130605044 psikiatri forensik maju

37
Psikiatri Forensik KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWA RSPAD GATOT SOEBROTO PERIODE 11 FEBRUARI - 15 MARET 2013

Upload: fitrianto-dwi-utomo

Post on 07-Jul-2016

256 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

makna

TRANSCRIPT

Psikiatri Forensik

Psikiatri ForensikKEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWARSPAD GATOT SOEBROTOPERIODE 11 FEBRUARI - 15 MARET 2013

1PengertianKegiatan utama psikiatri forensik adalah pembuatan Visum et Repertum Psychiatricum.

Saat ini yang paling banyak adalah pembuatan Visum et Repertum Psychiatricum untuk kasus pidana

2Posisi dokter dan pengadilan3Posisi dokter 45 Keterangan ahli ada dua:

Lisan, yang disampaikan saksi ahli dlm kesaksiannya di dalam sidang pengadilan

Tertulis, berupaVisum et Repertum yaitu hasil pemeriksaan medis

Visum et Repertum untuk bidang psikiatri disebut Visum et Repertum Psyciatricum6 VISUM ET REPERTUM PSYCHIATRICUM

Terhadap suatu perkara, di dalam sidang pengadilan penghimpunan alat bukti merupakan bagian penting utk memberikan keyakinan pd hakim dlm pengambilan keputusan hukum.

Alat bukti yang sah, antara lain:Pengakuan terdakwaKeterangan saksi/saksi ahliAlat bukti petunjukAlat bukti terdakwa7Fungsi VeRPMembantu menentukan apakah terperiksa mengalami gangguan jiwa dengan upaya menegakkan diagnosis

Membantu menentukan kemungkinan adanya hubungan antara gangguan jiwa pada terperiksa dengan peristiwa hukumnya.

8Fungsi VeRPMembantu menentukan kemampuan bertanggung jawab pada terperiksa

Membantu menentukan cakap tidaknya terperiksa bertindak dalam lalu lintas hukum.

9Pasal 44 ayat 1 dan 2Barang siapa mengerjakan sesuatu perbuatan, yang tidak dapat dipertanggungkan kepadanya kar ena kurang sempurna akalnya atau karena sakit berubah akal tidak boleh dihukum.

Jika nyata perbuatan itu tidak dapat dipertanggungkan kepadanya karena kurang sempurna akalnya atau karena sakit berubah akal, maka Hakim boleh memerintahkan menempatkan ia di rumah sakit gila selama-lamaya satu tahun untuk diperiksa.

10 Yang berhak menjadi pemohon Visum et Repertum Psychiatricum

PenyidikPenuntut UmumHakim PengadilanTersangka atau terdakwa, melalui pejabat sesuai dengan tingkat proses pemeriksaanKorban, melalui pejabat sesuai dengan tingkat proses pemeriksaanPenasehat hukum, melalui pejabat sesuai dengan tingkat proses pemeriksaan11 Kasus-kasus hukum yang sering dimintakan VeR Psychiatricum:

1.Kasus pidanaa.terperiksa sebagai pelakub.terperiksa sebagai korban2.Kasus perdataa.pembatalan kontrakb.pengampuan atau curatellec.hibahd.perceraiane.adopsi3.Kasus-kasus laina.kompentensi untuk diinterviewb.kelayakan utk diajukan di sidang pengadilan

12Tatacara Permintaan VeRPSurat permintaan tertulis dari penegak hukum (pemohon) yang ditujukan kepada sarana yankeswa pemerintah Berisi : Identitas lengkap pemohonIdentitas lengkap tersangkaAlasan permintaan VeRPBerita acara pemeriksaan (BAP)13Keterangan Ahli1. Keterangan ahli adalah keterangan yang diberikan oleh seorang yang memiliki keahlian khusus tentang hal yang diperlukan untuk membuat terang suatu perkara pidana guna kepentingan pemeriksaan (KUHAP Ketentuan Umum pasal 1 butir 28)

2. Keterangan ahli ialah apa yang seorang ahli nyatakan di sidang pengadilan (KUHAP pasal 186).

3. Setiap orang yang diminta pendapatnya sebagai ahli kedokteran kehakiman atau dokter atau ahli lainnya wajib memberikan keterangan ahli demi keadilan. (KUHAP pasal 179 ayat 1)

14UU no 36/2009 tentang KesehatanPasal 150 Ayat (1)Pemeriksaan kesehatan jiwa untuk kepentingan penegakan hukum (VeRP) hanya dapat dilakukan oleh dokter Spesialis Kejiwaan pada fasilitas pelayanan kesehatan15Alur pembuatan VeRPPelaku/korban tindak pidanaBAP PolisiDiduga menderita kelainan jiwa*Surat Permohonan pembuatan VeRP**Institusi pelayanan kesehatan

Institusi Pelayanan KesehatanObservasi 2 minggu***Psikiater + tim pemeriksa (psikolog, dll)Pemeriksaan tambahanPenyusunan VeRP16* Minta pendapat ahliDalam hal penyidik menganggap perlu, ia dapat minta pendapat orang ahli atau orang yang memiliki keahlian khusus. (KUHAP pasal 120 ayat 1).

Tersangka atau terdakwa berhak untuk mengusahakan dan mengajukan saksi dan atau seseorang yang memiliki keahlian khusus guna memberikan keterangan yang menguntungkan bagi dirinya. (KUHAP pasal 65).

Dalam hal diperlukan untuk menjernihkan duduknya persoalan yang timbul di sidang pengadilan, hakim ketua sidang dapat minta keterangan ahli dan dapat pula minta agar diajukan bahan baru oleh yang berkepentingan.(KUHAP pasal 180 ayat 1).

17**Yang Berhak Menjadi PemohonPenyidik ( KUHAP pasal 120 ) : Polisi, KPKPenuntut umum dalam hal tindak pidana khusus( pasal 120, pasal 284) : Jaksa, KPKHakim pengadilan (pasal 180 ayat 1)Tersangka/terdakwa/korban melalui pejabat sesuai dengan tingkat an proses pemeriksaan (pasal 65, pasal 180 ayat 1,2,3,4)Penasehat hukum/pengacara melalui pejabat sesuai dengan tingkatan proses pemeriksaan ( pasal 180 ayat 1,2)18***Jangka Waktu ObservasiUU Kesehatan Jiwa tahun 1965 menyebutkan : jangka waktu observasi antara 3 minggu sampai 6 bulan, yang didasarkan pada kemungkinan penyesuaian diri (adaptasi) terperiksa pada lingkungan perawatan. KUHAP berdasarkan atas Hak Asasi Manusia yang masa penahanan tidak boleh melebihi 90 hari maka jangka waktu observasi harus diperpendek. Pedoman pembuatan VeRP dari Direktorat Kesehatan Jiwa menyesuaikan jangka waktu observasi dengan yang ditentukan KUHAP.

19Jangka waktu observasiTersangka diobservasi selama-lamanya 14 hari dan dapat diperpanjang bila diperlukan dengan persetujuan tertulis pemohon, dengan memperhatikan masa tahanan.

Permohonan surat perpanjangan observasi dilakukan secara resmi dan tertulis

Selama diobservasi, tersangka mendapat penjagaan dari pihak pemohon dan tidak diperkenankan menerima kunjungan kecuali dengan persetujuan kepala sarana yankeswa

20Jangka waktu observasiSelama observasi tidak dilakukan terapi, kecuali dalam keadaan darurat medik tertentu.Selama proses observasi, tersangka dilarang dibawa keluar dari sarana yankeswa kecuali untuk pemeriksaan penunjang medis.

Setelah proses observasi selesai, terperiksa harus dibawa kembali oleh instansi pemohon dan VeRP harus diserahkan dalam 7 hari pasca observasi selesai.

Pembiayaan ditanggung oleh instansi pemohon atau keluarga tersangka.

21 Syarat-syarat yang harus dipenuhi seorang dokter untuk membuat VetRP sebagai berikut:

1. Bekerja pada fasilitas perawatan pasien ggn jiwa atau bekerja pada lembaga khusus utk pemeriksaan2. Tidak berkepentingan dlm perkara yang bersangkutan3. Tidak ada hubungan keluarga atau terikat hubungan kerja dgn tersangka atau korban4. Tidak ada hubungan sengketa dalam perkara lain.Dokter/psikiater akan berusaha menerbitkan VERP dalam jangka waktu 14 hari kecuali diperlukan waktu yang lebih panjang dan dengan izin instansi yang meminta.22Pemeriksaan dalam pembuatan Visum et Repertum Psychiatricum

23 Pemeriksaan psikiatrik merupakan rangkaian pemeriksaan yang terdiri dari pemeriksaan pada fungsi psikomotor, afektif, dan kognitif.

Pemeriksaan fungsi psikomotor merupakan usaha penelaahan antara lain tentang : kesadaransikaptingkah lakukontak psikis, dll.

Pemeriksaan afektifalam perasaan dasarstabilitas emosiekspresi dan emosionalempati, dan sebagainya.

Pemeriksaan kognitif antara lain tentang : persepsi dan gangguan persepsidaya ingatdugaan taraf kecerdasankemampuan membatasi dan membedakan fakta, data, dan ide (discriminative judgement )kemampuan menilik diri sendiri (discriminative insight)ada tidaknya kelainan pada isi pikiran, dankeadaan mutu pikiran.

Pemeriksaan tambahan, seperti evaluasi psikologis, pemeriksaan laboratories, pemeriksaan radiologi, EEG, CT scan dll,

24 Pemeriksaan psikiatri forensikPemeriksaan kemampuan betanggung jawab

a. Tahap kemampuan menyadari tindakanSeharusnya pelaku dapat mempersepsi kemudian menginterpretasi dan mengambil konklusi dari suatu stimulus. Kesadaran disini dinilai dengan pemeriksaan kesadaran.

b. Tahap memahami tindakan Stimulus respons menelaah nilai dan resiko terhadap diri dan lingkungan ( discriminative insight ) alternative respon yang mempertimbangkan baik-buruk,tinggi-rendah, dosa-pahala (discriminative judgement)

c. Tahap pemilihan dan pengarahan tindakanSeseorang yang normal dan mampu bertanggung jawab akan bebas mempertimbangkan dan memilih respons yang kemudian akan bebas mengarahkan respons yang dipilih sebagai suatu tindakan.

25NoTingkah laku/ perbuatanKompetensi pertanggungjawabandisadaridipahamidirencanakan1.+++Bertanggung jawab2.++-Bertanggung jawab3.++impulsifDiragukan tanggung jawabnya4.++TerpaksaDiragukan tanggung jawabnya5. +--Tidak dapat bertanggung jawab6.---Tidak dapat bertanggung jawab262. Pemeriksaan Kompetensi (cakap) dalam lalu lintas hukum

Tindakan yang mungkin akan dilakukan oleh si terperiksa terutama yang bersangkutan dengan hartanya atau dalam hubungannya dengan hubungan sosial yang memiliki konsekuensi yuridis.

Disebut pemeriksaan prognostik dimana tindakan diperkirakan akan segera dilakukan sesudah pemeriksaan

Pada gangguan jiwa yang dapat sembuh (reversible), penentuan kompetensi tidak begitu berarti. Pada gangguan jiwa yang menetap (irreversible), maka akan berlanjut pada kasus-kasus pengampuan, hibah atau pewarisan dan sebagainya.

273. Penetuan hubungan sebab -akibat (kausalitas) antara suatu kondisi dengan timbulnya gangguan jiwa.

Kasus- kasus yang memerlukan pemeriksaan ini adalah Kasus yang terperiksa adalah korbanKasus ganti rugi pada gangguan jiwa atau cacat jiwa akibat suatu kondisi kerja.

284. Kompetensi untuk ditanya (competence to be interviewed) dan kelayakan untuk diajukan di siding pengadilan ( fitness to stand trial)Seseorang (terperiksa) akan diajukan ke pengadilan harus memenuhi syarat-syarat berikut:Apakah sidang dapat dilaksanakan (applicable)? Sidang dapat dilaksanakan apabila terperiksa dapat menaati peraturan ketertiban sidang.Apakah sidang tidak berbahaya ( harmful) bagi terperiksa? Sidang tidak dapat dilaksanakan apabila suasana sidang terlalu menekan sehingga terperiksa dapat menjadi sakit atau bahkan meninggalApakah sidang bermanfaat ( beneficial)? Diharapkan dalam sidang, terperiksa mengerti akan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dan dapat mengungkapkan pendapatnya dan dimengerti orang lain.

29 Yang dapat disimpulkan pada Vet R Psychiatricum

Diagnosis, yaitu ada tidaknya ggn jiwa pada terperiksa

Kemampuan bertanggung jawab atau kecakapan bertindak dalam lalu lintas hukum, yg sebenarnya merupakan istilah hukum, yg oleh pembuat VER dicoba utk diterjemahkan dan ditetapkan dlm pemeriksaan klinis.30Contoh Visum et Repertum Psychiatricum31 Bentuk baku Visum et Repertum Psyciatricum

I.Identitas pemeriksaII.Identitas pemintaIII.Identitas terperiksaIV.Laporan hasil pemeriksaan1.anamnesis2.status internistik3.status neurologik4.status psikiatrik5.pemeriksaan tambahan6.diagnosisV. Kesimpulan 32Nama Sarana Pelayanan Kesehatan Jiwa

demi keadilan (pro justitia)

Visum et Repertum PsychiatricumNo :..

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :Nama:Pangkat/NIP/NRP:Jabatan:Tempat dan alamat observasi:33Atas permintaan tertulis dari :

Nama:Pangkat/NIP/NRP:Jabatan:Instansi:Alamat:No surat:Tanggal:Perihal :

Telah melakukan pemeriksaan dan observasi kesehatan jiwa (psikiatri) pada tanggal ( ditulis dengan huruf)s/d tanggal (ditulis dengan huruf) terhadap.........................................34Nama:Umur:Jenis Kelamin:Agama:Alamat:Pendidikan:Status perkawinan:Pekerjaan:Status terperiksa: tersangka/terdakwa/korban/ narapidanaTuduhan:

35Laporan Hasil Pemeriksaan1. Anamnesis didapat dari :a. berita acara pemeriksaan dari kepolisianb. autoanamnesis (terperiksa)c. alloanamnesis (berbagai sumber)2. Hasil pemeriksaan dan observasi psikiatrik

3. Hasil pemeriksaan fisik

4. Pemeriksaan penunjang

5. Kesimpulan :ada/tidaknya gangguan jiwa (diagnosis dan deskripsi)Apakah prilaku pelanggaran hukum merupakan gejala/bagian dari gangguan jiwa.Ada tidaknya unsur-unsur kemampuan bertanggung jawab berdasarkan :Apakah terperiksa mampu dan memahami resiko tindakannya?Apakah terperiksa mampu memaksudkan suatu tujuan dengan sadar?Apa pemeriksa mampu mengarahkan kemauan/ tujuan tindakannya?

366. Saran:

7. Penutupdemikianlah Visum et Repertum Psychiatricum ini dibuat mengingat sumpah sewaktu menerima jabatan.

Tempat / tanggal (dengan huruf) Dokter yang memeriksa

NIP/NRP37