edisi juni

16
kan pemilih. "Lebih-lebih pada kalangan pemilih kurang terdidik," katanya. Selain itu, kata dia, kampanye hi- tam mudah dipercaya masyarakat Indonesia, karena pada dasarnya "budaya gosip" atau membicara- kan orang secara tidak terbuka menguat di kalangan masyarakat menengah. "Kalau pengaruhnya pada ke- Alamat Redaksi : Jl. Raya Cicalengka Bandung No. 568 Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat Telp. (022)7949844 085222166807 081394144456 EDISI XXXVI Juni 2014 Tahun Ke II Terbit 16 Halaman Hal. 5 7 SKPD di Nias Belum Mempertanggungjawabkan APBD 2010 Brigadir Wawan Masih Berjualan B a s o Hal. 13 Saatnya Capres Mem ikirkan Nasib Bangsa Jakarta – Pilpres 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan capres- cawapres, Prabowo Subi- anto-Haa Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Beragam bentuk black campaign begitu marak seiring dengan semakin dekatnya Pilpres. Para kandidat dihara- pkan untuk tidak terjebak dalam pertarun- gan antara mereka. "Mereka seperti mulai terjebak di pertarun- gan antara mereka, antara kandidat," ujar penga- mat politik dari UGM Arie Sudjito. Dia melihat, kampanye hitam mau tak mau memang harus direspon. Namun, bagaimana cara meresponnya ada- lah hal yang harus diperhatikan. Sekali lagi, agar respon terse- but tidak malah menjadi bumerang karena terjebak di permain- an lawan. Arie menilai sudah seharusnya kandidat capres dan cawapres me- miliki kesadaran untuk mengurangi kampanye hitam untuk menjatuhkan lawannya. "Kalau mau saling kritik, nggak apa-apa. Ada bukti untuk menjelas- kannya," imbuhnya. Kampanye saling kritik, menurut Arie, akan lebih bermakna bagi masyarakat dibanding serangan-serangan berbentuk kampanye hitam. Sebab, hal ini akan dapat membantu arah visi misi apa yang dibawa para kandidat. Sehingga pemilih dapat menentu- kan pilihan secara rasional berdasar track record, karakter, dan visi misi yang diusungnya. "Sekarang ini kan pertarungan antara tim sukses. Dibutuhkan kedewasaan dari timses. Meny- erang dengan cara fitnah adalah sama sekali tidak mendidik," ulas Arie. Seharusnya Pemilu menyajikan panggung-panggung politik sehat dan dewasa. Sebab, pemilu ini disaksikan dan diikuti oleh seluruh rakyat Indonesia. "Yang penting, ini saatnya (capres dan cawapres) membicarakan Indonesia. Berpikirlah tentang Papua, NTB, Sulawesi, Sumatera. Bukan hanya sekedar pertarungan antar mereka saja," jelasnya. "Menjelang pemilu presiden, Jokowi dan Prabowo harus sece- patnya mendeklarasikan prinsip antikampanye hitam, yang selama ini kampanye hitam membodohi calon pemilih," kata pengamat politik dari Univer- sitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta Nikolaus Loy. Menurut Nikolaus, fenom- ena kampanye hitam memiliki dampak signifikan menjerumus- las menengah terdidik tidak terla- lu besar, tapi kalau pemilih tidak terdidik, saya kira bisa sampai 70 persen berpengaruh. Apalagi bagi yang sulit memisahkan informasi falid dan tidak falid," katanya. Ia menjelaskan saling serang pendukung melalui kampa- nye hitam paling gencar dilakukan di media sosial, seperti facebook maupun twier. Hal itu menurut dia kurang bisa tersentuh oleh Bawaslu. "Pelaku kampanye hitam sering mendramatisasi fitnah dengan bukti data, yang seolah- olah membuat pernyataan tentang capres tertentu benar adanya," ka- tanya. Oleh sebab itu, menurut dia, untuk membersihkan pemilu presiden dari kampanye hitam, paling efektif adalah dilakukan sendiri oleh kedua pasangan capres- cawapres. "Karena kalau mereka diam, akan memberi kesan ada per- setujuan diam-diam terhadap apa yang dikemukakan pelaku kampanye hitam," katanya. Semua Capres-Cawapres Diminta Mendeklarasikan Anti Kampanye Hitam Merasa Diperas, Terdakwa Adukan Oknum Jaksa “Kejari Bandung” ke Kejagung Hal. 2 Mobil Dinas Polhut Merauke Dipakai Angkut Kayu Gaharu Milik Awi Hal. 10 Banyak Target Tak Tercapai Kinerja Pemkab Sumedang Dinilai Tak Jelas Hal. 9

Upload: platmerah-on-line

Post on 31-Mar-2016

282 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Bongkar fakta tajam dan terarah

TRANSCRIPT

Page 1: Edisi juni

kan pemilih."Lebih-lebih pada

kalangan pemilih kurang terdidik," katanya.

Selain itu, kata dia, kampanye hi-tam mudah dipercaya masyarakat Indonesia, karena pada dasarnya "budaya gosip" atau membicara-kan orang secara tidak terbuka menguat di kalangan masyarakat menengah.

"Kalau pengaruhnya pada ke-

Alamat Redaksi :Jl. Raya Cicalengka

Bandung No. 568 Kabupaten BandungProvinsi Jawa BaratTelp. (022)7949844

085222166807081394144456

EDISI XXXVIJuni 2014 Tahun Ke II

Terbit 16 Halaman

Hal. 5

7 SKPD di Nias Belum Mempertanggungjawabkan

APBD 2010

Brigadir Wawan Masih Berjualan Baso

Hal. 13

Saatnya Capres Memikirkan Nasib BangsaJakarta – Pilpres

9 Juli 2014 diikuti dua pasangan capres-

cawapres, Prabowo Subi-anto-Hatta Rajasa dan Joko

Widodo-Jusuf Kalla. Beragam bentuk black campaign begitu

marak seiring dengan semakin dekatnya Pilpres. Para kandidat dihara-

pkan untuk tidak terjebak dalam pertarun-gan antara mereka.

"Mereka seperti mulai terjebak di pertarun-gan antara mereka, antara kandidat," ujar penga-

mat politik dari UGM Arie Sudjito.Dia melihat, kampanye hitam mau tak mau memang

harus direspon. Namun, bagaimana cara meresponnya ada-lah hal yang harus diperhatikan. Sekali lagi, agar respon terse-

but tidak malah menjadi bumerang karena terjebak di permain-an lawan.

Arie menilai sudah seharusnya kandidat capres dan cawapres me-miliki kesadaran untuk mengurangi kampanye hitam untuk menjatuhkan

lawannya. "Kalau mau saling kritik, nggak apa-apa. Ada bukti untuk menjelas-kannya," imbuhnya.

Kampanye saling kritik, menurut Arie, akan lebih bermakna bagi masyarakat dibanding serangan-serangan berbentuk kampanye hitam. Sebab, hal ini akan dapat membantu arah visi misi apa yang dibawa para kandidat. Sehingga pemilih dapat menentu-

kan pilihan secara rasional berdasar track record, karakter, dan visi misi yang diusungnya. "Sekarang ini kan pertarungan antara tim sukses. Dibutuhkan kedewasaan dari timses. Meny-

erang dengan cara fitnah adalah sama sekali tidak mendidik," ulas Arie. Seharusnya Pemilu menyajikan panggung-panggung politik sehat dan dewasa. Sebab, pemilu ini

disaksikan dan diikuti oleh seluruh rakyat Indonesia. "Yang penting, ini saatnya (capres dan cawapres) membicarakan Indonesia. Berpikirlah tentang

Papua, NTB, Sulawesi, Sumatera. Bukan hanya sekedar pertarungan antar mereka saja," jelasnya.

"Menjelang pemilu presiden, Jokowi dan Prabowo harus sece-patnya mendeklarasikan prinsip antikampanye hitam, yang selama ini kampanye hitam membodohi calon pemilih," kata pengamat politik dari Univer-sitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta Nikolaus Loy.

Menurut Nikolaus, fenom-ena kampanye hitam memiliki dampak signifikan menjerumus-

las menengah terdidik tidak terla-lu besar, tapi kalau pemilih tidak terdidik, saya kira bisa sampai 70 persen berpengaruh. Apalagi bagi yang sulit memisahkan informasi falid dan tidak falid," katanya.

Ia menjelaskan saling serang

pendukung melalui kampa-nye hitam paling gencar dilakukan di media sosial, seperti facebook maupun twitter.

Hal itu menurut dia kurang bisa tersentuh oleh Bawaslu.

"Pelaku kampanye hitam sering mendramatisasi fitnah dengan bukti data, yang seolah-olah membuat pernyataan tentang capres tertentu benar adanya,"

ka-tanya.

Oleh sebab itu, menurut dia, untuk membersihkan pemilu presiden dari kampanye hitam, paling efektif adalah dilakukan sendiri oleh kedua pasangan capres-cawapres.

"Karena kalau mereka diam, akan memberi kesan ada per-setujuan diam-diam terhadap apa yang dikemukakan pelaku kampanye hitam," katanya.

Semua Capres-Cawapres Diminta Mendeklarasikan

Anti Kampanye Hitam

Merasa Diperas, Terdakwa Adukan Oknum Jaksa “Kejari Bandung” ke Kejagung

Hal. 2

Mobil Dinas Polhut Merauke

Dipakai Angkut Kayu Gaharu Milik Awi

Hal. 10

Banyak Target Tak Tercapai Kinerja Pemkab Sumedang Dinilai Tak Jelas

Hal. 9

Page 2: Edisi juni

2

WartawanPLATMERAH

Dalam tugasnya dibekali ID Card, Surat Tugas dan

Namanya Tercantum Dalam

Box Redaksi

DITERBITKAN BERDASARKAN UU NO. 40 TH 1999 Tentang PERS OLEH PT. PLAT MERAH NPWP: 03.311.6-444.000 Notaris: Marisa, S.H.M.Kn SK M.Kn SK Menteri Hukum dan HAM AHU - 45196 PIMPINAN UMUM: Agus Nainggolan, SH. PIMPINAN PERUSAHAAN: D,R. Heru,SH DEWAN PENASEHAT : Aluan Pasaribu, SH, MH, Patar MH Situmorang, SH PENASEHAT HUKUM: Lukman Sinambela, SH, A. Abas Gayo, SH & Partner PEMIMPIN REDAKSI: Agus Nainggolan, SH REDAKTUR PELAKSANA : Luky Iskandar MANAGER IKLAN/SIRKULASI: Marline LAY OUT : Global Media KORLIP NASIONAL : Joe F BENDAHARA: Gultom KOTA BANDUNG: Efendi Benhur, Agus Purwadhi, Zaenal, Herlanto. S, Hutapea KAB. BANDUNG: Hendri Gultom, Poltak E Iskandar, R Suryanto KAB. BANDUNG BARAT: Heryanto, B.Sc LIPUTAN JABAR : Ependi BP (Ka.Perwakilan Jawa Barat), Melda T, Hendri Gultom, Santi Sopianti (Kontribu-tor) KAB.GARUT: Hilman, Alex KAB. SUMEDANG : Jeacson (Ka. Biro), Rusmana, Jefri S Tiawan MAJALENGKA: Ceceng Ermawan TASIKMALAYA: Yos Muhyar PURWAKARTA: Rakiwan JAWA TENGAH: Sugeng Triono, Bambang PROBOLINGGO: Agung Budhi C TEGAL: Ahmad Wakhidin YOGYAKARTA: Herru Murti Broto (Kontributor) LAMPUNG: Budi Widayat Marsudi (Kontributor) KAB. CIANJUR: Denta JAMBI: Gajali Rahman, SAROLANGUN: Mardinal, Syarifudin Ahmad TANJAB BARAT: Sofian S, Ghozali Ahmad BENGKULU: Yok Suryadi, Asrin, Yaniwar (Koresponden) PALEMBANG: Suprapto WIL. III

OKU: Adril Fatah WIL. OKU TIMUR: Zemiah, Cahya N MUARA ENIM: Hendro Aldo Irawan JAWA TIMUR (BANYUWANGI): Imam Thohari TULUNGAGUNG: Ady Bachtiar SURABAYA: D Firmansyah SE, Abdul Gofur SIDOARJO: Sambudiono RIAU (INDRAGIRI): Budi Darma ( Kabiro ), Hamdan siregar, Marlan Efendi Samosir, F Edi Tayu, Samsul Bahri RIAU (ROKAN HULU): Sabarudin Sihotang (Kabiro), Hendron Sihombing, Rahmad Mulya Siregar SE PASURUAN: Mohamad Said, Ali Muchdor RIAU (PEKANBARU): Rion Satya, Hendri NIAS: Iwari Harefa, Yulianus Harefa KALTIM: Budi Ekstrem (Koresponden) KENDARI: Iskandar Rapi Kolaka SULAWESI TENGAH: Iskandar (Kontributor) MAKASSAR (LUWU RAYA): Syarifudin SULSEL & SULTRA: M. YUSUF, SH, MH (Dewan Pembina), Ismail L (Korlip) BANTAENG & BULUKUMBA: Ismail L (Kabiro) SELAYAR: Muh. Jupri LUWU UTARA: M. Darwis NS (Kontributor) MERAUKE:Antonius Diri, Edi Sutikno Penanggungjawab online: Suarman Waruwu, A.Md, Luky Iskandar: BNI a/n: Imelda Tamba KCP Rancaekek 0247324945 Alamat redaksi :Jln. Raya Cicalengka – Bandung No. 568, Kab. Bandung. Provinsi Jawa – Barat, Tlp. (022)7949844, 085222166807, 081394144456. email : [email protected], PIN BB : 2209FFE0 web : www.platmerahonline.com, www.platmerah.co.id

LIPUTAN KHUSUS

PemberitahuanBedasarkan hasil “Rapat Pimpinan/Dewan Redaksi” PT. Plat Merah Media, Jumat 30 Mei 2014, dengan ini memberitahukan kepada seluruh anggota: Staff,

Kabiro Ka. Perwakilan, Wartawan, Kontributor & Koresponden Media Cetak dan online Plat Merah di seluruh Indonesia.Untuk memaksimalkan kinerja, telah diputuskan/dibentuk kepengurusan baru dalam manajemen Plat Merah Pusat dengan

mengangkat dan menugaskan kepada:

1. Joe Fazri, SH Sebagai Koordinator Liputan Nasional2. D. Rochidin Heru, SH Sebagai Pemimpin Perusahaan

3. Marline Sebagai Manajer Iklan dan Sirkulasi4. Sirus Gultom Sebagai Bendahara Umum

5. Lucky Iskandar Sebagai Redaktur & Penangggung jawab online

Bagi segenap anggota, baik yang berada di lingkungan redaksi pusat maupun daerah supaya mengetahui dan dapat berkonsolidasi, serta bertanggung jawab sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing.

Demikian pemberitahuan ini kami sampaikan, agar menjadi maklum.

Tambahan:- Untuk urusan pemberitan, liputan, dan rekruitmen anggota silahkan menghubungi Joe Fazrie atau Joe Platmerah (HP: 081222480402 Pin BB 27D14671)

- Untuk Iklan dan Profile, silahkan menghubungi Marline (HP: 081224612077)

Merasa Diperas, Terdakwa Adukan Oknum Jaksa “Kejari Bandung” ke Kejagung

BANDUNG - Antonius Rich-ard Roesnadi, seorang terdakwa dalam kasus narkoba melapor-kan salah seorang oknum jaksa berinisial Y ke Jaksa Agung Muda Pengawasan Kejagung.

Antonius beranggapan jaksa Y diduga telah memeras dan menipu selama dia mengikuti proses hukum.

Laporan tersebut ditembus-kan kepada Presiden RI dan be-berapa intansi terutama Kejak-saan Tinggi Jabar tempat jaksa Y

bertugas.Dalam surat tersebut Anto-

nius menyebutkan oknum jaksa tersebut telah memeras dan mengancam dengan memper-gunakan posisinya sebagai jaksa penuntut umum dalam perkara

No. 66/pid.B/2014/PN.Bdg.Dalam surat yang ditanda-

tangani Antonius tersebut dije-laskan bahwa tindakan oknum jaksa itu dilakukan dengan cara mengancam akan membuat perkara menjadi P21, atau bisa

diatur menjadi P19 dengan pe-tunjuk yang tidak dapat dipe-nuhi oleh penyidik.

Kemudian mengancam jika Antonius tidak memberi sejum-lah uang, maka akan dituntut dengan pasal-pasal yang anca-man hukumannya tinggi. Selain itu, mengancam akan menahan, menunda, dan mempersulit per-sidangan.

Semua ancaman itu dilaku-kan jaksa Y sejak masih dalam pemeriksaan oleh penyidik sam-pai perkara di limpahkan ke Pen-gadilan Negeri Bandung. Bahkan dia meyakinkan bahwa masalah ini aman karena sudah berkoor-dinasi dengan atasannya.

Hal itu terbukti dalam persi-dangan, oknum jaksa Y mengun-dur sidang tampa alasan yang jelas hingga sepuluh kali sidang harus dibatalkan.

Menurut Antonius, jaksa Y meminta uang dengan cara men-transfer ke teman perempuan-nya sebesar Rp 60 juta. Bahkan Antonius mengkalim punya bukti transfer dan percakapan pembicaraan melalui SMS dan BBM.

Dalam surat itu pula, Antoni-us menerangkan bahwa ia men-gaku dijebak oleh penyidik BNN Jabar sehingga seakan-akan terlibat dalam penyelindupan narkoba. Padahal jaksa Y sangat mengetahui skenario jebakan terhadap antonius tersebut.

"Klien kami sudah melapor-kan masalah ini dua minggu lalu dan kini sedang diproses di Kejagung," kata Victor Kainama, kuasa hukum dari Antoniusi, saat ditemui di Pengadilan Neg-eri Bandung, Senin (2/6/2014).

Menurut Victor, dalam masalah ini pihaknya tidak me-laporkan institusinya tapi okn-umnya saja, karena sepak terjang oknum ini sudah meresahkan masyarakat.

Dari itulah, Victor berharap agar masalah ini ditanggapi se-rius oleh institusi kejaksaan teru-tama Kejati Jabar tempat oknum jaksa Y bekerja. "Kejati jangan dilambat-lambat, oknum jaksa ini harus ditindak, karena sangat meresahkan masyarakat," ujarn-ya. (Joe)

"Klien kami sudah melaporkan masalah ini dua minggu lalu dan kini sedang diproses di

Kejagung ...... "

Page 3: Edisi juni

3 HUKUM & KRIMINAL

Kejari Bale Bandung Diduga ‘Peties-kan’ Kasus Siswa Siluman

Plat Merah | Kab. Bandung – Kata Siluman’ mungkin terkesan menyeramkan karena identik dengan sesosok mahkluk jahat yang sering diilustrasikan dalam sebuah cerita (mitos). Namun yang dimaksud siluman dalam kasus ini adalah keberadaan nama beberapa murid/siswa di sekolah, namun ternyata sang murid tidak ada (fiktif). Hal ini menjadi masalah, pasalnya para murid siluman yang jum-lahnya mencapai puluhan terse-but masih rutin menerima dana pendi‘dikan dari pemerintah yang diterima oleh pihak se-kolah.

Terungkapnya 42 murid silu-man berawal dari perbincangan seorang anak sekolah kelas lll SDN Bojongkunci 3 Pameung-

peuk Kab. Bandung yang mana pada saat itu jumlah murid di ke-lasnya ketika masuk se-

tiap diabsen ada 7 orang siswa hampir tiap hari tidak masuk kelas dan guru kelasnya hanya memberi tand titik (.) yang me-nandakan murid tersebut hadir.

Berdasar informasi tersebut, tim Platmerah menelusuri kebe-naran lebih dalam lagi, hingga menemukan bukti-bukti yang akurat dimana penggelembun-gan jumlah murid mencapai 42 anak. Parahnya lagi, hal ini su-dah terjadi sejak tahun 2005 na-ma-nama murid siluman masih tercantum sampai sekarang. Bisa dihitung, berapa jumlah dana BOS yang masuk kantong Kepa-la sekolah?

Dengan data tersebut, pada hari senin (03/12/2013) lalu per-nah dikonfirmamasikan kepada

Aceng Fathurachman selaku kepala sekolah SDN 3 Bojong-kunci 3. Tetapi dengan berbagai dalih, kepala sekolah mengelak dan tetap mempertahankan ar-gumentasinya dengan alasan yang tidak masuk akal.

Kasus ini akhirnya disampai-kan kepada Tresna Budi selaku Kepala UPTD Pendidikan Pame-ungpeuk Kabupaten Bandung yang kemudian direspon dengan mengadakan sidak ke Sekolah tersebut diikuti oleh tim Plat-merah. Akhirnya, Kepala UPTD mengabsen semua murid satu persatu.

Setelah selesai mengabsen, salah seorang tim Platmerah pun menayakan langsung kepada Aceng Faturachman, bagaimana hasil tersebut?

“Wah jeblog bu….,” jawab Tresna Budi singkat, seraya me-nepuk kepalanya.

Dengan terungkapnya siswa

siluman tersebut, tim Platmerah melaporkan ke pihak Kejaksaan Negeri Bale Bandung pada hari sabtu tanggal 7 januari 2014, per-ihal temuan dugaan manipulasi data jumlah murid. Pada laporan tersebut, saat itu kedapatan jum-lah murid sebanyak 424 anak, namun kenyataannya hanya 382 anak yang jelas keberadaannya. Sedangkan yang digelembung-kan sebanyak 42 anak yang di-duga siluman mendapatkan ban-

tuan BOS sampai sekarang.Ironisnya, pihak Kejaksaan

Negeri Bale Bandung juga seolah tidak merespon laporan tersebut karena sampai saat ini belum je-las penanganannya. Kendati su-dah beberapa kali tim Platmerah memeprtanyakan (tiga kali, red) kelanjutan kasus tersebut, na-mun pihak kejaksaan hanya ber-dalih, “nanti masih mengumpul-kan Data”. (Yanto/Lin’s)

Parahnya lagi hal ini sudah terjadi sejak tahun 2005 nama-nama murid siluman

masih tercantum sampai sekarang.

Diduga Menggelapkan Uang Anggota Rp 3 M, Ketua KCUM Dilaporkan Ke Polisi

Plat Merah | Inhu, Riau – Sekitar tahun 2013 yang lalu, telah terjadi tindak pidana penggelapan yang dilakukan oleh terlapor Atn.Wismay Indra (60), selaku ketua koperasi Citra Usaha mandiri (KCUM), yang beralamat di Air Molek, kelurahan Tanjung Gading, Kecamatan Pasir Penyu. Sedangkan pelapor mewakili beberapa korban lainnya, An.Hatta Munir (64), warga Jalan Piere Tandean, Tanjung Gading, Pasir Penyu.Baca: Terkait Dugaan Peni-puan, KCUM Dialaporkan Ke Polda Riau

Kronologis kejadiannya, sewaktu anggota KCUM tersebut mau meminta uang simpanan pokok kepada ketua koperasinya, dikarenakan mereka mau berhenti dari koperasi tersebut dan tidak mau lagi bergabung dikarena-kan sesuatu hal. Akan tetapi pengembaliannya berbelit-belit dan tersendat. Pelapor dan beberapa anggota kope-rasi yang lain mengecek ke rekening tabungan di 2 bank tempat uang tersebut disim-pan, yaitu Bank mandiri dan Bank Bni Cabang Air molek,

An.Koperasi Citra usaha mandiri. Dan ternyata uang yang berada di rekening Bank Mandiri sudah ditutup dari pihak bank dikarenakan saldo atau pun uangnya sudah tidak ada lagi. Kemudian di reken-ing bank BNI saldonya hanya tersisa Rp 4.000.000.

Setelah itu, pihak pelapor dan anggota koperasi yang lain mencoba mencari jalan keluar nya, karena diketahui dari tahun 2013 sudah terjadi penggelapan uang anggota koperasi yg dilakukan oleh ketua koperasi tesebut, dan

hingga kini tidak ada penyele-saian nya.

kerugian atas penggelapan uang anggota KCUM tersebut diperkirakan lebih kurang Rp 3000.000.000 (tiga milyar rupiah).

Hatta Munir bersama beberapa anggota lainnya melaporkan peristiwa pengge-lapan ini ke polres Indragiri hulu (Inhu), pada hari rabu 14 mei 2014, pukul 12.15 wib. Guna proses lebih lanjut, kasus ini sudah ditangani Polres Inhu untuk dilakukan penyelidikan. (Biro Inhu)

Limbah PT SUM dalam Lidik BPLH Kabupaten Bandung

Plat Merah | Bandung - Pasca didemo oleh warga beberapa waktu lalu, PT Surya Usaha Mandiri (SUM) yang berada di Kampung Cipeundeuy, Desa Tarajusari, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, kini menjadi salah satu perusahaan yang diawasi oleh Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) kabupaten Bandung. Baca: Limbah Pabrik PT SUM Memakan Kor-ban 7 Nyawa

Keterangan tersebut disampaikan Kepala BPLH kabupaten Bandung mela-lui Kabid Kemitraan dan Penegakan Hukum Lingkungan, Agus Maulana, saat dikonfirmasi Platmerah terkait pembuangan limbah cair ke sungai Cisangkuy tanpa melalui Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang memadai. Aki-batnya, limbah dari PT SUM yang bergerak di bidang tekstil (finishing pence-lupan) mencemari lingkungan sekitar.

“Kasus PT SUM sudah dalam proses lidik dari pihak kami (BPLH Kab. Bandung, red). Mari kita sama-sama mengawasinya,” ujar Agus Maulana ke-

pada Platmerah, Jumat (16/5/2014).Dikatakan Agus, dalam melakukan lidik di PT. SUM, pihaknya sudah

berkoordinasi dengan bagian Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) Mabes Polri.Hal senada disampaikan Kabid Dampak Lingkungan, Windia, yang menya-

takan kalau pihak BPLH sudah memberikan peringatan keras kepada PT SUM untuk membuat bak penampungan IPAL yang baru dalam waktu enam bulan sejak didemo warga.

Sebelumnya, Bupati Bandung Dadang M. Naser juga menyatakan pihak pemerintah akan menindak tegas perusahaan yang terbukti melakukan peru-

sakan terhadap lingkungan dengan mengancam akan mempidanakan-nya.

“Jika memang terbukti perusa-haan itu telah melanggar tentu akan diproses secara hukum. Bahkan tidak menutup kemungkinan akan dipidanakan,” ujar Dadang, usai menghadiri Kegiatan Pencanangan Bulan Bakti Gotong royong Masya rakat (BBGRM) di desa Campaka Mulya Kecamatan Cimaung, Kab. Bandung.

Berdasarkan hasil penelusuran Platmerah, selain membuang lim-bah produksi dari pabrik tekstil mi-liknya, juga menampung limbah dari dua pabrik lainnya yaitu PT GSA dan PT TBL dengan menyewa bak IPAL tersebut. (Pur/Zainal)

Page 4: Edisi juni

4 HUKUM & KRIMINAL

Kinerja Pegawai Pengadilan Agama Pasuruan Layak Dipertanyakan !

Plat Merah | Pasuruan - Dalam pengu-rusan Surat Talak (perceraian) masih ban-yak di kalangan masyarakat umum yang tidak mau mengurusi sendiri dikarenakan merasa trauma lantaran prosesnya yang berbeli-belit. Mereka umunya mengguna-kan jasa perantar agar lebih mudah dan cepat, kendati harus mengeluarkan biaya yang cukup besar.

Seperti yang terjadi di Pangadilan Aga-ma (PA) Pasuruan, di zaman yang serba modern ini dimana telah disediakan simu-lator (alat untuk mengecek perkara dan jad-wal sidang serta panjar adminitrasi, red). Selain itu di kantor tersebut, ada juga web-site resmi yang bisa digunakan oleh semua masyarakat untuk tanya jawab ataupun

untuk mendaftar suatu perkara. Tujuannya dapat membantu serta mempermudah semua masyarakat pasuruan dalam pengurusan surat talak (cerai) dan pengurusan lain-nya yang berhubungan dengan

Pengadilan Agama tersebut.Pengadilan Agama Pasuruan yang

terletak di Pasuruan kota, tepatnya di Ja-lan Ir.Juanda 11A, yang saat ini dibawah kepemimpinan Dr.H.Anang Setio Budi SH, MH, ternyata masih ditemukan peny-impangan. Hal ini dialami seorang nara sumber yang enggan disebutkan namanya mengatakan kalau dirinya sedang mengu-rus perceraiannya, terpaksa mengguakan jasa perantara (calo).

“Dalam kepengurusannya saya pasrah-kan dan terima bersih kepada teman saya yang banyak punya kenalan orang dalam, serta yang sudah biasa mengurusi hal kayak gini, karna kalau mengurusi sendiri

sangatlah repot mas dan kadang-kadang dipersulit oleh pegawai yang bekerja di kantor sini,” kata nara sumber.

“Itu saya dengar dari teman-teman saya, dan pengakuan dari teman dekat saya sendiri yang dulu pernah mengalami hal yang seperti saya alami saat ini,” sambung dia.

Kalau tidak punya kenalan orang dalam kantor, kata dia, dalam persidangan pelak-sanaanya molor (lama) selesainya. “Adm-initrasinya (biaya, red) bersih saya kena skitar kurang lebih 2 jutaan,” tutur nara sumber yang tidak mau disebutkan identi-tasnya, pada 7 April 2014 lalu.

Menindaklajuti temuan tersebut, tim Platmerah mencoba melakukan konfirmasi ke pihak Pengadilan Agama Pasuruan. Na-mun tim tidak bisa menemuai Kepala PA, melainkan harus melalui kepala Humas, Husen SH, itupun setelah lama menunggu berjam-jam, akibat ketidakdisiplinannya menggunakan jam kerja.

“Segala bentuk konfirmasi apa saja dan siapa saja yang mau konfirmasi kepada pimpinan terkait kejadian di lapangan su-dah cukup menemui saya, karena sudah menjadi tugas saya sebagai Humas. Dan ini sudah menjadi peraturan dari pimpi-nan kita,” kata Husen dengan nada kurang suka terhadap kehadiran awak media.

“Kalau masalah penemuan yang anda temukan di lapangan terkait masalah

kepengurusan surat talak (cerai) yang le-wat perantara (calo) ataupun lewat orang internal kantor sini, kami tidak bisa menin-dak lanjuti dikarenakan tidak adanya bukti yang kuat. Dan orang yang bersangkutan tidak anda hadirkan,” lanjut Husen.

Dikatakan Husen, “karena segala sesuatu yang terjadi di lapangan adalah se-buah realita yang ada dan banyak oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab membikin isu disana-sini. Terkecuali anda mempunyai bukti yang sangat kuat serta orangnya yang merasa dirugikan dihadir-kan, baru bisa kita tindak lanjuti,” katanya.

“Dan anda bisa mengkonfirmasikan langsung kepada pimpinan kami, karena kami juga punya hak dan anda juga se-bagai awak media harus menghargai hak kami dan peraturan yang berlaku di kantor kami,” pungkasnya.

Dengan sikapnya yang arogan, sangat-lah disayangkan. Sebagai aparatur negara, Husen tidak menjalankan apa yang tertu-lis dan dipampangkan di kantornya yang berbunyi “apabila anda mengalami kesuli-tan ataupun dipersulit oleh petugas kami, harap melaporkan hal tersebut ke Kepala Pengadilan Agama”. Padahal, kedatangan awak media sebagai kontrol sosial dihara-pkan bisa memberikan masukan demi pen-ingkatan mutu pelayanan publik. Ternyata, slogan tersebut hanyalah bualan semata ! (Said/Ali)

Dibawah kepemimpinan

Dr.H.Anang Setio Budi SH, MH, ternyata

masih ditemukan penyimpangan.

Polisi Biarkan Pelaku Cabul Berkeliaran di Rohil

Plat Merah | Rokan Hulu, Riau – Meski sudah dilaporkan resmi ke Malposek Ram-bah hilir (Rohil), Senin (25/11/13) terkait tindak pidana perbuatan Cabul (persetu-buhan) yang dilakukan pelaku KSR (25) terhadap korban inisial EDS (18) pada pertengahan bulan oktober 2013 sekira pukul 21.00 wib di wisma 99 Simp.SKPD Rambah Hilir, namun hingga kini pihak kepolisian belum melakukan penahanan terhadap si pelaku alias membiarkannya bebas berkeliaran mencari “mangsa baru”.

Ironisnya, pelaku sudah mengakui perbuatannya pasca dikonfrontir diruang Riksa Unit PPA Sat Reskrim Polres Rokan Hulu, senin (17/02/14). Pelaku juga tidak ditahan oleh polisi dengan alasan tak cukup bukti, dan pelaku dianggap koo-peratif meski sempat melarikan diri sete-lah dilaporkan pihak keluarga korban ke Polisi.

Kapolres Rokan Hulu AKBP H.Onny Trimurti Nugroho SE SIK MH melalui ka-polsek Rambah Hilir IPTU Adi Gunawa, SH lewat selulernya kepada Plat Merah beberapa waktu lalu mengatakan, pihakn-ya akan memeriksa saksi ahli terkait kasus tersebut.

“ kita mau periksa saksi ahli, dokter yang melakukan visum dirumah sakit, dan kemarin kita dah gelar perkara internal di Polres”, jelas Gunawan.

Disinggung mengenai keseriusan me-nangani perkara tersebut Gunawan men-jawab,” pokoknya kami serius menangan-inya. Saya bejanji bahwa perkara tersebut berlanjut, atau tidak akan dihentikan. Per-cayakan saja semua pada kami biar kami proses dan lengkapi berkasnya. Kami su-

dah berkoordinasi dengan pihak kejaksaan mengenai masalah ini,” lanjut Gunawan .

Sementara H. Sihombing (Keluarga Korban) pada wartawan (24/05/2014) men-gatakan, kasus ini sudah 6 bulan sejak dilaporkan, namun belum ada hasil yang memuaskan.

“ada apa dibalik kasus ini? Kami pantas curiga terhadap polisi bahwa telah terjadi ‘main mata’ dengan keluarga pelaku, den-gan bukti hingga kini pelaku masih bebas (tidak ditahan). Aneh bin ajaib bukan? Satu lagi perlu saudara ketahui bahwa pelaku ini sudah 3 kali berbuat kasus yang sama dan cukup meresahkan masyarakat di desa kami ini. Dia sudah pernah dipen-jara juga tapi tak kapok (jera),” ungkap Sihombing, Geram.

Ia menegaskan, “Pokoknya kami mendesak polisi segera menangkap dan menahan KSR (Pelaku, red). Agar dipros-es hukum. Polisi jangan hanya pandai te-ori saja karena Negara kita adalah Negara hukum, Negara yang beradab, beradat, menjungjung tinggi nilai-nilai kesopanan, budaya, adat istiadat, norma susila, norma agama, dan tidak ada istilah Kompromi untuk setiap tindakan yang melanggar hu-kum,” ujar Sihombing.

Lebih lanjut ia berharap agar supremasi hukum dan keadilan ditegakkan bagi selu-ruh warga tanpa pandang bulu. “Ingat hu-kum ‘karma’ pasti jalan, cepat atau lambat. Sekali lagi kami meminta polisi menjalan-kan tupoksinya dengan benar dan sung-guh-sungguh agar tercapai kebenaran dan keadilan yang nyata, bukan rekayasa kare-na faktor kepentingan,” papar Sihombing dengan tegas.(Hen-PM)

Residivis Keok Setelah Diterjang Timah Panas Polisi

Plat Merah | Muara Enim, SUMSEL - Aksi bandit ber-senpi kembali terjadi di wilayah hukum Polres Muar-aenim. Kali ini menimpa Rudianto dan Leo Paska Adi Putra, keduanya karyawan pe-rusahaan migas di Kabupaten PALI. Mereka dirampok dua bandit bersenpi di hutan Desa Lubuk Raman, Kecamatan Rambang Dangku, Muarae-nim, (21/05) sekitar pukul 21.00 WIB.

Kedua pelaku diketahui bernama Agra Libo (34) dan Ateng (buron), warga Desa Tebat Agung, Kecamatan Rambang Dangku, Muarae-nim,

Informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, aksi dua pelaku bersenpi ini, be-rawal dua korban datang dari Palembang menuju ke Ka-bupaten PALI menggunakan mobil Toyota Hilux.

Saat berada di hutan desa, dua pelaku mengejar meng-gunakan motor Honda Beat dan Yamaha RX King. Kedua pelaku langsung menyalib mobil korban dan menghalan-gi jalan. Para pelaku mendekati kedua korban dalam mobil dan menuduh korban menabrak keluarga mereka di Prabumulih.

Pelaku yang menggengam Senpi langsung mengancam akan menembak jika korban melawan sehingga keduanya

dengan leluasa membawa korban ke dalam kebun sawit dan mengikat korban Rudi-anto.

Sedangkan korban Leo disandera oleh Agra Libo didalam mobil Hilux dibawa ke Prabumulih dipaksa mengambil uang di ATM Mandiri. Usai mengam-bil uang, kemudian korban dibawa kembali ke dalam kebun sawit dan ditinggalkan didalam kebun sawit didekat mobil Hilux. Namun sebelum pergi kedua pelaku melucuti pakaian kedua korban hingga hanya menggunakan celana dalam serta mengikat kedua tangannya dan mengambil kunci mobil.

Setelah kedua pelaku per-gi, kedua korban berhasil kel-uar ke jalan raya dan meminta pertolongan dengan warga setempat. Kemudian kedua korban ditolong warga dan langsung melapor ke Polsek Rambang Dangku.

Dari laporan dan keter-angan serta ciri-ciri dari kedua korban Polsek Rambang Dan-gku dan reskrim Polres Muar-

aenim, melakukan penge-jaran serta pengepungan di rumah pelaku. Namun ketika akan dilakukan penangkapan pelaku melarikan diri melalui pintu belakang dan telah di-lakukan peringatan tembakan ke udara sebanyak tiga kali namun pelaku tetap berupaya melarikan diri.

Karena takut buruannya lepas, petugas langsung men-embak dan mengenai ping-gang hingga tembus ke perut dan paha sebelah kiri. Karena luka-luka yang dideritanya pelaku dibawa ke RS Umum Daerah Dr Rabain Muarae-nim. Sedangkan pelaku Ateng melarikan diri (DPO).

Kapolres Muaraenim AKBP Mohamad Aris Sik, membenarkan adanya penem-bakan terhadap pelaku yang merupakan resedivis kasus narkoba tahun 2008 lapas Muaraenim, dan curanmor. Saat ini pihaknya sedang mel-akukan penyelidikan untuk pengembangan lebih lanjut.

“Kita masih mencari sen-pinya. Siapa tahu dapat,” ujar Aris (@ldo-PM)

Page 5: Edisi juni

5 HUKUM & KRIMINAL

Gadis Terbelakang Mental Tewas Setelah Disetubuhi dan Dianiaya Ayah Tirinya

Plat Merah | Kab. Band-ung – Sungguh malang, nasib yang dialami Ani alias Inong (22) gadis yang mengalami keterbelakan-gan mental sejak lahir harus tewas di tangan ayah tirinya MMN (55) setelah disetubuhi hingga hamil 7 bulan.

Menurut pengakuan ibu korban Opong (50) yang juga sama-sama mengalami keterbelakan-gan mental, Inong, warga Kampung Ridogalih RT 03 RW 011 Desa Tanjunglaya kecamatan Cikancung, Kab. Bandung tewas sete-lah sebelumnya dirawat di RSU DR Hasan Sadikin (Rancabadak) Bandung. Hal tersebut disampaikan kepada awak media saat ditemui di kediamannya,

Selasa (13/04/2014). Opong, yang susah diajak komuni-kasi akibat keterbelakan-gan mental, didampingi tetangganya, Ibu Lilis (bu-kan nama sebenarnya).

Kejadiannya berawal ketika MMN mengajak Inong yang sedang hamil 7 bulan untuk behubungan badan namun ditolak, seh-ingga MMN naik pitam ke-mudian menendang perut Inong yang sudah mem-buncit. Akibat kejadian tersebut, Inong mengalami pendarahan. Kemudian korban dibawa ke RSU DR Hasan Sadikin dan dirawat selama tiga hari. Namun, saat keadaan Inong be-lum sembuh, pihak kelu-arga membawanya pulang. Justru, setelah sampai di rumah, kondisi Inong ber-

tambah parah dan akhirn-ya menghembuskan nafas terakhir.

“Suatu ketika, Opong

pernah disetubuhi selama setengah jam oleh MMN dengan diberi uang sebe-sar Rp 2 ribu,” kata Lilis,

mengulang ucapan Inong semasa masih hidup.

Sementara itu, AKP Budi, Kapolsek Cikancung saat dikonfirmasi men-gaku belum menerima laporan secara resmi dari pihak korban. Akan tetapi pihaknya sudah menu-runkan anggotanya ke tempat kejadian perkara (TKP.

“Kami dari kepolisian sangat mengutuk atas ke-jadian tersebut. Untuk itu, kami akan serius me-nangani kasus ini,” ujar Kapolsek.

Terpisah, Kepala desa Tanjunglaya saat ditemui di kantor desa menagaku belum menerima laporan dari RT dan RW, tetapi dia sudah mendengar dari masyarakat lainnya.

“Memeng si pelaku itu (MMN, red) sering keluar masuk Polsek, tapi karena diduga mengalami gang-guan jiwa maka dilepaskan kembali,” ungkapnya.

Hingga berita ini dimuat, MMN, yang di-duga kuat sebagai pelaku tindak asusila dan penga-niayaan dikabarkan mel-arikan diri (tidak berada di tempat). Sementara, ke-tika awak media mencoba mengambil gambar kor-ban, sebagian anggota ke-luarga mencegahnya agar tidak diekspos ke media massa, alasannya mereka sudah iklas dengan kejadi-an ini. Namun sebagian masyarakat dan keluarga korban mendukung untuk mengungkap kasus terse-but. (Gultom)

Mobil Dinas Polhut Merauke Dipakai Angkut Kayu Gaharu Milik AwiPlat Merah | Merauke, Papua

- Mobil Dinas Polisi Hutan (Pol-hut) yang seharusnya dipakai untuk kerja Kedinasannya akan tetapi yang terjadi di Kabupaten Merauke malah dipakai untuk kepentingan pribadi. Mobil dinas tersebut dipakai mengangkut barang “Kayu Gaharu” milik pengusaha bernama Awi yang ada di Jalan Gak, Gang Gereja Kelurahan Bambu Pumali Ser-inggu.

Perbuatan oknum Polisi hutan yang dikomandani Gito sangat jelas telah melanggar UU Nomor 16 Tahun 2006 tentang kelestarin Hutan. Dengan dalih untuk mengawasi kelestarian dan keamanan hutan atas hewan melindungi, namun yang terjadi justru malah sebaliknya yaitu mobil dipakai untuk mengang-kut barang larangan yakni kayu yang sangat dilindungi oleh Negara. Sepertinya persoalan tersebut oleh para pelaku sudah hal yang biasa, untuk mengang-kut barang/kayu yang diduga kuat illegal tersebut. Terbukti saat dikonfirmasi oleh Media ini, Gito sebagai komandan diantara 4 oknum dari Dinas Polhut itu sangat tenang seolah atas per-buatanya tidak merasa bersalah dan terkesan mobil tersebut seperti miliknya sendiri.

Kasus seperti ini, mobil ber-Plat Merah” yang ada di Kabu-paten Merauke sudah terbiasa untuk angkut barang, ojek, dan bahkan menjadi milik pribadi. Sungguh aneh bin ajaib, mobil dinas milik Negara yang diang-garakan dari dana APBN malah

dipakai untuk keluyuran, nam-pang di setiap tempat lokalisasi pelacuran seperti halnya Bar, Diskotik, dan tempat perjudian.

Saat dikonfirmasi oleh Plat Merah di rumah pengusaha kayu Gaharu, Gito, oknum Polhut mengatakan, ”Saya bersama anggota angkut Gaharu ini dikarenakan untuk membantu warga masyarakat, jadi bukan untuk ojek.” Terangnya, dengan nada seolah tidak merasa ber-salah dengan apa yang mereka lakukan.

Lebih lanjut kata Gito juga menagatkan, ”Kami berani an-gkut barang kayu Gaharu milik Awi pengusaha ini atas dasar karena ada surat ijinnya sangat lengkap sekali lo mas,” tambahn-ya. Berdasarkan penelusuran Platmerah, salah seorang warga yang sering menyaksikan tinda-kan oknum Polhut tersebut me-nerangkan, hal seperti ini sudah terbiasa. Mobil dinas dipakai un-tuk ojek, angkut barang, terlebih milik Dinas Kehutanan tersebut, karena yang mereka lakukan itu

untuk mengelabuhi para aparat penegak hukum supaya jangan sampai terjadi kecurigaan bahwa bila mobil Plat Merah itu angkut barang illegal.

“Padahal yang sebenarnya oknum penegak hukumlah, yaitu polisi hutan sendiri dalang dibalik atas penebangan hutan dipapua termasuk penebangan kayu lindung Gaharu tersebut,” tandasnya.

Harapan warga masyarakat Merauke, supaya Pemerintah pusat segera mengurus carut-marutnya para oknum yang me-makai mobil dinas milik negara ini ditindak tegas sesuai dengan peraturan yang ada di republik ini. Karena persoalan yang ada di Kabupaten Merauke, para PNS dan pejabat yang memiliki fasilitas mobil seta motor dinas.

Yang lebih aneh lagi, kend-araan ber-Plat Merah tersebut bisa menjadi hak milik sendiri dan dijual belikan, bahkan setiap orang bisa memiliki mobil lebih dari satu mobil atau motor. (Imam/Edy)

Kakanwil Kemenag Sultra DituDing KorupsiPlat Merah | Kendari, SUL-

TRA - Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementrian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara (Sul-tra), Drs. Rachman, M.Si jadi bidikan di kalangan mahasiswa yang melakukan demo dengan bendera Front Aktivis Sulawe-si Tenggara (FAKTA Sultra), pasalnya ia terindikasi melakukan penyimpangan dan pungutan fee proyek. Rachman dituding mel-akukan pungutan fee 10 – 15% pada masing- masing pekerjaaan di lingkup kantor kementrian aga-ma Sulawesi Tenggara dan bukan hanya itu.

Para Jendral lapangan Front Aktivis Sulawesi Tenggara (FAK-TA), Abdul Syukur dalam oras-inya mengatakan, Kepala kan-tor kementrian Agama Sulawesi Tenggara Drs. Rachman, M.Si juga meminta dana sampai Rp 175 Juta dengan menjanjikan lu-lus PNS tanpa test di lingkup ke-mentrian agama.

A.Sabri Setiawan yang juga Aktivis FAKTA menyayangkan ulah dari kepala kantor kemen-trian Agama Sulawesi Tenggara yang mempergunakan jabatan-nya untuk melakukan pungutan liar terhadap Kepala Kandepag di Kabupaten/kota Se Sulawesi Tenggara Sekitar Rp 5 juta serta di Madrasah sekitar sebesar Rp 1 juta. "Begitupun kepada pejabat Eselon III dan IV dengan alasan kedatangan tamu Bapak Surya Dharma Ali". Tegasnya.

Demo yang dilakukan di Ka-jati dan di kantor kementrian Agama berlangsung damai. Na-

mun demikian, usulan dari kedua instansi tersebut para pendemo tidak diterima oleh satu pihak pun, baik dari Kajati Sultra atau pun kepala kantor Kementrian Agama Sultra.

DibantahSementara itu Kepala Kantor

Wilayah (Kakanwil) Kementrian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara Rakhman, M.Si membantah indikasi korupsi dan pungutan liar (Pungli) yang dituduhkan Front Aktivis Sulawesi Tenggara (FAKTA Sultra) saat menyampaikan aspirasi di kan-tor tersebut.

Rakhman juga membantah pem-berian sanksi penurunan pangkat dan pemberhentian jabatan Abu Baeda dan La Abo dilakukan atas kehendaknya, namun hal itu atas dasar hasil investigasi Kementrian Agama Republik Indonesia, sehing-ga dikeluarkan sanksi tersebut.

“Ini fitnah, apa yang dituduhkan Fakta Sultra, itu tidak benar. Saya tidak pernah melakukan pungli ataupun korupsi, baik saat menjabat sebagai Ka kanwil maupun sebelum menjabat,” tegas Rakhman disela- sela acara rekrutmen petugas calon haji 2014 di salah satu hotel di Ken-dari.

Kendati demikian, massa FAKTA Sultra, mendesak Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara mengusut dan memanggil Rakhman untuk kepent-ingan penyidikan dan penyelidikan agar indikasi tersebut menjadi jelas. “Kami minta Kejati Sultra memben-tuk tim penyidik, atas kasus indikasi korupsi dan pungli ini dan mem-minta Rakhman bertanggungjawab atas perbuatannya,’ kata koordinator aksi Erick Wabula. (Iskandar Rapi)

Hingga berita ini dimuat, MMN, yang diduga kuat sebagai pelaku tindak asusila

dan penganiayaan dikabarkan melarikan diri

Page 6: Edisi juni

6 PENDIDIKAN

Kepala SMPN 5 Naringgul Cianjur Ngantor Setahun 3 Kali

Hal tersebut dibenar-kan oleh Hanudin selaku komite sekolah yang mewakili para orang tua murid yang menyekolah-kan di SMPN 5 Naring-gul, menyesalkan atas tindakan kepala sekolah yang selama ini mangkir dari jabatannya selaku kepala sekolah.

“Sedangkan tugas Kepala sekolah (kepsek) ada aturannya, yaitu memimpin dan membina baik ke bawahannya mau-pun para siswa-siswi di internal sekolah. Namun semuanya diabaikan serta sia-sia, sampai sejauh mana sekarang tupoksi selaku Kepsek pemegang amanah anak-anak bangsa yang mengacu pada anggaran dana BOS,”

bebernya.Selain melanggar

aturan PP 53 tahun 2019 tentang disiplin PNS, kata Hanudin, Apipudin juga melanggar aturan UU No 17 Tahun 2003 tentang keuangan Negara serta keluar dari amanah UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan na-sional.

Menurut penelusuran tim Platmerah ke sekolah SMPN 8 Naringgul tern-yata benar adanya. Hal tersebut diperkuat dengan pengakuan salah seorang pengajar berinisian RHM yang sekaligus dipercaya-kan sebagai bendahara di sekolah tersebut. Namun dirinya merasa khawatir ditegUr kepala sekolah bila mengungkapkan

semua keburukan kepala sekolah itu.

“Tolong ya pak jangan bilang kata saya karena ini semua bukan rahasia lagi, melainkan para murid dan orang tua murid be-serta masyarakat setempat sudah saling mengetaui.” ungkapnya ketika ditanya tentang masalah anggaran untuk kegiatan sekolah.

Setelah awak media meyakinkan bahwa ke-benaran harus diungkap deni kebaikan walaupun beresiko, karena lambat laun akan terungkap juga, akhirnya RHM mengung-kapkan apa adanya.

“Saya menerima dana dari kepala sekolah hanya untuk anggaran dana guru honor saja senilai Rp 2 juta rupiah untuk

sejumlah 12 orang berikut penjaga dan lain-lain,” ungkapnya.

Hal senada dikatakan Komar selaku pengawas SMP dari Dinas Pen-didikan kabupaten. Saat dikonfirmasi Plat Merah dirinya membenarkan atas kelalaian kepala selolah SMPN 8 Naring-gul tersebut.

” Beberapa kali sudah saya tekankan dan dan peringati sesuai tupoksi saya selaku pengawas namun saya hampir ke-walahan dan sudah saya laporkan ke kabid SMP bahkan suduh saya lapor-kan ke sekdis Kabupaten Cianjur, adapun sanksi terserah beliau yang di atas,” kata Komar, me-nyeslakan atas pelangga-ran yang dilakukan oleh oknum kepala sekolah SMPN 5 Naringgul.

Menurut data yang dihimpun Platmerah menunjukkan bahwa jumlah siswa-siswi SMPN 8 Naringgul sebanyak 146 orang. Jika semua setiap siswa menerima dana BOS

sebesar Rp 720.000/siswa/pertahun keseluruhan Rp 105.120.000,- dibagi 4x pencairan = Rp 26.280.000. Jadi jumlah pencairan itu menurut bendahara yang direalisasikan ke-pada guru honor berikut kegiatan ekstra kurikuler (eskul) serta Pramuka dan lain-lain, senilai antara Rp 6.000.000 atau Rp 7.000.000. Disinyalir dana Bos yang dipegang kepala sekolah sisanya Rp 20.280.000 belum tere-alisasi, karena menurut RHM (bendahara) hanya antara Rp 6jt s/d Rp 7 jt/pencairan untuk honor 3 bln pula.

Bahkan menurut dia setelah pembayaran 3 bulan ke belakang dan 3 bulan ke depannya

pihak bendahara untuk oprasional ke depan mencari hutangan terlebih dahulu kesimpulannya “TUTUP LOBANG GALI LOBANG”.

Sementara itu, Cecep Purkon salah satu LSM di Cianjur selatan menga-takan, Apipudin (kepala sekolah, red) pernah menantang dan pasang badan sambil berkata, “Saya tidak takut dengan wartawan siapapun yang mau konfirmasi atau atau memberitakan, silahkan saya tidak takut,”k ata oknum kepala sekolah SMPN 5 Naringgul itu. (Yanto/Lins)

Plat Merah | Cianjur – Apipudin (45) warga kecama-tan Takokak Kabupaten Cianjur, sebagai sorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang juga menjabat kepala sekolah SMPN 5 Naringgul diduga melalaikan tugasnya, karena dalam setahun rata-rata hanya tiga hari hadir ke tempat tugasnya.

Gemar Makan Ikan Bantu Kecerdasan Anak

Plat Merah | KUALATUNGKAL – Hj. Yusniana berharap pengukuhan Fo-rum Peningkatan Konsumsi Ikan (Fori-kan) Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Kamis (08/05), dapat berjalan dengan baik sampai ke pelosok desa.

“Forikan kabupaten/kota diharap-kan nanti langsung kecamatan dan desa supaya anak-anak gemar makan ikan dan cerdas,” kata Hj.Yusniana.

Meneruskan kegiatan yang bertujuan meningkatkan konsumsi ikan merupa-kan tanggung jawab sosial yang dilak-sanakan penuh keikhlasan untuk men-ingkatkan gizi

masyarakat,”Asupan gizi sangat penting dari usia kehamilan, ikan men-gandung protein tinggi dan bagus un-tuk perkembangan otak,” lanjut Ketua Umum Forikan Provinsi Jambi.

Sebagai mitra pemerintah dalam mendorong masyarakat untuk meng-konsumsi ikan yang sehat dan bergizi menjadi perhatian pemerintah sesuai dengan Kepres Nomor 3 tahun 2014 yang menetapkan tanggal 21 November sebagai Hari Ikan Nasional.

Sementara Sekda Tanjabbar H. Muklis,M.Si., menyampaikan produksi ikan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat pada tahun 2013 sebanyak 26873,15 ton dengan 13 jenis ikan dan udang dengan

jumlah penduduk 278.741 jiwa, yang di-akui Sekda

konsumsi ikan pada tahun 2013 be-lum mencapai target provinsi maupun nasional, “Tahun 2013 konsumsi ikan 31,88 Kg/kapita/tahun yang masih dibawah target provinsi 33,58 Kg/Ka-pita/Tahun maupun nasional 34,9 Kg/Kapita/Tahun,” ujar Sekda.

Namun, Sekda berkeyakinan Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) mampu menembus semua lapisan masyarakat akan pentingnya konsumsi ikan,”Adanya forikan konsumsi makan ikan dapat meningkat dan menem-bus semua lapisan masyarakat,” harap Sekda. Sedangkan Kadis Kelautan dan Perikanan Provinsi Jambi H. Saifudin menyampaikan Forikan sangat tepat bagi Provinsi Jambi yang telah ditetap-kan secara nasional sebagai tempat in-dustrilisasi perikanan,”Jambi secara na-sional sudah ditetapkan sebagai tempat industrilisasi perikanan,” kata H. Saifu-din.

Pengukuhan Forikan berlangsung di Ruang Pertemuan Kantor Bupati Tan-jabbar dengan Ketua Umum Esrita Us-man Ermulan Ketua Harian H. M. Hu-saini, ME Wakil Ketua Diana Hastanti Katamso, SKM Hj. Umi Kalsum Muklis, SPt. (Gazali)

Pencairan Tunjangan Sertifikasi Guru Tidak Sesuai Harapan

Plat Merah | Proboling-go, Jawa timur - Setelah sekian lama menunggu, Rabu 21 Mei kemarin, pencairan tunjangan ser-tifikasi para guru terjadi di bank rakyat indonesia kota Probolinggo. Namun di balik suasan gembiara pencairan tersebut terselip kisah pilu para “omar bakrie,” tersebut.

Beberapa guru TK swas-ta berkomentar jika pen-cairan tunjangan sertifikasi tersebut banyak yang masih menunggak beberapa bulan untuk periode tahun 2013, periode tahun 2012 dan ta-hun 2011. diduga juga ada banyak guru lingkungan

PNS yang tidak di bayar penuh 12 bulan beberapa tahun ini.

Ada juga yang tidak sesuai dengan SK impasing yang sudah di terima 5 ta-hun lebih yang lalu. Sedan-gkan yang baru lulus PLPG sertifikasi untuk periode baru tahun 2014 ternyata sudah di sesuaikan den-gan SK impasing meski semuanya belum menda-patkan dan tidak tau sep-erti apa bentuk SK impas-ing itu. Bahkan ada yang mengembalikan kelebihan pembayaran tunjangan sertifikasi pada tahun yang lalu.

Sementara keluhan juga

di sampaikan oleh bebera-pa guru SMP yang masih menuntut sisa kekurangan pembayaran sebanyak 3-4 bulan pada tahun 2012 ke-marin. Di jelaskan jika se-banyak 150 guru PNS di lingkungan SMP se-kota probolinggo hingga kini masih belum menerima sisa kekurangan pembayran tunjangan sertifikasi pada tahun 2012 kemarin. Mere-ka sudah meminta jawaban dari diknas kota proboling-go atas perihal tersebut.

Dan jawaban yang mere-ka terima adalah diknas kota sudah mengirimkan semua data semua calon penerima tunjangan serti-fikasi pada tahun tersebut namun dari pihak pemer-intah pusat mengirimkan data kepada diknas kota probolinggo yang ternyata tidak sesuai dengan kead-aan awal. Sehingga terjadi kekurangan pembayaran terhadap guru SMP terse-but. Namun pihak diknas kota probolinggo tidak tinggal diam dan kembali mengirim data kekurangan pembayaran tersebut ke ke-mendiknas lagi. (ag)

Page 7: Edisi juni

7 PENDIDIKAN

Baru Lulus UN, Sepasang Pelajar SMA “Indehoy” di

Kamar Kontrakan

Dua oramg pelajar muda-mudi berinisial WM, pelajar SMAN 3 yang baru lulus UN bersama seorang pelajar per-empuan NA (17), warga Kua-la Tungkal. Menurut ketua RT, Sailan, keberadaan sepa-sang kekasih ini memang su-dah diintai warga.

“Malam itu sekitar pukul 23.30 WIB, sepasang kekasih ini masuk kedalam rumah kontrakan, namun hingga menjelang pagi tidak kelu-ar-keluar. Akhirnya warga bersama-sama menggerebek sepasang kekasih ini, namun tidak dibukakan pintu,” kata Sailan, Selasa (20/05).

Karena tidak dibukakan pintu, akhirnya warga me-manggil Murjani pemilik kontrakan untuk membuka pintu dengan kunci duplikat. Setelah pintu terbuka warga langsung menggeledah kon-trakan, namun pelaku men-

Pramuka Wadah Pembangunan Kerakter

Plat Merah │ Sarolangun - Pramuka adalah organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Proses pendidi-kan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan prinsip

dasar Kepramukaan dan me-tode Kepramukaan sasarannya berujung pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur.

Hal itu disampaikan oleh In-struktur (Pamong saka) saat mel-antik Dewan Saka di aula MAN Sarolangun beberapa waktu yang lalu. Diharapkan dukun-

gan Dewan Pimpinan Provinsi untuk lebih memperhatikan baik secara moril maupun ma-teril agar re-generasi pemangku jabatan untuk bisa diperhatikan sehingga program dan kegia-tan pramuka Saka Bayangkara dibawah naungan Polres Sarol-angun dan dibawah bimbingan Kasat Bimas itu tetap terus ber-jalan dan tidak mati suri. Sebab Pramuka salah satu wadah

dalam membangun Kerakter anak dan harus di perhatikan oleh berbagai pihak termasuk Pemerintah.

Kepada Platmerahnews.co.id, Achmad Fuady, Instruktur (Pa-mong saka) Saka Bayangkara Kabupaten Sarolangun men-yapaikan harapannya demi ke-

majuan Saka bayangkara untuk kedepannya dengan harapan agar Para dewan Pimpinan Pra-muka Provinsi untuk lebih mem-perhatikan pengurus di daerah agar kegiatan terus berjalan,

“ Harapan saya agar pen-gurus yang baru untuk terus semangat serta melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.Dan kepada Dewan Pimpinan Pramuka Provinsi agar lebih me-perhatikan pengurus didaerah. Agar kegiatan pramuka tidak mati suri serta tetap terus berja-lan seperti biasanya.Dukungan secara moril maupun materil dalm kegiatan yang ada di Pra-muka daerah agar tetap berjalan seperti yang diharapkan “. Un-gkap Achmad Fuady, instruk-tur Pamong saka bayangkara di bawah naungan Polres Sarolan-gun itu.

Kegiatan Pramuka dapat membentuk karakter yang disi-plin serta bertanggung jawab diajarkan bagaimana meman-faatkan waktu saat mengemban suatu tugas. Pemembentukan sebuah karakter dengan disiplin. Melatih kemandirian merupa-kan hal wajib yang harus dimi-liki setiap individu.

“ Meskipun itu masih meru-pakan aturan, maka jika kita melakukan kegiatan mandiri itu secara terus-menerus maka kita akan terbiasa melakukan suatu hal dengan cara mandiri tanpa mem beratkan orang lain“. Im-buh Instruktur bayangkara Pol-res Sarolangun. (Nal)

yangkal dan mengatakan hanya dia sendiri. Warga tidak begitu saja percaya, setelah digeledah akhirnya sang gadis (NA), ditemu-kan bersembunyi diatas Dek (plafon) rumah. Saat itu juga sepasang kekasih tersebut digelandang ke rumah ketua RT, Sailan.

Belakangan diketehui pelajar pria ini berasal dari Sungai Gebar, Kuala Betara. Ia mengontrak kamar terse-but tiga bulan menjelang UN. Nerdasarkan Kesepekatan warga, sepasang kekasih ini, harus “cuci kampung” den-gan biaya Rp 2 juta, dan akan dilaksanakan pada Jumat (23/5) atas persetujuan kedua orang tua masing masing. Se-lajutnya sepasang kekasih ini diserahkan warga ke orang tuanya masing-masing.(Gazali)

Plat Merah | Kuala Tungkal, Jambi – Sepasang muda-mudi yang baru lulus Ujian Nasional (UN) di-duga sedang Indehoy (mesum, red) digrebek warga sekitar, lantaran kedapatan berduaan di kamar kotra-kan sejak malam hingga menjelang pagi. Pristiwa me-malukan ini terjadi di Parit Lapis, kelurahan Patunas, kec. Tungkal Ilir, Kab. Tanjung jabung Barat.

Himbauan FKPT Jawa Barat Diberitahukan kepada semua pihak Instansi Pemerintah/Kepolisian/TNI/Swasta, se-

hubungan dengan adanya oknum yang mengaku/mengatasnamakan:• Mengaku anggota Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Provinsi (FKPT)

Jawa Barat• Mengaku anggota Satuan Tugas (Satgas) atau Jaringan FKPT di kota/Kabupaten

se Jawa Barat• Mengaku anggota Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Pusat

Dengan menyalahgunakan wewenang, dengan cara meminta atau memungut uang dengan dalih perekrutan, kompensasi, maupun sumbangan dan lain-lain, agar koor-dinasi langsung dengan FKPT Provinsi Jawa Barat ke alamat: Jalan Sumedang No. 4 Bandung. HP: 082115335030 (Ketua FKPT Jawa Barat)

Sekian dan terima kasih. Tertanda

Ketua FKPT Jawa BaratR. Hendra Mulyana, SH

Page 8: Edisi juni

8 NUSANTARA

Gubernur Sumsel Jelaskan 10 Soal

Raperda

Plat Merah | PALEMBANG – Gubernur Sumatera Selatan H Alex Noerdin jelasakan 10 Rancangan Pera-turan Daerah (Raperda) Pemprov Sumsel Senin (19/08) di Ruang Rapat Paripurna DPRD Provinsi Sumsel. Rapat Paripurna ini dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Provinsi Sumsel Wasista Bambang Utoyo.

Raperda itu antara lain Pemberian Insentif dan Pemberian kemudahan penanaman modal, Retribusi perpanjangan izin memperkerjakan tenaga kerja, Tertib muatan kendaraan angkutan barang, Tentang Organisasi dan tata kerja Dinas daerah Provinsi Sum-sel, Pengikatan dana anggaran pelaksanaan pemban-gunan pekerjaan tahun jamak, Rencana pembangunan jangka menengah tahun 2013-2018, tentang bantuan hukum cuma-cuma, Perlindungan dan pelayanan kesejahteraan sosial bagi penyandang Disabilitas, ten-tang Retribusi jasa usaha dan Raperda tentang Organ-isasi dan tata kerja Sekretariat daerah dan sekretariat DPRD Provinsi Sumsel.

Penyampaian Nota penjelasannya ini merupakan bagian dari rangkaian Pembentukan Peraturan Daerah Provinsi Sumsel yang selanjutnya akan dibahas untuk nantinya mendapatkan persetujuan bersama antara Pemerintah Provinsi Sumsel dan DPRD Provinsi Sum-sel sesuai dengan peraturan perundanga-undangan yang berlaku.

Ketua DPRD Provinsi Sumsel Wasista Bambang Utoyo mengatakan, selanjutnya Nota penjelasan dari Gubernur Sumsel ini akan dibahas dan disampaikan pemikiran dan tanggapan oleh para anggota dewan dalam bentuk pemandangan umum fraksi-fraksi mel-alui Rapat Paripurna tingkat lanjutan.[]rel.SR

DOB Garut Selatan Ditetapkan Pertengahan 2014

Garut – Ketua Dewan Penasehat Presidium Garut Selatan (Garsel) Suryaman Anang Suatma optimistis pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Kabupaten Garut Selatan ditetapkan pada pertengahan 2014.

Hal itu menyusul rekomendasi Dewan Per-wakilan Daerah (DPD) melalui Rapat Paripurna DPD di Gedung Nu-santara V MPR/DPD Jakarta pada 14 Mei 2014 lalu agar pembentukan DOB Kabupaten Garut Selatan terpisah dari Kabupaten Garut segera ditetapkan dan disahkan DPR.

“Rekomendasi DPD ini kan selanjutnya dibahas Komisi 2 DPR RI melalui Panja (Panitia Kerja), baik Panja Papua maupun Panja Non Papua. Seusai reses masa sidang terakhir, soal DOB ini dibahas DPR, dan sesuai Tatib (tata tertib), biasanya pem-bahasan tak lebih dari sebulan. Jadi, Insya Allah UU DOB Garut Selatan ditetapkan pertengahan 2014 ini,” kata Sury-aman saat berlangsung Silaturrahim Presidium Garsel dengan sejumlah wartawan di lingkungan Gedung DPRD Garut Jalan Patriot, Jum’at

(16/5/14).Kini, sambung dia,

persoalan DOB Kabupaten Garut Selatan menjadi tanggung jawab Pemkab Garut selaku pemerin-tah induk. Karenanya, saat ini mendesak disu-sun manajemen transisi untuk menyikapi masa transisi pemerintahan DOB Kabupaten Garut Selatan pascapemekaran dari kabupaten induk, Kabupaten Garut. Antara lain meliputi penyusu-nan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Rencana

Detail Tata Ruang (RDTR), inventarisasi struktur dan kebutuhan Organisasi Per-angkat Daerah (OPD).

Juga, pengisian per-sonel, pengisian keang-gotaan DPRD, penyusu-nan APBD, pemberian hibah dari daerah induk dan pemberian bantuan dari provinsi, peminda-han personel, pengalihan aset, pembiayaan dan dokumen, serta dukungan bantuan teknis infrastruk-tur penguatan investasi daerah.

“Manajemen transisi ini

harus dipersiapkan lebih awal agar saat DOB Garsel dibentuk, sudah ada pedoman yang dapat lang-sung diimplementasikan. Karenanya, untuk penyu-sunan manajemen transisi ini, kita akan koordinasi dengan Pemkab Garut selaku kabupaten induk,” tutur Suryaman.

Hal itu sesuai pasal 24 PP 78/2007 tentang Tata Cara Pembentukan Penghapusan dan Peng-gabungan Daerah, bahwa pemerintah melakukan pembinaan melalui fasili-tasi terhadap daerah oto-nom baru sejak peresmian daerah dan pelantikan pejabat kepala daerah. Sehingga bila pemerintah lalai memfasilitasi sama halnya melanggar UU, termasuk soal pembiayaan yang seluruhnya menjadi tanggung jawab pemer-intah.

Dalam manajemen transisi itu pula, tegas Suryaman, akan terukur potensi Pemasukan Asli Daerah (PAD) DOB Kabu-paten Garut Selatan.

“Makanya keliru sekali jika mengukur DOB dari kondisi eksisting PAD yang ada sekarang. Apalagi, soal PAD itu tak menjadi indikator pra-syarat pemekaran daerah,” tegasnya. **

Pencegahan terorisme Melalui Pendekatan Kearifan Budaya Lokal

Plat Merah | Cianjur, Jawa Barat - Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Jawa Barat men-gadakan acara pendekatan budaya lokal di desa Wan-gunjaya kecamatan Argabinta Cianjur, Senin (5/5). “Acara tersebut dihadiri Bupati Cianjur dan sekaligus memberi kata sambutan kepada hadirin di forum,” tandas ketua (fkpt) Jawa Barat Hendra Mulyana, SH.

Tidak berselang lama Bupati Cianjur H.Tjetjep Muctar Soleh memberi kata sambutan yang dibacakan oleh Kepala Kesbang Cianjur di hadapan peserta hadirin. “Berkenaan dengan itu, saya mengucapkan terimakasih kepada jajaran forum koordinasi pencegahan teroris (FKPT) atas keikhla-

san serta semangat lillahita’ala untuk melaksana-kan kegiatan ini. Disertai harapan, kiranya akan dapat mewujudkan dan meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa,” papar Bupati.

Dikatakannya, dewasa ini kita dihadapkan den-gan berbagai masalah. Itu adalah adanya penilaian terhadap segolongan umat atau masyarakat yang negatif, karena setitik tindakan tidak terpuji baik dipandang dari sisi kemanusiaan maupun secara etika dan moral yang tidak disadari telah mence-markan umat secara keseluruhan. “Untuk itu, tidak berlebihan kiranya jika kita melakukan refleksi ten-tang tata kehidupan yang mengantarkan kita kepa-da kebahagiaan dunia dan akhirat,” ujarnya.

“Kita memaklumi, islam sebagai agama damai yang menuntun umatnya menuju jalan keselama-

tan dunia dan akhirat mengalami berbagai pembelokan pe-mikiran dari sebagian penganutnya yang menumbuhkan berbagai aliran dalam agama islam, baik yang terselubung maupun radikal frontal,” tambahnya.

Menurutnya, perilaku demikian sejauh tidak meresah-kan masyarakat masih dapat kita toleransi, sebab pada dasarnya dalam menjalankan agama atau keyakinan, se-tiap warga negara Indonesia dilindungi oleh udang-udang sehingga merupakan hak azasi dalam menjalankannya.

Bupati juga menyampaikan, tindakan terorime yang mengatasnamakann keyakinan suatu agama khususnya is-

lam, merupakan tindakan segelintir insan yang memahami islam dengan cara yang tidak sesuai dengan ajaran islam sesungguhnya. Terorisme tidak dapat diterima oleh ke-manusiaan, bahkan oleh agama apapun. Hal ini tentu saja merupakan fitnah yang menguji kesabaran umat islam se-cara keseluruhan. Jikapun terorisme dimaksudkan untuk berjihad, kata dia, sesungguhnya dalam memperjuangkan agama umat islam memiliki teladan yakni pribadi rasu-lullah muhammad saw, diantaranya ketika dalam kead-aan perang pun rasulullah saw menjungjung etika dengan melarang melukai golongan masyarakat tertentu, seperti kaum wanita, anak-anak, lanjut usia ,bahkan para petani yang tengah bekerja.

“Terorisme, apapun alasannya hanya menunai ken-gerian dan kegentaran masyarakat untuk beraktivitas, se-hingga merusak tatanan kehidupan. Untuk itu, marilah kita jadikan momentum pada hari ini untuk merumuskan resolusi dalam rangka membangun dan memperbaiki citra umat islam sejati,” tandasnya.

Bupati Tjetjep Muchtar Soleh juga berpesan untuk men-jadikan forum ini sebagai salah satu langkah memotivasi masyarakat guna mencegah tindakan terorisme melaui pendekatan kearifan budaya lokal Jawa Barat, serta melalui pendekatan pengamalan akhlakul karimah.

“kita upayakan kabupaten cianjur yang dikenal sebagai kota santri, representasi dari komunitas umat islam yang rahmatan lil alamin,” ungkapnya.(Ependi BP/Pur/PM)

Persoalan DOB Kabupaten Garut Selatan menjadi tanggung jawab Pemkab Garut selaku pemerintah

induk.

Page 9: Edisi juni

9 NUSANTARA

TMMD Ke-92 KODIM 0619 Purwakarta Disambut Antusias Warga

Plat Merah | Purwakarta – Program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang diusung TNI ini tidak beda dengan pada jaman pemerintahan Orde Baru yaitu ABRI Masuk Desa (AMD), han-ya beda nama saja. Hal itu disampaikan Kapten Lukman, Kasi Teritorial (KASITER ) KODIM 0619 saat ditemui wartawan di ruang kerjanya.

“TMMD ini merupakan TMMD yang ke 92 Tahun 2014, yang nantinya TNI bersama rakyat akan membangun infrastruktur ja-lan desa Cimahi Kecamatan Campaka Ka-bupaten Purwakarta yang panjangnya 2230 meter,” paparnya .

Selain membuat Imfrastruktur jalan, kata Lukman, kegiatan TMMDI ini juga akan membangun MCK dan Musholla yang tempatnya di RT 013/05 Kampung Haurngambang, Desa Cimahi, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta.

Sementara itu Kepala Bidang (KABID) Dinas Bina Marga Kabupaten Purwakarta, Kokon, mengatakan, “Kami sebagai pihak Bina Marga dalam menyikapi Program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) hanya mendampingi. Suatu saat barangkali dibutuhkan di lapangan. Jadi karena programnya program TNI, jadi se-mua mekanismenya diatur oleh TNI. Un-tuk pendanaan dikeluarkan dari APBD Pemkab Purwakarta,” kata Kokon.

Menurut beberapa warga warga masyarakat Kampung Cikempung, Kam-

pung Haurngambang dan Kampung Ci-jati, Desa Cimahi, saat ditemui wartawan menyambut positif pada kegiatan TMMD di daerahnya tersebut.

“Saya sebagai Warga masyarakat Mera-sakan senang hati dengan adanya Program TMMD ini. Karena dengan adanya TMMD ini, jalan desa kami bisa bagus, yang sela-ma ini desa kami terisolir. Kami berharap mudah-mudahan desa kami ada perkem-bangan terutama di bidang Pendidikan,” pungkasnya, dengan senyum gembira. (Rakiwan)

Plat Merah | Bandung, Jabar - Pu-sat Pendidikan Komando Pasukan Khusus (KOPASSUS) mengadakan acara pisah sambutperwira me-nengah di aula Gedung Sudirman, tepatnya di Markas Batujajar, Ka-bupaten Bandung Barat, Senin (26/05/2014).

Dalam sambutannya Danpusdik-passus Kolonel Inf. Iwan Setiawan saat melepas 7 perwira menengah mengucapkan selamat menjalan-kan tugas di luar Pusdikpasussus, dan juga perwira yang baru selamat menjalankan tugas di Pusdikpassus. “Bersama Rakyat TNI kuat,“ kata Iwan.

Lebih lanjut kepada perwira Iwan menambahkan agar selalu menjaga korp-nya sebagai pasukan inti di tanah air Indonesia. “kepada selu-ruh prajurit kopassus selalu menja-ga korps komando. Sebab komando pasukan khusus adalah pasukan inti, maka itu seluruh prajurit siap

untuk mejaga teritorial bumi nusanta-ra Indonesia,” paparnya.

Hadir dalam acara tersebut Mus-pida dan muspika maupun tokoh masyarakat di lingkungan Band-ung Barat, juga Kapolres Bandung AKBP Jamludin dan Kapolres Cimahi AKBP Erwin Kurniawan, serta tokoh masyarakat, Dadang.

“Yang jelas prajurit kopasus tak-kan pernah berheti berlatih untuk mempertajam kemampuan pasukan komando tempur untuk menjaga keu-tuhan bangsa dan tanah air kita ini, te-masuk pembinaan jiwa satria. Artinya, tanggungjawab di dalam maupun di luar dan menjaga kehormatan Korp Kopassus. Terkait masalah di luar mar-kas, Pusdikpassus selalu mengadakan Bhakti sosial setiap hari sabtu dan juga Pusdikpassus siap bekerjasama den-gan elemen masyarakat untuk men-gadakan bhakti sosial,” ungkap Iwan. (Ependi BP/PUR/PM)

Banyak Target Tak Tercapai Kinerja Pemkab Sumedang Dinilai Tak Jelas

Sumedang - DPRD Sumedang meminta pem-kab untuk selalu melapor-kan tugas pembantuan dari pemerintah provinsi atau pusat agar kinerja pemkab pertahunnya bisa dengan jelas terukur dan tercapai.

Selama ini, dewan sulit mengawasi adanya tugas pembantuan tersebut karena selain pemkab tak melaporkan, tugas tersebut dilimpahkan saat anggaran berjalan.

“Kinerja pemkab jadi tidak jelas setiap tahunnya karena kami menemukan target yang tidak terca-pai dengan alasan sudah terakomodasi oleh tugas pembantuan,” kata Ketua Pansus LKPj DPRD Sumed-ang Atang Setiawan, Kamis (22/5/2014).

Menurut Atang, meski menyisakan keuangan daerah namun ketidak-tercapaian target kerja merupakan hal buruk bagi pemerintah. Selain itu, hal ini pertanda pemkab tak bisa berkoordinasi baik dengan pemerinta-han lainnya.

“Jadi kalau sudah terukur atau diketahui ada tugas pembantuan pada urusan ter-tentu, maka rencana kerja di dinas tersebut harus diubah agar kas daerah tetap terser-ap optimal dan bermanfaat,” kata Atang.

Dari 26 urusan wajib dan 8 urusan pilihan yang diker-jakan pemkab, setengahnya

tidak mencapai target dengan alasan adanya tugas pemban-tuan.

Namun, yang lebih disay-angkan, pemkab pun tidak merangkum jumlah besaran penerimaan anggaran tugas pembantuan secara keselu-

ruhan yang diterima oleh pemkab. LKPj tahun lalu juga tidak menyajikan data ini.

“Jadi, ternyata dalam proses dari mulai perenca-naan sampai dengan pelak-sanaan tugas pembantuan,

Pisah Sambut Perwira Menengah Pusdikpassus Batujajar

pemkab tidak melaporkan kepada DPRD sehingga kami mengalami kesulitan dalam pengawasannya,” kata Atang.

Atang menjelaskan, kegiatan-kegiatan yang sumber dananya dari tugas pembantuan ini tidak menggambarkan output yang jelas apalagi kalau dikaitkan dengan target capaian kinerja RPJMD.

Selain itu, jika suatu urusan atau program sudah dapat terwakili dengan dana atau program tugas pembantuan, program yang didanai dari kabupaten harus secepatnya dihapus.

“Dengan begitu akan ada efisiensi dana yang bisa di-alokasikan untuk kegiatan lain,” pungkasnya. (*Rus/Jef)

Page 10: Edisi juni

10 NUSANTARA

Brigadir Wawan Masih Berjualan B a s o

Plat Merah | Garut - Brigadir Wawan Mulyana, anggota Polsek Tarogong, Polres Garut hingga saat ini masih merasakan pahitnya kehidupan yang ia jalani. Hal ini karena penderitaan anak semata wayangnya yang mengidap kelenjar tiroid hingga saat ini masih belum sembuh juga. Sehingga, untuk tetap bertahan dalam kondisi normal, layaknya anak-anak lainnya harus berobat jalan setiap saat.

“Saya kebingunan untuk membiayai pengobatan anak saya dengan penghasilan yang tidak mencukupi,” kata Wawan saat dihubungi Plat Merah melelui phonselnya, Selasa (27/5).

Masih menurut Wawan, yang hanya berpangkat bintara di ke-polisian dirinya mengaku sangat berat menanggung beban biaya pengobatan anaknya tersebut yang setiap bulan mencapai Rp 3 juta. Belum lagi biaya-biaya hidup lainnya yang sangat mendesak.

“Maka dari itu, selesai tugas saya jualan baso membantu istri,” keluhnya.

Namun, kata dia, penderitaan yang ia rasakan tak membuatnya putus asa. Kendati terasa pahit dan berat beban yang ditanggungnya, demi kesembuhan anaknya akan ia jalani dengan tabah dan sabar.

“Dirasa-rasa sungguh pahit meghadapi kehidu-pan ini. Tapi walaupun pahit, semua ini harus saya tanggung demi kesembuhan dan nyawa anak saya”. Tandasnya. (Joe-PM)

Tanggapan Kapolres Garut Soal Brigadir Wawan Berjualan Baso Plat Merah | Garut - Terkait

pemberitaan Plat Merah online beberapa waktu lalu yang ber-judul “Brigadir Wawan Masih Berjualan Baso” mendapat re-spons dari berbagai kalangan. Disaat citra kepolisian terseok-seok oleh ulah beberapa oknum anggota, seperti yang terjadi di Sulawesi selatan beberapa waktu lalu yang melakukan tindakan tidak terpuji, kemunculan Brig-adir Wawan melalui pemberitaan sedikitnya mampu mengangkat nama baik institusi ini.

Hal tersebut diakui Brig-adir Wawan Mulyana, anggota Polsek Tarogong Garut saat di-hubungi tim Plat Merah mela-lui phonselnya. Dengan pember-itaan tersebut, tidak sedikit ia mendapat simpati dari berbagai kalangan termasuk dari Kapolres Garut AKBP Arief Rahman beser-ta isterinya yang diikuti oleh ibu-ibu bhayangkari Polres Garut.

“Bapak Kapolres langsung ngasih (bantuan, red) buat tam-bah-tambah pengobatan. Terus ibu kapolresnya bersama bhay-

angkari Polres Garut jenguk kerumah sambil ngasih 1 paket sembako dan ngasih saran agar saya tetap tabah dan ikhlas,” kata Wawan.

Dikatakan Wawan, mengenai peker-jaannya sebagai anggota Polisi yang juga “nyambil” jualan baso dan nasi goreng di depan rumahnya selepas pulang tu-gasnya, Kapolres Garut tidak merasa ke-beratan. Justru, kata dia, tindakannya bisa mengangkat Citra Polri.

“Silahkan usaha, namun jangan meng-ganggu dinas,” kata Wawan mengikuti ucapan AKBP Arief Rahman, Kapolres Garut.

Selain itu, sambung Wawan, sebelumn-ya Kapolres Bandung AKBP Jamaludin yang juga diikuti istrinya Dhona Jamalu-din bersama ibu-ibu bhayangkari Polres bandung menjenguk anaknya dan mem-berikan bantuan saat akan berobat ke RSU DR Hasan sadikin Bandung.

Sementara itu, simpati terhadap Brig-adir Wawan juga datang dari pembaca di media sosial Facebook, dengan me-

berikan dorongan dan semangat serta doa yang tiada henti untuk ketabahan Wawan dan kesembu-han anaknya. Bahkan, ada salah seorang dokter yang siap untuk membantu pengobatan anak Brigadir Wawan yang menderita kelenjar tiroid.

“walaupun keadaan anak saya begini, insya allah saya akan tetap kuat menghadapi cobaan ini.Dan terus saja saya jalani seperti air mengalir dengan landai,” tandas Wawan.

Sebelumnya, Wawan yang hanya berpangkat bintara di ke-polisian dirinya mengaku san-gat berat menanggung beban biaya pengobatan anaknya yang sudah lama menderita kelenjar tyroid tersebut setiap bulan me-butuhkan biaya mencapai seki-tar Rp 3 juta. Belum lagi biaya-biaya hidup lainnya yang sangat mendesak. (Joe/Lucky-PM)

Polres Garut Gelar Operasi Simpatik 2014

Kasatlantas Polres Garut, AKP ASEP MUSLIHAT M, SH men-gatakan, operasi simpatik 2014 yang digelar ini merupakan lang-kah pihak kepolisian secara un-tuk menekan angka kecelakaan dan kepatuhan para pengendara kendaraan bermotor, dimana proses operasi simpatik 2014 ini

hanya bersifat edukasi.“Tujuan dari operasi simpatik

ini untuk menekan angka ke-celakaan , kita sosialisasikan den-gan memberikan pemahaman aturan, dan kita berikan stiker bertuliskan keselamatan berken-daraan,” kata Kasatlantas, saat ditemui awak media.

Dalam pelaksanaan operasi simpatik Polres Garut, melaku-kan aksi memberikan penghar-gaan dengan memberikan bun-ga, soft drink disertai ucapan terima kasih kepada setiap pen-gendara yang terlihat lengkap sekaligus tertib dalam berlalu lintas di jalan raya (22/5/2014) dengan lokasi kegiatan berada di sepanjang jalan perkotaan dan bunderan simpang lima Tarogong.

“Kita tidak memberikan tin-dakan berupa tilang, melainkan hanya memberikan pemaha-man kepada para pengendara,” tandas Asep Muslihat. (Hilman/Alex)

Platmerah | Garut – Dalam rangka menekan an-gka kecelakaan lalu lintas, Polres Garut menggelar operasi simpatik 2014, mulai Senin 19 Mei hingga 8 Juni 2014 dengan mensosialisasikan keselamatan dalam memakai kendaraan di jalan raya, juga ke-pada masyarakat pejalan kaki.

“ Silahkan usaha, namun jangan mengganggu dinas ....."

Page 11: Edisi juni

11 NUSANTARA

Camat Kadungora Gelar Rapat Tertutup Bagi Wartawan

Plat Merah | Garut – Terkait kisruh yang terjadi di desa Mekarbakti tentang posisi kepala desa Deden Iskandar Rukandi yang saat ini berada di sel Tahanan Jelekong Bandung karena kasus pribadinya, camat Kadungora Yaya Warya bersama anggota BPD Mekarbakti dan pihak BPMPD Garut menggelar rapat tertutup, khususnya bagi wartawan, Jumat (16/05/2014).

Menurut informasi yang diperoleh, rapat tertutup yang digelar di kantor kecamatan Kadungora, kabupaten Garut membahas masalah kepala Desa Mekarbakti supaya mengudur-kan diri karena dinilai tidak menjalankan tugasnya seba-gaimana diatur dalam Perda Garut No.8 tahun 2006. Baca: BPMPD Garut Tidak Respon Ter-hadap Masyarakat Mekarbakti

Rapat tertutup yang diduga penuh muatan politik, sempat membuat ketegangan dengan awak media, karena Yaya Warya sebagai Camat seolah tidak mencerminkan pribadi seorang pejabat publik. Saat wartawan akan meliput kegiatan rapat tersebut, camat dengan arogan melarangnya. Bahkan, sempat menanyakan kartu anggota wartawan dan KTP serta identi-tas lainnya. Padahal, saat itu tim Platmerah yang memang resmi akan meliput datang dengan menggunakan seragam yang dilengkapi dengan identitas kewartawanan.

“Anda darimana? Coba lihat KTA nya. Coba lihat KTP nya? Anda memantau masalah Me-karbakti? Rapat ini tidak boleh diekspos, rapat tertutup,” kata Yaya dengan nada tidak bersa-habat.

Tidak sampai disitu, sikap arogan tersebut ditampilkan seorang Camat di depan banyak orang tak ubahnya seperti seorang penyidik yang sedang mengintrogasi tersangka. Berikut ini penggalan interaksi Camat dengan awak media:

Camat: “Anda asalnya dari-mana?,” tanya Camat

Wartawan:”dari Medan pak,” Jawab wartawan

Camat: “ya sudah tunggu sampai rapat selesai, rapat ini tidak bisa diekspos” kata Camat.

Akhirnya wartawan pun men-inggalkan ruangan rapat dan menunggu di luar.

Setelah rapat selesai, tim Platmerah berusaha untuk melakukan konfirmasi menge-nai hasil rapat tersebut, namun Camat menolaknya. Ia malah mengarahkan wartawan agar menemui Erwin, salah satu Ka-bid di BPMPD Garut yang juga mengikuti rapat tersebut.

Terkait sikap arogan Yaya Warya selaku Camat yang tidak bersahabat dengan awak media, Erwin menyampaikan agar wartawan memakluminya. “Ya memang karakter orang berbeda-beda. Kita harus memaklumi,” kata Erwin. (Joe/Gultom-PM)

Pemadaman Lampu Listrik di Nias Utara Tak

BeraturanPlat Merah | Nias, Sumatera

Utara – Sekitar dua bulan terakh-ir ini, pemadaman lampu listrik sangat meresahkan masyarakat Kabupaten Nias Utara pada khu-susnya bahkan di kepulauan Nias secara keseluruhan.

Akibat dari pemadaman lam-pu listrik tersebut masyarakat mendapat kerugian ratusan juta rupiah dalam bentuk peralatan rumah tangga, alat-alat elektron-ik dan alat kantor dan sebagainya yang berhubungan dengan lis-trik.

Serman budi Telaumbanua penduduk Desa Hiliduruwa, Ke-camatan Sawo, Kabupaten Nias Utara mengatakan kepada Plat-merah bahwa akibat pemadaman lampu listrik tak beraturan ini termasuk TV dan lampu-lampu pijar miliknya sudah terbakar. Di-mana pemadaman lampu listrik tak beraturan ini bisa mencapai tujuh kali dalam sehari, dengan metode satu jam hidup setelah itu padam dua jam (selih berganti), ujarnya.

Bukan hanya itu, lanjutnya, bahwa berpengaruh juga kepada peserta didik, pelajar dan para mahasiswa bila belajar dimalam hari hanya memakai lilin yang penuh dengan asap dimata mere-ka.Disamping itu, pembayaran rekening listrik per bulan mel-oncat, sehingga para pelanggan yang setia sangat resah pelay-

anan pihak PLN yang tidak per-fesional dalam penanganan yang serius, kata Serman budi.

Zebua yang ada di Dinas Gangguan, PT. Persero PLN Cabang Nias kepada Platmerah mengatakan bahwa salah satu penyebab pemadaman lampu karena layang-layang. Dimana hobi masyarakat baru-baru ini bermain layang-layang dan nyangkut dikabel listrik sehingga tidak bisa dilalui oleh arus listrik bahkan kontak. Ditambah lagi kondisi mesin yang sudah 80an, ujarnya, Kamis (22/5/2014).Yason Harefa Sekretaris Lembaga Swa-daya Gerakan Peduli Nias (LSM GPN) mengatakan pihak PLN mengada-ngada alasan. Pimpi-nan PT. Persero PLN Cabang Nias harus bertanggungjawab atas kerugian masyarakat akibat pemadaman lampu listrik tidak beraturan. Soal layang-layang dan kondisi mesin 80an hanya teori pembenaran diri dari pihak PLN, karena semuanya itu telah dibayar oleh masyarakat baik melalui rekening listrik maupun melalui pajak dan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Untuk itu, diminta kepada pihak DPRD Kabupaten Nias Utara untuk membentuk pansus mengaudit kinerja PT. Persero PLN Cabang Nias karena merugi-kan dan meresahkan masyarakat, ujarnya. (yh/pm)

Pembangunan Septic Tank Komunal Kota Pasuruan Tidak Transparan

Plat Merah | Pasuru-an, Jatim - Program pem-bangunan septic tank komunal(WC bersama) yang pelaksanaannya dimulai tanggal 20 Maret 2014 s/d 04 Juni 2014 di dua tempat, yakni di ke-lurahan Petamanan kec.Panggungrejo dan kelu-rahan Wirogunan kec.Bugulrejo, kota Pasuruan diduga tidak tepat sasa-ran. Pasalnya, proyek yang bersumber dari APBD II kota Pasuruan senilai Rp 111.192.000 ini penggunannya tidak transparan.

Menurut keterangan salah satu warga yang tidak mau disebutkan namanya, kepada Plat-merah menyampaikan rasa kecewa dengan program yang tergolong sangatlah tidak transpar-

an ini.“Aslinya saya sendiri

masuk kriteria yang dapat program tersebut, tapi kenyataannya saya tidak dapat. Dengan beribu alasan dan ban-yak yang lebih membu-tuhkan daripada saya,” katanya.

Kenyataannya, kata dia, justru orang lain

yang lebih mampu dari dirinya malah yang dapat jatah. Dan pem-bangunan septitank tersebut, lebih banyak dibangun pada tiap rumah warga, sedang-kan yang pembangunan sistem komunal hanya sebagian saja.

“Padahal program pembangunan septic

tank tersebut komu-nal (bersama). Aneh sekali programnya mas, ” tuturnya, kepada wartawan dengan nada kecewa.

Dugaan penyim-pangan proyek septic tank ini juga disampai-kan oleh salah satu nara sumber yang bisa diper-caya, kepada Platmerah menuturkan program ini asal mulanya yang menggarap dari pihak konsultan pelaksana dari Dinas PU (Pekerjaan Umum). Namun, ber-hubung dalam penger-jaannya terkendala hal di lapangan, akhirnya konsultan pelaksana tersebut mengalihkan program pembangunan tersebut kepada pihak BKM (Badan Keswa-dayaan Masyarakat)

dengan persetujuan Mudi Rawit, kepala ke-lurahan Petamanan.

“Dalam pelaksanaan-nya, semua bahan yang dibutuhkan sama pihak konsultan pelaksana dari PU sudah disediakan semua. Mereka tinggal masang saja, “tuturnya.

Menindaklanjuti keluhan warga tersebut Tim Platmerah berusaha menemui Ir.Dwi Fitri Nurcahyo selaku Kepala Dinas PU Kota Pasuruan untuk melakukan kon-firmasi, namun hingga empat kali mendatangi kantor Dinas PU terse-but yang bersangkutan tidak bisa ditemui.

Ironisnya, pada tang-gal 19 Mei 2014, saat tim mendatangi kan-tor tersebut hanya bisa menemui Fitri dan Deni

selaku karyawan bagian Tata Usaha yang disuga tidak memahami soal undang-undan tentang keterbukaan informasi publik. Dengan nada yang kurang simpatik (kurang menyukai ke-datangan awak media), mereka menuturkan, untuk mendapatkan sebuah data apapun dan siapa saja yang meminta, lembaga maupun badan hukum lain, harus ada surat tertulis dari kepala lembaga atau kepala redaksinya yang harus ditujukan kepada kepala kantor guna untuk izin mendapatkan semua data yang dibutuhkan. “Dan peraturan ini berlaku untuk seluruh intansi pemerintahan di Indonesia mas,” tan-dasnya. (Said, Ali)

Page 12: Edisi juni

12 NUSANTARA

Proyek Sumur Bor Tanjung Api-Api Mubazir dan Diduga sarat Korupsi

Plat Merah │ Palembang – Proyek pembangunan sumur bor yang terletak di Desa Gasing Tanjung Api-Api (TAA) Sumat-era Selatan disoal banyak kalangan. Salah satunya Forum Masyarakat Biasa (FMB). Pasalnya proyek PU Cipta Karya yang berasal dari dana APBD Sumsel tahun 2012 itu dibangun dengan tidak memenuhi syarat. Hal itu disampai-kan oleh Presidium FMB Sukirman (Senin/19/05) di Palembang.

“Kita bukan mencari kambing hitam, tetapi

coba bayangkan proyek itu dibangun diatas lahan pribadi oknum anggota dewan DPRD Sumsel, le-taknya jauh dari permuki-man dan dipagar begitu ra-pat bagaimana masyarakat akan menggunakan? Bu-kankah ini mubazir,” ka-tanya.

Informasi yang diterima wartawan, menyebutkan bahwa proyek itu memang sangat berkesan mubazir dan tidak tepat sasaran. Menurut Jarno. orang yang dipercaya oleh ok-num anggota DPRD Sum-sel Jauhari untuk menjaga

lahan dan kebun tersebut mengatakan, bahwa lahan seluas 10 ha ini memang benar milik Jauhari yang belakangan sudah dijual. Sejak dibangun sumur bor ini belum sekalipun digu-nakan untuk kepentingan masyarakat.

“Benar Pak lahan ini mi-lik Pak Jauhari tetapi kalau tidak salah sudah dijual. Dan sejak dibangun hingga kini tidak pernah difungsi-kan karena mesin nya di-curi orang,” jelasnya.

Disamping itu proyek yang dikerjakan oleh CV Lyzawa Kridya dengan

nilai kontrak hampir 1 Miliar atau tepatnya Rp 896.841.000 ini diduga sarat dengan korupsi. Ka-rena kondisi bangunan tidak sesuai dengan kondi-si bangunan yang ada.

Menurut estimasi FMB bahwa nilai yang wajar un-tuk mengerjakan satu titik sumur bor itu maksimun hanya Rp 100 juta.

“Kondisi bangunan sep-erti ini paling hanya Rp100 juta itu sudah bagus, Nah berarti yang 796.841.000 kemana, kalau tidak dikorupsi?” ungkapnya kesal. (SR)

Dinas Pertanian Kabupaten Merauke Sosialisasi OPTAL

Plat Merah | Merauke Papua – Dalam melak-sanakan program Pemer-intah terkait atas OPTAL melalui Dinas Pertanian Kabupaten Merauke yang wajib disalurkan pada se-luruh warga masyarakat yang beraktifitas sebagai petani, Kepala Dinas Per-tanian yang diwakili oleh Toto Hariyanto S.tp selaku Kepala Bidang (Kabid) pertanian melakukan so-sialisasi di Kampung Kar-tini. Kegiatan ini dilaku-kan untuk memberikan penjelasan terkait Optal yang dihadiri oleh Ketua Gabungan kelompok tani (Gapoktan) dan beberapa warga masyarakat serta para kelompok tani yang ada di Kampung Kartini Distrik Jagebob.

Sosasilisasi ini men-yangkut soal tata cara

mulai dari cara memba-jak, memupuk dan mera-wat tanaman harus betul-betul yang baik. Untuk itu wilayah Distrik Jag-ebob yang mayoritas pen-duduknya bercocok tanam disarankan oleh Toto su-paya pertanian yang sela-ma ini dikerjakanya harus baik dan benar supaya bisa mencapai hasil tanamanya yang terbaik serta bisa dibuat contoh oleh para petani-petani yang ada di wilayah Kabupaten Mer-auke.

Lebih lanjut Toto mene-gaskan pada Ketua Gapok-tan supaya himbauan ini disalurkan dengan benar, jangan sampai ada yang tertinggal setiap mem-berikan perihal program pemerintah ini kepada warga masyarakat yang mata pencahariannya seba-

gai petani.“Dengan demikian

kalau kita bersama-sama dalam setiap melaksana-kan amanah dan himbauan dari Pemerintah ini harus dilaksanakan dengan be-nar dan baik,” ujar Toto.

Kapada Platmera Toto menyampaika rasa opti-mis dalam melaksanakan program Optal ini, karena disamping untuk mem-bantu para petani juga su-dah terbukti banyak para petani lain sukses dalam menikmati hasil panennya.

“Harapan kami terha-dap seluruh warga Distrik Jagebob supaya Optal yang diperuntukan pada kaum tani yang berada di wilayah Distrik Jagebob bisa meng-hasilkan tanaman serta panen yang maksimal baik dan bagus,” tandasnya.(Sutikno/Hairulla)

5 Hektar Tambak Pemkot Probolinggo Hasilkan Rp 2 Juta Pertahun ?

Menurutnya, minimnya pendapatan pihaknya dari pihak ketiga (penyewa tambak) tersebut dikarena-kan beberapa hal. Seperti perkembangan udang atau ikan tidak sesuai dengan perkiraan awal meski bibit udang yang disebar sangat bagus. Namun disebabkan oleh kualitas air tambak

yang tidak seterusnya bagus, akibat hujan yang terus menerus ataupun cuaca yang terlalu panas sehingga mempu meng-hambat perkembangan bibit udang.

Faktor pendukung yang lain mengenai minimnya pendapatan dari penyewa tambak pemkot adalah

harga jual di pasaran umum yang tidak menguntung-kan pemelihara tambak udang maupun ikan.

Dua hal terse-but merupakan faktor-faktor utama penyebab terjadinya penurunan hasil jual panen dari para petambak udang maupun ikan. Selain harga pakan maupun biaya pemeliharaan

yang mulai terasakan mahalnya, bersaing juga dengan pangsa pasar yang mulai di banjiri dari para pesaing. Namun upah para pekerja yang berada di kawasan tambak masih bisa di kendalikan dengan baik.

Sementara ini pemasu-kan pendapatan dari pihak ketiga penyewa tambak milik pemkot sebesar Rp 2 juta pertahunnya setelah dipotong biaya pemeli-haraan seluruh kawasan tambak tersebut. (ag)

Plat Merah | Probolinggo, Jawa Timur – Pemkot Probolinggo memiliki tambak olahan untuk udang dan ikan bandeng seluas 5 hektar di tepi pantai sebelah timur pelabuhan tanjung tembaga. Menurut keterangan dari kepala dinas perikanan dan kelautan kota Probolinggo, Didik Sudiknyo, tambak tersebut sementara ini disewakan kepada beberapa pihak ketiga.

Page 13: Edisi juni

13 NUSANTARA

KAI Palembang Tuntut Kesamaan Hak

Plat Merah- PALEM-BANG - Sejumlah anggota Konggres Advokad (KAI) Indonesia Palembang mendatangi kantor Pen-gadilan Tinggi Indo-nesia (PTI) Palembang Kamis (22/5). Mereka melakukan aksi unjuk rasa atas ketidakadilan yang meraka terima. Ketidakadilan itu antara lain soal sumpah jabatan advokad sebagi anggota baru. Pasalnya KAI telah berulang-ulang mengaju-kan agenda penyumpahan kepada Pengadilan Tinggi Palembang, namun sudah lima tahun dari pengajuan pihak PTI Palembang belum juga mengagenda-kan atau melakukan pelantikan. Mereka juga mengeluhkan dimana organesasi lain seperti Perhimpunan Advocad Indonesia (Peradi) dengan mudahnya dilayani.

“Kami disini menuntut kesamaan hak, bahwa kami juga lembaga yang dilindungi Undang-undang. Apa salah kami sebagai pengacara dan anggota KAI?” ungkap Alex Effendi SH, salah satu anggota KAI yang ikut berunjukrasa.

Hal yang sama juga

disampaikan oleh Muham-mad Budiman SH, Ketua LBH PPM Sumsel, yang mengeluhkan kebijakan Ketua Pengadilan Tinggi Palembang yang dianggap diskriminatif. Kekecewaan itu menurut Budiman bahwa sebelumnya tidak ada masalah antara KAI dengan PTI Palembang.

“Kami juga heran sejak PTI Palembang dipimpin oleh Pak Daming sep-erti ada jedah antara KAI,Peradi dan PTI. Pada-hal sebelumnya tidak ada persoalan.

Sementara Kepala Pen-gadilan Tinggi Palembang Dr Daming Sanusi SH MHum kepada wartawan mengatakan bahwa soal

aksi yang dilakukan oleh KAI adalah wajar dan lumrah.

“Ya itu soal biasa namanya juga unjuk rasa pasti mereka merasa ada yang tidak pas. Namun saya yakin mereka orang-orang intel dan cerdas pasti tidak akan melaku-kan hal-hal yang melang-gar hukum.”katanya.

Diperoleh informasi bahwa aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh KAI Sumsel ini terkait dengan kebijakan PT Sumsel yang tidak adil, dimana PTI Palembang besok (Jumat, 23/05) akan melantik dan mengambil sumpah advo-cad baru yang tergabung dalam Peradi. []SR

7 SKPD di Nias Belum Mempertanggungjawabkan

APBD 2010Plat Merah |

Nias, Sumatera Utara – Masih ada 7 (tujuh) lagi SKPD di Kabupaten Nias Utara belum mempertang-gung jawabkan keuangan Dae-rah APBD 2010 sampai sekarang hingga mencapai miliaran rupiah. Hal ini terlihat pada Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI atas Sistem Pengendalian Intern, Nomor : 422.B/S/XVIII.MDN/10/2011, tertang-gal 7 Okteber 2011.

Ke tujuh SKPD itu telah menjadi bahan pembicaraan dikalangan LSM dan Pers untuk dapat mengusutnya kejalur hukum. Dimana pengelolaan dan penataan Kas pada Bendahara Pengeluaran SKPD belum sesuai ketentuan.

Berdasarkan hasil pemeriksaan BPK RI atas pengelolaan dan per-tanggungjawaban keuangan pada Bendahara pengeluaran SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Nias Utara tidak diyakini kewaja-rannya karena diketahui kepada Kepala Bidang Akuntansi di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) bahwa

SKPD tersebut belum mengajukan SPM Nihil untuk mengesahkan belanja yang telah dilakukan.

Sehingga pada Neraca per 31 Desember 2010 didasarkan atas nilai Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) Ganti Uang (GU) terakhir atau sebesar Uang Perse-diaan (UP) ditam-

bah dengan nilai SP2D Tambahan Uang Persediaan (TU) yang belum dipertang-gungjawabkan/dinihilkan.

Akibat dari hal tersebut, maka setidaknya oknum dan kelompoknya setiap SKPD merugikan masyarakat Nias Utara mencapai 2 (dua) miliar lebih karena para Bendahara Pengeluaran dan PPK-SKPD dalam menjalankan fungsi dan tanggungjawab belum mempe-domani ketentuan tentang pengelolaan keuangan Daerah.

Asali Lase Aktivis kepada Platmerah mengatakan akan mengundang semua LSM dan Pers mengungkap satu per satu kebrobrokan oknum Pemerintah Nias Utara yang memakan uang rakyat tanpa aturan, mempersatukan kekuatan untuk melawan para koruptor dan akan mel-aporkan kepada KPK di Jakarta, ujarnya. (yh/pm)

Emas Melimpah Sarolangun Tidak Berkilau

Plat Merah | Sarol-angun – Tidak berbera jauh, jika emas Papua berada di gunung tapi di Sarolangun, Jambi, kilauan emas justru di dasar aliran sungai. Seperti di kecamatan Batang Asai dan Muaro Limun, dua kecama-tan ini seperti daerah penghidupan baru yang menjanjikan.

Kandungan emas di aliran sungai itu men-jadi primadona kehidu-pan di kabupaten Karol-angun. Kilauan emas Sarolangun telah meng-hipnotis pengusaha-pengusaha dan oknum yang dengan keseraka-

han tanpa memikirkan daerah Sarolangun yang saat ini masih jauh dari tingkat kehidupan yang layak dan sejahtera.

Menurut keterangan nara sumber yang minta dirahasiakan identitasn-ya, kepada Platmerah mengatakan, ternyata emas di dalam bumi Sa-rolangun belum berim-bas kepada peningkatan pendapatan asli daerah Sarolangun, maklum tambang-tambang emas itu di dominasi oleh per-ilaku illegal mining.

“ M e s i n - m e s i n dompeng bahkan ex-cavator milik prilaku illegal mining yang

beroperasi setiap hari ada sekitar 500 unit bahkan hampir 1000 unit mengeruk emas di bumi Sarolangun. Kabu-paten Sarolangun me-mang kabupaten kecil, tapi soal Sumber Daya Alam(SDA) jangan dit-anya karena kabupaten Sarolangun kompleknya kekayaan sumber daya alam baik itu emas, minyak bumi, batu bara bahkan batu indah yang bernilai ada di bumi Sa-rolangun,” ujarnya ke-pada tim Platmerah.

Masalah illegal min-ing di kabupaten Sa-rolangun, kata dia, merupakan masalah

nasional karena pernah terjadi pertumpahan da-rah antara pelaku illegal mining dengan pihak kepolisian Sarolangun demi mempertahankan penambangan yang tak berizin.

“Seandainya illegal mining di kabupaten Sa-rolangun dapat disele-saikan dengan cara bek-erjasama antara pelaku illegal mining dengan pemerintah daerah, tetntu manfaatnya da-pat dirasakan bersama-sama oleh masyarakat kabupaten sarolangun,” beber nara sumber, yang merupakan warga se-tempat.

Menurut dia, illegal mining Sarolangun lay-aknya operasi kartel dan jaringan mafia, sep-erti tidak takut hukum. Razia yang sering kali bocor dan infrastruktur dibiarkan rusak supaya daerah operasi sulit di-akses.

“Menurut logika, pe-mikiran penambangan tanpa izin yang meng-gunakan mesin-mesin dompeng dan excavator tidak mungkin dilaku-kan oleh masyarakat kecil, namun sudah ba-rang tentu ada pihak-pihak yang memiliki modal kuat dan pelind-ung yang kuat pula,” katanya, heran.

Ia berharap, kalau terbukti dalam penam-bangan tanpa izin ada pelindung bagi pelaku illegal mining, dihara-pkan agar pihak-pihak yang terkait (pemer-intah daerah), kepoli-sian dan pihak-pihak lain yang terkait harus

mampu untuk menjerat para pelaku illegal min-ing dengan aturan yang berlaku.

“Jangan dikasih hati, kalau memang ada aparat yang ikut berkolaborasi dalam il-legal mining tersebut. Pemerintah dan pihak yang terkait harus tegas demi bumi Sarolangun,” tandasnya.

Pantauan Platmerah di daerah illegal min-ing tersebut, kegiatan penambangan emas yang diduga tak berizin resmi terjadi setiap jam selama bertahun-tahun. Illegal mining sama saja dengan merampok kekayaan negara. Na-mun pihak-pihak yang terkait terkesan tidak mampu menghadapi bahkan menghabisi ille-gal mining di bumi Sa-rolangun, seperti diha-dang tembok baja tebal? (Syariffudhin)

Page 14: Edisi juni

14 NUSANTARA

Gubernur Jabar Buka Gelar TTG Tingkat Provinsi

Plat Merah | Bandung, Jabar - Kepala BPMPD provinsi Jawa Barat selaku Ketua panitia penyelenggara gelar tehnologi tepat guna (TTG) tingkat provin-si Jawa Barat diselenggarakan, Kamis 08/05/2014 di stadion Bentang Jl.Baru Ajak, Lembang Kab. Bandung Barat yang di-hadiri Dirjen pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kemente-rian Dalam Negeri, ketua DPRD Provinsi jawa Barat Bupati Band-ung Barat selaku tuan rumah dan ketua DPRD kabupaten Badung Barat, Bupati dan Wa-likota se-Jawa Barat.

Gubernur Jawa Barat Ah-mad Heryawan mengarahkan kebijakan pembangunan yang dituangkan dalam rencana kerja pemerintahan disusun berdasar-kan arahan Visioner, perubahan lingkungan strategis, serta ara-han Presiden Republik Indo-nesia di berbagai kesempatan memprioritaskan pembangunan dan prakarsa untuk menjawab

isu-isu strategis pembangunan.“Dalam era globalisasi yang

dirasakan oleh masyarakat dan persaingan di berbagai bidang semakin meningkat tajam, seh-ingga apabila kita terlena, atau tidak melakukan suatu tero-bosan mengimbangi kemajuan di era tehnologi global, dan akan tertinggal satu langkah, maka akan berdampak kemunduran bagi kita semua,” ujar Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan.

Oleh karena itu, lenjut Heryawan, dalam rangka men-ingkatkan daya saing di era yang kita rasakan dan kita ha-dapi maka itu perlu di antisipasi dengan cepat, tepat, dan cermat. Menurutnya, salah satu langkah dengan memanfaatkan secara optimal teknologi tepat guna (TTG). Maka kuantitas dan kual-itas produk diharapkan akan meningkat, dan demikian pula kesejahteraan masyarakat akan semakin meningkat.

“Meningkatkan daya saing perlu dilakukan pemberdayaan masyarakat melalui peningka-

tan akses untuk memperoleh Informasi tehnologi tepat Guna (TTG). Komitmen pemerin-tah melakukan pemberdayaan masyarakat melalui teknologi tepat guna(TTG) telah tertuang dalam peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 20 tahun 2010 ten-tang pemberdayan Masyarakat melalui pengelolaan teknologi tepat guna,” paparnya.

Lebih lanjut Gubernur meny-atakan, subtansi dari peraturan menteri dalam negeri dimaksud, intinya adalah memberi amanat kepada kita semua yang berada di jajaran pemerintahan mulai dari pusat, provinsi, dan ka-bupaten/kota untuk senantiasa melakukan pembinaan terhadap pengelolaan TTG dan di kecama-tan dari sisi pemerintahan diben-tuk Posyantek kecamatan.

“Selanjutnya di setiap desa/kelurahan dibentuk Warung teknologi (WARTEK). Dengan demikian akan mendapat kemu-dahan Untuk memperoleh pe-layanan teknis, pelayanan infor-masi dan promosi berbagai jenis TTG sekaligus memotivasi bagi para pengembang dan inovator TTG sehingga akan Mengala-mi peningkatan kesejahteraan masyarakat, sehingga mengu-rangi tingkat kemiskinan,” tan-das Heryawan. (Ependi BP/PUR/PM)

“Setiap desa / kelura-han dibentuk Warung teknologi (WARTEK)”

Ahmad Heryawan

Kedua Pasangan Capres Cawapres Tandatangani Pemilu

Berintegrasi dan Damai

JAKARTA - Pasangan capres Prabowo-Hatta dan Jokowi-Jusuf Kalla menanda-tangani deklarasi Pemilu Ber-integritas dan Damai di Ho-tel Bidakara, Jakarta, Selasa (3/6/2014) malam. Keduanya sama-sama akan menghor-mati keputusan rakyat.

Kepada publik, Prabowo mengatakan Jokowi maupun Jusuf Kalla merupakan sau-dara dan senior yang dia hor-mati. "Kami menerima apa-pun keputusan rakyat. Jika Jokowi-JK yang terpilih, kami akan hormati keputusan itu," tuturnya.

Pernyataan serupa dilon-tarkan Jokowi yang kemarin malam menggunakan kemeja kotak-kotak khasnya. Semua keputusan ada di tangan

rakyat. "Siapa yang dike-hendaki rakyat, kami hargai," katanya.

Keduanya mengingin-kan penyelenggaraan pil-pres dengan adil, jujur, dan bermartabat. Kampanye yang menyenangkan, menurut Jokowi, jangan sampai ada kecurangan, kampanye hi-tam, maupun intimidasi.

Baik capres, cawapres, Ket-ua Tim Pelaksana Kampanye yaitu Mahfud MD dan Tjahyo Kumolo, serta Sekretaris Tim Pelaksana Kampanye yaitu Fadli Zon dan Andy Widja-janto, malam ini menandata-ngani deklarasi. Sebelumnya, penyelenggara pemilu juga mendeklarasikan hal yang sama. (PM)

Mayat Wanita Ditemukan Membusuk di Hotel Kencana Sumedang

Sumedang - Se-jumlah tamu di Hotel Kencana, Jl Pangeran Kornel No. 216 Kelu-rahan Regol Wetan, Sumedang Selatan mengeluh kepada petugas hotel karena mencium bau busuk dari sebuah kamar.

Namun ketika dibuka, ada sesosok mayat yang ditemukan tertelungkup di lantai. Mayat tersebut berjenis kelamin wanita, men-genakan celana pan-jang dan baju berwarna coklat dan berusia seki-tar 30 tahun dengan rambut sebahu. Pada wajah mayat tersebut ditemukan luka lebam parah.

Kasatreskrim Polres Sumedang AKP Nico N

Adiputra membenar-kan penemuan mayat ini. Menurutnya, mayat ditemukan di kamar No 202 pada Selasa siang, (3/6/2014).

"Ditemukan sesosok wanita tanpa indentitas dalam keadaan sudah mati dengan kondisi mayat membusuk di kamar No 202 Hotel Kencana," kata Nico.

Untuk mengetahui penyebab kematiannya, mayat akan diotopsi. Menurut Nico, mayat wanita ini diduga korban pembunu-han, karena menurut pemeriksaan di tem-pat kejadian, pada leher korban terdapat luka-luka seperti bekas cekikan.

Sementara, diper-

oleh keterangan dari beberapa saksi pegawai hotel, kamar tersebut semula dipesan oleh seorang pria bernama Yana Gunawan (39) warga Pulo Gadung Ja-karta, sejak tanggal 28 Mei 2014 sekitar pukul 11.00. Sekitar pukul 07.00 (Sabtu 31/5/2014) datang seorang wanita mengendarai motor Vario letter B. Wanita tersebut datang dan masuk kamar No 202.

Kemudian sekitar pukul 09.00 pagi pen-ghuni kamar tersebut menyuruh patugas hotel untuk membeli ikan bakar dan nasi. Selanjutnya, selepas waktu zuhur tamu laki-laki pamit keluar untuk kembali lagi ke hotel.

Sempat diketahui pula laki-laki yang keluar tersebut perginya men-genakan motor yang semula dipakai wanita temannya itu.

“Selanjutnya, dia tidak pernah terlihat

datang lagi sampai hari ini, termasuk motor Vario itu tidak ada, sedang kamar hotel tersebut sudah dibook-ing sampai hari Selasa pukul 12.00,” kata saksi Ria Setiawan (35).

Saksi juga menyebut-kan jika tamu melarang petugas hotel untuk membersihkan kamar yang sedang diisinya. (Heru/Joe)

Page 15: Edisi juni

15 NUSANTARA

Kejaksaan dan Tipikor Polda Layak Telusuri Dugaan Penyimpangan Anggaran PPIP di Bojong EmasPlat Merah | Kab. Bandung

- Korupsi, Kolusi, dan Nepo-tisme (KKN) tidak terbatas di kalangan pejabat tinggi saja di negeri ini. Ternyata pejabat di tingkat bawah pun KKN merajalela. Salah satunya yang terjadi di desa Bojong Emas, kec. Solokan Jeruk Kab. Bandung. AS yang baru menjabat sebagai kepala desa sekitar setahun diduga sudah melakukan pel-anggaran hukum, yang mana ia sebagai kepala desa baru hanya meneruskan dinasti ayahnya berinisial OS yang mantan kepala desa di tempat tersebut, kendati sudah diselang satu periode oleh orang lain sebelum dirinya menjabat.

Parahnya lagi, AS sebagai kepala desa seolah hanya dijadi-kan boneka oleh OS (ayahnya) tidak bisa menjaga hubungan harmonis dengan BPD dan staf desa lainnya. Bahkan akibat dari intervensi ayahnya, beberapa staf telah dipecat karena tidak sejalan dengan OS.

Sedangkan, menurut keter-angan dari salah seorang warga masyarakat desa Bojong Emas, OS sendiri tengah tersangkut tindak pidana kasus penipuan jual beli tanah yang sekarang

sudah ditahan di Polsek Andir, kota Bandung.

Dugaan penyimpangan yang dilakukan AS diperkuat hasil investigasi Plat Merah, dimana ada kejanggalan dalam peng-gunaan dana PPIP tahun 2013 senilai Rp 250 juta yang tidak je-

las pengalokasiannya. Selain itu dana aspirasi dewan dari Partai Demokrat senilai Rp 300 juta tidak jelas peruntukannya. Dis-amping itu, banyak masyarakat yang merasa kecewa dan mengeluhkan tingginya biaya untuk pembuatan warkah tanah yang begitu besar nilainya dan

tidak sesuai dengan pembuatan akta notaris atau PPAT Kecama-tan.

Pengakuan salah satu ang-gota BPD Bojong Emas kepada tim Plat Merah mengatakan, "Yang anehnya, kenapa mantan kepala desa yang merupakan

ayah dari kepala desa Bojong Emas ikut berperan dan men-gendalikan kursi jabatan kepala desa Bojong Emas tersebut dalam pembuatan surat-surat tanah tersebut. Dan yang pal-ing ironis, tanah carik/tanah kas desa yang sudah ada sejak puluhan tahun, ternyata di

era kepempimpinan AS malah digadaikan/disewakan dengan jangka waktu enam tahun ke-pada salah seorang yang masih warga desa Bokong Emas dan warga lain,” kata sumber.

Padahal menurut aturan, kata sumber, tanah carik/tanah kas desa seyogyanya untuk kesejahteraan perangkat desa

dan untuk pembangunan desa. Tapi, tanah carik desa tersebut yang mencapai luas sekitar 12 hektar malah digadaikan dan disewakan oleh AS tanpa sepengetahuan perangkat desa. Sedangkan uang hasil dari sewa maupun gadai tersebut entah kemana, dan digunakan untuk apa?

“Hal tersebut sangat disay-angkan dan sangat merugikan, bukan hanya perangkat desa saja tetapi masyarakat merasa

dibohongi oleh kelakuan kepala desa tersebut,” tandasnya.

Mantan Camat Solokan Jeruk, Maksum, saat ditemui tim Plat Merah mengatakan, soal dana PPIP dana aspirasi dewan dari partai demokrat ia mengaku tidak mengetahui. Begitupun dengan tanah carik yang digadaikan AS, juga ia

juga tidak mengetahuinya. Mak-sum hanya sempat berucap,” Bersikaplah dewasa kepada AS (Kepala Desa, red),” ucapnya.

Dengan banyaknya dugaan penyimpangan yang dilakukan oleh kepala desa Bojong Emas dalam kepemimpinannya yang baru mencapai satu tahun, diharapkan temuan ini bisa ditindaklanjuti oleh pihak kejak-saan dan tim tipikor Polda dan mengusutnya sampai tuntas. (Joe, Gultom, Din)

Kenapa mantan kepala desa yang merupakan ayah dari kepala desa Bojong Emas ikut berperan dan

mengendalikan kursi jabatan kepala desa Bojong Emas ?

Oknum PNS di Distrik Jagebob Diduga Lecehkan

Empat Wanita

Kejadiannya berawal ke-tika BS di siang bolong men-datangi rumah YN dengan dalih untuk membeli kacang tanah. Saat itu, YN tidak menaruh curiga sedikitpun terhadap BS karena merasa tetangganya sendiri yang merupakan orang terhormat di daerah tersebut.

“Sebagai tetangga, saya mempersilahkan masuk BS karena kedatangannya di siang hari. Apalagi dia seba-gai pegawai negeri, jadi saya tidak punya pikiran buruk.

Sebagai sekertaris kampung, saya pikir pasti BS tak ada pikiran neko-neko,” ungkap YN kepada tim Plat Merah, sekitar sebulan yang lalu..

Dikatakan YN, ketika itu suaminya sedang berada di ladang dan anaknya yang baru berumur 3,5 tahun se-dang tidur. YN yang sedang duduk, tiba-tiba dipeluk, diraba dan dicium oleh BS. Spontan saja, YN yang mera-sa terkejut langsung meronta , berteriak sambil memaki BS. Teriakan tersebut memban-

gunkan anaknya yang sedang tidur, sehingga menyelamat-kan YS dari tindakan asusila BS lebih jauh lagi.

Berdasarkan penelusuran tim Plat Merah, selain ter-hadap YN, ternyata ada tiga orang korban keganasan naf-su BS. Parahnya lagi, BS juga melakukan pelecehan terha-dap ibu dan anak yang masih tetangganya juga, yaitu SM (45) dan MN (27).

Sementara itu, BS saat dikonfirmasi warrtawan mengakui akan tindakan be-jatnya tersebut. Untuk itu, dia siap untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya se-andainya dari pihak korban melakukan pengaduan ke-pada penegak hukum. (Edy S-PM)

Plat Merah | Merauke – Salah seorang ibu rumah tangga berinisial YN (32) mengaku di-lecehkan oleh tetangganya sendiri berinisial BS (45) yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Distrik Jagebob, Kab. Merauke.

NOTARISERWIN ANDRIANSYAH, SH., M.Kn.

Surat Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Azasi Manusia

Republik IndonesiaNo. AHU-78. AH. 02.01-Tahun 2009

Tgl. 30 Januari 2009

NOTARISERWIN ANDRIANSYAH, SH., M.Kn.PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH

( PPAT )ERWIN ANDRIANSYAH, SH., M.Kn.

Daerah Kerja Kabupaten BandungKeputusan Kepala Badan

Pertanahan NasionalRepublik Indonesia

No. : 803/KEP-17.3/X/2013 Tgl. 21 Oktober 2013

Page 16: Edisi juni

SERBA - SERBI 16polDa Jabar pecat 10 anggotanya

BANDUNG - Sebanyak 10 anggota Polri di jajaran Polda Jawa Barat dipecat (Pember-hentian Tidak Dengan Hormat) karena melakukan pelangga-ran disiplin atau pelanggaran kode etik.

“Keputusan ini merupakan hal yang berat, namun kita tidak boleh ragu dan jangan seperti pepatah ‘karena nila setitik, rusak susu sebelanga’,” tegas Waka Polda Jabar, Brigjen Pol Rycko Amelza Dahniel, dalam rilis, Rabu (21/5/2014).

Rycko mengatakan, institusi Polri saat ini terus berupaya membangun kepercayaan dan bertugas secara profesional, transparan, dan akuntabel.

Pemecatan ini, lanjut Rycko, diharapkan bisa menjadi ba-han introspeksi dan evaluasi bagi seluruh anggota jajaran Polda Jabar. Pasalnya, terga-

bung dalam Korp Bhayangkari adalah suatu kehormatan dan kemuliaan yang diraih tidak dengan mudah.

“Diharapkan kedepan setiap anggota bisa menyadari untuk tidak melakukan tindakan in-displiner, melakukan tindak pidana, maupun melanggar kode etik Polri,” tuturnya.

Pihaknya memastikan, tidak akan segan-segan bertindak tegas dan memberikan sanksi yang sesuai dengan kadar pel-anggaran para oknum-oknum yang telah melakukan kesala-han.

Selain itu, Rycko juga bera-harap masyarakat dapat mem-bantu untuk melaporkan ke pihak kepolisian bila mengeta-hui adanya keterlibatan ang-gota dalam pelanggaran atau kejahatan terhadap hukum.

10 anggota yang mendapat PTDH:

Aiptu S anggota Polres CiamisAipda NS anggota Polres

IndramayuBripka RK anggota Sat Brimob

Polda JabarBrigadir EAK anggota Polres

CirebonBrigadir DR anggota Sat Brimob

Polda JabarBriptu A anggota Sat Brimob

Polda JabarBriptu AS anggota Sat Brimob

Polda JabarBriptu IS anggota Sat Brimob

Polda JabarBriptu HS anggota Polres

Bogor KotaBripda DR anggota Dit Tahti

Polda Jabar

Ulang Tahun Kodam III/Siliwangi ke-68 Dirayakan Sederhana

BANDUNG – Komando Daerah Militer (Kodam) III/Siliwangi merayakan ulang tahunnya yang ke-68 dengan cara yang seder-hana, yaitu dengan makan siang biasa dan memotong tumpeng di Makodam III/Siliwangi, Jalan Aceh, Kota Bandung, Selasa (20/5/2014) kemarin.

Dalam perayaan ulang tahun tersebut, Pangdam III/Siliwangi, Dedi Kus-nadi Thamim, menjelaskan bahwa Kodam III harus melakukan evaluasi terkait program-program yang di-lakukannya.

“Kita harus instrospeksi diri agar lebih dewasa, dan harus mempererat hubun-gan dengan instansi-in-

stansi terkait, dan terus juga lakukan pembinaan-pembinaan, kepada para prajurit,” kata Dedi.

Selain itu kata Dedi, pihaknya berjanji akan juga lebih memperbaiki administrasi yang ada di lingkungan Provinsi Jabar dan Banten, agar Kodam III/Siliwangi semakin kuat di mata rakyat.

Dengan jumlah per-sonel Kodam III/Siliwangi yang berjumlah sekitar 17.000 orang, Kodam III/Siliwangi siap menerjun-kan 7.200 personel untuk pengamanan Pilpres 2014.

“Bahkan kalau dibutuh-kan kami akan membantu memperkuat Kepolisian dengan menerjunkan juga

6000 personel tambahan, personnel ini pun termas-uk didalamnya merupakan anggota Kostrad, jadi jum-lah keseluruhan mencapai sekitar 13.200 personel,” katanya.

Dedi pun mengimbau kepada masyarakat di wilayah Kodam III Sili-wangi agar tertib dalam menjalankan Pilpres ini, dan sama-sama menjaga keamanan pesta demokra-si akbar tersebut.

“Karena damai dalam pemilu itu indah, dan pilihlah pemimpin sesuai dengan kapasitasnya, agar Indonesia menjadi negara yang jauh lebih baik,” kata Dedi. (Purwadi/Zainal)

JOE Rent CarMenyewakan Mobil :Harian, Mingguan, Bulanan dan Tahunan

Alamat : Jl. Cikamarjaya ( samping Desa Margaasih) Cikurutug Kab. BandungNo. HP : 081222480402 PIN BB 27D14671

AVANZA Rp. 5,5 Jt / bulan