psikiatri-forensik

35
VISUM ET REPERTUM PSYCHIATRICUM dr. Kurniawan Sedjahtera Sp.KJ

Upload: aulia-rahmi

Post on 29-Sep-2015

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm

TRANSCRIPT

  • VISUM ET REPERTUM PSYCHIATRICUM

    dr. Kurniawan Sedjahtera Sp.KJ

  • PENDAHULUAN

    Banyak yg menganggap psikiatri forensik, cabang ilmu kedokteran forensik.Psikiatri forensik mrpkan cabang dari psikiatri.Forensik digambarkan sbg pemanfaatan atau aplikasi cab ilmu kedokteran ini (psikiatri)untuk keperluan hukum.

  • Psikiatri (kedokteran) forensik berfungsi sbg pemberi bantuan dlm hukum bersifat aktif.Ilmu hukum kedokteran, dokter dan ilmu kedokteran berkedudukan sbg objek telaah yg bersifat pasif.

  • Kedudukan Psikiater dalam Psikiatri ForensikDalam bidang kedokteran maka fungsi dokter adalah sebagai terapis, berfungsi sbg medical agent, melakukan pemeriksaan medis utk:1.Mengumpulkan gejala-gejala penyakit pada pasien2.Mencari hal-hal yg dapat diduga sbg penyebab/latar belakang3.Mengusahakan upaya terapi utk memperbaiki keadaan pasien dr gangguan penyakitnya.

  • Posisi dokter

    Posisi medis: hub. Dokter dgn orang yang diperiksa merupakan hub. Dokter-pasien.Pemeriksaan dilakukan dlm upaya menetukan kondisi kesehatan pasien, kmd menentukan berbagai macam terapi.Pasien orang bebas, tidak mempunyai status hukum tertentu, ikatan dgn dokter berdasarkan saling percaya.

  • Dalam Psikiatri Forensik dokter berfungsi sbg saksi ahli, sbg pembantu ahli hukum utk mengumpulkan data-data yg dapat dipakai dlm mengambil keputusan hukum. Psikiater berfungsi sbg pengumpul unsur bagi kepentingan hukum (Legal agent)

  • Posisi legalDokter mendapatkan posisi legal melalui surat dari lembaga hukum (legal institute) yi; Pengadilan, kejaksaan, dan polisi untuk memeriksa seseorang yg telah mempunyai status hukum tertentu: terdakwa, saksi, penggugat.Hub. Dokter dgn orang yang diperiksa bersifat netral, dan tetap mempunyai ikatan kerahasiaan kecuali thd lembaga hukum yang meminta.

  • VISUM ET REPERTUM PSYCHIATRICUM

    VeRP dibuat utk kepentingan peradilan pd keadaan terperiksa sbg tersangka atau terdakwa pelaku tindak pidana yg diduga menderita ggn jiwa pd saat terjadinya tindak pidana, dan/atau korban tindak pidana.

    Alat bukti yang sah dlm VeRP, antara lain:Pengakuan terdakwaKeterangan saksi/saksi ahliAlat bukti petunjukAlat bukti terdakwa

  • Keterangan ahli ada dua:

    Lisan, yang disampaikan saksi ahli dlm kesaksiannya di dalam sidang pengadilanTertulis, yang dalam bid.kedokteran disebut Visum et Repertum yaitu hasil pemeriksaan medis yang dilakukan oleh seorang dokter atau sebuah tim dokter dan ditujukan utk kepentingan peradilan sebagai sarana pembuktian.

    Visum et Repertum untuk bidang psikiatri disebut Visum et Repertum Psyciatrucum

  • Bentuk baku Visum et Repertum Psyciatricum

    I.Identitas pemeriksaII.Identitas pemintaII.Identitas terperiksa

    Laporan hasil pemeriksaan1.anamnesis2.status internistik3.status neurologik4.status psikiatrik5.pemeriksaan tambahan6.diagnosisIV. Kesimpulan

  • Kasus-kasus hukum yang sering dimintakan VetR. Psychiatricum:

    1.Kasus pidanaa.terperiksa sebagai pelakub.terperiksa sebagai korban2.Kasus perdataa.pembatalan kontrakb.pengampuan atau curatellec.hibah, pembuatan surat wasiatd.perceraiane.adopsi3.Kasus-kasus laina.kompentensi untuk diinterviewb.kelayakan utk diajukan di sidang pengadilan

  • Dalam menentukan kemampuan bertanggung jawab seseorang (menjawab pertanyaan dalam surat pembuatan VetR. Psychiatricum) kita harus menentukan hal-hal berikut:

    Diagnosis : adanya gangguan jiwa pada saat pemeriksaan.Diagnosis : dugaan adanya ggn jiwa pada saat pelanggaran hukum.Dugaan bahwa tindakan pelanggaran hukum merupakan bagian atau gejala dari ggn.jiwanyaPenentuan kemampuan bertanggung jawab

  • Penentuan kemampuan bertanggung jawab

    Tingkat kesadaran pada saat melakukan pelanggaran hukumKemampuan memahami nilai perbuatannyaKemampuan memahami nilai risiko perbuatannya, danKemampuan memilih dan mengarahkan kemauannya

  • Beban yang diembankan pembuat VetRP kurang lebih seragam:

    Membantu menentukan apakah terperiksa menderita ggn jiwa dengan upaya menegakkan diagnosisMembantu menentukan kemungkinan adanya hub. Antara ggn. jiwa pada terperiksa dengan peristiwa hukumnya, hub. antara ggn jiwa terperiksa dengan perilaku yang mengakibatkan peristiwa hukum.Membantu menentukan kemampuan tanggung jawab pada terperiksa.Membantu menentukan cakap tidaknya terperiksa bertindak dalam lalu lintas hukum

  • Yang berhak menjadi pemohon Visum et Repertum Psychiatricum

    PenyidikPenuntut UmumHakim PengadilanTersangka atau terdakwa, melalui pejabat sesuai dengan tingkat proses pemeriksaanKorban, melalui pejabat sesuai dengan tingkat proses pemeriksaanPenasehat hukum, melalui pejabat sesuai dengan tingkat proses pemeriksaan

  • Syarat-syarat yang harus dipenuhi seorang dokter untuk membuat VetRP sebagai berikut:

    1. Bekerja pada fasilitas perawatan pasien ggn jiwa atau bekerja pada lembaga khusus utk pemeriksaan2. Tidak berkepentingan dlm perkara yang bersangkutan3. Tidak ada hubungan keluarga atau terikat hubungan kerja dgn tersangka atau korban4. Tidak ada hubungan sengketa dalam perkara lain.Dokter/psikiater akan berusaha menerbitkan VERP dalam jangka waktu 14 hari kecuali diperlukan waktu yang lebih panjang dan dengan izin instansi yang meminta.

  • Pemeriksaan untuk pembutan VetRP merupakan pemeriksaan Medis Umum yang akan memeriksa seluruh keadaan fisik terperiksa, dari penampilan umum sampai pada pemeriksaan sistem organ seluruhnya yang meliputi:Sistem anggota gerakOrgan pernafasanOrgan pencernaanOrgan kelamin, dan peredaran darahOrgan susunan saraf

  • Pemeriksaan fungsi psikomotor:

    SikapKesadaran tingkah lakuKontak psikis dll

    Pemeriksaan afektifAlam perasaan dasarStabilitas emosiEkspresi dan emosionalEmpati, dsb

  • Pemeriksaan kognitif antara lain tentang:

    Persepsi dan gangguan persepsiDaya ingat,Dugaan taraf kecerdasanKemampuan membatasi dan membedakan data, fakta, dan idea (discriminative judgment)Kemampuan memilih diri sendiri (discriminative insight)Ada tidaknya kelainan isi pikiran, danKeadaan mutu pikiran

  • Pemeriksaan tambahan:

    Evaluasi psikologisPemeriksaan laboratorisPemeriksaan radiologiEEGCT Scan

  • Yang dapat disimpulkan pada Vet R Psychiatricum

    Diagnosis, yaitu ada tidaknya ggn jiwa pada terperiksaKemampuan bertanggung jawab atau kecakapan bertindak dalam lalu lintas hukum, yg sebenarnya merupakan istilah hukum, yg oleh pembuat VER dicoba utk diterjemahkan dan ditetapkan dlm pemeriksaan klinis.

  • Konsep-konsep operasional ttg ggn jiwa dgn memperhatikan keterbatasan kemampuan (disability):1. Ketidakmampuan memaksudkan suatu tujuan yg sadar (intentional disability). Tujuan yg tdk sadar adalah tujuan yg berdasarkan waham dan/atau halusinasi.2. Ketidakmampuan mengarahkan/mengendalikan kemauan/tujuan tindakannya (volitional disability).3. Ketidakmampuan memahami nilai dan risiko tindakannya.

  • Mengenai tata laksana atau permintaan pembuatan keterangan medis ttg keadaan jiwa/mental seseorang, atau yg dikenal dengan Surat Keterangan Medis Psikiatrik, adalah sbb:

    1. Pihak yang berhak meminta keterangan adalah subyek yg bersangkutan sendiri, atau pihak orangtua/walinya. Jika pihak lain yg akan meminta keterangan maka harus ada izin (sebaiknya tertulis) dari pihak subyek yg bersangkutan atau walinya.

  • 2. Keabsahan subyek yg akan diperiksa perlu diperhatikan agar tidak terjadi error in persona.3. Tatacara permintaan Surat Keterangan Medis dapat dilakukan secara lisan bila yg meminta adalah subyek terperiksa atau orangtua/walinya. Namun bila yg meminta pihak lain, permohonan sebaiknya dilakukan secara tertulis dan disebutkan untuk keperluan apa.

  • 4. Pihak yang berhak membuat Surat Keterangan Medis ttg keadaan jiwa adalah: seorang psikiater yg selain memiliki keahlian di bidang psikiatri, juga memiliki kewenangan untuk menjalankan pekerjaan sebagai dokter ahli jiwa di Indonesia (dikeluarkan Depkes)

  • SAKSI AHLI

  • Saksi Ahli Di PengadilanPasal 186 KUHAPKeterangan ahli ialah apa yang seseorang ahli nyatakan di sidang pengadilan.Penjelasan : Keterangan ahli ini dapat diberikan kepada penyidik atau penuntut umum dalam bentuk laporan dan dibuat dengan mengingat sumpah pada saat menerima jabatan atau pekerjaan.

  • Keterangan ahli dapat diberikan:Di dalam persidangan : disampaikan secara lisan langsung di depan petugas hukum.Sebelum persidangan : Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

  • HAK SAKSI AHLI1. Hak undur diria.Hak undur diri-ada hub. keluarga sedarah atau semenda dlm garis lurus ke atas atau ke bawah sp derajat ketiga dgn terperiksa -saudara terperiksa, saudara ibu atau saudara bapak, juga kalau mempunyai hub krn perkawainan, dan anak-anak terperiksa sp derajat ketiga.-ada kepentingan dlm perkara yg bersangkutan

  • b. Hak utk mendapatkan pengamanan/perlindungan diri

    Pendampingan dalam perjalanan.Untuk kasus-kasus tertentu perlu pengawalan petugas Setiap sarana pelayanan kesehatan jiwa harus memiliki Prosedur Tetap Pendampingan dan Pengamanan Saksi Ahli. c. Hak untuk mendapatkan honorarium. 2. Kewajiban Saksi ahlia. Menjaga rahasia jabatanb. Membuka rahasia jabatan

  • Hak dan Kewajiban Saksi Ahli2. Kewajiban saksi ahli a. Menjaga rahasia jabatan. Rahasia kedokteran adalah rahasia jabatan. b. Membuka rahasia jabatan (memberikan keterangan ahli demi keadilan). Pasal 179 KUHAP & Pasal 48 ayat (2) UU Nomor 20 tahun 2004 ttg Praktik Kedokteran.

  • Prosedur sebagai saksi ahli

    Surat panggilan melalui sarana pelayanan keswa.Tiba di pengadilan menghadap petugas hukum yang menandatangani surat panggilan.Siapkan surat jati diri/KTP, surat tugas.

  • Di persidanganPemanggilan untuk duduk di kursi saksi oleh hakim ketua.Jelaskan tentang data pribadi yang diminta.Sumpah/ janji diambil menurut agama/kepercayaan masing-masing di hadapan hakim, jaksa penuntut, pengacara dan peserta sidang. Menjawab pertanyaan sesuai yang tertulis dalam VeRP.

  • Di persidangan.Sebaiknya tidak mengemukakan pendapat pribadi.Prediksi obyektif berdasarkan data yang ada.Patuhi tata tertib sidang.

  • CatatanSebagai saksi ahli bukan pembuat Vet R Psychiatricum sering dimintakan keterangan ahli tentang tersangka, sebaiknya disarankan ke penyidik untuk memintakan Vet R Psychiatricum ke sarana/instansi pelayanan keswa.