prostatitis pada anjing

Download Prostatitis Pada Anjing

If you can't read please download the document

Upload: jhonson-de-carl-sitepu

Post on 09-Nov-2015

56 views

Category:

Documents


36 download

DESCRIPTION

dokter hewan

TRANSCRIPT

Prostatitis Pada Anjing ( Radang Prostat )

Prostatitis adalah suatu infeksi (peradangan) kelenjar prostata yang disebabkan oleh bakteri. Infeksi/peradangan prostata itu bisa disebabkan oleh penyakit dari saluran kencing dan sperma, yaitu tabung yang kecil di mana air seni mengalir dari kandung kecing melalui penis. Infeksi (peradangan-infeksi) adalah peradangan bidang yang air kencing lain, atau biasa sekunder untuk wujud-wujud lain dari penyakit yang prostatic. Itu terjadi lebih biasanya di dalam keadaan utuh (bukan yang neutered) anjing [jantan ], dan anjing yang memiliki umur sudah tua memiliki resiko yang lebih besar dibanding anjing yang lebih muda. Itu biasa terjadi pada kasus akut (mendadak) dan kronis (sudah berjalan lama) wujud-wujud dari prostatitis, tetapi binatang-binatang dengan wujud yang akut secara umum lebih lemah dibanding dengan wujud yang kronis. Ini juga suatu penyakit klinis pada kucing.

Penyebab Prostatitis :

prostatitis yang paling umum disebabkan oleh infeksi/peradangan dari saluran kencing dan sperma. E.coli adalah bakteri yang paling umum menyebabkan infeksi.

Ciri-ciri anjing yang mengidap prostatitis. Tanda-tanda klinis dari prostatitis berbeda menurut keadaa infeksi (peradangan) dan apakah penyakit itu adalah akut atau kronis.

Demam

Noda darah atau berawal dari penis

Darah di dalam air seni

Kegelisahan abdominal

Gaya berjalan kaku

lemah

lesu

kesulitan untuk buang air kecil atau membuang air besar

Anoreksia

muntah

Kehilangan bobot

Infeksi peradangan saluran air kencing

Ketidaksuburan/kemandulan pada jantan

Diagnosa yang dilakukan adalah uji Sejarah dan secara fisik yang termasuk uji rektal digital Suatu sejarah yang lengkap dan pengujian secara fisik adalah hal pertama yang dilakukan sebelum menghasilkan diagnosa yang akurat. Satu anjing [jantan/pria] yang mengidap suatu demam, penderitaan dalam area prostatnya, dan darah atau nanah di dalam air seni mempunyai suatu kasus yang dapat dikaitkan dengan prostatitis akut.Analisa air kencing Suatu analisa air kencing mendeteksi perubahan-perubahan atau darah yang menyebabkan radang di dalam air seni, dan secara umum pertama mencoba jalan ketika mengevaluasi untuk prostatitis. Air seni itu harus diperoleh secara langsung untuk penafsiran yang akurat. Binatang-binatang dengan prostatitis yang akut biasanya menunjukkan tanda-tanda infeksi/peradangan (sel darah putih dan bakteri yang ditingkatkan) di dalam air seni. Dan sebaliknya, anjing dengan prostatitis yang kronis mungkin punya suatu analisa air kencing yang normal, meski dengan sebentar-sebentar mereka merasakan peradangan saluran air kencing.Hati dan fungsi ginjal dievaluasi. Gula darah dan asam aki juga di periksa untuk penilaian atas kondisi umum pasien. anjing dengan prostatitis yang akut, atau sepsis, hipoglisemia (suatu gula darah yang rendah) dan mengangkat enzim-enzim hati.

Perawatan

Perawatan untuk prostatitis bervariasi tergantung pada apakah penyakit itu akut atau kronis. Prostatitis akut adalah suatu kondisi jauh lebih kritis dibanding prostatitis yang kronis dan memerlukan perawatan lebih intensif dan segera. mengevaluasi seekor anjing untuk prostatitis yang kronis, itu adalah secara umum yaitu menunggu sampai suatu hasil diagnosa yang pasti sebelum mulai pengobatan. Dengan cara ini, ilmu pengobatan antibiotik yang sesuai bisa dimulai didasarkan pada kultur dan kepekaan. Keputusan untuk memulai pengobatan bergantung pada penilaian yang klinis terhadap pasien tersebut. Hal yang umum, suatu perawatan lebih cepat diperlukan untuk penyakit yang akut, dan suatu kasus perawatan yang lebih panjang diperlukan untuk kondisi yang kronis. Meski binatang-binatang menderita penyakit yang akut, umumnya disepakati lebih mudah untuk mencapai suatu kesembuhan dibanding dengan penyakit yang kronis. Anjing dengan prostatitis yang kronis lebih mungkin untuk memiliki suatu masalah yang sebentar-sebentar yang dilanjutkan. Prostatitis kronis adalah suatu penyakit yang sulit untuk disembuhkan. Perawatan spesifik a. Zat pembunuh kuman pada umumnya diberi minimal 4 minggu Antibiotik. Diperlukan pengobatan antibiotik panjang. Zat pembunuh kuman yang dilanjutkan seumur hidup biasanya dapat digunakan pada suatu dosis yang lebih rendah. b. memasukkan Cairan-cairan tubuh kedalam pembuluh darah bisa diperlukan di dalam prostatitis yang akut. Cairan-cairan dalam pembuluh darah kadang-kadang diperlukan pada binatang-binatang dengan prostatitis akut manapun yang dikeringkan, di dalam goncangan, atau busuk (infeksi/peradangan darah hasil bakteri).Pemberian Obat Penghilang Sakit atau nyeri Prostatitis akut dapat sungguh menyakitkan. pengobatan nyeri hanyalah perlu selama awal di dalam perawatan rumah sakit dari pasien. Binatang-binatang dengan prostatitis yang kronis biasanya tidak memerlukan pengobatan analgesik.

GLOMERULONEPHRITIS PADA ANJING DAN KUCING

Glomerulonephritis (GN) merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan adanya proliferasi sel glomerulus dan penebalan dinding kapiler glomerulus.

Penyebab utama GN adalah adanya kompleks imun dalam glomerulus. Proteinuria merupakan gejala patologi klinis utama yang merupakan pertanda adanya GN. Diagnosa definitive tentang GN harus melalui biopsy ginjal. Penggunaan pemeriksaan serial dari rasio protein : kreatinin secara kuantitatif akan mempermudah diagnosa definitive dan penentuan treatment untuk GN (Anonim a, 2000)

Tujuan dari penanganan terhadap GN adalah :

1.Identifikasi dan eliminasi penyebab utama yang menyebabkan adanya pembentukan kompleks imun dalam glomerulus.

2.Menekan respon imun

3.mengurangi respon glomerulus terhadap respon imunologis yang terjadi.

Tanpa adanya penanganan yang tepat GN dapat menyebabkan timbulnya kerusakan yang irreversible terhadap glomerulus karena adanya deposisi fibrin dan glomerulosklerosis. Kerusakan glomerulus yang irreversible akan menyebabkan timbulnya banyak nephron yang tidak fungsional dan menyebabkan insufisiensi dan kegagalan fungsi ginjal (Anonim a, 2000)

Beberapa kasus infeksi dapat menyebabkan timbulnya deposisi glomerulus pada ginjal serta pembentukan kompleks imun pada anjing dan kucing.

Skema terbentuknya kompleks imun pada kasus GN (Anonim c, 2000)

Pada anjing dapat disebabkan oleh agen infeksius (brucellosis, dirofilariasis, erlhichiosis, Rocky Mountain Spotted Fever, borreliosis), neoplasia dan inflamasi (pankreatitis, systemic lupus eritrematous, polyarthritis, prostatitis). Nephritis herediter termasuk kelainan genetic dari membrane dasar kolagen yang menyebabkan timbulnya penyakit glomerulus yang progresif. Glomerulonephropathy secara keturunan banyak terjadi pada jenis-jenis anjing Samoyeds, bull terrier, English cocker spaniels, Bernese mountain dogs, Doberman pinschers, rottweilers, soft coated wheaten terriers, Newfoundland, sharpers dan beagles. Hampir semua anjing yang menderita penyakit ini dari puppy akan memperlihatkan gejala proteinuria, sehingga adanya pemeriksaan protein dari puppy dapat digunakan untuk screening awal data kesehatan organ ginjal anjing-anjing tersebut (Anonim a, 2000)

Pada kucing dapat disebabkan karena virus feline leukemia, feline infectious peritonitis virus, dan mycoplasma polyarthritis. Neoplasia, keradangan (pankreatitis, chronic skin disease, immune-mediated disease) dan adanya keturunan penderita juga berperan pada kucing.

Pada anjing dan kucing adanya diabetes mellitus menyertai kejadian GN sering terjadi tetapi hubungan keduanya masih menjadi pertanyaan yang belum bias terjawab. Demikian juga kadang terjadi penyebab utama dari GN tidak dapat ditemukan sehingga penyebabnya diasumsikan karena factor idiophatic.

Gejala klinis

Seringkali tidak ada gejala klinis yang menyertai kejadian GN. Jika terjadi kerusakan hingga dari keseluruhan glomerulus ginjal maka gagal ginjal, azotemia, polidipsia, poliuria, anoreksia, nausea dan muntah dapat terjadi. Jika kejadian proteinuria demikian parah dan persisten (serum albumin 0.8 dan pada kucing > 0.7 merupakan tanda-tanda abnormalitas pada species tersebut meskipun diagnosa pasti GN baru dapt ditegakkan jika P:C 3,5 atau lebih besar.

Hipoalbuminemia terjadi pada anjing dan kucing yang mengalami GN. Sebagai contoh level albumin 75% kerusakan ginjal). Isostenuria berhubungan dengan diuresis atau disfungsi ginjal tubuler. Bentukan kristal hyaline dan granuler dapat juga dijumpai pada sediment urin (Anonim a, 2000)

Pemeriksaan selanjutnya adalah pemeriksaan darah (CBC), level biokima darah, urinalysis, perbandingan P:C urin, kultur urin, pemeriksaan tekanan darah, ultrasonografi dan radiografi abdomen. Identifikasi penyakit penyebab primer sangat penting untuk diketahui. Diagnosa definitive tentang GN harus melalui biopsy ginjal. Dengan hasil biopsy ginjal dapat diketahui penyakit penyebabnya dan menentukan langkah-langkah treatment yang harus diambil beradasarkan definitive diagnosa. Untuk melakukan langkah langkah biopsy perlu pemeriksaan dulu terhadap waktu beku darah dan juga koagulasi darah (Anonim a, 2000)

TreatmentKeberhasilan penanganan sangat ditentukan oleh identifikasi penyakit penyebab GN, identifikasi masalah dan manajemen medis yang dilakukan.

Manajemen medis yang dilakukan termasuk didalamnya adalah therapy immunosupresi (cyclophosphamide, azathioprine, chlorambucil, or cyclosporine):treatment antiinflamasi-hyperkoagulasi (aspirin), control diet ( pembatasan intake sodium ) ; antihipertensi (enalapril, amlopidine), dan obat diuretic. Langkah pengambilan jaringan ginjal seharusnya dilakukan sebelum pengobatan dengan menggunakan obat-obat immunosupresive. Penelitian menunjukkan adanya effect penggunaan cyclosporine pada anjing dengan gejala terkena idiophatic GN, tetapi tidak berperan dalam mengurangi gejala proteinuria (Anonim a, 2000)

Penggunaan corticosteroid merupakan kontradikasi bagi anjing dengan penyakit GN ini kecuali jika penyebab utamanya adalah karena penyakit yang berespon terhadap pemberian steroid misalnya systemic lupus. Penelitian menunjukkan penggunaan kortikosteroid akan menyebabkan keparahan proteinuria dan meningkatkan azotemia. Jika dalam pengobatan dilakukan terapi immunosupressif maka harus dilakukan monitoring terhadap ratio P:C urin paling sedikit sekali selama sebulan untuk mengetahui effect pengobatan. Jika terjadi kondisi yang memburuk maka pengobatan menggunakan agen immunosupresif harus dihentikan segera.

Pengamatan tentang GN menunjukkan bahwa platelet dan tromboxane berperan dalam patogenesis dari GN. Beberapa experiment menunjukkan adanya perubahan yang baik pada penggunaan obat-obat antiplatelet misalnya aspirin. Jika anjing menunjukkan konsentrasi antithrombin III 300 mg/dl dapat dilakukan terapi menggunakan antikoagulan. Obat-obat antiplatelet, heparin dan coumadin banyak digunakan disini. Pemberian aspirin dosis rendah (0,25 mg/ lb PO dua kali sehari) terbukti dapat mengurangi timbunan platelet dalam ginjal dan mengurangi hiperkoagulasi. Pada kucing penggunaan antiplatelet jarang digunakan karena jarang dijumpai adanya kasus thromboembolisme pada kucing (Anonim a, 2000)

Treatment dengan menggunakan enalapril mengurangi proteinuria, mengembalikan fungsi ginjal, dan memperpanjang umur anjing yang terkena GN karena factor genetic misalnya pada anjing-anjing Samoyed. Direkomendasikan pula untuk melakukan pengobatan dengan menggunakan pembatasan asupan sodium. Diet protein juga dapat meningkatkan efisiensi treatment menggunakan enalapril dan disarankan digunakan untuk menurunkan tingkat filtrasi glomeruler yang tinggi dan reksi non imun dari ginjal. Anjing dan kucing yang terkena edema dan ascites karena GN harus istirahat kandang dan diet sodium. Paracentesis dapat dilakukan jika hewan mengalami tekanan respirasi dan abdomen yang membengkak. Penggunaan diuretik yng berlebihan dapat menyebabkan timbulnya dehidrasi dan dekompensasi ginjal akut. Transfusi plasma dapat dilakukan tetapi hanya bersifat sementara.

Postinfectious Glomerulonephritis ( Anonim b, 2006)

Monitor terhadap perbandingan P:C urin harus dilakukan selama proses terapi. Jika proteinuria bertambah parah maka terapi dapat diganti atau dihentikan. Serum kreatinin dan BUN dalam darah juga harus selalu diperiksa. Harus diperhatikan pula jika telah terjadi penurunan tingkat filtrasi ginjal bisa jadi proteinuria juga berkurang. Prognosis penderita GN biasanya infausta, meskipun diagnosa awal dan pengobatan segera dapat digunakan untuk memperpanjang kehidupan pasien.