko kredit yang dihadapi timbul karena wanprestasi dari counterparty. Perusahaan memiliki kebijakan untuk hanya menempatkan kas pada bank-bank dengan peringkat kredit yang tinggi.
d. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas di definisikan sebagai risiko saat arus kas Perusahaan menunjukkan bahwa pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek. Manajemen risiko yang telah diterapkan Perusahaan adalah sebagai berikut: 1) Secara periodik melakukan penagihan kepada pelanggan agar melakukan pembayaran tepat waktu. 2) Fleksibilitas penggunaan fasilitas hutang bank untuk mengelola risiko likuiditas.
24. SEGMEN USAHA
Perusahaan mengklasifikasikan kegiatan usahanya berdasarkan produksi utama Perusahaan yang terdiri dari papertube, papercore, honeycomb, dan edgeprotector dan lain-lain. Hasil produksi utama Perusahaan ini
dipergunakan sebagai dasar untuk pelaporan informasi segmen primer. Sedangkan penyajian laporan segmen sekunder menggunakan klasifikasi dari penjualan dalam negeri dan domestik.
Informasi menurut segmen produk adalah sebagai berikut: 30 Juni 2011
Papertube
Papercore
Honeycomb
Edgeprotector
Lain-lain
Total
Informasi Segmen usaha
(Primer) Penjualan
68.287.660.177
7.541.047.366
10.214.229.785
2.088.400.053
3.726.635.666
91.857.973.047
Hasil segmen
4.634.564.610
555.009.461
1.555.667.230
349.878.665
118.688.397
7.213.808.363
Laba penjualan aset tetap
14.650.625
Rugi selisih kurs – bersih
(264.954.391)
Beban operasi lain
(12.997.952)
Laba operasi
6.950.506.645
Biaya keuangan - bersih
(2.260.308.438)
Laba sebelum pajak penghasilan
4.690.198.206 Beban pajak penghasilan - bersih
(1.193.789.624)
Laba bersih
3.496.408.583
Aset segmen
50.917.457.143
20.004.822.052
20.113.362.654
13.348.538.094
1.636.305.623
106.020.485.565
Aset yang tidak dapat
di alokasikan
6.410.095.169
Jumlah Aset
112.430.580.735
Liabilitas segmen
57.114.947.506
1.986.163.250
2.977.257.483
648.026.595
3.107.670.688
65.834.065.522
Liabilitas yang tidak dapat
di alokasikan
2.822.177.392
Jumlah Liabilitas
68.656.242.914
PT ALKINDO NARATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Untuk Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggl 31 Desember 2010 (Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34
30 Juni 2010
Papertube
Papercore
Honeycomb
Edgeprotector
Lain-lain
Total
Informasi Segmen usaha
(Primer)
Penjualan
59.551.338.903
7.206.549.407
8.847.296.555
1.882.950.391
3.935.200.844
81.423.336.100
Hasil segmen
1.690.019.289
221.783.641
266.341.722
199.527.376
52.407.284
2.430.079.312
Laba penjualan aset tetap
1.000.000
Laba selisih kurs – bersih
171.331.454
Beban operasi lain
(38.513.062)
Laba operasi
2.563.897.704
Biaya keuangan - bersih
(1.965.728.481)
Laba sebelum pajak penghasilan
598.169.223 Manfaat pajak penghasilan - bersih
(179.580.177)
Laba bersih
418.589.046
Aset segmen
44.985.250.562
17.674.133.450
17.770.028.384
11.793.348.774
1.445.665.643
93.668.426.813
Aset yang tidak dapat
di alokasikan
4.279.611.983
Jumlah Aset
97.948.038.796
Liabilitas segmen
58.096.582.590
2.020.299.455
3.028.427.632
659.164.233
3.161.082.250
66.965.556.161
Liabilitas yang tidak dapat
di alokasikan
2.943.144.247
Jumlah Liabilitas
69.908.700.408
Informasi menurut segmen wilayah geografis adalah sebagai berikut:
30 Juni 2011
Indonesia
Thailand
Malaysia
China
Total
Informasi Segmen usaha
(Sekunder) Penjualan
74.946.170.571
2.911.482.363
13.898.781.212
101.538.901
91.857.973.047
Hasil segmen
5.948.252.990
213.509.618
1.044.059.291
7.986.464
7.213.808.363
Laba penjualan aset tetap
14.650.625
Laba selisih kurs – bersih
(264.954.391)
Beban operasi lain
(12.997.952)
Laba operasi
(4.038.564.414)
Biaya keuangan - bersih
(57.339.446)
Laba sebelum pajak penghasilan
(1.342.827.250)
Manfaat pajak penghasilan - bersih
57.280.211
Laba bersih
3.616.418.044
Aset segmen
107.434.873.294
694.807.910
4.300.899.530
-
112.430.580.734
Penambahan aset tetap dan pengeluaran modal
7.977.800.183
-
-
-
7.977.800.183
30 Juni 2010
Indonesia
Thailand
Malaysia
Total
Informasi Segmen usaha
(Sekunder)
Penjualan
68.883.440.893
2.387.904.065
10.151.991.142
81.423.336.100
Hasil segmen
2.074.293.942
66.440.920
289.344.449
2.430.079.312
Laba penjualan aset tetap
808.721.096
Laba selisih kurs – bersih
65.405.885
Pendapatan jasa giro
22.955.531
Bunga dan provisi bank
(4.038.564.414)
Beban pajak penghasilan
(57.339.446)
Manfaat pajak tangguhan
(1.342.827.250)
Lain-lain bersih
57.280.211
Laba bersih
3.616.418.044
Aset segmen
93.668.216.358
1.011.163.711
3.268.658.727
97.948.038.796
Penambahan aset tetap dan pengeluaran modal
954.759.274
-
-
954.759.274
PT ALKINDO NARATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Untuk Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggl 31 Desember 2010 (Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35
25. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA
- Pada tanggal 30 Juni 2011, Perusahaan mendapatkan Surat No. S-7256 tentang Pemberitahuan Efektifnya
Pernyataan Pendaftaran dari Kementrian Keuangan Republik Indonesia – Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK).
- Pada tanggal 12 Juli 2011, Perusahaan mencatatkan sebanyak 150 (seratus lima puluh) juta lembar saham baru Perusahaan atau 27,27% (dua puluh tujuh koma dua tujuh persen) dari jumlah saham sebanyak 550 juta lembar dengan kode saham “ALDO” di Bursa Efek Indonesia, sehingga struktur permodalan Perusahaan, adalah akan
menjadi sebagai berikut sebagai berikut:
Keterangan Nilai Nominal Rp100,00 setiap saham
Sebelum Penawaran Umum Sesudah Penawaran Umum
Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) (%) Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) (%)
Modal Dasar 1.600.000.000 160.000.000.000
1.600.000.000 160.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
PT Golden Arista International 321.230.769 32.123.076.900 80,31 321.230.769 32.123.076.900 58,41
Lili Mulyadi Sutanto 42.153.846 4.215.384.600 10,54 42.153.846 4.215.384.600 7,66
Herwanto Sutanto 24.615.385 2.461.538.500 6,15 24.615.385 2.461.538.500 4,48
Erik Sutanto 12.000.000 1.200.000.000 3,00 12.000.000 1.200.000.000 2,18
Masyarakat - - - 150.000.000 15.000.000.000 27,27
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 400.000.000 40.000.000.000 100,00 550.000.000 55.000.000.000 100,00
Jumlah Saham dalam Portepel 1.200.000.000 120.000.000.000 - 1.050.000.000 105.000.000.000 -
26. REVISI DAN PENERBITAN STANDAR AKUNTANSI BARU
Standar dan Interpretasi Akuntansi baru ataupun revisi yang telah diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) namun sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan belum efektif adalah sebagai berikut:
Disahkan pada tahun 2009 dan berlaku efektif 1 Januari 2011:
- PSAK No. 1 (Revisi 2009) : Penyajian Laporan Keuangan - PSAK No. 2 (Revisi 2009) : Laporan Arus Kas - PSAK No. 4 (Revisi 2009) : Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri
Disahkan pada tahun 2009 dan berlaku efektif 1 Januari 2011 (lanjutan): - PSAK No. 5 (Revisi 2009) : Segmen Operasi - PSAK No. 12 (Revisi 2009) : Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama - PSAK No. 15 (Revisi 2009) : Investasi Pada Entitas Asosiasi - PSAK No. 25 (Revisi 2009) : Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan - PSAK No. 57 (Revisi 2009) : Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi - PSAK No. 58 (Revisi 2009) : Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan - ISAK No. 7 : Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus (EBK) - ISAK No. 9 : Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas
Serupa - ISAK No. 10 : Program Loyalitas Pelanggan - ISAK No. 11 : Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik - ISAK No. 12 : Pengendalian Bersama Entitas (PBE): Kontribusi Non-moneter oleh Venturer
PT ALKINDO NARATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Untuk Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 (Tidak Diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggl 31 Desember 2010 (Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36
Disahkan pada tahun 2010 dan berlaku efektif 1 Januari 2011: - PSAK No. 7 (Revisi 2010) : Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi* - PSAK No. 19 (Revisi 2010) : Aset Tak berwujud - PSAK No. 22 (Revisi 2010) : Kombinasi Bisnis - PSAK No. 23 (Revisi 2010) : Pendapatan - PSAK No. 48 (Revisi 2010) : Penurunan Nilai Aset - ISAK No. 14 : Aset Tak berwujud – Biaya Situs Web
Disahkan pada tahun 2010 dan berlaku efektif 1 Januari 2012:
- PSAK No.10 (Revisi 2009) : Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing* - ISAK No. 13 : Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri
* Penerapan dini diperbolehkan
27. TANGGUNG JAWAB ATAS PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan ini yang diselesaikan pada tanggal 25 Juli 2011.