psp 3.docx

5
Nama : Jeremia Kevin Paliama NIM : 1321105047 Prodi : Hubungan Internasional BUDAYA POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK Terdapat tiga level budaya politik . Pertama, level sistem politik . Sistem politik dapat dikatakan sebagai system politik yang baik apabila mendapat dukungan dari rakyatnya yang disertai dengan legitimasi. Legitimasi disini lebih menekankan pada pemerintah sebagai pembuat kebijakan menjadi lebih tepat sasaran ketika membuat suatu kebijakan yang bersangkutan dengan kebijakan publik. Kedua, level proses politik dan pembuat kebijakan. Terdapat tiga pola dalam mendeskripsikan fungsi atau peranan masyarakat dalam suatu proses politik. Pertama, masyarakat yang turut terlibat dalam proses politik. Hal ini sangat penting karena kebijakan public tidak terlaksana secara efektif jika tidak ada partisipasi dari masyarakat. Kedua yaitu subjek, yang secara pasif mematuhi pejabat pemerintah dan hukum, tetapi tidak memilih atau aktif melibatkan diri dalam politik. Dan yang ketiga adalah masyarakat yang skeptis atau dapat dikatakan tidak perdului terhadap pemerintah. Dan yang terakhir adalah level kebijakan. Terdapat berbagai macam ekspektasi masyarakat yang mempengaruhi fungsi

Upload: kevinp

Post on 17-Nov-2015

216 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Nama:Jeremia Kevin PaliamaNIM:1321105047Prodi:Hubungan Internasional

BUDAYA POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK

Terdapat tiga level budaya politik . Pertama, level sistem politik . Sistem politik dapat dikatakan sebagai system politik yang baik apabila mendapat dukungan dari rakyatnya yang disertai dengan legitimasi. Legitimasi disini lebih menekankan pada pemerintah sebagai pembuat kebijakan menjadi lebih tepat sasaran ketika membuat suatu kebijakan yang bersangkutan dengan kebijakan publik. Kedua, level proses politik dan pembuat kebijakan. Terdapat tiga pola dalam mendeskripsikan fungsi atau peranan masyarakat dalam suatu proses politik. Pertama, masyarakat yang turut terlibat dalam proses politik. Hal ini sangat penting karena kebijakan public tidak terlaksana secara efektif jika tidak ada partisipasi dari masyarakat. Kedua yaitu subjek, yang secara pasif mematuhi pejabat pemerintah dan hukum, tetapi tidak memilih atau aktif melibatkan diri dalam politik. Dan yang ketiga adalah masyarakat yang skeptis atau dapat dikatakan tidak perdului terhadap pemerintah.Dan yang terakhir adalah level kebijakan. Terdapat berbagai macam ekspektasi masyarakat yang mempengaruhi fungsi pemerintah, yaitu adanya harapan yang menekankan hasil dari suatu kebijakan, sedangkan di sisi lain adanya harapan yang menekankan proses dari suatu kebijakan. Jalannya suatu kebijakan negara dipengaruhi oleh citra publik tentang apa yang dianggap baik oleh masyarakat dan peran baiknya peranan pemerintah dalam menjalankan kebijakan.Budaya politik dapat menjadi konsensual dan konfliktual di dalam isu kebijakan publik dan dalam melihat legitimasi pemerintah dan pengaturan politik. Budaya politik ini pun akhirnya membentuk komunitas dengan kebiasaan-kebiasaan politik. Dalam komunitas tersebut akan ada unsur basis kesamaan nilai politik yang dianut. Misal etnik, bahasa, agama, dan lain-lain. Dalam beberapa masyarakat, mereka umumnya setuju dengan norma dari penentuan kebijakan politik dan harapan politik mereka. Dengan demikian budaya politik sangatlah penting karena mencakup sejarah, tradisi, dan nilai-nilai yang berkembang di masyarakat.Sosialisasi politik bertugas untuk menyampaikan nilai budaya dan nilai politik dari generasi ke generasi. Pertama, cara dan proses sosialisasi yang berbeda-beda. Secara langsung salah satunya. Misal aktor yang berkepentingan turun langsung melakukan sosialisasi pada sutu lembaga, sebagai contoh sekolah, kantor, dan lain-lain. Dapat pula terjadi secara tidak langsung. Misal anak yang meniru sikap-sikap politik ayahnya. Kedua, sosialisasi politik merupakan hal yang terjadi sepanjang hidup. Pengalaman dari mengalami jenjang pembelajaran dari kecil hingga remaja, menjadi orang tua, mencari pekerjaan, dan lain-lain merupakan masa pembentukan inisial politik seseorang. Ketiga, pola-pola sosialisasi dapat bergabung atau terbagi. Misal, pemerintah dalam suatu Negara berupaya untuk menyatukan masyarakat pada suatu budaya politik.Untuk membantu proses sosialisasi politik, maka diperlukannya agen sosialisasi politik. Berikut adalah beberapa agen sosialisasi politik :KeluargaDalam ruang lingkup keluarga saja dapat memberikan pengaruh dalam suatu proses politik. Keluarga mampu mendidik dan melatih kemampuan anak dalam bidang politik, mengasah kemampuan interaksi politik anak, dan mendorong partisipasi aktif dalam sistem politik ketika mereka dewasa dengan cara melibatkan anak dalam dalam menentukan keputusan dalam keluarga.SekolahPendidikan dapat membentuk perilaku dalam system politik, aturan dalam politik, peran masyarakat yang sepatutnya, serta harapan masyarakat terhadap pemerintah. Pendidikan juga mempengaruhi kemampuan politik dan sumber daya public. Masyarkat yang terdidik akan lebih peka terhadap dampak pemerintahan pada hidup mereka, maka kemampuan dalam mengatur dunia politik juga akan semakin baik.

Kelas SosialSebagaian besar masyarakat memiliki divisi sosial yang signifikan berdasarkan kelas atau pekerjaan. Individu hidup dalam dunia sosial yang berbeda didefinisikan oleh possi kelas mereka.Kelompok KepentinganAdanya kelompok pembisnis mengubah budaya politik, politik, membentuk partai politik, dan berpartisipasi dalam pembuatan kebijakan. Kelompok kepetingan memiliki peran dalam mepengaruhi atau membentuk pandangan politik.Partai PolitikPartai politik mempunyai peranan yang penting di dalam sosialisasi politik. Partai politik mencoba untuk menghilangkan rasa apatis masyarakat terhadap politik, menggali isu baru untuk menggalang dukungan, dan sebagai guru dalam pendidikan politik di masyarakat. Media MasaMedia masa merupakan sumber informasi politik pertama hingga saat ini. Media massa memainkan peranan penting dalam mensosialisasikan nilai dan sikap suatu bangsa di dunia. Demokrasi barat memberikan kebebasan lebih bagi media, meski mereka sering protes terhadap apa yang diliput media.

.